pengaruh shopping lifestyle, store atmosphere,...

186
PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF PELANGGAN AEON DEPARTMENT STORE BSD CITY Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Larassanti Dewi Paramita NIM: 1112081000007 JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016

Upload: lybao

Post on 26-Apr-2019

247 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN

HEDONIC SHOPPING VALUE TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN

IMPULSIF PELANGGAN AEON DEPARTMENT STORE BSD CITY

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Larassanti Dewi Paramita

NIM: 1112081000007

JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016

Page 2: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

i

Page 3: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

ii

Page 4: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

iii

Page 5: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

iv

Page 6: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Larassanti Dewi Paramita

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 9 Januari 1995

3. Alamat : Kp. Suradita RT 005/001 No. 51, Suradita,

Cisauk, Tangerang, Banten

4. Agama : Islam

5. Nama Ayah : Supriyadi

6. Nama Ibu : Sawitri

7. Nomor Telepon : 085890535747

8. Email : [email protected]

B. Pendidikan Formal

1. 2000-2006 : SDN Pondok Jagung II

2. 2006-2009 : SMPN 1 Serpong

3. 2009-2012 : SMAN 7 Kota Tangerang Selatan

4. 2012-2016 : S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

C. Pengalaman Organisasi

1. 2006-2009 : Paskibra SMPN 1 Serpong

2. 2009-2010 : Paskibra SMAN 7 Kota Tangerang Selatan

3. 2012-2013 : Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

(PMII)

Page 7: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

vi

4. 2013-2014 : Div. Luar Kampus Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ) Manajemen UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

5. 2014-2015 : Div. Kemahasiswaan Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. 2015-2016 : Sekretaris Bidang Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ) Manajemen UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 8: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of shopping lifestyle,

store atmosphere, and hedonic shopping value towards impulse buying behavior

of AEON Department Store BSD City. Type of this research is quantitative.

Source data is the research primary data from the customer AEON Department

Store BSD City. The data collection in this research uses convenience sampling

with 100 respondents customer AEON Departmen Store BSD City. This research

uses Regresion analysis. The results of this research showed that : (1) Shopping

Lifestyle has significantly influence to Impulse Buying Behavior (2 )Store

Atmosphere has significantly influence to Impulse Buying Behavior, and (4)

Hedonic Shopping Value has significantly influence to Impulse Buying Behavior,

(5) and Shopping Lifestyle, Store Atmosphere, and Hedonic Shopping Value has

significantly influence to Impulse Buying Behavior.

Keywords : Shopping Lifestyle, Store Atmosphere, Hedonic Shopping Value, and

Impulse Buying Behavior

Page 9: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

viii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh shopping

lifestyle, store otmosphere dan hedonic shopping value terhadap perilaku

pembelian impulsif pada AEON Department Store BSD City. Jenis penelitian ini

adalah kuantitatif. Sumber data penelitian ini merupakan data primer yang berasal

dari sampel yaitu pelanggan AEON Department Store BSD City. Pengumpulan

data dilakukan menggunakan convenience sampling dengan menyebarkan kepada

100 responden pelanggan AEON Department Store BSD City. Penelitian ini

menggunakan metode analisis Regresi Berganda. Hasil temuan dari penelitian ini

menunjukan bahwa : (1) shopping lifestyle berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku pembelian impulsif AEON Department Store BSD City (2) store

atmosphere berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif

AEON Department Store BSD City (3) hedonic shopping value berpengaruh

secara signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif AEON Department Store

BSD City (5) shopping lifestyle, store atmosphere, dan hedonic shopping value

berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif AEON

Department Store BSD City.

Kata kunci : shopping lifestyle, store atmosphere, hedonic shopping value,

perilaku pembelian impulsif

Page 10: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Pengaruh Shopping Lifestyle, Store Atmosphere, dan

Hedonic Shopping Value Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif pada AEON

Department Store BSD City. Shalawat serta salam semoga tetap dan akan terus

tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW, yang telah

membimbing kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.

Telah berakhir sudah perjuangan yang indah dan tak akan pernah peneliti

lupakan dibangku kuliah ini. Peneliti sangat bersyukur atas selesainya penyusunan

skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat disusun

tanpa bantuan pihak-pihak lain. Oleh karena itu, pada sedikit paragraf ini penulis

akan menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak-pihak tersebut, yang

diantaranya adalah :

1. Kedua orang tua tersayang, tercinta, Bapak Supriyadi dan Ibu Sawitri,

serta adik-adik Elmira dan Bayu. Yang selalu mendoakan peneliti tanpa

henti, dan tidak pernah lelah memotivasi, mengingatkan, mendukung

peneliti baik secara moril maupun materil. Yang selalu ada tanpa kenal

Page 11: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

x

waktu, yang selalu menegur dikala peneliti mulai khilaf, lupa, maupun

lalai, yang selalu meluruskan jalan peneliti dikala peneliti mulai

kehilangan arah.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ir. Ella Patriana, MM., AAAIJ selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA., selaku dosen Pembimbing

Skripsi, terimakasih telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk

membimbing peneliti, yang telah bersedia memberikan motivasi,

tambahan ilmu, arahan dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan

dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si, selaku dosen Pembimbing akademik

yang telah bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama

masa perkuliahan.

7. Seluruh Bapak/ Ibu dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa

perkuliahan dan membantu penulis.

Page 12: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

xi

8. Seluruh keluarga besar alm. Bapak Maryono Effendi yang selalu

mendoakan, memberikan motivasi, arahan yang baik, serta mendukung

baik moril maupun materil kepada penulis.

9. Bramantio, yang senantiasa memberikan dorongan semangat, memotivasi,

mengingatkan penulis agar menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih banyak

atas waktu, bantuan, perhatian, hiburan dan doa yang diberikan kepada

penulis hingga skripsi ini selesai.

10. Teman-teman seperjuangan Manajemen 2012, yang telah memberikan

warna kepada penulis di kampus. Khususnya Konsentrasi Pemasaran yang

telah membantu, mendukung, saling bertukar ilmu dan senantiasa berjuang

bersama kepada Anggita, Silvia, Ravena, Putri, Kiki, Dita, Julham,

Syawendi, Tomi, Shofyan, terimakasih banyak. Tak lupa sahabat-sahabat

seperjuangan dari penulis pertama kuliah sampai hari ini telah

menyelesaikan skripsi Nisa, Ica, Yulvie, Sinta, Asri, Zizi. Terimakasih

banyak atas motivasinya, kepeduliannya, hiburan, dukungan serta

semangatnya untuk penulis. Selain itu juga terimakasih kepada Rezky

Oktafiandi, SE., dan Riri Ruhiana, SE, yang telah membimbing penulis,

memberi masukan dan arahan yang baik dalam pembuatan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat dari penulis masih kecil, Tiwi, Dani, dan Lisa yang selalu

memotivasi dengan cara tidak biasa untuk memicu semangat penulis

menyelesaikan skripsi ini.

12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu

Page 13: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

xii

kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,

terima kasih banyak.

Akhir kata, penulis memahami bahwasannya tak ada satupun di dunia ini

yang sempurna, tak terkecuali skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kepada pembaca berkenan memberikan saran yang membangun guna memberikan

koreksi pada skripsi ini dan diadakan perbaikan untuk penulisan berikutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Page 14: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

xiii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ................................................................ i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ......................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..................................................... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ..................................... iv

Daftar Riwayat Hidup .......................................................................... v

Abstract ................................................................................................... vii

Abstrak ................................................................................................... viii

Kata Pengantar ..................................................................................... ix

Daftar Isi ................................................................................................ xiii

Daftar Tabel .......................................................................................... xvi

Daftar Gambar ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 13

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 13

2. Manfaat Penelitian .............................................................. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 15

A. Landasan Teori ........................................................................ 15

1. Pemasaran Ritel ................................................................. 15

a. Definisi Ritel ............................................................... 16

b. Jenis Ritel .................................................................... 16

c. Fungsi Ritel ................................................................. 22

2. Shopping Lifestyle ............................................................. 24

a. Definisi Lifestyle ......................................................... 24

b. Sembilan Gaya Hidup Konsumen ............................... 25

c. Definisi Shopping Lifestyle ......................................... 26

3. Store Atmosphere ............................................................... 28

a. Definisi Store Atmosphere ........................................... 28

b. Elemen Store Atmosphere ........................................... 29

Page 15: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

xiv

4. Hedonic Shopping Value ................................................... 37

a. Definisi Hedonic Shopping Value ............................... 37

b. Dimensi Hedonic Shopping Value ............................... 39

5. Perilaku Pebelian Impulsif ................................................ 39

a. Definisi Pembelian Impulsif ....................................... 39

b. Karakteristik Pembelian Impulsif ............................... 41

6. Hubungan Antar Variabel ................................................. 42

a. Hubungan Antara Variabel Shopping Lifestyle

pada Perilaku Pembelian Impulsif .............................. 42

b. Hubungan Antara Variabel Store Atmosphere

pada Perilaku Pembelian Impulsif .............................. 43

c. Hubungan Antara Variabel Hedonic Shopping

Value pada Perilaku Pembelian Impulsif .................... 43

B. Peneliatian Terdahulu .............................................................. 45

C. Kerangka Pemikiran ................................................................ 49

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................... 51

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 51

1. Wilayah dan Waktu Penelitian .......................................... 51

2. Variabel Penelitian ............................................................ 51

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 51

1. Populasi .............................................................................. 51

2. Sampel ................................................................................ 52

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 54

1. Data Primer ........................................................................ 54

2. Data Sekunder ................................................................... 55

D. Metode Analisis Data ............................................................... 55

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................. 56

1. Uji Validitas ....................................................................... 56

2. Uji Reliabilitas ................................................................... 57

F. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 57

1. Uji Normalitas .................................................................... 57

2. Uji Multikolonieritas .......................................................... 59

3. Uji Heterokedasitas ............................................................ 60

G. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 61

H. Uji Hipotesis ............................................................................ 62

1. Uji t (Uji Parsial) ............................................................... 62

2. Uji f (Uji Simultan) ............................................................ 63

I. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 64

Page 16: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

xv

J. Operasional Variabel Penelitian ............................................... 65

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................... 69

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................ 69

B. Pembahasan Hasil Deskriptif Responden ............................... 71

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 71

2. Responden Berdasarkan Usia ........................................... 72

3. Responden Berdasarkan Profesi ....................................... 72

4. Responden Berdasarkan Pendidikan ................................ 73

5. Responden Berdasarkan Pendapatan ................................ 74

C. Pembahasan Analisis Deskriptif .............................................. 74

1. Deskripsi Variabel Shopping Lifestyle ............................... 75

2. Deskripsi Variabel Store Atmosphere ................................ 79

3. Deskripsi Variabel Hedonic Shopping Value ..................... 93

4. Deskripsi Variabel Perilaku Pembelian Impulsif ............... 98

5. Distribusi Jawaban Responden ........................................... 104

D. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................. 110

1. Hasil Uji Validitas .............................................................. 108

2. Hasil Uji Reliabilitas .......................................................... 112

E. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 113

1. Hasil Uji Normalitas .......................................................... 113

2. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................. 116

3. Hasil Uji Heteroskedatisitas .............................................. 118

F. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 120

1. Hasil Uji t (Uji Parsial) ...................................................... 120

2. Hasil Uji f (Uji Simultan) .................................................. 124

G. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 125

H. Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 128

A. Kesimpulam ............................................................................ 128

B. Saran ........................................................................................ 129

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 133

LAMPIRAN ...................................................................................... 136

Page 17: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

xvi

DAFTAR TABEL

Nomer Keterangan Halaman

1.1 Jumlah Kependudukan Kota Tangerang Selatan ............................... 5

1.2 Jumlah Rumah Tangga Kota Tangerang Selatan Selatan .................. 5

2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 45

3.1 Skala Likert ........................................................................................ 56

3.2 Operasional Variabel Penelilitian ...................................................... 65

4.1 - 4.5 Pembahasan Hasil Deskriptif Responden ................................. 71

4.6 - 4.46 Pembahasan Analisis Deskriptif ............................................. 74

4.47 - 4.50 Distribusi Jawaban Responden ............................................. 104

4.51 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 110

4.52 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 112

4.53 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov ....................................................... 115

4.54 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 117

4.55 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik ................................ 119

4.56 Hasil Uji t (Uji Parsial) ................................................................... 120

4.57 Hasil Uji f (Uji Simultan) ............................................................... 124

4.58 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................ 125

4.59 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 127

Page 18: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Model Kerangka Penelitian .............................................................. 49

4.1 Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas ..................................... 114

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik Scatterplot ................. 118

Page 19: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era modern saat ini, pertumbuhan berbagai kegiatan bisnis meningkat

semakin pesat yang salah satunya dapat dilihat pada perkembangan industri ritel.

Bisnis ritel dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terkait aktivitas

penjualan ataupun distribusi barang secara langsung kepada konsumen akhir,

dimana secara fokus aktivitas tersebut diarahkan guna menambahkan nilai barang

untuk penggunaan pribadi (Utami, 2008:2).

Keinginan masyarakat untuk berbelanja dengan mudah dan nyaman menjadi

salah satu faktor meningkatanya industri bisnis ritel di Indonesia (Arvinia, 2013).

Bangkitnya bisnis ritel tradisional seperti pasar, warung, dan toko maupun bisnis

ritel moderen seperti supermarket, hypermarket, minimarket, convenience center,

superstore, factory outlet, dan department store sudah sewajarnya para pelaku

bisnis ritel dituntut untuk mampu bersaing memperoleh pangsa pasar serta

mempertahankan keberlangsungan usahanya dalam jangka panjang.

Seiring dengan kebutuhan konsumen yang bervariasi memberikann peluang

bagi para pelaku bisnis ritel terutama di bidang fashion. Kenyataanya ini

menyebabkan banyak bermunculan toko-toko yang menjual berbagai jenis

produk-produk fashion dan produk lainnya, baik untuk pria ataupun wanita dari

kalangan anak kecil sampai orang dewasa. Dalam perubahan gaya hidup tersebut

konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Prilaku ini berkaitan dengan

Page 20: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

2

perilaku belanja konsumen. Perilaku ini juga akan muncul akibat adanya

perencanaan atau tanpa perencanaan sebelumnya (impulse buying).

Indonesia merupakan surga bagi pelaku industri ritel, tak terkecuali pemain

ritel dunia. Pasar Indonesia menjadi perhatian pemain ritel dunia. Apalagi, jumlah

penduduk Indonesia mencapai 235 juta dengan capaian gross domestic product

(GDP) mencapai Rp 4.000 triliun. Secara keseluruhan bisnis ritel pada 2010 bagus

dan tumbuh 12%, dan pada 2011 akan tumbuh 13%-15%. Selain itu, daya beli

konsumen juga masih bagus dan inflasi masih terkontrol 6-6,5%. (Prasetyo, 2012)

Dalam lima tahun terakhir peningkatan omset ritel modern cukup pesat, hal

ini juga didukung oleh pertumbuhan jumlah ritel yang pesat yaitu mencapai

18.152 gerai pada 2011, dibandingkan 10.365 gerai pada 2007. Menurut Asosiasi

Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia antara

10-15% per tahun. Penjualan ritel pada 2006 masih sebesar Rp 49 triliun, namun

melesat hingga mencapai Rp 100 triliun pada 2010. Sedangkan pada 2011

pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama yaitu 10%-15% atau mencapai Rp 110

triliun, menyusul kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang relatif

bagus (Indonesian Commercial Newsletter, 2011)

Perkembangan kemajuan Kota Tangerang Selatan sebagai daerah

perdagangan dan jasa menempatkan masyarakat di wilayah Kota Tangerang

Selatan menjadi sangat konsumtif (Deslatama, 2016). Masyarakat yang konsuntif

di Tangerang Selatan membuat para pengusaha ritel tertarik membangun pusat

perbelanjaan ritel di Tangerang Selatan. Terbukti dari 30 pusat perbelanjaan yang

Page 21: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

3

ada di Banten, 18 diantanya berada di Tangerang. Terkonsentrasinya pusat belanja

besar di kawasan Tangerang tentu tak lepas dari jumlah populasi penduduknya

yang mencapai 4 juta jiwa lebih. Di sisi lain, semakin bertambah juga masyarakat

kelas menengah atas dengan daya beli tinggi di kawasan ini. Menurut Ketua

APPBI Banten, Heru Nasution, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring tren

aktual yang sedang berkembang saat ini. Tren tersebut tak melulu tentang belanja,

melainkan memenuhi kebutuhan hiburan, relaksasi, kuliner, pertemuan, dan juga

gaya hidup. (Alexsander, 2014)

Pelaku usaha pusat belanja yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat

Belanja Indonesia (APPBI) tahun 2012 mencapai 300 anggota, dan hampir 30

persen berada di DKI Jakarta. Diperkirakan, pertumbuhan toko modern di

Indonesia selama 2012-2015 akan berada pada kisaran 4,5-5 persen per tahun.

Sementara. Itu jumlah gerai ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi

Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) mencapai 20.000 gerai. Pertumbuhan

gerai hypermarket rata-rata sebesar 30 persen per tahun, supermarket 7 persen per

tahun dan mini market sekitar 15 persen per tahun. Total omzet penjualan ritel

modern mencapai Rp 135 triliun pada tahun 2012 dan diperkirakan pada tahun

2013 mencapai Rp 150 triliun (65 persen makanan dan 35 persen non makanan).

Dari jumlah belanja makanan, hypermarket mengambil porsi 35 persen,

minimarket 35 persen dan supermarket 30 persen (Malau, 2016).

Lebih lanjut Mendag menjelaskan pertumbuhan perdagangan modern yang

ditandai dengan pertumbuhan pusat belanja dan toko modern didorong oleh

urbanisasi, peningkatan pendapatan penduduk dan perubahan gaya hidup (Malau,

Page 22: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

4

2016). Pertumbuhan pusat belanja dan toko modern pada dasarnya merupakan

gambaran dari peningkatan standar hidup masyarakat. Keberadaan pusat belanja

dibutuhkan sebagai sarana pemasaran bagi jaringan ritel nasional maupun

multinasional. Perubahan gaya hidup konsumen telah disikapi oleh pengelola

pusat belanja dan toko modern dengan melakukan perubahan konsep dan format

toko atau ruang usaha sesuai dengan keinginan konsumen akan suasana belanja

yang lebih santai dan nyaman

Dari hasil pengamatan sebelumnya diketahui bahwa menurut Badan Pusat

Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan menyebutkan, ada 1.443.403 jiwa jumlah

penduduk pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 1.492.999 jiwa pada tahun

2014, hal ini sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumtif di Kota Tangerang

Selatan. Menurut BPS Kota Tangerang Selatan kondisi ekonomi konsumen

triwulan III-2015 sebesar 111,21, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat

dari triwulan sebelumnya. Tingkat kepercayaan dan optimisme konsumen juga

meningkat dibandingkan dengan Triwulan II-2015 sebesar 108,19. Dari hasil

pengamatan BPS membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh

peningkatan pendapatan rumah tangga, rendahnya pengaruh inflansi terhadap

tingkat konsumsi dan meningkatnya konsumsi berbelanja. Selain itu perkiraan

konsidi ekonomi konsumen Triwulan IV-2015 sebasar 103,96, artinya kondisi

ekonomi konsumen pada triwulan mendatang diperkirakan akan membaik.

Perbaiakn kondisi ekonomi konsumen triwulan IV-2015 diperkirakan terjadi

karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga dan diperkuat oleh

meningkatnya perkiraan rencana pembelian barang-barang. Berikut tabel jumlah

Page 23: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

5

penduduk menurut BPS Kota Tangerang Selatan dan tabel jumlah rumah tangga

di Kota Tangerang Selatan.

Tabel 1.1

Jumlah Kependudukan Kota Tangerang Selatan

Kecamatan

2013 2014

Jumlah Penduduk

Menurut Jenis Kelamin

(Jiwa)

Jumlah Penduduk

Menurut Jenis Kelamin

(Jiwa)

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Kota Tangerang Selatan 727.802 715.601 752.600 740.399

Setu 38.352 36.650 39.814 38.067

Serpong 78.007 79.245 81.291 82.624

Pamulang 159.014 155.917 163.531 160.426

Ciputat 108.225 104.599 111.535 107.849

Ciputat Timur 97.453 96.031 99.683 98.277

Pondok Aren 172.787 168.629 179.064 174.840

Serpong Utara 73.964 74.530 77.682 78.316

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan

Tabel 1.2

Jumlah Rumah tangga Kota Tangerang Selatan

Kecamatan Jumlah Rumah Tangga

2014

Setu 21.151

Serpong 41.677

Pamulang 82.127

Ciputat 54.227

Ciputat Timur 50.276

Pondok Aren 88.708

Serpong Utara 42.425

Kota Tangerang Selatan 380.591

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan

Page 24: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

6

Dari data di atas diketahui bahwa jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan

yang meningkat mempengaruhi jumlah konsumsi yang juga meningkat. Hal ini

sangat menguntungkan bagi pengusaha bisnis ritel yang ada di Kota Tangerang

Selatan, termasuk AEON Department Store BSD. Selain dengan masyarakat Kota

Tangerang Selatan sendiri terdapat juga masyarakat diluar dari kota Tangerang

Selatan yang berkunjung ke AEON Department Store BSD, seperti Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Nielsen (2007), ternyata 85%

pembelanja di ritel modern Indonesia cenderung untuk berbelanja sesuatu yang

tidak direncanakan (Impulse buying: tantangan baru pemilik merek, 2009). Ini

dapat dilihat pada grafik, di mana 61% konsumen biasanya memang

merencanakan membeli sesuatu sehingga mereka datang ke ritel. Namun

demikian, mereka kadang-kadang juga membeli sesuatu yang lain. Artinya,

mereka juga melakukan pembelian yang direncanakan. Sebanyak 13% konsumen

selalu membeli sesuatu yang lain, dan bahkan 10% benar-benar tidak

merencanakan untuk membeli (Impulse buying: tantangan baru pemilik merek,

2009).

Survei antar Negara yang dilakukan oleh Nielsen, konsumen di negara

seperti Australia, Selandia Baru, Hong Kong dan China ternyata lebih sering

melakukan impulse buying dibandingkan negara seperti Jepang dan Korea

(Impulse buying: tantangan baru pemilik merek, 2009). Hal tersebut menunjukkan

bahwa bukan hanya di Indonesia saja tetapi hampir di setiap Negara konsumen

cenderung melakukan impulse buying. Fenomena perilaku belanja konsumen yang

Page 25: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

7

tidak direncanakan (impulse buying) dipengaruhi beberapa faktor, antara lain gaya

hidup belanja (shopping lifestyle) konsumen, Jackson (2004) mengatakan

shopping lifestyle merupakan ekspresi tentang lifestyle dalam berbelanja

(Japarianto dan Sugiharto, 2011).

Shopping lifestyle merupakan pola konsumsi yang mencerminkan pilihan

seseorang tentang bagaimana cara seseorang menghabiskan waktu dan uang.

Dengan ketersediaan waktu konsumen akan memiliki banyak waktu untuk

berbelanja dan dengan uang konsumen akan memiliki daya beli yang tinggi.

Dengan berbagai faktor internal yang dimiliki konsumen akan berhubungan

pula dengan suasana hati dan kebiasaan mereka berbelanja apakah didorong sifat

hedonis atau tidak. Holbrook dan Hirschman (1982) dalam Abednego (2011)

membagi perilaku belanja konsumen menjadi dua bagian, yaitu pembelanja

hedonis dan pembelanja utilitarian. Pembelanja hedonis adalah pembelanja yang

mengutamakan pengalaman dan kesenangan dalam berbelanja, sedangkan

pembelanja utilitarian adalah pembelanja yang berorientasi pada tugas. Dengan

mengetahui tipe perilaku berbelanja, maka diharapkan gerai fashion mampu

melakukan pendekatan yang tepat bagi konsumen maupun calon konsumen yang

datang sehingga diharapkan akan terjadi tindak lanjut berupa pembelian produk

fashion bahkan pembelian berulang dari gerai tersebut. Pendapat lain disampaikan

Subagio (2011:16) yang menyatakan bahwa utilitarian value merupakan dorongan

dalam diri seseorang untuk mengevaluasi motif dalam mendapatkan produk

dan/atau jasa yang berkualitas, dan juga efisiensi dalam waktu dan tenaga.

Page 26: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

8

Maka dari itu didasarkan pada peryataan bahwa di wilayah Kota Tangerang

Selatan yang sangat Konsumtif (Deslatama, 2016) maka penelitian ini akan fokus

pada nilai belanja hedonis yang dalam memenuhi kebutuhan hedonisnya sangat

memungkinkan bagi konsumen untuk terlibat dalam perilaku impulse buying.

Ketika tujuan berbelanja adalah untuk pengalaman yang menyenangkan, produk

yang akan dibeli ini nampak seperti terpilih tanpa perencanaan dan mereka

menghadirkan suatu peristiwa pembelian impulsif. Perilaku pembelian impulsif

pada orientasi fashion termotivasi oleh versi baru dari fashion dan citra merek

yang memandu konsumen ke pengalaman berbelanja hedonis (Park et al., 2006

dalam Abednego, 2011).

Selain dengan faktor internal terdapat juga beberapa faktor eksternal yang

mempengaruhi keputusan pembelian impulsif, salah satunya adalah store

atmosphere yang dimiliki toko untuk menarik para pengunjung datang. Store

atmosphere mencangkup disain interior dan eksterior toko, hal ini sangat

mempengaruhi pikiran bawah sadar konsumen untuk merasa tertarik pada toko

dan penasaran akan apa yang dijual di dalam toko tersebut, sehingga konsumen

akan datang bekunjung. Dalam hal ini sangat mungkin apabila store atmosphere

mempengaruhi dalam pembelian impulsif, desain toko yang menarik membuat

siapa saja akan datang berkunjung.

Konsumen yang melakukan pembelian impulsif tidak berpikir untuk

membeli produk atau merek tertentu. Mereka langsung melakukan pembelian

karena ketertarikan pada merek atau produk saat itu juga. Konsumen cenderung

untuk membeli secara spontan, reflek, tiba-tiba, dan otomatis. Impulse buying

Page 27: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

9

dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti display yang menarik ataupun karena

harga diskon.

Adanya perilaku impulsif memberikann dampak positif bagi para pelaku

ritel. Dampak positifnya adalah pelaku ritel akan mendapatkan keuntungan yang

tinggi pada toko pada setiap bulannya. Oleh karena itu penting bagi pelaku ritel

untuk mendapatkan informasi dalam menentukan strategi bersaing yang harus

dilakukan terhadap perilaku pembelian impulsif.

Mengingat perilaku pembelian impulsif sangat memberikann manfaat bagi

pelaku ritel, penelitian ini berusaha untuk mengkaji faktor-faktor yang ada dalam

diri konsumen meliputi shopping lifestyle, store atmosphere dan hedonic shopping

value terhadap perilaku pembelian impulsif pelanggan AEON Department Store

BSD. Ketiga jenis variabel itulah yang menjadi objek peneliti dalam melakukan

penelitian.

Pertimbangan pemilihan AEON Department Store BSD merupakan pusat

perbelanjaan yang ramai dan banyak dikunjungi oleh masyarakat

JABODETABEK umumnya dan masyarakat Kota Tangerang Selatan khususnya.

Mall asal negeri sakura tersebut hadir dengan konsep yang segar dengan tema

yang mudah menarik perhatian kaum muda Tangerang Selatan. Selain itu, mall ini

pun memiliki nuansa khas Jepang yang tidak dimiliki oleh mal lainnya di kawasan

yang sama (Dea, 2016). Letaknya yang strategis yang berada di tengah–tengah

kota BSD, sehingga memungkinkan masyarakat datang ke AEON Department

Store BSD. AEON Department Store BSD juga menyediakan semua kebutuhan

Page 28: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

10

konsumen akan produk fashion dan produk lain yang lengkap dan berkualitas.

AEON Department Store BSD mendorong perilaku konsumen melalui strategi-

strategi seperti rancangan toko yang menarik, pajangan-pajangan produk, dan

penjualan.

Kawasan Serpong (BSD) yang dipilih sebagai pijakan pertama AEON Mall

memang dinilai cukup potensial. Meski sudah banyak pusat perbelanjaan di

sekitar sana seperti Living World, Mall Alam Sutra, atau Summarecon Mall

serpong, AEON mall optimis bisa memikat warga sekitar bahkan luar kawasan.

Menurut Andrian Pranata selaku Operations General Manager PT AMSL

Indonesia, keunikan dan lokasi yang tak jauh dari jalan tol menjadi beberapa

kelebihan mall (Anjani, 2015).

AEON Department Store sendri berada di pusat kota BSD City, dengan

dikelilingi oleh perumahan elit dan di apit oleh 2 ruas jalan tol menuju BSD City,

yaitu jalan Tol Jakarta-Tangerang dari Jakarta melalui Simpang Susun Tomang

kemudia keluar Tangerang pada Km 18 dan jalan Tol Bintaro Serpong, jalan tol

ini terhubung dengan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) dan pada ujungnya

terdapat 2 pintu keluar menuju BSD City yaitu lingkar barat (km 12) dan lingkar

timur (km 10). Selain diapit 2 ruas jalan tol, juga terdapat mode transportasi lain

yang bisa mengantar konsumen menuju ke AEON Mall, yaitu melalui KRL

Commuter Line, Shuttle Bus/Feeder Busway, Angkutan kota dari kota-kota

sekitarnya seperti Pamulang, Ciputat, Tangerang, Serpong, Karawaci, Parung dan

Bogor.

Page 29: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

11

Selain itu, AEON Mall juga merupakan salah satu pusat perbelanjaan ritel

modern yang bergaya jepang pertama di Indonesia. Dengan konsep ini masyarakat

atau pelanggan akan lebih tertarik mengunjungi AEON Department Store yang

berada di dalam AEON Mall itu sendiri. Di negara aslinya, Jepang, AEON

merupakan salah satu pusat perbelanjaan populer dan terbesar. AEON sudah

mendirikan 141 mal atau 2/3 dari seluruh pusat perbelanjaan yang ada di sana

(Anjani,2015).

Dengan adanya produk-produk dari Jepang yang di jual di AEON

Department Store BSD City membuat kosnumen melihat dan tertarik akan produk

tersebut lalu membelinya, tanpa direncanakan sebelumnya. Selain dengan produk

dari Jepang, di AEON Department Store BSD City juga menjual produk-produk

dengan harga terjangkau sampai dengan yang paling mahal. Dengan adanya

diskon di beberapa produk yang di jual AEON Department Store BSD City akan

menimbulakan perilaku pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya. Demak

menambahkan, di lantai 2 terdapat, brand yang hanya dimiliki mall ini dimana

para konsumen dapat memesan khusunya kemeja dengan ukuran dan bentuk

sesuai keinginan dengan harga terjangkau (wartadki.com, 2015).

Perbedaan AEON Department Store BSD City dengan Department Store

lainnya di Tangerang Selatan seperti Ramayana dan Matahari, terletak pada

produk yang di jual di AEON Department Store BSD City. Berbagai merek dan

produk dari Jepang di tawarkan di AEON Department Store BSD City. Selain itu

juga barang display AEON Department Store BSD City tertata dengan sangat

rapi, dan ketidak padatan di dalam AEON Department Store BSD City

Page 30: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

12

menciptakan suasana yang lebih baik dari pada sempit dengan barang-barang

yang tidak di tata dengan baik, kebersihan AEON Department Store BSD City

juga sangat terjaga dengan baik. Hal-hal seperti ini terkait dengan variabel yang

diambil yaitu store atmosphere.

Berdasarkan argumentasi yang disajikan di atas, maka judul penelitian ini

adalah “Pengaruh Shopping Lifestyle, Store Atmosphere, dan Hedonic Shopping

Value Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif Pada AEON Department Store

BSD”

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan informasi mengenai latar belakang masalah di atas

maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh antara Shopping Lifestyle terhadap Perilaku

Pembelian Impulsif?

2. Apakah terdapat pengaruh antara Store Atmosphere terhadap Perilaku

Pembelian Impulsif?

3. Apakah Terdapat pengaruh antara Hedonic Shopping Value terhadap

Perilaku Pembelian Impulsif?

4. Apakah terdapat pengaruh antara Shopping Lifestyle, Store Atmosphere,

dan Hedonic Shopping Value terhadap Perilaku Pembelian Impulsif

secara simultan?

Page 31: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan antara Shopping

Lifestyle terhadap Perilaku Pembelian Impulsif.

b. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan antara Store Atmosphere

terhadap Perilaku Pembelian Impulsif.

c. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan antara Hedonic

Shopping Value terhadap Perilaku Pembelian Impulsif.

d. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan antara Shopping

Lifestyle, Store Atmosphere, dan Hedonic Shopping Value terhadap

Perilaku Pembelian Impulsif secara simultan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang dunia kerja

dalam bidang ritel serta melatih keterampilan teknis penulis dalam

menganalisa suatu masalah.

b. Bagi Perusahaan

1) Membantu perusahaan dalam mengetahui hal-hal yang menjadi

pengaruh terhadap perilaku pembelisn impulsif para konsumen.

2) Memotivasi perusahaan untuk mempertahankan bahkan

meningkatkan kualitas dan pelayanan.

c. Bagi Akademisi

Page 32: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

14

Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan, sebagai

referensi dan sebagai bahan pertimbangan bagi rekan-rekan mahasiswa

apabila terdapat pelajaran yang berkaitan dengan shopping lifestyle, store

atmosphere, dan hedonic shopping value terhadap perilaku pembelian

impulsif.

Page 33: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pemasaran Ritel

Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti

memotong atau memecah sesuatu. Retaill atau eceran (retailling) dapat

dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang

atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan

pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang-orang

beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi

retaill (ritel) juga melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery

services) ke rumah-rumah. Tidak semua ritel dilakukan di toko.

Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis retaill (ritel) adalah menjual

berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan

konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya

kepada peretaill maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga

kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.

Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi,

perkembangan dunia usaha, dan tentunya kebutuhan konsumen. Ritel

adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan

pemberian layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya

individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar ritel

yang kompetitif, peritel harus dapat menawarkan produk yang tepat,

Page 34: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

16

dengan harga yang tepat, pada tempat yang tepat, dan waktu yang tepat.

Oleh karena itu, pemahaman peritel tehadap karakteristik target pasar atau

konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.

Dalam operasionalnya peritel menjalankan beberapa fungsi antara

lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa,

menjalankan fungsi memecah (bulk breaking), maupun menambah nilai

produk. Secara keseluruhan, pengelolaan binis ritel membutuhkan

implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi

keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun operasional.

a. Definisi Ritel

Menurut Berman dan Evan, (2010:4) ritel merupakan

keseluruhan aktivitas bisnis yang menyangkut penjualan dan jasa

kepada konsumen untuk Sigunakan oleh mereka sendiri, keluarga,

atau rumah tangganya.

Levy and Weitz (2008:7) mendefinisikan ritel sebagai kegiatan

bisnis yang menambah nilai produk dan penjualan layanan kepada

konsumen untuk dirinya sendiri atau Sigunakan oleh keluarga.

Melihat dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa ritel adalah suatu kegiatan bisnis dalam bentuk perdagangan

atau jual beli barang dana atau jasa kepada konsumen akhir.

b. Jenis Ritel

Menurut utami (2006:12) jenis ritel dikelompokan ke dalam

empat bagian besar yaitu:

Page 35: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

17

1) Supermarket tradisional

Supermarket tradisional adalah supermarket yang melayani

penjualan makanan, daging, minuman, dan produk makanan

lainnya, serta melakukan pembatasan penjualan terhadap

produk-produk non makanan, seperti produk kesehatan,

kecantikan, dan produk-produk umum lainnya.

2) Big-box retailler

Big-box retailler adalah supermarket yang ukurannya lebih luas

dari supermarket tradisional, serta mulai menjual berbagai

produk luar negeri yang bervariasi. Pada format big-box

retailler, terdapat berbagai jenis supermarket, yaitu:

a) Supercenter

Supercenter merupakan Supermarket yang mempunyai luas

lantai 3.000 hingga 10.00 meter persegi. Produk yang dijual

adalah produk makanan yang berkisaran 30-40% dan

produk non makanan 60-70%. Supermarket jenis ini

termasuk Supermarket yang tumbuh dengan cepat.

Persediaan yang di milikii berkisar anatara 12.000-20.000

item.

b) Hypermarket

Hypermarket merupakan supermarket yang mempunyai

luas antara ebih dari 18.000 meter persegi dengan

kombinasi produk makanan sebagai 60-70% dan produk-

Page 36: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

18

produk umum sebanyak 30-40%. Hypermarket dalah salah

satu bentuk supermarket yang memiliki persediaan lebih

besar dari pada supercenter yaitu lebih dari 25.000 item ang

meliputi makanan, perkakas, peralatan olahraga, furnitur,

perlengkapan rumah tangga, elektronik, komputer dan

sebagainya.

c) Warehouse

Warehouse merupakan ritel yang ukuran luas bangunanya

lebih dari 13.000 meter persegi dan lokasinya biasanya

diluar kota. Pada jenis ritel ini, interior yang Sigunakan

lebih sederhana. Produk yang dijual meliputi makanan dan

produk umum biasa.

3) Convinience Store

Convinience store memiliki variasi dan jenis produk yang

terbatas. Luas bangunan ritel jenis ini berukuran kurang dari

350 meter persegi dan dikenal konsumen sebagai pasar

swalayan mini yang menjual berbagai produk kebutuhan

sehari-hari. Convinience store ditujukan kepada konsumen

yang mempunyai waktu singkat untuk berbelanja tanpa harus

mengeluarkan upaya yang besar dalam mencari prosuk-prosuk

yang diinginkan, produk-produk yang dijual bisanya bermerek

terkenal dan harga yang ditawarkan lebih tinggi dari pada di

supermarket.

Page 37: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

19

4) General Merchandise Retaill

Jenis ritel ini meliputi toko diskon, toko khusus, toko kategori,

Department store, off-price retailling dan value retailling.

a) Toko Diskon

Toko diskon merupakan jenis ritail yang menjual berbagai

variasi produk seperti pakaian, sepatu, celana, kemeja, dan

sebagainya, dengan pelayanan yang terbatas, dan harga

yang murah. Toko diskon menjual produk dengan merek

milik toko itu sendiri maupun merek-merek lain yang sudah

dikenal luas. Tetapi, merek-merek tersebut kebanyakan

bukan merek yang terkenal dan produk yang dijual tidak

uptudate.

b) Toko Kategori

Toko kategori adalah toko diskon dengan varias produk

yang dijual lebih khusus tetapi memiliki jenis produk yang

lebih banyak. Ritel ini merupakan salah satu toko diskon

yang paling dasar. Beberapa toko kategori menggunakan

penedekatan pelayanan seperti menggunakan asisten untuk

melayani konsumen.

c) Toko Khusus (speciality store)

Toko khusus meliki kategori produk terbatas yang

berkonsentrasi pada produk-produk komplementer. Toko

khusus memiliki tingkat pelanyanan yang tinggi dengan

Page 38: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

20

luas toko sekitar 800 meter persegi. Barang yang dijual

pada toko khusus ini di targetkan untuk pasar yang lebih

spesifik, toko furniture, toko pakaian anak, dan toko buku.

d) Toko Serba ada (Department store)

Department store merupakan jenis ritel yang menjual

variasi produk yang luas dengan menggunakan beberapa

staf, seperti layanan pelanggan dan beberapa tenaga sales

counter. Area belanja pada Department store biasanya

dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya, area

pembelian, area promosi, pelayanan, dan pengawasan.

Masing-masing area belanja dipake oleh buyer. Buyer

adalah kepala Department store yang bertanggungjawab

terhadap masalah personel dan promosi.

e) Off-price retailling

Ritel jenis ini menyedikan beberapa produk dengan merek

yang berganti-ganti dan fashion yang up tp date dengan

tingkat harga produk yang murah. Ritel off-price dapat

menjual merek dan lebel produk terkenal dengan harga

yang lebih rendah dari umumnya.

f) Value retailling

Value retailling merupakan toko yang jual sejumlah jenis

produk dengan tingkat harga rendah dan biasanya berlokasi

Page 39: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

21

di daerah-daerah yang padat penduduknya. Ritel jenis ini

biasanya berukuran lebih kecil dari toko diskon tradisional.

Adapun beberapa jenis ritel menurut Sujana (2005: 17-21), yaitu:

1) Tipe bisnis ritel atas kepemilikan

a) Single-store retailler

Single-store retailler merupakan tipe bisnis ritail dengan

ukuran luas bangunan sekitar kurang dari 100 ,

contohnya seperti kios atau toko di pasar tradisional sampai

minimarket modern.

b) Rantai toko ritailer

Adalah toko ritel yang memiliki banyak cabang dan

biasanya di miliki oleh satu institusi bukan perorangan,

melainkan dalam bentuk perseroan.

c) Toko waralaba

Toko ritel yang dibangun berdasarkan kontrak kerja

waralaba.

2) Tipe bisnis ritel berdasarkan luas sales area

a) Small store

Sebuah toko kecil yang umumnya dioperasikan pada usaha

kecil. Small store merupakan toko retail teradisional,

dengan sales area kurang dari 100

Page 40: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

22

b) Minimarket

Dioperasikan dengan luas sales area antara 1000 sampai

dengan 5000

c) Hypermarket

Dioperasikan dengan luas sales area lebih dari 5000

3) Tipe bisnis retailler berdasarkan merchandise category

a) Speciality store

Adalah toko ritel yang menjual sebagian kategori barang

atau menjual beberapa barang yang spesifik.

b) Grocery store

Merupakan toko retaill yang sebagian besar kategori barang

dijual adalah barang kebutuhan sehari-hari.

c) Department store

Sebagian besar dari barang yang dijual di Department store

bukanlah barang-barang kebutuhan pokok.

d) Hyperstore

Menjual barang dengan retan kategori barang yang sangat

luas. Menjual hampir semua jenis barang kebutuhan setiap

lapisan konsumen. Toko retaill di Indonesia tampaknya

belum ada yang dapat dikategorikan dalam tipe hyperstore.

c. Fungsi Ritel

Penjualan eceran dapat lebih maju dalam usahanya apabila mau

bekerja lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya dalam melayani

Page 41: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

23

konsumen. Pelayanan kepada konsumen harus diutamakan karena

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menarik konsumen.

Berman dan Evan (2010: 7-9) menjelaskan fungsi dalam distribusi

adalah sebagai berikut:

1) Ritel merupakan tahap akhir dalam saluran distribusi yang

terdiri dari usaha-usaha dan orang-orang yang terlibat dalam

perpindahan fisik dan penyerahan kepemilikan barang dan jasa

dari produsen ke konsumen.

2) Ritel dalam saluran distribusi mempunyai peranan penting

sebagai perantara antara pengusaha manufaktur, pedagang

besar, serta pemasok lain ke konsumen akhir. Para pedagang

eceran mengmpulkan berbagai macam dan jasa dari beragam

pemasok dan selanjutnya menawarkan kepada beberapa

konsumen.

3) Fungsi distribusi dari ritel adalah terjalinnya komunikasi

dengan pelanggan mereka, pengusaha manufaktur, dan

pedagang besar.

4) Bagi para pengusaha manufaktur dan pemasok yang masih

kecil, pedagang eceran harus dapat menyediakan bantuan yang

berguna seperti transportasi, penyimpanan, dan periklanan.

5) Melalui ritel, transaksi para pelanggan dilengkapi dengan

pelayanan pelanggan yang lebih baik seperti packaging,

pengiriman, dan pemasaran

Page 42: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

24

2. Shopping Lifestyle

a. Definisi Lifestyle

Menurut Levy dan Weitz (2009:131) gaya hidup di definisikan

secara sederhana sebagai bagaimana seseorang hidup. Gaya hidup

mengacu pada bagaimana seseorang hidup, bagaimana mereka

menghabiskan waktu dan uang mereka. kegiatan pembelian yang di

lakukan, sikap dan pendapat mereka tentang dunia di mana mereka

tinggal. Gaya hidup juga di pergunakan untuk menguraikan tiga

tingkat agresasi orang yang berbeda: individu, sekelompok kecil

orang yang berinteraksi dan sekelompok orang yang lebih besar

(misalnya, segemen pasar). Konsep gaya bidup konsumen cukup

berbeda dengan kepribadian. Gaya hidup menunjukan bagaimana

orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnnya, dan

bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka.

Oleh karenanya, hal ini berhubungan dengan tindakan dan

perilaku sejak lahir, berbeda dengan kepribadian yang

menggambarkan konsumen dari perspektif yang lebih internal yaitu,

karakteristik pola berfikir, perasaan dan memandang konsumen

(Mowen, Minor 2002).

Gaya hidup secara luas didefinikan bagaimana orang

menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap

penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka

pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di sekitarnya (pendapat).

Page 43: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

25

Gaya hidup suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat

lainnya, bahkan dari suatu masa kemasa gaya hidup suatu individu

dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun

demikian, gaya hidup tidak cepat berubah, sehingga ada kurun waktu

tertentu gaya hidup relative permanen (Sutisna, 2002:145).

b. Sembilan Gaya Hidup Konsumen

Terdapat sembilan gaya hidup konsumen menurut Mowen dan

Minor 2002:295) antara lain sebagai berikut:

1) Functionalist: menghabiskan uang untuk hal-hal yang penting

2) Nurturers: muda dan berpendapatan rendah

3) Aspirers: berfokus pada menikmati gaya hidup tinggi dengan

membelanjakan sejumlah uang diastas rata-rata untuk barang-

barang bersetatus, khususnya tempat tinggal.

4) Experiential: membelanjakan jumlah di atas rata-rata terhadap

barang-barang hiburan, hobi dan kesenangan (convenience)

5) Succeeders: rumah tangga yang mapan. Berusia setengah baya

dan berpendidikan tinggi. Menghabiskan uang di atas rata-rata

untuk hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan.

6) Moral majority: pengeluaran yang besar untuk organisasi

pendidikan, dan masalah politik.

7) The golden years: kebanyakan adalah para pensiunan, tetapi

pendapatannya tertinggi ketiga. Melakukan pengeluaran yang

besar pada produk-produk padat modal dan hiburan.

Page 44: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

26

8) Sustainers: pendapatan dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-

hari

9) Subsisters: tingkat sosial ekonomi rendah. Presentase

kehidupan pada kesejahteraan di atas rata-rata.

c. Definisi Shopping Lifestyle

Japarinto dan Sugiharto (2011) mengemukanan shopping

Lifestyle mengacu pada pola konsumen yang mencerminkan pilihan

seseorang tentang bagaimana cara menghabiskan waktu dan uang.

Dalam arti ekonomi, shopping lifestyle menunjukan cara yang dipilih

oleh seseorang untuk mengalokasikan pendapatan, baik dari segi

alokasi dana untuk berbagai produk dan layanan serta alternatif-

alternatif tertentu dalam pembelian kategori serupa. Shopping lifestyle

juga didefinisikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan

sehubungan dengan serangkaian tanggapan pribadi dan pendapat

tentang pembelian produk (Prastia, 2013). Japarianto dan Sugiharto

(2011) menyatakan bagi masyarakat high income berbelanja sudah

menjadi gaya hidup (lifestyle), artinya mereka akan rela

mengorbankan sesuatu demi mendapatkan produk yang disenangi.

Pembelian produk yang mengikuti jaman hingga sesuatu yang

ditemukan secara tidak sengaja, dan pembelian yang tidak terencana

menyebabkan terjadinya impulse buying.

Sebuah marketing shopping lifestyle mengakui bahwa

masyarakat masuk kedalam kelompok-kelompok berdasarkan hal-hal

Page 45: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

27

yang mereka inginkan bagaimana cara menghabiskan waktu luang

dan bagaimana memilih cara untuk menghabisakan uang (Japarinto

dan Sugiharto, 2011).

Shopping lifestyle merupakan ekspresi tentang lifestyle dalam

berbelanja yang mecerminkan perbedaan status sosial. Berdasarkan

beberapa definisi di atas, dapat disimpulakan bahwa shopping lifestyle

adalah cara seseorang untuk mengalokasikan waktu dan uang

berbagai produk, layanan, fashion, hiburan (Jackson, 2004 dalam

Japarinto dan Sugiharto, 2011).

Cobb dan Hoyer dalam Japarianto dan Sugiono (2011),

mengemukakan bahwa untuk mengetahui hubungan shopping lifestyle

terhadap impulse buying behavior adalah dengan menggunakan

indikator:

1) Menanggapi untuk membeli setiap tawaran iklan mengenai

produk fashion

2) Membeli pakaian model terbaru ketika melihatnya di Galaxy

Mall

3) Berbelanja brand yang paling terkenal

4) Yakin bahwa brand (produk kategori) terkenal yang di beli

terbaik dalam hal kualitas

5) Sering membeli berbagai brand (produk kategori) daripada brand

yang biasa di beli

Page 46: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

28

6) Yakin ada dari brand lain (kategori produk) yang sama seperti

yang di beli .

Beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa shopping

lifestyle adalah cara seseorang untuk mengalokasikan waktu dan uang

untuk berbagai produk, layanan, teknologi, fashion, hiburan dan

pendidikan. Shopping lifestyle ini juga ditentukan oleh beberapa

faktor antara lain sikap terhadap merek, pengaruh iklan dan

kepribadian (Japarianto dan Sugiono, 2011: 32-41).

3. Store Atmosphere

a. Definisi Store Atmosphere

Atmosphere (suasana toko) adalah unsur lain dalam gudang

persenjataan toko, setiap toko mempunyai tata letak fisik yang

mempersulit atau memudahkan pembelian berjalan kesana kemari.

Setiap toko mempunyai “penampilan”. Toko tersebut harus

mempunyai atmosfer terencana yang sesuai dengan pasar sasaranya

dan memikat konsumen untuk membeli (Kotlet, 2007:77). Store

atmosphere mempengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan

atau pembelian.

Store Atmosphere menurut Levy dan Weitz (2007:510) yaitu

“Atmospherics refers to the design of an environment via visual

communication, lighting, colors, music and scent to stimulate

customers’ perceptual and emitional responses and ultimately to affect

their purchase behavior”. Maksud dari pengertian tersebut adalah

Page 47: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

29

mendisain suatu lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan,

warna, musik dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi

dari pelanggan dan pada akhirnya untuk mempengaruhi perilaku

pembelanjaan mereka.

Berman dan Evans (2001:602) mendefinisikan Store Atmosphere

sebagai berikut “Atmosphere Refers To The Store’s Physical

Characteristics That Are Used To Develop An Image And Draw

Customers”. Yaitu bahawa untuk toko basis retail atau eceran, suasana

lingkungan toko itu berdasarkan pada karakteristik fisik yang biasanya

Sigunakan untuk membangun kesan dan menarik pelanggan.

Pengertian Store Atmosphere menurut Lamb Hair dan Mc Danial

(2001) dan Lili dan Jujun (2009:95) yaitu kesan keseluruhan yang

disampaikan oleh tata letak fisik toko, dekorasi, dan lingkungan

sekitarnya.

Berdasarkan definisi tersebut suasana toko (store atmosphere)

adalah efek estetika dan emisional yang diciptakan melalui ciri-ciri

fisik dari toko, dimana semuanya berhubungan dengan pancaindera

(penglihatan) dari konsumen dan dapat mempengaruhi emosi

konsumen untuk melakukan pembelian.

b. Elemen Store Atmosphere

Menurut Berman dan Evans (2010:509) store atmosphere dapat

dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

Page 48: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

30

1. Tampak depan toko (Exterior)

Exterior sebuah toko memiliki dampak kuat pada citra dan harus

direncanakan sebaik mungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat

membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik,

menonjol, dan mengundang orang untuk masuk ke dalam toko.

Elemen exterior ini mengandung sub elemen-elemen sebagai

berikut:

a) A storefront (etalase) adalah total eksterior fisik toko itu

sendiri. Hal ini termasuk tanda, pintu masuk, jendela, lampu,

dan bahan kontruksi.

b) A marquee (sebuah tanda) adalah tanda yang menampilkan

nama toko, dapat dengan warna cat atau dengan lampu neon,

dicetak atau dengan tulisan, dicampur dengan slogan (merek

jual), dan informasi lainnya.

c) Store entrances (toko pintu masuk) membutuhkan tiga

keputusan besar. Pertama, menentukan jumlah pintu masuk.

Banyak toko-toko kecil memiliki satu pintu masuk. Kedua,

memilih jenis pintu. Pintu bisa bergulir, listrik, self-opening,

teratur, atau push-pull. Ketiga, menentukan jalan setapak.

Sebuah lebar jalan menciptakan suasana yang berbeda dan

suasana hati daripada lebar jalan yang sempit.

Page 49: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

31

d) Display window (tampilan jendela) memiliki dua tujuan

utama: (1) untuk mengidentifikasi toko atau menampilkan dan

(2) untuk mendorong orang untuk masuk.

e) Exterior building height (tinggi bangunan eksterior) bisa

disamarkan atau tidak disamarkan. Dengan tinggi bangunan

yang tidak disamarkan, seluruh toko bisa dilihat oleh pejalan

kaki.

f) Uniqueness (keunikan) mungkin tidak tanpa kekurangan.

Sebuah contoh adalah multi-level “pusat perbelanjaan i

putaran”. Karena pusat ini (yang sering menepati blok kota

persegi) bulat, parkir pada setiap tingkat lantai membuat jarak

berjalan sangat pendek.

g) The surroundng stores and surrounding area (toko-toko di

sekitarannya dan daerah sekitannya) harus dipelajari.

h) Parking facilities (fasilitas parkir) dapat menambah saluran

dari atmosfer. Berlimpah tampat parkir gratis dan dekat, dapat

menciptakan citra yang lebih positif dibanding dengan tempat

parkir mahal dan jauh.

2. Bagian dalam toko (interior)

Interior adalah bagian dalam dari suatu toko yang harus

dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising.

Display yang baik dapat menarik perhatian pengunjung dan

membantu mereka mudah mengamati, memeriksa, dan memilih

Page 50: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

32

barang-barang itu, dan akhirnya melakukan pembelian ketika

konsumen masuk ke dalam toko. Berikut indikator dari bagian

dalam toko:

a) Flooring (lantai) dapat berupa semen, kayu, linoleum,

karpet, dan sebagainya. Karpet tebal yang mewah dapat

menciptakan satu jenis suasana dan laintai yang dapat

berupa beton.

b) Lighting (pencahayaan)bisa langsung atau tidak langsung,

putih atau warna, konstan atau berkedip.

c) Scents and sounds (aroma dan suara) mempengaruhi

suasana hati pelanggan. Sebuah restoran dapat

menggunakan aroma makanan untuk meningkatkan selera

masyarakat. Tempo lambat musik di supermarket

mendorong orang untuk bergerak lebih lambat.

d) Store fixtures (perlengkapan toko) dapat direncanakan

sesuai kegunaan dan estetika dari sebuah toko itu sendiri.

Perlengkapan toko yang termasuk dekorasi interior yaitu

pipa, balok, pintu, ruangan penyimpanan, rak display, dan

meja.

e) Wall rextures (teksture dinding) mempengaruhi

atmospherics. Toko-toko yang mengutamakan prestige

menggunakan wallpaper yang dapat mengangkat citra toko

tersebut.

Page 51: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

33

f) Temperature (suhu toko), kurangnya panas di musim dingin

dan tidak ada AC di musim panas dapat mempersingkat

perjalanan belanja. Citra dipengaruhi oleh pengunaan AC

sentral, unit AC, kipas angin, atau jendela yang terbuka.

g) Wide (lebar), ketidakpadatan menciptakan susana yang

lebih baik dari pada sempit dan ramai. Orang-orang

berbelanja lebih lama dan menghabiskan lebih banyak jika

mereka tidak didorong sambil bejalan atau melihat barang

dagangan.

h) Dressing facilities di milikii oleh toko kelas atas dengan

menggunakan karpet dan memiliki kamar ganti pribadi..

i) Vertical tranportation (trasportasi vertical): lift, eskalator,

atau tangga. Toko yang lebih besar mungkin memiliki

kombinasi dari ketiganya.

j) Personnel generate (personal) menghasilkan suasana yang

positif: sopan, rapi, berpengetahuan. Sebuah toko

menggunakan layanan diri meminimalkan personal dan

meciptakan diskon, gambar inpersonal.

k) Merchandise, pengecer menjual barang dagang yang dapat

mempengaruhi citranya.

l) Price levels (tingkat harga) menumbuhkan presepsi citra

ritel di benak konsumen dan cara harga yang ditampilkan

adalah bagian penting dari atmosfer.

Page 52: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

34

m) Cleanliness, harus ada rencana untuk menjaga toko bersih.

Tidak peduli seberapa mengesankan eksterior dan interior,

sebuah toko berantakan akan dianggap buruk.

3. Tata Letak Toko (Store Layout)

Pada titik ini, secara spesifik tata letak toko direncanakan

secara berurutan. Penataan toko adalah salah satu elemen

penting yang ada dalam faktor store atmosphere, karena

dengan melakukan penataan toko yang baik dan benar akan

memudahkan konsumen dalam melakukan kegiatan pembelian

di dalam toko, seperti dalam proses pencarian barang yang

dibutuhkan atau diinginkan oleh konsumen. Penataan toko

yang baik dan benar juga dapat menimbulkan presepsi

konsumen yang baik dan menghasilkan citra merek yang positif

sesuai dengan harap dan tujuan pengusaha ritel tersebut.

Elemen-elemen yang diperlukan adalah:

a) Allocation of floor space (alokasi ruang setiap lantai)

Toko memiliki jumlah total lantai ruang untuk menjual

barang, personil, dan pelanggan. Tanpa alokasi ini,

pengecer tidak akan tau ruang yang tersedia untuk

ditambilakam, tanda-tanda, kamar kecil, dan sebagainya.

b) Classification of store offerings (klasifikasi penawaran

toko) Persembahan sebuah toko yang selanjutnya

dikelasifikasikan ke dalam kelompok produk. Banyak

Page 53: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

35

pengecer menggunakan kombinasi pengelompokan dan

layout toko sesuai rencana. Ketentuan khusus harus

dilakukan untuk meminimalkan mengutil dan pencurian.

c) Determination of space needs (penentuan lalu lintas-pola

arus) Lalu lintas-pola aliran toko ini kemudian ditetapkan.

Pola lalu lintas lurus sering Sigunakan oleh pengecer

makanan, toko diskon, toko obat, toko hardware, dan toko

alat tulis.

d) Determination of spece needs (penentuan kebutuhan

ruang) Ruang untuk setiap kategori produk dihitung,

dengan kedua penjualan dan ruang non jual

dipertimbangkan. Ada dua pendekatan yang berbeda:

metode stok model dan rasio produktifitas ruang.

Pendekatan model saham menentukan ruang lantai yang

diperlukan untuk menjalankan dan menampilkan

bermacam-macam barang dagangan yang tepat. Toko

pakaian dan toko sepatu di antara mereka yang

menggunakan metode ini.

e) Mapping out in-store locations (pemetaan di lokasi toko)

Pada saat ini, lokasi Department dipetakan. Produk apa

yang harus ada pada setiap lantai?

f) Arrangement of individual products (penataan produk

individu) Tahapan terakhir dalam perencanaan tata letak

Page 54: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

36

toko yang mengatur produk indivisdu. Item yang

menguntungkan dan merek bisa diatur berdasarkan ukuran

paket, harga, warna, merek, tingkat layanan pribadi yang

diperlukan, dan minat pelanggan. Penggeseran tata letak

toko dapat menurunkan penjualan dan membingungkan

pembeli.

4. Penampilan interior (interior (point of purchase) displays)

Interior (point of purchase) display bertujuan untuk

memberikann informasi pada konsumen yang berbelanja. Hal

ini memberikann kesan yang berbeda pada store atmosphere

dan berfungsi sebagai alat promosi. Beberapa jenis display

yang dijelaskan di sini:

a) An assortment display (sebuah layar) menunjukan

berbagai barang dagangan. Dengan terbuka, pelanggan

didorong untuk merasakan, melihat, dan mencoba produk.

b) A theme-setting display (pengaturan tema-tampilan)

menggambarkan penawaran produk secara tematik dan

mentapkan suasana hati tertentu. Pengecer sering

menunjukan variasi untuk mecerminkan musim atau acara

khusus. Setiap tema khusus berusaha untuk menarik

perhatian dan membuat belanja lebih menyenangkan.

c) An ensemble display (tampilan ensemble), produk yang

lengkap disajikan daripada menunjukan dagangan di

Page 55: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

37

kategori terpisah dan barang-barang akan tersedia dalam

satu Department atau Department yang berdekatan.

d) A rack display (sebuah rak display) memiliki kegunaan

utma fungsional: untuk menggantung atau menghadirkan

produk yang rapi. Tampilan ini harus hati-hati

dipertahankan karena dapat menyebabkan kekacauan

produk dan pembeli mengembalikan barang ke tempat

yang salah.

4. Hedonic Shopping Value

a. Definisi Hedonic Shopping Value

Seseorang dalam nilai-nilai hedonis yang lebih tinggi tidak dapat

puas dengan aspek manfaat atau fungsional dari perilaku membeli itu

sendiri tetapi rasa puas itu muncul pada aspek yang menyenangkan dan

mengesankan untuk mereka (Eren dan Hacioglu, 2012). Nilai hedonis

diasumsikan berhubungan dengan kepuasan melalui rasa senang,

fantasi, main-main, dan kenikmatan. Hirschman dan Holbrook

mengatakan nilai hedonis dirasakan melalui rasa senang dan

kesenangan yang bertentangan dengan pencapaian tujuan (Babin et la,

1994 dalam Eren dan Hacioglu, 2012).

Hedonic shopping value memainkan peran penting dalam

impulse buying. Oleh karena itu, sering kali konsumen mengalami

impulse buying ketika didorong oleh keinginan hedonis atau sebab lain

Page 56: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

38

di luar alasan ekonomi, seperti karena rasa suka terhadap suatu produk,

senang, sosial atau pengaruh emosional (Usfita, 2016: 71-75).

Nilai hedonis sebagai suatu manfaat emosional yang dirasakan

melalui pengalaman berbelanja, selain dari pencapaian pembelian

tujuan aslinya. Nilai belanja hedonis sebagai hiburan yang diraskan

dan emosional yang berharga yang disediakan melalui kegiatan

berbelanja. Konsumen memperoleh nilai hedonis serta tugas terkait

atau nilai memperoleh produk selama pengalaman berbelanja

(Maclnnis dan Price, 1987; Babin at al, 1994 dalam Irani dan Hanzae,

2011). Menurut Negara (2003) pengalaman belanja adalah cerminan

dari instrumen yang menyajikan secara langsung manfaat dari suatu

pengalaman dalam melakukan pembelanjaan (hedonic shopping

value), nilai yang mencerminkan instrumen manfaat belanja

(utilitarian shopping value), tingkat sumber daya yang dibelanjakan

dan jumlah dari nilai belanja seseorang (resources expenditure).

Seseorang dengan nilai hedonis yang tinggi cenderung

menggunakan pendapatan surplus mereka untuk membeli keinginan-

keinginan baru mereka yang terus tumbuh. Orang dengan nilai hedonis

bertujuan menikmati kehidupan dan penting untuknya memiliki waktu

luang. Hal ini diyakini karena orang menganggap kesenangan dan

kepuasan lebih dari nilai manfaat suatu produk material itu sendiri

selama proses dalam budaya pembelian konsumen (Campbell, 1987;

Caprara et al, 2006 dalam Eren dan Hacioglu, 2012).

Page 57: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

39

Berdasarkan pemaparan di atas, dalam penelitian ini definisi

yang Sigunakan adalah definisi yang dipaparkan oleh Babin et al.,

(1994) dalam Eren dan Hacioglu (2012), dimana nilai belanja hedonis

didefinisikan sebagai suatu hiburan yang dirasakan dan emosional

bernilai yang dirasakan melalui kegiatan berbelanja.

b. Dimensi Hedonic Shopping Value

Babin, et al (1994) dalam Eren dan Hacioglu (2012) telah

mengembangkan skala tentang Hedonic Shopping Value. Babin

memandang nilai belanja hedonis melalui dua dimensi, yaitu:

1. Enjoyable, dimana didefinisikan bahwa pembelian hedonis

menganggap berbelanja dapat menghilangkan stress, mengurangi

mood negatif, dan untuk menyenangkan diri sendiri.

2. “escape” or adventure, dimana didefinisikan bahwa berbelanja

sebagai pendorong semangat, berpetualang, dan merasakan dunia

yang berbeda.

5. Perilaku Pembelian Impulsif (Impulse Buying)

a. Definisi Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif atau pembelian tidak terencana, sesuai

dengan istilahnya merupakan pembelian yang terjadi ketika konsumen

tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat untuk membeli sesuatu

secepatnya.

Menurut Mawardi (2011:159), pembelian tak terencana adalah

perilaku pembelian di mana konsumen tidak mempertimbangkan untu

Page 58: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

40

membeli, atau mempertimbangkan untuk membeli tetapi belum

memutuskan produk apa yang akan dibeli.

Menurut Hircshman, pembelian impulsif adalah kecenderungan

konsumen untuk melakukan pembelian secara sepontan, tidak terfleksi,

terburu-buru, dan didorong oleh aspek psikologis emosional terhadap

suatu prduk serta tergoda oleh persuasi dari pemasar (Mawardi,

2011:163).

Pembelian impulsif atau pembelian tidak direncana merupakan

bentuk lain dari pola pembelian konsumen. Sesuai dengan istilahnya,

pembelian tersebut secara spesifik tidak terencana. Terjadi ketika

konsumen tiba-tiba mengalami keinginan yang kuat untuk membeli

barang yang dia inginkan secepatnya.

Dalam kasus pembelian tak terencana, konsumen akan masuk

dulu kedalam toko dan mencari serta mengevaluasi informasi yang ada

di dalamnya seperti informasi potongan harga dan produk baru.

Terkadang konsumen akan mencoba dan membandingkan produk-

produk yang menjadi pusat perhatiannya.

Menurut Faber dalam Mawardi (2011:168), menyebutkan bahwa

faktor-faktor yang terkait dalam pembelian tidak terencana,

mencangkup:

1) Faktor psikologi seperti penghargaan dari (self esteem), depresi,

gelisah, dan perfeksionis.

Page 59: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

41

2) Faktor biologis direfleksikan dalam dampak terapi minuman keras

dan neurotransmisi, personal, dan sejarah keluarga tentang

pembelian konsumlsif yang terkait dengan ketidakteraturan.

3) Faktor budaya seperti peranan gender, pengalam awal anak-anak,

dan perubahan norma sosial seperti perasaan terasing.

b. Karekteristik Pembelian Impulsif

Menurut Hawkins (2004) pembelian impulsif dapat Sigolongkan

sebagai berikut:

1) Pembelian impulsif (pure impulse buying)

Yaitu suatu pembelian impulsif yang murni disebabkan oleh

suatu pola pembelian yang menyimpang dari pembelian normal.

Pada proses impulsif murni, maka calon pembeli langsung

mengarahkan kepada suatu merek tertentu dan kemudian

melakukan pembelian secara cepat kebutuhan akan kategori

produk tersebut mungkin timbul dibawah sadar, dimana tidak ada

informasi yang dicari dan tidak ada merek lain yang

dipertimbangkan.

2) Pembelian impulsif karena pengalaman masa lalu (remender

impulse buying)

Pembelian ini terjadi ketika seorang konsumen diingatkan

oleh sebuah stimulasi dan dalam toko atau membutuhkan barang

ketika dia melihat toko atau teringat iklan tentang suatu barang dan

keputusan sebelumnya untuk membeli. Individu secara sepontan

Page 60: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

42

memutuskan unuk membeli barang yang didasarkan pada

pengalaman atau ingatan sebelumnya.

3) Pembelian impulsif karena sugesti (suggestion impulse buying)

Pada pembelian tipe ini, konsumen tidak mempunyai

pengetahuan yang cukup terhadap produk baru. Konsumen melihat

produk tersebut dan seringkali konsumen terpengaruh karena

diyakinkan oleh penjual atau teman yang ditemuinya pada saat

belanja.

4) Pembelian impulsif karena situasi tertentu (planned impulse

buying)

Tipe pembelian ini terjadi setelah melihat dan mengetahui

kondisi penjualan. Misalnya penjualan produk tertentu dengan

harga khusus pembelian kupon, dan lain-lain.

5) Pembelian impulsif barang pengganti (Subtitution impulse buying)

Konsumen melakukan pembelian karena sebenarnya sudah

direncanakan tetapi karena barang yang dimaksud habis atau tidak

sesuai dengan apa yang dinginkan maka pembelian dilakukan

dengan membeli jenis barang yang sama tetapi dengan merek atau

ukuran yang berbeda.

6. Hubungan Antara Variabel

a. Hubungan Antara Variabel Shopping Lifestyle pada Perilaku

Pembelian Impulsif

Page 61: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

43

Shopping lifestyle mencerminkan pilihan seseorang dalam

menghabiskan waktu dan uang. Dengan kesedian waktu konsumen

akan memiliki banyak waktu untuk berbelanja dan dengan uang

konsumen akan memiliki daya beli yang tinggi. Hal tersebut tentu

berkaitan dengan kelibatan konsumen terhadap suatu produk, yang

juga mempengaruhi terjadinya impulse buying (Prastia, 2013).

Pelanggan AEON Departement Store BSD City di dominasi

oleh kalangan menengah atas yang memiliki daya beli yang tinggi,

sifat konsumtif akan mempengaruhi seseorang dalam memilih

barang untuk menghabiskan waktu dan uang mereka. Sehingga

tidak jarang pelanggan memilih barang yang tidak direncankan

sebelumnya.

b. Hubungan Antara Variabel Store Atmosphere pada Perilaku

Pembelian Impulsif

Gerai yang mampu menciptakan atmosfer toko yang nyaman

akan membuat kosumen lebih menikamti proses pembelian

sehingga keinginan konsumen untuk berbelanja semakin meningkat

(Lin dan Yi (2010) dalam Trisna, 2015). Hal itu berarti jika gerai

menciptakan suasana toko yang nyaman dan menarik maka

konsumen akan lebih menikmati proses pembelian dan berada lebih

lama didalam gerai, dari hal itu lah terciptanya perilaku pembelian

impulsif.

Page 62: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

44

AEON Department store BSD City memiliki suasana toko

yang nyaman dan menarik, selain itu banyak barang yang

ditawarkan ditata dengan baik dan di kelompokan sesuai dengan

jenisnya, kebersihan di AEON Department store BSD City pun

terjaga dengan sangat baik, tempanya yang luas membuat

berebelanja menjadi menyenangkan dan konsumen dapat memilih

dan membili suatu produk di AEON Department Store BSD City

dengan rasa nyaman dan menyenangkan, hal tersebut dapat juga

mempengaruhi pembelian-pembelian yang tidak direncanakan

sebelumnya karena faktor-faktor tersebut.

c. Hubungan Antara Variabel Hedonic Shopping Value pada

Perilaku Pembelian Impulsif

Dengan berbagai faktor internal yang di miliki konsumen akan

berhubungan pula dengan suasana hati dan kebiasaan mereka

berbelanja apakah didorong sifat hedonis yang biasa disebut dengan

hedonic shopping value atau tidak. Menurut Rashmawati (2009)

Sejak pengalaman berbelanja bertujuan untuk mencukupi kebutuhan

hedonis, produk yang akan dibeli nampak seperti terpilih tanpa

perencanaan dan konsumen menghadirkan suatu peristiwa impulse

buying (Prastia, 2013).

Masyarakat Tangerang Selatan yang pekerja keras dan

konsumtif membuat seseorang membutuhkan hiburan, dengan

adanya mall AEON di sekitaran BSD ini maka sebagian besar

Page 63: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

45

masyarakat memilih untuk berlibur di AEON. Saat berlibur suasana

hati yang tenang mempengaruhi setiap orang untuk melihat-lihat

barang di AEON Department Store BSD City tidak jarang

konsumen langsung tertarik akan suatu produk padahal sebelumnya

tidak terjadi perencanaan akan membeli suatu produk. Maka dari itu

timbul perilaku pembelian impulsif.

B. Peneliatan Terdahulu

Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam

penelitian maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian

terdahulu sebagai acuan dalam membandingkan penelitian saat ini dengan

penelitian terdahulu sehingga akan menghasilkan suatu analisa yang sesuai

dengan teori dan penelitian terdahulu. Adapun penelitian terdahulu seperti

yang dijelaskan di bawah ini:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Penliatian/

Judul/Sum

ber

Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

Hasil

Penelitian

1. Fika Eka

Prastia/2013

Pengaruh

Shopping

Lifestyle,

Fashion

Involvement

dan Hedonic

Shopping

Value

Terhadap

Impulse

Buying

a. Mengguna

kan

vaeiabel

Shopping

Lifestyle,

Hedonic

Shopping

Value, dan

Impulse

Buying

Behavior

b. Mengguna

kan

a. Penelitian

ini tindak

menggunak

an variabel

store

atmosphere

Hasil

penelitian

menunjukan

bahwa

shopping

lifestyle

berpengaruh

terhadap

impulse

buying

behavior

pelanggan

toko

Page 64: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

46

Behaviour

Pelanggan

Toko

Elizabeth

Surabaya

metode

analisis

linier

berganda

Elizabeth

Surabaya,

fashion

involvement

berpengaruh

postif

terhadap

impulse

buying

behavior di

toko

Elizabeth

Surabaya, dan

hedonic

shopping

value

berpengaruh

postif

terhadap

impulse

buying

behavior di

toko

Elizabeth

Surabaya.

2. Kadek

Trisna Dewi

(2015)/

Peran Emosi

Positif

dalam

Memediasi

Store

Atmosphere

terhadap

Pembelian

Impulsif

(Studi

kasusu Pada

Konsuemen

Matahari

Department

Store Duta

Plaza

Denpasar).

Vol. 2, No.

a. Mengguna

kan

variabel

store

atmospher

e, serata

terdapat

variabel

pembelian

impulsif

a. Penelitian

ini tidak

menggunak

an variabel

shopping

lifestyle,

dan tidak

menggunak

an variabel

hedonic

shoppping

value

b. Penelitian

terdahulu

tindak

memakai

metode

analisis

linier

berganda,

tetapi

Hasil

penelitian

menunjukan

bahwa store

atmosphere

memiliki

pengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

pembelian

impulsif dan

emosi positif,

serta emosi

poitif

memiliki

pengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

pembelian

Page 65: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

47

12, 2015 :

4419-4448

ISSN: 2302-

8912

menggunak

an motode

analisis

SEM.

impulsif.

3. Lina

Mardianti/

Pengaruh

Hedonic

Shopping

Motivations

Terhadap

Impulse

Buying

Brhavior

(Penelkitian

Pada Yogya

dan

Ramayanan

Department

Store

Garut).

ISSN: 1412-

5897

a. Mengguna

kan

variabel

Hedonic

Shopping

Motivation

s , dan

mengguna

kan

variabel

Impulse

buying

bihavior

a. Tidak

adanya

variabel

shopping

lifestyle,

dan store

atmosphere

b. Penelitian

ini

menggunak

an metode

deskriptif

analisis

Hasil

menunjukan

bahwa antara

hedonic

shopping

motivations

terhadap

impulse

buying

behavior

mempunyai

hungan yang

positif.

4. I km. Wisnu

Bayu

Temaja,

Gede Bayu

Rahanatha,

Ni Nyoman

Kerti Yasa/

Pengaruh

Fashion

Involvement

, Atmosfer

Toko dan

Promosi

Penjualan

Terhdap

Impulse

Buying pada

Mathari

Department

Store di

Kota

Denpasar.

a. Terdapat

variabel

atmosfer

toko, dan

variabel

impulse

buying

b. Mengguna

kan

metode

analisis

regeresi

linier

berganda.

A. Tidak

terdapat

variabel

shopping

lifestyle,

dan juga

tidak

terdapat

variabel

hedonic

shopping

value

Hasil

penelitian

menunjukan

fashion

involvement

berpengaruh

positif ndan

signifikan

terhadap

impulse

buying

produk

fashion di

Matahari

Department

Store

Denpasar,

atmosfer toko

berpengaruh

posistif dan

signifikan

terhadap

impulse

Page 66: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

48

buying

produk

fashion di

Mtahari

Department

Store , dan

promosi

penjualan

berpengaruh

posistif dan

signifikan

terhadap

impulse

buying

produk

fashion

5. Mega

Usvita/2016

Pengaruh

Hedonic

Shopping

Value,

Shopping

Lifestyle

Dan

Positive

Emotion

Terhadap

Impulse

Buying Pada

Plaza

Andalas

Padang

a. Terdapat

variabel

hedonic

shopping

value,

shopping

lifestyle,

dan

impulse

buying

a. Tidak

terdapat

variabel

store

atmosphere

Hasil

penelitian

menunjukan

bahwa

variabel

hedonic

shopping

value,

shopping

lifestyle, dan

positive

emotion

berpengaruh

signifikan

terhadap

impulse

buying.

Page 67: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

49

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran teoritis yang Sigunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Model Kerangka Pemikiran Penelitian

Shopping Lifestyle

(X1)

Store Atmosphere

(X2)

Hedonic Shopping Value

(X3)

Perilaku Pembelian

Implusif

(Y1)

Uji Regresi Berganda:

Koefisien Korelasi

Koefisien Determinasi

Uji Asumsi Klasik:

Uji Normalitas

Uji Multikolonieritas

Uji Heterokedasitas

Uji Validitas

Uji Realibilitas

Uji Hipotesis:

Uji t (parsial)

Uji f (simultan)

Interpretasi

Uji Koefisien Determinasi

Page 68: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

50

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah diyatakan dalam

bentuk kalimat petanyaan (Sugiyono, 2012:64). Hipotesis dalam penelitian

ini adalah:

1. Ho : = 0 ; Tidak berpengaruh secara parsial antara shopping lifestyle

terhadap perilaku pembelian impulsif.

Ho : ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara shopping lifestyle

terhadap perilaku pembelian impulsif.

2. Ho : = 0 ; Tidak berpengaruh secara parsial antara store atmosphere

terhadap perilaku pembelian impulsif.

Ho : ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara store atmosphere

terhadap perilaku pembelian impulsif.

3. Ho : = 0 ; Tidak berpengaruh secara parsial antara hedonic

shopping value terhadap perilaku pembelian impulsif.

Ho : ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara hedonic shopping

value terhadap perilaku pembelian impulsif.

4. Ho : = 0 ; Tidak berpengaruh secara parsial antara shopping

lifestyle, store atmosphere, dan hedonic shopping value terhadap

perilaku pembelian impulsif.

Ho : ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara shopping

lifestyle, store atmosphere, dan hedonic shopping value terhadap

perilaku pembelian impulsif.

Page 69: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Wilayah dan waktu Penelitian

Penulis membatasi wilayah dan tempat penelitian dikarenakan penulis

ingin fokus untuk meneliti perilaku konsumen yang membeli secara impulsif

pada AEON Department Store BSD City. Waktu penelitian dilakukan dari

bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2016.

2. Variabel Peneliti

Variabel yang diteliti pada penelitian ini terdiri dari 4 (empat) variabel,

yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen pada

penelitian ini adalah shopping lifestyle, store atmosphere, dan hedonic

shopping value. sedangkan variabel dependennya adalah perilaku pembelian

impulsif.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi

populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada subyek atau

obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang

dimiliki oleh obyek atau pun subyek (Sugiyono, 2013:115).

Page 70: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

52

Penelitian ini memiliki responden yaitu konsumen AEON Department

Store BSD City yang jumlahnya tidak dapat diketahui dengan jelas,

dikarenakan pembeli atau pengunjung AEON Department Store BSD City

tidak dapat ditentukan jumlahnya secara pasti pada setiap periode waktu.

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan pengambilan sampel.

Peneliti menyebar kuesioner online kepada responden dengan syarat tertentu,

yaitu responden haruslah merupakan konsumen atau pernah berbelanja di

AEON Department Store BSD City.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono 2005: 73). Adapun teknik sampling yang Sigunakan

untuk menentukan konsumen yang menjadi responden adalah pelanggan atau

konsuemen yang pernah berbelanja di AEON Department Store BSD City.

Sedangkan penentuan responden adalah para pelanggan AEON Department

Store BSD City yang pernah berbelanja di AEON Department Store BSD

City.

Menurut Maholtra (2009:364) sampel adalah subkelompok elemen

populasi yang terpilih untuk berpartisipasipasi dalam studi. Bila populasi

besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono,

2013:116).

Page 71: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

53

Teknik yang Sigunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008:120). Metode non-

probability yang dipilih untuk Sigunakan dalam penelitian ini adalah

convenience sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

kemudahan. Dimana peneliti mengambil sampel secara kebetulan yang

kemudian dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan

(Noor, 2015:155).

Dikarenakan jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti maka

untuk mengetahui besarnya sampel yaitu menggunakan teknik sampling

kemudahan. Berdasarkan hal tersebut peneliti menyeleksi dengan menyaring

kuesioner yang ada, apabila orang-orang tersebut diketahui. Misalnya

Sigunakan sampe untuk estimasi nilai rata-rata. Jika Sigunakan untuk

mengestimasi µ, kita dapat (1-α)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai e

tertentu apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana : n =

(Riduwan

dan Kuncoro, 2008:50).

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Zα = Ukuran tingkat kepercayaan α=0,05 (tingkat kepercayaan 95%

berarti

.95% = Z. 0,475 dalam tabel ditemukan 1,96)

σ = Standar deviasi

e = standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05)

Page 72: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

54

dengan perhitungan:

n=

n=

= 96,04

Dari hasil perhitungan, sampel yang didapt yaitu sebesar 96,04 untuk

lebih memudahkan maka dibulatkan menjadi 100 responden. Jadi dalam

penelitian ini akan menggunakan 100 responden untuk menjadikan sampel

penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengolahan data adalah cara-cara yang dapat Sigunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan

data, dapat berupa sumber primer dan sumber sekunder (Sugiyono, 2009:193).

1. Data primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk

menjawab risetnya secara kusus (istijanto 2005: 45). Data primer merupakan

data yang didapat dari sumber, dari individu atau perseorangan, seperti hasil

wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang diisi oleh responden, meliputi

indentitas dan tanggapan responden. Pengertian kuesioner adalah teknik

terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri dari serangkaian pertanyaa,

tertulis atau verbal, yang dijawab responden (Malhotra,2009:325).

Data primer (field research) dalam penelitian ini diperoleh melalui

kuesioner/angket. Angket/kuesioner ini Sigunakan bertujuan untuk

mengetahui secara langsung tanggapan reponden yang berhubungan dengan

Page 73: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

55

topik penelitian. Sumber data primer yang Sigunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden (konsumen atau pelanggan

AEON Department Store BSD City) meliputi identitas dan tanggapan

responden.

Kuesioner sendiri merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199).Dalam kuesioner ini

terdapat rancangan pertanyaan yang berhubungan langsung dengan masalah

penelitian, dimana jawaban-jawaban yang diperoleh akan diolah untuk dapat

menjawab hipotesis yang telah dibuat, guna membantu dalam memecahkan

masalah yang diteliti.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikann

data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen

(Sugiyono,2008:193). Data sekunder umumnya Sigunakan oleh peneliti untuk

memberikann gambaran tambahanm gambaran pelengkap, ataupun untuk

diproses lebih lanjut. Data sekunder yang Sigunakan dalam penelitian ini

berupa studi kepustakaan, majalah-majalah perekonomian, dan informasi

dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem online yang layak

dijadikan sumber.

D. Metode Analisis Data

Metode yang Sigunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu melalui

proses penyebaran kuesioner kepada responden. Kuesioner dalam penelitian ini

Page 74: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

56

menggunakan skala likert, yaitu sekala yang Sigunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2013:133)

Menurutnya instrumen pertanyaan menghasikan total skor bagi tiap anggota

sampel, yang diwakili oleh setiap skor seperti yang tercantum pada skala Likert

dibawah ini

Tabel 3.1

Tabel Skala Likert

Kategori Nilai

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2

Sangat tidak setuju/tidak pernah 1

Sumber:Sugiyono(2013:133)

E. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas Sigunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data

dalam penelitian. Menurut Ghozali (2011:52) uji validitas Sigunakan untuk

mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut.

Page 75: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

57

Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung

dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n – 2 dalam hal ini adalah jumlah

sampel. Suatu pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila rhitung>rtabel

dan nilai positif, namun jika rhitung< rtabel, maka dinyatakan tidak valid dan nilai

negatif.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2009:45).

Adapun cara yang Sigunakan untuk menguji reliabilitas kusioner dalam

penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbanch

Alpha. suatu konstruk atau variabel dikatakan relibel jika memberikann nilai

Cronbanch Alpha> 0,60 ( Ghozali,2009:46).

F. Uji Asumsi Klasik

Tujuan dari asumsi klasik regresi linear berganda adalah untuk melihat

asumsi tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal dengan asumsi dasar

regresi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2011:147) uji normalitas bertujuan apakah dalam

model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas)

mempunyai kontribusi atau tidak. Model regresi yang baik adalah data

distribusi normal atau mendekati normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi

Page 76: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

58

apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik

dan uji statistik (uji kolmogrov – smirnov), dengan penjelasan sebagai berikut

(Ghozali, 2011:147).

1) Uji Normalitas Secara Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal. Namun

demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan

khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Penelitian yang

menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai

distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability

plot. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Ada beberapa cara

mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

normalitas adalah:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Page 77: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

59

2) Uji Normalitas Secara Statistik

Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan apabila tidak

berhati-hati dalam melihatnya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk

melengkapi uji normalitas secara grafik dengan uji normalitas

secara statistik (Ghozali, 2011:163). Selain dengan melihat kurva

normal p-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan

uji kolmogorov-smirnov.Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05

maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig.

> 0,05 maka data terdistribusi dengan normal (Santoso, 2012:193-

196).

2. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghozali,2009:95) . Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi,

maka variabel-variabel tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan

nol. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

Varience Inflantion Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap

variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Setiap variabel independen menjadi variabel dependent (terikat) dan

diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

Page 78: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

60

variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (Karena VIF = 1/Tolerance). Nilai Cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau

sama dengan nilai VIF ≥ 10.

3. Uji Heterokedasitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi

variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik,

adapun hasil pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Uji heteroskedastisitas secara grafik (Scatterplot)

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID

dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di studentized

(Ghozali,2011:125-126).

Page 79: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

61

b. Uji heteroskedastisitas secara statistik

Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji

glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residualsatu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Apabila koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas ada yang

signifikan pada tingkat kekeliruan dibawah 5%, mengindikasikan adanya

gejala heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan di

atas 5%, mengindentifikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas.

G. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda Sigunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau

lebih variabel prediktor (variabel bebas) terhadap satu variabel kriterium (variabel

terikat) atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara

dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y).

Y = a + b1 X b1 + b2 X2 + b3 X b3 +e

Keterangan :

Y : Kepuasan pelanggan

a : Konstanta

b1, b2, b3 : Koefisien regresi linier masing-masing variabel

X1 : Kualitas Pelayanan

X2 : Harga

X3 : Lokasi

Page 80: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

62

e : Standar kesalahan

H. Uji Hipotesis

1. Uji t Hitung dengan Uji Parsial

Uji Statistik t Pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh

variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:88).

Rumus uji t sebagai berikut :

T uji = r √n-2

√1-r2

keterangan :

t uji : t hitung

r : koefisien korelasi

n : Jumlah sample

n-2 : derajat kebebasan

Dalam pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak ( two tails)

ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t hitung, berada pada daerah

penerimaan HO atau terletak diantara harga table, maka HO diterima dan Ha di

Tolak. Dengan demikian bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan (≤)

dari harga table maka HO di terima. Harga t hitung adalah harga mutlak, jadi

tidak dilihat (+) atau (-) nya ( Sugiyono,2010:7).

Menurut Duwi Priyanto (2010 : 69), dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut :

1) HO : β1 = 0

Page 81: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

63

Jika nilai Probabilitas lebih besar dari 0,05, maka HO diterima atau Ha

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau

terikat.

2) Ha : β1 ≠ 0

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka HO ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau

terikat.

2. Uji FHitung (Uji simultan)

Menurut Ghozali (2012:98), uji statistic F pada dasarnya menunjukan

apakah semua variabel independen atau bebas yang dimaksudkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau terikat. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan

nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung

besar daripada nilai F table, maka kita menerima hipotesis alternative yang

menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan mempengaruhi

variabel dependen (Ghozali,2012).

rumus uji f :

F = R2(N – m – 1)

m (1 – R2)

Keterangan :

N : Jumlah subjek

Page 82: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

64

m : Jumlah Variabel predictor

Menurut (Duwi Priyatno,2010), dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut :

1) HO : β1 = 0

Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka HO diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadp variabel

dependen atau terikat.

2) Ha : β1 ≠ 0

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka HO ditolak atau Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau

bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat.

I. Koefisien Derminasi (R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen dan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependennya yang dilihat melalui Adjusted

R Square karena variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini lebih

dari dua. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model

Summaryb dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R

2 sebesar 1, berarti pengaruh

variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan

tidak ada faktor lain yang menyebabkan pengaruh variabel dependen. Jika

Page 83: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

65

nilai Adjusted R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat

kemampuan variabel independen dapat menjelaskan pengaruh variabel

dependen (Ghozali, 2009:87).

J. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari 4 Variabel

indepenen (X), yaitu: Shopping Lifestyle (X1) , Store Atmosphere (X2), dan

Hedonic Shopping Value (X3) , Sebaliknya, Variabel dependen (Y) hanya satu

variabel yaitu Perilaku Pembelian Impulsif. Variabel-variabel serta indikator

penelitian ini dapat dilihat dalam table dibawah ini :

Tabel 3.2

Tabel Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala

1. Shopping

Lifestyle

(X1)

Zablocki dan

Kanter, 1976

dalam Edwin J

dan Sugiharto

(2010)

Sikap terhadap

merek

1. Merek terkenal

2. Merek terbaik dan

berkualitas

3. Merek lain dengan

produk yang sama

sperti yang dibeli

4. Merek yang biasa

dibeli

O

R

D

I

N

A

L

Pengaruh iklan 5. Menanggapi untuk

membeli setiap

tawaran iklan

mengenai produk

Kepribadian 6. Membeli model

terbaru ketika

melihatnya

2. Store

Atmosphere

(X2)

Berman dan

Evans (2010:

509)

Exterior

(bagian depan

toko)

1. Eksterior fisik

termasuk tanda,

pintu masuk,

jendela, lampu, dan

bahan kontruksi

2. Penampilan papan

nama terlihat jelas

3. Pintu masuk toko

Page 84: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

66

memudahkan keluar

masuk

4. Keunikan tidak

tampak kekurangan

O

R

D

I

N

A

L

Interior

(bagian dalam

toko)

5. Lantai dapat berupa

semen, kayu,

linoleum, dan

karpet

6. Pencahayaan dan

suhu toko nyaman

7. Aroma dan suara

mempengaruhi

suasana hati

8. Perlengkapan toko

sesuai kegunaan

dan ekstetika dari

sebuah toko

9. Teksture dinding

dapat mengangkat

citra toko

10. Suhu toko dapat

membuat nyaman

11. Lebar ruangan

menciptakan

suasana yang lebih

baik

12. Personil toko ramah

13. Harga yang

ditampilkan adalah

bagian penting dari

atmosfer

14. Kebersihan toko

baik

Store layout

(tata letak toko)

15. Pengelompokan

produk

memudahkan

pembelian

16. Pemetaan ruangan

toko nyaman

17. Penataan produk

individu diataur

berdasarkan ukuran

produk, harga,

warna, merek

tingkat layanan, dan

minat

Page 85: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

67

Interior (Point

of purchase)

display

(penamilan

interior)

18. Pengaturan tema

atau tampilan toko

membuat belanja

menjadi lebih

menyengkan

19. Produk tersusun

rapi

20. Informasi produk

tertera jelas

3. Hedonic

Shopping Value

(X3)

Babin et al

(1994) dalam

Eren dan

Hacioglu (2012)

Enjoyable 1. Menghilangkan

stres

2. Mengurangi mood

negatif

3. Menyenangkan diri

sendiri

O

R

D

I

N

A

L Adventure 4. Pendorong

semangat

5. Berpetualang

6. Merasakan dunia

yang berbeda

4. Perilaku

pembelian

impulsif (Y1)

Delbert Hawkins

(2004)

Pembelian

impulsif (pure

impulse

buying)

1. Pembelian langsung

kepada merek

tertentu

2. Pembelian secara

cepat akan

kebutuhan

O

R

D

I

N

A

L

Pembelian

impulsif karena

penglaman

masa lalu

(reminder

impulse

buying)

3. Membutuhkan

barang ketika

didalam toko

4. Pembelian atas

dasar pengalaman

sebelumnya

Pembelian

impulsif karena

sugesti

(Suggestion

Impulse

buying)

5. Membutuhkan

informasi tentang

pengetahuan

produk baru

6. Pembelian

dipengaruhi oleh

penjualan atau

teman saat belanja.

Pembelian

impulsif karena

situasi tertentu

(planned

impulse

7. Pembelian setalah

melihat dan

mengetahui kondisi

Page 86: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

68

buying)

Pembelian

impulsif barang

pengganti

(subtitution

impulse

buying)

8. Pembelian karena

produk yang

diinginkan habis

9. Membeli jenis

produk yang sama

tetapi berebda

mereka aau ukuran.

Page 87: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Nama AEON Mall berasal dari Jepang, di Jepang sendiri AEON Mall sudah

sangat melegenda terbukti sejak perusahaan didirikan tahun 1911 banyak

melebarkan sayap di beberapa negara Asia, seperti China, India, Vietnam,

Malaysia dan sekarang berada di Indonesia pada bulan Mei 2015 yang lalu.

AEON Mall merupakan mal dengan konsep Jepang pertama yang hadir di

Indonesia. Di negara aslinya, Jepang, AEON merupakan salah satu pusat

perbelanjaan populer dan terbesar. AEON sudah mendirikan 141 mal atau 2/3 dari

seluruh pusat perbelanjaan yang ada di sana (Prastyo, 2012).

AEON terdiri dari 300 perusahaan yang terlibat, terutama dalam bisnis ritel

serta jasa keuangan, pengembangan pusat perbelanjaan, layanan, dan bisnis

lainnya. Melalu organik menguhubungkan beragam bisnis untuk menciptakan

efek sinergi yang kuat, AEON terus menghadapi tantangan untuk inovasi dan

bertujuan untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Sebelumnya, sudah terlebih dahulu sukses di Indonesia AEON Credit

Service Corporation Ltd melalui anak usahanya PT AEON Credit Service

Indonesia pada tahun 2006, layanan kredit melalui PT AEON Credit Service

Indonesia sangat berkembang dengan baik, terutama dapat membantu konsumen

Indonesia untuk membeli produk-produk yang diinginkan di Giant, Carrefour,

Hypermart.

Page 88: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

70

Soichi Okazaki, CEO AEON Mall mengatakan, mal yang berdiri di atas

lahan 10 hektar ini memiliki luas bangunan 125.000 m2 dan mampu menampung

sekitar 190 tenant. AEON Mall BSD City, imbuh Okazaki, dibangun di bawah PT

AMSL Indonesia. Dalam perusahaan ini, AEON Mall menguasai 67% saham,

sementara Sinar Mas Land hanya 33% (Erawan, 2013).

AEON Mall adalah pengembang spesialis pusat perbelanjaan yang

mengoperasikan lebih dari 200 pusat perbelanjaan di Jepang atau sekitar 60%.

AEON Group saat ini beroperasi di 12 negara, yaitu Jepang, Cina, Hong Kong,

Korea Selatan, Taiwan, Filipina, India, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia,

dan Indonesia. Di Indonesia, AEON Mall mendirikan bisnisnya melalui PT

AEON Mall Indonesia yang mulai beroperasi pada Oktober 2012 (Erawan, 2013).

Kata AEON memiliki asal-usul dalam bahasa latin yang berarti “keabadian”.

Keyakinan dan keinginan pelanggan adalah inti filosofi perusahaan. Di AEON,

misi sebagai sebuah kelompok perusahaan adalah mendapatkan keuntungan

pelanggan. Prinsip dasar AEON adalah sebagai berikut:

1. “Peace” AEON adalah kelompok perusahaan yang kegiatan usahanya

berdedikasi untuk perdamaian melalui kesejahteraan.

2. “People” AEON adalah kelompok perusahaan yang menghormati martabat

manusia dan nilai suatu hubungan.

3. “Community” AEON adalah kelompok perusahaan yang berakar dalam

kehidupan masyarakat setempat dan didedikasikan untuk membuat

kontribusi yang terus kepada masyarakat.

Page 89: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

71

B. Pembahasan Hasil Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan AEON Department Store

BSD City. Jumlah konsumen yang dipilih sebagai responden sebanyak 100 orang

dengan karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, profesi dan pendapatan.

Adapun karakteristi klasifikasi demografi responden dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2016

Dari tabel 4.1 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah

berbelanja di AEON Department Store BSD City terdiri dari 36 orang atau

36% adalah responden pria dan 64 orang atau 64% adalah responden wanita.

Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

Pria 36 36%

Wanita 64 64%

Total 100 100%

Page 90: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

72

2. Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Usia Jumlah Persentase

> 17 s/d 25 tahun 25 25%

> 25 s/d 35 tahun 56 56%

> 35 s/d 50 tahun 19 19%

> 50 tahun 0 0%

Total 100 100%

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2016

Dari tabel 4.1 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah

berbelanja di AEON Department Store BSD City terdiri dari 25 orang atau

25% adalah responden berusia lebih dari 17 sampai 25 tahun, 56 orang atau

56% adalah responden berusia lebih dari 25 sampai 35 tahun, dan 19 orang

atau 19% adalah responden berusia lebih dari 35 sampai 50 tahun.

3. Responden Berdasarkan Profesi

Tabel 4.3

Jumlah Responden Berdasarkan Profesi

Profesi Jumlah Persentase

Karyawan swasta 47 47%

Pegawai negeri 17 17%

Wiraswasta 16 16%

Lain-lain 20 20%

Total 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah, 2016

Page 91: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

73

Dari tabel 4.3 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah

berbelanja di AEON Department Store BSD City terdiri dari 47 orang atau

47% adalah responden berprofesi sebagai karyawan swasta, 17 orang atau

17% responden adalah pegawai negeri, 16 orang atau 16% adalah responden

wiraswasta, dan 20 orang atau 20% responden berprofesi selain dari

karyawan swasta, pegawai negeri, dan wirausaha.

4. Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.4

Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendidikan Jumlah Persentase

SMP atau SMA 7 7%

Akademi D1/D2/D3 19 19%

S1 51 51%

S2 atau S3 23 23%

Total 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah, 2016

Dari tabel 4.4 di atas diketahui dari 100 responden yang pernah

berbelanja di AEON Department Store BSD City terdiri dari 7 orang atau 7%

adalah responden berpendidikan SMP atau SMA, 19 orang atau 19%

responden berpendidikan Akademi D1/D2/D3, 51 orang atau 51% responden

berpendidikan S1, dan 23 orang atau 23% responden berpendidikan S2 atau

S3.

Page 92: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

74

5. Responden Berdasarkan Pendapatan

Tabel 4.5

Jumlah Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah Persentase

> Rp 2.000.000 s/d 3.500.000 36 36%

> Rp 3.500.000 s/d Rp 5.000.000 42 42%

> Rp 5.000.00 s/d Rp 7.000.000 12 12%

> Rp 7.000.000 s/d Rp 10.000.000 10 10%

> Rp 10.000.000 0 0%

Total 100 100%

Sumber: data primer yang telah diolah, 2016

Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa 100 responden yang pernah

berbelanja di AEON Departemen Store BSD City terdiri dari 36 orang atau

36% adalah responden berpendapatan lebih dari Rp 2.000.000 s/d Rp

3.500.000, 42 orang atau 42% responden berpendapatan lebih dari Rp

3.500.000 s/d Rp 5.000.000, 12 orang atau 12% responden berpendapatan Rp

5.000.000 s/d Rp 7.000.000, dan 10 orang atau 10% responden berpendapatan

Rp 7.000.000 s/d Rp 10.000.000.

C. Pemabahasan Analisis Deskriptif

Agar dapat mengetahui pendapat yang diberikan oleh 100 responden pada

masing-masing variabel shopping lifestyle, store atmosphere, hedonic shopping

value, dan perilaku pembelian impulsif maka di analisiss deskripsi persentase

terhadap hasil tanggapan responden terhadap 41 pertanyaan berikut:

Page 93: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

75

1. Deskripsi Variabel Shopping Lifestyle

Tabel 4.6

Terdapat merek-merek terkenal di AEON Departemen Store BSD

City

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.6 di atas mejelaskan bahwa 14 responden atau 14%

mengatakan sangat setuju, 70 responden atau 70% menyatakan setuju, 12

responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan bahwa terdapat merek-merek terkenal di

AEON Department Store BSD City .

Tabel 4.7

Terdapat Merek Terbaik dan Berkualitas di AEON Department

Store BSD City

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 14 14%

Setuju 70 70%

Ragu-ragu 12 12%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 72 72%

Ragu-ragu 21 21%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 94: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

76

Dari tabel 4.7 di atas mejelaskan bahwa 6 responden atau 6%

mengatakan sangat setuju, 72 responden atau 72% menyatakan setuju, 21

responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan terdapat merek terbaik dan berkualitas di

AEON Department Store BSD City.

Tabel 4.8

Terdapat Merek Lain Dengan Produk yang Sama Seperti Yang Akan

di Beli pada AEON Department Store BSD City

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.8 di atas mejelaskan bahwa 7 responden atau 7%

mengatakan sangat setuju, 54 responden atau 54% menyatakan setuju, 29

responden atau 29% menyatakan ragu-ragu, 10 responden atau 10%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan terdapat merek lain dengan produk yang

sama seperti yang akan dibeli pada AEON Department Store BSD City

Frequency Percent

Sangat Setuju 7 7%

Setuju 54 54%

Ragu-ragu 29 29%

Tidak Setuju 10 10%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 95: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

77

Tabel 4.9

Terdapat Merek yang Biasa Anda Beli di AEON Department Store

BSD City

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.9 di atas mejelaskan bahwa 5 responden atau 5%

mengatakan sangat setuju, 52 responden atau 52% menyatakan setuju, 34

responden atau 34% menyatakan ragu-ragu, 8 responden atau 8%

menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan terdapat merek yang biasa Anda beli di

AEON Department Store BSD City .

Tabel 4.10

Anda Terpengaruh Untuk Membeli Setiap Tawaran Iklan Mengenai

Produk pada AEON Department Store BSD City

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 52 52%

Ragu-ragu 34 34%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 61 61%

Ragu-ragu 27 27%

Tidak Setuju 7 7%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 96: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

78

Dari tabel 4.10 di atas mejelaskan bahwa 5 responden atau 5%

mengatakan sangat setuju, 61 responden atau 61% menyatakan setuju, 27

responden atau 27% menyatakan ragu-ragu, dan 7 responden atau 7%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang meyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan Anda terpengaruh untuk membeli setiap

tawaran iklan mengenai produk pada AEON Department Store BSD City

Tabel 4.11

Anda Membeli Model Terbaru Ketika Melihatnya Pada AEON

Department Store

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.11 di atas mejelaskan bahwa 12 responden atau 12%

mengatakan sangat setuju, 69 responden atau 69% menyatakan setuju, 17

responden atau 17% menyatakan ragu-ragu, dan 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan Anda membeli model terbaru ketika

melihatnya pada AEON Department Store BSD City.

Frequency Percent

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 69 69%

Ragu-ragu 17 17%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 97: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

79

2. Deskripsi Variabel Store Atmosphere

Tabel 4.12

Terdapat Seperti Tanda, Pintu Masuk, Jendela, dan Lampu pada

AEON Department Store BSD City

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.12 di atas mejelaskan bahwa 15 responden atau 15%

mengatakan sangat setuju, 72 responden atau 72% menyatakan setuju, 11

responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, dan 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan terdapat seperti tanda, pintu masuk,

jendela, dan lampu pada AEON Department Store BSD City .

Tabel 4.13

Papan Nama pada AEON Department Store BSD City Terlihat Jelas

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 15 15%

Setuju 72 72%

Ragu-ragu 11 11%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 69 69%

Ragu-ragu 22 22%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 98: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

80

Dari tabel 4.13 di atas mejelaskan bahwa 6 responden atau 6%

mengatakan sangat setuju, 69 responden atau 69% menyatakan setuju, 22

responden atau 22% menyatakan ragu-ragu, dan 6 responden atau 6%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan papan nama pada AEON Department Store

BSD City terlihat jelas.

Tabel 4.14

Pintu Masuk AEON Department Store BSD City Memudahkan

Pengunjung Untuk Keluar Masuk

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.14 di atas mejelaskan bahwa tidak ada responden

mengatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 36

responden atau 36% menyatakan ragu-ragu, 6 responden atau 6%

menyatakan tidak setuju, dan 1 orang atau 1% responden menyatakan

sangat tidak setuju terhadap peryataan pintu masuk AEON Department

Store BSD City memudahkan pengunjung untuk keluar masuk

Frequency Percent

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 57 57%

Ragu-ragu 36 36%

Tidak Setuju 6 6%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Page 99: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

81

Tabel 4.15

Terdapat Keunikan dan Tidak Tampak Kekurangan pada AEON

Department Store

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.15 di atas mejelaskan bahwa 10 responden atau 10%

mengatakan sangat setuju, 73 responden atau 73% menyatakan setuju, 16

responden atau 16% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan terdapat keunikan dan tidak tampak

kekurangan pada aeon Department store.

Tabel 4.16

Lantai AEON Department Store BSD City Berupa Kayu, Linoleom,

dan Karpet memberikan kesan mewah

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 73 73%

Ragu-ragu 16 16%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 56 56%

Ragu-ragu 37 37%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 100: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

82

Dari tabel 4.16 di atas mejelaskan bahwa 5 responden atau 5%

mengatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 37

responden atau 37% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan terdapat lantai AEON Department Store

BSD City berupa kayu, linoleom, dan karpet memberikan kesan mewah.

Tabel 4.17

Pencahayaan dan Suhu Ruangan Pada AEON Department Store BSD

City Nyaman

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.17 di atas mejelaskan bahwa 19 responden atau 19%

mengatakan sangat setuju, 65 responden atau 65% menyatakan setuju, 14

responden atau 14% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pencahayaan dan suhu ruangan Pada

AEON Department Store BSD City nyaman.

Frequency Percent

Sangat Setuju 19 19%

Setuju 65 65%

Ragu-ragu 14 14%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 101: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

83

Tabel 4.18

Aroma dan Suara pada AEON Department Store BSD City

Mempengaruhi Suasana Hati menjadi lebih tenang

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.18 di atas mejelaskan bahwa 5 responden atau 5%

mengatakan sangat setuju, 71 responden atau 71% menyatakan setuju, 17

responden atau 17% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju terhadap peryataan Aroma dan suara pada AEON

Department Store BSD City mempengaruhi suasana hati menjadi lebih

tenang.

Tabel 4.19

Perlengkapan pada AEON Department Store BSD City Sesuai

Kegunaan dan Estekika dari Sebuah Toko Ritel

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 71 71%

Ragu-ragu 17 17%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 19 19%

Setuju 73 73%

Ragu-ragu 4 4%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 102: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

84

Dari tabel 4.19 di atas mejelaskan bahwa 19 responden atau 19%

mengatakan sangat setuju, 73 responden atau 73% menyatakan setuju, 4

responden atau 4% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan Perlengkapan pada AEON Department

Store BSD City sesuai kegunaan dan estekika dari sebuah toko ritel.

Tabel 4.20

Teksture Dinding pada AEON Department Store BSD City Dapat

Mengangkat Citra Toko menjadi lebih bernuansa Jepang

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.20 di atas mejelaskan bahwa 4 responden atau 4%

mengatakan sangat setuju, 76 responden atau 76% menyatakan setuju, 17

responden atau 17% menyatakan ragu-ragu, 3 responden atau 3%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan teksture dinding pada AEON Department

Store BSD City dapat mengangkat citra toko menjadi lebih bernuansa

Jepang.

Frequency Percent

Sangat Setuju 4 4%

Setuju 76 76%

Ragu-ragu 17 17%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 103: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

85

Tabel 4.21

Suhu Ruangan pada AEON Department Store BSD City Dapat

Membuat Nyaman

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.21 di atas mejelaskan bahwa 11 responden atau 11%

mengatakan sangat setuju, 73 responden atau 73% menyatakan setuju, 15

responden atau 15% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan suhu ruangan pada AEON Department

Store BSD City dapat membuat nyaman.

Tabel 4.22

Lebar Ruangan pada AEON Department Store BSD City

Menciptakan Suasana Lebih Baik

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 73 73%

Ragu-ragu 15 15%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 15 15%

Setuju 72 72%

Ragu-ragu 11 11%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 104: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

86

Dari tabel 4.22 di atas mejelaskan bahwa 15 responden atau 15%

mengatakan sangat setuju, 72 responden atau 72% menyatakan setuju, 11

responden atau 11% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan lebar ruangan AEON Department Store

BSD City menciptakan suasa lebih baik.

Tabel 4.23

Personil/Pramuniaga/Staf AEON Department Store BSD City ramah

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.23 di atas mejelaskan bahwa 6 responden atau 6%

mengatakan sangat setuju, 69 responden atau 69% menyatakan setuju, 22

responden atau 22% menyatakan ragu-ragu, 3 responden atau 3%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan personil/pramuniaga/staf AEON

Department Store BSD City ramah.

Frequency Percent

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 69 69%

Ragu-ragu 22 22%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 105: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

87

Tabel 4.24

Harga yang di Tampilkan pada AEON Department Store BSD City

adalah Bagian Penting dari Atmosfer

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.24 di atas mejelaskan bahwa 12 responden atau 12%

mengatakan sangat setuju, 78 responden atau 78% menyatakan setuju, 10

responden atau 10% menyatakan ragu-ragu, tidak ada menyatakan tidak

setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju

terhadap peryataan harga yang di tampilkan AEON Department Store

BSD City adalah bagian penting dari atmosfer.

Tabel 4.25

Kebersihan pada AEON Department Store BSD City Baik

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 78 78%

Ragu-ragu 10 10%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 8 8%

Setuju 74 74%

Ragu-ragu 17 17%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 106: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

88

Dari tabel 4.25 di atas mejelaskan bahwa 8 responden atau 8%

mengatakan sangat setuju, 74 responden atau 74% menyatakan setuju, 17

responden atau 17% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan kebersihan pada AEON Department Store

BSD City baik.

Tabel 4.26

Pengelompokan Produk pada AEON Department Store BSD City

Memudahkan Pembelian

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.26 di atas mejelaskan bahwa 9 responden atau 9%

mengatakan sangat setuju, 71 responden atau 71% menyatakan setuju, 19

responden atau 19% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pengelompokan produk pada AEON

Department Store BSD City memudahkan pembelian.

Frequency Percent

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 71 71%

Ragu-ragu 19 19%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 107: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

89

Tabel 4.27

Pemetaan Toko pada AEON Department Store BSD City Membuat

Nyaman

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.27 di atas mejelaskan bahwa 9 responden atau 9%

mengatakan sangat setuju, 71 responden atau 71% menyatakan setuju, 19

responden atau 19% menyatakan ragu-ragu, 19 responden atau 19%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pemetaan toko pada AEON Department

Store BSD City membuat nyaman.

Frequency Percent

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 71 71%

Ragu-ragu 19 19%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 108: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

90

Tabel 4.28

Penataan Produk Individu pada AEON Department Store BSD City

Berdasarkan Ukuran Produk, Harga, Warna, Merek, Tingkat

Layanan, dan Minat

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.28 di atas mejelaskan bahwa 11 responden atau 11%

mengatakan sangat setuju, 73 responden atau 73% menyatakan setuju, 15

responden atau 15% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan penataan produk individu pada AEON

Department Store BSD City berdasarkan ukuran produk, harga, warna,

tingkat layanan, dan minat

Frequency Percent

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 73 73%

Ragu-ragu 15 15%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 109: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

91

Tabel 4.29

Pengaturan Tema atau Tampilan pada AEON Department Store BSD

City Membuat Belanja Menjadi Menyenangkan

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.29 di atas mejelaskan bahwa 6 responden atau 6%

mengatakan sangat setuju, 69 responden atau 69% menyatakan setuju, 22

responden atau 22% menyatakan ragu-ragu, 3 responden atau 3%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pengaturan tema atau tampilan pada

AEON Department Store BSD City membuat belanja menjadi

menyenangkan.

Frequency Percent

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 69 69%

Ragu-ragu 22 22%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 110: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

92

Tabel 4.30

Produk pada AEON Department Store BSD City Tersusun Rapi

Sehingga Memudahkan Anda Mencari Produk yang di Inginkan

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.30 di atas mejelaskan bahwa 8 responden atau 8%

mengatakan sangat setuju, 71 responden atau 71% menyatakan setuju, 17

responden atau 17% menyatakan ragu-ragu, 4 responden atau 4%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan produk pada AEON Department Store

BSD City tersusun rapi sehingga memudahkan Anda mencarai priduk

yang di inginkan.

Frequency Percent

Sangat Setuju 8 8%

Setuju 71 71%

Ragu-ragu 17 17%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 111: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

93

Tabel 4.31

Informasi pada Produk Tertera Jelas Sehingga Anda Tidak Merasa

Kebingungan

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.31 di atas mejelaskan bahwa 5 responden atau 5%

mengatakan sangat setuju, 56 responden atau 56% menyatakan setuju, 37

responden atau 37% menyatakan ragu-ragu, 2 responden atau 2%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan informasi pada produk tertera jelas

sehingga Anda tidak merasa kebingungan.

3. Deskripsi Variabel Hedonic Shopping Value

Tabel 4.32

Berbelanja pada AEON Department Store BSD City dapat

Menghilangkan Stress

Frequency Percent

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 56 56%

Ragu-ragu 37 37%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 31 31%

Setuju 40 40%

Ragu-ragu 24 24%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 112: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

94

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.32 di atas mejelaskan bahwa 31 responden atau 31%

mengatakan sangat setuju, 40 responden atau 40% menyatakan setuju, 24

responden atau 24% menyatakan ragu-ragu, 5 responden atau 5%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan berbelanja pada AEON Department Store

BSD City dapat menghilangkan stress.

Tabel 4.33

Berbelanja pada AEON Department Store BSD City Dapat

Menguragi Mood Negatif

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.33 di atas mejelaskan bahwa 12 responden atau 12%

mengatakan sangat setuju, 69 responden atau 69% menyatakan setuju, 19

responden atau 19% menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan berebelanja pada AEON Department Store

BSD City dapat mengurangi mood negatif.

Frequency Percent

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 69 69%

Ragu-ragu 19 19%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 113: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

95

Tabel 4.34

Berbelanja pada AEON Department Store BSD City dapat

Menyenangkan Diri Sendiri

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.34 di atas mejelaskan bahwa 37 responden atau 37%

mengatakan sangat setuju, 53 responden atau 53% menyatakan setuju, 9

responden atau 9% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan berbelanja pada AEON Department Store

BSD City dapat menyenangkan diri sendiri.

Tabel 4.35

Berbelanja pada AEON Department Store BSD City dapat

Mendorong Semangat

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 37 37%

Setuju 53 53%

Ragu-ragu 9 9%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 23 23%

Setuju 61 61%

Ragu-ragu 14 14%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Page 114: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

96

Dari tabel 4.35 di atas mejelaskan bahwa 23 responden atau 23%

mengatakan sangat setuju, 61 responden atau 61% menyatakan setuju, 14

responden atau 14% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, 1 responden atau 1% menyatakan sangat tidak

setuju terhadap peryataan berbelanja pada AEON Department Store BSD

City dapat mendorong semangat.

Tabel 4.36

Berbelanja pada AEON Department BSD City Dapat Memberikann

Efek Seperti Petualangan

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.36 di atas mejelaskan bahwa 38 responden atau 38%

mengatakan sangat setuju, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, 2

responden atau 2% menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan berbelanja pada AEON Department Store

BSD City dapat memberikann efek seperti petualangan.

Frequency Percent

Sangat Setuju 38 38%

Setuju 60 60%

Ragu-ragu 2 2%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 115: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

97

Tabel 4.37

Berbelanja pada AEON Department Store BSD City dapat

Merasakan Dunia Berbeda

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.37 di atas mejelaskan bahwa 31 responden atau 31%

mengatakan sangat setuju, 60 responden atau 60% menyatakan setuju, 1

responden atau 1% menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan berbelanja pada AEON Department Store

BSD City dapat merasakan dunia berbeda.

Frequency Percent

Sangat Setuju 31 31%

Setuju 60 60%

Ragu-ragu 1 1%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 116: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

98

4. Deskripsi Variabel Perilaku Pembelian Impulsif

Tabel 4.38

Pembelian pada Produk di AEON Department Store BSD City

Langsung Mengarah pada Merek atau Produk Tertentu

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.38 di atas mejelaskan bahwa 35 responden atau 35%

mengatakan sangat setuju, 57 responden atau 57% menyatakan setuju, 7

responden atau 7% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pembelian pada produk di AEON

Department Store BSD City langsung mengarah pada merek atau produk

tertentu

Frequency Percent

Sangat Setuju 35 35%

Setuju 57 57%

Ragu-ragu 7 7%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 117: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

99

Tabel 4.39

Pembelian pada AEON Department Store BSD City Berlangsung

Secara Cepat

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.39 di atas mejelaskan bahwa 13 responden atau 13%

mengatakan sangat setuju, 74 responden atau 74% menyatakan setuju, 13

responden atau 13% menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pembelian pada AEON Department Store

BSD City Belangsung Secara Cepat.

Tabel 4.40

Anda Teringat Iklan Akan Suatu Barang Lalu Membelinya di AEON

Department Store BSD City

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 74 74%

Ragu-ragu 13 13%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 8 8%

Setuju 73 73%

Ragu-ragu 16 16%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 118: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

100

Dari tabel 4.40 di atas mejelaskan bahwa 8 responden atau 8%

mengatakan sangat setuju, 73 responden atau 73% menyatakan setuju, 16

responden atau 16% menyatakan ragu-ragu, 3 responden atau 3%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan anda teringat iklan tentang suatu barang

lalu membelinya di AEON Department Store BSD City.

Tabel 4.41

Pembelian pada AEON Department Store BSD City Berdasarkan

pada Pengalaman Sebelumnya yang Pernah Anda Lakukan

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.41 di atas mejelaskan bahwa 5 responden atau 5%

mengatakan sangat setuju, 80 responden atau 80% menyatakan setuju, 15

responden atau 15% menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pembelian pada AEON Department Store

BSD City berdasarkan pada pengalaman sebelumnya yang pernah Anda

lakukan.

Frequency Percent

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 80 80%

Ragu-ragu 15 15%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 119: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

101

Tabel 4.42

Ketika Anda Membeli Suatu Produk Anda Ingin Mencari Tau

Produk Tersebut Melalu Informasi Yang Ada

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.42 di atas mejelaskan bahwa 6 responden atau 6%

mengatakan sangat setuju, 81 responden atau 81% menyatakan setuju, 12

responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan ketika Anda membeli suatu produk Anda

ingin mencari tau produk tersebut melalu informasi yang ada.

Tabel 4.43

Pembelian pada AEON Department Store BSD City di Pengaruhi oleh

Pramuniaga atau Teman Berbelanja

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 81 81%

Ragu-ragu 12 12%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 73 73%

Ragu-ragu 15 15%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Page 120: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

102

Dari tabel 4.43 di atas mejelaskan bahwa 10 responden atau 10%

mengatakan sangat setuju, 73 responden atau 73% menyatakan setuju, 15

responden atau 15% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau 1% menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pembelian pada AEON Department Store

BSD City di pengaruhi oleh pramuniaga atau temen berbelanja.

Tabel 4.44

Pembelian Produk pada AEON Department Store BSD City Setelah

Melihat dan Mengetahui Kondisi

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.44 di atas mejelaskan bahwa 2 responden atau 2%

mengatakan sangat setuju, 74 responden atau 74% menyatakan setuju, 21

responden atau 21% menyatakan ragu-ragu, 3 responden atau 3%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan pembelian produk pada AEON

Department Store BSD City setelah melihat dan mengetahui kondisi.

Frequency Percent

Sangat Setuju 2 2%

Setuju 74 74%

Ragu-ragu 21 21%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 121: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

103

Tabel 4.45

Anda Membeli Suatu Produk Lain Ketika Produk yang Anda

Diinginkan Teryata Habis

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel 4.45 di atas mejelaskan bahwa 13 responden atau 13%

mengatakan sangat setuju, 74 responden atau 74% menyatakan setuju, 13

responden atau 13% menyatakan ragu-ragu, tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan Anda membeli suatu produk lain ketika

produk yang Anda diinginkan teryata habis.

Tabel 4.46

Biasanya Anda Akan Membeli Produk yang Sama Namun Berbeda

Merek

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Frequency Percent

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 74 74%

Ragu-ragu 13 13%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Frequency Percent

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 81 81%

Ragu-ragu 12 12%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Total 100 100%

Page 122: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

104

Dari tabel 4.46 di atas mejelaskan bahwa 6 responden atau 6%

mengatakan sangat setuju, 81 responden atau 81% menyatakan setuju, 12

responden atau 12% menyatakan ragu-ragu, 1 responden atau 1%

menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju terhadap peryataan Anda membeli produk yang sama namun

berbeda merek.

5. Distribusi Jawaban Responden

Uji distribusi jawaban responden dilakukan untuk mengetahui rata-

rata jawaban responden dalam 1 variabel penelitian. Dan untuk

mengetahui apa indikator yang paling berpengaruh dalam 1 variabel.

a. Shopping Lifestyle (X1)

Variabel X1 pada penelitian ini diikur melalui 6 peryataan yang

disebarkan ke 100 responden dan mempersentasekan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap shopping lifestyle

dijelaskan pada tabel 4.47 berikut:

Tabel 4.47

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Shopping Lifestyle

No. Peryataan STS TS N S SS Total

1. Terdapat merek-merek terkenal

di AEON Department Store

BSD City

0 4 12 70 14 100

2. Terdapat merek terbaik dan

berkualitas di AEON

Department Store BSD City

0 1 21 72 6 100

3. Terdapat merek lain dengan

produk yang sama seperti yang

akan dibeli pada AEON

Department Store BSD City

0 16 29 54 7 100

Page 123: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

105

4. Terdapat merek yang biasa Anda

beli di AEON Department Store

BSD City

1 8 34 52 5 100

5. Anda terpengaruh untuk

membeli setiap tawaran iklan

mengenai produk pada AEON

Department Store BSD City

0 7 27 61 5 100

6. Anda membeli model terbaru

ketika melihatnya pada AEON

Department Store BSD City

0 2 17 69 12 100

Rata-rata 0,16 6,33 23,33 63 8,16 100

Tabel 4.47 menunjukan bahwa pada variabel shopping lifestyle

mayoritas responden menjawab “setuju” sebsar 63%. Dan pertanyaan yang

paling berpengaruh adalah pertanyaan nomer 2 menjawab “setuju” sebesar

72%. Hal ini menunjukan bahwa indikator “terdapat merek terbaik dan

berkualitas di AEON Department Store BSD City” paling berpengaruh

terhadap perilaku pembelian impulsif.

b. Store Atmosphere (X2)

Variabel X2 pada penelitian ini diikur melalui 20 peryataan yang

disebarkan ke 100 responden dan mempersentasekan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap store atmosphere

dijelaskan pada tabel 4.48 berikut:

Tabel 4.48

Distribusi Jawaban Mengenai Srote Atmosphere

No. Peryataan STS TS N S SS Total

1. Terdapat seperti tanda, pintu

masuk, jendela, dan lampu pada

AEON Department Store BSD

City

0 2 11 72 15 100

2. Papan nama pada AEON 0 3 22 69 6 100

Page 124: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

106

Department Store terlihat jelas

3. Pintu masuk AEON Department

Store BSD City memudahkan

pengunjung untuk keluar masuk

1 6 36 57 0 100

4. Terdapat keunikan dan tidak

tampak kekurangan pada AEON

Department Store BSD City

0 1 16 73 10 100

5. Lantai AEON Department Store

BSD City berupa semen, kayu,

linoleom, dan karpet yang

memberikan kesan mewah

0 2 37 56 5 100

6. Pencahayaan dan suhu ruangan

pada AEON Department Store

BSD City nyaman

0 2 14 65 19 100

7. Aroma dan suara pada AEON

Department Store BSD City

mempengaruhi suasana hati

menjadi lebih tenang

0 4 17 71 8 100

8. Perlengkapan pada AEON

Department Store BSD City

sesuai kegunaan dan estekika

dari sebuah toko ritel

0 4 4 73 19 100

9. Teksture dinding pada AEON

Department Store BSD City

dapat mengangkat citra toko

menjadi lebih bernuansa Jepang

0 3 17 76 4 100

10. Suhu ruangan pada AEON

Department Store BSD City

dapat membuat nyaman

0 1 15 73 11 100

11. Lebar ruangan pada AEON

Department Store BSD City

menciptakan suasana lebih baik

0 2 11 72 15 100

12. Personil/ peramuniaga/ staff

AEON Department Store BSD

City ramah

0 3 22 69 6 100

13. Harga yang ditampilkan pada

AEON Department Store BSD

City adalah bagian penting dari

atmosfer

0 0 10 78 12 100

14. Keberisahan pada AEON

Department Store BSD City baik

0 1 17 74 8 100

15. Pengelompokan produk pada

AEON Department Store BSD

City memudahkan pembelian

0 1 19 71 9 100

16. Pemetaan toko pada AEON

Department Store BSD City

0 1 19 71 9 100

Page 125: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

107

membuat nyaman

17. Penataan produk individu pada

AEON Department Store BSD

City berdasarkan ukuran produk,

harga, warna, merek, tingkat

layanan, dan minat

0 1 15 73 11 100

18. Pengaturan tema atau tampilan

pada AEON Department Store

BSD City membuat belanja

menjadi menyenangkan

0 3 22 69 6 100

19. Produk pada AEON Department

Store BSD City tersusun rapi

sehingga memudahkan Anda

mencari produk yang di inginkan

0 4 17 71 8 100

20. Informasi pada produk tertera

jelas sehingga Anda tidak merasa

kebingungan

0 2 37 56 5 100

Rata-rata 0,05 2,3 18,9 69,45 9,3 100

Tabel 4.48 menunjukan bahwa pada variabel store atmosphere

mayoritas responden menjawab “setuju” sebsar 69,45%. Dan pertanyaan

yang paling berpengaruh adalah pertanyaan nomer 13 menjawab “setuju”

sebesar 78%. Hal ini menunjukan bahwa indikator “harga yang

ditampilkan pada AEON Department Store BSD City adalah bagian

penting dari atmosfer” paling berpengaruh terhadap perilaku pembelian

impulsif.

c. Hedonic Shopping Value (X3)

Variabel X3 pada penelitian ini diikur melalui 6 peryataan yang

disebarkan ke 100 responden dan mempersentasekan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap hedonic shopping value

dijelaskan pada tabel 4.49 berikut:

Page 126: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

108

Tabel 4.49

Distribusi Jawaban Mengenai Hedonic Shopping Value

No. Peryataan STS TS N S SS Total

1. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD

City dapat menghilangkan

stres

0 5 24 40 31 100

2. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD

City dapat mengurangi

mood negatif

0 0 19 69 12 100

3. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD

City dapat menyenangkan

diri sendiri

0 1 9 53 37 100

4. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD

City dapat mendorong

semangat

1 1 14 61 23 100

5. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD

City dapat memberikann

efek sepetrti petualangan

0 0 2 60 38 100

6. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD

City dapat merasakan dunia

berbeda

0 0 9 60 31 100

0,16 1,16 12,8 57,16 28,6 100

Tabel 4.49 menunjukan bahwa pada variabel hedonic shopping value

mayoritas responden menjawab “setuju” sebsar 57,16%. Dan pertanyaan

yang paling berpengaruh adalah pertanyaan nomer 2 menjawab “setuju”

sebesar 69%. Hal ini menunjukan bahwa indikator “berbelanja pada

AEON Department Store BSD City dapat mengurangi mood negatif”

paling berpengaruh terhadap perilaku pembelian impulsif.

Page 127: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

109

d. Perilaku Pembelian Impulsif (Y)

Variabel Y pada penelitian ini diikur melalui 9 peryataan yang

disebarkan ke 100 responden dan mempersentasekan indikator-indikator

dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap perilaku pembelian

impulsif dijelaskan pada tabel 4.50 berikut:

Tabel 4.50

Distibusi Jawaban Responden Mengenai Perilaku Pembelian Impulsif

No. Peryataan STS TS N S SS Total

1. Pembelian pada produk di

AEON Department Store

BSD City langsung

mengarah pada merek atau

produk tertentu

0 1 7 57 35 100

2. Pembelian pada produk di

AEON Department Store

BSD City berlangsung

secara cepat

0 0 13 74 13 100

3. Anda teringat iklan tentang

suatu barang lalu

membelinya di AEON

Department Store BSD City

0 3 16 73 8 100

4. Pembelian pada AEON

Department Store BSD City

berdasarkan pada

pengalaman sebelumnya

yang pernah Anda lakukan

0 0 15 80 5 100

5. Ketika Anda membeli suatu

produk Anda ingin mencari

tau produk tersebut melalu

informasi yang ada

0 1 12 81 6 100

6. Pembelian pada AEON

Department Store BSD City

dipengaruhi oleh

pramuniaga/teman

berbelanja

1 1 15 73 10 100

7. Pembelian produk pada

AEON Department Store

BSD City setelah melihat

0 3 21 74 2 100

Page 128: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

110

dan mengetahui kondisi

8. Anda membeli suatu produk

lain ketika produk yang

Anda diinginkan teryata

habis

0 0 13 74 13 100

9. Biasanya Anda akan

membeli produk yang sama

namun berbeda merek

0 1 12 81 6 100

Rata-rata 0,11 1,11 13,7 74,1 10,8 100

Tabel 4.50 menunjukan bahwa pada variabel perilaku pembelian

impulsif mayoritas responden menjawab “setuju” sebsar 74,1%. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan nomer 5 dan 9

menjawab “setuju” sebesar 81%. Hal ini menunjukan bahwa indikator

“Anda membutuhkan informasi tentang pengetahuan produk baru dan

Anda membeli produk yang sama namun berbeda merek” paling

berpengaruh terhadap perilaku pembelian impulsif.

D. Hasil Uji Kualitas Data

Sebelum kuesioner disebarkan kepada 100 responden, peneliti melakukan

try out kepada 30 orang responden dengan memberikann 41 butir pertanyaan yang

dibagi 4 variabel utama yaitu shopping lifestyle, store atmosphere, hedonic

shopping value dan perilaku pembelian impulsif untuk menguji validitas dan

reliabilitas dari setiap butir pertanyaan yang diajukan.

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas adalah pengukuran yang menunjukan tingkat ketepatan

(kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti (Suharso,

2009:108). Untuk mendapatkan data primer penelitian melakukan

penyebaran kuesioner kepada konsumen yang pernah berbelanja di AEON

Page 129: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

111

Department Store BSD City. Menurut Ghozali (2011:52) uji validitas

Sigunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Uji signifikansi

dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk

degree of freedom (df) = n – 2 dalam hal ini adalah jumlah sampel yang

Sigunakan adalah 30 responden. Maka (df) = 30 – 2 = 28 pada r tabel.

Dengan α = 5% atau 0,05 maka didapati rtabel sebesar 0,361. Maka suatu

pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, apabila rhitung>0,361 dan nilai

positif dan begitu sebaliknya.

Tabel 4.51

Hasil Uji Validitas

Butir Peryataan rhitung rtabel Keterangan

Shopping lifestyle (X1)

Shopping lifestyle 1 0,852 0,361 VALID

Shopping lifestyle 2 0,845 0,361 VALID

Shopping lifestyle 3 0,831 0,361 VALID

Shopping lifestyle 4 0,867 0,361 VALID

Shopping lifestyle 5 0,849 0,361 VALID

Shopping lifestyle 6 0,818 0,361 VALID

Store Atmosphere (X2)

Store Atmosphere 1 0,772 0,361 VALID

Store Atmosphere 2 0,840 0,361 VALID

Store Atmosphere 3 0,667

0,361 VALID

Store Atmosphere 4 0,707 0,361 VALID

Store Atmosphere 5 0,694 0,361 VALID

Store Atmosphere 6 0,415 0,361 VALID

Store Atmosphere 7 0,815 0,361 VALID

Store Atmosphere 8 0,831 0,361 VALID

Store Atmosphere 9 0,688 0,361 VALID

Store Atmosphere 10 0,722 0,361 VALID

Store Atmosphere 11 0,772 0,361 VALID

Store Atmosphere 12 0,840 0,361 VALID

Store Atmosphere 13 0,518 0,361 VALID

Store Atmosphere 14 0,706 0,361 VALID

Store Atmosphere 15 0,708 0,361 VALID

Page 130: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

112

Store Atmosphere 16 0,708 0,361 VALID

Store Atmosphere 17 0,831 0,361 VALID

Store Atmosphere 18 0,840 0,361 VALID

Store Atmosphere 19 0,815 0,361 VALID

Store Atmosphere 20 0,694 0,361 VALID

Hedonic Shopping Value (X3)

Hedonic Shopping Value 1 0,666 0,361 VALID

Hedonic Shopping Value 2 0,752 0,361 VALID

Hedonic Shopping Value 3 0,709 0,361 VALID

Hedonic Shopping Value 4 0,710 0,361 VALID

Hedonic Shopping Value 5 0,885 0,361 VALID

Hedonic Shopping Value 6 0,793 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif (Y)

Perilaku pembelian impulsif 1 0,559 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif 2 0,852 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif 3 0,877 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif 4 0,682 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif 5 0,756 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif 6 0,885 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif 7 0,652 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif 8 0,852 0,361 VALID

Perilaku pembelian impulsif 9 0,756 0,361 VALID

Sumber: data primer yang telah diolah, 2016

Hasil uji validitas tabel 4.51 menunjukan bahwa dari 41 item

peryataan yang diberikan kepada 30 responden memiliki nilai r hitung

yang lebih besar dari r tabel 0,361 yang berarti semua item peryataan

dinyatakan valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Sedangkan uji reliabilitas Sigunakan untuk menguji konsistensi data

dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana

pengukuran yang Sigunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Adapun

cara yang Sigunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian

ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbanch Alpha.

Page 131: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

113

suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikann nilai

Cronbanch Alpha > 0,60 (Ghozali,2009:46). Untuk uji reliabilitas didapati

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.52

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach

Alpha

N of

Item Keterangan

Shopping lifestyle (X1) 0,916 6 Reliabel

Store atmospehre (X2) 0,953 20 Reliabel

Hedonic shopping lifestyle (X3) 0,821 6 Reliabel

Perilaku pembelian impulsif (Y) 0,904 9 Reliabel

Sumber: SPSS data primer yang telah diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.52 di atas semua variabel yaitu shopping lifestyle,

store atmosphere, hedonic shopping value, dan perilaku pembelian impulsif

memiliki nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,60 maka semua variabel

dinyatakan reliabel.

E. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau redidual memiliki distribusi normal. Model

regresi yang baik dan layak Sigunakan adalah distribusi data normal atau

mendekati normal (Ghozali, 2005:110). . Dalam uji normalitas terdapat

dua cara untuk mendetekdi apakah redidual berdistribusi normal atau tidak

Page 132: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

114

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas data dengan

menggunakan pengolahan SPSS 20 menghasilkan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.1

Kurva Normal P-Plot Hasil Uji Normalitas

Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016

Berdasarkan hasil analisis data pada 4.1 di atas kurva p-plot, dapat

disimpulkan bahwa dalam kurva normal p-plot terlihat titik menyebar di

sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak terlalu jauh atau melebar.

Berarti dari kurva ini menunjukan bahwa model regresi sesuai asumsi

normalitas dan layak untuk menganalis pengaruh variabel-variabel bebas.

Selain uji grafik peneliti juga melengkapi pengujian normalitas

dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang dapat Sigunakan untuk

menguji normalitas redidual adalah uji statistik non-parametrik

Kolmogrov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2011:164)

Dengan hipotesis:

a) Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Page 133: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

115

Ho : data distribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal acak (random)

b) Kaidah pengujian

Jika probabilitas (Sig) > 0.05 maka Ho diterima

Jika probabilitas (Sig) < 0.05 maka Ho ditolak

c) Keputusan

Data berdistribusi normal

Tabel 4.53

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Redidual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation 2.28083898

Most Extreme

Differences

Absolute .090

Poditive .067

Negative -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .903

Asymp. Sig. (2-tailed) .388

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016

Page 134: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

116

Berdasarkan tabel 4.53 besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov 0,903,

dapat diketahui bahwa nilai unstandardized redidual memilki nilai Asymp.

Sig > 0,05 dan ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal.

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen dan tidak

orthogonal atau nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF), nilai tolerandi yang besarnya di atas 0.1 dan nilai VIF di

bawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinieritas pada variabel

independennya (Ghozali, 2009:95). Hasil pengujian VIF dari model

regresi dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 135: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

117

Tabel 4.54

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardize

d Coefficients

Standar

dized

Coeffic

ients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Toleranc

e

VIF

1

(Const

ant) 6.964 2.454

2.838 .006

SL .394 .087 .343 4.506 .000 .726 1.378

SA .131 .035 .311 3.803 .000 .630 1.588

HSV .386 .102 .299 3.792 .000 .677 1.478

a. Dependent Variabel: VAR00004

Sumber: hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016

Berdasarkan hasil tabel 4.54 uji hasil Variance Inflation Factor

(VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF < dari 10 dan

tolerance > 0,10 yaitu untuk variabel shopping lifestyle (X1) 1,378 dan

0,726, store atmosphere (X2) 1,588 dan 0,630, hedonic shopping value

(X3) 1,478 dan 0,677. Maka dapat dinyatakan model regresi linear

berganda tidak terdapat multikolineritas antara variabel dependen dengan

variabel independen yang lain sehingga dapat Sigunakan dalam penelitian

ini.

Page 136: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

118

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari redidual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara grafik dan secara statistik,

berdasarkan hasil pegolahan data maka hasil scatterplot dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik Scatterplot

Sumber: hasil output SPSS, 2016

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa distribusi data tidak

teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas maupun di

bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali, 2011:107). Selain

itu berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji glesjer dapat dilihat sebagai

berikut.

Page 137: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

119

Tabel 4.55

Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficie

nts

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Tolera

nce

VIF

1

(Consta

nt) 3.662 1.528

2.397 .018

VAR00

001 -.164 .054 -.333 -3.014 .030 .726 1.378

VAR00

002 -.033 .022 -.183 -1.545 .126 .630 1.588

VAR00

003 .172 .063 .309 2.706 .080 .677 1.478

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Hasil Output SPSS, 2016

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

heteroskedastisitas pada persamaan regresi tersebut. Hal itu terlihat dari

tidak adanya variabel bebas yang memiliki signifikansi di bawah 0,05.

Variabel shopping lifestyle memiliki signifikansi 0,030, variabel store

atmosphere memiliki signifikansi 0,126, dan variabel hedonic shopping

value memiliki signifikansi 0,080. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pada model regresi tidak ada masalah heteroskedastisitas atau bebas

dari heteroskedastisitas.

Page 138: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

120

F. Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji t (Uji Parsial)

Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui

ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel

terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.56

Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant

) 6.964 2.454

2.838 .006

VAR000

01 .394 .087 .343 4.506 .000

VAR000

02 .131 .035 .311 3.803 .000

VAR000

03 .386 .102 .299 3.792 .000

a. Dependent Variabel: VAR00004

SPSS: hasil output SPSS, 2016

Hasil uji t hitung pada tabel coefficient di atas dapat diketahui

pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,

diketahui hasil sebagai berikut:

Page 139: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

121

a. Pengaruh Variabel shopping lifestyle (X1) terhadap perilaku

pembelian impulsif (Y)

Dari tabel di atas variabel shopping lifestyle memiliki nilai p-

value 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya Signifikan, sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien shopping lifestyle secara parsial

berpengaruh Signifikan terhadap perilaku pembelian impulsif.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fika Eka

Prastia (2011), dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Shopping

Lifestyle, Fashion Involvement dan Hedonic Shopping Value Terhadap

Impulse Buying Behaviour Pelanggan Toko Elizabeth Surabaya”.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial shopping

lifestyle memiliki nilai thitung sebesar 2,684 dengan tingkat

Signifikan 0,009. Karena 2.684 > 1.660 dan 0,009 < 0.005 makan Ho

ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh

yang Signifikan dari variabel bebas shopping lifestyle dengan variabel

terikat perilaku pembelian impulsif.

Hal ini juga sejalan dengan pendapat Prastia (2011), bahwa

tinggi rendahnya shopping lifestyle menentukan tinggi rendahnya

perilaku pembelian impulsif.

b. Hubungan antara store atmosphere dan perilaku pembelian

impulsif

Variabel store atmosphere memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05

artinya Signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien store

Page 140: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

122

atmosphere secara parsial berpengaruh Signifikan terhadap perilaku

pembelian impulsif.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dikaukan oleh

Kadek Trisna Dewi (2015), dalam penelitian yang berjudul “Peran

Emosi Positif dalam Memediasi Store Atmosphere terhadap Pembelian

Impulsif (Studi kasus Pada Konsuemen Matahari Department Store

Duta Plaza Denpasar)”.

Hasil penelitian ini ditunjukan dengan koefisien sebasar 0,290

dan Signifikan pada alpha 5 persen (p-value 0,003 < 0,05) maka Ho

ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh yang

Signifikan antara store atmosphere terhadap perilaku pembelian

impulsif.

Hal ini juga sejalan dengan pendapat Lin dan Yi (2010) yang

menyatakan bahwa gerai yang mampu menciptakan atmosfer toko

yang nyaman akan membuat konsumen lebih menikmati proses

pembelian sehingga keinginan konsumen untuk berbelanja semakin

meningkat. Menurut Suprapti (2010:69) menjelaskan bahwa setiap

individu dapat menarik sejumlah stimuli-stimuli eksternal melalui

berbagai saluran atau media yang dapat dirasakan oleh indera manusia,

seseorang menarik sensori melalui pandangan, bau, suara, rasa, dan

teksture. Pendapat lainnya juga diperkuat oleh Muruganantham dan

Ravi (2013), yang menyatakan suasana nyaman merupakan alasan

Page 141: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

123

yang mampu meningkatkan pembelian impulsif di gerai ritel (Kadek,

2015).

c. Hubungan antara Hedonic Shopping Value dan perilaku pembelian

impulsif

Variabel hedonic shopping value memiliki p-value 0,000 < 0,05

artinya Signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien

hedonic shopping value secara parsial berpengaruh Signifikan terhadap

perilaku pembelian impulsif.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fika Eka

Prastia, dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Shopping Lifestyle,

Fashion Involvement dan Hedonic Shopping Value Terhadap Impulse

Buying Behaviour Pelanggan Toko Elizabeth Surabaya”.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial hedonic

shopping value memiliki thitung sebesar 2,415 > dari ttabel sebesar

1,660 dengan tingkat Signifikan 0,018 < 0,05, sehingga Ho ditolak.

Artinya hedonic shopping value memiliki pengaruh yang Signifikan

terhadap perilaku pembelian impulsif.

Hal ini sejalan dengan pendapat Rachmawati (2009) pengalaman

berbelanja bertujuan untuk mencungkupi kebutuhan hedonis, produk

yang akan dibeli nampak seperti terpilih tanpa perencanaan dan

kosumen menghadirkan suatu peristiwa impulse buying (Prastia,

2011).

Page 142: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

124

2. Hasil Uji f (Uji Simultan)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F

Sigunakan untuk mengetahui semua pengaruh variabel independen yang

diuji pada tingkat Signifikan 5%. Hasil uji koefisien Signifikan dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.57

Uji f (Uji Simultan)

ANOVAa

Mopdel Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regresdi

on 757.970 3 252.657 47.095 .000

b

Redidual 515.020 96 5.365

Total 1272.990 99

a. Dependent Variabel: VAR00004

b. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00001, VAR00002

Sumber: hasil output SPSS, 2016

Nilai Signifikan yang diperoleh adalah 0,000, karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi ini dapat dipakai

untuk variabel perilaku pembelian impulsif pembelian. Dengan kata lain

dapat dikatakan bahwa variabel shopping lifestyle, store atmosphere, dan

hesonic shopping value secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

terhadap variabel perilaku pembelian impulsif.

Page 143: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

125

G. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda Sigunakan sebagai alat analisis statistik

karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh

dari variabel independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang

Sigunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian persyaratan analisis

klasik dasar regresi yang telah dilakukan sebelumnya memberikann hasil bahwa

variabel-variabel yang terlibat didalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan

asumsi klasik tersebut. Penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian

signifikansi model dan interpretasi model regresi.

Tabel 4.58

Hasil Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant

) 6.964 2.454

2.838 .006

VAR000

01 .394 .087 .343 4.506 .000

VAR000

02 .131 .035 .311 3.803 .000

VAR000

03 .386 .102 .299 3.792 .000

a. Dependent Variabel: VAR00004

Page 144: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

126

Sumber: hasil SPSS output SPSS,2016

Berdasarkan tabel coefficients di atas dapat diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = 6,964 + 0394.X1 + 0,131.X2 + 0,386.X3 + e

Keterangan:

Y = Perilaku pembelian impulsif

a = Konstanta atau intercept

b1 = Koefisien regresi shopping lifestyle

X1 = shopping lifestyle

b2 = Koefisien regresi store atmosphere

X2 = store atmosphere

b3 = Koefisien regresi hedonic shopping value

X3 = hedonic shopping value

e = Standar eror

H. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen (shopping lifestyle, store atmosphere, dan

hedonic shopping value) dalam menjelaskan variabel-variabel dependen (perilaku

Page 145: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

127

pembelian impulsif). Untuk mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.59

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Mod

el

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .772a .595 .583 2.316

a. Predictors: (Constant), shopping lifestyle, store atmosphere, hedonic

shopping value

b. Dependent Variabel: perilaku pembelian impulsive

Sumber: hasil output SPSS, 2016

Dari tabel di atas diketahui nilai koefisien determinasi yang disesuaikan atau

(R2) sebesar 0,583, hasil ini berarti variabel dependen perilaku pembelian impulsif

dapat dijelaskan oleh variabel independen shopping lifestyle, store atmosphere,

dan hedonic shopping value banyak 58,3%. Sedangkan sisanya sebanyak 41,7%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 146: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

128

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh shopping lifestyle,

store atmosphere, dan hedonic shopping value terhadap perilaku pembelian

impulsif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang konsumen atau

pelanggan AEON Department Store BSD City. Berdasarkan pada data yang

telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap pemasalahan

dengan menggunakan model regresi linier berganda, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Shopping lifestyle berpengaruh secara positif terhadap perilaku pembelian

impulsif AEON Department Store BSD City, dengan tingkat signifikan

0,000. Secara parsial, shopping lifestyle berpengaruh sebesar 39,4%

terhadap perilaku pembelian impulsif.

2. Store atmosphere berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian

impulsif AEON Department Store BSD City, dengan tingkat signifikan

0,000. Secara parsial, store atmosphere berpengaruh sebesar 13,1%

terhadap perilaku pemebelian impulsif.

3. Hedonic shopping value berpengaruh secara positif terhadap perilaku

pembelian impulsif AEON Department Store BSD City, dengan tingkat

signifikan 0,000. Secara parsial, hedonic shopping value berpengaruh

sebesar 38,6% terhadap perilaku pembelian impulsif.

Page 147: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

129

4. Variabel shopping lifestyle, store atmosphere, dan hedonic shopping value

secara simultan berpengaruh terhadap perilaku pembelian impulsif AEON

Department Store BSD City sebesar 58,3% dan sisanya 41,7% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa

shopping lifestyle, store atmosphere, dan hedonic shopping value berpengaruh

secara simultan terhadap perilaku pembelian impulsif AEON Department

Store BSD City. Dengan demikian semakin banyak pelanggan yang memilih

AEON Department Store BSD City untuk melakukan shopping lifestyle,

ditambah dengan store atmosphere AEON Department Store BSD City yang

membuat pelanggan merasakan kenyaman, serta ditambah lagi dengan

perilaku hedonic shopping value pelanggan AEON Department Store

BSD City, maka akan mendorong konsumen dalam melakukan perilaku

pembelian impulsif. Hal ini dapat dicapai dengan:

1. Dari hasil data yang ada menunjukan bahwa shopping lifestyle terbukti

mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku pembelian impulsif, untuk

itu AEON Department Store BSD City sebaiknya lebih sering membuat

iklan atau promosi lainnya dengan cara melalui media cetak, elektronik,

maupun internet, hal ini dilakukan untuk dapat menarik lebih banyak

pelanggan sehingga timbul perilaku pembelian impulsif.

2. Dari hasil data yang ada menunjukan bahwa store atmosphere terbukti

mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku pembelian impulsif, untuk

Page 148: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

130

itu AEON Department Store BSD City sebaiknya mempertahankan dan

meningkatkan lagi kenyamanan AEON Department Store BSD City

dengan cara memperkaya desain gerai melalui penggunaan unsur-unsur

interior, pewarnaan, pengaturan cahaya, sikulasi udara serta aroma yang

diharapkan mampu menciptakan perasaan tertentu dalam benak

konsumen dan menimpulakn perilaku pembelian impulsif.

3. Dari hasil data yang ada menunjukan bahawa hedonic shopping value

terbukti mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku pembelian

impulsif, untuk itu AEON Department Store BSD City harus berusaha

untuk menciptakan suasana yang lebih nyaman dan inovatif, mengatur

display barang dengan lebih menarik agar memotivasi konsumen untuk

berbelanja. Selain itu AEON Department Store BSD City harus

meningkatkan pelayanan yang baik dan ramah kepada pelanggan

sehingga berbelanja akan dirasa lebih menyenangkan, dengan berusaha

memenuhi kebutuhan konsumen, membantu memilihkan (saran) produk

yang sesuai dengan konsumen, serta tetap tersenyum ramah dan tidak

membiarkan konsumen menunggu teralalu lama.

4. Dari hasil data yang ada menunjukan bahwa lebih banyak wanita (64%)

yang berbelanja di AEON Department Store BSD City di banding dengan

pria (36%), untuk itu sebaiknya AEON Department Store BSD City

membuat ruang ganti sendiri khusus untuk wanita, sehingga dalam hal ini

wanita akan merasa nyaman berbelanja di AEON Department Store BSD

City.

Page 149: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

131

5. Dari data yang ada menunjukan bahwa usia 25 sampai dengan 35 tahun

lebih banyak berbelanja di AEON Departmen Store BSD City dengan

presentase 46%. Untuk itu AEON Departmen Store BSD City bisa

memberikann pilihan produk yang lebih banyak untuk kalangan muda

dan memberikann diskon-diskon tertentu pada tiap-tiap event tertentu,

sehingga dapat menarik lagi jumalah konsumen yang berkunjung dan

berbelanja di AEON Departmen Store BSD City.

6. Dari data yang ada menunjukan jumlah pria yang berbelanja di AEON

Department Store BSD City lebih sedikit dari wanita, yaitu 36%.

Karenanya AEON Department Store BSD City sebaiknya dapat

menambah lagi koleksi produk yang menarik untuk para pria, sehingga

pria tertarik untuk membeli anek produk yang ditawarkan oleh AEON

Department Store BSD City.

7. Dari data yang ada menunjukan bahwa pendapatan yang rata-rata

berbelanja di AEON Department Store BSD City berkisar antara Rp

3.500.000 sampai dengan Rp 5.000.000 sebanyak 42%. Karenanya

AEON Department Store BSD City lebih sering mengadapakan program

promosi untuk menarik minat konsumen berbelanja di AEON Department

Store BSD City.

Penelitian ini diharapkan menjadi dasar penelitian yang akan dilakukan

selanjutnya. Bagi pihak yang ingin meneliti lebih lanjut, dapat menambahkan

variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian impulsif, seperti

emosi positif, promosi penjualan, kualitas produk, dan presepsi harga sebagai

Page 150: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

132

variabel yang mampu meningkatkan penjualan produk yang dapat

mempengaruhi perilaku pembelian impulsif. Selain itu dapat pula memperluas

jangkauan wilayah penelitian seperti mengambil objek-objek ritel modern

lainnya yang terdapat di daerah lain sehingga penelitian dapat Sigeneralisir

dan juga mampu mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mampu

memberikann kesenangan pada konsumen dapat berbelanja sehingga didapati

penelitian yang lebih optimal. Karena dalam penelitian ini diketahui terdapat

41,7% faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif.

Page 151: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

133

DAFTAR PUSTAKA

Abednego Felesia, 2011. Analisis Pengaruh Atmosfir Gerai Terhadap Penciptaan

Emosi (Arousal Dan Pleasure), Perilaku Belanja (Motivasi Belanja

Hedonik Dan Motivasi Belanja Utilitarian), Dan Terhadap Pendekatan

Perilaku. Vol. 10, No. 2 125, 2011125-139 ISSN 1412:3851

Anderson, M., Palmblad, S., dan Prevedan, T. 2012. Atmospheric Effects on

Hedonic and Utilitarian Customers. Bachelor Thesis. Linnaeus University.

Arvinia Herawati., Ari Pradhanawati., dan Reni Shinta Dewi. 2013. Pengaruh

Bauran Pemasaran Ritel terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan

Pelanggan pada Konsumen Alfamart di Kecamata Tembalang Semarang.

Diponegoro journal of social and politic, 2(2), pp:1-9

Berman B, Evans Jr, Retailing management, a Strategic Approach, 8th Edition,

New Jersey : Prentice Hall, 2001

______, _____ dan ______, Retail Management, Eleventh Edition, Prentice Hall,

New Jersey, 2010.

Babin, B.J., Darden, W.R dan Griffinsource, M. (1994). Work and/or fun:

Measuring hedonic and utilitarian shoppping value. Journal of consumer

research, 20 (4), 644-656.

Deviana, Ni Putu, S dan I.Gst Ayu Kt.Giantari, 2016. Pengaruh Shopping

Lifestyle Dan Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Behaviour

Masyarakat Di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 8,

2016: 5264-5273 ISSN : 2302-8912

Edwin, J. dan Sugiono Sugiharto (2011). Pengaruh Shopping Life Style dan

Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Behavior Masyarakat

High Income Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, VOL. 6, NO. 1,

April 2011: 32-41

Eren, E., Eroglu, F dan Hacioglu, G. (2012). Compulsive buying tendencies

though materialistic and hedonic values among college students in Turkey.

Journal of Social and Behavioral Sciences, 58, 1370-1377.

Ghozali, Imam2009, Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

____________ 2011,Aplikasi Analisis Multivariative Dengan Program IBM SPSS

19, Edisi 5, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

____________ 2012,Aplikasi Analisis Multivariative Dengan Program IBM SPSS

20, Edisi 6, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

____________ 2013, Aplikasi Analisis Multivariative Dengan Program IBM

SPSS 21 Update PLS Regresi, Cetakan Ketujuh, Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Page 152: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

134

Hawkins, et. Al. Consumer Behavior Building Marketing Strategy, McGraw Hill,

New York, 2004

Irani, N., Hanzaee, H.K. (2011). The effects of variety-seeking buying tendecy anf

price sensitivity on utilitarian and hedonic value in apparel shopping

satisfaction. International journal of marketing studies, 3 (3)

Japarianto, Edwin dan Sugiharto Sugiono. (2011), Pengaruh Shopping Lifestyle,

dan Fashion Involvement terhadap Impulse buying Behavior Masyarakat

High Income Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 6, NO. 1,

April 2011:32-41

Kusumowidagdo, Astrid, Peran Penting Perancangan Interior Pada Store Based

Retail, Jurnal Dimensi Interior, Vol.3, No.1, Universitas Kristen Petra,

Juni, 2005

Levy & Weitz. 2001, Retailling Management, 4th edition Mc.Graw Hill, New

York

Levy, Michael and Weitz, A.Barton, Retailing Management, Sixth Edition,

Published by McGraw-Hill/Irwin, New York, 2007

Lili, Karmela, F, dan Jnaedi, Juju, Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat

Beli Konsumen Pada Toseba Kuningan, Jurnal Equilibrium, Vol.5, NO.9,

Januari-Juni, 2009.

Mowen, John C. / Michael Minor. (2002), Perilaku Konsumen, edisi kelima jilid

1, Jakarta, Erlangga

Negara, 2003. Normative Moderators Of Impulse Buying Behaviour. Jurnal of

Bussines. Vol. 5, No. 1, h. 1-14.

Prastia, Fita Eka, 2013. Pengaruh Shopping Lifestyle, Fashion Involvement Dan

Hedonic Shopping Value Terhadap Impulse Buying Behaviour Pelanggan

Toko Elizabeth Surabaya.

Rachmawati, Veronika. 2009. Hubungan Antara Hedonic Shopping Value,

Positive Emotion, dan Perilaku Impulse Buying pada Konsumen Ritel,

Jurnal Majalah Ekonomi, Agustus 2009, h- 192-208.

Rangkuti, Freddy2009,Mengukur Efektivitas Program Promosi & Analisis Kasus

Menggunakan SPSS, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Riduwan & Akdon 2013,Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, Alfabeta,

Bandung.

Subagio, H. 2011. Pengaruh Atribut Supermarket terhadap Motif Belanja

Hedonik Motif Belanja Utilitarian dan Loyalitas Konsumen. Jurnal

Manajemen Pemasaran, 6 (1), April 2011: 8-21.

Page 153: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

135

Sugiyono2005,Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.

________2007,Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.

________2009, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketigabelas, CVAlfabeta,

Bandung.

________ 2013, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.

Sutisna, (2002), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung, PT

Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, Fandy2008,Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Usvita Mega, 2016. Pengaruh Hedonic Shopping Value, Shopping Lifestyle Dan

Positive Emotion Terhadap Impulse Buying Pada Plaza Andalas Padang, e-

Jurnal Apresiasi Ekonomi Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 : 71 - 75 ISSN

: 2337 - 3997

Utami, Christina Widya, Strategi Pemasaran Ritel, Cetakan I, PT. Indeks, Jakarta,

2008

http://properti.kompas.com/read/2014/05/23/1125311/Tangerang.Bangun.Pusat.

Belanja.Terbesar.di.Indonesia, di Akses pada 2 Oktober 2016.

http://wolipop.detik.com/read/2015/04/01/143340/2875946/1141/aeon-mall-

pusat-perbelanjaan-bernuansa-jepang-segera-hadir-di-indonesia di Akses

pada Tanggal 29 September 2016.

http://www.rumahku.com/artikel/read/mal-alam-sutera-vs-aeon-pilih-mana-

413194/2 di Akses pada 1 Oktober 2016.

http://bappeda.bantenprov.go.id/read/berita/128/forget_password.php di Akses

pada 2 Oktober 2016.

http://www.rumah.com/berita-properti/2013/3/1570/aeon-mall-pusat-belanja-

bergaya-jepang-hadir-di-bsd-city, di Akses pada Tanggal 29 September

2016.

http://www.datacon.co.id/Ritel-2011ProfilIndustri.html, di Akses pada 2 Oktober

2016.

http://www.datacon.co.id/Ritel-2011ProfilIndustri.html, di Akses pada 2 Oktober

2016.

http://mommiesdaily.com/2015/06/14/belanja-di-mall-bernuansa-jepang-aeon-

mall-bsd/, di Akses pasa 2 Oktober 2016.

http://www.tribunnews.com/bisnis/2012/07/15/perusahaan-retail-jepang-aeon-

bakal-masuk-indonesia, di akses tanggal 28 September 2016.

Page 154: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

136

http://travel.detik.com/read/2015/06/04/100849/2932973/1519/aeon-mall-

bergaya-jepang-di-tangerang, di akses tanggal 29 September 2016.

http://wartadki.com/berita-3253-aeon-mall-bsd-hadirkan-belanja-ala-jepang-

.html di Akses pada 2 Oktober 2016.

http://wartakota.tribunnews.com/2013/06/06/pertumbuhan-toko-modern-hingga-

2015-mencapai-5-persen?page=2 di Akses pada 19 Oktober 2016.

Page 155: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

137

LAMPIRAN

Kepada Yth.

Responden Penelitian

Di tempat

Bersama ini saya :

Nama : Larassanti Dewi Paramita

NIM : 1112081000007

Keterangan : Mahasiswa S1, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Terkait dengan penelitian yang akan saya teliti, dengan judul “PENGARUH

SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

VALUE TERHADAP PERILAKU PEMEBLIAN IMPULSIF PADA AEON

DEPARTMENT STORE BSD CITY”. Maka untuk mendukung keberhasilan

pelaksanaan penelitian ini, saya memohon kesediaan saudara/i mengisi daftar

pertanyaan yang saya ajukan. Kesedian saudara/i merupakan bantuan yang sangat

bernilai bagi saya.

Akhir kata, atas bantuan dan kelapangan hati saudara/i, saya ucapkan banyak

terimakasih.

Hormat sata,

Larassanti Dewi Paramita

Page 156: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

138

IDENTITAS RESPONDEN

Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada

bapak/ibu/saudara/i untuk menceklis ( ) pernyataan berikut ini :

Nama : …………………………………..

Jenis kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita

Usia berkisar antara : ( ) > 17 s/d 25 ( ) > 25 s/d 35

( ) > 35 s/d 50 ( ) > 50

Pengeluaran per/bulan : ( ) 2 s/d 3,5 Juta ( ) 3,5 Juta s/d 5 Juta

( ) 5 s/d 7 Juta ( ) 7 s/d 10 Juta ( ) > 10 Juta

Pendidikan : ( ) SMA/SMK ( ) Akademi/D1/D2/D3

( ) S1 ( ) S2 ( ) S3

Pekerjaan : ( ) Karyawan Swasta ( ) PNS

( ) Wirausaha ( ) Lain-lain

SCREENING QUESTION

Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada

bapak/ibu/saudara/i untuk menceklis ( ) pernyataan berikut ini :

1. Apakah anda pernah melakukan pembelian di AEON Department Mall BSD

City :

Page 157: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

139

( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

CARA PENGISIAN KUESIONER

Berilah tanda ceklis ( ) pada kolom yang telah disediakan dengan pilihan

jawaban sebagai berikut :

(STS) Sangat Tidak Setuju = 1

(TS) Tidak Setuju = 2

(R) Ragu-ragu = 3

(S) Setuju = 4

(SS) Sangat Setuju = 5

Sopping Lifestyle

No. Peryataan STS TS N S SS

1. Terdapat merek-merek terkenal

di AEON Department Store

BSD City

2. Terdapat merek terbaik dan

berkualitas di AEON

Department Store BSD City

3. Terdapat merek lain dengan

produk yang sama seperti yang

akan dibeli pada AEON

Department Store BSD City

4. Terdapat merek yang biasa

Anda beli di AEON

Department Store BSD City

5. Anda terpengaruh untuk

membeli setiap tawaran iklan

mengenai produk pada AEON

Department Store BSD City

6. Anda membeli model terbaru

ketika melihatnya pada AEON

Department Store BSD City

Page 158: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

140

Store Atmosphere

No. Peryataan STS TS N S SS

1. Terdapat seperti tanda, pintu

masuk, jendela, dan lampu pada

AEON Department Store BSD

City

2. Papan nama pada AEON

Department Store terlihat jelas

3. Pintu masuk AEON

Department Store BSD City

memudahkan pengunjung untuk

keluar masuk

4. Terdapat keunikan dan tidak

tampak kekurangan pada

AEON Department Store BSD

City

5. Lantai AEON Department Store

BSD City berupa semen, kayu,

linoleom, dan karpet yang

memberikan kesan mewah

6. Pencahayaan dan suhu ruangan

pada AEON Department Store

BSD City nyaman

7. Aroma dan suara pada AEON

Department Store BSD City

mempengaruhi suasana hati

menjadi lebih tenang

8. Perlengkapan pada AEON

Department Store BSD City

sesuai kegunaan dan estekika

dari sebuah toko ritel

9. Teksture dinding pada AEON

Department Store BSD City

dapat mengangkat citra toko

menjadi lebih bernuansa Jepang

10. Suhu ruangan pada AEON

Department Store BSD City

dapat membuat nyaman

11. Lebar ruangan pada AEON

Department Store BSD City

menciptakan suasana lebih baik

12. Personil/ peramuniaga/ staff

AEON Department Store BSD

City ramah

Page 159: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

141

13. Harga yang ditampilkan pada

AEON Department Store BSD

City adalah bagian penting dari

atmosfer

14. Keberisahan pada AEON

Department Store BSD City

baik

15. Pengelompokan produk pada

AEON Department Store BSD

City memudahkan pembelian

16. Pemetaan toko pada AEON

Department Store BSD City

membuat nyaman

17. Penataan produk individu pada

AEON Department Store BSD

City berdasarkan ukuran

produk, harga, warna, merek,

tingkat layanan, dan minat

18. Pengaturan tema atau tampilan

pada AEON Department Store

BSD City membuat belanja

menjadi menyenangkan

19. Produk pada AEON

Department Store BSD City

tersusun rapi

20. Informasi pada produk tertera

jelas

Hedonic Shopping Value

No. Peryataan STS TS N S SS

1. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD City

dapat menghilangkan stres

2. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD City

dapat mengurangi mood negatif

3. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD City

dapat menyenangkan diri

sendiri

4. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD City

dapat mendorong semangat

5. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD City

Page 160: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

142

dapat memberikann efek

sepetrti petualangan

6. Berbelanja pada AEON

Department Store BSD City

dapat merasakan dunia berbeda

Perilaku Pembelian Impulsif

No. Peryataan STS TS N S SS

1. Pembelian pada produk di

AEON Department Store BSD

City langsung mengarah pada

merek atau produk tertentu

2. Pembelian pada produk di

AEON Department Store BSD

City berlangsung secara cepat

3. Anda teringat iklan tentang

suatu barang lalu membelinya di

AEON Department Store BSD

City

4. Pembelian pada AEON

Department Store BSD City

berdasarkan pada pengalaman

sebelumnya yang pernah Anda

lakukan

5. Ketika Anda membeli suatu

produk Anda ingin mencari tau

produk tersebut melalu

informasi yang ada

6. Pembelian pada AEON

Department Store BSD City

dipengaruhi oleh

pramuniaga/teman berbelanja

7. Pembelian produk pada AEON

Department Store BSD City

setelah melihat dan mengetahui

kondisi

8. Anda membeli suatu produk

lain ketika produk yang Anda

diinginkan teryata habis

9. Biasanya Anda akan membeli

produk yang sama namun

berbeda merek

Page 161: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

143

Variabel Shopping Lifestyle

No.

X1

TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6

1. 5 5 4 4 4 5 27

2. 3 3 2 3 3 3 17

3. 4 4 4 4 4 4 24

4. 5 5 5 5 5 5 30

5. 5 3 3 3 3 4 21

6. 3 3 4 4 3 3 20

7. 4 4 3 3 4 4 22

8. 3 3 3 3 4 3 19

9. 4 3 3 3 2 3 18

10. 4 4 4 4 4 4 24

11. 4 4 3 3 4 4 22

12. 4 4 4 4 4 4 24

13. 4 4 4 4 4 4 24

14. 4 4 4 4 4 4 24

15. 4 4 4 4 4 4 24

16. 4 4 3 3 3 5 22

17. 4 4 4 4 4 4 24

18. 3 3 3 3 3 3 18

19. 5 4 3 5 4 4 25

20. 4 4 4 4 4 4 24

21. 4 4 4 4 4 5 25

22. 3 3 3 3 3 4 19

23. 4 3 5 4 4 4 24

24. 3 3 3 3 3 4 19

25. 3 3 3 3 3 3 18

26. 2 3 2 2 2 2 13

Page 162: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

144

27. 2 3 2 1 3 3 14

28. 4 4 3 3 4 4 22

29. 4 4 3 3 4 4 22

30. 2 3 3 3 3 4 18

31. 4 4 4 4 4 5 25

32. 4 4 4 4 4 4 24

33. 4 3 2 2 2 4 17

34. 4 3 2 2 2 4 17

35. 4 4 4 4 4 5 25

36. 4 4 4 4 4 4 24

37. 4 4 4 4 4 4 24

38. 4 4 4 4 5 4 25

39. 4 4 4 4 4 4 24

40. 3 4 3 3 4 4 21

41. 4 4 4 4 4 5 25

42. 4 4 3 3 4 5 23

43. 4 4 4 4 4 4 24

44. 4 4 3 3 4 4 22

45. 4 4 2 2 3 3 18

46. 4 4 2 2 4 4 20

47. 4 3 2 2 3 4 18

48. 2 2 2 2 3 3 14

49. 4 4 4 3 4 4 23

50. 3 3 2 2 2 3 15

51. 4 4 3 3 2 2 18

52. 4 4 4 4 4 4 24

53. 3 4 3 4 4 4 22

54. 4 4 4 4 4 4 24

55. 4 3 3 4 3 4 21

Page 163: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

145

56. 4 4 4 4 4 4 24

57. 4 4 4 4 4 4 24

58. 4 4 4 5 4 4 25

59. 4 4 4 3 4 4 23

60. 4 4 4 4 4 4 24

61. 3 4 4 4 4 4 23

62. 4 4 3 3 3 3 20

63. 4 4 4 4 4 4 24

64. 4 3 3 3 3 3 19

65. 4 4 4 4 3 4 23

66. 5 5 5 5 5 5 30

67. 4 4 3 3 4 4 22

68. 4 4 3 3 3 3 20

69. 5 4 4 3 3 4 23

70. 5 5 4 4 3 5 26

71. 5 4 4 3 3 4 23

72. 4 4 4 4 3 4 23

73. 5 5 4 3 4 4 25

74. 4 3 4 3 3 4 21

75. 4 4 4 4 4 4 24

76. 4 4 4 4 4 4 24

77. 4 4 3 3 4 4 22

78. 4 4 4 4 4 4 24

79. 4 4 3 3 4 4 22

80. 5 4 5 4 3 3 24

81. 5 4 5 4 3 3 24

82. 4 4 4 3 4 5 24

83. 5 4 5 4 3 3 24

84. 4 4 4 4 4 4 24

Page 164: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

146

85. 5 4 4 4 4 4 25

86. 4 4 4 4 4 4 24

87. 3 3 3 3 2 3 17

88. 4 4 4 4 4 4 24

89. 4 4 3 3 4 4 22

90. 4 4 4 4 4 4 24

91. 4 4 3 3 5 4 23

92. 4 4 4 4 4 4 24

93. 5 5 4 4 5 4 27

94. 4 4 4 4 3 4 23

95. 4 4 4 4 4 4 24

96. 4 4 4 4 4 4 24

97. 4 4 4 4 4 4 24

98. 4 4 4 4 4 4 24

99. 4 4 5 5 4 5 27

100. 4 4 4 4 4 4 24

Page 165: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

147

Variabel Store Atmosphere

N

o

.

X2 T

O

T

A

L

Q

1

Q

2

Q

3

Q

4

Q

5

Q

6

Q

7

Q

8

Q

9

Q

1

0

Q

1

1

Q

1

2

Q

1

3

Q

1

4

Q

1

5

Q

1

6

Q

1

7

Q

1

8

Q

1

9

Q

2

0

1. 5 3 2 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 5 3 4 4 80

2. 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 67

3. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

4. 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 89

5. 4 4 2 4 3 5 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 69

6. 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 73

7. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 81

8. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 51

9. 2 2 2 3 2 5 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 55

10. 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 69

11. 5 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 90

12. 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 83

13. 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 83

14. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 81

15. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 81

16. 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 75

17. 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 73

18. 3 3 1 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 60

19. 4 3 4 4 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 73

20. 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 65

21. 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 93

22. 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 70

23. 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 66

24. 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 70

25. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

26. 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 48

27. 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 64

28. 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 72

29. 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 75

30. 2 3 3 5 4 3 3 4 2 3 2 3 5 3 5 5 3 3 3 4 68

31. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

32. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

Page 166: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

148

33. 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 86

34. 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

35. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

36. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

37. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

38. 5 4 3 4 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 83

39. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

40. 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 69

41. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

42. 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 79

43. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

44. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 81

45. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

46. 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 91

47. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

48. 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 75

49. 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 70

50. 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 68

51. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 83

52. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

53. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 82

54. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

55. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

56. 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 77

57. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

58. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

59. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

60. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

61. 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 77

62. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

63. 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

64. 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62

65. 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 65

66. 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 89

67. 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 79

68. 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 85

69. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 78

70. 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 90

Page 167: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

149

71. 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

72. 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 71

73. 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 88

74. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

75. 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

76. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

77. 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 82

78. 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 77

79. 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 92

80. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 81

81. 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 64

82. 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 87

83. 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 64

84. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

85. 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 84

86. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

87. 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 68

88. 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 76

89. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 78

90. 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82

91. 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 71

92. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

93. 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 93

94. 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 71

95. 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 70

96. 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 71

97. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

98. 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 89

99. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

100. 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83

Page 168: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

150

Variabel Hedonic Shopping Value

No.

X3

TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6

1. 5 4 5 5 5 4 28

2. 2 4 5 4 5 5 25

3. 4 4 4 4 4 4 24

4. 5 5 5 5 5 5 30

5. 3 5 5 4 5 5 27

6. 3 4 4 4 4 4 23

7. 5 4 3 5 4 4 25

8. 4 3 4 3 4 4 22

9. 4 3 5 3 5 5 25

10. 4 4 4 4 4 3 23

11. 5 5 5 4 5 5 29

12. 5 4 5 4 5 5 28

13. 5 4 5 4 5 5 28

14. 4 4 4 4 4 4 24

15. 4 4 4 4 4 4 24

16. 4 4 4 4 4 4 24

17. 3 4 5 4 4 4 24

18. 4 3 4 3 4 4 22

19. 5 5 5 4 5 5 29

20. 3 3 3 4 4 4 21

21. 5 5 5 5 5 5 30

22. 3 3 4 4 4 4 22

23. 3 4 4 4 4 4 23

24. 4 3 4 3 4 4 22

25. 4 4 4 4 4 4 24

26. 2 3 3 1 3 3 15

Page 169: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

151

27. 4 3 5 4 4 4 24

28. 5 4 4 4 4 4 25

29. 2 4 4 4 4 3 21

30. 5 3 5 2 4 3 22

31. 5 4 5 5 4 5 28

32. 4 4 4 4 4 4 24

33. 5 4 5 5 5 5 29

34. 5 4 5 5 5 5 29

35. 5 4 5 5 4 5 28

36. 4 3 4 4 4 4 23

37. 4 4 4 4 4 4 24

38. 4 4 4 5 4 4 25

39. 3 4 4 4 4 4 23

40. 4 4 4 3 4 4 23

41. 5 4 5 5 4 5 28

42. 4 4 5 5 5 5 28

43. 4 4 4 4 4 4 24

44. 3 4 4 4 4 4 23

45. 3 4 4 4 4 4 23

46. 4 4 5 5 5 5 28

47. 3 4 3 4 3 4 21

48. 3 3 4 4 4 4 22

49. 3 4 4 4 4 4 23

50. 2 3 4 4 4 4 21

51. 4 4 2 4 4 4 22

52. 3 4 4 3 4 4 22

53. 3 4 4 4 4 4 23

54. 5 4 5 5 5 4 28

55. 4 4 4 4 4 4 24

Page 170: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

152

56. 3 4 4 4 4 4 23

57. 4 4 4 4 4 4 24

58. 4 3 5 4 5 4 25

59. 4 4 4 3 4 4 23

60. 4 4 4 4 4 4 24

61. 4 4 4 4 4 4 24

62. 4 4 4 3 4 4 23

63. 5 4 5 5 5 5 29

64. 4 3 4 4 5 4 24

65. 4 3 4 4 4 4 23

66. 5 5 5 5 5 5 30

67. 4 3 4 4 5 3 23

68. 3 4 3 3 5 3 21

69. 4 3 4 4 4 4 23

70. 5 5 5 5 5 5 30

71. 4 3 4 4 4 4 23

72. 3 4 4 3 4 4 22

73. 5 5 5 5 5 5 30

74. 5 5 5 4 5 5 29

75. 5 4 5 4 5 4 27

76. 3 4 4 3 4 4 22

77. 5 4 5 5 5 5 29

78. 4 4 4 4 4 4 24

79. 5 5 4 5 5 5 29

80. 5 4 3 4 4 5 25

81. 5 4 3 4 4 5 25

82. 5 4 5 5 5 3 27

83. 5 4 3 4 4 5 25

84. 4 4 4 4 4 4 24

Page 171: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

153

85. 4 4 4 4 5 5 26

86. 3 4 4 4 4 3 22

87. 2 5 5 5 5 5 27

88. 4 4 4 4 4 4 24

89. 4 4 5 4 5 4 26

90. 5 4 5 5 5 5 29

91. 5 3 3 3 5 4 23

92. 3 4 4 4 4 4 23

93. 3 5 5 5 5 5 28

94. 3 4 5 4 5 5 26

95. 4 4 5 4 5 3 25

96. 4 4 4 3 4 4 23

97. 4 4 4 4 4 4 24

98. 3 4 4 4 4 4 23

99. 5 4 5 4 5 4 27

100. 3 4 4 3 5 4 23

Page 172: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

154

Variabel Perilaku Pembelian Impulsif

No.

Y

TOTAL Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9

1. 5 5 5 4 5 5 4 5 5 43

2. 5 5 4 4 4 3 2 5 4 36

3. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

4. 5 5 5 4 4 5 4 5 4 41

5. 5 4 4 4 3 3 4 4 3 34

6. 5 3 3 3 3 2 3 3 3 28

7. 5 4 4 4 4 5 4 4 4 38

8. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28

9. 5 4 4 3 5 5 3 4 5 38

10. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

11. 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34

12. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

13. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

14. 3 4 3 3 4 3 4 4 4 32

15. 3 4 3 3 4 3 4 4 4 32

16. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

17. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35

18. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28

19. 4 5 5 4 4 4 5 5 4 40

20. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35

21. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

22. 4 4 3 4 3 4 3 4 3 32

23. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35

24. 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30

25. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

26. 3 3 2 3 2 1 2 3 2 21

Page 173: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

155

27. 4 3 2 3 4 3 3 3 4 29

28. 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35

29. 3 4 4 4 4 3 3 4 4 33

30. 2 4 2 4 4 3 3 4 4 30

31. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

32. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

33. 4 5 4 4 4 4 4 5 4 38

34. 4 5 4 4 4 4 4 5 4 38

35. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

36. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

37. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

38. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

39. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

40. 4 3 4 4 4 4 3 3 4 33

41. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

42. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

43. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

44. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

45. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

46. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

47. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

48. 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34

49. 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34

50. 4 3 3 3 3 4 2 3 3 28

51. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

52. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

53. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

54. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

55. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

Page 174: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

156

56. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

57. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

58. 4 5 5 4 4 4 4 5 4 39

59. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

60. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

61. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

62. 5 4 4 4 4 4 3 4 4 36

63. 5 5 4 5 4 5 4 5 4 41

64. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

65. 3 4 4 4 3 4 3 4 3 32

66. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

67. 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38

68. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

69. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

70. 4 5 5 5 5 5 4 5 5 43

71. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

72. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

73. 4 5 5 4 4 5 4 5 4 40

74. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

75. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

76. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

77. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

78. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

79. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

80. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

81. 5 3 4 3 3 4 3 3 3 31

82. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

83. 5 3 4 3 3 4 3 3 3 31

84. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

Page 175: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

157

85. 5 5 4 4 5 4 4 5 5 41

86. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

87. 5 4 3 4 4 4 3 4 4 35

88. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34

89. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

90. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

91. 5 3 3 4 4 4 4 3 4 34

92. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

93. 5 4 5 5 4 5 4 4 4 40

94. 5 5 4 4 5 5 3 5 5 41

95. 5 4 3 4 4 4 4 4 4 36

96. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

97. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

98. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

99. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

100. 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

Page 176: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

158

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Shopping Lifestyle

Correlations

VAR

0000

1

VAR0

0002

VAR0

0003

VAR0

0004

VAR0

0005

VAR0

0006

Total

VAR0

0001

Pearson

Correlation 1 .717

** .567

** .701

** .613

** .678

**

.852*

*

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0002

Pearson

Correlation

.71

7**

1 .539

** .602

** .763

** .735

**

.845*

*

Sig. (2-tailed) .00

0

.002 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0003

Pearson

Correlation

.56

7**

.539

** 1 .811

** .673

** .577

**

.831*

*

Sig. (2-tailed) .00

1 .002

.000 .000 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0004

Pearson

Correlation

.70

1**

.602

** .811

** 1 .661

** .553

**

.867*

*

Sig. (2-tailed) .00

0 .000 .000

.000 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0005

Pearson

Correlation

.61

3**

.763

** .673

** .661

** 1 .642

**

.849*

*

Sig. (2-tailed) .00

0 .000 .000 .000

.000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0006

Pearson

Correlation

.67

8**

.735

** .577

** .553

** .642

** 1

.818*

*

Sig. (2-tailed) .00

0 .000 .001 .002 .000

.000

N 30 30 30 30 30 30 30

Total

Pearson

Correlation

.85

2**

.845

** .831

** .867

** .849

** .818

** 1

Sig. (2-tailed) .00

0 .000 .000 .000 .000 .000

Page 177: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

159

N 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.916 6

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Store Atmosphere

V

A

R

0

0

0

0

1

V

A

R

0

0

0

0

2

V

A

R

0

0

0

0

3

V

A

R

0

0

0

0

4

V

A

R

0

0

0

0

5

V

A

R

0

0

0

0

6

V

A

R

0

0

0

0

7

V

A

R

0

0

0

1

0

V

A

R

0

0

0

0

8

V

A

R

0

0

0

0

9

V

A

R

0

0

0

1

1

V

A

R

0

0

0

1

2

V

A

R

0

0

0

1

3

V

A

R

0

0

0

1

4

V

A

R

0

0

0

1

5

V

A

R

0

0

0

1

6

V

A

R

0

0

0

1

7

V

A

R

0

0

0

1

8

V

A

R

0

0

0

1

9

V

A

R

0

0

0

2

0

T

O

T

A

L

V

A

R

0

0

0

0

1

Pear

son

Corr

elati

on

1

.6

4

2*

*

.4

3

8*

.4

1

6*

.4

2

9*

.3

2

5

.5

8

5*

*

.7

7

0*

*

.5

1

4*

*

.6

4

2*

*

1.

0

0

0*

*

.6

4

2*

*

.0

8

7

.5

2

4*

*

.2

7

1

.2

7

1

.7

7

0*

*

.6

4

2*

*

.5

8

5*

*

.4

2

9*

.7

7

2**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

1

6

.0

2

2

.0

1

8

.0

8

0

.0

0

1

.0

0

0

.0

0

4

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.6

4

8

.0

0

3

.1

4

7

.1

4

7

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

1

.0

1

8

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

0

2

Pear

son

Corr

elati

on

.6

4

2*

*

1

.5

0

6*

*

.5

0

5*

*

.5

1

8*

*

.2

2

4

.7

9

7*

*

.6

3

3*

*

.4

5

7*

.5

4

7*

*

.6

4

2*

*

1.

0

0

0*

*

.3

0

0

.5

7

9*

*

.4

7

6*

*

.4

7

6*

*

.6

3

3*

*

1.

0

0

0*

*

.7

9

7*

*

.5

1

8*

*

.8

4

0**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

0

4

.0

0

4

.0

0

3

.2

3

4

.0

0

0

.0

0

0

.0

1

1

.0

0

2

.0

0

0

.0

0

0

.1

0

7

.0

0

1

.0

0

8

.0

0

8

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

3

.0

0

0

Page 178: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

160

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

0

3

Pear

son

Corr

elati

on

.4

3

8*

.5

0

6*

*

1

.3

6

1

.4

3

3*

.1

6

5

.3

0

5

.5

1

2*

*

.7

7

9*

*

.4

4

7*

.4

3

8*

.5

0

6*

*

.5

3

3*

*

.5

1

0*

*

.5

2

0*

*

.5

2

0*

*

.5

1

2*

*

.5

0

6*

*

.3

0

5

.4

3

3*

.6

6

7**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

1

6

.0

0

4

.0

5

0

.0

1

7

.3

8

5

.1

0

1

.0

0

4

.0

0

0

.0

1

3

.0

1

6

.0

0

4

.0

0

2

.0

0

4

.0

0

3

.0

0

3

.0

0

4

.0

0

4

.1

0

1

.0

1

7

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

0

4

Pear

son

Corr

elati

on

.4

1

6*

.5

0

5*

*

.3

6

1

1

.5

8

7*

*

.3

8

0*

.5

2

6*

*

.5

4

3*

*

.5

4

3*

*

.3

6

6*

.4

1

6*

.5

0

5*

*

.4

7

8*

*

.3

3

2

.6

6

6*

*

.6

6

6*

*

.5

4

3*

*

.5

0

5*

*

.5

2

6*

*

.5

8

7*

*

.7

0

7**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

2

2

.0

0

4

.0

5

0

.0

0

1

.0

3

8

.0

0

3

.0

0

2

.0

0

2

.0

4

7

.0

2

2

.0

0

4

.0

0

8

.0

7

3

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

2

.0

0

4

.0

0

3

.0

0

1

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

0

5

Pear

son

Corr

elati

on

.4

2

9*

.5

1

8*

*

.4

3

3*

.5

8

7*

*

1

.1

1

2

.4

5

5*

.4

0

6*

.5

3

3*

*

.3

0

8

.4

2

9*

.5

1

8*

*

.6

0

7*

*

.4

5

0*

.6

1

9*

*

.6

1

9*

*

.4

0

6*

.5

1

8*

*

.4

5

5*

1.

0

0

0*

*

.6

9

4**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

1

8

.0

0

3

.0

1

7

.0

0

1

.5

5

6

.0

1

1

.0

2

6

.0

0

2

.0

9

8

.0

1

8

.0

0

3

.0

0

0

.0

1

3

.0

0

0

.0

0

0

.0

2

6

.0

0

3

.0

1

1

.0

0

0

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

Pear

son

Corr

elati

on

.3

2

5

.2

2

4

.1

6

5

.3

8

0*

.1

1

2

1

.3

7

7*

.3

7

5*

.0

4

7

.3

2

8

.3

2

5

.2

2

4

.1

4

7

.4

2

8*

.1

3

3

.1

3

3

.3

7

5*

.2

2

4

.3

7

7*

.1

1

2

.4

1

5*

Page 179: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

161

0

0

6

Sig.

(2-

taile

d)

.0

8

0

.2

3

4

.3

8

5

.0

3

8

.5

5

6

.0

4

0

.0

4

1

.8

0

6

.0

7

7

.0

8

0

.2

3

4

.4

3

8

.0

1

8

.4

8

2

.4

8

2

.0

4

1

.2

3

4

.0

4

0

.5

5

6

.0

2

2

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

0

7

Pear

son

Corr

elati

on

.5

8

5*

*

.7

9

7*

*

.3

0

5

.5

2

6*

*

.4

5

5*

.3

7

7*

1

.6

4

4*

*

.3

4

6

.6

6

6*

*

.5

8

5*

*

.7

9

7*

*

.2

0

4

.6

2

1*

*

.5

3

3*

*

.5

3

3*

*

.6

4

4*

*

.7

9

7*

*

1.

0

0

0*

*

.4

5

5*

.8

1

5**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

1

.0

0

0

.1

0

1

.0

0

3

.0

1

1

.0

4

0

.0

0

0

.0

6

1

.0

0

0

.0

0

1

.0

0

0

.2

7

9

.0

0

0

.0

0

2

.0

0

2

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

1

1

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

1

0

Pear

son

Corr

elati

on

.7

7

0*

*

.6

3

3*

*

.5

1

2*

*

.5

4

3*

*

.4

0

6*

.3

7

5*

.6

4

4*

*

1

.6

2

8*

*

.6

3

3*

*

.7

7

0*

*

.6

3

3*

*

.2

4

6

.4

1

1*

.5

1

8*

*

.5

1

8*

*

1.

0

0

0*

*

.6

3

3*

*

.6

4

4*

*

.4

0

6*

.8

3

1**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

4

.0

0

2

.0

2

6

.0

4

1

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.1

8

9

.0

2

4

.0

0

3

.0

0

3

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

2

6

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

0

8

Pear

son

Corr

elati

on

.5

1

4*

*

.4

5

7*

.7

7

9*

*

.5

4

3*

*

.5

3

3*

*

.0

4

7

.3

4

6

.6

2

8*

*

1

.3

9

9*

.5

1

4*

*

.4

5

7*

.4

7

8*

*

.3

5

4

.5

1

8*

*

.5

1

8*

*

.6

2

8*

*

.4

5

7*

.3

4

6

.5

3

3*

*

.6

8

8**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

4

.0

1

1

.0

0

0

.0

0

2

.0

0

2

.8

0

6

.0

6

1

.0

0

0

.0

2

9

.0

0

4

.0

1

1

.0

0

8

.0

5

5

.0

0

3

.0

0

3

.0

0

0

.0

1

1

.0

6

1

.0

0

2

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

Page 180: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

162

V

A

R

0

0

0

0

9

Pear

son

Corr

elati

on

.6

4

2*

*

.5

4

7*

*

.4

4

7*

.3

6

6*

.3

0

8

.3

2

8

.6

6

6*

*

.6

3

3*

*

.3

9

9*

1

.6

4

2*

*

.5

4

7*

*

.3

0

0

.6

4

2*

*

.4

0

5*

.4

0

5*

.6

3

3*

*

.5

4

7*

*

.6

6

6*

*

.3

0

8

.7

2

2**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

0

2

.0

1

3

.0

4

7

.0

9

8

.0

7

7

.0

0

0

.0

0

0

.0

2

9

.0

0

0

.0

0

2

.1

0

7

.0

0

0

.0

2

6

.0

2

6

.0

0

0

.0

0

2

.0

0

0

.0

9

8

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

1

1

Pear

son

Corr

elati

on

1.

0

0

0*

*

.6

4

2*

*

.4

3

8*

.4

1

6*

.4

2

9*

.3

2

5

.5

8

5*

*

.7

7

0*

*

.5

1

4*

*

.6

4

2*

*

1

.6

4

2*

*

.0

8

7

.5

2

4*

*

.2

7

1

.2

7

1

.7

7

0*

*

.6

4

2*

*

.5

8

5*

*

.4

2

9*

.7

7

2**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

0

0

.0

1

6

.0

2

2

.0

1

8

.0

8

0

.0

0

1

.0

0

0

.0

0

4

.0

0

0

.0

0

0

.6

4

8

.0

0

3

.1

4

7

.1

4

7

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

1

.0

1

8

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

1

2

Pear

son

Corr

elati

on

.6

4

2*

*

1.

0

0

0*

*

.5

0

6*

*

.5

0

5*

*

.5

1

8*

*

.2

2

4

.7

9

7*

*

.6

3

3*

*

.4

5

7*

.5

4

7*

*

.6

4

2*

*

1

.3

0

0

.5

7

9*

*

.4

7

6*

*

.4

7

6*

*

.6

3

3*

*

1.

0

0

0*

*

.7

9

7*

*

.5

1

8*

*

.8

4

0**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

4

.0

0

4

.0

0

3

.2

3

4

.0

0

0

.0

0

0

.0

1

1

.0

0

2

.0

0

0

.1

0

7

.0

0

1

.0

0

8

.0

0

8

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

3

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

Pear

son

Corr

elati

on

.0

8

7

.3

0

0

.5

3

3*

*

.4

7

8*

*

.6

0

7*

*

.1

4

7

.2

0

4

.2

4

6

.4

7

8*

*

.3

0

0

.0

8

7

.3

0

0

1

.4

3

8*

.6

8

8*

*

.6

8

8*

*

.2

4

6

.3

0

0

.2

0

4

.6

0

7*

*

.5

1

8**

Page 181: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

163

0

1

3

Sig.

(2-

taile

d)

.6

4

8

.1

0

7

.0

0

2

.0

0

8

.0

0

0

.4

3

8

.2

7

9

.1

8

9

.0

0

8

.1

0

7

.6

4

8

.1

0

7

.0

1

5

.0

0

0

.0

0

0

.1

8

9

.1

0

7

.2

7

9

.0

0

0

.0

0

3

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

1

4

Pear

son

Corr

elati

on

.5

2

4*

*

.5

7

9*

*

.5

1

0*

*

.3

3

2

.4

5

0*

.4

2

8*

.6

2

1*

*

.4

1

1*

.3

5

4

.6

4

2*

*

.5

2

4*

*

.5

7

9*

*

.4

3

8*

1

.4

1

8*

.4

1

8*

.4

1

1*

.5

7

9*

*

.6

2

1*

*

.4

5

0*

.7

0

6**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

3

.0

0

1

.0

0

4

.0

7

3

.0

1

3

.0

1

8

.0

0

0

.0

2

4

.0

5

5

.0

0

0

.0

0

3

.0

0

1

.0

1

5

.0

2

2

.0

2

2

.0

2

4

.0

0

1

.0

0

0

.0

1

3

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

1

5

Pear

son

Corr

elati

on

.2

7

1

.4

7

6*

*

.5

2

0*

*

.6

6

6*

*

.6

1

9*

*

.1

3

3

.5

3

3*

*

.5

1

8*

*

.5

1

8*

*

.4

0

5*

.2

7

1

.4

7

6*

*

.6

8

8*

*

.4

1

8*

1

1.

0

0

0*

*

.5

1

8*

*

.4

7

6*

*

.5

3

3*

*

.6

1

9*

*

.7

0

8**

Sig.

(2-

taile

d)

.1

4

7

.0

0

8

.0

0

3

.0

0

0

.0

0

0

.4

8

2

.0

0

2

.0

0

3

.0

0

3

.0

2

6

.1

4

7

.0

0

8

.0

0

0

.0

2

2

.0

0

0

.0

0

3

.0

0

8

.0

0

2

.0

0

0

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

1

6

Pear

son

Corr

elati

on

.2

7

1

.4

7

6*

*

.5

2

0*

*

.6

6

6*

*

.6

1

9*

*

.1

3

3

.5

3

3*

*

.5

1

8*

*

.5

1

8*

*

.4

0

5*

.2

7

1

.4

7

6*

*

.6

8

8*

*

.4

1

8*

1.

0

0

0*

*

1

.5

1

8*

*

.4

7

6*

*

.5

3

3*

*

.6

1

9*

*

.7

0

8**

Sig.

(2-

taile

d)

.1

4

7

.0

0

8

.0

0

3

.0

0

0

.0

0

0

.4

8

2

.0

0

2

.0

0

3

.0

0

3

.0

2

6

.1

4

7

.0

0

8

.0

0

0

.0

2

2

.0

0

0

.0

0

3

.0

0

8

.0

0

2

.0

0

0

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

Page 182: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

164

V

A

R

0

0

0

1

7

Pear

son

Corr

elati

on

.7

7

0*

*

.6

3

3*

*

.5

1

2*

*

.5

4

3*

*

.4

0

6*

.3

7

5*

.6

4

4*

*

1.

0

0

0*

*

.6

2

8*

*

.6

3

3*

*

.7

7

0*

*

.6

3

3*

*

.2

4

6

.4

1

1*

.5

1

8*

*

.5

1

8*

*

1

.6

3

3*

*

.6

4

4*

*

.4

0

6*

.8

3

1**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

4

.0

0

2

.0

2

6

.0

4

1

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.1

8

9

.0

2

4

.0

0

3

.0

0

3

.0

0

0

.0

0

0

.0

2

6

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

1

8

Pear

son

Corr

elati

on

.6

4

2*

*

1.

0

0

0*

*

.5

0

6*

*

.5

0

5*

*

.5

1

8*

*

.2

2

4

.7

9

7*

*

.6

3

3*

*

.4

5

7*

.5

4

7*

*

.6

4

2*

*

1.

0

0

0*

*

.3

0

0

.5

7

9*

*

.4

7

6*

*

.4

7

6*

*

.6

3

3*

*

1

.7

9

7*

*

.5

1

8*

*

.8

4

0**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

4

.0

0

4

.0

0

3

.2

3

4

.0

0

0

.0

0

0

.0

1

1

.0

0

2

.0

0

0

.0

0

0

.1

0

7

.0

0

1

.0

0

8

.0

0

8

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

3

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

0

1

9

Pear

son

Corr

elati

on

.5

8

5*

*

.7

9

7*

*

.3

0

5

.5

2

6*

*

.4

5

5*

.3

7

7*

1.

0

0

0*

*

.6

4

4*

*

.3

4

6

.6

6

6*

*

.5

8

5*

*

.7

9

7*

*

.2

0

4

.6

2

1*

*

.5

3

3*

*

.5

3

3*

*

.6

4

4*

*

.7

9

7*

*

1

.4

5

5*

.8

1

5**

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

1

.0

0

0

.1

0

1

.0

0

3

.0

1

1

.0

4

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

6

1

.0

0

0

.0

0

1

.0

0

0

.2

7

9

.0

0

0

.0

0

2

.0

0

2

.0

0

0

.0

0

0

.0

1

1

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

V

A

R

0

0

Pear

son

Corr

elati

on

.4

2

9*

.5

1

8*

*

.4

3

3*

.5

8

7*

*

1.

0

0

0*

*

.1

1

2

.4

5

5*

.4

0

6*

.5

3

3*

*

.3

0

8

.4

2

9*

.5

1

8*

*

.6

0

7*

*

.4

5

0*

.6

1

9*

*

.6

1

9*

*

.4

0

6*

.5

1

8*

*

.4

5

5*

1

.6

9

4**

Page 183: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

165

0

2

0

Sig.

(2-

taile

d)

.0

1

8

.0

0

3

.0

1

7

.0

0

1

.0

0

0

.5

5

6

.0

1

1

.0

2

6

.0

0

2

.0

9

8

.0

1

8

.0

0

3

.0

0

0

.0

1

3

.0

0

0

.0

0

0

.0

2

6

.0

0

3

.0

1

1

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

T

O

T

A

L

Pear

son

Corr

elati

on

.7

7

2*

*

.8

4

0*

*

.6

6

7*

*

.7

0

7*

*

.6

9

4*

*

.4

1

5*

.8

1

5*

*

.8

3

1*

*

.6

8

8*

*

.7

2

2*

*

.7

7

2*

*

.8

4

0*

*

.5

1

8*

*

.7

0

6*

*

.7

0

8*

*

.7

0

8*

*

.8

3

1*

*

.8

4

0*

*

.8

1

5*

*

.6

9

4*

*

1

Sig.

(2-

taile

d)

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

2

2

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

3

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

.0

0

0

N 3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

3

0

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.953 20

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Hedonic Shopping Value

Correlations

VAR0

0001

VAR0

0002

VAR0

0003

VAR0

0004

VAR0

0005

VAR0

0006

TOT

AL

VAR0

0001

Pearson

Correlation 1 .296 .355 .323 .434

* .344

.666*

*

Sig. (2-

tailed)

.112 .054 .081 .017 .063 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0002

Pearson

Correlation .296 1 .408

* .627

** .586

** .521

**

.752*

*

Sig. (2-

tailed) .112

.025 .000 .001 .003 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Page 184: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

166

VAR0

0003

Pearson

Correlation .355 .408

* 1 .229 .780

** .591

**

.709*

*

Sig. (2-

tailed) .054 .025

.223 .000 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0004

Pearson

Correlation .323 .627

** .229 1 .502

** .436

*

.710*

*

Sig. (2-

tailed) .081 .000 .223

.005 .016 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0005

Pearson

Correlation .434

* .586

** .780

** .502

** 1 .846

**

.885*

*

Sig. (2-

tailed) .017 .001 .000 .005

.000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

VAR0

0006

Pearson

Correlation .344 .521

** .591

** .436

* .846

** 1

.793*

*

Sig. (2-

tailed) .063 .003 .001 .016 .000

.000

N 30 30 30 30 30 30 30

TOTA

L

Pearson

Correlation .666

** .752

** .709

** .710

** .885

** .793

** 1

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.821 6

Page 185: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

167

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Perilaku Pembelian Impulsif

Correlations

VA

R00

001

VA

R00

002

VA

R00

003

VA

R00

004

VA

R00

005

VA

R00

006

VA

R00

007

VA

R00

008

VA

R00

009

TO

TA

L

VA

R00

001

Pearson

Correlati

on

1 .304 .583

**

.244 .243 .485

**

.189 .304 .243 .55

9**

Sig. (2-

tailed)

.103 .001 .193 .195 .007 .317 .103 .195

.00

1

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VA

R00

002

Pearson

Correlati

on

.304 1 .753

**

.710**

.571**

.606**

.467**

1.00

0**

.571**

.85

2**

Sig. (2-

tailed) .103

.000 .000 .001 .000 .009 .000 .001

.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VA

R00

003

Pearson

Correlati

on

.583**

.753**

1

.619**

.487**

.678**

.585**

.753**

.487**

.87

7**

Sig. (2-

tailed) .001 .000

.000 .006 .000 .001 .000 .006

.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VA

R00

004

Pearson

Correlati

on

.244 .710

**

.619**

1 .306

.506**

.457*

.710**

.306

.68

2**

Sig. (2-

tailed) .193 .000 .000

.100 .004 .011 .000 .100

.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VA

R00

005

Pearson

Correlati

on

.243 .571

**

.487**

.306 1

.657**

.383*

.571**

1.00

0**

.75

6**

Sig. (2-

tailed) .195 .001 .006 .100

.000 .037 .001 .000

.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VA

R00

006

Pearson

Correlati

on

.485**

.606**

.678**

.506**

.657**

1

.533**

.606**

.657**

.85

5**

Page 186: PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33314/1... · PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, STORE ATMOSPHERE, DAN HEDONIC SHOPPING

168

Sig. (2-

tailed) .007 .000 .000 .004 .000

.002 .000 .000

.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VA

R00

007

Pearson

Correlati

on

.189 .467

**

.585**

.457*

.383*

.533**

1

.467**

.383*

.65

2**

Sig. (2-

tailed) .317 .009 .001 .011 .037 .002

.009 .037

.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VA

R00

008

Pearson

Correlati

on

.304 1.00

0**

.753**

.710**

.571**

.606**

.467**

1

.571**

.85

2**

Sig. (2-

tailed) .103 .000 .000 .000 .001 .000 .009

.001

.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

VA

R00

009

Pearson

Correlati

on

.243 .571

**

.487**

.306

1.00

0**

.657**

.383*

.571**

1

.75

6**

Sig. (2-

tailed) .195 .001 .006 .100 .000 .000 .037 .001

.00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOT

AL

Pearson

Correlati

on

.559**

.852**

.877**

.682**

.756**

.855**

.652**

.852**

.756**

1

Sig. (2-

tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.904 9