pengaruh kesadaran, persepsi dan preferensi …...terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di...
TRANSCRIPT
PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
DI KAWASAN PEMUKIMAN JAKARTA TIMUR
UBAIDILLAH RALIBI 1110092000063
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M / 1436 H
PENGARUH KESADARAN, PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
DI KAWASAN PEMUKIMAN JAKARTA TIMUR
UBAIDILLAH RALIBI Nim: 1110092000063
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Program Studi Agribisnis
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M / 1436 H
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 5 Januari 2015
Ubaidillah Ralibi
1110092000063
RINGKASAN
UBAIDILLAH RALIBI, Pengaruh Kesadaran, Persepsi, dan Preferensi Konsumen Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal Di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur (Di bawah bimbingan LILIS IMAMAH ICHDAYATI dan SITI ROCHAENI).
Buah merupakan produk hortikultura yang memiliki prospek yang cukup cerah untuk dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber pertumbuhan perekonomian di sektor pertanian yang memiliki daya saing tinggi di pasar domestic maupun internasional. Keikutsertaan Indonesia pada lembaga internasional CAFTA, mendorong pemerintah menerima aturan yang berlaku mengenai masuknya buah impor di Indonesia. Sementara ekspor buah Indonesia hanya sedikit dengan nilai rendah. Buah impor mudah dijumpai di pasar menambah keragaman buah yang dijual, disamping buah lokal yang sudah tersedia di pasar. Namun persepsi konsumen bahwa harga buah impor yang lebih murah serta kualitas lebih baik dari buah lokal dapat menyebabkan pergeseran perilaku konsumen dalam mengkonsumsi buah dari buah lokal ke buah impor. Hal ini terjadi karena preferensi konsumen berubah, lebih menyukai buah impor, karena kualitas buah lokal belum mempunyai standar dan lambat produksi buah lokal mengikuti musim. Tujuan penelitian ini adalah : 1). Mengidentifikasi kesadaran konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. 2). Mengidentifikasi persepsi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. 3). Mengidentifikasi preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. 4). Menganalisis pengaruh kesadaran, persepsi, dan preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.Pemilihan tempat dengan convenience, penentuan sampel menggunakan rumus slovin. Pertimbangan memilih Jakarta Timur sebagai tempat penelitian bahwa di wilayah Jakarta Timur adalah salah satu kota yang terkenal dengan Urbanisasi. Jenis data inimenggunakan data primer dengan metode wawancara dan dibantu instrument kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda, Uji F, Uji t, R2, Uji Asumsi Klasik. Diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : (1) Kesadaran responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berdapa pada level rendah mendekati sedang menunjukkan kesadaran tentang pengetahuan buah lokal, kandungan gizi buah dan keberadaan buah lokal untuk membeli. (2) Persepsi responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada level rendah mendekati sedang yang menunjukkan persepsi terkait buah lokal dari segi warna, ukuran, tampilan, kualitas dan juga rasa untuk mendorong konsumen mengkonsumsi buah lokal. (3) Preferensi responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada level sedang menunjukkan preferensi dalam memilih, membeli dan mengkonsumsi buah lokal dari segi kepuasaan dan kesukaan responden. (4) Analisis
pengaruh kesadaran, persepsi, preferensi terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur : a). Variabel Kesadaran dan Persepsi konsumen di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berpengaruh terhadap Perilaku Mengkonsumsi buah lokal. Sedangkan Preferensi tidak berpengaruh terhadap perilaku mengkonsumsi di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Kesadaran dan preferensi memiliki arah positif sementara persepsi memiliki arah negative terhadap Perilaku Mengkonsumsi. b) Secara bersama - sama Variabel kesadaran, persepsi, dan preferensi berpengaruh signifikan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal. c) Besaran R2 adalah 0,715 yang menunjukkan bahwa kontribusi kesadaran, persepsi, dan preferensi mampu menjelaskan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal sebesar 71,5% dan sisanya 28,5% dijelaskan oleh faktor lain.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA DIRI
Nama Lengkap : Ubaidillah Ralibi Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 12 April 1992 Alamat : Jl. Kebagusan wates Rt.011 Rw.005 No.20B Jagakarsa Jakarta Selatan Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
1997 – 1998 : TK Kencana Puri Jagakarsa, Jakarta Selatan 1998 – 2004 : SDN 13 Pagi Jagakarsa, Jakarta Selatan 2004 – 2007 : SMPN 175 Jakarta Selatan 2007 – 2010 : Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri Jakarta 2010 – 2014 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
ORGANISASI
2011 – 2013 : Anggota Pramuka Lintas Racana 2013 : Ketua KKN Akamsi Desa Ciasmara, Pamijahan, Bogor.
PRESTASI
2008 : Peringkat 2 Pertamanan Tingkat Dasar antar Sekolah Menengah Atas se-Jakarta Selatan
PENGALAMAN KERJA
2009 : Praktik Kerja Lapangan di CV. Hara Nursery Budidaya Tanaman Hias Parung, Bogor 2011 : Mengajar Kepramukaan di SDN 07 & SDN 14 Jagakarsa, Jakarta Selatan 2013 : Dinas Pertamanan Jakarta Barat, Perawatan Tanaman dan Assisten Dosen Praktikum Tanaman 2013 : Praktik Kerja Lapangan di Rumah Kompos UIN Ciputat, Tangerang Selatan
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji serta syukur penulis sampaikan
kehadirat Allah SWT dengan rahmat, petunjuk serta pertolongannya penulis
akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan Judul : Pengaruh Kesadaran,
Persepsi dan Preferensi Konsumen Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal
di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur, yang merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pertanian.
Dukungan adalah salah satu wujud kebersamaan secara moril maupun
spiritual dan tak satupun insan dapat berdiri sendiri dalam menyongsong suatu
keberhasilan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
setinggi – tingginya kepada :
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
2. Bapak Drs. Acep Muhib, MMA selaku Ketua Prodi Studi Agribinis
Fakultas Sains dan Teknoogi.
3. Ibu Rizki Adi Puspita Sari, SP, MM selaku Seketaris Program Studi
Agibisnis Fakultas Sains dan Teknologi yang selalu memberi saran serta
masukan dalam membantu mahasiswa Jurusan Agribisnis.
4. Ibu Dr. Lilis Imamah Ichdayati dan Ibu Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku
dosen pembimbing.
5. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak Mirhan S.Pdi dan Ibu Asmalah
S.Pdi yang telah memberikan dukungan moril dan materil yang tidak ada
hentinya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Ucapan terma kasih kepada kakak – kakak Islamiah Hayat S.Pdi, Laily
Magribfah S.Pd dan Masdar yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Serta M.Irsyadul Ibad sebagai adik dan M.Raffa
Billah sebagai keponakan selalu memberikan semangat kepada sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada sahabat seperjuangan Agribisnis 2010 Bagus, Nailul, Ridwan,
Teguh, Deni, Mulki, Inay dan Nira yang memberikan motivasi dan saran
dalam penyusunan skripsi ini.
8. Pihak – pihak lain yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata atas semua yang telah membantu penulis mengucapkan terima
kasih banyak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
memiliki kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, karena tiada yang
sempurna selain Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Jakarta, Januari 2015
Ubaidillah Ralibi
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
2.1 Kesadaran ........................................................................................... 7
2.2 Persepsi ............................................................................................. 8
2.3 Preferensi ........................................................................................... 9
2.4 Perilaku Konsumen ........................................................................... 10 2.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Buah ............................ 11
2.5 Produk Buah .................................................................................... 12 2.5.1 Potensi Buah Lokal .................................................................. 12 2.5.2 Produksi Buah ........................................................................ 13 2.5.3 Konsumsi Buah Per Kapita Per Tahun ..................................... 14 2.5.4 Harga....................................................................................... 15
2.6 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 15
2.7 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 20
3.1 Desain, Waktu, dan Lokasi ............................................................... 20
3.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 20
ii
3.3 Metode Penentuan Sampel ................................................................ 21
3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data .................................................... 22
3.5 Definisi Operasional Variabel danInstrumen Penelitian..................... 23
3.6 Validasi Model ................................................................................. 27
3.6.1 Uji Validitas ............................................................................. 28 3.6.2 Uji Reliabelitas ........................................................................ 28 3.6.3 Uji Asumsi Klasik .................................................................... 28
3.7 Identifikasi Variabel ......................................................................... 32
3.8 Metode Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 32
BAB IVGAMBARAN UMUM PENELITIAN .................................................. 35
4.1 Gambaran Umum Kota MadyaJakarta Timur .................................... 35
4.2 Visi dan Misi Kota Madya Jakarta Timur .......................................... 35
4.3 Letak Geografi .................................................................................. 36
4.4 Demografi dan Penduduk Kota Madya Jakarta Timur ....................... 38
4.5 Potensi Kota ..................................................................................... 39
4.6 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012 .................................................. 40
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 41
5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 41
5.2 Karakteristik Responden ................................................................... 42
5.2.1 Responden Menurut Jenis Kelamin .......................................... 42 5.2.2 Responden Menurut Usia ......................................................... 43 5.2.3 Responden Menurut Tingkat Pendidikan .................................. 43 5.3.4 Responden Menurut Status Pernikahan..................................... 44 5.4.5 Responden Menurut Jenis Pekerjaan ........................................ 45
5.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel ........................................ 46
5.3.1 Kesadaran (X1) ...................................................................... 46 5.3.2 Persepsi (X2) ......................................................................... 47 5.3.3 Preferensi(X3) ........................................................................ 48 5.4.4 Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal (Y) ................................. 49
5.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 50
5.4.1 Hasil Uji Normalitas ............................................................... 50 5.4.2 Hasil Uji Multikoliniertias ........................................................ 51 5.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 51
iii
5.5 Pengaruh Kesadaran, Persepsi, Preferensi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur .............................................................................................. 52
5.5.1 Pengaruh Kesadaran................................................................. 54 5.5.2 Pengaruh Persepsi .................................................................... 55 5.5.3 Pengaruh Preferensi ................................................................. 56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 59
6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 59
6.2 Saran ...................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 63
iv
DAFTAR TABEL
1. Volume dan Nilai Impor Komoditas Buah di Indonesia Tahun 2009-2014 ...................................................................................................... 1
2. Volume dan Nilai Ekspor Komoditas Buah di Indonesia Tahun 2011 .............. 2
3. Impor dan Ekspor Buah di DKI Jakarta ........................................................... 3
4. Jumlah Penduduk di Kota Madya Jakarta Timur Berdasarkan Pembagian Kecamatan Tahun 2010 ................................................................. 4
5. Produksi Buah – buahan di Indonesia (Ton) Tahun 2011-2013 ...................... 14
6. Rata-rata Konsumsi Kalori (KKal) per Kapita Menurut Kelompok Makanan Tahun 2011-2013 ........................................................................... 14
7. Konsep Operasional Variabel ........................................................................ 26
8. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Madya Jakarta Timur Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2010-2012................................................................ 40
9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 ......................................................... 42
10. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Kawasan Pemukiman
Jakarta Timur Tahun 2014 ............................................................................. 43
11. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 .......................................... 44
12. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan di Kawasan
Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 ......................................................... 45
13. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014 ......................................................... 46
14. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kesadaran ........................... 47
15. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Persepsi .............................. 48
16. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Preferensi ........................... 49
v
17. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Perilaku
Mengkonsumsi Buah Lokal ........................................................................... 49
18. Estimasi Model Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal .................................... 52
vi
DAFTAR GAMBAR
1. Skema Kerangka Pemikiran .......................................................................... 19
2. Logo Kota Madya Jakarta Timur ................................................................... 35
3. Peta Wilayah Kota Madya Jakarta Timur ...................................................... 37
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuisioner Penelitian.......................................................................................63
2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas................................................................70
3. Hasil Uji Asumsi Klasik………………………………….…………………71
4. Tabulasi Skor Variabel Kesadaran Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal .................................................................................................. 72
5. Tabulasi Skor Variabel Persepsi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal................................................................................................................75
6. Tabulasi Skor Variabel Preferensi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi..........78
7. Tabulasi Skor Variabel Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal……………….81
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Buah merupakan produk hortikultura yang memiliki prospek cukup cerah
untuk dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber pertumbuhan perekonomian di
sector pertanian yang memiliki daya saing tinggi di pasar domestik maupun
internasional.Prospek cukup cerah ini menjadi sasaran pemasar buah untuk
memperluas pangsa pasar baik lokal maupun internasional.
Era globalisasi dan keikutsertaan Indonesia pada lembaga internasional seperti
World Trade Organization (WTO), Asean Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA)
mendorong pemerintah untuk menerima aturan yang berlaku mengenai masuknya
produk buah – buahan di wilayah Indonesia, volume dan nilai impor buah secara
terperinci dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Volume dan Nilai Impor Komoditas Buah di Indonesia Tahun 2009-2011
No Komoditas
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Volume (Ton)
Nilai (US$)
Volume (Ton)
Nilai (US$)
Volume (Ton)
Nilai (US$)
1 Mangga 821 555 1.129 817 990 808
2 Jeruk 19.586 15.328 19.859 19.851 42 163
3 Anggur 34.961 66.762 45.516 45.516 10 122
4 Semangka 761 287 1.036 609 830 446
5 Apel 153.512 128.458 197.487 105.215 213.000 186.414
6 Pisang 214 107 2.026 895 1300 574
Jumlah 209.855 211.497 226.053 172.903 216.172 188.527 Sumber : BPS (2012:5)
2
Berdasarkan data BPS (2012 : 5)menunjukkan adanya pertambahan volume
buah impor pada tahun 2009 – 2010 dan terjadi penurunan jumlah volume pada
tahun 2011, sehingga tidak mengejutkan apabila buahi mpor sangat mudah dijumpai
di pasaran.
Impor buah itu sendiri tidak diiringi dengan peningkatan volume dan nilai
ekspor buah, karena volume dan nilai ekspor buah masih berada di bawah volume
dan nilai impor buah di Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 2
berikut.
Tabel 2.Volume dan Nilai Ekspor Buah di Indonesia Tahun 2011
No Komoditas Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Volume (Ton)
Nilai (US$)
Volume (ton)
Nilai (US$)
Volume (Ton)
Nilai (US$)
1 Mangga 1.116 1.335 996 1.065 1.485 2.000 2 Jeruk 9 26 0 0 0 0
3 Anggur 0 0 564 45.516 356 9.500
4 Semangka 483 281 42 609 169 140
5 Apel 56 25 0 0 0 0
6 Pisang 701 341 0 0 19 17
Jumlah 2.365 2.008 1.602 47.190 2.029 11.702
Sumber : BPS (2012 : 6)
Dari Tabel 2 terlihat adanya penurunan jumlah volume ekspor buah pada
tahun 2009 – 2010 dan jumlah volume bertambah pada tahun 2011 untuk buah
tertentu. Volume dan nilai ekspor buah lokal pertumbuhan masih berada jauh di
bawah volume dan nilai buah impor. Data diatas menunjukkan bahwa telah terjadi
serbuan buah impor di pasar – pasar memenuhi kebutuhan buah yang sulit dipenuhi
buah lokal khususnya di Wilayah Jakarta. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
3
Tabel 3. Impor dan Ekspor Buah di DKI Jakarta 2013
No Komoditi Impor
Volume (Kg) Ekspor
Volume (Kg) 1 Pisang 6.400.00 2.690 2 Kurma 9.258.915.00 3.346 3 BuahAra 6.583.00 23.1842 4 Nanas 259.664.00 261 5 Jeruk 22.566.781.00 89.016 6 Anggur 18.180.262.00 529.273 7 Melon dan Semangka 26,000.00 7.929.667 8 Apel 25.366.633.00 654.300 9 Pir 1.879.446.00 1.552.810 10 Aprikot, Ceridan Persik 941.159.00 22.9514
Sumber :KementerianPertanian Indonesia (2014 : 5)
Dari data Tabel 3 di atas menunjukkan jumlah impor buah beberapa kali lipat
banyaknya dari data jumlah ekspor buah khususnya di Wilayah DKI Jakarta. Buah
impor ini membanjiri setiap pasar di Wilayah DKI Jakarta, sehingga konsumen
mudah memperoleh buah yang dibutuhkannya, baik dari buah lokal maupun buah
impor. Tetapi karena buah impor lebih mudah dijumpai di pasar akan terjadi
pergeseran perilaku konsumen yang beralih dari mengkonsumsi buah lokal ke buah
impor.
DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Indonesia yang merupakan sentral
bagi aktivitas ekonomi di Indonesia. Banyaknya jumlah penduduk yang secara terus
menerus meningkat disebabkan bukan hanya karena pertumbuhan penduduk itu
sendiri namun juga banyaknya penduduk yang bermigrasi salah satunya untuk
mencari pekerjaan, khususnya di wilayah kota Jakarta Timur yang juga dikenal
sebagai salah satu kota yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi selain
kota Jakarta Selatan. Hal itu dapat dilihat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
4
(2010 : 1) yang menyatakan bahwa jumlah penduduk kota Jakarta Timur memiliki
kepadatan penduduk yang tinggi di setiap kecamatannya. Data penduduk tersebut
dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :
Tabel 4.Jumlah Penduduk di Kota Madya Jakarta Timur Berdasarkan Pembagian Kecamatan Tahun 2010
NamaKecamatan Laki-laki Perempuan Total Rasio
PASAR REBO 96.465 92.767 189.232 103.99
CIRACAS 128.388 123.369 251.757 104.07
CIPAYUNG 116.576 111.960 228.536 104.12
MAKASAR 94.125 91.705 185.830 102.64
KRAMAT JATI 138.066 134.413 272.479 102.72
JATINEGARA 138.012 128.722 266.734 107.22
DUREN SAWIT 193.261 191.487 384.748 100.93
CAKUNG 262.273 241.573 503.846 108.57
PULO GADUNG 130.626 131.702 262.328 99.18
MATRAMAN 74.508 73.898 148.406 100.83
KOTA JAKARTA TIMUR 1.372.300 1.321.596 2.693.896 103.84 Sumber : BPS Kota Madya Jakarta Timur (2010 : 1)
Tabel 4menunjukkan bahwa kota Jakarta Timur memiliki 10 kecamatan.
Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi berada pada Kecamatan
Cakung sebesar 503.846 jiwa kemudian kepadatan penduduk terendah berada pada
Kecamatan Matraman sebesar 148.406. Seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk akan mendorong meningkatnya permintaan buah lokal dan buah impor.
Hanya saja buah yang dipilih merupakan buah yang lebih disukai dan memenuhi
harapan konsumen berdasarkan preferensi konsumen. Dengan semakin banyaknya
buah impor yang dapat ditemukan di supermarket sampai pedagang kaki lima
memudahkan konsumen memilih dan mengkonsumsi buah. Dengan demikian
peningkatan volume impor buah mengindikasikan terjadi pergeseran perilaku
5
mengkonsumsi buah. Kini konsumen buah di Kota Madya Jakarta Timur lebih
menyukai buah impor dibanding buah lokal karena berkembang persepsi konsumen
bahwa buah impor dianggap lebih mudah dijumpai, memiliki kualitas fisik dan rasa
yang lebih enak serta harga yang lebih terjangkau.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik dan focus untuk mengangkat
permasalahan diatas sebagai penelitian dengan judul“PENGARUH KESADARAN,
PERSEPSI DAN PREFERENSI KOSUMEN TERHADAP PERILAKU
MENGKONSUMSI BUAH LOKAL DI KAWASAN PEMUKIMAN JAKARTA
TIMUR”.
1.2. PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adanya pergeseran konsumsi terhadap buah
lokal. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di
Kawasan Pemukiman Jakarta Timur ?
b. Bagaimana persepsi konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di Kawasan
Pemukiman Jakarta Timur ?
c. Bagaimana preferensi konsumen dalam mengkonsumsi buah-buahan lokal di
Kawasan Pemukiman Jakarta Timur ?
d. Apakah terdapat pengaruh antara kesadaran, persepsi, dan preferensi
konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah-buahan lokal di Kawasan
Pemukiman Jakarta Timur?
6
1.3. TujuanPenilitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Mengidentifikasi kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di
Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.
b. Mengindentifikasi persepsi konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di
Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.
c. Mengidentifikasi preferensi konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal di
Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.
d. Menganalisis pengaruh antara kesadaran, persepsi, dan preferensi konsumen
terhadap mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.
1.4. ManfaatPenelitian
a. Bagi mahasiswa sebagai bahan pengembangan ilmu dan wawasan khususnya
pemasaran hasil pertanian.
b. Bagi penulis merupakan penerapan dan pengembangan ilmu yang diperoleh
selama mendapat perkuliahan.
c. Bagi pihak yang terkait diharapkan sebagai referensi bagi pemerintah dan
perusahaan yang bergerak dibidang pertanian.
7
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1. Kesadaran
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008 : 86) pemikiran yang tidak disengaja
dapat menimbulkan kesadaran pemikiran akan kebutuhan. (Kotler dan Armstrong,
2008 : 342) bahwa kesadaran dapat dikatakan sebagai tahap pertama dari proses
adopsi terhadap suatu produk atau ide baru. Kesadaran adalah suatu keadaan ketika
konsumen menyadari keberadaan suatu produk. Kesadaran produk hanya sebatas
kesadaran konsumen atas keberadaan suatu produk, namun informasi yang diketahui
seputar produk tersebut masih sedikit.
Kesadaran adalah kesadaran diri tentang dirinya, inilah yang disebut tingkat
sensitivitas. Seorang konsumen dengan kesadaran tinggi dapat mengevaluasi produk-
produk yang akan dimiliki atau digunakan dengan lebih kritis dibandingkan dengan
orang yang memiliki kesadaran rendah (Sumarwan, 2011:75).
Kesadaran yang dialami individu tidak datang begitu saja, melainkan
dibangun oleh kebutuhan, pengetahuan tentang atribut produk baru, pengalaman
konsumsi di masa lalu, dan juga keinovatifan seseorang.Kesadaran konsumen diukur
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan konsumen mengenai keberadaan suatu
produk (Peter dan Olson 1996 : 76).
8
2.2. Persepsi
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004 : 137) persepsi didefinisikan sebagai
proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli ke
dalam gambaran yang masuk akal mengenai dunia.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 214) persepsi merupakan proses yang
dialami seseorang dalam memilih, mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi
untuk membentuk gambaran yang berarti mngenai suatu objek (dunia).
Menurut Robbin (1996 : 124) persepsi dapat di definisikan sebagai suatu
proses dengan nama individu – individu mengorganisasikan dan menafsirkan elemen
– elemen kesan – kesan indera seperti ukuran, warna, rasa dan keunikan produk agar
memberi makna bagi lingkungan mereka.
Menurut Sarwono (1994 :89) persepsi adalah kemampuan seseorang untuk
mengorganisir suatu pengamatan. Kemampuan tersebut antara lain : kemampuan
untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokan, dan kemampuan untuk
memfokuskan. Oleh karena itu seseorang bisa saja memliki persepsi berbeda,
walaupun objeknya sama. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan
dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang bersangkutan.
Menurut Simamora (2008:106) persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi
antara dua jenis faktor :
a. Faktor internal, yang termasuk proses di dalamnya bukan hanya pada panca
indra akan tetapi juga pada proses pengalaman, kebutuhan, pertahanan diri,
dan adaptasi yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu
sendiri.
9
b. Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, warna, posisi,
dan keunikan. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik
akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusia, sehingga
mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya.
2.3.Preferensi
Preferensi konsumen merupakan keputusan evaluasi konsumen dengan
mempertimbangkan dua atau lebih obyek. Preferensi selalu melibatkan
pembandingan antar-obyek.
Menurut Simamora (2003 : 87) preferensi adalah konsep abstrak yang
menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang
dan jasa sebagai cerminan dari pribadi. Dengan kata lain preferensi konsumen
merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang lebih disukai
konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya.
Menurut Lilien, Kotler, dan Moriarthy dalam Simamora (2003: 88), terdapat
beberapa langkah yang harus dilalui oleh konsumen hingga membentuk preferensi,
yaitu:
a. Konsumen diasumsikan melihat produk sebagai sekumpulan atribut. Sebagai
contoh sebotol teh siap minum merupakan sekumpulan atribut yang terdiri
dari rasa, harga, kemasan, volume, promosi, aroma, dan ketersediaan
produk/distribusi. Tiap-tiap konsumen memiliki persepsi yang berbeda
tentang atribut yang relevan dengan kepentingan masing-masing.
10
b. Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-
beda dalam menilai atribut yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi.
c. Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada
setiap atribut. Sejumlah kepercayaan mengenai merek tertentu disebut brand
image.
d. Tingkat kepuasan kensumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan
perbedaan atribut.
e. Konsumen selanjutnya sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda
melalui prosedur evaluasi.
2.4 Perilaku Konsumen
Menurut Deliarnov dalam Astrina (2008: 23) konsumsi adalah bagian dari
pendapatan yang dibelanjakan untuk pembelian barang-barang dan jasa-jasa guna
mendapatkan kepuasan dan memenuhi kebutuhan.
Menurut Shiffman dan Kanuk (2008 : 230) perilaku konsumsi adalah untuk
menerangkan berbagai kejadian yang tindakan atau hasil tindakannya yang tidak
pasti, tetapi sebaliknya kejadian tersebut mencerminkan usaha memperoleh
konsumen untuk mengkonsumsi (atau membeli).
Menurut Engel dalamMangkunegara (2002 : 3) mengemukakan bahwa
perilaku konsumen dapat didefinikan sebagai tindakan – tindakan individu yang
secara langung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang – barang
11
jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Tambunan (2001:1) keinginan untuk mengkonsumsi barang – barang
yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan
maksimal dalam konsumsi.
Menurut Fromm (1995:23) keinginan masyarakat dalam era kehidupan yang
modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan hubungan dengan
kebutuhan yang sesungguhnya.Perilaku konsumsi sering kali dilakukan secara
berlebihan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh kesenangan atau kebahagiaan,
meskipun sebenarnya yang diperoleh hanya bersifat semu.
2.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Buah
Permasalahan yang utama dihadapi dalam konsumsi buah adalah secara
nasional konsumsi buah penduduk Indonesia masih berada di bawah konsumsi yang
dianjurkan. Berbagai faktor berpengaruh terhadap pola dan perilaku konsumsi buah
masyarakat, yang dapat dikelompokkan dalam faktor internal dan eksternal. Faktor
internal terdiri atas faktor – faktor yang berpengaruh positif dan negatif terhadap
konsumsi buah yang berasal dari pengetahuan dan sikap. Faktor eksternal merupakan
peluang dan hambatan yang berpengaruh terhadap konsumsi buah yang berasal dari
luar diri (Aswatini, dkk, 2008 : 12).
12
2.5. Produk Buah
Menurut Soekartawi (2002 : 9-10) ciri – ciri produk pertanian yaitu :
a. Produk pertanian adalah musiman artinya tiap macam produk pertanian tidak
mungkin tersedia setiap saat.
b. Produk pertanian besifat segar dan mudah rusak. Artinya tiap macam produk
pertanian sebenarnya diperoleh dalam keadaan segar (masih basah)
c. Produk pertanian itu bersifat bulky. Artinya volume besar tetapi nilai relatif
kecil.
d. Produk pertanian lebih mudah terserang hama dan penyakit. Sehingga tingkat
kerusakan yang diakibatkan oleh hama dan penyakit itu juga besar.
e. Produk pertanian tidak selalu mudah didistribusikan ke lain tempat. Ini
dimasudkan bila produk tersebut terserang hama dan penyakit maka tidak
terjadi penularan.
f. Poduk pertanian bersifat lokal atau kondisional. Ini artinya tidak semua
produk pertanian dapat dihasilkan dari satu lokasi, melainkan berasal dari
berbagai tempat.
g. Produk pertanian mempunyai kegunaan yang beragam.
h. Produk pertanian kadang memerlukan keterampilan khusus yang ahlinya di
bidang pertanian disediakan.
i. Produk pertanian dapat dipakai sebagai bahan baku produk lain disamping
juga dapat dikonsumsi langsung.
j. Produk pertanian tertentu dapat berfungsi sebagai produk sosial.
13
Buah – buahan segar merupakan produk pertanian yang sulit untuk diiklankan,
karena keunggulan produknya lebih pada rasa dan warna selain itu juga sifatnya
mudah rusak dan sulit diharapkan seragam dengan satu standar tertentu kecuali
melalui proses grading yang baik.
Produk pertanian khususnya buah – buahan dikenal sangat dekat dengan
masyarakat Indonesia yang agraris. Produk – produk pertanian khususnya produk
segar seperti buah – buahan dan sayuran membutuhkan penanganan yang serius
disebabkan produk – produk ini sangat sensitif terhadap kerusakan oleh hama dan
penyakit, kesegaran saat mulai dipanen dan kerusakan mekanis akibat pengangkutan
dan penyimpanan.
2.5.1 Potensi Buah-Buahan Lokal
Potensi berasal dari kekuatan (strength) yang dapat mendukung
pengembangan hortikultura yaitu, iklim dan agroekosistem yang sesuai.Kondisi iklim
dan agroekosistem Indonesia sangat sesuai untuk budidaya berbagai komoditas
hortikultura, terutama hortikultura tropis. Budidaya hortikultura dapat dilakukan
sepanjang tahun di seluruh wilayah tanpa terpengaruh perbedaan musim yang terlalu
signifikan.Sementara variasi agroekosistem yang dimiliki Indonesia juga
memungkinkan budidaya bermacam-macam hortikultura dilakukan di berbagai
wilayah di seluruh Indonesia.Tersedianya sumberdaya genetik yang melimpah,
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara mega biodiversity di dunia.Berbagai
sumber daya genetik yang merupakan potensi usaha hortikultura tersedia di wilayah
Indonesia (Direktorat Jenderal Hortikultura 2014 :2).
14
2.5.2 Produksi Buah
Berdasarkan data BPS (2013 :1)menunjukkan adanya pertumbuhan volume
produksi buah pada tahun 2011 – 2012 dan terjadi penurunan jumlah produksi pada
tahun 2012 – 2013, yang menunjukkan bahwa petumbuhan terjadi secara fluktuatif.
Produksi buah - buahandapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Produksi Buah – buahan di Indonesia (Ton) Tahun 2011 - 2013
No Komoditi Tahun
2011 2012 2013 1 Alpukat 275.953 294.200 276.318 2 Belimbing 80.853 91.794 71.431 3 Duku 171.113 258.457 202.690 4 Durian 211.836 888.130 689.685 5 Jambu Biji 1.818.949 2.108.151 1.701.810 6 Jeruk 883.969 1.611.784 144.229 7 Mangga 117.595 2.376.339 2.058.609
Sumber : BPS (2013 :1)
2.5.3. Konsumsi Buah Per Kapita Per Tahun
Tabel 6. Rata-rata Konsumsi Kalori (KKal) per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan Tahun 2011-2013
No. Komoditi Tahun
2011 2012 2013 1 Padi-padian 919.10 894.92 876.58 2 Umbi-umbian 43.49 31.05 31.09 3 Ikan 47.83 45.19 44.09 4 Daging 44.71 52.52 39.96 5 Telur dan susu 55.97 48.89 53.50 6 Sayur-sayuran 37.40 37.54 34.96 7 Buah-buahan 39.44 37.11 35.65 JUMLAH 1952.01 1852.64 1842.75
Sumber : BPS (2014:2)
Dilihat dari tabel diatas bahwa kebutuhan kalori dalam mengkonsumsi
khususnya buah – buahan terjadinya penurunan pada tiap tahunnya. Menurut standar
15
FAO kebutuhan mengkonsumsi buah kalori per kapita sebesar 175 gr/hari, sedangkan
dari tabel di atas menunjukkan bahwa dalam mengkonsumsi buah masih cenderung
sangat minim yang tidak memenuhi dengan angka kebutuhan yang ditetapkan, hal ini
dapat dikatakan mengkonsumsi buah cenderung kurangnya pengetahuan akan
pentingnya dalam konsumsi buah bagi kebutuhan tubuh.
2.5.4. Harga Buah
Menurut Rai dan Poerwanto ( 2008:3) harga buah lebih ditentukan oleh mutu,
bukan onggokan atau kuantitas. Misalnya harga mangga satu pohon tidak ditentukan
oleh berapa kuintal hasilnya, melainkan oleh mutu buahnya yaitu besar – besar dan
manis atau kecil dan asam.
2.6 Penelitian Terdahulu
Darmawan (2013 : 5) melakukan penelitian dengan judul Analisis Perilaku
Konsumen Buah Lokal dan Buah Impor Pada Supermarket Robinson Plaza Andalas
Kota Padang. Meningkatnya permintaan buah di dalam negeri berdampak pada
peningkatan pertumbuhan penjualan buah-buahan di Indonesia. Namun peningkatan
itu lebih didominasi oleh buah impor dari pada buah-buahan varietas lokal. Hal ini
juga berkembang ke supermarket sebagai salah satu pemasar buah-buahan lokal dan
impor yang menggunakan konsep modern. Di Kota Padang, Supermarket Robinson
Plaza Andalas merupakan salah satu supermarket yang menjual buah lokal dan buah
impor kepada konsumen. Penelitian ini akan mengkaji penyebab tingginya
permintaan buah lokal daripada buah impor melalui sikap konsumen terhadap atribut
buah tersebut. Selain itu, faktor-faktor lingkungan toko/supermarket yang
16
mempengaruhi pembelian buah lokal dan buah impor juga akan dibahas pada
penelitian ini. Penelitian ini telah dilakukan di Supermarket Robinson, Kota Padang
dan dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2013. Penelitian ini menggunakan metode
survei dan metode pengambilan responden menggunakan teknik convenience
sampling. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 44 orang
petani.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa buah impor memiliki
keunggulan dari atribut kebersihan, rasa, warna, dan kemasan. Sedangkan keunggulan
buah lokal dibandingkan buah impor terletak pada kesegaran buah dan harga yang
lebih murah. Secara keseluruhan, konsumen lebih menyukai buah impor
dibandingkan buah lokal. Untuk faktor-faktor pada toko yang mempengaruhi
pembelian adalah kebersihan rak buah, kebersihan lantai dan ruangan, intensitas suhu
di toko, metode pembelian dimana konsumen bebas melihat dan memilih buah
sendiri, intensitas cahaya pada ruangan, cahaya di rak atau display buah, aroma
ruangan, ketersediaan beragam jenis buah-buahan di supermarket, serta kepedulian
dan ketanggapan pramuniaga.
Nafisah (2013 : 6) melakukan penelitian dengan judul Sikap dan Persepsi
Konsumen Terhadap Jeruk Lokal dan Jeruk Impor di Pasar Modern Kota Bogor.
Jeruk merupakan salah satu buah yang memiliki produksi semakin menurun dengan
kebutuhan yang semakin meningkat. Masuknya buah jeruk impor ke pasar dalam
negeri membuat konsumen buah jeruk memiliki beberapa pertimbangan sebelum
memutuskan untuk membeli buah jeruk. Kota Bogor merupakan tujuan pemasaran
buah jeruk yang potensial karena memiliki pengeluaran rata-rata per kapita per bulan
17
untuk buah-buahan yang cenderung meningkat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif, model fishbein, dan pemetaan persepsi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen adalah
perempuan, menikah, berusia 27 - 34 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan
pendapatan lebih dari Rp. 4.000.000. Berdasarkan hasil analisis model fishbein,
pelanggan lebih menyukai atribut kinerja buah jeruk lokal. Berdasarkan hasil
pemetaan persepsi, atribut jeruk lokal yang memiliki persepsi baik adalah harga, rasa,
kemudahan memperoleh, kadar air, kondisi kesegaran, tingkat kematangan dan
tekstur daging buah.
2.7 Kerangka Pemikiran
Buah merupakan produk hortikultura yang dapat dikembangkan sebagai salah
satu sumber perekonomian di sektor pertanian.Kebutuhan serta permintaan
masyarakat akan pangan khususnya buah yang mengandung vitamin yang tinggi.
Semakin bertambah jumlah penduduk, menyebabkan secara kuantitatif buah yang
dikonsumsi semakin banyak. Selain itu sejalan dengan pendapatan dan kualitas
pendidikan, peningkatan kesejahteraan meningkat pula kesadaran masyarakat akan
kebutuhan komposisi gizi yang seimbang dan serangkaian promosi yang secara terus
menerus.
Hal ini menyebabkan di masa mendatang permintaan pasar produk buah-
buahan di dalam negeri akan meningkat. Peningkatan permintaan buah-buahan harus
diimbangi dengan penyediaan buah.Volume buah impor lebih besar dari volume
ekspor buah sehingga tidak mengejutkan, bahwa konsumen sangat mudah menjumpai
18
buah impor di pasaran. Dengan meneliti kesadaran, persepsi, dan preferensi
konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal khususnya di Kasawan
Pemukiman Jakarta Timur. Kesadaran dan persepsi konsumen dalam memilih produk
mana yang akan di konsumsinya baik buah lokal maupun buah impor. Produk yang
dipilih merupakan buah yang lebih disukai dan diharapkan konsumen berdasarkan
preferensi.
Mengindentifikasi responden pada variabel kesadaran, persepsi dan preferensi
terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal.Dengan menggunakan analisis regresi
linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel kesadaran, persepsi dan
preferensi terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal.
19
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Mengkonsumsi buah lokal segar di wilayah Jakarta Timur
Kawasan Pemukiman
Konsumen
Perilaku Konsumen
Preferensi Persepsi Kesadaran
Identifikasi dan analisis regresi berganda
Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal Segar
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain, Waktu, dan Lokasi
Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah cross-sectional study.
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur pada Kecamatan Jati
Negara, Ciracas, Pulo Gadung dan Cakung. Alasan memilih tempat kecamatan
tersebut karena akses menuju tempat tersebut lebih mudah. Pengambilan data
dilakukan pada bulan Juni 2014 sampai bulan Juli 2014.
3.2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono: 2004 :72).
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di Kawasan Pemukiman
Jakarta Timur berdasarkan data dari BPS tahun 2013 pada Tabel 4 dapat dilihat
jumlah penduduk Kota Madya Jakarta Timur sebesar 2.693.896 jiwa.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2004 : 73)
Jumlah penduduk Kota Madya Jakarta Timur merupakan populasi penelitian
ini dan untuk menentukan ukuran sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin dalam
Umar (2003:78) sebagai berikut.
21
n =ே
ଵାேమ=
ଶଽଷ଼ଽଵାଶଽଷ଼௫,ଵ௫,ଵ
=ଶଽଷ଼ଽଶଽଷ଼ଽ,ଽ
n = 99 dibulatkan menjadi 100 sampel (pada 4 kecamatan)
Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = 10% kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Dari 100 responden yang terbagi dalam 4 kecamatan memiliki distribusi dan
pembagian dalam pengambilan sampel yaitu Kecamatan Cakung memiliki distribusi
responden sebesar 35 sampel, dikarenakan wilayah Cakung memiliki jumlah
penduduk terbanyak. Kecamatan Jati Negara memiliki distribusi responden sebesar
30 sampel, Kecamatan Pulo Gadung memiiki distribusi responden sebesar 20 sampel
dan Kecamatan Ciracas memiliki distribusi responden sebesar 15 sampel.
3.3. Metode Penentuan Sampel
Menetapkan responden yang menjadi sampel penelitian menggunakan
purposive sampling. Kecamatan domisili responden ditetapkan secara sengaja.
Selanjutnya menetapkan responden dengan menggunakan convenience sampling yang
merupakan metode pengambilan sampel dengan kriteria masyarakat bermukim di
Kecamatan yang telah ditetapkan, bersedia menjadi responden mudah untuk ditemui
serta mau bekerja sama dalam mengisi kuisioner yang disediakan.
22
Kriteria lain yang harus dimiliki oleh responden sebagai pertimbangan dalam
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah penduduk atau konsumen yang
pernah membeli dan mengkonsumsi buah, baik buah lokal maupun buah impor di
Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.
3.4. Jenis dan Cara Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data menurut Arikunto (2002:197) adalah cara-cara
yang tepat yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam
penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
Jenis data berdasarkan sumber yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
macam, yaitu:
1. Data primer
a. Metode Kuesioner
Metode ini dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian kepada konsumen di sejumlah
pemukiman yang berada di Jakarta Timur sebagai responden yang dipilih
sehingga diperoleh data yang akurat tentang perilaku konsumen khususnya
masalah kesadaran, persepsi, dan preferensi konsumen terhadap perilaku
mengkonsumsi buah lokal segar di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.
b. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara lisan
dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan layanan penjualan buah
lokal segar di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Metode ini dipakai untuk
melengkapi data yang diperoleh melalui kuesioner.
23
2. Data sekunder
Data sekunder dari penelitian ini yaitu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal, hasil penelitian terdahulu
maupun media tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan dari
penelitian ini.
3.5. Definisi Operasional Variabel dan Instrumen Penelitian
Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap
tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep. Untuk
menguji kesempurnaan definisi operasional variabel perlu ditentukan item-item yang
dituangkan dalam instrumen penelitian.
Sugiyono (2012:59) mendefinisikan variabel penelitian sebagai suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.Sedangkan
dalam bahasa Singarimbun dan Sofyan dalam Umar (1982:42) variabel adalah
sesuatu yang memiliki variasi nilai sebagai operasionalisasi dari konsep sehingga
dapat diteliti secara empiris.Bertolak dari kedua argumen di atas maka variabel
merupakan dimensi konsep yang memiliki variasi nilai dan menjadi pokok yang
berperan dalam objek yang diteliti.Dalam penelitian umumnya terdapat dua variabel,
yaitu :
24
a) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel terikat adalah Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal (Y) didefinisikan
sebagai perbuatan memakai atau menggunakan buah yang dihasilkan
petani/produsen di dalam negeri. Dalam penelitian ini atribut yang digunakan
untuk membandingkan perilaku mengkonsumsi buah lokal diberi Skala Likert
yaitu : 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-Ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 =
Tidak Setuju.
b) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam
penelitian ini adalah :
1. Variabel Kesadaran (X1)
Kesadaran atas suatu produk dibangun oleh kebutuhan, pengetahuan tentang
atribut produk baru, pengalaman konsumsi di masa lalu, dan juga keinovatifan
seseorang. Dalam penelitian ini, Skala Likert digunakan untuk membandingkan
tingkat kesadaran konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di
Kawasan Pemukiman Jakarta Timur yaitu : 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 =
Ragu-Ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 = Tidak Setuju.
2.Variabel Persepsi (X2)
Persepsi adalah suatu proses dengan berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan
diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna. Dalam penelitian ini, Skala
Likert digunakan untuk membandingkan tingkat persepsi konsumen terhadap
perilaku mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur yaitu :
25
5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-Ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 = Tidak
Setuju.
3.Variabel Preferensi (X3)
Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subyektif (individu), yang diukur
dengan utilitas, dari bundel berbagai barang. Dalam penelitian ini, skala likert
digunakan untuk membandingkan tingkat preferensi konsumen terhadap perilaku
mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur yaitu : 5 =
Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-Ragu, 2 = Kurang Setuju, dan 1 = Tidak
Setuju.
Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di tinjuan pustaka, setiap variabel
yang telah didefinisikan, dikembangkan menjadi subvariabel dan indikator.Setiap
indikator yang diperoleh disusun menjadi beberapa item yang menjadi pertanyaan
tertutup.Setiap pertanyaan yang tertutup dilengkapi jawaban berdasarkan Skala
Likert. Dengan demikian variabel kesadaran memiliki 10 item, variabel 12 item,
variabel preferensi 7 item, variabel perilaku mengkonsumsi 10 item. Sedangkan
konsep operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
26
Tabel 7. Konsep Operasionl Variabel
Variabel Definisi Indikator Atribut Butir Pertanyaan
Kesadaran (X1)
Kesadaran yang dialami individu tidak datang begitu saja, melainkan dibangun oleh kebutuhan, pengetahuan tentang atribut produk baru, pengalaman konsumsi di masa lalu, dan juga keinovatifan seseorang. Kesadaran konsumen diukur untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan konsumen mengenai keberadaan suatu produk (Peter dan Olson, 1996:76).
Pengetahuan
Kebutuhan
Keberadaan
Pengalaman
inovatif
pengetahuan konsumen atas produksi buah serta kandungan gizi buah
kebutuhan konsumen dalam konsumsi buah
keberadaan buah lokal mudah didapatkan
pengalaman konsumen mengkonsumsi buah local
buah lokal dapat berinovatif terus menerus
1,2,3,4 5,6,7 8 9 10
Persepsi (X2)
Menurut Robbin (1996 : 124) persepsi dapat di definisikan sebagai suatu proses dengan nama individu – individu mengorganisasikan dan menafsirkan elemen – elemen kesan – kesan indera seperti ukuran, warna, rasa, dan harapan produk agar memberi makna bagi lingkungan mereka.
ukuran,
warna rasa harapan
lingkungan.
Ukuran yang sama rata
Warna yang menarik
Rasa yang cocok Buah local
mampu bersaing dengan non lokal, kualtas dan kebersihannya
Lingkungan yang mempengaruhi
1,2 3,4 5,6 7,8,9,10,11 12
Preferensi (X3)
Menurut Simamora (2003 : 87) preferensi adalah konsep abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari pribadi. Dengan kata
Kepuasan
Kesukaan
Kesempatan
Konsumen puas terhadap pelayanan,kebersihan buah lokal segar
Konsumen akan memilih buah lokal segar
Konsumen akan
1,2,3 4,5,6
27
lain preferensi konsumen merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya.
mengulangi mengkonsumsi buah lokal
7
Perilaku mengkonsumsi buah lokal (Y)
Menurut Shiffman dan Kanuk (2008 : 230) perilaku konsumsi adalah untuk menerangkan berbagai kejadian yang tindakan atau hasil tindakannya yang tidak pasti, tetapi sebaliknya kejadian tersebut mencerminkan usaha memperoleh konsumen untuk mengkonsumsi (atau membeli).
Keinginan
Mengkonsumsi
Membeli
Memperoleh
Keinginan untuk membeli buah lokal
Konsumen terus mengkonsumsi buah lokal
Berapa kali konsumen membeli buah lokal
Keinginan konsumen untuk memperoeh
1 2,3 4,5,6,7,8,9 10
3.6. Validasi Model
Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri
dari beberapa pertanyaan. Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah
kuesioner, yaitu keharusan sebuah kuesioner untuk Validdan Reliabel. Di dalam
penelitian yang menggunakan kuesioner uji validitas dan uji reliabilitas sangat
diperlukan.
Kuesioner dikatakan Validapabila pertanyaan yang ada mampu
mengungkapkan sesuatu yang diukur dalam kuesioner tersebut. Sedangkan kuesioner
dikatakan Reliabel apabila jawaban atas pertanyaan yang diajukan menghasilkan
jawaban yang konstan stabil dari waktu kewaktu.
28
Pengujian Validitas dan Reliabilitas biasanya digunakan untuk mengevaluasi
item-item pernyataan/pertanyaan (indikator) yang mengukur konstrak/faktor
penelitian dalam suatu kuesioner.
3.6.1. Uji Validitas
Untuk pengujian validitas instrumen peneliti menggunakan software SPSS
versi 18.0. Item pernyataan (indikator) secara empiris dikatakan valid jika korelasi
(r) lebih besar dari 0,197. Cara menentukan valid atau tidaknya instrumen dengan
cara menentukan df (degree of fredom) derajat bebas yang sesuai dengan jumlah
sampel dikurang 2, berarti besaran df adalah 100-2 = 98 dengan tingat signifikansi
0,05. Hasil Uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
3.6.2. Uji Reliabilitas
Instrumen peneltian dapat dikatakan reliabel apabila nilai croncbach’s alpha
melebihi 0,60. Cara menentukan reliabel atau tidaknya instrument penelitian dengan
cara menentukan df (degree of fredom) derajat bebas yang sesuai dengan jumlah
sampel dikurang 2, berarti 100-2 = 98 dengan tingat signifikansi 5%. Hasil uji
reliabelitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Untuk menguji instrumen penelitian
menggunakan software SPSS versi 18.0.
3.6.3. Uji Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda.Analisis
data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 18.0. Peneliti melakukan uji asumsi klasik
29
terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu Uji Normalitas, Uji
Multikolinieritas dan Uji Heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas Data
Menurut Erlina (2007:103) bahwa tujuan uji normalitas adalah ingin
mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Pengujian ini diperlukan untuk melakukan uji t dan uji F yang
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini
dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil.Uji normalitas data menggunakan metode uji grafik dan uji statistik.
a. Uji grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian dengan melihat
histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal. Jika ploting data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal atau dari grafik atau dengan melihat histogram
residualnya. Dasar pengambilan keputusan:
30
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati - hati, karena
secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bias atau sebaliknya.Oleh
sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik.Uji statistik
yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
parametrik, Kolmogorov-Smirnov. Jika Asymp.sig > nilai signifikansi (0,05) maka
data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen karena akan mengurangi keyakinan
dalam pengujian signifikansi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala
multikolinieritas didalam model regresi ini dengan melihat nilai Variance Inflation
Factor (VIF), nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah nilai VIF > 10.Apabila nilai Vif < 10 berarti tidak terjadi
multikolinieritas (Ghozali, 2005:92).
31
3. Uji heteroskedaktisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidak
samaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedaktisitas. Model regresi yang
baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian
ini dengan cara melihat grafik plot dan uji Glejser.
a. Melihat Grafik Scatterplot
Dasar analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur, kearah samping maka terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
atau homoskedastisitas
b. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolute residual terhadap variabel
independen dengan persamaan regresi.Jika variabel independen signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen (sig < 0.05), maka ada indikasi
heteroskedastisitas.
32
3.7. Identifikasi Variabel
Analisis identifikasi variabel dilakukan untuk mendapatkan gambaran
deskriptif mengenai variabel – variabel penelitian yang digunakan.Analisis ini
dilakukan dengan menggunakan Skala Likert yang berarti menggunakan skoring,
untuk setiap item pertanyaan dalam kuisioner.Teknik skoring yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah minimum 1 dan maksimum 5.Dari angka tersebut dapat
diketahui sejauh mana tingkat penilaian responden atas indikator dalam variabel-
variabel penelitian.Rentang jumlah skor dari pengisian pertanyaan setiap variabel
yang diteliti ditentukan dengan 5 level yaitu :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Sedang
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
Penentuan level tersebut ditentukan dengan cara = (rentang dari jumlah skor
per variabel) + 1 / 5. Penentuan level ini ditunjukan untuk mencari atau
mengambarkan rata – rata dari jawaban responden (Sugiyono, 2004: 182)
3.8. Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regesi linier berganda digunakan untuk menentukan ketetapan
prediksisejauh mana variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.Dengan
analisis ini dapat diketahui variabel-varibel yang paling dominan berpengaruh
terhadap variabel terikat tersebut.
33
Dalam penelitian ini persamaan regresinya mengacu kepada Sugiyono
(2004:204) sebagai berikut.
Y = a + b1X1 +b2 X2 + b3X3 + e
Keterangan :
y = perilaku mengkonsumsi buah lokal
a = bilangan konstanta
b1, b2, b3 = koefisien regresi X1, X2, X3
X1 = kesadaran
X2 = persepsi
X3 = preferensi
e = kesalahan yang di toleransi
1. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.Semakin tinggi nilai koefisien
determinasi berarti model dugaan yang diperoleh semakin akurat untuk meramal
variabel dependen.Sebaliknya, jika semakin rendah atau mendekati 0, maka variabel
independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.
2. Uji Signifikansi Simultan yang Digunakan adalah Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah regresi linier berganda berikut
perhitungan koefisien regresi secara bersama – sama menunjukkan ada pengaruh
signifikan atau tidak maka terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian dengan analisis
F hitung (Sugiyono, 2004:196). Secara keseluruhan dapat dilakukan dengan
menggunakan uji F, hipotesis yang digunakan yaitu :
34
H0 : bi = 0, artinya seluruh variabel bebas (independent) dalam model tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (dependent)
H0 : bi ≠ 0, artinya seluruh variabel bebas (independent) dalam model
berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (dependent)
Kriteria Uji :
H0 ditolak apabila : Fhitung> Ftabel, derajat bebas tertentu
H1 ditolak apabila : Fhitung< Ftabel, derajat bebas tertentu
3. Uji untuk Masing-masing Parameter yang digunakan adalah Uji t
Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen. Kriteria pengujian dengan tingkat
signifikansi (α) = 0,05 ditentukan sebagai berikut :
H0 : bi = 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas (independent) dalam
model tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat
(dependent)
H0 : bi ≠ 0, artinya bahwa masing-masing variabel bebas (independent) dalam
model berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (dependent)
Kriteria Uji :
H0 ditolak apabila : T hitung >T tabel, derajat bebas tertentu
H1 ditolak apabila : T hitung < T tabel, derajat bebas tertentu
Pengolahan uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda menggunakan
softwareSPSS versi 18.0.
35
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kota Madya Jakarta Timur
Kota Madya Jakarta Timur merupakan salah satu dari 5 (lima) wilayah kota
administrasi yang ada di Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.
Gambar 2. Logo Kota Madya Jakarta Timur Sumber : Kota Madya Jakarta Timur(2014:5)
Lambang Kota Madya Jakarta Timur berbentuk perisai lima di dalamnya
terlukis Burung Sri Gunting dan Bambu Apus adalah fauna dan flora maskot Jakarta
Timur. Burung yang menengok ke kanan menyimbolkan kebenaran. Burung
bertengger di atas bambu menyimbolkan kekuatan ekonomi rakyat. Ujung bambu
runcing menyimbolkan perlindungan. 10 ujung bambu runcing melambangkan 10
kecamatan (Gambar 2).
4.2. Visi dan Misi KotaMadya Jakarta Timur
Menurut Kota Madya Jakarta Timur (2014 : 2) visi Kota Madya Jakarta Timur
berbunyi :
“Terwujudnya Kota Administrasi Jakarta Timur yang berorientasi kepada
pelayanan publik menuju kota berekonomi modern.”
36
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Kota Madya Jakarta Timur
menjalankan misi-misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan Koordinasi dan pengendalian pelayanan publik kota
Administrasi.
2. Meningkatkan Koordinasi dan pengendalian pengembangan Sentra Primer
Timur.
3. Meningkatkan Koordinasi dan pembinaan wilayah kerja Kota Administrasi,
kompetensi aparatur dan kesadaran hokum aparatur.
4. Meningkatkan koordinasi dan pengendalian kualitas sarana dan prasarana
publik, serta pemanfatan ruang, sumber daya alam dan kualitas lingkup
hidup.
5. Meningkatkan koordinasi dan pengendalian kesejahteraan sosial dan
pemberdayaan masyarakat.
6. Meningkatkan koordinasi dan pengendalian ekonomi kota serta melakukan
pengelolaan keuangan, asset, sertaketatausahaan yang efisien, efektif,
transparan, akuntabel.
4.3. LetakGeografi
Wilayah Kota Madya Jakarta Timur Jakarta Timur terdiri dari 95 % daratan
dan selebihnya rawa atau persawahan dengan ketinggian rata-rata 50 meter dari
permukaan air laut. Kota Madya Jakarta Timur dilalui oleh 7 (tujuh) sungai atau kali
yaitu Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kalimalang, Kali Cipinang, Kali Buaran, Kali
Jatikramat dan Kali Cakung.
37
U
Gambar 3. Peta Wilayah Kota Madya Jakarta Timur Sumber : Kota Madya Jakarta Timur (2014:3)
Posisi yang melengkapi wilayah Jakarta Tmur dengan batas-batas:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Jakarta Pusat dan Jakarta Utara
• Sebelah Barat berbatasan dengan Jakarta Selatan
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Daerah Tk.II Bogor
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Daerah Tk.II Bekasi.
Kota Madya Jakarta Timur merupakan bagian wilayah Provinsi DKI Jakarta
yang terletak antara 106⁰49’35” Bujur Timur dan 06⁰10’37” Lintang Selatan,
memiliki luas wilayah 188,03 Km2. Luas wilayah Jakarta Timur merupakan 28,39%
dari wilayah Provinsi DKI Jakarta yakni 662,33 Km2. Kota Madya Jakarta Timur
terdiri atas 10 kecamatan dan 65 kelurahan (Gambar 3) dengan penduduk yang
menghuni wilayah ini sekitar 2.640.145 jiwa (Kota Madya Jakarta Timur, 2014:6).
38
4.4 Demografi dan Penduduk Kota Madya Jakarta Timur
Secara demografis Kota Madya Jakarta Timur juga mempunyai karakteristik
yang unik dan sangat berbeda dengan wilayah kota lainnya. Penduduk Kota Madya
Jakarta Timur terdir imulti etnis, yaitu hamper semua ragam suku di Indonesia
dengan membawa serta agama, adat istiadat, seni budaya dan kebiasaan di kampung
halamannya.
Dengan kondisi seperti tersebut di atas, mengakibatkan strata sosial
masyarakat Kota Madya Jakarta Timur berlapis-lapis, mulai dari strata kaya sampai
dengan yang paling miskin. Dilihat dari profesinya, masyarakat Jakarta Timur juga
bervariasi seperti budayawan, wartawan, guru, konglomerat, guru besar, sampaiartis
(Kota Madya Jakarta Timur, 2014:7).
DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia yang merupakan sentral bagi
masyarakat untuk mencari nafkah dengan berbagai profesi. Jumlah penduduk
semakin meningkat karena banyak penduduk luar DKI Jakarta bekerja, khususnya di
Jakarta Timur. Bagi Jakarta Timur yang dikenal dengan daerah urban atau
pemukiman. Jumlah penduduk Jakarta Timur dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 menjelaskan penduduk di wilayah Jakarta Timur setiap
kecamatannya. Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk (SP) 2010, jumlah
penduduk Kota Jakarta Timur adalah 2.693.896 orang, terdiri atas 1.372.300 laki-laki
dan 1.321.596 perempuan. Sementara jumlah rumah tangga di Kota Administrasi
Jakarta Timur tercatat sebanyak 621.876 KK dengan tingkat pertumbuhan penduduk
0.37 persen per tahun.
39
Dengan luas wilayah Jakarta Timur sekitar 188.33 kilometer persegi yang di
diami oleh 2.693.896 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Jakarta Timur
adalah sebanyak 14.268 orang perkilometerpersegi. Kecamatan yang paling tinggi
tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Matraman yakni sebanyak 30.461
orang perkilometerpersegi, sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan
Cipayung yakni sebanyak 8.037 orang perkilometerpersegi.
4.5Potensi Kota
Kota Madya Jakarta Timur memiliki sejumlah kawasan-kawasan potensi al
atau unggulan untuk dapat dikembangkan. Kawasan unggulan merupakan kawasan
yang diperuntukan bagi kegiata sector strategis, seperti industri, pariwisata,
perdagangan, pertanian, permukiman dan lain-lain.Sektor strategis merupakan sektor
yang menempati prioritas utama karena tingkat peranannya dalam pembangunan.
Kawasanstrategis kota adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap pembangunan
ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan
teknologi tinggi untuk mengembangkan, dan melestarikan serta mengkoordinasikan
pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan
ruang wilayah (Kota Madya Jakarta Timur, 2014:8-9).
40
4.6 Pertumbuhan Ekonomi Kota Madya Jakarta Timur Tahun 2012
Perekonomian Jakarta Timur pada tahun 2012 tumbuh sebesar 6,56 persen
atas dasar harga konstan 2000, sedikit mengalami percepatan pertumbuhan
disbanding tahun sebelumny atahun 2011 yang tumbuh sebesar 6,28 persen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi yakni 11,96
persen disusul oleh sector jasa sebesar 7,81 persen dan sector perdagangan, hotel dan
retoran sebesar 7,72 persen. Urutan selanjutnya juga tumbuh cukup besar adalah
sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan sebesar 6,30 persen dan konstruksi
sebesar 6,09 persen. Sementara itu sektor – sector lainnya pertumbuhan di bawah 6
persen, masing – masing adalah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 5,09 persen,
sector industri pengolahan sebagai leading sektor di Jakarta Timur hanya tumbuh
sebasar 2,93 persen dan sektor yang paling kecil pertumbuhannya adalah sector
pertanian yaitu sebesar 0,93 persen (BPS, 2013:4). Secara rinci pertumbuhan Kota
Madya Jakarta Timur dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini :
Tabel 8. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Madya Jakarta Timur Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012
Lapangan Usaha 2010 2011 2012 SumberPertumbuhan Rata-rata
Pertanian 0,84 1,25 0,93 0,00 1,007 IndustriPengolahan 3,41 3,43 2,93 0,91 3,25
Listrik, Gas, Air 5,22 5,72 5,09 0,03 5,34 Konstruksi 5,68 8,33 6,09 0,56 6,7
Perdagangan, Hotel Restoran
5,44 6,74 7,72 1,57 6,63
Pengangkutan & Komunikasi
15,14 12,2 11,96 1,90 13,1
Keuangan, Real esat & jasa peusahaan 4,52 4,56 6,30 0,81 5,12
Jasa – jasa 5,86 6,02 7,81 0,78 6,56 Jumlah 6,06 6,28 6,56 6,56 6,3
Sumber : BPS Kota Madya Jakarta Timur (2013:4)
41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui layak (sahih) dan tidaknya suatu
pertanyaan yang digunakan sebagai instrumen penelitian untuk menjadi suatu data.
Kriteria keputusannya adalah dengan membandingkan nilai Corrected Item – Total
Correlationdengan nilai r tabel dengan tingkat 0,05 yaitu sebesar 0,197. Apabila
nilai Corrected Item – Total Correlation lebih besar dari r tabel maka indikator layak
(sahih) dan sebaliknya (Ghozali, 2006:45).
Setelah diuji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas
untuk mengetahui jawaban yang konstan dari waktu ke waktu. Hasil uji reliabititas
menunjukan bahwa semua variabel dari koefisien Alpa cukup besar yaitu diatas 0,60
atau dapat dikatakan bahwa semua indikator masing – masing variabel dari kuisioner
dikatakan reliabel. Sehingga untuk selanjutnya item – item pada masing masing
variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.Hasil uji validitas dan reliabilitas
secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.
Berdasarkan Lampiran 2 dapat ditunjukkan bahwa semua indikator (observed)
adalah valid, hal ini ditandai dengan nilai Corrected Item – Total Correlation > r
tabel (0,197). Pembuktian ini menunjukkan bahwa semua indikator (observed) layak
digunakan sebagai indikator dari konstruk (laten variabel). Demikian pula koefisien
alpha (Cronbach alpha) memiliki nilai diatas r tabel (0,197) diatas 0,60 sehingga
dapat dijelaskan bahwa variabel – variabel penelitian (konstruk) yang berupa variabel
42
kesadaran, persepsi, prefersi dan perilaku mengkonsumsi buah lokal adalah reliabel
atau memiliki reliabilitas yang tinggi, sehingga mempunyai ketepatan yang tinggi
untuk dijadikan variabel (konstruk) pada sumber penelitian.
5.2. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mayarakat di Kawasan
Pemukiman Jakarta Timur dengan jumlah 100 responden berdasarkan perhitungan
Slovin. Karakteristik identitas responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status
pernikahan, dan jenis pekerjaan.
5.2.1. Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu laki – laki dan wanita, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Karakteristik Respnden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kawasan Pemukiman Jakarta Timut Tahun 2014
No. Jenis kelamin Jumlah Responden % 1 Laki – laki 34 34 2 Perempuan 66 66
Total 100 100,0 Berdasarkan Tabel 9 menunjukan bahwa dari 100 responden yang mengisi
kuisioner tertinggi adalah responden wanita sebesar 66 %. Pengambilan sampel
dilakukan di4 kecamatan di Kota Madya Jakarta Timur dengan cara bertemu
langsung dengan responden yang bersediadiwawancarai. Responden yang sering
ditemui adalah responden yang berjenis kelamin wanita.Hal ini menunjukkan bahwa
responden dalam penelitian ini didominasi oleh wanita.
43
5.2.2 Responden Menurut Usia
Karakteristik responden menurut usia memberikan gambaran rata-rata usia
responden dalam penelitian ini. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 10berikut:
Tabel 10.KarakteristikResponden Berdasarkan Usia di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014
No Usia Jumlah Responden %
1 19-26 43 43,0 2 27-34 25 25,0 3 35-42 19 19,0 4 43-49 3 3,0 5 > 50 8 8,0
Total 100 100,0
Berdasarkan Tabel 10 menunjukan bahwa dari 100 responden yang mengisi
kuisioner tertinggi adalah responden yang memiliki usia diantara 19 tahun sampai 26
tahun yaitu sebesar 45 %. Hal ini di dapat karena pada saat mengambil sampel,
respoden yang sering ditemui secara langsung di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur
didominasi oleh responden yang memiliki usia 19 tahun sampai 26 tahun. Hal ini
disebabkan pada usia ini mulai mapan dalam hal ekonomi dan merupakan usia
produktif dalam bekerja serta terus mengkonsumsi buah yang sehat.
5.2.3. Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan menunjukkan pengetahuan dan daya pikir yang dimiliki
oleh seorang responden. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan akan
memberikan gambaran rata-rata responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian
ini. Dalam penelitian ini tingkat pendidikan responden dapat diklasifikasikan
44
menjadi 5 (lima) kelompok yaitu SD, SMP, SMA, Sarjana, dan Pascasarjana.
Adapun karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
Tabel 11 berikut ini.
Tabel 11.Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur Tahun 2014
No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden %
1 SMP 4 4,0
2 SMU 41 41,0
3 Sarjana 49 49,0
4 Pasca Sarjana 6 6,0
Total 100 100,0
Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang
mengisi kuisioner ini didominasi oleh responden yang memiliki tingkat pendidikan
sarjana (S1) yaitu sebesar 49 %.Pada saat pengambilan sampel kelompok responden
tersebut lebih koperatif dalam mengisi kuisioner.Hal tersebut mengindikasikan
semakin tinggi pendidikan konsumen berarti semakin mempunyai kesadaran
mengkonsumsi buah.
5.2.4 Responden Munurut Status Pernikahan
Karakteristik responden menurut status pernikahan akan memberikan
gambaran rata-rata responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini.Dalam
penelitian ini status pernikahan responden diklasifikasikan menjadi 2 (dua) bagian
yaitu belum menikah dan menikah.Karakteristik responden berdasarkan status
pernikahan dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.
45
Tabel 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur 2014
No Status Pernikahan Jumlah Responden % 1 Belum Menikah 52 52 2 Menikah 48 48,0
Total 100 100,0 Berdasarkan Tabel 12 menunjukan bahwa dari 100 responden yang mengisi
kuisioner ini didominasi dengan responden yang berstatus belum menikah yaitu
sebesar 52 %. Hal ini didapat karena peneliti menemui responden dengan cara
mendatangi dari rumah ke rumah di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur dan
didominasi oleh responden yang belum menikah atau belum berkeluarga sehingga
dapat dikatakan bahwa responden belum memiliki tanggungan dalam kebutuhan
pokok khususnya mengkonsumsi buah. Karena buah belum menjadi kebutuhan pokok
sehingga dana yang dimilikinya dialokasikan untuk kebutuhan yang lain.
5.2.5 Responden Menurut Jenis Pekerjaan
Karakteristik responden menurut jenis pekerjaan akan memberikan gambaran
rata-rata pekerjaan yang dimiliki oleh responden. Dalam penelitian ini karakteristik
responden berdasarkan jenis pekerjaan dibagi menjadi lima jenis yaitu:
Mahasiswa/pelajar, Ibu rumah tangga, PNS, Pegawai swasta, Wiraswasta yang dapat
dilihat pada Tabel 13 berikut.
46
Tabel 13. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur 2014
No Jenis Pekerjaan Jumlah Responden % 1 Mahasiswa 13 13,0 2 Ibu Rumah Tangga 8 8,0 3 PNS 18 18,0 4 Karyawan Swasta 54 54,0 5 Wiraswasta 7 7,0
Total 100 100,0
Berdasarkan kriteria – kriteria di atas dari 100 responden yang mengisi
kuisioner, ditemukan jenis pekerjaan responden yang didominasi oleh Karyawan
Swasta yaitu sebesar 54 % sehingga responden telah memiliki penghasilan dalam
membeli buah lokal, pekerjaan seseorang juga mempengaruhi perilaku konsumen
dalam mengklasifikasi produk buah lokal dan mengkonsumsinya.
5.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Berdasarkan tabulasi data yang diperoleh dari 100 responden yang mengisi
kuisioner di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur didapatkan hasil identifikasi
tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut.
5.3.1 Kesadaran(X1)
Terdapat 10 butir pertanyaan dari variabel kesadaran yang diajukan kepada
100 orang responden yang domisili di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur terhadap
perilaku mengkonsumsi buah lokal. Hasil skoring terhadap variabel kesadaran
diperoleh jumlah skoring terkecil yaitu 31 dan jumlah skoring terbesar yaitu 49,
dengan rentang seriap level adalah (49 – 31 + 1) / 5 = 3,8 dibulatkan menjadi 4.
47
Berdasarkan leveling di atas, ditemukan hasil penilaian responden terhadap
variabel kesadaran adalah 38,87 dibulatkan menjadi 39 yang menunjukkan
interpretasi rendah mendekati sedang pada level 2 dan 3. Hal tersebut dapat dilihat
pada Tabel 14 berikut ini.
Tabel 14. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kesadaran
Level Rentang Skor
Tingkat Level Jumlah Responden
Persentase
1 31 – 34 Sangat Rendah 9 9 %
2 35 – 38 Rendah 40 40%
3 39 – 42 Sedang 35 35%
4 43 – 46 Tinggi 15 15%
5 47 – 50 Sangat Tinggi 1 1%
Total 100 100%
Dari Tabel diatas ditemukan bahwa dari 100 responden yang mengisi
kuisioner ini tanggapan variabel kesadaran terhadap perilaku mengkonsumsi buah
lokal rata-rata responden berada pada level rendah mendekati sedang, sehingga
responden cukup memiliki kesadaran akan mengkonsumsi buah lokal serta memiliki
pengetahuan yang cukup, manfaat dan keberadaan buah lokal.
5.3.2 Persepsi (X2)
Terdapat 12 butir pernyataan variabel persepsi yang diajukan kepada 100
responden yang berada di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Perhitungan jumlah
skoring terkecil yaitu 39 dan jumlah skoring terbesar yaitu 55, diperoleh rentang
setiap level adalah (55 – 39 + 1) / 5 = 3,4 dibulatkan 4. Hal tersebut dapat dilihat
pada Tabel 15 berikut.
48
Tabel 15. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Persepsi
Level Rentang Skor Tingkat Level Jumlah Responden Persentase 1 39 – 42 Sangat Rendah 21 21 % 2 43 – 46 Rendah 38 38 % 3 47 – 50 Sedang 29 29 % 4 51 – 54 Tinggi 10 10 % 5 55 – 58 Sangat Tinggi 2 2 %
Total 100 100 % Berdasarkan kriteria – kriteria diatas, ditemukan skoring rata – rata jawaban
responden terhadap variabel persepsi adalah 45,91 yang menunjukkan interpretasi
rendah yang terdapat pada level 2 sebesar 38%. Hal ini menunjukkan responden
belum memiliki persepsi yang cukup kurang untuk mengkonsumsi buah lokal.
Persepsi yang terbenuk akan memilih, mengatur dan menyusun gambaran mengenai
buah lokal, namun persepsi yang rendah sulit untuk mendorong responden dalam
mengkonsumsi buah lokal.
5.3.3 Preferensi (X3)
Terdapat 7 butir pertanyaan dari variabel preferensi, yang diperoleh dari 100
responden yang berada di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur.Jawaban responden
terhadap variabel preferensi dengan perhitungan dari jumlah skoring terkecil yaitu 22
dan jumlah skoring terbesar yaitu 34, diketahui skor rentang (12+1) /5 = 3.Dapat
dilihat pada Tabel 16 berikut.
49
Tabel 16. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Preferensi
Level Rentang Skor Tingkat Level JumlahResponden Persentase
1 22 – 24 Sangat Rendah 7 7 %
2 25 – 27 Rendah 26 26 %
3 28 – 30 Sedang 42 42 %
4 31 – 33 Tinggi 21 15 %
5 34 – 36 Sangat Tinggi 4 1%
Total 100 100%
Berdasarkan kriteria – kriteria diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata
tanggapan responden terhadap variabel preferensi adalah 28,70 yang menunjukkan
interpretasi level sedang sebesar 42 %. Hal ini berarti responden memiliki preferensi
yang cukup untuk mendorong responden membeli dan mengkonsumsi buah lokal
segar.
5.3.4 Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal (Y)
Terdapat 10 butir pertanyaan dari variabel perilaku mengkonsumsi buah lokal
yang diajukan kepada 100 responden yang berada di Kawasan Pemukiman Jakarta
Timur. Perhitungan jumlah terkecil yaitu 31 dan jumlah skoring terbesar 50 diperoleh
rentang setiap level adalah (19+1) /5 = 4. Dapat dilihat pada Tabel 17berikut :
Tabel 17. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Perialku Mengkonsumsi Buah Lokal
Level Rentang Skor Tingkat Level Jumlah Responden Persentase 1 31 – 34 Sangat Sedang 8 8 %
2 35 – 38 Rendah 41 41 %
3 39 – 42 Sedang 32 32 %
4 43 – 46 Tinggi 13 13 %
5 47 – 50 Sangat Tinggi 6 6 %
Total 100 100%
50
Berdasarkan kriteria – kriteria di atas, diketahui bahwa rata – rata tanggapan
responden terhadap variabel perilaku mengkonsumsi buah lokal berada pada level
rendah mendekati sedang sehingga responden cukup memiliki keinginan,
mengkonsumsi dan membeli buah lokal.
5.4. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda,
ada beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi agar kesimpulan dari regresi
tersebut tidak bias, yaitu uji normalitas, uji multi kolinieritas, dan uji
heteroskedastisitas.
5.4.1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil dalam
penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.Model regresi
yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data
tidak berada di sekitar wilayah garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal atau
tidak mengikuti pola sebaran distribusi normal maka akan diperoleh taksiran yang
bias. Pengujian normalitas dalam penelitian ini yaitu melalui normal probability plot
dengan menggunakan SPSS 18.0 dan hasil normalitas dapat dilihat secara rinci pada
Lampiran 3.
Uji normalitas menggunakan metode normal probability plot mensyaratkan
bahwa penyebaran data harus berada disekitar wilayah garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal. Berdasarkan gambar di Lampiran 3 dapat disimpulkan bahwa
51
data dalam penelitian ini memenuhi syarat normal probability plot sehingga model
regresi dalam penelitian memenuhi asumsi normalitas, artinya data dalam penelitian
ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
5.4.2. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara
variabel independent (bebas) dalam suatu model regresi.Uji multikolinieritas dalam
penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Varian Inflation Factor (VIF) yang
tercantum pada Lampiran 3.
Dengan ketentuan Uji multikolinieritas, jika nilai VIF kurang dari 10 maka
tidak terdapat korelasi antar variabel. Berdasarkan Lampian 3 dapat dilihat bahwa
nilai VIF variabel kesadaran (X1) yaitu 1,057, variabel persepsi (X2) yaitu 1,055,
variabel preferensi (X3) yaitu 1,008 yang artinya kurang dari 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas dalam data penelititan ini.Artinya
bahwa antara variabel kesadaran (X1), persepsi (X2) dan preferensi (X3) tidak saling
mengganggu atau mempengaruhi.
5.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi perbedaan varians dari residual data yang ada. Dalam penelitian ini uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan analisa grafik plot antara nilai prediksi terikat
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Berdasarkan output grafik scatterplot
diketahui jika titik dalam grafik tersebar (tidak membentuk pola) maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Grafik tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 bahwa titik-titik
52
yang ada tidak membentuk pola yang teratur.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
data dalam penelititan ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
5.5. Pengaruh Kesadaran, Persepsi dan Preferensi Konsumen Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal Segar di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur
Data yag diperoleh telah memenuhi persyaratan tidak terjadi penyimpangan
heteroskedastisitas dan multikolinieritas serta berdistribusi normal sehingga model
perilaku mengkonsumsi buah lokal dapat dilakukan uji hipotesis.Pengaruh kesadaran
(X1), Persepsi (X2) dan Preferensi (X3), terhadap Perilaku mengkonsumsi buah lokal
(Y) dapat dilihat pada Tabel 18 berikut:
Tabel 18. Estimasi Model Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -1,194 4,119 -,290 ,773
Kesadaran 1,073 ,071 ,849 15,164 ,000 Persepsi -,127 ,059 -,121 -2,166 ,033 Preferensi ,160 ,083 ,106 1,933 ,056
F 80,317
Sig (Prob) ,000
R Squre ,715
Adjust R Squre ,706
Berdasarkan Tabel 18 diperoleh model perilaku mengkonsumsi buah lokal
sebagai berikut :
Y = -1,194 + 1,073 K – 0,127 P + 0,160 PF
Dari model perilaku mengkonsumsi buah lokal di atas diperoleh nilai
konstanta sebesar -1,194.Artinya jika variabel kesadaran (X1), Persepsi (X2),
Preferensi (X3) bernilai nol, maka perilaku mengkonsumsi buah lokal berkurang
53
sebesar 1,194. Ini membuktikan bahwa tanpa adanya kesadaran, persepsi dan
preferensi konsumen terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal, maka responden
akan mengkonsumsi buah impor.
Nilai koefisien determinasi (R2) yang didapat sebesar 0,715 atau 71,5%. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel independen yang diteliti mampu memberikan
penjelasan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal sebesar 71,5% sedangkan
sisanya sebesar 28,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Uji signifikansi secara bersama – sama atau uji F berdasarkan output pada
Tabel 18 menunjukkan F hitung sebesar 80,317. Adapun nilai F-tabel dengan taraf
signifikansi 5% dari dengan bebas (df) yaitu 96 sebagai derajat bebas penyebut
regression (perlakuan), dan derajat pembilang sebesar (jumlah variabel – 1)
sehingasebesar 2,70. Dengan demikian F hitung (80,317) > f tabel (2,70) dan
diperkuat dengan nilai probabilitas sebesar 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas (kesadaran, persepsi dan preferensi) bersama - sama
berpengaruh nyata terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal.
Uji t digunakan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan secara
parsial.Berdasarkan uji hipotesis pada variabel independen, dapat diketahui variabel
independen mana yang berpengaruh secara nyata terhadap variabel perilaku
mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur, sebagai berikut :
54
5.5.1 Pengaruh Kesadaran
Berdasarkan Tabel 18 diketahui nilai t-hitung variabel kesadaran sebesar
15,614. Jika nilai tersebut dibandingkan dengan t-tabel dengan dk = n – 1 (100 – 1 =
99) dan taraf kesalahan α = 5 % yaitu sebesar 1,985 maka t-hitung lebih besar dari
nilai t-tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesadaran konsumen
berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada
tingkat signifikansi(α) = 0,05.
Koefisien regresi variabel kesadaran (X1) bernilai memiliki arah dengan
koefisien regresi positif sebesar 1,073.Ini menunjukan bahwa hubungan antara
kesadaran (X1) dengan perilaku mengkonsumsi buah lokal (Y) di Kawasan
Pemukiman Jakarta Timur. Searah mengandung arti apabila variabel kesadaran (X1)
naik sebesar satu satuan maka akan menyebabkan meningkatnya Perilaku
Mengkonsumsi buah lokal (Y) sebesar 1,073 satuan dengan menganggap variabel
yang lain konstan.
Berdasarkan hasil identifikasi responden terhadap variabel kesadaran,
responden rata-rata memiliki tanggapan rendah mendekati sedang akan buah lokal
segar. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa responden di Kawasan Pemukiman
Jakarta Timur masih belum memiliki kesadaran yang cukup yakni kesadaran akan
mengkonsumsi buah lokal hanya sebatas pengetahuan dalam manfaat buah lokal. Hal
ini didapat karena berdasarkan karakteristik Responden yang didominasi oleh
responden yang memiliki usia 19-26 tahun hanya memiliki sebatas kesadaran akan
manfaat buah lokal tetapi belum memiliki kesadaran mengenai pengetahuan produksi
buah dan kebutuhan buah.
55
Namun walaupun tanggapan rata-rata responden terhadap variabel kesadaran
rendah mendekati sedang hal ini masih sesuai dengan pendapat Kotler dan Amstrong
(2008 :342) bahwa kesadaran merupakan tahap pertama dari proses adopsi terhadap
suatu produk atau ide baru.Kesadaran adalah suatu keadaan ketika konsumen
menyadari keberadaan suatu produk.Kesadaran produk hanya sebatas kesadaran
konsumen atas keberadaan suatu produk, dengan informasi yang diketahui seputar
produk tersebut masih sedikit.
5.5.2 Pengaruh Persepsi
Berdasarkan Tabel 18 diketahui nilai t-hitung variabel persepsi sebesar -2,101.
Jika nilai tersebut dibandingkan dengan t-tabel dengan dk = n – 1 (100 – 1 = 99) dan
taraf kesalahan α = 5 % sebesar 1,985 maka t-hitung yang diperoleh lebih besar dari
nilai t-tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi konsumen
berpengaruh nyata secara signifikan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal
pada tingkat signifikansi 0,05.
Koefisien regresi varibel persepsi (X2) memiliki arah dengan koefisien
regresinegatif sebesar 0,127.Ini menunjukkan bahwa hubungan yang berlawanan arah
antara persepsi (X2) dengan Perilaku mengkonsumsi buah lokal segar (Y) dengan
koefisien regresi sebesar -0,127. Hal ini berarti apabila Persepsi (X2) naik sebesar
satu satuan maka akan menyebabkan menurunnya Perilaku mengkonsumsi buah lokal
(Y) sebesar 0,127 satuan dengan menganggap variabel lain konstan.
Berdasarkan hasil identifikasi responden terhadap variabel persepsi, responden
di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada tingkatan level rendah terhadap
perilaku mengkonsumsi buah lokal.Bahwa persepsi konsumen terhadap perilaku
56
mengkonsumsi buah lokal pada ukuran, warna, rasa dan harapan belum memiliki
persepsi yang cukup mengenai buah lokal.
Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Shiffman dan Kanuk (2008:137) bahwa
persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih,
mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambaran yang masuk akal mengenai
dunia.
Karena responden yang ditemui oleh peneliti didominasi oleh responden yang
berusia 19 – 26 tahun dan dapat diasumsikan bahwa masyarakat yang memiliki usia
tersebut masih mementingkan hobi dan kesenangan sehingga belum memiliki
persepsi yang mendorong untuk membeli dan mengkonsumsi buah lokal.
5.5.3 Pengaruh Preferensi
Berdasarkan Tabel 18 diketahui t hitung sebesar variabel preferensi 1,933.
Jika dibandingkan dengan t-tabel dengan dk = n – 1 (100 – 1 = 99) dan taraf
kesalahan α = 10 % sebesar 1,671 maka t-hitung diperoleh lebih besar dari nilai t-
tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa preferensi konsumen berpengaruh
signifikan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal pada tingkat signifikansi 0,10.
Koefisien regresi untuk variabel bebas X3 (Preferensi) memiliki arah dengan
koefisien regresi positif sebesar 0,160. Ini menunjukan bahwa hubungan yang searah
antara Preferensi (X3) dengan perilaku mengkonsumsi buah lokal (Y). Koefisien
regresi preferensi sebesar 0,160, mengandung arti apabila variabel preferensi naik
sebesar satu satuan maka akan menyebabkan meningkatnya Perilaku Mengkonsumsi
buah lokal (Y) sebesar 0,160 satuan dengan menganggap variabel lain konstan.
57
Berdasarkan hasil identifikasi responden terhadap variabel preferensi,
responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada tingkatan level sedang
terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal segar. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa responden di kawasan pemukiman Jakarta Timur sudah memiliki
preferensi yang cukup untuk mendorong responden membeli dan mengkonsumsi
buah lokal.
Hal ini sesuai dengan pendapat Simamora (2003: 87) dimana preferensi
adalah konsep abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang
diperoleh dari kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadinya.
Dengan kata lain preferensi konsumen adalah merupakan gambaran tentang
kombinasi barang dan jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki
kesempatan untuk memperolehnya.
Hal ini didapat karena sesuai dengan karakteristik responden menurut status
pernikahan, bahwa responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur yang ditemui
oleh peneliti didominasi oleh responden yang belum menikah atau belum
berkeluarga, sehingga dapat dikatakan bahwa responden tersebut belum memiliki
tanggungan dalam kebutuhan pokok khususnya dalam kebutuhan mengkonsumsi
buah-buahan.
Diantara variabel-variabel tersebut yang berpengaruh dominan terhadap
perilaku mengkonsumsi buah lokal segar di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur
adalah variabel Kesadaran (X1). Berarti variabel kesadaran paling berpengaruh
dalam pembentukan perilaku mengkonsumsi buah lokal. Kesadaran adalah
penerimaan sebuah produk dalam benak konsumen sehingga semakin tinggi
58
pengetahuan tentang buah lokal berarti buah lokal tersebut berada dalam benak
konsumen sebelum buah impor yang selanjutnya akan membentuk persepsi dan
preferensi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi buah di Kawasan
Pemukiman Jakarta Timur.
Dengan melihat perbandingan dari penelitian Darmawan (2013) Bahwa
variabel yang berpengaruh pada perilaku konsumen buah di Supermarket Robinson di
Padang berpengaruh adalah preferensi, dan melihat dari penelitian Nafisah (2013)
bahwa variabel yang berpengaruh pada sikap dan persepsi konsumen terhadap jeruk
lokal dan jeruk impor di Pasar Modern di Padang adalah persepsi terhadap jeruk
lokal, sedangkan dalam penelitian ini variabel yang paling berpengaruh adalah
kesadaran konsumen.
59
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesadaran responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada
level rendah mendekati sedang yang menunjukkan kesadaran tentang
pengetahuan buah lokal, kandungan gizi buah lokal, dan keberadaan buah
lokal untuk membeli dan mengkonsumsi buah lokal.
2. Persepsi responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada level
rendah mendekati sedang yang menunjukkan persepsi terkait buah lokal dari
segi warna, ukuran, tampilan, kualitas, dan juga rasa untuk dapat mendorong
konsumen mengkonsumsi buah lokal.
3. Preferensi responden di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur berada pada
level sedang yang menunjukkan preferensi dalam memilih, membeli dan
mengkonsumsi buah lokal dari segi kepuasan, kesukaan dan kesempatan
responden.
4. Hasil analisis pengaruh kesadaran, persepsi, preferensi terhadap perilaku
mengkonsumsi buah lokal di Kawasan Pemukiman Jakarta Timur adalah :
a. Secara parsial, variabel Kesadaran (X1) dan Persepsi (X2) berpengruh
nyata pada taraf α 5 % terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal di
Kawasan Pemukiman Jakarta Timur. Sedangkan Preferensi berpengaruh
60
nyata pada taraf α 10 % terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal.
Variabel kesadaran dan preferensi memiliki arah koefisien positif
sementara Persepsi memiliki arah koefisien negative terhadap perilaku
mengkonsumsi buah lokal.
b. Variabel kesadaran, persepsi, dan preferensi secara bersama – sama
berpengaruh signifikan terhadap perilaku mengkonsumsi buah lokal
pada taraf α 5 %.
c. Koefisien determinasi R2 adalah 0,715, menunjukkan bahwa variabel
kesadaran, persepsi, dan preferensi mampu menjelaskan variasi perilaku
mengkonsumsi buah lokal segar sebesar 71,5% dan sisanya 28,5%
dijelaskan oleh faktor lain di luar model tersebut.
6.2. Saran
Hasil penelitian menunjukkan tingat persepsi dan prefrensi konsumen
terhadap buah lokal masih rendah. Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan
kesadaran, persepsi dan preferensi konsumen terhadap buah lokal dengan cara
sebagai berikut :
a. Sosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi buah lokal.
b. Peningkatan produksi buah lokal sehingga buah lokal lebih mudah dijumpai
konsumen di pasaran.
61
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. Perilaku Konsumen. Yogyakarta. Penerbit GrahaI lmu, 2002.
Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineke Cipta, 1996.
Astina. Perilaku Konsumen. Jakarta. PT Indeks, 2008.
Aswatini, dkk. Perilaku Konsumsi Buah. Medan. Pustaka Utama, 2008.
BPS. Nilai Volume Impor dan Ekspor Buah Indonesia. Jakarta. BPS News, 2012.
BPS. Produksi Buah Hotikultura 2009 – 2013. Jakarta. BPS News, 2013.
BPS. Kota Madya Jakarta Timur. Jakarta. BPS News Jakarta Timur, 2014. BPS. Konsumsi Kalori per Kapita 2008 – 2013. Jakarta. BPS News, 2014.
Darmawan.Skripsi, Analisis Perilaku Konsumen Buah Lokal dan Buah Impor di Supermarket.Padang, 2013.
Fromm. Perilaku Konsumen Jilid 2. Jakarta. Binapura Aksara, 1995. Ghozali, Imam. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.
Kementrian Pertanian Indonesia. Impor dan Ekspor di Jakarta 2013. Jakarta. Info Kementan. 2014.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Jakarta. Prinsip-prinsip Pemasaran: Edisi Kedelapan Jilid 2. Erlangga, 2008.
Kotler, Philip dan AB. Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta. Salemba Empat, 2001.
Mangkunegara, A Prabu. Perilaku Konsumen. Jakarta. Gramdia Pustaka, 2005.
Nafisah. Skripsi, Sikap dan Persepsi Konsumen Terhadap Jeruk Lokal dan Jeruk Impor di Pasar Modern. Bogor, 2013.
Peter JP, Olson DW.Consumer Behavior and Marketing Strategy. Ed ke-4.
Chicago (US): Irwin Inc, 1996.
Rai, Nyoman dan Poerwanto Roedhy. Memproduksi Buah di LuarMusim. Yogyakarta. Lily Pubisher, 2008.
62
Robbins, Stephen P. Perilaku Organisasi, Konsep, Aplikasi. Jakarta. PT Indeks, 1996.
Sarwono. Perilaku Komsumtif. Jakarta. PT Grafindo Persada, 1983. Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Surabaya. Pustaka Utama,
2003. Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008. Schiffman, Leon G.dan Leslie Lazar Kanuk.Perilaku Konsumen. Jakarta. PT
Indeks. Jakarta, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Penerbit Alfa Beta, 2004.
Sumarwan, Ujang.Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Edisi Kedua. Bogor.Penerbit Ghalia Indonesia, 2011.
Soekartawi. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil Pertanian, Teori dan Aplikasinya. Jakarta. Raja Grafindo Persada, 2002.
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung. PT Remaja Rosda karya, 2003.
Tambunan, R. Remaja dan Perilaku Konsumtif. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Umar, Husein. Metode Penelitian. Jakarta. Gramedia Pustaka. 1982. Kota Madya Jakarta Timur. 2013. Geografi.http://timur.jakarta.go.id/hal-
geografi.akses Selasa, 27, Agustus, 2014. Kota Madya Jakarta Timur. 2013. Potensi Kota. http://timur.jakarta.go.id/hal-
potensi-kota. akses Selasa 27, Agustus, 2014. Kota Madya Jakarta Timur. 2013. Visi dan Misi. http://timur.jakarta.go.id/hal-
visi-dan-misi.html. akses Selasa, 27, Agustus, 2014. Kota Madya Jakarta Timur. 2013. Demografi.http://timur.jakarta.go.id/hal-
demografi_ok.html. akses Selasa, 27, Agustus, 2014. Kota Madya Jakarta Timur. 2013. Potensi Kota. http://timur.jakarta.go.id/hal-
potensi-kota.html. akses Selasa, 27, Agustus, 2014.
63
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner ini Digunakan Sebagai Instrumen Penelitian
KESADARAN, PERSEPSI, DAN PRFERENSI KONSUMEN TERHADAP
PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH LOKAL DI KAWASAN
PEMUKIMAN JAKARTA TIMUR
Ubaidillah Ralibi
Program Studi Agribisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Mohon kesediaan Sdr/i untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara
lengkap dan benar. Semua kerahasiaan responden akan aman dan terjaga.
Terima kasih atas bantuannya.
No. Kuesioner : ……..........
Tanggal : …/…/…….
Enumerator : …………...
64
Lampiran 1. Lanjutan
Petunjuk : *) lingkari salah satu 1. Nama : ………………………………………………..…...
2. Jenis Kelamin* : L / P
3. Usia : ……….tahun
4. Status Pernikahan* : a) Belum menikah
b) Menikah
5. Status Tingkat Pendidikan :
a) SD c) SMU
b) SMP d) Sarjana
e) Pasca Sarjana
6. Pekerjaan* : a)mahasiswa/pelajar d) KaryawanSwasta
b) Ibu Rumah Tangga e) Wiraswasta
c) PNS
7. Pendapatan (Gaji) /bulan :
a) <Rp. 2.400.000 c) Rp 5.000.000 – Rp. 10.000.000
b) Rp.2.400.000 – Rp 5.000.000 d) Rp. 10.000.000 – Rp. 20.000.000
e) >Rp. 20.000.000
8. RutinitasPendapatan (Gaji) :
a) Per Jam c) Mingguan e) Tahunan
b) Harian d) Bulanan
IDENTITAS RESPONDEN
65
Lampiran 1. Lanjutan
9. Pengeluaran Total/ bulan : +Rp ……………………….
10. Besaran Pengeluaran untuk Buah/ bulan :
a) <Rp. 500.000 c) Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 e)
Lainnya……..
b) Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 d) Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
11. Besaran Pengeluaran untuk Buah Lokal/ bulan :
a) <Rp. 500.000 c) Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
e)Lainnya……..
b) Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 d) Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
12. Besaran Pengeluaran untuk Non Buah/ bulan :
a) <Rp. 500.000 c) Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
b) Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 d) Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
e) Lainnya……
Petunjuk :Berilah tanda ceklis( √ ) pada kolom jawaban yang paling sesuai menurut Anda Ket : SS = Sangat Setuju KS = Kurang Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju R = Ragu – ragu
66
Lampiran 1. Lanjutan
No. Pernyataan SS S R KS TS
1. Saya mengetahui daerah asal penghasil buah lokal.
2. Saya mengetahui perbedaan buah lokal dengan buah impor
3. Ketika saya membeli buah local segar, saya mengetahui kegunaan buah dalam tubuh.
4. Membeli buah lokal, mencintai produk dalam negeri.
5. Saya mengkonsumsi buah lokal karena kebutuhan pada waktu tertentu.
6. Saya mengkonsumsi buah lokal karena kebutuhan sehari hari.
7. Saya mengkonsumsi buah lokal untuk kebutuhan gizi yang seimbang.
8. Saya dapat menjumpai keberadaan buah lokal di pasar dengan mudah
9. Saya mengkonsumsi buah lokal, karena dari pengalaman sebelumnya
10. Buah lokal mampu inovatif secara terus menerus.
KOMPONEN VARIABEL KESADARAN PADA PERILAKU
MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
67
Lampiran 1. Lanjutan
No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Ukuran buah lokal buah lokal membuat saya untuk
mengkonsumsi buah
2. Ukuran besar atau kecilnya buah dapat menentukan harga buah lokal
3. Warna buah lokal memiliki ciri khas 4. Warna buah lokal membuat saya tertarik dalam
mengkonsumsi buah
5. Rasa buah local segar memiliki ciri khas 6. Rasa buah local segar cocok untuk saya konsumsi 7. Saya harap yakin buah local mampu bersaing
dengan buah non lokal
8. Saya yakin buah lokal mampu menyediakan permintaan dalam negeri.
9. Buah lokal segar mampu meningkatkan devisa Negara melalui kegiatan ekspor
10. Buah lokal segar sudah memiliki kualitas yg baik 11. Buah lokal sudah terjamin kebersihannya. 12. Saya mengkonsumsi buah lokal karena lingkungan
dari sosial.
KOMPONEN VARIABEL PERSEPSI PADA PERILAKU
MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
68
Lampiran 1. Lanjutan
KOMPONEN VARIABEL PREFERENSI PADA PERILAKU
MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Saya merasa puas mengkonsumsi buah lokal segar 2. Saya merasa puas dengan kebersihan buah lokal
segar
3 Saya merasa puas dengan pelayanan pada penjual buah lokal segar
4. Saya lebih suka mengkonsumsi buah lokal 5. Saya lebih suka mengkonsumsi buah local segar
karena dapat memberi nutrisi yang menyehatkan bagi tubuh
6. Saya suka memilih mengkonsumsi buah lokal segar karena mudah didapatkan.
7. Saya mengkonsumsi buah lokal jika mempunyai kesempatan waktu.
69
Lampiran 1. Lanjutan
No. Pernyataan SS S R KS TS 1. Saya berkeinginan untuk mengkonsumsi
buah lokal segar
2. Saya akan mengkonsumsi buah lokal setiap hari
3. Saya akan merasa sehat jika mengkonsumsi buah lokal
4. Saya merasa puas ketika membeli buah lokal
5. Saya akan mengulangi untuk membeli buah lokal
6. Saya membeli buah lokal segar jika tersedia 7. Saya membeli buah lokal segar sekali dalam
sehari
8. Saya membeli buah lokal segar karena pelayanan penjualan yg memuaskan
9 Saya membeli buah lokal segar sesuai dengan kebutuhan.
10. Saya merasa untuk memperoleh buah lokal segar dengan mudah
KOMPONEN VARIABEL PERILAKU MENGKONSUMSI BUAH LOKAL
70
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
NO Variabel Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 Kesadaran 148,91 249,840 ,476 ,956item2 Kesadaran 149,29 241,521 ,610 ,955item3 Kesadaran 149,29 241,521 ,610 ,955item4 Kesadaran 148,88 245,945 ,606 ,955item5 Kesadaran 149,00 248,667 ,489 ,956item6 Kesadaran 149,25 244,634 ,631 ,955item7 Kesadaran 149,29 238,854 ,753 ,954item8 Kesadaran 148,88 245,945 ,606 ,955item9 Kesadaran 149,12 250,147 ,355 ,957item10 Kesadaran 148,91 249,840 ,476 ,956item11 Persepsi 149,29 238,854 ,753 ,954item12 Persepsi 149,29 241,521 ,610 ,955item13 Persepsi 149,29 241,521 ,610 ,955item14 Persepi 149,29 238,854 ,753 ,954item15 Persepsi 148,88 245,945 ,606 ,955item16 Persepsi 149,00 248,667 ,489 ,956item17 Persepsi 148,88 245,945 ,606 ,955item18 Persepsi 149,00 248,667 ,489 ,956item19 Persepsi 149,25 244,634 ,631 ,955item20 Persepsi 149,29 238,854 ,753 ,954item21 Perepsi 148,99 251,606 ,451 ,956item22 Persepsi 149,12 246,612 ,541 ,956item23 Preferensi 149,03 247,726 ,567 ,956item24 Preferensi 149,29 238,854 ,753 ,954item25 Prerensi 148,91 249,840 ,476 ,956item26 Preerensi 149,25 244,634 ,631 ,955item27 Preferensi 148,99 251,606 ,451 ,956item28 Preferensi 149,25 244,634 ,631 ,955item29 Preferensi 149,29 238,854 ,753 ,954item30 Konsumsi 148,94 250,501 ,407 ,956item31 Konsumsi 149,33 243,435 ,562 ,956item32 Konsumsi 149,29 241,521 ,610 ,955item33 Konsumsi 148,88 245,945 ,606 ,955item34 Konsumsi 149,00 248,667 ,489 ,956item35 Konsumsi 149,25 244,634 ,631 ,955item36 Konsumsi 149,29 238,854 ,753 ,954item37 Konsumsi 148,99 251,606 ,451 ,956item38 Konsumsi 149,12 246,612 ,541 ,956item39 Konsumsi 149,03 247,726 ,567 ,956
71
Lampiran 3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
Kesadaran ,946 1,057Persepsi ,948 1,055Preferensi ,992 1,008
Uji Heteroskedastisitas
72
Lampiran 4.Tabulasi Skor Variabel Kesadaran Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal
No. Nama Butir Pernyataan
TOTAL Sort Level 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Risky 4 3 4 2 3 3 2 4 4 4 33 31 level 1 2 Rismanto 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 37 33 3 Anisa 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 35 33 4 Erik 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 35 33 5 Irna 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49 33 6 Riski 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 38 34 7 John 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 34 34 8 Sunjaya 3 4 4 4 4 4 2 5 4 4 38 34 9 Arif 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37 34
10 Turyanto 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 34 35 11 Taryudi 3 4 5 5 5 5 5 3 5 5 45 35 12 Nurjaman 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 39 35 13 Romiah 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 38 35 14 Ibzal 5 4 3 4 4 4 4 5 2 4 39 36 level 2 15 NurHamsih 4 3 3 5 4 4 3 5 4 4 39 36 16 Syahrul 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 37 36 17 Erna 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 39 36 18 Efrizal 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 42 36 19 Cicih 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 37 36 20 Ai Kurnia 4 3 3 4 4 4 4 5 2 4 37 36 21 Sandi Irawan 3 4 3 5 4 4 3 4 4 4 38 37 22 Nuriman 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 39 37 23 Amah 3 4 5 4 3 4 4 5 4 4 40 37 24 Saodah 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 40 37 25 Nurhayati 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 43 37 26 Muawamah 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 33 37 27 Kadaryati 4 4 3 5 4 2 3 4 4 3 36 37 28 Suwardi 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 41 37 29 Fahrurozi 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 43 37 30 Reki 4 3 4 5 5 4 5 3 3 5 41 37 31 Elma 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 41 37 32 Prapti 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 38 37 33 Yoyoh 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41 37 34 Yuni 3 3 3 4 5 4 4 4 4 5 39 37 35 Anton 4 4 3 5 4 2 3 4 5 5 39 38 36 Sriyatun 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 39 38 37 Maria S 3 4 4 4 5 4 5 4 3 5 41 38 38 Juhalis 4 3 4 5 5 4 5 3 3 3 39 38
73
Lampiran 4. Lanjutan
No Nama Butir Pernyataan Total Sort Level 39 Sri Hidayanti 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 42 38 40 DestiaPutri 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 35 38 41 Dwi Martha 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 38 42 Desty 4 3 3 4 5 4 4 3 5 5 40 38 43 Hustina 4 3 4 4 3 5 4 4 5 5 41 38 44 Nuraini 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 44 38 45 Dwilestari 4 4 5 5 4 4 5 3 5 4 43 38 46 Maria A 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 40 38 47 Delfie 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 37 38 48 Heri 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 36 38 49 Rahma 4 5 3 3 4 4 3 5 4 4 39 38 50 SuciAmalia 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 44 39 51 WahyuWidiana 3 3 5 4 5 4 3 5 4 5 41 39 52 Ruslan 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 39 53 Amron 3 3 5 5 4 4 5 4 5 5 43 39 54 Maskendi 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 39 55 Khairulnisa 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 35 39 56 Fauqiah 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 36 39 57 Amin 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 37 39 58 Amif 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38 39 59 Erwin 4 4 5 4 5 4 3 5 5 5 44 39 60 Novi 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 39 61 Nurleli 4 3 3 5 5 4 4 5 4 5 42 39 62 Eka 3 4 4 5 5 5 4 4 5 5 44 39 63 Feranika 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 39 64 Ferdiansyah 4 3 3 4 3 2 2 4 4 4 33 39 65 Ade 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37 40 66 AstriMaulani 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 36 40 67 Ahmad M 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 37 40 68 Siti 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38 40 69 Dicky 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 44 41 level 3 70 Nurmilati 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 39 41 71 Ariah 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 34 41 72 Sadiah 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37 41 73 Widiah 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34 41 74 AgusNugroho 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 41 75 Abdul Aziz 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38 41 76 Mayang 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37 41 77 Dedi K 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 36 41 78 Hendra 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43 42 79 Oktavia 3 3 5 5 4 4 3 3 4 4 38 42
74
Lampiran 4. Lanjutan
No. Nama Butir Pernyataan Total Sort Level 80 Nurul 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 42 42 81 Robianto 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 41 42 82 Liana 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 34 42 83 Indrianti 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 41 42 84 Vian 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42 42 85 Amelia 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 38 43 86 Devie 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43 43 87 Lina S 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37 43 88 Fitra 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43 43 89 Anggoro 4 3 5 5 4 4 3 3 4 4 39 43 90 Rangga 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 42 43 91 Fenny 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 41 43 92 Deral 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 35 43 93 Anna 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 42 43 94 Puji 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 41 44 95 Femilia 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38 44 96 Fauziah 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43 44 97 Safitri 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 44 98 NurUtami 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 38 44 99 Nur Ami 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38 44
100 DewiNuraini 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44 49 level 4 3887 38,87 Level 2
75
Lampiran 5. Tabulasi Skor Variabel Persepsi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal
No. Nama Butir Pernyataan
TOTAL Sort Level 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Risky 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 40 39 Level 1 2 Rismanto 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 42 39 3 Anisa 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 3 52 39 4 Erik 4 3 4 4 3 3 5 4 5 2 3 3 43 40 5 Irna 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 55 40 6 Riski 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 49 41 7 John 4 4 4 5 3 3 2 3 3 4 3 3 41 41 8 Sunjaya 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44 41 9 Arif 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 3 44 41
10 Turyanto 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 40 41 11 Taryudi 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 43 41 12 Nurjaman 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 3 52 41 13 Romiah 4 3 4 4 3 3 5 4 5 2 3 3 43 41 14 Ibzal 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 55 41 15 NurHamsih 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 49 41 16 Syahrul 3 4 4 5 3 3 2 3 3 4 3 3 40 42 17 Erna 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44 42 18 Efrizal 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 3 3 44 42 19 Cicih 4 3 2 3 4 5 4 3 4 4 4 4 44 42 20 Ai Kurnia 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 45 42
21 Sandi Irawan 3 4 4 3 2 3 4 4 5 4 3 3 42 42
22 Nuriman 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 47 43 Level 2 23 Amah 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 41 43 24 Saodah 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 41 43 25 Nurhayati 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 41 43 26 Muawamah 3 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 4 49 43 27 Kadaryati 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 2 46 43 28 Suwardi 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 50 44 29 Fahrurozi 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 52 44 30 Reki 4 3 2 3 4 5 4 3 4 4 4 4 44 44 31 Elma 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 45 44 32 Prapti 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 49 44 33 Yoyoh 4 4 3 3 5 4 4 3 4 3 4 3 44 44 34 Yuni 3 3 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 48 44 35 Anton 4 4 4 5 4 5 4 2 3 4 4 4 47 44 36 Sriyatun 3 3 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 47 44 37 Maria S 3 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 4 51 44
38 Juhalis 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 46 44
76
Lampiran 5. Lanjutan
No. Nama Butir Pernyataan Total Sort Level
39 Sri Hidayanti 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 45 44
40 DestiaPutri 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 4 3 45 45 41 Dwi Martha 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 41 45 42 Desty 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 41 45 43 Hustina 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 2 3 50 45 44 Nuraini 4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 5 4 51 45 45 Dwilestari 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 48 45 46 Maria A 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 50 45 47 Delfie 5 4 5 3 3 5 4 5 4 5 4 3 50 45 48 Heri 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 46 45 49 Rahma 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 54 45 50 SuciAmalia 4 5 3 3 4 3 3 4 4 5 3 3 44 45
51 Wahyu Widiana 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 42 45
52 Ruslan 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 43 45 53 Amron 3 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 47 45 54 Maskendi 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 45 46 55 khairulnisa 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 46 46 56 Fauqiah 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 54 46 57 Amin 4 5 3 3 4 3 3 4 4 5 3 3 44 46 58 Amif 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 43 46 59 Erwin 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 43 46 60 Novi 3 3 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 47 47 Level 3 61 Nurleli 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 45 47 62 Eka 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 42 47 63 Feranika 4 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 5 50 47 64 Ferdiansyah 4 4 5 4 3 4 3 2 4 2 3 3 41 47 65 Ade 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 50 47 66 AstriMaulani 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 4 48 47 67 Ahmad M 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 2 3 41 47 68 Siti 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 42 48 69 Dicky 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3 2 3 43 48 70 Nurmilati 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 51 48 71 Ariah 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 47 49 72 Sadiah 4 3 3 4 5 5 4 3 3 4 4 4 46 49 73 Widiah 3 4 3 3 5 5 4 4 3 4 3 4 45 49 74 AgusNugroho 4 4 4 3 2 4 5 3 4 2 4 3 42 49
77
Lampiran 5. Lanjutan
No. Nama Butir Pernyataan Total Sort Level 75 Abdul Aziz 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 41 49 76 Mayang 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 2 49 49 77 Dedi K 3 3 2 3 4 4 5 3 4 5 5 4 45 49 78 Hendra 5 4 3 3 4 4 5 3 5 4 3 3 46 49 79 Oktavia 3 2 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 43 49 80 Nurul 3 5 5 5 5 5 4 3 5 3 3 3 49 49 81 Robianto 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 49 50 82 Liana 4 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 46 50 83 Indrianti 5 4 3 3 5 4 5 5 4 4 3 4 49 50 84 Vian 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 4 2 44 50 85 Amelia 5 3 3 4 3 3 5 5 4 4 3 3 45 50 86 Devie 4 4 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 52 50 87 Lina S 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 39 50 88 Fitra 5 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 44 50 89 Anggoro 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5 50 51 Level 4 90 Rangga 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 51 51 91 Fenny 4 4 3 2 3 4 4 5 4 3 4 5 45 51 92 Deral 4 4 3 3 4 5 5 4 3 4 3 5 47 51 93 Anna 5 5 4 3 3 4 5 4 4 3 2 3 45 52 94 Puji 4 3 4 2 3 4 4 5 5 4 3 4 45 52 95 Femilia 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 5 4 49 52 96 Fauziah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 49 52 97 Safitri 3 4 3 3 4 3 5 3 5 4 3 4 44 54 98 NurUtami 4 5 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 47 54 99 Nur Ami 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 3 45 55 Level 5 10
0 DewiNuraini 4 4 5 4 4 3 3 5 4 4 5 5 50 55
4591 Level2
45,91
78
Lampiran 6. Tabulasi Skor Variabel Preferensi Terhadap Perilaku Mengkonsumsi Buah Lokal
no. Nama Butir Pernyataan
TOTAL sort level 1 2 3 4 5 6 7
1 Risky 5 4 5 4 5 5 4 32 22 2 Rismanto 4 4 4 3 3 4 5 27 22 3 Anisa 4 3 5 4 5 3 4 28 22 4 Erik 3 4 3 2 3 3 4 22 22 5 Irna 2 3 4 4 5 4 5 27 24 6 Riski 5 5 4 4 5 4 5 32 24 7 John 5 5 4 4 5 4 5 32 24 8 Sunjaya 5 5 5 5 5 3 4 32 25 9 Arif 4 5 4 4 4 3 4 28 25
10 Turyanto 4 5 4 3 4 3 4 27 26 11 Taryudi 5 4 4 5 5 4 3 30 26 12 Nurjaman 4 5 5 5 4 4 3 30 26 13 Romiah 5 4 5 4 3 3 4 28 27 14 Ibzal 4 3 4 5 4 3 4 27 27 15 NurHamsih 5 4 3 5 5 5 5 32 27 16 Syahrul 5 4 5 5 5 5 5 34 27 17 Erna 4 5 4 3 5 2 5 28 27 18 Efrizal 5 3 4 3 4 4 4 27 27 19 Cicih 3 4 5 3 5 3 4 27 27 20 Ai Kurnia 4 5 5 5 4 4 3 30 27 21 Sandi Irawan 5 4 5 4 3 3 4 28 27 22 Nuriman 4 3 4 5 4 3 4 27 27 23 Amah 5 4 3 5 5 5 5 32 27 24 Saodah 5 4 5 5 5 5 5 34 27 25 Nurhayati 4 5 4 3 5 2 5 28 27 26 Muawamah 5 4 5 3 4 3 5 29 27 27 Kadaryati 4 3 3 4 5 5 4 28 27 28 Suwardi 4 3 4 4 4 3 4 26 27 29 Fahrurozi 5 4 4 5 5 4 5 32 27 30 Reki 4 3 5 4 3 5 4 28 27 31 Elma 5 4 5 4 5 5 4 32 27 32 Prapti 4 4 4 3 3 4 5 27 27 33 Yoyoh 4 3 5 4 5 3 4 28 27 34 Yuni 3 4 3 2 3 3 4 22 28 35 Anton 2 3 4 4 5 4 5 27 28 36 Sriyatun 5 5 4 4 5 4 5 32 28 37 Maria S 5 5 4 4 5 4 5 32 28 38 Juhalis 5 5 5 5 5 3 4 32 28 39 Sri Hidayanti 4 5 4 4 4 3 4 28 28