pengaruh penggunaan celebrity, irene yovita susanto, fikom ...kc.umn.ac.id/5919/1/skripsi.pdf ·...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
PENGARUH PENGGUNAAN CELEBRITY
ENDORSER CHELSEA ISLAN TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK
SMARTPHONE OPPO F7
(Survei terhadap Mahasiswa di Provinsi DKI Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan ke Universitas Multimedia Nusantara Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
Irene Yovita Susanto
14140110027
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang menjadi sumber pengetahuan
penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Celebrity Endorser Chelsea Islan Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk
Smartphone Oppo F7 (Survei terhadap Mahasiswa di Provinsi DKI Jakarta)”. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan rasa syukur yang mendalam sehingga skripsi ini
dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan skripsi ini dilakukan
sebagai bentuk syarat kelulusan Program Strata 1, Program Studi Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara.
Di samping sebagai salah satu kewajiban untuk syarat kelulusan, penulisan
skripsi ini dilakukan dengan didasari oleh rasa keingintahuan penulis untuk meneliti
pengaruh dari penggunaan celebrity endorser yang sedang marak digunakan oleh
para pelaku pasar dalam proses mengenalkan hingga memasarkan produknya ke
berbagai elemen masyarakat. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian untuk
membuktikan efektifitas penggunaan celebrity endorser, yakni dengan pertanyaan
ada atau tidaknya pengaruh celebrity endorser tersebut dalam memengaruhi minat
beli konsumen.
Berakhirnya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada Universitas Multimedia Nusantara yang telah memberikan beasiswa kepada
penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Multimedia Nusantara.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
vi
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Mochammad Kresna Noer, S.Sos., M.Si., yang membimbing pembuatan
skripsi dan yang telah mengajar penulis tata cara menulis karya ilmiah
dengan benar,
2. Inco Hary Perdana, S.I.Kom., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi UMN, yang telah menerima penulis dengan baik,
3. Dr. Ninok Leksono, Rektor Universitas Multimedia Nusantara, yang
memberi inspirasi bagi penulis untuk berprestasi,
4. Andhiny Dyah Wasthu Pratiwi, selaku teman seperjuangan skripsi dan yang
sudah mau membantu dalam perjuangan peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini serta dengan sabar mengajari peneliti, dan
5. Seluruh mahasiswa provinsi DKI Jakarta yang telah bersedia menjadi
sampel dan meluangkan waktu untuk berkontribusi dalam penelitian ini.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua,
kakak dan adik penulis yang senantiasa mendoakan penulis dan memberikan
bantuan, baik secara moral maupun materiil. Penulis juga berterima kasih kepada
teman sejawat penulis dan orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak
langsung yang membantu penulis selama proses pembuatan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi maupun sumber
inspirasi bagi para pembaca.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
viii
PENGARUH PENGGUNAAN CELEBRITY ENDORSER
CHELSEA ISLAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PADA PRODUK SMARTPHONE OPPO F7
(Survei terhadap Mahasiswa di Provinsi DKI Jakarta)
ABSTRAK
Oleh: Irene Yovita Susanto
Para pelaku usaha terus berusaha merebut hati konsumen dan melakukan
berbagai macam teknik dalam memasarkan produk teknologi komunikasi mereka.
Dalam menghadapi persaingan di pasar teknologi komunikasi, OPPO Electronics,
LTD memasarkan produknya dengan cara menggunakan Chelsea Islan sebagai
celebrity endorser dalam iklannya yang diharapkan dapat memengaruhi masyarakat
agar berminat untuk membeli produk smartphone terbaru OPPO, yakni OPPO F7. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser
Chelsea Islan terhadap minat beli produk smartphone OPPO F7. Populasi penelitian
ini adalah mahasiswa di provinsi DKI Jakarta dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan Cluster Sampling (Area Sampling) dengan jumlah responden
sebanyak 400 responden. Analisis data menggunakan analisis regresi linear
sederhana. Hasil dari penelitian ini adalah Chelsea Islan sebagai celebrity endorser
secara simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen, yakni dengan Variabel
Celebrity Endorser (X) memberikan kontribusi sebesar 26,2% terhadap Variabel
Minat Beli Konsumen (Y).
Kata Kunci: Celebrity Endorser, Minat Beli, Komunikasi Pemasaran, Konsumen
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
ix
THE INFLUENCE OF THE USAGE OF CHELSEA ISLAN AS A
CELEBRITY ENDORSER TOWARDS PURCHASE INTENTION
OF SMARTPHONE PRODUCT OPPO F7
(Survey Toward College Students in DKI Jakarta Province)
ABSTRACT
By: Irene Yovita Susanto
The marketers keep trying to win consumer’s heart with any techniques to
make their communication technology’s product purchased. In the face of the
competition in the market of communication technology, OPPO Electronics, LTD
tried to market their product by using Chelsea Islan as a Celebrity Endorser in their
advertising in hoping that this could influence the community to have a purchase
intention toward OPPO latest smartphone product, which is OPPO F7. The
purpose of this research is to determine the influence of celebrity endorser Chelsea
Islan toward consumer's purchase intention of OPPO's smartphone product, OPPO
F7. The population of this research were college students in DKI Jakarta province
with the use of Cluster Sampling (Sampling Area) as the sampling techniques with
the number of 400 respondents. Data analysis performed by simple linear
regression's analysis. The result of this research is Chelsea Islan as celebrity
endorser simultaneously influence consumer's purchase intention, because of
Variable Celebrity Endorser (X) contributed 26.2% to Variable Purchase Intention
(Y).
Keywords: Celebrity Endorser, Purchase Intention, Marketing Communication,
Consumer
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
x
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI Hlm.
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi
DAFTAR DIAGRAM ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 7
1.4.1 Kegunaan Akademis ............................................................ 7
1.4.2 Kegunaan Praktis.................................................................. 8
1.4.3 Kegunaan Sosial ................................................................... 8
1.4.4 Keterbatasan Penelitian ........................................................ 8
BAB II KERANGKA TEORI .......................................................................... 9
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 9
2.2 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 14
2.2.1 Komunikasi Pemasaran ........................................................ 14
2.2.2 Celebrity Endorser ............................................................... 16
2.2.3 Minat Beli Konsumen .......................................................... 21
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
xi
2.2.4 Teori Kongruensi Citra Diri ................................................. 22
2.3 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 24
2.4 Kerangka Teoretis ............................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 26
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian .................................................................. 26
3.2 Metode Penelitian ............................................................................. 27
3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 28
3.3.1 Populasi ................................................................................ 28
3.3.2 Sampel .................................................................................. 32
3.4 Operasionalisasi Variabel ................................................................. 37
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 40
3.6 Teknik Pengukuran Data .................................................................. 42
3.6.1 Uji Validitas ......................................................................... 43
3.6.1.1 Uji Instrumen Validitas Data Pre-Test .................... 45
3.6.2 Uji Reliabilitas...................................................................... 48
3.6.1 Uji Instrumen Reliabilitas Data Pre-Test ................... 49
3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................ 50
3.8.1 Uji Koefisien Korelasi .......................................................... 50
3.8.2 Uji Regresi Sederhana .......................................................... 51
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 53
4.1 Subjek/Objek Penelitian ................................................................... 53
4.1.1 Profil Selebriti ...................................................................... 53
4.1.1.1 Sekilas tentang Chelsea Islan ................................... 53
4.1.2 Profil Perusahaan.................................................................. 55
4.1.2.1 Sekilas tentang OPPO Electronics, LTD ................. 55
4.1.2.2 Sekilas tentang Produk Smartphone OPPO F7 ........ 58
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 59
4.2.1 Identitas Responden ............................................................. 59
4.2.1.1 Berdasarkan Asal Universitas .................................. 59
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
xii
4.2.1.2 Berdasarkan Pengeluaran Bulanan .......................... 63
4.2.1.3 Berdasarkan Pernah atau Tidaknya Melihat Iklan ... 64
4.2.1.4 Berdasarkan Pernah atau Sedang Menggunakan Produk
............................................................................................. 66
4.2.2 Hasil Data dan Jawaban Responden..................................... 67
4.2.2.1 Variabel Celebrity Endorser (X) .............................. 67
4.2.2.2 Variabel Minat Beli Konsumen (Y) ......................... 81
4.2.3 Analisis Normalitas .............................................................. 89
4.2.4 Analisis Korelasi .................................................................. 90
4.2.5 Analisis Regresi.................................................................... 92
4.3 Pembahasan ...................................................................................... 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 101
5.1 Simpulan ........................................................................................... 101
5.2 Saran ............................................................................................. 102
5.2.1 Saran Akademis.................................................................... 102
5.2.2 Saran Praktis ......................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Marketing Menurut Kotler & Armstrong ......................... 15
Gambar 3.1 Data Pengguna Internet berdasarkan Pekerjaan ........................... 31
Gambar 3.2 Data Pengguna Internet berdasarkan Wilayah ............................. 32
Gambar 4.1 Potret Chelsea Islan ...................................................................... 54
Gambar 4.2 Logo Perusahaan .......................................................................... 57
Gambar 4.3 Produk Smartphone OPPO F7 ..................................................... 59
Gambar 4.4 Uji Normalitas Probability Plot (P Plot) ..................................... 89
Gambar 4.5 Histogram Uji Normalitas ............................................................ 90
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 11
Tabel 2.2 Dimensi Konsep Diri ....................................................................... 23
Tabel 3.1 Daftar Universitas yang Digunakan sebagai Populasi dalam Penelitian
.......................................................................................................................... 28
Tabel 3.2 Daftar Universitas yang Digunakan sebagai Sampel dalam Penelitian
.......................................................................................................................... 34
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel ................................................................ 39
Tabel 3.4 Skala Likert ...................................................................................... 43
Tabel 3.5 Uji Validitas Data Pre-Test Variabel Celebrity Endorser (X) ......... 46
Tabel 3.6 Uji Validitas Data Pre-Test Variabel Minat Beli Konsumen (Y)..... 47
Tabel 3.7 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha .................................. 48
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Data Pre-Test Variabel Celebrity Endorser (X) ..... 49
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Data Pre-Test Variabel Minat Beli Konsumen (Y) . 49
Tabel 3.10 Nilai Koefisien Korelasi................................................................. 50
Tabel 4.1 Persentase Asal Universitas ............................................................. 60
Tabel 4.2 Persentase Pengeluaran Bulanan ...................................................... 63
Tabel 4.3 Persentase Pernah atau Tidaknya Melihat Iklan .............................. 64
Tabel 4.4 Persentase Pernah atau Sedang Menggunakan Produk .................... 66
Tabel 4.5 Tabulasi Jawaban Responden pada Variabel Celebrity Endorser (X)
.......................................................................................................................... 67
Tabel 4.6 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 1 ................... 70
Tabel 4.7 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 2 ................... 71
Tabel 4.8 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 3 ................... 72
Tabel 4.9 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 4 ................... 73
Tabel 4.10 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 5 ................. 74
Tabel 4.11 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 6 ................. 74
Tabel 4.12 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 7 ................. 75
Tabel 4.13 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 8 ................. 76
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
xv
Tabel 4.14 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 9 ................. 77
Tabel 4.15 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 10 ............... 77
Tabel 4.16 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 11 ............... 78
Tabel 4.17 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 12 ............... 79
Tabel 4.18 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 13 ............... 80
Tabel 4.19 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 14 ............... 80
Tabel 4.20 Tabulasi Jawaban Responden pada Variabel Minat Beli Konsumen (Y)
.......................................................................................................................... 81
Tabel 4.21 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 15 ............... 84
Tabel 4.22 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 16 ............... 85
Tabel 4.23 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 17 ............... 85
Tabel 4.24 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 18 ............... 86
Tabel 4.25 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 19 ............... 87
Tabel 4.26 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 20 ............... 88
Tabel 4.27 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 21 ............... 88
Tabel 4.28 Uji Korelasi .................................................................................... 91
Tabel 4.29 Regresi Sederhana Variabel X dan Y.............................................. 92
Tabel 4.30 Uji ANOVA ................................................................................... 93
Tabel 4.31 Nilai Koefisien ............................................................................... 93
Tabel 4.32 Pengaruh Dimensi Credibility terhadap Minat Beli Konsumen .... 97
Tabel 4.33 Pengaruh Dimensi Attractiveness terhadap Minat Beli Konsumen 98
Tabel 4.34 Pengaruh Dimensi Power terhadap Minat Beli Konsumen ........... 98
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teoretis ........................................................................... 25
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Persentase Asal Universitas ........................................................ 62
Diagram 4.2 Persentase Pengeluaran Bulanan ................................................. 64
Diagram 4.3 Persentase Pernah atau Tidaknya Melihat Iklan ......................... 65
Diagram 4.4 Persentase Pernah atau Sedang Menggunakan Produk ............... 66
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telepon genggam dewasa ini menjadi alat penunjang yang tak lagi sekadar
untuk memenuhi hasrat kebutuhan untuk berkomunikasi, melainkan melakukan
kegiatan lain dalam sebuah telepon genggam. Senada dengan pernyataan Wood
(2013, p. 15) bahwa teknologi komunikasi merasuk berbagai aspek kehidupan. Ia
juga menambahkan pernyataan kegunaan teknologi komunikasi tersebut yakni
adanya konferensi video yang memungkinkan orang yang terpisah jauh untuk
berbicara dan melihat satu sama lain, atau yang biasa akrab disebut dengan video
call.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan survei dilakukan oleh Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, pertumbuhan pengguna
internet berkembang secara signifikan dan mencapai angka yang cukup fantastis
pada tahun 2017 yakni sekitar 143,26 juta pengguna internet dari 262 juta penduduk
dengan dominan pengguna pada masyarakat urban sebesar 72,41% penduduk urban
terdata sebagai pengguna internet. Masyarakat semakin menuju kearah modernisasi
dengan adanya media baru ini. Hal ini pun muncul berbagai teknologi untuk
memfasilitasi media baru ini secara lebih efektif dan efisien, salah satunya melalui
smartphone.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
2
Seiring perkembangan zaman bersama dengan adanya teknologi internet,
berbagai perusahaan telepon genggam melirik perkembangan itu dengan cepat dan
membentuk telepon genggam pintar (smartphone) sebagai penunjang kebutuhan
manusia yang semakin beragam menjadi peluang untuk melakukan kegiatan
berbisnis dalam perangkat telekomunikasi elektronik sebagai media komunikasi.
Smartphone seperti yang ada saat ini, dengan jenis layar sentuh dan berbagai
interface yang menarik mulai diperkenalkan ke Indonesia sejak tahun 2007, dengan
perusahaan IT terbesar Apple, Inc sebagai pelopor smartphone dengan seri Iphone-
nya. Hal ini menjadi pemicu menjamurnya kompetitor dari berbagai belahan dunia,
tak terkecuali produsen China, yang berlomba-lomba untuk menawarkan produk
smartphone mereka dengan harga yang relatif terjangkau dengan segudang fasilitas
didalamnya. Menurut Grant dan Meadows (2008, p. 268) bahwa internet telah
berevolusi dari keingintahuan teknis menjadi pengaruh besar pada hampir setiap
aspek kehidupan khususnya di negara-negara maju. Aspek internet ini pula yang
menjadi pemicu terbesar munculnya teknologi smartphone. Kesempatan itu tak
luput dari lirikan berbagai perusahaan elektronik, tak terkecuali perusahaan OPPO
Electronics, LTD.
Persaingan pasar smartphone ini pun semakin gencar dengan munculnya
perusahaan-perusahaan China yang memasuki pangsa pasar smartphone dan
menargetkan masyarakat dari berbagai kalangan dan berbagai negara berkembang,
termasuk Indonesia. OPPO Electronics, Ltd, perusahaan smartphone OPPO sendiri
pertama kali didirikan pada tahun 2004 sebagai produsen elektronik yang beralamat
di Dongguan, Guangdong, China. Awalnya, OPPO memproduksi peralatan
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
3
elektronik seperti MP3 Player, LCD TV, Portable Media Player, DVD, e-Book dan
Disc Player sebelum merambah ke teknologi smartphone. OPPO mulai menggarap
pasar smartphone sejak 2008 dan smartphone OPPO secara resmi menginjakkan
kakinya di pasar Indonesia sejak April 2013 lalu.
OPPO dinominasi sebagai smartphone terbaik di negeri asalnya pada tahun
2016 dan secara global dinobatkan sebagai salah satu dalam jajaran 5 besar brand
smartphone di dunia. Di Indonesia sendiri, OPPO dikenal sebagai salah satu jajaran
smartphone terlaris. Penjualannya tidak main-main mencapai angka yang fantastis.
Lembaga riset IDC merilis laporan pasar smartphone di Indonesia pada kuartal III-
2017, OPPO meraih pangsa pasar Indonesia kedua tertinggi setelah Samsung, yakni
sebesar 25,5 persen. Penjualan ini terus mengalami peningkatan berdasarkan data
IDC, mengingat dibandingkan kuartal III-2016 penjualan OPPO hanya tercatat
sebesar 16,7 persen (Kompas.com, 2017). Produk smartphone OPPO pertama kali
diperkenalkan di pasar Indonesia melalui seri OPPO Find 5.
Menurut Peter & Olson (2008, p. 383) produk dapat memiliki beberapa
strategi positioning, meskipun meningkatkan jumlahnya melibatkan kesulitan dan
risiko. Artinya, sebuah produk dapat menggunakan lebih dari satu strategi
positioning. Namun penambahan strategi ini juga dapat mengikutsertakan
timbulnya kesulitan baru dan resiko tambahan, yakni salah satunya ambiguitas
konsumen dalam menafsirkan produk tersebut.
Dalam rangka mengenalkan produknya yang menyasar pasar kelas menengah
keatas sekaligus menghadapi ketatnya persaingan di dunia bisnis, perusahaan-
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
4
perusahaan berusaha terus berinovasi tidak hanya terhadap produk namun juga
memaksa mereka untuk memutar otak untuk memikirkan cara-cara paling efektif
dalam rangka memasarkan produk mereka. OPPO tidak segan menggandeng
sejumlah artis yang sudah terkenal kiprahnya di industri hiburan. Pemilihan
celebrity endorser yang dialkukan oleh OPPO di tiap serinya untuk
memperkenalkan serta mempromosikan kualitas dari produk. OPPO terlihat
berfokus untuk memposisikan brand mereka berdasarkan pengguna produknya
(positioning by product user). Dilihat dari beberapa tahun kebelakang, pemilihan
celebrity endorser smartphone OPPO pun tidak main-main, dengan menggandeng
sejumlah artis berbakat dan ternama Indonesia seperti Dian Sastro Wardoyo, Raisa
Andriana, Isyana Sarasvati pada beberapa seri OPPO sebelumnya, dan untuk seri
terbaru yakni OPPO Find 7 (OPPO F7), OPPO kembali memilih Chelsea Islan.
Pemilihan icon atau figure untuk mempromosikan produk dianggap menjadi
bagian yang penting dalam kegiatan pemasaran sebagai bentuk komunikasi non
verbal. Apa yang kita perhatikan mengenai penampilan orang lain secara fisik
seperti jenis kelamin, warna kulit, ukuran, dan fitur-fitur lainnya, menyebabkan kita
membentuk penilaian akan tingkat daya tarik mereka dan membuat kesimpulan
mengenai kepribadian mereka (Wood, 2013, p. 120). Dari hasil penilaian dan
kesimpulan yang dilakukan ini, walaupun tidak dapat secara akurat menentukan
kebenarannya, namun penampilan fisik ini dapat menjadi faktor pertimbangan bagi
konsumen maupun calon konsumen untuk menggunakan suatu produk yang
ditunjukkan oleh icon tersebut. Icon yang dimaksud dalam penelitian ini biasa
dikenal dengan sebutan Celebrity Endorser.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
5
Menurut Schiffman (2015, p. 242) sinergi antara endorser dengan jenis
produk atau layanan yang diiklankan sangat penting. Semakin besar kesesuaian
endorser dengan produk yang diiklankan makan semakin tinggi tingkat persuasif
dari pesan tersebut. Maka dari itu, pemilihan celebrity endorser suatu produk
penting dilakukan dalam rangka menciptakan minat beli. Pemilihan celebrity
endorser harus dilakukan secara matang terlepas dari hanya sekedar fisik semata,
walaupun pada dasarnya penampilan fisik menjadi faktor pemicu utama. Namun,
adapun faktor-faktor lain seperti daya tarik, kepribadian hingga prestasi dari
endorser tersebut menjadi pertimbangan konsumen sebelum melakukan pembelian
terhadap produk yang di-endorse oleh endorser tersebut.
Dengan promosi yang masif di segala media, OPPO memastikan semua
lapisan masyarakat mengetahui tentang smartphone terbaru besutan perusahaan
Tiongkok ini. Dengan memercayai pesohor-pesohor di dunia hiburan Indonesia
untuk menjadi Celebrity Endorser OPPO, dan OPPO terbukti berhasil
memposisikan brand mereka sebagai brand yang tidak ‘murahan’ mengingat
celebrity endorser yang digaet pun kiprahnya di dunia hiburan dapat dikatakan
‘tidak murahan’.
Penggunaan celebrity endorser tentunya diharapkan bagi para pelaku
pemasar untuk menciptakan salient beliefs. Salient beliefs adalah keyakinan yang
menonojol mengenai adanya kebutuhan untuk menggunakan atau adanya
kebanggaan untuk menggunakan produk tersebut. Karena dalam prinsipnya,
konsumen dapat memiliki salient beliefs terhadap berbagai jenis tipe dan tingkat
pengertian yang berhubungan dengan sebuah produk (Peter & Olson, 2008, p. 136).
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
6
Dalam hal ini, OPPO terlihat jelas untuk memposisikan brand smartphone
mereka sebagai smartphone untuk kaum muda saat ini, dengan menekankan pada
fitur self photography (selfie). Produk OPPO pun berusaha memposisikan diri
mereka sebagai produk kelas menengah keatas melalui artis-artis tersohor yang
menjadi Celebrity Endorser OPPO Indonesia, untuk menghapus persepsi
masyarakat Indonesia mengenai produk negeri Tingkok yang selama ini dinilai
untuk kelas menengah kebawah, karena harganya yang sangat murah dengan fitur
yang berlimpah.
Dengan latar belakang ini maka tercetuslah ide untuk meneliti serta
membuktikan ada atau tidaknya pengaruh penggunaan celebrity endorser Chelsea
Islan terhadap minat beli konsumen pada produk terbaru OPPO, yakni OPPO F7
mengingat cara promosi OPPO yang berusaha menggaet sejumlah artis tersohor
untuk mempromosikan produk mereka.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penggunaan Chelsea Islan sebagai celebrity endorser OPPO F7
memengaruhi minat beli mahasiswa provinsi DKI Jakarta terhadap produk
smartphone OPPO F7?
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
7
2. Seberapa besar pengaruh penggunaan Chelsea Islan sebagai celebrity endorser
OPPO F7 memengaruhi minat beli mahasiswa provinsi DKI Jakarta terhadap
produk smartphone OPPO F7?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan Chelsea Islan sebagai
Celebrity Endorser OPPO F7 memengaruhi minat beli mahasiswa provinsi DKI
Jakarta terhadap produk smartphone OPPO F7
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan Celebrity Endorser Chelsea
Islan dalam memengaruhi minat beli mahasiswa provinsi DKI Jakarta terhadap
produk smartphone OPPO F7
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada
pengembangan penelitian atau menjadi sumber referensi, terkhusus mengenai
penggunaan Celebrity Endorser dan Minat Beli Konsumen, untuk bahan penelitian
lanjutan dalam bidang disiplin Ilmu Komunikasi serta diharapkan penelitian ini
dapat memperkaya kajian ilmu Public Relations.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
8
1.4.2 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam hal penerapan
Celebrity Endorser sebagai alat komunikasi dalam aspek-aspek pendukung
peminatan konsumen atau calon konsumen terhadap suatu produk dengan harapan
terjadinya proses hingga kepada tahap keputusan pembelian (purchasing).
1.4.3 Kegunaan Sosial
Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk memberikan gambaran dan
pembelajaran terhadap pembaca mengenai cara-cara yang dilakukan oleh para
pelaku pasar, juga sebagai bentuk referensi dalam memilih suatu produk atau
layanan secara lebih cermat dan teliti melalui makna-makna, baik tersirat maupun
tersurat.
1.4.4 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, adapun kendala yang ditemukan selama proses
penelitian, dari kendala yang mudah diatasi hingga kendala yang cukup sulit
ditangani. Kendala tersebut salah satunya adalah bagaimana menjangkau para
responden yang cakupannya dalam kategori yang luas selama proses pengumpulan
data. Dikarenakan sistem penyebaran yang online, peneliti harus memilih target
responden yang tepat agar pembagian kuisioner dapat lebih efektif dan sesuai
dengan kriteria populasi yang diambil.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
9
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukanlah beberapa
penelitian serupa yang hendak peneliti teliti terkait dengan pengaruh penggunaan
Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Konsumen. Berikut ini merupakan
penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya.
Penelitian pertama dari skripsi Universitas Lampung, Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi Bisnis, atas nama Yusan Gamaro Pontoh dengan judul skripsi
“Pengaruh Celebrity Endorser (Pevita Pearce) terhadap Minat Beli Konsumen pada
Produk Garnier BB Cream di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung”,
tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Celebrity
Endorser (Pevita Pearce) terhadap minat beli konsumen pada produk Garnier di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa celebrity endorser berpengaruh positif terhadap minat beli
konsumen.
Penelitian kedua, skripsi Universitas Lampung, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
atas nama Mirtania Ristiani dengan judul skripsi "Pengaruh Celebrity Endorser
(Raisa Andriana) terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Es Krim Magnum
di Bandar Lampung”, tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
10
pengaruh Celebrity Endorser (Raisa Andriana) terhadap minat beli konsumen pada
produk es krim Magnum di Bandar Lampung. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa adanya pengaruh positif penggunaan celebrity endorser terhadap minat beli
konsumen.
Penelitian terakhir, jurnal dari Universitas Telkom, Fakultas Komunikasi dan
Bisnis, peneliti beratasnamakan Indri Pratiwi dan Nadya Moelino dengan judul
penelitian “Pengaruh Celebrity Endorser Maudy Ayunda terhadap Minat Beli
Produk Teh Javana (Studi pada Masyarakat di Kota Bandung)”, tahun 2015. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh celebrity endorser Maudy Ayunda
yang tediri dari credibility (kredibilitas) dan attractiveness (daya tarik) terhadap
minat Beli produk Teh Javana. Hasil dari penelitian ini adalah celebrity endorser
Maudy Ayunda yang terdiri dari credibility dan attractiveness secara simultan
berpengaruh terhadap minat beli sebesar 57,7% dan variabel credibility dan
attractiveness secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Pada dasarnya, penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
mengenai pengaruh penggunaan celebrity endorser terhadap minat beli konsumen
telah banyak dilakukan dan memiliki maksud dan tujuan yang sama, yakni mencari
tahu apakah penggunaan celebrity endorser berpengaruh kepada minat beli
konsumen dalam rangka menciptakan sales (penjualan). Namun, adapun
perbedaannya adalah ketika setiap peneliti memiliki cara masing-masing dalam
melakukan penelitian, baik dari segi metode hingga teknik pengumpulan data, dan
yang terpenting adalah perbedaan objek yang diteliti – dalam hal ini produk dan
perusahaan – berbeda-beda sehingga menimbulkan penarikan kesimpulan yang
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
11
berbeda-beda pula dikarenakan diteliti dari sudut pandang atau perspektif yang
berbeda sebagai akibat dari latar belakang fakultas yang berbeda. Maka dari itu,
peneliti bermaksud untuk melakukan analisis dari segi komunikasi terkhusus pada
bidang kehumasan yang akan dibahas lebih detail di bab-bab selanjutnya.
Adapun untuk mempermudah melihat kejelasan perbedaan antar skripsi dan
jurnal yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti uraikan pemetaan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian I Penelitian II Penelitian III Penelitian Ini
Judul Pengaruh
Celebrity
Endorser
(Pevita Pearce)
terhadap Minat
Beli Konsumen
pada Produk
Garnier BB
Cream di
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Pengaruh
Celebrity
Endorser
(Raisa
Andriana)
terhadap
Minat Beli
Konsumen
pada Produk
Es Krim
Magnum di
Bandar
Lampung
Pengaruh
Celebrity
Endorser
Maudy
Ayunda
terhadap
Minat Beli
Produk Teh
Javana (Studi
pada
Masyarakat di
Kota
Bandung)
Pengaruh
Penggunaan
Celebrity
Endorser
Chelsea Islan
terhadap
Minat Beli
Konsumen
pada Produk
Smartphone
Oppo F7
(Survei
terhadap
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
12
Universitas
Lampung
Mahasiswa di
Provinsi DKI
Jakarta)
Tahun 2016 2016 2015 2018
Universitas Universitas
Lampung
Universitas
Lampung
Universitas
Telkom
Universitas
Multimedia
Nusantara
Konsep Celebrity
Endorser,
Attractiveness,
Trustworthiness,
Expertise, Minat
Beli, Konsumen,
Iklan.
Celebrity
Endorser,
Daya Tarik,
Kepercayaan,
Keahlian
Minat Beli,
Konsumen,
Iklan
Celebrity
Endorser,
Minat Beli,
Regresi
Linear
Berganda
Celebrity
Endorser,
Minat Beli,
Komunikasi
Pemasaran,
Konsumen
Hasil Variabel X
dalam penelitian
ini yaitu
attractiveness,
trustworthiness,
expertise dan
variabel Y yaitu
minat beli. Hasil
Variabel x
dalam
penelitian ini
yaitu daya
tarik,
kepercayaan,
keahlian dan
variabel y
Hasil dari
penelitian ini
adalah
celebrity
endorser
Maudy
Ayunda yang
terdiri dari
Hasil dari
penelitian ini
adalah
Chelsea Islan
sebagai
celebrity
endorser
secara
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
13
dari ketiga uji
kuantitatif
menunjukkan
bahwa celebrity
endorser
berpengaruh
terhadap minat
beli konsumen.
yaitu minat
beli. Hasil
dari ketiga uji
kuantitatif
menunjukkan
bahwa
celebrity
endorser
berpengaruh
terhadap
minat beli
konsumen.
credibility
dan
attractiveness
secara
simultan
berpengaruh
terhadap
minat beli
sebesar 57,7%
dan variabel
credibility
dan
attractiveness
secara parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
minat beli.
simultan
berpengaruh
terhadap
minat beli
konsumen,
yakni dengan
Variabel
Celebrity
Endorser (X)
memberikan
kontribusi
sebesar 26,2%
terhadap
Variabel
Minat Beli
Konsumen
(Y).
Sumber: Data Pribadi, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
14
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Komunikasi Pemasaran
Menurut West & Turner (2014, p. 5) komunikasi adalah proses sosial di mana
individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan
menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi yang dimaksud
adalah baik komunikasi secara langsung atau tatap muka maupun komunikasi
secara tidak langsung, misalnya menggunakan media sebagai platform
komunikasinya.
Sejalan dengan perngertian dari Hovland & Kelly dalam Miller (2005, p. 4)
komunikasi adalah suatu proses yang mana seorang individu (komunikator)
mengirimkan rangsangan (biasanya dalam bentuk verbal) untuk memodifikasi
perilaku individu lain (komunikan/audiens). Maka apabila simbol-simbol tersebut
ditafsirkan sesuai dengan tujuan komunikator, misalnya komunikator
mengharapkan adanya tahap hingga perubahan perilaku dari komunikan tersebut,
maka komunikasi tersebut dianggap berhasil.
Clow (2012, p. 22) juga menafsirkan komunikasi serupa dengan pengertian-
pengertian diatas bahwa komunikasi adalah tentang mentransmisikan, menerima,
dan memproses informasi. Ketika seseorang, sekelompok, atau sebuah organisasi
mencoba untuk mentransfer ide atau pesan, komunikasi terjadi ketika penerima
pesan (orang atau kelompok lain) memahami informasi tersebut.
Menurut Kotler (2012, p. 29) pemasaran adalah suatu proses yang mana
perusahaan berusaha menarik pelanggan, membangun hubungan yang erat dengan
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
15
pelanggan, serta membentuk customer value dengan harapan untuk mendapatkan
nilai-nilai pelanggan sebagai balasannya. Secara singkat, pemasaran adalah
bagaimana menarik pelanggan dan mengelola dan membina hubungan dengan
pelanggan yang berpotensi untuk menjadi pelanggan yang menguntungkan
(profitable customer) di masa yang akan datang.
Pemasaran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan membangun
value (nilai) untuk pelanggan. Jadi, seperti langkah pertama dalam proses
marketing, perusahaan harus mampu memahami secara keseluruhan mengenai
pelanggan dan marketplace yang hendak dituju (Kotler, 2012, p. 30).
Adapun proses pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler & Armstrong
(2012, p. 30) adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Proses Marketing Menurut Kotler & Armstrong
Sumber: Kotler & Armstrong, 2012
Berdasarkan pengertian komunikasi dan pemasaran yang telah disebutkan
diatas, maka komunikasi pemasaran adalah proses mentransmisikan pesan untuk
membuat konsumen mengambil tindakan sehingga menciptakan sales (penjualan).
Menurut Belch & Belch (2012, p. 195) cara mempresentasikan komunikasi
pemasaran sangatlah penting untuk menjadi penentu keefektifannya. Bagaimana
komunikasi dikemas sedemikian rupa sesuai dengan tujuan dibentuknya
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
16
komunikasi tersebut agar konsumen mengubah perilaku mereka menjadi penting,
karena dari perubahan perilaku tersebut mereka akan melakukan suatu tindakan
yang merujuk kepada purchasing (pembelian).
Belch & Belch (2012, p. 147) juga menggaris bawahi bahwa para pelaku
pasar harus memahami arti dari kata-kata dan simbol-simbol yang digunakan dan
bagaimana mereka dapat memengaruhi intepretasi konsumen terhadap produk dan
pesan yang hendak disampaikan. Hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan untuk
mencapai keefektifitasan yang dimaksud. Karena pada dasarnya, obyektif dari
komunikasi pemasaran adalah untuk meningkatkan ekuitas merek, suatu hasil dari
sebuah merek yang telah mapan dalam membangun eksistensinya (Shimp, 2013, p.
19).
2.2.2 Celebrity Endorser
Menurut Schiffman (2015, p. 242) selebriti seperti pemeran film, bintang
film, entertainer populer, hingga olahragawan terkenal, adalah referensi grup
simbolik karena mereka disukain, dikagumi, dan seringkali mendapat derajat tinggi
dalam kredibilitas yang dipersepsikan masyarakat. Selebriti dianggap sebagai
public figure yang merepresentasikan hidup yang ideal yang mana sejumlah orang,
baik menurut penggemarnya atau secara publik, mengidamkan untuk memiliki
hidup yang sama dengan para selebriti tersebut (Schiffman, 2015, p. 242).
Tak jarang selebriti pun seringkali digunakan sebagai figur dalam iklan untuk
membentuk insight konsumen melalui simbol-simbol yang ditunjukkan dalam
iklan, dari penampilan secara fisik semata hingga gaya hidup mereka pada bingkai
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
17
media dijadikan pesan tersirat dari para pembuat iklan. Namun hal yang paling
sering dilakukan oleh para pelaku iklan adalah dengan berusaha menarik perhatian
target audiens dengan menampilkan seseorang yang atraktif secara fisik semata
yang berfungsi sebagai model pasif atau dekoratif daripada sebagai komunikator
aktif (Belch & Belch, 2012, p. 193).
Menurut Helbert Kelman dalam Shimp (2013, p. 291) ada 3 sumber atribut
dasar yang menjadi penyumbang keefektifan sumber tersebut (dalam hal ini sumber
yang dimaksud adalah Endorser), yaitu Kredibilitas (credibility), Keatraktifan
(attractiveness), dan Kemampuan/Kekuatan (power), yang lebih lengkapnya
dijabarkan sebagai berikut:
1. Kredibilitas mengacu kepada kecenderungan untuk mempercayai
seseorang. Ketika sumber informasi, seperti endorser, dipersepsikan
sebagai seseorang yang kredibel, perilaku audiens pun akan berubah melalui
proses psikologis yang dinamakan dengan internalization. Internalization
terjadi ketika penerima pesan menerima posisi endorser dalam suatu isu
sebagai isu miliknya juga. Kredibilitas juga menyangkut dua aspek penting
yakni keahlian (expertise) dan kemampuan untuk dapat dipercaya
(trustworthiness). Keahlian yang dimaksud mencakup aspek-aspek seperti
persepsi terhadap pengetahuan, pengalaman, atau keahlian (skill) yang
dimiliki oleh endorser tersebut yang berhubungan dengan topik
komunikasi. Kemampuan yang dimaksud mencakup aspek-aspek persepsi
terhadap kejujuran, integritas, dan kepercayaan (believability).
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
18
2. Keatraktifan terdiri dari tiga dimensi, yakni similarity, familiarity, dan
liking. Endorser dapat dinilai sebagai atraktif oleh audiens apabila mereka
merasakan adanya kesamaan atau keakraban dalam berbagai aspek.
Keatraktifan juga dapat didapatkan dari penampilannya secara fisik yang
mana menurut Mulyana (2013, p. 392) seringkali orang memberi makna
tertentu pada karakteristik fisik orang yang bersangkutan, seperti bentuk
tubuh, warna kulit, model rambut, dan sebagainya. Namun tak hanya soal
fisik, ada banyak faktor yang membuat seorang endorser dikategorikan
sebagai sesorang yang atraktif oleh konsumen, yaitu kemampuan
intelektual, kepribadian, karakteristik gaya hidup dan sebagainya, dapat
menjadi faktor penunjang keatraktifan sesorang.
3. Kemampuan atau kekuatan dapat muncul melalui penyesuaian proses
psikologis. Penyesuaian yang dimaksud dapat terjadi ketika seorang
individu di persuasi oleh apa yang diiklankan oleh endorser karena mereka
berharap untuk mencapai reaksi yang menguntungkan atau persetujuan dari
endorser ini. Artinya, endorser harus memiliki kemampuan untuk membuat
target audiens memilih produk yang diiklankan (kemampuan menjadi
spokeperson).
Schiffman (2015, p. 242) menambahkan bahwa dalam memilih endorser,
penjual harus memastikan bahwa adanya sinergi antara kepercayaan, keahlian,
penampilan fisik dari dan terhadap selebriti dengan produk atau brand yang di-
endorse. Schiffman juga menyebutkan bahwa ketika selebriti hanya
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
19
mempromosikan satu produk, konsumen cenderung untuk melihat produk tersebut
sangat menguntungkan dan kemudian membelinya.
Faktor yang paling penting dari kesekian banyak faktor yang ada adalah
faktor kesesuaian antara selebriti dan produk/layanan/brand, citra endorser secara
keseluruhan, biaya yang diperlukan untuk menggunakan jasa selebriti tersebut,
kepercayaan, resiko kontroversi, dan celebrity’s familiarity dan likability, dengan
target audiensnya (Belch & Belch, 2012, p. 192). Lebih detailnya, Shimp (2013, p.
293-296) menjabarkan ada 8 faktor utama dalam memilih celebrity endorser, yaitu:
1. Celebrity and Audience Matchup
Dalam memilih selebriti untuk menjadi seorang endorser adalah
mempertanyakan akan ada atau tidaknya hubungan positif antara target
pasar dengan endorser-nya.
2. Celebrity and Brand Matchup
Segala sesuatu dalam aspek diri selebriti, dari kepribadian, perilaku,
penampilan hingga gaya hidup, harus menyesuaikan dengan karakteristik
dari brand tersebut.
3. Celebrity Credibility
Kredibilitas seorang selebriti notabene-nya menjadi hal utama dalam
mempertimbangkan untuk memilih seorang celebrity endorser. Biasanya,
seseorang yang dapat dipercaya dan diakui sebagai pribadi yang
berpengetahuan luas atau pintar dapat memengaruhi orang lain untuk
mengambil suatu tindakan tertentu
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
20
4. Celebrity Attractiveness
Pemasar perlu mengetahui aspek-aspek mana yang dapat ditonjolkan dari
selebriti tersebut untuk menunjukkan keatraktifannya agar produk atau
layanan yang berusaha dipasarkan menjadi lebih menarik dan mengundang
minat audiens untuk melakukan tindakan tertentu.
5. Cost Considerations
Pemilihan celebrity endorser juga memerlukan pertimbangan biaya yang
dikeluarkan untuk mempromosikan produk, karena budget untuk mengajak
kerjasama selebriti papan yang sudah diakui tingkat popularitas
dibidangnya atas jelas berbeda dengan selebriti yang belum terlalu terkenal.
Maka dari itu, perlu adanya evaluasi alternatif beberapa endorser lain yang
kriterianya serupa.
6. A Working Ease or Difficulty Factor
Tak semua selebriti mudah diajak bekerjasama, beberapa selebriti memiliki
kepribadian yang keras kepala, sombong atau kesibukan lain dengan jadwal
yang padat dan sebagainya. Hal ini dapat menjadi pengaruh
ketidakberhasilan endorsement meskipun baik secara penampilan,
kecocokan antara produk dengan brand dan target pasar sudah terpenuhi.
7. An Endorsement Saturation Factor
Pertimbangan lain adalah banyaknya produk yang telah di-endorse oleh
selebriti tersebut. Karena apabila selebriti tersebut melakukan endorse
produk terlalu banyak, maka kredibilitasnya pun juga akan pudar
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
21
8. A Likelihood-of-getting-into-trouble Factor
Potensi seorang selebriti untuk mengalami suatu isu mengenai dirinya di
kemudian hari atau yang pernah dialami sebelumnya juga penting untuk
dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan selebriti
tersebut. Apabila sudah siap memutuskan untuk memilih selebriti tersebut,
maka harus siap dengan segala konsekuensi yang mungkin terjadi dengan
terpilihnya selebriti tersebut.
2.2.3 Minat Beli Konsumen
Menurut Kotler (2012, p. 178) minat beli konsumen (Purchase Intention)
adalah situasi dimana konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian
terhadap suatu merek. Namun, pada umumnya menurut Kotler, ada dua faktor yang
memengaruhi minat beli konsumen sebelum melakukan pembelian, yakni faktor
sikap dari orang lain (the attitude of others) dan faktor situasi yang tak terduga
(unexpected situational factors).
1. Sikap Orang Lain
Sikap orang lain memengaruhi seseorang untuk melanjutkan
pembelian atau bahkan mengurungkan niat untuk tidak sama sekali
melakukan pembelian. Misalnya seorang istri tidak terlalu setuju bila
suaminya ingin membeli motor baru, sedangkan yang lama masih
dapat berfungsi dengan baik, dan uang tersebut dapat digunakan untuk
kebutuhan sekolah anak. Hal tersebut tentu dapat menjadi faktor sang
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
22
suami untuk tidak melakukan pembelian setelah menyadari adanya
kepentingan lain yang harus dipenuhi.
2. Situasi yang Tak Terduga
Minat beli konsumen biasanya terjadi setelah dievaluasi berdasarkan
perkiraan pendapatan, harga, dan keuntungan dari produk tersebut.
Namun ada kemungkinan lain yang tidak terduga untuk tidak
melakukan pembelian walaupun sudah menentukan pilihan.
Misalnya, kompetitor dengan produk yang serupa memberikan diskon
tinggi untuk produk tersebut, atau seorang teman membagikan
pengalaman yang tidak menyenangkan setelah menggunakan produk
yang dimaksud.
2.2.4 Teori Kongruensi Citra Diri
Menurut Solomon (2018, p. 206) asumsi dari Model Kongruensi adalah
sebuah proses dimana adanya keselarasan secara kognitif antara atribut produk
dengan citra diri konsumen.
Maka dari itu, sinergi antara endorser dan tipe produk atau layanan yang
diiklankan sangatlah penting. Semakin cocok selebriti dengan produk yang di-
endorse, maka semakin tinggi pula persuasi dari pesan yang hendak disampaikan
(Schiffman, 2015, p. 242).
Hubungan celebrity endorser dengan minat beli konsumen ini didasari dari
konsep Self-image Congruence Models (Model Kongruensi Citra Diri), dimana
konsep ini menunjukkan bahwa kita memilih produk ketika atribut mereka cocok
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
23
dengan beberapa aspek diri (Solomon, 2018, p. 205). Artinya, adanya perasaan
yang membuat kita menjadi merasa lebih baik apabila kita memilih produk kita rasa
sesuai dengan kita, dan memilih produk ini membuat kita merasa lebih baik.
Hawkins (2007, p. 56) membagi konsep diri ke dalam empat kategori
dimensi, yaitu aktual dan ideal, serta individual dan sosial. Konsep diri aktual
mengacu kepada persepsi individu mengenai “siapa saya”, konsep diri ideal
merujuk kepada pertanyaan “ingin jadi seperti siapakah saya”, konsep diri
individual mengarah kepada “bagaimana saya menjadi diri saya sendiri”, serta
konsep diri sosial mengenai “bagaimana saya dilihat oleh orang lain” dan/atau
“bagaimana saya ingin dilihat oleh orang lain”. Untuk lebih mudahnya, maka
konsep diri dijabarkan di dalam tabel sebagai berikut
Tabel 2.2 Dimensi Konsep Diri
Dimensi Diri Konsep Diri Aktual Konsep Diri Ideal
Individual
Bagaimana seseorang
melihat dirinya sendiri
Bagaimana seseorang
ingin dilihat oleh dirinya
sendiri
Sosial
Bagaimana orang lain
melihat dirinya
Bagaimana sesorang
ingin dilihat dirinya oleh
orang lain
Sumber: Hawkins, 2007
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
24
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban atau pernyataan sementara atas pertanyaan
penelitian yang perlu dibuktikan benar atau tidaknya (Umar, 2003, p. 67). Hipotesis
penelitian yang dapat diajukan dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut:
H0: Tidak ada pengaruh signifikan antara penggunaan Chelsea Islan sebagai
Celebrity Endorser OPPO F7 terhadap minat beli mahasiswa provinsi DKI Jakarta
pada produk smartphone OPPO F7
H1: Terdapat pengaruh signifikan antara penggunaan Chelsea Islan sebagai
Celebrity Endorser OPPO F7 terhadap minat beli mahasiswa provinsi DKI Jakarta
pada produk smartphone OPPO F7
2.4 Kerangka Teoretis
Menurut Supranto (2012, p. 324) kerangka berpikir akan menjelaskan secara
teoretis antar variabel yang sudah diputuskan untuk diteliti khususnya hubungan
antar variabel bebas (independen) dan variabel tak bebas (dependen).
Pada dasarnya, kerangka teoretis merupakan tinjauan pustaka yang
dituangkan dalam bentuk skema untuk mempermudah pembaca mengetahui alur
peneliti dalam melakukan penelitian, dimana isi dari skema mencerminkan
keterkaitan antar variabel yang hendak diteliti. Berdasarkan pada teori dan konsep
yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti mengemukakan skema yang
menggambarkan kerangka teoretis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
25
Bagan 2.1 Kerangka Teoretis
Sumber: Data Pribadi, 2018
X
Celebrity Endorser
- Credibility
- Attractiveness
- Power
Y
Minat Beli Konsumen
- Attitude of Others
- Unexpected
Situational Factors
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan sifat
penelitian eksplanatif, sebagaimana yang dijelaskan oleh Kriyantono (2016, p. 69)
bahwa jenis eksplanatif adalah bagaimana periset menghubungkan atau mencari
sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang diteliti.
Masih menurut Sugiyono (2013, p. 13) bahwa metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random (acak),
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Metode ini paling sering digunakan untuk melakukan penelitian, yang mana
digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel secara deskriptif serta
keterkaitan dan/atau sebab dan akibat antar obyek penelitian yang disebut dengan
variabel independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel terikat).
Variabel yang dimaksud dalam penelitian kali ini adalah variabel penggunaan
Celebrity Endorser terhadap variabel Minat Beli Konsumen.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
27
3.2 Metode Penelitian
Salah satu metode yang seringkali digunakan dalam penelitian kuantitatif
adalah metode survei. Selain penggunaannya yang luas, metode ini dapat
memudahkan peneliti untuk mendapatkan data dari sekian banyak responden
didalam lingkup populasi yang besar dalam bentuk kuisioner. Menurut Sugiyono
(2013, p. 11) metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya. Senada dengan pernyataan survei merupakan metode
riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen dalam pengumpulan data
dengan tujuan memperoleh informasi mengenai sejumlah responden yang dianggap
mewakili populasi tertentu (Kriyantono, 2016, p. 59).
Berdasarkan pemahaman diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
survei merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk riset dengan
menggunakan instrumen kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data dalam
membantu peniliti menemukan apakah ada pengaruh antara penggunaan Celebrity
Endorser (variabel independen) terhadap Minat Beli Konsumen (variabel
dependen).
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
28
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek, yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, p. 115).
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif provinsi DKI Jakarta.
Setelah melakukan penelusuran pada media online secara mendetail, peneliti
mendapatkan populasi berjumlah 421.340 mahasiswa (PDDIKTI, 2017), dengan
rinician sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Universitas yang Digunakan sebagai Populasi dalam
Penelitian
No Nama Universitas Jumlah Mahasiswa
1 Universitas Indonesia 47023
2 Universitas Negeri Jakarta 17220
3 Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jakarta
7363
4 Universitas Ibnu Chaldun 1131
5 Universitas Islam Jakarta 2618
6 Universitas Jakarta 1032
7 Universitas Jayabaya 4951
8 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 11606
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
29
9 Universitas Krisnadwipayana 8614
10 Universitas Kristen Indonesia 5271
11 Universitas Kristen Krida 3127
12 Universitas Nasional 7362
13 Universitas Pancasila 15300
14 Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) 7055
15 Universitas Tarumanagara 14666
16 Universitas Trisakti 23087
17 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta 2040
18 Universitas Borobudur 2991
19 Universitas Mercu Buana 34376
20 Universitas Persada Indonesia YAI 12731
21 Universitas Wiraswasta Indonesia 940
22 Universitas Darma Persada 9865
23 Universitas Mpu Tantular 1883
24 Universitas Satya Negara Indonesia 3727
25 Universitas Yarsi 4673
26 Universitas Respati Indonesia 2751
27 Universitas Surapati 461
28 Universitas Sahid 3832
29 Universitas Satyagama 4596
30 Universitas Esa Unggul 11750
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
30
31 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 7641
32 Universitas Bina Nusantara 28511
33 Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka 19145
34 Universitas Paramadina 1974
35 Universitas Bung Karno 6986
36 Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma 2829
37 Universitas Al-azhar Indonesia 3544
38 Universitas Budi Luhur 14465
39 Universitas Bunda Mulia 5333
40 Universitas Indraprasta PGRI 35905
41 Universitas Tama Jagakarsa 3033
42 Universitas Bakrie 2263
43 Universitas Tanri Abeng 275
44 Universitas Trilogi 2696
45 Universitas Sampoerna 392
46 Universitas Agung Podomoro 487
47 Universitas Mohammad Husni Thamrin
Jakarta
5461
48 Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia 160
49 Universitas Pertamina 1195
50 Universitas Prasetiya Mulya 3872
51 Ibnu Thufail University 1131
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
31
TOTAL 421340
Sumber: PDDIKTI, 2017
Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu (mahasiswa), khususnya
mahasiswa di provinsi DKI Jakarta. Peneliti memilih populasi ini berdasarkan data
dari hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun
2016 bahwa pengguna aktif internet tertinggi merupakan masyarakat yang berstatus
sebagai mahasiswa.
Gambar 3.1 Data Pengguna Internet berdasarkan Pekerjaan
Sumber: APJII, 2016
Disamping itu, peneliti memilih provinsi DKI Jakarta sebagai populasi
berdasarkan data hasil survei APJII pada tahun 2016, sebagai berikut
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
32
Gambar 3.2 Data Pengguna Internet berdasarkan Wilayah
Sumber: APJII, 2016
Berdasarkan data-data tersebut, maka peneliti menetapkan mahasiswa
provinsi DKI Jakarta sebagai populasi yang dianggap cocok untuk menjadi
perwakilan dalam penelitian kali ini.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah perwakilan dari populasi yang dianggap mampu untuk
merepresentasikan keseluruhan populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu (Sugiyono, 2013, p. 116). Maka dari itu, pemilihan sampel harus
benar-benar representatif (mewakili) dari keseluruhan populasi yang ada dengan
menggunakan teknik tertentu, yang dalam penelitian ini populasi tersebut adalah
mahasiswa provinsi DKI Jakarta.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
33
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Cluster
Sampling (Area Sampling). Menurut Sugiyono (2013, p. 119) teknik sampling
daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi, atau
kabupaten.
Setelah melakukan pembagian, peneliti mendapatkan 51 universitas aktif
yang mencakup setiap wilayah di provinsi DKI Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta
Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
Peneliti menggunakan rumus perhitungan besaran sampel oleh Slovin yang
dipaparkan oleh Kriyantono (2016, p. 162), yaitu:
𝑛:𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan:
N = Ukuran Populasi
n = Ukuran Sampel
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir, pada penelitian ini yaitu sebesar 5% (𝛼 = 0.05)
𝑛 = 𝑁
1 + 𝑁𝑒2
𝑛 =421340
1 + 421340 (0.05)2
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
34
𝑛 = 421340
1 + 421340 (0.0025)
𝑛 =421340
1 + 1053,35
𝑛 =421340
1054,35
𝑛 = 399,621
𝑛 = 400
Berdasarkan rumus perhitungan Slovin tersebut, sebanyak kurang lebih 400
sampel dinyatakan dapat mewakili 421.340 populasi penelitian ini. Menyesuaikan
dengan sifat penelitian kuantitatif, peneliti melakukan perhitungan untuk
mengambil sampel di setiap universitas melalui website random.org untuk
mengambil sampel secara acak sebanyak 400 kali. Sebanyak 5 universitas yang
terdaftar sebagai populasi tidak berkesempatan untuk menjadi sampel, yaitu
Universitas Jakarta, Universitas Surapati, Universitas Agung Podomoro,
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Universitas Pertamina, dan Ibnu Thufail
University dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Universitas yang Digunakan sebagai Sampel dalam
Penelitian
No Nama Universitas Jumlah Sampel
1 Universitas Indonesia 42
2 Universitas Negeri Jakarta 17
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
35
3 Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jakarta 13
4 Universitas Ibnu Chaldun 1
5 Universitas Islam Jakarta 2
6 Universitas Jakarta 0
7 Universitas Jayabaya 4
8 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 9
9 Universitas Krisnadwipayana 8
10 Universitas Kristen Indonesia 6
11 Universitas Kristen Krida 2
12 Universitas Nasional 7
13 Universitas Pancasila 12
14 Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) 8
15 Universitas Tarumanagara 8
16 Universitas Trisakti 29
17 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta 1
18 Universitas Borobudur 2
19 Universitas Mercu Buana 28
20 Universitas Persada Indonesia YAI 9
21 Universitas Wiraswasta Indonesia 2
22 Universitas Darma Persada 6
23 Universitas Mpu Tantular 4
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
36
24 Universitas Satya Negara Indonesia 2
25 Universitas Yarsi 6
26 Universitas Respati Indonesia 4
27 Universitas Surapati 0
28 Universitas Sahid 9
29 Universitas Satyagama 10
30 Universitas Esa Unggul 5
31 Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 7
32 Universitas Bina Nusantara 26
33 Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka 13
34 Universitas Paramadina 1
35 Universitas Bung Karno 1
36 Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma 2
37 Universitas Al-azhar Indonesia 3
38 Universitas Budi Luhur 19
39 Universitas Bunda Mulia 10
40 Universitas Indraprasta PGRI 34
41 Universitas Tama Jagakarsa 5
42 Universitas Bakrie 4
43 Universitas Tanri Abeng 1
44 Universitas Trilogi 3
45 Universitas Sampoerna 1
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
37
46 Universitas Agung Podomoro 0
47 Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta 6
48 Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia 0
49 Universitas Pertamina 0
50 Universitas Prasetiya Mulya 8
51 Ibnu Thufail University 0
TOTAL 400
Sumber: Data Pribadi, 2018
3.4 Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, p. 58).
Di lain sisi menurut Kriyantono (2016, p. 20) menyebutkan bahwa variabel
penelitian adalah bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk, yang berfungsi
sebagai penghubung antara dunia teoritis dan dunia empiris.
Sugiyono di dalam bukunya membeberkan beragam variabel yang
menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono,
2013, p. 59). Di dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel yang digunakan,
yakni:
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
38
a. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang
memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini, difokuskan untuk menggunakan
satu variabel bebas, yakni Celebrity Endorser. Metode pengukuran yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan metode Skala Likert yang menggunakan 4 poin
penilaian, yaitu
1. Sangat Tidak Setuju (STS),
2. Tidak Setuju (TS),
3. Setuju (S), dan
4. Sangat Setuju (SS).
b. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (variabel
bebas). Variabel terikat pada penelitian kali ini adalah Minat Beli Konsumen.
Maksud dari Minat Beli disini adalah suatu hasrat untuk membeli, menggunakan
produk OPPO F7 serta memberikan penilaian secara cermat dan obyektif terhadap
pengaruh penggunaan Celebrity Endorser Chelsea Islan. Untuk mengukur Minat
Beli Konsumen, metode pengukuran yang digunakan adalah metode Skala Likert
yang menggunakan 4 poin penilaian, yaitu
1. Sangat Tidak Setuju (STS),
2. Tidak Setuju (TS),
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
39
3. Setuju (S), dan
4. Sangat Setuju (SS).
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Celebrity
Endorser (X)
Helbert Kelman
dalam Terence A
Shimp (2013, p.
291)
Credibility
Kesesuaian selebriti
dengan produk
Likert (1-4)
Persepsi terhadap
integritas
Attractiveness
Fisik
Kepribadian
Gaya hidup
Power
Kemampuan sebagai
spokeperson
Jumlah follower
Purchase
Intention (Y)
Philip Kotler
(2012, p. 178)
Attitudes of
Others
Pengalaman orang
lain
Likert (1-4)
Rekomendasi orang
lain
Unexpected
Situational
Factors
Merek, manfaat, dan
harga
Sumber: Data Pribadi, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
40
Peneliti telah menguraikan secara teoritis variabel-variabel yang akan diteliti
pada bab sebelumnya dan menjadikannya lebih rinci ke dalam dimensi dan
indikator di dalam tabel operasionalisasi variabel. Operasionalisasi variabel ini
dijadikan acuan untuk membantu peneliti dalam menyusun pertanyaan survei yang
nantinya akan berbentuk sebagai kuisioner yang akan disebarkan pada sampel.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013, p. 193) pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tak lain tujuan dari
melakukan penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, p. 401). Teknik-teknik
dalam menumpulkan data dapat dilakukan dengan berbagai macam pilihan cara
untuk mendapatkan data yang dimaksud untuk melengkapi kebutuhan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini, pengumpulan data berdasarkan sumber datanya
terbagi menjadi 2 dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Angket (Questionnaire)
Menurut Umar (2003, p. 92) angket (kuesioner) adalah suatu cara
pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden,
dengan harapan mereka akan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan
tersebut. Untuk mendukung penelitian dalam mengumpulkan data-data, peneliti
memanfaatkan teknik penggunaan angket sebagai data primer karena angket atau
kuisioner ini langsung ditujukan kepada sampel dari populasi. Senada dengan
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
41
pernyataan Kriyantono yang mengungkapkan bahwa sumber data primer dapat
diperoleh dari responden atau subjek riset, dari hasil pengisian kuesioner
(Kriyantono, 2016, p. 41).
Karena sifatnya ini pula, angket tidak perlu diisi dengan kehadiran peneliti,
dan hasilnya dapat dikirmkan ke peneliti atau langsung diambil kembali oleh
peneliti. Sugiyono (2013, p. 199) pun menyebutkan bahwa kuisioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. Hal ini dimanfaatkan
peneliti untuk membuat kuisioner dalam bentuk online melalui Google Forms,
dengan tujuan agar jangkauan kuisioner lebih luas dalam penyebarannya, serta
dianggap lebih efektif serta efisien.
b. Studi Dokumentasi
Data ini disebut juga data sekunder karena diperoleh melalui media perantara,
dalam arti peneliti tidak mendapatkan secara langsung (Sugiyono, 2013, p. 193).
Teknik ini menggunakan riset kepustakaan dengan cara mengumpulkan serta
mempelajari dokumen-dokumen terkait, baik dari media buku, artikel, jurnal,
hingga data dari internet yang menunjang kelengkapan penelitian ini. Sugiyono
(2013, p. 25) pun menyebutkan bahwa supaya peneliti dapat menggali masalah
dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai
referensi.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
42
3.6 Teknik Pengukuran Data
Menurut Suharsaputra (2014, p. 71) pengukuran tidak bisa dilakukan secara
sembarangan, sebab memerlukan keterkaitan/keselarasan antara konsep dengan
pelaksanaan penelitian serta kehati-hatian terhadap kesalahan pengukuran
(measurement error) yang dapat menjadi ancaman bagi keabsahan suatu penelitian.
Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, p. 131) karena instrumen
penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan
menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus
mempunyai skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini sebagai teknik
pengukuran data ialah Skala Likert. Skala Likert dapat meniadakan pilihan jawaban
ragu-ragu karena kategori ragu-ragu memiliki makna ganda (tidak bisa memberikan
jawaban, netral, atau ragu-ragu), akibatnya apabila diadakan jawaban tengah
responden cenderung memilih jalan ‘aman’ dan akan menghilangkan banyak data
dalam riset (Kriyantono, 2016, p. 139).
Menurut Sugiyono (2013, p. 132) Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Peneliti hendak mengkaji sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap
pengaruh penggunaan Celebrity Endorser OPPO F7, Chelsea Islan, dalam
membentuk Minat Beli di benak calon konsumen. Skala Likert terbagi menjadi 4
poin untuk meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu, yang untuk setiap jawaban dan
skor-nya terbagi sebagai berikut:
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
43
Tabel 3.4 Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2013
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2013, p. 27) sebelum instrumen digunakan untuk
pengumpulan data, maka instrumen penelitian terlebih dulu diuji validitas dan
reliabilitasnya. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti. Menurut Umar (2003, p. 103) validitas menunjukkan sejauh mana alat
pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Maka dari itu, untuk mendapatkan
data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu
data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat diuji melalui
pengujian reliabilitas dan obyektivitas (Sugiyono, p. 2-3). Apabila data termasuk
kedalam kategori reliabel dan obyektif setelah dilakukannya pengujian, maka pada
umumnya data tersebut dapat dikatakan sebagai data yang valid.
Menurut Sugiyono (2013, p. 174) instrumen yang valid harus mempunyai
validitas internal dan eksternal. Kriyantono (2016, p. 69) pun turut menyebutkan
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
44
beberapa kriteria validitas dalam penelitian kuantitatif ke dalam pembagian
validitas internal dan eksternal, yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Validitas Internal
Menurut Widoyoko (2012, p. 167) analisis validitas internal suatu instrumen
dilakukan setelah dilakukan uji coba di lapangan, yaitu dengan melakukan analisis
validitas faktor maupun butir. Validitas internal mencakup: apakah alat ukur telah
sesuai dengan apa yang diukur, pemilihan teori/ konsep, pengukuran konsep
(reliabilitas), yaitu pada definisi operasional.
2. Validitas Eksternal
Menurut Umar (2003, p. 108) Validitas Eksternal adalah validitas yang
diperoleh dengan cara mengkorelasikan alat pengukur baru dengan tolak ukur
eksternal, berupa alat ukur yang valid. Validitas eksternal mencakup: pemilihan
sampel, apakah sudah representatif atau belum. Alasan ini digunakan karena riset
kuantitatif yang dimaksudkan adalah untuk melakukan generalisasi hasil riset, yang
artinya temuan data pada kelompok sampel tertentu dianggap mewakili populasi
yang lebih besar.
Untuk menguji validitas, juga terdapat prosedur atau tahap-tahap untuk
melakukan uji validitas secara terstruktur dan sesuai dengan kaidah ilmiah, maka
Kriyantono (2016, p. 149 -150) menjabarkan hal-hal sebagai berikut:
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
45
a. mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur,
b. melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah responden. Responden
diminta untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada, dan
c. menghitung nilai kolerasi antar data pada masing-masing pertanyaan dan skor
total dengan memakai Rumus Product Moment.
3.6.1.1 Uji Instrumen Validitas Data Pre-Test
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-2. Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan 40
survei untuk menguji validitas terlebih dahulu sebelum survei diterjunkan guna
penelitian lebih lanjut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa sampel
dari penelitian ini ialah sebanyak 400 sampel. Maka angka 40 survei pre-test ini
dianggap mampu untuk mewakili sementara sampel yang hendak dituju, yakni
sebesar 10% ditetapkan sebagai sampel awal. Tingkat toleransi kesalahan yang
digunakan adalah sebesar 5%. Maka hasilnya pada r tabel nilai r untuk df adalah
sebagai berikut:
𝑑𝑓 = 𝑛 − 2
𝑑𝑓 = 40 − 2
𝑑𝑓 = 38
Berdasarkan hasil df tersebut, maka tingkat toleransi kesalahan sebesar 5%
adalah 0.3120. Jadi tiap butir pernyataan dapat dinyatakan valid apabila r hitung
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
46
lebih dari 0.3120 (r hitung > 0.3120). Berikut hasil r hitung kedua variabel dalam
penelitian ini:
Tabel 3.5 Uji Validitas Data Pre-Test Variabel Celebrity Endorser (X)
Butir
Pernyataan
Nilai Pearson
Correlation (r
hitung)
r tabel Sig. Simpulan
X.1 .402
.312
.010 Valid
X.2 .507 .001 Valid
X.3 .602 .000 Valid
X.4 .498 .001 Valid
X.5 .374 .017 Valid
X.6 .320 .044 Valid
X.7 .374 .018 Valid
X.8 .572 .000 Valid
X.9 .485 .002 Valid
X.10 .598 .000 Valid
X.11 .762 .000 Valid
X.12 .713 .000 Valid
X.13 .698 .000 Valid
X.14 .538 .000 Valid
Dinyatakan “Valid”, apabila r hitung > r tabel dengan sig. < .005
Dinyatakan “Tidak Valid”, apabila r hitung < r tabel dengan sig. > .005
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
47
Seluruh pernyataan variabel Celebrity Endorser (X), yakni sebanyak 14
pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0.05
(sig. < 0.05) serta memiliki nilai r hitung diatas r tabel (r hitung > r tabel).
Tabel 3.6 Uji Validitas Data Pre-Test Variabel Minat Beli Konsumen (Y)
Butir
Pernyataan
Nilai Pearson
Correlation (r
hitung)
r tabel Sig. Simpulan
Y.1 .478
.312
.002 Valid
Y.2 .389 .013 Valid
Y.3 .490 .001 Valid
Y.4 .532 .000 Valid
Y.5 .541 .000 Valid
Y.6 .352 .026 Valid
Y.7 .754 .000 Valid
Dinyatakan “Valid”, apabila r hitung > r tabel dengan sig. < .005
Dinyatakan “Tidak Valid”, apabila r hitung < r tabel dengan sig. > .005
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Hasil uji validitas variabel Minat Beli Konsumen (Y), yakni sebanyak 7
pernyataan juga memiliki nilai signifikansi kurang dari 0.05 (sig. < 0.05) dan
memiliki nilai r hitung diatas r tabel (r hitung > r tabel). Maka dari itu, sesuai
dengan yang tertera pada simpulan dalam tabel 3.6 bahwa variabel Y dapat
dinyatakan valid.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
48
3.6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2003, p. 113) reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Ditambah pengertian menurut Sugiyono (2013, p. 172) bahwa instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Artinya, apabila suatu instrumen
dinyatakan reliabel dan obyektif maka hasil yang didapatkan pun akan cenderung
valid dan konsisten.
Teknik dalam melakukan uji reliabilitas adalah dengan membandingkan
Tabel Reliability Statistic dengan Tabel Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai
Alpha dari hasil yang pengujian yang telah dilakukan sebelumnya.
Tabel 3.7 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0.00 – 0.20 Kurang Reliabel
0.20 – 0.40 Agak Reliabel
0.40 – 0.60 Cukup Reliabel
0.60 – 0.80 Reliabel
0.80 – 1.00 Sangat Reliabel
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
49
3.6.2.1 Uji Instrumen Reliabilitas Data Pre-Test
Metode pengujian untuk menguji apakah butir pernyataan reliabel atau
tidak, peneliti menggunakan uji stastistik Alpha Cronbach. Sesuai dengan tabel
diatas (tabel 3.7) menurut Ghozali (2011, p. 48) instrumen penelitian dapat
dinyatakan reliabel apabila nilai Alpha Cronbach > 0.70.
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Data Pre-Test Variabel Celebrity Endorser (X)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.899 14
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Berdasarkan tabel tingkat reliabilitas pada tabel 3.7 sebelumnya, maka nilai
Alpha Cronbach pada tabel 3.8 yang menunjukkan angka 0.899 dapat dikatakan
“Sangat Reliabel”.
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Data Pre-Test Variabel Minat Beli Konsumen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.826 7
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Hasil dari uji reliabilitas Variabel Minat Beli Konsumen (Variabel Y) juga
menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach dengan angka 0.826 dinyatakan “Sangat
Reliabel”.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
50
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Uji Koefisien Korelasi
Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini menggunakan statistik
inferensial. Penggunaan statistik inferensial dimaksudkan untuk tujuan
menjelaskan hubungan antar dua variabel, antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Seperti yang dikemukakan oleh Kriyantono (2016, p. 170) bahwa statistik
inferensial digunakan pada riset eksplanatif yang bertujuan menjelaskan hubungan
antar dua variabel. Oleh karena itu, analisis korelasi ini dilakukan dengan tujuan
untuk melihat seberapa kuat variabel X (Celebrity Endorser) memengaruhi variabel
Y (Minat Beli Konsumen). Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya
hubungan itu, maka diperlukannya suatu pedoman (Sugiyono, 2013, p. 250). Nilai
koefisien korelasi pada statistik inferensial adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Nilai Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2013
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
51
3.7.2 Uji Regresi Sederhana
Setelah melakukan uji koefisien korelasi, peneliti melanjutkan untuk
melakukan pengujian regresi sederhana. Menurut Bungin (2014, p. 232) uji regresi
digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
Berdasarkan jumlah variabel bebas (variabel independen), regresi terbagi
menjadi dua, yakni:
1. Regresi Sederhana, dimana terdapat satu variabel terikat dan satu variabel
bebas, dan
2. Regresi Berganda, dimana terdapat satu variabel terikat dengan dua atau
lebih variabel bebas.
Karena penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas, yaitu variabel
X, dan satu variabel terikat, yaitu variabel Y, maka uji regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Uji Regresi Sederhana untuk menguji dan melihat seberapa
berpengaruh variabel Celebrity Endorser (X) dalam memengaruhi variabel Minat
Beli Konsumen (Y). Dalam penghitungannya, metode analisis regresi sederhana
menggunakan rumus sebagai berikut:
Ŷ = 𝑎 + 𝑏𝑋
Keterangan:
Ŷ = Variabel Terikat (Minat Beli Konsumen)
X = Variabel Bebas (Celebrity Endorser)
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
52
a = Konstantan Regresi
b = Koefisien Regresi
Analisis data akan dilakukan setelah peneliti menerima keseluruhan hasil
survei dari 400 target responden yang akan dijadikan sampel. Analisis nantinya
akan dibantu oleh aplikasi SPSS 24 untuk membantu proses penghitungan
disamping untuk memperkecil kemungkinan human error yang dapat terjadi
apabila penghitungan dilakukan secara manual. Hasil olah data dari penghitungan
SPSS 24 tersebut yang akan menjadi pedoman peneliti untuk menentukan ada atau
tidaknya pengaruh variabel Celebriy Endorser terhadap variabel Minat Beli
Konsumen.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
53
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Subjek/Objek Penelitian
4.1.1 Profil Selebriti
Pada penelitian ini, peneliti mengambil subjek penelitian yang ditunjuk
langsung oleh pihak perusahaan OPPO Electronics, LTD untuk menjadi perwakilan
produk smartphone OPPO F7 Indonesia, yakni Chelsea Islan.
4.1.1.1 Sekilas tentang Chelsea Islan
Chelsea Elizabeth Islan atau yang biasa dipanggil dengan Chelsea Islan
dikenal sebagai aktris muda yang cantik dan berbakat dalam industri hiburan di
Indonesia. Kualitas dan bakatnya tidak diragukan lagi kiprahnya, khususnya pada
film layar lebar Indonesia. Chelsea sudah mulai aktif berkarier sejak 2013 silam.
Namanya semakin mencuat dengan kemunculannya sebagai peran utama di
film layar lebar “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar” pada tahun 2014, disusul
sejumlah film layar lebar dihiasi oleh wajah wanita blasteran Amerika ini.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
54
Gambar 4.1 Potret Chelsea Islan
Sumber: Google Image, 2018
Chelsea sudah tertarik dengan dunia akting sejak kecil, dan menggelutinya
dengan mengikuti klub teater sejak usianya masih kelas 1 SD. Chelsea pun kerap
tampil dalam beberapa pertunjukan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah dan
terus menggelutinya hingga SMP. Ketika menginjak SMA, Chelsea sempat
menghentikan kegiatan tampil dalam pertunjukkan dikarenakan hendak berfokus
pada kegiatan belajar. Namun karena passion yang ada pada dirinya sejak kecil,
setelah lulus SMA, Chelsea kembali berakting secara total hingga menunda
kuliahnya untuk berfokus pada mengasah kemampuan beraktingnya.
Penundaan tersebut terbayar, kurang dari 5 tahun berkarier di dunia akting,
artis yang lahir di Washington DC ini telah mendapatkan berbagai nominasi sebagai
bentuk nyata kemampuannya yang diakui oleh audiensnya, yakni penghargaan
Piala Citra untuk Aktris Terbaik selama dua tahun berturut-turut, untuk film layar
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
55
lebar “Di Balik 98” tahun 2015 dan “Rudy Habibie” tahun 2016, Actress of the Year
di Kids Choice Awards 2015 dan 2016, serta dinobatkan sebagai Woman of the Year
di Beauty Awards 2017. Selain penghargaan di dunia akting, Chelsea juga pernah
mendapatkan nominasi sebagai Innovative Young Leader di Southeast Asia Young
Leaders Summit 2017. Pencapaian tersebut didapatkan karena kontribusinya
mendorong anak-anak muda untuk menjaga persatuan bangsa lewat komunitas
Youth of Indonesia.
Dalam bagian ini peneliti akan mengkaji seberapa jauh Kredibilitas,
Keatraktifan, serta Kemampuan Chelsea Islan secara pribadi untuk menjadi seorang
celebrity endorser, terutama sebagai celebrity endorser produk smartphone OPPO
F7.
4.1.2 Profil Perusahaan
Objek penelitian ini adalah perusahaan asal negeri Tiongkok, OPPO
Electronics, LTD yang sedang naik daun beberapa tahun belakangan ini karena
produk-produk smartphone unggulan dengan fasilitas berlimpah dan harga yang
relatif terjangkau.
4.1.2.1 Sekilas tentang OPPO Electronics, LTD
OPPO Electronics, LTD didirikan pada 2004 berbasis di Dongguan,
Guangdong, China. Sesuai dengan namanya, pada awalnya perusahaan ini berfokus
kepada alat-alat elektronik untuk kebutuhan sehari-hari seperti MP3 Player, eBook,
dan DVD Player. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan
zaman, OPPO mulai menjajaki pasar smartphone pada tahun 2008, dengan produk
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
56
pertamanya, yakni OPPO A103 yang menjadi cikal bakal generasi smartphone
OPPO selanjutnya. Kemudian muncul beberapa smartphone OPPO yang disebut-
sebut sebagai generasi pertama antara lain adalah OPPO Find Me, Finder dan Find
3. Dengan smartphone tersebut, OPPO berhasil menggebrak pasar smartphone
menjadi bisnis yang dapat diperhitungkan keberadaanya karena hampir selalu
menyisipkan teknologi-teknologi terbaru di tiap smartphone-nya.
Pada April 2013, OPPO mulai menginjakkan kakinya di pangsa pasar
Indonesia dan memperkenalkan identitas mereka melalui produk OPPO Find 5.
Berbeda dengan perusahaan China lainnya dalam memproduksi smartphone yang
meniru produk terkenal dengan spesifikasi seadanya, OPPO justru melakukan yang
sebaliknya. OPPO hadir dengan konsep smartphone yang terbilang premium
dengan spesifikasi yang tidak main-main.
Pada saat masuk ke Indonesia, OPPO menyasar untuk pasar menengah
dengan harga yang setara dengan apa yang perusahaan dapat berikan. OPPO
menyadari bahwa segmen menengah keatas tidak sebanyak menengah ke bawah.
Maka dari itu, OPPO tidak hanya menyediakan produk smartphone untuk kelas
menengah, namun juga telah menyiapkan berbagai pilihan produk dengan harga
yang cukup terjangkau agar dapat menggapai berbagai konsumen dalam berbagai
tingkatan kelas ekonomi serta mengakomodasi kebutuhan konsumen berbagai
kalangan.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
57
Gambar 4.2 Logo Perusahaan
Sumber: Website OPPO, 2018
Sebagai smartphone yang terbilang cukup belia dalam masa
perkembangannya, OPPO terbilang cukup berani dalam melakukan branding-nya
dengan menggaet sejumlah artis papan atas sebagai taktik marketing perusahaan.
Di luar Indonesia, OPPO menggaet artis seperti Boyband 2PM asal Korea Selatan
untuk OPPO Thailand hingga aktor Leonardo DiCaprio untuk OPPO Internasional
yang keduanya memiliki jutaan penggemar atau bahkan ratusan juta hingga
milyaran penggemar di seluruh dunia. Di Indonesia, OPPO menggaet sejumlah
penyanyi muda yang eksis di dunia hiburan pada masanya seperti, Isyana Sarasvati,
Raisa Andriana, Vanesha Prescilla, Raline Shah, hingga Chelsea Islan.
Sejumlah artis tersebut sudah tidak diragukan lagi kemampuannya pada
bidangnya, hal inipun yang menjadi penyumbang pemikiran sebagai hipotesis
peneliti bahwa OPPO cukup berani dalam melakukan branding, mengingat artis
yang perusahaan gandeng selalu artis papan atas. Hal ini menarik untuk diteliti,
karena kebiasaan OPPO dalam kehati-hatiannya memilih wajah yang representatif
untuk tiap produknya dan pastinya membutuhkan banyak biaya dalam usahanya
memposisikan brand smartphone mereka.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
58
4.1.2.2 Sekilas tentang Produk Smartphone OPPO F7
OPPO Find 7 atau OPPO F7 beredar di Indonesia membawa prosesor terbaru
MediaTek, Helio P60. Sama seperti produk smartphone OPPO sebelumnya, OPPO
F7 masih mempertahankan kemampuan yang sesuai dengan tagline perusahaan
‘selfie experts’, yakni menonjolkan kembali kemampuannya dalam menangkap
potret diri (self photograhpy – selanjutnya disebut selfie). OPPO F7 menonjolkan
kemampuan teknologi terbaru dalam memanjakan konsumennya untuk melakukan
selfie menjadi lebih baik lagi dengan teknologi AI Beauty & Sensor HD dilengkapi
dengan pixel kamera sebesar 25MP untuk mempercantik hasil selfie penggunanya.
Tak hanya itu, OPPO F7 merupakan smartphone pertama di dunia yang
dibekali dengan sensor 25 megapiksel Sony 576 yang memiliki kemampuan High
Dynamic Range (HDR). Performa OPPO F7 pun disebut-sebut 80% lebih responsif
dari seri-seri sebelumnya dengan RAM sebesar 4GB dan ROM mencapai angka
64GB. Adapun kemampuan yang ditonjolkan dalam seri ini adalah bagaimana
smartphone ini membaca 128 titik pengenalan untuk mengenali wajah pemilik
OPPO F7 sebagai fitur Facial Unlock menggunakan teknologi AI Recognition.
OPPO F7 tersedia dalam tiga warna atraktif, yakni moonlight silver, solar red,
diamond black dan dapat dibeli seharga Rp 4,2 juta.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
59
Gambar 4.3 Produk Smartphone OPPO F7
Sumber: Website OPPO, 2018
4.2 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu hasil
penelitian berdasarkan data responden dan hasil penelitian berupa jawaban dari
pernyataan yang terbagi di dalam Variabel Celebrity Endorser (X) dan Variabel
Minat Beli Konsumen (Y).
4.2.1 Identitas Responden
4.2.1.1 Berdasarkan Asal Universitas
Universitas terpilih berdasarkan perhitungan sampling yang telah dilakukan
adalah sebanyak 45 universitas mendapat kesempatan untuk dijadikan sebagai
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
60
sampel dari 51 universitas yang terdata di provinsi DKI Jakarta. Berikut ini
penjelasan mengenai persentase sampel mahasiswa dari universitas yang telah
terpilih.
Tabel 4.1 Persentase Asal Universitas
Asal Universitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Universitan Krisnadwipayana 1 ,3 ,3 ,3
Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta
2 ,5 ,5 ,8
Universitas Al-azhar
Indonesia
3 ,8 ,8 1,5
Universitas Bakrie 4 1,0 1,0 2,5
Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya
7 1,8 1,8 4,3
Universitas Bina Nusantara 23 5,8 5,8 10,0
Universitas Borobudur 2 ,5 ,5 10,5
Universitas Budi Luhur 18 4,5 4,5 15,0
Universitas Bunda Mulia 11 2,8 2,8 17,8
Universitas Darma Persada 6 1,5 1,5 19,3
Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma
4 1,0 1,0 20,3
Universitas Esa Unggul 5 1,3 1,3 21,5
Universitas Ibnu Chaldun 1 ,3 ,3 21,8
Universitas Indonesia 48 12,0 12,0 33,8
Universitas Islam Jakarta 2 ,5 ,5 34,3
Universitas Jayabaya 4 1,0 1,0 35,3
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
61
Universitas Katolik Indonesia
Atma Jaya
11 2,8 2,8 38,0
Universitas Krisnadwipayana 7 1,8 1,8 39,8
Universitas Kristen Indonesia 6 1,5 1,5 41,3
Universitas Kristen Krida 3 ,8 ,8 42,0
Universitas Mercu Buana 28 7,0 7,0 49,0
Universitas Mohammad
Husni Thamrin Jakarta
6 1,5 1,5 50,5
Universitas Mpu Tantular 3 ,8 ,8 51,3
Universitas Muhammadiyah
Prof Dr Hamka
14 3,5 3,5 54,8
Universitas Nasional 7 1,8 1,8 56,5
Universitas Negeri Jakarta 17 4,3 4,3 60,8
Universitas Pancasila 13 3,3 3,3 64,0
Universitas Paramadina 2 ,5 ,5 64,5
Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta
13 3,3 3,3 67,8
Universitas Persada
Indonesia YAI
26 6,5 6,5 74,3
Universitas Prasetiya Mulya 6 1,5 1,5 75,8
Universitas Prof Dr
Moestopo (Beragama)
9 2,3 2,3 78,0
Universitas Respati
Indonesia
3 ,8 ,8 78,8
Universitas Sahid 7 1,8 1,8 80,5
Universitas Sampoerna 1 ,3 ,3 80,8
Universitas Satya Negara
Indonesia
3 ,8 ,8 81,5
Universitas Satyagama 11 2,8 2,8 84,3
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
62
Universitas Tama Jagakarsa 5 1,3 1,3 85,5
Universitas Tanri Abeng 1 ,3 ,3 85,8
Universitas Tarumanagara 17 4,3 4,3 90,0
Universitas Trilogi 4 1,0 1,0 91,0
Universitas Trisakti 28 7,0 7,0 98,0
Universitas Wiraswasta
Indonesia
2 ,5 ,5 98,5
Universitas Yarsi 6 1,5 1,5 100,0
Total 400 100,0 100,0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Diagram 4.1 Persentase Asal Universitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
63
Berdasarkan tabel dan diagram yang tertera diatas, responden yang tersebar
di seluruh provinsi DKI Jakarta yang paling banyak berasal dari Universitas
Indonesia dengan persentase sebesar 12%, tepatnya 48 responden dari 400
responden yang ada. Kemudian disusul dengan responden dari Universitas Trisakti
dan Universitas Mercu Buana masing-masing sebanyak 28 responden dengan
persentase sebesar 7%, lalu diikuti dengan Universitas Persada Indonesia YAI
dengan jumlah responden sebanyak 26 orang (6,5%). Sementara itu di universitas
lainnya hanya mencakup kurang dari 20 responden.
4.2.1.2 Berdasarkan Pengeluaran Bulanan
Tabel 4.2 Persentase Pengeluaran Bulanan
Pengeluaran Bulanan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < Rp 1.000.000 66 16,5 16,5 16,5
> Rp 5.000.001 36 9,0 9,0 25,5
Rp 1.000.001 s/d Rp
2.500.000
146 36,5 36,5 62,0
Rp 2.500.001 s/d Rp.
5.000.000
152 38,0 38,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
64
Diagram 4.2 Persentase Pengeluaran Bulanan
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Menurut Tabel dan Diagram di atas, pengeluaran perbulan mahasiswa yang
menjadi bagian dari responden ini di dominasi oleh responden yang memiliki rata-
rata dengan kisaran pengeluaran dari Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000 hingga Rp
2.500.000 – Rp 5.000.000 per bulan, yakni sebanyak 298 responden. Sedangkan
yang melakukan pengeluaran tertinggi di dalam pilihan jawaban, hanya sebesar 9%,
dan terdapat 66 responden yang memiliki pengeluaran terendah (16,5%).
4.2.1.3 Berdasarkan Pernah atau Tidaknya Melihat Iklan
Tabel 4.3 Persentase Pernah atau Tidaknya Melihat Iklan
Pernah atau Tidaknya Melihat Iklan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 47 11,8 11,8 11,8
Ya 353 88,3 88,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
65
Diagram 4.3 Persentase Pernah atau Tidaknya Melihat Iklan
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Berdasarkan Diagram 4.3, pernyataan responden terhadap pernyataan
mengenai pernah atau tidaknya melihat iklan OPPO F7 yang dibintangi oleh
Chelsea Islan mencapai angka yang cukup tinggi, yakni sebesar 88,25% atau
sebanyak 353 responden dari 400 responden memberikan respon bahwa mereka
pernah melihat iklan OPPO F7 yang dibintangi oleh Chelsea Islan, baik melalui
media konvensional maupun media online. Sisanya, yakni sebanyak 47 responden
tidak pernah melihat iklan iklan tersebut.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
66
4.2.1.4 Berdasarkan Pernah atau Sedang Menggunakan Produk
Tabel 4.4 Persentase Pernah atau Sedang Menggunakan Produk
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Diagram 4.4 Persentase Pernah atau Sedang Menggunakan Produk
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Untuk mengukur minat beli seseorang, ada baiknya orang tersebut memang
belum pernah menggunakan produk tersebut ataupun berniat untuk melakukan
pembelian ulang. Berdasarkan data diatas, peneliti menemukan bahwa hanya
sedikit yang pernah atau sedang menggunakan produk OPPO, yakni hanya sebesar
Pernah atau Sedang Menggunakan Produk
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 269 67,3 67,3 67,3
Ya 131 32,8 32,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
67
32,75% saja dan sebagian besar responden (269 responden) belum pernah atau tidak
sedang menggunakan produk OPPO.
4.2.2 Hasil Data dan Jawaban Responden
Pada bagian ini, peneliti akan menjabarkan data berupa angka-angka yang
merupakan hasil dari jawaban 400 responden dari berbagai universitas terpilih
terhadap total 22 pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Data yang
tertera berikut telah diolah menggunakan SPSS versi 24 dengan memuat skala
frekuensi yang telah dipilih oleh setiap responden sesuai dengan preferensi dan
keyakinan tiap individu.
4.2.2.1 Variabel Celebrity Endorser (X)
Tabel berikut merupakan hasil tabulasi pernyataan atau jawaban responden
mengenai Variabel Celebrity Endorser (X):
Tabel 4.5 Tabulasi Jawaban Responden pada Variabel Celebrity Endorser (X)
Celebrity Endorser
Dimensi: Credibility 1 2 3 4 Total
1 Saya mengenal Chelsea Islan
sebagai selebriti yang cerdas
dan berpengetahuan luas
5 31 240 124 400
2 Saya merasa Chelsea Islan
pantas menjadi tokoh
Celebrity Endorser OPPO
5 32 210 153 400
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
68
karena prestasinya di
industri hiburan
3 Saya merasa Chelsea Islan
pantas menjadi tokoh
Celebrity Endorser OPPO
karena memiliki etika
berperilaku yang baik
5 30 224 141 400
4 Saya mengenal Chelsea Islan
sebagai selebriti yang
berintegritas dimata
masyarakat umum
6 37 206 161 400
Dimensi: Attractiveness
5 Saya menyukai Chelsea
Islan karena berpenampilan
menarik (gaya berpakaian)
4 40 199 157 400
6 Saya menyukai Chelsea
Islan karena memiliki daya
tarik secara fisik (cantik,
senyum yang menarik, dsb)
6 27 182 185 400
7 Saya menyukai Chelsea
Islan sebagai tokoh selebriti
yang memiliki kepribadian
yang baik
7 28 225 140 400
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
69
8 Saya menyukai Chelsea
Islan sebagai selebriti yang
dikenal memiliki
kepribadian yang baik oleh
masyarakat umum
9 29 219 143 400
9 Saya cenderung mengikuti
gaya hidup selebriti yang
saya sukai
91 130 131 48 400
10 Saya menyukai gaya hidup
modern Chelsea Islan yang
ditampilkan di akun
Instagram-nya
28 80 213 79 400
Dimensi: Power
11 Saya memilih produk
smartphone karena
kesesuaian tokoh selebriti
yang merepresentasikan
gaya hidup saya pada iklan
98 112 145 45 400
12 Saya menggunakan beberapa
produk lain yang di endorse
oleh Chelsea Islan
132 123 115 30 400
13 Saya menyetujui bahwa
Chelsea Islan adalah tokoh
14 42 213 131 400
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
70
selebriti yang mampu
merepresentasikan anak
muda masa kini
14 Saya mengetahui tingkat
popularitas selebriti dari
kisaran jumlah follower
selebriti tersebut di sosial
media
32 67 189 112 400
Sumber: Data Pribadi, 2018
Tabel 4.5 merumuskan secara ringkas sumber-sumber pernyataan yang dibuat
peneliti, yakni dari dimensi-dimensi yang berasal dari teori acuan yang digunakan,
sehingga didapatkan 14 butir pernyataan. Berikut penjelasan masing-masing
pernyataan dalam kuisioner secara lebih rinci:
a. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 1
Pernyataan 1 “Saya mengenal Chelsea Islan sebagai selebriti yang cerdas
dan berpengetahuan luas”.
Tabel 4.6 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 1
X.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 1,3 1,3 1,3
Tidak Setuju 31 7,8 7,8 9,0
Setuju 240 60,0 60,0 69,0
Sangat Setuju 124 31,0 31,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
71
Pada pernyataan pertama, jawaban didominasi oleh responden yang
menjawab setuju, yakni sebesar 60% disusul dengan jawaban sangat setuju
yakni sebesar 31%. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa 91% responden
mengenal Chelsea Islan sebagai selebriti yang cerdas dan berpengetahuan
luas, dan hanya tersisa 9,1% saja yang tidak setuju dengan pernyataan ini.
b. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 2
Pernyataan 2 “Saya merasa Chelsea Islan pantas menjadi tokoh Celebrity
Endorser OPPO karena prestasinya di industri hiburan”.
Tabel 4.7 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 2
Berdasarkan tabel diatas, yakni sebanyak 363 responden, yang terbagi
dalam 210 responden menjawab “setuju” dan 153 responden menjawab
“sangat setuju” kembali menunjukkan bahwa Chelsea Islan dianggap pantas
sebagai tokoh Celebrity Endorser OPPO karena prestasi yang dimilikinya.
Namun dari sekian banyak, responden, tentu memiliki pandangan yang
berbeda pula, maka terdapat 37 orang responden yang tidak menyetujui
pernyataan ini.
X.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 1,3 1,3 1,3
Tidak Setuju 32 8,0 8,0 9,3
Setuju 210 52,5 52,5 61,8
Sangat Setuju 153 38,3 38,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
72
c. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 3
Pernyataan 3 “Saya merasa Chelsea Islan pantas menjadi tokoh Celebrity
Endorser OPPO karena memiliki etika berperilaku yang baik”.
Tabel 4.8 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 3
Melalui output yang tertera diatas, dari 400 responden yang
menyumbangkan jawabannya, setengah dari keseluruhan persentase
terhadap butir pernyataan 3 menyetujui Chelsea Islan pantas dijadikan
Celebrity Endorser karena kepribadiannya, yakni memiliki etika
berperilaku yang baik di mata responden, dengan sepertiga dari total
keseluruhan responden memilih jawaban “sangat setuju”. Hanya kurang
dari 10% jawaban menunjukkan bahwa responden tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
d. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 4
Pernyataan 4 “Saya mengenal Chelsea Islan sebagai selebriti yang
berintegritas dimata masyarakat umum”.
X.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 1,3 1,3 1,3
Tidak Setuju 30 7,5 7,5 8,8
Setuju 224 56,0 56,0 64,8
Sangat Setuju 141 35,3 35,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
73
Tabel 4.9 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 4
Pada butir pernyataan 4, masih ada 33 responden memilih jawaban
“tidak setuju” dan “sangat tidak setuju” bahwa mereka mengenal Chelsea
sebagai selebriti yang berintegritas di mata masyarakat umum, yang
berkemungkinan mereka mengenal Chelsea Islan karena sisi lain dari
Chelsea Islan yang tidak dibahas di dalam kuisioner ini. Namun, angka yang
cukup tinggi kembali ditunjukkan oleh responden yang menyetujui
pernyataan ini, yakni sebesar 51,5% memilih pernyataan “setuju” dan
sebesar 40,3% memilih jawaban “sangat setuju”.
e. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 5
Pernyataan 5 “Saya menyukai Chelsea Islan karena berpenampilan menarik
(gaya berpakaian)”.
X.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 1,5 1,5 1,5
Tidak Setuju 27 6,8 6,8 8,3
Setuju 206 51,5 51,5 59,8
Sangat Setuju 161 40,3 40,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
74
Tabel 4.10 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 5
Dari total jawaban 400 responden yang terkumpul, Chelsea Islan
secara berpenampilan diakui menarik oleh 356 responden dengan
persentase 39,3% untuk pilihan jawaban “sangat setuju” dan 49,8% untuk
pilihan jawaban “setuju”. Namun, beberapa responden memilih untuk tidak
setuju dengan pernyataan tersebut, mengingat penampilan adalah soal selera
masing-masing orang yang tidak mungkin disamaratakan.
f. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 6
Pernyataan 6 “Saya menyukai Chelsea Islan karena memiliki daya tarik
secara fisik (cantik, senyum yang menarik, dsb)”.
Tabel 4.11 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 6
X.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 40 10,0 10,0 11,0
Setuju 199 49,8 49,8 60,8
Sangat Setuju 157 39,3 39,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
X.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 1,5 1,5 1,5
Tidak Setuju 27 6,8 6,8 8,3
Setuju 182 45,5 45,5 53,8
Sangat Setuju 185 46,3 46,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
75
Pada tabel 4.11, persentase tertinggi, yakni 46,3/100 memilih jawaban
“sangat setuju” untuk pernyataan bahwa Chelsea Islan memiliki daya tarik
fisik yang menarik, menyusul jawaban “setuju” dengan persentase hampir
sejajar dengan pernyataan “sangat setuju, yakni sebesar 45,5%. Sedangkan
sisa sebanyak 33 responden tidak menyetujui pernyataan ini.
g. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 7
Pernyataan 7 “Saya menyukai Chelsea Islan sebagai tokoh selebriti yang
memiliki kepribadian yang baik”.
Tabel 4.12 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 7
Adapun menurut tabel 4.12, dari 400 responden terdapat 140
responden (35%) memilih jawaban “sangat setuju” untuk pernyataan butir
4, kemudian disusul dengan jawaban dengan persentase tertinggi, yakni
“setuju” (56,3%). Selanjutnya 28 responden (7%) memilih jawaban “tidak
setuju” dan persentase terendah, yakni 7 responden (1,8%) memilih jawaban
“sangat tidak setuju”.
X.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 1,8 1,8 1,8
Tidak Setuju 28 7,0 7,0 8,8
Setuju 225 56,3 56,3 65,0
Sangat Setuju 140 35,0 35,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
76
h. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 8
Pernyataan 8 “Saya menyukai Chelsea Islan sebagai selebriti yang dikenal
memiliki kepribadian yang baik oleh masyarakat umum”.
Tabel 4.13 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 8
Menurut tabel hasil olah data SPSS diatas, terdapat 362 (90,6%)
akumulasi jawaban yang merujuk kepada persetujuan bahwa responden
menyukai Chelsea Islan karena kepribadiannya yang dikenal baik di mata
publik. Sedangkan sisanya memilih “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju”
dengan persentase jawaban yang sangat rendah, yakni hanya sebesar 7,3%
untuk jawaban “tidak setuju” dan hanya sebesar 2,3% saja untuk jawaban
“sangat tidak setuju”.
i. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 9
Pernyataan 9 “Saya cenderung mengikuti gaya hidup selebriti yang saya
sukai”.
X.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 9 2,3 2,3 2,3
Tidak Setuju 29 7,3 7,3 9,5
Setuju 219 54,8 54,8 64,3
Sangat Setuju 143 35,8 35,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
77
Tabel 4.14 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 9
Tabel 4.14 menunjukkan jumlah responden dalam kolom Frequency,
didapati angka yang kurang lebih sama kuat (tidak ada yang dominan),
namun cenderung ke pada jawaban yang menyatakan ketidaksetujuan
responden bahwa responden mengikuti gaya selebriti yang mereka sukai
dengan jumlah sebanyak 221 responden (55,3%) dan sebanyak 179
responden (44,8%) mengakui bahwa mereka cenderung mengikuti gaya
hidup selebriti yang mereka sukai.
j. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 10
Pernyataan 10 “Saya menyukai gaya hidup modern Chelsea Islan yang
ditampilkan di akun Instagram-nya”.
Tabel 4.15 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 10
X.9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 91 22,8 22,8 22,8
Tidak Setuju 130 32,5 32,5 55,3
Setuju 131 32,8 32,8 88,0
Sangat Setuju 48 12,0 12,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
X.10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 28 7,0 7,0 7,0
Tidak Setuju 80 20,0 20,0 27,0
Setuju 213 53,3 53,3 80,3
Sangat Setuju 79 19,8 19,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
78
Berdasarkan tabel 4,15 ditemukan fakta bahwa setengah dari
keseluruhan total responden, tepatnya 53,3% responden menyetujui bahwa
mereka menyukai gaya hidup modern yang diampilkan oleh Chelsea Islan
di akun Instagram pribadinya. Kemudian, angka tertinggi kedua didominasi
oleh 80 suara (20%) yang menyatakan ketidaksetujuan pada pernyataan
butir 10. Lalu disusul kembali oleh pernyataan “sangat setuju” oleh 79 orang
responden, dan sisa responden dengan persentase rendah (kurang dari 10%)
memilih jawaban “sangat tidak setuju”.
k. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 11
Pernyataan 11 “Saya memilih produk smartphone karena kesesuaian tokoh
selebriti yang merepresentasikan gaya hidup saya pada iklan”.
Tabel 4.16 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 11
Menurut hasil data yang dijabarkan dalam bentuk tabel 4.16 untuk
butir pernyataan 11 bahwa responden cenderung untuk tidak membeli
smartphone walaupun ada kesesuaian gaya hidupnya dengan iklan yang ada.
Hal ini terbukti dengan adanya angka yang menunjukkan responden tidak
X.11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 98 24,5 24,5 24,5
Tidak Setuju 112 28,0 28,0 52,5
Setuju 145 36,3 36,3 88,8
Sangat Setuju 45 11,3 11,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
79
menyetujui pernyataan tersebut lebih dari 50%, tepatnya 28% memilih
jawaban “tidak setuju” dan 24,5% memilih jawaban “tidak setuju.
Sedangkan 145 responden menyetujui pernyataan ini ditambah dengan 45
responden (11,3%) sangat menyetujui pernyataan ini.
l. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 12
Pernyataan 12 “Saya menggunakan beberapa produk lain yang di endorse
oleh Chelsea Islan”.
Tabel 4.17 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 12
Berdasarkan tabel 4.17, sebanyak 132 (33%) dari 400 responden
memilih jawaban “sangat tidak setuju” terhadap pernyataan butir 12 dan 123
responden (30,8%) memilih jawaban “tidak setuju”. Sedangkan sekitar
36,3% dari total responden yang menggunakan produk lain yang di endorse
oleh Chelsea Islan.
m. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 13
Pernyataan 13 “Saya menyetujui bahwa Chelsea Islan adalah tokoh selebriti
yang mampu merepresentasikan anak muda masa kini”.
X.12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 132 33,0 33,0 33,0
Tidak Setuju 123 30,8 30,8 63,8
Setuju 115 28,8 28,8 92,5
Sangat Setuju 30 7,5 7,5 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
80
Tabel 4.18 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 13
Pada tabel 4.18 menjelaskan bahwa ada 86,1% dari total responden
yang memilih jawaban “setuju”(53,3%) dan “sangat setuju”(32,8%). Di lain
sisi, ada 56 responden (14%) memilih jawaban “tidak setuju” dan “sangat
tidak setuju”.
n. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 14
Pernyataan 14 “Saya mengetahui tingkat popularitas selebriti dari kisaran
jumlah follower selebriti tersebut di sosial media”.
Tabel 4.19 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 14
Pernyataan terakhir pada Variabel Celebrity Endorser (X),
menunjukkan angka yang cukup tinggi, yakni 47,3% responden memilih
X.13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 14 3,5 3,5 3,5
Tidak Setuju 42 10,5 10,5 14,0
Setuju 213 53,3 53,3 67,3
Sangat Setuju 131 32,8 32,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
X.14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 32 8,0 8,0 8,0
Tidak Setuju 67 16,8 16,8 24,8
Setuju 189 47,3 47,3 72,0
Sangat Setuju 112 28,0 28,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
81
jawaban “setuju” dan 28% memilih jawaban “sangat setuju”. Namun,
sebanyak 99 responden dari 400 responden yang ada menyatakan
ketidaksetujuan dengan pernyataan ini, yang memungkinkan para
responden tersebut mempunyai perspektif lain mengenai pengukuran
kepopularitasan seorang selebriti yang tidak dijelaskan di dalam penelitian
ini.
4.2.2.2 Variabel Minat Beli Konsumen (Y)
Tabel berikut merupakan hasil tabulasi pernyataan atau jawaban responden
mengenai Variabel Minat Beli Konsumen (Y):
Tabel 4.20 Tabulasi Jawaban Responden pada Variabel Minat Beli
Konsumen (Y)
Minat Beli Konsumen
Dimensi: Attitudes of Others 1 2 3 4 Total
15 Saya akan membeli
smartphone OPPO F7
atas pertimbangan
informasi yang saya
ketahui melalui media
internet dan/atau media
massa lainnya
26 44 196 134 400
16 Saya akan membeli
smartphone OPPO F7
32 51 182 135 400
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
82
atas pertimbangan
informasi yang saya
dapatkan melalui
keluarga, teman,
dan/atau kerabat saya
yang menggunakannya
17 Saya akan membeli
smartphone OPPO F7
apabila keluarga, teman,
dan/atau kerabat saya
yang menggunakannya
memberikan penilaian
yang baik terhadap
produk OPPO
28 49 195 128 400
Dimensi: Unexpected Situational Factors
18 Saya melakukan
pembelian smartphone
OPPO karena saya
menyukai produk
smartphone OPPO
45 83 172 100 400
19 Saya akan melakukan
pembelian smartphone
OPPO atas
19 62 180 139 400
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
83
pertimbangan harganya
yang relatif terjangkau
20 Saya melakukan
pembelian smartphone
karena kebutuhan
pribadi yang tidak
terlengkapi di
smartphone yang lama
(Misalnya beberapa
aplikasi tidak
kompatibel di versi
smartphone yang lama,
pixel kamera masih
rendah, dsb)
17 37 171 175 400
21 Saya akan melakukan
pembelian smartphone
apabila selebriti yang
mengiklankan menarik
perhatian saya
84 119 154 43 400
Sumber: Data Pribadi, 2018
Tabel 4.20 merumuskan secara ringkas sumber-sumber pernyataan yang
dibuat peneliti, yakni dari dimensi-dimensi yang berasal dari teori acuan yang
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
84
digunakan, sehingga didapatkan 7 butir pernyataan. Berikut penjelasan masing-
masing pernyataan dalam kuisioner secara lebih rinci:
a. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 15
Pernyataan 15 “Saya akan membeli smartphone OPPO F7 atas
pertimbangan informasi yang saya ketahui melalui media internet dan/atau
media massa lainnya”.
Tabel 4.21 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 15
Berdasarkan tabel 4.21, 196 responden (49%) memilih jawaban
“setuju” dan 134 responden (33,5%) memilih jawaban “sangat setuju”,
sedangkan 44 responden (11%) memilih jawaban “tidak setuju” dan 26
responden yang tersisa memilih jawaban “sangat tidak setuju” untuk butir
pernyataan 15 pada Variabel Minat Beli Konsumen (Y).
b. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 16
Pernyataan 16 “Saya akan membeli smartphone OPPO F7 atas
pertimbangan informasi yang saya dapatkan melalui keluarga, teman,
dan/atau kerabat saya yang menggunakannya”.
Y.1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 26 6,5 6,5 6,5
Tidak Setuju 44 11,0 11,0 17,5
Setuju 196 49,0 49,0 66,5
Sangat Setuju 134 33,5 33,5 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
85
Tabel 4.22 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 16
Pada tabel diatas, data menunjukkan bahwa adanya kecenderungan
responden juga menyetujui butir pernyataan 15 dengan presentase tertinggi
sebesar 45,5% untuk jawaban “setuju” dan 135 responden (33,8%) memilih
jawaban “sangat setuju”. Dari 83 responden yang tersisa, 12,8% memilih
jawaban “tidak setuju” dan persentase terendah, yakni 8% memilih jawaban
“sangat tidak setuju”.
c. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 17
Pernyataan 17 “Saya akan membeli smartphone OPPO F7 apabila keluarga,
teman, dan/atau kerabat saya yang menggunakannya memberikan penilaian
yang baik terhadap produk OPPO”.
Tabel 4.23 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 17
Y.2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 32 8,0 8,0 8,0
Tidak Setuju 51 12,8 12,8 20,8
Setuju 182 45,5 45,5 66,3
Sangat Setuju 135 33,8 33,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
Y.3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 28 7,0 7,0 7,0
Tidak Setuju 49 12,3 12,3 19,3
Setuju 195 48,8 48,8 68,0
Sangat Setuju 128 32,0 32,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
86
Dalam variabel Y bagian ketiga butir pernyataan 17 juga kembali
menunjukkan persentase tertinggi dipegang oleh jawaban “setuju”
diperoleh dari 195 responden (48,8%), kemudian diikuti dengan 128
responden (32%) memilih jawaban “sangat setuju”. Namun masih ada 77
orang responden(19,3%) yang memilih untuk tidak menyetujui pernyataan
ini.
d. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 18
Pernyataan 18 “Saya melakukan pembelian smartphone OPPO karena saya
menyukai produk smartphone OPPO”.
Tabel 4.24 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 18
Pada pernyataan ini, mayoritas dari responden yakni 172 responden
dengan persentase 43% merasa setuju dengan pernyataan ini. Kemudian
selanjunya sebanyak 100 responden (25%) merasa “sangat setuju”.
Sedangkan sisanya sebanyak 83 responden atau dengan persentase 20,8%
mengaku “tidak setuju”, dan 45 responden lainnya dengan persentase 11,3%
mengaku sangat tidak setuju.
Y.4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 45 11,3 11,3 11,3
Tidak Setuju 83 20,8 20,8 32,0
Setuju 172 43,0 43,0 75,0
Sangat Setuju 100 25,0 25,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
87
e. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 19
Pernyataan 19 “Saya akan melakukan pembelian smartphone OPPO atas
pertimbangan harganya yang relatif terjangkau”.
Tabel 4.25 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 19
Pada output ini, 45% dari total keseluruhan responden masih
cenderung untuk memilih jawaban “setuju”, kemudian diikuti dengan
jawaban “sangat setuju” menjadi pilihan jawaban kedua tertinggi, yakni
sebesar 34,8%. Masih dengan rata-rata yang sama, ada 81 orang responden
memilih untuk tidak setuju dengan rincian 62 orang memilih jawaban “tidak
setuju” dan 19 orang memilih jawaban “sangat tidak setuju”.
f. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 20
Pernyataan 20 “Saya melakukan pembelian smartphone karena kebutuhan
pribadi yang tidak terlengkapi di smartphone yang lama (Misalnya beberapa
aplikasi tidak kompatibel di versi smartphone yang lama, pixel kamera
masih rendah, dsb)”.
Y.5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 19 4,8 4,8 4,8
Tidak Setuju 62 15,5 15,5 20,3
Setuju 180 45,0 45,0 65,3
Sangat Setuju 139 34,8 34,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
88
Tabel 4.26 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 20
Berdasarkan tabel yang tertera di atas, terdapat 4,3% responden
mengaku sangat tidak menyetujui butir pernyataan 20, disusul dengan 9,3%
responden yang juga tidak setuju dengan peryataan tersebut. Namun di lain
sisi, sebanyak 171 responden dan 175 responden mengaku setuju, kedua
pilihan jawaban ini menyumbangkan jawaban mencapai angka persentase
86,6% setuju dengan pernyataan ini.
g. Jawaban Responden terhadap Butir Pernyataan 21
Pernyataan 21 “Saya akan melakukan pembelian smartphone apabila
selebriti yang mengiklankan menarik perhatian saya”.
Tabel 4.27 Persentase Jawaban Responden terhadap Pernyataan 21
Dalam bagian ini, tabel 4.27 menjabarkan adanya keseimbangan
antara responden yang mengaku setuju dan mengaku tidak setuju. 50,8%
Y.6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 17 4,3 4,3 4,3
Tidak Setuju 37 9,3 9,3 13,5
Setuju 171 42,8 42,8 56,3
Sangat Setuju 175 43,8 43,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
Y.7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 84 21,0 21,0 21,0
Tidak Setuju 119 29,8 29,8 50,8
Setuju 154 38,5 38,5 89,3
Sangat Setuju 43 10,8 10,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
89
mengaku tidak menyetujui pernyataan ini, dan 49,3% mengaku setuju
adanya keinginan untuk membeli suatu produk apabila selebriti yang
mengiklankan menarik perhatian mereka.
4.2.3 Analisis Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual pada model
regresi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan sebelum
melakukan analisis regresi. Dasar pengambilan keputusan bahwa data dapat
dikatakan berdistribusi normal, jika data atau titik menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal. Melalui aplikasi bantu aplikasi pengolah data
SPSS versi 24, maka didapatkan data sebagai berikut:
Gambar 4.4 Uji Normalitas Probability Plot (P Plot)
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
90
Gambar 4.5 Histogram Uji Normalitas
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Berdasarkan output hasil dari olah data melalui aplikasi SPSS versi 24 diatas,
menyesuaikan dengan dasar pengambilan keputusan yang telah dijelaskan
sebelumnya, data atau titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung
mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data
pengaruh Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Konsumen ini terdistribusi secara
normal sehingga kemudian Uji Regresi dapat dilakukan.
4.2.4 Analisis Korelasi
Kolerasi pada penelitian ini adalah bivariate dan menggunakan rumus
statistik Pearson’s Correlation (Product Moment). Menurut Kriyantono (2016, p.
175) rumus atau teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui koefision korelasi
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
91
atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara
variabel/data/skala interval dengan interval lainnya.
Nilai koefisien korelasi ini nantinya dapat dijadikan pedoman untuk
menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Pengujian korelasi ini
dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengolah data SPSS 24 untuk menguji
korelasi Variabel Celebrity Endorser (X) terhadap Minat Beli Konsumen (Y) pada
cluster mahasiswa provinsi DKI Jakarta.
Tabel 4.28 Uji Korelasi
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Berdasarkan hasil olah data uji korelasi dalam aplikasi SPSS 24 tersebut
diatas, nilai koefisien korelasi Variabel Celebrity Endorser terhadap Variabel Minat
Beli Konsumen adalah sebesar 0,512. Berpedoman pada tabel 3.10 pada Bab III,
yakni Tabel Nilai Koefisein Korelasi menurut Sugiyono, nilai 0,512 terletak di
antara 0,40 – 0,599 yang artinya memiliki hubungan korelasi yang “sedang”. Dari
hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa celebrity endorser memiliki pengaruh
terhadap Minat Beli Konsumen dengan tingkat hubungan yang cukup berarti.
Correlations
Celebrity
Endorser
Minat Beli
Konsumen
Celebrity Endorser Pearson Correlation 1 ,512**
Sig. (2-tailed) ,000
N 400 400
Minat Beli Konsumen Pearson Correlation ,512** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 400 400
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
92
4.2.5 Analisis Regresi
Menurut Kriyantono (2016, p. 183) analisis regresi dilakukan jika korelasi
antara dua variabel mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau hubungan
fungsional. Peneliti kemudian melakukan uji regresi setelah melakukan uji korelasi,
yang mana uji regresi ini digunakan untuk menguji bagaimana pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat menggunakan Regresi Linear Sederhana karena
peneliti hanya meneliti hubungan antara 2 variabel. Pengujian ini dibantu dengan
aplikasi pengolah data SPSS 24 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.29 Regresi Sederhana Variabel X dan Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,512a ,262 ,260 4,45808
a. Predictors: (Constant), Celebrity Endorser
b. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 24
Berdasarkan tabel diatas, besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) adalah
sebesar 0,512. Dari output tersebut, perolehan nilai R Square yang ditampilkan
ialah sebesar 0,262 yang artinya Variabel Celebrity Endorser (X) memberikan
kontribusi sebesar 26,2% terhadap Variabel Minat Beli Konsumen (Y). Maka dapat
diketahui bahwa adanya pengaruh antara 2 variabel tersebut. Sedangkan 73,8%
variabel Minat Beli Konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dijelaskan didalam penelitian kali ini.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
93
Tabel 4.30 Uji ANOVA
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2813,157 1 2813,157 141,546 ,000b
Residual 7910,033 398 19,874
Total 10723,190 399
a. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
b. Predictors: (Constant), Celebrity Endorser
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Berdasarkan tabel 4.31, penelitian ini menunjukkan hasil signifikansi
persamaan regresi dengan nilai Fhitung yang diperoleh sebesar 141,546 disertai
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Oleh karena nilai tersebut berada di bawah angka 0,05 (< 0,05), maka
hipotesis nol ditolak dan hipotesis analisis diterima sehingga dapat dikatakan
sebagai “signifikan”. Artinya, Variabel Celebrity Endorser memiliki pengaruh
terhadap Variabel Minat Beli Konsumen. Adapun Fhitung > Ftabel, yaitu 141,546 >
3,86 (tabel distribusi F dapat dilihat pada halaman lampiran).
Tabel 4.31 Nilai Koefisien
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6,601 1,413 4,670 ,000
Celebrity Endorser ,396 ,033 ,512 11,897 ,000
a. Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
94
Dari output hasil pengolahan data melalui aplikasi SPSS 24, dapat dilihat
bahwa nilai konstan adalah sebesar 6,601 dan nilai Celebrity Endorser adalah
0,396. Dari hasil inilah maka terbentuklah persamaan sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
𝑌 = 6,601 + 0,396𝑋
X merupakan Variabel Celebrity Endorser, Y merupakan Variabel Minat Beli
Konsumen, dan nilai a dan b berdasarkan tabel 4, dengan rincian konstanta a
sebesar 6,601 dan nilai keofisien regresi positif untuk variabel X sebesar 0,396
dengan nilai Sig. 0,000. Hal ini menyatakan bahwa adanya hubungan positif nilai
koefisien korelasi antara Variabel Celebrity Endorser terhadap Variabel Minat Beli
Konsumen, yakni sebesar 0,396. Variabel tersebut dapat memengaruhi satu sama
lain, dengan kata lain apabila ada peningkatan pada variabel X maka akan
menambah pula terbentuknya variabel Y, jika tidak ada peningkatan atau konstan,
maka variabel Y juga akan tetap konstan.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah penggunaan
celebrity endorser Chelsea Islan memengaruhi minat beli mahasiswa provinsi DKI
Jakarta terhadap produk smartphone OPPO F7. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian kali ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data
berupa penyebaran kuisioner secara online melalui alat bantu Google Forms, dan
studi dokumentasi melalui buku-buku terkait.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
95
Setelah dilakukan pemilahan dan penelusuran pada website PDDIKTI,
adapun populasi yang didapatkan oleh peneliti berdasarkan total universitas yang
ada di provinsi DKI Jakarta, yaitu 421.340 mahasiswa yang tersebar di 51
universitas aktif di provinsi DKI Jakarta dengan teknik cluster sampling dan
bantuan aplikasi random.org, peneliti mendapatkan 400 mahasiswa yang akan
dijadikan sampel yang tersebar di 45 universitas. Terdapat 6 universitas yang tidak
mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari sampel, termasuk Universitas
Jakarta, Universitas Surapati, Universitas Agung Podomoro, Universitas Nahdlatul
Ulama Indonesia, Universitas Pertamina, dan Ibnu Thufail University.
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah Variabel Celebrity
Endorser sebagai variabel independen (variabel X) dengan berpegang kepada teori
Herbert Kelman. Variabel X mencakup 3 dimensi utama, yakni Credibility
(Kredibilitas), Attractiveness (Daya Tarik), dan Power (Kemampuan). Selain itu
ada Variabel Minat Beli Konsumen sebagai variabel dependen (variabel Y) yang
terbagi ke dalam 2 dimensi menurut Kotler, yakni Attitudes of Others (Perilaku
Orang Lain) dengan Unexpected Situational Factors (Faktor Situasi yang Tak
Terduga).
Dalam melakukan analisis, peneliti dibantu oleh aplikasi pengolah data
statistik SPSS versi 24 untuk memperoleh data pre-test hasil uji validitas dan
reliabilitas untuk 14 butir pernyataan Variabel Celebrity Endorser (X) dan 8 butir
pernyataan untuk Variabel Minat Beli Konsumen (Y) sebelum kuisioner diterjunkan
ke lapangan. Hasil uji validitas yang telah dilakukan menunjukkan pernyataan-
pernyataan di dalam kuisioner peneliti valid dan dapat di eksekusi lebih lanjut untuk
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
96
pencarian data skala besar menyesuaikan dengan populasi dan sampel yang telah
ditentukan. Kemudian peneliti juga melakukan uji reliabilitas untuk mengetahui
apakah tiap butir pernyataan reliabel atau tidak. Setelah dilakukan uji reliabilitas,
nilai reliabilitas menunjukkan hasil “Sangat Reliabel” untuk kedua variabel, dengan
masing-masing skor 0,899 untuk variabel X dan skor 0,826 untuk variabel Y.
Setelah melakukan penyebaran kuisioner, terdapat beberapa gambaran umum
mengenai data karakteristik dan identitas dari 400 responden, yakni jawaban
terbanyak berasal dari responden Universitas Indonesia (12%), dengan presentase
pengeluaran per bulan berkisar antara Rp 2.500.000 – Rp 5.000.000 (38%).
Sebagian besar responden, yakni 88,25% merespon jawaban “Ya” sebagai
pernyataan bahwa responden tersebut pernah melihat iklan OPPO F7 yang
dibintangi oleh Chelsea Islan. Para responden juga didominasi oleh orang-orang
yang belum pernah menggunakan produk smartphone OPPO dengan persentase
sebesar 67,25%.
Selanjutnya, peneliti melakukan uji korelasi dan data-data yang terkumpul di
olah menggunakan aplikasi SPSS 24, menghasilkan nilai koefisien korelasi
Variabel Celebrity Endorser terhadap Minat Beli Konsumen menunjukkan angka
sebesar 0,512. Berpedoman pada tabel 3.10 pada Bab III, yakni Tabel Nilai
Koefisein Korelasi menurut Sugiyono, nilai 0,512 terletak di antara 0,40 – 0,599
yang artinya memiliki hubungan korelasi yang “sedang”. Dari hasil ini, maka dapat
disimpulkan bahwa Celebrity Endorser memiliki pengaruh terhadap Minat Beli
Konsumen dengan tingkat hubungan yang cukup berarti.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
97
Peneliti melakukan uji normalitas terlebih dahulu sebelum melakukan uji
regresi dengan kesimpulan distribusi data pengaruh celebrity endorser terhadap
minat beli konsumen ini terdistribusi secara normal karena data atau titik menyebar
disekitar garis diagonal dan cenderung mengikuti arah garis diagonal sehingga
kemudian Uji Regresi dapat dilakukan.
Kemudian peneliti melakukan uji regresi dengan hasil perolehan nilai R
Square yang ditampilkan ialah sebesar 0,262 yang artinya Variabel Celebrity
Endorser (X) memberikan kontribusi sebesar 26,2% terhadap Variabel Minat Beli
Konsumen (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara 2 variabel
tersebut.
Peneliti juga melakukan analisis terhadap variabel X mana dari Credibility,
Attractiveness, dan Power yang berkontribusi paling besar terhadap variabel Y
dengan aplikasi SPSS 24 dan mendapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 4.32 Pengaruh Dimensi Credibility terhadap Minat Beli Konsumen
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,413a ,171 ,162 4,74475
a. Predictors: (Constant), X.4, X.3, X.1, X.2
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Dari hasil pengolahan aplikasi statistik SPSS versi 24, maka berdasarkan
tabel 4.33, peneliti menemukan bahwa R Square bernilai 0,171 yang artinya
Dimensi Credibility (Variabel X.1 sampai X.4) memengaruhi Variabel Minat Beli
Konsumen sebesar 17,1%.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
98
Tabel 4.33 Pengaruh Dimensi Attractiveness terhadap Minat Beli Konsumen
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,428a ,183 ,171 4,72014
a. Predictors: (Constant), X.10, X.6, X.9, X.7, X.5, X.8
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Dari hasil output diatas, dapat disimpulkan berdasarkan R Square yang tertera
sebesar 0,183 menyatakan bahwa Dimensi Attractiveness memiliki pengaruh
sebesar 18,3% terhadap Variabel Minat Beli Konsumen.
Tabel 4.34 Pengaruh Dimensi Power terhadap Minat Beli Konsumen
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,554a ,307 ,300 4,33849
a. Predictors: (Constant), X.14, X.12, X.13, X.11
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 24, 2018
Berdasarkan tabel 4.35, ditemukan bahwa Dimensi Power memiliki nilai R
Square sebesar 0.307. Hal ini menunjukkan bahwa Dimensi Power memiliki
pengaruh sebesar 30,7% terhadap Variabel Minat Beli Konsumen.
Maka dari itu, dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa Dimensi Power
memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap minat beli konsumen, yakni sebesar
30,7%. Kemudian disusul dengan Dimensi Attractiveness dengan perolehan
kontribusi sebesar 18,3% dan yang paling lemah pengaruhnya adalah Dimensi
Credibility, yakni hanya sebesar 17,1%.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
99
Peneliti selanjutnya melakukan analisis Uji Regresi Linear Sederhana dengan
persamaan Y= 6,601 + 0,396X, dengan rincian X merupakan Variabel Celebrity
Endorser dan Y merupakan Variabel Minat Beli Konsumen. Hasil pengujian ini
menyatakan bahwa adanya hubungan positif nilai koefisien korelasi antara Variabel
Celebrity Endorser terhadap Variabel Minat Beli Konsumen, yakni sebesar 0,396.
Variabel tersebut dapat memengaruhi satu sama lain, dengan kata lain apabila ada
peningkatan pada variabel X maka akan menambah pula terbentuknya variabel Y,
jika tidak ada peningkatan atau konstan, maka variabel Y juga akan tetap konstan.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0: Tidak ada pengaruh signifikan antara penggunaan Chelsea Islan sebagai
Celebrity Endorser OPPO F7 terhadap minat beli mahasiswa provinsi DKI Jakarta
pada produk smartphone OPPO F7
H1: Terdapat pengaruh signifikan antara penggunaan Chelsea Islan sebagai
Celebrity Endorser OPPO F7 terhadap minat beli mahasiswa provinsi DKI Jakarta
pada produk smartphone OPPO F7
Setelah melakukan pengujian data berdasarkan tabel 4.31, penelitian ini
menunjukkan hasil signifikansi persamaan regresi dengan nilai Fhitung yang
diperoleh sebesar 141,546 disertai dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 serta
nilai di bawah angka 0,05 (< 0,05), maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis analisis
diterima sehingga dapat dikatakan sebagai “signifikan”. Artinya, Variabel Celebrity
Endorser memiliki pengaruh terhadap Variabel Minat Beli Konsumen. Adapun
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
100
Fhitung > Ftabel, yaitu 141,546 > 3,86 (tabel distribusi F dapat dilihat pada halaman
lampiran).
Terakhir, peneliti melakukan perbandingan dengan penelitian serupa yang
telah dilakukan sebelumnya dengan Chelsea Islan sebagai subyek penelitiannya
oleh Mahasiswi UMN atas nama Midori Kharisma mengenai pengaruh penggunaan
Brand Ambassador Chelsea Islan dan word of mouth terhadap brand image OPPO
F1s. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa pengaruh brand
ambassador terhadap brand image hanya sebesar 8,5% saja. Namun, hasil word of
mouth terhadap brand image mencapai angka 23,6%. Artinya, Chelsea Islan secara
pribadi berpengaruh terhadap Variabel Minat Beli Konsumen karena Dimensi
Power yang dimilikinya berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
101
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
Chelsea Islan sebagai celebrity endorser terhadap minat beli konsumen pada
produk smartphone OPPO F7 dengan metode pengumpulan data berupa penyebaran
kuisioner online dalam bentuk Google Forms kepada responden di universitas
terpilih di provinsi DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil data dari penyebaran jawaban kuisioner kepada 400
responden yang telah diolah dengan alat bantu uji statistik SPSS versi 24, maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh antara celebrity endorser Chelsea Islan terhadap minat
beli konsumen pada produk smartphone OPPO F7
2. Berdasarkan analisis uji normalitas, korelasi, dan regresi yang telah
dilakukan ditemukannya fakta bahwa adanya pengaruh antara Variabel
Celebrity Endorser terhadap Variabel Minat Beli Konsumen
3. Dalam uji regresi, nilai R Square yang ditampilkan ialah sebesar 0,262
yang artinya Variabel Celebrity Endorser (X) memberikan kontribusi sebesar
26,2% terhadap Variabel Minat Beli Konsumen (Y)
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
102
4. Dimensi Power dalam variabel X merupakan dimensi yang berkontribusi
paling kuat terhadap variabel Y
Dari hasil penelitian yang telah dijabarkan, maka dapat ditarik simpulan
bahwa H0 ditolak dan H1. Dengan demikian, penelitian ini menyatakan bahwa
adanya pengaruh penggunaan Celebrity Endorser Chelsea Islan terhadap minat beli
konsumen pada produk smartphone OPPO F7. Dibandingkan dengan pengaruh
Chelsea Islan sebagai brand ambassador terhadap brand image, penggunaan
Chelsea Islan sebagai celebrity endorser memang lebih efektif. Namun, perlu
diperhatikan bahwa angka yang telah dihasilkan mungkin dapat ditingkatkan
dengan cara-cara yang tidak dijelaskan di dalam penelitian kali ini, misalnya
penggunaan celebrity endorser lain memungkinkan adanya peningkatan peminatan
pembelian atau penggunaan celebrity endorser untuk variabel lain. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk dapat dievaluasi oleh pihak OPPO dalam
rangka memaksimalkan penggunaan celebrity endorser untuk menimbulkan minat
membeli pasar yang menjadi targetnya.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Akademis
Peneliti menyadari akan masih banyaknya kekurangan dalam penelitian kali
ini, baik dari segi penulisan maupun kekayaan informasi yang dibahas di dalam
penelitian kali ini. Maka dari itu, untuk penelitian selanjutnya, peneliti
mengharapkan akan adanya penelitian lanjutan terkhusus di bidang komunikasi
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
103
dalam konteks Marketing Communication, khususnya di kajian mengenai minat
beli konsumen dengan metode kualitatif.
Juga peneliti mengharapkan adanya tambahan variabel-variabel lain yang
mungkin memengaruhi variabel minat beli konsumen untuk penelitian selanjutnya
agar pembahasan dapat lebih luas dan mendalam dengan populasi yang lebih luas
lagi sehingga penelitian dapat berkontribusi dalam hal memperkaya kajian Ilmu
Public Relations.
5.2.2 Saran Praktis
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar jawaban
memang merujuk kepada jawaban “setuju”. Namun ada baiknya perusahaan-
perusahaan smartphone diharapkan dapat terus memperbaiki strategi penggunaan
celebrity endorser yang dapat memengaruhi minat beli produk yang ditawarkan
dengan tidak lupa memerhatikan aspek credibility, attractiveness, dan power dari
seorang selebriti apabila hendak dijadikan seorang endorser.
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2016. Penetrasi Pengguna Internet
Indonesia. Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. 2017. Penetrasi Pengguna Internet
Indonesia. Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
Belch, George E. dan Michael A. Belch. 2012. Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communications Perspective. New york: McGraw-
Hill/Irwin
Bungin, Burhan. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi Kedua. Jakarta:
Kencana
Clow, Kenneth E. dan Donald Baack. 2012. Integrated Advertising, Promotion, and
Marketing Communications, 5th Edition. England: Pearson Education
Limited
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19, Edisi 5. Semarang: Universitas Diponegoro
Grant, August E. dan Jennifer H. Meadows. 2008. Communication Technology
Update and Fundamentals, 11th Edition. Oxford: Elsevier Inc
Hawkins, Mothersbaugh dan Best. 2007. Consumer Behavior. New York:
McGraw-Hill
Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi. 2017. Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi (PDDIKTI). Jakarta: Kementrian Riset, Teknologi dan
Perguruan Tinggi
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Principles of Marketing, 14th Edition.
England: Pearson Education Limited
Kriyantono, Rachmat. 2016. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh
Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Miller, Katherine. 2005. Communication Theories: Perspectives, Processes, and
Contexts, 2nd Edition. New York: McGraw-Hill Education
Mulyana, Deddy. 2013. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Cetakan ke-17.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson. Consumer Behavior and Marketing Strategy, 11th
Edition. New York: The McGraw Hill
Ruben, Brent D. dan Lea P. Stewart. 2006. Communication and Human Behavior,
5th Edition. Boston: Pearson Education Inc
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Schiffman, Leon G. dan Joseph L. Wisenblit. 2015. Consumer Behavior, 11th
Edition. England: Pearson Education Limited
Shimp, Terence A. dan J. Craig Andrews. 2013. Advertising, Promotion, and Other
Aspects of Integrated Marketing Communications, 9th Edition. Cengage
Learning
Solomon, Michael R. 2018. Consumer Buying Behavior: Buying, Having, and
Being, 12th Edition. England: Pearson Education Limited
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Suharsaputra, Uhar. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan
Tindakan. Cetakan Kedua. Bandung: PT Refika Aditama
Supranto, J. 2012. Metode Riset: Aplikasinya dalam Pemasaran, Edisi 7. Jakarta:
Rineka Cipta
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
West, Richard dan Lynn H. Turner. 2014. Introducing Communication Theory:
Analysis and Application, 3rd Edition. Jakarta: Salemba Humanika
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wood, Julia T. 2013. Komunikasi Teori dan Praktik: Komunikasi dalam Kehidupan
Kita, Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika
Yusuf, Oik. (2017, November 23). Daftar 5 Besar Merek Smartphone di Indonesia.
Retrieved from Kompas.com:
https://tekno.kompas.com/read/2017/11/23/08410067/daftar-5-besar-merek-
smartphone-di-indonesia
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
LAMPIRAN
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Tabel Product Moment (r)
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Tabel Distribusi F
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
IRENEYOVITA SP u b l i c R e l a t i o n s S t u d e n t
P E R S O N A L
January 22th, 1997
+62 856 5831 2400
Kelapa Puan XX street,
block AJ 7/3, Gading
Serpong, Tangerang
Presentation
Critical Thinking
Problem Solving
Team Management
Event Organizing
Public Speaking
Writing
English
Bahasa
Student of The Year 2013/2014 in SMA Kristen 1 Metro
C O R E C O M P E T E N C I E S
P R O F I C I E N C Y S K I L L S
2 0 B E S T L E A D E R I N " T E A M W O R K & L E A D E R S H I P
T R A I N I N G 2 0 1 7 "
Customer Relationship Management
Integrated Marketing Communication
Social Media Specialist
Corporate Communication
Event Management
Corporate Social Responsibility
Digital Public Relations
E D U C A T I O N
MULTIMEDIA NUSANTARA UNIVERSITY
2014 - present
L I K E S
2014-2016
Member & mentor of QORIE Korean
Div. Dance Cover
2016-present
Member of BUMANTARA "Taman
Baca"
A F F I L I A T I O N S
Surfing Gaming
TravellingSocial Media
0
30
60
90
Adaptation
Communication
Leadership
Teamwork
Optimist
PERSONAL SKILLS
Experiences 2017 Committee at Personal Growth by Student Support
2016 Committee at Bumantara "Taman Baca" Event
Committee at Make Up Class "Beauty Voyage"
Dance Mentor at QORIE Korean Div. Dance Cover
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018
Pengaruh Penggunaan Celebrity..., Irene Yovita Susanto, FIKOM UMN, 2018