pengaruh return on asset (roa) debt to equity ratio …

105
PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV)TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER) DI SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI (Studi Empiris Pada Jakarta Islamic Index) SKRIPSI Oleh: Nova Oktarina NIM : 13190191 Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin Raden Fatah Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonimi (S.E) PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN RADEN FATAH PALEMBANG 2017

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN

PRICE TO BOOK VALUE (PBV)TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER) DI

SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI (Studi Empiris Pada Jakarta Islamic

Index)

SKRIPSI

Oleh:

Nova Oktarina

NIM : 13190191

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin Raden Fatah

Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonimi (S.E)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN RADEN FATAH

PALEMBANG

2017

Page 2: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

i

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nova Oktarina

NIM : 13190101

Jenjang : S1 Ekonomi Islam

Menyatakan, bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian atau karya

saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Palembang, 2017

Saya yang menyatakan,

Nova Oktarina

NIM 13190191

Page 3: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

ii

NOTA DINAS

KepadaYth.

Dekan FakultasEkonomi dan

Bisnis Islam

UIN Raden Fatah Palembang

Assalamu’alaikumWr. Wb

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi

terhadap naskah skripsi berjudul:

Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) ,dan Price to book

value (PBV) Terhadap Price Earning Ratio (PER) Di Sektor Industri Barang

Konsumsi (Studi Empiris Pada Jakarta Islamic Index)

Yang ditulis oleh:

Nama :Nova Oktarina

NIM : 13190191

Program : S1 Ekonomi Islam

Saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam untuk diujikan dalam sidang munaqosyah ujian skripsi.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Palembang, 2017

Pembimbing Utama Pembimbing Kedua

Rudi Aryanto S. si M.si Lemiyana,SE,M.Si

NIP. 197504082003122001 NIK. 1406011013

Page 4: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

iii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB—LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI

dan Menteri Pendidikan danKebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987

tertanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Latin Huruf Keterangan

Alief - Tidakdilambangkan ا

- Ba>’ B ب

- Ta>’ T ت

S|a>’ S| s dengantitik di atas ث

- Ji>m J ج

H{a>’ H{ h dengantitik di bawah ح

- Kha>’ Kh خ

- Da>| D د

Z|a>| Z| z dengantitik di atas ذ

- Ra>’ R ر

- Za>’ Z ز

- Si>n S س

- Syi>n Sy ش

S{a>d S{ s dengantitik di bawah ص

D{a>d D{ d dengantitikdibawah ض

T{a>’ T{ t dengantitik di bawah ط

Z{a>’ Z{ z dengantitik di bawah ظ

Ain ‘ komaterbalik di atas` ع

- Gain G غ

- Fa>’ F ف

- Qa>f Q ق

- Ka>f K ك

- La>m L ل

- Mi>m M م

- Nu>n N ن

- Wa>wu W و

- Ha>’ H ه

Hamzah ` Apostrof ء

- Ya>’ Y ي

Page 5: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

iv

B. KonsonanRangkap

Konsonanrangkap (tasydid) ditulisrangkap

Contoh:

muqaddimah : ةمدقم

al- madī nah al- munawwarah : ةنيدملا ةرونملا

C. Ta>` Marbûthah di akhir kata

1. Biladimatikan (ta` marbûthahsukun) ditulish,kecualiuntuk kata-kata Arab yang

sudahterserapmenjadibahasa Indonesia

.ditulisbi ‘ibâdah : بعِِبَادَة

2. Biladihidupkankarenaberangkaidengan kata lain (ta` marbûthahsambung) ditulist

.ditulisbi ‘ibâdatrabbih : بعِِبَادَةِ رَبِّهِ

D. Huruf Vokal

1. Vokal Tunggal

a. Fathah (---) = a

b. Kasrah (---) = i

c. Dhammah (---) = u

2. VokalRangkap

a. (اي) = ay

b. ( ي -- ) = îy

c. (او) = aw

d. ( و -- ) = ûw

3. VokalPanjang

a. (ا---) = a>

b. (ي---) = i>

c. (و---) = u>

Page 6: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

v

E. Kata Sandang

Penulisanal qamariyyahdanal syamsiyyahmenggunakanal-:

1. Al qamarîyahcontohnya: ”الحمد“ ditulisal-ħamd

2. Al syamsîyahcontohnya: “ النمل “ ditulisal-naml

F. Huruf Besar

Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD

G. Kata dalam Rangkainan Frase dan Kalimat

1. Ditulis kata per kata, atau

2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut

H. Daftar Singkatan

H = Hijriyah

M = Masehi

hal. = halaman

Swt. = subħânahu wa ta‘âlâ

saw. = sall Allâh ‘alaih wa sallam

QS = al-Qur`ân Surat

HR = Hadis Riwayat

terj. = terjemah

I. Lain-lain

Kata-kata yang sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (seperti

kata ijmak, nas, dll), tidak mengikuti pedoman transliterasi ini dan ditulis sebagaimana

dalam kamus tersebut.

Page 7: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

vi

MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, (QS.Al- Insyirah :5)”

“Kesuksesan hanya dapat di raih dengan segalah upayah dan usaha yang disertai

dengan do’a, karena sesungguhnya nasib seseorang tidak akan berubah dengan

sendirinya tanpa berusaha”

Oleh: Nova Oktarina

Persembahan Untuk:

Bapak dan Umak (Sarupi & As Tuti ) Tercinta

Adik-adik ku (Jhon Tamos, Rensa Lena, Danu anggara dan

Keluarga Besar

Para Dosen, Terutama Dosen Pembimbing dan Penguji

Teman-teman Kuliah Khususnya Eki 5 Angkatan 2013

Agamaku dan Almamaterku

Page 8: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik serta segala hidayah dan karunia-Nya sehingga laporan penelitian ini

dapat terselesaikan. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa abadi tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafaatnya nanti di yaumul

qiamah dan tetap menjadi umatnya kelak. Amin.

Tidak lepas dari pertolongan dan hidayah-Nya peneliti dapat menyusun laporan

ini untuk memenuhi tugas akhir Skripsi yang berjudul “Pengaruh Return on asset (ROA),

Debt to Equity Ratio (DER), dan Price to book value (PBV) terhadap Price Earning

Ratio (PER), di sektor Industri barang konsumsi (studi empiris pada Jakarta Islamic

Index )”.

Selama penyusunan Skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dukungan semangat dan motivasi

dari berbagai pihak demi kelancaran penyusunan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Untuk kedua orang tuaku Bapak (Sarupi) dan Umak (As Tuti) tercinta

Terimakasih Atas dukungan serta Do’a kalian Semoga kebahagiaan selalu

menyertai kalian.

2. Prof. Dr. H. M. Sirozi, Ph.Dselaku Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Palembang.

Page 9: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

viii

3. Dr. Qodariah Barkah, MH.I., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

4. Ibu Titin Hartini, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam Universitas

Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

5. Bapak Rudi Aryanto S.Si M.,Si selaku dosen pembimbing satu yang telah

memberikan pengarahan dan koreksi sehingga penelitian ini dapat terselesaikan

tepat waktu.

6. Ibu Lemiyana, SE., M.Si,. selaku dosen pembimbing dua yang telah

memberikan pengarahan dan koreksi sampai akhirnya saya bisa menyelesaikan

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah Palembang

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama dibangku

kuliah.

8. Pimpinan beserta Staf Perpustakaan Utama UIN Raden Fatah Palembang yang

telah memberikan fasilitas untuk pengadaan studi kepustakaan.

9. Untuk Adik-adiku Tersayang Jhon Tamos, Rensa Lena, Danu Anggara yang

selalu memberi semangat Semoga kebahagiaan dan kesuksesan selalu menyertai

kalian, Sayang Kalian.

10. Sahabat terdekatku yang selalu memberikan motivasi Winda nopitaria, Mery

anggriani, Novitasari, Novita Sari Semoga kelak kita akan sukses.

11. Untuk Ayuk-ayuk tercinta bedeng ujung Dina lestia, Wika ismiwika, Icha, Iska,

Enda, Jeni terimakasih atas dukungan nya.

12. Sahabat-sahabatku tercinta, Filza izzati S.E, Nina hdy, Viggy, Amin Rasyid,

Page 10: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

ix

Ariyuninggsi, Desy Aryani, Rizky Yulia Munda, Seni Ati Putriani, dan Semua

teman-teman Ekonomi Islam khususnya EKI 5 angkatan 2013 yang telah

memberikan kontribusi semangat dalam penelitian ini.

13. Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyususnan hasil

penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan skripsi ini masih jauh darisempurna.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semuapihak yang

bersifat membangun demi lebih sempurnanya penelitian selanjutnyadimasa yang

akan datang. Semoga dengan terselesaikannya laporan Skripsi inidapat bemanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sertamembuahkan ilmu

yang bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.

Palembang, Maret 2017

Penulis

Nova Oktarina

NIM: 13190191

Page 11: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

x

ABSTRAK

Nova Oktarina, (13190191), Pengaruh Return on asset (ROA), Debt to

Equity Ratio (DER), dan Price to book value (PBV) terhadap Price earning ratio

(PER) di sektor industri barang konsumsi ( studi empiris Jakarta Islamic Index ),

Skripsi Palembang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah

Palembang 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara simultan maupun

parsial pengaruh Retur On Asset, Debt To Equity Ratio, dan Price To Book Value

terhadap Price Earning Ratio di sektor industri barang konsumsi (studi empiris

pada Jakarta Islamic Index) periode 2012-2016.

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 4 perusahaan.

Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan

dalam pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data

menggunakan laporan keuangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif variabel, analisis uji asumsi klasik,

regresi linier berganda, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian yang diolah dengan program SPPS Versi 16.00 for

windows menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,877 artinya

87.7%, Variabel Pice earning ratio dapat dijelaskan oleh variabel independen

dalam penelitian return on asset, Debt to Equity Ratio, dan price to book value

sedangkan sisanya sebesar 12.3% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak

diteliti atau tidak masuk dalam model regresi ini.

Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05

return on asset (X1), Debt to Equity Ratio(X2), dan price to book value (X3)

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap price earning ratio

(Y) pada Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang Terdaftar di Jakarta

Islamic Index (JII). Hasil uji parsial (Uji T) menunjukkan bahwa nilai signifikansi

return on asset (X1) 0,000 < 0,05 nilai thitung -17.2084 < ttabel 1.66757 artinya

return on asset berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap price earning

ratio (Y) , nilai signifikan Debt to equity ratio (X2) 0,000 < 0,05 nilai thitung -

7.562 < ttabel 1.66757 artinya Debt to equity ratio berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap terhadap price earning ratio (Y), nilai signifikan price to book

value (X3) 0,000 < 0,05 thitung 22.529 > ttabel 1.66757 artinya price to book

value (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap price earning ratio

(Y) pada Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang Terdaftar di Jakarta

Islamic Index (JII

Kata kunci : Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Price To Book Value, Price

Earning Ratio.

Page 12: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN PENGESAHAN ...................................... ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB—LATIN ................................. iv

MOTTO PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................. xi

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 11

C. Batasan Masalah ........................................................................ 12

D. Tujuan Masalah ......................................................................... 12

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 14

A. Pasar Modal .............................................................................. 14

B. Pasar Modal Syariah................................................................. 16

C. Perbedaan Pasar Modal Dan Pasar Modal Syariah .................. 20

D. Jakarta Islamic Index (JII) ....................................................... 22

E. Price Earning Ratio (PER) ...................................................... 23

F. Return On Asset (ROA)............................................................ 25

G. Debt To Equity Ratio (DER) .................................................... 29

H. Rrice To Book Value (PBV) .................................................... 29

I. Penelitian Terdahulu ................................................................ 30

J. Kerangka Konseptual ............................................................... 39

K. Pengembangan Hipotesis ......................................................... 39

BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................ 42

A. Jenis Dan Sumber Data ............................................................ 42

B. Tehnik Pengumpulan Data ....................................................... 42

C. Populasi Dan Sampel ............................................................... 43

D. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ......................... 44

Page 13: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

xii

E. Metode Analisis Data ............................................................... 47

F. Tehnik Analisis Data ................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 55

A. Gambar Umum Obyek Penelitian ............................................ 55

B. Analisis Data ............................................................................ 58

1. Statistika Deskriptif Variabel ............................................... 58

2. Pengujian Asumsi Klasik ..................................................... 59

a. Uji Normalitas ................................................................. 59

b. Uji Multikolonieritas ....................................................... 61

c. Uji Autokorelasi............................................................... 62

d. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 63

3. Analisis Regresi Berganda .................................................. 64

4. Pengujian Hipotesis .............................................................. 66

a. Uji F ................................................................................. 66

b. Uji T................................................................................. 67

5. Koefisien Determinasi .......................................................... 69

C. Pembahasan dan Hasil Penelitian .............................................. 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 76

A. Simpulan................................................................................... 76

B. Saran ......................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 78

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. 79

LAMPIRAN ............................................................................................... 80

Page 14: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Perkembangan Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index ................. 3

Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi 4

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Research Gap ROA Terhadap PER ....................................................... 8

Tabel 1.2 Research Gap DER Terhadap PER ....................................................... 9

Tabel 1.3 Research Gap PBV Terhadap PER ........................................................ 10

Tabe 2.1Tabel Perbedaan Pasar modal dan Pasar modal syariah .......................... 20

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 34

Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ..................................................................... 44

Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel ............................................................... 47

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ROA, DER, PBV, PER ........................................... 58

Tabel 4.2 Uji Normalitas non parametik kolmogorv-smirnov test K-S ................. 60

Tabel 4.3 Nilai Tolerance dan Fariance Infkation Factor ..................................... 61

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................... 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ......................................................... 65

Tabel 4.6 Hasil Uji F (Simultan) ............................................................................ 66

Tabel 4.7 Hasil Uji T (Parsial) ............................................................................... 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 69

Page 15: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka konseptual ......................................................................... 39

Gambar 4.1 perkembangan pasar modal ............................................................... 56

Gambar 4.2 perkembangan sektor industri barang konsumsi ............................... 59

Gambar 4.3 Normal Probability Plot ( Hasil Pengujian Normalitas) ................... 59

Gambar 4.4 Scatter Plot (Hasil Uji Heteroskedastisitas) ...................................... 59

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Konsultasi Pembimbing I

2. Lembar Konsultasi Pembimbing II

3. Hasil Pengolahan Data

4. Data Penelitian

5. Tabel F

6. Tabel T

Page 16: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam undang-undang no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, pengertian pasar

modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkan, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar

modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan keuangan1.

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan

fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang

memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana. Pasar modal dikatakan memiliki

fungsi keuangan, karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh

imbalan hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.2

Kegiatan Perkembangan investasi ini telah mengalami kemajuan yang sangat

pesat, hal itu seiring dengan meningkat nya pengetahuan masyarakat tentang

bagaimana praktek berinvestasi secara optimal serta di dukung dengan kondisi

perekonomian dalam negeri yang cukup stabil, bentuk invesrasi yang juga cukup

menarik perhatian para investor saat ini adalah pada aset finansial menurut syariah

islam, banyak cara yang ditempuh untuk melakukan investasi keuangan yang sesuai

1 Abdul manah,2009, aspek hukum dalam penyelenggaraan investasi di pasar modal syariah

indonesia,Jakarta:Kencana hlm 3 2 Ibid hlm 24

Page 17: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

2

dengan syariah islam, salah satu nya adalah berinvestasi dengan pembelian saham

yang dapat dilakukan dengan pasar modal syariah.3

Pasar modal syariah adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkan nya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek yang

menjalamkan kegiatannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam4

Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

indonesia tercatat dengan hadirnya indeks syariah atau bisa disebut jakarta islamic

index (JII). Jakarta islamic index sendiri merupakan kelompok saham yang

memenuhi kriteria investasi syariah islam dalam pasar modal indonesia, saham

indonesia yang menjadi kontituen JII sendiri terdiri dari 30 saham yang merupakan

saham-saham syariah paling liquid dan memiliki kafitalisasi pasar modal yang

besar, walaupun masih terbilang baru dalam industri pasar modal pada tahun 2013

kemarin kinerja jakarta islamic index cukup menjanjikan, hal tersebut dapat dilihat

dari pergerakan indeks harga saham syariah dan juga pertumbuhan kapitalisasi JII

yang pada ukuran waktu 4 tahun terakhir cenderung terus mengalami

peningkatan5.Berikut disajiakan pergerakan indeks harga saham di JII:

3 Manan, aspek hukum dalam penyelenggaraan investasi dipasar modal syariah diindonesia,

PT.Kencan, jakarta, 2011, hlm 70 4 Adrian sutedi, pasar modal syariah sarana investasi keuangan berdasarkan prinsip syariah

(jakarta:sinar grafika,2011) hlm 45 5 Op cit hlm72

Page 18: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

3

Grafik 1.1

Perkembangan Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index

Sumber: www.ojk.go.id (data diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 pada tahun 2012 index saham JII 372,29, pada tahun

2013 indek harga saham JII meningkat menjadi 585,11, pada tahun 2014 indeks

harga saham JII meningkat menjadi 691,04, pada tahun 2015 indeks harga saham

JII menurun menjadi 603,35 dan kembali meningkat lagi menjadi 694,10 pada

tahun 2016.

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di jakarta islamic index, sektor ini dipilih menjadi obyek

penelitian karena sektor saham-saham dari perusahaan-perusahaan dalam industri

barang konsumsi yang masih menawarkan potensi kenaikan dan pada sektor ini

para produsen dari produk-produk kebutuhan mendasar konsumen, seperti

makanan, minuman, obat, daging, dan produk toiletries. Produk-produk yang

dihasilkan tersebut bersifat konsumtif dan disukai orang sehingga para produsen

dalam industri ini memiliki tingkat penjualan yang tinggi yang dampak pula

pertumbuhan sektror industri ini.

0

200

400

600

800

2012 2013 2014 2015 2016

Perkembangan Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index

Page 19: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

4

Sektor industri barang konsumsi merupakan penopang dalam perusahaan

manufaktur. Alasannya adalah industri barang konsumsi memiliki tingkat

pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan sektor industri aneka industri dan

sektor industri dasar dan kimia.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai

indikator utama pasar modal Indonesia mengalami penurunan 10,15% selama tahun

2013. Pada tahun 2014 kembali meningkat 5,48%, dan kembali turun pada

penutupan bulan Desember 2015. Berikut indeks pergerakan harga saham sektor

industri barang konsumsi:

Grafik 1.2

Perkembangan indeks harga saham sektor industri barang konsumsi

Sumber : www.ojk.go.id(data diolah)

Berdasarkan tabel 1.2 pada tahun 2012 indek harga saham sektor industri barang

konsumsi 1393,82, pada tahun 2013 indek harga saham sektor industri barang

konsumsi meningkat menjadi 1782,09, pada tahun 2014 indeks harga saham sektor

industri barang konsumsi meningkat menjadi 2177,92, pada tahun 2015 indeks

harga saham sektor industri barang konsumsi menurun menjadi 2064,91dan

kembali meningkat lagi menjadi 2324,28 pada tahun 2016.

0

500

1000

1500

2000

2500

2012 2013 2014 2015 2016

Perkembangan indeks harga saham sektor industri barang konsumsi

Page 20: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

5

Pergerakan harga dalam lantai bursa mengalami kenaikan dan penurunan yang

tidak stabil. Perkembangan harga saham yang beredar di pasar merupakan poin

utama yang menjadi perhatian investor. Harga saham mewakili nilai perusahaan,

kondisi perusahaan yang baik tercermin dari kemampuan finansial perusahaan yang

bersangkutan. Semakin tinggi harga saham, maka nilai perusahaan dan keuntungan

yang diterima investor juga akan meningkat.6

Alasan utama mengapa PER digunakan dalam analisis harga saham adalah

karena PER akan memudahkan dan membantu para analis dan investor dalam

penilaian saham. Disamping itu, PER juga membantu para analis untuk

memperbaiki judgement karena harga saham pada saat ini merupakan cermin

prospek perusahaan di masa yang akan datang. Dibandingkan dengan metode arus

kas, metode PER memiliki kelebihan lain yaitu adanya standar yang memudahkan

pemodal untuk melakukan perbandingan penilaian terhadap perusahaan lain di

industri yang sama

Secara umum dikatakan bahwa PER yang rendah mengindikasikan murahnya

harga saham, sehingga layak untuk dibeli. Namun demikian, ada kalanya investor

tetap membeli saham yang memiliki PER tinggi kalau investor tersebut percaya

pada potensi perkembangan beberapa tahun kemudian, perusahaan dengan PER

yang rendah mungkin dapat menurunkan minat investor terhadap harga saham,

namun perlu diingat pula bahwa PER yang rendah mempunyai potensi untuk

meningkat, sehingga investor tidak hanya terpaku pada PER yang tinggi saja. PER

4 Sulistiyawati,2016, analisis pengaruh return on equity, debt to equity, current ratio terhadap

price earning ratio, universitas diponegore hlm 2-3

Page 21: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

6

yang tinggi belum tentu mencerminkan kinerja yang baik, karena PER yang tinggi

bisa saja disebabkan oleh turunnya rata-rata pertumbuhan laba perusahaan. PER

sangat mudah untuk dihitung dan dipahami oleh investor7

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas tiga

faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap Price earning ratio (PER) yaitu

Return on asset (ROA), Debt to Ratio (DER), dan Price to book value (PBV).

sebagai bahan pertimbangan bagi investor yang akan berinvestasi di suatu

perusahaan.

Return on Asset lebih diutamakan dalam penentuan tingkat kesehatan suatu

perusahaan, karena lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu perusahaan.

semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dapat dicapai dan

semakin baik pula posisi perusahaan itu dari segi penggunaan asset dan akhirnya

mendorong peningkatan nilai Price Earning Ratio8

Return On Asset (ROA) atau rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dipunyai

perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut.

Analisis ini dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan

mendapatkan laba dimasa mendatang. Return on asset mempunyai pengaruh positif

terhadap PER, karena PER akan meningkat dengan semakin naik nya ROA

sepanjang ROA lebih besar dari tingkat pengembalian yang diinginkan.9

7 Aji 2011, analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi price earning ratio, jurnal ekonomi

indonesia, universitas diponegoro hlm 3-4 8 kasmir, manajemen perbankan,Jakarta : PT. Raja grafindo persada, 2009 hlm 76

9 Hasanah (2009), faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi price earning ratio (per) peda

perusahaan yang terdaftar di jii pada tahun 2001-2006 (jurnal ekonomi, UIN sunan kalijaga yokyakarta)

hlm 15

Page 22: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

7

Debt To Equity Ratio (DER) yang semakin besar menunjukkan bahwa struktur

modal yang berasal dari hutang semakin besar digunakan untuk mendanai ekuitas

yang ada. Kreditor memandang, semakin besar rasio ini akan semakin tidak

menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan

yang mungkin terjadi di perusahaan. Hal ini berarti bahwa risiko perusahaan

(financial risk) relatif tinggi. Adanya risiko yang tinggi menyebabkan investasi

pada suatu saham akan kurang menarik terutama bagi investor yang bukan risk

taker. Akibatnya, harga saham akan turun, sehingga PER juga akan turun.10

DER yang tinggi berdampak pada peningkatan perubahan laba, berarti

memberikan efek keuntungan bagi perusahaan Dengan DER yang tinggi

perusahaan menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan

untuk memperoleh laba yang meningkat. DER yang tinggi berdampak pada

peningkatan perubahan laba, berarti memberikan efek keuntungan bagi perusahaan.

Sehingga investor akan lebih tertarik pada perusahaan dengan nilai DER yang

tinggi akibatnya harga saham menjadi tinggi dan niali PER juga akan naik11

Price to Book Value (PBV) digunakan untuk melihat berapa besar tingkat

undervalued maupun overvalued harga saham yang dihitung berdasarkan harga

pasar setelah dibandingkan dengan nilai buku. Selisih yang signifikan antara harga

pasar dengan nilai buku dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap

harga saham, di mana apabila terdapat selisih negatif (nilai buku lebih besar

dibandingkan dengan nilai pasar), maka akan menyebabkan investor berlomba-

10

Anggraini (2012) Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turnover

terhadap Price Earning Rasio periode 2008-2010.(jurnal ekonomi) hlm 43 11

Shela maria melatih (2011), Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi price earning

ratio,(jurnal ekonomi) hlm 46

Page 23: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

8

lomba untuk menjual saham yang dimilikinya sehingga dapat menyebabkan

penurunan pada harga saham itu sendiri. Demikian sebaliknya, apabila selisih

saham bernilai positif (nilai buku lebih rendah dibandingkan nilai pasar)

memberikan indikasi bahwa harga saham perusahaan mengalami peningkatan,

sehingga dapat mempengaruhi keputusan investor apakah ingin menjual atau tetap

menahan saham yang dimilikinya.12

Penelitian – penelitian terdahulu telah banyak meneliti tentang hubungan antara

beberapa komponen variabel keuangan terhadap price earning ratio. dalam

Penelitian masih terdapat ketidakkonsistenan dari penelitian-penelitian terdahulu

dalam beberapa variabel seperti return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER),

dan Price to book value (PBV) yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. 1

Research gap return on asset terhadap Price earning ratio

Pengaruh

Return

on asset

Terhadap

Price

earning

ratio

Hasil Penelitian Peneliti

Return On Asset (ROA)

berpengaruh positif

terhadap Price earning

ratio (PER)

1. Hayati (2010)

tidak ada pengaruh antara

Return On Asset (ROA)

terhadap Price earning

ratio (PER)

1. Pradana (2013)

Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

Variabel Return On Asset (ROA) menurut penelitian yang dilakukan Hayati

(2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Return On Asset (ROA)

12

Sitepu linda, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi price earning ratio perusahaan

manufaktur di BEI, vol 3, no 2, 2013 (jurnal wira ekonomi mikroskil) hlm 93

Page 24: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

9

berpengaruh positif terhadap Price earning ratio (PER)13

. Pernyataan ini

bertentangan dengan hasil penelitian Pradana (2013) menyatakan tidak ada pengaruh

antara Return On Asset (ROA) terhadap Price earning ratio (PER)14

Tabel 1. 2

Research gap Debt to equity ratio terhadap Price earning ratio

Debt to equity

ratio terhadap

Price earning

ratio

Hasil Penelitian Peneliti

Debt to Equity Ratio (DER)

berpengaruh negatif terhadap

Price earning ratio

1. Anggraini (2012)

terdapat pengaruh positif

antara Debt to Equity Ratio

(DER) terhadap Price earning

ratio (PER

1. Hayati (2010)

Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

variabel Debt to Equity Ratio (DER) menurut penelitian yang dilakukan

Anggraini (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio

(DER) berpengaruh negatif terhadap Price earning ratio (PER)15

. Pernyataan ini

bertentangan dengan hasil penelitian Hayati (2010) yang menyatakan bahwa

terdapat pengaruh positif antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Price earning

ratio (PER)16

Tabel 1.3

Research gap Price to book value terhadap Price earning ratio

Hasil Penelitian Peneliti

13

Hayati(2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earnings Ratio (PER) sebagai Salah

Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.

(vol 11 no 1 sekolah tinggi ilmu ekonomi banjarmasin) hlm 53 14

Pradana (2013) Analisis pengaruh current ratio, return on asset, dan debt to equity ratio

terhadap price earning ratio (jurnal ekonomi) hlm 35 15

Anggraini (2012) Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turnover

terhadap Price Earning Rasio periode 2008-2010.(jurnal ekonomi) hlm 45 16

Hayati(2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earnings Ratio (PER) sebagai Salah

Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.

(vol 11 no 1 sekolah tinggi ilmu ekonomi banjarmasin) hlm 53

Page 25: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

10

Price to book value

terhadap Price

earning ratio

Price to book value

(PBV) berpengaruh

secara positif dan

signifikan terhadap

Price earning ratio

1. Aji (2012)

price to book value

tidak berpengaruh

terhadap Price earning

ratio (PER)

1. Hayati (2010)

Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber

Variabel Price to book value (PBV) menurut penelitian yang dilakukan Aji

(2012) ) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Price to book value (PBV)

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Price earning ratio (PER)17

.

penelitian ini bertentangan hasil penelitian Hayati (2010) yang menyatakan bahwa

price to book value tidak berpengaruh terhadap Price earning ratio (PER)18

.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to

Equity Ratio (DER) ,dan Price to book value (PBV) Terhadap Price Earning

Ratio (PER) Di Sektor Industri Barang Konsumsi (Studi Empiris Pada Jakarta

Islamic Index)”

B. Rumusan masalah

17

Aji 2012, analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi price earning ratio, jurnal ekonomi

indonesia, universitas diponegoro, hlm 78 18

Hayati(2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earnings Ratio (PER) sebagai Salah

Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.

(vol 11 no 1 sekolah tinggi ilmu ekonomi banjarmasin) hlm 53

Page 26: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

11

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

mengidentifikasi masalah :

1. Bagaimana Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Dan Price To

Book Value Secara Simultan Terhadap Price Earning Ratio ?

2. Bagaimana pengaruh Return on asset terhadap price earning ratio ?

3. Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap price earning ratio?

4. Bagaimana pengaruh Price to book value terhadap price earning ratio?

C. Batasan Masalah

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut penulis membatasi ruang lingkup dan

objek penelitian agar tidak terjadinya suatu penyimpangan sasaran.

1. Data yang digunakan merupakan laporan keuangan perusahaan sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di JII yang telah go public pada

periode 2012 – juni 2016

2. Variabel yang di analisis adalah Return on Asset, Debt to Equity Ratio, dan

Price to book value

D. Tujuan

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh Return on Asset terhadap price

earning ratio

2. Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap price

earning ratio

3. Untuk mengetahui Bagaiman pengaruh Price to book value terhadap price

earning ratio

Page 27: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

12

E. Manfaat penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam

pengembangan keilmuan terutama dalam JII mengenai Pengaruh ROA,

DER dan PBV terhadap PER

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada

peneliti selanjutnya yang ingin membahas mengenai Pengaruh ROA, DER

dan PBV terhadap PER

2. Secara Praktis

a. Bagi Penulis: Penelitian ini memberikan pengetahuan dan pemahaman

bagi penulis tentang Pengaruh ROA, DER dan PBV terhadap PER

b. Bagi Investor: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

`dan tambahan informasi kepada investor dan calon investor dalam

melakukan stategi di pasar modal, sehingga dapat dijadikan landasan

dalam pengambilan keputusan terkait investasi

c. Bagi Akademisi: Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu

referensi mengenai JII yang terkait untuk meneliti tentang JII juga dapat

dijadikan bahan referensi tambahan.

F. Sistematika Penulisan

Sestematika penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I :PENDAHULUAN

Page 28: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

13

Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan mafaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini landasan teori uraian dari teori-teori yang akan digunakan

sebagai dasar untuk mendukung penelitian dari masalah yang dibahas,

penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini memuat metodologi penelitian yang berisi metode penelitian

dan teknik analisa data yang di gunakan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, analisa data dan

pembahasan dari hasil.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian dan

pengolahan data yang diperoleh

Page 29: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pasar Modal

1. Pengertian pasar modal

Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan antara pihak yang

memiliki kelebihan dana ( surplus fund ) dengan pihak yang kekurangan dana (

defisit fund ) dimana dana yang diperdagangkan merupakan dana jangka

panjang.19

Dalam undang-undang no 8 tahun 1995 tentang pasar modal,

pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang

bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan

publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan nya, serta lembaga dan

propesi yang berkaitan dengan efek20

.

Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan keuangan.

Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan

fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang

memiliki dana dan pihan yang memerlukan dana. Pasar modal dikatakan

memiliki fungsi keuangan, karena memberikan kemungkinan dan kesempatan

memperoleh imbalan hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik

investasi yang dipilih.21

19

Abdul manan, aspek hukum dalam penyelenggaraan investasi di pasar modal syariah

indonesia, ( jakarta : kencana, 2009) hlm 23 20

Ibid hlm 14 21

Ibid hlm 24

Page 30: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

15

Pasar modal pada dasar nya merupakan pasar untuk instrumen keuangan

jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang atau

modal sendiri, pada pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti

saham, obligasi, waran, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan.22

2. Bentuk Instrumen di Pasar Modal

Bentuk instrumen di pasar modal disebut efek yaitu surat berharga yang

berupa:23

a) Saham

Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemilik disebut

juga sebagai pemegang saham. Bukti bahwa seseorang atau suatu

pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka

sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut

daftar pemegang saham.

b) Obligasi

Obligasi adalah tanda bukti perusahaan memiliki hutang jangka

panjang kepada masyarakat yaitu diatas 3 tahun. Pihak yang membeli

obligasi disebut pemegang obligasi ddan pemegang obligasi akan

menerima kupon sebagai pendapatan dari obligasi yang dibayarkan

setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.

22

Adrian sutedi, pasar modal syariah sarana investasi keuangan berdasarkan prinsip syariah

(jakarta:sinar grafika,2011)hlm.73 23

Samsul, pasar modal dan manajemen portofolio, surabaya:PT gelora aksara pratama,2006, hlm

45-46

Page 31: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

16

c) Bukti right

Bukti right adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam

jangka tertentu. hak membeli itu dimiliki oleh pemegang saham lama.

Harga tertentu disini bearti harga nya sudah ditetapkan di muka dan

bias disebut harga pelaksanaan atau harga tebusan.

d) Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam

jangka waktu tertentu. Waran tidak saja diberikan kepada pemegang

saham lama, tetapi juga sering diberikan kepada pemegang obligasi

sebagai pemanis pada saat perusahaan menerbitkan obligasi.

B. Pasar Modal Syariah

1. Pengertian Pasar Modal Syariah

Langkah awal perkembangan pasar modal syariah diindonesia dimulai

dengan diterbitkan nya reksa dana syariah pada 25 juni 1997, diikuti dengan

diterbitkan nya obligasi syariah pada akhir 2002, kemudian diikuti pula dengan

hadirnya jakarta islamic index (JII) pada juli 2000. Instrumen investasi syariah

tersebut kemudian mengalami perkembangan sejalan dengan marak nya

pertumbuhan bank-bank nasional yang membuka window syariah.24

Pasar modal syariah adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek

24

Adrian sutedi, pasar modal syariah sarana investasi keuangan berdasarkan prinsip syariah

(jakarta:sinar grafika,2011) hlm 62-63

Page 32: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

17

yang diterbitkan nya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek

yang menjalamkan kegiatannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam25

Ada dua hal utama dalam pasar modal syariah, yaitu indeks islam dan pasar

modal syariah itu sendiri. Indeks islam menunjukan pergerakan harga-harga

saham dari emiten yang dikatagorikan sesuai syariah, sedangkan pasar modal

syariah merupakan institusi pasar modal sebagaimana lazim nya yang

diterapakan berdasarkan prinsip-pripsip islam.26

Pasar modal syariah secara sederhana dapat diartikan sebagai pasar modal

yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi dan terlepas

dari hal-hal ini dlarang seperti riba, perjudian dan spekulasi. Pasar modal

syariah prinsip berbeda dengan pasar modal kovensional. Sejumlah instrumen

syariah sudah di gulirkan di pasar modal indonesia seperti bentuk saham dan

obligasi dengan kriteria tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah.27

Dalam rangka merespon segalah hal yang berhubungan dengan investasi

syariah sebagai akibat pesatnya perkembangan ekonomi syariah diseluruh

dunia, dijakarta dibentuk jakarta islamic index (JII) yang dikeluarkan oleh pt

bursa efek jakarta pada tanggal 3 juli 2000. Perusahaan-perusahan (emiten)

yang kegiatan umum nya tidak sesuai dengan syariah, maka akan dikeluarkan

dari komponen JII bagi perusahaan yang telah terdaftar di JII paling tidak

perusahaan tersebut memenuhi filter dari prinsip-prinsip syariah dan sudah

terpenuhi kriteria untuk indeks yang telah di tetapkan. Sedangkan tolak ukur

25

Ibid, hlm45 26

Ibid, hlm 52 27

Mardani, aspek hukum lembaga keuangan syariah di indonesia, jakarta:kencana, 2015, hlm,

134

Page 33: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

18

filter syariah usaha emiten bukan usaha perjudian, tidak menggunakan unsur

ribawi sebagaimana investasi konvensional, bukan emiten yang

mendistribusikan dan memproduksi barang-barang haram atau barang-barang

yang merusak moral.28

2. Fungsi Pasar Modal Syariah

Fungsi modal syariah diantaranya29

a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis

dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya

b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

c. Memungkin kan pengusaha meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan produksinya.

d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada

harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar konvensional

e. Memungkinkan investasi pada ekonomi ini ditentukan oleh kinerja

kegitan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham

3. Prinsip-Prinsip Pasar Modal Syariah

Terdapat beberapa prinsip dasar transaksi menurut syariah dalam investasi

keuangan yang ditawarkan menurut punjwindo, sebagaimana dikutip oleh prof.

Dr. Abdul ghafur anshari sebagai berikut30

:

28

Abdul manan, aspek hukum dalam penyelenggaraan investasi dipasar modal syariah

indonesia, jakarta:kencana, 2009, hlm 79 29

Madani, aspek hukum lembaga keeuangan syariah di indonesia, jakarta:kencana, 2015, hlm,

142 30

Ibid hlm 135-136

Page 34: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

19

a. Transaksi dilakukan atas harta yang memberinilai manfaat dan

menghindari setiap transaksi yang lazim. Setiap transaksi yang memberi

manfaat akan dilakukan dengan bagi hasil

b. Uang sebagai alat penukaran, bukan komoditas pedagang dimana

fungsinya adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan

daya beli suatu barang atau harta. Adapun manfaat atau keuntungan yang

ditimbulkannya berdasarkan atas pemakaian barang atau harta yang

dibeli dengan uang tersebut

c. Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsur

penipuan disalah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

d. Resiko yang mingkin timbul harus dikelola sehingga tidak menimbulkan

resiko yang besar atau melebihi kemampuan penanggung resiko

e. Dalam islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia

menanggung resiko

f. Manajemen yang tidak mengandung unsur spekulatif dan menghormati

hak asasi manusia serta menjaga kelestarian hidup.

C. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah

Perbedaan mendasar antara indeks konvensional dengan indeks islam adalah

indeks konvensional memasukan seluruh saham yang tercatat dibursa dengan

mengabaikan aspek halal haram, yang penting saham emiten yang terdaftar (listing)

sudah sesuai aturan yanr berlaku (legal). Akibatnya, bukanlah suatu persoalan jika

ada emiten yang menjual saham nya dibursa bergerak disektor usaha yang

Page 35: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

20

bertentangan dengan islam atau yang memiliki sifat merusak kehidupan

masyarakat.31

Tabe 2.1

Tabel Perbedaan Pasar modal dan Pasar modal syariah

No Pasar Modal

Konvensional

Pasar Modal

Syariah

1 Indeks32

a. Indeks yang

dikeluarkan oleh

pasar modal

konvensional

b. Semua saham

terdaftar dalam

bursa saham

c. Seluruh

sahamdiabaikan

aspek halal dan

haram

a. Indeks dikeluarkan oleh

pasar modal syariah

b. Saham-saham memenuhi

kriteria islam

c. Seluruh saham sesuai

dengan halal

2 Instrumen33

a. Saham

b. Obligasi

c. Reksadana

d. Opsi

e. Right

f. Warrant

g. Mekanisme

a. Saham

b. Obligasi syariah

c. Reksadana syariah

3 Mekanisme34

a. Transaksi

mengandung riba

b. Transaksi

mengandung

spekulatif,manipulati

f, dan judi

c. Saham bergerak

a. tidak mengandung

transaksi riba

b. transaksi tidak

meragukan,spekulatif,

manipulasi, dan judi

c. saham perusahaan tidak

bergerak dalam bidang

yang diharamkan

31

Ibid hlm53 32

ibid 55 33

ibid 56 34

M.Irsan Hasanudin, aspek hukum pasar modal indonesia, cet 7 (Jakarta : Kencana pranada

media grub ) 2007, hlm 207

Page 36: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

21

dalam bidang halal

dan haram

d. Transaksi penjualan

dan pembelian

dilakukan secara

langsung

denganmenggunakan

jasa broker sehingga

adanya kemungkinan

dalam permainan

harga

d. transaksi penjualan dan

pembelian saham tidak

boleh dilakukan secara

langsung untuk

menghindari

manipulasi

4 Saham35

a. Tidak menghiraukan

halal haram

b. Transaksi berbunga

c. Transaksi spekulatif

d. aktivitas bisnisnya

halal maupun haram

e. Transaksi manipilatif

a. Saham memenuhi

kriteria modal syariah

b. Transaksi tidak berbasis

berbunga

c. Transaksi tidak

meragukan

d. Aktivitas harus

perusahaan yang halal

e. Menggunakan prinsip-

prinsip mudhorobah,

musyarakah, ijarah,

istisna’, dan salam

5 Obligasi36

a. Berdasarkan prinsif

syariah

b. Emiten bertindak

sebagai debitur

c. Pemegang obligasi

sebagai kreditur

d. Kegiatan tidak ada

batasan halal haram

a. Berdasarkan akad

mudharabah dengan

memperhatikan fatwa

dsn-mui no 7/ dsn-

mui/iv/2000 tentang

pembiayaan mudhorobah

b. Emiten bertindak sebagai

pengelolah modal

c. Pemegang obligasi

sebagai pemodal

d. Emiten obligasi tidak

bleh bertentangan

dengan prinsip-prinsip

syariah

35

ibid hlm 205 36

Tavinayati dan yuliah qomariah, hukum pasar modal diindonesia, cet 2 (Jakarta : sinar grafika

) 2013, hlm 21-23

Page 37: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

22

e. Nisbah harus disebut

diatas

6 Reksadana37

a. Memperhatikan

pasal 18 sampau

dengan 29 bab iv uu

no. 8 thn 1995

tentang pasar modal

b. Investasi dilakukan

pada instrument

konvensional

c. Jenis emiten tidak

harus sesuai syariah

d. Pembagian

keuntungan

berdasarkan

perkembangan suku

bunga

a. Memperhatikan fatwa

dsn-mui no. 20/ dsn-

mui/ ix/ 2000 tentang

reksadana syariah

e. Investasi dilakukan pada

instrument syariah

f. Jenis emiten sesuai

syariah

g. Sesuai proporsi yang

ditentukan dalam akad

sumber : dikembangkan dari berbagai buku

D. Jakarta Islamic Index (JII)

Dibursa efek indonesia (BEI) terdapat beberapa jenis indeks, namun diantara

indeks tersebut yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah hanya jakarta islamic

index (JII). Jii dibentuk dari hasil kerjasama antara PT. BEI dengan PT. Danareksa

invesment manajement (PT. DIM) yang beroperasi sejak tanggal 3 juli 2000. Yang

setiap periodenya, saham yang masuk jakarta islamic index (JII) berjumlah 30

saham yang memenuhi kriteria syariah menggunakan tahun 1 januari 1995 sebagai

base date ( dengan nilai 100 ). Niat peluncuran jakarta islamic index adalah untuk

meningkatkan kepercayaan investor agar melakukan investasi pada saham berbasis

syariah, memberikan manfaat keunntungan bagi pemodal yang berinvestasi dibursa

efek dan menjadi tolak ukur kinerja dalam memilih portofolio saham yang halal,

37

Nurul huda dan mustafa edwin nasution, investasi pada pasar modal syariah, cet. 2 (Jakarta :

media grafika), 2008, hlm 117-119

Page 38: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

23

dan juga sebagai sarana mendongkrak nilai kafitalisasi saham di bursa efek

indonesia (BEJ).38

Jakarta islamic index (JII) merupakan satu-satunya indeks saham di indonesia

yang menghitung indeks harga rata-rata saham untuk jenis kegiatan usaha yang

memenuhi kriteria syariah, dikatakan demikian karena saham-saham yang masuk

dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan

dengan prinsip syariah, syarat pemilihan saham pada umumnya sama dengan saham

LQ-45, namun dalam saham jakarta islamic index lebih ditekankan pada jenis usaha

yang tidak boleh bertentangan dengan syariah islam.39

E. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio ( PER ) adalah nilai harga perlembar saham, indikator ini

secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan keuangan laba rugi bagian akhir

dan menjadi bentuk standar perusahaan diindonesia40

bagi para investor semakin

tinggi price earning ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan

mengalami kenaikan, dengan begitu price earning ratio (rasio harga terhadap laba)

adalah perbandingan antara market price pershare (harga pasar perlembar saham)

dengan earning pershare (laba perlembar saham )adapun menurut van horne dan

38

Amir Mahmud & Rukmana, bank syariah teori kebijakan dan studi indonesia bagian ke

3(jakkarta:erlangga,2010), hlm 148 39

Ibid 149 40

Harmono,manajemen keuangan berbasis balance scorecard pendekatan teori kasus dan riset

bisnis, (jakatra: bumi aksara,2014) hlm l57

Page 39: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

24

wachowicz, price earning ratio adalah “ the market price pershare of a firm’s

common stock devided by the most recent 12 month of earning pershare41

Price earning rasio merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara

harga saham dipasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkandengan

pendapatan yang diterima. PER yang tinggi menunjukan ekspektasi investor

tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi.42

Kegunaan dari

PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu

perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EarningsPer Share

(EPS). Rasio ini menggambarkan kesediaan investor membayar suatu jumlah untuk

setiap rupiah perolehan laba perusahaan. Hasil PER yang tinggi menandakan bahwa

investor mempunyai keyakinan yang besar atas prospek masa depan perusahaan

Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa investor mengharapkan

pertumbuhan dividen yang tinggi, saham memiliki risiko yang rendah, dan investor

puas dengan pendapatan yang tinggi.PER menunjukkan seberapa besar investor

menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings, Rendahnya PER dapat

terjadi karena menurunnya harga saham, sehingga meningkatkan laba bersih.

Sebaliknya, PER tinggi dapat terjadi karena penurunan laba, tetapi investor percaya

penurunan laba bersih atau saham tersebut hanya bersifat temporer dan akan pulih

pada tahun berikutnya. Investor lebih memperhatikan harga saham disbanding laba

di masa depan. Besarnya nilai PER biasanya terkait dengan tahap pertumbuhan

perusahaan, sehingga perusahaan-perusahaan yang berada dalam tahap

41

Irham fahmi, pengantar manajemen keuangan teori dan soal jawaban,

(bandung:alfabeta,2015) hlm 83 42

Harahap, Analisis Kritis Laporan Keuangan, (Jakarta : Rajawalipers) 2010, Hlm 311

Page 40: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

25

pertumbuhan biasanya memiliki PER yang lebih tinggi dibandingkan dengan

perusahaan yang berada dalam kondisi yang sudah mapan.43

F. Return on Asset

Return on asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

Profitabilitas. Return on Asset (ROA) merupakan perbandingan laba setelah pajak

dengan total aset.44

Analisis roa mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba dengan menggunakan total asset yang ada, setelah biaya-biaya modal

dikeluarkan dari analisis. Fokus analisis roa adalah profitabilitas, independen

terhadap biaya modalnya. Dalam analisis roa, faktor-faktor nonrecurring perlu

pertimbangan lebih lanjut sebab faktor-faktor tersebut bisa dikeluarkan, bisa juga

dimasukan.

Rasio return on asset (ROA) yang positif menunjukan bahwa dari total aktiva

yang digunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi

perusahaan. Sebaliknya apabila return on asset (ROA) yang negatif menunjukan

bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi

jika suatu perusahaan mempenyai Return On Asset (ROA) yang tinggi maka

perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan dalam

perusahaan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan

laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat

pertumbuhan perusahaan45

43 wardani, Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Firm Size

terhadap Price Earning Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, 2015, hlm 20 44

Kasmir, analisis laporan keuangan,(Jakarta: PT rajagrafindo persada,2013 )hlm 204 45

James, c, horne 2005, akuntasi lanjutan 2, penerbit PT. Raga Grafindo. Hlm 13

Page 41: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

26

1. Keunggulan Return On Asset (ROA)

Keunggulan yang ada pada rasio return on asset (ROA) adalah sebagai

berikut:

a. Perhatian manajemen dititik beratkan pada maksimalisasi laba atas

modal yang diinvestasikan.

b. Return on asset dapat dipergunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh setiap divinisinya dan pemanfaatan

akuntasi divinisinya, selanjutnya dengan return on asset akan menyajikn

perbandingan berbagai macam prestasi antar divisi secara objektif.

Return on asset akan mendorong divisi untuk menggunakan dalam

memperoleh aktiva yang diperkirakan dapat meningkatkan return on

asset (ROA) tersebut.

c. Analisis return on Asset (ROA) dapat juga digunakan untuk mengukur

profitabilitas dari masing-masing produksi yang dihasilkan oleh

perusahaan.46

2. Kelemahan return on asset (ROA)

Kelemahan yang ada pada rasio return on asset (ROA) adalah sebagai

berikut:

a. Pengukuran kinerja dengan menggunakan return on asset (ROA)

membuat manajer divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan

project-project yang menurunkan divisional return on asset (ROA)

46

Abdul Halim, 2001, manajemen keuangan daerah, yokyakarta, UUP AMP YKPN. Hlm 151

Page 42: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

27

tersebut, meskipun sebenarnya project-project tersebut dapat

meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

b. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek

dan bukan tujuan jangka panjang

c. Sebuah project dalam return on asset (ROA) dapat meningkatkan tujuan

jangka pendek, tetapi project tersebut mempunyai konsekuensi negatif

dalam jangka panjang. Yang berupa pemutusan beberapa tenaga

penjualan, pengurangan budget pemasaran, dan penggunaan bahan baku

yang relatif murah sehingga menurunkan kualitas produk dalam

jangkapanjang47

3. Komponen-komponen return on asset (ROA)

ROA bisa dipecah kedalam dua komponen profit margin dan

perputaran aktiva , profit margin merupakan ukuran efisiensi perusahaan,

sedangkan perputaran aktiva mencerminkan kemampuan perusahaan

menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang tertentu, operating leverage-

penggunaan biaya tetap operasional-akan mempengaruhi ROA dengan jalan

meningkatkan variabilitas ROA, semakin tinggi operating leverage suatu

perusahaan, akan semakit tinggi titik impasnya. Kesulitan dalam analisis

biaya tetap variabel adalak karena perusahaan tidak melaporkan laporan

keuangannya berdasaran klasifikasi biaya variabel tetap.48

4. Interprestasi return on asset (ROA)

47

Utomo, Lisa Linawati, 1990, Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja

Manajemrn Perusahaan,Jurnal Akuntasi Dan Keuangan : Vol 1, No 1, Mei, Hlm 34 48

Halim hanafi, analisis laporan keuangan, (Yogyakarta:UPP STIM YKPN), 2016 hlm, 170

Page 43: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

28

Dua faktor yang mempengaruhi perbedaan return on asset(ROA) antar

industri dan yang mempengaruhi perbedaan proposisi profit margin dan

perputaran aktiva antar industri adalah sebagai berikut49

:

a. Operating laverage

Operating laverage menunjukan sejauh mana pemakaian beban tatap

dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan beban tetap

yang tinggi juga perusahaan yang mempunyai Operating laverage yang

tinggi juga, perusahaan yang mempunyai proposi aktiva tetap akan

mempunyai beban depresiasi yang tinggi, yang bearti operating leverage

yang tinggi.

Perusahaan atau industri dengan operating leverage yang tinggi akan

mempunyai fluktuasi pendapatan yang tinggi pula dan itu bearti pula

beresiko perusahaan tersebut tinggi, apabila kondisi

perekonomianmembaik, penjualan meningkat, perusahaan dengan

operating leverage yang tinggi akan mengalami kenaikan keuntungan

yang tinggi, sebaliknya apabila kondisi perekonomian menurun,

penjualan menurun, perusahaan tersebut akan mengalami fluktuasi

setajam dengan perusahaan dengan operating leverage yang tinggi

49

Dwi Prastowo dan rifka juliany, analisis laporan keuangan (yokyakarta: AMP

YKPN,2005)Hlm 92

Page 44: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

29

G. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang

dengan equitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh hutang,

termasuk hutang lancar dengan seluruh equitas. Ratio ini berguna untuk mengetahui

jumlah dana yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan. Dengan kata

lain, ratio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan untuk jaminan hutang.

Bagi bank(kreditor), semakin besar ratio ini, akan semakin tidak

menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan

yang mungkin terjadi diperusahaan. Namun, bagi perusahaan justru semakin besar

rasia akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi

tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan

bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini

juga memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan risiko keuangan

perusahaan.50

Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

perbandingan antara totak hutang dengan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk

mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai dari hutang.untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva.51

50

Ibid 156 51

Ibid, hlm 166

Page 45: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

30

H. Price to book value

Price to book value merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja

harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh

suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relative terhadap jumlah

modal yang diinvestasikan, semakin tinggi rasio tersebut maka semakin berhasil

perusahaan menciptakan nilai (return) bagi pemegang saham. Price to book value

ratio (PBV) dikenal juga dengan istilah market to book value. Suatu perusahaan

yang sehat dengan manajemen dan organisasi yang kuat serta berfungsi secara

efisien akan memilliki nilai pasar yang lebih tinggi daripada nilai bukunya atau

sama dengan nilai.52

Price to book value (PBV) merupakan rasio antara harga pasar

dan nilai buku saham53

.

I. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan telaah yang dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan

penulis melihat masalah ini masih kurang mendapatkan perhatian. Untuk itu penulis

akan menguraikan beberapa kajian pustaka yang relevan dengan masalah Pengaruh

Return on asset, Debt to Equity Ratio, Price to book value terhadap price earning

ratio antara lain:

Hasanah (2009 ) dalam penelitian nya berjudul faktor-faktor fundamental yang

mempengaruhi price earning ratio (PER) pada perusahaan yang terdaftar di jii pada

tahun 2001-2006, hasil penelitian nya menunjukan bahwa Return On Asset

52

Aji 2011, analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi price earning ratio, (jurnal ekonomi

indonesia, universitas diponegoro) hlm 3-4 53

Op cit, hlm 134

Page 46: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

31

berpengaruh signifikan,akan tetapi koefisien regresi nya bernilai negatif, variabel

DER, DPR,dan size tidak berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio54

Hayati (2010) dalam penelitian nya berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Price Earnings Ratio (PER) sebagai Salah Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham

Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia, menunjukan bahwa

Return on asset dan earning per share berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Price Earnings Ratio, sementara Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Price Earnings Ratio dan price to book value tidak berpengaruh

terhadap price earning ratio55

.

Meyrna Puspita Ratih ( 2010 ) dalam penelitian nya yang berjudul Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio pada Perusahaan Manufaktur

Periode 2003-2007 , menunjukan bahwa Secara simultan PBV, Growth, Leverage,

ROE, Size dan DPR mempunyai pengaruh signifikan terhadap PER. Secara parsial

PBV, Growth, Leverage, ROE, Size dan DPR mempunyai pengaruh positif56

.

Aji (2012) dalam penelitian nya berjudul Faktor-faktor yang memprngaruhi

price earning ratio (study empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI, Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel return on equity (ROE)

mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap price earning ratio, price to

book value (PBV) dan firm size mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap price earning ratio saham perusahaan manufaktur. Sedangkan variabel

54

Hasanah (2009), faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi price earning ratio (per)

peda perusahaan yang terdaftar di jii pada tahun 2001-2006 (skripsi UIN sunan kalijaga yokyakarta) 55

Hayati(2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earnings Ratio (PER) sebagai Salah

Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.

(vol 11 no 1 sekolah tinggi ilmu ekonomi banjarmasin) 56

Meyrna Puspita Ratih ( 2010 ) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio pada

Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2007(jurnal ekonomi)

Page 47: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

32

debt to equity ratio (DER), dividend payout ratio (DPR) dan current ratio (CR).

mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap price earning ratio saham

perusahaan manufaktur57

.

Aji Pengestuti (2012) dalam penelitian nya yang berjudul Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi Price earning ratio (studi empiris pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia 2007-2010),hasil penelitian nya

menunjukan variabel ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap price

earning ratio, price to book value (PBV) and firm size berpengaruh positif dan

signifikan terhadap price earning ratio,debt to equity ratio (DER), dividend payout

ratio (DPR) and current ratio(CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap price

earning ratio58

Faezinia (2012 ) dalam penelitian nya yang berjudul the quantitative study of

efective factors on price earning ratio in cafital market of IRAN, hasil penelitian

nya menunjukan bahwa interest rate, inflation, dividend yield berpengaruh negative

terhadap PER sedangkan variable growth rate,systematic risk, company size, return

on equty, and debt to equity ratio berpengaruh positif59

.

Anggraini ( 2012 ) dalam penelitian nya yang berjudul Analisis Pengaruh

Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turnover terhadap Price

Earning Rasio periode 2008-2010, menunjukan bahwa Secara simultan CR, TATO

dan DER mempunyai pengaruh signifikan terhadap PER, Secara parsial CR dan

57

Aji 2011, analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi price earning ratio, jurnal ekonomi

indonesia, universitas diponegoro 58

Aji pengestuti(2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Price earning ratio (studi

empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia 2007-2010. (journal of

management vol 1 no 1) 59

Feizinia(2012). the quantitative study of efective factors on price earning ratio in cafital

market of IRAN. (jurnal ekonomi)

Page 48: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

33

TATO berpengaruh positif. Sedangkan DER berpengaruh negatif terhadap Price

Earning Rasio.60

Sitepu linda ( 2013 ) dalam penelitian nya berjudul Analisa faktor-faktor yang

mempengaruhi price earning ratio perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia

periode 2008-2011, menunjukan bahwa CR, TATO, DPR, PBV dan INTO

berpengaruh signifikan terhadap PER pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008 sampai 2011. Namun secara parsial,

hanya PBV yang berpengaruh terhadap PER, sedangkan CR, TATO, DPR dan

INTO tidak berpengaruh signifikan terhadap PER pada perusahaan manufaktur

untuk periode 2008 sampai 201161

.

Pratama (2015) dalam penelitian nya berjudul Analisis fundamental perusahaan

terhadap price earning ratio(PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan

berbasis syariah yang tergabung dalam jakarta islamic index (JII) di bursa efek

indonesia( BEI ) periade 2009-2013, Hasil pengujian menyatakan bahwa variabel

yang berpengaruh positif terhadap price earning ratio adalah debt ratio, dan price

to book value, sedangkan variabel yang berpengaruh negatif tarhadap PER adalah

ROE, EPS, DPR62

.

Utomo (2016) dalam penelitian nya berjudul Pengaruh leverage (DER), price

book value (PBV), ukuran perusahaan ( size), return on equity (ROE), deviden

payout ratio (DPR) dan likuiditas (CR) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada

60

Anggraini (2012) Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turnover

terhadap Price Earning Rasio periode 2008-2010.(jurnal ekonomi) 61

Sitepu linda,(2013) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi price earning ratio perusahaan

manufaktur di BEI, Vol 3 No 02 (jurnal wira ekonomi mikroskli) 62

Pratama( 2012 ) Analisis fundamental perusahaan terhadap price earning ratio(PER) sebagai

dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam jakarta islamic index (jii) di

bursa efek indonesia( BEI ) periade 2009-2013. (skripsi UIN syarif hidayatullah jakarta)

Page 49: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

34

perusahaan manufaktur yang listing di bei tahun 2009 –2014, hasil penelitian nya

menunjukan variabel dengan pengaruh yang signifikan terhadap Price Earning

Ratio adalah dan Price to Book Value dan Return On Equity Dan empat variabel

tidak berpengaruh adalah Leverage, ukuran Perusahaan, Deviden Payoutt Ratio dan

Likuiditas63

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

NO PENELITI JUDUL Hasil Persamaan Perbedaan

1 Hasanah

(2009 )

faktor-faktor

fundamental

yang

mempengaruhi

price earning

ratio (per) peda

perusahaan

yang terdaftar di

jii pada tahun

2001-2006

bahwa Return

On Asset

berpengaruh

signifikan,akan

tetapi koefisien

regresi nya

bernilai negatif,

variabel DER,

DPR,dan size

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap price

earning ratio

Variabel

Independen:

ROA,DER

Variabel

Dependen:

PER

Variabel

Independen:

PBV

Obyek:

perusahaan

yang terdaftar

di jii pada

tahun 2001-

2006

2 Hayati

( 2010)

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Price Earnings

Ratio (PER)

sebagai Salah

Satu Kriteria

Keputusan

Investasi

Saham

Perusahaan

Return on asset

dan earning per

share

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap Price

Earnings Ratio,

sementara Debt

to Equity Ratio

berpengaruh

Variabel

independen:

ROA,DER

Dependen:

PER

Variabel

Independen:

PBV

Obyek:

Saham

Perusahaan

Real Estate

dan Property

di Bursa Efek

63

Utomo(2016). Pengaruh leverage (DER), price book value (PBV), ukuran perusahaan ( size),

return on equity (ROE), deviden payout ratio (DPR) dan likuiditas (CR) terhadap Price Earning Ratio

(PER) pada perusahaan manufaktur yang listing di bei tahun 2009 –2014 (vol 11 no 2 universitas

pandanaran semarang)

Page 50: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

35

Real Estate dan

Property di

Bursa Efek

Indonesia

negatif dan

signifikan

terhadap Price

Earnings Ratio.

Indonesia

3 Meynah

pusoita

ratih

(2010)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Price Earning

Ratio pada

Perusahaan

Manufaktur

Periode 2003-

2007

Secara

simultan PBV,

Growth,

Leverage,

ROE, Size dan

DPR

mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap PER.

Secara parsial

PBV, Growth,

Leverage,

ROE, Size dan

DPR

mempunyai

pengaruh

positif

Variabel

independen:

PBV

Dependen:

PER

Variabel

independen:

DER,ROA

Obyek:

Perusahaan

Manufaktur

Periode

2003-2007

4 Aji

( 2012 )

Faktor-faktor

yang

memprngaruhi

price earning

ratio (study

empiris pada

perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI

return on

equity (ROE)

mempunyai

pengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap price

earning ratio,

price to book

value (PBV)

dan firm size

mempunyai

pengaruh

positif dan

signifikan

terhadap price

earning ratio

saham

perusahaan

manufaktur.

Sedangkan

variabel debt

to equity ratio

(DER),

Variabel

independen:

PBV, DER

Variabel

Dependen:

PER

Variabel

independen:

ROA

Obyek:

perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di BEI

Page 51: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

36

dividend

payout ratio

(DPR) dan

current ratio

(CR).

mempunyai

pengaruh yang

tidak

signifikan

terhadap price

earning ratio

saham

perusahaan

manufaktur.

5 Aji

Pengestuti

(2012 )

Analisis

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

Price earning

ratio

(studi empiris

pada

perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di bursa efek

indonesia

2007-2010)

ROE

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

price earning

ratio, price to

book value

(PBV) and firm

size

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap price

earning ratio,

debt to equity

ratio (DER),

dividend

payout ratio

(DPR) and

current

ratio(CR) tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap price

earning ratio.

Variabel

independen:

PBV, DER

Dependen:

PER

Variabel

Indevenden:

ROA

Obyek:

perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di bursa efek

indonesia

2007-2010)

6 Faezinia

(2012)

the quantitative

study of

efective factors

on price

earning ratio

interest rate,

inflation,

dividend yield

berpengaruh

negative

Variabel

independen:

DER

Variabel

independen:

ROA,PBV

Page 52: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

37

in cafital

market of IRAN

terhadap PER

sedangkan

variable

growth

rate,systematic

risk, company

size, return on

equty, and debt

to equity ratio

berpengaruh

positif

Dependen:

PER

Obyek:

cafital market

of IRAN

7 Anggraini

(2012)

Analisis

Pengaruh

Current Ratio,

Debt to Equity

Ratio, dan

Total Asset

Turnover

terhadap Price

Earning Rasio

periode 2008-

2010

Secara

simultan CR,

TATO dan

DER

mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap PER,

Secara parsial

CR dan TATO

berpengaruh

positif.

Sedangkan

DER

berpengaruh

negatif

terhadap Price

Earning Rasio

Variabel

independen:

DER

Dependen:

PER

Variabel

Independen:

ROA,PBV

Obyek:

periode 2008-

2010 di BEI

8 Sitepu linda

(2013)

Analisa faktor-

faktor yang

mempengaruhi

price earning

ratio

perusahaan

manufaktur di

bursa efek

indonesia

periode 2008-

2011

CR, TATO,

DPR, PBV dan

INTO

berpengaruh

signifikan

terhadap PER

pada

perusahaan

manufaktur

yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

untuk periode

2008 sampai

2011. Namun

secara parsial,

hanya PBV

Variabel

independen:

PBV

Dependen:

PER

Variabel

independen:

DER, ROA

Obyek:

perusahaan

manufaktur

di bursa efek

indonesia

periode 2008-

201

Page 53: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

38

yang

berpengaruh

terhadap PER,

sedangkan CR,

TATO, DPR

dan INTO

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap PER

9 Pratama

(2015)

Analisis

fundamental

perusahaan

terhadap price

earning

ratio(PER)

sebagai dasar

penilaian

saham

perusahaan

berbasis

syariah yang

tergabung

dalam jakarta

islamic index

(jii) di bursa

efek indonesia(

BEI ) periade

2009-2013

bahwa variabel

yang

berpengaruh

positif

terhadap price

earning ratio

adalah debt

ratio, dan

price to book

value,

sedangkan

variabel yang

berpengaruh

negatif

tarhadap PER

adalah ROE,

EPS, DPR

Variabel

independen:

DER, PBV

Dependen:

PER

Variabel

independen:

ROA

Obyek:

jakarta

islamic index

(JII) di bursa

efek

indonesia(

BEI ) periade

2009-2013

10 Utomo

(2016 )

Pengaruh

leverage

(DER), price

book value

(PBV), ukuran

perusahaan (

size), return

on equity

(ROE), deviden

payout ratio

(DPR) dan

likuiditas (CR)

terhadap Price

Earning Ratio

(PER) pada

perusahaan

manufaktur

pengaruh yang

signifikan

terhadap Price

Earning Ratio

adalah dan

Price Book

Value dan

Return On

Equity Dan

empat variabel

tidak ber

pengaruh

adalah

Leverage,

ukuran

Perusahaan,

Deviden

Variabel

independen:

DER, PBV

Dependen:

PER

Variabel

independen:

ROA

Obyek:

perusahaan

manufaktur

yang listing

di BEI tahun

2009 –2014

Page 54: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

39

yang listing di

bei tahun 2009

–2014

Payiut Ratio

dan Likuiditas

Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu

J. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tantang bagaiman teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang talah didefinisikan sebagai masalah

yang penting64

maka kerangka teoritik dalam penelitian dapat dapat dilihat pada

gambar dibawah ini :

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

H1

H1

H2 H2

H3

Sumber: Dasar Penelitian, 2017

K. Pengembangan Hipotesis

64

Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan Rdan B, bandung, alfaberta, 2009. Hlm

60

ROA

(X1)

DER

(X2)

NPV

(X3)

PER

(Y)

Page 55: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

40

1. Pengaruh Return on asset (ROA) terhadap Price Earning Ratio (PER)

Return on asset ( ROA ) berpengaruh positif terhadap Price Earning Ratio

(PER ) hal ini didukung sesuai dengan hasil penelitian, Return on asset

menggambarkan perputaran atau tingkat efisiensi dalam menggunakan

kekayaan perusahaan (asset), hal ini menunjukan seberapa besar kekayaan

perusahaan mampu menghasilkan keuntungan, sehingga dapat dilakukan untuk

memprediksi keputusan investasi saham, semakin besar angka rasio ini semakin

baik karena semakin efisien perusahaan dalam mengelolah assetnya, dan

sebaliknya semakin kecil angka rasio ini semakin tidak efisien perusahaan

dalam mengelolah assetnya, return on asset yang besar menggambarkan harga

saham dipasaran relatif stabil sehingga perusahaan mampu membayar deviden

dalam jumlah yang besar.65

Maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H1: terdapat pengaruh Return on asset positif terhadap Price Earning

Ratio

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio (PER)

Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap price earning ratio

(PER), hal ini didukung sesuai dengan hasil penelitian, Penambahan hutang

memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat

pengembalian (return) yang diharapkan Hal ini digambarkan dengan peluang

65

Hayati(2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earnings Ratio (PER) sebagai Salah

Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.

(vol 11 no 1 sekolah tinggi ilmu ekonomi banjarmasin) hlm 60

Page 56: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

41

pertumbuhan perusahaan dianggap cukup tinggi, sehingga penambahan hutang

dan proporsi hutang pada struktur dana akan memberikan gains from leverage

dan meningkatkan pertumbuhan. Kepercayaan para pemodal mungkin lebih

tinggi pada perusahaan dengan DER yang relative besar, umumnya ada pada

perusahaan besar dan bonafide, sehingga akan membuat naiknya PER

perusahaan tersebut66

, dengan demikian hipotesis penelitian ini dirumuskan :

H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap price earning ratio

(PER)

3. Pengaruh Price to book value terhadap Price Earning Ratio (PER)

price to book value (PBV) mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap price earning ratio, hal ini didukung sesuai dengan hasil penelitian,

Price to book value (PBV) merupakan rasio pasar (market ratio) yang

digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.

Perusahaan yang berkinerja baik, biasanya memiliki rasio PBV diatas satu

(PBV>1). Hal ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar daripada

nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV, maka semakin tinggi nilai perusahaan,

sehingga membuat para investor atau calon investor tertarik untuk menanamkan

dananya ke dalam perusahaan. Dengan adanya daya tarik tersebut akan

berdampak pada semakin banyaknya calon investor dan atau investor untuk

memiliki saham perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan harganya

66

Yumettasari (2007) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi per antara Saham syariah dan

saham non syariah(studi empiris pada perusahaan non keuangan yang terdapat di bei periode 2003 -

2005)jurnal ekonomi hlm 5

Page 57: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

42

dipasar modal sehingga akan meningkatkan PER67

. Maka dalam penelitian ini

diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3: terdapat pengaruh positif dan signifikan Price to book value terhadap

price earning ratio

67

Aji 2011, analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi price earning ratio, jurnal ekonomi

indonesia, universitas diponegoro hlm 39

Page 58: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

43

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Sumber Data

Dalam penelitian ini yang di gunakan merupakan penelitian kuantitatif karena

penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka, atau data

berupa kata kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data yang berbentuk angka.

Data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk

mendapatkan suatu informasi ilmiah di balik angka-angka tersebut68

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Peneliti menggunakan sumber data

yang berasal dari Indonesian Capital Market Directory antara tahun 2012 sampai

dengan 2016 dan data pada yahoo finance tahun 2016, serta dari sumber-sumber

lainnya.

B. Tehnik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder

dengan studi pustaka yang didapatkan dari buku-buku literatur serta jurnal yang

berkaitan dan menunjang dalam penelitian ini. Data sekunder ini dikumpulkan

dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat atau

mendokumentasikan data yang berkaitan dengan penelitian yang tercantum dalam

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan yahoo finance perusahaan

industri barang konsumsi yang terdaftar di JII selama periode 2012-2016.

68

Ibid hlm 20

Page 59: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

44

C. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, Populasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah 30 saham perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic

Index (JII) pada mulai tahun 2012 dan akhir juni 2016.Sampel merupakan bagian

dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tartentu yang akan di teliti 69

Cara yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian adalah

dengan cara purposive sampling, purposive sampling merupakan tehnik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu70

. Penelitian ini menggunakan purposive

sampling, tujuan penelititian ini adalah menganalisis pengaruh Return on asset

(ROA), debt to equity ratio (DER) dan dan price to book value (PBV) terhadap

price earning ratio (PER) di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

jakarta islamic index (JII). Sampel penelitian ini di ambil di sektor industri barang

konsumsi yang terdaftar di jakarta islamic index (JII)

Oleh karena itu sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di jakarta

islamic index (JII) dimungkinkan terjadi perubahan di setiap Tahunnya, maka

sampel penelitian ini diambil dengan kriteria :

a. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index pada 2012 dan tetap

terdaftar di JII sampai dengan juni 2016

b. Perusahaan tersebut tercatat di sektor industri barang konsumsi pada tahun

2012 dan tetap terdaftar sampai dengan juni 2016.

c. Perusahaan yang dijadikan obyek pengamatan membagikan dividen secara

berturut-turut selama periode 2012-2016

69

Ibid hlm 76 70

Ibid hlm 81

Page 60: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

45

Berdasarkan kriteria sampel di atas, terdapat 4 perusahaan yang memenuhi syarat

untuk dijadikan objek penelitian, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Perussahaan Yang Memenuhi Kriteria Penelitian

No Nama Perusahaan

Kode

Perusahaan

1. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

2. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

3. Kalbe Farma Tbk KLBF

4. Unilever Indonesia Tbk UNVR

Sumber: www.idx.com

Berdasarkan penjelasan diatas, dalam penelitian ini jumlah sampel yang di

ambil 18 bulan dengan periode 2012 hingga juni 2016, sehingga totalnya 72

sampel. Data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah data

dalam bentuk data triwulan.

D. Variabel penelitian dan definisi operasionalnya

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi kemudian ditarik

kesimpulannya, Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

1. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau

muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti

Page 61: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

46

variabel bebas,menurut fungsi nya variabel ini dipengaruhi oleh variabel

lain,karenanya juga disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel

terpengaruhi.71

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent (Y) adalah Price

earning ratio (PER), Price earning ratio (PER) merupakan perbandingan

antara harga perlembar saham atau closing price dengan laba perlembar

saham atau earning pershare. Rumusnya sebagai berikut 72

2. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik

yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan

hubungan nya dengan fenomena yang diobservasi, karena fungsi variabel

ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi

variabel lain73

71

Cholit narbukao, h.abu ahmadi. Metodelogi penelitian, (jakarta : PT bumi aksara, cet ke 14,

2015) hlm 12

72 Harmono,manajemen keuangan berbasis balance scorecard pendekatan teori kasus dan riset

bisnis, (jakatra: bumi aksara,2014) hlm 58 73

Op cit hlm 15

PER=

Page 62: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

47

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:

1. Return on Asset

Return on asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat Profitabilitas. Return on Asset (ROA)

merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan total aset.74

2. Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio utang yang

digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang

dengan total aktiva. 75

3. Price to book value

Price to book value (PBV) merupakan rasio antara harga pasar dan

nilai buku saham76

.

74

Kasmir, analisis laporan keuangan,(jakarta: pt rajagrafindo persada,2013 )hlm 204 75

Ibid, hlm 157 76

ibid, hlm 134

ROA=

DER =

PBV =

Page 63: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

48

Tabel 3.2

Variabel Dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

1 PER

(Y1)

Perbandingan

antara harga

pasar per saham

terhadap laba

per saham77

PER

Rasio

2 ROA

( X1 )

Perbandingan

laba bersih

dengan total

aktiva yang

mengukur

tingkat

profitabilitas

perusahaan atas

penggunaan

aktiva nya78

ROA=

Rasio

3

DER

( X2 )

Perbandingan

antara totalutang

terhadap

modal79

DER=

Rasio

4 PBV

( X3 )

Perbandingan

antara harga

pasar dan nilai

buku saham80

PBV=

Rasio

E. Metode analisis data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu dengan

menggunakan model regresi linier berganda. Analisis linier berganda digunakan

untuk menjelaskan suatu variabel respons (variabel terikat/ devenden)

77

Harmono,manajemen keuangan berbasis balance scorecard pendekatan teori kasus dan riset

bisnis, (jakatra: bumi aksara,2014) hlm 58 78

Kasmir, analisis laporan keuangan,(jakarta: pt rajagrafindo persada,2013 )hlm 204 79

Ibid hlm 157 80

Ibid hlm 134

Page 64: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

49

menggunakan lebih lebih dari satu variabel input (variabel bebas, indevenden

variabel/eksogen81

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Dimana Y adalah variabel dependen (terikat), X adalah variabel indevenden

(bebas).

Keterangan:

Y =Price earning ratio (PER)

a = konstanta

b1 , b2 , b3 =koefisien X1 X2 X3

X1 = ROA

X2 = DER

X3 = PBV

e = tigkat error

Dan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka

perlu dilakukan pengujian sebagai berikut:

F. Teknik Analisis Data

Analisis kuantitatif adalah analisis yang berbentuk angka atau data yang

diangkakan. Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif diantaranya:

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

81

Suryani, Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang

Manajemen dan Ekonomi Islam. (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 318.

Page 65: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

50

Sebelum memberikan interpretasi pada hasil regresi, dilakukan

pengujian asumsi normalitas resual sebagai syarat analisis parametrik,

Apabila berdistribusi normal, maka analisis parametric seperti analisis

regresi dapat dilanjutkan, sebaliknya apabila tidak berdistristribusi normal,

maka digunakan statistika non-parametrik untuk menguji hipotesis.

Pengujian normalitas ini menggunakan diagram histogram untuk

memperdiksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak.82

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode

kolmogrov-smirnov, dan normal probabilityplots dalam program SPSS. Uji

asumsi ini akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat

(Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal

atau tidak berdistribusi tidak normal.83

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara

variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat

korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas maka model

regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier.84

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di

dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance

82

Suryani, Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang

Manajemen dan Ekonomi Islam.(Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 319. 83

Danang Sunyoto.Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.( Yogyakarta: CAPS, 2011), hlm 84. 84

Suliyanto. “Ekonomi Matrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. (Jakarta: Andi,

2011).,hlm. 81

Page 66: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

51

Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas

manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres

terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi,

nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan VIF < 10,

maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas.85

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas, yaitu melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel

terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas dan Jika tidak ada pola yang jelas, serta

85

Imam Ghozali, “Analisis Multivariante dengan Program SPSS”. (Semarang: Universitas

Deponegoro, 2012)., hlm.105

Page 67: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

52

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.86

d. Uji AutoKorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (times-

series) atau ruang (cross section). Beberapa penyebab munculnya masalah

autokorelasi dari sebagian data times-series dalam analisis regresi adalah

adanya kelembaman (inertia) artinya data observasi pada periode

sebelumnya dan periode sekarang, kemungkinan besar akan mengandung

saling ketergantungan (interdependence).87

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada-tidaknya masalah

autokorelasi, yaitu menggunakan metode Durbin-Watson dan metode Run

Test sebagai salah satu uji statistic non-parametrik. Uji Durbin-Watson (Uji

D-W) merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada-tidaknya

masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi.88

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson atau DW, dengan ketentuan sebagai

berikut :

1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW <-2

86

Imam Ghozali, “Analisis Multivariante dengan Program SPSS”. (Semarang: Universitas

Deponegoro, 2012)., hlm.139 87

Suliyanto, Ekonomimatrika Terapan:Teori dan Aplikasi Dengan SPSS . (Yogyakarta: Andi,

2011), hlm. 125 88

Ibid ., hlm. 126

Page 68: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

53

2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2

atau <DW<+

3. Terjadi autokorelasinegatif jika nilai DW diatas +2 atau DW> +2.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis terdiri dari uji F (Secara Simultan) dan uji T (secara

signifikan). Maka uji hipotesis yang akan diteliti oleh penulis adalah:

1. Uji F (secara simultan)

Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model (goodness of

fit). Uji F ini juga sering disebut sebagai uji simultan, untuk menguji

apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu

menjelaskan perubahan nilai variabel terikat atau tidak.

Adapun cara pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan menggunakan

suatu tabel yang disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis of Variance)

dengan melihat nilai signifikasi (Sig < 0,05 atau 5 %). Jika nilai

signifikasi > 0.05 maka H1 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikasi <

0.05 maka H1 diterima.

Selain itu, dapat juga dilihat dengan membandingkan nilai F hitung

dengan nilai F tabel dengan derajat bebas: df: α, (k-1), (n-k). Dimana;

n = jumlah pengamatan (ukuran sampel), k = jumlah variabel bebas

dan terikat. Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka dapat disimpulkan

Page 69: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

54

bahwa model persamaan regresi yang terbentuk masuk kriteria fit

(cocok).89

2. Uji t (secara signifikan)

Uji t adalah suatu cara untuk menguji hipotesis nol yang

melibatkan lebih dari satu koefisien dan kerjanya menentukan

kecocokan dari (the overall fit) sebuah persamaan regresi berkurang

secara signifikan dengan membatasi persamaan tersebut untuk

menyesuaikan diri terhadap hipotesis nol.90

Pengujian ini di lakukan

untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara serentak. Uji ini di

lakukan untuk membandingkan pada tingkat nilai signifikan sebesar

nilai α (5%). Langkah - langkah dalam pengujian hipotesis adalah :

a. Menentukan hipotesis

b. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 5%

c. Menentukan Kesimpulan

Jika nilai P value < alpha (0.05) maka Ha di tolak artinya bahwa

variabel independen tidak berpasangan dengan variabel dependen.

Jika nilai P value > alpha (0.05) maka Ho diterima artinya bahwa

variabel independen berpasangan dengan variabel dependen

89

Suliyanto, “Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS”.( Yogyakarta: Andi,

2011)., hlm.62

90 Sarwoko, Dasar-Dasar Ekonometrika, (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm. 72.

Page 70: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

55

3. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Dalam koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) mencerminkan diantara nol

dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangant terbatas. Begitu pula sebaliknya nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variable dependen.

Page 71: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia

Kegiatan pasar modal di Indonesia diatur dalam UU No. 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal (UUPM). Undang-undang Pasar Modal tidak membedakan

apakah kegiatan pasar modal tersebut dilakukan dengan prinsip-prinsip syariah

atau tidak. Dengan demikian, berdasarkan UUPM kegiatan pasar modal di

Indonesia dapat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan dapat pula

dilakukan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.91

Di Indonesia, perkembangan instrumen syariah di pasar modal sudah

terjadi sejak tahun 1997. Diawali dengan lahirnya reksadana syariah yang

diprakarsai danareksa. Selanjutnya, PT Bursa Efek Jakarta (BEI) bersama

dengan PT Dana Reksa Invesment Management (DIM) meluncurkan Jakarta

Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang

kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hukum syariah. Penentuan

kriteria dari komponen JII tersebut di susun berdasarkan persetujuan dari

Dewan Pengawas Syariah DIM.92

91 Adrian Sutedi, “Pasar Modal Syariah (Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip

Syariah)”. Jakarta: Sinar Grafika, 2011. Hal 3

92

Nurul huda, Mustafa Edwin Nasution. “Investasi Pada Pasar Modal Syariah”. Jakarta:

Kencana, 2008. Hal 55

Page 72: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

57

Gambar 4.1

Perkembangan Pasar Modal Syariah

Sumber: otoritas jasa keuangan (OJK), 2017

Perkembangan pasar modal terus meningkat pada tahun 2015, jakarta

composit (IHSG) berjumlah 539, LQ45 sebanyak 45, IDX sebanyak 30, JII

sebanyak 30 jenis, ISSI sebanyak 329 dan Reksadana Syariah 137 yang

terdaftar di otoritas jasa keuangan.

2. Perkembangan Sektor Industri Barang Konsumsi

Bursa efek indonesia membagi kelompok industri-industri perusahaan

berdasarkan soktor-sektor yang dikelolahnya terdiri dari sektor pertanian ,

sektor pertambangan , sektor industri barang kimia, sektor aneka industri, sektor

ondustri barang konsumsi, sektor properti, sektor infrastruktur, sektor keuangan,

dan sektor perdagangan jasa investasi.

sektor industri barang konsumsi merupakan sektor penyumbang utama

pertumbuhan ekonomi yang mempunyai peranan penting dalam memicu

Pasar Modal periode 2012-2016

jakarta composit (IHSG)

LQ45

IDX30

JII

ISSI

RDS

Page 73: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

58

pertumbuhan ekonomi negara, sektor industri barang konsumsi sangat

dibutuhkan karena sangat dibutuhkan karena semakin meningkatnya kebutuhan

hidup masyarakat indonesia93

.

Gambar 4.2

Perkembangan Indeks Harga sektor industri barang konsumsi

Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Berdasarkan Gambar 4.2 pada tahun 2012 indek harga saham sektor

industri barang konsumsi 1393,82, pada tahun 2013 indek harga saham sektor

industri barang konsumsi meningkat menjadi 1782,09, pada tahun 2014 indeks

harga saham sektor industri barang konsumsi meningkat menjadi 2177,92,

pada tahun 2015 indeks harga saham sektor industri barang konsumsi menurun

menjadi 2064,91dan kembali meningkat lagi menjadi 2324,28 pada tahun

2016.

93

nurul huda, pasar modal syariah, jakarta : kencana. 2008

0

500

1000

1500

2000

2500

2012 2013 2014 2015 2016

Perkembangan Indeks Harga Sektor Industri Barang Konsumsi

Page 74: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

59

B. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dan lain-lain. Analisis data

deskriptif dilakukan pengukuran skewness dan kortusis untuk menggambarkan

distribusi data apakah normal atau tidak. Adapun hasil Statistik deskriptif

sebagai berikut:

Tabel 4.1Descrriptive Statistics

Variabel Return On Asset, Debt To Equity Ratio,price to book value, dan

Price earning ratio

sumber: data diolah spss, 2017

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah pengamatan pada

perusahaan industri konsumsi yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)

periode 2012-2016 dalam penelitian ini sebanyak 72 data, Hasil statistik

deskriptif dari variabel independen Return On Asset (ROA) memiliki nilai

minimum 0,10 nilai maximum 4,27 dan nilai rata-rata return on asset (ROA)

adalah 2.0527.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

LN_return_on_asset 72 .10 4.27 2.0527

LN_debt_to_equity_ratio 72 -1.61 1.05 -.3321

LN_price_to_book_value 72 .05 4.27 1.8955

LN_price_earning_ratio 72 2.36 5.25 3.9052

Valid N (listwise) 72

Page 75: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

60

Variabel independen Debt To Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum

-1,61 nilai maximum 1,05 dan nilai rata-rata Debt To Equity Ratio (DER) yang

negatif adalah -0.3321.

Variabel dependen Price To Book Value (PBV) memiliki nilai minimum

0,05 nilai maximum 4,27 dan nilai rata-rata yang positif menunjukkan rata-

rata Price To Book Value (PBV) adalah 1,8955

Variabel dependen perice earning ratio (PER) memiliki nilai minimum

2.36, nilai maximum 5.25 dan nilai rata-rata yang positif menunjukkan rata-

rata Perice Earning Ratio (PER) adalah 3.9052.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual

terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki nilai residual yang normal.

Gambar 4.3

Normal probability plot

Page 76: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

61

Sumber: data diolah output SPSS, 2017

Dari Gambar 4.3 Normal Probability Plot diatas menunjkkan pola

distribusi normal, data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arahnya. Maka dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah

terpenuhi.

Selain dengan melihat grafik, asumsi normalitas juga dapat

menggunakan uji statistik yaitu dengan uji Komlogorov-Smirnov.

Dalam pengujian ini, data dikatakan terdistribusi secara normal apabila

hasil dari (sig) > 0,05.

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test

dDari Tabel 4.2 uji Kolmogorov-Smirnov diatas bahwa semua

variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan normal karena nilai

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Kolmogorov-Smirnov Z 1.291

Asymp. Sig. (2-tailed) .071

Test distribution is Normal.

Sumber: data diolah output SPSS,

2017

Page 77: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

62

asymptotic significance adalah sebesar 0,071 lebih besar dari nilai

signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05.

b. Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.

Model yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi yang tinggi antara

variabel bebas. Tolerance mengukur variabelitas variabel bebas yang

terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.

Berdasarkan aturan variance inflation factor (VIF) dan tolerance

kurang dari 0,10 maka dinyatakan terjadi gejala multikolonieritas.

Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 atau tolerance lebih dari

0,10 maka dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonearitas.

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LN_return_on_asset .413 2.423

LN_debt_to_equity_ratio .866 1.154

LN_price_to_book_value .376 2.659

a. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Page 78: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

63

Sumber: data diolah output SPSS, 2017

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat diketahui nilai Tolerance dan VIF

untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut :

a. Nilai Tolerance untuk variabel ROA sebesar 0.413> 0.10 dan nilai

VIF sebesar 2.423 < 10, sehingga variabel ROA dinyatakan tidak

terjadi gejala multikolinieritas.

b. Nilai Tolerance untuk variabel DER sebesar 0.866 > 0.10 dan nilai

VIF sebesar 1.154 < 10, sehingga variabel DER dinyatakan tidak

terjadi gejala multikolinieritas.

c. Nilai Tolerance untuk variabel PBV sebesar 0.376 > 0.10 dan nilai

VIF sebesar 2.659 < 10, sehingga variabel PBV dinyatakan tidak

terjadi gejala multikolinieritas

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah regresi linier ada

korelasi antara kesalahan penganggu pada periode dengan kesalahan

pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka ada masalah

autokorelasi pada data. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas autokorelasi. Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin

Watson. Dengan kriteria keputusa jika nilai Durbin Watson pada tabel

Page 79: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

64

Model Summaryb dibawah 2 maka dapat dikatakan bahwa data tidak

terdapat masalah autokorelasi.

4.4 Tabel

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .939a .882 .877 .22898 1.887

a. Predictors: (Constant), LN_price_to_book_value,

LN_debt_to_equity_ratio, LN_return_on_asset

Sumber: data diolah output SPSS, 2017

Dari hasil perhitungan dalam tabel 4.4 bahwa diperoleh nilai DW

sebesar 1.887dan nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan

menggunakan nilai signifikan 5%. Berdasarkan kriteria pengambilan

keputusan bahwa nilai DW diantara -2 sampai +2 , berarti tidak terjadi

autokorelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi

autokorelasi dalam model regresi ini.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari

pengamatan satu ke pengamatan lain tetap atau disebut dengan

homoskedastisitas. Grafik scatterplot pada gambar 4.4 berikut:

Page 80: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

65

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data diolah output SPSS, 2017

Berdasarkan Gambar 4.2 diatas terlihat titik-titik menyebar

secara acak baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk

memprediksi Price Earning Ratio (PER) berdasarkan masukan

variabel independen Return On Assset (ROA), Debt To Equity Ratio

(DER), dan Price To Book Value (PBV)

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila

nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk

mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel

Page 81: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

66

dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif

atau negatif. Dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

4

.

8

T

A

Sumber: data diolah output SPSS, 2017

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa model persamaan regresi

berganda untuk memperkirakan price earning ratio yang dipengaruhi oleh

return on asset, debt to equity ratio, dan price to book value. bentuk regresi

liniernya adalah sebagai berikut:

Y = 4,061– 0,837ROA–0,314DER+0,769PBV+ e

Koefisien-koefisien hasil dari persamaan regresi linier berganda diatas

maka dapat dijelaskan bahwa sebagai berikut:

1. Ketika tidak ada variabel independen (ROA, DER, dan PBV ) maka

PER sebesar 4,061.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 4.061 .074 54.907 .000

LN_ROA -.837 .049 -1.116 -17.208 .000

LN_DER -.314 .041 -.339 -7.562 .000

LN PBV .769 .034 1.531 22.529 .000

a. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Page 82: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

67

2. Nilai koefisien regresi ROA sebesar –0,837 yang berarti setiap

peningkatan ROA sebesar 1% maka akan menurunkan PER sebesar

0,837 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.

3. Nilai koefisien regresi DER –0,314 yang setiap peningkatan DER

1% maka akan menurunkan PER sebesar 0,314 dengan catatan

variabel lain dianggap tetap.

4. Nilai koefisien regresi PBV sebesar 0,769 yang berarti peningkatan

PBV 1% maka akan menurunkan PER sebesar 0,769 dengan catatan

variabel lain dianggap tetap.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Uji F (F-test) dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

independen (Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, SBIS dan IHSG) secara

bersama-sama terhadap variabel dependen (NAB Reksadana Syariah)

Tabel 4.6

Hasil Uji F (Uji Simultan)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 26.617 3 8.872 169.221 .000a

Residual 3.565 68 .052

Total 30.182 71

a. Predictors: (Constant), LN_price_to_book_valu,

LN_debt_to_equity_ratio, LN_return_on_asset

b. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Page 83: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

68

Sumber: data diolah output SPSS, 2017

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah

sebesar 169.221> Ftabel sebesar 2.74 dengan nilai sig. 0.000< 0.05, maka

dapat diartikan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel bebas ROA (X1), DER (X2) dan PBV (X3) terhadap PER

(Y)

b. Uji Hipotesis (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen.

Tabel 4.7

Hasil Uji T( Uji Parsial)

Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) 54.907 .000

LN_return_on_asset -17.208 .000

LN_debt_to_equity_ratio -7.562 .000

LN_price_to_book_value 22.529 .000

a. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Sumber: data diolah output SPSS, 2017

Berdasarkan tabel 4.7 angka Ttabel dengan ketentuan = 0,05 dan

dk = (n-k) atau (72-4) = 68 sehingga diperoleh nilai Ttabel sebesar

Page 84: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

69

1.66757 Berdasarkan Tabel 4.7, maka dapat diketahui pengaruh masing-

masing variabel sebagai berikut:

1. Pengaruh Return on asset (X1) terhadap price earning ratio (Y)

Dari tabel 4.10 coefficients diperoleh nilai thitung = -17.2084 yang

artinya thitung -17.2084 < ttabel 1.66757 dan untuk taraf

signifikannya 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima dan Ha ditolak artinya secara parsial terdapat pengaruh

negatif signifikan antara return on asset terhadap Price earning

ratio. Artinya H1 dalam penelitian ditolak

2. Pengaruh Debt to equity ratio (X2) terhadap Price earning

ratio(Y)

Dari tabel 4.10 coefficientsdiperoleh nilai thitung -7.562 yang artinya

thitung -7.562 < ttabel 1.66757 dan untuk taraf signifikannya 0,00 <

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak

artinya secara parsial terdapat pengaruh negatif signifikan antara

debt to equity ratio terhadap Price earning rati. Artinya H2 dalam

penelitian ditolak

3. Pengaruh price to book value (X3) terhadap price earning ratio

(Y)

Dari tabel 4.10 coefficientsdiperoleh nilai thitung 22.529 yang

artinya thitung 22.529 > ttabel 1.66757 dan untuk taraf signifikannya

0,00< 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

Page 85: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

70

diterima artinya secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan

antara price to book value terhadap Price Earning Ratio Artinya H3

dalam penelitian diterima.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikatnya. Koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel model summaryb. Untuk regresi linier

berganda digunakan Adjusted R Square karena telah disesuaikan dengan

jumlah variabel bebas yang digunakan

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

t

a

S

u

m

ber: data diolah output SPSS, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel 4.8 nilai koefisen

determinasi ( Adjusted R Square) diketahui pengaruh dari ketiga variabel

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .939a .882 .877 .22898

a. Predictors: (Constant), LN_price_to_book_value,

LN_debt_to_equity_ratio, LN_return_on_asset

b. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Page 86: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

71

independen (return on asset, Debt to Equity Ratio, dan price to book value )

terhadap Price Earning Ratio (PER) sebesar 0.877 atau 87.7%,

Artinya 87.7% variabel price earning ratio dapat dijelaskan oleh

variabel independen dalam penelitian return on asset, Debt to Equity Ratio,

dan price to book value, sedangkan sisanya sebesar 12.3% dijelaskan oleh

variabel lainnya yang tidak diteliti atau tidak masuk dalam model regresi.

Angka koefisien determinasi sebesar 87.7% menunjukkan kontribusi atau

kemampuan menjelaskan variabel bebas yaitu, ROA, DER, dan PBV secara

simultan terhadap PER sebesar 87.7%. Jika variabel bebas meningkat 100%

maka PER juga akan meningkat sebesar 87.7% .

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Price Earning Ratio (PER)

Berdasarkan hasil pengujian bahwa return on asset berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap price earning ratio, artinya kenaikan dari return on

asset akan diikuti oleh price earning ratio secara signifikan, sehingga jika

semakin tinggi nilai dari return on asset , maka akan menurunkan nilai price

earning ratio yang akan diterima. Hal ini diperkuat dan didukung oleh uji t

yang menghasilkan nilai sig t sebesar -17.208 < 1.66757. Hal ini berarti

hubungan antara return on asset terhadap price earning ratio berpengaruh

negatif. Nilai negatif menunjukkan pengaruh berlawanan arah.

Page 87: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

72

Hasil ini dukung dengan penelitian yang dilakukan Khusnul Lisa Nursyam

Syanas (2009)94

di mana dari hasil penelitian yang dilakukan menyatakan

bahwa Return on Assets berpengaruh negatif terhadap Price Earning Ratio

saham perbankan. Adanya pengaruh yang negatif dari Return on Asset terhadap

Price Earning Ratio karena turunnya ROA disebabkan oleh turunnya laba dan

tentunya hal tersebut akan menurunkan nilai PER saham95

.

Hasil ini berbanding terbalik dengan hasil penelitan Hasanah (2009) dalam

penelitian nya menunjukan Return On Assets berpengaruh positif secara

signifikan terhadap price earning ratio (PER). return on asset (ROA) atau

rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

dengan menggunakan total asset yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan

dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. Analisis ini dapat digunakan

untuk memprediksi kemampuan perusahaan mendapatkan laba dimasa

mendatang. Return on asset mempunyai pengaruh positif terhadap PER, karena

PER akan meningkat dengan semakin naik nya ROA sepanjang ROA lebih

besar dari tingkat pengembalian yang diinginkan.96

2. Pengaruh Debt to equity ratio (DER) terhadap Price Earning Ratio (PER)

Berdasarkan hasil pengujian bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap price earning ratio, artinya kenaikan dari Debt

94

Khusnul Lisa Nursyam Syanas (2009), Analisis Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Price

Earning Ratio Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Tesis, ,

MMUNS,Surakarta. Morris H-L Wang and Ting 95

Sartono Munir (1997), Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Saham-

Saham yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Tesis, ,Program Pascasarjana Universitas Gajah

Mada,Yogyakarta. 96

Hasanah (2009), faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi price earning ratio (per)

peda perusahaan yang terdaftar di jii pada tahun 2001-2006 (jurnal ekonomi, UIN sunan kalijaga

yokyakarta) hlm 15

Page 88: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

73

to Equity Ratio akan diikuti oleh kenaikan price earning ratio secara signifikan,

sehingga jika semakin tinggi nilai dari Debt to Equity Ratio, maka semakin

kecil nilai Price Earning Ratio yang akan diterima. Hal ini diperkuat dan

didukung oleh uji t yang menghasilkan nilai sig t sebesar -7.5621< 1.66757. Hal

ini berarti hubungan antara Debt to Equity Ratio terhadap price earning ratio

berpengaruh negatif. Nilai negatif menunjukkan pengaruh berlawanan arah.

Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa, jika variabel

DER meningkat satu satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

Nilai DER berdampak pada penurunan harga saham perusahaan, karena

penggunaan utang yang semakin besar dibandingkan dengan modal sendiri akan

berdampak pada penurunan nilai perusahaan dan akan menurunkan PER.97

Hasil penelitian ini didukung oleh Hayati (2011)98

dalam penelitiannya

menyatakan variabel Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif

signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER). semakin tinggi DER maka

semakin rendah kepercayaan para investor yang menanamkan investasinya

dalam bentuk saham. hutang disini perlu menjadi prioritas dan perlu perhatian

dari perusahaan dalam pengelolaan hutang yang baik menyebabkan penggunaan

investasi menjadi lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan

sebab hutang merupakan investasi dari pihak ketiga (investor) dan pihak bank.

walaupun hutang perusahaan itu tinggi tetapi dalam pengelolaannya dapat

97

Tandelilin,Eduardus.2001.Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.Edisi

Pertama.Yogyakarta:BPFE Yogyakarta 98

Hayati(2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earnings Ratio (PER) sebagai Salah

Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.

(vol 11 no 1 sekolah tin

ggi ilmu ekonomi banjarmasin)

Page 89: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

74

menghasilkan keuntunganlebih baik, maka perusahaan akan mampu

mengembalikan atau membayar hutang nya sesuai waktu yang ditentukan.

Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian Shela Maria Melati (2011)99

yang menyatakan DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap PER. DER

yang tinggi berdampak pada peningkatan perubahan laba, berarti memberikan

efek keuntungan bagi perusahaan, Dengan DER yang tinggi perusahaan

menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan untuk

memperoleh laba yang meningkat. DER yang tinggi berdampak pada

peningkatan perubahan laba, berarti memberikan efek keuntungan bagi

perusahaan. Sehingga investor akan lebih tertarik pada perusahaan dengan nilai

DER yang tinggi akibatnya harga saham menjadi tinggi dan niali PER juga akan

naik.100

3. Pengaruh Price to book value (PBV) terhadap Price Earning Ratio (PER)

Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa Price to book value

berpengaruh positif signifikan terhadap Price Earning Ratio, artinya kenaikan

Price to book value akan diikuti oleh Price Earning Ratio secara signifikan,

sehingga jika semakin tingginya nilai dari Price to book value (PBV) yang

diperoleh perusahaan maka semakin besar tingkat Price earning ratio yang

akan diterima. Hal ini diperkuat dan didukung oleh uji t yang menghasilkan

nilai sig t sebesar 4.496 > 1.675. Hal ini berarti hubungan antara Price to book

value (PBV) terhadap Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif. Nilai

positif tersebut menunjukkan pengaruh yang searah.

99

Shela maria melatih (2011), Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi price earning

ratio,(jurnal ekonomi) 100

ibid

Page 90: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

75

Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Aji dan

Pangestuti (2012)101

menyimpulkan bahwa price to book value (PBV)

berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio (PER). Adanya pengaruh

ini dikarenakan price to book value (PBV) merupakan indikator untuk

menunjukan informasi penting perusahaan dalam mengukur kinerja harga pasar

saham. Semakin besar rasio PBV, maka semakin tinggi nilai perusahaan,

sehingga membuat para investor atau calon investor tertarik untuk menanamkan

dananya ke dalam perusahaan, Dengan adanya daya tarik tersebut akan

berdampak pada semakin banyaknya calon investor dan atau investor untuk

memiliki saham perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan PER.

Hal ini berbanding terbalik dengan hasil pengujian dilakukan Hayati

(2011)102

dalam penelitian nya menyatakan price to book value tidak

berpengaruh terhadap price earning ratio, price to book value tidak dapat

dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi keputusan untuk investasi saham

(price earning ratio) dalam penelitiannya.

4. Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Dan Price To Book

Value Terhadap Price Earning Ratio Disektor Industri Barang Konsumsi

(Studi Empiris JII)

Berdasarkan hasil pengujian, pengaruh variabel independen (ROA, DER,

dan PBV) terhadap variabel dependen (PER) . diketahui bahwa variabel

101

Aji pengestuti(2012). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Price earning ratio (studi

empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia 2007-2010. (journal of

management vol 1 no 1) 102

Hayati(2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earnings Ratio (PER) sebagai Salah

Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia.

(vol 11 no 1 sekolah tinggi ilmu ekonomi banjarmasin)

Page 91: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

76

independen (ROA, DER, dan PBV) berpengaruh signifikan positif terhadap

Price Earning Ratio,artinya kenaikan variabel ROA, DER, dan PBV akan

diikuti oleh kenaikan PER secara signifikan.

Hasil statistika dari penelitian menunjukan bahwa variabel ROA, DER,

dan PBV memiiliki pengaruh secara signifikan positif tarhadap PER, hal ini

ditunjukan dengan hasil nilai Fhitung adalah sebesar 169.221> Ftabel sebesar

2.74 dengan nilai sig. 0.000< 0.05

Page 92: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

77

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis pengaruh return on asset, debt to equity ratio, dan price to

book value terhadap price earning ratio periode januari 2012-juni 2016 dengan

menggunakan regresi berganda dan pengujian statistik dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Secara simultan ada pengaruh yang signifikan antara return on asset, debt to

equity ratio dan price to book value terhadap price earning ratio. Hal ini

ditunjukkan dari besarnya Fhitung lebih besar dari Ftabel (169.221 > 2,74) dan nilai

signifikan sebesar 0,000

2. Variabel Return on asset (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap Price

Earning Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price Earning Ratio

(PER).

3. Variabel Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap

Price Earning Ratio (PER)

4. Variabel Price To Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Price Earning Ratio (PER).

B. Saran

1. Bagi Investor

Penelitian ini dapat digunakan oleh investor sebagai acuan dalam menjalankan

strategi yang tepat dalam menanamkan investasi di jakarta islamic index (JII).

Page 93: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

78

Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi masyarakat

dalam melakukan kegiatan perekonomiannya.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini akan menambah kepustakaan di bidang pasar modal khususnya

pada industri barang konsumsi di jakarta islamic index (JII) dan dapat dijadikan

sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

3. Untuk peneliti lain

Peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak jumlah variabel, misalnya return

on equity, current ratio dan lainnya. Serta menambahkan periode penelitian

sehingga jumlah sampel yang ditelitipun akan bertambah, guna memperoleh

hasil penelitian yang lebih signifikan.

Page 94: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, manah, aspek hukum dalam penyelenggaraan investasi di pasar modal syariah

indonesia, Jakarta:Kenca. 2009

Abdul Halim, , manajemen keuangan daerah, Yokyakarta: UUP AMP YKPN. 2001

Adrian sutedi, pasar modal syariah sarana investasi keuangan berdasarkan prinsip

syariah, jakarta:sinar grafika. 2011

Amir Mahmud & Rukmana, bank syariah teori kebijakan dan studi indonesia

bagian ke 3, Jakarta:Erlangga. 2010

Feizinia(2012). the quantitative study of efective factors on price earning ratio in cafital

market of IRAN. (jurnal ekonomi)

Cholit narbukao, h.abu ahmadi. Metodelogi penelitian, Jakarta : PT bumi aksara, cet ke

14, 2015

Dwi Prastowo dan rifka juliany, analisis laporan keuangan, Yokyakarta: AMP YKPN.

2005

Danang Sunyoto.Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Yogyakarta: CAPS. 2011

Harmono,manajemen keuangan berbasis balance scorecard pendekatan teori kasus

dan riset bisnis, Jakarta: Bumi Aksara. 2014

Harahap, Analisis Kritis Laporan Keuangan, Jakarta : Rajawalipers. 2010

Halim hanafi, analisis laporan keuangan, Yogyakarta:UPP STIM YKPN. 2016

Hasanah (2009), faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi price earning ratio

(per) peda perusahaan yang terdaftar di jii pada tahun 2001-2006 (skripsi UIN

sunan kalijaga yokyakarta)

Hayati(2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earnings Ratio (PER) sebagai

Salah Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan

Property di Bursa Efek Indonesia. (vol 11 no 1 sekolah tinggi ilmu ekonomi

banjarmasin)

Imam Ghozali, Analisis Multivariante dengan Program SPSS, Semarang: Universitas

Deponegoro. 2012

Irham fahmi, pengantar manajemen keuangan teori dan soal jawaban,

Bandung:Alfabeta. 2015

James, c, horne, akuntasi lanjutan 2, penerbit PT. Raga Grafindo. 2005

kasmir, manajemen perbankan, Jakarta : PT. Raja grafindo persada. 2009

Manan, aspek hukum dalam penyelenggaraan investasi dipasar modal syariah

diindonesia, Jakarta: kencana. 2011

Mardani, aspek hukum lembaga keuangan syariah di indonesia, Jakarta:kencana. 2015

M.Irsan Hasanudin, aspek hukum pasar modal indonesia, Jakarta : Kencana pranada

media grub. 2007 cet 7

Meyrna Puspita Ratih ( 2010 ) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio

pada Perusahaan Manufaktur Periode 2003-2007(jurnal ekonomi)

Page 95: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

80

Nurul huda dan mustafa edwin nasution, investasi pada pasar modal syariah Jakarta :

media grafika. 2008, cet. 2

Pratama( 2012 ) Analisis fundamental perusahaan terhadap price earning ratio(PER)

sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung

dalam jakarta islamic index (jii) di bursa efek indonesia( BEI ) periade 2009-

2013. (skripsi UIN syarif hidayatullah jakarta

Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan Rdan B, bandung:alfaberta. 2009.

Samsul, pasar modal dan manajemen portofolio, surabaya:PT gelora aksara pratama.

2006

Suryani, Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian

Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana. 2015

Suliyanto. “Ekonomi Matrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. Jakarta:

Andi. 2011

Sarwoko, Dasar-Dasar Ekonometrika, Yogyakarta: Andi. 2005

Sitepu linda,(2013) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi price earning ratio

perusahaan manufaktur di BEI, Vol 3 No 02 (jurnal wira ekonomi mikroskli)

Tavinayati, yuliah qomariah, hukum pasar modal diindonesia, Jakarta : sinar grafika.

2013 cet 2

Utomo(2016). Pengaruh leverage (DER), price book value (PBV), ukuran perusahaan (

size), return on equity (ROE), deviden payout ratio (DPR) dan likuiditas (CR)

terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan manufaktur yang listing di

bei tahun 2009 –2014 (vol 11 no 2 universitas pandanaran semarang)

www.idx.co.id

www.ojk.co.id

www.yahoofinance.com

Page 96: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

LAMPIRAN

Lampiran 1

Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Kolmogorov-Smirnov Z 1.291

Asymp. Sig. (2-tailed) .071

Test distribution is Normal.

Sumber: data diolah output SPSS,

2017

Page 97: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

b. Uji Multikolinearitas

c. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .939a .882 .877 .22898 1.887

a. Predictors: (Constant), LN_price_to_book_value,

LN_debt_to_equity_ratio, LN_return_on_asset

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

LN_return_on_asset .413 2.423

LN_debt_to_equity_ratio .866 1.154

LN_price_to_book_value .376 2.659

a. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Page 98: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

d. Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 2

Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 4.061 .074 54.907 .000

LN_ROA -.837 .049 -1.116 -17.208 .000

LN_DER -.314 .041 -.339 -7.562 .000

LN PBV .769 .034 1.531 22.529 .000

b. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Page 99: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

Lampiran 3

Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Simultan ( F )

b. Uji Parsial ( t )

Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) 54.907 .000

LN_return_on_asset -17.208 .000

LN_debt_to_equity_ratio -7.562 .000

LN_price_to_book_value 22.529 .000

a. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 26.617 3 8.872 169.221 .000a

Residual 3.565 68 .052

Total 30.182 71

a. Predictors: (Constant), LN_price_to_book_valu,

LN_debt_to_equity_ratio, LN_return_on_asset

b. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Page 100: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

c. Uji Determinasi R2

Lampiran 4

deskriptive statistics

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .939a .882 .877 .22898

a. Predictors: (Constant), LN_price_to_book_value,

LN_debt_to_equity_ratio, LN_return_on_asset

b. Dependent Variable:

LN_price_earning_ratio

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

LN_return_on_asset 72 .10 4.27 2.0527

LN_debt_to_equity_ratio 72 -1.61 1.05 -.3321

LN_price_to_book_value 72 .05 4.27 1.8955

LN_price_earning_ratio 72 2.36 5.25 3.9052

Valid N (listwise) 72

Page 101: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

Lampiran Tabulasi Data Keuangan

Data Variabel Penelitian Periode Maret 2012 - Juni 2016

Unilever Indonesia Tbk

Tahun Triwulan PER ROA DER PBV

2012

Maret 131.57 9.69 0.41 31.50

Juni 75.08 16.72 0.54 46.57

September 54.48 29.41 0.49 38.92

Desember 32.87 40.38 2.02 40.09

2013

Maret 121.27 11.09 1.39 32.21

Juni 83.11 19.89 2.34 55.28

September 56.25 30.66 1.42 41.75

Desember 37.06 71.55 2.14 46.63

2014

Maret 164.32 9.51 1.55 39.74

Juni 78.48 17.85 2.73 52.29

September 59.88 26.69 1.77 43.33

Desember 42.95 40.18 2.11 45.03

2015

Maret 189.71 10.77 1.33 47.73

Juni 102.86 17.78 2.66 66.93

September 69.34 26.17 1.77 50.57

Desember 49.20 37.20 2.26 58.48

2016 Maret 189.71 9.43 1.60 51.19

Juni 104.34 17.43 2.87 71.65

Kalbe Farma Tbk

2012

Maret 82.56 9.03 0.20 2.01

Juni 43.89 4.74 0.42 3.84

September 35.34 15.52 0.27 3.47

Desember 30.38 18.85 0.28 7.30

2013

Maret 124.00 4.61 0.25 7.42

Juni 72.00 8.72 0.46 9.11

September 40.68 13.40 0.32 7.02

Desember 33.06 17.41 0.33 6.89

2014

Maret 133.54 4.35 0.29 7.67

Juni 79.05 8.27 0.41 8.92

September 53.12 12.69 0.30 8.67

Desember 40.15 17.07 0.27 9.30

Page 102: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

2015

Maret 169.54 4.13 0.25 8.44

Juni 72.83 8.52 0.27 7.86

September 42.97 11.57 0.26 6.16

Desember 30.87 15.02 0.25 5.66

2016 Maret 120.23 3.99 0.25 5.89

Juni 62.57 8.24 0.27 6.22

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

2012

Maret 52.15 2.29 0.70 1.29

Juni 25.26 4.45 0.77 1.22

September 19.48 6.66 0.71 1.49

Desember 10.54 8.06 0.74 1.50

2013

Maret 90.85 1.56 0.72 1.85

Juni 37.88 3.18 0.89 1.88

September 32.19 3.36 0.90 1.60

Desember 23.14 4.38 1.04 1.51

2014

Maret 46.79 2.15 1.07 1.85

Juni 26.69 3.46 1.18 1.48

September 20.29 4.62 1.11 1.51

Desember 15.25 5.99 1.08 1.45

2015

Maret 75.25 1.11 1.14 1.58

Juni 32.36 2.32 1.25 1.38

September 28.64 2.32 1.20 1.17

Desember 15.31 4.04 1.13 1.05

2016 Maret 58.27 1.47 1.08 1.43

Juni 28.53 2.97 1.13 1.46

Indofood Sukses Makmur Tbk

2012

Maret 53.96 3.89 0.41 2.80

Juni 29.48 7.10 0.54 3.07

September 19.88 10.40 0.49 3.17

Desember 19.88 12.86 0.48 3.79

2013

Maret 87.27 3.69 0.45 4.39

Juni 56.74 6.59 0.63 5.79

September 26.90 3.36 0.90 1.55

Desember 26.77 10.51 0.60 4.48

2014 Maret 85.59 2.95 0.66 4.19

Page 103: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

Juni 43.48 5.23 0.74 4.23

September 31.97 8.42 0.64 4.56

Desember 29.33 10.16 0.66 5.26

2015

Maret 107.11 2.70 0.70 5.58

Juni 41.86 6.33 0.77 4.87

September 29.59 8.93 0.66 4.61

Desember 26.18 11.01 0.62 4.79

2016 Maret 93.82 3.60 0.59 10.21

Juni 50.74 7.34 0.65 11.89

Data Variabel Penelitian Periode Maret 2012 - Juni 2016 yang telah di (LN)

Unilever Indonesia Tbk

Tahun Data PER (LN)

ROA (LN)

DER (LN)

PBV (LN)

2012

Triwulan 1 4.88 2.27 -0.89 3.45

Triwulan 2 4.32 2.82 -0.62 3.84

Triwulan 3 4.00 3.38 -0.71 3.66

Triwulan 4 3.49 3.70 0.70 3.69

2013

Triwulan 1 4.80 2.41 0.33 3.47

Triwulan 2 4.42 2.99 0.85 4.01

Triwulan 3 4.03 3.42 0.35 3.73

Triwulan 4 4.61 4.27 0.76 3.84

2014

Triwulan 1 5.10 2.25 0.44 3.68

Triwulan 2 4.36 2.88 1.00 3.96

Triwulan 3 4.09 3.28 0.57 3.77

Triwulan 4 3.76 3.69 0.75 3.81

2015

Triwulan 1 5.25 2.38 0.29 3.87

Triwulan 2 4.63 2.88 0.98 4.20

Triwulan 3 4.24 3.26 0.57 3.92

Triwulan 4 3.90 3.62 0.82 4.07

2016 Triwulan 1 5.25 2.24 0.47 3.94

Triwulan 2 4.65 2.86 1.05 4.27

Page 104: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

Kalbe Farma Tbk

Tahun Data PER (LN)

ROA (LN)

DER LN)

PBV (LN)

2012

Triwulan 1 4.41 2.20 -1.61 0.70

Triwulan 2 3.78 1.56 -0.86 1.35

Triwulan 3 3.57 2.74 -1.31 1.24

Triwulan 4 3.41 2.94 -1.27 1.99

2013

Triwulan 1 4.82 1.53 -1.39 2.00

Triwulan 2 4.28 2.17 -0.78 2.21

Triwulan 3 3.71 2.60 -1.14 1.95

Triwulan 4 3.50 2.86 -1.11 1.93

2014

Triwulan 1 4.89 1.47 -1.24 2.04

Triwulan 2 4.37 2.11 -0.89 2.19

Triwulan 3 3.97 2.54 -1.20 2.16

Triwulan 4 3.69 2.84 -1.31 2.23

2015

Triwulan 1 5.13 1.42 -1.39 2.13

Triwulan 2 4.29 2.14 -1.31 2.06

Triwulan 3 3.76 2.45 -1.35 1.82

Triwulan 4 3.43 2.71 -1.39 1.73

2016 Triwulan 1 4.79 1.38 -1.39 1.77

Triwulan 2 4.14 2.11 -1.31 1.83

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Tahun Data PER (LN)

ROA (LN)

DER (LN)

PBV (LN)

2012

Triwulan 1 3.39 0.83 -0.30 0.25

Triwulan 2 3.23 1.49 -0.26 0.20

Triwulan 3 2.97 1.90 -0.34 0.40

Triwulan 4 2.36 2.09 -3.30 0.41

2013

Triwulan 1 4.51 0.44 -0.33 0.62

Triwulan 2 3.63 1.16 -0.12 0.63

Triwulan 3 3.47 1.21 -0.11 0.47

Triwulan 4 3.14 1.48 0.04 0.41

2014

Triwulan 1 3.85 0.77 0.07 0.62

Triwulan 2 3.28 1.24 0.17 0.39

Triwulan 3 3.01 1.53 0.10 0.41

Triwulan 4 2.72 1.79 0.08 0.37

2015 Triwulan 1 4.32 0.10 0.13 0.46

Page 105: PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DEBT TO EQUITY RATIO …

Triwulan 2 3.48 0.84 0.22 0.32

Triwulan 3 3.35 0.84 0.18 0.16

Triwulan 4 2.73 1.40 0.12 0.05

2016 Triwulan 1 4.07 0.39 0.08 0.36

Triwulan 2 3.35 1.09 0.12 0.38

Indofood Sukses Makmur Tbk

Tahun Data PER (LN)

ROA (LN)

DER (LN)

PBV (LN)

2012

Triwulan 1 3.99 1.36 -0.89 1.03

Triwulan 2 3.38 1.96 -0.62 1.12

Triwulan 3 2.99 2.34 -0.71 1.15

Triwulan 4 2.99 2.55 -0.73 1.33

2013

Triwulan 1 4.47 1.31 -0.80 1.48

Triwulan 2 4.04 1.89 -0.46 1.76

Triwulan 3 3.29 1.21 -0.11 0.44

Triwulan 4 3.29 2.35 -0.51 1.50

2014

Triwulan 1 4.45 1.08 -0.42 1.43

Triwulan 2 3.77 1.65 -0.30 1.44

Triwulan 3 3.46 2.13 -0.45 1.52

Triwulan 4 3.38 2.32 -0.42 1.66

2015

Triwulan 1 4.67 0.99 -0.36 1.72

Triwulan 2 3.73 1.85 -0.26 1.58

Triwulan 3 3.39 2.19 -0.42 1.53

Triwulan 4 3.26 2.40 -0.48 1.57

2016 Triwulan 1 4.54 1.28 -0.53 2.32

Triwulan 2 3.93 1.99 -0.43 2.48