pengaruh penerapan startegi joyful learning …

99
PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KONSEP SUMBER BUNYI KLEAS IV NEGERI MANGASA KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR ISLAMEYTI.RUSLI NIM 105409815 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2019

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING TERHADAP

HASIL BELAJAR IPA KONSEP SUMBER BUNYI KLEAS IV NEGERI

MANGASA KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NUR ISLAMEYTI.RUSLI

NIM 105409815

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2019

Page 2: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …
Page 3: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …
Page 4: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah

dalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.

Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena atas kelengahan

kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula.

Orang tua bilang aku harus berusaha utuk kebahagiaan ku kelak,tpi

aku bilang aku lakukan ini susah payah tuk bahagiakan orang tua

tersayang

Terima kasih Ayah dan Ibuku sayang.

Page 5: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

ABSTRAK

Nur IslaMeyti R. Penerapan Strategi Joyful Learning untuk meningkatkan

hasil belajar ipa pada siswa kelas IV SD Negeri Mangasa kota Makassar. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I ibu Irmawanty dan

Pembimbing II ibu Nasrah. Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah

strategi joyful learning dapat meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas IV

SD Negeri Mangasa kota Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran ipa

pada siswa kelas IV SD Negeri Mangasa yang dapat dilihat dari empat aspek yakni

hasil belajar IPA, aktivitas siswa, respon siswa, keterlaksanaan pembelajaran. Jenis

penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai

kelas eksperimen. Prosedur pelaksanaan penelitian meliputi tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, dan tahap analisis data. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas

IV SD Negeri Manggasa , Kota Makassar sebanyak 27 orang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada pretes yang dilakukan secara individual dari 27 siswa

hanya 1 siswa atau 28,57% yang memenuhi criteria ketuntasan minimal (KKM)

atau berada pada kategori rendah. Secara klasikal belum terpenuhi karena nilai rata-

rata diperoleh sebesar 61,86%. Sedangkan pada posttest dari 27 siswa terdapat 17

siswa atau 80,47% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu

80,24% atau berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di

atas, dapat disimpulkan Hasil belajar ipa siswa kelas IV SD Negeri Mangasa

melalui penerapan strategi joyful learning mengalami peningkatan.

Page 6: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Penulis panjatakn puji syukur kehadirat Allah swt., atas

limpahan rahmat, hidayah, dan taufik- Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan

Skirpsi sederhana ini.

Salam dan shalawat senantiasa tercurah kepada Nabiullah Muhammad saw,

beliau yang telah membawa panji-panji kebenaran dengan wahyu dari Allah swt,

sebagai Uswatun Hasanah dalam setiap aktivitas hidup manusia, beserta keluarga

dan para sahabat dan shabiyah dan semua mujahid-mujahidah Allah yang

senantiasa berjuang dan istiqomah dalam barisan yang diperjuangkan sampai akhir

zaman.

Penulis memahami sepenuhnya bahwa dalm penulisan Skirpsi ini masih

jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, sistematika penulisan dan isi yang

ada di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya

membangun sangat Penulis harapkan demi tulisan yang lebih baik ke depannya in

syaa Allah.

Sebagai manusia biasa yang kadang khilaf penulis juga menyadari bahwa

selama penulisan Skirpsi ini tidak sedikit bantuan yang diterima dari berbgai pihak

baik langsung maupun tidak, untuk itu penulis ucapkan terimaksih kepada :

1. Bapak Prof Dr. Rahman rahim, S.Pd., M. Pd, Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin untuk kuliah di

Page 7: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

kampus biru tercinta ini dan segala fasilitas yang di sediakan untuk

menyelesaikan Skirpsi ini.

2. Erwin Akib, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan

izin pelaksanaan penelitian untuk skripsi ini.

3. Alim Bahri S.Pd M.Pd, ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Irmawanti S.Si M.Si, pembimbing I dan Nasrah, S.Si, M.Si. Pembimbing II

yang telah dengan ikhlas meluangkan waktu, memberikan bimbingan,

petunjuk, ide dan motivasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Khaeruddin, S. Pd., M. Pd, Penasehat Akademik yang selama ini telah

memberikan arahan, motivasi dan bimbingan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak-bapak dan Ibu Dosen Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali

ilmu dan pengalaman kepada penulis selama kuliah.

7. Teristimewa kepada Ayahandaku Muh Rusli Bakkara dan Ibundaku,

Hardiana yang telah banyak berkorban untuk membesarkan, mendidik,

membimbing, mengingatkan dan senantiasa berdoa untuk keberhasilan

penulis, ananda ucapkan terimakasih yang teramat sangat semoga Allah swt,

membalas segalanya dengan pahala yang menjadi amal jariyah.

Page 8: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

8. Kepada saudara-saudaraku , Nur anggi safitri,Nur fadilah,Nur amelia,dan

Dimas saputra yang senantiasa memberikan dukungan mental dan motivasi

untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada teman-teman PGSD angkatan 2015 khususnya kelas B, dan teman-

teman PPL, P2K, yang sudah banyak berbagi cerita, pengalaman, ilmu,

semangat, dan nasehat selama kuliah dan penyelesaian skripsi ini.

10. Kepada teman-teman SMK Negeri 1 Gowa, yang terus saling

menyemangati dan mendoakan dalam segala aktivitas hingga penulisan

skripsi ini.

11. Kepada Kakanda Indra Jaya S.Pd, saya ucapkan banyak terimah kasih telah

memberikan banyak pelajaran, pengalaman, dan amanah untuk lebih bijak ke

depannya, hingga motivasi dalam penulisan skripsi ini

12. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuannya baik secara langsung maupun tidak. Fastabiqul khairat,

semoga Allah swt, senantiasa meridhoi semua aktivitas dan usaha yang kita

lakukan dalam rangka beribadah kepada Nya. Aamiin…

Makassar, Agustus 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................. iii

MOTTO ............................................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB 1 :PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

D. Manfaat Peneitian ................................................................................. 4

BAB II :KAJIAN PUSTAKA

A. Materi Ajar ............................................................................................ 5

B. Kajian Teoritik ...................................................................................... 8

C. Pembelajaran IPA ................................................................................. 14

D. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 23

E. Kerangka Pikir ...................................................................................... 24

F. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 25

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 26

B. Variabel Penelitian ............................................................................... 27

C. Devenisi Operasional Variabel ............................................................ 28

D. Populasi Dan Sample ........................................................................... 29

E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 30

Page 10: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

F. Tehnik Pengumpulan Data ................................................................... 31

G. Tehnik Analisis Data ............................................................................. 32

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian ..................................................................................... 39

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 55

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 68

B. Saran ..................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam UU RI No. 2 Tahun 1989, dikemukakan bahwa pendidikan nasional

bertujuan mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu

pengetahuan alam (IPA).Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang

masih terpadu karena belum dipisahkan tersendiri, seperti mata pelajaran biologi,

kimia, dan fisika.

IPA penting diajarkan di sekolah dasar.IPA berupaya membangkitkan minat

manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam

seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Menurut Tanpa nama

(2014) dengan pembelajaran IPA sejak dini diharapkan siswa memiliki kemampuan

untuk menanya (ask the question), mengumpulkan informasi (collect information),

mampu mengorganisasi dan menguji coba ide yang dimiliki (organize and test our

ideas), dapat mengatasi masalah dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh

dalam kehidupan sehari-hari (problem-solve and apply what we learn).

Page 12: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Dengan demikian diharapkan akan terbangun rasa percaya diri yang tinggi

(building confident), kemampuan komunikasi yang baik (developing

communication skills) dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat

tinggalnya (making sense of the world around us). Kemampuan-kemampuan

tersebut akan dapat diperoleh apabila siswa merasa bahwa IPA adalah

pembelajaran yang menyenangkan atau membuat bahagia.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) sangatlah berbeda dengan kenyataan pada saat observasi.Hal ini terungkap

berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang penulis lakukan di SD Negeri

Mangasa Kota Makassar, menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum

mencapai batas ketuntasan minimum yang telah ditetapkan. Nilai siswa sangat

rendah dengan rata-rata 60 dengan skor ideal 100 (skor tertinggi) padahal kriteria

ketuntasan minimum adalah 68

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang penulis lakukan di SD Negeri

Mangasa kota Makassar, menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum

mencapai batas ketuntasan minimum yang telah ditetapkan.

Pentingnya penelitian ini dilakukan karena pembelajaran IPA di SD Negeri

Mangasa kota Makassar masih menggunakan strategi teacher-centered dan lebih

menitikberatkan pada aspek mengetahui. Akibat cara belajar seperti ini aspek lain

dari pembelajaran kurang diperhatikan. Pembelajaran IPA seharusnya membuat

siswa merasa bahwa IPA adalah bermanfaat dan menyenangkan sehingga membuat

mereka bersemangat untuk mempelajarinya.

Page 13: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Salah satu alternatif untuk meningkatkan pembelajaran IPA di SD dengan

tidak mengabaikan tingkat kebahagiaan siswa, khususnya mutu pembelajaran,

adalah pembelajaran menggunakan strategi Joyful Learning.

Menurut Dave Meire (1990) menyatakan bahwa belajar menyenangkan

(joyful learning) adalah sistem pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan

minat,adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya makna pemahaman, nilai yang

membahagiakan pada diri siswa. Menurut Paulo Fraire (1997) menyatakan bahwa

joyful learning adalah pembelajaran yang di dalamnya tdk ada lagi tekanan baik

tekanan fisik maupun psiklogis. Tekanan apa pun namanya hanya akan

mengerdilkan pikiran siswa, sedangkan kebebasan apa pun wujudnya akan dapat

mendorong terciptanya iklim pembelajaran ( Learning climate) yang kondusif. Jadi

Joyful learning adalah pembelajaran yang menyenangkan yang mana di dalamnya

tidak ada tekanan baik fisik maupun psikologi.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian mengenai

“Penerapan Strategi Joyful Learning untuk meningkatkan hasil belajar IPA Pada

Siswa Kelas IV SD Negeri Mangasa kota Makassar. Penggunaan model joyful

learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri

Mangasa kota Makassar

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah

yang akan di jawab dalam penelitian ini di ajukan sebagai berikut “ adakah

pengaruh hasil belajar IPA siswa di kelas IV SD Negeri Mangasa kota Makassar

setelah diajarakan dengan strategi joyful learning‟‟.

Page 14: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut “ Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa di kelas IV SD Negeri

Mangasa kota Makassar,setelah diajarkan dengan strategi joyful learning’’.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Bagi peneliti, dapat memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal

berharga sebagai calon guru SD yang profesional, dan untuk perbaikan

pembelajaran pada masa yang akan datang.

2. Bagi guru, dapat dijadikan alternatif dalam memilih desain pembelajaran

yang tepat untuk megembangkan aktivitas belajar siswa.

3. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang berbeda sehingga

diharapkan mampu memberikan motivasi dan mengembangkan aktivitas

belajar siswa pada materi sumber daya alam

4. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam upaya

meningkatkan kualitas pendidikan ditingkat SD.

Page 15: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Materi Ajar

1.Pengertian Bunyi

Bunyi adalah hasil dari getaran suatu benda. Kita dapat mendengar bunyi

karena bunyi tersebut merambat dari sumbernya sampai ke telinga. Sumber

bunyi adalah benda atau alat yang dapat menggetarkan bunyi. Misalnya, kaleng

jika dipukul menjadi sumber bunyi. Gitar kalau dipetik merupakan sumber

bunyi. Bunyi terjadi dari getaran.

Demikian juga halnya dengan getaran benda yang lain. Misalnya, getaran

gong, getaran gender, getaran senar biola atau senar gitar. Semuanya

menimbulkan bunyi. Semua bunyi ditimbulkan oleh getaran benda-benda. Benda

disebut bergetar kalau ia bergerak bolak-balik., berikut prosesnya.

2.Karakteristik Bunyi

Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, misalnya gitar yang dipetik,

gong yang dipukul, terompet yang ditiup, dan sebagainya. Sumber bunyi

menghasilkan gelombang longitudinal yang merambat di udara, berupa getaran-

getaran udara yang memaksa gendang telinga kita bergetar. Tetapi gelombang

bunyi juga dapat merambat melalui zat lain. Dua batu yang saling ditumbukan

dalam air dapat didengar oleh perenang dibawah permukaan air, karena getaran

dibawa air ke telinga.

Page 16: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

1. Tinggi rendah dan kuat lemah bunyi.

a. Pada orang dewasa, suara perempuan akan lebih tinggi dibandingakan suara

laki-laki. Pita suara laki-laki yang bentuknya lebih panjang dan berat,

mengakibatkan laki-laki memiliki nada dasar sebesar 125 Hz, sedangkan

perempuan memiliki nada dasar satu oktaf (dua kali lipat) lebih tinggi, yaitu

sekitar 250 Hz. Bunyi dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan telinga

sakit dan nyeri karena gendang telinga ikut bergetar lebih cepat. Tinggi

rendahnya nada ini ditentukan frekuensi bunyi tersebut. Semakin besar

frekuensi bunyi, akan semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, jika frekuensi

bunyi rendah maka nada akan semakin rendah.

b. Garpu tala yang digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang

kecil, sehingga amplitudo gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini

menyebabkan bunyi garpu tala terdengar lemah. Pada saat garpu tala

digetarkan akan menghasilkan simpangan yang besar dan amplitudo

gelombang yang dihasilkan juga besar sehingga bunyi garpu tala terdengar

keras. Kuat lemahnya suara ditentukan oleh amplitudonya.

2. Nada

Bunyi musik akan lebih enak didengarkan karena bunyi music memiliki

frekuensi getaran teratur yang di sebut nada, sebaliknya bunyi yang memiliki

frekuensi yang tidak teratur disebut desah.

Page 17: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

3. Warna atau Kualitas Bunyi

Setiap musik akan mengeluarkan suara yang khas. Suara yang khas ini di

sebut timbre. Begitu pula pada manusia, juga memiliki kualitas bunyi yang berbeda

– beda, ada yang memiliki suara merdu atau serak.

4. Resonansi

Ikut bergetarnya udara yang ada di dalam kentongan benda setelah di pukul

mengakibatkan bunyi kentongan semakin keras. Hal inilah yang disebut resonansi.

Resonansi dapat terjadi pada kolom udara. Bunyi akan terdengar kuat ketika

panjang kolom udara mencapai kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang bunyi.

Resonansi kolom udara ternyata telah di manfaatkan oleh manusi dalam berbagai

alat music , antara lain pada gemelan, alat music pukul, tiup, dan petik/gesek.

Telinga manusia juga memanfaatkan prinsip resonansi. Ketika bebicara, kita

dapat mengatur suara menjadi lebih tinggi atau rendah. Organ yang berperan dalam

pengaturan terjadinya suara adalah pita suara dan kontak suara yang berup pipa

pendek. Pada saat berbicara pita suara akan bergetar. Getaran itu di perkuat oeleh

udara dalam kotak suara yang beresonansi dengan pita suara pada frekuensi yang

sama. Akibatnya, amplitudo lebih besar sehingga kita dapat mendengar suara yang

nyaring.

Telinga manusia memiliki selaput tipis. Selaput itu mudah sekali bergetar

apabila diluar terdapat sumber getar meskipun frekuensinya tidak sama dengan

selaput gendang teling.

Page 18: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

3.Sifat-sifat Energi Bunyi

Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ketempat lain dengancara

merambat melalui media tertentu.selainitu,bunyi juga dapat di pantulka dan dapat di

serap.

a. Bunyi Dapat Merambat dalam bentuk gelombang.oleh karena itu ,bunyi

yang merambat di sebut gelombang bunyi.Gelombang bunyi dapat

merambat melalui zat padat,cair,dan gas.perambatan berlangsung paling

cepat melalui udara.gelombang bunyi tersebut seperti gelombang air.jika

kita melempar kerikil kedalam air yang tenang ,terbetuklah gelombang

air.Berdasarkan kejadian tersebut dapat disimpulkan banhwa bunyi

merambat melalui udara lonceng merabat melalui udara.udara merupakan

benda gas.pada saat lonceng bergetar,getarannya mendorong mlekul udaa

ini kemudian menabrak lebih banyak molekul udara ini kemudian menabrak

lebih banyak molekul lainnya sehingga gelombang bunyi dapat berpindah

tempat .ketika gelombang bunyi mencapai telingakita ,terdengarlah bunyi.

b. Bunyi Dapat Diserap Dan Dipantulkan

Ketika merambat ketempat lain,bunyi dapat mengenai benda-benda

disekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu bnda

dapatdipantulkan ataupun diserap.jika bunyi mengenai dinding,akan

dipantulkan.oleh karena itu,bunyi tersebut mengalami pemantulan.biasanya

benda yang keras,rapat,dan mengkilat bersifat memantulkan bunyi.

Sifat-sifat bunyi pantul adalah sebagai berikut :

Page 19: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Bunyi pantul memperkuat bunyi asli.biasanya terjadi pada keadaan

antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak bengitu jauh

(kurang dari 10 meter)

Gaung adalah bunyi yang terdengar kurang jelas atau tidak jelas

bunyi aslinya .biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20

meter.gaungdapat terjadi di dalam gedung bioskop ,gedung

konser,atau gedung pertemuan.

Gema adalah bunyi pantul yang terdengarsetelahbunyi asli,gema

terlihat jelasseperti bunyi asli biasanyaterjadi pada jarak lebih dari20

meter.gema akan terjadi jika kita berteriak di tengah-tengah stadion

sepak bola atau di lereng bukit.jenis bunyi pantul lain yaitu

memperkuat bunyi asli.contohnya suara kita ketika bernyanyi di

dalam kamar mandi.

Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan

gelombang bunyi adalah.

a. Dapat di gunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang di

gunakan adalah bunyi ultrasolik.

b. Mendeteksi janin dalam rahim,biasanya mengunakan bunyi

infrasonik.

c. Mendeteksi keretakan suatau logam dan lain-lain.

d. Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Bunyi radio yang terlebih dahulu mengenai stirofoam akan terdengar lebih

lemah.Lemahnya bunyi ini terjadi karena sebagian bunyi ini terjadikarena

sebagian bunyi itu di serap.umumnya benda atau bahan yang berpori bersifat

menyerap bunyi. Benda lain yang dapat menyerap bunyi yaitu karpet.benda-

benda yang dapat menyerap bunyi dinamakan perendam bunyi.bahan-bahan ini

banyak di pasang pada dinding sebelah dalam ruangan studio musik ataupun

studio rekaman.dengan di lapisi peredam bunyi,suara musik yang keras tidak

terdengar dari luar studio.selai itu,pemasangan peredam bunyi juga untuk

menghindari terjadinya gaung.

4.Cepat Rambat Bunyi

Jika kamu memukul batu d dalam air,kamu akan terdengar suara pukulan

tersebut.demikian juga,ikan yang berenang di dalam kolam yang jernih,kamu tentu

akan berangapan ikan-ikan tersebut tidak bersuara.akan tetapi ,jika kamu menyelam

kedalam air,kamu akan mendengar suara kibasan ikan dan sirip ikan tersebut.hal ini

membuktikan bahwa bunyi dapat merambat di dalam zat cair.dengan bantuan alat

seismograf,paraahli gempa dapat mendeteksi getaran bunyi.getaran lebih kuat jika

jaraknya lebih dekat pada sumbergetar.dari contoh-contoh terbut,kamu

dapatmenyimpulkan bahwa bunyi yang terdengar tergantung pada jarak antara

sumber bunyi dan pendngar.jarak yang di tempuhbunyitiap satuan waktu tersebut

cepat rambat bunyi.

5.Frekuensi Gelombang Bunyi

Kamu pasti pernah terganggu oleh suara nyamuk.pada saat akan tidur,suara

itukadang-kadang nyaring di dekat telingamu.pada bagian tubuh nyamuk yang

Page 21: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

manakah yang menjadi sumber bunyi sayap nyamuk bergetar sangat cepat sehingga

menimbulkan bunyi.sayap nyamuk dapat bergetarlebih 1.000 kali setiap sekon

sehingga menghasilkan suara yang unik.jadi,setiap sekon terjadi 1.000 gelombang

bunyi merambat udara.banyaknya gelombang buunyi setiapsekon disebut frekuensi.

Dapat mendengar bunyi pada seluruh rentang frekuensi,tentunya hidupmu

akan merasa terganggu dan tidak nyaman.mengapa demikian jika kamu dapat

mendengar semua retang frekuensi,kamu tidak akan pernah beristirahat dengan

tenang karena getaran-getaran tinggi sekalipun akan terdengar telinga manusia

normall berada pada frekuensi 20 Hzsampai 20.000 Hz.daerah ini di sebutdaerah

audiosonik.frekuansi di bawah 20 Hz di sebut daerah infrazonik,sedangkan daerah

di atas frekuensi 20.000 Hz di sebutdaerah ultrasonik.

Bunyi adalah energi yang dapat di dengar.bunyi di hasilkan dari benda

bergetar.tinggi rendahnya bunyi di tentukan oleh frekuensi.kuat lemahnya bunyi di

tentukan amplitudo.banyaknya getaran perdetik di sebut frekuensi semakin banyak

getaran berarti semakin banyak frekuensi semakin besar akibatnya bunyi di

hasilkan terdengar tinggi

Page 22: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

B. Kajian Teoritik

1. Pengertian Strategi Joyful Learning

strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran

tutorial.adapun beberapa defenisi tentang model joyfull learning menurut sudut

pandang para ahli,yaitu:

a) Menurut (furqon,2010) Joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan)

sebenarnya adalah konsep, strategi, dan praktis pembelajaran yang

merupakan sinergi dari pembelajaran bermakna, pembelajaran kontekstual,

teori konstruktivisme, pembelajaran aktif (active learning)dan psikologi

perkembangan peserta didik.

b) E.Mulyas (2006:191-194) pembelajaran menyenangkan atau joyfull

learning merupakan suatuproses pembelajaran yang di dalamnya terdapat

kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan

terpaksa atau tertekan .

Dengan demikian walaupun esensinya sama, bahkan metodologi pembelajaran

yang dipilih juga sama, tetap ada spesifikasi yang berbeda terkait dengan

penekanan konseptualnya yang relevan dengan perkembangan moral dan kejiwaan

peserta didik. Peserta didik akan bersemangat dan gembira dalam belajar karena

mereka tahu apa makna dan manfaat belajar. Selain itu, mereka dapat memadukan

konsep pembelajaran yang sedang dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari,

bahkan dengan berbagai topik yang sedang berlangsung dan berkembang di

masyarakat (Arianto,2009 ).

Page 23: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Mereka dapat belajar dari lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosialnya. Mereka juga bergembira dalam belajar karena memulainya

dari sesuatu yang telah dimilikinya sendiri, sehingga timbul rasa percaya diri

(confidence) dan itu akan menimbulkan perasaan diakui dan dihargai yang

menyenangkan hatinya karena ia diberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya

(teori konstruktivisme) sesuai ciri-ciri perkembangan fisiologis dan psikologisnya.

Hal tersebut pada gilirannya akan memotivasi mereka untuk terlibat aktif dalam

proses pembelajaran karena atmosfer pembelajaran (academic atmosfir) yang

sesuai kepentingan yang diciptakannya.

Dalam hal ini, sampai kira-kira peserta didik berusia remaja, pembelajaran yang

menyenangkan akan seiring dengan belajar sambil bermain, yang mau tidak mau

akan mengajak peserta didik untuk aktif. Sambil bermain mereka aktif belajar dan

sambil belajar mereka aktif bermain.Dalam bermain mereka mendapatkan hikmah

esensi suatu pengetahuan dan keterampilan, sambil belajar mereka melakukan

refreshing agar kondisi kejiwaan mereka tidak dalam suasana tegang terus-

menerus.Tidak ada metode standar untuk pembelajaran yang menyenangkan ini.

Setiap guru sesuai dengan konteks kelas dan perkembangan usia mental peserta

didik dapat memilah dan memilih metode yang sesuai atau bahkan metode yang

diciptakannya sendiri dalam rangka menciptakan pembelajaran.

Dengan begitu model pembelajaran joyful learning merupakan model yang

bisa disesuaikan dengan metode dan gaya yang sesuai dengan perkembangan

peserta didik. Dengan pembelajaran yang disampaikan lewat cara yang

menyenangkan maka model ini akan membuat suasana pembelajaran menjadi tidak

Page 24: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

membosankan. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan pendekatan

permainan yang dilakukan di luar kelas, metode diskusi, metode demonstrasi, dan

metode tanya jawab dalam satu kali pembelajaran. Dengan begitu maka secara

tidak langsung akan memaksa peserta didik untuk terlibat secara aktif.

1. Langkah-langkah pembelajaran joyful learning

Pembelajaran adalah membangun pengalaman belajar peserta didik dengan

berbagai keterampilan proses, sehingga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan

baru. Sedangkan menyenangkan dimaksudkan agar guru mampu menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan, sehingga peserta mampu memusatkan

perhatian secara penuh, dengan harapan hasil pembelajaran peserta didik dapat

maksimal. Langkah-langkah pembelajaran joyful learning adalah:

1) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan strategi joyful learning dan

tanya jawab.

2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diberi soal latihan untuk

disesuaikan pada waktu itu juga.

3) Setelah selesai mengerjakan soal tersebut, siswa disuruh

mendemonstrasikan di depan kelas.

4) Cara menunjuk siswa untuk mengerjakan di depan dengan cara permainan.

5) Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.

6) Guru menyempurnakan kesimpulan yang telah diperoleh dari siswa dan

memberikan penghargaan kepada siswa yang berani mendemonstrasikan

jawaban ke depan kelas.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Tabel 2.1 langkah –langkah dalam pendekatan model pembelajaran (Joyful

Learning) untuk pembelajaran IPA.

Tahap Peran Guru Peran Siswa

1.Mengamati Guru mengarahkan

siswa mengamati

sumber bunyi

Siswa menemukan

masalah, yaitu gap

know ledge,apapun

yang belum di ketahui

atau belum dapat

dilakukan .pada

langkah ini guru

membantu

menginventarisi segala

sesuatu yang belum di

ketahui.

2.Menanya Guru mengajukan

pertanyaan-pertanyaan

yang di harapkan

relevan dengan

indikator-indikator KD

Siswa merumuskan apa

saja yang tidak di

ketahui atau belum

dapat di lakukan terkait

masalah yang di amati

Mengumpulkan

informasi atau

Mencoba.

Guru menyediakan

sumber belajar,lembar

kerja,Media

gambar,alat peraga dan

Siswa mengumpulkan

data melalui berbagai

teknik,misalnya

experimen,objek

Page 26: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

sebagainya.Hasil

kegiatan iniadalah

serangkaian data

informasi yang relevan

dengan pertanyaan

yang di ajukan siswa

kejadian,aktivitas,atau

mengamati gambar dan

membaca buku

Menalar/mengoganis

asi

Guru mengarahka agar

siswa menghubungkan

data atau informasiyang

di peroleh untuk

menarik kesimpulan

hasil akhir dari tahap

ini adalah simpulan-

simpulan jawaban atas

pertanyaan yang sudah

di ajukan sebenarnya

Siswa

menggunakandata atau

informasi yang sudah

mereka rumuskan

5.Mengkomunikasika

n

Guru memberikan

umpan

balik,meluruskan,mem

beri penguatan,serta

memberikan

penjelasan/informasi

yang lebih luas

Siswa menyampaikan

jawaban terhadap

pertanyaan-pertanyaan

mereka ke kelas secara

lisan atau tertulis.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

2. Kelebihan dan Kekurangan Joyful Learning

1) Kelebihan Strategi Pembelajaran Joyful Learning

a) Suasana belajar rileks dan menyenangkan.

Dengan melibatkan kerja otak kiri dan kanan akan menjadikan belajar

murid lebih ringan dan menyenangkan sehingga murid tidak mengalami

stress dalam belajarnya.

b) Banyak strategi yang bisa diterapkan.

Ada banyak jenis metode yang ada di joyful learning yang dapat

diterapkan dan dikombinasikan antara metode yang satu dengan metode

lainnya, sehingga kita tinggal menentukan sendiri jenis metode mana

yang diterapkan.

c) Merangsang kreativitas dan aktivitas.

Kreativitas terjadi jika kita dapat menggunakan informasi yang sudah

ada didalam otak kita dan mengobinasikan dengan informasi yang lain

sehingga tercipta hal baru yang bernilai tambah. Demikian juga jika kita

menggunakan strategi joyful learning kita akan menghubungkan

informasi yang sudah ada di memory kita untuk dikombinasikan dan

dipadukan antara informasi yang satu dengan yang lain sehingga

tercipta sesuatu yang baru.

d) Lebih bervariasi dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Dengan penguasaan materi yang mantap guru dapat mendesain

membungkus suatu penyajian materi kegiatan belajar mengajar lebih

Page 28: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

menarik dengan berbagai variasi agar para peserta didik mengikuti

dengan suasana hati yang gembira dan semangat yang tinggi.

2) Kekurangan strategi pembelajaran joyful learning

a) Jika guru tidak berhasil mengendalikan kelas maka kelas akan menjadi

sangat ramai dan susah di kendalikan.

b) Guru harus mempunyai kreatifitas yang tinggi agar peserta didik tidak

bosan.

C. Pembelajaran IPA

a. Pengertian Belajar

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar,

terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi tentang belajar menurut sudut

pandang para ahli, yaitu:

1) Menurut Gagne (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di

mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

2) Clifford T Morgan mengemukakan belajar dengan “Learning is any relatively

permanent change in behavior which occurs as a result of experience or

practice”.Belajar adalah setiap perubahan relatif tetap dalam tingkah laku yang

terjadi sebagai suatu hasil dari pengalaman dan latihan.

3) Ernest R. Hilgard dan Gordon H. Bower mendefinisikan belajar dengan:

“Learning is the process by which an activity originates or is changed through

reacting to an encouteredsituation”.Belajar adalah proses dimana suatu

kegiatan berasal atau diubah melalui reaksi terhadap situasi yang ditemui.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar

adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan yang ditampakkan dalam peningkatan

kecakapan pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir

dan kemampuan lain, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya, di mana perubahan tersebut harus relatif menetap.

b. Teori Belajar Yang Mendasari Joyful Learning

1) Teori Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita

sendiri.VonGlasersfeld menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari

kenyataan, pengetahuan bukan gambaran dari dunia kenyataan yang ada, tetapi

pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan

melalui kegiatan seseorang.

Menurut pandangan teori konstruktivisme, prinsip yang paling penting

adalah bahwa peserta didik harus membangun sendiri pengetahuan di dalam

benaknya.Peserta didik harus menemukan sendiri dan mentransformasikan

informasi kompleks, mengecek informasi baru dan merevisinya.Bagi peserta didik

agar benar-benar dapat memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka

harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu sendiri.Berdasar

pada teori ini maka, dengan model pembelajaran joyful learning dapat membantu

peserta didik belajar dengan lebih mudah dan menyenangkan.Sebab peserta didik

Page 30: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

melakukan pembelajaran dengan bermain dan mendapat pengalaman dari

permainan tersebut serta dapat membuat kesimpulan sendiri.

2) Teori Jerome Seymour Bruner

Menurut Bruner, pembelajaran adalah siswa belajar melalui keterlibatan

aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam memecahkan masalah dan

guru berfungsi sebagai motivator bagi peserta didik dalam mendapatkan

pengalaman yang memungkinkan mereka menemukan dan memecahkan masalah.

Berdasarkan teori ini proses belajar akan berlangsung secara optimal jika proses

pembelajaran melalui 3 tahap enaktif, ikonik, dan simbolik.

a) Tahap enaktif, yaitu suatu tahap pembelajaran suatu pengetahuan di mana

pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda

kongkret atau situasi nyata.

b) Tahap ikonik, yaitu suatu tahap pembelajaran suatu pengetahuan di mana

pengetahuan itu di representasikan (diwujudkan) dalam bentuk visual,

gambar, atau diagram.

c) Tahap simbolik, yaitu tahap pembelajaran di mana pengetahuan itu

direpresentasikan dalam simbol-simbol yang abstrak, yaitu simbol-simbol

yang dipakai berdasarkan kesepakatan dalam bidang yang bersangkutan.

3) Teori Dr. GeorgiLozanov (suggestology)

“suggestology” atau “suggestopedia” merupakan dari upaya Dr.

GeorgiLozanov, seorang pendidik bulgaria. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat

dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun memberikan

sugesti positif ataupun negatif.Beberapatekhnik yang digunakan untuk memberikan

Page 31: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar

di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster

untuk memberikankesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan

guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif.

Istilah lain yang dapat dipertukarkan dengan istilah sugestologi adalah

pemercepatan belajar (accelerated learning). Pemercepatan belajar didefinisikan

sebagai memungkinkan siswa untuk belajar denga kecepatan yang mengesankan,

dengan upaya yang normal, dan dibarengi dengan kegembiraan. Cara ini

menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai perasamaan:

hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan

emosional. Namun semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman

belajar yang efektif.

Menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira buka

berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura.Kegembiraan yang dimaksudkan

adalah bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna,

pemahaman (penguasaan atas materi yang di pelajari), dan nilai yang

membahagiakan pada diri peserta didik.

Frederickson menyebutkan empat keadaan emosi positif: joy (kegembiraan),

interest (ketertarikan), contentment (kepuasaan atau kelegaan), dan love (cinta atau

kasih sayang). Apabila emosi positif terus dibangun, tentulah hal-hal yang berkaitan

dengan kehormatan diri dan kepercayaan diri akan semakin meningkat. Dan

akhirnya, keberhasilan dalam proses belajar mengajar pun tidak harus dicapai

secara 100%. Keberhasilan dapat dicapai di bawah 100% asal kemudian pencapaian

Page 32: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

itu terus dapat ditingkatkan akibat dari rasa senang yang terus menjalar di dalam

diri.

Model joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan) yang dilakukan

dengan pendekatan bermain di luar kelas akan membawa peserta didik kedalam

suasana belajar yang menyenangkan dan gembira tanpa mengurangi tujuan

pembelajaran tersebut. Dengan begitu joyful learning akan membantu peserta didik

meningkatkan emosi positif dan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar.

D. Pembelajaran IPA

Pembelajaran adalah proses, cara atau perbuatan yang menjadikan

seseorang atau makhluk hidup belajar. Ilmu pengetahuan alam merupakan

terjemahan kata-kata Inggris, yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam

(IPA).Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan

science artinya ilmu pengetahuan. Jadi, ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science

dapat disebut sebagai ilmu tentang alam.Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa

yang terjadi di alam ini.

Menurut Rom Harre (Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis,1993: 4),

Science is a collection of well attested theories which explainthe patterns and

regularities among carefully studied phenomena. Bila diterjemahkan secara bebas

artinya sebagai berikut: IPA adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya

yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang diamati

secara seksama.

Page 33: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

a. Pengertian Keaktifan

Keaktifan berasal dari kata Aktif yang berari giat atau menjalankan

kewajiban dengan rajin, bersemangat dan bersungguh-sungguh. Jadi keaktifan

adalah kegiatan dalam proses belajar mengajar. Keaktifan beraneka ragam

bentuknya.Mulai dari kegiatan fisik berupa membaca, menulis, berlatih,

keterampilan dan sebagainya.Kegiatanpsikis misalnya menggunakan pengetahuan

khasanah yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi,

membandingkan suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan

dan sebagainya.

Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif,

jiwa mengolah informasi yang diterima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa

mengadakan transformasi.Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif,

dan mampu merencanakan sesuatu.Anak mampu untuk mencari menemukan dan

menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh.

Dalam proses belajar mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan

masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan dan menarik

kesimpulan. Dengan demikian keaktifan dimaksudkan agar peserta didik bisa

memperoleh informasi dengan pengalaman langsung melalui model pembelajaran

joyful learning. Jika peserta didik aktif maka akan semakin mudah menerima segala

sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran. Semakin meningkatkan keaktifan dan

semakin meningkat aktivitasnya akan berdampak positif pula pada hasil belajarnya.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

b. Indikator Keaktifan

Keaktifan peserta didik dapat dilihat dalam hal:

1) Perhatian peserta didik terhadap penjelasan guru

2) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

3) Kemampuan peserta didik mengemukakan pendapat dalam kelompok

4) Bertanya pada peserta didik lain atau kepada guru apabila tidak memahami

persoalan yang di hadapi

5) Berusaha mencari berbagai informasi yang di perlukan untuk pemecahan

masalah

6) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru

7) Memberikan kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok

8) Mendengarkan dengan baik ketika teman sedang berpendapat

9) Memberi gagasan

10) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam

menyelesaikan tugas yang dihadapi.

E. Hasil Belajar

Hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Menurut kamus besar

bahasa Indonesia “hasil” berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha.Sedangkan

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan ( Gagne , 1984 ).

Jadi hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari usaha

belajar.MenurutDimyati hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

Page 35: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

belajar dan tindak mengajar.Hasil yang dicapai berbeda-beda tiap peserta didik.Ada

yang belajar dengan cepat, mudah dan hasil memuaskan.Tetapi ada pula yang agak

sukar dan hasil kurang memuaskan.Keberhasilan seseorang dalam belajar

dipengaruhi oleh banyak hal yang berkaitan dengan upaya-upaya atau latihan yang

dilakukan secara sadar ( Thorndyke , 1997 ).

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti yang tertulis dalam

buku Psikologi Belajar oleh Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. WidodoSupriyono ada 3

yaitu faktor-faktor stimulus belajar, faktor-faktor metode belajar, dan faktor-faktor

individual.

1. Faktor-faktor stimulus belajar meliputi: panjangnya bahan pelajaran, kesulitan

bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, suasana

lingkungan eksternal.

2. Faktor-faktor metode belajar meliputi: kegiatan berlatih atau praktek,

overlearning dan drill, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil

belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan

modalitasindra, bimbingan dalam belajar, kondisi-kondisi insentif.

3. Faktor-faktor individual meliputi: kematangan, faktor usia kronologis, faktor

perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi

kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, motivasi.

MuhibbinSyah, M. Ed., dalam bukunya Psikologi belajar menambahkan

satu faktor pendekatan belajar, yaitu jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan

pembelajaran materi-materi pembelajaran.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Model joyful learning dengan pendekatan bermain di luar kelas mencakup

ketiga faktor yang mempengaruhi belajar.Modeljoyful learning dengan bermain di

luar kelas membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Pembelajaran

Joyful Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar

Pembelajaran IPA selama ini masih menjadi suatu momok di kalangan siswa.

Maka dari itu guru harus menciptakan suasana belajar yang nyaman dan

menyenangkan. Pembelajaran menyenangkan yang dimaksudkan adalah proses

pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan

mengesankan.

Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik

minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan

dapat terwujud secara maksimal. Disamping itu, pembelajaran yang menyenangkan

dan berkesan akan menjadi hadiah atau reward bagi peserta didik yang pada

gilirannya akan mendorong motivasi semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan

belajar berikutnya.

Berdasarkan prinsip teori sugestology, jika seseorang dapat meningkatkan

emosi positifnya dan dengan emosi positifnya dapat meningkatkan tingkat

kegembiraan yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Ketika

seseorang merasa senang akan sesuatu maka orang itu akan dengan sendirinya

terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut, dan dengan keterlibatan secara aktif

maka akan meningkatkan hasil belajar. Dengan joyful learning melalui pendekatan

bermain di luar kelas, peserta didik diajak memahami materi dengan cara bermain.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Karena menurut peneliti dengan menggunakan model pembelajaran joyful

learning pada alat indra manusia, dapat meningkatkan keaktifan peserta didik yang

pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar para siswa juga. Oleh karena itu,

peneliti menerapkan model pembelajarnjoyful learning karena merupakan salah

satu model pembelajaran aktif yang dapat digunakan oleh guru sebagai alternatif

dalam pembelajaran.

F.Hasil Penelitian Yang Relevan

Beberapa hasil penelitianyang relevan dengan peneitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitin yang berjudul “Studi perbandingan model joyful learning terhadap hasil

belajar ipa konsep daur hidup hewan dan caraa pemeliharaannya‟’dilakukan oleh

Abdi Setiawan pada tahun 2008 dengan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

signifikan penggunaan model pembelajaran joyful learning terhadap hasil belajar

siswa pada materi daer hidup hewan .Universitas lampung.

2.Penelitian ini berjudul „„pengaruh penggunaan model joyful learning terhadap

hasil belajar ipa kelas IV SD Negeri Babulo 1 yogyakarta”di lakukan Thomas Adi

Tri nugroho pada tahun ajaran 2015 dengan kesimpulan bahwa penggunaan model

pembelajaran joyful learning terhadap hasil belajar ipa universitas negeri

yogyakarta memberikan pengaruh positif terhdap hasil belajar ipa sisa kelas IV SD

Negeri Rejowinagung.

Page 38: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

G.Kerangka Pikir

Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar salah satunya ditentukan

oleh proses belajar mengajar di kelas. Terjadinya proses belajar mengajar ini dapat

efektif apabila komponen yang berpengaruh di dalamnya saling mendukung.

Pengetahuan guru tentang berbagai startegi belajar sangat dibutuhkan agar mampu

mengelola kelas dengan baik.

Pembelajaran yang digunakan di sekolah sering kali mendapat kritikan dari

berbagai kalangan, baik ahli maupun pengamat pendidik. Salah satu faktor yang

mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah kepercayaan siswa terhadap

kemampuan seorang gruru dalam proses pembelajaran di kelas. Jika mereka

percaya bahwa guru yang mengajar adalah guru yang dapat membuat mereka

memahami materi dengan baik, maka kuliatas pengajaran akan lebih mudah

ditingkatkan.

Kondisi siswa yang kurang memiliki motivasi belajar sudah tentu tidak akan

menghasilkan hasil belajar yang memuaskan. Dalam kaitannya dengan mata

pelajaran IPA, selama ini siswa cenderung tidak memilki minat untuk

mempelajarinya. Hal ini tidak terlepas dari pemilihan strategi pembelajran yang

akan berpengaruh pada hasil belajar untuk lebih jelasnya skemakerangka pikir

dapat dilihat dari gambar berikut.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

H.HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kajian pustaka,maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

“Strategi joyful learning meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas IV SD

Negeri Bontocinde Kabupaten Gowa ”.

Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Mangasa

Belum menggunakan metode

Joyful Learning

Menggunakan metode

Joyful Learning

Pre Test Post Test

Temuan

Analisis

Hasil Belajar

Page 40: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Untuk kebutuhan pengujian statistika maka hipotesis ini dirumuskan sebagai

berikut:

H0 : µb< 0 Lawan H1 : µb 0

Dimana µb: nilai rata-rata posttest- nilai rata-rata pretest

Keteranagan

pre = Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum menerapkan strategi joyful

learning

post = Skor rata-rata hasil belajar siswa setelah menerapkan startegijoyful

learning

Ho :Tidak terdapat pengaruh strategi joyfull learning terhadap pembelajaran

Ilmu pengetahuan alam.

H1 :Terdapat pengaruh strategi joyfull learning terhadap pembelajaran ilmu

pengetahuan alam.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre-Experimental yang melibatkan satu

kelas sebagai kelas eksperimen penelitian dalam hal ini akan menelusuri hubungan

sebab akibat (kausal) dan menguji hipotesisi yang telah di rumuskan

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design.Dalam desain

ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan.Dengan demikian, hasil penelitian

dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan

sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Oı - X - O2

(Sugiono,2010)

Keterangan :

X = Perlakuan berupa strategi joyful learning

O1 == Nilai pretest ( sebelum diberi perlakuan )

O2 = Nilai posttest ( setelah diberi perlakuan )

Page 42: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

C.Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel pada penelitian ini yaitu variabel bebas (independent

variable) dan variabel terikat (dependent variable).

a. Variabel Bebas

Variabel adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah strategi joyful learning

b. Variable Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah

hasil belajar siswa.

D.Definisi Operasional variabel

Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Joyful Learning adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa

melalui kegiatan bermain peran, eksperimen, dan diskusi kelompok yang

dilakukan di dalam dan di luar kelas. Tema kegiatan yang dilakukan

mengacu pada konsep IPA mengenai Alat panca indra manusia.

b. Hasil belajar IPA adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

dimiliki siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor yang diperoleh

siswa setelah melalui proses pembelajaran IPA.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

E.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SD Negeri Manggasa

tahun pelajaran 2019.

KELAS L P JUMLAH

I 7 5 12

II 3 8 11

III 5 7 12

IV 13 14 27

V 12 9 21

VI 8 6 14

JUMLAH 97

.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Negeri Manggasa

yang berjumlah 49 orang, dengan siswa laki-laki berjumlah 27 orang dan siswa

perempuan berjumlah 34 orang.

KELAS L P JUMLAH

IV 13 14 27

Page 44: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

F.Instrumen Penelitian

1. Tes Hasil Belajar IPA

Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah

diajarkan dengan menggunakan strategi joyful learning, guru perlu menyusun suatu

tes yang berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes tersebut

kemudian diberikan kepada siswa.Penskoran hasil tes siswa menggunakan skala

bebas yang tergantung dari bobot butir soal tersebut.

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa

selama proses pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi joyful

learningberlangsung. Pengambilan data aktivitas siswa dilakukan pada saat proses

belajar mengajar berlangsung yang dilakukan oleh seorang observer.

3. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai

respon siswa terhadap pembelajaran yang digunakan. Respon siswa adalah

tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

joyful learning.

Angket respon siswa dirancang untuk mengetahui pendapat siswa mengenai

kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi

joyful learning yang digunakan oleh peneliti dalam pembelajaran IPA.Angket

respon siswa diberikan pada siswa ketika proses belajar mengajar IPA dengan

menggunakan startegijoyful learning.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

4. Lembar Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran dengan menggunakan stategijoyful learning.

G.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

1. Data yang berhubungan dengan hasil belajar diperoleh dengan

menggunakan tes hasil belajar yang diberikan pada kelas eksperimen setelah

diberikan perlakuan.

2. Data tentang aktivitas siswa selama diberikan perlakuan diperoleh dengan

menggunakan lembar observasi aktivitas siswa pada saat pemberian

tindakan melalui pengamatan.

3. Data mengenai respon siswa terhadap perlakuan pembelajaran yang

digunakan diperoleh dengan menggunakan angket respon siswa yang

dibagikan setelah perlakuan diberikan.

4. Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dikumpulkan

dengan menggunakan lembar observasi.

H.Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul dengan menggunakan instrumen-instrumen yang

ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan dua macam analisis statistika yaitu,

statistika deskriptif dan statistika inferensial.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

1..Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistika deskriptif digunakan untuk mendeskrsikan ataumemberi

gambaran umum data yang diperoleh. Pengolahan datanya dengan caramembuat

tabel distribusi frekuensi, mencari nilai rata-rata, skor tertinggi, skorterendah,

deviasi standar, dan variansi.

Disamping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil

belajar secara individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah

yakni 6,8.

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yakni 68 sedangkan

ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 80% siswa di kelas tersebut telah

mencapai skor ketuntasan minimal.

a. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan

analisis deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan pemahaman IPA siswa setelah

dilakukan pembelajaran ipa dengan strategi joyful learning. Kriteria yang

digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar IPA, yaitu:

Page 47: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Tabel 3.1Kategorisasi Standar Hasil Belajar

Interval Kategori

0 – 54

55 – 64

65 – 79

80 – 89

90– 100

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

Sumber: (penilaian dari SD Negeri Manggasa kota Makassar)

Dengan mengkategorikan dari hasil belajar ketuntasan KKM yaitu:

Tabel 3.2 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar IPA

Nilai Kriteria

0-67

68– 100

Tidak tuntas

Tuntas

Sumber: (penilain dari SD Negeri Manggasa kota Makassar).

Siswa yang memperoleh nilai di bawah , siswa dinyatakan tidak tuntas

dalam proses belajar mengajar, dan siswa yang memperoleh sama dengan atau lebih

besar dari 68,00 dapat dinyatakan tuntas belajar dalam proses mengajar belajar.

Page 48: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

i. Keterlaksanaan Pembelajaran

Data hasil pengamatan kemampuan guru mengelola strategi joyful learning

dianalisis dengan mencari data-data kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran setiap kali pertemuan. Kategori kemampuan guru untuk setiap aspek

dalam mengelola strategi joyful learning ditetapkan sebagai berikut:

a) Skor 4 kategori sangat baik.

b) Skor 3 kategori baik.

c) Skor 2 kategori kurang baik.

d) Skor 1 kategori tidak baik.

Dari aspek yang diamati, maka data tersebut dianalisis dengan menghitung

nilai rata-rata aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran tiap aspek pada setiap

pertemuan dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Rata-rata aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran tiap aspek

Data ke- ,

Banyaknya aspek yang diamati

Setelah dicari nilai rata-rata aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

tiap aspek, selanjutnya nilai tersebut dikonversikan dengan kategori berikut:

Tabel 3.3 Pedoman Rata-Rata Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran

No SkorX Kategori

1. 3,25 < x 4,00 Sangat Baik

2. 2,50 < x 3,25 Baik

3. 1,75 < x 2,50 Kurang Baik

𝑥 𝑥𝑖𝑛

(Sugiono,2006)

Page 49: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

(Sugiono, 2016)

Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran tergolong aktif jika

persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran disetiap fase minimal ada

pada kategori baik.

1.Kriteria Keefektifan

Keefektifan pembelajaran IPA dengan strategi joyful learningditentukan

oleh 4 aspek berikut:

a. Hasil belajar klasikal tuntas.

b. Aktivitas siswa efektif.

c. Respon terhadap pembelajaran positif.

d. Kemampuan guru dalam pembelajaran efektif

Pembelajaran IPA dengan strategi joyful learning dikatakan efektif jika

paling sedikit tiga dari empat aspek dipenuhi, dengan syarat ketuntasan belajar

terpenuhi.

2. Statistik Inferensial

Pada bagian statistik inferensial dilakukan beberapa pengujian untuk

keperluan pengujian hipotesis, pertama dilakukan pengujian dasar yaitu uji

normalitassetelah itu dilakukan uji t-test sampel independen keperluan uji hipotesis.

1) Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau

tidak. Pengujian ini menggunakan taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan syarat:

Jika Pvalue 0,05 maka distribusinya adalah normal.

Jika Pvalue 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Setelah dilakukan uji normalitas , selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan teknik uji-t dengan

bantuan SPSS.

2) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui dugaan sementara yang

dirumuskan dalam hipotesis penelitian dengan menggunakan uji dua pihak.

H0 : B<0 melawan H1 : B ≥ 0

Dimana B = post- pre

Keterangan:

pre = Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum menerapkan strategi joyful

learning

post = Skor rata-rata hasil belajar siswa setelah menerapkan strategi joyful

learning

Untuk pengujian ini digunakan uji t-test untuk dua sampel dengan kriteria:

Tolak H0 jika P < = 0,05 dan

Terima H0 jika P ≥ = 0,05

a. Jika taraf signifikan < (nilai sign < ), maka H0ditolak dan H1diterima,

berarti strategi joyful learningdapat meningkatkan hasil belajar IPApada siswa

kelas IV SD negeri Mangasa Kota Makassar

b. Jika taraf signifikan ≥ (nilai sign ≥ ), maka H0diterima dan H1ditolak,

berarti strategi joyful learningtidak dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada

siswa kelas IV SD negeri Mangasa Kota Makassar.

(Ali,M.S&Khaeruddin,2012)

Page 51: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang diperoleh

dari kegiatan penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan

strategi joyful learning yang telah dilaksanakan di SD Negeri Mangasa Penelitian

ini dilaksanakan selama lima kali pertemuan, dimana pertemuan pertama diberikan

pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan diberikan posttest setelah

perlakuan.

1. Hasil Analisis Statistika Deskriptif

a. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Sebelum Diberikan Perlakuan

(Treatment) atau Pretest

Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil belajar IPA siswa pada

kelas IV yang dipilih sebagai unit penelitian. Berikut disajikan skor hasil belajar

IPA siswa kelas IV sebelum diberikan perlakuan.

Tabel 4.1 Deskripsi Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV

Sebelum Diberikan Perlakuan(Treatment) atau Pretest

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel

27

Skor Tertinggi

70

Skor Terendah

40

Skor Ideal

100

Rentang Skor 35

Page 52: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Skor Rata-rata

51,74

Standar Deviasi 12,01

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar IPA

pada pokok bahasan alat sumber bunyi sebelum dilakukan perlakuan (Pretest)

adalah 61,86 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 70 dan

skor terendah 40, dengan standar deviasi sebesar 7,55 yang berarti bahwa skor hasil

belajar ipa siswa pada Pretest di SD Negeri Mangasa tersebar dari skor terendah 40

sampai skor tertinggi 70.

Jika skor tes hasil belajar ipa siswa sebelum perlakuan (Pretest)

dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi

dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Siswa Pada

Sebelum Diberi Perlakuan(Treatment)atau Pretest

No Skor Kategori Frekuensi Pesentase (%)

1 0-54 Sangat rendah 15 55,5

2 55-64 Rendah 11 40,74

3 65-79 Sedang 1 3,70

4 80-89 Tinggi 0 0

5 90-100 Sangat Tinggi 0 0

Jumlah 27 100

Page 53: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa dari 27

siswa kelas IV SD Negeri Manggasa kota makassar yang hasil Pretest, pada

umumnya memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori t rendah dengan skor

rata-rata 61,86 dari skor ideal 100.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum

perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri no.

124 Sinjai Pada Pretest

Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)

0-67 Tidak Tuntas 26 96,29

68-100 Tuntas 1 3,7

Jumlah 27 100

Berdasarkan Tabel 4.3 sebelum perlakuan (Pretest) dapat digambarkan bahwa yang

telah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 1 orang dari jumlah keseluruhan 27

orang dengan persentase 3,7%, sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 26 orang dari jumlah keseluruhan 27 siswa dengan persentase 96,29%.

b. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Setelah Diberikan Perlakuan

(Treatment)atau Posttest

Berikut disajikan deskripsi dan persentase hasil belajar IPA siswa Kelas IV

setelah diberikan perlakuan atau posttest.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Tabel 4.4 Deskripsi Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV setelah Diberikan

Perlakuan(Treatment) atau Posstest

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 27

Skor tertinggi 95

Skor Terendah 40

Skor Ideal 100

Rentang Skor 55

Skor Rata -rata 72,22

Standar Deviasai 15,71

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar IPA

pada pokok bahasan sumber bunyi manusia yang diajar dengan menggunakan

strategi joyful learning adalah 80,24 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai

siswa adalah 95 dan skor terendah 40, dengan standar deviasi sebesar 12,00 yang

berarti bahwa skor hasil belajar ipa siswa pada Posttest kelas IV SD Negeri

Mangasa tersebar dari skor terendah 40 sampai skor tertinggi 95.

Jika skor tes hasil belajar Ipa siswa yang diajar dikelompokkan kedalam

lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang

ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut:

Page 55: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas

IV setelah Diberikan Perlakuan(Treatment) atau Posstest

No Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase(%)

1 0-54 Sangat Rendah 6 22,22

2 55-64 Rendah 4 14,81

3 65-79 Sedang 3 11,11

4 80-89 Tinggi 9 33,33

5 90-100 Sangat Tinggi 5 18,51

Jumlah 27 100

Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5 di atas, dapat digambarkan bahwa dari 21

siswa kelas IV SD Negeri Mangasa yang dijadikan sampel penelitian Posttest, pada

umumnya memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori Tinggi dengan skor

rata-rata 15,70 dari skor ideal 100.

Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa setelah

perlakuan (Posttest) dengan strategi joyful learning dapat dilihat pada Tabel 4.6

berikut.

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas IV setelah

Diberikan Perlakuan(Treatment) atau Posstest

Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase(%)

0-67 Tidak Tuntas 10 37,03

68-100 Tuntas 17 62,96

Jumlah 27 100

Page 56: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Berdasarkan Tabel 4.6 setelah perlakuan (Posttest) dengan strategi joyful

learning dapat digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan belajar

sebanyak 17 orang dari jumlah keseluruhan 27 orang dengan persentase 62,96%,

sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 orang dari jumlah

keseluruhan 27 siswa dengan persentase37,03%. Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan

indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Mangasa setelah diterapkan strategi joyful

learning sudah mengalami peningkatan hasil belajar.

c. Perbandingan Tingkat Hasil Belajar Siswa Antara Pretest dan Posttest

Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dalam tabel akan terlihat jelas

perbedaaan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan perlakuan (Pretest) dan

setelah dilaksanakan perlakuan (Posttest), yang ditunjukkan Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Distribusi Hasil Belajar IPA Siswa Hasil Pretest dan

Posttest

Statistik Nilai Statistik

Pretest posttest

Ukuran Sampel 27 27

Skor Tertinggi 70 95

Skor Terendah 40 40

Skor Ideal 100 100

Rentang Skor 35 55

Skor Rata-rata 51,74 72,22

Standar Deviasai 12,01 15,71

Page 57: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Dari Tabel 4.7 di atas digambarkan bahwa skor rata-rata siswa setelah

dilaksanakan strategi joyful learning (Posttest) lebih tinggi yaitu 72,22 dengan

rentang skor 55 dibanding dengan Pretest atau sebelum dilaksanakan perlakuan

yaitu 51,74 dengan rentang skor 35.

2. Deskripsi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Aktivitas guru dalam pembelajaran IPA melalui strategi joyful learning yang

diamati dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu:

a. Bagian kegiatan awal. Pada bagian ini aktivitas guru yang diamati difokuskan

dalam hal: (1) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam Mengecek

kehadiran siswa, (2) Menyampaikan tujuan pembelajaran, (3) Mengingatkan

kembali siswa tentang pelajaran sebelumnya.

b. Bagian kegiatan inti pembelajaran. Pada bagian ini aktivitas guru yang diamati

dalam hal: (1) Menjelaskan materi, (2) memberikan arahan kepada siswa

mengenai strategi joyful learning (3) membagi siswa kedalam kelompok

heterogen dan kepada setiap kelompok diberikan nama kelompok, (4)

memberikan penjelasan sederhana tentang materi pelajaran, (5) memberikan

pertanyaan secara klasikal (menyajukan pertanyaan), (6) memberikan

kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyatukan pendapatnya terhadap

jawaban pertanyaan yang diberikan(berfikir bersama), (7) Menunjuk salah satu

kelompok untuk mempersentasekan hasil diskusi kelompoknya untuk

didiskusikan dengan kelompok lainnya (8) Memberikan penguatan terhadap

jawaban siswa dan memberikan penghargaan terhadap kelompok yang aktif.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

c. Bagian Penutup. Pada bagian ini aktivitas guru yang diamati adalah: (1)

mengarahkan siswa untuk merangkum materi , (2) berpesan pada siswa untuk

mempelajari materi pelajaran berikutnya dirumah, (3)Menutup dengan salam.

d. Aspek lainnya yang diamati yaitu suasana kelas antara lain antusias siswa

selama bekerja di dalam kelompok.

Rata-rata hasil pengamatan dari observer (pengamat) terhadap aktivitas guru

dalam proses pembelajaran selama tiga kali pertemuan dengan memberikan empat

kategori penilaian sebagai berikut: (1) Kurang baik, (2) Cukup baik, (3) Baik, (4)

Sangat baik. Rekapitulasi skor hasil pengamatan observer dan rata-rata skor hasil

pengamatan observer selama tiga kali pertemuan secara rinci dapat dilihat pada

lampiran. Penilaian masing-masing aspek aktivitas guru dalam proses

pembelajaran yang diamati diuraikan pada tabel di bagian lampiran pertama.

Pada beberapa pertemuan terlihat bahwa seluruh komponen terlaksana,

berdasarkan catatan observer, penilaian ini dilakukan karena guru telah

mengaplikasikan secara maksimal kategori-kategori aspek yang tercantum pada

kegiatan pembelajaran. Dari keseluruhan aspek diperoleh 3,25 < nilai ≤ 4,00 Sesuai

dengan kriteria keefektifan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

dikatakan efektif jika mencapai kriteria baik. Maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan strategi joyful learning

dikatakan efektif.

Pada beberapa pertemuan terlihat bahwa seluruh komponen terlaksana,

berdasarkan catatan observer, penilaian ini dilakukan karena guru telah

mengaplikasikan secara maksimal kategori-kategori aspek yang tercantum pada

Page 59: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

kegiatan pembelajaran. Dari keseluruhan aspek diperoleh 3,25 < nilai ≤ 4,00 Sesuai

dengan kriteria keefektifan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

dikatakan efektif jika mencapai kriteria baik. Maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan strategi joyful learning

dikatakan efektif.

3. Hasil Analisis Inferensial

Analisis statistik inferensial pada bagian ini digunakan untuk pengujian

hipotesis yang telah dikemukakan pada Bab III yaitu : terdapat perbedaan

signifikan antara skor pretest dan skor posttest dalam pembelajaran IPA melalui

penerapan strategi joyful learning pada siswa kelas IV SD Negeri Mangasa.

Hipotesis penelitian tersebut dapat dituliskan dalam bentuk hipotesis statistik

sebagai berikut :

H0 : B < 0 melawan H1 : B ≥ 0

Dimana B = post - pre

Keterangan:

pre = Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum menerapkan strategi joyful

learning

post = Skor rata-rata hasil belajar siswa setelah menerapkan strategi joyful

learning

Page 60: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian A, maka pada

bagian B ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi pembahasan

hasil analisis deskriptif serta pembahasan hasil analisis inferensial.

1. Hasil Analisis Deskriptif

a) Hasil belajar siswa sebelum diterapkan strategi joyful learning. Hasil

analisis data hasil belajar siswa sebelum diterapkan pembelajaran IPA

melalui strategi joyful learning menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa dari

jumlah keseluruhan 21 siswa atau 71,43% siswa yang tidak mencapai

ketuntasan, dengan kata lain hasil belajar siswa sebelum diterapkan strategi

joyful learning rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan klasikal.

b) Hasil belajar siswa setelah diterapkan strategi joyful learning Hasil

analisis data hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran IPA

melalui strategi joyful learning menunjukkan bahwa terdapat 17 siswa atau

80,47% siswa mencapai ketuntasan individu (skor minimal 68,00)

sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan minimal atau individu

sebanyak 10 atau 9,52% . Hal ini berarti bahwa strategi joyful learning

dapat membantu siswa untuk mencapai ketuntasan klasikal.

c) Peningkatan Hasil belajar siswa setelah pembelajaran Hasil analisis data

hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran IPA melalui strategi

joyful learning menunjukkan bahwa skor rata-rata siswa setelah diterapkan

strategi joyful learning (Posttest) mengalami peningkatan yang signifikan

atau lebih tinggi yaitu 72,22 dengan rentang skor 55 dibanding dengan

Page 61: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Pretest atau sebelum dilaksanakan perlakuan yaitu 51,74 dengan rentang

skor 35. Dengan demikian menurut kriteria keefektifan pada Bab III, hasil

belajar siswa meningkat setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan

strategi joyful learning

2. Hasil Analisis Inferensial

Pembahasan hasil analisis statistik inferensial yang dimaksudkan adalah

pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dikemukakan

sebelumnya. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t berpasangan telah

diperoleh nilai p = 0,000 0,05), menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi joyful learning dapat

meningkatkan hasil belajar ipa siswa kelas IV SD Negeri Mangasa.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam

mengatasi rendahnya prestasi belajar ipa siswa SD Negeri Mangasa, secara khusus

dan dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan pendidikan secara umum.

1) Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Menguji normalitas pretest dan posttest kelas eksperimen menggunakan Uji

Shapiro Wilk dengan menggunakan program SPSS 20,0 for windows dengan

0,05.

Berdasarkan hasil output uji normalitas varians dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov nilai p-value dari kelas eksperimen adalah 0,48. Menurut

kriteria pengambilan keputusan jika nilai p-value ≥ 0,05 maka Ho diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa data pretest kelas eksperimen berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Page 62: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

2) Uji Normalitas Posttest kelas Experimen

Menguji normalitas pretest dan posttest kelas eksperimen menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS 20,0 for windows

dengan 0,05.

Berdasarkan hasil output uji normalitas varians dengan menggunakan uji

Shapiro Wilk nilai p-value dari kelas eksperimen adalah 0,40 Menurut kriteria

pengambilan keputusan , jika nilai p-value ≥ 0,05 maka Ho diterima. Hal ini

menunjukkan bahwa data posttest kelas kontrol berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

3.Uji Kesamaan Dua Rerata (Uji-t)

a. Uji Kesamaan Dua Rerata Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Skor Pretest dan posttest kelas eksperimen berdistribusi normal, selanjutnya

dilakukan uji kesamaan dua rerata dengan uji-t melalui program SPSS 20.0 for

Windows dengan 0,05.

Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik sebagai

berikut :

0:0 bH lawan 0:1 bH

Keterangan :

μpre : Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum menerapkan strategi

joyful learning.

μpost : Skor rata-rata hasil belajar siswa setelah menerapkan strategi

joyful learning.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Setelah dilakukan pengolahan data, nilai p-value dengan uji-t adalah 0,00.

Karena nilai p-value lebih besar dari maka H0 diterima atau skor pretest dan skor

posttest tidak berbeda secara signifikan.

b.Uji Kesamaan Dua Rerata Hasil Posttest

Skor Pretest dan posttest kelas eksperimen berdistribusi normal, selanjutnya

dilakukan uji kesamaan dua rerata dengan uji-t melalui program SPSS 20.0 for

Windows dengan 0,05.

Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik sebagai

berikut :

Setelah dilakukan pengolahan data, nilai p-value dengan uji-t adalah 0,00.

Karena p-value = 0,00< α = 0,05 maka 210 : H ditolak dan 211 : H

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara

skor pretest dan skor posttes dalam pembelajaran IPA melalui penerapan strategi

joyful learning pada siswa kelas IV SD Negeri Mangasa..

Dari hasil analisis deskriptif dan inferensial yang diperoleh, ternyata cukup

mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian teori. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa “strategi joyful learning dapat meningkatkan hasil belajar

ipa siswa kelas IV SD Negeri Mangasa.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

1.Kekurangan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini di uraikan sebagai berikut:

a. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini hanya melalui bimbingan

dengan pembimbing dan tidak dilanjutkan uji coba sebelum diterapkan pada

pembelajaran, sehingga instrumen yang digunakan hanya valid dan teoritis.

b. Sampel penelitian hanya menggunakan satu kelas eksperimen saja tanpa kelas

pembanding (control), sehingga faktor lain diluar pembelajaran ipa dengan

menggunakan strategi joyful learning tidak dapat dikontrol pengaruhnya.

c. Pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa hanya dilakukan oleh

seorang observer dan hanya sebatas pada ukuran pengamatan kuantitatif serta

tidak mengamati sejauh mana kualitas aktivitas, interaksi dan faktor yang

mempengaruhi aktivitas siswa dalam pembelajaran.

d. Pada lembar aktivitas siswa, pengumpulan data dilakukan oleh satu observer,

dan aktivitas siswa sepenuhnya tidak dapat diamati secara teliti, jelas data yang

diperoleh bersifat biasa, karena tidak semua siswa teramati. Hal ini terjadi

karena keterbatasan peneliti yang tidak menyiapkan saran pendukung seperti alat

perekam untuk merekam seluruh aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Untuk meminimalkan kelemahan-kelemahan tersebut maka

pemilihan siswa diupayakan mewakili seluruh siswa dalam kelas, dengan

mempertimbangkan kemampuan IPA

e. Penelitian ini dilakukan hanya pada satu kelas saja dengan alokasi waktu 6 × 35

menit selama empat kali pertemuan. Waktu empat kali pertemuan bukanlah

waktu yang cukup bagi guru untuk beradaptasi dengan model atau strategi

Page 65: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

pembelajaran yang baru, sehingga kekonsistenan aspek-aspek yang teramati

selama pembelajaran belum dapat dijamin.

.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

dikemukakan beberapa saran yaitu penerapan model pembelajaran Joyful Learning

dengan metode pemberian tugas dalam pembelajaran kimia seperti diuraikan dalam

penelitian ini, dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan prestasi

belajar kimia bagi siswa, serta guru hendaknya menggunakan model dan metode

yang menarik dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat mengurangi rasa malas

dan bosan dalam pembelajaran. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai

penggunaan model pembelajaran Joyful Learning dengan metode pemberian tugas

pada pembelajaran kimia materi pokok lain.

Ni Wyn. Sri Wedayanti ( 2013 ) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

1 mean pada kelompok eksperimen = 69,74 > mean kelompok kontrol 2

thitung= 2,298 > ttabel α = 0,005 = 2,000 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Ini

berarti terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara siswa yang

mengikuti model pembelajaran kuantum berbasis joyful learning dengan siswa

yang mengikuti pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV Sekolah Dasar

Gugus Untung Surapati, Denpasar Timur Tahun Ajaran 2012/2013. Dengan

demikian dapat disimpulkan model pembelajaran kuantum berbasis joyful learning

berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA.

Penelitian yang dilakukan oleh Kreano ( 2013 ) , Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah implementasi model pembelajaran CIRC berbasis

Joyfull Learning efektif terhadap kemampuan penalaran matematis siswa pada

Page 66: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

materi Teorema Pythagoras. Pengumpulan data dilakukan dengan metode

dokumen-tasi, tes, dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

siswa pada kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan klasikal. Hasil uji

perbedaan dua rata-rata menun-jukkan bahwa rata-rata hasil tes kemampuan

penalaran matematis siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata hasil tes

kemampuan penalaran matematis siswa kelas kontrol.

Berdasar-kan hasil tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata kemampuan

penalaran matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata

kemampuan penalaran matematis siswa kelas kontrol. Hasil observasi menunjukkan

bahwa persentase keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC berbasis

Joyfull Learning lebih tinggi daripada persentase keaktifan siswa pada

pembelajaran ekspositori, dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran CIRC

berbasis Joyfull Learning mencapai kriteria sangat baik.

Amy J. Phelps & Cherin Lee. (2003). The power of practice : what students

learn from how we teach. Journal of Chemical Education, 80 (7), 829 – 832. Pada

saat ini di berbagai negara sedang trend dan semangat mengembangkan joyful

learning dan meaningful learning, yaitu dengan menciptakan kondisi pembelajaran

sedemikian rupa sehingga anak didik menjadi betah di kelas karena pembelajaran

yang dijalani menyenangkan dan bermakna. Penyampaian materi secara

menyenangkan telah diserukan oleh Depdiknas melalui UU No. 20/2003 Pasal 40

dan PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 19 ayat 1.

Page 67: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Joyful learning merupakan salah satu bentuk strategi pembelajaran yang

sesuai dengan anjuran pada kedua peraturan tersebut yang dapat diterapkan seorang

pendidik dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sekaligus memacu

kreativitas mahasiswa dalam pembelajaran. Berdasarkan pengamatan menunjukkan

masih banyaknya proses pembela-jaran di Perguruan Tinggi yang dikemas kurang

menarik bagi mahasiswanya, sehingga joyful learning dapat menjadi salah satu

alternatif dalam penciptaan pembelajaran yang menarik. Banyak bentuk joyful

learning yang dapat dikembang-kan, beberapa diantaranya mengajarkan materi

yang dikemas dalam bentuk puisi dan lagu untuk menghafal konsep yang telah

dipelajari, mengemas materi dalam bentuk teka-teki, permainan, drama, dan video

pembelajaran.

Sebagai dosen calon pencetak guru sudah saatnya kita peduli dengan

peningkatan kualitas perkuliahan agar dapat memberi contoh tauladan yang baik

bagi mahasiswa, salah satunya dengan menerapkan berbagai strategi perkuliahan

yang kreatif dan inovatif yang mampu mengimbangi perkembangan IPTEK dan

situasi belajar saat ini. Joyful learning merupakan strategi atau model pembelajaran

yang sesuai dengan era saat ini dimana anak didik sangat rawan stres, karena

saratnya materi ajar yang harus dikuasai. Semua materi pelajaran dapat dibuat

menjadi menyenangkan, tergantung niat dan kemauan pendidik untuk

menciptakannya.

Irdianto ( 2012 ) , dalam Penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

langkah-langkah pembelajaran melalui joyful learning menggunakan kemasan

minuman yang dapat memahamkan siswa materi bangun ruang sisi datar di kelas

Page 68: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

VIII-A SMP Negeri 2 Sikur Kabupaten Lombok Timur. Ada banyak pilihan metode

pembelajaran dalam menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,

diantaranya adalah pembelajaran menggunakan media atau alat peraga seperti

kemasan minuman. Penelitian tentang joyful learning dan materi bangun ruang sisi

datar ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian

merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pada siklus I diperoleh hasil hanya 84,85% siswa yang mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM), karena itu dilanjutkan ke siklus II yang menunjukkan bahwa

90,91% siswa telah mencapai KKM. Dengan demikian siswa telah memahami

bangun ruang sisi datar.

Tukarno ( 2012 ) dalam penelitiannya, Kria Kulit adalah salah satu program

studi yang ada di SMK yang mempunyai kompetensi produktif yang sangat

dibutuhkan oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran terutama pada program kria kulit siswa kelas X pada mata pelajaran

nirmana datar yang meliputi bagaimana menggambar dengan teknik gradasi yang

baik. Belum maksimalnya kemampuan dalam membuat teknik gradasi sangat

mempengaruhi hasil prestasi belajar para siswa di program studi tersebut. Hasil

analisis siklus 1 menunjukkan nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 74,7 dan

ketuntasan belajar mencapai 35% atau ada 7 siswa dari 20 siswa yang sudah tuntas

belajar.

Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus I ini ketuntasan belajar secara

klasikal belum memenuhi standar nilai KKM yaitu 75. Hasil analisis siklus 2

mnunjukkan nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 81,52 dan ketuntasan

Page 69: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

belajar mencapai 100 % atau secara keseluruhan 20 siswa sudah tuntas belajar. Dari

hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan

berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Pembelajaran menggambar teknik gradasi dengan pendekatan metode Joyful

Learning dalam memiliki dampak postif dalam meningkatkan kemampuan

menggambar teknik gradasi siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan

belajar siswa yang dibuktikan pada sikulus dua, yaitui seluruh siswa pada program

studi Kria Kulit dalam kompetensi menggambar teknik gradasi dapat mencapai

nilai standar lulus. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus I belum ada

perubahan nilai yang signifikan. Peningkatan pemahaman siswa pada tiap siklus

diikuti dengan perubahan tingkah laku siswa ke arah yang positif.

Saputra Ardianto, ( 2013 ) dalam Penelitian yang bertujuan untuk

meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa kelas X-5 SMA N 1

Ngemplak Boyolali tahun ajaran 2013/2014 pada materi pokok hidrokarbon dengan

menggunakan pendekatan joyful learning dan metode guided discovery. Penelitian

ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap

siklus terdapat empat tahapan yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-5 SMA

N 1 Ngemplak tahun ajaran 2013/2014. Objek pada penelitian ini adalah rasa ingin

tahu dan prestasi belajar. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Data diperoleh

melalui wawancara, observasi, dokumentasi, tes, dan angket. Data dianalisis

Page 70: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

pendekatan joyful learning dan metode guided discovery dapat meningkatkan rasa

ingin tahu dan prestasi belajar siswa kelas X-5 SMA N 1 Ngemplak tahun ajaran

2013/2014. Persentase ketuntasan rasa ingin tahu siswa pada siklus I sebesar

72,03% yang meningkat menjadi 78,51% Â pada siklus II. Ketercapaian aspek

kognitif pada siklus I meningkat dari 46,43% menjadi 78,57%, sedangkan

persentase ketercapaian aspek afektif pada siklus IÂ sebesar 67,86%

dan meningkat menjadi 82,15% pada siklus II.

Dwi Hermawan Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS siswa yang mengikuti

pembelajaran pendekatan joyful learning berbasis multimedia dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional pada kelas V SD Gugus 8 I Gusti Ngurah

Rai Denpasar Selatan tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen semu (quasy experiment) yang menggunakan non equivalent control

group design.

Data dianalisis dengan uji t. Rata-rata hasil belajar IPS yang diperoleh siswa

yang dibelajarkan dengan pendekatan joyful learning berbasis multimedia lebih dari

siswa yang dibelajarkan secara konvensional yaitu = 80,18 > = 74,38. Analisis

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS siswa yang

mengikuti pembelajaran melalui pendekatan joyful learning berbasis multimedia

dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan thitung = 3,648 >

ttabel α=0,05;78 = 2,00. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan

Page 71: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

joyful learning berbasis multimedia berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa

kelas V SD Gugus 8 I Gusti Ngurah Rai Denpasar Selatan tahun ajaran 2013/2014.

Page 72: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah

penerapan strategi joyful learning dapat meningkatkan hasil belajar ipa siswa kelas

IV SD Negeri Mangasa Kota Makassar. Hal ini berdasarkan:

1. Ketuntasan hasil belajar siswa sebelum penerapan strategi joyful learning yaitu

dari 27 orang siswa sebagai subjek penelitian terdapat 1 (3,7%) yang tuntas dan

26 (96,29%) setelah penerapan strategi joyful learning.

2. Peningkatan Hasil belajar siswa yang signifikan setelah pembelajaran strategi

joyful learning diterapkan.

3. Hasil analisis data hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran ipa

melalui strategi joyful learning menunjukkan bahwa skor rata-rata siswa setelah

dilaksanakan strategi joyful learning (Posttest) mengalami peningkatan yang

signifikan

4. Dari hasil pengamatan rata-rata persentase aktivitas siswa hanya 65,61% maka

aktivitas siswa belum mencapai kriteria aktif.

5. Respon siswa terhadap strategi joyful learning dalam pembelajaran ipa pada

umumnya memberikan tanggapan positif.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan:

1. Pembelajaran IPA melalui penerapan strategi joyful learning kelak

dipertimbangkan untuk digunakan di sekolah khususnya di SD Negeri Mangasa

Pendidik dapat menerapkan strategi joyful learning untuk mencapai proses

pembelajaran yang lebih efektif dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan

pada penelitian ini.

Page 74: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

60

DAFTAR PUSTAKA

Arianto. 2009.Konsep Pembelajaran. Jakarta :PT.Bhineka.Rineka Cipta.hlm.139.

Amy J. Phelps &Cherin Lee. 2003. The power of practice : what students learn

from how we teach. Journal of Chemical Education, 80 (7), 829 – 832.

Ali ,M.S&Khaeruddin 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya : merah putih

pres

Ahmadi,Abu& Widodo supriyono. 2005, Faktor Hasil Belajar. Bandung :

PT.Bhineka Cipta,hlm.124-125

Arikunto. 2006. Hasil Belajar. Bandung : Erlangga ,306

Dimayati, 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Meire Dave. 1990. Pembelajaran Menyenangkan (Joyfull Learning), Bandung :

Erlangga.

Ernest R.Hilgard&Gordon H.Bower, 1995.Teori Belajar,Surabaya : Rineka Cipta.

E.mulyas ,2006. Pengaertian joyful learning, yogyakarta : Erlangga,hlm 191-194

Furqon, 2010. Pembelajaran Aktif &Psikologi Perkembangan, Bandung : Erlangga.

Fredericson .2009. Emosi Positif ,Bandung:Rineka Cipta.

Gagne. 1998.Teori Belajar,Surabaya: Rineka Cipta.

George Lazanov. 1993. Sugestiology, Jakarta :Erlangga,

Page 75: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Irdianto ( 2012 ) , dalam Penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-

langkah pembelajaran melalui joyful learning

Jerome Seymour .1995. Teori Belajar ,Bandung : Erlangga.

Mulyas. E. 2006, Pembelajaran menyenangkan atau joyfull learning merupakan

suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat kohesi yang kuat antara

pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not

under pressure. Hal. 191-194.

Muhibbin Syah .2003. Psikologi Belajar, Jakarta : PT.RajaGrafindoPersada,

hlm.144

Ni Wyn. Sri Wedayanti ( 2013 ) , Bandung : Erlangga.

Thorndyke. 1997. Teori-TeoriBelajar&Pembelajaran , Jakarta : Erlangga, hlm.2

danhlm. 17

Paulo Fraire.1997. Pengertian Joyfull Learning, Surabaya :Rineka Cipta.

Sugiyono,metode penelitian pendidikan:pendekatan kuantitatif.kualitatif,dan

R&D.Bandung , : Alfabet 2006 ,hlm. 124 dan 125

Page 76: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Lampiran I = Lembar Observasi Guru

Lampiran II = Lembar SPSS

Lampian III = RPP

Lampiran VI = Profil Sekolah

Lampiran V = Lembar Soal Pretest - Postest

Lampiran IV = Kisi-kisi Soal

Lampiran VII = Data Mentah pretest- posttest

Lampiran VIII = Dokumentasi

Page 77: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

LEMBAROBSERVASI

KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Mangasa Kota Makassar

Mata Pelajaran : IPA

Kelas : IV

Pokok Bahasan : Sumber Bunyi

A. Petunjuk: Berilah tanda cek ( ) pada kolom nilai yang sesuai menurut

penilaian Bapak/Ibu:

1 : berarti “Sangat Kurang” 3 : berarti “Baik”

2 : berarti “Kurang” 4 : berarti “Sangat Baik”

B. Lembar Pengamatan

ASPEK PENGAMATAN PENILAIAN

Rata-rata

Kategori 1 2 3 4

Kegiatan Awal

1. Guru mengucapkan salam

kepada siswa sebelum proses

pembelajaran dimulai.

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

3. Guru memotivasi siswa

4. Guru mengecek kehadiran siswa

5. Guru menyediakan media

Page 78: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

pembelajaran

Kegiatan Inti

1. Guru menyajikan materi

pelajaran

2. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

3. Guru mengarahkan siswa untuk

memulai pembelajaran dengan

strategi joyful learning

Kegiatan Akhir

1. Guru memberikan evaluasi

kepada siswa dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

mempresentasikan hasil kerjanya

2. Guru memberikan pengakuan

dan penghargaan

Jumlah

Observer

(Nur islameyti)

Page 79: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

1. Uji Normalitas

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

preetest 27 51.7407 12.00510 35.00 70.00

posttest 27 72.2222 15.70971 40.00 95.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

preetest posttest

N 27 27

Normal Parametersa,b

Mean 51.7407 72.2222

Std. Deviation 12.00510 15.70971

Most Extreme Differences

Absolute .162 .171

Positive .137 .115

Negative -.162 -.171

Kolmogorov-Smirnov Z .840 .890

Asymp. Sig. (2-tailed) .481 .407

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Uji Hipotesis

Correlations

pretest postest

pretest

Pearson Correlation 1 .268

Sig. (2-tailed) .176

N 27 27

postest

Pearson Correlation .268 1

Sig. (2-tailed) .176

N 27 27

Page 80: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

3.Uji T

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil_Belajar

kelompok A 27 51.7407 12.00510 2.31038

Kelompok B 27 72.2222 15.70971 3.02333

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std.

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil_Belajar

Equal

variances

assumed

3.018 .088 -5.383 52 .000 -20.48148 3.80505

-

28.1168

8

-12.84609

Equal

variances

not

assumed

-5.383 48.6

44 .000 -20.48148 3.80505

-

28.1294

3

-12.83353

Page 81: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SDN Mangasa

Kelas : IV

Mata Pelajaran : IPA

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A.standar kompetensi

1.Memahami bentuk energidan cara penggunaannya dalamkehidupan sehari-hari

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.2 Menjelaskan perambatan Sumber bunyi

1.3 Membandingkan hasil percobaan perambatan bunyimelalui padat,cair,dan gas

C. Tujuan Pembelajaran

1.Setelah melakukan percobaan atauobservasi tentang bunyi

2.Setelah melakukan percobaan , siswa dapat membandingkan hasil perambatan

bunyi melalui benda padat , cair dan gas dengan benar.

3.Setelah membaca instruksi,sisiwa mampu mempraktikkan langkah-langkah

percobaan bunyi dengan benar.

4.Setelah membaca teks laporan dan melakukan percobaan, sisiwa mampu

menyajikan laporan percobaan dengan benar

D.Materi Pembelajaran

1. Bunti dihasilkan dari benda yang bergetar

Page 82: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Bunyi yang kita dengar darisumber bunyisebenarnya dapat di dengar karena

danyagetaran dari sumber bunyi tersebut.pada saaat sendok kita pukulkan kegelas maka

akan menghasilkan bunyi

2.perambatan bunyi

Bunyi dapat kita dengar dari sumber bunyi karena adanya rambatan,rambatan

tersebut terjadi karena adanya getaran pada benda yang menjadi sumber

bunyi,dapat merambat melalui benda padat ,cairdan udara

E.Metode Pembelajaran

1.pendekatan:saintifik

2.Metode :ceramah,observasi,tanya jawab,dan demostrasi

3.Strategi: joyful learning

F.Media,Alat dan Sumber belajar

1.gelas plastik

2.benang

3.sendok

4.Benda padat yang ada di dalam kelas

5.buku Sains untuk SD IV penerbit Erlangga

Page 83: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

G.Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSIKEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan salam

dan menyapa siswa serta menanyakan

kabar mereka.

2. Berdoa bersama di pinpin oleh

pesertadidik dengan penah khidmat.

3. Guru mengecek kehadiran sisiwa.

4. Siswa mengamatai media yang yang

mereka bawa

5. Apersepsi, mendengarkan berbagai macam

bunyi

6. Guru memberi motivasi kepada isiswa agar

semangat saat mengikuti pelajaran yang

akan di laksanaakan.

7. Guru menjelaskan kegiatanyang akan di

lakukan hari ini dan tujuan yang akan di

capai dari kesiatan tersebutdengan bahasa

sederhana dan dapat di pahami oleh sisiwa.

Kegiatan inti 1. Siswa membentuk kelompok sesuai

petunjuk guru

2. Dengan bimbingan guru siswa melakukan

Page 84: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

percobaan memukul mukul benda tersebut

dengan memakai sendok

3. Siswamelakukan pecobaan bunyi dengan

benda padat

4. Siswa membandingkan bunyi yang

dihasilkan gelas dan sendok

5. Siswa mencataat percobaan

6. Siswa mengerjakan LKS yang telahdi

bagikan oleh guru

Kegiatan

penutup

1. Siswa bersama guru mengulas kembali dan

menyimpulkan kegiatan yang sudah

dilakukan

2. Siswa melakukan refleksi dari kegiatan

yang baru saja mereka lakukan

3. Membaca doa bersama sama untuk

mengakhiri pelajaran.

H.Penilaian

a) Observasi :percobaan sumber bunyi

b) Tes tertulis:soal

c) Penilaian sikap:rasa ingin tahu,teliti,percaya diri,kerjasama tanggung jawab

Page 85: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Makassar, Mei 2019

Guru pamong Mahasiswa

(Nurmavia S.Pd) (Nur islameyti.r)

Nip:19970815200701201 Nim:10540959815

Mengetahui

Kepala Sekolah

SD Negeri Mangasa

Hj. Ulpiati, S.Pd

Nip:197109081991062001

Page 86: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SD NEGERI MANGASA

2 NPSN : 40312004

3 Jenjang Pendidikan : SD

4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : Jl. Syech Yusuf Lr. 3 No. 2

RT / RW : 3 / 1

Kode Pos : 90221

Kelurahan : Gunung Sari

Kecamatan : Kec. Rappocini

Kabupaten/Kota : Kota Makassar

Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan

Negara : Indonesia

6 Posisi Geografis : -5,1911 Lintang

119,455 Bujur

3. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah :

8 Tanggal SK Pendirian : 1978-12-31

9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

10 SK Izin Operasional :

11 Tgl SK Izin Operasional : 1910-01-01

12 Kebutuhan Khusus Dilayani :

13 Nomor Rekening : 130-202-000008407-6

14 Nama Bank : PT. Bank Sul Sel

15 Cabang KCP/Unit : Cabang Makassar

16 Rekening Atas Nama : SD Negeri Mangasa

17 MBS : Ya

18 Luas Tanah Milik (m2) : 1512

19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 1512

20 Nama Wajib Pajak : SD NEGERI MANGASA

21 NPWP : 004584637805000

3. Kontak Sekolah

20 Nomor Telepon : 0411-886121

21 Nomor Fax :

22 Email : [email protected]

23 Website :

4. Data Periodik

24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 hari

25 Bersedia Menerima Bos? : Ya

26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat

Page 87: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Mengetahui

Kepala Sekolah

SD Negeri Mangasa

Hj. Ulpiati, S.Pd

Nip:197109081991062001

27 Sumber Listrik : PLN

28 Daya Listrik (watt) : 1300

29 Akses Internet : Telkom Speedy

30 Akses Internet Alternatif : Smartfren

5. Sanitasi

31 Kecukupan Air : Cukup

32 Sekolah Memproses Air : Ya

Sendiri

33 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan

34 Mayoritas Siswa Membawa : Ya

Air Minum

35 Jumlah Toilet Berkebutuhan : 0

Khusus

36 Sumber Air Sanitasi : Sumur terlindungi

37 Ketersediaan Air di : Ada Sumber Air

Lingkungan Sekolah

38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)

39 Jumlah Tempat Cuci : 3

Tangan

40 Apakah Sabun dan Air : Ya

Mengalir pada Tempat Cuci

Tangan

41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki

Perempuan Bersama

Digunakan

1 1 1

42 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki

Perempuan Bersama

Digunakan

1 1 1

Page 88: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

A. Berilah tanda ssilang pada huruf A,B,C atau D pada jawaban yang benar

1. Benda yang bergetar dapat menghasilkan …

a. Panas

b. Bunyi

c. Gaya

d. Lagu

2. Pada saat bermain telepon-teleponan, suara dapat di dengar karena suara

merambat melalui …

a. Kawat

b. Benang

c. Suara

d. Udara

3. Perbedaan tinggi rendah nada pada gitar ditentukan dengan …

a. Senar

b. Gesekan

c. Tiupan

d. Tekanan

4. Banyaknya getaran dalam satu detik disebut …

a. Nada

b. Suara

c. Irama

d. Frekuensi

5. Semakin sedikit lubang yang di tutup pada recorder, nada yang

dihasilkan bernada …

a. Tinggi

b. Rendah

c. Do

d. Re

6. Sumber bunyi yang berasal dari manusia yaitu …

a. Garpu tala

b. Pita suara

Page 89: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

c. Teriakan

d. Gendang telinga

7. Makhluk hidup yang dapat mendengar frekuensi 20-20.000 Hz adalah

a. Anjing

b. Kucing

c. Manusia

d. Paus

8. Alat yang bekerja berdasarkan sifat pemantulan bunyi yakni …

a. Pengeras suara

b. Sonar

c. Setrika

d. Gua

9. Bunyi pantulan yang terdengar setelah bunyi asli di sebut …

a. Gema

b. Gaung

c. Nada

d. Pantulan

10. Bunyi cepat merambat pada benda …

a. Padat

b. Cair

c. Gas

d. Lunak

11. Tempat yang biasanya memakai peredam bunyi adalah …

a. Dapur

b. Studio musik

c. Rumah makan

d. Rumah sakit

12. Berikut ini adalah contoh sumber bunyi, kecuali …

a. Gendang

b. Seruling

Page 90: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

c. Kentongan

d. Senter

13. Benda yang dapat mengeluarkan bunyi disebut …

a. Sumber bunyi

b. Gelombang bunyi

c. Warna bunyi

d. Getaran bunyi

14. Alat musik yang menghasilkan bunyi dengan dipetik adalah …

a. Gitar

b. Drum

c. Piano

d. Seruling

15. Alat musik yang menghasilkan bunyi dengan di pukul adalah …

a. Gitar

b. Drum

c. Piano

d. Seruling

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Jika lita berteriak di gua dan terdengar seperti pantulan disebut …

2. Salah satu bahan yang dapat meredam bunyi adalah …

3. Bunyi berasal dari benda yang …

4. Bunyi yang frekuensinya teratur dinamakan …

5. Bunyi dapat merambat melalui benda …

6. Bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya

disebut …

7. Semua benda yang dapat menghasilkan bunyi di sebut …

8. Bunyi yang dapat di dengar manusia di sebut …

9. Bahan yang permukaannya lunak dapat dijadikan sebagai … bunyi

10. Bagian telinga yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh

adalah …

Page 91: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

C. Jawablah pertanyaan di bawah ini denga tepat!

1. Sebutkan perbedaan gema dan gaung!

2. Sebutkan 5 contoh sumber bunyi!

3. Sebutkan 3 contoh alat musik yang menghasilkan bunyi dengan cara di

gesek !

4. Jelaskan mengapa bunyi daoat terdengar oleh telinga!

5. Jelaskan bagaimana bunyi dapat meramat melalui benda padat!

Page 92: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. B. Bunyi

2. B. Benang

3. B.Gesekan

4. A.Nada

5. A. Tinggi

6. B. Pita suara

7. C. Manusia

8. B. Sonar

9. A. Gema

10. A. Padat

11. B. Studio music

12. D. Senter

13. A. Sumber bunyi

14. A. Gitar

15. B. Drum

B. Isian

1. Gema

2. Kain

3. Bergetar

4. Nada

5. Padat, cair dan gas

6. Gaung

7. Sumber bunyi

8. Audiosonik

9. Peredam

10. Gendang telinga

Page 93: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

C. Essay

1. Gema adalah pantulan yang terdengar setelah bunyi asli

sedangkan gaung adalah pantulan yang terdengar hampir

bersamaan dengan bunyi aslinya.

2. Gitar, drum, gendang, seruling, biola

3. Gitar, piano, kecapi

4. Karena di dalam telinga kita memiliki fumgsi tertentu yakni

menangkap suara

Page 94: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

KISI-KISI SOAL ULANGAN BAB 1

Mata pelajaran : IPA

Kelas :IV

Waktu :

Mata

pelajaran

Kompetensi

dasar Indicator

Jumlah

soal Bentuk soal Kunci jawaban

Bobot

soal

IPA 3.6

Memahami

sifat-sifat

bunyi dan

keterkaitannya

dengan indera

pendeengaran

3.6.1

menjelaskan

cara

menghasilkan

bunyi.

3.6.2

menyebutkan

contoh benda

yang

menghasilkan

bunyi

3.6.3

menjelaswkan

sifat-sifat

bunyi

merambat

4 8. Tuliskan 3

sifat-sifat

bunyi daloam

keterkaitannya

dengan indera

pendengaran

9. Tuliskan 3

contoh benda-

benda yang

dapat

menyerap

bunyi

11. A pa yang

dimaksud

dengan gema

12. Jelaskan

mengapa

bunyi bisa

dipantulkan

8. sifat bunyi:

Merambat

melalui udara

Merambat

melalui

benda padat

Merambat

melalui

benda cair

9. Misalnya karpet,

goni, kertas, kain,

busa, dan wol

10. gaung dan gema

11. Bunyi yang

dipantulkan oleh

dinding yang

jaraknya jauh dari

sumber bunyi

12. Jika dalam

perambatannya

dihalangi oleh benda

yang permukaanya

keras, seperti kayu,

kaca, dinding atau

besi

4

4

4

4

4

Page 95: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

DATA MENTAH PRETEST –POSTTEST

No Nama Pretest Posttest

1 Ainun jariah 63 85

2 Ananda Yunensi 36 55

3 A,Hidayat Rahman 60 85

4 Muh.Naufal 35 80

5 Muh Zaenal 67 70

6 A.Dafiah Dalilah 36 85

7 AqilahPutri 36 60

8 Dea Adelia 63 80

9 Moh. Mocy Aroma 65 90

10 Muh Andika 40 75

11 Hajirah Ahdani 64 90

12 Jihan Fahriani 60 80

13 Muh.Murtada 35 60

14 Muh Akbar Maulana 43 70

15 Nur Salsabila 53 80

16 Nur Alya 64 60

17 Nur Aina Andini 53 70

18 Muh. Wahyu 36 55

19 Nur Iksan 70 85

Page 96: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

20 Salman Alfarizi 63 95

21 Wahyu Pradipta 63 95

22 Vivin Arisma Lestari 56 65

23 Nur Hikma 40 65

24 Nur Aulia 46 80

25 Yahya Radhia 64 90

26 Suryani 35 45

27 Putra nabila 43 60

Page 97: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Aktifitas mengajar

Page 98: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …
Page 99: PENGARUH PENERAPAN STARTEGI JOYFUL LEARNING …

Media pembelajaran

Ruang kelas tampak depan