pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing...

14
Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing ..... Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014 Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing (NPF) Terhadap Asset Turn Over (ATO) Bank Umum Syariah Nasional Di Indonesia The Effect Of Financing, and Non Performing Financing (NPF) to Assets turn over (ATO) National Islamic Banks in Indonesia. Fery Dista Ardianto ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Sewa, Pembiayaan Akad Pelengkap/Jasa, dan Rasio Non Performing Financing (NPF) terhadap Asset Turn Over (ATO) pada Bank Umum Syariah Nasional di Indonesia periode 2010-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Bank Umum Syariah periode 2010-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 11 Bank Umum Syariah dengan 4 sampel yang ditentukan dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank mega Syariah. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji homoskedastisitas, dan uji normalitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pembiayaan Jual Beli dan pembiayaan bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap ATO Bank Umum Syariah. Pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkap/jasa dan rasio NPF berpengaruh negative dan signifikan terhadap ATO Bank Umum Syariah. Kemampuan prediksi dari kelima variable tersebut terhadap ATO sebesar 48,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar model penelitian. Kata Kunci : Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkap/jasa, dan Ratio Non Performing Financing (NPF), Asset turn over (ATO). ABSTRACT This study aimed to examine the effect of Trade Financing, Profit-Loss Sharing Financing, rent financing, service Financing, and Non Performing Financing (NPF) to Assets turn over (ATO) National Islamic Banks in Indonesia 2010-2013. The data used in this study were obtained from the Quarterly Financial Report for the 2010-2013 term Islamic Banks. The population in this study were 11 Islamic Banks with 4 sample which given with porposive sampling technique. The sample that would be used are Bank

Upload: tranlien

Post on 05-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing (NPF)

Terhadap Asset Turn Over (ATO) Bank Umum Syariah Nasional Di

Indonesia

The Effect Of Financing, and Non Performing Financing (NPF) to Assets turn over (ATO) National

Islamic Banks in Indonesia.

Fery Dista Ardianto

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil,

Pembiayaan Sewa, Pembiayaan Akad Pelengkap/Jasa, dan Rasio Non Performing Financing (NPF)terhadap Asset Turn Over (ATO) pada Bank Umum Syariah Nasional di Indonesia periode 2010-2013.Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data Laporan Keuangan Publikasi TriwulananBank Umum Syariah periode 2010-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 11 Bank Umum Syariahdengan 4 sampel yang ditentukan dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan yaituBank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank mega Syariah. Teknikanalisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan uji asumsi klasik yang meliputi ujimultikolinieritas, uji autokorelasi, uji homoskedastisitas, dan uji normalitas. Hasil penelitian menunjukanbahwa Pembiayaan Jual Beli dan pembiayaan bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap ATOBank Umum Syariah. Pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkap/jasa dan rasio NPF berpengaruhnegative dan signifikan terhadap ATO Bank Umum Syariah. Kemampuan prediksi dari kelima variabletersebut terhadap ATO sebesar 48,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain diluar modelpenelitian.

Kata Kunci : Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akadpelengkap/jasa, dan Ratio Non Performing Financing (NPF), Asset turn over(ATO).

ABSTRACTThis study aimed to examine the effect of Trade Financing, Profit-Loss Sharing Financing, rent financing,service Financing, and Non Performing Financing (NPF) to Assets turn over (ATO) National IslamicBanks in Indonesia 2010-2013. The data used in this study were obtained from the Quarterly FinancialReport for the 2010-2013 term Islamic Banks. The population in this study were 11 Islamic Banks with 4sample which given with porposive sampling technique. The sample that would be used are Bank

Page 2: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah and Bank Mega Syariah. The analysis techniqueused multiple linear regression with the classical assumption include multicolinearity, autocorrelationtest, homoskedastisitas test, and test for normality. The results showed that the Trade Financing andProfit-Loss Sharing Financing positive and significant impact on ATO Islamic Banks. Rent financing,service Financing, and Non Performing Financing (NPF) have a negative and significant effect on ATOIslamic Banks. Predictive ability of the four variables on ATO of 48.4%, while the rest influence by otherfactors beyond our model.

Keywords : Trade Financing, Profit-Loss Sharing Financing, Rent financing, service Financing,Non Performing Financing (NPF), Assets turn over (ATO)

1. Latar Belakang MasalahBank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang

menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yangmembutuhkan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,2009:14). Bank mempunyai fungsi sebagai penghimpun dan penyalur danamasyarakat. Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara, bankmendasarkan kegiatan usahanya pada kepercayaan masyarakat. Maka bank jugadisebut sebagai lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trust) dan juga berfungsidalam peningkatan pembangunan perekonomian nasional (agent of development)dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitasnasional (Hasibuan, 2005:4).

Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No.10 Tahun 1998, tentang Perbankan,terdapat dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Keduajenis bank tersebut dalam menjalankan kegiatan usahanya diklasifikasikan menjadidua, yaitu bank konvensional dan bank dengan prinsip syariah. Bank dengan prinsipsyariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonomdan praktisi perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagaipihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakansejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Secara filosofisbank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Dengandemikian, penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu tantanganyang dihadapi dunia Islam. Oleh karena itu, didirikan mekanisme perbankan yangbebas bunga (bank Syariah). Perbankan Syariah didirikan berdasarkan alasanfilosofis maupun praktik. Secara filosofis, karena dilarangnya pengambilan ribadalam transaksi keuangan maupun non keuangan. Secara praktis, karena sistemperbankan berbasis bunga atau konvensional mengandung kelemahan.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangatlah ketat, hal ini ditunjukkan dengan jumlah jaringan perbankan syariah dari tahun ke tahun mengalamipeningkatan, sampai saat ini sudah ada 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 BankSyariah dalam bentuk Unit Usaha Syariah (UUS), dan 160 BPRS (Bank PerkreditanRakyat Syariah). Meningkatnya jumlah bank dan kantor perbankan syariah yangberoperasi di Indonesia ini memberikan dampak yang positif bagi perkembanganindustri perbankan syariah. Peningkatan ini memberikan kemudahan bagi masyarakatIndonesia untuk dapat menikmati layanan dari perbankan syariah.

Jumlah nasabah pengguna perbankan syariah dari tahun ke tahun meningkatsignifikan, dari tahun 2011-2012 tumbuh sebesar 36,4 %. Apabila pada tahun 2011jumlah pemilik rekening sebanyak 9,8 juta, maka di tahun 2012 menjadi 13,4 jutarekening, berarti dalam setahun bertambah sebesar 3,6 juta nasabah, begitu juga

Page 3: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

dengan Pembiayaan yang disalurkan (PYD) perbankan syariah tumbuh relativetinggi yaitu 32.2 % (year on year/yoy) pada 2013.

Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah dapat menimbulkan potensipembiayaan bermasalah. Pembiayaan bermasalah yang ditimbulkan oleh kualitaspembayaran kurang lancar, diragukan, dan macet dapat dilihat dari tingkat nonperforming financing (NPF). Menurut Siamat (2005), pembiayaan bermasalah adalahpinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan danatau karena faktor eksternal diluar kemampuan/kendali nasabah peminjam. Dari dataBank Indonesia (BI) pada Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa Rasio pembiayaanbermasalah atau non performing finance (NPF) bank syariah per November 2013mencapai 2,96 persen. Angka tersebut naik di bandingkan periode yang sama tahunlalu (year on year/yoy) sebesar 2,50 persen. Posisi tersebut juga termasuk tinggi dibandingkan rata-rata NPF setahun terakhir yang sebesar 2,80 persen. Dari totalpembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 179,28 triliun, NPF perbankan syariahsecara nominal mencapai Rp5,30 triliun. Jika dirinci, pembiayaan macet mencapaiRp 2,92 triliun. Sementara pembiayaan dalam perhatian khusus dan kurang lancarmasing-masing sebesar Rp 8,61 triliun dan Rp 1,45 triliun. Jadi, besar kecilnya NPFini menunjukkan kinerja suatu bank dalam pengelolaan dana yang disalurkan.Apabila porsi pembiayaan bermasalah membesar, maka hal tersebut pada akhirnyaakan dapat mempengaruhi asset turn over (ATO) bank syariah.

2. Kerangka KonseptualKerangka konseptual penelitian sebagai berikut :

H6

Gambar 1 Kerangka Konseptual

H3Sewa (X3)

Akad Pelengkap (X4)

Rasio non performingfinansing(NPF) (X5)

(X3)

Asset Turn Over(ATO) (Y)

Bagi Hasil (X2)

Jual Beli (X1) H1

H2

H4

H5

Page 4: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Berdasarkan kerangka konseptual di atas dapat diilustrasikan bahwa kelimavariabel bebas yaitu pembiayaan jual beli, bagi hasil, sewa, akad pelengkap, danrasio NPF berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap asset turn over(ATO) bank umum syariah nasional di indonesia.

3. Definisi Operasional VariabelPenelitian ini akan menganalisis tentang variabel pembiayaan jual beli

pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkan (jasa) dan rasionon performing finansing (NPF) berpengaruh terhadap asset turn over (ATO) bankumum syariah Nasional di Indonesia. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :3.6.1.Variabel Bebas (X)

1) Pembiayaan Jual Beli(X1)Pembiayaan jual beli merupakan salah satu indikator pendapatan bank syariah.Variabel pembiayaan jual beli diukur dengan menjumlahkan total daripembiayaan prinsip murabahah, salam, dan istishna. Pembiayaan jual beli padaakhir tiap triwulan. Pembiayaan jual beli dalam penelitian ini diukurmenggunakan skala pengukuran rasio dengan data triwulan yang ada padalaporan keuangan bank syariah. Pembiayaan jual beli yang meliputi PembiayaanPrinsip Murabahahi, Pembiayaan Prinsip Salami dan Pembiayaan PrinsipIstishnai pada Bank Umum Syariah.

2) Pembiayaan Bagi Hasil (X2)Pembiayaan bagi hasil yang dimaksud di sini adalah total pembiayaan bagi hasilyang disalurkan bank syariah, baik dengan prinsip mudharabah danmusyarakah.Pembiayaan bagi hasil dalam penelitian ini diukur menggunakanskala pengukuran rasio dengan data triwulan yang ada pada laporan keuanganbank syariah. Pembiayaan bagi hasil yang meliputi Pembiayaan PrinsipMudharabahi dan Pembiayaan Prinsip Musyarakahi pada Bank Umum Syariah.

3) Pembiayaan Sewa (X3)Pembiayaan sewa yang dimaksud di sini adalah total pembiayaan sewa yangdisalurkan bank syariah, baik dengan prinsip ijarah (sewa-menyewa) dan ijarahal-muntahia bittamlik. Pembiayaan sewa dalam penelitian ini diukurmenggunakan skala pengukuran rasio dengan data triwulan yang ada padalaporan keuangan bank syariah. Pembiayaan sewa yang meliputi PembiayaanPrinsip Ijarah (Sewa Menyewa), danPembiayaan Prinsip Ijarah Al-MuntahiaBittamliki pada Bank Umum Syariah.

4) Pembiayaan Akad Pelengkap (Jasa) (X4)Pembiayaan akad pelengkap (jasa) yang dimaksud di sini adalah totalpembiayaan akad pelengkap (jasa) yang disalurkan bank syariah, baik denganprinsip hiwalah, rahn, qardh, wakalah, dan kafalah.Pembiayaan akad pelengkap(jasa) dalam penelitian ini diukur menggunakan skala pengukuran rasio dengandata triwulan yang ada pada laporan keuangan bank syariah. Pembiayaan AkadPelengkap (Jasa) yang meliputi Pembiayaan Prinsip Hiwalahi, PembiayaanPrinsip Rahni, Pembiayaan Prinsip Qardhi, Pembiayaan Prinsip Wakalahi,Pembiayaan Prinsip Kafalahi pada Bank Umum Syariah.

5) Non Performing Financing (NPF) (X5)Non Performing Financing (NPF) merupakan perbandingan antara pembiayaanbermasalah dengan total pembiayaan. NPF dalam penelitian ini diukur

Page 5: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

menggunakan skala pengukuran rasio dengan data triwulan yang ada padalaporan keuangan Bank Umum Syariah.

3.6.2.Variabel Terikat (Y)Variabel terikat dalam penelitian ini adalah asset turn over (ATO) bank umumsyariah. ATO digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan denganmemanfaatkan total aset yang dimilikinya. ATO dalam penelitian ini diukurmenggunakan skala pengukuran rasio dengan data triwulan yang ada pada laporankeuangan Bank Umum Syariah.

4. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalahdilakukan secara nonrandom (nonprobability sampling) dengan metode purposivesampling yang dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatukriteria tertentu (Jogiyanto, 2004).

Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memilikikesamaan dalam satu atau beberapa hal dan membentuk masalah pokok dalam suaturiset khusus (Santoso dan Tjiptono,2001). Populasi yang menjadi objek dalampenelitian ini meliputi seluruh bank umum syariah Nasional di Indonesia periode2010 sampai 2013.

5. Teknik Analisis DataRegresi linear berganda yaitu suatu model linear regresi yang variabel

dependennya merupakan fungsi linear dari beberapa variabel bebas. Regresi linearberganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yangberkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat di butuhkan dalamberbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemenmaupun dalam telaah ilmiah.

Hubungan fungsi antara satu variabel dependen dengan lebih dari satuvariabel independen dapat dilakukan dengan model regresi berganda, dimana assetturn over (ATO) sebagai variabel dependen,sedangkan pembiayaan jual beli,pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkap, dan NPFsebagai variabel independen. Dalam penelitian ini persamaan regresi linier bergandadi tranformasikan ke dalam logaritma berganda dengan menggunakan logaritmanatural, Pemilihan model persamaan ini didasarkan pada penggunaan modellogaritma natural (Ln) yang memiliki keuntungan, salah satu keuntungan daripenggunaan logaritma natural adalah memperkecil bagi variabel-variabel yangdiukur karena penggunaan logaritma dapat memperkecil salah satu penyimpangandalam asumsi OLS (Ordinary Least Square) yaitu heterokedastisitas (Gujarati,2003).

Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:

Keterangan:a : Konstantaβ1, β2, β3, β4, β5 : Koefisien regresiATO : Logaritma natural Asset Tur noverPJB : Logaritma natural Pembiayaan jual beliPBH : Logaritma natural Pembiayaan bagi hasil

Page 6: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

PSW : Logaritma natural Pembiayaan sewaPAP : Logaritma natural Pembiayaan akad pelengkap (jasa)NPF :Non Performing Financingε1 : Error (kesalahan pengganggu)

6. Hasil Penelitian6.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda berkaitan dengan studi ketergantungan suatuvariabel dependen pada satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untukmengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabeldependen. Hasil analisis regresi linear berganda antara variabel independen yaitupembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akadpelengkap/ jasa dan non performing financing (NPF) serta variabel dependen yaituasset turn over (ATO). Berikut pada Tabel 1 disajikan hasil analisis regresi linearberganda;.

Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel IndependentStandardized

Sig. a KeteranganCoefficients B %

(Constant) 12,079 - - - -

Pembiayaan jual beli(X1)

0,526 52% 0,002 < 0,05 Signifikan

Pembiayaan bagi hasil(X2)

0,450 45% 0,042 < 0,05 Signifikan

Pembiayaan sewa(X3)

0,097 9,7% 0,441 > 0,05Tidak

Signifikan

Pembiayaan akadpelengkap/ jasa (X4)

0,028 2,8% 0,850 > 0,05Tidak

Signifikan

Non performingfinancing (X5)

-0,409 -40,9% 0,047 < 0,05 Signifikan

Adjusted R Square = 0,484 F. Hitung = 3,810Sig. F = 0,034

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan koefisien regresi, maka persamaan regresi yang dapat dibentuk

adalah ;

Y = 12,079 + 0,526LnX1 + 0,450LnX2 + 0,097LnX3 + 0,028LnX4 + (-0,409LnX5)

6.2 Uji Hipotesisa. Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independenberpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan secara parsial. Pengujiandilakukan dengan membandingkan nilai sig. dengan α = 5%. Hasil analisis regresiberganda adalah untuk mengetahui pengaruh pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi

Page 7: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

hasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkap/ jasa dan non performingfinancing (NPF) terhadap variabel dependen yaitu asset turn over (ATO).Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (dalam hal ini untuk mengujipengaruh secara parsial) diperoleh hasil yang dapat dinyatakan berikut ;1) H1 : Variabel pembiayaan jual beli (X1) memiliki nilai signifikasi 0,002 < 0,05,

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsial variabelpembiayaan jual beli berpengaruh terhadap asset turn over (ATO) Bank UmumSyariah Nasional di Indonesia;

2) H2 : Variabel pembiayaan bagi hasil (X2) memiliki nilai signifikan 0,042 < 0,05,maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsial variabelpembiayaan bagi hasil berpengaruh terhadap asset turn over (ATO) BankUmum Syariah Nasional di Indonesia;

3) H3 : Variabel pembiayaan sewa (X3) memiliki nilai signifikan 0,441 > 0,05,maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti secara parsial variabelpembiayaan sewa tidak berpengaruh terhadap asset turn over (ATO) BankUmum Syariah Nasional di Indonesia;

4) H4 : Variabel pembiayaan akad pelengkap/ jasa (X4) memiliki nilai signifikan0,850 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti secara parsialvariabel pembiayaan akad pelengkap/ jasa tidak berpengaruh terhadap asset turnover (ATO) Bank Umum Syariah Nasional di Indonesia;

5) H5 : Variabel non performing financing (NPF) (X5) memiliki nilai signifikan0,047 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara parsialvariabel non performing financing (NPF) berpengaruh terhadap asset turn over(ATO) Bank Umum Syariah Nasional di Indonesia.

b. Uji FUji F dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan jual beli,pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkap/ jasa dannon performing financing (NPF) terhadap variabel dependen yaitu asset turnover (ATO) secara simultan. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilaisig. dengan α = 5%. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda (dalamhal ini untuk menguji pengaruh secara simultan) diperoleh hasil, yaitu bahwanilai signifikasi 0,034 ˂ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabelpembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa, pembiayaanakad pelengkap/ jasa dan non performing financing (NPF) secara simultanberpengaruh signifikan terhadap asset turn over (ATO) Bank Umum SyariahNasional di Indonesia.

c. Koefisien Determinasi BergandaBerfungsi untuk mengetahui besarnya proporsi atau sumbangan pengaruhvariabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan, maka dapatditentukan dengan uji koefisien determinasi berganda (R2). Dilihat dari nilaikoefisien determinasi berganda, hasil analisis menujukkan bahwa besarnyapersentase sumbangan pengaruh variabel pembiayaan jual beli, pembiayaan bagihasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkap/ jasa dan non performingfinancing (NPF) terhadap asset turn over (ATO) Bank Umum Syariah Nasionaldi Indonesia, dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square (R2) menunjukkan

Page 8: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

sebesar 0,484 atau 48,4% dan sisanya 51,6% dipengaruhi atau dijelaskan olehfaktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

6.3 Uji Asumsi Klasik1) Multikolinieritas

Asumsi multikolinieritas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linieryang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalammodel. Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknyahubungan linear dalam variabel independen dalam model. Ada atau tidaknyamultikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).Santoso (dalam Prayitno, 2010:81), menyatakan bahwa indikasimultikolinearitas pada umumnya jika VIF lebih dari 5, maka variabeltersebut mempunyai pesoalan multikolinieritas dengan variabel bebaslainnya. Berikut ini disajikan hasil uji multikolinearitas ;

Tabel 2 Uji MultikolinearitasTest of

MultikolinierityVIF

Cutt offKeterangan

Pembiayaan jualbeli (X1)

1,317 < 5 Tidak terjadi mulitikolinieritas

Pembiayaan bagihasil (X2)

1,212 < 5 Tidak terjadi mulitikolinieritas

Pembiayaansewa (X3)

2,256 < 5 Tidak terjadi mulitikolinieritas

Pembiayaanakad pelengkap/jasa (X4)

2,492 < 5 Tidak terjadi mulitikolinieritas

Non performingfinancing (X5)

1,783 < 5 Tidak terjadi mulitikolinieritas

Sumber : Lampiran 2Tabel 2, menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antarvariabel independen karena menunjukkan nilai VIF kurang dari 5.

2) HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas padasuatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut (Latan,2013:39). Dasar pengambilan keputusan antara lain :1) Jika ada pola tertentu. seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudianmenyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas;

2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawahangka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Adapun hasil pengujian disajikan pada Gambar 1, sebagai berikut ;

Page 9: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Gambar 1, menunjukkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas, karena tebarandata tidak membentuk garis tertentu atau tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y.

7. PembahasanHasil pengujian koefisien dari analisis regresi linear berganda, menunjuk- kan

pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, dan non performing financing (NPF)berpengaruh secara parsial terhadap asset turn over (ATO) Bank Umum SyariahNasional di Indonesia, sedangkan pembiayaan sewa, dan pembiayaan akadpelengkap/ jasa tidak berpengaruh secara parsial terhadap asset turn over (ATO)Bank Umum Syariah Nasional di Indonesia. Kemudian hasil pengujian secarasimultan menunjukkan bahwa pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil,pembiayaan sewa, pembiayaan akad pelengkap/ jasa dan non performing financing(NPF) berpengaruh secara simultan terhadap asset turn over (ATO) Bank UmumSyariah Nasional di Indonesia.

Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi linear berganda, menunjukkanbahwa pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, dan non performing financing(NPF) berpengaruh signifikan terhadap asset turn over (ATO) Bank Umum SyariahNasional di Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkanbahwa hipotesis yang menyatakan, “ada pengaruh pembiayaan jual beli, pembiayaanbagi hasil, dan non performing financing (NPF) terhadap asset turn over (ATO)Bank Umum Syariah Nasional di Indonesia” adalah diterima. Hal inimengindikasikan bahwa jika pembiayaan jual beli, dan pembiayaan bagi hasilmemiliki nilai positif, maka akan memberikan pengaruh dalam meningkatkan assetturn over (ATO) Bank Umum Syariah Nasional di Indonesia. Sedangkan nonperforming financing (NPF), memiliki nilai negatif, maka penurunan kegiatan nonperforming financing (NPF) akan meningkatkan asset turn over (ATO) Bank UmumSyariah Nasional di Indonesia.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pembiayaan jual beli berpengaruhSignifikan positif terhadap asset turn over (ATO). Hal ini berarti bahwa peningkatajumlah pembiayaan jual beli yang disalurkan bank syariah akan berpengaruh dalammeningkatkan asset turn over (ATO). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Page 10: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Purwanto (2011), tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian Oktariani (2012). Banksyariah pada umumnya telah menggunakan murabahah sebagai metode pembiayaanutama, meliputi kira-kira tujuh puluh lima persen dari total kekayaan mereka(Muhammad, 2005). Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa pembiayaanjual beli merupakan pembiayaan terpopuler yang diukur dengan total daripembiayaan prinsip murabahah, salam, dan istishna adalah baik, dengan totalpembiayaan jual beli tahun 2010 mencapai Rp. 37,81 Miliar, tahun 2011 mencapaiRp. 56,89 Miliar, tahun 2012 mencapai Rp. 64,6 Miliar, dan tahun 2013 mencapaiRp. 86,48 Miliar. Total pembiayaan dengan prinsip murabahah, salam, dan istishna,dalam hal ini kemampuan perusahaan menunjukkan bahwa salah satu bentuk produkperbankan syariah yang terdiri dari kerja sama antar dua pihak atau lebih dimanapemilik modal (shahibul mâl) telah mempercayakan sejumlah uang kepadapenegelola (Mudharib) dengan suatu perjanjian keuntungan, telah dapat memberikankontribusi yang tergolong besar terhadap return dan rasio aktivitas asset turn over(ATO).

Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa pembiayaan bagi hasilberpengaruh signifikan positif terhadap asset turn over (ATO). Hal ini berartibahwa peningkatan jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah akanberpengaruh dalam meningkatkan asset turn over (ATO). Hasil penelitian inikonsisten dengan hasil penelitian Purwanto (2011), tetapi tidak sesuai dengan hasilpenelitian Rahman dan Rochmanika (2012). Penelitian yang dilakukan,menunjukkan bahwa total pembiayaan bagi hasil yang disalurkan bank syariah, baikdengan prinsip mudharabah dan musyarakah adalah baik, dengan total pembiayaanbagi hasil tahun 2010 mencapai Rp. 23,21 Miliar, tahun 2011 mencapai Rp. 12,28Miliar, tahun 2012 mencapai Rp. 31,83 Miliar, dan tahun 2013 mencapai Rp. 42,24Miliar. Total pembiayaan bagi hasil dengan prinsip mudharabah dan musyarakah,dalam hal ini kemampuan perusahaan menunjukkan bahwa keuntungan usaha yangdibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak dan besarnya haknasabah terhadap banknya dalam perhitungan keuntungan tersebut, ditetapkandengan sebuah angka rasio atau besaran bagian yang disebut nisbah bagi hasil, telahmemberikan return berupa bagi hasil yang diperoleh dari pendapatan bank ataspenyaluran dana nasabah bersangkutan dan dalam penetapan return bagi hasil yangditerima nasabah deposan tersebut mengacu pada tingkat suku bunga konvensional,sedangkan bagi hasil yang ditawarkan perbankan syariah tidak terlepas dari besarnyatingkat pembiayaannya dan kualitas aset bank.

Pengujian selanjutnya yang dilakukan, menunjukkan bahwa total pembiayaansewa yang disalurkan bank syariah, baik dengan prinsip ijarah (sewa-menyewa) danijarah al-muntahia bittamlik adalah kurang baik, dengan total pembiayaan sewatahun 2010 mencapai Rp. 1,87 Miliar, tahun 2011 mencapai Rp. 2,914 Miliar, tahun2012 mencapai Rp. 5,55 Miliar, dan tahun 2013 mencapai Rp. 7,31Miliar. Totalpembiayaan sewa dengan prinsip ijarah (sewa-menyewa) dan ijarah al-muntahiabittamlik, dalam hal ini kemampuan perusahaan menunjukkan bahwa keuntunganusaha sewa dari pembiayaan pengadaan barang dan fee dari biaya administrasi danpenggunaan fasilitas, kurang memberikan pengaruh atau sangat kecil dalammemberikan return karena perjanjian antara bank (mu’ajjir) dengan nasabah(musta’jir) sebagai penyewa suatu barang milik bank dan bank mendapat imbalanjasa atas barang yang disewakannya sangatlah kecil. Dari penjelasan ini, dapatdisimpulkan bahwa pengelolaan pembiayaan sewa yang merupakan salah satu

Page 11: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

komponen aset bank syariah lebih sulit daripada jenis pembiayaan lainnya.Pendapatan prinsip sewa bank umum syariah yang diperoleh dari penyaluranpembiayaan sewa kemungkinan masih belum secara optimal diperoleh, sehinggabelum mampu mengimbangi biaya-biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu,sumbangan pendapatan sewa yang diperoleh dari penyaluran pembiayaan sewamasih belum mampu mengoptimalkan kemampuan bank umum syariah dalammenyumbang perputaran asset. Sehingga pada akhirnya justru berdampak padapenurunan ATO bank umum syariah. Jadi, walaupun rata-rata pembiyaan sewayang disalurkan oleh bank syariah terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun, bank syariah masih belum mampu mengelola pembiayaan sewanya denganbaik agar dapat menyumbang perputaran asset optimal. Hal ini terbukti oleh hasilpenelitian yang menyimpulkan bahwa pembiayaan sewa berpengaruh negatifterhadap asset turn over (ATO) bank umum syariah.

Pengujian selanjutnya yang dilakukan, menunjukkan bahwa total pembiayaanakad pelengkap (jasa) yang disalurkan bank syariah, baik dengan prinsip hiwalah,rahn, qardh, wakalah, dan kafalah adalah kurang baik, dengan total pembiayaanakad pelengkap (jasa) tahun 2010 mencapai Rp. 2,22 Miliar, tahun 2011 mencapaiRp. 7,95 Miliar, tahun 2012 mencapai Rp. 11,53 Miliar, dan tahun 2013 mencapaiRp. 14,99 Miliar. Total pembiayaan pelengkap (jasa) dengan prinsip hiwalah, rahn,qardh, wakalah, dan kafalah, dalam hal ini kemampuan perusahaan menunjukkanbahwa berarti pengalihan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegangpada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin, pengalihan hutang dari orangyang berhutang kepada orang lain yang menanggungnya yang merupakanpemindahan beban hutang dari muhil (orang yang berhutang) menjadi tanggunganmuha ‘alaih atau orang yang berkewajiban membayar hutang, penahanan harta miliksi peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya dengan barang yangditahan memiliki nilai ekonomis, kurang memberikan return terhadap bank. Hasilpenelitian ini juga menunjukkan bahwa pembiayaan akad pelengkap/jasaberpengaruh signifikan negatif terhadap ATO, juga semakin menguatkan kondisipembiayaan akad pelengkap/jasa yang masih kurang menarik dan kurang diminatioleh nasabah perbankan syariah di Indonesia bila dibandingkan dengan pembiayaanlainya.

Hasil pengujian hipotesis selanjutnya menunjukkan bahwa rasio NonPerforming Financing (NPF) berpengaruh signifikan negatif terhadap asset turn over(ATO). Hal ini berarti bahwa peningkatan NPF akan menurunkan nilai asset turnover (ATO). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian purwanto (2011),tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian rahman dan rochmanika (2012). Nonperforming financing (NPF) sebagai jumlah pembiayaan yang tergolong non lancardengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet, sebagai porsi terbesar yangmenyumbang kredit dan pembiayaan bermasalah ini berasal dari pinjaman jenispenggunaan modal kerja dan konsumer adalah baik, dengan total non performingfinancing (NPF) tahun 2010 mencapai 2,76%, tahun 2011 mencapai 2,7%, tahun2012 mencapai 2,72%, dan tahun 2013 mencapai 3,08%. Kemampuan perusahaanmenunjukkan bahwa kualitas debitor yang dibiayai dapat dianggap sangat handal dandebitor yang dibiayai bank syariah umumnya merupakan debitor yang tidakmendapat pembiayaan dari bank konvensional.

Total assets turn over tahun 2010 sebesar 0,52% menunjukkan dana yangtertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun berputar 0,52 kali atau setiap

Page 12: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

rupiah aktiva menghasilkan pendapatan sebesar Rp 0,52; Total assets turn over tahun2011 sebesar 0,56% menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktivadalam satu tahun berputar 0,56 kali atau setiap rupiah aktiva menghasilkanpendapatan sebesar Rp 0,56; Total assets turn over tahun 2012 sebesar 0,65%menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahunberputar 0,65 kali atau setiap rupiah aktiva menghasilkan pendapatan sebesar Rp0,65, dan Total assets turn over tahun 2013 sebesar 0,70% menunjukkan dana yangtertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun berputar 0,70 kali atau setiaprupiah aktiva menghasilkan pendapatan sebesar Rp 0,70.

Pembiayaan dalam investasi yang dilakukan oleh dua atau lebih jasakeuangan untuk membiayai proyek yang membutuhkan dana. Keterbatasan dana danaturan batas minimum pemberian kredit menjadikan pembiayaan menjadi salah satupilihan, salah satunya adalah sebuah koopetisi antara bank syariah. Koopetisi adalahsuatu kondisi di mana wujudnya kerjasama antara sesama, tanpa menghilangkankompetisi. Bank syariah bersaing memberikan layanan terbaik, produk yang beragambagi masyarakat muslim dan bekerjasama untuk memperbesar pangsa pasar banksyariah dengan mengambil pasar yang lain, pasar konvensional.

Pembiayaan bisa menjadi salah satu alternatif untuk memperbesar pangsapasar bank syariah di Indonesia. Jika perbankan atau lembaga keuangan syariah akanmengambil peluang pembiayaan tersebut, setidaknya ada beberapa hal yang perludipertimbangkan. Pertama, Bank syariah perlu merubah mindset, bahwa pembiayaanadalah investasi di sektor ril yang berbeda dengan logika investasi di instrumenkeuangan. Karakteristik bisnis, profil risiko, proyeksi cash flow yang tidak bisalangsung diterima sejak bulan pertama harus disadari sejak awal. Jika logikanyamasih sama dengan instrumen keuangan, dimana return sudah bisa diperoleh sejakbulan pertama, maka ini tidak jauh berbeda dengan logika konvensional yaitu utangatau kredit. Padahal, sejatinya pembiayaan adalah investasi jangka panjang. Returnhanya akan bisa diperoleh jika proyek sudah selesai dan beroperasi. Kedua, banyakbank konvensional yang satu atap dengan cabang syariahnya. Hal ini membuatketidakjelasan akan pemisahan dana yang dikelola untuk sistem perbankan syariahdengan yang dikelola oleh sistem perbankan konvensional. Dengan memperhatikanhal-hal diatas, semoga perbankan syariah di Indonesia dapat berbenah diri sehinggaperbankan syariah dapat terus berkembang dengan tidak melupakan tujuan aslinyayaitu memberikan fasilitas lembaga keuangan masyarakat yang terbebas dari unsurriba dan unsur haram lainnya.

8. Kesimpulan dan Saran8.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruhpembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa, pembiayaan akadpelengkap/ jasa dan rasio Non Performing Financing (NPF) terhadap asset turn over(ATO) pada bank umum syariah Nasional di Indonesia periode 2010 sampai 2013,baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukanpada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ;1. Secara parsial, pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil dan rasio NPF

berpengaruh signifikan terhadap asset turn over (ATO) bank umum syariahNasional di Indonesia.

Page 13: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

2. Secara simultan pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, pembiayaan sewa,pembiayaan akad pelengkap/ jasa dan rasio NPF berpengaruh signifikan terhadapasset turn over (ATO) bank umum syariah Nasional di Indonesia.

5.2. SaranBerdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat disarankan yaitu:

a. Pihak Bank Umum Syariah diharapkan dapat membedakan bentuk pembiayaanyang dilakukan oleh Bank Konvensional dan Bank Syariah, sehingga denganadanya perbedaan tersebut, maka diharapkan masyarakat sebagai pengguna jasakeuangan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya atau meningkatkantabungannya serta meningkatkan daya tarik atau minat untuk berkerjasama dalampembiaayaan usahanya;

b. Pihak Bank Umum Syariah diharapkan dapat mengevaluasi kebijakan kredit,meningkatkan analisis, dan melakukan pembiayaan dengan lebih berhati-hati,sehingga diharapkan dengan adanya hal tersebut, maka rasio NPF yangsebelumnya relatif tinggi dapat ditekan sehingga akan memberikan kontribusi ataupeningkatan terhadap jumlah pembiayaan yang akan disalurkan oleh Bank UmumSyariah yang akan menunjang adanya perputaran dana yang tertanam dalamkeseluruhan aktiva;

c. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan orientasi dalampenelitian dengan memberikan atau menguji pengaruh dari setiap Bank UmumSyariah dan setiap akad pembiayaan yang ada pada Bank Umum Syariah sertamengembangkan orientasi atau menguji pengaruh dari faktor-faktor lainnya yangjuga mungkin berpengaruh, seperti profitabilitas dan FDR, sehingga penelitianyang didapatkan dapat dihasilkan secara lebih baik dan bersifat kusus pada setiapBank Umum Syariah

d. Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk dapat menambah jumlah sampelpenelitian dan menggunakan laporan keuangan yang sudah di audit.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ;a. Dra. Retno Endah Supeni, MM., sebagai Dosen Pembimbing I dan Maheni Ika

Sari, SE, MM, sebagai Dosen Pembimbing II;b. Pihak Bank Indonesia (BI) yang telah memberikan data penelitian yang

dibutuhkan.

Daftar PustakaAlgaoud, Latifa M. dan Mervyn K. Lewis. 2005. Perbankan Syariah: Prinsip, Praktik

dan Prosepek. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.Antonio, Muhammad Syafi’i, 2005. Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek. Gema Insani

Press: Jakarta.Aulia fuad rahman, dan Ridha rochmanika.2012.Pengaruh pembiayaan jual beli,

pembiayaan bagi hasil, dan non performing finansing terhadap ProfitabilitasBank Umum Syariah di Indonesia (ROA).Skripsi.Malang: jurusan Manajemen FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Page 14: Pengaruh Pembiayaan Dan Rasio Non Performing financing ...digilib.unmuhjember.ac.id/.../umj-1x-ferydistaa-2298-1-jurnal--y.pdf · Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ... Teknik Analisis Data

Fery, et al., pengaruh pembiayaan dan rasio non performing financing .....

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2014

Bank Indonesia. 1998.Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta: BankIndonesia.(http://www.bi.go.id).

Baroroh, Ali. 2013. Analisis Multivariat dan Time Series. Gramedia Pustaka : JakartaDandawijaya, Lukman. 2009. Undang-Undang Tentang Perbankan. Jakarta: Ghalia

IndonesiaDikha Rahma Dewi. 2010. faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank Umum Syariah

di indonesia Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.Firdaus, H Rachmat & Maya Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung:

Alfabetta.Firer,Steven dan S. Mitchell Williams. 2003. “Intellectual Capital and Traditional Measures of

Corporate Performance.” Journal of Intelectual Capital. Vol 4, no 3, pp 348-360Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Edisi V. Jakarta : Erlangga.Hasibuan, Malayu S.P. 1987. Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian Indonesia. Bandung :

Armico.Jogiyanto. 2004. Metpen Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.Karim, Adiwarman A. 2008. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi 3. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.Kasmir. 2004. Dasar-dasar Perbankan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.Latan, Hengky. 2013. Analisis Multivariat Teknik dan Aplikasi. Bandung : AlfabetaMuhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.Mulianti. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang dan

Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan. Tesis. Semarang: Program PascasarjanaUniversitas Diponegoro.

Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisa Data Statistik. Yogyakarta : MediaKomSiamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:CV Alfabeta.Sugiyono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Bandung:CV Alfabeta.Teguh Pudjo Mulyo. 2000. Analisis Laporan Keuangan Perbankan. Jakarta: DjambatanTri Joko Purwanto. 2011. Analisis Besarnya Pengaruh Pembiayaan, Finansing to deposit rasio,

dan Rasio non performing finansing terhadap Laba Bank Syariah. Skripsi JurusanManajemen, Fakultas ekonomi, Institut Pertanian Bogor.

Wicaksana, Dwi Fany. 2011. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah danMurabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi. Malang:Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

Yesi Oktariani (2012). Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah, dan MurabahahTerhadap Profitabilitas (studi kasus pada PT Bank MuamalatIndonesia,Tbk). Skripsi.Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Yuliadi, I. 2001. Ekonomi Islam Sebuah Pengantar. LPPI Universitas MuhammadiyahYogyakarta. Yogyakarta.