pengaruh efektifitas bimbingan manasik haji dan …...lembar pernyataan . saya yang bertanda tangan...
TRANSCRIPT
I
PENGARUH EFEKTIFITAS BIMBINGAN MANASIK
HAJI DAN UMRAH DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS JAMAAH PADA PT.GHINASEPTI TOUR &
TRAVEL DI BANDUNG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Sosial (S.Sos)
Oleh:
Fahrezi Firmansyah
11150530000091
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/ 2020 M
II
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang Bertanda tangan di bawah ini adalah penulis skripsi
yang berjudul “Pengaruh Efektifitas Bimbingan Manasik Haji
dan Umrah dalam Meningkatkan Kualitas Jamaah pada PT
Ghinasepti Tour & Travel Di Bandung “, Dengan ini saya
menyatakan.
1. Skripsi ini merupakan Hasil Karya asli saya yang di
ajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar S1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua Sumber yang saya gunakan dalam penilitian ini
telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan
asli karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari
karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Januari 2020
Fahrezi firmansyah
NIM :11150530000091
III
“PENGARUH EFEKTIFITAS BIMBINGAN MANASIK
HAJI DAN UMRAH DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS JAMAAH PADA PT.GHINASEPTI TOUR &
TRAVEL DI BANDUNG “
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial ( S.Sos )
Oleh :
Fahrezi Firmansyah
NIM : 11150530000091
Di Bawah Bimbingan
Khaeron Sirin, M.A.
NIP. 1975 101 7200501 1 004
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TAHUN AJARAN 2020 M / 1441 H
IV
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Berjudul “ Pengaruh Efektifitas Bimbingan Manasik
Haji dan Umrah dalam Meningkatkan Kualitas Jamaah pada
PT Ghinasepti Tour & Travel Di Bandung” Disusun oleh
Fahrezi firmansyah, 11150530000091 Telah diajukan dalam sidang
Munaqosyah Fakultas Ilmu dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Pada….. Skripsi ini telah di terima sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial ( S.Sos) Pada Fakultas
dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Jakarta, 5 February 2020
Sidang Munaqosyah
Ketua Sidang Sekertaris Sidang
Drs. Sugiharto, M.A Amirudin, M.S i
NIP : 1966 08061 99603 1 001 NIP : 1982 0608 20110 1 003
Anggota
Penguji 1 Penguji II
H. Mulkanasir. BA. S.Pd, M.M. Muhamad Zen, S.Ag, MA
NIP : 1955 0101 198302 1 001 NIP. 1978 0112 201411 1 001
Pembimbing
Khaeron Sirin, M.A.
NIP. 1975 101 7200501 1 004
i
ABSTRAK
Fahrezi Firmansyah (11150530000091), “Pengaruh
Efektifitas Bimbingan Manasik Haji dan Umrah Dalam
Meningkatkan Kualitas Jamaah pada PT. Ghinasepti Tour &
Travel di Bandung ”, Dosen Pembimbing Khaeron Sirin,
M.A.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Efektifitas dan Bimbingan Manasik Haji dan Umrah terhadap
Kualitas Jamaah pada PT. Ghinasepti Tour & Travel. Serta untuk
mengetahui variabel mana yang memiliki pengaruh terhadap
Kualitas Jamaah.
Metode penelitian ini, yaitu penelitian kuantitatif. Yaitu
penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengukuran data. Sampel
pada penelitian ini yaitu jamaah PT. Ghinasepti Tour & Travel
sebanyak 83 responden. Adapun metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis yaitu metode yang
berusaha mencari gambaran seluruh tentang data, peristiwa dan
fakta sebenarnya mengenai objek penelitian. Untuk uji analisis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji
instrumen, uji validitas, asumsi kelasik, hipotesis uji f, uji t dan
uji koefisien determinasi.
Berdasarkan hasil uji hepotesis, Terdapat pengaruh yang
signifikan antara Efektifitas dan Bimbingan Manasik Haji dan
Umrah secara bersama – sama terhadap Kualitas Jamaah dengan
nilai F hitung sebear 0.571 > 0.02 F tabel dan nilai
signifikansinya 0.000 < 0.05, sehingga hipotesisnya adalah
terdapat pengaruh yang signifikan antara variable Efektifitas dan
Bimbingan Manasik Haji dan Umrah secara bersama-sama
terhadap variabel Kualitas Jamaah pada PT. Ghinasepti Tour &
Travel. Berjalan efektif, dan dengan adanya bimbingan manasik
membuat kualitas pengetahuan dan kualitas ibadah jamaah
sendiri lebih meningkat dari sebelumnya, sehingga dapat
menjadikan individu yang lebih baik lagi. Kata Kunci :
Efektifitas, Bimbingan Manasik Haji dan Umrah, Kualitas
Jamaah
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang senantiasa
mencurahkan rahmat dan karunia Nya sehingga kita semua masih
diberi nikmat rizki, nikmat ibadah, dan nikmat sehat. Shalawat
serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, beserta seluruh umatnya.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Efektifitas Bimbingan Manasik Haji dan Umrah Dalam
Meningkatkan Kualitas Jamaah pada PT. Ghinasepti Tour &
Travel di Bandung”.
Dalam penulisan skripsi ini, saya sebagai penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang membantu kelancaran hingga terselesaikannya skripsi
ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Suparto M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi
2. Ibu Dr. Siti Napsiah sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik,
Bapak Dr. Sihabudin Noor, M.Ag sebagai Wakil Dekan
Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. Cecep Castrawijaya,
MA. Sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, serta
Alumni dan Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Drs. Sugiharto, MA sebagai Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah dan Bapak Amirudin M.Si sebagai Sekretaris Jurusan
Manajemen Dakwah
iii
4. Bapak Amirudin, M.SI, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen
Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan ibu
Dra. Jundah Sulaiman, MA. Selaku dosen Pembimbing
Akademik.
5. Bapak Khaeron Sirin M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan motivasi dan membimbing saya dari
awal hingga akhir kepenulisan
6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Staff Tata Usaha dan Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Seluruh staff yang bekerja di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Bapak H. Bisma Banyu setya dan Bapak Yusuf Ali serta staff
PT. Ghinasepti Tour & Travel yang telah mengizinkan saya
untuk magang dan penelitian
10. Kedua orang tua ayahanda Carya Suryadi dan ibunda Ida
Yuliani beserta keluarga saya yang selalu mensupport untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman Manajemen Dakwah angkatan 2015, khususnya
Konsentrasi Manajemen Haji Umrah 2015, yang telah
memberikan pengalaman belajar dalam kehidupan selama di
dunia perkuliahan.
iv
Penulis menyadari bahwa skirpsi ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis perlu kritik dan saran yang
membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap kepada pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelasaian skripsi ini mendapatkan
balasan kebaikan dari Allah SWT
Jakarta, 5 Februari 2020
Fahrezi Firmansyah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... ix
BAB I ................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ............................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 9
BAB II ................................................................................................ 10
LANDASAN TEORI......................................................................... 10
A. Efektifitas ............................................................................... 10
1. Pengertian Efektifitas .......................................................... 10
2. Tolok Ukur dan Rumusan Efektifitas .................................. 12
3. Jenis Efektifitas ................................................................... 13
B. Bimbingan Manasik Haji dan Umrah ................................. 17
1. Pengertian Bimbingan ......................................................... 17
2. Pengertian Manasik Haji ..................................................... 19
3. Bentuk dan Metode Bimbingan Manasik Haji ..................... 21
C. Kualitas Jamaah .................................................................... 24
1. Pengertian Kualitas Jamaah ................................................. 24
2. Pengertian Jamaah ............................................................... 28
C. Kerangka Pemikiran ............................................................... 29
D. Hipotesis ................................................................................. 30
vi
E. Sistematika Penulisan ........................................................... 31
BAB III .............................................................................................. 33
METODE PENELITIAN ................................................................. 33
A. Populasi dan Sampel ............................................................. 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 34
C. Sumber Data .......................................................................... 34
D. Instrumen Penelitian ............................................................. 35
E. Definisi Operasional Variabel .............................................. 37
Definisi Variabel Oprasional ............................................................ 38
Efektifitas, Bimbingan Manasik, dan Kualitas Jamaah ................. 38
F. Teknik Pengolahan Data....................................................... 43
G. Teknik Analisis Data ............................................................. 44
BAB IV ............................................................................................... 51
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ............................. 51
A. DESKRIPTIF DATA RESPONDEN PENELITIAN ......... 51
B. HASIL UJI INSTRUMEN .................................................... 54
C. Pengujian Kualitas Data ....................................................... 56
1. Uji Validitas dan Reabilitas .............................................. 56
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 56
D. Pengujian Hipotesis ............................................................... 58
BAB V ................................................................................................ 61
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 61
A. KESIMPULAN ...................................................................... 61
B. SARAN ................................................................................... 63
C. Kepada Peneliti Selanjutnya ................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 65
LAMPIRAN ...................................................................................... 70
Sejarah Singkat PT Ghinasepti Tour & Travel ...................... 70
1. Visi, Misi dan Tujuan PT. Ghinasepti Tour & Travel ... 71
2. Struktur Organisasi PT. Ghinasepti Tour & Travel ...... 71
vii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 ......................................................................... 30
2. Gambar 4.2………………………………………………..51
3. Gambar 4.3………………………………………………..52
4. Gambar 4.4………………………………………………..53
5. Gambar 5.5………………………………………………..62
viii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 ............................................................................ 38
2. Tabel 3.2 ............................................................................ 45
3. Tabel 4.3 ............................................................................ 54
4. Tabel 4.4 ............................................................................ 54
5. Tabel 4.5 ............................................................................ 55
6. Tabel 4.6 ............................................................................ 56
7. Tabel 4.7 ............................................................................ 57
8. Tabel 4.8 ............................................................................ 58
9. Tabel 4.9 ............................................................................ 59
10. Tabel 4.10 .......................................................................... 40
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Biografi Ghinasepti Tour & Travel
2. Output IBM SPSS STATISTIC 20
3. Kuesioner Penelitian
4. Surat izin Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memeriahkan Kabah setiap tahun dengan haji dan
umroh merupakan fardhu khifayah bagi orang yang mampu,
baik yang sudah melakukan kewajiban haji maupun umrah
yang belum menunaikannya. Jika ada sebagian orang yang
melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban tersebut dari
yang lain. Namun, jika tidak ada seorang pun yang
melaksanakannya, maka mereka berdosa dan bisa diperangi
sebagai halnya orang yang meninggalkan shalat, zakat, dan
kewajiban-kewajiban sejenisnya. 1
Umar Ibn Khattab juga pernah berkeinginan
menugaskan dan mewajibkan sejumlah orang dari kalangan
kaum muslimin untuk menunaikan haji setiap tahuan agar
kaum muslimin tidak ketinggalan mengerjakan ritual ini dan
menyegerakan diri menjalankannya. Hal ini menunjukan
bahwa haji harus digelar setiap tahun. Dan jika diabaikan,
maka hal itu akan membuahkan penindakan keras dengan
senjata sebagaimana halnya orang yang meninggalkan shalat,
zakat, atau adzan, sebab adzan adalah fardhu kifayah yang jika
1 Kementrian Agama RI, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji
dan Umrah, Deasin Program, (Jakarta : Kemenag,2010),h.13
2
diabaikan oleh penduduk suatu wilayah (ahl al-balad), mereka
akan ditindak tegas karenanya.2
Menunaikan rukun Islam yang kelima ke Tanah Suci
Makkah merupakan kewajiban segenap umat Islam, ibadah
yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah ini juga sangat
membutuhkan persiapan. Mulai dari kehalalan materi,
kekuatan mental dan fisik, serta keikhlasan pelaksanaannya
ketika menunaikan rukun-rukunnya, seperti: thawaf, sa’i, dan
wukuf. Kewajiban ini didasarkan kepada firman Allah Swt
yang berbunyi:
Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya)
maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi
amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah;
Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali
Imran: 3 : 97)
Penyelenggara bimbingan manasik haji dan umroh
merupakan bagian dari pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan terhadap jamaah yang menjadi salah satu tugas
pemerintah sebagai amanat Undang-undang Nomor 13 Tahun
2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji. Secara mandiri
2 Sumuran Harahap, Latif Hasan dan Nadjam Ahmad, Manejemen
Haji (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003) h. 17
3
perlu meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta wawasan
tentang ibadah haji dari berbagai aspeknya sehingga
memperoleh haji mabrur yang tercermin dalam perilaku
sehari-hari.3
Melaksanakan ibadah baik dan benar, maka seseorang
harus mengerti dan memahami cara cara pelaksanaannya,
tujuannya, dan kandungan makna yang terdapat dalam ibadah
haji tersebut. Inilah yang kemudian disebut dengan ilmu
mansik haji. Apalagi ibadah haji itu hukumnya wajib bagi
yang telah memenuhi syarat-syarat wajib haji, maka ia harus
memenuhi ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan ibadah haji. Agar hajinya diterima oleh
Allah Swt. Mengingat betapa pentingnya ilmu manasik haji ini
bagi calon jamaah haji, maka mempelajari ilmu manasik haji
hukumnya wajib.
Setiap jamaah pasti mendambakan hajinya akan menjadi
mabrur, untuk menuju kearah kemabruran tidak akan tercapai
manakala tidak didukung pemahaman haji terhadap manasik
dan ibadah lainnya serta dapat melaksanakannya sesuai
tuntunan ajaran agama Islam, hal ini menjadi persyaratan
kesempurnaan ibadah haji untuk memperoleh haji mabrur.
Oleh karana itu, diperlukan pembelajaran praktek haji atau
biasa disebut dengan bimbingan manasik haji.
Bimbingan manasik haji yang diberikan kepada calon
jamaah haji sangatlah penting, karna dengan melalui
3 Sri Ilham Lubis, Manajemen penyelanggaraan Haji Indonesia,
(Jakarta: Cetakan Pertama, 2016),h.3
4
pendidikan dan pelatihan jamaah haji dapat memperoleh
pengetahuan, keterampilan, serta memahami materi manasik
haji. Tujuan dari bimbingan ibadah haji adalah meningkatkan
ilmu pengetahuan khususnya tentang tata cara pelaksanaan
ibadah haji. Beberapa masalah yang sering dihadapi oleh calon
jamaah haji dalam proses bimbingan serta sebagai penghambat
keberhasilan tujuan bimbingan secara efektif adalah latar
belakang calon jamaah haji yang beragam terutama
pendidikan, menurut data yang diperoleh lebih dari 50%
berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan terhadap jamaah yang
tidak bisa berbahasa Indonesia dan tidak bisa untuk baca tulis.
Mempelajari dan memahami ilmu manasik merupakan
kewajiban umat Islam, dan lebih wajib lagi bagi umat Islam
yang telah memiliki kemampuan untuk melaksanakan haji dan
umrah atau telah berniat untuk haji. Setiap individu yang akan
melaksanakan ibadah haji maupun umroh dituntun untuk
mengetahui ilmu yang benar tentang manasik dari ulama-
ulama yang dipercaya. Sebab orang yang ingin melaksanakan
ibadah haji tanpa ilmu maka ibadahnya akan sia-sia, dan
hajinya dinilai sekedar wisata, bukan ibadah karna Allah Swt.4
Travel dibentuk oleh pihak swasta dengan tujuan
utamanya untuk mendapatkan profit dan membantu serta
membimbing calon jamaah haji maupun umrah. Selain itu,
fungsi dari dibentuknya Travel haji dan umrah ini adalah
sebagai mitra perintah untuk membantu Kementerian Agama
4 Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal, Penyelenggaraan
Ibadah Haji dan Umroh, (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2008), h. 362
5
yang tugasnya yaitu membimbing calon jamaah haji dalam
pelaksanaan proses bimbingan ibadah saja, baik secara teori
maupun praktik.
Keberhasilan Travel dapat dilihat dari aspek kualitas
jamaah, hal ini dapat terlihat seberapa besar penilaian jamaah
atas kinerja yang diberikan oleh Travel tersebut. Dalam
kondisi persaingan pasar yang ketat seperti saat ini, hal
utama yang harus diprioritaskan adalah kualitas jamaah yang
membuat Travel mampu bersaing dan berbeda dari yang lain.
Kualitas jamaah akan ditentukan oleh kualitas
bimbingan manasik yang efektif diberikan oleh Travel sesuai
dengan kehendak atau harapan jamaah. Kualitas jamaah juga
dapat membentuk persepsi dan selanjutnya dapat
memposisikan produk perusahaan di mata pelanggan.5
Sesuai dengan Undang-undang Tahun 2008 Pasal 6
menyebutkan bahwa, Pemerintah wajib memberikan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang pada praktiknya
yakni menyediakan pembinaan bimbingan manasik haji,
pelayanan akomodasi, transportasi, konsumsi, serta pelayanan
kesehatan, perlindungan berupa jaminan keselamatan dan
kenyamanan selama melaksanakan Ibadah Haji.
Menciptakan efektifitas dalam bimbingan manasik yang
terbaik kepada masyarakat dalam PT.Ghinasepti Tour &
Travel pada akhirnya akan mencapai manasik yang unik dari
lembaga yang lain terdapat enam kali manasik yaitu:
5 Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta Umrah,
(Jakarta: Mitra Abadi Press,2008), h.101
6
1. Fiqih ibadah, memahami tatacara beribadah yang baik
dan benar.
2. Sejarah dan keutamaan kota suci Makkah dan Madinah
3. Adab-adab selama perjalan umrah ketika berada di kota
suci.
4. Motivasi Ibadah, pemantapan hati yang ikhlas dan
diniatkan untuk kesempurnaan ibadah sepenuhnya.
5. Teknis perjalanan umrah
6. Review & pemantapan, mengulang kembali semua
meteri yang telah disampaikan oleh para pembimbing
PT. Ghinasepti Tour & Travel
Terlaksananya keenam tujuan tersebut tergantung pada
strategi dan kebijakan manajemen yang dikembangkan,
kemampuan adaptasi dan berkembang seirama dengan
lingkungan yang senantiasa berubah, serta konsistensi dalam
manajemen terapan secara menyeluruh.6
Tujuan dalam bimbingan manasik adalah supaya
jamaah yang niat berangkat menunaikan ibadah haji mersa
aman, tertib dan sah. Tertib dalam arti melaksanakan dan
memenuhi syarat, rukun wajib sesuai dengan tuntunan
agama. Sah dalam arti tidak ada kekurangan dalam
menjalankan ibadah manasik.7
Jadi manasik merupakan tata cara pelaksanaan ibadah
haji atau umrah sesuai dengan rukun dan syaratnya, dan
6 Wawancara Pribadi Bersama Direktur Operasional Bapak Yusuf
Ali,25 Desember 2019,Rabu pukul 13.00 WIB.
7 Ahmad, Manajemen Haji, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), h. 17
7
merupakan hak yang tidak bisa diabaikan bagi seorang
muslim yang hendak melaksanakan ibadah haji ke tanah suci,
dilakukan sebelum perjalanan haji baik itu manasik yang
diberikan oleh pemerintah (Kacamatan/Kota) maupun
lembaga swasta. Dengan mengikuti manasik, setiap calon
jamaah haji akan mendapatkan pengetahuan tata cara
beribadah haji yang sesuai dengan ajaran Rasulullah.8
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis
tertarik untuk mengangkat judul skripsi “Pengaruh
Efektifitas Bimbingan Manasik Haji Dan Umrah Terhadap
Kualitas Jamaah Di PT.Ghinasepti Tour & Travel Di
Bandung”
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas,
maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas.
Penelitian ini difokuskan mengenai efektifitas bimbingan
manasik haji dan umroh dalam meningkatkan kualitas
jamaah di PT. Ghinasepti Tour & Travel Bandung, yaitu
hal-hal yang menyangkut segala kegiatan dan proses
pelaksanaan yang dilakukan.
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
8 Dedelmadudin, Mengenal Haji, (Jakarta: PT. Mitra Aksara Panaitan,
2011) h. 18
8
a. Luas lingkup hanya meliputi informasi seputar
efektifitas, bimbingan manasik, dan kualitas jamaah
umrah pada tahun 2019.
b. Informasi yang disajikan yaitu: efektifitas, bimbingan
manasik terhadap kualitas jama’ah umrah pada tahun
2019.
2. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah dalam melakukan penulisan,
maka penulis membuat perumusan masalah agar arah dan
tujuan penulisan ini jelas adanya. Maka dapat dirumuskan
menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Apakah efektifitas bimbingan manasik haji dan umroh
berpengaruh terhadap kualitas jamaah pada PT.
Ghinasepti Tour & Travel?
b. Apakah variabel efektifitas dan bimbingan manasik
secara simultan berpengaruh tehadap kualitas jamaah
di PT. Ghinasepti Tour & Travel?
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka
tujuan penulisan ini secara umum adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh evektifitas bimbingan
manasik haji dan umroh terhadap kualitas jamaah di
PT. Ghinasepti Tours & Travel .
b. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh
terhadap tingkat kualitas jamaah di PT. Ghinasepti
Tour & Travel.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan khususnya pada jurusan
Manajemen Dakwah dan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi dan memberikan kontribusi
sebagai ilmu pengetahuan pada umumnya
khususnya dalam efektifitas bimbingan manasik haji
dan umroh dalam meningkatkan kualitas jamaah.
b. Manfaat Praktisi
Penelitian ini diharapkan sebagai pertimbangan bagi
perusahaan untuk meningkatkan pendapat di masa
mendatang dengan meningkatkan kepuasan jamaah
terhadap bimbingan manasik haji dan umroh di PT.
Ghinasepti Tour & Travel.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efektifitas
1. Pengertian Efektifitas
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa efektifitas yang berarti ada pengaruhnya,
akibatnya, manjur, atau mujarab. Jadi efektifitas
mengandung arti keberpengaruhan atau keberhasilan
setelah melakukan sesuatu. Efektifitas merupakan
kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara
atau peralatan yang tepat.1
Menurut Sarmon, efektifitas dilakukan untuk menemukan
bukti yang kuat agar dapat menyelesaikan masalah dan
memberi gambaran yang akurat tentang banyak faktor
dalam sekolah yang berkaiatan dengan murid (Tony Bush
& Maruane Coleman). Efektifitas menunjukan tingkat
tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif
jika usaha itu mencapainya.2 Dari pengertian-pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah
keberhasilan tujuan melalui rencana yang telah disusun
sebelumnya.
Kata efektifitas berasal dari bahasa Inggris yaitu
effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik.
1T.Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta : BPPE, 2003),h.103
2 Shadil, ensikiopedia, Bahasa Indonesia ( Jakarta : PT Ichtiar Baru
Van Hoeve), h. 833
11
Sedangkan efektif menurut kamus besar Bahasa Indonesia
adalah ada efeknya, manjur atau mujarab, dapat membawa
hasil, berhasil guna dan mulai berlaku. Sementara itu
efektifitas memiliki pengertian keefektifan adalah keadaan
berpengaruh, kemanjuran, keberhasilan dan hal mulai
berlaku.3 Kamus ilmiah popular mendefinisikan efektifitas
sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atu menunjang
tujuan. Pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno
Handayaningrat S4. yang menyatakan bahwa “Efeketifitas
adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya”. Hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat yang
menjelaskan bahwa “Efektifitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan
waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase
target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai
efektifitas, dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh
manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan
terlebih dahulu. Yang mana mencapai tujuan secara tepat
atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian
alternatf. Atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
3 Hidayat, Efektifitas dalam Kinerja Karyawan (Yogyakarta: Gajah
Mada University Press,1986),h.30 4 Handayaningrat, Soewarno, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen (Jakarta: Haji Masagung), h.16
12
beberapa pilihan lainnya. Efektifitas juga bisa diartikan
sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditentukan, maka cara tersebut
adalah benar atau efektif
2. Tolok Ukur dan Rumusan Efektifitas
Dalam melihat beberapa definisi mengenai
efektifitas di atas, maka dalam rangka mencapai
efektifitas haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun ukuran
sebagai berikut:5
a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa
kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti
target tercapai sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
b. Ekonomis, yaitu untuk menyebutkan bahwa di dalam
usaha pencapaian efektifitas maka biaya tenaga kerja,
material, peralatan, waktu, ruangan dan lain lain telah
dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak
adanya pemborosan serta penyelewengan.
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni
untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja
sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-
tepatnya haruslah dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
5 Sujadi F .X, Organisasi dan Manajemen, ( Jakarta :cv Masagung,
1990), h 36-39
13
d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja
dibagi berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan
kerja dan waktu yang tersedia.
e. Rasionalis wewenang dan tanggungjawab, artinya
wewenang harus seimbang dengan tanggungjawab,
harus dihindari adanya dominasi oleh salah satu pihak
atas pihak lainnya.
f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk menegaskan
bahwa kegiatan kerja adalah kegiatan yang praktis,
maka target efektif dan ekonomis pekasanaan kerja
yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan
kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan
operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.
3. Jenis Efektifitas
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa efektifitas merupakan ketepat gunaan
suatu program untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Adapun jenis-jenis pendekatan yang digunakan dalam
penelitian efektifitas untuk menilai efektifitas program.
Tayibnafis dalam Ali Muhidin menjelaskan berbagai
pendektan evaluasi. Pendekatan pendekatan tersebut
yaitu: 6
6 Ali Muhidin, Sambas, Konsep Efektivitas Pembelajaran,(Jakarta:
Manajemen Education, 2009)
14
a. Pendekatan eksperimental
b. Pendekaatan yang berorientasi pada tujuan
c. Pendekatan yang berfokus pada keputusan
d. Pendekatan yang berorientasi pada pemakai
e. Pendekatan yang responsive
Pendekatan eksperimental ini berasal dari kontrol
eksperimen. Tujuannya untuk memperoleh kesimpulan
yang bersifat umum tentang dampak suatu program
tertentu dengan mengontrol sebanyak-banyaknya faktor
dan mengisolasi pengaruh program.
Pendekatan berorientasi pada tujuan ini memakai tujuan
program sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan.
Dan dapat memberi petunjuk kepada pengembang
program, menjelaskan hubungan antara kegiatan khusus
yang ditawarkan dengan hasil yang akan dicapai.
Pendekatan berfokus pada keputusan ini menekankan
pada peranan informasi yang sistematik untuk pengelola
program dalam menjalankan tugasnya. Sesuai dengan
pandangan ini informasi akan amat berguna apabila dapat
membantu para pengelola program membuat keputusan.
Pendekatan berorientasi pada pemakai ini
memfokuskan pada masalah utilisasi efektifitas dengan
penekanan pada perluasan pemakaian informasi. Tujuan
utamanya adalah pemakaian informasi yang potensial.
Efektifitas dalam hal ini menyadari sejumlah elemen yang
cenderung akan mempengaruhi kegunaan seperti cara-
cara pendekatan dengan klien, kepekaan, faktor kondisi,
15
situasi seperti kondisi yang telah ada keadaan organisasi
dengan pengaruh masyarakat, serta situasi dimana
dilakukan dan dilaporkan.
Pendekatan responsif menekankan bahwa efektifitas yang
berarti adalah efektifitas yang mencari pengertian suatu
isu dari berbagai sudut pandang semua orang yang
terlibat, berminat, dan berkepentingan dengan program.
Efektifitas menghindari satu jawaban untuk suatu
program yang diperoleh dengan memakai tes, kuesioner,
atau analisis statistik, sebab setiap orang yang dipengaruhi
oleh program merasakannya secara unik..
4. Manfaat dan Tujuan
Tujuan efektifitas adalah untuk memahami ihwal
program melalui berbagai sudut pandang yang berbeda.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka efektifitas
adalah menggambarkan seluruh siklus input, proses dan
output yang mengacau pada hasil guna dari pada suatu
organisasi, program atau kegiatan yang menyatakan
sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah
dicapai, serta ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi
mencapai tujuannya dan mencapai target-targetnya.
Memperlihatkan pendapat para ahli di atas, bahwa konsep
efektifitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang
dimiliki walaupun tujuan akhir dari efektifitas adalah
pencapaian tujuan. Menurut pendapat Gibson Ivancevich
16
Donnelly7, menyebutkan bahwa ukuran efektifitas
organisasi, sebagai berikut:
a. Produksi adalah merupakan organisasi untuk
memproduksi jumlah dan mutu output sesuai dengan
permintaan lingkungan.
b. Efesien adalah merupakan perbandingan (ratio) antara
output dengan input.
c. Kepuasan adalah merupakan untuk menunjukan tingkat
dimana organisasi dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat.
d. Keunggualan adalah tingkat dimana organisasi dapat
dan benar-benar tanggap terhadap perubahan internal
dan eksternal.
e. Pengembangan adalah merupakan mengukur
kemampuan organisasi untuk meningkatkan
kapasitasnya dalam menghadapi tuntutan masyarakat.
Berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai
dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan
harus mampu menjembatani tujuan dengan usaha-
usaha pelaksanaan kegiatan operasional. Masih perlu
dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang
tepat sebab apabila tidak, para pelaksana akan kurang
memiliki pedoman bertindak dan bekerja. Salah satu
indikator efektifitas organisasi adalah kemampuan
7 Gibson, James L dan John M. ivan ceviche; Penerjemah, Djarkasih,
Organisasi dan Manajemen, (Edisi 4, Jakarta : Erlangga,1994), h.27
17
bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana
yang tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi
Bagaimanapun baiknya suatu program apabila
tidak dilaksanakan secara efektif dan efesien maka
organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya,
karena dengan pelaksanaan organisasi semakin
didekatkan pada tujuannya. Mengingat sifat manusia
yang tidak sempurna maka efektifitas organisasi
menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan
pengadilan.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan para
ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa tolak ukur
efektifitas setidaknya ada lima komponen yang harus
di penuhi yaitu tepat guna, ekonomis, akuntabilitas,
tanggung jawab, dan ketepatan waktu, dengan lima
komponen tesebut kita bisa mengukur efektif atau tidak
suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
B. Bimbingan Manasik Haji dan Umrah
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan manasik haji terdiri dari tiga suku kata,
yaitu Bimbingan, Manasik, dan Haji. Menurut Kamus
Besar Indonesia, Bimbingan adalah petunjuk (penjelasan)
cara mengerjakan sesuatu. Berdasarkan pasal 27 Peraturan
Pemerintah Nomor 29/90. Bimbingan merupakan bantuan
18
yang diberikan dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan, dan merencanakan hal ke depan.8
Bimbingan merupakan pertolongan yang diberikan
oleh seseorang yang telah dipersiapkan (dengan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan-keterampilan
tertentu yang diperlukan dalam menolong) kepada orang
lain yang memerlukan pertolongan, atau lebih tepatnya
yang merasa memerlukan pertolongan dari pihak penolong.
Oleh karna itu maka situasi membimbing selalu merupakan
situasi menolong, dan hubungan antara pembimbing, dan
yang dibimbing merupakan hubungan menolong.9
Bimbingan juga merupakan layanan yang bersifat
profesional yang diberikan oleh para konselor yang
memiliki latar belakang pendidikan dan keahliannya
masing-masing. “Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan oleh konselor yang memiliki kompetensi
(profesional) kepada individu atau kelompok dari berbagai
usia, untuk membantu mereka mengarahkan kehidupannya,
mengembangkan pandangan hidupnya, menentukan
keputusan bagi dirinya, dan memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya.10
Untuk menjamin keberhasilan pertolongan atau
bantuan yang diberikan, pembimbing perlu memikirkan
8 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling di sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), h.35
9 Kartini Kartono, Bimbingan dan dasar dasar pelaksanaanya,
(Jakarta : CV. Rajawali, 1985), h.9
10 Nana Saodih Sukmadinata, Bimbingan dan Konseling dalam
praktek, (Bandung : MAESTRO,2007),h.8
19
dengan penuh tanggung jawab dari mulai cara maupun isi
serta bentuk pembinaannya. Oleh karenanya, pembinaan
dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
pengalaman sangat perlu dimiliki pembimbing, juga sifat-
sifat tertentu seperti keramahan, perhatian, sifat dapat
dipercaya, sifat ulet dan tekun, serta sabar, akan sangat
membantu keberhasilan di dalam proses membimbing.11
Dari berbagai definisi serta pemaparan di atas,
penulis mengambil kesimpulan bahwa bimbingan
merupakan bantuan atau pertolongan dari seseorang
(Pembimbing) yang memiliki keahlian, kompetensi maupun
pengalaman yang berbentuk suatu arahan-arahan, kepada
individu ataupun kelompok dengan tujuan agar tiap-tiap
individu atau kelompok tersebut dapat mudah mengerjakan
tugas-tugasnya maupun menyelesaikan berbagai macam
permasalahannya.
2. Pengertian Manasik Haji
Manasik Haji merupakan Kamus Istilah Haji
Umrah adalah tata carapelaksanaan ibadah haji. Atau hal-
hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji:
Melaksanakan ihram dari miqat yang telah ditentukan,
thawaf, saí, wukuf di padang arafah, mabit di mudzdalifah,
melempar jumrah dan lain sebagainya.12 Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahas Indonesia, manasik haji
11 Kartini Kartono, Bimbingan dan dasar dasar pelaksanaanya,
(Jakarta : CV. Rajawali, 1985), h.9
12 Sumuran Harahap, Latif Hasan dan Nadjam Ahmad, Manejemen
Haji (Jakarta: Zikrul Hakim, 2003) h. 362
20
adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji yang sesuai
dengan rukun-rukunnya (biasanya menggunakan ka’bah
tiruan dsb).13
Pada dasarnya, manasik merupakan bimbingan
dan latihan untuk pelaksanaan haji, yang umumnya
berlangsung sekitar 8-12 minggu sebelum keberangkatan.
Semua informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
ibadah haji akan diberikan pada saat manasik ini, dan
dipandu oleh ustad atau ustadzah yang memiliki
kompetensi dan pengalaman di bidang haji. Tujuan dari
manasik ini adalah untuk menjadi pedoman jamaah haji
dalam melaksanakan manasik sesuai dengan alur gerak dan
tempat kegiatan haji yang tentunya sesuai dengan syariat-
syariat Islam.14 Jadi, manasik haji adalah tata cara dalam
pekasanaan ibadah haji, yang dilakukan sebelum
keberangkatan ibadah haji, sebagai tuntunan maupun
pedoman untuk calon jamaah haji dalam melaksanakan
ibadah haji sesuai dengan syariat Islam.
Sedangkan pengertian Haji menurut Kamus Istilah
Haji Umrah adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk
melakukan beberapa amalan antara lain: Wukuf, Thawaf,
Sa’i dan amalan-amalan lainnya pada masa tertentu, demi
untuk memenuhi panggilan Allah Swt. Dan mengharapkan
13 Pusat Bahasa Depeartemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi ketiga,(Jakarta : Balai Pustaka,2005) h.709
14 Mudatsir Muslim, Panduan Lengkap Ibadah Haji dan
Umarah,(Surakarta : PT.Borobudur Inspira Nusantara, 2013),h.47
21
ridho-Nya. Haji merupakan salah satu dari rukun Islam
yang ke lima, yang diwajibkan atas setiap orang Islam satu
kali dalam seumur hidup bagi yang mampu (istitha’ah).15
3. Bentuk dan Metode Bimbingan Manasik Haji
Bentuk bimbingan manasik yang diberikan oleh
Kementerian Agama terbagi kedalam 2 sistem yaitu
kelompok dilaksanakan di kecamatan oleh KUA
kecamatan. Sistem bimbingan masal dilaksanakan di
kabupaten/kota oleh kantor kementerian agama
kabupaten/kota.
a. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok adalah bimbingan manasik haji
yang diberikan kepada calon haji secara berkelompok.
Bimbingan kelompok ini merupakan kelompok besar
(rombongan) yang beranggotakan 45 orang yang dibagi
lagi menjadi 4 kelompok kecil (regu) yang masing-
masing beranggotakan 11 orang ditambah 1 orang ketua
rombongan.16 Bimbingan kelompok yang dilaksanakan
KUA Kecamatan dilakukan dalam tujuh kali pertemuan
dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab maupun
simulasi.17
b. Bimbingan Massal
15 Sumuran Harahap, Latif Hasan dan Nadjam Ahmad, Manejemen
Haji…… h.210
16 Sumuran Harahap, Latif Hasan dan Nadjam Ahmad, Manejemen
Haji…….h. 128 17 Kementerian Agama RI, Penyelenggarahaji dan Umrah, (Jakarta:
Kemenag, 2012), h.17
22
Bimbingan masal merupakan bimbingan secara masal
tentang tata cara perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji
kepada seluruh calon jamaah haji yang telah resmi
mendaftar di Kementerian Agama Kabupaten/Kota
tertentu.18 Metode yang digunakan pada bimbingan
masal ini adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi,
tidak menggunakan metode simulasi dikarenakan
bimbingan masal ini dilakukan secara umum yang
dilakukan oleh Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Metode yang digunakan dalam bimbingan manasik
adalah metode ceramah, tanya jawab (problem solving),
diskusi dan simulasi:
a) Metode ceramah
Merupakan penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada kelompok pendengar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
relatif besar.19 Metode ini memang menjadi metode
utama yang digunakan dalam pemberian materi manasik
haji.
b) Metode diskusi
Merupakan proses pelibatan dua orang peserta atau lebih
untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau
saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan
masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara
18 Sumuran Harahap, Latif Hasan dan Nadjam Ahmad, Manejemen
Haji…… h. 127
19 Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran,(Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,2012),h.21
23
mereka serta merupakan pembelajaran yang bersifat
interaktif.20 Metode ini dinilai baik dalam manasik
dikarenakan membuka pemikiran calon jamaah sehingga
lebih aktif dan tiap manasik, beberapa
pembimbing/ustad selalu berusaha untuk berkeliling
diantara jamaah dalam rangka membuat manasik lebih
hidup walaupun calon jamaah duduk di belakang.
c) Metode tanya-jawab
Metode tanya-jawab digunakan sebagai alat ukur sejauh
mana calon jamaah memahami isi materi manasik haji,
metode ini dilakukan setiap pemberian
materi/penceramah selesai memeberikan materinya. Dan
metode ini diharapkan dapat membantu meningkatkan
keaktifan calon jamaah haji. Diharapkan metode ini
mampu manjawab seluruh persoalan yang ada dalam
benak calon jamaah haji sebelum keberangkatan.
d) Metode simulasi
Simulasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk
tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.21
Metode simulasi ini digunakan untuk menggambarkan
situasi dan kondisi yang ada dilapangan, yang membuat
calon jamaah haji mempunyai gambaran tentang
20 Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran,(Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,2012),h.27
21 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi ketiga,(Jakarta : Balai Pustaka,
2005),h.758
24
pelaksanaan ibadah haji. Metode ini dinilai sangat
efektif dikarenakan memberikan visualisasi atau
gambaran mengenai peta perjalanan ibadah haji.
Dari definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa
bimbingan manasik adalah upaya pemberian arahan,
petunjuk, pedoman, serta bimbingan manasik kepada
calon jamaah dengan materi yang disampaikan yang
sesuai dengan prosedur PT.Ghinasepti Travel & Tour
yaitu, manasik enam kali petemuan sebelum
keberangkatan menuju ibadah umrah.
C. Kualitas Jamaah
1. Pengertian Kualitas Jamaah
Menurut Goetsh dan Davis dalam Tjiptono22,
kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Kualitas dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI)
adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat
sesuatu.
Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari
suatu produk atau jasa yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau yang tersirat.23 Menurut Vincent
Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi
22 Tjiptonno, Manajemen Jasa, Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi,
2006.
23 Sunyoto, Danang dan Fathonah Eka Susanti, Manajemen
Pemasaran Jasa (Jakarta, PT. Buku Seru, 2015), 84.
25
keinginan atau kebutuhan pelanggan. Sedangkan dari
sudut pandang konsumen kualitas adalah nilai atau
kecocokan untuk digunakan. Dalam arti kualitas memang
lebih banyak dilihat dari sudut pandang konsumen,
karena perusahaan yang menyadari bahwa kelangsungan
hidup perusahaan tergantung dari konsumen. Sedemikian
arti kesetiaan seseorang konsumen bagi perusahaan,
maka sudah tepat apabila konsumen ditempatkan pada
posisi paling utama untuk dipuaskan.
Kualitas Jamaah merupakan aset organisasi yang
sangat vital karena itu keberadaannya dalam organisasi
tidak bisa digantikan oleh jamaah lainnya. Betapapun
modern teknoligi yang digunakan atau sebeberapa
banyak dana yang disiapkan, namun tanpa dukungan
jamaah yang memiliki kemampuan profesional,
semuanya tidak bermakna.24
Dari hal tersebut kita tidak dapat disangkal bahwa
tenaga manusia tau jamaah merupakan sumber terpenting
yang dimiliki oleh suatu travel. Karna sifatnya sebagai
sumber terpenting, logis apabila dalam rangka
peningkatan efisiensi kerja, perhatian utama ditunjukan
juga kepada peningkatan efisinsi kerja, perhatian utama
ditunjukan juga kepada sumber ini, sorortan perhatian
tidak boleh hanya ditunjukan kepada pemanfaatannya
24 Hamriani, Manajemen Dakwah ( Makkasar : Alauddin University
Press,2013),hal. 165.
26
secara maksimal, akan tetapi juga pengembangannya,
perilaku dan estafet penggantinya.
Modal yang dimiliki oleh kualitas jamaah, hanya
akan semakin besar dan berkembang apabila dikelola
secara tepat. Pengelolaan yang tepat hanya mungkin
dilakukan oleh manusia yang tidak saja ahli dan terampil
pada bidangnya masing-masing, akan tetepi juga
memenuhi berbagai persyaratan non teknikal lainnya
seperti loyalitas, disiplin dan organisasional, dedikasi,
kesediaan membawakan kepentingan yang lebih luas,
yaitu kepentingan bersama antara lain tercermin dalam
kepentingan kelompok dan kepentingan trevel. Mesin
yang paling canggih sekalipun hanya merupakan
tumpukan benda mati apabila tidak dipergunakan atau
dijalankan oleh manusia, suatu mesin yang otomatis
hanya berfungsi setelah pada mulanya dihidupkan oleh
manusia dan hanya bekerja berdasarkan intruksi yang
diberikan oleh manusia.25
Maksud tersebut menyimpulkan bahwa dalam
dunia manasik pengembahan jamaah lebih ditekankan
pada pengembangan aspek mental, spiritual, dan emosi
untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, jamaah akan
menjadi lebih unggul atau aset yang menjadi faktor
penentu keberhasilan lembaga tanpa digerakkan agar
lebih berdaya guna.
25 Yunan Yusuf, Manajemen Dakwah ( Arti, Sejarah, Peranan dan
Sarana Manajemen Dakwah),h. 191.
27
Hal tersebut sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Asep. M dan Agus bahwa usaha
pengembangan jamaah berkaitan dengan upaya
pembinaan dan peningkatan kualitas jamaah dalam pola
pikir, wawasan dan keterampilan yang relevan:
a. Peningkatan wawasan intelektual dan kreativitas
jamaah dalam keilmuan dan keterampilan yang releven.
b. Peningkatan wawasan pengalaman spiritual
jamaah yang direflesikan dalam kematangan sikap mental,
kewibawaan, dan akhlak al-karrima.
c. Peningkatan tentang ajaran islam secara kaffah
dan integral.
d. Peningkatan tentang kebangsaan, kemasyarakatan
dan hubungan internal serta eksternal umat beragama
sehingga tercermin sikap toleran.
e. Peningkatan global dan ukhuwah islamiyah.
f. Peningkatan wawasan integritas, persatuan dan
kesatuan (wahdah al-ummah).
g. Peningkatan wawasan tentang peta wilayah
regional, nasional dan internasional.
h. Peningkatan wawasan tentang kepemimpinan
dalam membangun masyarakat.26
Dapat disimpulkan bahwa sejalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan, maka jamaah yang berkualitas
semakin dibutuhkan dan perlu ditingkatkan agar memiliki
26 Asep Muhiddin dan Agus Ahmad, Metode Pengembangan Dakwah
(Cet. I : Bandung : Pustaka Setia, 2002), h. 137
28
kemampuan, kecakapan, keterampilan, dan sikap mental
yang sesuai dengan kompetensinya, sekaligus untuk
menjadikan individu yang lebih baik lagi khususnya untuk
khalayak masyarakat disekitar.
2. Pengertian Jamaah
Jamaah adalah wadah bagi umat Islam dalam
menjalankan ibadah. Di dalam jamaah, terdapat imam atau
amir atau sultan, dan ada rukyah atau makmum. Sama
halnya dalam salat, ada imam ada makmum. Walaupun
ribuan umat salat di masjid bersama, tapi tanpa ada imam,
tidak bisa dikatakan salat jamaah. Akan tetapi walau hanya
3 orang, kalau salah satu maju menjadi imam, maka itu
salat berjamaah.27
Jamaah dalam menetapi Islam adalah perintah
Allah. Berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah
secara berjamaah dan janganlah berpecah belah. Barang
siapa yang ingin berada di tengah-tengah surga maka
tetaplah di dalam jamaah. (HR.Tirmidzi).
Tangan (pertolongan) Allah di dalam jamaah, dan
siapa yang keluar (dari jamaah) maka ia keluar ke neraka.
(HR.Tirmidzi). Barang siapa beramal karena Allah dalam
Jamaah dan amalannya benar maka Allah menerima, dan
jika salah Allah mengampuninya dan siapa beramal dalam
perpecahan (firqoh) lalu amalannya benar maka Allah tetap
menolaknya, dan jika amalannya salah maka hendaklah
27 Anzar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab (Cet,II :
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2002),h.45
29
orang itu bertempat di dalam neraka. (HR:Thobroni). Sejak
Islam masuk ke Indonesia, para wali sembilan (wali songo)
melaksanakan perintah Allah untuk menjalankan jamaah
dalam peribadatan agama Islam.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting.
Penelitian ini akan menganalisis apakah efektifitas dalam
bimbingan manasik, PT.Ghinasepti Tour & Travel dan
fasilitas pelayanan mempengaruhi kualitas jamaah umrah.
Apabila kualitas pelayanan yang diterima dan dirasakan oleh
jamaah sesuai dengan persepsi dan harapan jamaah maka
efektif bimbingan manasik dipersepsikan baik dan
memuaskan, konsumen akan datang kembali untuk
menggunakan jasa PT Ghinasepti Tour & Travel, serta
memberikan rekomendasi atas bimbingan mansik yang ada di
PT Ghinasepti Tour & Travel kepada pihak lain. Namun
sebaliknya apabila bimbingan manasik yang diberikan lebih
rendah daripada yang diharapkan maka bimbingan manasik
dipersepsikan buruk dan tidak efektif, maka jamaah akan
memberikan informasi yang buruk kepada pihak lain serta
akan berpindah ke travel umrah lain dengan harapan akan
mendapatkan bimbingan manasik yang lebih baik, maka PT
Ghinasepti Tour & Travel harus melakukan perbaikan
terhadap bimbingan manasik yang diberikan.
30
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik
untuk melihat sejauh mana Pengaruh Efektifitas, Bimbingan
Manasik Dan Kualitas Jamaah Terhadap Tingkat Efektif
Jamaah Umroh PT Ghinasepti Tour & Travel Kerangka
pemikiran penelitian akan di sajikan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan
yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho)
dan harus disertai pula dengan hipotesis alternative (Ha)28
berdasarkan penelitian yang direncanakan, dapat dibuat
hipotesis sebagai berikut:
1. Ho : tidak dapat pengaruh signifikan antara efektifitas
terhadap bimbingan manasik PT Ghinasepti tour &
travel.
2. Ha : dapat pengaruh signifikan antara efektifitas,
bimbingan manasik terhadap kualitas jamaah umroh
PT Ghinasepti tour & travel.
28 Singgih, Santoso, SPSS: Mengolah data Statistic Secara
Profesional, Jakarta PPM, 2002 Ke-2, hlm 22-23
Efektifitas
Bimbingan
Manasik
Kualitas Jamaah
31
E. Sistematika Penulisan
Peneliti membagi skripsi ini menjadi lima bab,
kemudian masing-masing bab dibagi menjadi beberapa
sub bab. Sistematika penulisan tersebut adalah berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan di dalam bab ini tertuang sub-bagian
dengan komposisi Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode
Penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, penjelasan mengenai definisi-definisi
yang bersangkutan dengan judul penelitian yang
bersandar dari kepustakaan yakni dengan memebahas
pengertian efektifitas, pengertian bimbingan,
bimbingan manasik haji, metode bentuk bimbingan
manasik, pengertian kualitas jamaah, kerangka
pemikiran, dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Metode penelitian memuat tentang rancangan
penelitian, populasi dan sempel, tempat dan waktu
penelitian, sumber data, instrument penelitian,
teknik pengumpulan data, definisi oprasional
32
variable, teknik pengolahan data, teknik analisis
data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Hasil penelitian berisi tentang deskripsi gambaran
umum subyek dan lokasi penelitian, deskriptif data
responden penelitian, hasil uji instrument, pengujian
kualitas data, uji validitas, uji asumsi kelasik, dan
pengujian hipotesis.
BAB V : PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini di dalam penulisannya mengemukakan
kesimpulan dari seluruh pembahasan sebelumnya
dapat sekaligus menjawab permasalahan pokok
yang dikemukakan sebelumnya dan kemudian
penulis mengemukakan saran-saran.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.1 Sesuai
dengan judul penelitian di atas, maka populasi dalam
penelitian ini adalah jamaah umrah PT. Ghinasepti Tout
& Travel pada bulan Oktober - Desember 2019 dengan
480 jamaah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari kumpulan objek penelitian
(populasi) yang dipelajari dan diamati.2 Pengambilan
sampel pada penelitian ini simpel random sampling yaitu
teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap anggota yang ada di dalam
populasi untuk dijadikan sampel. Jadi sampel dalam
penelitian ini sebanyak 83 responden. Rumus perhitungan
sampel yang diambil teknik Slovin
𝑛 =N
𝑁𝑑2 + 1
Keterangan:
1Sugiono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2006)
h. 80
2 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunik asi, (Bandung: PT,
Remaja Rosdakarya, 1994), hal.78
34
n = Sampel
N = Populasi
d = Nilai presisi (dalam penelitian ini 10%)
n =480
480(0,1)2 + 1
n =480
480(0,01) + 1
𝑛 = 83
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Adapun lokasi penelitian skripsi ini yaitu pada PT.
Ghinasepti Tour & Travel: Jl. Moh. Toha No. 317 Kota
Bandung. Adapun alasan penulis dalam memilih lokasi ini
karena pada PT. Ghinasepti Tour & Travel telah
memberangkatkan banyak jamaah umrah, dalam kurun
waktu 3 bulan terakhir telah memberangkatkan 480
jamaah.
2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dilaksanakan selama kurun waktu 3
bulan, yaitu mulai bulan Oktober - Desember 2019.
C. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data itu dapat
diperoleh.3 Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua
sumber data yaitu data primer dan sumber data sekunder.
1. Sumber Data Primer
Suber data primer adalah sesuatu yang dijadikan rujukan
untuk memperoleh data pokok dalam suatu penelitian.4
3 Iqbal Hasan, Metodologi penelitian & Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002), hal. 82
35
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer
adalah jamaah umrah PT. Ghinasepti Tour & Travel.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sesuatu yang dijadikan
sebagai pendukung atau data tambahan yang dapat
memperkuat data pokok.5 Sumber data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa dokumen,
catatan, dan buku.
D. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menujukan tingkat-
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
hasil penelitian dikatakan valid apabila instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut
valid. Sehingga uji validitas ini sangat penting dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana ketepatan atau kebenaran
suatu instrument untuk dijadikan sebagai alat ukur. Rumus
yang digunakan untuk mengukur validitas penelitian ini
adalah rumus korelasi Pearson Product Moment dan
menggunakan program SPSS 20.0 for windows. Adapun
rumus untuk mengukur validitas dan realibilitas suatu alat tes
dapat dikemukakan sebagai berikut.6
4 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian,( Jakarta: Raja Grafindo
Perasada, 1998), hal 85
5 Burhan Bungin, Metode Penelitian kuantitatif, (Jakarta: Kencana,
2010), hal. 123
6 Sugiyono. Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2012),h.
340
36
N ( ∑XY ) - ( ∑X ∑Y )
Rxy =
( N ∑X² - ( ∑X) )² (N ∑Y² - ( ∑Y) )²
Keterangan:
Rxy :Koefisien korelasi skor item yang dicari
validitasnya (X) dan skor total (Y)
N : Jumlah individu dalam sampel
∑XY : Jumlah perkalian X dan Y
∑X² : Jumlah kuadrat masing - masing skor X
∑Y² : Jumlah kuadrat masing - masing skor Y
∑X : Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y
2. Uji Realibilitas
Realibilitas instrumen menunjukan pada suatu
pengertian bahwa adanya konsistensi dan stabilitas nilai
hasil skala pengukuran tertentu.7 Maksudnya bahwa suatu
intrumen yang dikatakan realiabel apabila digunakan
untuk mengukur suatu objek yang sama beberapa kali
maka data yang dihasilkan akan sama.
Adapun pengujian realibilitas intrumen penelitian
ini dilakukan dengan internal consistency yaitu dengan
cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang
diperoleh dan dianalisis dengan teknik tertentu.8
Dalam hal ini penulis menggunakan teknik alfa
cronbach dimana rumus untuk menentukan koefisien
realibilitas alfa cronbach adalah sebagai berikut:
Uji Realibilitas dilakukan dengan uji Alpha
Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
7 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPPS,
(Yogyakarta: Andi, 2006), hal. 219
8 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian,(Bandung: Alfabeta),hal. 359
37
Keterangan:
α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K = Jumlah item pertanyaan yang diuji
∑s2i = Julmah varians skor item
SX2` = Varians skor – skor tes (seluruh item K)
Dengan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0 for
windows maka akan diperoleh nilai koefisien alfa
cronbach, dimana suatu item instrumen dikatakan reliabel
atau kehandalan yang tinggi apabila diperoleh nilai alfa
cronbach ≥ 0.655 Sebelum pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat,
instrumen terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui
tingkat validitas dan realibilitasnya sehingga akan jelas
item-item mana yang dapat digunakan untuk mengukur
Efektifitas, Bimbingan Manasik, dan Kualitas terhadap
jamaah umrah PT. Ghinaasepti Tour & Travel.
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang
bagaimana suatu variabel diukur, sehingga penelitian
dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.
Adapun definisi operasional penelitiannya adalah
sebagian berikut:
38
Tabel 3.1
Definisi Variabel Oprasional
Efektifitas, Bimbingan Manasik, dan Kualitas Jamaah No. Variabel Dimensi Indikator Kuesioner
1. Efektivitas (X1)
“Kondisi dinamis
serangkaian proses
pelaksanaan tugas
dan fungsi
pekerjaan sesuai
tujuan dan sarana
kebijakan program
yang telah
ditetapkan.”
Ali Muhidin, Sambas,
Konsep Efektivitas
Pembelajaran,(Jakarta:
Manajemen
Education, 2009)
1. Kejelasan
Tujuan
Program
Program yang ditawarkan
oleh Ghinasepti Tour
kepada jamaah umrah
sesuai dengan manfaat
produknya.
Ghinasepti Tour
memberikan
program/jasanya yang
efektif.
1. Pembimbing
selalu
memeberikan
proses belelajar
manasik yang
terarah bersifat
aktif bukan pasif
2. Pembimbing
manasik dapat
menyelesaikan
masalah yang
dihadapi jamaah
3. Pembimbing
dalam
menjelaskan
materi tentang
mansik
menggunakan
metode yang
variatif.
4. Pembimbing
selalu dapat
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan
seputar ibadah
haji dan umrah
yang anda ajukan
5. Pembimbing
menunjukan
gambar atau
alat peraga
secara jelas
tentang
berjalannya
manasik.
6. Pembimbing
selalu bersikap
2. Penyusunan
Program yang
Tepat
Penyusunan program
yang mampu lebih baik.
Ghinasepti Tour
memberikan program
lebih tepat dari biro yang
lainnya.
3. Efektifitas unit
kerja dalam
pelaksanaan
kebijakan
Program
Ghinasepti Tour selalu
memberikan program
dalam pelaksaan yang
efektif. Ghinasepti Tour
memberikan kebijakan
program dalam unit kerja
yang efektif.
39
ramah dan
sabar dalam
melakukan
bimbingan
manasik.
7. Petugas dan
pembimbing
manasik selalu
datang tepat
waktu sebelum
bimbingan
manasik di
mulai
2. Bimbingan Manasik
(X2)
“Tata cara dalam
pelatihan
pekasanaan ibadah
haji maupun umrah
yang dilakukan
sebelum
keberangkatan
ibadah haji dan
umrah sebagai
tuntunan maupun
pedoman untuk
calon jamaah dalam
melaksanakan
ibadah haji/umrah
sesuai dengan
syariat Islam.”
1. Panitia
Para Panitia Ghinasepti
Tour & Travel
memberikan perhatian
atau atensi dalam
menanggapi permintaan
dan keluhan jamaah
1. Mempunyai
panitia
penyelenggara
manasik yang
handal
2. Pembimbingny
a sopan dan
ramah.
3. Pembimbing
dalam
memberikan
materi
membuat
jamaah ingin
mengetahui
sejelas-jelasnya
materi tersebut.
4. Materi manasik
yang
disampaikan
kepada jamaah
sudah sesuai
2. Pembimbing
Ghinasepti Tour memiliki
kehandalan dalam
membimbing jamaahnya
3. Pelaksanaan
Ghinasepti Tour
memberikan
tanggungjawab dalam
pengelolaan pelaksana
manasik di lapangan
maupun luar lapangan
4. Program
Materi
Bimbingan
Manasik
Ghinasepti Tour
memberikan materi
bimbingan yang terbaik
dan berbeda dari yang
lain
40
Kementerian Agama
RI,
Penyelenggarahaji
danUmrah, (Jakarta:
Kemenag, 2012),
h.17
5. Sarana dan
Prasarana
Ghinasepti Tour
memberikan fasilitas
yang terbaik dalam
bimbingan manasik
dengan kaidah
tujuan berhaji.
5. Penyampaian
materi manasik
dibuat agar
lebih
termotivasi
untuk beribadah
sebaik-baiknya.
6. Pembimbing
memberikan
materi tentang
manasik yang
bisa
mengundang
responden
jama’ah.
7. Penyediaan
snack dan
makan selama
bimbingan
manasik yang
memuaskan.
8. Pembimbing
memeberikan
keterangan
manasik
menggunakan
kalimat yang
mudah
dipahami oleh
jama’ah
9. Ghniasepti tour
memeberikan
bimbingan
mansik enam
kali sebelum
keberangkatan
yang sesuai
prosedur
10. Fasilitas yang
41
diberikan untuk
bimbingan
manasik
memiliki kualitas
baik
3. Kualitas jamaah
(Y)
Kualitas jamaah
adalah suatu kondisi
dinamis yang
berhubungan
dengan produk, jasa,
manusia, proses dan
lingkungan yang
memenuhi atau
melebihi harapan
dengan upaya
pembinaan dan
peningkatan kualitas
jamaah dalam pola
pikir, wawasan dan
keterampilan yang
relevan
Hamriani,
Manajemen Dakwah
(Makkasar:Alauddin
University
Press,2013),hal.165
1. Pola pikir
Para Pembimbing
Ghinasepti Tour
memebeikan wawasan
intelektual dan kreativitas
jamaah dalam keilmuan
dan keterampilan
1. Saya merasa puas
karena
pembimbing
memeberikan
materi dan praktik
yang behubungan
dengan ibadah
secara maksimal
pada manasik
maupun ibadah
umrah
2. Saya merasa puas
karena sudah
mendapatkan
solusi yang bijak
atas permasalahan
ibadah selama
melakukan
manasik maupun
ibadah umrah
3. Saya merasa puas
kerena
penyampaian
materi manasik
memebuat saya
lebih termotivasi
untuk beribadah
sebaik mungkin
4. Mempelajari
sejarah peradaban
islam ketika
berada di Makkah
dan Madinah
dapat menambah
ilmu pengetahuan
dan menghargai
2. Sikap
Ghinasepti Tour
memeberikan
peningkatan wawasan
pengalaman spiritual
jamaah yang direflesikan
dalam kematangan sikap
mental
3. Ilmu
pengtahuan
Ghinaspti Tour
memberikan Peningkatan
wawasan tentang ajaran
islam secara kaffah dan
integral
4. Ukhuah
islamiyah
Ghinasepti Tour
memberikan Peningkatan
wawasan global dan
ukhuwah islamiyah,
kewibawaan, dan akhlak al-
karrima.
5. Kepemimpinan
Ghinasepti Tour
memberikan Peningkatan
wawasan tentang
kebangsaan,
kemasyarakatan dan
hubungan internal serta
eksternal umat beragama
sehingga tercermin sikap
toleran
42
lebih atas semua
perjuangan
Rasulallah dan
para Sahabat-Nya
5. Mempelajari fiqih
ibadah dan hukum
ibadah dalam
umrah dengan
peraktik yang baik
dapat
mengaplikasikan
kembali dalam
kehidupan sehari-
hari
6. Memberikan
materi terhadap
pelaksanaan
ibadah wajib
maupun sunnah
selama ibadah
umrah
berlangsung
sehingga kita
ingin terus
menjaga kualitas
ibadah kita
7. Memberikan
setiap rangkaian
perjalanan ibadah
umrah dan haji
sebagai momen
peningkatan
kualitas iman,
ilmu dan amal
sehingga terjadi
perubahan
individu menjadi
lebih sholih dan
lebih bertaqwa
8. Pelaksanaan
kegiatan ibadah
maksimal dalam
perjalanan umrah
dapat
43
menghadirkan
konsep
kekeluargaan di
dalam lingkungan
sekitar
9. Ghinasepti Tour
memeberikan
jadwal rutin
pengajian setiap
minggunya setelah
pelaksanaan
umrah, agar dapat
menjaga tali
silaturahmi yang
baik dan dapat
ditularkan kepada
masyarakat dan
lingkungan
sekitarnya
F. Teknik Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010)9 sebelum dianalisis data diolah
terlebih dahulu, kegiatan dalam mengolah data meliputi:
1. Editing (Pemeriksaan Data)
Peneliti melakukan pemeriksaan data hasil pengukuran
saat dilakukannya penelitian.
2. Skoring (Pemberian Skor)
Skoring dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau
hasil survey sehingga setiap jawaban responden atau hasil
survei dapat diberikan skor. Pada jawaban kuesioner
penelitian ini akan memberikan skor pada pengukuran
9 Notoatmodjo,S. Metodologi Penelitian (Jakarta: Rieneka Cipta,
2010) h.38
44
pengetahuan yaitu untuk pertanyaan benar bernilai 1,
jawaban salah, maka nilai 0.
3. Coding (Pemberian Kode)
Semua kuesioner telah diedit atau disunting selanjutnya
dilakukan peng“kodean” atau “coding” yakni mengubah
data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka
atau bilangan. Jawaban diberi kode langsung pada lembar
kuesioner.
G. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis
data deskriptif kuantitatif, yaitu suatu cara menjelaskan hasil
penelitian yang ada dengan menggunakan persamaan rumus
matematis dan menghubungkannya dengan teori-teori yang
ada, kemudian ditarik kesimpulan.
Untuk mengetahui besaranya pengaruh dari variabel-
variabel maka digunakan metode regresi linier sederhana
yaitu suatu alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara
variabel terkait dengan dua atau lebih variabel bebas. Formula
untuk regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:
Y= a + bX + e
Dimana:
Y= Variabel Terkait (dependen), kinerja
X= Variabal Bebas (independen) Karakteristik
a = Nilai Kostanta
b = Nilai Kofisien Regrasi
e = Erorr (Faktor Pengganggu)
Pengukuran variabel-variabel yang terdapat model
analisis penelitan ini bersumber dari jawaban atas pertanyaan
45
yang terdapat dalam angket. Karena semua jawaban tersebut
bersifat kualitatif sehingga dalam analisis sifat kualitatif
tersebut diberi nilai agar menjadi data kuantitatif. Penentuan
nilai jawaban untuk setiap pertanyaan digunakan metode
Skala Likert. Pembobotan pertanyaan adalah sebagai berikut:
1. Jika memilih jawaban sangat setuju (SS) maka diberi nilai
5
2. Jika memilih jawaban setuju (S) maka diberi nilai 4
3. Jika memilih Netral (N) maka diberi nilai 3
4. Jika memilih jawaban tidak setuju (TS) maka diberi nilai
2
5. Jika memilih sangat tidak setuju (STS) maka diberi nilai 1
Tabel 3.2
Bobot dan katagori pengukuran data
NO JAWABAN SKOR
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Pengolahan dan analisis data penelitian dilakukan dengan
menggunakan10
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari kisaran teoritis,
kisaran yang sesungguhnya, rata-rata hitung (mean), dan
10 software SPSS 20.0 FOR Windows,2019.
46
standar deviasi. Menurut Sekaran (2006)11, statistik
deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran
yang baik tentang bagaiama responden bereaksi terhadap
item dalam kuesioner.
2. Pengujian Kualitas Data
a. Uji Validitas dan Realibilitas
Uji validitas dan realibilitas tidak dilakukan karena
instrumen yang digunakan sudah valid dan baku.
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji
kesahihan nilai parameter yang dihasilkan oleh model
yang digunakan dalam penelitian ini. Uji asumsi
klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah analisis dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Jika terdapat normalitas, residual akan terdistribusi
secara normal dan independen, yaitu perbedaan
anatara nilai prediksi dengan skor sesungguhnya atau
error akan terdistribusi secara simteri di sekitar nilai
means sama dengan nol. Uji normalitas dalam
11 Uma Sekaran, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi Keempat,
(Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006)
47
penelitian ini dilakukan dengan uji statistic non
parametric One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan
membandingkan p value yang diperoleh dari hasil
pengujian normalitas dengan tingkat signifikansi yang
ditentukan yaitu sebesar 0,05. Data dikatakan
terdistribusi secara normal jika p value > 𝛼 0,05,
begitu juga sebaliknya.12
f. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara
anggota observasi yang disusun menurut waktu atau
tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi autokorelasi. Jenis pengujian yang digunakan
untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah uji
Durbin-Watson. Pengambilan keputusan pada asumsi
ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari
tabel Durbin-Watson yaitu nilai DL dan DU untuk K
= jumlah variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika
D-N berada pada nilai du hingga (4-du) berarti
asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi.
g. Uji Hipotesis
Uji satistik digunakan untuk melihat tingkat
ketepatan atau keakuratan dari suatu fungsi atau
persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisa.
12 Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program
IBM SPSS 20, Cetakan Kelima. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2006.
48
Nilai ketepatan ini dapat diukur dari goodness of fit
nya. Dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung dan
nilai determinasinya.
Metode analisis untuk mengetahui pengaruh
harga fasilitas dan kualitas pelayanan terhadap tingkat
kepuasan jamah umrah, dengan menggunakan
persamaan Multiple Regression (regresi linier
berganda) Pada penelitian ini, data diolah
menggunakan software komputer yaitu SPSS
(Statistical Package for Social Science) versi 16,0
(Ghozali, 2009)13. Hasil dari analisis regresi adalah
berupa koefisien untuk masing-masing variabel
independen. Persamaan regresi linier berganda dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + e
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2 + e
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
a = Konstanta
X1 = Profitabilitas
X2 = Corporate social responsibility
X1X2 = Interaksi antara Profitabilitas dengan
Corporate Social
Responsibility
e = Kesalahan Residual
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan
13 Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS, (Semarang: UNDIP, 2009),h.49
49
variasi variabel independen. Nilai Adjusted R2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Dalam kenyataan nilai adjusted
R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang
dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji
empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka
nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara
matematis jika nilai R2 = 1, maka Adjusted R2 =
R2 +1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted
R2 = (1 – k)/(n – k). jika k>1, maka adjusted R2
akan bernilai negatif.
b. Pengujian Model (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
secara bersama-sama apakah variabel bebas
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap
variabel terikat.14 Kriteria pengujian yang
digunakan sebagai berikut :
1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig F >
0,05. Artinya variabel bebas secara bersama-
14 Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
2013,h.39
50
sama tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat.
2) Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig F <
0,05. Artinya variabel bebas secara bersama-
sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel variabel terikat.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan pengujian secara pasial (uji t).
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara
parsial variabel bebas berpengaruh secara
signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut:
1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig t >
0,05. Artinya variabel bebas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel tersebut.
2) Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig t <
0,05. Artinya variabel bebas berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel terikat.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. DESKRIPTIF DATA RESPONDEN PENELITIAN
Kriteria responden yang dapat dijadikan sampel
dalam penelitian ini adalah jamaah umroh yang terdaftar di
Ghinasepti Tour & Travel. Data demografi menyajikan
informasi umum mengenai kondisi responden yang dapat
dianalisis secara kuantitatif berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan dan pekerjaan. Data demografi responden secara
lebih jelas disajikan dalam gambar berikut ini:
Gambar 4.2.
Karakteristik Responden Jamaah Umroh
PT. Ghinasepti Tour & Travel Tahun 2019
Berdasarkan gambar 4.2 data responden yang
terkumpul sejumlah 83 responden. Responden dalam
53%
47%
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
52
penelitian ini mayoritas responden laki-laki yaitu
sebanyak 49 responden dan sisanya sebanyak 34
responden.
Gambar 4.3.
Karakteristik Responden Jamaah Umroh
PT. Ghinasepti Tour & Travel Tahun 2019
Seperti terlihat pada gambar 4.3 dapat diketahui
bahwa mayoritas responden berumur 35-50 tahun
yaitu sebanyak 41 responden, diikuti umur tahun 35 –
50 sebanyak 26 responden kemudian ≥ 50 tahun
sebanyak 16 responden.
≤ 35 tahun31%
35-50 tahun50%
≥ 50 tahun19%
Usia
53
Gambar 4.4.
Karakteristik Responden Jamaah Umroh
PT. Ghinasepti Tour & Travel Tahun 2019
Berdasarkan gambar di atas, bahwa responden yang
berpendidikan SMA sebanyak, 31.3 % SMP 19.3% dan S1
49.4%. Responden berpendidikan S1 lebih banyak
berprestasi. Hal ini menunjukan bahwa kualitas jamaah
baik karena berdasarkan latar belakang pendidikan yang
tinggi.
S1 49.4 %
SMA 31.3 %
SMP 19.3 %
PENDIDIKAN
54
B. HASIL UJI INSTRUMEN
Tabel 4.3. Uji Validitas Efektifitas
1. Uji Validitas Efektifitas (X1)
Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan
E-1 0,809 0,444 Valid
E-2 0,604 0,444 Valid
E-3 0,564 0,444 Valid
E-4 0,768 0,444 Valid
E-5 0,829 0,444 Valid
E-6 0,849 0,444 Valid
E-7 0,777 0,444 Valid
Sumber: Hasil SPSS Tahun 2019
Berdasarkan hasil analisis didapat Nilai rtabel untuk
sampel sebesar 20 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah
0,444. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 7 item
pernyataan efektifitas dinyatakan valid dikarenakan nilai
rxy>rtabel (0,444). Tabel 4.4. Uji Validitas Bimbingan manasik
2. Uji Validitas Bimbingan Manasik (X2)
Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan
B-1 0,810 0,444 Valid
B-2 0,828 0,444 Valid
B-3 0,599 0,444 Valid
B-4 0,775 0,444 Valid
B-5 0,799 0,444 Valid
B-6 0,829 0,444 Valid
Sumber: Hasil SPSS Tahun 2019
55
Berdasarkan hasil analisis didapat Nilai rtabel untuk
sampel sebesar 20 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah
0,444. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 10 item
pernyataan bimbingan manasik dinyatakan valid
dikarenakan nilai rxy>rtabel (0,444).
Tabel 4.5. Uji Validitas Kualitas jamaah
3. Uji Validitas Kualitas Jamaah (Y)
Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan
K-1 0,791 0,444 Valid
K-2 0,541 0,444 Valid
K-3 0,848 0,444 Valid
K-4 0,754 0,444 Valid
K-5 0,861 0,444 Valid
K-6 0,880 0,444 Valid
K-7 0,859 0,444 Valid
K-8 0,861 0,444 Valid
K-9 0,861 0,444 Valid
K-10 0,541 0,444 Valid
Sumber: Hasil SPSS Tahun 2019
Berdasarkan hasil analisis didapat Nilai rtabel untuk
sampel sebesar 20 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah
0,444. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 9 item
pernyataan kualitas jamaah dinyatakan valid dikarenakan
nilai rxy>rtabel (0,444).
56
Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas
4. Uji Reliabilitas
Variabel r Conbach Alpha r tabel Keterangan
Efektifitas 0,852 0,444 Reliabel
Bimbingan
Manasik
0,823 0,444 Reliabel
Kualitas
Jamaah
0,891 0,444 Reliabel
Sumber: Hasil SPSS Tahun 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil uji reliabilitas instrument efektifitas, bimbingan
manasik, kualitas jamaah diperoleh nilai rcronbach
alpha>rtabel (0,444). Dengan demikian ke-7 item pernyataan
variabel efektifitas, ke-10 item pernyataan variabel bimbingan
mansik, ke-9 item pernyataan variabel kualitas jamaah
dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian.
C. Pengujian Kualitas Data
1. Uji Validitas dan Reabilitas
Sudah di lakukan
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada
tabel dibawah ini
57
b. Uji Autokorelasi
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dalam
penelitian ini, Uji ini bertujuan untuk menguji
sebuah model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode
sebelumnya). digunakan uji Durbin Watson. Hasil
uji Durbin Watson dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Hasil Uji Durbin Watson
Sumber: Hasil SPSS Tahun 2019
Dari hasil pengujian diatas tampak bahwa
nilai DW untuk model regresi adalah 1,640. Nilai
tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai DU
pada tabel Durbin Watson1 dengan menggunakan
tingkat signifikansi 0,05, n = 83, k = 3. Kriteria
pengujian yang digunakan didasari oleh Ghozali
1 Uji Durbin Watson adalah sebuah test yang digunakan untuk
mendeteksi terjadinya autokorelasi pada nilai residual (prediction errors) dari
sebuah analisis regresi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durb
in-
Wat
son
1 .339a .115 .093 8.20200 1.64
0
a. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik, Efektivitas
b. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
58
(2005) seperti yang telah diungkapkan pada bab
sebelumnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
tidak terjadi nilai autokorelasi pada model regresi
karena 1,736 (DU) > 1,640 (DW) < 2,264 (4 –
DU).
D. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian regresi dengan motivasi kerja sebagai
variabel independen dan kinerja dokter sebagai variabel
dependen disajikan pada tabel berikut:
1. Nilai Uji t
Tabel 4.8. Hasil Signifikansi Nilai Uji t
Sumber: Hasil SPSS Tahun 2019
a. Pengujian Hipotesis I
Diketahui nilai Sig untuk pengaruh efektifitas terhadap
kualitas jamaah adalah sebesar 0,571 > 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa H I yang berarti terdapat
pengaruh antara efektifitas dengan kualitas jamaah.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 60.402 13.063 4.624 .000
Efektivitas (X1) .161 .283 .060 .569 .571
Bimbingan
Manasik (X2)
-.636 .202 -.332 -3.153 .002
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah (Y)
59
b. Pengujian Hipotesis II
Diketahui nilai Sig untuk pengaruh bimbingan manasik
terhadap kualitas jamaah adalah sebesar 0,002 > 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa H II diterima yang
berarti terdapat pengaruh antara bimbingan manasik
dengan kualitas jamaah.
2. Nilai Uji F
Tabel 4.9. Hasil Signifikansi Nilai Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 698.676 2 349.338 5.193 .008b
Residual 5381.830 80 67.273
Total 6080.506 82
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah (Y)
b. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik (X2), Efektivitas (X1)
Sumber: Hasil SPSS Tahun 2019
Pengujian hipotesis III, berdasarkan output di atas
diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh Efektifitas,
Bimbingan Manasik secara simultan terhadap Kualitas
Jamaah adalah sebesar 0,008 < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ke III diterima yang
berarti terdapat pengaruh antara efektifitas, bimbingan
mansik, secara simultan terhadap kualitas jamaah.
60
3. Koefisien Determinasi2
Tabel 4.10. hasil Model Summaryb
Sumber: Hasil SPSS Tahun 2019
Berdasarkan output diatas diketahui nilai R Square
sebesar 0,115, hal ini mengandung arti bahwa pengaruh
terhadap variabel kualitas jamaah adalah sebesar
11,5%. Dan sisanya di pengaruhi oleh variabel lain .
2 Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel Dependen.
Nilai Koefisien Determinasi adalah antara nol dan satu R Kuadrat (R^2)
Model Summaryb
Mo
del R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .339a .115 .093 8.20200 1.640
a. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik, Efektivitas
b. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Pada hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa pengaruh variabel efektifitas memiliki pengaruh
terhadap kualitas jamaah umroh Ghinasepti Tour &
Travel karna Diketahui nilai Sig untuk pengaruh
efektifitas terhadap kualitas jamaah adalah sebesar 0,571
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H I yang
berarti terdapat pengaruh antara efektifitas dengan
kualitas jamaah.
2. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel bimbingan
manasik memiliki pengaruh positif terhadap kualitas
jamaah umroh Ghinasepti Tour & Travel Diketahui nilai
Sig untuk pengaruh bimbingan manasik terhadap kualitas
jamaah adalah sebesar 0,002 > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa H II diterima yang berarti terdapat
pengaruh antara bimibngan manasik dengan kualitas
jamaah.
62
3. Berdasarkan gambar di bahwah ini responden yang
berpendidikan SMA sebanyak, 31.3 % SMP 19.3% dan
S1 49.4%
Gambar 5.5.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel efektifitas
dan bimbingan manasik secara bersama-sama memiliki
pengaruh positif terhadap kualitas jamaah umroh
Ghinasepti Tour & Travel sebesar 0,000 < 0,05, dan latar
belakang pendidikan jamaah umrah juga berpengaruh
sebagaimana pada gambar diatas tingkat pendidikan S1
lebih besar . Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
diterima yang berarti terdapat pengaruh antara efektifitas
dan bimbingan manasik secara bersama – sama ( simultan)
terhadap kualitas jamaah
S1 49.4 %
SMA 31.3 %
SMP 19.3 %
PENDIDIKAN
63
B. SARAN
1. PT. Ghinasepti Tour & Travel perlu memprogramkan
kegiatan yang lebih baik untuk meningkatakan kualitas
jamaah agar mengetahui sebenar-benarnya dalam
proses bimbingan mansik yang efektif.
2. Kualitas jamaah Umrah yang efektif dalam bimbingan
manasik menjadi permasalahan yang ditemukan dalam
penelitian ini, oleh karena itu pihak Travel Ghinasepti
perlu melakukan upaya-upaya perbaikan dalam hal
peningkatan mutu bimbingan manasik melalui
perbaikan kinerja (kedisiplinan, sikap tenaga kerja,
empati, dan soft skill lainnya), kerapihan fasilitas dan
kefektifisan, serta berbagai aspek yang memiliki kaitan
langsung dengan di PT. Ghinasepti Tour & Travel.
3. Pihak PT. Ghinasepti Tour & Travel juga perlu
melengkapi materi bimbingan manasik yang
menjadikan individu jamaah yang lebih baik lagi.
4. Lakukan evaluasi dan monitoring kepada seluruh
elemen manasik yang ada di PT. Ghinasepti Tour &
Travel guna mengetahui situasi yang sebenarnya terjadi
dalam kegiatan manasik. Bila ada temuan maka harus
segera ditangani dan diperbaiki. Selain itu, lakukan
evaluasi kerja semua petugas karyawan , hitung jumlah
jamaah dan kemudian disesuaikan dengan jumlah
tenaga untuk menganalisis keseimbangan antara beban
kerja dan kualitas jamaah.
64
C. Kepada Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan pengalaman peneliti maka terdapat
beberapa saran metodologis yang dapat dijadikan sebagai
masukan kepada penelitian selanjutnya, diantaranya :
1. Peneliti melibatkan 4 orang enumerator dalam
pengambilan data, terdapat kemungkinan bias
informasi dalam penelitian ini sehingga harapannya
jika perlu peneliti harus mengawasi secara teliti proses
pengambilan data.
2. Jika perlu, pilihlah responden yang mayoritas
berpendidikan minimal menengah agar memudahkan
saat wawancara, karena kendala yang ditemukan
dalam penelitian ini masih banyak yang tidak
berbahasa Indonesia dan kemungkinan bias informasi
bias saja terjadi akibat dari ketidakpahaman responden
pada kuesioner.
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikuno, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik,(Jakarta: Rineka Cipta,2014)
Muhidin, Sambas, Ali, Konsep efektivitas Pembelajaran.(Jakarta:
Manajemen Education 2009)
Arsyad, Anzar, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab (Cet,II :
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2002)
Bungin, Burhan, Metode Penelitian kuantitatif, (Jakarta: Kencan
2010)
Ketut Sukardi, Dewa, Pengantar Pelaksanaan Program
Bimbingan, dan Konseling di sekolah, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2007)
Imadudin, Dede, Mengnal Haji, ( Jakarta : PT
MitraAksaraPanaitan, 2011)
Harahap, Sumuran, Kamusistialah Haji dan Latif Hasan dan
Nadjam Ahmad, Manajeman Haji, (Jakarta : Zikrul
Hakim, 2003)
Harahap, Sumuran, Kamusistialah Haji dan Umrah,( Jakarta
: MitraAbadiPress, 2008)
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua (Yogyakarta:
Andi 2004)
Gibson, James L dan John M. ivancevich,(Jakarta: Erlangga Edisi
Keempat,1994)
Ginting, Not Just A Smile Inovasi Merancang Implementasi,
Serta Evaluasi Service Excellence (Jakarta: PT.
Gramedia, 2012)
66
Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program
IBM SPSS 19, Cetakan Kelima. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.
Ghazali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2013
Handayaningrat, Soewarno, Pengantar Studi Ilmu Administrasi
dan Manajemen,(Jakarta: Haji Masagung)
Hidayat, efektifitas dalam kinerja karyawan (Yogyakarta: Gajah
Mada University Press,1986)
Usman dan Purnomo, Husaini,(Metodologi Penelitian Sosial.
Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta 2008)
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivarians dengan program
SPSS,(Semarang, UNDIP, 2003)
Iqbal, Metodologi penelitian & Aplikasinya, (Jakarta:
Ghalia Hasan, Indonesia, 2002)
Sarwono, Jonathan, Analisis Data Penelitian Menggunakan
SPPS, (Yogyakarta: Andi, 2006)
Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung:
PT, Remaja Rosdakarya, 1994)
Muslim, K.H.Mudatsir, Panduan Lengkap Ibadah Haji dan
Umarah,(Surakarta : PT.Borobudur Inspira Nusantara)
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Prenada Media, 2005)
Kartono, Kartini, Bimbingan dan dasar dasar pelaksanaanya,
(Jakarta : CV. Rajawali, 1985)
Kementrian Agama RI Direkorat Jendral Umrah,( Jakarta :
MitraAbadiPress, 2008)
67
Kementrian Agama RI Direkorat Jendral Penyelenggaraan Haji
dan Umroh Jakarta, Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, (
Jakarta : Kemenag, 2013)
Kementerian Agama RI, Tuntunan Praktis Manasik Haji dan
Umrah,(Jakarta : Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji
dan Umrah Jakarta, 2012)
Lubis, Sri Ilham, Manajemen penyelanggaraan Haji Indonesia,
(Jakarta: Cetakan Pertama, 2016)
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung :
PT. Remaja Rodakarya, 2004)
Hasan, Nadjam, Latif, Manajeman Haji, (Jakarta : Zikrul
Hakim, 2003)
Hasan, Nadjam, Latif, Manajeman Haji, (Jakarta : Zikrul
Hakim, 2003)
Bungin, M. Burhan, Metodologi penelitian social ekonomi,
(Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2013)
Ayub, Moh. A, Manajemen Masjid, (Cet. Jakarta Gemani
Insani Press,1996)
Moenir, Pelayanan Umum di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,
2010)
Anas, Muhammad, Mengenal Metodologi Pembelajaran,(Jakarta
: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,2012)
Saodih Sukmadinata, Nana, Bimbingan dan Konseling dalam
praktek, (Bandung : MAESTRO,2007)
S, Notoatmojo, Metodologi Penelitian,(Jakarta: Rineka
Cipta,2010)
68
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta, Tuntunan Manasik
Haji dan Umrah, ( Jakarta : Kemenag, 2013)
Pusat Bahasa Depeartemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi ketiga,(Jakarta : Balai
Pustaka,2005)
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi ketiga,(Jakarta : Balai Pustaka,
2005)
Rambat Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran (Jakarta:PT.
Salemba Empat, 2001)
Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran (Jakarta:PT.
Salemba Empat, 2001)
Siagian, Sondang P, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta:
Bumi Aksara,2006)
Arikunto, Suharsimi, Posedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004)
Shadil, ensikiopedia, Bahasa Indonesia( Jakarta : PT Ichtiar Baru
Van Hoeve)
F .X, Sujadi, Organisasi dan Manajemen, Penunjang Berhasilnya
Proses Manajemen, ( Jakarta :cv Masagung, 1990)
Sumuran Harahap, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta :
Mitra Abadi Press,2008)
Harahap, Sumuran, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta :
Mitra Abadi Press,2008)
Harahap, Sumuran, Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta :
Mitra Abadi Press,2008)
69
Sunyoto, Danang dan Fathonah Eka Susanti, Manajemen
Pemasaran Jasa (Jakarta, PT. Buku Seru, 2015)
Sugiono, Metode Penelitian kuantitaif, (Kualitatif R & D,
Bandung: Alfabeta, 2009)
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja
Grafindo Perasada, 1998)
Arikonto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002)
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Kualitatif R & D,
Bandung: Alfabeta, 2011)
Tjiptono, Fandy, Manajemen Jasa, (Edisi Pertama. Yogyakarta:
Andi, 2006)
Handoko, T.Hani, Manajemen (Yogyakarta : BPPE, 2003)
Sekaran, Uma, Metododlogi Penelitian untuk Bisnis(Jakarta:
Penerbit Salemba Empat, Edisi Keempat,2006)
LAMPIRAN
Sejarah Singkat PT Ghinasepti Tour & Travel
PT. Ghinasepti Tour & Travel merupakan trademark/merk dagang dari
PT.Satria Barokah Wisata. Sebuah perusahaan yang begerak dalam bidang tour
dan travel dengan fokus utama pada pelayanan penyelanggaran ibadah Umrah
dan Haji Khusus, dengan izin Kementrian Agama No.384 Tahun
2018.perusahaan ini dirintis oleh H. Bisma Banyu Setya dan Hj. Tuti
Sukmansari sejak tahun 2008. Hingga saat ini, Ghinasepti Travel sudah
memberangkatkan ribuan jamaah ke Tanah Suci yang berasal dari kota seluruh
Indonesia,dengan rekor keberangkatan terbesar sebanyak 418 jama’ah, 9 bus,
dan 1 pesawat dalam satu kali keberangkatan melalui program unggulan
tahunan dari Ghinasepti yaitu Umrah Tafakur Akbar. Kenikamatan ibadah dan
kenyamanan fastilitas merupakan dua hal pokok yang menjadi prioritas.
Seiring dengan perkembanganyan, utamnya dalam upaya terut
mensyiarkan Islam, Ghinasepti Tour Melebarkan sayapnya dengan membuka
Devisi Umrah dan Haji. Sejak tahun 2008 itulah dengan mengantongi surat
keputusan dari kementrian Agama RI sebagai Penyelenggara haji dan Umrah,
Ghinasepti Tour berusaha senantiasa istiqomah untuk memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya bagi para calon tamu Allah/ Duyufurrahman dalam
mewujudkan niatnya melaksankan ibadah Umrah maupun haji.
Bermula dengan keinginan untuk dapat memberikan pelayanan lebih
kepada masyarakat luas, Ghinasepti Tour menjalin kerja sama dengan Bank
Syariah Mandiri pada bulan Maret 2017 hingga sekarang.
Saat ini Sahid Tour mempunyai cabang di kota Cimahi dan
Tasikmalaya, dengan dukungan dari mitra kerja serta karyawan dan
Management, insyAllah Ghinasepti Tour berkomitmen untuk melayani para
jamaah dengan sebaik-baiknya.
1. Visi, Misi dan Tujuan PT. Ghinasepti Tour & Travel
a. Visi
Menjadi Trevel Umrah dan Haji yang amanah, Profesional dan penuh
barokah sehingga menjadi yang tedepan dan terbaik di Indonesia serta dapat
kontribusi secara signifikan dalam perbaikan akhlak Indonesia.
b. Misi
1) Memberikan setandar pelayanan maksimal kepada para jamaah.
2) Memeberikan bimbingan dan pelayanan ibadah Haji dan Umrah sesuai
syariat islam yang di contohkan oleh Rasulullah SAW dengan
mengedepankan konsep Rahmatan lil alamin.
3) Menjadikan setiap rangkaian ibadah Haji dan Umrah sebagai momen
peningkatan kualitas iman, ilmu dan amal sehingga terjadi perubahan
individu menjadi lebih sholih dan bertaqwa, dan dapat ditularkan kepada
masyarakat dan sekitarnya.
2. Struktur Organisasi PT. Ghinasepti Tour & Travel
Berbekal pengalaman dan izin resmi dari pemerintah, Ghinaspti Tour
berusaha melayani semua klien dengan sebaik-baiknya. Khusus di bidang
playanan Umrah dan Haji Plus dengan mendapatkan nilai perjalanan ibadahnya,
Ghinasepti Tour bekerjasama dengan hotel-hotel terbaik di mekkah dan
madinah, tranportasi yang nyaman, muthawif/guide berpengalamaan dan
catering yang memenuhi selera para jamaah.
Moto Ghinasepti Tour, Memadu Qolbu, Membimbing Nurani,
Menggapai Ridho Illahi.
Dalam mengenai sejarah singkat biografi PT.Ghinasepti Tour & Travel
salah satu hal pokok yang dimiliki oleh lembaga tersebut lebih mengutamakan
kepentingan kualitas jamaah dalam menigkatkan pemahaman dan pengalaman
ajaran agama dan kualitas pendidikan umum berciri agama, agar jamaah dapat
merasakan perubahan individu yang lebih baik dan bermanfaat untuk
masyarakat disekitar.
Output IBM SPSS STATISTIC 20
UJI AUTOKORELASI Durbin Watson
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Bimbingan
Manasik,
Efektivitasb
. Enter
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .339a .115 .093 8.20200 1.640
a. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik, Efektivitas
b. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 698.676 2 349.338 5.193 .008b
Residual 5381.830 80 67.273
Total 6080.506 82
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
b. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik, Efektivitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 60.402 13.063 4.624 .000
Efektivitas .161 .283 .060 .569 .571
Bimbingan Manasik -.636 .202 -.332 -3.153 .002
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 32.6162 50.9283 36.5542 2.91898 83
Residual -20.44337 10.27760 .00000 8.10136 83
Std. Predicted Value -1.349 4.924 .000 1.000 83
Std. Residual -2.492 1.253 .000 .988 83
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
UJI HIPOTESIS UJI T DAN F
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Bimbingan
Manasik (X2),
Efektivitas (X1)b
. Enter
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah (Y)
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .339a .115 .093 8.20200
a. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik (X2), Efektivitas (X1)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 698.676 2 349.338 5.193 .008b
Residual 5381.830 80 67.273
Total 6080.506 82
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah (Y)
b. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik (X2), Efektivitas (X1)
UJI NORMALITAS
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Bimbingan
Manasik,
Efektifitasb
. Enter
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
b. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 60.402 13.063 4.624 .000
Efektivitas (X1) .161 .283 .060 .569 .571
Bimbingan Manasik (X2) -.636 .202 -.332 -3.153 .002
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah (Y)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .339a .115 .093 8.20200
a. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik, Efektifitas
b. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 698.676 2 349.338 5.193 .008b
Residual 5381.830 80 67.273
Total 6080.506 82
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
b. Predictors: (Constant), Bimbingan Manasik, Efektifitas
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 32.6162 50.9283 36.5542 2.91898 83
Residual -20.44337 10.27760 .00000 8.10136 83
Std. Predicted Value -1.349 4.924 .000 1.000 83
Std. Residual -2.492 1.253 .000 .988 83
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
UJI VALIDITAS E
Correlations
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 TOTAL
E1 Pearson Correlation 1 .443 .423 .455* .563** .620** .592** .809**
Sig. (2-tailed) .050 .063 .044 .010 .004 .006 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20
E2 Pearson Correlation .443 1 .681** .207 .245 .231 .308 .604**
Sig. (2-tailed) .050 .001 .381 .299 .328 .186 .005
N 20 20 20 20 20 20 20 20
E3 Pearson Correlation .423 .681** 1 .269 .167 .157 .210 .564**
Sig. (2-tailed) .063 .001 .251 .482 .508 .374 .010
N 20 20 20 20 20 20 20 20
E4 Pearson Correlation .455* .207 .269 1 .718** .772** .528* .768**
Sig. (2-tailed) .044 .381 .251 .000 .000 .017 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20
E5 Pearson Correlation .563** .245 .167 .718** 1 .943** .793** .829**
Sig. (2-tailed) .010 .299 .482 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20
E6 Pearson Correlation .620** .231 .157 .772** .943** 1 .749** .849**
Sig. (2-tailed) .004 .328 .508 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20
E7 Pearson Correlation .592** .308 .210 .528* .793** .749** 1 .777**
Sig. (2-tailed) .006 .186 .374 .017 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTAL Pearson Correlation .809** .604** .564** .768** .829** .849** .777** 1
Sig. (2-tailed) .000 .005 .010 .000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.780 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
E1 60.20 18.905 .758 .733
E2 60.35 20.661 .534 .763
E3 60.50 21.211 .501 .769
E4 60.00 19.368 .712 .741
E5 59.80 20.905 .808 .760
E6 59.85 19.503 .817 .739
E7 59.85 20.661 .744 .757
TOTAL 32.35 5.818 1.000 .852
UJI VALIDITAS B
Correlations
B1 B2 B3 B4 B5 B6 TOTAL
B1 Pearson Correlation 1 .443 .423 .455* .563** .620** .810**
Sig. (2-tailed) .050 .063 .044 .010 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
B2 Pearson Correlation .443 1 .681** .207 .245 .231 .628**
Sig. (2-tailed) .050 .001 .381 .299 .328 .003
N 20 20 20 20 20 20 20
B3 Pearson Correlation .423 .681** 1 .269 .167 .157 .599**
Sig. (2-tailed) .063 .001 .251 .482 .508 .005
N 20 20 20 20 20 20 20
B4 Pearson Correlation .455* .207 .269 1 .718** .772** .775**
Sig. (2-tailed) .044 .381 .251 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
B5 Pearson Correlation .563** .245 .167 .718** 1 .943** .799**
Sig. (2-tailed) .010 .299 .482 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
B6 Pearson Correlation .620** .231 .157 .772** .943** 1 .829**
Sig. (2-tailed) .004 .328 .508 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
TOTAL Pearson Correlation .810** .628** .599** .775** .799** .829** 1
Sig. (2-tailed) .000 .003 .005 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.783 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 50.50 14.474 .752 .732
B2 50.65 15.924 .551 .765
B3 50.80 16.379 .532 .772
B4 50.30 14.853 .712 .740
B5 50.10 16.305 .771 .764
B6 50.15 15.082 .788 .740
TOTAL 27.50 4.579 1.000 .823
UJI VALIDITAS K
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10
TOTA
L
K1 Pearson
Correlatio
n
1 .443 .423 .455* .563** .620*
*
.592*
*
.563** .563** .443 .791**
Sig. (2-
tailed)
.050 .063 .044 .010 .004 .006 .010 .010 .050 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K2 Pearson
Correlatio
n
.443 1 .681*
*
.207 .245 .231 .308 .245 .245 .231 .541*
Sig. (2-
tailed)
.050
.001 .381 .299 .328 .186 .299 .299 .328 .014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K3 Pearson
Correlatio
n
.423 .681*
*
1 .269 .167 .157 .210 .167 .167 .157 .484*
Sig. (2-
tailed)
.063 .001
.251 .482 .508 .374 .482 .482 .508 .031
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K4 Pearson
Correlatio
n
.455* .207 .269 1 .718** .772*
*
.528* .718** .718** .207 .754**
Sig. (2-
tailed)
.044 .381 .251
.000 .000 .017 .000 .000 .381 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K5 Pearson
Correlatio
n
.563*
*
.245 .167 .718*
*
1 .943*
*
.793*
*
1.000*
*
1.000*
*
.245 .861**
Sig. (2-
tailed)
.010 .299 .482 .000
.000 .000 .000 .000 .299 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K6 Pearson
Correlatio
n
.620*
*
.231 .157 .772*
*
.943** 1 .749*
*
.943** .943** .341 .880**
Sig. (2-
tailed)
.004 .328 .508 .000 .000
.000 .000 .000 .142 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K7 Pearson
Correlatio
n
.592*
*
.308 .210 .528* .793** .749*
*
1 .793** .793** .749*
*
.859**
Sig. (2-
tailed)
.006 .186 .374 .017 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K8 Pearson
Correlatio
n
.563*
*
.245 .167 .718*
*
1.000*
*
.943*
*
.793*
*
1 1.000*
*
.245 .861**
Sig. (2-
tailed)
.010 .299 .482 .000 .000 .000 .000
.000 .299 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K9 Pearson
Correlatio
n
.563*
*
.245 .167 .718*
*
1.000*
*
.943*
*
.793*
*
1.000*
*
1 .245 .861**
Sig. (2-
tailed)
.010 .299 .482 .000 .000 .000 .000 .000
.299 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K10 Pearson
Correlatio
n
.443 .231 .157 .207 .245 .341 .749*
*
.245 .245 1 .541*
Sig. (2-
tailed)
.050 .328 .508 .381 .299 .142 .000 .299 .299
.014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTA
L
Pearson
Correlatio
n
.791*
*
.541* .484* .754*
*
.861** .880*
*
.859*
*
.861** .861** .541* 1
Sig. (2-
tailed)
.000 .014 .031 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.771 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
K1 89.50 34.684 .751 .735
K2 89.65 37.292 .483 .758
K3 89.80 38.063 .432 .763
K4 89.30 35.274 .711 .740
K5 89.10 37.147 .847 .752
K6 89.15 35.187 .860 .736
K7 89.15 36.555 .842 .747
K8 89.10 37.147 .847 .752
K9 89.10 37.147 .847 .752
K10 89.15 37.292 .483 .758
TOTAL 47.00 10.105 1.000 .891
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 60.402 13.063 4.624 .000
Efektivitas .161 .283 .060 .569 .571
Bimbingan Manasik -.636 .202 -.332 -3.153 .002
a. Dependent Variable: Kualitas Jamaah
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat, Bersama ini saya:
Nama : Fahrezi Firmansyah
Pekerjaan : Mahasiswa Managemen Haji & Umrah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Sedang mengadakan penelitian dengan judul Skripsi Pengaruh Efektifitas
Bimbingan Manasik Haji dan Umrah dalam Meningkatkan Kualitas Jamaáh
di PT. Ghinasepti Tour & Travel “. Untuk keperluan tersebut, saya mohon
bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i dengan hormat untuk memberikan penilaian
melalui kuesioner ini dengan sebenar-benarnya berdasarkan atas apa yang Bapak/
Ibu/Saudara/i lakukan berkaitan dengan apa yang Bapak/Ibu/Saudara/i rasakan
terhadap pelayanan di Ghinasepti Tour & Travel.
Semoga partisipasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dapat bermanfaat
untuk kepentingan ilmu pengetahuan serta dapat membantu upaya meningkatkan
kepuasan jama’ah. Atas kerjasama dan partisipasi yang diberikan, saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Fahrezi Firmansyah
70
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Beri tanda (√) pada pilihan jawab dalam tabel yang
disediakan dibawah ini.
UMUR JENIS KELAMIN
< 35 Th 35-50
Th > 50 Th Laki-laki Perempuan
B. PETUNJUK PENGISIAN
Silahkan Anda pilih jawaban yang menurut Anda paling
sesuai dengan kondisi yang ada dengan cara
memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang
tersedia.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. Variabel Efektifitas (X1)
No Pernyataan
Jawaban
SS S N TS STS
1
Pembimbing selalu memeberikan proses
belelajar manasik yang terarah bersifat aktif
bukan pasif
2 Pembimbing manasik dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi jamaah
3 Pembimbing dalam menjelaskan materi
tentang manasik menggunakan metode yang
variatif.
4
Pembimbing selalu dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan seputar ibadah haji
dan umrah yang anda ajukan
5
Pembimbing menunjukan gambar atau alat
peraga secara jelas tentang berjalannya
manasik.
6 Pembimbing selalu bersikap ramah dan
sabar dalam melakukan bimbingan manasik.
7
Petugas dan pembimbing manasik selalu
datang tepat waktu sebelum bimbingan
manasik di mulai
2. Variabel Bimbingan Manasik (X2)
No Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
1 Mempunyai panitia penyelenggara manasik
yang handal.
2 Pembimbingnya ramah dan sopan.
3
Pembimbing dalam memeberikan materi
membuat jamaah ingin mengetahui sejelas-
jelasnya materi tersebut.
4
Materi manasik yang disampaikan kepada
jamaah sudah sesuai dengan kaidah tujuan
berhaji.
5
Penyampaian materi manasik dibuat agar
lebih termotivasi untuk beribadah sebaik-
baiknya.
6 Pembimbing memeberikan materi yang
bisa mengundang responden jamaah.
7 Penyedian snack dan makan selama
bimbingan manasik yang memuaskan.
8 Pembimbing memeberikan keterangan
manasik menggunakan kalimat yang mudah
dipahami oleh jamaáh.
9 Ghniasepti tour memeberikan bimbingan
mansik enam kali sebelum keberangkatan
yang sesuai prosedur.
10 Fasilitas yang diberikan untuk bimbingan
manasik memiliki kualitas baik
3. Variabel Kualitas Jamaah (Y)
No Pernyataan Jawaban
SS S N TS STS
1
Saya merasa puas karena pembimbing
memeberikan materi dan praktik yang
behubungan dengan ibadah secara maksimal
pada manasik maupun ibadah umrah
2
Saya merasa puas karena sudah
mendapatkan solusi yang bijak atas
permasalahan ibadah selama melakukan
manasik maupun ibadah umrah
3
Saya merasa puas kerena penyampaian
materi manasik memebuat saya lebih
termotivasi untuk beribadah sebaik mungkin
4
Mempelajari sejarah peradaban islam
ketika berada di Makkah dan Madinah
dapat menambah ilmu pengetahuan dan
menghargai lebih atas semua perjuangan
Rasulallah dan para Sahabat-Nya
5
Mempelajari fiqih ibadah dan hukum
ibadah dalam umrah dengan peraktik yang
baik dapat mengaplikasikan kembali dalam
kehidupan sehari-hari
6
Memberikan materi terhadap pelaksanaan
ibadah wajib maupun sunnah selama ibadah
umrah berlangsung sehingga kita ingin
terus menjaga kualitas ibadah kita
7
Memberikan setiap rangkaian perjalanan
ibadah umrah dan haji sebagai momen
peningkatan kualitas iman, ilmu dan amal
sehingga terjadi perubahan individu menjadi
lebih sholih dan lebih bertaqwa
8 Pelaksanaan kegiatan ibadah maksimal
dalam perjalanan umrah dapat menghadirkan
TERIMAKASIH ATAS PERTISIPASINYA
konsep kekeluargaan di dalam lingkungan
sekitar
9
Ghinasepti Tour memeberikan jadwal rutin
pengajian setiap minggunya setelah
pelaksanaan umrah, agar dapat menjaga tali
silaturahmi yang baik dan dapat ditularkan
kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya