pengertian motivasi menurut pa

22
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli | Tujuan, Jenis Motivasi . Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli Sebelum sampai pada motivasi, maka penulis terlebih dahulu akan menjelaskan kata “motiv” terlebih dahulu, karena kata “motiv” muncul terlebih dahulu sebelum kata “motivasi’. Kedua hal tersebut merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapan, dan kesiagaan). Yang berawal dari kata “motiv” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif pada saat-saat tertentu terutama apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan penggerak dalam prilaku individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur emosional insane yang berasangkutan Dari uraian diatas dapat di sipulkan bahwa motivasi secara etimologi adalah dorongan atau daya penggerak yang ada daya penggerak yang berada dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai sebuah tujuan. Sedangkan secara terminonologi banyak para ahli yang memberikan batasan tentangpengertian motivasi diantaranya adalah: Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal ) atau perangsang. Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku (Motiving states), yaitu

Upload: choirul-wiza

Post on 15-Feb-2015

76 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

motivasi

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Motivasi Menurut Pa

Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli | Tujuan, Jenis Motivasi

. Pengertian Motivasi Menurut Para AhliSebelum sampai pada motivasi, maka penulis terlebih dahulu akan menjelaskan kata “motiv” terlebih dahulu, karena kata “motiv”  muncul terlebih dahulu sebelum kata “motivasi’. Kedua hal tersebut merupakan daya upaya  yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapan, dan kesiagaan). Yang berawal dari kata “motiv” itu, maka motivasi dapat diartikan  sebagai daya penggerak yang telah aktif  pada saat-saat tertentu terutama apabila  kebutuhan untuk mencapai tujuan  sangat dirasakan mendesak. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli

Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan  penggerak dalam prilaku  individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence)  tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur  emosional insane  yang berasangkutan

Dari uraian diatas dapat di sipulkan bahwa motivasi  secara etimologi adalah dorongan  atau daya penggerak  yang ada daya penggerak  yang berada dalam  diri seseorang  untuk melakukan  suatu tindakan  untuk mencapai sebuah tujuan.

Sedangkan secara terminonologi  banyak para ahli yang memberikan batasan tentangpengertian motivasi diantaranya adalah:

Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal ) atau perangsang.   Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong  tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or Endsof Such Behavior). Menurut Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu motivasi adalah perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan perasaan  dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa  motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak  dari dalam individu  untuk melakukan aktivitas tertentu  dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang  dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat  mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi daipandang dari

Page 2: Pengertian Motivasi Menurut Pa

segi tujuan, berarti  motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya.

b. Macam-macam Motivasi Menurut Para Ahli

Para ahli psikologi berusaha menggolongkan motivasi yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan.

Amir Dien Indra Kusuma  dalam bukunya “ Pengantar Ilmu Pendidikan”  membagi motivasi menjadi dua bagian, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar anak. Sedangkan Sudarman AM. Mengemukakan bahwa motivasi intrinsik adalah motiv-motiv yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan nmenurut Sumadi Suryabrata, motivasi intrinsik adalah motiv-motiv yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Sedangkan devinisi dari motivasi instrinsik menurut pendapat lain tentang motivasi adalah tenaga pendorong yang berasal  dari     luar diri anak. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat difahami bahwa motivasi ekstrinsik pada hakekatnya adalah dorongan yang berasal dari luar seseorang. Motivasi ekstrinsik yang positif seperti gabjaran, pujian, hadiah dan lain sebagainya dapat merangsang kegiatan anak untuk giat belajar.

c. Fungsi Motivasi Menurut Para AhliMenurut M. Ngalim Purwanto ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu:

Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk melakukan suatu tugas. Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan cita-cita atau suatu tujuan. Motiv itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Hal ini di pertegas lagi oleh pendapat Dr. S. Nasution, MA. Bahwa fungsi motivasi adalah sebagai berikut.Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi sebagai pengerak atau motor yang memerlukan energi.

Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin dicapai. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Mulyadi dalam bukunya “Psikologi pendidikan” mengungkapkan pendapat De Cocco, tentang masalah motivasional yang dihadapi guru dalam rangka menghadapi situasi dan memelihara suasana belajar, yaitu empat macam fungsi motivasi.

Fungsi Penggugahan (Arousal Function) Maksudnya adalah belajar tidak akan terjadi apabila tidak ada penggugah atau minat secara  emosional yang telah ada pada diri siswa. Setela siswa tergugah minatnya, maka tugas guru selanjutnya  adalah mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat dalam suasana belajar. Fungsi Penggarapan (Expectancy Function) Artinya jika ada dorongan belajar belum muncul pada  diri siswa dan pada dirinya ditetapkan  segemgam harapan untuk memahami, memiliki dan juga menguasai kecakapan, ketrampulan dan juga pengetahuan setelah menyelesaikan tugas belajarnya.

Page 3: Pengertian Motivasi Menurut Pa

Fungsi Pengajaran (Incentive Function) Untuk mendorong siswa belajar secara optimal, guru perlu memberi ganjaran ataupun hadiah yang setimpal dengan usaha siswa dalam mencapai apa yang diinginkan, siswa yang merasa mudah dapat memecahkan dan juga menyelesaikan persoalan yang dihadapinya akan menjadi puas dan kepuasan itu membentuk semacam “Reward” bagi dirinya. Fungsi Pengaturan Tingkah Laku (Diciplinary Function) Agar belajar berjalan secara optimal diperlukan adanya pengaturan tingkah laku secara optimal dan juga relevan dengan keadaan siswa. Guru wajib menanamkan disiplin pada diri siswa agar senantiasa mereka berada dalam situasi belajar.

d. Hal-hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi Belajar

Diatas telah dibahas macam-macam motivasi. Bahwa motivasi itu ada dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. 

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:

Adanya Kebutuhan.:Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak didik untuk berbuat dan berusaha, misalnya: anak ingin mengetahui isi cerita dari buku sejarah, keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca.

Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri.:Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri, seperti apakah ia mendapat kemajuan atau tidak, hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk belajar lebih giat lagi. Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang kemajuannya, maka motivasi tersebut akan timbul.

Adanya Aspirasi atau Cita-cita:Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita, hal ini tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri. Mungkin anak kecil belum mempunyai cita-cita, akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-citanya yang ingin ia capainya.

Adapun hal-hal yang adapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah:

Ganjaran :Menurut Amir Dien Indra Kusuma, ganjaran adalah merupakan alat pendidikan represif dan positif. Ganjaran adalah juga merupakan alat motivasi, yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik

Hukuman :Menurut Amir Dien Indra Kusuma, satu-satunya hukuman yang dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan atas kesalahan  yang telah diperbuatnya.

Persaingan.Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting dalam pengajaran. Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair, maka hal ini akan merupakan  motivasi dalam “Academic Achievement”  akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya. Disamping itu “Academic Achievement”  itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan dengan intensif, maka:

Murid yang terbelakang akan mengundurkan diri dan juga putus asa.

Page 4: Pengertian Motivasi Menurut Pa

Murid yang tergolong sedang maka hal ini  akn menimbulkan  ketegangan emosional, kekhawatiran, ataupun sikap acuh. Untuk murid yang termasuk pandai maka persaingan yang insentif akan menimbulkan optimis terhadap kemampuan mereka, yang seringkali menimbulkan keseimbangan.

 MOTIVASINAMA KELOMPOK DOSEN PEMBIMBINGAmirul

Ihsan Desni Yuniarni, M.PsiDebby Hatmalyakin

UNIVERSITASDestiana TANJUNGPURA PONTIANAKDevi

Oktavia Utami ILMU KEPERAWATAN 2011Rista Ruci Rusmiyati

2. • Motivasi dari bahasa latin yaitu movere yang berarti

menimbulkan pergerakan.• Menurut kamus keperawatan, motivasi

adalah alasan yang disadari atau tidak untuk memperlihatkan

sikap atau perilaku tertentu.

3. Menurut para ahli, definisi motivasi adalah:• Haggard ( 1989 ),

motivasi didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang

menggerakan seseorang ke arah beberapa jenis tindakan.•

Redman ( 1993 ), motivasi sebagai suatu kesediaan peserta didik

untuk menerima pembelajaran dengan kesiapan sebagai bukti dari

motivasi.

4. • Kort ( 1987 ), motivasi adalah hasil faktor internal dan faktor

eksternal dan bukan manipulasi eksternal saja.• Weiner ( 1990 ),

motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang

membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai

tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan

tertentu.

5. • Uno ( 2007 ), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan

internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan

dengan adanya: • Hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan •

Dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan • Harapan

dan cita-cita • Penghargaan dan penghormatan atas diri, •

Lingkungan yang baik, serta • Kegiatan yang menarik

Page 5: Pengertian Motivasi Menurut Pa

6. Tujuan Motivasi• Tujuan motivasi adalah untuk menggerakan

atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat

memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

7. Teori Isi Motivasi• Teori isi motivasi ini berfokus pada faktor-

faktor atau kebutuhan dalam diri seseorang untuk menimbulkan

semangat, mengarahkan, mempertahankan, dan menghentikan

perilaku. Teori ini dibagi 2 yaitu• Teori motivasi kebutuhan

( Abraham A. Maslow )• Teori motivasi berprestasi ( David

McClelland)

8. Teori Motivasi Kebutuhan ( Abraham A. Maslow )• Maslow

menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia secara hirearki,

yang terdiri atas 2 kelompok yaitu : 1) Kelompok defisiensi yang

mencakup yaitu fisiologis, rasa aman, kasih sayang dan

penerimaan, serta kebutuhan harga diri. 2) Kelompok

pengembangan yang mencakup kebutuhan aktualisasi diri .

9. Teori Motivasi Berprestasi( David McClelland)• Teori ini

bermakna suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan

suatu aktivitas dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi

dengan predikat terpuji.• Motivasi berprestasi seseorang sangat

berhubungan dengan 2 faktor yaitu : 1. Tingkat kecerdasaan ( IQ )

2. Kepribadian

10. Jenis – jenis Motivasi• Menurut Marquis dan Huston ( 2000 ),

motivasi terbagi menjadi terbagi menjadi 2 yaitu motivasi intrinsik

dan motivasi ekstrinsik.• Motivasi intrinsik berasal dari dalam

individu, merupakan dorongan bagi individu untuk menjadi

produktif.• Motivasi intrinsik berhubungan langsung dengan cita-

cita individu.

11. • Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang ditingkatkan melalui

lingkungan pekerjaan atau penghargaan diberikan setelah

Page 6: Pengertian Motivasi Menurut Pa

pekerjaan sempurna.• Abraham dan Shanley, ( 1997 ) mengatakan

bahwa memang sulit untuk mengukur keseimbangan motivasi

intrinsik dan ekstrinsik dalam keperawatan.

12. Fungsi Motivasi• Menurut sardiman ( 2007, dalam Qym,

2009 ), fungsi motivasi ada tiga, yaitu :1. Mendorong manusia

untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak

dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.2. Menentukan arah

perbuatan.3. Menyeleksi perbuatan.

13. • Sedangkan menurut hamalik ( 2000, dalam Qry, 2009 ) ada

tiga fungsi motivasi, yaitu :1. Mendorong timbulnya kelakuan atau

suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan

seperti belajar.2. Sebagai pengarah3. Sebagai penggerak

gertian dan Definisi Motivasi Menurut Ahli

Beberapa Pengertian dan Definisi Motivasi

1. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).

2. Motivasi adalah  suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku

untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu

yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh.

Uzer Usman : 2000)

3. Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk

berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)

4. Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau

melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995) 

5. Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan

intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Samsudin (2005) memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan motivasi sebagai

Page 7: Pengertian Motivasi Menurut Pa

proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja

agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. 

6. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan

yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.

Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan

dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau

energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan

organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja

itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.

Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan  penggerak dalam prilaku 

individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence) 

tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur  emosional insane  yang

berasangkutan

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk

mencapai tujuannya. (Mitchell, T. R. Research in Organizational Behavior. Greenwich, CT: JAI Press,

1997, hal. 60-62.) Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

(Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Hal.222-232)

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa  motivasi dapat dipandang

sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak  dari dalam individu  untuk

melakukan aktivitas tertentu  dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang  dari segi proses, berarti

motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang

melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat  mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi

daipandang dari segi tujuan, berarti  motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika

seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk

mencapainya.

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor

maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan

Page 8: Pengertian Motivasi Menurut Pa

yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan

orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan

mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang

berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam

percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang

tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami

bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi

sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

A B U , 2 3 D E S E M B E R 2 0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MotivasiTEORI MOTIVASI

Istilah Motivasi merujuk kepada dasar yang mendorong tindakan. Satu perangkat teori menganggap

kekurangan kebutuhan sebagai kondisi pendorong yang menimbulkan presdiposisi tertentu untuk

berprilaku. Sementara suatu teori lain menganggap harapan dalam lingkungan sebagai

menimbulkan bentuk-bentuk tertentu tujuan dan indakan ysng mengikutinya; teori ketiga

menganggap persepsi atas tempat kerja sebagai menimbulkan bentuk-bentuk tertentu potensi yang

mendorong tindakan.

Pengertian Motivasi

Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu.

Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu. Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.

Page 9: Pengertian Motivasi Menurut Pa

Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku ( motivating states ), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut ( motivated behavior ), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut ( goals or ends of such behavior ). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).

Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah merupakan sejumlah proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi.

Teori Defisiensi Motivasi

Sebagian dari teori-teori paling lazim mengenai motivasi merujuk kepada kebutuhan sebagai

kekuatan pendorong perilaku manusia. Berikut adalah beberapa teori yang menjelaskan tentang

bagaimana kebutuhan berfungsi memotivasi manusia.

Teori Hierarki

Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima kategori :

1. fisiologis,

2. keselamatan atau keamanan,

3. rasa memiliki atau social,

4. penghargaan,

5. aktualisasi diri.

Menurutnya kebutuhan-kebutuhan ini berkembang dalam suatu urutan hierarkis, dengan kebutuhan

fisiologis merupakan kebutuhan paling kuat hingga terpuaskan. Kebutuhan ini mempunyai pengaruh

Page 10: Pengertian Motivasi Menurut Pa

atas kebutuhan-kebutuhan lainnya selama kebutuhan tersebut tidak terpenuhi. Suatu kebutuhan

pada urutan paling rendah tidak perlu terpenuhi secara lengkap sebelum kebutuhan berikutnya yang

lebih tinggi menjadi aktif.

Menurut teori ini didapat 5 perangkat kebutuhan yang tersusun dalam suatu tatanan hierarkis,

diantaranya adalah :

1. Kebutuhan akan aktualisasi diri

2. Penghargaan (esteem)

3. Kebutuhan akan rasa memiliki (belong-ing)

4. Keselamatan dan keamanan

5. Kebutuhan fisiologis

Teori ERG

Teori ERG (Existence Relatedness Growth ) oleh Alderfer (1972) menyatakan bahwa individu termotivasi berperilaku untuk memuaskan satu dari tiga kelompok kebutuhan.(Gibson, Ivanchvich Donnelly,Organisasi, Edisi kedelapan). Ketiga kelompok kebutuhan itu adalah:

1) Kebutuhan pertumbuhan ( growth (G))

Meliputi kenginginan kita untuk produktif dan kreatif dengan mengerahkan segenap kesanggupan kita.

2) Kebutuhan keterkaitan ( Relatedness (R))

Menyangkut hubungan dengan orang-orang yang penting bagi kita, seperti anggota keluarga,

sahabat, dan penyelia di tempat kerja.

3) Kebutuhan Eksistensi ( Eksistence (E))

Meliputi kebutuhan fisiologis sepeerti lapar, rasa haus, seks, kebutuhan materi, dan lingkungan kerja

yang menyenangkan.

Page 11: Pengertian Motivasi Menurut Pa

Alderfer menyatakan bahwa :

1. Pertama : bila kebutuhan akan eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun

kategori-kategori kebuthan lainnya mungkin masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk

mencapai tujuan.

2. Kedua :  meskipun suatu kebutuhan terpenenuhi, kebutuhan dapat berlangsung terus sebagai

pengaruh kuat dalam keputusan.

Teori ERG mengasumsikan bahwa Individu yang gagal memuaskan kebutuhan pertumbuhan menjadi frustasi, mundur, dan memfokuskan kembali perhatian pada kebutuan yang ebih rendah. Motivasi ini diukur dengan cara membuat skala pelaporan diri yang digunakan untuk menilai tiga kategori kebutuhan.

Pengertian Perilaku

Dalam Robbins, S.P (1993). Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan perkataan lain, perilaku kita pada umunya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan spesifik tersebut tidak selalu diketahui secara sadar oleh individu yang bersangkutan. Ada kalanya kita bertanya: “mengapa saya melakukan itu?“ Sigmund Freud adalah orang pertama yang memahami pentingnya motivasi dibawah sadar (Subconcious Motivation). Ia beranggapan bahwa manusia tidak selalu menyadari tentang segala sesuatu yang diinginkan mereka hingga sebagian besar perilaku mereka dipenuhi oleh kebutuhan-kebutuhan dibawah sadar. Maka oleh karenanya, sering kali hanya sebagian kecil dari motivasi jelas terlihat atau disadari oleh orang yang bersangkutan. Guna dapat meramalkan perilaku, kita perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa pada manusia yang menyebabkan timbulnya tindakan-tindakan tertentu pada waktu tertentu.

Penerapan Pemahaman Motivasi Terhadap Perilaku

Salah satu determinan perilaku adalah motivasi. Menurut Gibson (1995) Istilah motivasi berhubungan dengan ide, gerakan dan apabila kita menyatakannya secara amat sederhana, maka merupakan sesuatu hal yang “mendorong “ atau menggerakkan kita untuk berperilaku dengan cara tertentu. Hal itulah yang merangsang seseorang untuk maju dan mendorong kearah tujuan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan perilaku organisatoris yang dipilih seseorang guna mencapai tujuan-tujuan pribadinya, yakni tujuan yang dianggapnya penting untuk bergerak maju. Jadi, seseorang yang mementingkan hasil pekerjaan merupakan seseorang yang mementingkan motivasi. Ia akan memanfaatkan antara hubungan pribadinya dan kekuasaannya atas lingkungan kerja sebagai alat motivasional.

Page 12: Pengertian Motivasi Menurut Pa

Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi (Stephen P. Robbins, Perilaku organisasi Jilid 1:7).

Perilaku Organisasi mempunyai faktor kunci untuk diramalkan. Faktor tersebut adalah

1. Peningkatan produktifitas

Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.

Pengurangan kemangkiran

Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.

Penurunan Turn Over

Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.

Peningkatan kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara perhitungan matematis. Perilaku dalam berorganisasi Berjuta karyawan kehilangan pekerjaan karena penciutan organisasi. Pada saat yang bersamaan banyak organisasi mengeluh tidak dapat menemukan orang untuk mengisi lowongan kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan,

Teori Kesehatan-Motivator

Herzberg (1966) mencoba menentukan factor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi dalam

organisasi. Ia menemukan dua perangkat kegiatan yang memuaskan kebutuhan manusia :

1. Kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan kerja atua disebut juga motivator

Meliputi prestasi, penghargaan, tanggung jawab, kemajuan atau promosi, pekerjaan itu sendiri, dan

potensi bagi pertumbuhan pribadi. Bila factor ini tidak ada di tempat kerja, pegawai akan kekurangan

motivasi, namun tidak berarti tidak puas dengan pekerjaan mereka.

2. Kebutuhan yang berkaitan dengan ketidakpuasan kerja

Disebut juga factor pemeliharaan (maintenance) atau kesehata (hygiene), meliputi gaji,

pengawasan, keamanan kerja, kondisi kerja, administrasi, kebijakan organisasi, dan hubungan antar

pribadi dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan ditempat kerja. Faktor ini berkaitan dengan

Page 13: Pengertian Motivasi Menurut Pa

lingkungan atau konteks pekerjaan alih-alih dengan pekerjaan itu sendiri. Bila factor ini ditanggapi

secara positif, pegawai tidak mengalami kepuasan atau tampak termotivasi; namun bila factor-faktor

tersebut tidak ada, pegawai akan merasa tidak puas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Faktor Ekstern

Lingkungan kerja

Pemimpin dan kepemimpinannya

Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas

Dorongan atau bimbingan atasan

2. Faktor Intern

Pembawaan individu

Tingkat pendidikan

Pengalaman masa lampau

Keinginan atau harapan masa depan.

Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi :

a) Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan sosial budaya, tingkat kedewasaan, dsb.

b) Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia yang disebabkan oleh pekerjaan.

c) Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya.

Page 14: Pengertian Motivasi Menurut Pa

d) Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar pekerjaan

e) Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu

f) Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu

g) Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan

Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi kelompok (teamwork) dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tujuan

Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota..

Tantangan

Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator.

Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

Keakraban

Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.

Page 15: Pengertian Motivasi Menurut Pa

Tanggung jawab

Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi.

Kesempatan untuk maju

Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.

Kepemimpinan

Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.

Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.

Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :

1. Kebutuhan Fisiologis

Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.

2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan

Page 16: Pengertian Motivasi Menurut Pa

Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

3. Kebutuhan Sosial

Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.

4. Kebutuhan Penghargaan

Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Pengertian Motivasi. Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu.Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan.Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :a. Faktor Internal; faktor yang berasal dari dalam diri individu, terdiri atas:

1. Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;

Page 17: Pengertian Motivasi Menurut Pa

2. Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;

3. Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.

4. Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.

5. Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

b. Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri individu, terdiri atas:1. Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai

dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;

2. Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.

3. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;

4. Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

Rujukan buku :

As’ad, Moh, 1998. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty. Winardi, 1992. Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Soemanto, Wasty, 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.

Artikel Pengertian Motivasi pertama kali diterbitkan dunia psikologi pada 19 November 2008