pengaruh penerapan media pembelajaran berbasis tutorial

85
PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS XII IPA 2 SMAN 4 BULUKUMBA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar TRI WAHYUDI 10531207913 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN TIK KELAS XII IPA 2 SMAN 4 BULUKUMBA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Jurusan Teknologi Pendidikan

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

TRI WAHYUDI

10531207913

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

2020

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL
Page 3: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL
Page 4: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL
Page 5: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL
Page 6: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

MOTTO

“MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANA LAGI YANG KAU

DUSTAKAN?”

– QS AR-RAHMAN (55:13)

Skripsi ini saya dedikasikan kepada Orang Tua saya.

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

ABSTRAK

Tri Wahyudi, 2019. Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis

Tutorial Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XII

IPA 2 SMAN 4 Bulukumba. Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing 1 Nurdin dan Pembimbing 2 Ridwan Daud Mahande.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media

berbasis tutorial lebih baik dari pada tanpa menggunakan media berbasis tutorial

pada pembelajaran TIK pada siswa kelas XII SMAN 4 Bulukumba.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan design pre-

experiment dengan satu grup model pre-test dan post-test. Menggunakan rubric

dan instrument mengumpulkan data menggunakan tes, menganalisis data

menggunakan statistic deskriptif dan statistic inferensial dan bantuan SPSS.

Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh media pembelajaran

berbasis tutorial meningkat secara signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan

rata-rata nilai sebelum dilakukan perlakuan adalah 55.3%, dan setelah diberikan

perlakuan menjadi 75.3%. Terjadi peningkatan 20% dengan nilai t-tes lebih

rendah dibanding t-table (1.9 < 2.03) pada siswa kelas XII SMAN 4 Bulukumba

Kata Kunci: Media Pembelajaran Berbasis Tutorial, TIK

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil Alamin. Segala puji bagi ALLAH SWT berkat

rahmat dan hidayah-NYA, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Tutorial Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XII IPA 2 SMAN 4 Bulukumba. ini

dengan sebaik-baiknya.

Salawat dan salam, semoga tetap tercurahkan kepaa junjungan kita umat

manusia Nabi Muhamma SAW. Sebagai suri tauladan yang merupakan sumber

inspirasi dan motivasi dalam berbagai aspek kehidupan setiap insan termasuk

penulis, Amiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan

tanpa bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.

Melalui tulisan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada

Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM., selaku rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku dekan FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar. Dr. Muhammad Nawir, M.Pd. ketua

jurusan Teknologi Pendidikan FKIP Unismuh Makassar. Drs. H. Nurdin, M.Pd

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

dan Dr. Ridwan Daud Mahande, M.Pd. yang memberikan waktu dan kesabaran

untuk mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada keluarga yang

selalu memberikan dukungan, motivasi dan saran untuk menyelesaikan skripsi ini

dan kepada orang-orang yang memberikan arahan, saran, dan bimbinngan untuk

menyelesaikan skripsi ini. semoga Allah S.W.T. bersama kita sekarang dan dihari

akhir nanti..

Amin.

Billahi Fi Sabillil Haq Fastabiqul Khaerat

Makassar, Februari 2020

Peneliti

Tri Wahyudi

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

ABSTRAK .......... ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................... 10

A. Kajian Pustaka............................................................... 10

B. Kerangka Pikir .............................................................. 37

C. Hipotesis Penelitian....................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 49

A. Rancangan Penelitian .................................................... 40

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ..................... 40

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................... 41

D. Instrumen Penelitian ..................................................... 42

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ..................... 43

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 43

G. Validasi Instrumen ........................................................ 44

H. Teknik Analisis Data ..................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... . 50

A. Hasil Penelitian............................................................ . 50

B. Pembahasan .................................................................. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................. .......................... 56

A. Kesimpulan................................................................... 56

B. Saran............................................................................. 56

DAFTAR PSUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir…………… .......................................... 38

Gambar 4.1 Grafik rata-rata nilai pre-test dan post-test ........................... 51

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 41

Table 3.2 Jumlah Populasi ......................................................................... 42

Table 3.3 Klasifikasi Nilai Siswa .............................................................. 46

Table 3.4 Percobaan Hipotesa .................................................................. 47

Table 4.1 Nilai siswa pada Pre-test dan Post-test ..................................... 50

Table 4.2 Klasifikasi Nilai Pre-test ........................................................... 52

Table 4.3 Klasifikasi Nilai Post-Test ...................................................... 52

Table 4.4 Perbandingan Nilai T-test dan T-Table ..................................... 53

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Total Nilai Siswa pada Pre-Test .................................... 59

Lampiran II Total Nilai Siswa pada Post-Test .................................. 60

Lampiran III Nilai Pretest dan Posttest .............................................. 61

Lampiran IV Klasifikasi Nilai Pre-Test Dan Post-Test Siswa .......... 62

Lampiran V Nilai Rata-Rata Pre-Test dan

Post-Test dan Pencapaian (D) ..................................... 63

Lampiran VI Presentasi Kemampuan Siswa ..................................... 64

Lampiran VII Tes Signifikan ............................................................. 65

Lampiran VIII Tabel Distribusi Nilai T ................................................... 66

Lampiran IX Rancangan Proses Pembelajaran .......................................... 67

Lampiran X Instrumen Tes ...................................................................... 68

Lampiran XI Dokumentasi......................................................................... 69

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses humanisasi (memanusiakan

manusia). Melalui pendidikan manusia dapat saling mengembangkan diri

bersama orang lain. Dalam konteks itulah pendidikan hanya mungkin

dipahami bila kebersamaan manusia dilihat sebagai sosok individual dan

sosial secara interaktif. Interaksi tersebut menyebabkan masalah investasi

sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari kepentingan masyarakat dan

bangsa secara keseluruhan. Bentuk-bentuk praksis pendidikan tidak lepas dari

tujuan pendidikan, nilai-nilai, dan permasalahan identitas kebudayaan yang

dianut. Pendidikan minjadi bagian dliri proses kehidupan masyarakat. Oleh

karena itu, pengembangan pendidikan tidak lepas dari perubahan sosial suatu

bangsa.

Pendidikan merupakan salah satu tugas pokok dari negara.

Pemerintah berkewajiban untuk mengatur secara kelembagaan melalui sekolah

dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pembangunan bangsa dan

perubahan masyarakat akan saling ketergantungan dengan program

pendidikan yang dicanangkan oleh pemerintah. Pemerintah daerah dalam

mengantisipasi perkembangan di era global. Salah satu akibat dari globalisasi

ialah adanya kemajuan sains dan teknologi yang pesat yang akan mengubah

sacara radikal terhadap tuntutan dunia pendidikan, kemajuan teknologi

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

menyebabkan pekerjaan-pekerjaan tertentu tidak diperlukan lagi, dan

menuntut pekerjaan baru yang menuntut kecakapan baru. Mereka yang tidak

mampu untuk menyesuaikan akan tersisihkan dan sekolah-sekolah bisa

dikatakan ketinggalan. Untuk itu lembaga pendidikan harns melakukan

perubahan terhadap proses pembelajaran yang antisipatoris terhadap

perkembangan tuntutan global.

Perkembangan sains dan teknologi juga berimbas pada pasar

tenaga kerja. Dalam jangka menengah/panjang, peningkatan mutu tenaga kerja

hanya dapat dicapai melalui penyesuaian-penyesuaian program pendidikan

nasional dengan kebutuhan pengembangan ekonorni global. Peningkatan mutu

tenaga kerja merupakan salah satu fungsi pendidikan nasional. Fungsi

pendidikan di samping dapat memenuhi pasar tenaga kerja, juga harus dapat

menanamkan kemampuan intelektual, spiritual dan emotional/sikap pada

generasi muda untuk mencegah pendangkalan kehidupan. Karena gaya hidup

modern akibat arus global mengandung ekses-ekses dekadensi moral, orientasi

pendidikan, harus marnpu mengantisipasi akibat tersebut.

Pendidikan dapat dipandang sebagai transformasi kebudayaan,

yaitu memindahkan nilai-nilai, pengetahuan, kearifan dan keterampilan yang

mengkristal dalam masyarakat dari masyarakat yang terdahulu ke masyarakat.

Pendidikan, dikemukakan oleh ahli pendidikan, sebagaimana ditulis oleh The

Liang Gie (1998: 44) merupakan "any process, formal or in formal, that helps

develop the potentialities ofhuman beings, including their knowledge,

capabilities, behaviourpattems and values". Dengan demikian, pendidikan

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

mempunyai tugas pokok: mengembangkan sikap ilmiah, pemikiran ilmiah,

nilai-nilai dan membentuk perilaku manusia bernalar untuk dapat berperan

dalam dunia modern. Oleh karena itu, melalui pendidikan, pemerintah

bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa Indonesia.

Pendidikan menjadikan manusia yang cerdas, berilmu, humanis,

mandiri, bermoral, bertaqwa dan populis. Sementara itu, pendidikan

mengalami dekadensi orientasi dalam mencapai tujuannya. Kecenderungan

pendidikan hanya berorientasi untuk pemenuhan lapangan kerja. Sisi

pembentukan karakter bangsa kurang mendapat sentuhan yang berarti.

Pendidikan sering diartikan sebagai transfser of knowledge. Kalau demikian

adanya, pendidikan hanya mampu mencerdaskan saja, belum sampai pada

tujuan pendidikan sebagaimana termaksud dalam Undang Undang RI No. 20

Tahun 2003 pasal 1, "pendidikan berusaha mengembangkan potensi anak

didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri.

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".

Kurikulum dengan berbagai perubahan dalam sajian materi

pembelajaran belum optimal memenuhi tuntutan dalam memberi bekal bagi

anak didik untuk bisa hidup mandiri dan adaptif dalam era global. Kenyataan

menunjukkan bahwa angka pengangguran dari tahun ke tahun semakin

meningkat. Menurut pemberitaan Suara Pembaharuan, Senin 10 Juni 2002,

jumlah pengangguran terdidik terus bertarnbah, diperkirakan setiap tahun

jumlah penganggur akan bertarnbah 2,5 juta. (www.nakertrans.go.id/berita

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

mass media). Dari keterangan di atas maka untuk menuju masa depan

pembangunan bangsa, reformasi pendidikan merupakan kebutuhan yang

mendesak untuk dilakukan.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas. Informasi yang dimaksudkan adalah informasi yang relevan,

akurat dan tepat waktu dan dapat digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,

serta pemerintahan. Hal ini juga merupakan informasi yang strategis untuk

pengambilan keputusan.

Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam

kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti

ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh

berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan

berbagai huruf yang dimulai dengan awalan “e” seperti e-commerce, e-

government, e-education,e-library, e-journal, e-medicine, elaboratory,e-

biodiversiiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

Kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat

pada era ini membuat kebutuhan untuk berkomunikasi dan memperoleh

informasi secara cepat dan mudah juga semakin meningkat. Ponsel atau

telepon genggam merupakan alat komunikasi yang paling populer dan sudah

menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Banyak penemuan-penemuan baru dalam

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

perkembangan telefon genggam (handphone) yang diciptakan untuk

memudahkan pekerjaan manusia.

Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin

pesat dan produk teknologi informasi semakin murah. Saat ini perangkat

smartphone atau tablet computer terjangkau untuk dimiliki oleh berbagai

kalangan karena dijual dalam rentang harga yang sangat lebar (tentu saja

dengan kandungan teknologi yang disesuaikan). Melalui perangkat TIK inilah

semakin mudah untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat yang berada

dibagai lokasi dan pada saat kapan pun. Teknologi telekomunikasi digunakan

agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Telekomunikasi memberikan peran yang dapat memudahkan

mendapat informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang

kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains,

teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama

antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang

lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi,

ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.

Menurut Tearle (dalam Marwan & Sweeney, 2010) kesuksesan

integrasi teknologi pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar bersifat

kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam konteks sekolah

menengah di Inggris teridentifikasi tiga tema yang menonjol yaitu segi

individu, proses implementasi dan organisasi sekolah (Tearle dalam Marwan

& Sweeney, 2010). Tema individu terbagi dalam empat faktor yaitu

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

keterbukaan terhadap teknologi, sikap guru, pengetahuan dan ketrampilan, dan

waktu dan beban kerja guru. Berbagai faktor ini menunjukkan bila terdapat

satu atau lebih yang tidak mendukung akan menyebabkan efektivitas integrasi

pembelajaran terganggu malah sampai gagal (Abubakar et al., 2008; Marwan

& Sweeney, 2010).

Media pendidikan adalah media yang penggunaannya

diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran dan dimaksudkan untuk

mempertinggi mutu mengajar dan belajar. Pemakaian media pengajaran dalam

proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan

membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Pendapat lain dikemukakan

oleh Arsyad (2011: 26) bahwa fungsi media pembelajaran diantaranya: (1)

Memperjelas penyajian pesandan informasi sehingga dapat memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar, (2) Meningkatkan motivasi dan

efisiensi penyampaian informasi, (3) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi

penyampaian informasi, (4) Menambah variasi penyajian materi, (5)

Pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan

mencegah kebosanan siswa untuk belajar, (6) Kemudahan materi untuk

dicerna dan lebih membekas, sehingga tidak mudah dilupakan siswa, (7)

Memberikan pengalaman yang lebih kongkrit bagi hal yang mungkin abstrak,

(8) Meningkatkan keingintahuan siswa, (9) Memberikan stimulus dan

mendorong respon siswa.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, Peneliti

menemukan permasalahan yang dihadapi di SMAN 4 Bulukumba pada mata

pelajaran TIK adalah (1) tidak tersedianya jaringan internet di sekolah, (2)

kurangnya tenaga pendidik pada mata pelajaran tersebut, (3) kurangnya

kompetensi, (4) kurangnya akses ke sumber daya, (5) fasilitas belum

memadai, (6) peserta didik kurang memahami teknologi, (7) peserta didik

mengabaikan hal penting disebebkan konsen/sibuk yang tak penting. Hal

tersebut mengakibatkan keinginan dan minat belajar siswa tpada mata

pelajaran TIK tidak se euforia pelajaran yang lain.

Media pembelajaran menggunakan tutorial merupakan salah satu

alternatif yang dapat di terapkan guna mendukung kegiatan belajar mengajar

serta dapat lebih meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Setiap siswa

dapat dengan mudah mengakses setiap materi dalam suatu mata ajar dengan

menggunakan komputer yang tersedia di labor atau mengakses sendiri jika

mahasiswa mempunyai komputer/laptop sendiri. Informasi tentang materi

yang di ajarkan telah dimasukkan ke dalam tutorial.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan

penelitian terkait dengan penggunaan tutorial dengan judul: “Pengaruh

Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Tutorial Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XII SMAN 4

Bulukumba”.

B. Rumusan Masalah

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka masalah yang dapat

diambil dari penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh penerapan media

pembelajaran berbasis tutorial terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran TIK kelas XII IPA 2 SMAN 4 Bulukumba?”.

C. Tujuan Penelitian

Ada pun tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui pengaruh

penerapan media pembelajaran berbasis tutorial terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran TIK kelas XII SMAN 4 Bulukumba”.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, baik siswa itu sendiri, guru, maupun pihak-pihak lain diluar dari

sekolah. Lebih jelasnya, pihak – pihak tersebut antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoretis kegiatan penelitian adalah menambah wawasan

tentang media pembelajaran berbasis tutorial untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Siswa

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Dapat memberikan informasi tentang pengaruh penerapan media

pembelajaran berbasis tutorial terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran TIK kelas XII SMAN 4 Bulukumba.

b. Manfaat Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

guru untuk dapat mengefektifkan belajar dengan menerapkan strategi

media pembelajaran tutorial sesuai dengan kemampuan siswa dan juga

memberikan pengalaman yang berarti dengan melaksanakan penelitian

untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa.

c. Manfaat Bagi Lembaga/Sekolah

Hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi sekolah dan juga bisa

menjadi pendorong bagi guru-guru lain untuk melaksanakan

penelitian.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Yang Relevan

Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang telah

peneliti lakukan, diantaranya :

a. Arda, Rayandra (2015) pada Kreatif Mengembangkan Media

Pembelajaran mengatakan bahwa Media merupakan salah satu faktor

yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran di sekolah karena

dapat membantu proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa

ataupun sebaliknya. Penggunaan media secara kreatif dapat

memperlancar dan meningkatkan efesiensi pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Fadhlul Amdhi Yul (2016) pada Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran CD Tutorial Terhadap Hasil Belajar pada Mata Kuliah

Desain Web di AMIK DP Kerinci mengatakan bahwa pembelajaran

menggunakan media CD Tutorial dapat menumbuhkan kreatifitas dan

motivasi mahasiswa untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan niat

belajar mahasiswa.

Berdasarkan hal diatas, Peneliti menarik kesimpulan bahwa penggunaan

CD tutorial sebagai media pembelajaran pada pelajaran TIK patut untuk dicoba

karena selain meningkatkan nilai siswa, hal tersebut juga dapat meningkatkan

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

kreativitas dan motivasi belajar siswa sehingga pembelajaran tidak hanya

bertumpu pada penjelasan guru tapi juga dapat mengasah critical thinking siswa

untuk lebih memahami pembelajaran.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar.

Medόё adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima

pesan. Asosiasi Teknologi Dan Komunikasi Pendidikan (Association Of

Education And Communication Technologi/ AECT) di amerika,

membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang

untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa

media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang

dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970)

berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan

pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, filem, kaset,

audiovisual adalah contoh-contohnya.

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA)

memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk

komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media

hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apa pun

batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi dan tujuan pembelajaran tercapai (Sadiman,

dkk 2010: 7).

Media pembelajaran merupakan suatu alat/ wahana yang jika tidak

digunakan dengan baik dapat menjadikan pembelajaran menjadi 7

verbalisme, salah tafsir, perhaian tidak terpusat, dan tidak terjadinya

pemahaman yang baik oleh siswa. Sedangkan media pembelajaran jika

digunakan dengan baik dapat menjadikan pembelajaran menjadi

peransang, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan presepsi yang

sama oleh semua siswa, sehingga hakikat dari media yaitu untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima benar-benar memenuhi

fungsinya. Berdasarkan definisi tersebut, Peneliti menyimpulkan bahwa

media pembelajaran (Power Point Presentation) adalah suatu alat/

wahana yang dapat memudahkan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik

perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang

kegiatan belajar siswa.

b. Jenis Media Pembelajaran

Untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa, biasanya

guru menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar,

model, atau alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit,

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar. Inilah

yang disebut dengan media pembelajaran.

Media pembelajaran juga merupakan komponen intruksional yang

meliputi pesan, orang, dan peralatan. Yaitu wahana penyalur informasi

belajar atau informasi pesan. Media pembelajaran banyak sekali jenis dan

macamnya. Kita bisa memanfaatkan berbagai jenis media yang ada untuk

menunjang proses belajar, apalagi di zaman sekarang ini peran teknologi

sudah terasa dan telah masuk ke berbagai aspek, termasuk dunia

pendidikan.

Tak heran jika sekarang banyak ditemui para pendidik dan guru

mengajar siswanya menggunakan bermacam macam media pembelajaran,

contoh media pembelajaran yang biasa ditemui misalnya proyektor, video,

DVD dan lain sebagainya.

Seseorang guru harus dapat memilih salah satu media

pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

Penggunaan atau pemilihan media harus disesuaikan dengan materi dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Terdapat enam jenis dasar dari

media pembelajaran menurut Heinich and Molenda (2005) (Dadang, 2009)

yaitu:

a) Teks.

Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang

mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi

daya tarik dalam penyampaian informasi.

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

b) Media Audio.

Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan.

Membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan.

Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan

lainnya.

c) Media Visual

Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti

gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster,papan

buletin dan lainnya.

d) Media Proyeksi Gerak.

Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV,

videokaset (CD, VCD, atau DVD).

e) Benda-bendaTiruan/miniature

Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan diraba oleh

siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik obyek

maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan

baik.

f) Manusia.

Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ahli di bidang/materi

tertentu.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

3. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian

a. Kelebihan Media Pembelajaran berbasis CD Tutorial

Berdasarkan dari hasil pengamatan selama penelitian,

peneliti menemukan beberapa kelebihan dari penggunaan

media pembelajaran berbasis CD turorial diantaranya :

a) Siswa mampu berinteraksi langsung dengan computer.

Berinteraksi dengan computer tentu akan terdapat

perbedaan yang signifikan dengan berhadapan dengan

manusia. Dengan sering berinteraksinya siswa dengan

computer, maka mereka bisa memanfaatkan kelebihan

komunikasi di era yang sangat canggih seperti saat ini.

b) Menambah Pengetahuan.

Pengetahuan yang dimaksud adalah materi pembelajaran

yang disajikan dalam bentuk CD Berbasis Tutorial, di mana

materi tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga dapat

memberikan kemudahan dalam menyamoaikan proses

pembelajaran melalui CD Tutorial terhadap siswa.

c) Tampilan audio visual yang menarik.

Menarik disini tentu saja jika dibandingkan dengan media

konvensional seperti buku atau media dua dimensi lainnya.

Terlihat bahwa CD tutorial lebih menarik bagi siswa dari

sisi tampilan audio visualnya karena menggunakan gambar

animasi gerak yang menarik dan mempunyai sistem

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

interaksi yang bersifat langsung yang tidak dimiliki oleh

media cetak seperti buku atau media elektronik yang lain

seperti TV, film, dan audio.

d) Siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung

kepada guru.

Siswa dapat mulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri

sesuai dengan keinginannya. Selain itu materi-materi yang

diajarkan dalam CD tersebut dapat langsung dipraktekkan

oleh siswa. Terdapat juga fungsi repeat, bermanfaat untuk

mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan

secara menyeluruh. Dengan menggunakan aplikasi

mutimedia, kita dapat menggabungkan berbagai elemen

diantanya gambar, teks, suara, animasi, maupun video. CD

interaktif dapat membantu mempertajam pesan yang

disampaikan dengan indera dan menarik minat, karena

merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan.

b. Kekekurangan Media Pembelajaran berbasis CD Tutorial

Namun dalam penggunaannya terdapat beberapa

kendala seperti dibutuhkan keterampilan khusus untuk

menyusun CD Tutorial, selain itu keterbatasan persediaan

komputer yang ada di sekolah juga mempengaruhi kelancaran

pembelajaran menggunakan CD Tutorial.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keunggulan

menggunakan CD Tutorial yaitu siswa tidak terpacu pada guru

tetapi siswa dapat belajar mandiri, maksudnya siswa tidak

harus menunggu informasi yang diberikan dari guru tetapi

siswa berinteraksi langsung dengan media. Selain itu CD

tutorial disusun dengan menggabungkan gambar, animasi, teks

dan suara sehingga lebih menarik. Disisi lain penggunaan CD

tutorial sangat dibatasi oleh ketersediaan komputer sebagai

sarana dan keterampilan serta kreatifitas guru untuk menyusun

CD tutorial semenarik mungkin

4. Pengertian Video CD Tutorial

Jarice Hanson (1987: 23) mengungkapkan pengertian video dalam

kutipan sebagai berikut:

“video is a unique form of visual communication that has been

influenced by historical factors, technical development, and criticism

given to other form of media. Defining video is difficult because

we have been introduced to the medium through a number of

related technologies– most of which grew from the development of

other form of media. The term „video‟ relates to a process, and can

denote either the actual visual image.”

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 1230),

tutorial adalah (1) Pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk

seorang mahasiswa atau sekelompok kecil mahasiswa, (2) Pengajaran

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

tambahan melalui tutor. Selanjutnya Cheppy Riyana (2007: 2) menjelaskan

bahwa media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan

visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,

prosedur, teori aplikasi untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi

pembelajaran.

Selanjutnya Smaldino, Lowther, dan Russell (2011: 404-406)

menjelaskan bahwa video tersedia untuk hampir seluruh jenis topik dan untuk

jenis pemelajar di seluruh ranah pengajaran kognitif, afektif, kemampuan

motorik, interpersonal. Mereka bisa membawa para pembelajar hampir ke

mana saja memperluas minat siswa melampaui dinding ruang kelas. Benda-

benda yang besar untuk dibawa ke dalam kelas, peristiwa yang berbahaya

untuk diamati seperti gerhana matahari. Waktu dan biaya dari kunjungan

lapangan bisa dihindari.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

video tutorial adalah adalah rangkaian gambar hidup yang ditayangkan oleh

seorang pengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran untuk membantu

pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran sebagai bimbingan atau

bahan pengajaran tambahan kepada sekelompok kecil peserta didik.

5. Hasil Belajar

e) Pengertian Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran.

Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil

belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi

hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya

pengajaran dari puncak proses belajar. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan

Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif,

sebagai berikut:

a) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah

dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan

dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.

b) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna

tentang hal yang dipelajari.

c) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah

untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya,

menggunakan prinsip.

d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan

baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.

e) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Misalnya kemampuan menyusun suatu program.

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan

menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut

mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat

dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data

pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini

adalah hasil belajar kognitif TIK yang mencakup tiga tingkatan yaitu

pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.

f) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan

pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:

a) Faktor Internal

Factor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor

psikologis. Faktor internal yang mempengaruhi Hasil belajar yang pertama

adalah Aspek fisiologis. Untuk memperoleh hasil Hasil belajar yang baik,

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

kebugaran tubuh dan kondisi panca indera perlu dijaga dengan cara :

makanan/minuman bergizi, istirahat, olah raga. Tentunya banyak kasus

anak yang prestasinya turun karena mereka tidak sehat secara fisik.

Faktor internal yang lain adalah aspek psikologis. Aspek

psikologis ini meliputi : inteligensi, sikap, bakat, minat, motivasi dan

kepribadian. Factor psikologis ini juga merupakan factor kuat dari Hasil

belajar, intelegensi memang bisa dikembangkang, tapi sikap, minat,

motivasi dan kepribadian sangat dipengaruhi oleh factor psikologi diri kita

sendiri. Oleh karena itu, berjuanglah untuk terus mendapat suplai motivasi

dari lingkungan sekitar, kuatkan tekad dan mantapkan sikap demi masa

depan yang lebih cerah. Berprestasilah.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Selain

faktor internal, Hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor

eksternal meliputi beberapa hal, yaitu:

(1) Lingkungan Sosial, Meliputi : Teman, Guru, Keluarga Dan

Masyarakat.

Lingkungan sosial, adalah lingkungan dimana seseorang

bersosialisasi, bertemu dan berinteraksi dengan manusia disekitarnya.

Hal pertama yang menjadi penting dari lingkungan sosial adalah

pertemanan, dimana teman adalah sumber motivasi sekaligus bisa

menjadi sumber menurunnya prestasi. Posisi teman sangat penting,

mereka ada begitu dekat dengan kita, dan tingkah laku yang mereka

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

lakukan akan berpengaruh terhadap diri kita. Kalau kalian sudah

terlanjur memiliki lingkungan pertemanan yang lemah akan motivasi

belajar, sebisa mungkin arahkan teman-teman kalian untuk belajar.

Setidaknya dengan cara itu kaluan bisa memposisikan diri sebagai

seorang pelajar.

Guru, adalah seorang yang sangat berhubungan dengan

Hasil belajar. Kualitas guru di kelas, bisa mempengaruhi bagaimana

kita balajar dan bagaimana minat kita terbangun di dalam kelas.

Memang pada kenyataanya banyak siswa yang merasa guru mereka

tidak memberi motivasi belajar, atau mungkin suasana pembelajaran

yang monoton. Hal ini berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

Keluarga, juga menjadi faktor yang mempengaruhi Hasil

belajar seseorang. Biasanya seseorang yang memiliki keadaan keluarga

yang berantakan (broken home) memiliki motivasi terhadap prestasi

yang rendah, kehidupannya terlalu difokuskan pada pemecahan konflik

kekeluargaan yang tak berkesudahan. Maka dari itu, bagi orang tua,

jadikanlah rumah keluarga kalian surga, karena jika tidak, anak kalian

yang baru lahir beberapa tahun lamanya, belum memiliki konsep

pemecahan konflik batin yang kuat, mereka bisa stress melihat tingkah

kalian wahai para orang tua yang suka bertengkar, dan stress itu

dibawa ke dalam kelas.

Yang terakhir adalah masyarakat, sebagai contoh seorang

yang hidup dimasyarakat akademik mereka akan mempertahankan

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

gengsinya dalam hal akademik di hadapan masyarakatnya. Jadi

lingkungan masyarakat mempengaruhi pola pikir seorang untuk

berprestasi. Masyarakat juga, dengan segala aktifitas

kemasyarakatannya mepengaruhi tidakan seseorang, begitupun juga

berpengaruh terhadap siswa dan mahasiswa.

(2) Lingkungan Non-Sosial, Meliputi : Kondisi Rumah, Sekolah,

Peralatan, Alam (Cuaca).

Non-sosial seperti hal nya kondiri rumah (secara fisik),

apakah rapi, bersih, aman, terkendali dari gangguan yang menurunkan

Hasil belajar. Sekolah juga mempengaruhi Hasil belajar, dari

pengalaman saya, ketika anak pintar masuk sekolah biasa-biasa saja,

prestasi mereka bisa mengungguli teman-teman yang lainnya. Tapi,

bila disandingkan dengan prestasi temannya yang memiliki kualitas

yang sama saat lulus, dan dia masuk sekolah favorit dan berkualitas,

prestasinya biasa saja. Artinya lingkungan sekolah berpengaruh. cuala

alam, berpengaruh terhadap hasil belajar.

g) Macam-macam Hasil

a) Kognitif

Hasil belajar kognitif mengacu pada hasil belajar yang berkenaan

dengan pengembangan kemampuan otak dan penalaran siswa. Menurut

Bloom, domain kognitif ini memiliki enam tingkatan, yaitu ingatan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

(1) Ingatan (recall)

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Hasil belajar pada tingkat ingatan ditunjukkan dengan kemampuan

mengenal atau menyebutkan kembali fakta-fakta, istilah-istilah,

hukum, rumus yang telah dipelajarinya. Misalnya, dibahas materi

tentang jenis-jenis danau ditinjau dari segi pembentukannya. Hasil

belajar yang diharapkan adalah siswa dapat menyebutkan jenis-jenis

danau ditinjau dari segi pembentukannya. Kemampuan-kemampuan

seperti menyebutkan kembali, menunjukkan, menuliskan merupakan

kemampuan-kemampuan dalam tingkat hasil belajar ingatan. Seperti

yang dikemukakan tadi, yaitu siswa dapat menyebutkan jenis-jenis

danau dari segi pembentukannya hanya kemampuan mengingat atau

menghafal nama atau jenis danau berdasarkan pembentukannya.

(2) Pemahaman (comprehension)

Hasil belajar yang dituntut dari tingkat pemahaman adalah kemampuan

menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Apabila kita

membahas tentang lambang negara, kemudian hasil belajar yang

dicapai siswa adalah dapat menjelaskan arti lambang negara. Hasil

belajar tersebut merupakan contoh kemampuan pemahaman. Siswa

dapat menjelaskan lambang negara artinya siswa tersebut dapat

menjelaskan makna yang terkandung dalam lambang negara tersebut.

Hasil belajar pemahaman terdiri atas tiga tingkatan, yaitu pemahaman

terjemahan, penafsiran, dan eksrapolasi.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

(a) Pemahaman Terjemahan

Kemampuan menjelaskan lambang negara merupakan salah

satu contoh hasil belajar pemahaman terjemahan. Contoh lain

dari hasil belajar pemahaman jenis terjemahan adalah dalam

belajar Bahasa Inggris. Pada saat pembelajaran berlangsung,

guru menyajikan suatu cerita. Setelah selesai mengikuti

pelajaran ini guru mengharapkan para siswa dapat menjelaskan

cerita yang disajikan tersebut. Dengan kata lain, kemampuan

siswa menerjemahkan kalimat atau cerita Bahasa Inggris

kedalam Bahasa Indonesia merupakan contoh hasil belajar

pemahaman jenis terjemahan.

(b) Pemahaman Penafsiran

Seorang siswa dikatakan telah mencapai tingkat pemahaman

penafsiran apabila siswa tersebut telah dapat menjelaskan atau

menarik kesimpulan dari apa yang diberikan. Misalnya,

seorang guru memberikan sebuah tabel tentang keadaan curah

hujan di Indonesia. Setelah mempelajari tabel tersebut siswa

dapat menyimpulkan keadaan curah hujan di indonesia. Hasil

belajar tersebut merupakan hasil belajar tingkat penafsiran.

Mungkin anda bertanya, mengapa kemampuan menyimpulkan

keadaan curah hujan merupakan hasil belajar pemahaman

tingkat penafsiran. Kemampuan siswa menyimpulkan keadaan

curah hujan di Indonesia merupakan contoh hasil belajar

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

pemahaman tingkat penafsiran karena hasil belajar tersebut

menuntut siswa untuk menafsirkan data curah hujan di

Indonesia. Kemudian, berdasarkan penafsiran tersebut siswa

dituntut untuk mampu menetukan curah hujan di Indonesia

sesuai dengan kriteria kering, basah, lembab, atau sangat

lembab. Jadi, seorang siswa dikatakan telah mencapai hasil

belajar pemahaman tingkat penafsiran apabila siswa tersebut

telah mampu menjelaskan suatu konsep.

(c) Pemahaman Ekstrapolasi

Pemahaman ekstrapolasi adalah kemampuan melihat dibalik

yang tertulis. Misalnya, seorang guru sedang membahas

perkembangan Koperasi Unit Desa (KUD) di Indonesia.

Setelah mempelajari materi tersebut siswa dapat menunjukkan

jumlah KUD di Indonesia yang akan berbadan hukum pada

waktu tertentu. Hasil belajar yang dicapai siswa tersebut

termasuk kedalam hasil belajar pemahaman tingkat

ekstrapolasi karena siswa telah dapat meramalkan sesuatu.

(d) Penerapan (application)

Hasil belajar penerapan adalah kemampuan menerapkan suatu

konsep, hukum, atau rumus pada situasi baru. Kemampuan

penerapan atau aplikasi menuntut adanya konsep, teori,

hukum, dalil, rumus, prinsip, dan yang sejenisnya. Kemudian,

konsep, rumus, dalil, hukum tersebut diterapkan dalam

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

pemecahan suatu masalah dalam situasi tertentu. Sebagai

contoh, hasil belajar yang diharapkan dikuasai siswa adalah

siswa dapat menghitung jumlah penduduk Indonesia pada

tahun 2005. Untuk memperoleh atau mencapai kemampuan

menghitung jumlah penduduk, siswa harus memahami rumus

yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk terlebih

dahulu, baru kemudian siswa menerapkan rumus tersebut

dalam menghitung jumlah penduduk Indonesia pada tahun

2005. Contoh lain, misalnya seorang guru dalam pelajaran

Matematika akan membahas mengenai persamaan kuadrat.

Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat

menghitung persamaan kuadrat dengan menggunakan rumus

ABC. Apakah hasil belajar tersebut merupakan hasil belajar

penerapan?. Kemampuan menggunakan rumus ABC dalam

menghitung persamaan kuadrat merupakan hasil belajar

penerapan. Dalam kemampuan tersebut siswa dituntut untuk

tidak hanya memahami rumus ABC, tetapi lebih dari itu, yaitu

siswa harus dapat menggunakan rumus tersebut dalam

menghitung persamaan kuadrat.

(e) Analisis (analysis)

Hasil belajar analisis adalah kemampuan untuk memecahkan,

manguraikan suatu integritas atau kesatuan yang utuh menjadi

unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti. Hasil

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

belajar analisis ditunjukkan dengan kemampuan menjabarkan

atau menguraikan atau merinci suatu bahan atau keadaan

kedalam bagian-bagian yang lebih kecil, unsur-unsur atau

komponen-komponen sehingga terlihat jelas hubungan antara

komponen yang satu dengan yang lain. Pada hasil belajar

analisis terdapat tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut.

(i) Analisis Elemen

Analsis elemen adalah kemampuan merumuskan asumsi-

asumsi serta mengidentifikasi unsur-unsur penting yang

mendukung asumsi yang telah ditentukan. Contoh hasil

belajar pada tingkat analisis elemen adalah kemampuan

mengenal asumsi-asumsi yang tidak ditetapkan dalam

suatu uraian, kemampuan membedakan pernyataan-

pernyataan faktual dengan pernyataan normatif.

(ii) Analisis Hubungan

Hasil belajar pada tingkat analisis hubungan adalah hasil

belajar yang menuntut kemampuan mengenal unsur-unsur

dan beberapa pola hubungan serta sistem atau hipotesisnya.

Kalau pada tingkat analsis elemen, siswa hanya

menjelaskan apa yang ingin disampaikan dari sebuah

komunikasi maka pada analisis hubungan, siswa sudah

mampu menghubungkan bagian-bagian atau elemen-

elemen dari suatu komunikasi. Misalnya, siswa mampu

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

menemukan sebab-sebab menurunnya daya beli

masyarakat berdasarkan data yang tersedia.

(iii) Analisis Prinsip-Prinsip Yang Terorganisasi

Kemampuan atau hasil belajar pada tingkat analisis

prinsip-prinsip terorganisasi adalah hasil belajar yang

menunjukkan kemampuan memisahkan dasar-dasar yang

dipergunakan dalam organisasi suatu komunikasi.

Kemampuan-kemampuan yang tergolong dalam tingkat

analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi adalah

kemampuan mengenal bentuk dari pola suatu karya sastra

atau karya seni, kemampuan mengenal inti pandangan.

Misalnya, siswa mampu menentukan nasihat yang tersirat

dari suatu cerita.

(f) Sintesis (synthesis)

Hasil belajar sintesis adalah hasil belajar yang menunjukka

kemampuan untuk menyatukan beberapa jenis informasi yang

terpisah-pisah menjadi satu bentuk komunikasi yang baru dan

lebih jelas dari sebelumnya. Hasil belajar sintesis juga

dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut.

(i) Kemampuan Melahirkan Suatu Komunikasi Yang Baik

Kemampuan melahirkan suatu bentuk komunikasi yang

unik adalah hasil belajar yang mencerminkan kemampuan

siswa untuk membuat karya tulis. Kemampuan ini disebut

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

unik karena suatu karya tulis tentang topik yang sama yang

ditulis oleh dua orang akan menunjukkan hasil yang

berbeda. Hasil belajar yang termasuk pada tingkatan ini

adalah kemampuan menulis cerita, esei untuk kesenangan

pribadi atau untuk menghibur orang lain, kemampuan

menceritakan perjalanan pribadi secara efektif, kemampuan

menulis komposisi musik yang sederhana.

(ii) Kemampuan Membuat Rancangan

Contoh kemampuan pada tingkat ini adalah kemampuan

menentukan rencana atau langkah yang baru. Kalau dalam

hasil belajar penerapan, yang dituntut adalah kemampuan

menerapkan pengetahuan dalam situasi yang baru. Dalam

hasil belajar penerapan, yang baru adalah masalah yang

dihadapi. Sedangkan dalam hasil belajar sintesis, yang baru

adalah usaha penyelesaiannya. Contoh rumusan tujuan pada

tingkat ini adalah siswa mampu menyimpulkan langkah-

langkah yang harus ditempuh masyarakat untuk mencegah

penyebaran penyakit.

(iii) Kemampuan Mengembangkan Suatu Tatanan (Set)

Hubungan Yang Abstrak

Kemampuan pada tingkat ini adalah hasil belajar yang

menunjukkan kemampuan merumuskan hipotesis

berdasarkan gejala dan fakta yang diobservasi, menarik

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

kesimpulan yang bersifat generalisasi, mengubah hipotesis

berdasarkan hal-hal yang baru, dan sebagainya.

(g) Penilaian (evaluation)

Hasil belajar evaluasi adalah hasil belajar yang menunjukkan

kemampuan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu

berdasarkan pertimbangan yang dimiliki atau kriteria yang

digunakan. Ditinjau dari sudut siswa, ada dua sumber kriteria

yang dapat digunakan, yaitu kriteria yang dikembangkan

sendiri oleh siswa dan kriteria yang diberikan oleh guru.

Bloom membagi hasil belajar evaluasi atas pertimbangan yang

didasarkan bukti-bukti dari dalam dan berdasarkan kriteria dari

luar. Evaluasi yang didasarkan pada pertimbangan dengan

bukti-bukti dari dalam berhubungan dengan masalah-masalah

ketepatan alur logika, konsistensi, dan kriteria internal lainnya.

Sedangkan evaluasi dengan pertimbangan kriteria dari luar

berkenaan dengan kriteria yang dapat diterima secara

universal. Hasil belajar yang didasarkan pada kesetimbangan

dengan kriteria dari luar menuntut kemampuan siswa untuk

menyeleksi atau mengingat kriteria. Misalnya, ketika

dihadapkan pada suatu kasus, siswa mampu

mempertimbangkan langkah-langkah yang harus ditempuh

untuk mengatasi kasus tersebut. Dalam mencapai kemampuan

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

ini siswa harus mempertimbangkan langkah yang diambil

berdasarkan ketepatgunaan, ketepatan waktu, dampaknya.

b) Afektif

Hasil belajar efektif mengacu kepada sikap dan nilai yang

diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Bloom, dkk.

mengemukakan 5 tingkatan hasil belajar afektif.

(1) Menerima (receiving)

Kemampuan menerima mengacu pada kepekaan individu dalam

menerima rangsangan (stimulus) dari luar. Siswa dianggap telah

mencapai sikap menerima apabila siswa tersebut mampu menunjukkan

kesadaran, kemauan dan perhatian terhadap sesuatu, serta mengakui

kepentingan dan perbedaan. Contoh rumusan tujuan yang termasuk

kategori sikap menerima adalah menyadari pentingnya belajar,

memperhatikan tugas yang diberikan guru, menunjukkan perhatian

pada penjelasan temannya.

(a) Menanggapi (responding)

Kemampuan menanggapi mengacu pada reaksi yang diberikan

individu terhadap stimulus yang datang dari luar. Siswa dianggap

telah memiliki sikap menanggapi apabila siswa tersebut telah

menunjukkan kepatuhan pada peraturan, tuntutan atau perintah

serta berperan aktif dalam berbagai kegiatan. Contoh rumusan

tujuan yang menuntut kemampuan siswa untuk bersikap

menanggapi adalah melaksanakan kerja kelompok,

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

menyumbangkan pendapat dalam diskusi kelompok, menolong

teman yang mengalami kesulitan.

(b) Menghargai (valuing)

Kemampuan menghargai mengacu pada kesediaan individu

menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. Seorang

siswa dianggap telah memiliki sikap menghargai apabila siswa

tersebut telah menunjukkan perilaku menerima suatu nilai,

menyukai suatu objek atau kegiatan, menyepakati pejanjian,

menghargai karya seni, pendapat atau ide, bersikap positif atau

negatif terhadap sesuatu, mengakui. Contoh rumusan tujuan yang

menunjukkan sikap menghargai adalah mengumpulkan tugas

dengan tepat waktu, menolak diajak kerja sama dalam hal yang

tidak baik, tidak menertawakan pendapat temannya.

(c) Mengatur Diri (Organizing)

Kemampuan mengatur diri mengacu pada kemampuan membentuk

atau mengorganisasikan bermacam-macam nilai serta menciptakan

sistem nilai yang baik. Siswa dianggap telah menguasai sikap pada

tahap mengatur diri apabila siswa tersebut telah menunjukkan

kemampuannya dalam membentuk sistem nilai, menangkap

hubungan antar-nilai, bertanggung jawab dalam melakukan

sesuatu. Contoh rumusan tujuan yang termasuk dalam kategori ini

diantaranya menyadari kelebihan dan kelemahan dirinya,

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

mempertanggung jawabkan kegiatan yang telah dilakukannya,

menyelaraskan hak dan kewajibannya.

(d) Menjadikan Pola Hidup (Characterization)

Menjadikan pola hidup mengacu kepada sikap siswa dalam

menerima sistem nilai dan menjadikannya sebagai pola kepribadian

dan tingkah laku. Siswa dianggap telah menguasai kemampuan ini

a/pabila siswa tersebut telah menunjukkan kepercayaan diri,

disiplin pribadi, serta mampu mengontrol perilakunya sehingga

tercermin dalam pola hidupnya. Contoh rumusan tujuan yang

termasuk kategori ini diantaranya adalah siswa disiplin dalam

menggunakan waktu luangnya, mengemukakan pendapat dengan

sopan, membiasakan hidup sehat.

c) Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik mengacu pada kemampuan bertindak. Hasil

belajar psikomotorik terdiri atas 5 tingkatan sebagai berikut.

(1) Persepsi

Kemampuan persepsi mengacu kepada kemampuan individu dalam

menggunakan indranya, memilih isyarat, dan menerjemahkan isyarat

tersebut ke dalam bentuk gerakan. Siswa dikatakan telah menguasai

kemampuan persepsi apabila siswa tersebut telah menunjukkan

kesadarannya akan adanya objek dan sifat-sifatnya. Misalnya,

kemampuan memukul bola. Pada tahap ini siswa hanya mampu

memukul bola tanpa memperhatikan faktor apapun.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

(2) Kesiapan

Pada tahap ini individu dituntut untuk menyiapkan dirinya untuk

melakukan suatu gerakan. Kesiapan ini meliputi kesiapan mental, fisik,

dan emosional. Kesiapan mental mencakup kesiapan menentukan

gerakan, memperkirakan waktu, memusatkan perhatian. Kesiapan fisik

mengacu pada kesesuaian anatomis, misalnya posisi berdiri, posisi

tangan. Sedangkan kesiapan emosional berkaitan dengan

keseimbangan emosi agar gerakannya terkontrol dengan baik. Kembali

pada gerakan memukul bola, siswa dianggap telah menguasai

kemampuan ini apabila siswa tersebut telah menunjukkan sikap badan

yang tepat untuk memukul bola.

(3) Gerakan terbimbing

Kemampuan melakukan gerakan terbimbing mengacu pada

kemampuan individu melakukan gerakan yang sesuai dengan prosedur

atau mengikuti petunjuk instruktur atau pelatih. Siswa dianggap telah

menguasai kemampuan pada tahap ini apabila siswa tersebut telah

meniru gerakan yang dicontohkan atau mencoba-coba sampai gerakan

yang benar dikuasainya. Kita ambil contoh kemampuan memukul bola.

Apabila pada tingkatan kesiapan siswa hanya memukul bola dengan

sikap yang benar maka pada tingkatan gerakan terbimbing siswa sudah

dapat meniru gerakan pelatih dalam memukul bola yang benar.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

(4) Bertindak secara mekanis

Kemampuan motorik pada tingkat ini mengacu pada kemampuan

individu untuk melakukan tindakan yang seolah-olah sudah otomatis.

Kemampuan bertindak secara mekanis ditunjukkan oleh kelancaran,

kemudahan, serta ketetapan melakukan tindakan tersebut. Berkenaan

dengan kemampuan memukul bola, siswa dianggap telah menguasai

kemampuan ini apabila siswa tersebut telah menunjukkan kemampuan

memukul bola dengan lancar, mudah, dan tetap. Tindakan tersebut

seolah-olah sudah menjadi kebiasaannya.

(5) Gerakan kompleks

Kemampuan ini merupakan kemampuan bertindak yang paling tinggi

pada ranah psikomotorik. Gerakan yang dilakukan sudah didukung

oleh suatu suatu keahlian. Siswa dianggap telah menguasai

kemampuan pada tingkatan ini apabila siswa tersebut telah melakukan

tindakan tanpa keraguan dan otomatis. Tanpa keraguan di sini

mengacu pada tindakan yang terampil, halus, efisien dalam waktu,

serta usaha yang minimal. Otomatis di sini mengacu pada kemampuan

individu untuk bertindak sesuai dengan situasi atau masalah yang

dihadapi. Misalnya, dalam suatu pertandingan, siswa mampu memukul

bola yang dapat mengecoh lawan mainnya. Oleh karena itu, tingkatan

ini menuntut kreativitas siswa dalam bertindak.

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

B. Kerangka Pikir

Belajar adalah suatu yang kegiatan kompleks. Tiap orang

mempunyai ciri yang unik untuk belajar, hal itu terutama di sebabkan ciri

efesiensi mekanisme penerimanya dan kemampuan tanggapannya. Seorang

pelajar yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah

rangsangan dari luar yang ditanggapi.

Siswa di dalam belajar membutuhkan sesuatu yang menarik agar

apa yang disampaikan oleh guru dapat diperhatikannya. Dalam hal ini media

dalam proses belajar sesuatu yang sangat penting. Begitu pentingnya media

dalam keberlangsungan proses pembelajaran, maka guru dituntut untuk

memiliki keterampilan mengelola media pembelajaran. Agar pesan-pesan

yang ingin disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Semakin

kreatif guru mengelola media pembelajaran, maka semakin mudah

mentransfer materi pelajaran kepada peserta didik, dan semakin jelas yang

ingin dicapai.

Penerapan media pembelajaran power point terhadap hasil belajar

siswa dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-

pengaruh psikologis terhadap siswa.

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Gambar 2.1 Pola kerangka pikir

Pembelajaran TIK

Model pembelajaran

tutorial

CD Tutorial

Posttest Pretest

Rekomendasi

Pengruhpengaruh

Hasil Belajar

Analisis

Temuan

PengaPruhPengpengar

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang diharapkan tersebut,

maka peneliti menentukan hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh

penerapan media pembelajaran berbasis tutorial terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran TIK kelas XII SMAN 4 Bulukumba.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diambil adalah penelitian pre-eksperimen

dengan model pendekatan quantitative. Penelitian pre-eksperimen merupakan

suatu penelitian yang menjawab pertanyaan “jika kita melakukan sesuatu

pada kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi?”.

Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang

di control secara ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada

kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen.

Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah

suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang

dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu,

penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam

rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap

kelompok yang dikenakan perlakuan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one

group pre test and post test design. Desain penelitian ini hanya dilaksanakan

satu kelompok saja yang dipilih secara random dan tidak dilakukan test

kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Pada

rancangan penelitian ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol satu

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

kelas/kelas yang sama. Langkah pertama dalam pengambilan data adalah

melakukan test awal (pretest). Tes ini dilakukan untuk mengetahui skor murid

sebelum diberi perlakuan (treatment).

Setelah dilakukan tes awal, langkah selanjutnya yaitu memberikan

perlakuan, dalam hal ini bentuk perlakuannya adalah hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis tutorial sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Setelah Perlakuan selesai dilakukan,

selanjutnya dilakukan tes akhir (posttest) kemudian menganalisis dengan uji-t

dan mendeskripsikan pengaruh penerapan media pembelajaran berbasis

tutorial terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas XII SMAN

4 Bulukumba.

Adapun urutan desain penelitian terlihat jelas pada tabel di bawah ini:

Pretest Treatment Posttest

T1 X T2

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

T1 : Tes awal (Pretest) sebelum perlakuan diberikan

T2 : Posttest setelah perlakuan diberikan

X : Perlakuan (Treatment) Pembelajaran TIK dengan menggunakan

media pembelajaran berbasis tutorial.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMAN 4 Bulukumba, Kecamatan

Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Kode Pos: 92653.. Penelitian eksperimen

ini dilakukan di SMAN 4 Bulukumba.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih sangat erat

kaitannya dengan suatu masalah yang ingin diteliti, populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2015:117).

Jadi populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan objek

penelitian yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Populasi

penelitian ini adalah siswa kelas XII SMAN 4 Bulukumba.

Tabel 3.2. Jumlah Siswa Kelas XII IPA 2 SMAN 4 Bulukumba

No. Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Ket. Laki - Laki Perempuan

1. XII IPA 2 8 24 32

Jumlah 8 24 32

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang hendak diteliti

(Suharsimi Arikunto, 2006:131). Sedangkan menurut Sugiyono

(2015:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik total sampling. Menurut Sugiyono (2013: 118) total

sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan populasi. Penentuan sampel dilakukan dengan hanya satu kelas

yang memiliki kesamaan karakter, baik dari aspek kognitif, afektif dan

psikomotoriknya.

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013: 61) Operasional variabel adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal te rsebut, kemudian

ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013: 61)

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y).

1) Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono 2013:

61). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penggunaan media

pembelajaran berbasis tutorial.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2013: 61). Variabel

terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa.

F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena yang diamati. Instrumen penelitian yang digunakan

adalah tes tertulis yang terdiri dari 30 butir soal. Instrumen tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah intstrumen hasil belajar TIK peserta

didik yang di buat dan di kembangkan sendiri oleh peneliti dengan

menggunakan indicator hasil.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

cara-cara memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian. Teknik

pengumpulan data ini menggunakan tes yang terdiri dari pilihan ganda, fill in

the blank dan essay. Instrumen tes berupa soal-soal hasil belajar TIK peserta

didik.

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau

kejadian yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Hal ini

dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Secara rinci teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Skor hasil belajar peserta didik diperoleh dari tes yang di lakukan..

2) Dokumentasi berupa foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran

yang diperoleh dari setiap pertemuan penelitian.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

G. Validasi Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (Arikunto, 2009: 67). Sementara

Sugiyono (2013: 173) mengatakan jika instrumen dikatakan valid berarti

menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid

sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

yang seharusnya diukur.

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah hasil

belajar siswa. Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah

pengujian validitas konstruksi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas

konstruksi apabila 15 butir soal yang membangun tes tersebut mengukur

setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional

Khusus. Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari

ahli (judgment experts).

Setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan

diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan

dengan para ahli dengan cara meminta pendapatnya tentang instrumen yang

telah disusun itu. Dalam hal ini, ahli yang dimintai pendapatnya adalah dosen

pembimbing penulisan proposal yang telah ditentukan dari jurusan.

H. Teknik Analisis Data

Peneliti menganalisa data menggunakan metode sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata skor pre-tes dan post-tes.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

2. Menghitung presentasi peningkatan pencapaian.

3. Menghitung perbedaan signifikan antara hasil pre-test dan post-test

siswa.

4. Menghitung t-test dari nilai Pre-test dan post-test untuk menemukan

perbedaan diantara mereka.

Metode analisis data adalah proses untuk menemukan data di dala

penelitian. Teknik analisis data menggunakan t-test. Dalam menganalisa

nilai menggunakan t-test, penulis harus menemukan mean, modus, median

dan standar deviasi kedua tes (pre dan post)

1. Rumus Mean

Dimana: = Nilai rata-rata (mean)

∑ = Total Nilai

N = Jumlah Siswa

(Subana, et al, 2005 dalam Andriani, 2019)

2. Presentasi peningkatan pencapaian:

X2-X1

P =

Where: P= Presentase

X2= Rata-rata skor Post-test

X1= Rata-rata skor of Pre-test

(Gay in Goestina, 2016 dalam Andriani, 2019)

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

3. Setelah mengumpulkan data siswa, pengelasan nilai siswa dapat dilakukan

melalui kriteria :

Table 3.3. Klasifikasi Nilai Siswa

Nilai Klasifikasi

96 – 100 Menakjubkan

86 – 95 Sangat Bagus

76 – 85 Bagus

66 – 75 Cukup Bagus

56 – 65 Cukup

36 – 55 Buruk

00 – 35 Sangat Buruk

(Depdikbud 2010 dalam Andriani, 2019)

4. Perbedaan signikan antara hasil pre-tes dan post-tes menggunakan

T =

1

2

2

NN

N

dd

Md

Dimana:

T = Signifikan Tes

D = Perbedaan antara Pre-tes dan Post-tes (X1–X2)

Md = Rata-rata Ds

∑ ∑

N = Jumlah siswa

(Subana, et al, 2005 dalam Andriani, 2019)

5. Kriteria dari Percobaan Hipotesis sebagai berikut:

Table 3.4. Percobaan Hipotesis

Perbandingan Hipotesis

H0 H1

= Jumlah square

= The square of

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

t-test < t-table Diterima Diterima

t-test > t-table Ditolak Ditolak

(Subana, et al, 2005 dalam Andriani, 2019)

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah

dan dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji

hipotesis. Teknik analisis data yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah

analisis uji-t..

Penggunaan teknik analisis dengan menggunakan uji-t

dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kemampuan hasil belajar siswa

antara kelompok eksperimen yang menggunakan media pembelajaran berbasis

tutorial dengan tidak menggunakan media pembelajaran berbasis tutorial.

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian

prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui

data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen

atau tidak.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data

sebagai berikut:

Uji Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya

adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t ini

digunakan untuk menguji nilai rata-rata dari kelompok tersebut memiliki

perbedaan atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan

program SPSS untuk menghitung uji-t.

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya rata-rata pretest dan

posttest hasil belajar siswa adalah sama.

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, artinya rata-rata pretest dan

posttest hasil belajar siswa adalah berbeda.

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : μ1 = μ2

H1 : μ1 ≠ μ2

Keterangan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh media pembelajaran berbasis tutorial

terhadap hasil belajar siswa pada kelas XII SMAN 4 Bulukumba.

H1 : Terdapat pengaruh media pembelajaran berbasis tutorial terhadap

hasil belajar siswa pada kelas XII SMAN 4 Bulukumba.

μ1 : Rata-rata Keterampilan menulis karangan siswa dengan menggunakan

media pembelajaran berbasis tutorial.

μ2 : Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Berikut adalah penelitian pengaruh penerapan media pembelajaran

berbasis tutorial terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas XII

SMAN 4 Bulukumba

1. Analisis Deskriptif.

Setelah dilakukan penelitian pada kelas eksperimen. Dimana data

yang diolah pada penelitian ini adalah data tes akhir penelitian dengan

diberikannya perlakuan. Siswa diberikan pre-test dan post-test dengan

jumlah soal yang sama yaitu 20 butir soal untuk masing-masing tes uji

coba yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas soal

Pengaruh penerapan media pembelajaran berbasis tutorial terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas XII SMAN 4

Bulukumba Berdasarkan hasil observasi dalam kelas selama proses

pembelajaran, peneliti memperoleh data dari instrument tersebut

dirangkum pada setiap akhir pembelajaran.

Table 4.1 Nilai siswa pada Pre-test dan Post-test

Nilai Siswa Improvement

(%) Pre-test Post-test

55.3 75.3 20%

Berdasarkan analisis hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada

Table 4.1, presentasi pencapaian siswa dalam penerapan media

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

pembelajaran berbasis tutorial meningkat hingga 20%. Dengan skor rata-

rata pre-test adalah 55.3 % dan post-test 75.3% yang berarti terdapat

peningkatan yang baik pada minat belajar siswa menggunaka media

pembelajaran berbasis tutorial.

Gambar 4.1 Grafik rata-rata nilai pre-test dan post-test

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa peningkatan pengaruh penerapan

media pembelajaran berbasis tutorial terhadap hasil belajar siswa dari pre-

test dengan skor 55.3% (Buruk) dan post-test dengan skor 75.3% (Cukup

Bagus). Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media

pembelajaran berbasis CD tutorial dapat diimplementasikan guru mata

pelajaran TIK karena dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Dari gambar 4.1 pada histogram terlihat bahwa kurva normal

membentuk seperti gunung melenceng ke kanan yang berarti bahwa data

yang diperoleh positif, sehingga dapat dikatakan data terdistribusi normal.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pre-test Post-test

Pembelajaran Berbasis Tutorial

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL
Page 67: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Table 4.2 Klasifikasi penerapan media pembelajaran

berbasis tutorial (Pre-test)

No Classification Score Frequency Percentage

1 Menakjubkan 96-100 0 0%

2 Sangat Bagus 86-95 0 0%

3 Bagus 76-85 1 3%

4 Cukup Bagus 66-75 5 15%

5 Cukup 56-65 9 27%

6 Buruk 36-55 15 45%

7 Sangat Buruk 00-35 2 6%

Total 32 100%

Table 4.2 menunjukkan pada pre-test tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai menakjubkan dan sangat bagus. 1 siswa mendapatkan

bagus (3%). 5 orang mendapat cukup bagus (15%). 9 orang mendapatkan

cukup (27%). 15 orang mendapatkan skor buruk (45%) dan 2 orang

mendapatkan sangat buruk (6%).

Table 4.3 Klasifikasi penerapan media pembelajaran

berbasis tutorial (Post-test)

No Classification Score Frequency Percentage

1 Menakjubkan 96-100 0 0%

2 Sangat Bagus 86-95 4 13%

3 Bagus 76-85 12 36%

4 Cukup Bagus 66-75 10 30%

5 Cukup 56-65 4 13%

6 Buruk 36-55 2 6%

7 Sangat Buruk 00-35 0 0%

Total 32 100%

Table 4.2 menunjukkan pada pre-test tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai menakjubkan. Kemudian pada nilai sangat bagus dan

cukup terdapat masing-masing 4 siswa (12%). 10 orang mendapat cukup

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

bagus (30%). 2 orang mendapatkan skor buruk (2%) dan tidak ada yang

mendapat skor sangat buruk

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan Analisis inferensial. Pada kasus ini,

Peneliti menggunakan t-test (signifikas tes) untuk sampel tes sendiri, itu

adalah sebuah tes untuk mengetahui perbedaan signikan antara hasil nilai

rata-rata siswa di pretest dan posttest. Peneliti menggunakan analisa t-tes

pada level signifikan (α) = 0.05 dengan degree of freedom (df) = N – 1, di

mana N = jumlah subjek (32 siswa) kemudian nilai dari t-table 2.06

statistial t-test, analisa sample independen digunakan.

Hasil dari t-test data analisis siswa dengan menggunakan di CD

Tutorial dapat dilihat pada table 4.4.

Table 4.4 Perbandingan Nilai T-test dan T-table

Variabel T-test T-table Description

CD Tutorial 1.9 2.03 Significance

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai t-test lebih tinggi dibanding

nilai t-table. Nilai t-test lebih rendah dibanding t-table 1.9<2.06 (1.9 lebih

kecil dibanding 2.06). Bisa dikatakan bahwa null hypothesis (Ho) ditolak

dan alternative hypothesis (H1) diterima.

Jika nilai t-test lebih tinggi dibanding t-table pada level signifikan

0.05 dan degree freedom (df) 32 (N-1=32-1), kemudian Alternative

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

hypothesis (H1) diterima dan null hypothesis (HO) diterima. Sebaliknya,

jika nilai lebih rendah dibanding t-table pada level signifikan 0.05 dan

degree freedom 32, alternative hypothesis ditolak dan null hypothesis

diterima

B. Pembahasan

Peneliti menemukan indikasi bahwa pengaruh penerapan media

pembelajaran berbasis tutorial menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Dari peningkaan tersebut menunjukkan bahwa proses pre-test dan post-test,

hasil pretest pengaruh penerapan media pembelajaran berbasis tutorial

rendahm khususnya menemukan jawaban yang benar.

Berdasarkan masalah di atas, peneliti memberikan perlakuan dengan

menggunakan media pembelajaran berbasis tutorial, jadi siswa dapat

menunjukkan peningkatan pada post-test. Pada pre-test, peneliti hanya

memberikan tugas untuk mengetahui pengetahuan kemampuan mereka

sebelum menggunakan media pembelajaran berbasis tutorial.

Pada awalnya, pemahaman mereka tentang materi yang disampaikan

masih sangat kurang (buruk). Hampir setengah dari mereka merasa bingung

dan menghabiskan banyak waktu untuk berpikir tentang jawaban yang tepat.

Peneliti memberikan perlakuan dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis tutorial. Dengan hasil, siswa menjadi lebih aktif dan

menikmati aktifitas pembelajaran. Mereka lebih mudah memahami materi

terlebih rata-rata dari siswa bisa mengakses media tersebut menggunakan

perangkat computer masing-masing.

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis tutorial, peneliti

menemukan bahwa nilai rata-rata pencapaian post-test siswa lebih baik

dibanding pre-test. Pada table 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata pre-test

adalah 55.3 dan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis tutorial

berubah menjadi 73.4 pada post-test. oleh karena itu, peneliti

mengidentifikasi bahwa ada perkembangan signifikan setelah melakukan

perlakuan dengan menggunakan pembelajaran berbasis tutorial.

Menurut (Arda 2015) Media merupakan salah satu faktor yang

mendukung keberhasilan proses pembelajaran di sekolah karena dapat

membantu proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa ataupun

sebaliknya. Penggunaan media secara kreatif dapat memperlancar dan

meningkatkan efesiensi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Jadi, berdasarkan pernyataan diatas, peneliti percaya bahwa pengaruh

media pembelajaran berbasis tutorial bisa membantu siswa untuk

meningkatkan minat dalam pembelajaran. Kemudian pengaruh media

pembelajaran berbasis tutorial lebih memberikan kontribusi yang bagus untuk

mengeksplor kemampuan siswa dan pemahaman mereka.

Pada penelitian ini, tidak ada perbedaan yang begitu signifikan dengan

penelitian-penelitian sebelumnya, karena semua penelitian berhasil dalam

penggunaan media pembelajaran terkait. Hanya saja, pada penelitiaan ini

Peneliti menemukan pengaruh minat belajar siswa pada mata pelajaran TIK

begitu pesat dibanding sebelumnya. Dapat kita telaah melalui hasil pre-test

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

dan post-test, hasil level signifikan nilai t-test = 0.05, degree of the freedom

(df) = 31 mengindikasikan bahwa nilai t-table adalah 2.03 dan nilai t-test

adalah 1.9. oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa secara statis hipotesis

HI diterima dan Hipotesis HO ditolah. Hal tersebut membuktikan bahwa

pengaruh media pembelajaran berbasis tutorial baik untuk digunakan.

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penemuan pada bab sebelumnya menyatakan bahwa

:

Pengaruh media pembelajaran berbasis tutorial meningkat secara

signifikan. Itu dapat dibuktikan dengan rata-rata nilai sebelum dan sesudah

dilakukan perlakuan adalah 55.3 menjadi 75.3, meningkat 20% dengan nilai t-

tes lebih rendah dibanding t-table (1.9 < 2.03) pada siswa kelas XII SMAN 4

Bulukumba. .

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran

sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru mata pelajaran TIK untuk menggunakan media

pembelajaran berbasis tutorial sebagai alternative pembelajaran.

2. Disarankan kepada guru mata pelajaran TIK untuk menggunakan media

pembelajaran berbasis tutorial karena efektif dalam meningkatkan minat

belajar siswa.

3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya sebagai acuan untuk referensi

penilitian.

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieka Cipta.

Andriani. (2019). The Use SPOTIFY Application to Improve Students Ability in Listening

Through English Song. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan - Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arda, Rayandra (2015). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran

Benny, A. P. (2009). Model-Model Desain System Pembelajaran. Jakarta: UNJ.

Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, B. S. (2002). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, B. S. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga.

Jakarta: PT. Reneka Cipta.

Djamarah, B. S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gie, T. L. (1998). Cara Belajar yang Efisien. Bandung: ITB.

Heinich, d. (1986). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. New

York: Macmillan Publishing Company.

Hibama, S. R. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:

Galah.

Khodijah, N. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Marwan, A., & Sweeney, T. (2010). Teacher Perception of Educational

Technology Integration in an Indonesian Polytechnic. Asia Pacific Journal

of Education: Vol. 3, No 4. Pp. 463-476.

Musbikin, I. (2009). Kehebata Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak.

Jogjakarta: Power Books (Ihdiana).

Nuryanti, L. (2008). Psikologi Anak. Jakarta: PT Indeks.

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

Semiawan, R. C. (2002). Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini.

Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhana, C. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran (Edisi Revisi). Bandung:

Refika Aditama.

Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi

Revisi VI. Jakarta: PT Rieka Cipta.

Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sumiati, & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Syah, M. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakara.

Syaiful, S. (2012). Supervisi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Udin, S. W. (2006). "Makna dan Tahap-Tahap Proses Belajar" Psikologi Belajar.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Yul, Fadhlul Amdhi. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran CD

Tutorial Terhadap Hasil Belajar pada Mata Kuliah Desain Web. AMIK

DP Kerinci

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

LAMPIRAN I

Total Nilai Siswa Pada Pre-Test

No Respondents Pre-test

1 EN 60

2 NJ 50

3 SDP 50

4 TNI 60

5 YIIF 50

6 RA 60

7 MS 70

8 AA 70

9 S 70

10 AA1 50

11 PIPS 30

12 YMY 40

13 RHR 40

14 MAR 60

15 FSS 70

16 DAMJ 80

17 MY 50

18 F 60

19 MARR 60

20 NN 70

21 RA1 50

22 NI 60

23 AYM 50

24 NAD 50

25 AP 40

26 WS 50

27 A 40

28 WH 60

29 TWS 50

30 WS 30

31 II 50

32 AK 60

Total ∑ = 1770

Mean Score (X) 55.3

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

LAMPIRAN II

Total Nilai Siswa Pada Post-Test

No Respondents Post-test

1 EN 90

2 NJ 70

3 SDP 70

4 TNI 80

5 YIIF 60

6 RA 80

7 MS 80

8 AA 80

9 S 80

10 AA1 60

11 PIPS 50

12 YMY 50

13 RHR 70

14 MAR 80

15 FSS 90

16 DAMJ 90

17 MY 70

18 F 70

19 MARR 70

20 NN 80

21 RA1 80

22 NI 80

23 AYM 70

24 NAD 90

25 AP 70

26 WS 80

27 A 80

28 WH 70

29 TWS 70

30 WS 80

31 II 90

32 AK 80

Total ∑ = 2410

Mean Score (X) 75.3

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

LAMPIRAN III

Nilai pre-tes (X1) dan Post-Tes (X2), pencapaian/perbedaan antara metode

persamaan (D) dan Pencapaian (D2)

No Respondents -

Pre-test Post-test D(X2-X1) D2

1 EN 60 90 30 900

2 NJ 50 70 20 400

3 SDP 50 70 20 400

4 TNI 60 80 20 400

5 YIIF 50 60 10 100

6 RA 60 80 20 400

7 MS 70 80 10 100

8 AA 70 80 10 100

9 S 70 80 10 100

10 AA1 50 60 10 100

11 PIPS 30 50 20 400

12 YMY 40 50 10 100

13 RHR 40 70 30 900

14 MAR 60 80 20 400

15 FSS 70 90 20 400

16 DAMJ 80 90 10 100

17 MY 50 70 20 400

18 F 60 70 10 100

19 MARR 60 70 10 100

20 NN 70 80 10 100

21 RA1 50 80 30 900

22 NI 60 80 20 400

23 AYM 50 70 20 400

24 NAD 50 90 40 1600

25 AP 40 70 30 900

26 WS 50 80 30 900

27 A 40 80 40 1600

28 WH 60 70 10 100

29 TWS 50 70 20 400

30 WS 30 80 50 2500

31 II 50 90 40 1600

32 AK 60 80 20 400

Total ∑ = 1770 ∑ = 3250 ∑ = 560 ∑ = 17700

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

LAMPIRAN IV

Klasifikasi Nilai Pre-Test dan Post-Test Siswa

No Respondents Phoneme Words

Pre-test Classification Post-test Classification

1 EN 60 Cukup 90 Sangat Bagus

2 NJ 50 Buruk 70 Cukup Bagus

3 SDP 50 Buruk 70 Cukup Bagus

4 TNI 60 Cukup 80 Bagus

5 YIIF 50 Buruk 60 Cukup

6 RA 60 Cukup 80 Bagus

7 MS 70 Cukup Bagus 80 Bagus

8 AA 70 Cukup Bagus 80 Bagus

9 S 70 Cukup Bagus 80 Bagus

10 AA1 50 Buruk 60 Cukup

11 PIPS 30 Sangat Buruk 50 Buruk

12 YMY 40 Buruk 50 Buruk

13 RHR 40 Buruk 70 Cukup Bagus

14 MAR 60 Cukup 80 Bagus

15 FSS 70 Cukup Bagus 90 Sangat Bagus

16 DAMJ 80 Bagus 90 Sangat Bagus

17 MY 50 Buruk 70 Cukup Bagus

18 F 60 Cukup 70 Cukup Bagus

19 MARR 60 Cukup 70 Cukup Bagus

20 NN 70 Cukup Bagus 80 Bagus

21 RA1 50 Buruk 80 Cukup

22 NI 60 Cukup 80 Cukup

23 AYM 50 Buruk 70 Cukup Bagus

24 NAD 50 Buruk 90 Sangat Bagus

25 AP 40 Buruk 70 Cukup Bagus

26 WS 50 Buruk 80 Bagus

27 A 40 Buruk 80 Bagus

28 WH 60 Cukup 70 Cukup Bagus

29 TWS 50 Buruk 70 Cukup Bagus

30 WS 30 Sangat Buruk 80 Bagus

31 II 50 Buruk 90 Sangat Bagus

32 AK 60 Cukup 80 Bagus

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

LAMPIRAN V

Nilai rata-rata Pre-test dan Post-test dan pencapaian (D)

Pre-test Post-test

1 2

= 1770 = 3250

32 32

= 55.3 (Buruk) = 73.4(Cukup Bagus)

Rata-rata nilai pencapaian (D)

Md = Ʃd

N

Md = 560

32

Md = 17.5

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

LAMPIRAN VI

Presentasi Kemampuan Siswa

P = X2-X1 x 100%

X1

P = 73.4-55.3 x 100%

55.3

P = 18.1 x 100%

55.3

P = 32.7%

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

LAMPIRAN VII

Tes Signifikan

T =

1

2

2

NN

N

dd

Md

T =

13232

32

56017700

5.17

2

T =

3132

32

31360017700

5.17

T =

992

980017700

5.17

T =

992

7900

5.17

T = 9.7

5.17

T = 17.5

8.8

T = 1.9

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

LAMPIRAN VIII

Tabel distribusi nilai T

Degree of freedom (df) = N – 1=32 – 1= 31, T- table= 2.03951

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

1 1.0000

0

3.07768 6.31375 12.7062

0

31.82052 63.65674 318.30

884 2 0.8165

0

1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.327

12 3 0.7648

9

1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.214

53 4 0.7407

0

1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.1731

8 5 0.7266

9

1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.8934

3 6 0.7175

6

1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.2076

3 7 0.7111

4

1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.7852

9 8 0.7063

9

1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.5007

9 9 0.7027

2

1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.2968

1 10 0.6998

1

1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.1437

0 11 0.6974

5

1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.0247

0 12 0.6954

8

1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.9296

3 13 0.6938

3

1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.8519

8 14 0.6924

2

1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.7873

9 15 0.6912

0

1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.7328

3 16 0.6901

3

1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.6861

5 17 0.6892

0

1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.6457

7 18 0.6883

6

1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.6104

8 19 0.6876

2

1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.5794

0 20 0.6869

5

1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.5518

1 21 0.6863

5

1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.5271

5 22 0.6858

1

1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.5049

9 23 0.6853

1

1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.4849

6 24 0.6848

5

1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.4667

8 25 0.6844

3

1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.4501

9 26 0.6840

4

1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.4350

0 27 0.6836

8

1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.4210

3 28 0.6833

5

1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.4081

6 29 0.6830

4

1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.3962

4 30 0.6827

6

1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.3851

8 31 0.6824

9

1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.3749

0 32 0.6822

3

1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.3653

1 33 0.6820

0

1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.3563

4 34 0.6817

7

1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.3479

3 35 0.6815

6

1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.3400

5 36 0.6813

7

1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.3326

2 37 0.6811

8

1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.3256

3 38 0.6810

0

1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.3190

3 39 0.6808

3

1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.3127

9

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

40 0.6806

7

1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.3068

8 LAMPIRAN XI

DOKUMENTASI

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL
Page 85: PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Tri Wahyudi adalah anak terakhir dari Bapak Akhmad

Subhan BA dan Ibu Syamsiah. Dia lahir pada tanggal 23

Agustus 1995 di Para-para, Sulawesi Selatan. Dia

memiliki dua saudara perempuan (Emmi Rosmila dan

Ratna Hemrini). Dia memulai pendidikan dasarnya di

SDN 146 Mattoanging dan lulus pada tahun 2007.

Kemudian, dia melanjutkan pendidikan menengah

pertama di SMPN 30 Bulukumba dan lulus pada tahun

2010. Setelah itu, Dia melanjutkan pendidikan ke

jenjang selanjutnya di SMAN 4 Bulukumba dan lulus

pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, dia

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan terdaftar

sebagai mahasiswa aktif pada Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dia juga sempat

aktif dalam beberapa organisasi seperti Pramuka SMPN 30 Bulukumba, PMR

SMAN 4 Bulukumba, IPMAH Bontotiro, KKMB Bulukumba, IPMB Kec.

Bontotiro Kab. Bulukumba dan menjabat sebagai Ketua Bidang Seni dan

Olahraga Per. 2015-2016 di Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan.

Pada penghujung kisahnya sebagai seorang mahasiwa, Dia bisa menyelesaikan

skripsimya dengan judul Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Berbasis

Tutorial Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XII

IPA 2 SMAN 4 Bulukumba.