pengaruh kecemasan matematika …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... ·...

156
PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA (MATHEMATICS ANXIETY) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Penelitian kausal komparatif di MTs. Khazanah Kebajikan, Pondok Cabe) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) SATRIYANI 1111017000046 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016M/1437H

Upload: doandat

Post on 19-Jul-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA (MATHEMATICS

ANXIETY) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

(Penelitian kausal komparatif di MTs. Khazanah Kebajikan, Pondok Cabe)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

SATRIYANI

1111017000046

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016M/1437H

Page 2: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian
Page 3: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian
Page 4: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian
Page 5: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

i

ABSTRAK

Satriyani (1111017000046), Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics

Anxiety) dan Gender Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Siswa, Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecemasan

matematika dan gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika

(KPMM). Penelitian ini dilakukan di kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan

Cirendeu tahun ajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode kausal komperatif dengan rancangan treatment by level 2 x 2. Sampel

yang digunakan sebanyak 120 siswa yang terdiri dari 60 siswa perempuan dan 60

siswa laki-laki yang masing-masing dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok

kecemasan rendah dan kelompok kecemasan tinggi. Data dikumpulkan dengan

menggunakan tes dan dianalisis dengan ANOVA dua jalan. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa: 1) Terdapat pengaruh kecemasan terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematika, dimana rata-rata skor siswa berkecemasan

rendah lebih tinggi dibanding siswa berkecemasan tinggi 2) Terdapat pengaruh

gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, dimana rata-rata

skor siswa perempuan lebih tinggi dibanding siswa laki-laki 3) Tidak terdapat

pengaruh interaksi antara kecemasan matematika dan gender terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika. Kesimpulan dari penelitian ini

adalah terdapat pengaruh kecemasan matematika dan gender terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Kata kunci: Kecemasan matematika, gender, dan kemampuan pemecahan

masalah matematika

Page 6: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

ii

ABSTRACT

Satriyani (1111017000046), The Effect of Mathematics Anxiety and Gender on

the Students Mathematics Problem Solving Ability, Thesis of Mathematics

Education Major, Faculty of Education Science and Teaching, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta.s

This study aimed to analyze the effect of mathematics anxiety and gender

on mathematics problem solving ability (KPMM). This study conducted in 8th

grade of MTs. Khazanah Kebajikan Cirendeu in the second semester of the

academic year 2015/2016. The method used in this study was causal comparatif

with treatment by level 2 x 2 design. Samples that used in this research were 120

students consist of 60 female students and 60 male students which devided in two

group (lower anxiety group and higher anxiety grup). The data were collected by

test and analysis used two way ANOVA. The result from this research showed

that: 1) There was the effect of mathematics anxiety on mathematics problem

solving ability, where the mean of students mathematics probem solving ability

from lower anxiety group was higher than students from higher anxiety 2) There

was the effect of gender on mathematics problem solving ability, where the mean

of mathematics problem solving ability on male student was higher than female

students 3) There was no effect on the interaction between mathematics anxiety

and gender to mathematics problem solving ability. Based on the result on this

study can be concluded that mathematics anxiety and gender has effect on

mathematics problem solving.

Keywords: Mathematics anxiety, gender, and mathematics problem solving

ability.

Page 7: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat dan Karunia-

Nya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul “Pengaruh

Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) dan Gender Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa” Skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi syarat menyelesaikan studi S1 di Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjugan

kita Nabi Besar Muhammad SWA. yang telah mengajarkan kita arti penting

pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini,

penulis banyak mendapatkan bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai

pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr.Ahmad Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta.

2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakrta serta

merangkap sebagai dosen Pembimbing I, terima kasih untuk setiap arahan,

motivasi, saran, dan pelajaran yang telah diberikan serta kesabaran

menghadapi kekurangan penulis.

3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si selaku dosen Pembimbing II serta merangkap

sebagai dosen penasehat akademik, terima kasih untuk bimbingan, saran, dan

motivasi yang terus diberikan kepada penulis.

4. Dosen beserta staf akademik jurusan pendidikan matematika, terima kasih

untuk setiap ilmu dan pelajaran hidup yang telah diberikan kepada penulis.

5. Bapak Suardin, S.Sos.I, selaku kepala sekolah yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian di MTs. Khazanah Kebajikan, Bapak

Sutikyono, M.Pd, Ibu Syahidah B.N, S.Pd dan Bapak Khairul Imam, selaku

Page 8: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

iv

guru bidang studi matematika yang telah banyak memberikan saran dan

arahan kepada penulis selama melaksankana penelitian

6. Seluruh siswa-siswi kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan, terima kasih untuk

setiap bantuan serta telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini

7. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta dan Ibu Fitriyani yang

telah bersedia menerima penulis untuk melakukan uji validiatas intrumen

yang digunakan

8. Siswa-siswi kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN jakarta,

terima kasih telah bersedia untuk bantuan kalian dalam proses validitas

instrumen yang penulis gunakan

9. Ayahnda Bapak Rudiyanto dan Ibunda Ibu Suti Warna, atas doa, cinta, dan

kasih sayangnya yang tak pernah terhitung, dan untuk kakak-kakak penulis

yang tak henti-hentinya mendorong, menyemangati agar penulis segera

menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak H. Komaruddin dan Hj. Rusmallah Dewi, selaku wali penulis, terima

kasih telah berbesar hati untuk membesarkan, mendidik, serta mengantarkan

penulis ke jenjang pendidikan yang lebih baik, terima kasih untuk setiap

kesabaran dan semua bantuan yang telah diberikan.

11. Keluarga besar Yayasan Khazanah Kebajikan, terima kasih untuk setiap

kebaikan, bantuan, serta naunagan selama bertahun-tahun yang telah

diberikan kepada penulis, semoga tetap istiqomah bergerak di jalan Allah

SWT.

12. Teman-teman PMTK angkatan 2011, terima kasih untuk kebersamaan kita

yang penuh dengan warna dan suka cita.

13. Teman-teman Kontrakan Gg. Bungur: Iin, Ririn, Mila, Aulia, Haifa, dan

Yasifa serta Fina, Yoan, dan Ulan, terima kasih sudah menemani penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih untuk banyak cerita yang telah

kita lewati bersama.

14. Dilla, Dyah, Dini, Diona, dan Rifa , terima kasih untuk setiap kebersamaan

kita selama ini, semoga tetap bisa saling silatuhrahim smapai nanti.

Terkhusus untuk Wahyu Rahma Dilla, terima kasih untuk setiap nasehat,

Page 9: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

v

rangkulan hangat, motivasi, dan kamar kosnya yang sering digunakan

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

15. Fuji Lestari, terima kasih untuk persahabatan yang terjalin antara kita, untuk

persahabatan yang kadang kita lalui dalam diam, terima kasih untuk waktu-

waktu yang pernah kita lewati bersama.

16. Fatiakh Suryani, Readyson Jumadi, dan Kak Aninda, terima kasih karena

telah sama-sama menguatkan dan kerjasama yang terjalin antara kita

17. Odong Rengers: Mila, Dimas, Fian, terima kasih sudah merekrut penulis

sebagai onggota The ODONGS, meski kita gak pernah odong beneran, terima

kasih untuk setiap tawa, nasehat dan semua waktu yang pernah kita lewati

bersama, dari kalian saya banyak belajar arti sebuah ketulusan.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan tidak dapat

disebutkan satu-persatu. Semoga amal ibadah kita semua mendapatkan pahala di

sisi Allah SWT.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan

kemajuan pendidikan di Indonesia. Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr wb

Jakarta , 24 Juni 2016

Satriyani

Page 10: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 6

D. Rumusan Masalah ............................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian.............................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian............................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teori .................................................................................. 9

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ................................. 9

a. Pengertian Masalah. ..................................................................... 9

b. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika .......................... 10

c. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. ......... 15

2. Kecemasan Matematika .................................................................. 16

a. Pengertian Kecemasan................................................................ 16

b. Teori Penyebab Kecemasan ....................................................... 17

c. Gejala-gejala Kecemasan. .......................................................... 18

d. Kecemasan Matematika.............................................................. 20

Page 11: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

vii

e. Tingkat Kecemasan Matematika ................................................ 23

f. Indikator Kecemasan Matematika. ............................................. 23

3. Gender dalam Pembelajaran Matematika ....................................... 25

B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 30

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 31

D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 35

BAB III METODE PNELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 36

B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................... 36

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 38

E. Analisis Instrumen Penelitian.......................................................... 42

1. Validitas Instrumen. ........................................................................ 42

g. Validitas Isi. ................................................................................ 42

h. Validitas Empiris ........................................................................ 43

2. Reabilitas ......................................................................................... 45

3. Taraf Kesukaran. ............................................................................. 46

4. Daya Pembeda. ................................................................................ 47

F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 48

1. Uji Prasyarat Analisis. ..................................................................... 49

a. Uji Normalitas. ........................................................................... 49

b. Uji Homogenitas ......................................................................... 49

2. Uji Perbedaan Rata-rata .................................................................. 50

G. Hipotesis Statistik. ........................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 54

1. KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Rendah. ..................... 56

2. KPMM Siswa Laki-laki Berkecemasan dan Tinggi ........................ 57

3. KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Rendah. .................. 58

Page 12: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

viii

4. KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Tinggi. ................... 59

B. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................... 60

1. Uji Normalitas. ................................................................................ 60

2. Uji Homogenitas ............................................................................. 61

C. Pengujian Hipotesis. ........................................................................ 61

1. Pengaruh Kecemasan, Gender, dan Interaksinya ............................ 61

2. Besar Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat. .......... 62

3. Uji Lanjut dengan t-Dunnet............................................................. 63

D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 64

1. Pengaruh Kecemasan Matematika Terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah. .......................................................................................... 64

2. Pengaruh Gender Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah ...... 68

E. Keterbatasan Penelitian. .................................................................. 72

BAB IV PENUTUP

F. Kesimpulan...................................................................................... 73

G. Saran ................................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 75

LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................ 79

Page 13: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

ix

DAFTAR TABEL

2.1 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ......................................... 16

2.2 Faktor dan Indikator Kecemasan Matematika Siswa .............................................. 25

2.3 Perbedaan Gender dalam Struktur Otak .................................................................. 26

3.1 Desain Treatment by Level 2x2 ............................................................................... 36

3.2 Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Kelas dan Gender............................... 37

3.3 Kisi-kisi Instrumen Kecemasan Matematika .......................................................... 39

3.4 Format Penskoran Kecemasan Matematika ............................................................ 39

3.5 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................... 40

3.6 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ................................. 41

3.7 Perolehan CVR Butir Soal ...................................................................................... 43

3.8 Perolehan Validitas Empiris ................................................................................... 44

3.9 Distribusi Item Valid Instrumen Kecemasan .......................................................... 44

3.10 Kriteria Koefisien Reabilitas .................................................................................. 45

3.11 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ............................................................................... 46

3.12 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ............................................................................ 47

3.13 Rekapitulasi Validitas, Reabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda Soal...... 47

3.14 Persiapan ANOVA ................................................................................................. 51

4.1 Statistik Deskriftif Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika .......... 54

4.2 Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Rendah ............ 56

4.3 Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Tinggi ............. 57

4.4 Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Rendah ......... 58

4.5 Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Tinggi ........... 59

4.6 Hasil Uji Normalitas Data KPMM .......................................................................... 60

4.7 Hasil Uji Homogenitas Data KPMM ..................................................................... 61

4.8 ANOVA Dua Jalan ................................................................................................. 61

4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ............................................................................ 51

Page 14: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

x

DAFTAR GAMBAR

4.1 Grafik Distribusi KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Rendah ................... 56

4.2 Grafik Distribusi KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Tinggi ................... 57

4.3 Grafik Distribusi KPMM Siswa Perempaun dan Berkecemasan Rendah ............. 58

4.4 Grafik Distribusi KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Tinggi ................ 59

4.5 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah No.5 ................................................... 65

4.6 Contoh Penyelesaian Soal Tes Berdasarkan Tingkat Kecemasan .......................... 66

4.7 Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah No.1 ................................................... 69

4.8 Contoh Penyelesaian Soal Tes Berdasarkan Gender ............................................ 69

Page 15: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

xi

DAFTAR BAGAN

2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................................... 34

3.1 Pengambilan Sampel Penelitian .............................................................................. 37

Page 16: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kisi-kisi Kuesioner Kecemasan Matematika ............................................................ 79

2. Kuesioner Kecemasan Matematika Sebelum Uji Coba ............................................ 80

3. Kuesioner Kecemasan Matematika Setelah Uji Coba ............................................... 82

4. Kisi-kisi Intrumen Tes Pemecahan Masalah Matematika Sebelum CVR ................ 84

5. Lembar Uji Validitas KPMM dengan CVR ............................................................... 85

6. Lembar Perbaikan Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ....................... 90

7. Lembar Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................................... 93

8. Daftar Siswa Laki-laki Sebagai Sampel Awal ........................................................ 102

9. Daftar Siswa Perempuan Sebagai Sampel Awal ....................................................... 104

10. Daftar Siswa Laki-laki sebagai Sampel Akhir ........................................................ 102

11. Daftar Siswa Perempuan sebagai Sampel Akhir .................................................... 104

12. Tabel Skor Uji Validitas Instrumen Kecemasan .................................................... 106

13. Tabel Output Uji Validitas Instrumen Kecemasan ................................................ 108

14. Tabel Keputusan Uji Validitas Instrumen Kecemasan .......................................... 109

15. Tabel Output Uji Reabilitas Instrumen Kecemasan ............................................... 110

16. Tabel Hasil Perhitungan CVR Instrumen Pemecahan Masalah ............................. 111

17. Tabel Perolehan Uji Validitas Instrumen Pemecahan Masalah ............................. 112

18. Tabel Output Uji Validitas Instrumen Pemecahan Masalah ................................. 113

19. Tabel Keputusan Uji Validitas Instrumen Pemecahan Masalah ............................ 114

20. Tabel Output Uji Reabilitas Instrumen Pemecahan Masalah ............................... 115

21. Tingkat Kesukaran Soal ....................................................................................... 116

22. Daya Pembeda Soal............................................................................................... 118

23. Tabel distribusi KPMM Siswa Laki-laki Berkecemasan Rendah ......................... 120

24. Tabel Distribusi KPMM Siswa Laki-laki Berkecemasan Tinggi ......................... 121

25. Tabel distribusi KPMM Siswa Perempuan Berkecemasan Rendah ..................... 122

26. Tabel Distribusi KPMM Siswa Perempuan Berkecemasan Tinggi ...................... 123

27. Perhitungan KPMM Berdasarkan Tingkat Kecemasan dan Gender ..................... 124

28. Perhitungan KPMM Berdasarkan Tingkat Kecemasan, Gender........................... 125

29. Perhitungan Uji Normalitas .................................................................................. 127

30. Perhitungan Uji Homogenitas .............................................................................. 128

31. Tabel Persiapan ANOVA Dua Jalan ..................................................................... 129

32. Tabel Perhitungan ANOVA .................................................................................. 130

33. Uji Referensi ......................................................................................................... 130

34. Surat Bukti Penelitian ........................................................................................... 140

Page 17: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta daya analisis

manusia. Matematika memiliki peranan besar dalam setiap aspek kehidupan,

Beberapa ilmuan menyatakan “Mathenatics is the queen as well as the servant of

all sciences” (Matematika adalah ratu sekaligus pelayan semua ilmu

pengetahuan).1 Sebagai ratu, matematika seolah menjadi pedoman untuk semua

ilmu pengetahuan dan sebagai pelayan, matematika melayani ilmu–ilmu lainya

yang menggunakan matematika untuk penelitian dan pengembangan dirinya.

Mempelajari matematika akan melatih seseorang untuk memiliki

kemampuan berpikir secara kritis, logis, analitis, kreatif dan sistematis.

Kemampuan tersbut akan mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan

diberbagai permasalahan hidupnya. Dengan bahasa lain, dapat dikatakan

mempelajari matematika akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, yang

siap hidup menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, tak pasti dan

kompetitif seperti saat ini.

Berdasarkan Permendiknas No.22 tahun 2006, salah satu tujuan dari

pembelajaran matematika adalah kemampuan pemecahan masalah. Polya dalam

bukunya yang sangat fenomenal How To Solve It mengartikan pemecahan

masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari satu kesulitan guna

mencapai satu tujuan yang tidak mudah untuk segara dicapai. Merujuk dari

pengertian pemecahan masalah menurut Polya tersebut, berarti masalah yang

dikatakan sebagai sebuah pemecahan masalah adalah suatu masalah yang bersifat

menantang dan tidak rutin. Sifat pemecahan masalah yang demikian, dapat

mengajarkan siswa untuk terbiasa menghadapi tantangan, berpikir secara

mendalam dan tidak tergesa-tergesa dalam mengambil suatu keputusan dari

permasalahan baik itu dalam konteks matematika ataupun dalam konteks dunia

nyata.

1 Frans Susilo, Landasan Matematika, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.v

Page 18: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

2

NCTM (National Council of Teacher of Mathematics) sebagai sebuah

lembaga yang bergerak dalam bidang penggembangan kurikulum pembelajaran

matematika di Amerika Serikat, menyatakan bahwa pemecahan masalah harus

menjadi fokus pada kurikulum matematika di sekolah.2 Hal tersebut karena

pemecahan masalah adalah tujuan yang prinsipil dalam proses pembelajaran, yaitu

untuk mengembangkan keinginan berpikir.

Proses berpikir dalam pemecahan masalah sudah seharusnya

mendapatkan perhatian para pendidik terutama untuk mengembangkan siswanya

agar terbiasa berpikir secara logis. Cooney et al. dalam Hudojo mengatakan

bahwa mengajarkan siswa untuk menyelesaikan masalah memungkinkan siswa itu

menjadi lebih analitik dalam mengambil keputusan didalam kehidupan, sebab

siswa akan terbiasa untuk mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis

informasi, dan meneliti kembali hasil yang diperolehnya.3 Dengan demikian tidak

disalahkan jika ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa pemecahan

masalah adalah jantungnya matematika (Heart of mathematics).

Pentingnya pemecahan masalah tidak sejalan dengan kualitas

kemampuan pemecahan masalah yang sesungguhnya. Kenyataan menunjukan

prestasi matematika siswa Indonesia masih tergolong rendah. TIMSS (Trends in

International Mathematics and Science Study) sebagai suatu studi internasional

dalam bidang matematika dan sains yang dilaksanakan untuk mengetahui dan

mendapatkan informasi mengenai pencapain prestasi matematika dan sains di

negara-negara peserta melaporkan di tahun 2011, skor rata-rata prestasi

matematika kelas 8 siswa Indonesia menduduki peringkat 38 dari 42 negara

peserta.4 Dimana dalam TIMSS soal atau masalah yang diberikan berisfat tidak

rutin atau membutuhkan penalaran yang tidak sederhana.

Rendahnya kemamapuan pemecahan masalah matematis siswa, bisa

disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal

2 Sobel dan Malestky, Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.60

3 Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Malang :

UNM, 2005), h. 126 4 Ahmad Fauzy, Pembelajaran Matematika di Indonesia Masuk Peringkat Rendah,

(http://nasional.sindonews.com/read/804091/15/pembelajaran-matematika-di-indonesia-masuk-

peringkat-rendah-1384111047), 2013, diakses 22-10-15 pukul 14.06

Page 19: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

3

siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti

metode atau strategi pembelajaran. Sementara itu faktor internal adalah faktor

yang berasal dari dalam diri siswa, seperti emosi dan sikap terhadap matematika.

Faktor internal memiliki peranan yang cukup besar dalam kemampuan pemecahan

masalah matematika. Hal tersebut disebabkan karena pemecahan masalah

matematika itu sendiri, yang bersifat tidak rutin dan membutuhkan tingkat

pemahaman yang tidak sederhana. Sehingga dapat menimbulkan konflik dalam

diri siswa. Penelitian Lyons dan Beilock (2012) dalam Dzulfikar menunjukkan

bahwa masalah-masalah matematis dapat menyebabkan otak menjadi sakit.5

Namun sejauh ini, penelitian yang dilakukan lebih fokus pada metode

atau strategi pembelajaran saja dan masih sangat sedikit yang melakukan

penelitian secara spesifik terhadap faktor internal siswa dalam kemampuan

pemecahan masalah, walaupun realita menunjukan rendahnya kemampuan

pemecahan masalah matematika diperparah dengan kenyataan ketidak sukaan

siswa terhadap matematika itu sendiri. Selain itu, sebagian besar siswa

menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit dipelajari dan

menakutkan. Rasa takut yang timbul tersebut dapat menimbulkan kecemasan saat

siswa sedang belajar atau berinetaksi dengan matematika atau biasa dikenal

dengan kecemasan matematika (mathematics anxiety).

Freedman mengemukakan kecemasan matematika sebagai "an emotional

reaction to mathematics based on past unpleasant experience which harms future

learning."6 Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang

bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan

(frustasi) dan pertentangan batin (konflik).7 Kecemasan merupakan gangguan dari

dalam diri yang sudah menjadi bagian dari kehiduan manusia sehari-hari dan

merupakan gejala yang normal. Setiap orang cenderung pernah merasakan

kecemasan pada saat-saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda-beda.

5 Ahmad Dzulfikar, Studi Literatur: Pembelajaran Kooperatif dalam Mengatasi

Kecemasan Matematika dan Mengembangkan Self Efficacy Matematis Siswa, Prosiding Seminar

Nasional Matematika dan pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 2013, MP.47 6Ellen Freedman, Do You Have Math Anxiety? A Self Test, www.math-power.com

diakses 11-11-2-15 pukul 03.15 7 Zakiah Darajat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Toko Gunung Agung, 2001), cet.23, h.20

Page 20: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

4

Rasa cemas yang berlebihan terhadap matematika dapat menimbulkan

pengaruh negatif. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Zakaria dan Nordin, yang menemukan bahwa kecemasan memiliki

hubungan yang negatif terhadap prestasi matematika siswa.8 Pengaruh negatif

tersebut pada dasarnya timbul karena sifat materi matematika itu sendiri. Dimana

matematika untuk kebanyakan siswa dianggap sebagai materi yang bersifat

abstrak, rumit dan membutuhkan pemahaman khusus serta waktu yang tidak

sebentar dalam menyelesaikannya, khususnya pemecahan masalah matematika

yang bersifat tidak rutin.

Dalam proses pembelajaran ada siswa yang cepat paham, namun banyak

juga yang tidak. Siswa yang tidak mudah paham tersebut biasanya akan

mengalami rasa cemas. Terdapat dua kemungkinan terhadap siswa yang cemas

tersebut. Pertama siswa akan cuek dan bersikap acuh dengan tugas matamatika

yang diberikan, kedua siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk

memahami matematika. Namun hal tersebut dapat meningkatkan rasa cemas

mereka saat tidak kunjung ditemukan penyelesaian. Wicaksono dan Saufi

mengatakan rasa cemas yang meningkat akan memperburuk pemahaman siswa

terhadap matematika itu sendiri.9 Selain faktor kecemasan ada faktor lain yang

tidak kalah penting dalam pemecahan masalah matematika, yaitu faktor gender.

Perbedaan gender tentu menyebabkan perbedaan fisiologis dan

psikologis antara laki-laki dan perempaun. Sehingga siswa laki-laki dan

perempuan tentu memiliki banyak perbedaan dalam belajar. Kimura dan Hampson

dalam Jensen mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki cara yang

sangat berbeda dalam mendekati dan menyelesaikan masalah.10

Khusus dalam

pembelajaran matematika Kruteski dalam Nafi’an mengatakan laki-laki lebih

8 Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin, The Effects of Mathematics Anxiety on

Matriculation Studentsas Related to Motivation and Achievement , Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education, 2008, 4(1), 27-30, h.27 9 Arief Budi Wicaksono dan M.Saufi, Mengolah Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran

Matematika, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 2013, ISBN : 978 – 979 – 16353 – 9 – 4, p.12 10

Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis Otak,( Jakarta:Indeks, 2011), h.46

Page 21: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

5

unggul dalam penalaran, sedangkan perempuan lebih unggul dalam ketepatan,

ketelitian, kecermatan, dan keseksamaan berpikir.11

Perbedaan gender selain mempengaruhi cara belajar juga mempengaruhi

kecemasan matematika. Furner dan Duffy mengemukakan bahwa salah satu faktor

yang dapat menimbulkan kecemasan matematika, adalah faktor gender.12

Hal

tersebut disebabkan karena perbedaan cara berpikir antara laki-laki dan

perempuan. Peneliti terdahulu mengatakan perbedaan cara berpikir antara laki-laki

dan perempuan dipengaruhi oleh keadaan struktur fisik dan biologis otak yang

berbeda, yang akibatnya dapat menimbulkan perbedaan prilaku, pengembangan,

dan pengolahan kognitif.13

Dimana perbedaan-perbedaan tersebut akan

mengakibatkan cara yang berbeda dalam menyelesaikan sebuah masalah serta

mengolah rasa cemas.

Dengan adanya informasi mengenai masalah yang ditimbulakan oleh

adanya tingkat kecemasan yang berlebihan serta perbedaan cara berpikir dan

menyelesaikan masalah antara laki-laki dan perempuan, serta pentingnya

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada latar belakang diatas,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh

Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) dan Gender Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa”.

11

Muhammad Ilman Nafi’an, Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Ditinjau Dari Gender Di Sekolah Dasar, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

Matematika dengan tema ”Matematika dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran”, di Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA UNY. ISBN: 978–979–16353–6–3, 2011, MP.573 – 574. 12

Joseph M.Furner dan Mary Lou Duffy, Equity for All Students in the New Millenium:

Disabling Math Anxiety, Artikel ilmiah U. LDOn, 2002, vol. 38, No.2, p.69 13

Jensen, Op. Cit, h.41

Page 22: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, permasalahan

yang akan dibahas dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika non

rutin masih rendah.

2. Kecemasan matematika dianggap sebagai salah satu penghambat dalam proses

pembelajaran matematika, khususnya pemecahan masalah matematika

3. Kecemasan matematika belum banyak diteliti secara spesifik sebagai faktor

yang menentukan keberhasilan kemampuan pemecahan masalah matematika.

4. Perbedaan biologis, fisikologis, dan psikologis antara laki-laki dan perempuan

dianggap sebagai pembentuk perbedaan cara berpikir dan menyelesaikan

masalah.

5. Karakteristik gender dan kecemasan merupakan faktor yang berinteraksi dan

berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh tingkat kecemasan

matematika (Mathematics Anxiety) dan gender terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa. Adapun pembatasan masalah yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah :

1. Kecamasan matematika yang dimaksud adalah gejala-gejala kecemasan yang

dialami siswa dalam proses pembelajaran matematika.

2. Tingkat kecemasan yang akan diukur, adalah tingkat kecemasan rendah dan

tinggi.

3. Gender yang dimaksud adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan.

4. Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud adalah kemampuan siswa

dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang bersifat tidak rutin.

Page 23: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, identifikasi dan batasan

masalah diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antar

siswa yang memiliki kecemasan rendah dengan siswa yang memiliki

kecemasan tinggi?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika

antara siswa laki-laki dan siswa perempuan?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematika dan gender

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa?

E. Tujuan Penelitian

Bersesuaian dengan rumusan penelitian masalah diatas, penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Menganalisis pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematika.

2. Menganalisis pengaruh gender terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematika.

3. Menganalisis ada tidaknya pengaruh interaksi antara kecemasan matematika

dan gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai pihak,

baik itu manfaat secara teoritik ataupun praktis.

1. Manfaat Teoritik

a. Gambaran dan hasil dari penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat

bermanfaat untuk dunia pendidikan pada umunya dan secara khusus dalam

pemebelajaran matematika terutama dalam pengemabangan metode atau

strategi dalam pembelajaran matematika guna untuk mencapai tujuan

matematika itu sendiri.

Page 24: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

8

b. Sebagai pembanding bagi peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, dengan ditemukanya pengaruh tingkat kecemasan dan gender

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, siswa

berkesempatan untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih baik dengan

memperhatikan kondisi emosi serta karakteristik siswa.

b. Bagi guru, sebagai salah satu acuan untuk mengetahui beberapa faktor

yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa,

sehingga dapat mengkondisikan dan menggunakan strategi atau metode

pembelajaran yang tepat dalam mengoptimalkan kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa.

c. Bagi sekolah, dengan ditemukannya pengaruh tingkat kecemasan dan

gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, sekolah

dapat merancang pembelajaran matematika yang lebih baik guna untuk

mengoptimalkan kemampuan siswa-siswinya dalam tujuan pembelajaran

matematika itu sendiri.

d. Bagi dinas pendidikan, dengan ditemukan pengaruh kecemasan dan gender

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, akan bermanfaat

dalam pengembangan kurikulum pembelajaran matematika guna untuk

meningkatkan mutu pendidikan matematika.

Page 25: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

9

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teori

Landasan teori dalam penelitian ini meliputi: Kemampuan pemecahan

masalah matematika, kecemasan matematika, dan gender dalam pembelajaran

matematika.

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

a. Pengertian Masalah

Pengertian masalah pada dasarnya adalah kesenjangan antara

harapan dengan kenyataan. Masalah menurut sebagian ahli pendidikan

matematika adalah pertanyaan yang harus dijawab atau direspon, namun tidak

semua pertanyaan otomatis menjadi masalah. Sumardyono mengatakan

sebuah pertanyaan setidaknya memiliki kedua ciri berikut untuk dikatakan

sebagai sebuah masalah, yaitu soal tersebut harus menantang pikiran

(challenging) dan soal tersebut tidak otomatis dikateahui cara penyelesainnya

(nonroitine).1 Sedangkan Hudojo mengatakan suatu pertanyaan akan

merupakan suatu masalah hanya jika seseorang tidak mempunyai aturan atau

hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban

dari pertanyaan tersebut.2 Sejalan dengan Sumardyono dan Hudojo, Shadiq

mengatakan bahwa suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika

pertanyaan itu menunjukan adanya suatu tantangan (challenge) yang tidak

dapat dipecahakan dengan prosedur rutin (routine procedure) yang sudah

diketahui si pelaku.3

1Sumardyono, Pengertian Dasar Problem Solving,

(https://erlisilitonga.files.wordpress.com/2011/12/pengertiandasarproblemsolving_smd.pdf),

diakses 10-11-2015 pukul 06.30, h.1 2 Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Malang :

UNM, 2005), h.123 3 Fajar Shodiq, Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, (Yogyakarta: Diknas

PPPG Matematika, 2004), h.10.

Page 26: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

10

Memperhatikan pengertian-pengertian masalah tersebut diatas,

nampak bahwa sebuah masalah akan tergantung dengan individu, waktu dan

tempat. Masalah menurut seseorang belum tentu akan menjadi masalah untuk

orang lain, masalah saat ini belum tentu akan tetap menjadi masalah untuk

beberapa waktu yang akan datang, dan masalah di tempat A belum tentu akan

menjadi masalah di tempat B.

Masalah dalam matematika merupakan pertanyaan atau soal yang

belum diketahui prosedur pemecahannya oleh siswa. Polya dalam Hudojo

mengatakan tardapat dua jenis masalah dalam matematika, yaitu masalah

untuk menemukan dan masalah untuk membuktikan. Masalah menemukan

adalah masalah-masalah matematika yang dapat berbentuk teoritis atau

praktis, abstrak atau konkret, termasuk didalamnya teka-teki yang menuntut

siswa menemukan variabel masalah, menghasilkan atau mengkonstruksi

semua jenis obyek yang dapat dipergunakan dalam menyelesaikan masalah.

Sementara itu, masalah untuk membuktikan adalah untuk menunjukan bahwa

suatu pertanyaan itu benar atau salah atau tidak keduanya dimana

pertanyaannya dapat berbentuk hipotesis dan konkulasi dari suatu teorema.4

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang pengertian masalah

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa masalah adalah suatu keadaan, dimana

keadan tersebut belum ditemukan cara penyelesainya, bersifat tidak rutin dan

memunculkan rasa tertantang pada si pemecah masalah, sedangkan masalah

dalam matematka adalah soal yang bersifat non rutin serta belum diketahui

prosedur pemecahanya oleh si pemecah masalah. Dimana masalah akan

bergantung pada waktu, tempat, dan si pemecah masalah.

b. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Memecahkan suatu masalah merupakan aktivitas dasar bagi

kehidupan manusia. Karena pada dasarnya kehidupan seseorang adalah

kumpulan dari masalah-masalah yang harus diselesaikan. Hudojo mengatakan

bahwa pemecahan masalah adalah proses penerimaan masalah sebagai

4 Hudojo, Op.cit, h.124-125

Page 27: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

11

tantangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.5 Sedangkan menurut Yeo

pemecahan masalah dalam matematika dapat dijelaskan sebagai berpikir dan

bekerja dengan matematika.6 Lebih lanjut Yeo mengatakan pemecahan

masalah matematika adalah sebuah proses yang berbelit-belit dimana proses

tersebut meminta si pemecah masalah untuk mengorganisir dan menguraikan

pengetahuan khusus serta pengetahuan umum yang berkaitan dengan tugas-

tugas matematika.

NCTM merekomendasikan pemecahan masalah termasuk manipulasi

materi, sebagai aktivitas utama dalam pembelajaran matematika, sebab

pemecahan masalah merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan

penguasan konsep dan pemahaman matematika dibalik algoritma

perhitungan. Selanjutnya NCTM menyatakan bahwa by learnig problem

solving in mathematics, student should acquire ways of thinking, habits of

persistence and curiosity and confidence in unfamiliar situations that will

serve them well outside the mathematics classroom.7 Mempelajari pemecahan

masalah matematika membuat siswa mendapatkan jalan dalam berpikir,

memiliki keingitahuan dan ketekuanan dan percaya diri dengan situasi yang

tidak biasa ditemuinya diluar kelas.

Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan pokok

pembelajaran matematika. Menurut Polya yang dikutip Sumardyono tugas

utama seorang guru matematika adalah mengerahkan seluruh kemampuanya

untuk menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa.8 Sementra

itu NCTM mengemukakan bahwa pemecahan masalah haruslah menjadi

fokus pembelajaran matematika di sekolah.9 Hal tersebut dikarenakan oleh

langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya, dengan terbiasa

memecahkan masalah, maka seseorang akan terbiasa untuk berpikir secara

sistematis, logis, dan analitis terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi.

5 ibid

6 Kai Kow Joseph Yeo, Secondary 2 Students’ Difficulities in Solving Non-Routine

Problems, Jurnal Ilmiah, Nanyang Technological University, Singapore, hal. 3. 7 Principles Standar for School Mathematics (NCTM: USA, 2000), P.34

8 Sumardyono, Op. Cit, h.6

9 Sobel dan Malestky, Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.60

Page 28: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

12

Hal ini menunjukan dengan mempelajari kemampuan pemecahan masalah,

seseorang dapat lebih selektif terhadap isu-isu global yang marak saat ini.

Hudojo mengatakan pemecahan masalah adalah suatu yang esensial

dalam pembelajaran matematika, karena:10

1) Siswa menjadi terampil

menyeleksi informasi yang relevan, kemudian menganalisisnya dan akhirnya

meneliti kembali hasilnya; 2) Keputusan intelektual akan timbul dari dalam

merupakan hadiah instrinsik bagi siswa; 3) Potensi intelektual siswa

meningkat; 4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui

proses malakukan penemuan.

Pemecahan masalah matematis bertujuan membangun penegetahuan

matematika baru, karena berawal dari masalah, siswa dapat berpikir lebih

mendalam untuk menyelesaikanya. Selain itu, menurut Sumardyono

kemampuan pemecahan masalah matematis menjadi semangkin penting, hal

ini dikarenakan sifat matematika dan sifat pemecahan masalah itu sendiri.

Dimana matematika merupakan pengetahuan yang logis, sistematis, berpola,

artifisial, abstrak, dan yang tidak kalah penting menghendaki justifikasi,

sedangkan kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan yang

menghendaki siswa untuk berpikir secara logis dan strategik.11

Dengan

demikian mempelajari kemampuan pemecahan masalah matematis akan

membuat siswa terbiasa menyelesaikan problematika kehidupan baik itu

secara luas ataupun sempit.

Dalam menyelesaikan masalah matematika, seoarang siswa harus

menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah itu sendiri. Menurut Dodson

dan Hollander dalam Suryawan kemampuan pemecahan masalah yahg harus

ditumbuhkan siswa dalam mempelajari matematika adalah: 1) Kemampuan

mengerti konsep dan istilah matematika; 2) Kemampuan untuk mencatat

kesamaan, perbedaan, dan analogi; 3) Kemampuan untuk mengidentifikasi

elemen terpenting dan memilah prosedur yang benar; 4) Kemampuan untuk

mengetahui hal yang tidak berkaitan; 5) Kemampuan untuk menaksir dan

10

Hudojo, Op. Cit, h.129 11

Sumardyono, Op. Cit, h.6

Page 29: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

13

menganalisis; 6) Kemampuan untuk memvisualisasikan dan

menginterprestasikan kualitas ruang; 7) Kemampuan untuk memperumum

berdasarkan beberapa contoh; dan 8) Kemampuan untuk berganti metode

yang telah diketahui.12

Seorang guru yang bertugas untuk mendidik siswanya haruslah

memperhatikan banyak aspek dalam mengidentifikasi kemampuan

pemecahan masalah. Salah satu aspek tersebut adalah karakteristik pemecah

masalah (problem solver). Menurut Dodson dalam Sudyam yang dikutip oleh

Sumardyono ada beberapa karakteristik pemecah masalah yang baik, yaitu: 1)

Mampu memahami istilah dan konsep matematika; 2) Mampu mengenali

keserupaan, perbedaan, dan analogi; 3) Mampu mengindentifikasi bagian

yang penting serta mampu memilih prosedur dan data yang tepat; 4) Mampu

mengenali detail yang tidak relevan; 5) Mampu memperkirakan dan

menganalisis; 6) Mampu memvisualkan dan mengintepretasi fakta dan

hubungan yang kuantitatif; 7) Mampu melakukan generalisasi dari beberapa

contoh; 8) Mampu mengaitkan metode-metode dengan mudah; 9) Memiliki

harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi, dengan tetap memiliki hubungan

baik dengan rekan-rekannya; 10) Tidak cemas terhadap ujian atau tes. 13

Shadiq mengatakan siswa tidak akan tertarik untuk belajar

memecahkan masalah jika ia tidak tertantang untuk mengerjakannya.14

Karena itu, selain memperhatikan karakteristik pemecah masalah, guru juga

harus mampu memotivasi siwa untuk merasa tertantang dalam mengerjakan

pemecahan masalah itu sendiri. Jika siswa merasa tertantang, maka mereka

akan berusaha semaksimal mungkin untuk memecahkan masalah yang

diberikan. Sebab itu sangatlah penting untuk memformulasikan kalimat pada

masalah yang akan disajikan kepada para siswa dengan cara yang semenarik

mungkin, baik itu dalam penyajian, keterkaitan masalah dengan dunia nyata,

12

Herry Pribawanto Suryawan, Strategi Pemecahan Masalah Matematika, (PPPPTK:

Yogyakarta, 2010), h.2 13

Sumardyono, Op. Cit, h.9 14

Fajar Shodiq, Pentingnya Pemecahan Masalah, (Widyaiswara PPPPTK Matematika:

Yogyakarta), t.t, h.6

Page 30: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

14

serta jangan memberikan masalah yang terlalu sulit. Pemberian masalah yang

tidak pernah dapat diselesaikan siswa dapat menurunkan motivasi serta

meningkatkan rasa cemas mereka.

Ada beberapa cara atau langkah-langkah yang ditawarkan oleh para

ilmuan matematika dalam menyelesaikan masalah masalah matematika. Salah

satu yang paling penomenal adalah empat langkah menurut Polya, yaitu:

pertama memahami masalah (understanding the problem), kedua menyusun

rencana (devising a plan), ketiga melaksanakan rencana (carrying out the

plan), dan terakhir menguji kembali (looking back). Secara rinci keempat

langkah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:15

1) Memahami masalah, dalam langkah ini siswa harus memahami: masalah

apa yang dihadapi?; Apa kondisinya?; Apa yang ditanya?; Bagiamana

yang harusnya diabaikan?

2) Menyusun rencana, dalam langkah ini siswa harus mampu menemukan

hubungan antara data dengan hal-hal yang pernah yang belum diketahui

sebelumnya, atau mengkaitkan hal-hal yang mirip secara analogi dengan

masalah. Apakah pernah mengalami problem yang mirip? Apakah

mengetahui masalah yang berkaitan? Teorema apa yang dapat digunakan?

Apakah ada pola yang dapat digunakan?

3) Melaksanakan Rencana, dalam langkah ini siswa menjalankan rencana

untuk menemukan solusi, melakukan dan memeriksa setiap langkah

apakah sudah benar, bagaimana membuktikan bahwa perhitungan,

langkah-langkah dan prosedur sudah benar.

4) Memeriksa kembali, dalam langkah ini siswa melakukan pemeriksaan

kembali terhadap proses dan solusi yang dibuat untuk memastikan bahwa

cara sudah baik dan benar, memberikan alasan, mencari apakah dapat

dibuat generalisasi, untuk menyelesaikan masalah yang sama, menelaah

atau mencari kemungkinan adanya penyelesaian lain.

15

George Polya, How to Slove it, (Princeton: Princeton University Press, 1973), cet ke-2,

h.xvi-xvii

Page 31: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

15

Tak berbeda jauh, Dominowski dalam Widjajanti, menyatakan ada

tiga tahapan umum untuk menyelesaikan suatu masalah, yaitu:16

1) Interpretasi, langkah ini merujuk pada bagaimana seseorang pemecah

masalah memahami atau menyajikan secara mental suatu masalah yang

harus diselesaikan.

2) Produksi, langkah ini menyangkut terhadap pemilihan jawaban atau

langkah-langkah yang mungkin dapat diambil untuk menyelesaikan

masalah.

3) Evaluasi, langkah ini adalah proses dari penilaian kecukupan dari jawaban

yang mungkin, atau langkah lanjutan yang telah dilakukan selama

mencoba atau berusaha menyelesaikan suatu masalah.

Sifat pemecahan masalah matematika yang khas membutuhkan

strategi tertentu dalam menyelesaikanya. Menurut Loren C. Larson dalam

Suryawan ada 12 strategi untuk memecahkan masalah matematika, yaitu: 1)

Mencari pola; 2) Membuat gambar; 3) Buat masalah yang setara; 4)

Modifikasi soal; 5) Pilih notasi yang tepat; 6) Pergunakan simetri; 7)

Kerjakan dalam kasus-kasus; 8) Bekerja mundur; 9) Berargumentasi dengan

kontradiksi; 10) Pertimbangkan paritas; 11) Perhatikan kasus-kasus ekstrim;

12) Buat masalah menjadi lebih umum.17

c. Indikator Pemecahan Masalah Matematika

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka pemecahan masalah

matematika dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal yang bersifat tidak rutin berdasarkan langkah kerja

pemecahan masalah menurut Polya, yaitu memahami masalah, merencanakan

penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali

hasil dari penyelesaian. Sementara itu indikator yang digunakan untuk

mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meliputi

kegiatan:

16

Djamilah Bondan Widjajanti, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa

Calon Guru Matematika: Apa dan Bagaimana Mengembangkanya, Prosiding Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 2009, h.406 17

Suryawan, Op. Cit, h.3-4

Page 32: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

16

Tabel 2.1

Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Aspek Pemecahan

Masalah

Indikator

Memahami masalah Mengidentifikasi informasi yang diketahui.

Mengidentifikasi apa yang ditanyakan.

Merencanakan

pemecahan masalah

Merencanakan langkah-langkah penyelesaian

dengan memilih konsep (rumus) yang akan

digunakan.

Membuat sketsa gambar.

Melaksanakan rencana

penyelesaian masalah

Menjalankan rencana penyelesaian sesuai

dengan langkah-langkah yang telah

direncanakan

Memeriksa kembali

terhadap solusi

Memeriksa kembali solusi yang diperoleh

Memberikan alasan yang relevan untuk solusi

yang diperoleh.

2. Kecemasan Matematika

a. Pengertian Kecemasan

Kecemasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

perasaan tidak tentram, khawatir, dan gelisah. Kecemasan merupakan

ganguan psikologi yang berisafat wajar dan dapat timbul kapan dan

dimanapun. Setiap orang pasti pernah menggalami kecemasan dengan tingkat

yang berbeda-beda. Rasa cemas biasa muncul dikarenakan terdapat suatu

keadaan yang harus dihadapi atau diselesaikan. Gunarso mengemukakan

keemasan merupakan kekuatan yang besar untuk menggerakan tingkah laku

baik tingkah laku normal ataupun tingkah laku yang menyimpang, yang

terganggu dan keduanya merupaka pernyataan, penampilan, penjelmaan, dan

pertahanan terhadap rasa cemas yang muncul.18

Darajat mengatakan kecemasan adalah manifestasi dari berbagai

proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang sedang

mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin (konflik).

18

http://www.wawasanpendidikan.com/2014/09/Pengertian-Kecemasan-dan-Tingkat-

Kecemasan-Menurut-Pendapat-Ahli.html# diakses 30-11-2015 pukul 00.52

Page 33: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

17

Dimana tekanan perasaan (frustasi) adalah suatu keadaan dari berbagai proses

emosi yang bercampur yang dapat menghambat seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Taylor dalam Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS)

yang dikutif Anita mengemukakan bahwa kecemasan merupakan suatu

perasaan subyektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan

sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau

tidak adanya rasa aman.19

Tak jauh berbeda dari TMAS, Suharyadi

berpendapat bahwa kecemasan akan muncul ketika siswa merasa tidak siap

mental dan tidak dapat mengontrol emosinya pada saat mengadapi suatu

persoalan dalam lingkungan yang tidak kondusif.20

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

kecemasan adalah gejala emosi yang memberikan perasaan tidak nyaman,

rasa takut, rasa khawatir, rasa gelisah, rasa tidak menyenangkan akan sesuatu

yang akan terjadi yang dirasa mengancam, yang dapat ditimbulkan dari

lingkungan atau keadaan yang tidak kondusif dan menimbulkan perasaan

tertekan (frustasi) yang dapat menghambat seseorang untuk mendapatkan

tujuan yang diingkan.

b. Teori Penyebab Kecemasan

Terdapat beberapa teori yang menyebabkan munculnya kecemasan,

diantaranya adalah teori menurut Stuart dan Sundeen, yaitu:21

1) Teori Psikoanalitis

Kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi pada dua elemen

kepribadian yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan

impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani dan

dikendalikan oleh norma budaya. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari

19

Ika Wahyu Anita, Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) Terhadap

Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP, Jurnal Ilmiah, Bandung, 2014, h.127 20

Suharyadi, Hasil Belajar Matematika: Studi Korelasi Antara Konsep Diri, Kecemasan

dan Hasil Belajar Matematika Siswa SD Kelas V, Tesis UNJ, 2003, t.p 21

Gail W. Stuart dan Sandra J Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, pen. Achir Yani

S. Hamid, (Jakarta: EGC, 1998), h. 177-179

Page 34: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

18

dua elemen yang bertentangan tersebut, dan fungsi kecemasan adalah

mengingatkan ego bahwa ada bahaya.

2) Teori Interpersonal

Kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan

penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan

perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang

menimbulkan kerentanan tertentu.

3) Teori Perilaku

Kecemasan merupakan produk tekanan mental yaitu segala sesuatu yang

mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Kecemasan dianggap sebagai suatu dorongan yang dipelajari

berdasarkan keinginan dalam diri untuk menghindari kepedihan. Para ahli

meyakini bahwa adanya hubungan timbal balik antara konflik dan

kecemasan, yaitu konflik menimbulkan kecemasan, dan kecemasan

menimbulkan perasaan tidak berdaya, yang pada gilirannya meningkatkan

konflik yang dirasakan.

4) Teori Keluarga

Teori keluarga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan biasanya terjadi

dalam keluarga. Gangguan kecemasan juga tumpang tindih antara

gangguan kecemasan dengan depresi.

5) Teori Biologis

Teori biologis menunjukkan bahwa kesehatan umum individu dan riwayat

kecemasan pada keluarga memiliki efek nyata sebagai predisposisi

kecemasan. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik dan

selanjutnya menurunkan kemampuan individu untuk mengatasi stressor.

c. Gejala-gejala Kecemasan

Menurut Stuart kecemasan dapat diekspresikan secara langsung

melalui perubahan fisiologis dan perilaku.22

1) Gejala kecemasan fisiologis, diantaranya adalah kardiovaskular (jantung

berdebar dan rasa ingin pingsan), pernafasan (sesak nafas, tekanan pada

22

Stuart dan Sundeen, Op.cit, h.111

Page 35: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

19

dada, dan sensasi tercekik), neuromuskular (insomnia, mondar-mandir,

dan wajah tegang), gastrointestinal (nafsu makan hilang, mual, dan diare),

saluran perkemihan (tidak dapat menahan kencing), dan kulit (berkeringat,

wajah memerah, dan rasa panas dingin pada kulit).

2) Gejala kecemasan perilaku yang meliputi kognitif dan afektif. Perilaku

kognitif diantaranya adalah perhatian terganggu, konsentrasi buruk,

pelupa, salah memberikan penilaian, hambatan berfikir, kehilangan

objektivitas, bingung, takut, dan mimpi buruk. Perilaku afektif diantaranya

adalah mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, gugup, ngeri,

khawatir, rasa bersalah, dan malu.

Harry berpendapat dalam buku yang berjudul Abnormal Psychology

bahwa terdapat empat tipe gejala kecemasan, yaitu: Somatik simptoms,

emotional symptoms, cognitive simptoms, dan behavioral symptoms.23

1) Somatik, yaitu gejala kecemasan yang berhubungan dengan gerakan secara

sadar, meliputi : Merinding, otot tegang, denyut jantung meningkat,

bernapas tak teratur, menarik nafas, pupil melebar, asam lambung

meningkat, air liur menurun dan lain sebagianya.

2) Emosional, yaitu gejala kecemasan yang berhubungan dengan emosi,

meliputi : Rasa takut, rasa diteror, gelisah, dan lekas marah

3) Kognitif, yaitu gejala kecemasan yang berhubungan dengan faktor

kognitif, meliputi : Antisipasi dari bahaya, konsentrasi terganggu, rasa

khawatir,suka termenung, kehilangan control, rasa takut mati, dan berpikir

tidak realistik

4) Tingkah laku, meliputi : Melarikan diri, menghindari, membeku, dan lain

sebagianya.

23

Susan Nolen-Hoeksema, Abnormal Psychology, (New York :McGraw-Hill, 2007),

h.220

Page 36: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

20

d. Kecemasan Matematika

Kecemasan matematika atau mathematics anxiety adalah rasa cemas

yang muncul saat berinteraksi dengan matematika. Ashcraft mengatakan

kecemasan matematika adalah sebuah perasaan tegang, cemas atau ketakutan

yang mengganggu kinerja matematika.24

Siswa yang mengalami kecemasan

matematika cenderung menghindari situasi dimana mereka harus mempelajari

dan mengerjakan matematika.

Kecemasan matematika ialah respon emosional terhadap matematika

saat mengikuti kelas matematika, menyelesaikan masalah matematika, dan

mendiskusikanya. Freedman mengemukakan kecemasan matematika sebagai

"an emotional reaction to mathematics based on past unpleasant experience

which harms future learning." Kecemasan matematika adalah sebuah reaksi

emosional tehadap matematika yang didasari oleh pengalaman masa lalu yang

tidak menyenangkan yang mana akan menggangu pembelajaran

selanjutnya.25

Sementara itu Richardson dan Suinn yang dikutip oleh

Mahmood dan Khatoon mendefinisikan kecemasan matematika sebagai

perasaan tertekan dan cemas yang menggangu manipulasi masalah

matematika baik itu dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam kehidupan

akademik.26

Sejalan dengan Richardson, Blazer mengatakan “math anxiety is

a defined as negative emotions that interfere with the solving of mathematical

problems”.27

Sebagai suatu gejala emosi, kecemasan dapat terlihat dari berbagai

prilaku psikis ataupun fisik yang ditunjukan. College et al. Dalam Blazer

mengatakan kecemasan matematika dapat terlihat dari gejala fisik seperti;

detak jantung yang meningkat, tangan yang berkeringat dan sakit perut, gejala

24

Mark H. Ashcraft, Math Anxiety: Personal, Educational, and Cognitive Consequences,

Artikel Ilmiah, Vol.11, No.5, Department of Psychology, Ohio, 2002, p.1 25

Ellen Freedman, Do You Have Math Anxiety? A Self Test, www.math-power.com

diakses 11-11-2-15 pukul 03.15 26

Sadia Mahmood dan Tahira Khatoon, Devloment and Validation of the Mathematics

Anxiety Scale for Secondary and Senior Secondary and Senior Secondary School Students, British

Journal of Art and Social Sciences, 2011, vol.2 no.2, p.170 27

Christie Blazer, Strategis for Reducing Anxiety, Information Capsule Research

Services, vol.1102, 2011, p.1

Page 37: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

21

psikologi seperti; tidak bisa berkonsentrasi dan merasakan ketidakberdayaan,

khawatir dan aib, serta gejala tingkah laku seperti; menghindari kelas

matematika, enggan menyelesaikan tugas matematika dan tidak belajar

matematika secara rutin.28

Cooke et al. Dalam Dzulfikar mengatakan terdapat empat indikator

yang dapat menyebabkan kecemasan matematika, yaitu faktor pemahaman

matematika (mathematics understanding) yang berkaitan pikiran tentang

matematika, faktor somatik (somatic) yang berkaitan dengan perubahan

kondisi tubuh, faktor kognitif (kognitif) yang berkaitan dengan kemampuan

berpikir, dan faktor sikap (attitude) yang berhubungan sikap seseorang siswa

saat menghadapi matematika.29

Selanjutnya Anoka et al. mengatakan

kecemasan matematika dapat disebabkan oleh gejala psikologi dan gejala

fisik yang muncul saat berhadapan dengan matematika.30

Dimana gejala fisik

meliputi; mual, sesak napas, berkeringat, jantung berdebar-debar, tekanan

darah meningkat . Sedangkan gejala psikologi meliputi; kehilangan memori,

kelumpuhan pemikiran, kehilangan kepercayaan diri, negatif self–talk,

penghindaran terhadap matematika, dan merasa terisolasi.

Preis et al. yang dikutip oleh Anoka et al. menyatakan bahwa

kecemasan matematika terbentuk oleh sebuah lingkaran setan atau yang

mereka sebut sebagai “vicious cycle” yaitu: negative math experience

(pengalaman belajar matematika yang tidak menyenangkan), poor math

performance (kinerja matematika yang buruk), math avoidance (menghindari

matematika), dan poor preparation (persiapan yang tidak maksimal).31

Suharyadi mengataka dalam kaitan pembelajaran matematika kecemasan

lebih disebabkan oleh karena kemampuan kognitif siswa dimana kesulitan

matematika tidak berasal dari ketidakamampuan siswa belajar namun karena

sebuah sikap daripada bakat dan reaksi emosiaonal yang mendalam terhadap

28

Ibid 29

Ahmad Dzulfikar, Studi Literatur: Pembelajaran Kooperatif dalam Mengatasi

Kecemasan Matematika dan Mengembangkan Self Efficacy Matematis Siswa, Prosiding Seminar

Nasional Matematika dan pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 2013, MP.47 30

Anoka et.al, How to Overcome Math Anxiety, Artikel Ilmiah, 2015, p.1 31

Ibid

Page 38: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

22

objek matematika berdasarkan pengalaman masa lalu yang buruk.32

Blazer

mengatakan “the intellectual factor that most strongly contributes to math

anxiety is the inability to undestand mathemtical concepts.”33

Selain faktor

intelektual, Blazer juga mangatakan personaliti dan lingkungan belajar seperti

orang tua dan guru juga dapat memnyebabkan kecemasan matematika.

Berdasarkan beberapa definisi kecemasan matematika diatas, dapat

dikatakan bahwa kecemasan matematika adalah reaksi emosional siswa

berupa rasa takut, tegang, rasa gelisah dan tertekan saat berhadapan atau

berinteraksi dengan matematika. Faktor kognitif sebagai faktor proses dalam

memperoleh pengetahuan dan pemahaman matematika memiliki peranan

yang besar, karena kecemasan dapat timbul akibat kurangnya pemahaman

terhadap konsep matematika itu sendiri. Selain itu, kecemasan matematika

berkaitan dengan perasaan dan sikap terhadap matematika, dimana perasaan

dan sikap tersebut akan mempengaruhi pemahaman terhadap matematika itu

sendiri. Wicaksono dan Saufi mengatakan dalam pembelajaran matematika,

jika siswa tidak mengerti akan apa yang dipelajari merasa cemas, maka

mereka tidak akan ragu berusaha lebih keras untuk memahami dan ketika

kecemasan itu semangkin meningkat mereka akan berusaha semangkin keras

yang tanpa mereka sadari akan membuat pemahaman mereka semangkin

memburuk.34

Pemahaman siswa yang memburuk jika dibiarkan terus-menerus

akan berdampak negatif, karena akan mempengaruhi persepsi siswa terhadap

pembelajaran matematika selanjutnya ataupun mata pelajaran yang lain.

Miller yang dikutip Mahmood dan Khatoon menyimpulkan bahwa “math

anxiety is directly related to perceptions of one’s own mathematical skill in

relation to skills in other subject areas”.35

(Kecemasan matematika

berhubungan langsung terhadap persepsi kemampua matematika yang

32

Suharyadi, Op. Cit, h.46 33

Blazer, Op. Cit, h.2 34

Arief Budi Wicaksono dan M.Saufi, Mengolah Kecemasan Siswa dalam Pembelajaran

Matematika, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 2013, ISBN : 978 – 979 – 16353 – 9 – 4, p.12 35

Mahmood dan Khatoon, Op. Cit, h.170

Page 39: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

23

berhubungan dengan mata pelajaran yang lain). Woolfolk dalam Suharyadi

mengatakan bahwa kecemasan tampaknya dapat meningkatkan kinerja pada

tugas-tugas yang sederhana atau pada keterampilan yang sering dipraktekan,

namun akan menghambat penyelesaian tugas-tugas yang lebih kompleks atau

ketrampilan yang tidak dipraktekan secara keseluruhan.36

Masih dalam

sumber yang sama, Hill dan Eaton menemukan bahwa siswa-siswi kelas V

dan VI yang sangat cemas bekerja dengan sama cepatnya dan sama akuratnya

dengan kawan-kawan sekelas mereka yg kurang merasa cemas ketika tidak

ada pembatasan waktu untuk memecahkan soal-soal berhitung (aritmatika),

namun ketika waktu dibatasi siswa yg sangat cemas membuat 3 kali

kesalahan lebih banyak ketimbang kawan-kawan sekelas mereka dan

menghasilkan waktu 2 kali lebih banyak pada setiap soal dan mencontek 2

kali lebih sering ketimbang kelompok yg tidak cemas.

Kecemasan matematika yang dialami siswa dapat muncul selama

berinteraksi dengan matematika ataupun saat-saat tertentu. Berdasarkan

penelitian terdahulu kecemasan matematika meningkat saat siswa akan

menghadapi ujian, baik itu ujian harian, kenaikan kelas, ataupun ujian umum,

yang mana tingkat kecemasan tersebut mempengaruhi prestasi matematika

secara negatif, dalam artian jika kecemasan tinggi maka prestasi siswa

rendah, begitupun sebaliknya.

e. Tingkat Kecemasan Matematika

Setiap siswa memiliki tingakat kecemasan yang berbeda-beda dalam

matematika. Zakariah dan Nurdin menggolongkan tingkat kecemasan

menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat kecemasan rendah, tingkat kecemasan

menengah, dan tingkat kecemasan tinggi.37

Sedangkan Freedman

mengelompokan kedalam empat tingkat kecemasan, yaitu siswa yang

36

Suharyadi, Op.cit, p. 51 37

Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin, The Effects of Mathematics Anxiety on

Matriculation Studentsas Related to Motivation and Achievement , Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education, 2008, 4(1), p.28

Page 40: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

24

berkecemasan matematika, siswa yang takut terhadap matematika, siswa yang

mungkin berkecemasan, dan siswa yang menyukai matematika.38

Berbeda dengan pengelompokan tingkat kecemasan menurut

Zakariah dan Nurdin serta Freedman diatas, dalam penelitian ini kecemasan

matematika digolongkan kedalam 2 tingkatan, yaitu kecemasan rendah dan

kecemasan tinggi. Hal ini dilakukan agar hipotesis yang diuji tidak terlalu

banyak.

f. Indikator Kecemasan Matematika

Berdasarkan uraian diatas, maka kecemasan matematika yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap atau reaksi emosional yang

ditunjukan ataupun dirasakan siswa saat mengikuti pembelajaran atau

berinteraksi dengan matematika. Dimana instrumen tes yang akan digunakan

untuk mengukur kecemasan matematika adalah instrumen kecemasan

matematika yang akan diadaptasi dari Suharyadi dengan judul penelitian

Hasil Belajar Matematika: Studi Korelasi Antara Konsep Diri, Kecemasan

Matematika dan Hasil Belajar Matematika Siswa SD Kelas V (2003), yang

akan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2.2

Faktor dan Indikator Kecemasan Matematika Siswa

Faktor Kecemasan Indikator

Kognitif (Berpikir) Kemampuan diri

Kepercayaan diri

Sulit konsentrasi

Takut gagal

Afektif (Sikap) Gugup

Kurang senang

gelisah

Fisiologis (Reaksi kondisi

fisik)

Rasa mual

Berkeringat dingin

Jantung berdebar

Sakit kepala

38

Freedman, Op. Cit

Page 41: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

25

3. Gender dalam Pembelajaran Matematika

Secara etimologis kata gender yang berasal dari bahasa inggris diartikan

sebagai jenis kelamin. Di dalam Women’s Encyclopedia, sebagaimana dikutip

Jamil dan Lubis, bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya

membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas dan

karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam

masyarakat.39

Karena gender berkembang sesuai dengan konsep kultural

masyarakat, maka gender tidak bersifat tetap atau akan terbentuk sesuai pola

sbudaya yang sedang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, dimana

budaya tersebut akan menentukan perbedaan-perbedaan yang mungkin terjadi

pada laki-laki dan perempuan, hal ini sejalan dengan pendapat Santrock yang

mengatakan bahwa peran gender adalah harapan sosial yang menentukan

bagaimana laki-laki dan perempuan seharusnya berpikir, bertindak, dan

merasakan.40

Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada laki-laki dan perempuan tentu

menyebabkan perbedaan pola pikir dan perbedaan cara menghadapi berbagai

permasalahan dalam belajar. Sehingga laki-laki dan perempuan tentu memiliki

banyak perbedaan dalam belajar matematika. Jensen mengemukakan peneliti

terdahulu percaya bahwa pengaruh faktor gender dalam matematika adalah kerena

adanya perbedaan biologis dalam otak laki-laki dan perempuan.41

Perbedaan

biologis pada struktur otak laki-laki dan perempuan dapat dilihat dalam tabel

berikut: 42

39

Asriati Jamil dan Amany Lubis, Pengantar Kajian Gender, (Jakarta: Pusat Studi

Wanita UIN J akarta, 2003), h. 54 40

Jhon. W. Santrock, Remaja, pen. Benedictine Widyasinta, (Jakarta: Erlangga, 2007),

ed.11 jilid 1, h.217 41

Eric Jensen, Pemelajaran Berbasis Otak,( Jakarta:Indeks, 2011), h.41 42

Susan B. Bastable, Perawat sebagai Pendidik: Prinsip-prinsip Pengajaran dan

Pembelajaran, Pen. Gerde Wulandari dan Giantino Widiyanto, (EGC: Jakarta, 1999), h. 194

Page 42: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

26

Tabel 2.3

Perbedaan gender dalam struktur otak

Struktur Otak Laki-laki Perempuan

Lobus temporal

Daerah korteks

serebral

Membantu

mengendalikan

pendengaran, ingatan,

dan kesadaran

seseorang akan diri

dan waktu

Pada laki-laki yang

secara

kognitif normal, sebagian

kecil daerah pada lobus

temporal memiliki

neuron sekitar 10% lebih

kecil dibandingkan

perempuan.

Neuron yang terletak di

daerah temporal, di tempat

dimana bahasa, melodi, dan

nada bicara

dimengerti, lebih banyak.

Korpus kalosum

Jembatan utama antara

otak kiri dan otak

kanan berisi seberkas

neuron yang

membawa pesan antara

kedua hemisfer otak.

Volume bagian otak ini

pada laki-laki lebih kecil

daripada perempuan,

artinya komunikasi yang

terjadi antara kedua

hemisfer otak lebih

sedikit

Bagian belakang kalosum dalam

otak perempuan

lebih besar. Ini menerangkan

mengapa

perempuan memakai dua sisi

otaknya untuk bahasa.

Komisura anterior

Kumpulan sel saraf ini

lebih kecil dari Korpus

kalosum, juga

menghubungkan

hemisfer otak.

Komisura milik laki-laki

lebih kecil dari milik

perempuan, meskipun

ukuran otak laki-laki

ratarata lebih besar

dibandingkan otak

perempuan.

Komisura perempuan lebih

besar dari laki-laki, yang

mungkin menyebabkan hemisfer

serebral mereka terlihat seperti

bekerjasama untuk menjalankan

tugas yang berkenaan dengan

bahasa sampai respon

emosional.

Hemisfer otak Sisi kiri

otak mengendalikan

bahasa, dan sisi kanan

otakadalah tempat

emosi.

Hemisfer kanan otak

lakilaki cenderung lebih

dominan.

Perempuan cenderung

menggunakan otak secara lebih

holistik, sehingga menggunakan

kedua

hemisfernya secara serentak.

Ukuran otak

Berat total otak kira-

kira 1,39 kg

Otak laki-laki rata-rata

lebih besar dari otak

perempuan.

Otak perempuan rata-rata lebih

kecil karena struktur anatomi

seluruh tubuh mereka lebih

kecil. Akan tetapi neuron

mereka lebih

banyak (seluruhnya 11%) yang

berjejalan di dalam korteks

serebral.

Page 43: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

27

Menurut Santrock dalam bukunya yang berjudul Remaja, ada tiga hal

yang mempengaruhi gender yaitu: pengaruh biologis pengaruh sosial, dan faktor

kognitif:43

a. Pengaruh Biologis terhadap Gender

Hasil dari penelitian Ankey menunjukan bahwa otak laki-laki 10-15

persen lebih besar dari perempuan, sedangkan menurut Allen dan Gorski anterior

commissure umumnya lebih besar pada perempuan dibanding laki-laki, yang

memungkinakan wanita menangkap informasi verbal dan non verbal secara lebih

efisien.44

Selanjutnya Erikson berpendapat bahwa karena struktur genitalnya, laki-

laki memiliki sifat lebih suka mencampuri dan lebih agresif, sedangkan

perempuan lebih bersifat inklusif dan pasif.

b. Pengaruh Sosial terhadap Gender

Menurut Alice Eagly beberapa ahli berpendapat bahwa prilaku gender

dipengaruhi oleh sosial budaya yang berkembang di masyarakat, hal tersebut biasa

disebut social rule theory, yaitu: Pengaruh orang tua, orang tua memiliki peran

yang sangat kuat dalam perkembangan anak-anaknya, karena orang tua biasnya

mengarahkan anak-anaknya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dari mulai

mereka balita.

Santrock berpendapat bahwa orang tua memiliki ekspektasi prestasi yang

berbeda terhadap remaja laki-laki dan perempuan, khususnya dalam bidang-

bidang akademik seperti matematika dan ilmu pengetahuan. Selain itu banyak

yang beranggapan bahwa matematika lebih penting untuk masa depan anak laki-

lakinya dibanding anak perempuanya, hal tersebut mempengaruhi nilai-nilai yang

dikembangkan anak mengenai prestasi matematika. Selain faktor dari orang tua,

lingkungan sosial yang juga mempengaruhi seorang anak adalah saudara kandung,

temen sebaya, serta guru dan sekolah. Karena seorang anak memang cendrung

melakukan imitasi terhadap sesuatu yang paling sering berinteraksi dengannya.

43

Jhon. W. Santrock, Remaja, pen. Benedictine Widyasinta, (Jakarta: Erlangga, 2007,

ed.11, jilid 1, ), h. 219-226 44

ibid, h.42

Page 44: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

28

c. Pengaruh Kognitif terhadap Gender

Menurut teori perekmbangan kognitif dan teori skema gender, prilaku

seorang dalam memandang dirinya muncul bersamaan dengan perkembangan

tingkat kognitifnya. Misalkan saat memasuki krakteristik operasional formal yang

abstrak, idealis dan logis maka seseorang akan memilih identitas gender dengan

apa yang mereka inginkan.

Kruteski dalam Nafi’an menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan

perempuan dalam belajar matematika sebagai berikut: 1) Laki-laki lebih unggul

dalam penalaran, perempuan lebih unggul dalam ketepatan, ketelitian,

kecermatan, dan keseksamaan berpikir. 2) Laki-laki memiliki kemampuan

matematika dan mekanika yang lebih baik dari pada perempuan, perbedaan ini

tidak terlihat jelas pada tingkat dasar akan tetapi menjadi tampak lebih jelas pada

tingkat yang lebih tinggi.45

Menurut Heymans dalam Kartini Kartono yang dikutip Iswahyudi

menyatakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan terletak pada sifat-sifat

sekunderitas, emosional dan aktivitas dari fungsi kejiwaan, pada wanita fungsi

sekunderitas tidak terletak di bidang intelektual tetapi pada perasaan, sehingga

nilai perasaan dan pengalarnan-pengalaman jauh lebih lama mempengaruhi

struktur kepribadiannya, jika dibandingkan dengan nilai perasaan laki-laki.

Perempuan merealisasi dengan respon-respon yang lebih kuat dan lebih emosional

dari pada laki-laki. Selanjutnya menurut Kartini Kartono adanya perbedaan-

perbedaan antara laki-laki dan perempuan dikarenakan perempuan pada umumnya

perhatiannya tertuju pada hal-hal yang bersifat konkrit, praktis, emosional dan

personal, sedangkan kaum laki-laki tertuju pada hal-hal yang yang bersifat

intelektual, abstrak dan objektif.46

45

Muhammad Ilman Nafi’an, Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Ditinjau Dari Gender Di Sekolah Dasar, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

Matematika dengan tema ”Matematika dan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran”, di Jurusan

Pendidikan Matematika FMIPA UNY. ISBN: 978–979–16353–6–3, 2011, MP.573 – 574. 46

Gatut Iswahyudi, Aktivitas Metakognisi dalam Memecahkan Masalah Pembuktian

Langsung Ditinjau dari Gender dan Kemampuan Matematika, disampaikan pada seminar nasional

program studi pendidikan matematika UNS 21 November 2012,hal.12

Page 45: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

29

Dalam beberapa penelitian lain, ditemukan bahwa bukan hanya adanya

perbedaan kemampuan dalam matematika yang didasari oleh faktor gender, tetapi

cara memperoleh pengetahuan matematika juga terkait dengan perbedaan gender.

Hal ini sejalan dengan pendapat Keitel dalam Amir yang menyatakan, “Gender,

social, and cultural dimensions are very powerfully interacting in

conceptualizations of mathematics education,...”.47

(Gender, soasial, dan dimensi

budaya sangat berpengaruh terhadap pengkonsepan dari pembelajaran

matematika). Sementara itu, Maccoby dan Jaklyn dalam Nafi’an mengatakan

perbedaan laki-laki dan perempuan terdapat pada kemampuan berikut: 1)

Perempuan mempunyai kemampuan verbal lebih tinggi daripada laki-laki 2) Laki-

laki lebih unggul dalam kemampuan visual spatial (pengelihatan keruangan)

daripada perempuan 3) Laki-laki lebih unggul dalam kemmapuan matematika.48

Berkenaan dengan perbedaan-perbedaan gender yang tersebut diatas,

maka terdapat perbedaan prestasi antara keduanya. Dari beberapa penelitian

terdahulu menunjukan bahwa laki-laki lebih berprestasi dibidang matematika

dibanding perempuan. Salah satunya adalah data PISA (Programme for

International Student Assessment) tahun 2006 dan 2009 tentang literasi

matematika. Pada Studi PISA tahun 2006 menunjukan bahwa dari 57 negara yang

ikut berpartisipasi, terdapat 14 negara yang laki-lakinya secara signifikan lebih

unggul dibanding perempuan dan hanya ada satu negara yang perempuannya lebih

unggul dibanding laki-laki.49

Sedangkan pada studi PISA 2009 dari keseluruhan

65 negara yang berpartisipasi laki-laki lebih unggul di 35 negara sedangkan

perempuan unggul di 5 negara, sementara itu dari 30 negara lain yang ikut

berpartisipasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siswa laki-laki

dan perempuan.50

Dimana literasi matematika adalah kemampuan dalam

memahami, menggunakan dan melakukan refleksi terhadap bacaan (matematika),

47

Zubaidah Amir MZ, Perspektif Gender dalam Pembelajar Matematika, Artikel Ilmiah,

UPI Bandung, 2013, Vol. XII No.1, h.16 48

Nafi’an, Op. Cit,MP.574 49

OECD, PISA 2006 Science Competencies For Tomorrow‟s World, Volume 1,

(USA: OECD, 2007), P. 320 50 OECD, PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do Student Performance in

Readiing, Mathematics and Science, Vol.1, p.137

Page 46: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

30

kemampuan ini dapat mendukung dalam penyelesaian pemecahan masalah

matematika.

Terdapat beberapa bukti bahwa perempuan lebih unggul dalam masalah

verbal dan bahasa, diantaranya adalah penelitian Newman et.al yang menunjukan

bahwa perempuan memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik dibanding

laki-laki. Dimana perempuan menggunakan kata-kata dalam banyak proses sosial

dan psikologi sedangakan laki-laki lebih banyak menggunakan kata-kata dalam

objek property dan topik impersoanal.51

Selain itu berdasarkan hasil penelitian

TIMSS (1989) menunjukan bahwa kelompok female memiliki skor kemampuan

verbal tinggi dan kemampuan spatial rendah dibandingkan siswa male.

Krakteristik laki-laki dan prempuan (gender) selain menimbulkan

perbedaan dalam matematika, juga memiliki hubungan tersendiri dengan

kecemasan. Dalam berpikir dan menyelesaikan masalah laki-laki lebih memilih

diam sedangkan perempuan lebih suka berbicara. Kebiasaan laki-laki berdiam diri

saat menghadapi sebuah masalah dikarenakan laki-laki merasa tidak maskulin saat

harus membicarakan masalahnya dengan orang lain, karena laki-laki cendrung

banyak menutupi emosinya. Sebaliknya permpuan akan merasa jauh lebih tenang

saat menceritakan masalahnya.52

Kecendrungan laki-laki menutupi masalahnya

akan membuat lak-laki memiliki kecemasan yang lebih tinggi dibanding

perempuan.

B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan beberapa penelitian

yang relevan dengan penelitian yang akan diadakan. Penelitian tersebut antara

lain:

1. Penelitian yang dilakukan Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin

mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia yang berjudul “The Effects of

Mathematics Anxiety on Matriculation Studentsas Related to Motivation and

51

Matthew L. Newman, et.al, Gender Differences in Language Use: An Analysis of

14,000 Text Samples, Taylor & Francis Group, LLC, 2008. P.1 52

http://www.shavemagazine.com/women/10-Psychological-Differences-Between-Men-

and-Women diakses 29-12-2015 pukul 11.30S

Page 47: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

31

Achievement” di tahun 2008. Melaporkan bahwa terdapat hubungan negatif

antara kecemasan matematika terhadap motivasi dan prestasi matematika

siswa.53

2. Penelitian yang dilakukan oleh Anissa Dwi Kurniawati dan Tatag Yuli Eko

siswono mahasiswa dan dosen Universitas Negeri Surabaya yang berjudul

“Pengaruh Kecemasan dan Self Efficacy Siswa trehadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Materi Segiempat Siswa Kelas VII MTs. Negeri

Ponorogo” di tahun 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat

pengaruh negatif antara kecemasan matematika dan kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa pada materi segiempat. Besar pengaruh kecemasan

matematika sebesar 27,38%.54

3. Penelitian yang dilakukan Yogi Fitriani, Tri Jalmo Berti Yolida mahasiswa dan

dosen Universitas Negeri Lampung yang berjudul “Hubungan antara Gender

dengan Kemampuan Memecahkan Masalah”, hasil penelitian melaporkan

bahwa terdapat hubungan dengan tingkat korelasi yang rendah antara gender

dengan kemampuan memecahkan masalah, namun secara signifikan laki-laki

memperoleh skor lebih tinggi dibanding perempuan.55

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan pemecahan masalah matematika yang dianggap sebagai

jantung dari matematika dan membantu siswa untuk terbiasa berpikir secara

analitik dalam kehidupan nyata tak sesuai dengan realita, dimana ditemukan

kenyataan bahwa kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika

masih rendah. Keadaan tersebut dapat dikarenakan sifat dari kemampuan

pemecahan masalah yang tidak rutin, membutuhkan tingkat pemahaman yang tak

sederhana serta strategi tertentu dalam penyelesainya. Karakteristik pemecahan

53

Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin, The Effects of Mathematics Anxiety on

Matriculation Studentsas Related to Motivation and Achievement , Eurasia Journal of

Mathematics, Science & Technology Education, 2008, 4(1), p.27-30 54

Anissa Dwi Kurniawati dan Tatag Yuli Eko, Pengaruh Kecemasan dan Self Efficacy

Siswa trehadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat Siswa Kelas VII MTs. Negeri

Ponorogo, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika UNESA, Vol. 3 No. 2, 2014, h.39 55

Yogi Fitriani, Tri Jalmo Berti Yolida, Hubungan antara Gender dengan Kemampuan

Memecahkan Masalah, Jurnal Ilmiah FMIPA, FKIP UNILA, 2015, h.1

Page 48: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

32

masalah matematika tersebut, memungkinkan siswa akan merasa tertekan,

khawatir dan merasa pusing saat penyelesain tak kunjung ditemukan. Hal tersebut

dapat memicu kecemasan dalam diri siswa. Rasa cemas tersebut akan terus

meningkat seiring dengan keinginan siswa untuk dapat menemukan penyelesaian,

yang tanpa disadari akan memperburuk pemahaman siswa dan pada akhirnya

mengakibatkan kemampuan memecahkan masalah rendah.

Kecemasan matematika adalah reaksi emosional siswa berupa rasa takut,

tegang, rasa gelisah dan tertekan saat berhadapan atau berinteraksi dengan

matematika, yang disebbakan oleh pengalaman belajar matematika yang buruk

dimasa lalu, pemahaman konsep yang buruk terhadap matematika, lingkungan

yang tidak mendukung, serta sifat materi matematika yang rumit dan

membutuhkan pemahaman yang tidak sederhana, menimbulkan persepsi yang

buruk terhadap matematika, yang pada akhirnya akan mengakibatkan kinerja yang

buruk dalam mempelajari matematika, lebih khusus untuk pemecahan masalah

matematika yang bersifat tidak rutin.

Laki-laki dan perempuan memiliki struktur biologis otak yang berbeda,

dimana perbedaan tersebut memungkinkan perempuan lebih mudah menerima

informasi verbal dan laki-laki lebih unggul dalam informasi visual. Selain itu

karakteristik otak tersebut menyebabkan pola pikir yang berbeda dalam

menyelesaikan dan mendekati masalah. Dalam matematika laki-laki lebih unggul

dalam penalaran dan perempuan lebih unggul dalam ketepatan, ketelitian,

kecermatan, dan keseksamaan berpikir, laki-laki fungsi sekunderitasnya terletak

pada intelektual sedangkan perempuan pada perasaan. Selain faktor biologis otak,

perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh faktor kognitif dan lingkungan siswa,

dimana pola pikir siswa akan terbentuk sebagimana keadaan lingkunganya.

Perbedaan-perbedaan tersebut dapat memungkinkan perbedaan dalam

kemampuan pemecahan masalah matematika.

Karakteristik otak yang berbeda antara laki-laki dan perempuan membuat

banyak perbedaan. Dalam berpikir dan menyelesaikan masalah laki-laki lebih

memilih diam sedangkan perempuan lebih suka berbicara. Kebiasaan laki-laki

berdiam diri saat menghadapi sebuah masalah dikarenakan laki-laki merasa tidak

Page 49: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

33

maskulin saat harus membicarakan masalahnya dengan orang lain, karena laki-

laki cendrung banyak menutupi emosinya. Sebaliknya perempuan akan merasa

jauh lebih tenang saat menceritakan masalahnya. Kecendrungan laki-laki

menutupi masalahnya akan memungkinkan lak-laki memiliki kecemasan yang

lebih tinggi dibanding perempuan. Untuk lebih jelas kerangka berpikir akan

disajikan dalam bagan berikut:

Page 50: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

34

Laki-laki:

Fungsi sekunderitas

terletak pada

intelegensi

Unggul dalam hal

keruangan & visual

Unggul dalam

penalaran

Dipengaruhi oleh kecemasan dan gender

Bagan 2.1

Kerangka Berpikir

Terdapat pengaruh kecemasan matematika dan gender terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa

Sifat pemecahan masalah

matematika:

Soal bersifat tidak rutin

Membutuhkan penalaran

dan pemahaman yang

tidak sederhana

Peneyelesain butuh

strategi khusus:

memahami,

merencanakan,

menyelesaiakan, &

memerikasa kembali

Siswa merasa tertekan,

khawatir, sakit kepala, dan

gejala kecemasan yang

lain

Gender:

Struktur biologis,

fisiologis dan psikologis

berbeda

Kecemasan matematika:

Reaksi emosional, berupa

rasa takut, gelisah, tertekan,

tegang, dll. yang diakibatkan

oleh pengalaman belajar

matematika yang buruk,

masalah matematika yang

sukar.

Perempuan:

Fungsi sekunderitas

terletak pada perasaan

Unggul dalam hal verbal

& pengolahan emosi

Unggul dalam

kecermataan, ketelitian

& keseksamaan

Menghindari

matematika

Mempengaruhi

kinerja matematika

Memperburuk

pemahaman terhadap

matematika

Kemampuan

pemecahan masalah

matematika rendah

Berbeda dalam kemampuan pemecahan

masalah matematika dan tingkat kecemasan

Laki-laki:

Fungsi sekunderitas

terletak pada

intelegensi

Unggul dalam hal

keruangan & visual

Unggul dalam

penalaran

Pembelajaran Matematika

Tujuan: Memahami konsep

matematika, menjelaskan

keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep

atau algoritma, secara

luwes, akurat, efisien, dan

tepat, dalam pemecahan

masalah

Page 51: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

35

D. Hipotesis Penelitian

1. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara

siswa yang berkecemasan rendah dan siswa yang berkecemasan tinggi.

2. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara

siswa laki-laki dan siswa perempuan.

3. Terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematika dan gender

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Page 52: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Khazanah Kebajikan yang beralamat

di Jl. Talas I RT 01 RW 10 Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Kota Tanggerang

Selatan. Waktu penelitian di semester genap tahun ajaran 2015/2016, tepatnya

pada tanggal 8 sampai 16 Maret 2016.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal

komperatif atau ex post facto. Kerlinger dalam Emzir mengatakan penelitian ex

post facto adalah penyelidikan empiris dimana peneliti tidak mengendalikan

variabel bebas secara langsung atau eksistensi variabel tersebut telah terjadi.1

Desain penelitian yang digunakan adalah desain treatment by level 2x2 dengan

variabel bebas kecemasan matematika dan gender serta dengan variabel terikat

kemampuan pemecahan masalah matematika. Desain treatment by level

digunakan dengan tujuan untuk memberikan dasar-dasar pengamatan stratifikasi

yang lebih baik. Stratifikasi dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan

matematika siswa, yaitu siswa dengan kecemasan tinggi dan siswa dengan

kecemasan rendah. Berikut adalah tabel desain treatmen by level 2 x 2 :

Tabel 3.1

Desain Treatment by Level 2x2

Kecemasan

(A)

Gender (B)

Laki-laki (B1) Perempuan (B2)

Rendah (A1) A1 B1 A1 B2

Tinggi (A2) A2 B1 A2 B2

Keterangan :

A1 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika rendah

A2 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika tinggi

A1 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika rendah

A2 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika tinggi

1 Emzir, Metodelogi Penelitian Tindakan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2008),

h.119.

Page 53: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

37

C. Populasi dan Tehnik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.2 Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Khazanah Kebajikan

yang berjumlah 160 siswa, adapun sampel yang digunakan sebanyak 120 siswa.

Distribusi responden akan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Kelas dan Gender

Kelas Jumlah

Siswa

Gender

Laki-laki Perempuan

VIII A 35 16 19

VIII B 35 20 15

VIII C 36 15 21

VIII D 33 17 16

VIII BP 21 16 5

Total 160 84 76

Persentase 52,5% 47,5%

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified

random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi di mana

populasinya dibagi-bagi terlebih dahulu menjadi kelompok yang relatif homogen

(stratum) untuk menjamin keterwakilan dari masing-masing stratum. Adapun

teknik pengambilan sampel dilaksanakan sebagaimana bagan berikut:

Bagan 3.1 Pengambilan Sampel

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2012), h.117

Populasi (kelas VIII) terdiri dari 160 siswa

76 Siswa perempuan 84 Siswa laki-laki

60 siswa 60 siswa

22 Siswa dengan

kecemasan rendah

22 siswa dengan

kecemasan tinggi

22 siswa dengan

kecemasan rendah 22 siswa dengan

kecemasan tinggi

Random Random

Page 54: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

38

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Data diperoleh dari tes tertulis kemampuan pemecahan

masalah kepada 88 sampel yang terpilih. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan

dalam pengumpulan data tersebut sebagai berikut:

1. Variabel yang Diteliti

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecemasan matematika

(mathematics anxiety) dan gender, sedangkan variabel terikatnya adalah

kemampuan pemecahan masalah matematika.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang menjadi sampel

penelitian, guru, dan peneliti.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen kecemasan

matematika dan instrumen kemampuan pemecahan masalah matematika.

Berikut akan dijelaskan kedua instrumen tersebut:

a. Instrumen Kecemasan Matematika

Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan

matematika adalah lembar kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seprangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.3 Jenis kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu responden memilih salah satu

alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang telah tersedia. Kuesioner yang

digunakan akan diukur menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau

seklompok orang tentang fenomena sosial.4

Kuesioner terdiri dari empat alternatif pilihan jawaban, yaitu SS

(Sangat setuju), S (Setuju), TS (Tidak setuju), dan STS (Sangat tidak setuju)

dimana pilihan ragu-ragu ditiadakan, hal ini untuk menghindari jawaban yang

3 ibid, h.199

4 ibid, h.134

Page 55: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

39

bersifat ganda (multi interpretabel). Adapun kuesioner kecemasan

matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

diadaptasi dari Suharyadi. Berikut adalah tabel indikator beserta kisi-kisi

kecemasan matematika yang akan digunakan:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kecemasan Matematika

No

.

Dimensi

Kecemasan

Indikator Butir Pernyataan Total

Positif Negatif

1. Kognitif

(berpikir)

Kemampuan diri 11, 26 16, 4 4

Kepercayaan diri 14 20 2

Sulit konsentrasi 27 21 2

Takut gagal 28 10 2

2. Afektif

(sikap)

Gugup 13 23 2

Kurang senang 8,18 9, 25 4

Gelisah 5 2 2

3. Fisiologis

(reaksi

kondisi fisik)

Rasa mual 22 7,12 3

Berkeringat dingin 15 6, 24 3

Jantung berdebar 1 19 2

Sakit kepala 17 3 2

Total 13 15 28

Penskoran kecemasan matematika, menggunakan format penskoran

sebagaimana dalam tebel berikut:

Tabel 3.4

Format Penskoran Kecemasan Matematika

Pilihan jawaban Positif Negatif

SS 4 1

S 3 2

TS 2 3

STS 1 4

Kecemasan matematika dalam penelitian ini digolongkan kedalam

dua tingkatan, yaitu kecemasan rendah dan kecemasan tinggi. Tehnik yang

digunakan dalam pengelompokan tingkat kecemasan adalah dengan cara

memberi skor pada masing-masing siswa yang telah mengisi kuesioner,

kemudian skor diurutkan dari skor terendah samapai tertinggi, selanjutnya

diambil 22 siswa dengan skor terendah dan 22 siswa dengan skor tertinggi

Page 56: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

40

dari masing-masing kelompok, sedangkan untuk 16 siswa dengan skor

pertengahan ditiadakan, hal tersebut dikarenakan untuk menghindari adanya

skor yang sama, namun masuk dalam katagori kecemasan yang berbeda.

b. Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Penelitian ini menggunakan instrumen tes berbentuk uraian

sebanyak 5 soal untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa pada pokok bahasan luas dan keliling lingkaran. Soal tes

tertulis disusun berdasarkan aspek-aspek pemecahan masalah menurut Polya.

Adapun indikator yang akan diukur melalui tes tertulis kemampuan

pemecahan masalah matematika akan disajikan sebagaimana terdapat dalam

tabel berikut:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah

Indikator Materi Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Memahami

masalah

Menyusun

rencana

Melaksanakan

rencana

Memeriksa

kembali

Menghitung

keliling lingkaran

1a 1a 1a 1b

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

keliling lingkaran

2a 2b 2c 2d

Menghitung luas

lingkaran

3a 3a 3b 3c

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

luas lingkaran

4a 4b 4c 4d

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

luas lingkaran

5a 5b 5c 5d

Skor kemampuan pemecahan masalah matematis akan diukur dengan

menggunakan rubrik holostik. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai

Page 57: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

41

berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria.5 Berikut akan

ditampilkan tabel rubrik penskoran tes kemampuan pemecahan masalah

matematika yang diadaptasi dari Kadir dalam Wulandari:6

Tabel 3.6

Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Skor Memahami

masalah

Membuat

rencana

Melaksanakan

rencana

Memeriksa

kembali

0 Salah

menginterpre

stasi masalah

Tidak ada

rencana,

membuat

rencana yang

tidak relevan

Tidak melakukan

penghitungan

Tidak ada

pemeriksaan/tidak

ada ktrampilan

lain

1 Salah

mengiterprest

asi sebagian

soal,mengaba

ikan kondisi

soal

Membuat

rencana

pemecahan

yang tidak

dapat

dilaksanakan

Melaksanakan

prosedur yang

benar,mungkin

menghasilkan

jawaban yang

benar tetapi salah

perhitungan

Ada pemeriksaan

tetapi tidak tuntas

2 Memahami

soal

selengkapnya

Membuat

rencana

pemecahan

yang

benar,tetapi

salah dalam

hasil/tidak ada

hasil

Melakukan proses

yang benar,

mungkin

menghasilkan

jawaban yang

benar

Pemeriksaan

dilaksanakan

untuk melihat

kebenaran proses

3 Membuat

rencana yang

benar tetapi

belum lengkap

Hasil dan proses

yang benar

4 Membuat

rencana sesuai

dengan

prosedur dan

mengarah pada

solusi yang

benar

5 Puji Iriyanti, Penilaian Unjuk Kerja, (Yogyakarta: PPPGM, 2004), h.13.

6 Fiqih Wulandari, Penerapan Strategi Heuristik Vee untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematika Siswa, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012

Page 58: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

42

E. Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen tes akan dianalisis dengan melakukan perhitungan validitas

(validitas isi dan validitas empiris), reabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda soal, sedangkan intrumen non-tes hanya akan dilakukan perhitungan

validitas empiris dan reabilitas saja. Adapun untuk lebih jelas akan dijelasakan

sebagai berikut:

1. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur sesuatu

dengan tepat apa yang hendak diukur.7

a. Validitas Isi

Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas isi jika dapat

mengukur tujuan khusus yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang

diberikan.8 Dalam penelitian ini, instrumen akan divalidasi isi oleh 9 orang

ahli, yang terdiri dari 2 orang dosen dan 7 guru senior. Validitas isi yang

dilakukan merupakan validitas logis, karena instrumen yang memenuhi

ketentuan valid didasarkan oleh hasil penalaran/judgement.9

Judgement para ahli akan diolah secara quantitatif menggunakan

content validity ratio (CVR). CVR merupakan sebuah pendekatan validitas isi

untuk mengetahui kesesuaian item dengan yang diukur berdasarkan

judgement ahli. Pemberian skor untuk butir yang dikatakan sesuai atau

essential adalah 1, sedangkan skor untuk butir yang tidak essential adalah 0.

Berdasarkan jumlah responden (9 responden) maka butir soal valid untuk

nilai minimum CVR sebesar 0,78.10

Berikut rumus yang digunakan Lawshe

untuk menghitung nilai CVR:11

7 Sambas A.M dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi,Regresi,dan Jalur dalam

Penelitian, (Pustaka Setia: Bandung, 2007) , h.30 8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Bumi Aksara: Jakarta, 2012),

ed.2, h.82. 9 Ibid, h.80

10 Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity, Personnel Psychology, 1975, 28,

pp.568 11

Ibid, pp.567

Page 59: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

43

CVR =

Dengan:

: Jumlah responden yang menyatakan sesuai atau essential

N : Total respon

Nilai CVR merupakan nilai statistik per butir. Nilai ini berguna

untuk menentukan tindak lanjut apakah butir tersebut akan digunakan atau

dibuang. Berdasrakan perhitungan dari 8 butir soal diperoleh 6 butir soal

valid. Berikut akan disajikan distribusi soal valid berdasarkan CVR:

Tabel 3.7

Perolehan CVR Butir Soal

Nomor Soal CVR Keterangan

1 1,0 Valid

2 0,78 Valid

3 0,33 Tidak valid

4 0,78 Valid

5 1,0 Valid

6 0,55 Tidak valid

7 0,78 Valid

8 0,78 Valid

Setelah butir yang valid teridentifikasi selanjutnya akan dilakukan validitas

empiris.

b. Validitas Empiris

Validitas empiris adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan

hasil pengalaman atau uji coba.12

Rumus yang digunakan adalah rumus

korelasi product moment dengan angka kasar, sebagai berikut:13

rxy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Dimana :

rxy = koefisien korelasi variable x dengan variable y

12

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Bumi Aksara: Jakarta, 2012),

ed.2, h.81 13

Ibid, 87.

Page 60: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

44

∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor skala

n = jumlah subyek

∑ = hasil perkalian antara variable X dan variable Y

Uji validitas dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan rxy

dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%, dengan terlebih dahulu menetapkan

degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Instrumen

dikatakan valid jika rxy > r tabel maka item valid dan jika rxy ≤ r tabel maka

item tidak valid. Dalam penelitian ini uji validitas akan dihitung dengan

bantuan SPSS versi 16. Instrumen kemampuan pemecahan masalah

matematis yang berjumlah 6 soal, setelah dilakukan uji coba di kelas VIII

MTs. Pembangunan UIN Jakarta diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.8

Perolehan Validitas Empiris

Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0,553 0,381 valid

2 0,203 0,381 Tidak valid

3 0,723 0,381 Valid

4 0,525 0,381 Valid

5 0,776 0,381 Valid

6 0,787 0,381 Valid

Sedengkan untuk instrumen kecemasan matematika yang

berjumlah 28 item pernyataan setelah diuji cobakan di sekolah dan kelas yang

sama diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 61: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

45

Tabel 3.9

Distribusi Item Valid Instrumen Kecemasan

Dimensi

Kecemasan

Indikator Butir Pernyataan Total item

valid Positif Negatif

Kognitif

(berpikir)

Kemampuan diri 11, 26 16, 4 4

Kepercayaan diri 14 20 2

Sulit konsentrasi 27*

21 1

Takut gagal 28 10 2

Afektif

(sikap)

Gugup 13 23* 1

Kurang senang 8,18 9*, 25 3

Gelisah 5* 2 1

Fisiologis (reaksi

kondisi fisik)

Rasa mual 22 7,12 3

Berkeringat dingin 15* 6, 24 2

Jantung berdebar 1 19* 1

Sakit kepala 17 3* 1

total 10 11 21

*item yang tidak valid

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana instrumen dapat memberikan hasil

pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha

sebagai berikut:14

r11 = (

)

Dengan :

k : butir valid

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

r hitung > r tabel, instrument reliabel

r hitung ≤ r tabel, instrument tidak reliabel

Dalam penelitian ini uji reliabilitas akan dihitung dengan bantuan SPSS versi

16.0. Adapun klasifikasi interprestasi reliabilitas yang digunakan adalah

sebagai berikut :

14

Arikunto, Op. Cit, h.122

Page 62: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

46

Tabel 3.10

Kriteria Koefisien Reliabilitas

Interval Kreteria

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 ≤ r ≤ 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r ≤ 0,70 Sedang

0,20 ≤ r ≤ 0,40 Rendah

r ≤ 0,20 Sangat rendah (tidak valid)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, koefisien untuk uji

reliabilitas instrumen kecemasan matematika sebesar 0,907, dengan demikian

item kecemasan matematika yang valid reliabel dan masuk kriteria sangat

tinggi karena terletak pada kisaran 0,80 ≤ r ≤ 1,00. Sedangkan instrumen

kemmapuan pemecahan masalah matematis memperoleh koefisien reliabilitas

sebesar 0,820, dengan demikian soal kemamapuan pemecahan masalah

matematika yang valid reliabel dan masuk kriteria tinggi, karena terletak pada

kisaran 0,80 ≤ r ≤ 1,00 (Perhitungan ada pada lampiran).

3. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu

mudah. Tingkat kesukaran sebuah soal dapat diperoleh dengan rumus:15

Keterangan :

TK : Taraf kesukaran

: Rata-rata soal yang diolah

Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : 16

Tabel 3.11 Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Nilai P Tingkat

kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

15

Yaya Sunarya, Strategi Meningkatkan Kualitas Tes Urain, (Bandung: UPI, 2011), h.19 16

Arikunto, Op. Cit, h.225

Page 63: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

47

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Rumus yang akan digunakan adalah :17

DB =

Keterangan :

: Rata-rata kelas atas

: Rata-rata kelas bawah

Adapun klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut: 18

Tabel 3.12

Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai D Daya Pembeda

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

< 0,00 (negatif) Tidak baik

Berikut akan disajikan tabel rekapitulasi validitas, reabilitas, taraf kesukaran,

dan daya pembeda soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis

setelah dilakukan uji coba di kelas VIII MTs. Pembangunan UIN Jakarta:

17

Sunarya, Op. Cit, h.17 18

Arikunto, Op. Cit, h.232

Page 64: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

48

Tabel 3.13

Rekapitulasi Validitas, Reabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya

Pembeda Soal Tes KPMM

No.

Soal

Validitas Tingkat

kesukaran

Daya

pembeda

Keterangan

1 Valid Mudah Baik Dipakai

4 Valid Mudah Baik Dipakai

5 Valid Sedang Baik Dipakai

7 Valid Sedang Cukup Dipakai

8 valid Sedang Baik Dipakai

Reabilitas r hitung = 0,820 Tinggi

F. Teknik Analisi Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan

analisis inferensial. Analisis deskriptif terdiri dari: rata-rata, median, modus,

standar deviasi, varians, nilai maximum dan minimum. Sedangkan analisis

inferensial dengan menggunakan analisis varians (ANOVA) dua jalan.

Langkah pertama dalam menganalisis data adalah menghitung skor

tingkat kecemasan matematika siswa. Tingkat kecemasan yang diukur hanya

tingkat kecemasan tinggi dan rendah. Pengolahan data dilakukan dengan cara

menghitung total skor masing-masing sampel dari kelompok laki-laki dan

perempuan, kemudian skor masing-masing kelompok diurutkan dari skor

kecemasan yang paling rendah sampai yang paling tinggi, kemudian akan diambil

sejumlah sampel yang skor kecemasannya tinggi dan sampel yang skor

kecemasannya rendah dari tiap kelompok untuk selanjutnya diberi tes kemampuan

pemecahan masalah matematis.

Langkah kedua adalah melakukan analisis data kecemasan matematika

dengan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik analisis yang

digunakan adalah analisis varians-2 jalan atau disingkat ANOVA 2 jalan.

ANOVA 2 jalan adalah teknik analisis yang dapat digunakan untuk menguji

hipotesis yang menyatakan perbedaan rata-rata antara kelompok-kelompok

sampel baik yang menggunakan two factorial design atau treatment by level

Page 65: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

49

design baik dalam penelitian eksperimen maupun penelitian causal comparative.19

Sebelum melakukan uji perbedaan rata-rata, data harus memenuhi persyarat

normal dan homogen, karena itu akan dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data

berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data hasil penelitian

dengan menggunakan uji liliefors yang akan dilakukan dengan aplikasi SPSS

versi 16.00, adapun langkah-langkah dengan rumus berikut:20

1) Perumusan hipotesis.

Ho: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

H1: Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

2) Transformasikan X1 , X2,....,Xn ke bentuk Z1, Z2, ....,Zn

3) Tentukan rata-rata ( , simpangan baku (S) dari sampel data.

4) Tentukan nilai Z (angka baku) menggunakan rumus: Zi =

5) Tentukan peluang dari F(Zi) = P(Z < Zi )

6) Hitung proporsi skor dari Z1, Z2, ....,Zn misal diyatakan dengan S(Zi),

maka: S( Zi) =

Zi

7) Hitung |F(Zi) - S(Zi)|

8) Ambil nilai terbesar dari |F(Zi) - S(Zi)|, misal disebut Lo

9) Kesimpulan

Lo< L-tabel : data berdistribusi normal

Lo L-tabel : data tidak berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam

penelitian bersifat sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas

dilakukan dengan uji-Bartlett, yaitu uji yang digunakan untuk melihat

19

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis dengan Program SPSS/Lisrel

dalam Penelitian, (PT. RajaGrafindo Persada : Depok, 2015), h.346 20

Ibid, h.44

Page 66: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

50

kesamaan varians dari beberapa populasi yang berdistribusi normal. Berikut

langkah-langkah yang akan digunakan:21

1) Menentukan hipotesis:

HO :

H1 : bukan HO

2) Tentukan:

db dari kelompok : k-1, (k: banyak kelompok)

db masing-masing kelompok: n-1, (n: jumlah sampel tiap kelompok)

varians sampel (S2) dan log S

2

3) S2

gabungan : ∑

4) B : (log S2 gabungan) . ∑

5) X2

: (ln 10).(B-∑ (log S2)

6) Keputusan:

X2< X

2tabel : terima H0

X2 X

2tabel : tolak H0

2. Uji Perbedaan Rata-rata

Setelah data memenuhi uji prasyarat analisis, maka akan dilanjutkan dengan

uji analisis data. Analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah

dan menguji hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik

analisis varians 2 jalan (two way analysis of variance) atau biasa disingkat

ANOVA berbantuan SPSS versi 16.0. Adapun langkah-langkah perhitungan

sebagai berikut:22

a. Menghitung jumlah kuadrat (JK), yaitu: total (T), antar (A), antar

(B), interaksi (AB), dan dalam (D), dengan formula berikut:

JK(T) = ∑ Yt2 -

JK(A) = ∑ ∑

21

Ibid, h.160 22

Ibid, h.346

Page 67: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

51

JK(B) = ∑ ∑

JK(AB) = ∑ ∑

JK(D) = ∑ ∑

- ∑

) = ∑

b. Menentukan derajat kebebasan (db) masing-masing varians

db(T) = nt - 1

db(A) = na - 1

db(B) = nb – 1

db(AB) = (na-1) (nb-1)

db(D) = nt – (na) (nb)

c. Menentukan rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK)

RJK(A) = JK(A) : db(A)

RJK(B) = JK(B) : db(B)

RJK(AB) = JK(AB) : db(AB)

RJK(D) = JK(D) : db(D)

d. Menentukan Fo

Fo(A) = RJK(A) : RJK(D)

Fo(B) = RJK(B) : RJK(D)

Fo(AB) = RJK(AB): RJK(D)

e. Menyususun tabel ANOVA

Tabel 3. 14

Persiapan ANOVA

Sumber

varians

JK db RJK Fobservasi Ftabel

= 0,05

Antar A JK (A) na-1 RJK(A) FO(A) =

Antar B JK(B) nb-1 RJK(B) FO(B) =

Int. AB JK(AB) (na-1) x (nb-1) RJK(AB) FO(AB ) =

Dalam JK(D) nt-na.nb RJK(D)

Total JK(T) nt-1 - -

Page 68: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

52

f. Kriteria pengambil keputusan:

Fo > F tabel : tolak H0

Fo F tabel : terima H0

Untuk ANOVA 2 jalan, langkah pertama yang dilakukan adalah

melakukan pengujian terhadap hipotesis statistik pengaruh interaksi, yaitu

F(OAB). Jika F(OAB) Ftabel : Ho diterima atau tidak terdapat pengaruh

interaksi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis pengaruh utama, yaitu

uji FO(A) untuk mempelajari perbedaan rata-rata antar A, dan uji FO(B) untuk

mempelajari perbedaan antar B. Sebaliknya jika FO(AB) > Ftabel : Ho ditolak,

berarti terdapat pengaruh interaksi yang signifikan, maka konsekuensinya

harus diuji pengaruh sederhana, yaitu perbedaan rerata Antar A pada tiap

kelompok Bi (i= 1,2,...) atau perbedaan rerata Antar B pada tiap kelompok

Ai (i=1,2....).23

g. Mengukur Besar Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat

Besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat akan diukur

dengan rumus berikut:24

W2 =

Dengan:

Fo (x) : F hitung variabel bebas

N : Jumlah responden

h. Uji lanjut perbedan rata-rata dengan Uji t-Dunnet

to (A1 – A2) =

to (B1 – B2) =

Dengan:

A1: rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

berkecemasan matematika rendah

23

Ibid, h.347 24

Ibid, h.350

Page 69: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

53

A2: rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

berkecamasan matematika tinggi

B1: rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa laki-laki

B2: rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

perempuan.

G. Hipotesis Statistik

1. H0: µ1 µ2

H1: µ1 µ2

Keterangan :

µ1: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

berkecemasan matematika rendah.

µ2: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

berkecemasan matematika tinggi.

2. H0: µ1 µ2

H1: µ1 µ2

Keterangan :

µ1: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa laki-laki

µ2: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa perempuan

3. H0: Inter AB = 0

H1: Inter AB 0

Keterangan:

AB = 0 : Tidak ada pengaruh interaksi antara kecemasan matematis dengan

gender

AB 0 : Terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematis dengan

gender

Page 70: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh kecemasan matematika dan gender

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ini dilakukan kepada

88 orang siswa dari seluruh siswa kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang

berjumlah 160 orang siswa dan terbagi kedalam 5 kelas. Berdasarkan

pengambilan data kemampuan pemecahan masalah matematika (KPMM) yang

telah dilakukan, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Gender Statistika Kecemasan Matematika Total

Rendah Tinggi

Laki-laki

n 22 22 44

SD 14,20 11,75 14,31

Varian 201,74 138,06 205,06

Mean 48,09 35,70 40,91

Median 45,45 34,55 40,00

Modus 30,91 29,09 40,00

Min 30,91 18,18 18,18

Max 83,64 58,18 83,64

Perempuan

n 22 22 44

SD 9,81 10,61 12,92

Varian 96,23 112,53 167,02

Mean 55,37 39,42 47,39

Median 56,36 40,00 48,18

Modus 65,45 40,00 40,00

Min 34,55 21,82 21,82

Max 69,09 54,55 69,09

Total

n 44 44 88

SD 12,61 11,22 13,84

Varian 159,05 125,93 191,64

Mean 51,73 37,56 44,64

Median 51,82 38,18 44,54

Modus 40,00 29,09 40,00

Min 30,91 18,18 83,64

Max 83,64 58,18 18,18

Page 71: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

55

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata skor kemampuan

pemecahan masalah matematika tertinggi diperoleh oleh kelompok perempuan

dengan kecemasan matematika rendah, yaitu sebesar 55,37 dan memiliki selisih

rata-rata sebesar 7,28 dengan siswa laki-laki berkecemasan matematika rendah

yang skor rata-ratanya sebesar 48,09. Sedangkan skor rata-rata terendah diperoleh

oleh siswa laki-laki berkecemasan matematika tinggi, yaitu sebesar 35,70 dan

berselisih 3,72 dengan siswa perempuan yang berkecmasan matematika tinggi

dengan skor rata-rata sebesar 39,42.

Dilihat dari nilai rata-rata perkelompok variabel bebas, kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa dengan kecemasan matematika rendah juga

lebih tinggi yaitu sebesar 51,73 dibanding siswa dengan kecemasan matematika

tinggi yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 37,56. Sementara itu bertentangan

dengan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, siswa laki-laki memperoleh

nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika lebih rendah yaitu

sebesar 40,91 dibanding siswa perempuan yang memperoleh nilai rata-rata

sebesar 47,39.

Ditinjau dari nilai secara individu, maka skor tertinggi diperoleh oleh

siswa laki-laki dengan kecemasan matematika rendah, yaitu 83,64 dan berselisih

sebesar 14,55 dengan siswa perempuan yang berkecemasan matematika rendah

yang hanya memperoleh skor maksimal sebesar 69,09. Akan tetapi skor terendah

juga diperoleh oleh siswa laki-laki namun berkecemasan matematika tinggi yaitu

sebesar 18,18, dimana skor tersebut berselisih sebesar 3,64 dengan skor terendah

yang diperoleh oleh siswa perempuan dengan kecemasan matematika tinggi.

Berikut akan disajikan tabel dan grafik distribusi frekuensi kemampuan

pemecahan masalah matematika dari masing-masing kelompok siswa.

Page 72: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

56

1. KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Rendah

Data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa laki-laki kelas

VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang berkecemasan matematika rendah dapat

dilihat dari tabel berkut:

Tabel 4.2

Distibusi Frekuensi KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan

Rendah

No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif

1 30 – 40 9 40,91%

2 41 – 51 5 22,73%

3 52 – 62 4 4,55%

4 63 – 73 3 13,64%

5 74 – 84 1 4,55%

Jumlah 22 100%

Adapun hasil tes KPMM siswa laki-laki yang berkecemasan rendah jika disajikan

dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Grafik Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Laki-laki dan

Berkecemasan Rendah

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

30 - 40 41 - 51 52 - 62 63 - 73 74-84

Fre

kue

nsi

Nilai

Page 73: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

57

0

1

2

3

4

5

6

7

18 - 24 25 - 31 32 - 38 39 - 45 46 - 52 53 - 59

Fre

kue

nsi

Nilai

Berdasarkan tabel dan grafik distribusi diatas, dapat dilihat bahwa

frekuensi KPMM siswa laki-laki yang berkecemasan rendah tebesar pada interval

30-40 yaitu sebesar 40,91%, serta terlihat bahwa grafik mengalami penurunan ke

arah kanan, yang artinya nilai cendrung menyebar pada skor rendah.

2. KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan Tinggi

Data KPMM siswa laki-laki kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang

berkecemasan matematika tinggi dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Laki-laki dan Berkecemasan

Tinggi

No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%)

1 18 - 24 4 18,18%

2 25 - 31 6 27,27%

3 32 - 38 3 13,64%

4 39 - 45 4 18,18%

5 46 - 52 3 13,64%

6 53 - 59 2 9,09%

Jumlah 22 100%

Adapun hasil tes KPMM siswa laki-laki yang berkecemasan matematika tinggi

yang disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2

Grafik Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Laki-laki dan

Berkecemasan Tinggi

Page 74: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

58

0

1

2

3

4

5

6

7

34 - 39 40 - 45 46 - 51 52 - 57 58 - 63 64-70

Fre

kue

nsi

Nilai

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan grafik diatas, dapat dilihat

bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa laki-laki yang

berkecemasan tinggi paling banyak tersebar pada interval skor 25 – 31, yaitu

sebesar 27,27 %, dari grafik dapat terlihat bahwa nilai cendrung tersebar

mendekati rata-rata.

3. KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Rendah

Data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa perempuan

kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang berkecemasan matematika rendah

dapat dilihat dari tabel berkut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasn

Rendah

No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%)

1 34 - 39 1 4,55%

2 40 - 45 2 9,09%

3 46 - 51 5 22,73%

4 52 - 57 4 18,18%

5 58 - 63 4 18,18%

6 64 - 70 6 27,27%

Jumlah 22 100%

Adapun hasil tes KPMM siswa perempuan yang berkecemasan matematika

rendah yang disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut:

Gamabar 4.3

Grafik Distribusi Frekuensi Siswa Perempuan dan Berkecemasan

Rendah

Page 75: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

59

Berdasarkan tabel dan grafik distribusi frekuensi diatas, dapat dilihat

bahwa skor tertinggi di kelompok perempuan yang berkecemasan rendah terletak

pada interval skor 64 – 70, yaitu sebesar 27,27%. Dimana nilai cendrung tersebar

pada nilai tinggi.

4. KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasan Tinggi

Data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa perempuan

kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang berkecemasan matematika tinggi dapat

dilihat dari tabel berkut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi KPMM Siswa Perempuan dan Berkecemasn

Tinggi

No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%)

1 19 - 24 2 9,09%

2 25 - 30 4 18,18%

3 31 - 36 3 13,64%

4 37 - 42 4 18,18%

5 43 - 48 4 18,18%

6 49 - 55 5 22,73%

Jumlah 22 100%

Adapun hasil tes KPMM siswa perempuan yang berkecemasan matematika tinggi

yang disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut:

Gamabar 4.4

Grafik Distribusi Frekuensi Siswa Perempuan dan Berkecemasan

Tinggi

0

1

2

3

4

5

6

19 - 24 25 - 30 31 - 36 37 - 42 43 - 48 49 - 55

Fre

kue

nsi

Nilai

Page 76: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

60

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat dilihat bahwa

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa permpuan berkecemasan

matematika tinggi paling banyak tersebar pada interval skor nilai 49 – 55, yaitu

sebesar 22,73 %, dari grafik dapat dikatakan bahwa nilai cendrung tersebar pada

nilai tinggi.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil

dari sampel berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah

metode lilifors dengan bantuan SPSS versi 16.00. Untuk menguji apakah data

berdistribusi normal atau tidak, akan dibandingankan nilai pada tabel Tests of

Normality pada kolom Sig. Yang berada pada kolom Kolmogorov-Smirnova

dengan tingkat signifikansi yang kita tentukan yaitu atau 0.05.

Keputusan diambil dengan syarat jika nilai data pada kolom Sig > 0.05

maka data berdistribusi normal dan jika nilai data pada kolom Sig.< 0.05 maka

data tidak berdistribusi normal.1 Berikut akan disajikan tabel Tests of Normality

dengan bantuan SPSS versi 16.00:

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Data KPMM

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

A1B1 .143 22 .200* .913 22 .054

A2B1 .168 22 .109 .937 22 .172

A1B2 .121 22 .200* .949 22 .299

A2B2 .113 22 .200* .941 22 .209

Keterangan :

A1 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika rendah

A2 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika tinggi

A1 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika rendah

A2 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika tinggi

1 Op. Cit , Kadir, h. 157

Page 77: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

61

Berdasarkan hasil yang disajikan oleh tabel diatas, maka semua data dari

tiap kelompok siswa berdistribusi normal, karena semua nilai Sig. Dari tiap

kelompok > 0.05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kelompok dari

dua atau lebih berasal dari populasi yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini

uji homogenitas dilakukan dengan uji-Bartlett berbantuan SPSS Versi 16.00. Uji-

Bartlett yaitu uji yang digunakan untuk melihat kesamaan varians dari beberapa

populasi yang berdistribusi normal. Berikut akan disajikan tabel uji homogenitas

data:

Tabel 4. 7

Hasil Uji Homogenitas Data KPMM

F df1 df2 Sig.

.830 3 84 .481

Berdasarkan hasil yang disajikan pada tabel diatas, maka varians dari masing-

masing kelompok homogen, karena nilai sig 0,481 > 0,05.

C. Pengujian Hipotesis

1. Pengaruh Kecemasan, Gender, dan Interaksinya

Perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika dari

masing-masing kelompok dapat diketahui dengan statistik uji-F. Adapun untuk

mempermudah maka akan disiapkan tebel perhitungan berikut:

Tabel 4. 8

ANOVA Dua Jalan

Sumber Varians JK db RJK F0 Ftabel

Antar A 4419,34 1 4419,34 32,22 3,95

Antar B 664,51 1 664,51 4,85 3,95

Interaksi AB 69,35 1 69,35 0,51ns

3,95

Dalam 11519,82 84 137,14

Total 16673,02 87

ns : non-signifik

Page 78: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

62

Berdasarkan tabel diatas maka data dapat dianalisis sebagai berikut:

a. Perbedaan antar A

F0(A) = 32,22 > Ftab = 3,95 maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan

rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang

berkecemasan matematika tinggi dengan siswa yang berkecemasan

matematika rendah.

b. Perbedaan Antar B

F0(B) = 4,85 > Ftab = 3,95 maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan

kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa laki-laki dan

siswa perempuan

c. Pengaruh Interaksi AB

F0(AB) = 0,52 < Ftab = 3,95 maka Ho diterima, artinya tidak terdapat

pengaruh interaksi antara kecemasan matematika dan gender terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

2. Besar Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat

Besar pengaruh kecemasan matematika, gender dan interaksi kecemasan

matematika dan gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika

akan dihitung dengan rumus berikut:

a. Pengaruh kecemasan matematika

W2 =

) )

) ) =

)

) =

= 0,261899

Hal ini berarti kecemasan matematika dapat menjelaskan 26,19 % variasi

skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

b. Pengaruh gender

W2 =

) )

) ) =

)

) =

= 0,0419

Hal tersebut menunjukan bahwa perbedaan gender dapat menjelaskan

4,19% variasi skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Page 79: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

63

3. Uji Lanjut dengan t-Dunnet

Hasil uji lanjut t-Dunnet untuk tiap kelompok variabel bebas dapat dilihat

dari Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ( α = 0.05)

Perbandingan Nilai

Kontras

t hitung t tabel Kesimpulan

A1 & A2 14,17 4,01 1,66 Signifikan

B1 & B2 -6,48 -1,83 -1,66 Signifikan

Berdasarkan data pada tabel diatas, maka data dapat dianalisis sebagi

berikut:

a. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelompok A1

dan A2

H0 :

H1 :

Dari tabel dapat dilihat bahwa to = 4,01 > ttab = 1,66, maka H0 ditolak,

sehingga secara signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa yang berkecemasan rendah lebih tinggi dibanding siswa yang

berkecemasan tinggi.

b. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelompok B1

dan B2

H0 :

H1 :

Dari tabel dapat dilihat bahwa to = -1,83 < ttab = -1,66, maka H0 diterima,

sehingga secara signifikan kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa laki-laki lebih rendah dibanding siswa perempuan.

Page 80: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

64

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Temuan penelitian menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa yang berkecemasan matematika rendah lebih baik dibanding

siswa berkecemasan matematika tinggi, kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa laki-laki belum terbukti lebih tinggi dibanding siswa

perempuan, serta tidak terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematika

dan gender terhadap kemapuan pemecahan masalah matematika.

1. Pengaruh Kecemasan Matematika terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah

siswa yang berkecemasan matematika rendah lebih tinggi dibanding siswa yang

yang berkecemasan matematika tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan

pengamatan peneliti saat pengambilan data pemecahan masalah, dimana banyak

siswa yang menunjukan gejala-gejala kecemasan, seperti raut wajah tegang dan

berkomentar bahwa soal tes yang diberikan sukar, meski belum melihat secara

keseluruhan tes yang diberikan. Saat proses pengerjaan soal berlangsung banyak

siswa yang menarik nafas, memijit-mijit kening, memberikan tatapan lelah,

mengeluh, mengerutkan kening, mondar-mandir ke toilet dan mencoret-coret

kertas tetapi bukan merupakan solusi dari tes yang diberikan.

Gejela kecemasan yang muncul terlihat lebih banyak dialami oleh siswa

perempuan dibanding siswa laki-laki. Dimana sebagian besar siswa laki-laki lebih

terlihat santai sedangkan siswa perempuan terlihat lebih tegang. Setelah dihitung

skor rata-rata kecemasan matematika dari 88 siswa yang diambil sebagai sampel

didapat bahwa rata-rata kecemasan matematika siswa laki-laki lebih tinggi

dibanding siswa perempuan namun tak berbeda jauh, dimana rata-rata kecemasan

matematika siswa laki-laki sebesar 47,70 sedangkan siswa perempuan sebesar

47,64.

Setelah melakukan pengecekan terhadap hasil tes keseluruhan siswa,

didapat siswa yang menjukan sikap tenang dan berkonsentrasi memperoleh skor

lebih tinggi dibanding siswa yang menjukan reaksi kecemasan tinggi. Dimana

siswa yang berkecemasan tinggi jarang yang menyelesaikan satu soal secara

Page 81: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

65

keseluruhan, dan banyak tidak tepat dalam mengidentifikasi soal tes yang

diberikan sehingga berimbas terhadap hasil akhir. Sedangkan siswa yang

berkecamsan matematika rendah, mengerjakan soal secara keseluruhan dan

mendapatkan point mendekati maksimal atau maksimal di tiap nomor yang

dikerjakan, namun karena kurangnya waktu atau pemahamn konsep yang kurang

sehingga ada beberapa soal yang tidak dikerjakan sama sekali. Berikut ini akan

disajikan contoh penyelesaian dari soal tes nomor 5 sebagimana disajikan dalam

gambar berikut:

Gambar 4. 5

Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis No.5

Berikut adalah contoh penyelesaian dari salah satu siswa yang

berkecemasan matematika rendah dan siswa yang berkecemasan matematika

tinggi:

Sebuah taman akan dibangun di depan gedung kedutaan Korea Selatan, bentuk

taman tersebut menyerupai icon bendera Korea, yaitu lingkaran berdiameter

28 dm dan terbelah oleh lengkungan yang membentuk huruf S. Taman

tersebut akan ditanami bunga tulip merah dan tulip biru yang saling

bersebelahan. Maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?

b. Buatlah sketsa taman dari masalah tersebut!

c. Berapakah luas taman untuk menanam tulip merah dan tulip biru?

d. Periksa kembali jawabanmu pada point c dengan memberikan alasan yang

relevan!

Page 82: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

66

Penyelesaian Siswa Berkecemasan Rendah

Penyelesaian Siswa Berkecemasan Tinggi

Gambar 4.5

Penyelesaian Soal Tes KPMM Berdasarkan Tingkat Kecemasan

Page 83: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

67

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dilihat bahwa siswa dengan

kecemasan matematika rendah benar dalam menginterprestasikan soal kedalam

bentuk gambar, sehingga siswa tersebut paham bahwa sebenarnya lengkungan

yang membentuk huruf S membagi taman menjadi dua sama besar, sehingga

siswa mengetahui bahwa luas untuk bunga tulip biru samadengan luas yang

digunakan untuk bunga tulip merah. Sedangkan siswa yang berkecemasan

matematika tinggi menggalami kesalahan dalam menginterprestasi gambar,

sehingga jawaban pada point c juga tidak tepat. Berdasarkan temuan peneliti

hampir sebagian besar siswa berkecemasan matematika tinggi mengalami

kesulitan dalam menginterprestasikan masalah, sehingga jawaban pada point

berikutnya tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

Berdasarkan analisis data, hasil menunjukan bahwa skor rata-rata

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berkecemasan rendah sebesar

51,73 dan siswa berkecmasan tinggi sebesar 37,56. Perhitungan variabel bebas

menunjukan bahwa kecemasan matematika berpengaruh sebesar 26,19% terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika. Uji lanjut dengan uji t-Dunnet pada

taraf signifikansi 5% didapat to = 5,68 > ttab = 1,66, yang artinya dengan tingkat

kepercayaan 95% kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

berkecemasan rendah lebih tinggi dibanding siswa berkecemasan matematika

tinggi.

Temuan diatas relevan dengan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh

Kurniawati dan Siswono (2014), hasil penelitian menunjukan bahawa kecemasan

matematika memiliki hubungan yang negatif terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematika, yang artinya semangkin tinggi tingkat kecemasan

matematika seseorang maka semangkin rendah kemampuan pemecahan masalah

matematikanya. Dimana berdasarkan penelitian Kurniawati dan siswono pengaruh

kecemasan matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika

sebesar 27,38%.

Page 84: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

68

2. Pengaruh Gender terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa perempuan lebih tinggi dibanding siswa laki-laki. Hasil tersebut

tidak sejalan dengan hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa laki-laki lebih tinggi dibanding siswa

perempuan. Bedasarkan pengamatan peneliti, hal tersebut mungkin diakibatkan

karena sebagian besar siswa laki-laki malas-malasan, dan tidak fokus dalam

mengerjakan soal saat dilaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah. Hal

tersebut terlihat dari sikap siswa laki-laki yang lebih suka mengagngu satu sama

lain dan mengobrol jika lepas dari perhatian peneliti. Namun demikian terdapat

beberapa siswa laki-laki yang terlihat serius dan disiplin serta fokus terhadap soal

yang diberikan. Rata-rata siswa laki-laki yang bersikap demikian adalah siswa

laki-laki yang duduk dibarisan pertama atau kedua. Berbeda dengan siswa laki-

laki, hampir sebagian siswa perempuan lebih terlihat serius dalam mengerjakan

soal tes. Sebagian besar siswa perempuan lebih disiplin dan taat akan peraturan

yang diberikan peneliti ketika dilaksanakan tes.

Hasil jawaban tes menunjukan terdapat beberapa perbedaan cara

pengerjaan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Dimana siswa laki-laki

lebih simpel dalam memberikan jawaban dan bebarapa disertai gambar,

sedangkan siswa perempuan lebih detail dan berfokus pada rumus yang diketahui.

Selain itu dari beberapa soal tes yang dikerjakan secara utuh, siswa perempaun

terlihat lebih sistematis dibanding siswa laki-laki, dalam artian langkah-langkah

ditulis secara rinci sedangkan siswa laki-laki langsung pada inti permasalahan.

Berikut adalah salah satu contoh soal beserta penyelesainya dari siswa laki-laki

dan siswa perempuan dalam menyelesaikan soal nomor 1 tes kemampuan

pemecahan masalah sebagimana disajikan dalam gambar berikut:

Page 85: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

69

Perhatikan gambar disamping, dan jawablah soal berikut!

a. Berapakah keliling daerah yang diarsir?

b. Apakah kamu yakin degan jawabanmu? Periksalah!

Gambar 4. 6

Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika No.1

Berikut adalah salah satu contoh penyelesain dari siswa laki-laki dan perempuan:

Jawaban Siswa Laki-laki

Jawaban Siswa Perempuan

Gambar 4.7

Contoh Penyelesaian Soal Tes KPMM Ditinjau dari Gender

Page 86: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

70

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa siswa laki-laki

memisahkan gambar yang diarsir dari keseluruhan gamabar pada soal yang

disajikan. Setelah memisahkan gambar siswa mengidentifikasi bahwa terdapat 3

bagian yang merupakan keliling lingkaran, untuk selanjutnya menjumlahkan

ketiganya dengan 1 sisi persegi yang panjangnya sama dengan diameter lingkaran.

Sedangkan siswa permpaun menyelesaikan soal langsung menggunakan rumus

yang dikuasai, siswa melihat bahwa gambar pada soal terdiri dari 1,5 lingkaran

dengan diameter 28cm dan satu sisi persegi yang panjangnya sama dengan

diameter lingkaran, tanpa menggambarkanya terlebih dahulu seperti yang

dilakukan siswa laki-laki. Dari gambar juga dapat terlihat bahwa siswa perempuan

meyelesaikannya secara rinci dengan urutan pengerjaan yang lebih sistematis jika

dibanding siswa laki-laki.

Perbedaan diatas juga terjadi pada beberapa soal lain yang dikerjakan

secara utuh dimana siswa perempuan lebih fokus pada rumus yang sudah dihafal,

sedangakan siswa laki-laki lebih pada apa yang mereka pahami. Hasil tersebut

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kruteski dalam Nafi’an (2011)

yang menjelaskan bahwa perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam belajar

matematika adalah laki-laki lebih unggul dalam penalaran, sedangkan perempuan

lebih unggul dalam ketepatan, ketelitian, kecermatan, dan keseksamaan berpikir.

Hal ini dapat dilihat dari beberapa pemeparan yang telah disampaikan.

Sehubungan pendapat Kruteski diatas, berdasarkan wawancara dengan

ketiga guru bidang studi matematika yang mengajar kelas VIII di MTs. Khazanah

Kebajikan, perbedaan kemampuan siswa laki-laki dan perempuan dalam

matematika, dikarenakan siswa perempuan rata-rata memiliki tingkat ketekunan,

kerajinan dan perhatian yang baik, sedangkan sebagian besar siswa laki-laki

jarang yang memberikan perhatian dan fokus saat proses pembelajaran

berlangsung. Kebiasaan tersebut mengakibatkan kemampuan siswa laki-laki di

dalam matematika tidak seimbang, dalam artian ada siswa laki-laki yang

kemampuan matematikanya sangat tinggi dan sebaliknya ada siswa laki-laki yang

kemampuanya di bawah rata-rata kelas. Keadaan tersebut dapat dilihat dari selisih

nilai tertinggi dan terendah pada kelompok siswa laki-laki, yaitu sebesar 65,45.

Page 87: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

71

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa perempuan lebih tinggi dibanding dengan siswa laki-

laki, dimana perbedan gender mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

matematika sebesar 4,19%. Temuan penelitian ini serupa dengan dengan

penelitian Rudini Triyadi (2013), yang menunjukkan bahwa perempuan lebih

menonjol dalam kemampuan komunikasi matematis, koneksi matematis,

penalaran matematis dan kemapuan pmecahan masalah matematis. Akan tetapi,

hasil penelitian tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani dan

Yolida yang hasil penelitinya menunjukan bahwa kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa laki-laki lebih tinggi dibanding siswa perempuan serta

tidak sesuai dengan data yang dilaporkan oleh PISA (Programme for

International Student Assessment) tahun 2006 dan 2009 yang menunjukan bahwa

dihampir semua negara peserta, kemampuan laki-laki masih jauh lebih tinggi

dibanding perempuan dalam bidang literasi matematika.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti serta beberapa

penelitian yang dipaparkan diatas, penelitian Nevin Orhun yang berjudul Effects

of Some Properties 5. Grade Students on the Performance of Mathematical

Problem Solving menunjukan bahwa gender tidak memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.

Page 88: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

72

E. Keterbatasan Penelitian

Setelah berbagai upaya dalam penelitian ini dilakukan, masih terdapat

beberapa hal yang belum dicapai dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:

1. Jumlah sampel yang terbatas, sehingga kesimpulan atas kecemasan dan

gender hanya menurut responden yang terbatas

2. Tidak adanya kontrol kondisional terhadap variabel kecemasan matematika

dan gender, maka sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor

pada variabel tersebut merupakan variabel yang benar-benar relevan dengan

faktor yang sedang diselidiki

3. Sukar ditemukan mana faktor sebab dan mana faktor akibat antara kecemasan

matematika dengan kemampuan pemecahan masalah matematika, atau belum

diketahui apakah kecemasan matematika yang mengakibatkan kemampuan

pemecahan masalah matematika rendah atau karena sifat materi matematika

yang mengakibatkan kecemasan matematika siswa tinggi

Page 89: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, diperoleh

kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Kecemasan matematika berpengaruh terhadap kemamapuan pemecahan

masalah matematika, dimana kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa yang berkecamasan rendah lebih tinggi dibanding siswa yang

berkecemasan tinggi. Besar pengaruh kecemasan matematika terhadap

kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 26,19% atau tergolong

tinggi.

2. Gender berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika,

dimana siswa laki-laki memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika

yang lebih rendah dibanding siswa perempuan. Besar pengaruh gender

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 4,19% dan

tergolong kecil atau lemah.

3. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara kecemasan matematika dan gender

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, atau pengaruh

kecemasan matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematika tidak tergantung kepada pengaruh gender begitupun sebaliknya

pengaruh gender terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika tidak

bergantung kepada tinggi-rendahnya kecemasan siswa.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, perlu disampaikan

saran sebagai berikut:

1. Para pendidik, khususnya pendidik bidang studi matematika untuk lebih

memperhatikan proses pembelajaran, baik itu materi, metode pembelajaran,

strategi pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan lain sebagianya yang

lebih menyenagkan dan menarik perhatian peserta didik terhadap matematika,

Page 90: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

74

sehingga peserta didik tidak merasa tertekan atau mengalami kecemasan yang

berlebihan terhadap matematika.

2. Kepada para pendidik untuk lebih memperhatikan hal-hal yang

mengakibatkan kesenjangan nilai yang terdapat pada peserta didik, khusunya

siswa laki-laki, seperti mengkondisikan lingkungan kelas, menggunakan

bahan ajar, menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang lebih

bersahabat dan menarik perhatian peserta didik secara menyeluruh

3. Kepada para pendidik untuk menggunakan metode atau strategi pembelajarn

yang dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa, khususnya siswa

perempuan, dimana terdapat banyak diantara mereka yang kurang percaya

diri terhadap kemampuan matematika yang dimiliki

4. Guru hendaknya membiasakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

kemampuan pemecahan masalah matematika dengan memperhatikan tingkat

kesukaran sesuai dengan meteri yang telah dikuasi siswa.

5. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan mengambil sampel yang lebih

banyak dan dari sekolah yang berbeda atau dari kurikulum yang berbeda,

serta sampel dari sekolah yang telah mebedakan kelas laki-laki dan kelas

perempuan, agar temuan lebih bervariasi.

Page 91: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

75

DAFTAR PUSTAKA

Anita Wahyu Ika, Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety)

Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP, Jurnal Ilmiah,

Bandung, 2014.

Anoka et.al, How to Overcome Math Anxiety, Artikel Ilmiah,

(www.weber.edu/.../overcomemathanxiety.pdf), 2015.

Arief Budi Wicaksono dan M.Saufi, Mengolah Kecemasan Siswa dalam

Pembelajaran Matematika, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,

ISBN : 978 – 979 – 16353 – 9 – 4, 2013.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2012.

Christie Blazer, Strategis for Reducing Anxiety, Information Capsule Research

Services, vol.1102, 2011.

Darajat, Zakiah, Kesehatan Mental, Jakarta: Toko Gunung Agung, cet-23, 2001.

Dzulfikar, Ahmad, Studi Literatur: Pembelajaran Kooperatif dalam Mengatasi

Kecemasan Matematika dan Mengembangkan Self Efficacy Matematis

Siswa, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan pendidikan

Matematika, FMIPA UNY, 2013.

Ebook, Mustofa Kamil, Analisis Gender dan Rencana Aksi dalam Pembangunan

Pendidikan,

(http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_LUAR_SEKOL

AH/196111091987031-

MUSTOFA_KAMIL/Bhaan_kuliah/ANALISIS_GENDER_DAN_RENC

ANA_AKSI_DALAM_PEMBANGUNAN_PENDIDIKAN.pdf ) diakses

29-11-2015 pukul 03.45

Effandy Zakariah dan Norazah M. Nurdin, The Effects of Mathematics Anxiety

on Matriculation Studentsas Related to Motivation and Achievement ,

Page 92: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

76

Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 4(1),

27-30, 2008

Ellen Freedman, Do You Have Math Anxiety? A Self Test, www.math-

power.com diakses 11-11-2-15 pukul 03.15

Emzir, Metodelogi Penelitian Tindakan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008.

Fauzy, Ahmad, Pembelajaran Matematika di Indonesia Masuk Peringkat Rendah,

(http://nasional.sindonews.com/read/804091/15/pembelajaran-matematika-

di-indonesia-masuk-peringkat-rendah-1384111047) diakses 22-10-15

pukul 14.06.

Gail W. Stuart dan Sandra J Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, pen. Achir

Yani S. Hamid, Jakarta: EGC, 1998.

http://www.shavemagazine.com/women/10-Psychological-Differences-Between-

Men-and-Women diakses 29-12-2015 pukul 11.30

http://www.wawasanpendidikan.com/2014/09/Pengertian-Kecemasan-dan-

Tingkat-Kecemasan-Menurut-Pendapat-Ahli.html# diakses 30-11-2015

pukul 00.52

Hudojo, Herman, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,

Malang : UNM, 2005.

Iswahyudi, Gatut, Aktivitas Metakognisi dalam Memecahkan Masalah

Pembuktian Langsung Ditinjau dari Gender dan Kemampuan Matematika,

disampaikan pada seminar nasional program studi pendidikan matematika

UNS 21 November 2012.

Jensen, Eric, Pemelajaran Berbasis Otak, Jakarta: Indeks, 2011.

Jhon. W. Santrock, Remaja, pen. Benedictine Widyasinta, Jakarta: Erlangga,

ed.11 jilid 1, 2007.

Joseph M.Furner dan Mary Lou Duffy, Equity for All Students in the New

Millenium: Disabling Math Anxiety, Artikel ilmiah U. LDOn, vol. 38,

No.2, 2002.

Page 93: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

77

Josiah, Owolabi, and Etuk-iren Olubunmi Adejoke, Effect of Gender, Age and

Mathematics Anxiety on College Students’ Achievement in

Algebra, American Journal of Educational Research 2.7 (2014): 474-476.

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, PT. RajaGrafindo Persada : Depok, 2015.

Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity, Personnel Psychology,

1975, 28, pp.567.

Martha Tapia, Berry College George E. Marsh II, The Relationship of Math

Anxiety and Gender, The University of Alabama, Summer ISSN 1096-

1453 Volume 8, Issue 2, 2004.

Matthew L. Newman, et.al, Gender Differences in Language Use: An Analysis of

14,000 Text Samples, Taylor & Francis Group, LLC, 2008.

Nafi’an Iman Muhammad, Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Ditinjau Dari Gender Di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema ”Matematika dan

Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran”, di Jurusan Pendidikan

Matematika FMIPA UNY. ISBN: 978–979–16353–6–3, 2011.

OECD, PISA 2006 Science Competencies For Tomorrow’s World, Volume 1,

USA: OECD, 2007.

OECD, PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do Student

Performance in Readiing, Mathematics and Science, Vol.1, 2009.

Polya, George. How To Solve It, Princeton: Princeton University Press cet ke-2,

1973.

Principles Standar for School Mathematics NCTM: USA, 2000.

Sadia Mahmood dan Tahira Khatoon, Devloment and Validation of the

Mathematics Anxiety Scale for Secondary and Senior Secondary and

Senior Secondary School Students, British Journal of Art and Social

Sciences, vol.2 no.2, 2011.

Sambas A.M dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi,Regresi,dan Jalur

dalam Penelitian, Pustaka Setia: Bandung, 2007.

Page 94: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

78

Shodiq, Fajar, Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, Yogyakarta:

Diknas PPPG Matematika, 2004.

Sobel dan Malestky, Pembelajaran Matematika, Jakarta: Erlangga, 2004.

Stuart dan Sundeen, Buku saku keperawatan jiwa, buku kedokteran jiwa, Jakarta:

EGC, 1991.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012.

Suharyadi, Hasil Belajar Matematika: Studi Korelasi Antara Konsep Diri,

Kecemasan dan Hasil Belajar Matematika Siswa SD Kelas V, Tesis UNJ,

2003

Sumardyono, Pengertian Dasar Problem Solving,

(https://erlisilitonga.files.wordpress.com/2011/12/pengertiandasarproblems

olving_smd.pdf) diakses 10-11-2015 pukul 06.30.

Suryawan Pribawanto Herry, Strategi Pemecahan Masalah Matematika,

(http://ebookbrowse.com/strategi-pemecahan-masalah-matematika-pdf-

d33814193), diakses 25-11-2015 pukul 17.16.

Susan B. Bastable, Perawat sebagai Pendidik: Prinsip-prinsip Pengajaran dan

Pembelajaran, Pen. Gerde Wulandari dan Giantino Widiyanto, EGC:

Jakarta, 1999.

Susan Nolen-Hoeksema, Abnormal Psychology, New York : McGraw-Hill, 2007.

Susilo, Frans. Landasan Matematika, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

Widjajanti Bondan Djamilah, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Mahasiswa Calon Guru Matematika: Apa dan Bagaimana

Mengembangkanya, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 2009.

Yaya Sunarya, Strategi Meningkatkan Kualitas Tes Urain, Bandung: UPI, 2011.

Yogi Fitriani, Tri Jalmo Berti Yolida, Hubungan antara Gender dengan

Kemampuan Memecahkan Masalah, Jurnal Ilmiah FMIPA, FKIP UNILA,

Zubaidah Amir MZ, Perspektif Gender dalam Pembelajar Matematika, Artikel

Ilmiah, UPI Bandung, Vol. XII No.1, 2013.

Page 95: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

79

Lampiran 1

Kisi-kisi Kuesioner Kecemasan Matematika

No Dimensi

Kecemasan

Indikator Butir Pernyataan Jumlah

Butir Positif Negatif

1 Kognitif

(berpikir)

Kemampuan diri 11, 26 16, 4 4

Kepercayaan diri 14 20 2

Sulit konsentrasi 27 21 2

Takut gagal 28 10 2

2 Afektif

(sikap)

Gugup 13 23 2

Kurang senang 8,18 9, 25 4

Gelisah 5 2 2

3 Fisiologis

(reaksi

kondisi

fisik)

Rasa mual 22 7,12 3

Berkeringat dingin 15 6, 24 3

Jantung berdebar 1 19 2

Sakit kepala 17 3 2

Jumlah Butir 13 15 28

Diadaptasi dari Suharyadi, Hasil Belajar Matematika: Studi Korelasi Antara Konsep Diri dan

Kecemasan Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V (2002), Tesis PPs-UNJ, 2003

Page 96: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

80

Lampiran 2

Kuesioner Kecemasan Matematika Sebelum Uji Coba

Dihadapan kamu terdapat sejumlah pernyataan. Jawablah semua daftar pernyataan itu sesuai

dengan keadaan yang kamu alami dan rasakan. Berilah tanda X pada kolom yang tersedia ;

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Jawaban yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan nilai akademik di

sekolah, dan terjamin kerahasiaanya.

Data Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas :

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya tidak merasa deg-degan ketika guru matematika

menghampiri saya

2 Saya sulit tidur ketika keesokan harinya ada ulangan

matematika

3 Saya merasa pusing jika banyak hitungan perkalian yang harus

dikerjakan

4 Saya sulit menghafal rumus keliling dan luas lingkaran

5 Saya merasa tenang ketika sudah selesai mengerjakan PR

matematika

6 Saya berkeringat dingin ketika melihat soal ulangan

matematika berisi masalah luas lingkaran yang tidak rutin saya

kerjakan

7 Perut saya mules ketika guru memberikan PR mengenai

masalah keliling lingkaran yang belum pernah saya kerjakan

sebelumnya

8 Saya menyukai materi lingkaran dalam matematika

9 Saya kurang tertarik dengan penjelasan guru matematika yang

terlalu cepat karena susah dipahami

10 Saya takut setiap kali guru menyuruh saya mengerjakan soal

matematika di whiteboard

Page 97: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

81

11 Saya yakin dengan kemampuan diri saya untuk mengerjakan

soal-soal keliling dan luas lingkaran

12 Setiap menghadapi ulangan matematika perut saya terasa mual

13 Saya siap ketika guru menanyakan PR matematika

14 saya yakin dapat mengalahkan teman-teman saya dalam

berlomba mendapatkan nilai matematika yang bagus

15 Bila saya diminta mengerjakan soal di whiteboard, saya tidak

pernah merasa berkeringkat dingin

16 Matematika adalah pelajaran yang sulit bagi saya

17 Saya tidak merasa pusing, meskipun soal memuat masalah

luas dan keliling lingkaran yang belum pernah dikerjakan

sebelumnya

18 Saya suka dengan pelajaran matematika karena akan membuat

pola pikir saya lebih baik

19 Saya merasa deg-degan setiap akan belajar matematika di

kelas

20 Jika diminta tampil di depan kelas untuk mengerjakan soal

matematika, saya tidak yakin dapat menjawabnya dengan

benar

21 Saya tidak berusaha untuk bertanya meskipun tidak dapat

mengerjakan soal matematika yang ditugaskan guru

22 Meskipun terasa mual, saya tetap berusaha semaksimal

mungkin untuk mengerjakan soal ulangan matematika

23 Saya merasa takut ketika guru bertanya, apakah kamu sudah

paham?

24 Ketika tidak dapat menjawab pertanyaan guru matematika

,saya langsung berkeringkat dingin

25 Pelajaran matematika itu membosankan

26 Mengerjakan masalah-masalah luas dan keliling lingkaran

terasa mudah bagi saya

27 Saya merasa belum jelas, karena itu saya berusaha untuk

bertanya lagi dengan guru matematika

28 Jika merasa belum jelas dengan materi yang diberikan oleh

guru matematika, saya akan bertanya langsung

Page 98: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

82

Lampiran 3

Kuesioner Kecemasan Matematika Setelah Uji Coba

Dihadapan kamu terdapat sejumlah pernyataan. Jawablah semua daftar pernyataan itu sesuai

dengan keadaan yang kamu alami dan rasakan. Berilah tanda X pada kolom yang tersedia ;

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Jawaban yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan nilai akademik di

sekolah, dan terjamin kerahasiaanya.

Data Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas :

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya tidak merasa deg-degan ketika guru matematika

menghampiri saya

2 Saya sulit tidur ketika keesokan harinya ada ulangan

matematika

3 Saya sulit menghafal rumus keliling dan luas

lingkaran

4 Saya berkeringat dingin ketika melihat soal ulangan

matematika berisi masalah luas lingkaran yang tidak

rutin saya kerjakan

5 Perut saya mules ketika guru memberikan PR

mengenai masalah keliling lingkaran yang belum

pernah saya kerjakan sebelumnya

6 Saya menyukai materi lingkaran dalam matematika

7 Saya takut setiap kali guru menyuruh saya

mengerjakan soal matematika di whiteboard

8 Saya yakin dengan kemampuan diri saya untuk

mengerjakan soal-soal keliling dan luas lingkaran

9 Setiap menghadapi ulangan matematika perut saya

terasa mual

10 Saya siap ketika guru menanyakan PR matematika

11 saya yakin dapat mengalahkan teman-teman saya

dalam berlomba mendapatkan nilai matematika yang

bagus

Page 99: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

83

12 Matematika adalah pelajaran yang sulit bagi saya

13 Saya tidak merasa pusing, meskipun soal memuat

masalah luas dan keliling lingkaran yang belum

pernah dikerjakan sebelumnya

14 Saya suka dengan pelajaran matematika karena akan

membuat pola pikir saya lebih baik

15 Jika diminta tampil di depan kelas untuk

mengerjakan soal matematika, saya tidak yakin dapat

menjawabnya dengan benar

16 Saya tidak berusaha untuk bertanya meskipun tidak

dapat mengerjakan soal matematika yang ditugaskan

guru

17 Meskipun terasa mual, saya tetap berusaha

semaksimal mungkin untuk mengerjakan soal

ulangan matematika

18 Ketika tidak dapat menjawab pertanyaan guru

matematika ,saya langsung berkeringkat dingin

19 Pelajaran matematika itu membosankan

20 Mengerjakan masalah-masalah luas dan keliling

lingkaran terasa mudah bagi saya

21 Jika merasa belum jelas dengan materi yang diberikan

oleh guru matematika, saya akan bertanya langsung

Page 100: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

84

Lampiran 4

KISI-KISI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIKA SISWA SEBELUM CVR

Materi : Lingkaran

Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukuranya

Kompetensi Dasar : Menggunakan rumus keliling dan luas lingkaran dalam pemecahan

masalah

Indikator Materi Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Memahami

masalah

Menyusun

rencana

Melaksanakan

rencana

Memeriksa

kembali

Menghitung keliling

lingkaran

1a, 2a 1b, 2b 1c, 2c 1d,2d

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

keliling lingkaran

3a, 4a 3b, 4b 3c, 4c 3d, 4d

Menghitung luas

lingkaran

5a, 6a 5b, 6b 5c, 6c 5d,6d

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

luas lingkaran

7a 7b 7c 7d

Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

luas lingkaran

8a 8b 8c 8d

Page 101: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

85

Lampiran 5

Lembar Uji Validitas Isi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dengan Metode Content Validity Ratio (CVR)

Pokok Bahasan Lingkaran

Untuk menguji validitas isi dari instrumen kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, para penilai dimohon untuk memberi koreksi

terhadap redaksi kalimat dan isi dengan memberi tanda ( ) disetiap soal yang berbentuk tes urain pada kolom berikut:

E : Esensial (soal tersebut sangat penting untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika)

TE : Tidak esensial (soal tersebut tidak terlalu penting untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika) atau

TR : Tidak relevan (soal tersebut tidak ada kaitanya dengan kemampuan pemecahan masalah matematika)

Serta dimohon untuk memberi saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan.

No Soal Jawaban E TE TR Saran Perbaikan

1 Gambar disamping adalah

gabungan dari bangun

persegi dan setengah

lingkaran, maka:

a. Apa yang kamu ketahui dari gambar

tersebut?

b. Buatlah langkah-langkah penyelsaian

untuk menemukan keliling daerah yang

diarsir?

c. Berapakah keliling daerah yang diarsir?

d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?

Periksalah!

a. Diketahui

Dia.lingkaran=sisi persegi=28 cm

Kel. daerah arsiran= kel. 3/2 lingkaran +

panjang sisi persegi

b. Langkah-langkah penyelesaian

3/2 kel.lingkaran= 3/2. .d

= 3/2.22/7.28cm= 132cm

Panjang sisi persegi= 28 cm

c. Kel.daerah arsiran

= 132 cm + 28 cm

= 160 cm

Page 102: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

86

2 Perhatikan gambar

disamping!

a. Apa yang kamu ketahui dari gambar

tersebut?

b. Tulislah langkah-langkah untuk

menemukan keliling daerah yang diarsir!

c. Berapakah keliling daerah yang diarsir?

d. Apakah k kamu yakin dengan jawabanmu?

Periksalah?

a. Diketahui

Gambar terdiri dari sebuah persegi panjang,

dengan p= 21cm dan l= 14 cm, dan 2 buah

lingkaran yang masing-masing diameternya

14cm dan 7 cm

b. Langkah-langkah penyelesaian

Keliling daerah yang diarsir = kel. Ling.

besar + keliling ling.kecil + 4 x sisi yang

panjangnya 7cm

=

= 22/7. 14cm + 22/7. 7cm + 28 cm

c. Keliling daerah yang diarsir

= 44cm+22cm+28cm

= 94cm

3 Aninda memutar sebuah globe di perpustakan,

ternyata saat ia memutar globe dari kutub

utara ke selatan dan kembali lagi ke utara

sebanyak 1 kali putaran, didapat hasil 88 cm,

maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?

b. Buatlah langkah-langkah untuk

mengetahui panjang jari-jari globe?

c. Berapakah jari-jari globe?

d. Periksa kembali jawabanmu dengan

menggunakan rumus yang sesuai!

a. Diketahui

1 Putaran globe dari utar–selatan-utara =

keliling 1 lingkaran = 88 cm

b. Langkah-langkah penyelesaian

Kel. Lingkaran = 2x 88 cm = 2x = (88 x 7) / 44

= 14 cm

c. Panjang jari-jari

= 14 cm

d. Kel. Lingkaran berdasarkan rumus

Kel. Lingkaran = 2x = 2 x 22/7 x 14 cm

= 88 cm

4 Valentino dan Rossi mengikuti perlombaan

lari. Sirkuit pada perlombaan itu berbentuk

lingkaran dan memiliki dua lintasan lari.

Lintasan dalam memiliki jari-jari 100 meter,

sedangkan lintasan luar memiliki jari-jari 2

a. Diketahui

r dalam : 100m

r luar : 2 m + 10 m = 102 m

b. Gambar lintasan sirkuit

Page 103: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

87

meter lebih besar dari lintasan dalam. Jika

Valentino berada di lintasan dalam sedangkan

Rossi berada di lintasan luar, maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?

b. Gambarlah lintasan yang ditempuh oleh

Valentino dan Rossi!

c. Apakah jarak yang ditempuh oleh

Valentino dan Rossi dalam satu kali

putaran sama?

d. Periksalah kembali jawabanmu pada point

c dengan menghitung masing-masing jarak

yang ditempuh!

c. Tidak sama

d. Valentino menempuh jarak

Rossi menempuh jarak

= 2 = 2x3,14x102 = 640,56 m

5

EFGH adalah bangun persegi,

jika panjang AB = 14 cm,

maka:

a. Apa yang diketahui dari gambar diatas?

b. Buatlah gambar yang berbeda namun

jumlah daerah arsiran sama, untuk

memudahkan mencari luas daerah yang

diarsir!

c. Berapakah luas daerah yang diarsir?

d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?

Periksalah!

a. Diketahui

Sisi persegi = dia.lingkaran = 14cm

b. Gambar lain daerah arsiran

Luas daerah arsiran = ½

luas persegi

c. Luas daerah yang diarsi

= ½ x 14cm x 14cm

= 98 cm2

100m

2 m

Page 104: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

88

6

Perhatikan gambar

disamping!

a. Apa yang kamu ketahui dari gambar

tersebut?

b. Buatlah langkah-langkah untuk

menemukan luas daerah yang diarsir!

c. Berapakah luas daerah yang diarsir?

d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?

Periksalah!

a. Diketahui

Sisi persegi= 14 cm

Luas daerah yang diarsir = luas persegi –

luas lingkaran

b. Langkah-langkah penyelesaian

Luas persegi= 14cm.14cm = 196 cm2

Luas lingkaran= .r2 = 22/7.7.7=154 cm

2

c. Luas daerah yang diarsir

= 196 cm2- 154cm

2

= 42 cm2

7 Pak Adi memiliki sebidang

kebun yang berbentuk

persegi, dengan panjang

sisinya 70m. Kebun

tersebut terlihat seperti

gambar disamping. Daerah

yang diarsir digunakan untuk menanam

jagung, sedangkan daerah tengahnya

digunakan untuk menanam palawija. Maka:

a. Apa yang diketahui dari uraian diatas?

b. Berapa luas tanah yang digunakan untuk

menanam jagung?

c. Jika perbandingan luas daerah tanaman

jagung yang diberi pupuk Urea dan Ponska

adalah 1: 3. Berapa biaya untuk membeli

pupuk Ponska jika harganya Rp

1000,00/m2?

d. Periksalah jawabanmu pada poin c dengan

mengunakan alternatif jawaban lain!

a. Diketahui

Panjang kebun = dia. Daerah untuk

menanam palawija = 70m

Luas untuk menanam jagung = luas kebun-

luas daerah untuk menanam palawija

b. Luas kebun untuk tanaman jagung

L = (70mx70m) –(1/4x 70mx70m)

= 490m2-385m

2

= 105 m2

c. Biaya untuk pupuk Ponska

= ¾ x luas kebun jagung x Rp 1000,00

= Rp 78.750,00

d. Biaya = (luas seluruh-luas yang diberi

pupuk urea) x Rp 1000,00

= (105-1/4 x 105) x Rp 1000,00

= Rp 78.750,00

Page 105: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

89

8 Sebuah taman akan dibangun di depan gedung

kedutaan Korea, bentuk taman tersebut

menyerupai icon bendera Korea, yaitu

lingkaran berdiameter 28 dm yang terbelah

garis yang membentuk huruf S. Taman

tersebut akan ditanami bunga tulip merah dan

tulip biru yang saling bersebelahan.. Maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?

b. Buatlah sketsa taman dari masalah

tersebut!

c. Berapakah luas taman yang digunakan

untuk menanam tulip merah dan tulip biru?

d. Periksa kembali jawabanmu pada point c

dengan memberikan alasan yang relevan!

a. Informasi yang diketahui

Diameter taman = 21 dm

Diameter batu = 2 dm

Daerah tuli merah = daerah tulip biru = ½

luas lingkaran

b. Sketsa taman

c. Luas taman untuk tulip biru = luas taman

untuk tulip merah = ½ x luas lingkaran = ½

x ¼ x 22/7 x 28dm x 28 dm

= 308 dm2

d. Karena lengkungan garis S membagi

wilayah sama luas, yaitu ½ taman untuk

masing-masing bunga

Jakarta, Februari 2016

Pakar evaluasi

(.................................................)

Page 106: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

90

Lampiran 6

Lembar Perbaikan Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Saran Dosen dan Guru Senior

(Instrumen Valid Berdasarkan CVR)

No.

Soal

Soal Saran Perbaikan Soal Setelah Diperbaiki

1

Gambar disamping adalah gabungan

dari bangun persegi dan setengah

lingkaran, maka:

a. Apa yang kamu ketahui dari gambar tersebut?

b. Buatlah langkah-langkah penyelsaian untuk

menemukan keliling daerah yang diarsir?

c. Berapakah keliling daerah yang diarsir?

d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu? Periksalah!

a. Soal tidak perlu dijelaskan

b. Pertanyaan langsung ke

point c, karena point c

sudah mewakili pertanyaan

point a dan b

Perhatikan gambar

disamping, lalu jawablah

soal berikut!

a. Berapakah keliling daerah yang diarsir?

b. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?

Periksalah!

2 Perhatikan gambar disamping!

a. Apa yang kamu ketahui dari gambar tersebut?

b. Tulislah langkah-langkah untuk menemukan keliling

daerah yang diarsir!

c. Berapakah keliling daerah yang diarsir?

d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu? Periksalah?

a. Pertanyaan langsung ke

point c, karena point c

sudah mewakili pertanyaan

point a dan b

Perhatikan gambar

disamping!

a. Berapakah keliling daerah yang diarsir?

b. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?

Periksalah?

Page 107: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

91

4 Valentino dan Rossi mengikuti perlombaan lari. Sirkuit

pada perlombaan itu berbentuk lingkaran dan memiliki

dua lintasan lari. Lintasan dalam memiliki jari-jari 100

meter, sedangkan lintasan luar memiliki jari-jari 2 meter

lebih besar dari lintasan dalam. Jika Valentino berada di

lintasan dalam sedangkan Rossi berada di lintasan luar,

maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?

b. Gambarlah lintasan yang ditempuh oleh Valentino dan

Rossi!

c. Apakah jarak yang ditempuh oleh Valentino dan Rossi

dalam satu kali putaran sama?

d. Periksalah kembali jawabanmu pada point c dengan

menghitung masing-masing jarak yang ditempuh!

a. Gunakan nama yang lebih

realistis

b. Berikan keterangan bahwa

mereka berlari pada garis

start yang sama

Udin dan Bejo mengikuti perlombaan lari.

Sirkuit pada perlombaan itu berbentuk

lingkaran dan memiliki dua lintasan lari.

Lintasan dalam memiliki jari-jari 100 m,

sedangkan lintasan luar memiliki jari-jari 2

meter lebih besar daripada lintasan dalam.

Jika Udin berada di lintasan dalam dan Bejo

berada di lintasan luar serta mereka berlari

pada garis start yang sama, maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?

b. Gambarlah lintasan yang ditempuh oleh

Udin dan Bejo!

c. Apakah jarak yang ditempuh oleh Udin

dan Bejo dalam satu kali putaran sama?

d. Periksalah kembali jawabanmu pada point

c dengan menghitung masing-masing jarak

yang ditempuh!

5 EFGH adalah bangun persegi, jika

panjang AB = 14 cm, maka:

a. Apa yang diketahui dari gambar diatas?

b. Buatlah gambar yang berbeda namun jumlah daerah

arsiran sama, untuk memudahkan mencari luas daerah

yang diarsir!

c. Berapakah luas daerah yang diarsir?

d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu? Periksalah!

a. Pertanyaan langsung ke

point b

b. Kata “untuk memudahkan

mencari luas daerah yang

diarsir” pada pertanyaan di

poin b di hilangkan

EFGH adalah bangun persegi,

jika panjang AB = 14 cm,

maka:

a. Buatlah gambar yang berbeda dari soal

namun jumlah daerah arsiran sama!

b. Berapakah luas daerah yang diarsir?

c. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?

Periksalah!

Page 108: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

92

7 Pak Adi memiliki sebidang kebun

yang berbentuk persegi, dengan

panjang sisinya 70m. Kebun tersebut

terlihat seperti gambar disamping.

Daerah yang diarsir digunakan untuk

menanam jagung, sedangkan daerah

tengahnya digunakan untuk menanam palawija. Maka:

a. Apa yang diketahui dari uraian diatas?

b. Berapa luas tanah yang digunakan untuk menanam

jagung?

c. Jika perbandingan luas daerah tanaman jagung yang

diberi pupuk Urea dan Ponska adalah 1: 3. Berapa

biaya untuk membeli pupuk Ponska jika harganya Rp

1000,00/m2?

d. Periksalah kembali jawabanmu pada poin c dengan

mengunakan alternatif jawaban lain!

a. Soal yang lebih akrab

dengan dunia siswa

b. Tidak perlu ada gambar

c. Ganti pertanyaan pada poin

d, karena akan

membinggunkan siswa

Sebuah taman berbentuk persegi yang

panjangnya 70 m. Di tengah-tengah taman

dibangun kolam berbentuk lingkaran yang

diameternya samadengan panjang taman.

Area diluar kolam akan ditanami rumput

gajah dan rumput jepang, maka:

a. Apa yang diketahui dari uraian diatas?

b. Berapakah luas tanah diluar kolam?

c. Jika perbandingan luas daerah untuk

menanam rumput jepang dan rumput

gajah adalah 1 : 3, berapa biaya untuk

membeli rumput gajah jika harganya Rp

1000,00/m2?

d. Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?

Periksalah!

8 Sebuah taman akan dibangun di depan gedung kedutaan

Korea, bentuk taman tersebut menyerupai icon bendera

Korea, yaitu lingkaran berdiameter 28 dm yang terbelah

garis yang membentuk huruf S. Taman tersebut akan

ditanami bunga tulip merah dan tulip biru yang saling

bersebelahan, maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?

b. Buatlah sketsa taman dari masalah tersebut!

c. Berapakah luas taman yang digunakan untuk

menanam tulip merah dan tulip biru?

d. Periksa kembali jawabanmu pada point c dengan

memberikan alasan yang relevan!

a. Kata Korea ditambah

menjadi Korea Selatan

Sebuah taman akan dibangun di depan

gedung kedutaan Korea Selatan, bentuk

taman tersebut menyerupai icon bendera

Korea, yaitu lingkaran berdiameter 28 dm

yang terbelah garis yang membentuk huruf S.

Taman tersebut akan ditanami bunga tulip

merah dan tulip biru yang saling

bersebelahan, maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah diatas?

b. Buatlah sketsa taman dari masalah

tersebut!

c. Berapakah luas taman yang digunakan untuk menanam tulip merah dan tulip biru?

d. Periksa kembali jawabanmu pada point c

dengan memberikan alasan yang relevan!

Page 109: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

93

Lampiran 7

Lembar Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Dihadapanmu terdapat 5 soal yang berhubungan dengan keliling dan luas lingkaran, jawablah

setiap pertanyaan sesuai perintah yang diberikan. Isilah data siswa dengan lengkap serta

berdoalah sebelum mengerjakan dan berusahalah semaksimal mungkin untuk mendapatkan

hasil yang memuaskan. Trima Kasih dan Good luck

Data siswa

Nama :

Jenis kelamin :

Kelas :

No

.

Masalah Penyelesaian

1. Perhatikan gambar

disamping, lalu

jawablah soal

berikut!

a. Berapakah keliling daerah yang

diarsir?

b. Apakah kamu yakin degan

jawabanmu? Periksalah!

2. Udin dan Bejo mengikuti perlombaan

lari. Sirkuit pada perlombaan itu

berbentuk lingkaran dan memiliki dua

lintasan lari. Lintasan dalam memiliki

jari-jari 100 meter, sedangkan lintasan

luar memiliki jari-jari 2 meter lebih besar

dari lintasan dalam. Jika Udin berada di

lintasan dalam sedangkan Bejo berada di

lintasan luar dan mereka berlari pada

garis start yang sama, maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah

diatas?

b. Gambarlah lintasan yang ditempuh

oleh Udin dan Bejo!

Page 110: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

94

c. Apakah jarak yang ditempuh Udin

dan Bejo dalam satu kali putaran

sama?

d. Periksalah kembali jawabanmu pada

point c dengan menghitung masing-

masing jarak yang ditempuh!

3. EFGH adalah bangun

persegi, jika panjang AB

= 14 cm, maka:

a. Buatlah gambar yang berbeda namun

jumlah daerah arsiran sama!

b. Berapakah luas daerah yang diarsir?

c. Apakah kamu yakin dengan

jawabanmu? Periksalah!

4. Sebuah taman berbentuk persegi yang

panjangnya 70m. Di tengah-tengah taman

dibangun kolam berbentuk lingkaran

yang diameternya samadengan panjang

taman. Area diluar kolam akan ditanam

rumput gajah dan rumput jepang, maka :

a. Apa yang diketahui dari uraian diatas?

b. Berapakah luas tanah diluar kolam?

c. Jika perbandingan luas untuk

menanam rumput jepang dan rumput

gajah adalah 1: 3. Berapa biaya untuk

membeli rumput gajah jika harganya

Rp 1000,00/m2?

d. Apakah kamu yakin dengan

jawabanmu? Periksalah!

Page 111: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

95

5. Sebuah taman akan dibangun di depan

gedung kedutaan Korea Selatan, bentuk

taman tersebut menyerupai icon bendera

Korea, yaitu lingkaran berdiameter 28 dm

dan terbelah oleh lengkungan yang

membentuk huruf S. Taman tersebut akan

ditanami bunga tulip merah dan tulip biru

yang saling bersebelahan. Maka:

a. Apa yang diketahui dari masalah

diatas?

b. Buatlah sketsa taman dari masalah

tersebut!

c. Berapakah luas taman untuk menanam

tulip merah dan tulip biru?

d. Periksa kembali jawabanmu pada

point c dengan memberikan alasan

yang relevan!

Page 112: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

96

Lampiran 8

Tabel Skor Kecemasan Matematika Siswa Laki-laki Kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan

No.

Nama Siswa

Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Skor

1 Sultan abdul aziz 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 27

2 Marta Rico 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 28

3 Wawan setiawan 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 1 1 2 1 33

4 Choirul Bahri 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 34

5 M. Fahmi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 35

6 Muhammad Riandi 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 36

7 M. Noval Maulana 2 1 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 36

8 Ikram Ilhami 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 36

9 setiawan Alief Antena 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 36

10 Naufal Daffa Adli 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 37

11 Muhammad Fikri S. 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 37

12 Ahmad Fauzi 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 38

13 Muhammad Rafli 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 38

14 Afriansyah 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38

15 Salman alfarisi 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39

16 Doni Taufik saputra 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 41

17 Aldriansyah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41

18 Muhammad Naufal M. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42

19 Faras Nur Hidayat 1 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 4 3 2 1 1 2 2 1 1 2 42

20 Gilang Putra R. 2 1 1 1 2 2 4 2 2 3 2 1 3 4 1 2 2 1 2 2 2 42

21 Ruma Sasil Alwan 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 42

22 Ari Izmail 2 2 3 1 3 2 2 1 2 1 4 3 2 1 4 1 1 2 1 3 1 42

23 Aldi Ansyah 2 2 3 1 1 3 4 2 1 3 3 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 42

Page 113: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

97

24 Muhamad Revan 2 2 3 2 1 1 2 3 1 3 2 3 2 1 3 2 2 4 1 2 1 43

25 M. Iqbal 1 2 2 1 3 1 1 3 1 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 1 43

26 Lutfi Setiawan 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 2 45

27 Rahmad Hidayat 1 2 1 3 1 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 1 3 2 45

28 Hafizd Setiawan 1 1 3 2 1 2 3 2 2 1 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 45

29 Zulfah Akbar 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 1 45

30 Raka Majid Arrasyid 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 4 1 1 3 3 3 2 45

31 Gevin Ari Prasetyo 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 46

32 Yusro Hamidah 3 2 3 3 1 4 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 47

33 Muhamad Taufik 3 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 1 1 3 1 1 2 4 2 1 2 48

34 Rivan Hayatul 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 48

35 Agi Winda 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 3 3 2 3 3 3 48

36 Rapli Rapei 1 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 1 2 3 4 2 2 1 2 1 49

37 Naufal Hamiz 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 50

38 Trimanfudin 3 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 51

39 Muhamad Abdul R. 3 3 2 3 1 2 3 2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 52

40 Pidi Marki 3 1 2 1 3 3 4 1 3 2 4 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 53

41 Naufal Rapli 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 3 1 2 4 2 4 3 54

42 Wely Zebpriadi 2 3 2 1 3 3 3 2 4 2 1 4 4 1 3 4 4 2 2 3 1 54

43 Ridho Abdi 3 4 3 3 1 2 4 3 2 2 2 2 2 1 3 4 2 4 2 3 3 55

44 M. Revin Dwitama 3 4 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 1 2 2 2 3 55

45 Umar Tanco 3 3 4 4 2 2 4 3 2 2 1 3 3 1 2 4 3 2 2 3 3 56

46 Mediansyah 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 56

47 Akbar Idjuli 4 3 3 4 4 2 4 3 1 2 3 1 3 1 1 2 4 2 4 1 4 56

48 Rifqi Milzam 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 56

49 Ahmad Rizky Haikal 2 4 3 3 2 4 3 2 1 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 3 1 56

50 M. Duta Aby Rezky 2 3 4 4 3 1 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 1 57

51 Idil Fitra 3 2 2 2 3 3 1 3 2 4 4 3 4 4 1 3 4 2 1 4 3 58

52 Kiki Wahyuni 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 62

Page 114: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

98

53 Muhamad Raihan 3 4 4 3 1 4 4 3 1 1 3 4 3 4 3 2 2 2 4 4 3 62

54 Lazuardi Iqbal 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 62

55 Rifki Hazran 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 22 2 2 2 4 2 1 63

56 Agus Febrianto 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 64

57 M. Alif Baihaqi 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 2 2 4 4 3 2 64

58 Febrika Pratama 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 65

59 Wiro Gunawan T. 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 69

60 M. Irsad Damis 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 1 4 4 3 1 70

Page 115: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

99

Lampiran 9

Tabel Skor Kecemasan Matematika Siswa Perempuan Kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan

No.

Nama

Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Skor

1 Risma Aulia 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 26

2 Mia 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 27

3 Marchella Miranda 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 28

4 Maulidil Afdhilla 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 29

5 Ira Ardiah 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 30

6 Mita Deswari 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 34

7 Fairuza Aresi 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 35

8 meilisca kusuma wijaya 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 35

9 Risma Dwi .s 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 35

10 Rahadatul Aisy Irwandi 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 36

11 Sulis Yuliyani 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 36

12 Firda Aulia 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 36

13 Widya Rahma 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 37

14 Icha amanda Putri 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 38

15 Elia kinanti N 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 38

16 Mega Wahyuni 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 38

17 Ika Siyam Pratiwi 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 39

18 Amanda Chairunnisa 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40

19 Amelia Alfani 2 2 3 1 1 2 3 1 1 2 2 2 2 3 1 2 1 2 3 3 1 40

20 Dewi Lestari 4 4 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 40

21 Fida Patarani 2 2 2 2 1 3 2 1 3 1 2 2 2 3 2 1 4 1 2 2 1 41

22 Elita Rahmah 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 41

23 Dyah Ayu Nurullita 1 3 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 42

Page 116: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

100

24 Fitri Handayani 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 42

25 Anisa Mutiara Ofwi 1 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 1 43

26 Shinta 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 1 3 4 1 3 2 1 1 2 1 2 43

27 Yulia Siti Fauziah 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 3 1 2 2 2 2 43

28 Luthfia Wardah R. 2 2 3 2 1 2 3 1 2 2 1 3 4 1 3 2 2 2 2 2 2 44

29 Widi Nursyifa 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 44

30 Huswatun Hasanah 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 45

31 Lidia Kanda 3 2 3 4 1 3 1 2 3 2 3 1 3 2 3 2 1 1 3 2 1 46

32 Yla Setia Wati 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 3 3 47

33 Putri Nadiah 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 47

34 Yusi Rosalina 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 4 3 2 2 2 4 1 3 48

35 Miftahul Fallah 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 1 4 2 3 1 3 49

36 Maulina Rachman Yanti 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 49

37 Tika Hersita 2 2 3 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 49

38 Tenny Hendra 2 3 3 3 1 2 4 2 1 2 2 3 3 2 4 2 2 3 1 3 2 50

39 Fony Noor Setyani 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 50

40 Inggrid Novtavia 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 4 2 2 3 4 4 2 50

41 Amanda Ayu Wandhira 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 50

42 Hafshah Dinda 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 51

43 Fajarwati 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 52

44 Sivina Nur Annisa 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 52

45 Rintis 4 3 3 2 3 3 1 2 4 2 1 3 3 1 4 1 3 4 3 2 1 53

46 Karmila Amelia 2 4 3 4 2 2 3 4 1 3 2 3 2 2 3 4 4 1 2 3 54

47 Fadhilla Nadyatuzzahra 3 3 4 3 2 3 4 1 2 4 1 4 4 2 2 1 4 3 3 1 1 55

48 Shintya Debby 1 2 1 4 1 2 3 4 4 1 1 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 55

49 Sabrina Dewi Lestari 2 2 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 57

50 Vladimira Firda 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 4 4 2 2 4 2 2 59

51 Alfiah Zahra 1 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 1 2 1 3 3 4 2 59

52 Amanda Kinanti 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 1 3 3 4 3 3 2 4 3 3 1 60

Page 117: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

101

53 Popi Atika 2 3 4 3 2 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 3 62

54 Sri Wahyuni 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 62

55 Evi Melia 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 63

56 Khalilah Andriani 1 4 4 3 4 3 3 4 1 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 1 63

57 Ulinnajah Fadhillah 3 3 3 4 4 3 3 3 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 63

58 Azzahra Larasati 3 3 4 3 2 4 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 66

59 Nuraini Putri Rassanti 4 4 3 3 2 4 3 4 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 1 70

60 Mutiara Kusuma W. 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 71

Page 118: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

102

Lampiran 10

Daftar Siswa Laki-laki kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang Diputuskan sebagai

Sampel

No. Nama siswa Skor kecemasan Tingkat kecemasan

1 Sultan abdul aziz 27 Rendah

2 Marta Rico 28 Rendah

3 Wawan setiawan 33 Rendah

4 Choirul Bahri 34 Rendah

5 M. Fahmi 35 Rendah

6 Muhammad Riandi 36 Rendah

7 M. Noval Maulana 36 Rendah

8 Ikram Ilhami 36 Rendah

9 setiawan Alief Antena 36 Rendah

10 Naufal Daffa Adli 37 Rendah

11 Muhammad Fikri S. 37 Rendah

12 Ahmad Fauzi 38 Rendah

13 Muhammad Rafli 38 Rendah

14 Afriansyah 38 Rendah

15 Salman alfarisi 39 Rendah

16 Doni Taufik saputra 41 Rendah

17 Aldriansyah 41 Rendah

18 Muhammad Naufal M. 42 Rendah

19 Faras Nur Hidayat 42 Rendah

20 Gilang Putra R. 42 Rendah

21 Ruma Sasil Alwan 42 Rendah

22 Ari Izmail 42 Rendah

23 Muhamad Abdul R. 52 Tinggi

24 Pidi Marki 53 Tinggi

25 Naufal Rapli 54 Tinggi

26 Wely Zebpriadi 54 Tinggi

27 Ridho Abdi 55 Tinggi

28 M. Revin Dwitama 55 Tinggi

Page 119: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

103

29 Umar Tanco 56 Tinggi

30 Mediansyah 56 Tinggi

31 Akbar Idjuli 56 Tinggi

32 Rifqi Milzam 56 Tinggi

33 Ahmad Rizky Haikal 56 Tinggi

34 M. Duta Aby Rezky 57 Tinggi

35 Idil Fitra 58 Tinggi

36 Kiki Wahyuni 62 Tinggi

37 Muhamad Raihan 62 Tinggi

38 Lazuardi Iqbal 62 Tinggi

39 Rifki Hazran 63 Tinggi

40 Agus Febrianto 64 Tinggi

41 M. Alif Baihaqi 64 Tinggi

42 Febrika Pratama 65 Tinggi

43 Wiro Gunawan T. 69 Tinggi

44 M. Irsad Damis 70 Tinggi

Page 120: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

104

Lampiran 11

Daftar Siswa Perempuan kelas VIII MTs. Khazanah Kebajikan yang Diputuskan sebagai

Sampel

No. Nama Siswa Skor Kecemasan Tingkat Kecemasan

1 Risma Aulia 26 Rendah

2 Mia 27 Rendah

3 Marchella Miranda 28 Rendah

4 Maulidil Afdhilla 29 Rendah

5 Ira Ardiah 30 Rendah

6 Mita Deswari 34 Rendah

7 Fairuza Aresi 35 Rendah

8 meilisca kusuma wijaya 35 Rendah

9 Risma Dwi .s 35 Rendah

10 Rahadatul Aisy Irwandi 36 Rendah

11 Sulis Yuliyani 36 Rendah

12 Firda Aulia 36 Rendah

13 Widya Rahma 37 Rendah

14 Icha amanda Putri 38 Rendah

15 Elia kinanti N 38 Rendah

16 Mega Wahyuni 38 Rendah

17 Ika Siyam Pratiwi 39 Rendah

18 Amanda Chairunnisa 40 Rendah

19 Amelia Alfani 40 Rendah

20 Dewi Lestari 40 Rendah

21 Fida Patarani 41 Rendah

22 Elita Rahmah 41 Rendah

23 Fony Noor Setyani 50 Tinggi

24 Inggrid Novtavia 50 Tinggi

25 Amanda Ayu Wandhira 50 Tinggi

26 Hafshah Dinda 51 Tinggi

27 Fajarwati 52 Tinggi

28 Sivina Nur Annisa 52 Tinggi

Page 121: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

105

29 Rintis 53 Tinggi

30 Karmila Amelia 54 Tinggi

31 Fadhilla Nadyatuzzahra 55 Tinggi

32 Shintya Debby 55 Tinggi

33 Sabrina Dewi Lestari 57 Tinggi

34 Vladimira Firda 59 Tinggi

35 Alfiah Zahra 59 Tinggi

36 Amanda Kinanti 60 Tinggi

37 Popi Atika 62 Tinggi

38 Sri Wahyuni 62 Tinggi

39 Evi Melia 63 Tinggi

40 Khalilah Andriani 63 Tinggi

41 Ulinnajah Fadhillah 63 Tinggi

42 Azzahra Larasati 66 Tinggi

43 Nuraini Putri Rassanti 70 Tinggi

44 Mutiara Kusuma W. 71 Tinggi

Page 122: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

106

Lampiran 12

Tabel Skor Uji Validitas Instrumen Kecemasan Matematika

Subjek

Item

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

s1 2 2 3 3 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 58

s2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 53

s3 2 1 1 2 3 2 4 1 4 3 2 3 4 2 3 1 2 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 71

s4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 1 3 12 3 3 4 3 3 3 3 97

s5 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 79

s6 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 70

s7 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 73

s8 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 82

s9 1 1 1 3 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 4 1 1 2 1 1 49

s10 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 4 2 2 2 1 52

s11 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 3 3 2 2 2 2 52

s12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 1 3 2 2 4 3 3 3 83

s13 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 67

s14 2 4 3 4 1 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 1 85

s15 1 1 3 1 1 2 2 1 4 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 1 45

s16 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 53

Page 123: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

107

s17 2 3 4 1 1 3 2 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 1 3 2 2 1 1 55

s18 1 3 4 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 3 2 4 4 3 2 66

s19 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 59

s20 4 3 3 3 2 3 1 1 2 3 2 1 2 1 4 2 1 2 3 2 1 1 4 1 2 2 2 1 59

s21 2 2 3 1 4 2 1 1 2 2 4 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 54

s22 3 1 4 2 1 3 1 2 4 4 4 1 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 67

s23 1 3 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 49

s24 1 3 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 1 2 1 50

Jumlah 49 54 66 53 41 58 49 49 62 60 55 44 53 54 58 59 51 59 54 58 60 59 63 59 55 56 49 41 1528

Page 124: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

108

Lampiran 13

Tabel Output Uji Validitas Instrumen Kecemasan Matematika dengan SPSS Versi

16.00

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 61.63 182.592 .465 .904

item2 61.42 176.949 .507 .903

item3 60.92 185.036 .259 .908

item4 61.46 180.085 .528 .903

item5 61.96 185.433 .274 .907

item6 61.25 179.239 .738 .901

item7 61.63 172.940 .677 .900

item8 61.63 179.462 .684 .901

item9 61.08 183.471 .309 .907

item10 61.17 180.493 .476 .904

item11 61.38 173.723 .647 .901

item12 61.83 171.275 .770 .898

item13 61.46 178.346 .655 .901

item14 61.42 179.906 .674 .902

item15 61.25 190.370 .099 .909

item16 61.21 180.607 .504 .904

item17 61.54 173.129 .787 .898

item18 61.21 177.824 .593 .902

item19 61.42 184.862 .358 .906

item20 61.25 185.413 .429 .905

item21 61.17 161.188 .462 .915

item22 61.21 182.085 .470 .904

item23 61.04 186.042 .226 .908

item24 61.21 180.607 .504 .904

item25 61.38 175.462 .677 .900

item26 61.33 180.145 .634 .902

item27 61.63 183.375 .392 .905

item28 61.96 181.172 .588 .903

Langkah-langkah perhitungan Validitas dengan SPSS Versi 16.00:

1. Buka data kecemasan matematika pada SPSS

2. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis

3. Pilih Alpha

4. Masukan semua Item ke kotak Items

5. Klik kotak Statistic, pilih Item, Scale, Scale If Item deleted

6. Klik Continue,

7. Klik OK

Page 125: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

109

Lampiran 14

Tabel Keputusan Uji Validitas Instrumen Kecemasan Matematika

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,465 0,404 valid

2 0,507 0,404 valid

3 0,259 0,404 Tidak valid

4 0,528 0,404 valid

5 0,274 0,404 Tidak valid

6 0,738 0,404 valid

7 0,677 0,404 valid

8 0,684 0,404 valid

9 0,309 0,404 Tidak valid

10 0,476 0,404 valid

11 0,647 0,404 valid

12 0,770 0,404 valid

13 0,655 0,404 valid

14 0,674 0,404 valid

15 0,099 0,404 Tidak valid

16 0,504 0,404 valid

17 0,787 0,404 valid

18 0,593 0,404 valid

19 0,358 0,404 Tidak valid

20 0,429 0,404 valid

21 0,462 0,404 valid

22 0,470 0,404 valid

23 0,226 0,404 Tidak valid

24 0,504 0,404 valid

25 0,677 0,404 valid

26 0,634 0,404 valid

27 0,392 0,404 Tidak valid

28 0,588 0,404 valid

Kriteria instrumen valid:

r hitung > r tabel

Page 126: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

110

Lampiran 15

Tabel Koefisien Reabilitas Instrumen Kecemasan Matematika

Langkah-langkah perhitungan Reliabelitas dengan SPSS Versi 16.00:

1. Buka data kecemasan matematika pada SPSS

2. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis

3. Pilih Alpha

4. Masukan semua Item ke kotak Items

5. Klik kotak Statistic, pilih Item, Scale, Scale If Item deleted

6. Klik Continue,

7. Klik OK

8. Gunakan tabel Reliability Coeffcients

9. Kreteria Instrumen Reliabel:

Koefisien Cronbach’s Alpha > r tabel

Cronbach's Alpha N of Items r tabel Keterangan

.907 28 0,404 Instrumen

Reliabel

Page 127: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

111

Lampiran 16

Perhitungan CVR Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

No. Butir Soal E TE TR CVR Keterangan

1 9 0 0 1,0 Valid

2 8 1 0 0,78 Valid

3 6 1 2 0,33 Tidak Valid

4 8 1 0 0,78 Valid

5 9 0 0 1,0 Valid

6 7 2 0 0,56 Tidak Valid

7 8 1 0 0,78 Valid

8 8 1 0 0,78 Valid

Jumlah Butir Valid 6

Rumus CVR =

Dengan:

: Jumlah responden yang menyatakan sesuai atau essential

N : Total respon

Keputusan butir soal valid jika CVR 0,78

Page 128: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

112

Lampiran 17

Tabel Perolehan Skor Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis

Subjek

Item

1 2 3 4 5 6

S1 9 9 9 9 8 8

S2 9 9 6 6 9 0

S3 9 9 11 6 11 11

S4 0 9 9 9 9 9

S5 4 4 11 9 9 11

S6 9 4 11 9 8 11

S7 9 9 7 6 9 11

S8 9 9 11 9 9 11

S9 6 9 8 2 0 0

S10 6 6 0 0 0 0

S11 6 9 7 9 9 6

S12 9 9 0 9 9 9

S13 9 9 11 9 9 11

S14 9 9 0 0 0 0

S15 6 6 4 0 9 6

S16 9 9 8 9 7 9

S17 8 7 9 9 9 11

S18 9 9 11 1 9 7

S19 6 9 8 3 9 9

S20 9 9 11 0 9 9

S21 9 2 10 9 9 11

S22 2 9 0 9 0 0

S23 8 9 5 2 9 4

S24 0 0 4 0 0 0

Page 129: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

113

Lampiran 18

Tabel Output Uji Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

dengan SPSS Versi 16.00

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item1 34.88 198.549 .553 .807

item2 35.25 215.065 .203 .853

item4 35.00 153.826 .723 .759

item5 37.25 168.804 .525 .807

item7 35.79 151.563 .776 .747

item8 36.00 136.000 .787 .741

Langkah-langkah perhitungan Uji validitas dengan SPSS Versi 16.00:

1. Buka data kemampuan pemecahan masalah matematika pada SPSS

2. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis

3. Pilih Alpha

4. Masukan semua item ke kotak Items

5. Klik kotak Statistic, pilih Item, Scale, Scale If Item deleted

6. Klik Continue

7. Klik OK

Page 130: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

114

Lampiran 19

Tabel Keputusan Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis

Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0,553 0,404 valid

2 0,203 0,404 Tidak valid

4 0,723 0,404 Valid

5 0,525 0,404 Valid

7 0,776 0,404 Valid

8 0,787 0,404 Valid

Kriteria instrumen valid:

r hitung > r tabel

Page 131: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

115

Lampiran 20

Tabel Koefisien Reliabelitas Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis

Cronbach's Alpha N of Items r tabel Keterangan

.820 6 0,404 Instrumen reliabel

Langkah-langkah perhitungan Reliabelitas dengan SPSS Versi 16.00:

1. Buka data kemampuan pemecahan masalah matematika pada SPSS

2. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis

3. Pilih Alpha

4. Masukan semua Item ke kotak Items

5. Klik kotak Statistic, pilih Item, Scale, Scale If Item deleted

6. Klik Continue,

7. Klik OK

8. Gunakan tabel Reliability Coeffcients

9. Kreteria Instrumen Reliabel:

Koefisien Cronbach’s Alpha > r tabel

Page 132: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

116

Lampiran 21

Tingkat Kesukaran Soal

1. Contoh perhitungan tingkat kesukaran (TK) soal nomor 1

Data nilai soal nomor 1: 9 9 9 9 4 9 9 9 6 6 9 9 9 6 9 8 9 9 9 9 9 9 8 0

2. Tentukan rata-rata dari skor nomor 1

Mean =

Mean =

= 7,96

3. Menentukan nilai TK

TK =

TK =

= 0,72

4. Menentukan klasifikasi TK, karena nilai TK 0,72 maka soal nomor satu

masuk dalam klasifikasi mudah.

5. Untuk soal nomor 2 samapai 5 dihitung dengan cara yang sama

Page 133: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

117

Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

No Subjek

Item Soal

1 2 3 4 5

1 S1 9 10 9 8 8

2 S2 9 6 6 9 0

3 S3 9 11 6 11 11

4 S4 9 9 9 9 9

5 S5 4 11 9 9 11

6 S6 9 11 9 8 11

7 S7 9 7 6 9 11

8 S8 9 11 9 9 11

9 S9 6 8 2 0 0

10 S10 6 0 0 0 0

11 S11 9 7 9 9 6

12 S12 9 11 9 9 9

13 S13 9 11 9 9 11

14 S14 9 0 0 0 0

15 S15 6 4 0 9 6

16 S16 9 8 9 7 9

17 S17 8 11 9 9 11

18 S18 9 11 1 9 7

19 S19 9 11 3 9 9

20 S20 9 11 0 9 9

21 S21 9 10 9 9 11

22 S22 9 0 9 0 0

23 S23 8 5 2 9 4

24 S24 0 4 0 0 0

Jumlah 191 188 134 169 164

Mean 7,96 7,83 5,58 7,04 6,83

TK 0,72 0,71 0,51 0,64 0,62

Kategori Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang

Page 134: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

118

Lampiran 22

Daya Pembeda Soal

1. Contoh perhitungan daya pembeda (DB) soal nomor 1

Data nilai soal nomor 1: 9 9 9 9 4 9 9 9 6 6 9 9 9 6 9 8 9 9 9 9 9 9 8 0

2. Menentukan kelas atas dan kelas bawah

a. Urutkan data dari nilai tertinggi ke terendah : 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9

9 8 8 6 6 6 4 0

b. Bagi data menjadi dua ( kelas atas dan kelas bawah)

c. Mean kelas atas =

= 9,00

d. Mean kelas bawah =

= 5,19

3. Menentukan nilai DB

DB =

DB =

DB = 0,43

4. Menentukan klasifikasi daya pembeda soal. Karena nilai DB pada soal nomor

1 = 0,43 maka soal nomor satu memiliki daya pembeda yang baik.

5. Untuk soal nomor 2 dan selanjutnya, ditentukan dengan cara yang sama.

Page 135: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

119

Tabel Perhitungan Daya Pembeda Soal

No Subjek

Item Soal

1 2 3 4 5

1 S1 9 10 9 8 8

2 S2 9 6 6 9 0

3 S3 9 11 6 11 11

4 S4 9 9 9 9 9

5 S5 4 11 9 9 11

6 S6 9 11 9 8 11

7 S7 9 7 6 9 11

8 S8 9 11 9 9 11

9 S9 6 8 2 0 0

10 S10 6 0 0 0 0

11 S11 9 7 9 9 6

12 S12 9 11 9 9 9

13 S13 9 11 9 9 11

14 S14 9 0 0 0 0

15 S15 6 4 0 9 6

16 S16 9 8 9 7 9

17 S17 8 11 9 9 11

18 S18 9 11 1 9 7

19 S19 9 11 3 9 9

20 S20 9 11 0 9 9

21 S21 9 10 9 9 11

22 S22 9 0 9 0 0

23 S23 8 5 2 9 4

24 S24 0 4 0 0 0

Mean A 9,00 10,83 9,00 9,17 10,33

Mean B 5,19 4,83 2,17 4,92 3,33

DB 0,43 0,55 0,62 0,39 0,64

Kategori Baik Baik Baik Cukup Baik

Page 136: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

120

Lampiran 23

Tabel Distribusi Kemamapuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Laki-laki

dengan Kecemasan Matematika Rendah

1. Menentukan Distribusi Frekuensi

83,64 72,73 69,09 65,45 54,55 54,55 52,73 52,73

49,09 47,27 45,45 45,45 43,64 40 40 38,18

36,36 36,36 34,55 34,55 30,91 30,91

2. Menentukan Rentang (R)

R = Max – Min

= 83,64 – 30,91

= 52,73

3. Menentukan Banyak Kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 22

= 5,43

= 5 atau 6 (diambil 5)

4. Menentukan Panjang Kelas (P)

P =

=

= 10,55

= 10 atau 11 (diambil 11)

5. Tabel Distribusi Frekuensi

No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif

1 30 – 40 9 40,91%

2 41 – 51 5 22,73%

3 52 – 62 4 4,55%

4 63 – 73 3 13,64%

5 74 – 84 1 4,55%

Jumlah 22 100%

Page 137: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

121

Lampiran 24

Tabel Distribusi Kemamapuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Laki-laki

dengan Kecemasan Matematika Tinggi

1. Menentukan Distribusi Frekuensi

58,18 58,18 50,91 50,91 47,27 40 40 40

40 36,36 36,36 32,73 29,09 29,09 29,09

29,09 29,09 25,45 21,82 21,82 21,82 18,18

2. Menentukan Rentang (R)

R = Max – Min

= 58,18 – 18,18

= 40

3. Menentukan Banyak Kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 22

= 5,43

= 5 atau 6 (diambil 6)

4. Menentukan Panjang Kelas (P)

P =

=

= 6,67

= 6 atau 7 (diambil 7)

5. Tabel Distribusi Frekuensi

No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%)

1 18 - 24 4 18,18%

2 25 - 31 6 27,27%

3 32 - 38 3 13,64%

4 39 - 45 4 18,18%

5 46 - 52 3 13,64%

6 53 - 59 2 9,09%

Jumlah 22 100%

Page 138: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

122

Lampiran 25

Tabel Distribusi Kemamapuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Perempuan dengan Kecemasan Matematika Rendah

1. Menentukan Distribusi Frekuensi

69,09 67,27 67,27 65,45 65,45 65,45 61,82 61,82

58,18 58,18 56,36 56,36 54,55 52,73 50,91

49,09 49,09 47,27 47,27 40 40 34,55

2. Menentukan Rentang (R)

R = Max – Min

= 69,09 – 34,55

= 34,54

3. Menentukan Banyak Kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 22

= 5,43

= 5 atau 6 (diambil 6)

4. Menentukan Panjang Kelas (P)

P =

=

= 5,76

= 5 atau 6 (diambil 6)

5. Tabel Distribusi Frekuensi

No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%)

1 34 - 39 1 4,55%

2 40 - 45 2 9,09%

3 46 - 51 5 22,73%

4 52 - 57 4 18,18%

5 58 - 63 4 18,18%

6 64 - 70 6 27,27%

Jumlah 22 100%

Page 139: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

123

Lampiran 26

Tabel Distribusi Kemamapuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Perempuan dengan Kecemasan Matematika Tinggi

1. Menentukan Distribusi Frekuensi

54,55 54,55 54,55 50,91 50,91 47,27 47,27 45,45

43,64 41,82 40 40 40 34,55 32,73 32,73

29,09 29,09 27,27 25,45 23,64 21,82

2. Menentukan Rentang (R)

R = Max – Min

= 54,55 – 21,82

= 32,73

3. Menentukan Banyak Kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 22

= 5,43

= 5 atau 6 (diambil 6)

4. Menentukan Panjang Kelas (P)

P =

=

= 5,45

= 5 atau 6 (diambil 6)

5. Tabel Distribusi Frekuensi

No. Skor Frek. Absolut Frek. Relatif (%)

1 19 - 24 2 9,09%

2 25 - 30 4 18,18%

3 31 - 36 3 13,64%

4 37 - 42 4 18,18%

5 43 - 48 4 18,18%

6 49 - 55 5 22,73%

Jumlah 22 100%

Page 140: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

124

Lampiran 27

Tabel Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan

Kelompok Gabungan Tingkat Kecemasan Matematika dan Gender

No A1B1 A2B1 A1B2 A2B2

1 83,64 58,18 69,09 54,55

2 72,73 58,18 67,27 54,55

3 69,09 50,91 67,27 54,55

4 65,45 50,91 65,45 50,91

5 54,55 47,27 65,45 50,91

6 54,55 40 65,45 47,27

7 52,73 40 61,82 47,27

8 52,73 40 61,82 45,45

9 49,09 40 58,18 43,64

10 47,27 36,36 58,18 41,82

11 45,45 36,36 56,36 40

12 45,45 32,73 56,36 40

13 43,64 29,09 54,55 40

14 40 29,09 52,73 34,55

15 40 29,09 50,91 32,73

16 38,18 29,09 49,09 32,73

17 36,36 29,09 49,09 29,09

18 36,36 25,45 47,27 29,09

19 34,55 21,82 47,27 27,27

20 34,55 21,82 40 25,45

21 30,91 21,82 40 23,64

22 30,91 18,18 34,55 21,82

Total 1058,19 785,44 1218,16 867,29

Max 83,64 58,18 69,09 54,55

Min 30,91 18,18 34,55 21,82

Mean 48,09 35,70 55,37 39,42

Median 45,45 34,55 56,36 40,00

Modus 30,91 29,09 65,45 40,00

Varians 201,74 138,06 96,23 112,53

SD 14,20 11,75 9,81 10,61

Keterangan :

A1 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika rendah

A2 B1 : Kelompok siswa laki-laki dengan kecemasan matematika tinggi

A1 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika rendah

A2 B2 : Kelompok siswa perempuan dengan kecemasan matematika tinggi

Page 141: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

125

Lampiran 28

Tabel Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Kelompok

Kecemasan Matematika dan Gender

No. A1 A2 B1 B2

1 83,64 69,09 83,64 58,18

2 72,73 67,27 72,73 58,18

3 69,09 67,27 69,09 50,91

4 65,45 65,45 65,45 50,91

5 54,55 65,45 54,55 47,27

6 54,55 65,45 54,55 40

7 52,73 61,82 52,73 40

8 52,73 61,82 52,73 40

9 49,09 58,18 49,09 40

10 47,27 58,18 47,27 36,36

11 45,45 56,36 45,45 36,36

12 45,45 56,36 45,45 32,73

13 43,64 54,55 43,64 29,09

14 40 52,73 40 29,09

15 40 50,91 40 29,09

16 38,18 49,09 38,18 29,09

17 36,36 49,09 36,36 29,09

18 36,36 47,27 36,36 25,45

19 34,55 47,27 34,55 21,82

20 34,55 40 34,55 21,82

21 30,91 40 30,91 21,82

22 30,91 34,55 30,91 18,18

23 58,18 54,55 69,09 54,55

24 58,18 54,55 67,27 54,55

25 50,91 54,55 67,27 54,55

26 50,91 50,91 65,45 50,91

27 47,27 50,91 65,45 50,91

28 40 47,27 65,45 47,27

Page 142: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

126

29 40 47,27 61,82 47,27

30 40 45,45 61,82 45,45

31 40 43,64 58,18 43,64

32 36,36 41,82 58,18 41,82

33 36,36 40 56,36 40

34 32,73 40 56,36 40

35 29,09 40 54,55 40

36 29,09 34,55 52,73 34,55

37 29,09 32,73 50,91 32,73

38 29,09 32,73 49,09 32,73

39 29,09 29,09 49,09 29,09

40 25,45 29,09 47,27 29,09

41 21,82 27,27 47,27 27,27

42 21,82 25,45 40 25,45

43 21,82 23,64 40 23,64

44 18,18 21,82 34,55 21,82

Total 1843,63 2085,45 2276,35 1652,73

Max 83,64 58,18 83,64 69,09

Min 30,91 18,18 18,18 21,82

Mean 51,73 37,56 40,91 47,39

Median 51,82 38,18 40,00 48,18

Modus 40,00 29,09 40,00 40,00

Varians 159,05 125,93 205,06 167,02

SD 12,61 11,22 14,31 12,92

Keterangan:

A1 : Siswa dengan kecemasan matematika rendah

A2 : Siswa dengan kecemasan matematika tinggi

B1 : Siswa Laki-laki

B2 : Siswa Perempuan

Page 143: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

127

Lampiran 29

Tabel Output Perhitungan Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

A1B1 .143 22 .200* .913 22 .054

A2B1 .168 22 .109 .937 22 .172

A1B2 .121 22 .200* .949 22 .299

A2B2 .113 22 .200* .941 22 .209

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Langkah-langkah perhitungan uji normalitas dengan SPSS Versi 16.00:

1. Buka file data kemampuan pemecahan masalah matematika

2. Pilih menu Analyze

3. Pilih sub menu Descriptive Statistics, klik Explore

4. Masukan semua variabel (KPMM) pada kotak Dipendent List, kemudian

pilih Plots lalu beri ceklist pada kotak Normality plots with test

5. Klik continue

6. Klik OK

Page 144: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

128

Lampiran 30

Tabel Output Uji Homogenitas

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:KPMM

F df1 df2 Sig.

.830 3 84 .481

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent

variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Kecemasan

Langkah-langkah uji homogenitas dengan SPSS Versi 16.00:

1. Masukan data KPMM kedalam 1 kolom

2. Pada kolam A di kolom values beri lebel 1 untuk kecemasan rendah dan 2

untuk kecemasan tinggi

3. Pada kolom B di kolom values beri label 1 untuk laki-laki dan 2 untuk

perempuan

4. Pilih menu Analyze dan klik General Linear Model

5. Klik univariate, masukan KPMM ke dalam Dipendent Variabel, A dan B

kedalam Fixed Factor (s), kemudian klok Options

6. Masukan data A dan B kedalam Display Means for dan pilih Homogenity test

7. Klik Continue

8. Klik OK

Page 145: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

129

Lampiran 31

Tabel Persiapan ANOVA Dua Jalan

No

A1B1 A2B1 A1B2 A2B2

Y1 Y12

Y2 Y22

Y3 Y32

Y4 Y42

1 83,64 6995,65 58,18 3384,912 69,09 4773,43 54,55 2975,70

2 72,73 5289,65 58,18 3384,912 67,27 4525,25 54,55 2975,70

3 69,09 4773,43 50,91 2591,828 67,27 4525,25 54,55 2975,70

4 65,45 4283,70 50,91 2591,828 65,45 4283,70 50,91 2591,83

5 54,55 2975,70 47,27 2234,453 65,45 4283,70 50,91 2591,83

6 54,55 2975,70 40 1600 65,45 4283,70 47,27 2234,45

7 52,73 2780,45 40 1600 61,82 3821,71 47,27 2234,45

8 52,73 2780,45 40 1600 61,82 3821,71 45,45 2065,70

9 49,09 2409,83 40 1600 58,18 3384,91 43,64 1904,45

10 47,27 2234,45 36,36 1322,05 58,18 3384,91 41,82 1748,91

11 45,45 2065,70 36,36 1322,05 56,36 3176,45 40 1600,00

12 45,45 2065,70 32,73 1071,253 56,36 3176,45 40 1600,00

13 43,64 1904,45 29,09 846,2281 54,55 2975,70 40 1600,00

14 40 1600,00 29,09 846,2281 52,73 2780,45 34,55 1193,70

15 40 1600,00 29,09 846,2281 50,91 2591,83 32,73 1071,25

16 38,18 1457,71 29,09 846,2281 49,09 2409,83 32,73 1071,25

17 36,36 1322,05 29,09 846,2281 49,09 2409,83 29,09 846,23

18 36,36 1322,05 25,45 647,7025 47,27 2234,45 29,09 846,23

19 34,55 1193,70 21,82 476,1124 47,27 2234,45 27,27 743,65

20 34,55 1193,70 21,82 476,1124 40 1600,00 25,45 647,70

21 30,91 955,43 21,82 476,1124 40 1600,00 23,64 558,85

22 30,91 955,43 18,18 330,5124 34,55 1193,70 21,82 476,11

Jumlah 1058,2 55134,95 785,44 30940,98 1218,2 69471,4382 867,29 36553,7159

Page 146: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

130

Lampiran 32

Tabel Perhitungan Persiapan ANOVA

STATISTIK A1B1 A2B1 A1B2 A2B2 JUMLAH

n 22 22 22 22 88

∑ 1058,19 785,44 1218,16 867,29 3929,08

∑ 55134,95 30940,98 69471,44 36553,72 192101,09

∑ 4236,49 2899,34 2020,81 2363,17 11519,82

y 48,10 35,70 55,37 39,42 178,59

1. Menghitung jumlah kuadrat (JK)

JK(T) = ∑ Yt2 -

= 192101,09 -

= 192101,09 – 175428,06

= 16673,02

JK(A) = ∑ ∑

=

+

-

= 117767,48 + 62079,92 – 175428,0

= 4419,34

JK(B) = ∑ ∑

=

+

-

= 77249,354 + 98843,221 - 175428,06

= 664,51

JK(AB) = ∑ ∑

=

+

+

+

– 4419,34

– 664,51

= 69,3492545

JK(D) = ∑ ∑

- ∑

) = ∑

= 11519,82139

Page 147: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

131

2. Menentukan derajat kebebasan (db) masing-masing varians

db(T) = nt – 1 = 87

db(A) = na – 1 = 1

db(B) = nb – 1= 1

db(AB) = (na-1) (nb-1) = 1

db(D) = nt – (na) (nb) = 87

3. Menentukan rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK)

RJK(A) = JK(A) : db(A)

= 4419,34

RJK(B) = JK(B) : db(B)

= 664,51

RJK(AB) = JK(AB) : db(AB)

= 69,3492545

RJK(D) = JK(D) : db(D)

= 137,14

4. Menentukan Fo

Fo(A) = RJK(A) : RJK(D)

= 32,22

Fo(B) = RJK(B) : RJK(D)

= 4,85

Fo(AB) = RJK(AB): RJK(D)

= 0,51

5. Menyusun Tabel ANOVA

Sumber Varians JK db RJK F0 Ftabel

Antar A 4419,339823 1 4419,34 32,22 3,95

Antar B 664,51 1 664,51 4,85 3,95

Interaksi AB 69,35 1 69,35 0,51 3,95

Dalam 11519,82 84 137,14

Total 16673,02084 87

Page 148: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

132

6. Mennetukan besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

a) Pengaruh kecemasan matematika

W2 =

=

=

= 0,261899

Hal ini berarti kecemasan matematika dapat menjelaskan 26,19 % variasi

skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

b) Pengaruh gender

W2 =

=

=

= 0,0419

Hal tersebut menunjukan bahwa perbedaan gender dapat menjelaskan

4,19% variasi skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

7. Uji lanjut dengan t-Dunnet

a) Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelompok

A1 dan A2

H0 :

H1 :

b) Perbedaan kemmapuan pemecahan masalah matematika pada kelompok

B1 dan B2

H0 :

H1 :

c) Menentukan t hitung

to (A1 – A2) =

= 4,01

to (B1 – B2) =

= - 1,83

d) Tabel uji lanjut dengan t-Dunnet

Perbandingan Selisih Mean t hitung t tabel Kesimpulan

A1 & A2 14,17 4,01 1,66 Signifikan

B1 & B2 -6,48 -1,83 -1,66 Signifikan

Page 149: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

133

Lampiran 33

Page 150: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

134

Page 151: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

135

Page 152: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

136

Page 153: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

137

Page 154: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

138

Page 155: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

139

Page 156: PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32047/3/... · Uji Lanjut dengan t- ... 4.9 Perhitungan Uji Lanjut t-Dunnet ... 4.6 Contoh Penyelesaian

140

Lampiran 34