pengenalan prudential syari’ah
DESCRIPTION
Pengenalan Prudential Syari’ah. PENGENALAN SYARIAH. Syariah = Peraturan /Undang-undang Islam Definisi : Jalan yang lurus Sumber : Al Quran surat Al-Jaatsiyah (45:18) - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Pengenalan Prudential Syari’ah
PENGENALAN SYARIAH• Syariah = Peraturan /Undang-undang Islam• Definisi : Jalan yang lurus• Sumber :
Al Quran surat Al-Jaatsiyah (45:18) Kemudian kami jadikan engkau berada diatas syariat dari urusan itu, dan janganlah engkau ikuti kemauan-kemauan orang-orang yang tidak mengetahui- Al Quran surat Al-Anbiya’ (21:107)Tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi alam semesta.
MENGAPA PRUDENTIAL SYARIAH?
1.Inggris adalah negara non-muslim pertama yang menerapkan prinsip syariah.
2.Prinsip utama transaksi keuangan syariah adalah menggunakan sistem bagi hasil (loss and profit sharing), tidak berdasarkan perhitungan bunga (Riba).
3.Semua agama samawi (yahudi, nasrani dan islam) menuntut orang yang beriman dalam urusan muamalah (hubungan antar manusia) untuk tidak menggunakan praktik riba.
Larangan menggunakan praktik riba
Q.S Al-Baqarah (2:275),”…Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.
1. Umat Islam, sebagai program perencanaan keuangan keluarga..
2. Prioritas syariah tapi juga concern dengan manfaat yang ditawarkan
Segmen pasar syari’ah
MENGAPA SYARI’AH• ISLAM sebagai petunjuk jalan kehidupan
terdiri dari 3 hal yang utama :
• 1. AQIDAH = Keyakinan
• 2. SYARIAH = Hukum-hukum
• 3. AKHLAK = Etika
SYARI’AH• Kumpulan peraturan yang terdiri dari petunjuk
dan larangan yang diberikan Allah bagi umat manusia
• Usaha untuk memahami dan menafsirkan peraturan dari Allah tsb menghasilkan FIQIH
• Fiqih adalah hasil penafsiran ulama atas syariah
FATWA DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001
Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi berupa aset dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
ASURANSI SYARIAH
ASURANSI SYARIAH adalah sebuah sistem dimana para peserta mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusi/premi yang mereka bayar untuk digunakan membayar klaim atas musibah yang dialami oleh sebagian peserta
TABARRU• Definisi : Sumbangan (Hibah).• Mengubah kontrak dimana peserta adalah
pihak yang menanggung resiko bersama bukan perusahaan.
• Perusahaan hanyalah pengelola atau operator, bukan pemilik dana.
• Pengelola tidak boleh menggunakan dana-dana tersebut jika tidak ada kuasa dari peserta.
• Unsur Gharar dan Maysir akan hilang.
Islamic Stocks Selection Methodology
Core business comply to Sharia’ah principles according to:• Fatwa DSN-MUI• Reference on investment criteria in Islam , especially industry specification which is
not compatible to sharia law
Forbidden Business : Non-halal foods and beverages (contains alcohol, etc), Mudhorat business (weapon, cigarette, etc), Gambling, Conventional financial institutions (banking, insurance, multi finance), Entertainment, hotel, restaurant, etc
Risk-Sharing (SYARI’AH)
Jika sesuatu yang tidak diinginkan
terjadi
RiskSharingKUMPULAN DANA HIBAH/TABARRU’
Risk-Transferring (KONVESIONAL)
Pemegang Polis
PerusahaanAsuransi
Transfer sebagianResiko
Jika sesuatu yang tidakdiinginkan terjadi
TransferResiko
PerusahaanRe-Insurance
AKAD
Tipe akad pada produk Syari’ah :• Antar pemilik polis menggunakan Akad
Tabbaru’ disebut Hibah.• Antara pemilik polis dan perusahaan
menggunakan Akad Tijarah disebut Wakalah bil Ujrah
Adalah suatu kontrak atau perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak atau pihak-pihak yang berkepentingan sebagai suatu syarat sahnya
suatu transaksi. Dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Terminologi
Terminologi pada produk Syariah :Konvensional Syari’ah
1. Premi2. Tertanggung3. Uang Pertanggungan4. Biaya Akuisisi5. Biaya Asuransi6. Pembayar/Pemilik Polis7. Pertanggungan
1. Kontribusi2. Peserta3. Uang Pertanggungan4. Biaya Wakalah5. Iuran Tabarru’6. Pemegang Polis7. Pertanggungan
Manfaat / BenefitManfaat PIA Syari’ah PAA Syari’ah
Produk Dasar Sama dengan PIA :MeninggalDibayarkan yang tertinggi antara 125% Konstribusi Tunggal + Top Up – Withdrawal atau Nilai Unit
Cacat Total TetapUang Pertanggungan dibayarkan 20% di Tahun I dan 80% di Tahun II atau NIlai Unit
Sama dengan PAA :MeninggalDibayarkan Uang Pertanggungan + Nilai Unit
Cacat Total TetapUang Pertanggungan dibayarkan 20% di Tahun I dan 80% di Tahun II
Fasilitas PolisPIA Syari’ah PAA Syari’ah
Switching dari Syariah Fund ke Konvensional Fund
Tidak bisa Tidak bisa
Perubahan dari produk Syariah ke Konvensional
Tidak bisa Tidak bisa
Perubahan dari produk Konvensional ke Syariah
Tidak bisa Tidak bisa
Surplus SharingSurplus Sharing adalah dana yang akan diberikan kepada Pemilik Polis bila terdapat kelebihan dari rekening Tabarru’ termasuk juga bila ada pendapatan lain setelah dikurangi klaim dan hutang kepada perusahaan jika ada
•Dihitung pada akhir tahun kalender•30% dari surplus sharing akan ditahan dalam dana Tabarru’ 70% dari surplus sharing akan dibagikan kepada Peserta dan Perusahaan.•Besarnya pembagian surplus sharing : 80% dari 70% dibagikan kepada pemegang polis, 20% dari 70% merupakan hak perusahaan sebagai bagian keuntungan.•Dibayarkan setiap tanggal 30 April setiap tahun
Surplus SharingSyarat bagi pemilik polis yang bisa menerima Surplus Sharing :1. Tidak ada klaim sampai tanggal 31 Desember;2. Peserta telah memiliki polis sekurang-kurangnya 1
bulan per tanggal 31 Desember;3. Polis inforce dan iuran Tabarru’ telah dibayar penuh
per tanggal 31 Desember dan4. Polis masih inforce sampai dengan surplus di bagikan
Surplus SharingSyarat pembagian Surplus Sharing :1. Dibagikan secara proporsional kepada peserta bila
kepesertaan belum mencapai 1 tahun pada saat surplus dihitung ( tergantung dari jumlah bulan dan jumlah biaya Tabarru’ nya).
2. Bila pemilik polis yang telah dihitung surplusnya pada akhir 31 Desember tetapi tidak lagi memenuhi syarat untuk dapat dibagikan surplus pada 30 April maka surplusnya akan dikembalikan ke rekening Tabarru’
3. Surplus yang telah dibagikan akan dipergunakan untuk membeli unit pada harga yang akan datang.
Surplus SharingPenjelasan:• Tanggal 30 April 2009 Pemegang Polis berhak
mendapatkan Surplus Sharing secara proporsional.• Tanggal 30 April 2010 Pemegang Polis berhak
mendapatkan Surplus Sharing walaupun ia telah mengajukan klaim pada tanggal 10 Maret 2010 karena polisnya masih inforce.
Surplus Sharing
Penjelasan :• Tanggal 30 April 2011 Pemegang Polis tidak
berhak mendapatkan Surplus Sharing karena telah melakukan Klaim pada tanggal 10 Maret 2010.
• Tanggal 30 April 2012 Pemegang Polis kembali berhak mendapatkan Surplus Sharing karena telah membayar kembali dan tidak terjadi Klaim sampai tanggal 31 Desember 2011
DALIL-DALIL YANG MENDUKUNG
• 1. Q.S : Al-Baqarah ayat 240 (2:240): “Dan orang-orang yang (akan) meninggal dunia diantara kamu padahal ada meninggalkan istri hendaklah berwasiat untuk istri mereka (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya…”
• 2. Q.S: An-Nisaa ayat 9 (4:9): “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang sekiranya meninggalkan anak-anak yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka…”
• 3. Q.S Al-Hasyr ayat 18 (59:18): “Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah tiap-tiap diri memperhatikan apa yang dipersiapkan untuk hari esok…”
• 4. Jagalah 5 sebelum datang yang 5:- Muda sebelum tua- Sehat sebelum sakit- Kaya sebelum miskin- Lapang sebelum sempit- Hidup sebelum mati(Al Hadits)
5. “Wahai Saad, apabila kamu tinggalkan keturunanmu dalam keadaan cukup jaminan hartanya adalah lebih baik ketimbang kamu tinggalkannya dalam keadaan serba kekurangan, sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada orang, terkadang diberi dan terkadang ditolak”. (Dialog Rasulullah dengan sahabat Saad bin Abi Waqash)
Wassalam“Semoga Sukses”
Amirudin, AbdullahPrudential Unit Manajer
Office 0254-375150HP. 081210555603
Email: [email protected]://anak-cilegon.blogspot.com