pengaruh return on asset, debt to asset ratio,...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO ASSET RATIO,
DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi di BEI
Periode 2011-2015)
RATNA ZULIATI
NIM 110462201122
Jurusan Akuntansi
UMRAH
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh return on asset, debt to
asset ratio, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dalam laporan
tahunan perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI Tahun 2011-
2015.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Metode pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat 11 perusahaan yang
digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Metode analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda, uji hipotesis yaitu koefisien determinan (R2), uji t dan uji F.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA), Debt to
asset ratio dan kebijakan dividen menunjukkan pengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan dengan nilai Adjusted R Square adalah 0.176, hal ini berarti 17,6%
variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya
82,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
2
Hasil penelitian parsial menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang di
ukur dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai
signifikansi 0.001 atau lebih kecil dari 0.05 dan dilihat thitung 3,581> ttabel
2.3534 sehingga Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Debt to asset ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai nilai signifikansi
0.579 atau lebih besar dari 0.05 dan dilihat dari nilai thitung- 0,559 < ttabel
2.3534 sehingga Ho2 diterima dan Ha2 ditolak. Kebijakan dividen tidak
berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan corporate governance
dengan nilai nilai signifikansi 0.069 atau lebih besar dari 0.05 dan dilihat dari nilai
thitung -1.855 < ttabel 2.3534 sehingga Ho3 diterima dan Ha3 ditolak. Dan secara
simultan (uji F) return on asset, debt to asset ratio, dan kebijakan dividen
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
Kata kunci: Nilai perusahaan, Return on Asset, Debt to Asset Ratio,
Kebijakan dividen
1.PENDAHULUAN
Harmono, (2009:50) Nilai perusahaan dapat diukur melalui nilai harga
saham di pasar berdasarkan terbentuknya harga saham perusahaan dipasar, yang
merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja perusahaan secara riil.
Dikatakan secara rill karena terbentuknya harga di pasar merupakan bertemunya
titik-titik kestabilan kekuatan permintaan dan titik-titik kestabilan kekuatan
penawaran harga yang secara riil terjadi transaksi jual beli surat berharga di pasar
modal antara para penjual (emiten) dan para investor, atau sering disebut sebagai
ekuilibrium pasar.
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Laporan Keuangan
Fahmi, (2012:2) Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi
tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.
3
2.1.2 Nilai Perusahaan
Harmono, (2009:50) Nilai perusahaan dapat diukur melalui nilai harga
saham di pasar berdasarkan terbentuknya harga saham perusahaan di pasar, yang
merupakan refleksi penilaian oleh publik terhadap kinerja perusahaan secara riil.
Adapun rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:
PBV= Harga saham per lembar saham
Nilai buku per lembar sahan
(Arifin, 2007:89), Nilai buku dihitung dengan:
Nilai Buku = Jumlah Modal
Jumlah Saham Beredar
2.1.3 Profitabilitas
Hery, (2016:192) Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas
normal bisnisnya.
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung hasil
pengembalian aset:
ROA= LABA BERSIH
TOTAL ASET
2.1.4 Leverage
4
Fahmi, (2012:127) Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar
perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan
membayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme
leverage (utang eksterm) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkatan utang yang
tinggi dan sulit untuk melepaskan rasio leverage utang tertentu..
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio utang:
Debt to Asset Ratio = TOTAL UTANG
TOTAL ASET
2.1.5 Kebijakan Dividen
Hery, (2016:309) Dividen adalah salah satu daya tarik, yang membuat
investor mau menginvestasikan uangnya kedalam saham perseroan. Brigham dan
Houston, (2011:211) Profesor Merton Miller dan Franco Modigliani (MM)
Mengemukakan teori bahwa kebijakan dividen tidak berdampak pada harga
saham maupun biaya modal suatu perusahaan, kebijakan dividen merupakan
sesuatu yang ireleven (irrelevant).
Menurut ( Haryono, 2011) mengukur persentase laba yang dibayarkan
dalam bentuk dividen tunai Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Dividen Payout= Dividen Kas
Laba Bersih
5
2.2 PENELITIAN TERDAHULU
Yangs Analisa (2011) dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Lanti Triagustina (2014) dengan judul Pengaruh Return On Asset dan
Return On Equity terhadap Nilai Perusahaan
Andianto Abdullah (2014) dengan judul Analisis pengaruh kebijakan
dividen, kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi terhadap Nilai
Perusahaan manufaktur di BEI Periode 2009-2012
Himatul Ulya (2014) dengan judul Analisis pengaruh kebijakan hutang,
kebijakan dividen, profitabilitas, kinerja perusahaan dan keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI Periode 2009-2011 i
I Gusti Ngurah Gede Rudangga (2016) dengan judul Pengaruh ukuran
perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Putu Mikhy (2016) dengan judul pengaruh ukuran perusahaan, leverage,
dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Eno Fuji Astriani (2014) dengan judul pengaruh kepemilikan manajerial,
leverage, Profitabilitas, ukuran perusahaan dan Investment Opportunity Set
terhadap nilai perusahaan.
2.4.1 Pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian sebelumnya oleh Yang Analisa, (2011), Andianto Abdillah
(2014) dan Lianti Triagustina (2014) menyimpulkan bahwa, profitabilitas
(ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
2.4.2 Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Nilai Perusahaan
6
Penelitian sebelumnya oleh Yang Analisa, (2011), Andianto Abdillah
(2014) dan Lianti Triagustina (2014) menyimpulkan bahwa, profitabilitas (ROA)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
2.4.3 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Yang Analisa (2011), yang menyimpulkan
bahwa Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Andianto Abdullah (2014), yang
menyimpulkan bahwa Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
2.4.4 Pengaruh Return On Asset, Debt to Asset Ratio, dan Kebijakan
terhadap Nilai Perusahaan
Selain melakukan uji parsial, penelitian ini juga melakukan uji simultan
untuk meneliti apakah ketiga variabel yaitu Return On Asset, Debt to Asset Ratio
dan Kebijakan dividen sebagai variabel independen dan Nilai Perusahaan sebagai
variabel dependen yang telah dijelaskan sebelumnya berpengaruh secara bersama-
sama.
III METEDOLOGI PENULISAN
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, dan data
tersebut juga merupakan data sekunder yaitu meliputi data atau laporan
keuangan perusahaan industri barang konsumsi periode tahun 2011 sampai 2015.
7
Penelitian ini diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS 21.0
yang akan dipaparkan dari hasil pengujian regresi linear berganda yang
menyajikan data profil penelitian, uji asumsi klasik yang terdiri dari, uji
normalitas, uji multikoloniearitas, dan uji autokorelasi. Selain itu, terdapat
pengujian hipotesis yang diantaranya, uji F, uji T, dan uji derajat determinasi.
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.1.1.2 Uji Normalitas
Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa grafik
histogram menggambarkan data yang berdistribusi normal atau mendekati normal
karena bentuknya membentuk seperti lonceng.
8
Dari data di atas one-sample Kolmogorov-Smirnov adalah 1,213 dan
signifikan 0,105 dan nilainya jauh diatas α=0.05 hal ini berarti hipotesis nol
diterima atau berdistribusi secara normal.
4.1.1.3. Uji Heteroskedastisitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 55
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
.90842612
Most Extreme
Differences
Absolute .164
Positive .164
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z 1.213
Asymp. Sig. (2-tailed) .105
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data
9
Dari gambar diatas hasil grafik plot residual menunjukkan tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi ini, karena terlihat pada gambar grafik plot
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
4.1.2.2.3 Uji Multikolonieritas
Tabel 4.5
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardiz
ed
Coefficients
Standar
dized
Coeffic
ients
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 8.199 .391 20.960 .000
ROA 6.612 1.846 .587 3.581 .001 .569 1.759
DEBTTOA
SSETRATI
O
-.389 .696 -.071 -.559 .579 .935 1.070
KEBIJAKA
NDEVIDEN
-
1.062
.572 -.302 -1.855 .069 .577 1.733
10
a. Dependent Variable: LN_Y
Dari tabel 4.5 diatas, hasil uji multikolenieritas menunjukkan hasil variabel
Return On Asset, variabel debt to asset ratio dan variabel kebijakan dividen
memiliki nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
tidak terjadi multikolonieritas.
4.1.1.4 Uji Autokorelasi
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .471a .222 .176 .93476 1.272
a. Predictors: (Constant), KEBIJAKANDEVIDEN,
DEBTTOASSETRATIO, ROA
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
Dilihat pada tabel 4.7 diatas, nilai DW sebesar 1.272, nilai ini akan kita
bandingkan dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 55 (n)
dan jumlah variabel independen 3 (k=3). Jadi dapat diketahui bahwa nilai d
(Durbin-Watson) sebesar 1.272, du sebesar 1.184 terletak pada daerah du < dw <
4-du (1.184 < 1.272 < 1.754), maka H0 di terima, kesimpulannya yaitu tidak
terjadi autokorelasi pada model regresi.
11
4.2.1 Pengujian Hipotesis
4.2.1.1 Uji T (Uji Parsial
Tabel 4.9
Hasil uji t atau uji parsial
Coefficients ͣ
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, maka hasil regresi berganda dapat dianalisis
dengan t tabel sebesar 1.684 (df = n-k-1 = 55-5-1= 49, signifikansi 0.05) Dapat
diketahui bahwa nilai signifikan variabel independen : Return On Asset 0,001,
Debt to Asset Ratio 0,579 dan Kebijakan dividen 0,069.
Pengaruh Return On Asset (X1) terhadap Nila
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tol
eran
ce
VIF
1
(Consta
nt)
8.199 .391 20.960 .000
ROA 6.612 1.846 .587 3.581 .001 .569 1.759
DEBTT
OASSE
TRATI
O
-.389 .696 -.071 -.559 .579 .935 1.070
KEBIJA
KANDE
VIDEN
-1.062 .572 -.302 -1.855 .069 .577 1.733
12
a. i Perusahaan (Y)
T hitung > T tabel 3.581 > 1.684 (df = n-k-1 = 55-5-1= 49) dengan nilai
signifikan ( sig = 0,001 < 0,05 ), maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan. Sehingga
hipotesis (Ha1) yang di ajukan yaitu Return On Asset berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan diterima.
b. Pengaruh Debt to Asset Ratio (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
T hitung < T tabel -0,559 < 1.684 (df= n-k-1=55-5-1=49) dengan nilai
signifikan (sig=0,579 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa debt to asset ratio
tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan. Sehingga
hipotesis (Ha2) yang diajukan yaitu debt to asset ratio berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan ditolak.
c. Pengaruh Kebijakan Dividen (X3) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
T hitung < T tabel -1,855 < 1.684 (df=n-k-1=55-5-1=49) dengan nilai
signifikan (sig=0,069 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Kebijakan dividen
tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap nilai perusahaan. Sehingga
hipotesis (Ha3) yang diajukan yaitu Kebijakan dividen tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan ditolak.
4.2.1.2 Uji F (Uji Simultan)
Tabel 4.10
Hasil Uji F atau Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
13
Tabel 4.11
Hasil Uji Adjusted R Square
Model Summaryᵇ
a.Predictors: (Constant),Return On Asset, Debt to Asset Ratio dan Kebijakan
Dividen.
b.Dependent Variabel :LN_Y
Berdasarkan tabel 4.11 diatas nilai Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 0.176. Hal ini berarti bahwa variabel independen (Return On
Asset, Debt to Asset Ratio dan Kebijakan Dividen), mampu menjelaskan Nilai
Perusahaan sebesar 17.6%. Sedangkan sisanya 82.4% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
1
Regression 12.723 3 4.241 4.853 .005b
Residual 44.563 51 .874
Total 57.286 54
a. Dependent Variable: LN_Y
b. Predictors: (Constant), Kebijakan dividen, debt to asset ratio, return on asset
Sumber :Output SPSS 21 (2017)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.10 diatas, dapat dilihat Fhitung sebesar
4.853 dan Ftabel 2.53 sebesar (α = 0.05), df pembilang = 3, df penyebut 55)
dengan signifikansi 0.005. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Fhitung
Ftabel (4.853 > 2.53 ) dengan signifikansi 0.005 < 0.05 yang menunjukkan
secara bersama-sama return on asset, debt to asset ratio dan kebijakan dividen
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
4.2.1.3 Uji Derajat Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .471a .222 .176 .93476
14
4.2.1.4 Regresi linear berganda
Tabel 4.8
Hasil uji regresi linear berganda
Coefficientsa
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dianalisis model regresi linier berganda sebagai
berikut:
Ln (Rs) = 8.199 + 6.612 ROA - 0.389 DAR-1.062 KD+ e
Dari persamaan model regresi linier tersebut dapat dijelaskan seperti berikut:
a) Konstanta (α)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tol
eran
ce
VIF
1
(Consta
nt)
8.199 .391 20.960 .000
ROA 6.612 1.846 .587 3.581 .001 .569 1.759
DEBTT
OASSE
TRATI
O
-.389 .696 -.071 -.559 .579 .935 1.070
KEBIJA
KANDE
VIDEN
-1.062 .572 -.302 -1.855 .069 .577 1.733
15
Nilai Konstan (α) sebesar 8.199 menunjukkan bahwa variabeet l ROA,
Debt to Asset Ratio dan Kebijakan Dividen bernilai nol maka nilai
perusahaan nilainya positif adalah 8.199.
b) Koefisien β1 untuk variabel Return On Asset
Nilai koefisien untuk variabel Return On Asset adalah sebesar 6.612.Nilai
β1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
variabel Return On Asset terhadap nilai perusahaan. Ini berarti setiap
terjadi penambahan Rp 1,- Return On Asset akan menambah nilai
perusahaan sebesar 6.612.
c) Koefisien β2 untuk variabel Debt to Asset Ratio
Nilai koefisien untuk variabel Debt to Asset Ratio adalah sebesar –
0.389.Nilai β2 yang negatif menunjukkan hubungan yang tidak searah
antara variabel Debt to Asset Ratio terhadap nilai perusahaan.Ini berarti
setiap terjadi penambahan Rp 1,- Debt to Asset Ratio akan menambah nilai
perusahaan sebesar -0.389.
d) Koefisien β3 untuk variabel Kebijakan Dividen
Nilai koefisien untuk variabel Kebijakan dividen adalah sebesar -
1.062.Nilai β3 yang negatif menunjukkan hubungan yang tidak searah
antara variabel Kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Ini berarti
setiap terjadi penambahan Rp1,- Kebijakan Dividen akan mengurangi nilai
perusahaan sebesar -1.06
16
Tabel 4.6
Uji Spearmen’s rho
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa nilai sig untuk Return On
Asset sebesar 0,581 nilai sig untuk debt to asset ratio sebesar 0,296 nilai sig untuk
kebijakan dividen sebesar 0,859 sebesar. Karena nilai signifikansi korelasi lebih
dari 0,05 ( sig > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak
ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.
Correlations
RO
A
DEB
TTO
ASS
ETR
ATI
O
KEBI
JAK
AND
EVID
EN
Unstanda
rdized
Residual
S
p
e
a
r
m
a
n
'
s
r
h
o
ROA
Correlation
Coefficient
1.0
00
-
.456*
*
.422*
*
.076
Sig. (2-
tailed)
. .000 .001 .581
N 55 55 55 55
DEBTTOASSETRATIO
Correlation
Coefficient
-
.45
6**
1.000 -.260 .144
Sig. (2-
tailed)
.00
0
. .056 .296
N 55 55 55 55
KEBIJAKANDEVIDEN
Correlation
Coefficient
.42
2**
-.260 1.000 .024
Sig. (2-
tailed)
.00
1
.056 . .859
N 55 55 55 55
Unstandardized Residual
Correlation
Coefficient
.07
6
.144 .024 1.000
Sig. (2-
tailed)
.58
1
.296 .859 .
N 55 55 55 55
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
17
4.2.1.5 Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
Dilihat pada tabel 4.7 diatas, nilai DW sebesar 1.272, nilai ini akan kita
bandingkan dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 55 (n) dan
jumlah variabel independen 3 (k=3). Jadi dapat diketahui bahwa nilai d (Durbin-
Watson) sebesar 1.272, du sebesar 1.184 terletak pada daerah du < dw < 4-du
(1.184 < 1.272 < 1.754), maka H0 di terima, kesimpulannya yaitu tidak terjadi
autokorelasi pada model regresi.
4.2.1.6 Hasil Uji Regresi Berganda
Tabel 4.8
Hasil uji regresi linear berganda
Coefficientsa
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .471a .222 .176 .93476 1.272
a. Predictors: (Constant), KEBIJAKANDEVIDEN,
DEBTTOASSETRATIO, ROA
b. Dependent Variable: LN_Y
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tol
eran
ce
VIF
1
(Consta
nt)
8.199 .391 20.960 .000
ROA 6.612 1.846 .587 3.581 .001 .569 1.759
18
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dianalisis model regresi linier berganda sebagai
berikut:
Ln (Rs) = 8.199 + 6.612 ROA - 0.389 DAR-1.062 KD+ e
Dari persamaan model regresi linier tersebut dapat dijelaskan seperti berikut:
e) Konstanta (α)
Nilai Konstan (α) sebesar 8.199 menunjukkan bahwa variabeet l ROA,
Debt to Asset Ratio dan Kebijakan Dividen bernilai nol maka nilai
perusahaan nilainya positif adalah 8.199.
f) Koefisien β1 untuk variabel Return On Asset
Nilai koefisien untuk variabel Return On Asset adalah sebesar 6.612.Nilai
β1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
variabel Return On Asset terhadap nilai perusahaan. Ini berarti setiap
terjadi penambahan Rp 1,- Return On Asset akan menambah nilai
perusahaan sebesar 6.612.
g) Koefisien β2 untuk variabel Debt to Asset Ratio
Nilai koefisien untuk variabel Debt to Asset Ratio adalah sebesar –
0.389.Nilai β2 yang negatif menunjukkan hubungan yang tidak searah
antara variabel Debt to Asset Ratio terhadap nilai perusahaan.Ini berarti
DEBTT
OASSE
TRATI
O
-.389 .696 -.071 -.559 .579 .935 1.070
KEBIJA
KANDE
VIDEN
-1.062 .572 -.302 -1.855 .069 .577 1.733
19
setiap terjadi penambahan Rp 1,- Debt to Asset Ratio akan menambah nilai
perusahaan sebesar -0.389.
h) Koefisien β3 untuk variabel Kebijakan Dividen
Nilai koefisien untuk variabel Kebijakan dividen adalah sebesar -
1.062.Nilai β3 yang negatif menunjukkan hubungan yang tidak searah
antara variabel Kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Ini berarti
setiap terjadi penambahan Rp1,- Kebijakan Dividen akan mengurangi nilai
perusahaan sebesar -1.062.
4.2.1.8 Uji Hipotesis
4.2.1.8.1 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)
Menurut (Ghozali, 2013) menyatakan bahwa uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual
dalam menerangkan variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan
sebesar 5% dengan derajat kebebasan df=(n-k-1), dimana (n) adalah jumlah
observasi dan (k) adalah jumlah variabel.
Tabel 4.9
Hasil uji t atau uji parsial
Coefficients ͣ
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tol
eran
ce
VIF
1
(Consta
nt)
8.199 .391 20.960 .000
ROA 6.612 1.846 .587 3.581 .001 .569 1.759
20
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, maka hasil regresi berganda dapat dianalisis
dengan t tabel sebesar 1.684 (df = n-k-1 = 55-5-1= 49, signifikansi 0.05) Dapat
diketahui bahwa nilai signifikan variabel independen : Return On Asset 0,001,
Debt to Asset Ratio 0,579 dan Kebijakan dividen 0,069.
d. Pengaruh Return On Asset (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
T hitung > T tabel 3.581 > 1.684 (df = n-k-1 = 55-5-1= 49) dengan nilai
signifikan ( sig = 0,001 < 0,05 ), maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan. Sehingga
hipotesis (Ha1) yang di ajukan yaitu Return On Asset berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan diterima.
e. Pengaruh Debt to Asset Ratio (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
T hitung < T tabel -0,559 < 1.684 (df= n-k-1=55-5-1=49) dengan nilai
signifikan (sig=0,579 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa debt to asset ratio
tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan. Sehingga
hipotesis (Ha2) yang diajukan yaitu debt to asset ratio berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan ditolak.
f. Pengaruh Kebijakan Dividen (X3) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
T hitung < T tabel -1,855 < 1.684 (df=n-k-1=55-5-1=49) dengan nilai
signifikan (sig=0,069 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Kebijakan dividen
DEBTT
OASSE
TRATI
O
-.389 .696 -.071 -.559 .579 .935 1.070
KEBIJA
KANDE
VIDEN
-1.062 .572 -.302 -1.855 .069 .577 1.733
21
tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap nilai perusahaan. Sehingga
hipotesis (Ha3) yang diajukan yaitu Kebijakan dividen tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan ditolak.
4.2.1.8.2 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 4.10
Hasil Uji F atau Uji Simultan
Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.10 diatas, dapat dilihat Fhitung sebesar
4.853 dan Ftabel 2.53 sebesar (α = 0.05), df pembilang = 3, df penyebut 55)
dengan signifikansi 0.005. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Fhitung
Ftabel (4.853 > 2.53 ) dengan signifikansi 0.005 < 0.05 yang menunjukkan secara
bersama-sama return on asset, debt to asset ratio dan kebijakan dividen
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
4.2.1.8.3 Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.11
Hasil Uji Adjusted R Square
Model Summaryᵇ
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression 12.723 3 4.241 4.853 .005b
Residual 44.563 51 .874
Total 57.286 54
a. Dependent Variable: LN_Y
b. Predictors: (Constant), Kebijakan dividen, debt to asset ratio, return on asset
Sumber :Output SPSS 21 (2017)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
22
a.Predictors: (Constant),Return On Asset, Debt to Asset Ratio dan Kebijaka
Dividen.
b.Dependent Variabel :LN_Y
Sumber : Output SPSS 21 (2017)
Berdasarkan tabel 4.11 diatas nilai Adjusted R Square, diperoleh nilai
koefisien determinasi sebesar 0.176. Hal ini berarti bahwa variabel independen
(Return On Asset, Debt to Asset Ratio dan Kebijakan Dividen), mampu
menjelaskan Nilai Perusahaan sebesar 17.6%. Sedangkan sisanya 82.4%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Asset berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan, dimana nilai sig 0.001 < 0.05 dan t hitung > t tabel
(3.581 > 2.3534 ). Hasil ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Yang Analisa (2011), Andianto Abdullah (2014) dan Lianti Triagustina (2014)
menyatakan bahwa Return On Asset berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
4.3.1.1 Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to asset ratio tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dimana nilai sig 0.579 > 0.05 dan t
hitung > t tabel (-0.559 < 2.3534). Hasil penelitian ini tidak relevan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Eno Fuji Astriani (2014), I gusti Ngurah Gede
Rudangga (2016), dan Putu Mikhy (2016) menyimpulkan bahwa leverage
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini relevan dengan
1 .471a .222 .176 .93476
23
penelitian yang dilakukan oleh Yang Analisa (2011), menyimpulkan bahwa
leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4.3.1.2 Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimana nilai sig 0.069 > 0.05 dan t hitung
> t tabel (-1.855 < 2.3534). Hasil penelitian ini tidak relevan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Yang Analisa (2011), yang menyimpulkan bahwa
Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian
ini relevan dengan Andianto Abdullah (2014) menyatakan bahwa kebijakan
dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4.3.1.3 Pengaruh Return On Asset, Debt to Asset Ratio dan Kebijakan
Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.
Dari hasil penelitian menunjukkan secara bersama-sama Return On
Asset, Debt to Asset Ratio dan kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil analisis data
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
24
1. Return On Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-
2015.
2. Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia
periode 2011-2015.
3. Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia
periode 2011-2015.
4. Secara simultan Return On Asset, Debt to Asset Ratio, dan Kebijakan dividen
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri barang
konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011-2015.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut :
1. Untuk Investor
Bagi investor yang ingin menanamkan sahamnya pada perusahaan Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI agar lebih memperhatikan faktor-
fakror apa saja yang dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan dan lebih
berhati-hati dalam mengambil kebijakan sehingga tidak mengurangi nilai
perusahaan.
2. Untuk Manajemen
25
Bagi manajemen perusahaan dapat menjadi bahan masukan dan
pertimbangan untuk pengambil keputusan keuangan sehingga perusahaan
dapat memperoleh keuntungan yang lebih maksimal.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan
penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan faktor-faktor lainnya yang
mempengaruhi nilai perusahaan. Karena 82,4 % nilai perusahaan
dipengaruhi oleh faktor lain diluar dari variabel penelitian.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Andianto (2014) Analisis pengaruh kebijakan dividen , kebijakan
hutang ,profitabilitas dan keputusan investasi terhadap Nilai Perusahaan
manufaktur di BEI Periode 2009-2012. Program Studi Manajemen ,
Fakultas Ekonomi & Bisnis , Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Almiyanti, Vira .(2014) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
Likuiditas Dan Basis Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Fakultas Ekonomi. UMRAH
.Tanjungpinang.
Analisa, Yang (2011) Pengaruh Ukuran Perusahaan , Leverage , Profitabilitas
dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2008.
Fakultas Ekonomi .Universitas Diponegoro.Dwi, Pertiwi. (2012).
Akuntansi Keuangan Dasar. Jakarta: CAPS.
Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fuji, Astriani,Eno.(2014).Pengaruh Kepemilikan Manajerial , Leverage ,
Profitabilitas ,Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set
Terhadap Nilai Perusahaan.Pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2009-2011.Fakultas Ekonomi.Universitas Negeri Padang.
Ghozali,I.(2013).Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS Edisi
7.Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harmono. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Houston. (2011). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
James .D, Earlk dan K. Fred Skouzen (2009). Akuntansi Keuangan Intermedit
Accounting. Jakarta: Salemba Empat.
James. M.Reeve. (2010). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Jufrizen. (2014). Pengaruh Return On Asset Dan Return On Equity Terhadap
Earhning Per Share Pada Perusahaan Asuransi. Sumatera Utara
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
27
Mikhy Novari, Putu (2016).Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Properti dan Real
Estate.Fakultas Ekonomi.Universitas Udayana Bali.
Ngurah, I Gusti. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Universitas
Udayana Bali.Santoso, Singgih. (2014). Panduan Lengkap SPSS Versi 20.
Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
Suyunto, Danang. (2011 a ). Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: CPAS.
Suyunto, Danang. (2011 b). Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis. Yogyakarta:
CPAS.
Triagustina, Lianti (2014). Pengaruh Return On Asset dan Return On Equity
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Mannufaktur Subsektor
Makanan dan Minuman di BEI Peroide 2010-2012.Fakultas
Ekonomi.Universitas Islam Bandung.
Wardhani, R. (2014). Analisis Komprehensif Family Ownership, Masalah
Keagenan, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Corporate
Governance, Dan Opportunity Growth Terhadap Nilai Perusahaan.
Ulya, Himatul (2014) Analisis pengaruh kebijakan hutang , kebijakan dividen ,
profitabilitas , kinerja perusahaan dan keputusan investasi terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI Periode 2009-2011. Jurusan
Manajemen .Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.
www.idx.co.id.
www.Sahamok.com