penggunaan alat peraga papan optik...
TRANSCRIPT
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN OPTIK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA
DIDIK KELAS VIII A SMP ASKHABUL KAHFI
SEMARANG PADA MATERI POKOK PEMANTULAN
CAHAYA TAHUN AJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
dalam Ilmu Pendidikan Fisika
Oleh
Rohaidi Nuril Falah
NIM 073611019
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rohaidi Nuril Falah
NIM : 073611019
Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 10 juni 2011
Deklarator,
Rohaidi Nuril Falah
NIM 073611019
iii
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 10 Juni 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Penggunaan Alat Peraga Papan Optik Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VIII A SMP
Askhabul Kahfi Semarang Pada Materi Pokok Pemantulan
Cahaya Tahun Ajaran 2010/2011.
Nama : Rohaidi Nuril Falah
NIM : 073611019
Jurusan : Tadris
Program Studi : Fisika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing I,
Andi Fadlan, S. Si., M. Sc.
NIP: 19800915 2005011006
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 10 Juni 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu’alaikum wr. wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Penggunaan Alat Peraga Papan Optik Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas VIII A SMP
Askhabul Kahfi Semarang Pada Materi Pokok Pemantulan
CahayaTahun Ajaran 2010/2011.
Nama : Rohaidi Nuril Falah
NIM : 073611019
Jurusan : Tadris
Program Studi : Fisika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing II,
Lift Anis Ma’sumah, M.Ag.
NIP:1997209281997032001
vi
ABSTRAK
Judul : Penggunaan Alat Peraga Papan Optik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas
VIII A Smp Askhabul Kahfi Semarang Pada Materi Pokok
Pemantulan Cahaya Tahun Ajaran 2010/2011
Penulis : Rohaidi Nuril Falah
NIM : 073611019
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
kelas VIII A SMP Askhabul Kahfi Semarang pada Materi Pokok Pemantulan
Cahaya. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Pengumpulan data
menggunakan tes pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal dan 4 pilihan
jawaban (a,b,c,d), untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif, lembar
observasi kegiatan percobaan untuk mengukur hasil belajar pada aspek
psikomotor dan lembar observasi sikap ilmiah untuk mengukur hasil belajar aspek
afektif. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif
persentase.
Berdasarkan hasil penelitian, pada pra siklus hasil belajar pada aspek
kognitif menunjukkan nilai rata-rata sebesar 51,60 dengan ketuntasan klasik
sebesar 53,58%. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa pada aspek
kognitif adalah 59,64 dengan ketuntasan klasikal 78,57%, pada siklus I ini rata-
rata siswa naik 8.04 dibanding dengan rata-rata pada pra siklus, sementara itu
ketuntasan klasikal peserta didik pada siklus I 78,57%. Hasil belajar aspek
psikomotorik pada siklus I sebesar 71,07%, sedangkan pada aspek afektif 68,13%.
Pada siklus II, hasil belajar kognitif dengan rata-rata sebesar 68,03 dengan
ketuntasan klasikal sebesar 85,71%. Hal tersebut menunjukkan terdapat kenaikan
hasil belajar kognitif pada siklus II. Sedangkan pada aspek psikomotorik
menunjukkan kenaikan persentase keberhasilan sebesar 80,89% dengan kategori
baik dan pada aspek afektif persentase keberhasilan sebesar 85,10% dengan
kategori keberhasilan amat baik.
Hasil analisis data di atas menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan alat peraga papan optik pada meteri pokok pemantulan
cahaya. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari persentase keberhasilan
ketiga aspek, yaitu aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Berdasarkan hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan
guru/dosen dalam melakukan kegiatan pembelajaran, untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahir Rohmaannir Rahiim
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
Salallahu A’laihi Wassalam, yang telah membawa cahaya Ilahi kepada umat
manusia sehingga dapat mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya
sebagai khalifah di muka bumi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, saran-saran serta motivasi dari berbagai pihak sehingga penyusunan
skripsi ini dapat terselesaikan. Suatu keharusan bagi pribadi penulis untuk
menyampaikan terimakasih kepada:
1. DR. Suja’i, M.Ag. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Wahyudi, M.Pd, Ketua Jurusan Tadris, dan Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd.,
M.Kom. Sekretaris Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Andi Fadllan, S.Si., M.Sc., dan Lift Anis Ma’sumah, M.Ag, selaku
pembimbing penulis dalam penulisan skripsi.
4. Para dosen fisika Fakultas Tarbiyah.
5. Para Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah.
6. Bapak/Ibu karyawan perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan perpustakaan IAIN
Walisongo.
7. Kepala sekolah, Bapak dan Ibu guru SMP Askhabul Kahfi Semarang.
8. M. Ihwan Syam, S. Pd.I. Selaku guru SMP Askhabul Kahfi.
9. Kedua orang tuaku, Ayahanda Chirzuddin dan Ibunda Rosstati, abangku M.
Syuhaibar Faraki, ayukku Tsania sholehatunnisa, adik-adikku Yazid Abdullah
dan Osama Isro’ Mubarok, yang aku sayangi beserta saudara-saudara tercinta.
viii
10. Kepada Pakde Ibnu Surowo dan Bude Chimayah Atas bimbingan Dan kasih
sayangnya.
11. Kepada semua teman seperjuangan keluaga besar TF’07, Cunx, dan ade
tersayang Umi Ruaifah yang selalu setia bersamaku.
12. Semua pihak anak KAMAPALA, saudara Wisma Keadilan, Iqbal dan Deni
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara langsung
maupun tidak, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, karena
keterbatasan ruang.
Harapan dan doa penulis, semoga amal dan jasa baik dari semua pihak
dapat menjadi amal baik dan semoga mendapat balasan dari Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.
Pada akhirnya penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini belum
mencapai kesempurnaan dalam makna yang sesungguhnya, akan tetapi penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun
bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, 10 Juni 2011
Penulis
Rohaidi Nuril Falah
NIM 073611019
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERYATAAN KEASLIAN .................................................................................. ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING I....................................................................................... iv
NOTA PEMBIMBING II ..................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Penegasan Istilah .................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ………………………………………….. 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ....................................................................... 7
B. Kerangka Teoritik
1. Belajar ............................................................................... 9
2. Hasil Belajar ...................................................................... 11
a. Domain Kognitif ........................................................... 12
b. Domain Afektif ............................................................. 13
c. Domain Psikomotorik ................................................... 14
3. Media Pengajaran dan Alat Peraga ................................... 15
4. Alat Peraga Papan Optik ................................................... 17
5. Teori Pemantulan Cahaya ................................................. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
x
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 33
1. Tempat ............................................................................. 33
2. Waktu ............................................................................... 33
C. Pelaksanaan dan Kolabolator Tempat ................................... 34
D. Rancangan Penelitian ............................................................. 35
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 40
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 42
G. Indikator Keberhasilan ........................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 46
1. Pra Siklus ........................................................................ 46
a. Hasil belajar peserta didik ........................................... 46
b. Kondisi peserta didik dalam proses belajar mengajar . 46
c. Metode pembelajaran yang digunakan ........................ 47
d. Sarana Laboratorium .................................................. 47
e. Karakteristik Peserta Didik ......................................... 48
2. Siklus I ........................................................................... 48
3. Siklus II .......................................................................... 53
B. Pembahasan ............................................................................ 57
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus I………….......... 57
2. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus II ...................... 58
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................ 61
B. Saran ....................................................................................... 61
C. Penutup ................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian siklus I............................................................ 35
Tabel 3.2 : Jadwal Penelitian siklus II.................................................... 38
Tabel 4.1 : Hasil belajar pra siklus…..................................................... 46
Tabel 4.2 : Hasil Pengamatan Aspek afektif siklus I.................................... 50
Tabel 4.3 : Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siklus I ................... 51
Tabel 4.4 : Hasil tes peserta didik aspek kognitif Siklus I ..................... 52
Tabel 4.5 : Hasil pengamatan Aspek Afektif siklus II .......................... 55
Tabel 4.6 : Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siklus II.................. 56
Tabel 4.7 : Hasil tes peserta didik aspek kognitif Siklus II ..................... 57
Tabel 4.8 : Persentase hasil belajar dari Pra Siklus-Siklus II.................... 61
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu
bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa,
keberhasilan pendidikan juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah
bangsa. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa, harus
dimulai dari penataan dalam segala aspek dalam pendidikan, mulai dari aspek
tujuan, sarana, pembelajaran, menejerial dan aspek lain yang secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran.
Saat ini pemerintah telah menyempurnakan kurikulum dari KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi) menjadi KTSP mengacu kepada Undang-
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),
Peraturan Mentri Pendidikan (Permendiknas) No. 22 tahun 2006 tentang
standar isi dan Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi
lulusan serta Permendiknas No. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan standar isi
dan standar kompetensi lulusan, setiap satuan pendidikan diharapkan dapat
mengembangkan kurikulum yang diimplementasikan di satuan pendidikan
masing-masing. Dalam pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim
pembelajaran yang kondusif agar tercipta suasana yang aman, nyaman dan
tertib, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan
menyenangkan. Iklim yang demikan akan mendorong proses pembelajaran
yang aktif, kreatif dan bermakna.1
Ilmu Fisika adalah bagian dari sains (IPA), yang mempelajari tentang
gejala alam terutama tentang zat dan energi dengan melakukan penelitian
1 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung: Rosdakarya, 2007) cet 2 hlm
11.
13
berupa percobaan-percobaan.2 Pemantulan cahaya merupakan materi pokok
dalam fisika yang memerlukan pemahaman konsep mendalam, dalam materi
pokok ini banyak siswa yang salah memahami konsep. Salah konsep ini dapat
terlihat dari temuan beberapa peneliti. Contoh miskonsepsi yang lazim
ditemukan, bahwa orang akan dapat melihat seluruh bayangan tubuhnya
dalam cermin datar berapapun ukuran cermin asal jarak orang tersebut cukup
jauh dari cermin.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Muhammad Ihwan Syam guru
Fisika kelas VIIIA SMP Askhabul Kahfi, diperoleh informasi bahwa hasil
belajar paserta didik masih banyak yang belum tuntas, nilai KKM masih di
bawah 85%, proses pembelajaran masih satu arah, selain itu guru mengalami
kesulitan dalam mengajarkan materi pokok pemantulan cahaya. Selama ini
guru dalam mengajarkan materi pokok pemantulan cahaya menggunakan
metode ceramah. Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran sains
membuat siswa hanya menerima materi melalui komunikasi verbal atau
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga nantinya membuat siswa kurang
memahami konsep secara langsung.
Dalam proses pembelajaran, hadirnya media sangat diperlukan, sebab
mempunyai peranan besar yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran. Bahkan, hal ini dikarenakan belajar tidak selamanya hanya
bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun
faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar sering kali bersentuhan dengan
hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu,
media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan
menunjukkan hal-hal yang tersembunyi.3
2 Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, individual
Text Telaah Kurikulum Fisika, (Malang: JICA, 2003), hlm 25 3 M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009), hlm 106
14
Penggunaan media di dalam pembelajaran bukan berarti mengganti
cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para
guru dalam menyampaikan materi atau informasi kepada siswa. Dengan
menggunakan media diharapkan terjadinya komunikasi yang komunikatif,
siswa mudah memahami maksud dari materi yang disampaikan guru di depan
kelas. Guru juga mudah mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, melalui
media guru dapat membuat contoh-contoh, interpretasi-interpretasi sehingga
siswa mendapat kesamaan arti sesama mereka.4
Dalam proses belajar mengajar ada lima unsur penting yang
berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa. Unsur-unsur yang terkait dalam
proses belajar terdiri dari (1) motivasi siswa, (2) bahan belajar, (3) alat bantu
belajar, (4) suasana belajar, (5) kondisi subjek belajar.5 Kelima unsur tersebut
sangat penting dalam proses belajar, termasuk alat bantu belajar (media).
Sehingga jika salah satu atau lebih unsur melemah dapat menghambat
tercapainya tujuan belajar yang optimal.
Hamalik dalam Azhar Arsyad mengemukakan bahwa dengan
memanfaatkan media pengajaran atau alat peraga dalam proses pembelajaran
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, serta dapat memotivasi
dan merangsang belajar peserta didik, bahkan dapat membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa6. Dalam hal ini berarti penggunaan alat
peraga diperlukan agar penyampaian materi tidak hanya dalam bentuk
hafalan-hafalan, tetapi juga dapat menanamkan pemahaman yang mendalam
kepada peserta didik, sehingga dapat memahami dan mengembangkan apa
yang telah diperolehnya.
4 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm.
208
5 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, Ed. 1, Cet. 7., (Jakarta : Bumi Aksara,
2008), hlm 50.
6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada), hlm. 15.
15
Penggunaan alat peraga akan membantu efektivitas proses
pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran. Selain itu, alat
peraga juga akan memberikan visualisasi konsep yang sebenarnya. Papan
optik merupakan salah satu alat peraga yang dapat digunakan guru sebagai
alat bantu dalam mengajarkan materi pemantulan cahaya. Dengan
menggunakan papan optik guru dapat memberikan visualisasi jalannya sinar-
sinar istimewa hingga membentuk suatu bayangan lengkap dengan letak serta
ukuran bayanganya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan Penelitian
Tindakan Kelas dengan menggunakan alat peraga Papan Optik dalam
pembelajaran materi pokok cahaya. Adapun judul dalam penelitian ini adalah
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN OPTIK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS
VIII A SMP ASKHABUL KAHFI SEMARANG PADA MATERI POKOK
PEMANTULAN CAHAYA TAHUN AJARAN 2010/2011
B. Penegasan Istilah
Suatu istilah dapat ditafsirkan berbeda-beda. Untuk menghindari salah
penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu diberikan batasan pengertian dan
penegasan istilah, membatasi dan menjelaskan pengertian-penengertian yang
terdapat dalam judul skripsi ini:
1. Alat Peraga
Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat
diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran
yang disampaikan oleh guru lebih mudah dipahami siswa. Dalam proses
belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.7
7 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2009), hlm. 99
16
2. Papan Optik
Papan Optik adalah alat peraga yang berbentuk persegi panjang yang
diberi skala Kartesian. Papan Optik terdiri dari dua bagian utama yaitu
bidang optik (papan persegi panjang) dan bidak optik (benda-benda yang
ditempelkan pada bidang optik). Papan Optik dapat digunakan untuk
menjelaskan konsep pembentukan bayangan pada lensa dan cermin.
Dengan Papan Optik ini jarak, letak, perbesaran, dan sifat bayangan dapat
ditentukan.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
belajar.8 Jadi hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses yang
dilakukan oleh siswa dan guru, di mana siswa memperoleh pelajaran
(belajar) dan guru memberi pelajaran (mengajar), yang dapat
mengakibatkan perubahan dalam sikap dan tingkah laku. Hasil belajar
yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik.
4. Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya merupakan salah satu sub materi pokok dalam
materi Cahaya mata pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Pertama
(SMP) kelas VIII semester 2 sesuai dengan kurikulum KTSP tahun 2006.
C. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah:
1. Bagaimana penggunaan alat peraga papan optik di kelas VIIIA SMP
Askhabul Kahfi Semarang pada materi pokok pemantulan cahaya?
8 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1999), hlm.37.
17
2. Apakah penggunaan alat peraga papan optik dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas VIIIA SMP Askhabul Kahfi Semarang pada
materi pokok pemantulan cahaya?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas VIIIA SMP Askhabul Kahfi Semarang pada materi pokok
pemantulan cahaya.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :
1. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam
memahami konsep-konsep fisika untuk memecahkan masalah dan
menumbuhkan sikap kritis siswa terhadap hasil belajarnya.
2. Bagi guru
Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi
pembelajaran serta alternatif dalam pembelajaran fisika agar pembelajaran
dapat berkualitas.
3. Bagi satuan pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian
bersama antar guru IPA sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA.
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Skripsi karya Tri Adi Setyawan (4214000012), Program Studi
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang 2005, yaitu “Penggunaan Alat Peraga
Elektroskop Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Pada Pokok
Bahasan Listrik Statis di SLTP 1 Karangkobar Kelas II Semester II
Tahun Ajaran 2004/2005”. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui besar
peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan alat
peraga elektroskop dengan menggunakan metode ceramah. Analisis data
yang diperoleh thitung = 2,852 dan t table = 1,67 dengan α = 5%, dk = 3.
thitung > ttabel, makaH0 di tolak. Hal ini menunjukan ada perbedaan hasil
belajar yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan alat
peraga elaktroskop dengan siswa yang diajar menggunakan metode
ceramah.9
2. Skripsi karya Sri Wahyuni (4214952056), Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang, yaitu: “Studi Korelasi Pengajaran
IPA Dengan Menggunakan Alat Peraga (KIT) Dan Tanpa Alat Peraga
(KIT) Terhadap Prestasi Belajar Pada Pokok Bahasan Bumi Dan Bulan
di Kelas VI SD N Karangrejo 02 Semarang Tahun Ajaran 2000/2001”.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan alat peraga (KIT)
sebagai sumber dalam pelajaran IPA pada siswa kelas VI SD dari hasil
tmaching 0,125 dan thitung = 2,042 dengan taraf signifikasi 5% dapat
diketahui bahwa kemampuan siswa dalam pelajaran IPA sama. Dan
dengan hasil mean kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan
dengan hasil mean kelompok control. Yaitu Me = 7,69 dan Mk = 6,68
9 Tri Adi Setyawan, “Penggunaan Alat Peraga Elektroskop Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Fisika Pada Pokok Bahasan Listrik Statis di SLTP 1 Karangkobar Kelas II Semester II
Tahun Ajaran 2004/2005”, skripsi (Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2005), hlm. 48-49
8
sedangka t hitung = 4,186 dikonsultasikan dengan t table taraf signifikasi
5%adalah 2,045. sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa pengajaran
menggunakan alat peraga nilai post tesnya lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang pengajarannya tanpa menggunakan alat peraga.10
3. Skripsi karya Tutuk Sutarti (4214932059), Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang, yaitu: “Studi Komparasi Terhadap
Prestasi Belajar IPA Antara Siswa Yang Menggunakan Metode
Eksperimen (Dengan Alat Sederhana) Dan Yang Menggunakan Metode
Ceramah Untuk Pokok Bahasan Bunyi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Truwulu Kec. Ngaringan Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 1998/1999”.
Dari analisis didapat t hitung = 2,95 dengan dk = 72 dan t (0,975) = 1,98
maka H0 ditolak sehingga ditemukan adanya perbedaan prestasi belajar
yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan metode
eksperimen (dengan alat sederhana) dan yang menggunakan metode
ceramah.11
Kajian pustaka sementara yang penulis gunakan ini merupakan referensi
awal dalam melakukan penelitian ini. Dari penelitian-penelitian tersebut
terdapat persamaan dan perbedaan yang penulis lakukan. Persamaannya
terletak pada penggunaan alat peraga. Dan perbedaannya terletak pada jenis
alat peraga yang digunakan, materi pokok, dan subyek penelitiannya. Dari
ketiga hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga
pada pembelajaran fisika dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Kerangka Teoritik
10 Sriwahyuni, “Studi Korelasi Pengajaran IPA Dengan Menggunakan Alat Peraga (KIT)
Dan Tanpa Alat Peraga (KIT) Terhadap Prestasi Belajar Pada Pokok Bahasan Bumi Dan Bulan di
Kelas VI SD N Karangrejo 02 Semarang Tahun Ajaran 2000/2001”, skripsi (Semarang :
Universitas Negeri Semarang,2001),hlm.68-69 11 Tutuk Sutarti, “Studi Komparasi Terhadap Prestasi Belajar Ipa Antara Siswa Yang
Menggunakan Metode Eksperimen (Dengan Alat Sederhana) Dan Yang Menggunakan Metode
Ceramah Untuk Pokok Bahasan Bunyi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Truwulu Kec. Ngaringan
Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 1998/1999”,skripsi,(Semarang : Universitas Negeri
Semarang,1999),hlm.66-67
9
1. Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan proses
dari suatu perubahan yaitu perubahan tingkah laku dari hasil interaksi
dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, perubahan-
perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.” 12
Pendapat bahwa belajar sebagai aktivitas yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, ternyata bukan hanya berasal dari
hasil renungan manusia semata. Ajaran agama sebagai pedoman hidup
manusia juga menganjurkan manusia untuk selalu melakukan kegiatan
belajar.13
Orang yang belajar akan dapat memiliki ilmu pengetahuan yang
akan berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
manusia dalam kehidupan. Sehingga dengan ilmu pengetahuan yang
didapatkannya itu manusia akan dapat mempertahankan kehidupan.14
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
ô̈Β r& uθ èδ ìMÏΖ≈s% u!$tΡ# u È≅ø‹ ©9 $# # Y‰ É`$y™ $VϑÍ←!$s%uρ â‘ x‹øt s† nοt�Åz Fψ$# (#θ ã_ ö�tƒuρ sπ uΗ÷q u‘ ϵ În/u‘ 3 ö≅è%
ö≅yδ “ÈθtGó¡ o„ tÏ% ©! $# tβθ çΗ s> ôètƒ t Ï% ©!$# uρ Ÿω tβθ ßϑn= ôètƒ 3 $yϑ̄ΡÎ) ã�©. x‹tGtƒ (#θ ä9'ρé& É=≈t7 ø9F{$# ∩∪
“(apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang
yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri,
sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”. Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar : 9)15
12 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), Cet 4, hlm. 2 13 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-
ruzz Media, 2007), hlm 30 14 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-
ruzz Media, 2007), hlm. 32 15 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (CV Diponegoro, 2005), hlm. 367
10
Cronbach (1954) dalam M Sobry Sutikno mengemukakan adanya
tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu:16
1. Tujuan, belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan itu muncul untuk memenuhi sesuatu kebutuhan.
2. Kesiapan, untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak
atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik atau psikis,
kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun
penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang
mendasarinya.
3. Situasi, kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar, dalam
situasi belajar ini terlihat tampak, lingkungan sekitar, alat dan bahan
yang dipelajari, orang-orang yang turut bersangkut dalam kegiatan
belajar serta kondisi siswa yang belajar.
4. Interpretasi, dalam menghadapi situasi, individu mengadakan
interpretasi, yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen
situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan
menghubungkannya dari kemungkinan pencapaian tujuan.
5. Respons, berpegang dari hasil interpretasi apakah individu mungkin
atau tidak mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan
respons.
6. Konsekuensi, setiap usaha akan selalu membawa hasil, akibat atau
konsekuensi dari keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga
dengan respons atau usaha belajar siswa.
7. Reaksi terhadap kegagalan, selain keberhasilan, kemungkinan lain
yang diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan, peristiwa ini
akan menimbulkan perasaan sedih dan kecewa.
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.17
Hasil belajar adalah
16 M. Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009), hlm. 6
11
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.18
Jadi hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah setelah ia menerima pengalaman
belajarnya, berupa pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Hasil belajar yang dicapai harus sesuai dengan tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, yaitu:19
a. Tujuan umum pendidikan, tujuan ini menentukan perlu tidaknya
sesuatu program diadakan.
b. Tujuan yang didasarkan atas tingkah laku, hal ini merupakan
taksonomi. Pada taksonomi ini ada 3 macam tingkah laku yang dikenal
umum, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.
c. Tujuan yang lebih jelas yang dirumuskan secara operasional.
Penentu hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di SMP/ MTs harus
mengikuti Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di SMP/ MTs, yang meliputi20
:
a. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan
percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran
dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan
mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti
yang diperoleh.
b. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya
berdasarkan ciri-ciri, cara pelestariannya, serta saling ketergantungan
antar makhluk hidup di dalam ekosistem.
c. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk
hidup.
17 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), hlm. 5 18Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. 14, hlm. 22 19 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), hlm. 115 20 _____, Permendiknas no24 tahun 2006 Tentang SI Dan SKL, (Jakarta: Sinar Grafika,
2009), hlm. 76
12
d. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud
zat, perubahan, dan kegunaannya.
e. Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik,
listrik, magnet, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
f. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.
Hasil belajar yang berupa perubahan tingkah laku meliputi bentuk
kemampuan yang menurut Taksonomi Bloom dan kawan-kawannya
diklasifikasi dalam 3 kemampuan (domain) yaitu : ranah kognitif
(cognitive domain), ranah afektif (affective domain) dan ranah psikomotor
(psychomotor domain).21
Adapun Taksonomi Bloom atau klasifikasi
tersebut sebagai berikut:
a. Cognitive Domain (ranah kognitif)
Ranah kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu
mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang
menuntut peserta didik untuk menghubungkan dan menggabungkan
beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk
memecahkan masalah tersebut.
Ranah kognitif terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar
yang berbeda-beda.22
Keenam tingkatan tersebut yaitu:
1) Mengingat, pada tahap ini menuntut peserta didik untuk mampu
mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima
sebelumnya, misalnya fakta, rumus, dan lain sebagianya.
2) Mengerti, pada tahap ini kategori pemahaman dihubungkan dengan
kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah
diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini peserta didik
diharapkan menerjemahkan atau menyebut kembali yang telah
didengar dengan kata-kata sendiri.
21 Sri Esti Wuryani D, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), Cet.3, hlm.
211. 22 Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), Cet. 1, hlm. 34-36.
13
3) Tingkat penerapan (Application), penerapan merupakan
kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah
dipelajari dalam situasi baru, serta memecahkan berbagai masalah
yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
4) Menganalisis, analisis merupakan kemampuan untuk
mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-
komponen atau elemen suatu fakta, konsep pendapat, asumsi,
hipotesis atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen
tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi.
5) Menilai, pada tahap ini mengharapkan peserta didik mampu
membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan,
metode, produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu.
Jadi evaluasi di sini lebih condong ke bentuk penilaian biasa
daripada sistem evaluasi.
6) Mencipta atau kreasi, mencipta di sini diartikan sebagai
kemampuan peserta didik dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga
terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
b. Affective Domain (ranah afektif)
Peserta didik mampu melibatkan ekspresi, perasaan atau
pendapat pribadi terhadap hal-hal yang relatif sederhana tetapi bukan
fakta, selain itu peserta didik juga mampu memberikan respon yang
melibatkan sikap atau nilai yang telah mendalam di sanubarinya.
Ranah afektif meliputi 5 tingkatan, meliputi:
1) Penerimaan, kesediaan peserta didik untuk memperhatikan
rangsangan atau stimulus (kegiatan kelas, musik, buku ajar)
2) Partisipasi, aktif berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Pada
tingkatan ini, peserta didik tidak hanya menghadiri suatu kegiatan,
tetapi juga bereaksi terhadap sesuatu dengan beberapa cara.
3) Penilaian/penentuan sikap, meliputi kemampuan untuk
memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai
14
dengan penilaian itu.
4) Organisasi, kemampuan untuk membawa bersama-sama perbedaan
nilai, menyelesaikan konflik di antara nilai-nilai, dan mulai
membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.
5) Pembentukan pola hidup, meliputi kemampuan untuk menghayati
nilai-nilai kehidupan sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi
pegangan dalam mengatur hidupnya dalam kurun waktu yang
lama.23
c. Psychomotor Domain (ranah psikomotorik)
Ranah psikomotor berorientasi pada keterampilan motorik yang
berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang
memerlukan koordinasi antara syaraf dengan otot.24
Ranah
psikomotorik meliputi 4 kategori, meliputi:
1) Gerakan seluruh badan (gross body movemen), perilaku seseorang
dalam suatu kegiatan yang memerlukan gerakan fisik secara
menyeluruh.
2) Gerakan yang terkoordinasi (coordination movements), gerakan
yang dihasilkan dari perpaduan antara fungsi salah satu atau lebih
indera manusia dengan salah satu anggota badan.
3) Komunikasi nonverbal (nonverbal communication), hal-hal yang
berkenaan dengan komunikasi yang menggunakan simbol-simbol
atau isyarat, misalnya; isyarat, dengan tangan, anggukan
kepala,ekspresi wajah dan lain-lain.
4) Kebolehan dalam berbicara (speech behaviors), hal-hal yang
berhubungan dengan koordinasi gerakan tangan atau anggota
badan lainnya dengan ekspresi muka dan kemampuan berbicara.
Perubahan salah satu atau ketiga domain yang disebabkan oleh
proses belajar dinamakan hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari
23 Sri Esti Wuryani D, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), Cet.3, hlm.
215. 24 Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), Cet. 1, hlm. 44.
15
ada tidaknya perubahan ketiga domain tersebut yang dialami peserta
didik setelah menjalani proses belajar.25
3. Media Pengajaran dan Alat Peraga
Salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil
belajar yaitu adanya dukungan media atau alat bantu mengajar. Agar
peserta didik mudah mengingat, menceritakan dan melaksanakan sesuatu
(pelajaran) yang pernah diamati dan diterima di kelas perlu dukungan
peragaan-peragaan (media mengajar) yang konkret.
Media adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai perantara,
sarana atau alat untuk komunikasi dalam proses belajar mengajar26
. Media
adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi.27
Jadi, media dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang berfungsi sebagai perantara, sarana dan alat, yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
Sedangkan pengertian alat peraga adalah alat bantu yang digunakan
oleh guru dalam proses belajar mengajar agar proses belajar siswa lebih
efektif dan efisien.28
Alat peraga adalah alat bantu atau pelengkap yang
digunakan guru dalam berkomunikasi dengan para siswa.29
Jadi, alat
peraga adalah alat bantu yang digunakan oleh guru dalam berkomunikasi
pada proses belajar mengajar agar proses belajar siswa lebih efektif dan
efisien.
Alat peraga dibagi menjadi dua macam yaitu30
:
a. Peragaan langsung, dapat dilakukan dengan memperlihatkan
bendanya sendiri, mengadakan percobaan-percobaan yang dapat
diamati oleh peserta didik. Misalnya guru membawa alat-alat atau
25 Asep Jihad, dkk., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008), Cet.1,
hlm. 20
26 A. Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm, 3.
27 Azhar. Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm
3.
28 Sudjana. N, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2000), hlm. 110
29 Rochman. Natawidjaya, alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979), hlm28
30 A. Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: rineka cipta, 1995), hlm24
16
benda-benda ke dalam kelas pengajaran dan ditunjukkan kepada
peserta didik atau membawa mereka ke laboratorium, pabrik-pabrik,
kebun binatang atau sebagainya.
b. Peragaan tak langsung dengan menunjukkan benda-benda tiruan,
misalnya globe, gambar-gambar, foto-foto, film, model dan
sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga
merupakan bagian dari media.
Alat peraga memiliki manfaat dalam pengajaran di antaranya
sebagai berikut31
:
a. Menambah kegiatan atau aktivitas belajar murid, dengan penggunaan
alat peraga siswa dilibatkan secara aktif untuk mencoba
menggunakan alat peraga.
b. Menyebabkan agar hasil belajar lebih permanen atau mantap,
penggunaan alat peraga menekankan pada pemahaman konsep yang
akan lebih permanen daripada hafalan-hafalan belaka.
c. Membangkitkan minat perhatian (motivasi) dan aktivitas pada murid
karena murid dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar
yang menggunakan alat peraga.
d. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
e. Pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan
pengajaran.
f. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.
31 Nasution. S,didaktik asas-asas mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hlm. 98.
17
4. Alat Peraga Papan Optik
Alat peraga Papan Optik adalah alat peraga yang dapat digunakan
untuk menjelaskan konsep pembentukan bayangan akibat adanya
pemantulan dan pembiasan cahaya. Kata papan berarti bentuk alat peraga
yang berupa bidang persegi panjang. Sedangkan kata optik diperoleh
karena alat peraga ini digunakan sebagai media untuk menjelaskan materi
optik, yaitu optik geometri. Alat peraga ini merupakan alat peraga
sederhana, ukuran dari alat peraga ini 80 cm x 60 cm untuk mengajar di
depan kelas atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Papan optik terdiri dari dua bagian utama yaitu papan tempel yang
digunakan untuk menempel benda, bayangan dan cermin sedangkan
bagian kedua adalah benda tempel (benda, bayangan dan cermin). Papan
tempel terbuat dari sterofoam yang dilapisi kertas asturo pada bagian kecil
dengan skala 1 cm x 1 cm hingga penuh, kotak ini kita anggap sebagai
koordinat bidang optik. Kotak-kotak ini dilukis menggunakan spidol
dengan warna yang kontras Bila dibandingkan dengan warna kertas asturo.
Adapun gambar bidang tempel adalah sebagai berikut :
18
(b)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Gambar 2.1 Desain bindang optik (a) tampak muka (b) tampak samping
Sementara itu benda tempel terbuat dari kertas asturo yang dibentuk
sesuai dengan aslinya. Paku digunakan untuk menempelkan benda tempel
pada papan tempel dengan cara ditancapkan. Pada bagian ujung anak
panah diberi lubang untuk mengikat benang, benang yang diikatkan
sebanyak tiga utas dengan warna yang berlainan (merah, biru, dan ungu),
panjang benang ini disesuaikan dengan kebutuhan. Benang ini nantinya
digunakan sebagai simbol sinar-sinar istimewa. Adapun gambar desain
benda tempel adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Desain benda tempel (a) benda (b) bayangan
(b)
(a)
BIDANG OPTIK
Sumbu utama
Kertas
asturo
sterofom
(a)
19
F C
(a) (b) (c) (d) (e)
Gambar 2.3. (a) Desain benda tempel cermin lengkung
(b) Desain benda tempel cermin datar
(c) Desain benda tempel lensa cekung
(d) Desain benda tempel lensa cembung
(e) Desain benda tempel titik fokus atau titik pusat
kelengkungan
Dengan menggunakan papan optik dapat diketahui pembentukan
bayangan yang meliputi jarak, perbesaran, dan sifat bayangan yang
terbentuk. Apabila keadaan bayangan diketahui maka dapat mengetahui
keadaan bendanya. Adapun gambar papan optik yang digunakan untuk
mengetahui proses pembentukan bayangan akibat pemantulan cahaya
adalah sebagai berikut:
Gambar simulasi pembentukan bayangan
paku
Benang merah
Benang biru
20
Adapun langkah-langkah dalam mengoperasikan papan optik adalah
sebagai berikut :
a. Mencari bayangan dari benda yang terletak pada jarak tertentu di
depan cermin cekung.
1) Menempelkan model cermin pada sumbu utama papan tempel
dengan posisi sembarang
2) Menempelkan titik fokus (F) dan titik pusat kelengkungan
cermin cekung (C) di sumbu utama.
3) Menempelkan model benda pada jarak yang telah ditentukan dari
cermin cekung.
4) Mengarahkan benang sesuai dengan sifat-sifat sinar istimewa
(masing-masing benang menggambarkan sifat sinar istimewa),
adapun sifat-sifat sinar istimewa adalah sebagai berikut :
a) Sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui titik
fokus (F)
b) Sinar datang melalui titik fokus (F), dipantulkan sejajar
sumbu utama.
c) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin (C),
dipantulkan kembali melalui titik tersebut.
5) Menempelkan ujung bayangan pada titik perpotongan dua sinar
istimewa.
6) Dari keadaan bayangan terbentuk, dapat diketahui jarak,
perbesaran, dan sifat bayangan yang terbentuk.
b. Mencari benda dari bayangan yang sudah diketahui.
1) Menempelkan model cermin pada sumbu utama papan tempel
dengan posisi sembarang.
2) Menempelkan titik fokus (F) dan titik pusat kelengkungan
cermin cekung (C) di sumbu utama.
3) Menempelkan model bayangan pada jarak yang telah ditentukan
dari cermin cekung.
21
4) Mengarahkan benang sesuai dengan sifat-sifat sinar istimewa
(masing-masing benang menggambarkan sifat sinar istimewa),
adapun sifat-sifat sinar istimewa adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui titik
fokus (F).
b) Sinar datang melalui titik fokus (F), dipantulkan sejajar
sumbu utama.
c) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin (C),
dipantulkan kembali melalui titik tersebut.
5) Menempelkan ujung benda pada titik ujung perpotongan dua
sinar istimewa.
6) Dari keadaan benda yang terbentuk, dapat diketahui jarak,
perbesaran dan sifat benda yang membentuk bayangan.
5. Teori Pemantulan Cahaya
a. Sifat-sifat cahaya
Pada tingkat yang dapat diamati, cahaya menunjukkan dua
perilaku yang tampaknya berlawanan, yang digambarkan secara kasar
melalui model-model gelombang dan partikel.32
Sejak abad 17 orang
percaya bahwa cahaya merupakan arus korpuskel-korpuskel yang
memancar berupa garis lurus yang disebut sebagai sinar. Sinar dapat
terus menembus benda-benda bening dan dapat pula dipantulkan
kembali.33
Selain itu cahaya juga mempunyai sifat yang berkaitan
dengan partikel, karena energinya tidak disebarkan merata pada muka
gelombang, melainkan dilepaskan dalam bentuk buntelan-buntelan
seperti partikel, sebuah buntelan diskrit (kuantum) energi
elektromagnet ini dikenal sebagai sebuah foton.34
Oleh karena itu para
ilmuan yang mempelajari hasil eksperimen-eksperimen mereka, dapat
32Frederick J. Bueche, Eugene Hecht, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (Jakarta:
Erlangga, 2006), hlm. 239 33Hedi Supramono, dkk., Common Text Book (Edisi Revisi) Físika Dasar II, (Malang:
JICA-Universitas Negeri Malang (UM), 2003), hlm. 45-46 34Kenneth Krane, Fisika Modern, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI – Press), 1992),
hlm. 77
22
menarik kesimpulan bahwa cahaya mempunyai sifat dua-listik
(kembar), yaitu teori korpuskel dan teori gelombang cahaya.
Cahaya merupakan pancaran gelombang elektromagnetik yang
memiliki sifat merambat lurus, oleh karena itu cahaya tersebut apabila
mengenai permukaan benda yang tidak tembus cahaya akan
membentuk bayang-bayang. Menurut jenisnya bayan-bayang ada dua,
yaitu:
1) Bayang-bayang gelap (umbra) atau bayangan inti
Umbra merupakan bayang-bayang yang terletak di
belakang benda tidak tembus cahaya. Bayang-bayang inti terbentuk
karena sinar yang berasal dari sumber cahaya yang kecil terhalang
oleh benda gelap yang tidak tembus cahaya.
2) Bayang-bayang kabur (penumbra)
Penumbra merupakan bayang-bayang yang terletak di
belakang benda yang tidak tembus cahaya yang masih dilalui
sedikit cahaya. Penumbra terjadi jika sinar berasal dari sumber
cahaya yang lebih besar.
Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik selain memiliki
sifat merambat lurus, juga memiliki sifat-sifat gelombang lainnya
seperti:
1) Cahaya dapat dipantulkan (refleksi).
2) Cahaya dapat dibiaskan (refraksi).
3) Cahaya dapat dilenturkan (difraksi).
4) Cahaya dapat diuraikan (dispersi).
5) Cahaya dapat digabungkan (interferensi).
6) Cahaya dapat dikutubkan (polarisasi).
b. Pemantulan Cahaya
Ketika mata gelap, maka mata kita tidak bisa melihat benda
yang berada dalam ruangan. Tetapi ketika lampu dinyalakan maka
mata kita dapat melihat benda yang berada dalam ruangan. Mata kita
dapat melihat benda karena sebagian dari berkas cahaya yang jatuh ke
23
N
benda dipantulkan masuk ke mata kita. Sebaliknya apabila dalam suatu
ruangan tidak ada cahaya sehingga tidak ada pantulan yang mengenai
mata maka ruangan akan tampak gelap.
Dalam peristiwa pemantulan cahaya berlaku hukum Snellius
tentang pemantulan cahaya.
1) Sinar datang, garis normal dan garis pantul terletak pada satu titik
bidang datar.
2) Sudut datang sama dengan sudut pantul
i r
Gambar 2.5 Pemantulan Cahaya
Berdasarkan arah sinar pantulnya, maka pemantulan cahaya
dapat dibagi menjadi dua jenis:
1) Pemantulan cahaya teratur
Yaitu pemantulan cahaya yang mempunyai arah-arah teratur.
N N N
Gambar 2.6 Pemantulan teratur
2) Pemantulan cahaya difus (baur)
Berkas sinar sejajar yang dijatuhkan kepada permukaan
kasar maka akan dipantulkan dengan arah tak menentu. Pada
permukaan kasar juga berlaku hukumSnellius.
24
θ
θ
Gambar 2.7 Pemantulan Baur
Menurut sifat-sifatnya ada dua jenis bayangan, yaitu:
1) Bayangan nyata adalah bayangan yang terjadi akibat perpotongan
sinar-sinar pantulnya (bayangan dapat ditangkap oleh layar).
2) Bayangan maya adalah bayangan yang terjadi akibat perpotongan
perpanjangan sinar-sinar pantulnya (bayangan tidak ditangkap
layar).
c. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Cermin datar adalah sebuah cermin yang permukaan pantulnya
berupa sebuah bidang datar. Sifat-sifat bayangan pada cermin datar
adalah sebagai berikut:
1) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
2) Tinggi bayangan yang terbentuk sama dengan tinggi benda.
3) Bayangan bersifat maya, karena dibelakang cermin yang terbentuk
oleh perpanjangan perpotongan sinar pantul.
Contoh:
A S S’ A’
Gambar 2.8 Pembentukan bayangan pada cermin datar
θ
θ
25
θ
θ θ
h h’
Gambar 2.9 Pembentukan bayangan pada cermin datar
d. Pemantulan Cahaya pada Cermin Lengkung
Cermin yang permukaan pantulnya merupakan sebuah
kelengkungan sferis, dapat berupa permukaan cekung ataupun
permukaan cembung.
1) Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki permukaan dengan
bentuk melengkung di mana permukaan bagian dalamnya dapat
memantulkan cahaya. Ada tiga sifat sinar utama untuk menentukan
letak bayangan pada cermin cekung yaitu:
a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus cermin
Gambar 2.10 Sinar istimewa pada cermin cekung
b) Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama
Gambar 2.11 Sinar istimewa pada cermin cekung
θ
26
c) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan cermin
Gambar 2.12 Sinar istimewa pada cermin cekung
Contoh pembentukan bayangan cermin cekung
P
Gambar 2.13 Pembentukan bayangan oleh cermin cekung
2) Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang memiliki permukaan
dengan bentuk melengkung dimana permukaan bagian luarnya
dapat memantulkan cahaya. Ada sifat utama untuk menentukan
letak bayangan pada cermin cembung yaitu:
a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah
berasal dari titik fokus
Gambar 2.14 Sinar istimewa pada cermin cembung
F
27
b) Sinar yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama
Gambar 2.15 Sinar istimewa pada cermin cembung
c) Sinar yang menuju titik pusat kelengkungan cermin
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat juga
Gambar 2.16 Sinar istimewa pada cermin cembung
Contoh pembentukan bayangan pada cermin cembung
F P
Gambar 2.17 pembentukan bayangan pada cermin cembung
Dalam menggambarkan bentuk bayangan dari cermin
cembung ini cukup dipergunakan dua buah sinar istimewa seperti
pada gambar 2.17. Dari pemantulan sinar istimewa dapat diketahui
bahwa cermin cembung mempunyai sifat-sifat:
a) Menyebarkan berkas sinar yang disebut berkas sinar divergen.
28
b) Bayangan yang dibentuk selalu di belakang cermin yaitu yang
terbentuk dari perpotongan perpanjangan sinar pantul, ini
menghasilkan bayangan maya.
c) Selain bayangan maya, bayangan selalu diperkecil.
Pembagian ruangan tempat benda dan bayangan
III II I IV
P F
Gambar 2.18 Pembentukan bayangan pada cermin
Keterangan gambar 2.18
I : ruang antara cermin dengan titik fokus
II : ruang antara titik pusat dengan titik fokus
III : ruang antara titik pusat sampai jauh tak terhingga
IV : ruang di belakang cermin
Pembagian ruang ini untuk memudahkan menentukan
tempat bayangan dan sifat-sifat bayangan dari bendanya.
Ketentuannya:
Jumlah ruang benda + ruang bayangan = V (lima)
Misalkan: benda berada di ruang I maka bayangan di ruang
IV, sehingga jumlah kedua ruang V.
3) Sifat Bayangan Masing-Masing Benda
a) Benda di ruang I
(1) Bayangan di ruang IV (belakang cermin)
(2) Bayangan bersifat maya
(3) Bayangan akan diperbesar
(4) Bayangan tegak
b) Benda di ruang II
(1) Bayangan di ruang III (di depan cermin)
(2) Bayangan bersifat maya
29
α
α
θ
B
h
(3) Bayangan akan diperbesar
(4) Bayangan terbalik
c) Benda di ruang III
(1) Bayangan di ruang II (di depan cermin)
(2) Bayangan akan bersifat nyata
(3) Bayangan akan diperkecil
(4) Bayangan terbalik
Ketentuan lain:
a) Apabila benda berada di titik P, yaitu titik pusat kelengkungan,
bayangan juga di titik P, terbalik dan sama besar
b) Apabila berada pada titik F, yaitu titik fokus cermin, maka
bayangan berada jauh tak terhingga.
c) Sebaliknya apabila benda berada di jauh tak terhingga, maka
bayangan akan berada di titik fokus (F)
4) Perumusan pada Cermin Cembung dan Cekung
D
B1
D1 P h’
Gambar 2.19 Diagram sinar pada cermin cekung dengan DD1 terletak
di depan P
Perbesaran bayangan
Perbesaran linier bayangan adalah perbandingan antara panjang
bayangan dengan panjang benda.
Pada segitiga O D1 D
O θ
θ
30
s
h
OD
DD==
1
1tanθ (2.1)
Pada segitiga siku-siku O B1 B
'
'tan
1
1
s
h
OB
BB −==θ
(2.2)
B B1 = OH’ (berharga negatif karena bayangannya yang terbentuk
terbalik)
Ruas kiri persamaan (2.1) sama dengan ruas kiri persamaan (2.2),
sehingga:
s
s
h
h
s
h
s
h
''
'
'
−=
=−
Sehingga rumus perbesaran bayangannya adalah
s
s
h
hM
'' −== (2.3)
Catatan: Bila perbesaran M pertanda negatif (-) maka bayangannnya
adalah terbalik terhadap bendanya. Bila perbesaran M
pertanda positif (+) maka bayangannya adalah tegak
terhadap bendanya.
Hubungan antara jarak benda (s) jarak bayangan (s’) dan panjang
fokus (f)
Pada segitiga siku-siku O D1 D
Rs
h
PD
DD
−==
1
1tanα (2.4)
Pada segitiga siku-siku P B1 B
'
'tan
1
1
sR
H
PB
BB
−
−==α (2.5)
Besar tg α pada persamaan (2.5) sama dengan tg α pada persamaan
(2.4)
Sehingga:
31
Rs
sR
h
h
Rs
h
sR
h
−
−=
−
−=
−
−
''
'
'
Dari persamaan (2.3)
s
s
h
h '' −= , sehingga
''2
'
R
2ss'
R)dengan (dibagi ''2
'''
'''
)'()('
''
ssR
ss
R
RssR
RssRss
RssRssss
sssRRsss
sRsRss
Rs
sR
s
s
+=
+=
+=
−=+
−=−
−=−
−
−=
( )
)7.2(11
'
1
2
21
s'
1
dituliskan jugadapat (2.6)persamaan maka 2f, R Karena
)6.2(21
'
1
2
'
'
'
ss'dengan dibagi'
'2
fss
fs
Rss
Rss
s
ss
s
ss
ss
R
=+
=+
=
=+
=+
+=
Keterangan:
F = fokus M = pembesaran
R = jari-jari h = tinggi benda
S’ = jarak bayangan h’ = tinggi bayangan
S = jarak benda
32
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah penggunaan alat peraga
papan optik dapat meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik kelas VIIIA
SMP Askhabul Kahfi Semarang pada materi pokok pemantulan cahaya tahun
2010/2011
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
sering disebut Classroom Action Research. Di mana merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.35
Karakteristik penelitian tindakan kelas antara lain adalah sebagai
berikut.36
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A SMP Askhabul
Kahfi Semarang.
2. Waktu
Berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan, materi
pemantulan cahaya diajarkan pada peserta didik kelas VIII
semester genap. Oleh karena itu penelitian dilaksanakan pada
semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Waktu penelitian
dilakukan pada tanggal 17 Januari s.d 23 Februari 2011.
C. Pelaksanaan dan Kolabolator
35 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),
Cetakan Ketujuh, hlm. 3. 36 Zaenal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), Cetakan
keempat, hlm. 16.
34
Pada penelitian ini, peneliti berkolabotor dengan Ihwan Syam
guru bidang studi IPA kelas VIII A SMP Askhabul Kahfi Semarang.
Peneliti bersama guru bidang studi bersama-sama merencanakan
pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi pembelajaran. Disini
guru bidang studi yang melaksanakan pembelajaran dan peneliti yang
mengamati pembelajaran.
Ada beberapa model penelitian tindakan kelas (PTK) yang
sampai saat ini masih digunakan dalam dunia pendidikan, di antaranya
adalah model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari beberapa
siklus, dimana setiap siklus tersebut terdiri dari 4 tahapan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.37
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.1 Siklus penelitian tindakan kelas model kemmis dan Mc. Taggart
D. Rancangan penelitian
Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini
terdiri atas Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II, yaitu
1. Pra Siklus
Melakukan wawancara dengan Ihwan Syam mengenai
kondisi peserta didik, hasil belajar peserta didik,, metode
37Suharsimi Arikunto, et, al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006),
hlm 74
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan/
Pengumpulam Data I
Refleksi I
Permasalahan baru
Hasil refleksi
Perencanan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Pengamatan/
Pengumpulan Data II
Refleksi II
Dilanjutkan
ke siklus berikutnya
Apabila
permasalahan
belum
35
pembelajaran yang digunakan, sarana laboratorium, dan
karakteristik peserta didik sebelum menggunakan alat peraga papan
optik.
2. Siklus I
Siklus I dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada
hari Sabtu, 19 Januari 2011, Senin 24 Januari 2011 dan Selasa, 25
januari 2011 dengan rincian jadwal sebagai berikut:
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1 Rabu,
19 Januari 2011 08.20-09.30
Ceramah informatif dan
demonstrasi pada materi
pokok pemantulan cahaya
pada cermin datar
2 Senin,
24 Januari 2011
08.20-09.30 Melakukan percobaan
cermin datar
`3 Selasa,
25 Januari 2011
11.30-1210 Evaluasi siklus I dan
pendalaman materi
a. Perencanaan
1) Peneliti berkolaborasi dengan guru bidang studi, menyusun
instrumen penelitian, berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), dan
instrument evaluasi berupa soal.
2) Merancang dan mempersiapkan alat peraga papan optik
yang terdiri dari sterofoam, paku, benang jahit, jangkar dan
busur
3) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran dan lembar
refleksi.
4) Menetapkan kelas yang akan digunakan penelitian.
b. Pelaksanaan Tindakan
36
1) Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi materi pokok
pemantulan cahaya pada cermin datar.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (standar
kompetensi) yang ingin dicapai pada materi pemantulan
cahaya.
3) Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.
4) Guru membentuk kelompok belajar hetrogen dengan
anggota 5–6 peserta didik dan mengatur tempat duduk
peserta didik.
5) Guru membagikan alat dan bahan, berupa laser, cermin
datar, kertas strimin, penggaris, penggaris busur.
6) Peserta didik melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk
LKS.
7) Setelah percobaan selesai perwakilan kelompok
menyampaikan hasil dan kesimpulan dari percobaan yang
telah dilakukan dan kelompok lain menanggapi.
8) Guru memberikan penjelasan dan bersama peserta didik
menyimpulkan dari percobaan yang telah dilakukan.
9) Guru memberikan tes individual.
c. Pengamatan
1) Pengamatan aspek psikomotorik siswa yang meliputi
mempersiapkan alat dan bahan, Merangkai alat, melakukan
percobaan, merapikan alat dan bahan percobaan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.
2) Pengamatan aspek afektif siswa yang meliputi Kehadiran di
kelas, kedisiplinan, kerjasama, hormat pada guru, perhatian
mengikuti pelajaran, bertanya di kelas, ketepatan waktu
menyerahkan tugas, kerapian dan kelengkapan buku
catatan, partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar dan
partisipasi dalam kelompok belajar
37
3) Pengamatan aspek kognitif siswa yang meliputi hasil belajar
yang berupa tes pilihan ganda.
d. Refleksi
1) Peneliti mengolah hasil pengamatan dan evaluasi untuk
membuat kesimpulan sementara terhadap pembelajaran
yang terjadi pada siklus I.
2) Menganalisis dan mendiskusikan hasil pada pembelajaran
siklus I untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus
II
3. Siklus II
Siklus II dari penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
pada hari rabu, 16 Februari 2011, Senin, 24 Februari 2011 dan
Selasa, 25 Februari 2011 dengan rincian jadwal sebagai berikut:
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
1 Rabu,
16 Februari 2011
08.20-09.30 Ceramah informatif
materi pokok pemantulan
cahaya pada cermin
lengkung.
2 Senin,
24 Februari 2011
08.20-09.30 Melakukan percobaan
cermin lengkung dengan
papan optik
38
3 Selasa,
25 Februari 2011
11.30-12.10 Evaluasi siklus II dan
pendalaman materi
Pada prinsipnya, semua kegiatan pada siklus II hampir sama
dengan kegiatan pada siklus I, siklus II merupakan perbaikan dari
siklus I, terutama dihasilkan pada hasil refleksi siklus I.
a. Perencanaan
1) Peneliti berkolaborasi dengan guru bidang studi, menyusun
instrumen penelitian, berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), dan
instrument evaluasi berupa soal.
2) Merancang dan mempersiapkan alat peraga papan optik
yang terdiri dari sterofoam, paku, benang jahit, jangkar
dan busur
3) Menyiapkan lembar observasi pembelajaran dan lembar
refleksi.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi materi pokok
pemantulan cahaya pada cermin lengkung.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (standar
kompetensi) yang ingin dicapai pada materi pemantulan
cahaya pada cermin lengkung.
3) Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas.
4) Guru membentuk kelompok belajar hetrogen dengan
anggota 5–6 peserta didik dan mengatur tempat duduk
peserta didik.
39
5) Guru membagikan alat dan bahan, berupa kertas strimin,
penggaris, penggaris busur balpoin 3 warna dan jangka.
6) Peserta didik melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk
LKS.
7) Setelah percobaan selesai perwakilan kelompok
menyampaikan hasil dan kesimpulan dari percobaan yang
telah dilakukan dan kelompok lain menanggapi.
8) Guru memberikan penjelasan dan bersama peserta didik
menyimpulkan dari percobaan yang telah dilakukan.
9) Guru memberikan tes individual.
c. Pengamatan
1) Pengamatan aspek psikomotorik siswa yang meliputi
mempersiapkan alat dan bahan, Merangkai alat,
melakukan percobaan, merapikan alat dan bahan
percobaan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
2) Pengamatan aspek afektif siswa yang meliputi Kehadiran di
kelas, kedisiplinan, kerjasama, hormat pada guru,
perhatian mengikuti pelajaran, bertanya di kelas, ketepatan
waktu menyerahkan tugas, kerapian dan kelengkapan
buku catatan, partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar
dan partisipasi dalam kelompok belajar
3) Pengamatan aspek kognitif siswa yang meliputi hasil
belajar yang berupa tes pilihan ganda.
d. Refleksi
Refleksi pada Siklus II ini dilakukan untuk
menyempurnakan pembelajaran dengan menggunakan alat
40
peraga papan optik, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada
dua yaitu :
1. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan,notulen rapat, catatan harian,dan
sebagainya.38
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui daftar nama
peserta didik, jumlah peserta didik, dan untuk mengetahui
kendala-kendala yang dialami guru maupun peserta didik saat
proses belajar mengajar, serta untuk mendapatkan data awal
tentang kemampuan peserta didik dalam memahami materi fisika
sebelum menggunakan alat peraga papan optik.
2. Tes Tertulis
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok.39
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar
materi pokok pemantulan cahaya setelah perlakuan dengan
menggunakan papan optik dari siswa kelas VIII A SMP Askhabul
38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), Cet.13, hlm. 158. 39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), Cet.13, hlm. 150.
41
Kahfi Semarang. Pada penelitian ini tesnya berupa tes tertulis
berbentuk pilihan ganda, dengan jumlah soal 20 butir dan dengan
4 pilihan (a,b,c,d).
3. Metode Observasi
Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis.40
Metode observasi merupakan studi
yang disengaja dan sistematis tentang fenomena dan gejala-gejala
dengan pengamatan dan pencatatan.
Metode ini digunakan melalui pengamatan yang meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
menggunakan keseluruhan alat indera.41
Yaitu dengan mengamati
proses belajar mengajar, termasuk sistem dan metode
pembelajaran yang digunakan dan kelengkapan sarana prasarana
serta pengaturan kelas dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
penelitian.
Lembar observasi digunakan sebagai lembar penilaian
psikomotorik dan afektif siswa selama proses pembelajaran di
kelas berlangsung. Penilaian psikomotorik dan afektif dalam
penelitian ini menggunakan skala likert di mana terdapat empat
alternatif jawaban, dengan skala penilaian yang berbentuk rentang
nilai dari angka (4,3,2,1).
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah mengatur urutan data, mengorganisasikan
ke dalam satu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Sehingga dapat
ditemukan satu tema, dan dapat dirumuskan hipotesis (ide) kerja
seperti yang disarankan data.
40 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, op cit., hlm. 30 41 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 156.
42
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif
persentase. Data observasi penelitian diberikan dengan pemberian nilai
berupa angka yang dikategorikan dengan kurang, cukup, baik, dan
sangat baik. Dan data hasil tes dapat dianalisis dengan nilai ketuntasan
individu dan ketuntasan klasikal.
1. Hasil Lembar Observasi
a. Lembar observasi afektif peserta didik
Untuk mengetahui tentang afektif peserta didik dalam
mengikuti proses belajar mengajar, maka peneliti membuat 10
aspek pengamatan yang meliputi: kehadiran, kedisiplinan,
kerjasama, hormat pada guru, perhatian mengikuti pelajaran,
bertanya di kelas, ketepatan waktu menyerahkan tugas,
kerapian dan kelengkapan buku catatan, partisipasi dalam
kegiatan belajar mengajar, partisipasi dalam kelompok belajar.
Kemudian dilakukan analisis pada instrumen lembar
observasi dengan menggunakan persentase sebagai berikut :42
Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal
Indikator keberhasilan penilaian psikomotorik siswa
ditentukan dengan menggunakan kriteria penyekoran sebagai
berikut :
1) Skor ≥ 85 % : Baik sekali
2) 65 % ≤ skor ≤ 84 % : Baik
3) 45 % ≤ skor ≤ 64 % : Cukup
4) Skor ≤ 44 % : Kurang
b. Lembar observasi psikomotorik peserta didik
Untuk mengetahui hasil belajar psikomotorik siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka dibuat lima
aspek pengamatan, meliputi : mempersiapkan alat, merangkai
42 Saipul B. Djamaroh, Guru Dan Peserta Didik Dalam Interaksi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2000), hlm 226.
Persentase = X 100%
43
alat, melakukan percobaan, merapikan alat dan bahan
percobaan, dan mengkomunikasikan, hasil percobaan.
Selanjutnya dilakukan analisis pada instrumen lembar
observasi dengan menggunakan Persentase sebagai berikut :43
Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal
Indikator keberhasilan penilaian psikomotorik siswa
ditentukan dengan menggunakan kriteria penyekoran sebagai
berikut :
1) Skor ≥ 85 % : Baik sekali
2) 65 % ≤ skor ≤ 84 % : Baik
3) 45 % ≤ skor ≤ 64 % : Cukup
4) Skor ≤ 44 % : Kurang
2. Hasil Evaluasi
Hasil evaluasi peserta didik diperoleh dari nilai tes akhir tiap
siklusnya yaitu berupa soal pilihan ganda (multiple choice).
Selanjutnya dari data yang diperoleh dianalisis nilai ketuntasan
individu dan ketuntasan klasikal.
Adapun rumus dan kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Ketuntasan individu
Ketuntasan belajar individu dihitung dengan
menggunakan rumus:44
Jumlah skor yang diperoleh
Skor maksimal
Peserta didik dinyatakan tuntas belajar jika mampu
mencapai Kriteria Keuntasan Minimal (KKM). Dan apabila
peserta didik memperoleh nilai dibawah KKM, peserta didik
43 Saipul B. Djamaroh, Guru Dan Peserta Didik Dalam Interaksi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2000), hlm 226.
44 Ngalim Purwanto, Prinsi-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, (Bandung : Remaja Rosda
Karya, 2000), hlm112.
Persentase = X 100%
Nilai = X 100
44
tersebut tidak tuntas belajar.45
KKM untuk pembelajaran fisika
di SMP Askhabul Kahfi adalah 60.
b. Ketuntasan klasikal
Ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan
rumus:
Jumlah siswa tuntas belajar
Jumlah total siswa
Indikator keberhasialn ketuntasan belajar klasikal
ditentukan jika rata-rata kelas yang diperoleh diatas nilai KKM
dan minimal 85 % dari jumalah siswa yang mendapat nilai 60.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam pembelajaran ini tercermin
dengan adanya peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar peserta
didik di setiap siklusnya ditandai dengan :
1. Semua peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan kelompoknya.
2. Banyaknya peserta didik yang berani bertanya lebih dari 4 orang.
3. Nilai aktivitas belajar peserta didik lebih dari 60 dengan persentase
ketuntasan klasikal lebih dari 75%.46
4. Rata-rata nilai hasil belajar kognitif peserta didik lebih dari 60
dengan persentase ketuntasan klasikal belajar lebih dari 85%.47
45 Masrur Muslih, KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), hlm 36 46 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (PT : Remaja Rosda Karya, 2006), hlm.
101. 47 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (PT : Remaja Rosda Karya, 2006), hlm. 99
Persentase = X 100%
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Pra Siklus
Adapun kondisi awal peserta didik diperoleh dari hasil wawancara
kepada guru, peserta didik, dan kepala sekolah mengenai beberapa hal, yaitu :
a. Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar peserta didik diambil dari data hasil belajar peserta
didik pada materi pokok sebelumnya (terlampir), seperti yang tertuang pada
tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Hasil belajar peserta didik dari pra siklus
No Kategori penilaian Hasil Belajar Kognitif
1
2
3
4
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Nilai rata – rata
Persentase ketuntasan
belajar klasikal
20
65
51,60
53,58%
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan
hasil belajar klasikal masih di bawah ketuntasan hasil belajar klasikal yang
diharapkan yaitu 85%.
b. Kondisi Peserta Didik Dalam Proses Belajar Mengajar
Dari hasil observasi sebelum penelitian, proses belajar mengajar
masih didominasi oleh guru. Peserta didik hanya duduk diam
mendengarkan ceramah guru. Peserta didik tidak pernah diberi
kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, guru tidak pernah
47
melakukan demonstrasi di depan kelas dan peserta didik tidak pernah
diajak untuk melakukan praktikum, sehingga menyebabkan rendahnya
penguasaan konsep peserta didik yang dapat dilihat dari nilai rata–rata
peserta didik.
Rendahnya penguasan konsep peserta didik pada mata pelajaran
IPA Fisika yang ditunjukkan oleh nilai rata – rata peserta didik pada tabel
4.1 yang menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh guru kurang
tepat, sehingga penguasaan konsep yang dicapai peserta didik menjadi
rendah. Dengan berbekal itulah peneliti membuat perubahan dalam sistem
mengajar agar penguasaan konsep peserta didik meningkat. Adapun desain
pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan alat peraga
papan optik.
c. Metode Pembelajaran yang Digunakan
Dalam kegiatan belajar mengajar, M. Ihwan Syam guru mata
pelajaran fisika SMP Askhabul Kahfi menggunakan metode ceramah dan
penugasan setiap selesai KBM. Hal ini dilakukan agar peserta didik lebih
memahami materi yang telah diajarkan yaitu pemahamannya berupa soal-
soal yang diberikan, karena peserta didik lebih cenderung pasif dalam
bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Dalam hal ini, peneliti berinisiatif untuk menggunakan alat peraga
papan optik, agar peserta didik lebih cenderung aktif dan tidak pasif dalam
kegiatan belajar mengajar, dimana dengan cara ini menuntut peserta didik
untuk berfikir dan bekerja sama, hal ini juga menuntut peserta didik aktif
dalam kegiatan diskusi.
d. Sarana Laboratorium
SMP Askhabul Kahfi masih belum memiliki laboratorium, sehingga
sarananya pun belum di miliki. Hal ini kurang menunjang proses belajar
mengajar, padahal dalam belajar tentunya membutuhkan sarana seperti
perpustakaan, laboratorium, dll.
48
Dalam pelajaran sains atau IPA terpadu sangat membutuhkan alat –
alat praktikum yang bisa menunjang KBM. Seperti pelajaran fisika, dimana
dalam pelajaran fisika dituntut untuk memahami konsep baik secara
langsung (praktek) maupun tidak langsung (teori).
e. Karakteristik Peserta Didik
Dilihat dari hasil belajar peserta didik, maka dapat simpulkan
bahwa sebagian besar hasil belajar peserta didik masih rendah. Hal ini
dapat dilihat dari nilai rata–rata peserta didik yang mencapai 51,60, padahal
KKM yang ditentukan oleh sekolah adalah 60.
2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Peneliti berkolaborasi dengan guru bidang studi menyusun instrumen
penelitian, berupa silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), dan evaluasi berupa soal.
2) Merancang dan mempersiapkan alat peraga papan optik yang terdiri
dari sterofoam, asturo, jarum, dan benang.
3) Peneliti mempersiapkan alat dokumentasi, lembar observasi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
4) Menetapkan kelas yang akan digunakan penelitian.
5) Melakukan uji coba.
b. Pelaksaan tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (standar kompetensi) yang
ingin dicapai pada materi pemantulan cahaya pada cermin datar.
2) Guru Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
alat peraga papan optik .
3) Guru menyampaikan materi tentang pengertian cahaya, sifat-sifat
cahaya dan pemantulan pada cermin datar dalam penyajian kelas.
4) Guru membentuk kelompok belajar heterogen dengan anggota 5 – 6
orang pada tiap kelompoknya dan mengatur tempat duduknya.
49
5) Guru membagikan alat dan bahan, yang berupa kertas strimin, laser,
cermin datar, bolpoin, dan busur derajat.
6) Guru membagikan lembar kerja siswa untuk mencari sifat-sifat
cahaya, dan pembentukan bayanga oleh cermin datar ke masing-
masing kelompok
7) Peserta didik mulai mengerjakan lembar kerja siswa untuk mencari
sifat-sifat dari cahaya dan pembentukan bayangan oleh cermin datar.
8) Setelah percobaan selesai, perwakilan kolompok menyampaikan hasil
dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan dan kelompok
lain memberikan tanggapan.
9) Peserta didik bersama guru membuatkesimpulan dari hasil percobaan.
10) Guru memberikan tes individual.
c. Observasi
Pada tahap observasi dilakukan penilaian sikap ranah (ranah afektif)
yang meliputi kehadiran di kelas, kedisiplinan, kerjasama, hormat pada
guru, perhatian mengikuti pelajaran, bertanya dikelas dan partisipasi dalam
kelompok. Penilaian kerja atau aktivitas peserta didik (ranah psikomotorik)
yang meliputi mempersiapkan alat dan bahan, merangkai alat, malakukan
percobaan, merapihkan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Dan
dilakukan tes hasil belajar siklus I. Dari pengamatan pada siklus I diperoleh
hasil sebagai berikut:
1) Pengamatan aspek afektif
Data pengamatan aspek afektif siswa diambil dari lembar
observasi penilaian sikap dan kedisiplinan siswa pada saat
pembelajaran pada siklus I. Dari pengamatan diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siswa Siklus I
50
Aspek Afektif yang Diamati Skor Prosentase
(%)
Kategori
Kehadiran di kelas 104 92,86 Sangat baik
Kedisiplinan 90 80,36 Baik
Kerjasama 86 76,79 Baik
Hormat pada guru 81 72,73 Baik
Perhatian mengikuti pelajaran 71 63,39 Cukup
Bertanya di kelas 68 60,71 Cukup
Ketepatan waktu menyerahkan
tugas
32 28.57 Kurang
Kerapian dan kelengkapan
catatan
79 70,54 Baik
Partisipasi dalam kegiatan belajar
mengajar/diskusi
76 67,86 Baik
Partisipasi dalam kelompok
belajar
76 67,86 Baik
Dari data pengamatan afektif siswa, pada siklus I menunjukkan
hasil dengan kategori kurang, cukup, baik dan sangat baik dengan
persentase terendah 28,57 % dan persentase tertinggi 92,86 %. Pada
saat berlangsungnya siklus I, sebagian peserta didik masih pasif dalam
pembelajaran. Terbukti dalam proses belajar mengajar berlangsung
peserta didik masih banyak yang sibuk dengan dirinya sendiri dan
tidak memperhatikan guru dan peserta didik masih malu bertanya.
Untuk itu masih diperlukannya perlakuan untuk meningkatkan aspek
afektif siswa pada siklus II.
2) Pengamatan aspek psikomotorik
51
Pengamatan aspek psikomotorik peserta didik diambil dari
lembar observasi kinerja dan aktivitas peserta didik pada saat
pembelajaran pada siklus I. Dari pengamatan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus I
Aspek yang Diamati Skor Prosentase (%) Kategori
Mempersiapkan 85 75,89 Baik
Merangkai 83 74,11 Baik
Melakukan 85 75,89 Baik
Merapihkan 63 56,25 Cukup
Mengkomunikasikan 82 73,21 Baik
Dari data pengamatan psikomotorik siswa, pada siklus I
menunjukkan hasil dengan kategori baik dengan persentase tertinggi
sebesar 75,89 % tetapi masih ada aspek dengan kategori cukup, yaitu
pada aspek merapihkan dengan skor persentase sebesar 56,25 %,. Hal
ini dikarenakan masih banyak paserta didik yang belum mengetahui
bagaimana cara melakukan percobaan dan merapihkan alat. Sedangkan
untuk aspek yang lain perlu adanya peningkatan pada siklus
selanjutnya.
3) Pengamatan aspek kognitif
Pada saat mengerjakan tes siklus I, peserta didik mengerjakan
dengan adanya kegaduhan yaitu sebagian peserta didik berlari untuk
memperoleh jawaban dari temannya dan sebagian duduk dengan
tenang di tempat duduknya masing – masing, serta peserta didik
menyelesaikan tes tidak sesuai dengan waktunya atau melebihi waktu
yang telah disediakan. Perolehan hasil tes penguasaan konsep peserta
didik pada aspek kognitif siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil tes peserta didik (aspek kognitif) Siklus I
52
No Kategori Penilaian Aspek Kognitif
1 Nilai terendah 40,00
2 Nilai tertinggi 80,00
3 Nilai rata – rata 59,64
4 % ketuntasan belajar klasikal 78.57%
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus I, peneliti bersama guru
melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan – kelemahan pada siklus
I. Berdasarkan refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
tes yang telah diberikan disiklus I, guru melakukan perbaikan pada siklus II
untuk meningkatkan hasil belajar konsep peserta didik.
Kelemahan utama pada siklus I adalah peserta didik masih belum
aktif dan masih terjadi kegaduhan dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti
dalam pengamatan proses belajar mengajar, masih banyak peserta didik
yang malu untuk mengungkapkan pendapatnya, malu untuk bertanya, malu
untuk menyanggah pendapat temannya, dan sulit untuk dikondisikan.
Dalam kegiatan praktikum kerja sama dan kekompakan kelompok perlu
berjalan dengan baik, hanya 2 – 3 orang peserta didik saja yang melakukan
praktikum.
Dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik, maka pada siklus II
akan tetap dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
papan optik. Usaha yang dilakukan guru agar hasil belajar peserta didik
pada siklus II meningkat adalah dengan memberikan motivasi kepada
seluruh peserta didik, pemberian kesempatan untuk bertanya berpendapat
pada peserta didik yang belum aktif, pembagian tugas dan tanggung jawab
yang jelas kepada masing–masing anggota kelompoknya. Sehingga
nantinya hasil belajar peserta didik dapat meningkat pada siklus II.
53
3. Siklus II
a. Perencanaan
1) Guru dan peneliti mempersiapkan alat peraga papan optik yang terdiri
dari sterofoam, asturo, paku, dan benang.
2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan
3) Guru dan peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
4) Guru dan peneliti menyiapkan lembar observasi pembelajaran,
dokumentasi, dan evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (standar kompetensi) yang
ingin dicapai pada materi pemantulan cahaya pada cermin lengkung.
2) Guru memberikan ceramah informasi untuk menyampaikan materi
pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cembung dalam penyajian
kelas .
3) Guru membentuk kelompok belajar hetrogen dengan anggota 5 – 6
orang pada tiap kelompoknya.
4) Guru membagikan lembar kerja siswa untuk mencari jarak bayangan
dari benda yang telah diketahui pada cermin lengkung dan alat bahan
yang berupa kertas strimin, jangka, penggaris, dan balpoin 3 warna.
5) Peserta didik mulai mencari jarak bayangan dari suatu benda pada
cermin lengkung dengan menggunakan alat dan bahan.
6) Setelah percobaan selesai perwakilan kelompok menyampaikan hasil
dan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan, dan kelompok
lain menanggapinya.
7) Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan dari hasil percobaan
8) Guru memberikan tes individual.
c. Pengamatan
1) Pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik.
54
Pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap lembar observasi
afektif dan psikomotorik peserta didik. Berdasarkan pengamatan
terhadap hasil belajar peserta didik, diperoleh hal – hal sebagai berikut :
Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Aspek Afektif Siswa Siklus II
Aspek Afektif yang Diamati Skor Persentase
(%)
Kategori
Kehadiran di kelas 110 98,21 Sangat baik
Kedisiplinan 99 88,39 Sangat baik
Kerjasama 85 75,89 Baik
Hormat pada guru 93 83,04 Baik
Perhatian mengikuti pelajaran 95 84,82 Baik
Bertanya di kelas 89 79,46 Baik
Ketepatan waktu menyerahkan
tugas
104 92,86 Sangat baik
Kerapian dan kelengkapan
catatan
91 81,25 Baik
Partisipasi dalam kegiatan belajar
mengajar/diskusi
91 81,25 Baik
Partisipasi dalam kelompok
belajar
94 83,93 Baik
Dari data pengamatan aspek afektif siswa, pada siklus II
menunjukkan hasil dengan kategori sangat baik dan ada juga aspek
dengan kategori baik, dengan persentase terendah 79,46% dan
persentase tertinggi 98,21 %. Sebagian besar peserta didik sudah aktif
dalam pembelajaran. Terbukti dalam proses belajar mengajar
berlangsung, peserta didik mampu mengungkapkan pendapat dan mau
bertanya, dalam praktikum hampir seluruh peserta didik mampu bekerja
55
sama dengan baik. Sehingga secara keseluruhan kelas siswa
memperoleh hasil dengan kategori sangat baik
2) Pengamatan aspek psikomotorik siswa
Data pengamatan aspek psikomotorik siswa diambil dari
lembar observasi kinerja dan aktifitas siswa pada saat pembelajaran
pada siklus II. Dari pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6. Hasil Pengamatan Aspek Psikomotorik Siswa Siklus II
Aspek yang Diamati Skor Persentase (%) Kategori
Mempersiapkan 94 83,93 Baik
Merangkai 90 80,36 Baik
Melakukan 91 81,25 Baik
Merapihkan 89 79,46 Baik
Mengkomunikasikan 82 80,89 Baik
Dari data pengamatan psikomotorik siswa, pada siklus II
menunjukkan hasil dengan kategori baik dan sangat baik dengan skor
persentase terendah sebesar 79,46 % dan skor persentase tertinggi
sebesar 83,93 %. pada siklus II peserta didik sudah lancar melakukan
percobaan, mulai dari mempersiapkan hingga mengkomunikasikan,
semua berjalan lancar dan kompak. Sehingga pada siklus II
ketrampilan peserta didik dalam melakukan meningkat.
3) Pengamatan terhadap hasil tes penguasaan konsep pada aspek kognitif
Pada saat mengerjakan tes siklus II, peserta didik mengerjakan
dengan tenang yaitu semuanya diam dan duduk ditempatnya masing–
masing. Peserta didik tidak ada yang membuat keributan dan peserta
didik menyelesaikan tes sesuai dengan yang telah disediakan.
Perolehan hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada aspek
kognitif siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7
56
Tabel 4.7 Hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada aspek
kognitif siklus II
No Kategori Penilaian Aspek Kognitif
1 Nilai terendah 45,00
2 Nilai tertinggi 85,00
3 Nilai rata – rata 68,03
4 % ketuntasan belajar klasikal 85,71%
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus II, peneliti bersama
guru melakukan refleksi untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pada
siklus II. Berdasarkan refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan tes yang telah diberikan disiklus II, guru tidak melakukan
perbaikan lagi karena pada siklus II hasil belajar peserta didik telah
mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 78,57% pada Siklus I
menjadi 85,71% pada Siklus II.
Dalam hal ini guru masih menemukan kelemahan, namun pada
siklus II hasil belajar siswa sudah meningkat, terbukti dari meningkatnya
hasil belajar individu dan hasil belajar klasikal yang sudah memenuni
KKM. Pada proses pembelajaran peserta didik sudah aktif dan tenang
dalam kegiatan pembelajaran, walaupun hanya sebagian kecil peserta didik
yang masih malu-malu dan hanya berdiam diri saja. Hal itu terbukti dalam
pengamatan proses belajar mengajar, sudah sebagian besar peserta didik
berani untuk mengungkapkan pendapatnya, berani untuk bertanya, berani
menyanggah pendapat temannya, dan bisa dikondisikan. Dalam kegiatan
praktikum kerja sama dan kekompakan kelompok sudah baik, sebagian
besar peserta didik telah melakukan percobaan dengan benar.
B. PEMBAHASAN
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus I
57
Pada kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan alat peraga Papan
Optik, hasil belajar peserta didik masih jauh dari target yanng tetapkan yaitu
60. Nilai rata–rata peserta didik hanya mencapai 51,60 dan mencapai
ketuntasan secara klasikal 53,58%. Setelah melakukan pembelajaran dengan
menggunakan papan optik pada siklus I terjadi peningkatan pada hasil belajar
yaitu dengan nilai rata-rata 59,64% dan ketuntasan klasikal 78,57%.
Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I, peserta didik sudah
mengalami peningkatan hasil belajar. Upaya yang guru lakukan dalam siklus I
ialah dengan menerapkan alat peraga papan optik sehingga peserta didik
merasa tertarik terhadap pembelajaran yang disajikan oleh guru. Hal itulah
yang membuat sebagian dari peserta didik bersemangat untuk memperhatikan
dan mengikuti jalan nya proses pembelajaran. namun secara garis besar,
pelaksanaan pada siklus I masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil
pengamatan terhadap lembar observasi peserta didik maupun hasil tes aspek
kognitif, dapat disimpulkan bahwa sebagian peserta didik tertarik mempelajari
materi pemantulan cahaya dengan menggunakan alat peraga papan optik. Oleh
karena itu guru harus memberikan motivasi agar peserta didik mau belajar di
rumah, sehingga dapat menguasai materi dan mengungkapkan kepada guru
tentang hal yang belum dipahami yang berkaitan dengan pelajaran, terdapat 22
peserta didik yang tuntas belajar dan 6 peserta didik yang belum tuntas belajar
(lihat lampiran), nilai rata – rata yang dicapai 59,64. Sedangkan pengamatan
hasil observasi peserta didik pada aspek afektif sudah baik, dengan persentase
68,13% dan aspek psikomotoriknya juga sudah baik, dengan persentase
71,07% .
Guru memotivasi peserta didik yang masih malu bertanya, dan
mengungkapkan pendapatnya dengan cara terlebih dahulu guru memberi
pertanyaan kepada peserta didik dengan menunjuk peserta didik dan
memberikan pekerjaan rumah agar peserta didik mau belajar di rumah. Selain
itu guru juga membimbing perserta didik yang kurang dalam hal pemahaman
58
materi dengan cara memberikan pertanyaan individu disela–sela pembelajaran
untuk mengetahui tingkat kepahaman peserta didik.
Kegiatan siklus I perlu diperbaiki dalam memotivasi dan
membimbing peserta didik dalam pembelajaran agar kemampuan peserta didik
dalam mempelajari materi pelajaran melalui alat peraga papan optik dapat
meningkat. Adapun hasil tes hasil belajar peserta didik pada aspek kognitif
sebelum (pra siklus) dan sesudah (siklus I) penggunaan alat peraga papan optik
pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8.
Dari tabel 4.8 menunjukkan nilai terendah peserta didik sebelum dan
sesudah penggunaan alat peraga papan optik. Pada pembelajaran sebelumnya
nilai terendah peserta didik hanya 20 dan nilai tertinggi peserta didik 65 dan
setelah menggunakan alat peraga papan optik pada materi pokok pemantulan
cahaya terendah peserta didik meningkat menjadi 40 dan nilai tertinggi peserta
didik meningkat menjadi 80. Nilai rata – rata kelas meningkat dari 51,60
menjadi 59,64.
2. Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus II
Pada siklus II pembelajaran juga menggunakan alat peraga papan
optik, akan tetapi mengacu dari refleksi pada siklus I yaitu peserta didik masih
belum aktif masih terjadi kegaduhan dalam pembelajaran, maka yang
dilakukan oleh guru adalah lebih memotivasi peserta didik dengan memberi
lebih banyak waktu untuk berfikir baik individu maupun kelompok dan
memberikan kesempatan untuk belajar di rumah dengan memberikan tugas
rumah yang berupa pemahaman pada materi, agar peserta didik aktif dalam
pembelajaran di kelas maupun kelompok saat praktikum.
Secara garis besar, pelaksanaan pada siklus II sudah berhasil. Hal ini
berdasarkan pada pengamatan terhadap lembar observasi maupun hasil tes
penguasaan konsep peserta didik yang mengalami peningkatan dan telah
mencapai ketuntasan belajar secara klasikal dan sudah memenuhi indikator
keberhasilan dalam penelitian.
59
Peningkatan penguasaan konsep peserta didik pada aspek kognitif
siklus II dengan menggunakan alat peraga papan optik menunjukkan nilai
terendah peserta didik mengalami kenaikan dari siklus I sebesar 40 ke siklus II
sebesar 45, nilai tertinggi peserta didik mengalami kenaikan dari siklus I
sebesar 80 menjadi 85, dan nilai rata – rata kelas mengalami kenaikan dari
siklus I sebesar 59,64 ke siklus II sebesar 68, hal ini dikarenakan peserta didik
sudah terbiasa dengan pemahaman materi pada siklus I. Sehingga materi siklus
II peserta didik sudah bisa mengikuti dengan tenang dan konsentrasi terbukti
peserta didik sudah mau bertanya dan mengungkapkan pendapatnya dan duduk
dengan tenang tanpa harus berlari untuk mencari jawaban dari temannya.
Dalam siklus II ini peserta didik mengalami peningkatan pemahaman materi
pada materi pokok pemantulan cahaya pada cermin lengkung.
Peningkatan peserta didik pada aspek afektif dan psikomotorik
siklus II dengan menggunakan alat peraga papan optik menunjukkan
persentase pada afektif, dan psikomotorik yang mengalami peningkatan dari
68,13% menjadi 85,01% untuk aspek afektif, dan dari 71,07% menjadi
80,89% untuk aspek psikomotorik, hal ini dikarenakan peserta didik sudah
bisa kondisif, dan tenang, sehingga semuanya terfokus pada kegiatan
pembelajaran.
Adapun ketuntasan belajar pada aspek kognitif pada siklus II juga
mengalami peningkatan, ketuntasan belajar aspek kognitif peserta didik pada
siklus II tercapai dan meningkat sebesar 7,14% yaitu dari 78,57% pada siklus
I menjadi 85,71% pada siklus II, Sehingga dapat disimpulkan bahwa, peserta
didik tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Papan
Optik yang digunakan oleh guru.
Berikut ini table 4.8 persentase hasil belajar peserta didik dari Pra
Siklus sampai ke Siklus II
No Kategori penilaian Pra siklus Siklus I Siklus II
60
1 Nilai Terendah 20 40 45
2 Nilai tertinggi 65 80 85
3 Nilai Rata-rata 51,60 59,64 68,03
4 Persentase ketuntasan
belajar klasikal
53,58 78,57 85,71
61
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa :
1. Alat peraga optik digunakaan untuk memberikan kemudahan dalam
menyampaikan materi pembelajaran pada materi pokok pemantulan cahaya,
yang mana dalam penggunaannya untuk memvisualisasikan bayangan dari
suatu benda yang telah diketahui, dengan cara menerapkan tiga sinar
istimewa.
2. Berdasarkan pada hasil tes penguasaan konsep pada aspek kognitif peserta
didik yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 24.7% .
Adapun ketuntasan belajarnya juga mengalami peningkatan sebesar 11.89%,
yaitu dari 73.81% menjadi 85.7%, hal ini membuktikan bahwa peserta didik
yang tuntas belajar mengalami peningkatan dari 22 peserta didik menjadi 24
peserta didik. Dari uraian di atas membuktikan bahwa dengan menggunakan
alat peraga papan optik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
B. SARAN
Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, dengan mendasarkan pada
penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan, maka peneliti ingin memberikan
saran yang dapat menjadi bahan masukan dalam peningkatan proses dan hasil
pembelajaran. Adapun saran tersebut adalah
1 Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru benar – benar paham dalam
menyiapkan bahan pembelajaran sebaik mungkin, agar materi dapat
tersampaikan dengan baik.
2 Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar dapat memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh
62
peserta didik dan selalu memantau perkembangan peserta didik terutama dari
perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.
3 Pelaksanaan pembelajaran materi pokok pemantulan cahaya dengan
menggunakan alat peraga Papan Optik pada pembelajaran IPA fisika sebagai
program untuk meningkatkan aktivitas peserta didik dan mengurangi
kejenuhan pada waktu pembelajaran IPA fisika berlangsung
4 Hendaknya guru meningkatkan kompetensi profesional serta membekali diri
dengan pengetahuan yang luas karena sesungguhnya kompetensi yang
dimiliki oleh guru sangat berpengaruh pada keberhasilan proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya akan menghasilkan peserta didik yang berprestasi dan
berbudi luhur.
C. PENUTUP
Alhamdulillah, dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT. Akhirnya
penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Penulis menyadari meskipun
telah berusaha semaksimal mungkin, namun kekurangan dan kesalahan tetaplah
menjadi keniscayaan atas diri manusia. Penulis berharap setitik usaha berupa
penelitian ini bermanfaat bagi penulis sendiri, guru mitra SMP Askhabul Kahfi
dan siapapun yang membaca hasil penelitian ini.
Penulis sadar sepenuhnya akan segala kekurangan dalam berbagai hal.
Untuk itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini
ke depan serta perluasaan pengetahuan keilmuan bagi kita semua. Disamping itu,
mudah – mudahan karya kecil ini dapat memberikan sumbangan ilmu dalam
dunia pendidikan.
Akhirnya hanya kepada Allah yang menjadi tumpuan untuk memohon
pertolongan. Penulis mengharapkan keridlaan dan petunjuk dalam mencari jalan
yang baik dan benar sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Semoga ini menjadi bagian dari setetes pengetahuan yang Allah berikan pada
umat manusia. Amin.
62
DAFTAR PUSTAKA
A.Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995)
Arikunto, Suharsimi , Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007)
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1999)
Arikunto, Suharsimi , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
-------------------------, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2008)
------------------------ et, al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006)
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada)
Asri Budiningsih, C, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA,
2008)
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:
Ar-ruzz Media, 2007)
Bueche, Frederick J. Eugene Hecht, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (Jakarta:
Erlangga, 2006)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (CV Diponegoro, 2005)
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006)
Djamaroh, Syaiful B, Guru Dan Peserta Didik Dalam Interaksi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000)
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung: Rosdakarya, 2007)
Jihad, Asep, dkk., Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008)
62
Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
individual Text Telaah Kurikulum Fisika, (Malang: JICA, 2003) Hamalik, Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran, Ed. 1, Cet. 7., (Jakarta : Bumi
Aksara, 2008) Krane, Kenneth, Fisika Modern, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI – Press), 1992)
Purwanto, Ngalim, Prinsi-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, (Bandung :
Remaja Rosda Karya, 2000),
Moleong, Lexy J., Metodologi penelitian Kualitatif , (Bandung, : PT. Remaja
Rosdakarya, 2002)
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (PT : Remaja Rosda Karya, 2006),
Muslih, Masrur, KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008)
Nasution. S,didaktik asas-asas mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004)
Natawidjaya, Rochman, alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979)
Permendiknas no24 tahun 2006 Tentang SI Dan SKL, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009)
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003)
Sobry, Sutikno, M, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009)
Sriwahyuni, “Studi Korelasi Pengajaran IPA Dengan Menggunakan Alat Peraga
(KIT) Dan Tanpa Alat Peraga (KIT) Terhadap Prestasi Belajar Pada Pokok
Bahasan Bumi Dan Bulan di Kelas VI SD N Karangrejo 02 Semarang Tahun
Ajaran 2000/2001”, skripsi (Semarang : Universitas Negeri Semarang,2001)
Sudjana dan Rivai, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Remaja
Rosdakarya: 2001). Dimyati, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Proyek
Pembinaan Dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Depdikbud)
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999)
------------------, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
62
Algesindo, 2009)
------------------, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2000)
Supramono, Hedi dkk., Common Text Book (Edisi Revisi) Físika Dasar II, (Malang:
JICA-Universitas Negeri Malang (UM), 2003)
Sutikno, M. Sobry, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Prospect, 2009
Tri Adi Setyawan, “Penggunaan Alat Peraga Elektroskop Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Fisika Pada Pokok Bahasan Listrik Statis di SLTP 1 Karangkobar
Kelas II Semester II Tahun Ajaran 2004/2005”, skripsi (Semarang :
Universitas Negeri Semarang, 2005),
Tutuk Sutarti, “Studi Komparasi Terhadap Prestasi Belajar Ipa Antara Siswa Yang
Menggunakan Metode Eksperimen (Dengan Alat
Sederhana) Dan Yang Menggunakan Metode Ceramah Untuk Pokok Bahasan
Bunyi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Truwulu Kec. Ngaringan Kab.
Grobogan Tahun Pelajaran 1998/1999”,skripsi,(Semarang : Universitas
Negeri Semarang,1999)
Wuryani, Sri Esti, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006)
Yamin, Martinis, paradigma pendidikan konstruktivistik, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008),
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus
Lampiran 2 : RPP Siklus I (pertemuan ke-1)
Lampiran 3 :RPP Siklus I (pertemuan ke-2)
Lampiran 4 : RPP Siklus II (pertemuan ke-1)
Lampiran 5 : RPP Siklus II (pertemuan ke-2)
Lampiran 6 : Lembar Kegiatan Siswa I
Lampiran 7 : Lembar Kegiatan Siswa II
Lampiran 8 : Lembar Kegiatan Siswa III
Lampiran 9 : Soal Tes Siklus I
Lampiran 10 : Soal Tes Siklus II
Lampiran 11 : Kunci Jawaban
Lampiran 12 : Lembar Observasi Afektif
Lampiran 13 : Lembar Observasi Psikomotorik
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Askhabulkahfi Semarang
Mata pelajaran : IPA Terpadu
Kelas : VIII
Semester : 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi
sehari-hari.
KOMPETENSI
DASAR
INDIKATOR MATERI
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU SUMBER BELAJAR
6.3
Menyelidi
ki sifat-
sifat
cahaya
dan
hubungan
nya
dengan
berbagai
bentuk
cermin
dan lensa.
• Merancang dan
melakukan
percobaan untuk
menunjukkan sifat-
sifat perambatan
cahaya.
• Menjelaskan hukum
pemantulan yang
diperoleh melalui
percobaan.
• Menjelaskan hukum
pembiasan yang
diperoleh berdasarkan
percobaan.
• Mendeskripsikan
proses pembentukan
dan sifat-sifat
bayangan pada cermin
• Sifat-sifat
cahaya
• Pemantulan
pada
cermin
datar
• Pemantulan
pada
cermin
lengkung
• Melakukan pengamatan tentang
jalannya sinar untuk menentukan
sifat perambatan cahaya.
• Melakukan percobaan tentang
pemantulan cahaya dan pembiasan
cahaya.
• Menggali informasi dari nara
2 JP
2 JP
2 JP
Buku IPA Terpadu
LKS Fisika
Buku IPA terpadu
Buku IPA terpadu
Lam
piran
1
datar, cermin cekung,
dan cermin cembung.
• Mendeskripsikan
proses pembentukan
dan sifat-sifat
bayangan pada lensa
cembung.dan lensa
cekung.
sumber untuk mengenal sifat-sifat
bayangan pada cermin dan lensa.
Semarang, 10 Januari 2011
Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. Muhlasin M. Ihwan Syam, S.Pd. I.
DAFTAR KELOMPOK PESERATA DIDIK
SMP ASKHABUL KAHFI
KELOMPOK NAMA SISWA
I
MIFTAKHUSSURU
M. MUKHLISIN
IRWAN
RIDWAN
HERI
II
VINDY ATIKA
TRI RESTUTU
SITI NUR SYAFA’AH
SARIFATUL HANAFI
SUNYAHMI
YULI DESI WULAN SARI
III
SALIS MUHAMMAD FADHIL HIDAYAT
NUKMAN AZIZ
ASSA NUR ROZAQONY
MUHAMMAD MISBACHUL MUNIR
MISBAHUL MUNIR
SEPTIAWAN TRIYANTO
IV
AFIFAH
ANGGREANI
LAILATUL MUBAROKAH
NUR AZIZAH
SALMA LUTFIANA. F. L
ULUL LIFIA
V
AHMAD IRVAN
AINUL GHURRIL MUHAJJALIR
KHOIRUL ANAM
LIA MARATUN SHOLEKAH
RISKA WAHYU ADININGTIAS
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK
KELAS VIII A SMP ASKHABUL KAHFI
NO NAMA L/P
1 AFIFAH P
2 AHMAD IRVAN L
3 AINUL GHURRIL MUHAJJALIN L
4 ANGGRAENI SETYANINGRUM P
5 ASSA NUR ROZAKANY L
6 HERRI FIRMANSYAH L
7 IRWAN NURDIANTORO L
8 KHOIRUL ANAM L
9 LAILATUL MUBAROKAH P
10 LIA MARATUN SHOLEKAH P
11 MISBACHUL MUNIR L
12 M. MISBACHUL MUNIR L
13 M. MUKHLISIN L
14 MIFTAKHUSSURUR L
15 NUKMAN AZIZ L
16 NUR AZIZAH P
17 RIDWAN BAGAS PRABOWO L
18 RISKA WAHYU ADININGTIAS P
19 SALIS MUHAMMAD FADHIL HIDAYAT L
20 SALMA LUTFIANA FITRI LESTARI P
21 SARIFATUL HANAFI P
22 SEPTIAWAN TRIYANTO L
23 SITI NUR SAFA'AH P
24 SUNYAHMI P
25 TRI RESTUTI P
26 ULUL LIFIA P
27 VINDI ATIKA P
28 YULI DESI WULANSARI P
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS I
Jenis Penilaian : Afektif
Satuan Pendidikan : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
Jumlah Siswa : 28 Siswa
No Nama Siswa Nomor pertanyaan
Skor (%) Ket. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Afifah 4 4 4 3 4 3 1 3 3 3 32 80 Baik
2 Ahmad Irvan 4 3 4 3 3 2 1 4 3 3 30 75 Baik
3 Ainul Ghurril M 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 15 37.5 Kurang
4 Anggraeni S 4 3 2 3 2 3 1 3 1 3 25 62.5 Cukup
5 Assa Nur Rozakany 2 3 1 2 2 1 1 1 2 2 17 42.5 Kurang
6 Herri Firmansyah 4 4 3 4 3 3 1 3 2 3 30 75 Baik
7 Irwan Nurdiantoro 4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 31 77.5 Baik
8 Khoirul Anam 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 30 75 Baik
9 Lailatul Mubarokah 3 3 4 3 2 2 1 3 3 3 27 67.5 Baik
10 Lia Maratun S 4 3 3 2 2 3 1 2 2 2 24 75 Baik
11 Misbachul Munir 3 4 4 3 3 2 1 3 4 3 30 60 Cukup
12 M. Misbachul Munir 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 23 57.5 Cukup
13 M. Mukhlisin 4 3 3 4 3 2 1 3 3 3 29 72.5 Baik
14 Miftakhussurur 4 3 3 3 2 2 1 3 3 3 27 67.5 Baik
15 Nukman Aziz 3 4 4 2 3 2 1 2 2 2 25 62.5 Cukup
16 Nur Azizah 4 4 4 3 2 2 1 4 3 3 30 75 Baik
17 Ridwan Bagas P 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 30 75 Baik
18 Riska Wahyu A 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 29 72.5 Baik
19 Salis Muhammad FH 4 3 4 3 4 3 1 3 4 3 32 80 Baik
20 Salma Lutfiana FL 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 29 72.5 Baik
21 Sarifatul Hanafi 3 2 3 1 2 2 1 1 1 1 17 42.5 Kurang
22 Septiawan Ariyanto 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 29 72.5 Baik
23 Siti Nur Safa’ah 4 4 3 3 3 2 1 3 3 3 29 72.5 Baik
24 Sunyahmi 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 29 72.5 Baik
25 Tri Restuti 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 32 80 Baik
26 Ulul Lifia 4 4 3 4 2 3 1 3 3 2 29 72.5 Baik
27 Vidi Atika 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 28 70 Baik
28 Yuli Desi Wulansari 4 3 2 3 2 2 1 3 2 3 25 62.5 Cukup
Jumlah 104 90 86 81 71 68 32 79 76 76 763
Persentase(%) 92.86 80.36 76.79 72.32 63.39 60.71 28.57 70.54 67.86 67.86 68.12
keterangan
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS II
Jenis Penilaian : Afektif
Satuan Pendidikan : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Pemantulan Cahaya Pada Cermin Lengkung
Jumlah Siswa : 28 Siswa
No Nama Siswa Nomor pertanyaan
Skor (%) Ket. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Afifah 4 2 3 2 2 3 4 2 2 4 28 70 Baik
2 Ahmad Irvan 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 32 80 Baik
3 Ainul Ghurril M 4 4 3 2 2 3 4 3 3 4 32 80 Baik
4 Anggraeni S 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33 82.5 Baik
5 Assa Nur Rozakany 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 36 90 Sgt. baik
6 Herri Firmansyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100 Sgt. baik
7 Irwan Nurdiantoro 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 35 87.5 Sgt. baik
8 Khoirul Anam 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 38 95 Sgt. baik
9 Lailatul Mubarokah 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 35 87.5 Sgt. baik
10 Lia Maratun S 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 35 87.5 Sgt. baik
11 Misbachul Munir 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 32 80 Baik
12 M. Misbachul Munir 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 29 72.5 Baik
13 M. Mukhlisin 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 34 85 Sgt. baik
14 Miftakhussurur 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 34 85 Sgt. baik
15 Nukman Aziz 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 36 90 Sgt. baik
16 Nur Azizah 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38 95 Sgt. baik
17 Ridwan Bagas P 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 37 92.5 Sgt. baik
18 Riska Wahyu A 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 37 92.5 Sgt. baik
19 Salis Muhammad FH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 97.5 Sgt. baik
20 Salma Lutfiana FL 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 35 87.5 Sgt. baik
21 Sarifatul Hanafi 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 37 92.5 Sgt. baik
22 Septiawan Ariyanto 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37 92.5 Sgt. baik
23 Siti Nur Safa’ah 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 31 77.5 Baik
24 Sunyahmi 4 2 3 3 4 4 2 3 2 3 30 75 Baik
25 Tri Restuti 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 31 77.5 Baik
26 Ulul Lifia 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 32 80 Baik
27 Vidi Atika 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 32 80 Baik
28 Yuli Desi Wulansari 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 32 80 Baik
Jumlah 110 99 85 93 95 89 104 91 91 94 1260
Prosentase (%) 98.21 88.39 75.89 83.04 85.82 79.46 92.86 81.25 81.25 83.93 85.01
Keterangan
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS I
Jenis Penilaian : Psikomotorik
Satuan Pendidikan : SMP ASkhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar
Jumlah Siswa : 28 Siswa
No Nama Aspek pengamatan Jumlah
(skor)
Pencapaian
(%) keterangan
A B C D E
1 Afifah 3 3 3 3 3 15 75 Baik
2 Ahmad Irvan 3 3 3 3 4 16 80 Baik
3 Ainul Ghurril M 3 4 3 2 2 14 70 Baik
4 Anggraeni S 3 2 3 2 3 13 65 Baik
5 Assa Nur Rozakany 3 3 3 2 2 13 65 Baik
6 Herri Firmansyah 2 3 3 3 3 14 70 Baik
7 Irwan Nurdiantoro 4 3 4 2 4 17 85 Sangat baik
8 Khoirul Anam 3 3 3 2 3 14 70 Baik
9 Lailatul Mubarokah 3 3 2 2 3 13 65 Baik
10 Lia Maratun S 3 3 4 2 3 15 75 Baik
11 Misbachul Munir 4 4 3 3 2 16 80 Baik
12 M. Misbachul Munir 2 2 3 2 2 11 55 Cukup
13 M. Mukhlisin 3 3 3 2 3 14 70 Baik
14 Miftakhussurur 3 3 3 2 3 14 70 Baik
15 Nukman Aziz 3 3 3 2 3 14 70 Baik
16 Nur Azizah 3 3 2 1 4 13 65 Baik
17 Ridwan Bagas P 4 3 3 3 3 16 80 Baik
18 Riska Wahyu A 3 3 3 2 3 14 70 Baik
19 Salis Muhammad FH 4 3 3 1 3 14 70 Baik
20 Salma Lutfiana FL 3 3 3 2 3 14 70 Baik
21 Sarifatul Hanafi 2 3 3 2 2 12 60 Cukup
22 Septiawan Ariyanto 3 3 3 3 3 15 75 Baik
23 Siti Nur Safa’ah 3 3 4 2 3 15 75 Baik
24 Sunyahmi 3 3 3 2 3 14 70 Baik
25 Tri Restuti 4 3 3 2 3 15 75 Baik
26 Ulul Lifia 3 3 3 3 3 15 75 Baik
27 Vidi Atika 3 3 3 3 3 15 75 Baik
28 Yuli Desi Wulansari 2 2 3 3 3 13 65 Baik
Jumlah 85 83 85 63 82 398
Prosentase(%) 75.89 74.11 75.89 56.25 73.21 71.07
Keterangan
HASIL OBSERVASI SISWA
SIKLUS II
Jenis Penilaian : Psikomotorik
Satuan Pendidikan : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Pemantulan Cahaya Pada cermin Lengkung
Jumlah Siswa : 28 Siswa
No Nama Aspek pengamatan Jumlah
(skor) Pencapaian
(%)
Keterangan
A B C D E
1 Afifah 3 3 4 4 3 17 85 Sangat baik
2 Ahmad Irvan 3 3 3 3 4 16 80 Baik
3 Ainul Ghurril M 3 4 3 4 2 16 80 Baik
4 Anggraeni S 3 4 3 2 3 15 75 Baik
5 Assa Nur Rozakany 3 3 3 3 4 16 80 Baik
6 Herri Firmansyah 4 3 3 4 4 18 90 Sangat baik
7 Irwan Nurdiantoro 4 3 3 3 4 17 85 Sangat baik
8 Khoirul Anam 3 3 3 2 3 14 70 Baik
9 Lailatul Mubarokah 3 3 4 4 3 17 85 Sangat baik
10 Lia Maratun S 4 3 4 4 3 18 90 Sangat baik
11 Misbachul Munir 4 4 3 3 2 16 80 Baik
12 M. Misbachul Munir 4 4 3 2 2 15 75 Baik
13 M. Mukhlisin 3 3 3 2 3 14 70 Baik
14 Miftakhussurur 2 2 3 3 3 13 65 Baik
15 Nukman Aziz 3 3 3 4 3 16 80 Baik
16 Nur Azizah 3 3 3 3 4 16 80 Baik
17 Ridwan Bagas P 4 3 4 3 4 18 90 Sangat baik
18 Riska Wahyu A 3 4 3 4 3 17 85 Sangat baik
19 Salis Muhammad FH 4 3 3 4 3 17 85 Sangat baik
20 Salma Lutfiana FL 4 3 3 2 3 15 75 Baik
21 Sarifatul Hanafi 4 3 3 3 4 17 85 Sangat baik
22 Septiawan Ariyanto 3 3 4 4 3 17 85 Sangat baik
23 Siti Nur Safa’ah 3 3 4 4 3 17 85 Sangat baik
24 Sunyahmi 3 3 3 4 3 16 80 Baik
25 Tri Restuti 4 3 3 3 3 16 80 Baik
26 Ulul Lifia 4 4 3 3 3 17 85 Sangat baik
27 Vidi Atika 3 3 4 3 3 16 80 Baik
28 Yuli Desi Wulansari 3 4 3 3 3 16 80 Baik
Jumlah 94 90 91 90 88 453
Prosentase (%) 83.93 80.36 81.25 80.36 78.57 80.89
Pencapaian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VIII-A/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 40 menit)
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran gelombang dan
optika dalam produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar : Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan
berbagai bentuk cermin dan lensa.
Indikator :
• Menjelaskan sifat-sifat cahaya
• Menjelaskan hukum pemantulan cahaya
• Mendeskripsikan proses pempentukan dan sifat-sifat bayangan
pada cermin datar.
A. Tujuan pembelajaran
a. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan sifat-sifat cahaya
dengan benar.
b. Melalui kegiatan diskusi perserta didik mampu menjelaskan hukum
pemantulan cahaya dengan benar.
c. Melalui kegiatan demonstrasi peserta didik mampu mendiskripsikan proses
pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar dengan tepat.
B. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat cahaya dan pemantulan cahaya pada cermin datar
C. Alokasi Waktu
1 kali pertemuan (2 x 40 menit)
Lampiran 2
D. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Demonstrasi
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
1. Kegiatan awal
• Apersepsi: Pada pertemuan sebelumnya kalian sudah
mempelajari tentang bunyi, dan sekarang kita akan mempelajari
tentang cahaya, tahukah kalian apakah cahaya itu? Mengapa di
tempat gelap kita tidak dapat melihat benda-benda dengan jelas,
sebaliknya ditempat yang terang kita dapat melihat benda-benda
dengan jelas.
• Motivasi: jika kamu berjalan dibawah terik matahari maka kamu
akan dapat melihat bayanganmu bergerak sesuai dengan
gerakanmu. Secepat apapun kamu bergerak, bayangan mu tetap
ada didekatmu.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
• Apa yang akan terjadi jika kita hidup di dinia ini tanpa ada cahaya?
bisa anda bayangkan rasanya kalau listrik di rumah anda penerangan
pun akan mati, dan anda pasti tidak akan bisa melihat benda-benda di
sekeliling anda.
• Matahari selain sebagai penghangat tubuh kita, matahari juga sebagai
pusat penerangan manusia di waktu siang hari.
Elaborasi
• Guru memberikan ceramah informative dan diikuti Tanya jawab
untuk menjelaskan pengertian tentang cahaya, hukum sinelius
dan pemantulan cahaya
• Guru melakukan demonstrasi proses pembentukan dan sifat-sifat
bayangan pada cermin datar dengan menggunakan papan Optik,
dan memberikan kesempatan siswa untuk mencobanya.
Konfirmasi
• Guru mengulas ulang dan memberikan penguatan dari
pengertian tentang cahaya, hukum sinelius dan pemantulan
cahaya.
50 menit
3. Kegiatan akhir
• Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
pelajaran yang telah diajarkan, dan meminta beberapa sisiwa
menyampaikan kesimpulannya.
10 menit
F. Alat Dan Bahan
1. White Board
2. Spidol
3. Penghapus
4. Penggaris
5. Busur Derajat
6. Papan optik
G. Sumber Pembelajaran
a. Bob Foster.2004.Saina Fisika Untuk SMP Kelas VIII.Jakarta :Erlangga
b. Marthen Kanginan.2004.Sains Fisika Untuk SMP 2A.Jakarta : Erlangga
c. Buku Paket Fisika SMP Kelas 2
Indikator Penilaian Skor
1 2 3 4
Aspek Psikomotorik
1. Mempersiapkan alat dengan benar
2. Mengambil data dengan benar
3. Menganalisis data dengan benar
4. Menyimpulkan hasil analisis data dengan benar
5. Mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik
Aspek Afektif
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Menghargai pendapat teman
3. Santun dalam menyampaikan ide dan gagasan
4. Mau bekerjasama dengan teman
Penilaian
Kriteria penilaian:
80 – 100 : Sangat Baik
60 – 79 : Baik
40 – 59 : Kurang
< 40 : Sangat Kurang
Semarang, 19 Januari 2011
Guru kelas Peneliti
M. Ihwan Syam, S.Pd.I Rohaidi Nuril Falah
Nim : 073611019
Kepala sekolah
Drs. Muhlasin
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VIII-A/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 40 menit)
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran gelombang dan
optika dalam produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar : menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan
berbagai bentuk cermin dan lensa.
Indikator :
• Menjelaskan sifat-sifat cahaya
• Menjelaskan hukum pemantulan cahaya
• Mendeskripsikan proses pempentukan dan sifat-sifat bayangan
pada cermin datar.
A. Tujuan pembelajaran
a. Melalui kegiatan diskusi peserta didik mampu menjelaskan sifat-sifat cahaya
dengan benar.
b. Melalui kegiatan diskusi perserta dididk mampu menjelaskan hukum
pemantulan cahaya dengan benar.
c. Melalui kegiatan demonstrasi peserta didik mampu mendiskripsikan proses
pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar dengan tepat.
B. Materi Pembelajaran
Sifat-sifat cahaya dan pemantulan cahaya pada cermin datar
C. Alokasi Waktu
1 kali pertemuan (2 x 40 menit)
D. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Demonstrasi
Lampiran 3
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
1. Kegiatan awal
• Apersepsi: Pada pertemuan sebelumnya kalian sudah
mempelajari tentang pengertian dari cahaya, hukum Sinelius dan
pemantulan cahaya. Masih ingat kah kalian??
• Motivasi: jika kamu bercermin tentunya kamu pasti akan melihat
bayangan yang mirip dengan dirimu, apapun yang kamu lakukan
maka bayangan mu juga akan mengikuti gerakan yang kamu
lakukan tersebut. Tapi apakan jarak bayangan kalian dari cermin
sama dengan jarak kalian ke cermin?
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
• Pada pertemuan kemarin bapak sudah menjelaskan kepada kalian
bahwa matahri merupakan sumber cahaya, menurut kalian masih
adakah sumber cahaya lainnya? Dan apakah bulan termasuk kedalam
sumber cahaya
• Guru membagi peserta didik dalam bebeerapa kelompok dan
memintanya untuk duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Elaborasi
• Guru meminta peserta didik untuk melakukan percobaan sifat cahaya
dan hukum sinelius.
• Guru mengawasi percobaan peserta didik dalam mencari sifat cahaya
pada cermin datar.
Konfirmasi
• Guru meminta perwakilankelompok untuk mempresentasikan
dan mendiskusikan hasil percobaan di depan kelas.
50 menit
3. Kegiatan akhir
• Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
pelajaran yang telah diajarkan, dan meminta beberapa sisiwa
menyampaikan kesimpulannya.
10 menit
F. Alat Dan Bahan
1. White Board
2. Spidol
3. Penghapus
4. Penggaris
5. Busur Derajat
6. Laser
7. Cermin datar
G. Sumber Pembelajaran
1. Bob Foster.2004.Saina Fisika Untuk SMP Kelas VIII.Jakarta :Erlangga
2. Marthen Kanginan.2004.Sains Fisika Untuk SMP 2A.Jakarta : Erlangga
3. Buku Paket Fisika SMP Kelas 2
Indikator Penilaian Skor
1 2 3 4
Aspek Psikomotorik
• Mempersiapkan alat dengan benar
• Mengambil data dengan benar
• Menganalisis data dengan benar
• Menyimpulkan hasil analisis data dengan benar
• Mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik
Aspek Afektif
5. Berani mengemukakan pendapat
6. Menghargai pendapat teman
7. Santun dalam menyampaikan ide dan gagasan
8. Mau bekerjasama dengan teman
Penilaian
Kriteria penilaian:
80 – 100 : Sangat Baik
60 – 79 : Baik
40 – 59 : Kurang
< 40 : Sangat Kurang
Semarang, 24 Januari 2011
Guru kelas Peneliti
M. Ihwan Syam, S.Pd.I Rohaidi Nuril Falah
Nim : 073611019
Kepala sekolah
Drs. Muhlasin
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VIII-A/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 40 menit)
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran gelombang dan optika
dalam produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar : mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan pembentukan bayangan
pada cermin cekung dan cermin cembung.
Indikator :
• Menjelaskan sifat sinar-sinar istimewa pada cermin cekung diperoleh
melalui percobaan
• Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada
cermin cekung
• Menemukan hubungan antara jarak benda (s), jarak bayagan (s’) dengan
fokus cermin.
A. Tujuan pembelajaran
a. Melalui kegiatan percobaan secara kelompok peserta didik mampu menjelaskan sifat
sinar istimewa dengan benar.
b. Melalui kegiatan percobaan secara berkelompok peserta didik mampu
mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung
dengan benar..
c. Melalui kegiatan percobaan secara berkelompok peserta didik dapat menemukan
hubungan jarak benda (s), jarak bayangan (s’) dengan focus cermin dengan tepat
B. Materi Pembelajaran
Pemantulan cahaya pada cermin cekung
C. Alokasi Waktu
1 kali pertemuan (2 x 40 menit)
Lampiran 4
D. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Demonstrasi
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
1. Kegiatan awal
• Apersepsi: pada pertemuan sebelumnya kalian sudah
mempelajari tentang pemantulan cahaya pada cermin datar, nah
sekarang kita akan mempelajari pemantulan pada cermin cekung.
Nah masih ingatkah kalian tentang hukum Sinelius ?
• Motivasi: Saat kita mengendarai kendaraan bermotor pada
malam hari, kita tidak lagi merasa gelap. Karena lampu
kendaraan bermotor kita sudah dilengkapi dengan lampu yang
menggunakan prinsip kerja cermin cekung. Jadi sinar yang di
hasilkan oleh lampu terfokus menyoroti ke arah depan.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
• Guru menunjukkan kepada peserta didik mengenai bentuk fisik
dari cermin cekung.
• Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan meminta
peserta didik duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Elaborasi
• Guru meminta peserta didik melakukan percobaan menentukan
titik fokus cermin cekung dan menemukan sifat-sifat sinar
istimewa pada cermin cekung sesuai petunjuk LKS.
• Guru meminta peserta didik mendiskusikan dari hasil percobaan
• Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan
hasil dari percobaan dan diskusi di depan kelas.
Konfirmasi
• Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang sifat sifat sinar
istimewa dan pemantulan pada cermin cekung.
• Guru mensimulasikan pembentukan bayangan dengan
menggunakan papan optik.
50 menit
3. Kegiatan akhir
• Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
pelajaran yang telah diajarkan, dan meminta beberapa sisiwa
menyampaikan kesimpulannya.
15 menit
F. Alat Dan Bahan
1. White Board
2. Spidol
3. Penghapus
4. Penggaris
5. Busur Derajat
6. Cermin Datar
7. Laser Pointer
8. Pensil Tajam
G. Sumber Pembelajaran
a. Bob Foster.2004.Saina Fisika Untuk SMP Kelas VIII.Jakarta :Erlangga
b. Marthen Kanginan.2004.Sains Fisika Untuk SMP 2A.Jakarta : Erlangga
c. Buku Paket Fisika SMP Kelas 2
Indikator Penilaian Skor
1 2 3 4
Aspek Psikomotorik
1. Mempersiapkan alat dengan benar
2. Mengambil data dengan benar
3. Menganalisis data dengan benar
4. Menyimpulkan hasil analisis data dengan benar
5. Mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik
Aspek Afektif
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Menghargai pendapat teman
3. Santun dalam menyampaikan ide dan gagasan
4. Mau bekerjasama dengan teman
Penilaian
Kriteria penilaian:
80 – 100 : Sangat Baik
60 – 79 : Baik
40 – 59 : Kurang
< 40 : Sangat Kurang
Semarang, 16 Februari 2011
Guru kelas Peneliti
M. Ihwan Syam, S.Pd.I Rohaidi Nuril Falah
Nim : 073611019
Kepala sekolah
Drs. Muhlasin
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : VIII-A/2 (dua)
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 × 40 menit)
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran gelombang dan optika
dalam produk teknologi sehari-hari.
Kompetensi Dasar : mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan pembentukan bayangan
pada cermin cekung dan cermin cembung.
Indikator :
• Menjelaskan sifat sinar-sinar istimewa pada cermin cembung diperoleh
melalui percobaan
• Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada
cermin cembung
• Menemukan hubungan antara jarak benda (s), jarak bayagan (s’) dengan
fokus cermin.
A. Tujuan pembelajaran
1. Melalui kegiatan percobaan secara kelompok peserta didik mampu menjelaskan sifat
sinar istimewa dengan benar.
2. Melalui kegiatan percobaan secara berkelompok peserta didik mampu
mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung
dengan benar..
3. Melalui kegiatan percobaan secara berkelompok peserta didik dapat menemukan
hubungan jarak benda (s), jarak bayangan (s’) dengan focus cermin dengan tepat
Lampiran 5
B. Materi Pembelajaran
Pemantulan cahaya pada cermin cembung.
C. Alokasi Waktu
1 kali pertemuan (2 x 40 menit)
D. Metode Pembelajaran
- Diskusi
- Demonstrasi
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
1. Kegiatan awal
• Apersepsi: pada pertemuan sebelumnya kalian sudah
mempelajari tentang pemantulan cahaya pada cermin cekung,
nah sekarang kita akan mempelajari pemantulan pada cermin
cembung. Nah masih ingatkah kalian sinar-sinar istimewa dan
sifat pada cermin cekung?
• Motivasi: sebelum maraknya kamera pengintai yang di pasang di
took pusat perbelanjaan, cermin cekung sudah terlebih dahulu di
gunakan sebagai alat pengawas atau pengintai dari orang-orang
yang ingin berbuat tidak baik.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
• Guru menunjukkan kepada peserta didik mengenai bentuk fisik
dari cermin cembung.
• Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan meminta
peserta didik duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Elaborasi
• Guru meminta peserta didik melakukan percobaan menentukan
titik fokus cermin cembung dan menemukan sifat-sifat sinar
istimewa pada cermin cembung sesuai petunjuk LKS.
• Guru meminta peserta didik mendiskusikan dari hasil percobaan
• Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan
hasil dari percobaan dan diskusi di depan kelas.
Konfirmasi
• Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang sifat sifat sinar
istimewa dan pemantulan pada cermin cembung.
• Guru mensimulasikan pembentukan bayangan dengan
menggunakan papan optik.
50 menit
3. Kegiatan akhir
• Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi
pelajaran yang telah diajarkan, dan meminta beberapa peserta
didik menyampaikan kesimpulannya.
15 enit
F. Alat Dan Bahan
1. White Board
2. Spidol
3. Penghapus
4. Penggaris
5. Busur Derajat
6. Cermin Datar
7. Laser Pointer
8. Pensil Tajam
G. Sumber Pembelajaran
1. Bob Foster.2004.Saina Fisika Untuk SMP Kelas VIII.Jakarta :Erlangga
2. Marthen Kanginan.2004.Sains Fisika Untuk SMP 2A.Jakarta : Erlangga
3. Buku Paket Fisika SMP Kelas 2
Indikator Penilaian Skor
1 2 3 4
Aspek Psikomotorik
6. Mempersiapkan alat dengan benar
7. Mengambil data dengan benar
8. Menganalisis data dengan benar
9. Menyimpulkan hasil analisis data dengan benar
10. Mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik
Aspek Afektif
5. Berani mengemukakan pendapat
6. Menghargai pendapat teman
7. Santun dalam menyampaikan ide dan gagasan
8. Mau bekerjasama dengan teman
Penilaian
Kriteria penilaian:
80 – 100 : Sangat Baik
60 – 79 : Baik
40 – 59 : Kurang
< 40 : Sangat Kurang
Semarang, 21 Februari 2011
Guru kelas Peneliti
M. Ihwan Syam, S.Pd.I Rohaidi Nuril Falah
Nim : 073611019
Kepala sekolah
Drs. Muhlasin
LEMBAR KEGIATAN SISWA I
SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN PEMANTULAN PADA
CERMIN DATAR
I. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kamu tidak dapat melihat benda-benda di
sekitarmu tanpa adanya cahaya. Pada malam hari ketika lampu listrik rumahmu
padam, kamu tidak dapat melihat apapun di sekitarmu. Hal tersebut terjadi
karena tidak ada cahaya yang dipantulkan oleh benda di sekitarmu. Jadi kita
dapat melihat suatu benda apabila ada cahaya yang dipantulkan oleh benda
tersebut ke matamu.
Pemantulan cahaya pada benda tidak tembus cahaya, ada yang teratur dan tidak
teratur. Pemantulan teratur terjadi pada benda yang permukaannya rata. Cermin
merupakan suatu benda yang permukaannya sangat halus dan rata sehingga
hamper semua cahaya yang datang padanya dapat dipantulkan. Bagaimnakah
sifat-sifat cahaya yang terjadi pada cermin?
II. TUJUAN.
• Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya pada cermin.
• Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada
cermin datar.
III. ALAT DAN BAHAN
• Laser
• Cermin datar
Nama :
Kelompok :
Kelas :
Lampiran 6
• Kertas karbon
• Kertas HVS
• Kertas millimeter blok
• Penggaris
• Busur derajat
IV. KEGIATAN
A. Sifat-sifat cahaya
1. Sediakan alat dan bahan
2. Tutuplah kaca lampu senter dengan kertas karbon yang tengah-
tengahnya telah diberi lubang kecil.
3. Tariklah garis horizontal pada kertas HVS, lalu tarik pula garis tegak
lurus dengan garis tadi, ditengah-tengahnya letakkan cermin datar
diatas kertas tersebut dengan garis yang tegak lurus berada di tengah-
tengah cermin.
4. Jatuhkan seberkas sinar pada titik perpotongan kedua garis tersebut.
• Apakah sinar-sinar datang dipantulkan oleh cermin?
Jawab:………………………………………………………………
• Pemantulah teratur atau pemantulan baurkah yang dihasilkan oleh
cermin tersebut?
Jawab:………………………………………………………………
5. Berilah tanda perjalanan berkas sinar datang dan berkas sinar pantul
dari cermin pada kertas tersebut.
6. Ambillah kertas HVS, lalu tariklah garis sinar datang dan sinar pantul
yang telah diberi tanda tersebut.
7. Ukurlah sudut antara sinar datang dan garis tegak lurus cermin,
bandingkan hasilnya.
8. Ulangi kegiatan di atas beberapa kali untuk mendapatkan kesimpulan
yang benar
B. Pemantulan cemin datar
1. Siapkan kertas millimeter blok, lalu buatlah garis di tengah-tengahnya
secara vertical sebagai cermin datar.
2. Buatlah dua berkas sinar datang sembarang ke permukaan cermin dari
bagian atas benda dan bagian bawah benda.
3. Perpanjang sinar pantul tersebut hingga bertemu pada suatu titik
4. Pertemuan itu adalah bayangan dari benda tersebut
V. SIMPULAN
1. Apakah sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu
bidang dan bertemu pada satu titik?
Jawab:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Apakah besar sudut datang dan sudut pantul sama besar? Jelaskan!
Jawab:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Sebutkan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar?
Jawab:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Apa yang dimaksud dengan bayangan nyata?
Jawab:………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Apa yang dimaksud dengan bayangan maya?
jawab:…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
SOAL POST TES II
MATERI POKOK
PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN LENGKUNG
Kelas VIII A SMP Ashabul Kahfi Semarang
SOAL POST TES I
MATERI POKOK
SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN
DATAR
Kelas VIII A SMP Ashabul Kahfi Semarang
Nama :
Kelompok :
Kelas :
A. Pendahuluan
Telah kita ketahui bahwa focus cermin cekung berada di depan cermin
sehingga bernilai positif, sedang cermin cembung berada dibelakang cermin ,
sehingga bernilai negative. Selain itu juga kita telah mengetahui bahwa dua kali
jarak focus merupakan jari-jari kelengkungan cermin (R). ketika kita bercermin di
depan cermin datar maka akan tampak bayangan yang sama persis dengan kita.
Selanjutnya bagaimana bayangan yang dihasilkan apabila kita berkaca dengan
menggunakan cermin cekung?
Melalui simulasi dengan menggunakan papan optic, kita dapat mengetahui
jawaban dari permasalahan tadi, bahkan kita dapat menemukan konsep yang lain
yang berhubungan dengan cermin. Dan tentunya kita akan merasa lebih puas jika
mampu menemukannya sendiri dari pada kita memperolehnya dari buku atau
orang lain.
B. Tujuan
1. menemukan sifat-sifat bayangan cermin cekung
2. menemukan persamaan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan
jarak focus pada cermin cekung
C. Alat dan bahan
1. papan optic
2. kertas milimeterblok
3. penggaris
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) II
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEKUNG
Lampiran 7
4. balpoin 4 warna
5. jangka
D. Langkah kerja
Percobaan untuk mencari sifat-sifat bayangan dan persamaan pada cermin
cekung (f = 6 cm)
• Sebelum melakukan percobaan, isilah beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan cermin cekung dibawah ini!
1. sinar datng melalui titik focus cermin cekung (F) akan
dipantulkan …
2. sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan
melalui …
3. sinar dating melalui titik pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan kembali melalui …
• Lakukan kegiatan di bawah ini dan isikan hasil percobaan pada table
pengamatan.
1. siapkan kertas strimin dan buatlah garis tepat ditengah-tengahnya
sebagi sumbu utama.
2. menggambarkan cermin cekung yang berupa setengah lingkaran
dengan jari-jari lingkaran 12cm dan diarsir dibagian luarnya, tandai
jari-jari kelengkuntgan cerminyang terletak didepan cermin dengan
huruf R. tandai titik okus yang merupakan setengah jari-jari
kelengkungan cermindengan huruf F.
3. menggambarkan benda pada jarak 3 cm dari cermin cekung.
4. gambarkan sinar-sinar dating yang bersal dari benda beserta sinar-sinar
pantulnya dengan menggunakan ballpoint 4 warna.
Catatan: masing-masing warna menggambarkan sifat sinar istimewa
yang berbeda.
5. menggambarkan bayangan pada titik perpotongan dua sinar pantul.
6. ukur jarak bayangan kepermukaan cermin, tuliskan jaraknya dalam
table pengamatan.
7. isi kolom S dengabn jarak benda, kolom S’ dengan jarak bayangan’
kolom keadaan bayangan dengan nyata/maya, tegak/terbalik, dan
diperbesar/diperkecil, dan lengkapi kolom lainya.
Bayangan nyata adalah bayangan yangterbentuk oleh pertemuan
langsung antara sinar-sinar pantul didepan cermin, bayangan nyata
tidak dapat dilihat langsung dalam cermin, tetapidapat ditangkap oleh
layar.
Bayangan maya adalah bayangan yang terbentuk oleh perpanjangan
sinar-sinar pantul yang bertemu dibelakang cermin, bayanan maya
dapaat langsung dilihat melalui cermin, tetapi tidak dapat ditangkap
layar
8. ulangi percobaan diatas untuk jarak benda 5 cm, 8 cm, 10 cm, dan 13
cm.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO f (cm) S (cm) S’(cm)
s
1
'
1
s
'
11
ss+
f
1
Keadaan
bayangan
1 6 3
2 6 5
3 6 8
4 6 10
5 6 13
Kesimpulan
Amati table pengamatan, pada kolom 7dan kolom 8. Bandingkan nilai
keduanya! Sama atau berbedakah nilai keduanya?
Jawab………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
E. Simpulan
1. hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan (s’), dan jarak focus (f)
pada cermin cekung dapat ditulis dam persamaan ? jelaskan!
fss
1...
'
1...
1
Keterangan :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Sebutkan sifat-sifat bayangan yang meliputi nyata atau maya, tegak atau
terbalik, dan diperbesar atau di perkecil apabila benda berada :
a) benda berada antara cermin dan titik focus…………..,……………,
dan……………
b) Benda berada antara titik focus dan jari-jari kelengkungan
cermin…………..,…………….,dan……………..
c) Benda berada lebih jauh dari jari-jari kelengkungan
cermin……......,……………,dan……………
Nama :
Kelompok :
Kelas :
A. Pendahuluan
Telah kita ketahui bahwa focus cermin cekung berada di depan cermin
sehingga bernilai positif, sedang cermin cembung berada dibelakang cermin ,
sehingga bernilai negative. Selain itu juga kita telah mengetahui bahwa dua kali
jarak focus merupakan jari-jari kelengkungan cermin (R). ketika kita bercermin di
depan cermin datar maka akan tampak bayangan yang sama persis dengan kita.
Selanjutnya bagaimana bayangan yang dihasilkan apabila kita berkaca dengan
menggunakan cermin cekung?
Melalui simulasi dengan menggunakan papan optic, kita dapat mengetahui
jawaban dari permasalahan tadi, bahkan kita dapat menemukan konsep yang lain
yang berhubungan dengan cermin. Dan tentunya kita akan merasa lebih puas jika
mampu menemukannya sendiri dari pada kita memperolehnya dari buku atau
orang lain.
B. Tujuan
1. Menemukan sifat-sifat bayangan cermin cembung
2. Menemukan persamaan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan
jarak focus pada cermin cembung
C. Alat dan bahan
1. Papan optic
2. Kertas millimeterblok
3. Penggaris
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) III
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG
Lampiran 8
4. Balpoin 4 warna
5. Jangka
D. Langkah kerja
Percobaan untuk mencari sifat-sifat bayangan dan persamaan pada cermin
cembung (f = 6 cm)
• Sebelum melakukan percobaan, isilah beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan cermin cembung dibawah ini!
1. Sinar datang melalui titik focus cermin cembung (F) akan
dipantulkan …
2. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan
melalui …
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan kembali melalui …
• Lakukan kegiatan di bawah ini dan isikan hasil percobaan pada table
pengamatan.
1. Siapkan kertas strimin dan buatlah garis tepat ditengah-tengahnya
sebagi sumbu utama.
2. Menggambarkan cermin cembung yang berupa setengah lingkaran
dengan jari-jari lingkaran 12cm dan diarsir dibagian luarnya, tandai
jari-jari kelengkuntgan cermin yang terletak didepan cermin dengan
huruf R. Tandai titik fokus yang merupakan setengah jari-jari
kelengkungan cermin dengan huruf F.
3. Menggambarkan benda pada jarak 3 cm dari cermin cembung.
4. Gambarkan sinar-sinar datang yang bersal dari benda beserta sinar-
sinar pantulnya dengan menggunakan ballpoint 4 warna.
Catatan: masing-masing warna menggambarkan sifat sinar istimewa
yang berbeda.
5. Menggambarkan bayangan pada titik perpotongan dua sinar pantul.
6. Ukur jarak bayangan kepermukaan cermin, tuliskan jaraknya dalam
table pengamatan.
7. Isi kolom S dengabn jarak benda, kolom S’ dengan jarak bayangan’
kolom keadaan bayangan dengan nyata/maya, tegak/terbalik, dan
diperbesar/diperkecil, dan lengkapi kolom lainya.
Focus cermin cembung terletak di belakang cermin, maka focus
cermin cembung bernilai negative.
Bayangan nyata adalah bayangan yangterbentuk oleh pertemuan
langsung antara sinar-sinar pantul didepan cermin, bayangan nyata
tidak dapat dilihat langsung dalam cermin, tetapidapat ditangkap oleh
layar.
Bayangan maya adalah bayangan yang terbentuk oleh perpanjangan
sinar-sinar pantul yang bertemu dibelakang cermin, bayanan maya
dapaat langsung dilihat melalui cermin, tetapi tidak dapat ditangkap
layar
8. Ulangi percobaan diatas untuk jarak benda 5 cm, 8 cm, 10 cm, dan 13
cm.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO f (cm) S (cm) S’(cm)
s
1
'
1
s
'
11
ss+
f
1
Keadaan
Bayangan
1 -6 3
2 -6 5
3 -6 8
4 -6 10
5 -6 13
Kesimpulan
Amati table pengamatan, pada kolom 7dan kolom 8. Bandingkan nilai
keduanya! Sama atau berbedakah nilai keduanya?
Jawab………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
E. Simpulan
1. Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan (s’), dan jarak focus (f)
pada cermin cembung dapat ditulis dam persamaan ? jelaskan!
fss
1...
'
1...
1
Keterangan :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Sebutkan sifat-sifat bayangan yang meliputi nyata atau maya, tegak atau
terbalik, dan diperbesar atau di perkecil apabila benda berada di depan
cermin cembung.
Jawab:
………………………………………………………………………….
SOAL TES SIKLUS I
MATERI POKOK
SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR
KELAS VIII A SMP ASHABUL KAHFI SEMARANG
PETUNJUK UMUM :
1. Sebelum mengerjakan soal, tulislah terlebih dahulu nama, no, urut dan kelas Pada
lembar jawaban yang telah disediakan
2. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah
3. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar
1. Cahaya merupakan. …
a. gelombang mekanik
b. gelombang electromagnet
c. kumpulan materi
d. gelombang longitudinal
2. Berikut adalah sumber cahaya, kecuali ….
a. bulan
b. matahari
c. loncatan api listrik
d. nyala lilin
3. Cahaya termasuk dalam jenis….
a. gelombang mekanik dan gelombang transversal
b. gelombang mekanik dan gelombang longitudinal
c. gelombang transversal dan gelombang longitudinal
d. gelombang elektromagnetik dan gelombang transversal
4. Salah satu bukti cahaya merambat lurus adalah….
a. terbentuknya pelangi
b. cahaya matahari dapat dipantulkan oleh cermin
c. cahaya mengenai seseorang, bayangan yang terbentuk juga bayangan orang
d. pada waktu matahari baru saja terbenam, langit masih terang
5. Benda bening adalah….
a. benda yang tidak dapat meneruskan cahaya
b. benda yang dapat meneruskan hampir seluruh cahaya yang datang padanya
c. benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya yang datang padanya
d. benda yang dapat menghasilkan cahaya
6. Bayangan umbra dan bayangan penumbara dapat terbentuk secara bersamaan, apabila….
a. sumber cahaya lebih besar dari pada bendanya
b. benda tembus cahaya berada di depan sumber cahaya
c. sumber cahaya lebih kecil dari pada bendanya
d. sumber cahaya berada pada jarak yang jauh
Lampiran 9
7. Pemantulan difus adalah pemantulan yang terjadi pada….
a. permukaan halus
b. permukaan kasar
c. benda bening
d. benda gelap
8. Pada siang hari ruangan kelas kelihatan terang karena….
a. pemantulan baur
b. pemantulan teratur
c. pemantulan sempurna
d. pemantulan sebagian
9. Jika pada permukaan cermin kita jatuhkan berkas sinar sejajar maka akan terjadi
pemantulan….
a. baur
b. teratur
c. difus
d. tidak dipantulkan
10. Berikut ini merupakan sifat bayangan pada cermin datar, kecuali.…
a. tegak
b. nyata
c. jarak benda sama dengan jarak bayangan
d. maya
11. Sebuah benda bergerak mendekati cermin datar, bayangan akan….
a. mendekati cermin
b. makin besar
c. diam
d. menjauhi cermin
12. Sifat bayangan yang dibentuk cermin datar adalah
1. maya 4. tegak
2. lebih besar 5. sama besar
3. terbalik 6. lebih kecil
Peryataan yang benar adalah…
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 5
c. 1, 3, dan 6
d. 1, 4, dan 5
13. Pada gambar berikut yang dimaksud sudut dating dan garis normal adalah….
1 3 5 a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 4 d. 2 dan 5
2 4
Z
W P X
Y
14. Berkas sinar jatuh pada cermin datar dengan sudut 35o. Sudut yang dibentuk oleh sinar
datang dan sinar patul adalah…
a. 17,5o
c. 70o
b. 35o
d. 105o
15. Besar sudut pantul sinar tersebut adalah…
40o a. 20
o c. 50
o
b. 40o
d. 140o
16. Dua buah cermin disusun seperti gambar di samping
dengan sudut apit 90o. sinar di datangkan dari sumber
cahaya P ke salah satu cermin.
Jalannya sinar yang benar adalah melalui titik…
a. X, W
b. Y, X
c. W, Z
d. X, Z
17. Pembentukan bayangan oleh cermin datar yang benar di tunjukan oleh gambar…
a. c.
b. d.
18. Benda yang diletakkan di depan sebuah cermin datar akan menghasilkan bayangan…
a. maya, sama besar c. nyata, sama besar
b. nyata, diperbesar d. maya, diperkecil
19. Seorang anak dengan ketinggian 150 cm berdiri di depan sebuah cermin datar. Panjang
minimum cermin datar agar ia dapat melihat seluruh tubuhnya adalah…
a. 50 cm
b. 75 cm
c. 100 cm
d. 150 cm
20. Benda berada 5 cm di depan cermin datar, bayangan yang terbentuk bersifat.…
a. nyata pada jarak 10 cm
b. nyata pada jarak 5 cm
c. maya pada jarak 10 cm
d. maya pada jarak 5 cm
SOAL TES SIKLUS II
MATERI POKOK
PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN LENGKUNG
KELAS VIII A SMP ASHABUL KAHFI SEMARANG
PETUNJUK UMUM :
1. Sebelum mengerjakan soal, tulislah terlebih dahulu nama, no, urut dan kelas Pada
lembar jawaban yang telah disediakan
2. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah
3. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar
1. Pemantulan yang terjadi pada cermin cekung akan berbentuk berkas ….
a. konvergen
b. divergen
c. sejajar
d. menyebar
2. Manakah yang bukan sifat sinar istimewa pada cermin cekung?
a. sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui pusat kelengkungan
b. sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. sinar datang melalui pusat kelengkungan dipantulkan melalui pusat kelengkungan
d. sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui fokus
3. sinar yang datang sejajar sumbu utama cermin cekung akan
a. dipantulkan sejajar sumbu utama
b. dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan cermin
c. tidak mengalami pemantulan
d. dipantulkan melalui titik api cermin
4. jalnnya sinar datang dan sinar pantul yang benar pada cermin cekung ditujukan pada
gambar….
a. c.
b. d.
Lampiran 10
5. Berikut adalah lukisan pemantulan cahaya oleh cermin cekung.
I II III
Lukisan yang menunjukan sinar istimewa yang benar adalah …
a. I, II, dan III c. I dan II
b. I dan III d. II dan III
6. Pembentukan bayangan bayangan pada cermin cekung yang benar ditunjukan pada
gambar….
a. c.
b. d.
7. Sebuah lilin terletak pada jarak 10 cm dari cermin cekung yang memiliki jari-jari 30 cm.
sifat bayangan yang terjadi adalah
a. maya, sama tegak, dan diperkecil
b. maya, sama tegak, dan diperbesar
c. nyatra, terbalik, dan diperbesar
d. nyata, terbalik, dan diperkecil
8. Sebuah cermin cekung mempunyai jarak focus 10 cm. jika sebuah benda 12 cm di depan
cermin, maka sifat bayangan yang terbentuk….
a. Nyata, terbalik, dan diperkecil
b. Nyata, terbalik dan diperbesar
c. Maya, terbalik dan diperkecil
d. Maya, tegak dan diperbesar
9. Benda diletakan 8 cm di depan cermin cekung berjari-jari 12 cm. bayangan yang
diperoleh….
a. Nyata, diperbesar
b. Nyata, diperkecil
c. Maya, diperbesar
d. Maya, diperkecil
10. Sebuah cermin cekung memiliki jari-jari 0,8 m. jarak focus kepusat lengkungan cermin
adalah….
a. 20 cm
b. 40 cm
c. 80 cm
d. 160 cm
11. Sebuah bayangan yang terbentuk pada jarak 12 cm di depan cermin cekung yang berjari-
jari 16 cm. jarak benda tersebut adalah….
a. 24 cm
b. cm
c. cm
d. – 48 cm
12. Jika sinar didatangkan pada cermin cembung, akan terjadi pemantulan yang….
a. Konvergen
b. Divergen
c. Baur
d. difus
13. cermin cembung mempunyai sifat….
a. Mengumpulkan semua berkassinar yang mengenai semua permukaan cermin
b. Menyebarkan berkas sinar sejajar yang mengenai permukaan cermin
c. Mengumpulkan berkas sinar sejajar yang mengenai permukaan cermin
d. Menyebarkan semua berkas sinar yang mengenai permukaan cermin
14. Sinar dating menuju titik api utama cermin cembung akan….
a. Dipantulkan kearah semuala
b. Dipantulkan sejajar sumbu utama cermin
c. Dipantulkan seakan-akan berasal dari titik fokus
d. Dipantulkan seakan-akan dari pusat
15. Manakah yang bukan sifat sinar istimewa pada cermin cekung?
a. Sinar dating sejajr sumbu utama dipantulkan seakan-akan dating dari focus
b. Sinar dating menuju focus dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Sinar dating menuju pusat kelengkungandipantulkan seakan-akan dari pusat
kelengkungan
d. Sinar dating menuju pusat kelengkungan dipantulkan sejajar sumbu utama
16. Sebuah benda diletrakkan didepan cermin cembung. Sifat bayangan yang terbentuk
adalah
a. Maya, tegak dan diperkecil
b. Maya, terbalik diperbesar
c. Nyata, terbalik dan diperkecil
d. Nyata, tegak dan diperkecil
17. Berikut adalah sifat-sifat bayangan virtual (maya), kecuali….
a. Dapat langsung dilihat
b. Tidak dapat diterima layar
c. Terbentuk oleh perpanjangan sinar-sinar pantul yang bertemu dibelakang cermin
d. Dapat diterima layar
18. Benda berada 12 cm di depan cermin cembung berjari-jari 6 cm. bayangan yang
dihasilkan adalah….
a. Nyata, terbalik pada jarak cm
b. Maya, tegak pada jarak cm
c. Nyata, tegakpada jarak 4 cm
d. Maya, terbalik pada jarak 4 cm
19. Cermin yang digunakan sebagaikaca spion pada kendaraan bermotor adalah….
a. Cermin datar
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Cermin cekung datar
20. Jika sebuah benda diletakkan didepan cermin cembung, maka sifat bayangan adalah….
a. Nyata, tegak, diperbesar
b. Nyata, terbalik, diperkecil
c. Maya, tegak, diperkecil
d. Maya, terbalik, diperkecil
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS I
PEMANTULN CAHAYA PADA CERMIN DATAR
1. B 11. A
2. A 12. D
3. D 13. C
4. C 14. C
5. B 15. C
6. C 16. D
7. B 17. C
8. A 18. C
9. B 19. D
10.B 20. C
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS II
PEMANTULN CAHAYA PADA CERMIN LENGKUNG
1. A 11. A
2. A 12. B
3. D 13. B
4. B 14. B
5. C 15. D
6. C 16. A
7. B 17. D
8. B 18. B
9. C 19. B
10. B 20. C
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI ASPEK PSIKOMOTORIK SISWA
Penggunaan Alat Peraga Papan Optik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi
Pokok Pemantulan Cahaya
Satuan Pendidikan : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Pemantulan Cahaya
Jumlah Siswa : 28 Siswa
PETUNJUK PENGISIAN
Isilah kolom aspek pengamatan dengan memberikan nilai berupa angka. Anda dapat memilih
1,2,3 atau 4 sesuai dengan pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya.
� Aspek pengamatan
A. Mempersiapkan alat
B. Merangkai alat
C. Melakukan percobaan
D. Merapihkan alat dan bahan percobaan
E. Mengkomunikasikan hasil percobaan
� Kriteria penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
Lampiran 13
Aspek yang Dinilai dan Kriteria Penyekoran Hasil Belajar Psikomotorik :
A. Mempersiapkan alat
4. selalu mempersiapkan bahan pelajaran
3. kadang-kadang mempersiapkan bahan pelajaran
2. sering tidak mempersiapkan bahan pelajaran
1. tidak pernah mempersiapkan bahan pelajaran
B. Merangkai alat
4. selalu merangkai alat
3. kadang-kadang merangkai alat
2. sering tidak merangkai alat
1. tidak pernah merangkai alat
C. Melakukan percobaan
4. selalu melakukan percobaan
3. kadang-kadang melakukan percobaan
2. sering tidak melakukan percobaan
1. tidak pernah melakukan percobaan
D. Merapihkan alat dan bahan percobaan
4. selalu merapihkan alat dan bahan percobaan
3. kadang-kadang merapihkan alat dan bahan percobaan
2. sering tidak merapihkan alat dan bahan percobaan
1. tidak pernah merapihkan alat dan bahan percobaan
E. Mengkomunikasikan hasil percobaan
4. selalu dapat mengkomunikasikan hasil percobaan
3. kadang-kadang dapat mengkomunikasikan hasil percobaan
2. sering tidak mengkomunikasikan hasil percobaan
1. tidak pernah mengkomunikasikan hasil percobaan
LEMBAR OBSERVASI ASPEK AFEKTIF SISWA
Penggunaan Alat Peraga Papan Optik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi
Pokok Pemantulan Cahaya
Satuan Pendidikan : SMP Askhabul Kahfi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Pemantulan Cahaya
Jumlah Siswa : 28 Siswa
PETUNJUK PENGISIAN
Isilah kolom aspek pengamatan dengan memberikan nilai berupa angka. Anda dapat memilih
1,2,3 atau 4 sesuai dengan pendapat anda berdasarkan keadaan yang sesungguhnya.
� Aspek pengamatan
1. Kehadiran di kelas
2. Kedisiplinan
3. Kerjasama
4. Hormat pada guru
5. Perhatian mengikuti pelajaran
6. Bertanya di kelas
7. Ketepatan waktu menyerahkan tugas
8. Kerapian dan kelengkapan buku catatan
9. Partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar/diskusi
10. Partisipasi dalam kelompok belajar
� Kriteria penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat baik
Lampiran 12
Aspek yang Dinilai dan Kriteria Penyekoran Hasil Belajar Afektif :
A. Kehadiran di kelas
4 : selalu masuk
3 : kadang-kadang tidak masuk
2 : sering tidak masuk
1 : tidak pernah masuk
B. Kedisiplinan
4 : selalu disiplin
3 : kadang-kadang tidak disiplin
2 : sering tidak disiplin
1 : tidak pernah disiplin
C. Kerjasama
4 : selalu kerjasama
3 : kadang-kadang tidak kerjasama
2 : sering tidak kerjasama
1 : tidak pernah kerjasama
D. Hormat pada guru
4 : selalu hormat kepada guru
3 : kadang-kadang tidak hormat kepada guru
2 : sering tidak hormat kepada guru
1 : tidak pernah hormat kepada guru
E. Perhatian mengikuti pelajaran
4 : selalu perhatian
3 : kadang-kadang tidak perhatian
2 : sering tidak perhatian
1 : tidak pernah perhatian
F. Bertanya di kelas
4 : selalu bertanya
3 : kadang-kadang tidak bertanya
2 : sering tidak bertanya
1 : tidak pernah bertanya
G. Ketepatan waktu menyerahkan tugas
4 : selalu tepat
3 : kadang-kadang tidak tepat
2 : sering tidak tepat
1 : tidak pernah tepat
H. Kerapian dan kelengkapan buku catatan
4 : selalu rapi dan lengkap
3 : kadang-kadang tidak rapi dan lengkap
2 : sering tidak rapi dan lengkap
1 : tidak pernah rapi dan lengkap
I. Partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar/diskusi
4 : selalu berpartisipasi
3 : kadang-kadang tidak berpartisipasi
2 : sering tidak berpartisipasi
1 : tidak pernah berpartisipasi
J. Partisipasi dalam kelompok belajar
4 : selalu berpartisipasi
3 : kadang-kadang tidak berpartisipasi
2 : sering tidak berpartisipasi
1 : tidak pernah berpartisipasi
HASIL ULANGAN HARIAN
Kelas : VIII A
SK : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari
NO NAMA NILAI
1 AFIFAH 60
2 AHMAD IRVAN 20
3 AINUL GHURRIL MUHAJJALIN 45
4 ANGGRAENI SETYANINGRUM 30
5 ASSA NUR ROZAKANY 30
6 HERRI FIRMANSYAH 65
7 IRWAN NURDIANTORO 65
8 KHOIRUL ANAM 50
9 LAILATUL MUBAROKAH 60
10 LIA MARATUN SHOLEKAH 20
11 MISBACHUL MUNIR 45
12 M. MISBACHUL MUNIR 60
13 M. MUKHLISIN 40
14 MIFTAKHUSSURUR 45
15 NUKMAN AZIZ 65
16 NUR AZIZAH 60
17 RIDWAN BAGAS PRABOWO 60
18 RISKA WAHYU ADININGTIAS 65
19 SALIS MUHAMMAD FADHIL HIDAYAT 60
20 SALMA LUTFIANA FITRI LESTARI 65
21 SARIFATUL HANAFI 55
22 SEPTIAWAN TRIYANTO 60
23 SITI NUR SAFA'AH 45
24 SUNYAHMI 60
25 TRI RESTUTI 60
26 ULUL LIFIA 45
27 VINDI ATIKA 80
28 YULI DESI WULANSARI 40
Semarang, 10 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran
Ihwan Syam, S.Pd. I.
RINCIAN KUNCI JAWABAN JUMLAH
SOAL
JUMLAH
OPTION
SKOR
BENAR
SKOR
SALAH
BADCBCBABBADCCCDCCDC 20 4 1 0
No.
Urut
No.
Induk Nama/Kode Peserta L/P RINCIAN JAWABAN SISWA
JUMLAH SKOR NILAI
BENAR SALAH
1 AFIFAH CCACBBAABBADABBDCCDC 12 8 12 60
2 AHMAD IRVAN BCDDBCAABBCDCCBDCCDC 15 5 15 75
3 AINUL GHURRIL MUHAJJALIN ACABBABAACADCBBACCAC 9 11 9 45
4 ANGGRAENI SETYANINGRUM DCABCCABBBADCCDDCCDC 12 8 12 60
5 ASSA NUR ROZAKANY BDDBBCBCBCABABBDCCDC 12 8 12 60
6 HERRI FIRMANSYAH BADCCABABDADABBACCDC 13 7 13 65
7 IRWAN NURDIANTORO DCDDBCCABBCDCCCDDCCC 13 7 13 65
8 KHOIRUL ANAM BADBCACDBBADABCDCCBC 12 8 12 60
9 LAILATUL MUBAROKAH DCDCBCBCCBBDABBDCCDC 12 8 12 60
10 LIA MARATUN SHOLEKAH DCDCBABABBADCBBDDCAC 13 7 13 65
11 MISBACHUL MUNIR BCABADCDBBADCCCDDCDC 12 8 12 60
12 M. MISBACHUL MUNIR DAACBCACCBADCCBBCCAC 12 8 12 60
13 M. MUKHLISIN DCACBDABDBADACBDBCCB 8 12 8 40
14 MIFTAKHUSSURUR BADCBCBABBCDCBBDACAC 15 5 15 75
15 NUKMAN AZIZ BADCCCABBBADABBDACDC 13 7 13 65
16 NUR AZIZAH CAACBBCCBDADCCBBCCDC 12 8 12 60
17 RIDWAN BAGAS PRABOWO BCDDBCCABBCDDCBCCCAC 12 8 12 60
18 RISKA WAHYU ADININGTIAS BCDCBDBABBADCBBCDCAC 13 7 13 65
19 SALIS MUHAMMAD FADHIL
HIDAYAT DADABBBCCCADCCBBCCDC 12 8 12 60
20 SALMA LUTFIANA FITRI LESTARI BABCBCCACABDCCCBDCDC 13 7 13 65
21 SARIFATUL HANAFI BADBBACABBDDCDBBBCBC 11 9 11 55
22 SEPTIAWAN TRIYANTO DCDBCBBABAADBCBDCCDC 12 8 12 60
23 SITI NUR SAFA'AH DCDABBACCAADCCBBCCAC 9 11 9 45
24 SUNYAHMI BADBBCCBBBCDBBBDCCAC 12 8 12 60
25 TRI RESTUTI DABCCABBBBADBACDBCDC 12 8 12 60
26 ULUL LIFIA BCCBBBCBCBADABBDCCAC 9 11 9 45
27 VINDI ATIKA BADCCABABBADCCBDDCDC 16 4 16 80
28 YULI DESI WULANSARI DCBABBACCDADACADBCDC 8 12 8 40
JUMLAH : 334 1670
TERKECIL : 8,00 40,00
TERBESAR : 16,00 80,00
RATA-RATA : 11,929 59,643
SIMPANGAN BAKU : 1,923 9,616
RINCIAN KUNCI JAWABAN JUMLAH
SOAL
JUMLAH
OPTION
SKOR
BENAR
SKOR
SALAH
AADBCCBBCBABBBDADBBC 20 4 1 0
No.
Urut
No.
Indu
k
Nama/Kode Peserta L/
P
RINCIAN JAWABAN SISWA JUMLAH
SKOR NILAI (Gunakan huruf kapital, contoh : ABDCEADE ...) BENA
R
SALA
H
1 AFIFAH AADBCCBBCBADABBDCCDC 13 7 13 65
2 AHMAD IRVAN AADBCCBBCBABBCBDCBBC 16 4 16 80
3 AINUL GHURRIL MUHAJJALIN AADBBABAACABBBDBAABC 12 8 12 60
4 ANGGRAENI SETYANINGRUM AADBCCBBCBADDCDDBBDC 14 6 14 70
5 ASA NUR ROZAKANY AADBCCBBCBABABBDCBAB 14 6 14 70
6 HERRI FIRMANSYAH AADBCACDBDADABBABABC 10 10 10 50
7 IRWAN NURDIANTORO AADBCCBBCBABCCCDDBBC 16 4 16 80
8 KHOIRUL ANAM AADBCCCDBBADABCDDBBC 13 7 13 65
9 LAILATUL MUBAROKAH DCDCCCBBCBABBBDACCDC 14 6 14 70
10 LIA MARATUN SHOLEKAH AADBCCBBCBADCBBDDCBC 15 5 15 75
11 M MUNIR BADBCDDBCBABBCCCDDCC 12 8 12 60
12 M. MISBACHUL MINNIR AADBCCACCBADCBDADBBC 16 4 16 80
13 M. MUKHLISIN BBCDCCBBCBABDACCBCBB 9 11 9 45
14 MIFTAKHUSSURUR AADBCCBABBCDBBDADBBC 16 4 16 80
15 NUKMON AZIZ AADBCCBABBADABBADBBC 15 5 15 75
16 NUR AZIZAH AADBCCBBCBABCCBBCCDC 13 7 13 65
17 RIDWAN BAGAS PRABOWO AADBCCBBCBDCBCCCDBBC 15 5 15 75
18 RISKA WAHYU ADININGTIAS AADBCCBABBADCBBADBBC 15 5 15 75
19 SALIS MUHAMMAD FADHIL
HIDAYAT AADACBBBCCADCCBADBBC 13 7 13 65
20 SALMA LUTFIANA FITRI LESTARI AADBCCBBCBADCCCBDBBC 15 5 15 75
21 SARIFATUL HANAFI AADBCCABABBDDCCADBBC 13 7 13 65
22 SEPTIAWAN ARIYANTO DADBCBBABAADBCBADBBC 12 8 12 60
23 SITI NUR SAFA'AH AADBCCBBCBCBBCCADBBC 17 3 17 85
24 SUNYAHMI AADBCCCBBBADBBBDCCACC 12 8 12 60
25 TRI RESTUTI CBDBCCBBCBADBABBBCAC 11 9 11 55
26 ULUL LIFIA AADBCCBBCBBBDABDCCAC 12 8 12 60
27 VINDI ATIKA AADCCCBABBABBBDADBBC 17 3 17 85
28 YULI DESI WULANSARI AADDBCBBCBADACADCBDC 11 9 11 55
JUMLAH : 381 1905
TERKECIL : 9,00 45,00
TERBESAR : 17,00 85,00
RATA-RATA : 13,607 68,036
SIMPANGAN BAKU : 2,097 10,483
RIWAYAT HIDUP
A. Indetitas Diri
1. Nama Lengkap : Rohaidi Nuril Falah
2. Tempat Tanggal Lahir : 1 September 1987
3. NIM : 073611019
4. Alamat Rumah : Jl. Hos Cokroaminoto No.36 RT/Rw.005/001.
Kel.Enggal Kec.Tanjung Karang Pusat,
Bandarlampung. Prov. Lampung.
HP : 0858 6984 6074
E-mail : [email protected]
B. Rwayat Hidup
1. Pendidikan Formal :
a. SD Negeri 2 Enggal, lulus tahun 1999
b. SMP Negeri 23 Bandarlampung, lulus tahun 2002
c. SMK Satu Nusa 3 Bandarlampung, lulus tahun 2005
d. Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris Fisika IAIN Walisongo Semarang.
Semarang, 10 juni 2011
Rohaidi Nuril Falah
NIM: 073611019