pengaruh big five personality dan religiusitas...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY DAN RELIGIUSITAS
TERHADAP AGRESIVITAS PADA SANTRIWAN DAN
SANTRIWATI SMA LA TANSA BANTEN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)
Disusun oleh:
NURAINI BUDININGSIH
NIM: 108070000143
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH (UIN)
JAKARTA
1437H/2015M
ii
PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY DAN RELIGIUSITAS
TERHADAP AGRESIVITAS PADA SANTRIWAN DAN
SANTRIWATI SMA LA TANSA BANTEN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)
Oleh :
NURAINI BUDININGSIH
NIM: 108070000143
Dibawah Bimbingan :
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si Nia Tresniasari. M.Si
NIP. 196806141997041001 NIP. 19841026200912 2004
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH (UIN)
JAKARTA
1437H/2015M
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY DAN
RELIGIUSITAS TERHADAP AGRESIVITAS PADA SANTRIWAN DAN
SANTRIWATI SMA LA TANSA BANTEN” telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas
Psikologi.
Jakarta, 20 Oktober 2015
Sidang Munaqasyah
Dekan/Ketua/Merangkap anggota Wakil Dekan/Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si
NIP: 196806141997041001 NIP: 19720823 199903 1001
Anggota:
Gazi, M.Si Ima Sri Rahmani, MA, Psi
NIP. 19711214 200701 1 014 NIP. 19770101 200312 1 002
Nia Tresniasari, M.Si
NIP. 19841026 200912 2004
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nuraini Budiningsih
NIM : 108070000143
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Big Five
Personality dan Religiusitas Terhadap Agresivitas Pada Santriwan dan
Santriwati SMA La Tansa Banten” adalah benar merupakan karya saya sendiri
dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun
kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan
sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia untuk melakukan
proses yang semestinya sesuai dengan Undang-Undang jika ternyata skripsi ini
secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 20 Oktober 2015
Nuraini Budiningsih
108070000143
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Ketika kamu jatuh jangan
tetap di bawah. Jatuh bukan
berarti kalah itu hanya
berarti kamu harus bangkit
dan kembali mencoba.
Unknown”
“Jangan berputus asa jika
menghadapi kesulitan karena setiap
tetes air hujan yang jernih berasal
daripada awan yang gelap”
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orangtua,kakak-ku, serta
para sahabat.
vi
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
(B) 20 Oktober 2015
(C) Nuraini Budiningsih
(D) Pengaruh big five personality dan religiusitas terhadap agresivitas pada
santriwan dan santriwati SMA La Tansa Banten
(E) xv + 111 halaman + lampiran
Masa remaja disebut juga dengan periode “badai dan tekanan” yaitu suatu
masa dimana terjadi ketegangan emosi yang tinggi dan berbuntut sebuah
perilaku kekerasan dikalangan remaja yang diakibatkan karena adanya
perubahan fisik dan kelenjar (Hurlock, 1980). Kekerasan bisa dikaitkan
dengan agresivitas yang berakibat merusak dan menyakiti lawan.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling yaitu peluang terambilnya anggota populasi untuk
menjadi sampel dapat dihitung. Pemilihan subyek pada penelitian ini
menggunakan daftar bilangan acak. Populasinya adalah santriwan dan
santriwati SMA La Tansa di wilayah kota Banten yang berusia sekitar 16 –
18 tahun (remaja akhir) berjumlah 902 siswa. Semua subyek penelitian ini
beragama Islam. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala likert
untuk mengukur agresivitas, big five personality dan religiusitas. Pengolahan
data dan analisis data menggunakan teknik regresi berganda.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda hipotesis penelitian
diterima dengan signifikansi 0.000 yang artinya bahwa big five personality
dan religiusitas secara bersama-sama mempengaruhi agresivitas pada remaja.
Berdasarkan masing-masing variabel independen terdapat enam variabel yang
memberikan pengaruh signifikan terhadap agresivitas pada remaja, yaitu
terdapat pada variabel big five personality (neuroticism, extraversion,
agreeableness dan conscientiousness) dan pada variabel religiusitas
(forgiveness dan private religious practices).
(F) Bahan Bacaan : 19 buku + 10 jurnal + 7 internet
vii
ABSTRACT
(A) Faculty of Psychology Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta
(B) 20 October 2015
(C) Nuraini Budiningsih
(D) The effect of big five personality and religiosity towards aggressiveness in
santriwan and santriwati SMA La Tansa Banten
(E) xv + 111 pages + attachments
(F) Adolescence is also called the period of "storm and stress" that is a period
where there is a high emotional tension and lead to a violent behavior among
adolescents are caused due to physical changes and glands (Hurlock, 1980).
Violence can be attributed to the aggressiveness of resulting damage and hurt
the opponent.
Sampling method that used in this study is the probability sampling is
the opportunity of drawing members of the population to be sampled can be
calculated. Selection of the subjects in this study using a random number list.
Its population is santriwan and high school female students in the city of La
Tansa Bantam aged about 16-18 years (late teens) totaled 902 students. All
the study subjects are Muslims. Data collection instrument using a Likert
scale to measure aggressiveness, big five personality and religiosity. Data
processing and analysis of data using multiple regression techniques.
Based on the results of multiple regression calculation research
hypothesis is accepted with a significance of 0.000, which means that the big
five personality and religiosity together influences aggressiveness in
adolescents. Under each of the independent variables there are six variables
that have a significant impact on the aggressiveness in adolescents, which is
contained in the variable big five personality (neuroticism, extraversion,
agreeableness and conscientiousness) and the variable religiosity (forgiveness
and private religious practices).
(G) Readings: 19 books + 10 journals + 7 internet
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdullilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat
segala kekuasaan dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Shalawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, serta pengikutnya sampai
akhir zaman.
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak luput dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.Si, Dekan Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus pembimbing penulis selama menyusun
skripsi. Wakil Dekan bagian akademik Bapak Dr. Abdul Rahman Shaleh,
M.Si, Wakil Dekan bagian administrasi umum Bapak Ikhwan Lutfi M.Psi, dan
Wakil Dekan bagian kemahasiswaan Ibu Dra. Diana Mutiah, M.Si.
2. Ibu Nia Tresniasari, M.Si yang telah membimbing, mengarahkan, dan
memberikan saran serta ide dalam penyusunan skripsi ini. Penulis banyak
mendapatkan masukan, ide, pengetahuan, serta wawasan yang telah diberikan
selama penulis berjuang dikampus tercinta ini, terima kasih atas waktu dan
kesabaran yang telah diberikannya.
3. Ibu Sitti Evangeline Imelda Suaidy, M. Si, Psi sebagai pe,bombing akademik
penulis selama menjalani aktivitas kuliah. Penulis banyak mendapatkan
dukungan moril selama menyelesaikan kuliah hingga menyusun skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuannya dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan, semoga Allah SWT, memberikan berlipat-lipat pahala atas
amalyang telah diberikan.
5. Para staf pegawai bagian Akademik, Umum, Keuangan, dan Perpustakaan
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak
membantu dalam proses birokrasi dan kemudahan bagi penulis dalam
pembelajaran di kampus tercinta ini.
6. Kepada Ustad dan Ustadzah serta adik-adik kelas yang bersedia meluangkan
waktu untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Untuk kedua orang tua penulis, kakak, kakak ipar dan tante (Mba Ndut) yang
memberikan support dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Untuk keluarga besar Emak dan Papi (tirta mandala) yang selalu mengajarkan
arti dari sebuah perjuangan gigih di dalam segala hal.
9. Mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2008 khususnya kelas D. Sahabat-
sahabat Lia, Hani, Firzy, Vira, Niwa, Ang, Iyos, Atiqoh, Sarah dan Itin.
Terima kasih untuk semua dukungan yang kalian berikan.
10. Semua pihak yang belum bisa disebutkan satu persatu, karena dukungan
moral, doa, dan pengertian mereka, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
Akhir kata, sangat besar harapan penulis semoga skripsi ini memberikan
manfaat yang besar, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang
membaca dan berkeinginan untuk mengeksplorasinya lebih lanjut.
Jakarta, 20 Oktober 2015
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…….………………………………..…..................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING………………………...…... ii
LEMBAR PENGESAHAN……………...……………………….............. iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.…………………...…......... iv
MOTTO……………………………………………………………………. v
ABSTRAK ……………………………………………………………...… vi
KATA PENGANTAR………………………………………….................. viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...…. xiv
DAFTRAR LAMPIRAN………………………………………………...… xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1.Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2.Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 8
1.2.1.Pembatasan masalah ............................................................. 8
1.2.2.Perumusan masalah ............................................................. 9
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 11
2.1.Agresivitas ....................................................................................... 11
2.1.1.Pengertian agresivitas............................................................ 11
2.1.2.Teori agresi............................................................................ 12
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi agresivitas..................... 16
2.1.4. Pengukuran agresivitas ........................................................ 19
2.2. Big five personality ......................................................................... 19
2.2.1. Pengertian big five personality ............................................. 19
2.2.2. Dimensi-dimensi big five personality .................................. 20
2.2.3. Pengukuran big five personality ........................................... 22
2.3. Religiusitas ..................................................................................... 22
2.3.1. Pengertian religiusitas .......................................................... 22
2.3.2. Dimensi-dimensi religiusitas ................................................ 24
2.3.3. Pengukuran religiusitas ....................................................... 28
2.4. Kerangka Teori.............................................................................. 29
2.5. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN……………….………………………... 38
3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................... 38
3.1.1. Populasi penelitian .............................................................. 38
3.1.2. Sampel penelitian ................................................................ 38
3.1.2. Teknik pengambilan sampel ............................................... 38
3.2. Variabel penelitian ....................................................................... 38
3.3. Definisi operasional variabel......................................................... 39
3.4. Teknik pengumpulan data ............................................................ 41
3.5. Uji validitas konstruk .................................................................... 44
xi
3.6. Prosedur penelitian ....................................................................... 73
3.7. Teknik analisis data ....................................................................... 73
BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………..….... 77 4.1. Gambaran Subyek Penelitian…………………………………..... 77
4.1.1. Deskripsi variabel penelitian ……..…………….……........ 79
4.1.2. Kategorisasi skor variabel……..…………………....…….. 80
4.2. Uji Hipotesis Penelitian ………..……………………………..,…. 82
4.2.1. Analisis regresi variabel penelitian ……………...………... 82
4.2.2. Sumbangan varian setiap independent variable ………..… 89
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ………………………... 94 5.1. Kesimpulan……………………………………………………....... 94
5.2. Diskusi…………………………………………………………….. 94
5.3. Saran…………………………………………………………….… 98
5.3.1. Saran teoritis………………………………….................... 99
5.3.2. Saran praktis…………………………………………..…... 99
Daftar Pustaka ………………………………………………………….…. 101
Lampiran………………………………………………………….…..……. 104
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nilai skor jawaban……………………………………………........ 42
Tabel 3.2 Blue Print Skala Agresivitas …………………………………........ 42
Tabel 3.3 Blue Print Skala Big Five Personality………………………….…. 43
Tabel 3.4 Blue Print Skala Religiusitas…………………………………..….. 44
Tabel 3.5 Muatan faktor item agresivitas………………………………..…… 48
Tabel 3.6 Muatan faktor item neuroticism………………………………….... 50
Tabel 3.7 Muatan faktor item extraversion………………………………….. 52
Tabel 3.8 Muatan faktor item openness to experience…………………….... 53
Tabel 3.9 Muatan faktor item agreeableness……………………………....... 55
Tabel 3.10 Muatan faktor item conscientiousness………………………....... 57
Tabel 3.11 Muatan faktor item daily spiritual experience………..………..... 58
Tabel 3.12 Muatan faktor item meaning………………………………..…..... 60
Tabel 3.13 Muatan faktor item values……………………………………....... 61
Tabel 3.14 Muatan faktor item beliefs……………..………………………..... 63
Tabel 3.15 Muatan faktor item forgiveness……………………………..…..... 65
Tabel 3.16 Muatan faktor item private religious practices………………....... 66
Tabel 3.17 Muatan faktor item religious/spiritual coping……….…………... 68
Tabel 3.18 Muatan faktor item religious support…..……………………....... 69
Tabel 3.19 Muatan faktor item commitment………………………………...... 71
Tabel 3.20 Muatan faktor item organizational religiousness……………....... 72
Tabel 4.1 Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin………………………..... 78
Tabel 4.2 Deskripsi statistik variabel penelitian……………………………..... 80
Tabel 4.3 Norma skor variabel……………………………………………........ 82
Tabel 4.4 Kategorisasi variabel penelitian…………………………….……..... 82
Tabel 4.5 Sumbangan keseluruhan IV terhadap DV………………………...... 85
Tabel 4.6 Pengaruh keseluruhan IV terhadap DV…………………………...... 85
Tabel 4.7 Koefisien regresi masing-masing IV………………….…………...... 86
Tabel 4.8 Proporsi varian untuk masing-masing IV……………….…………... 92
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir…………………………………..... 35
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 3.1 Analisis faktor konfimatorik agresivitas……………….…..... 106
Gambar 3.2 Analisis faktor konfimatorik neuroticism………………….... 107
Gambar 3.3 Analisis faktor konfimatorik extraversion…………………... 107
Gambar 3.4 Analisis faktor konfimatorik openness to experience……..... 108
Gambar 3.5 Analisis faktor konfimatorik agreeableness……………….... 108
Gambar 3.6 Analisis faktor konfimatorik conscientiousness…………….. 109
Gambar 3.7 Analisis faktor konfimatorik daily spiritual experience…….. 109
Gambar 3.8 Analisis faktor konfimatorik meaning……………………...... 110
Gambar 3.9 Analisis faktor konfimatorik values………………………….. 110
Gambar 3.10 Analisis faktor konfimatorik beliefs……………………….... 111
Gambar 3.11 Analisis faktor konfimatorik forgiveness………………….... 111
Gambar 3.12 Analisis faktor konfimatorik private religious practice.….... 112
Gambar 3.13 Analisis faktor konfimatorik religious/spiritual coping.….... 112
Gambar 3.14 Analisis faktor konfimatorik religious support………...….... 113
Gambar 3.15 Analisis faktor konfimatorik commitment………………….... 113
Gambar 3.16 Analisis faktor konfimatorik organizational religiousness..... 114
Surat izin penelitian…………………………………………….…..………... 115
Surat dari sekolah…………………………………………..………….…….. 116
Kuesioner penelitian…………………………………………..……………... 117
Output hasil CFA…………………………………………..……………….... 123
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Remaja merupakan periode dari masa pubertas hingga masa dewasa, merupakan salah
satu tahapan perkembangan yang krusial karena pada akhir periode tersebut individu
tersebut harus bisa mendapatkan rasa ego identitas yang tetap (Feist & Feist, 2010).
Berdasarkan Erikson (dalam Santrock, 2007), masa remaja adalah usia dimana
individu dihadapkan dengan tantangan untuk menemukan siapakah mereka,
bagaimana mereka dan arah mana yang hendak ditempuh dalam kehidupan.
Sedangkan menurut Piaget (dalam Santrock, 2007), masa remaja adalah masa
individu melewati pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan
lebih logis. Individu mulai mempersiapkan masa depan dan bangga dengan ha-hal
yang dapat dilakukan.
Masa remaja disebut juga dengan periode “badai dan tekanan” yaitu suatu
masa dimana terjadi ketegangan emosi yang tinggi dan berbuntut sebuah perilaku
kekerasan dikalangan remaja yang diakibatkan karena adanya perubahan fisik dan
kelenjar (Hurlock, 1980). Kekerasan bisa dikaitkan dengan agresivitas yang berakibat
merusak dan menyakiti lawan.
1
2
Agresivitas merupakan salah satu bentuk perilaku yang dimiliki oleh setiap
orang. Freud, Mc Dougall, dan Lorenz (dalam Ekawati,2001) mengemukakan bahwa
manusia mempunyai dorongan bawaan atau naluri untuk berkelahi. Sebagaimana
pengalaman fisiologis rasa lapar, haus, atau bangkitnya dorongan seksual, maka
dibuktikan bahwa manusia mempunyai naluri bawaan untuk berperilaku agresi.
Perilaku agresif yang mengkhawatirkan diantaranya adalah pertikaian remaja,
kekerasan, pembunuhan, pelecehan dan lain sebagainya. Perilaku agresif tidak hanya
dapat mencederai diri sendiri tetapi juga orang lain. Perilaku agresif biasanya
ditunjukkan untuk menyerang, menyakiti atau melawan orang lain, baik secara fisik
maupun verbal. Hal itu bisa berbentuk pukulan, tendangan, dan perilaku fisik lainya,
atau berbentuk cercaan, makian ejekan, bantahan dan semacamnya. Oleh karena itu
perilaku agresif perlu mendapatkan perhatian khusus.
Fenomena agresivitas berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika
Serikat terhadap 5-10% anak usia sekolah menengah menunjukkan perilaku agresif.
Pada umumnya, siswa laki-laki lebih banyak memperlihatkan perilaku agresif
dibandingkan siswa perempuan. Berdasarkan penelitian tersebut perbandingannya
adalah 5 berbanding 1, artinya siswa laki-laki yang melakukan agresivitas 5 kali lebih
banyak dari pada siswa perempuan yang melakukan agresivitas. Data agresivitas yang
terdapat di Jakarta (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat 157 kasus
perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan
10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2
anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar
3
serta 2 anggota Polri, dan pada tahun 1999 korban meningkat dengan 37 korban
tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung
meningkat (Krissadi, 2012).
Fenomena lainnya yang berhubungan dengan agresivitas yaitu pada tahun
2007, beberapa kali dikejutkan dengan serangkaian berita-berita tentang kekerasan di
sekolah dan geng remaja. Kemudian, berita tentang Cliff Muntu-siswa STPDN dan
berita tentang geng Gazper di SMA 34 Pondok Labu. Kemudian, di tahun 2008
perilaku agresif di kalangan remaja masih terjadi, berita yang terbaru adalah tentang
ritual perpeloncoan geng remaja putri Nero dari Pati, kota kecil di Jawa Tengah dan
kekerasan remaja putri di Kalimantan Tengah (Nadhirin, 2009).
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan munculnya agresivitas, antara
lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu: frustasi, deindividualisasi,
stres, hormon, gender dan kepribadian (personality). Faktor eksternal yaitu:
kekuasaan dan kepatuhan, efek senjata, provokasi, alkohol dan obat-obatan, suhu
udara, polusi udara, media dan budaya (Luthfi, 2009).
Penelitian-penelitian yang membahas tentang agresivitas yang terkait dengan
kepribadian telah banyak dilakukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Barlett dan Anderson (2012) bahwa big five personality mempengaruhi perilaku
agresif. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Barlett dan Anderson (2012)
bahwa agreeableness dan openness to experience berpengaruh secara negatif
terhadap perilaku agresif sedangkan neuroticism berpenagruh secara positif terhadap
perilaku agresif.
4
Penelitian lain yang dilakukan oleh Shepherd dan Lack (2009) mengatakan
bahwa neuroticism, agreeableness dan conscientiousness berpengaruh secara
signifikan terhadap agresivitas. Dimana variabel neuroticism berkorelasi positif
dengan agresivitas sedangkan variabel agreeableness dan conscientiousness
berkorelasi negatif terhadap agresivitas. Artinya semakin tinggi neuroticism maka
agresivitas akan tinggi begitu juga sebaliknya semakin rendah neuroticism maka
agresivitas akan rendah. Sedangkan pada variabel agreeableness dan
conscientiousness, jika semakin tinggi agreeableness dan conscientiousness maka
agresivitas akan rendah begitu juga sebaliknya jika semakin rendah agreeableness
dan conscientiousness maka agresivitas akan tinggi. Dan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Furnham dan Saipe (dalam Rahmatillah, 2011) mengenai hubungan
agresi pengemudi dengan tiga model faktor (three factor model) menyatakan bahwa
berkorelasi extraversion dan neuroticism positf dengan perilaku agresif dalam tiga
model faktor kepribadian. Pada hasil peneltian yang dilakukan peneliti variabel yang
signifikan pengaruhnya terhadap agresivitas, yaitu neuroticism, extraversion dan
agreeableness. Dimana variabel neuroticism dan extraversion berkorelasi positif
terhadap agresivitas yang berarti semakin tinggi variabel neuroticism atau
extraversion maka semakin tinggi agresivitas pada individu. Sedangkan variabel
agreeableness berkorelasi negatif terhadap agresivitas yang berarti semakin tinggi
variabel agreeableness maka agresivitas akan rendah namun semakin rendah variabel
agreeableness maka agresivitas akan tinggi.
5
Allport mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamik dalam sistem
psikofisik individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik dengan
lingkungannya (dalam Alwisol, 2007). Menurut Murray kepribadian adalah abstraksi
yang dirumuskan oleh teoritisi dan bukan semata-mata deskripsi tingkah laku
individu karena rumusan tersebut didasarkan pada tingkah laku yang dapat
diobservasi dan faktor-faktor yang dapat disimpulkan dari observasi (dalam Alwisol,
2007). Costa dan McCrae sependapat dengan Eysenck bahwa sifat dari kepribadian
adalah bipolar dan mengikuti distirbusi lonceng. Yaitu, kebanyakan individu
memiliki skor yang berada dekat dengan titik tengah dari setiap sifat dan hanya
sedikit individu yang memiliki skor pada titik ekstrem (dalam Feist & Feist, 2010).
Faktor kepribadian adalah faktor manusia yang dianggap cukup berpengaruh di dalam
diri individu berperilaku agresif karena kepribadian merupakan variabel dari indivdu
yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku agresif. Kepribadian dapat
mempengaruhi kognisi dengan membuat konsep agresi lebih mudah diakses di dalam
memori. Di dalam memori tersebut jaringan asosiatif menghubungkan pikiran, agresi,
emosi dan kecenderungan untuk bertingkah laku (Anderson & Bushman, 2002).
Dalam Anderson dan Bushman (2002), Bushman menyatakan bahwa terdapat
perbedaan setiap individu di dalam merespon stimulus agresif dan ambigu yang
disebabkan oleh karena terdapat perbedaan di dalam struktur memori. Menurut
Bushman, hal ini disebabkan karena individu yang memiliki sifat agresif yang tinggi
memiliki jaringan asosiatif kognitif tentang agresi yang lebih banyak dan lebih
berkembang dari individu lainnya yang memiliki sifat agresif yang rendah. Perbedaan
6
jaringan asosiatif ini menyebabkan individu dengan sifat agresif tinggi lebih cepat
mengakses konsep-konsep agresi, yang dapat dengan mudah menyebabkan individu
berperilaku agresif karena hal yang kurang menyenangkan. Selain itu juga, individu
yang memiliki sifat agresif tinggi dapat menginterpretasi hal-hal yang ambigu
menjadi terasosiasi dengan konsep agresi dibandingkan dengan individu yang
memiliki sifat agresif rendah.
Salah satu teori tipe kepribadian adalah big five personality, yaitu suatu
pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia
melalui trait yang tersusun dalam lima buah dominan kepribadian yang telah dibentuk
dengan menggunakan analisis faktor. Lima traits kepribadian tersebut adalah
neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness dan
conscientiousness.
Selain tipe kepribadian, variabel lain yang dapat mempengaruhi agresivitas
individu adalah religiusitas yang dimiliki individu. Tingkat keyakinan dan ketaatan
religiusitas pada remaja dapat diketahui bagaimana individu menyingkapi setiap
keraguan dan konflik batin yang terjadi. Usia remaja merupakan usia yang rawan
dimana secara fisik remaja mengalami pertumbuhan fisik yang pesat tetapi tidak
dengan pertumbuhan psikologisnya. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan pada individu. Ketidakseimbangan menjadikan individu dalam
suasana batin yang tidak menentu. Beberapa remaja mengambil jalan pintas untuk
mengatasi keraguan dan konflik batin yang terjadi seperti bergabung dengan peer
group (teman sebaya). Hal tersebut dapat mempengaruhi individu dalam mengambil
7
sikap dan dapat mengarahkan individu ke dalam perbuatan negatif dan merusak.
Penyelesaian yang dapat dilakukan tergantung dari kemampuan memilih individu.
Apabila tingkat rasa bersalah dan berdosa lebih dominan maka individu cenderung
untuk kembali mencari jalan pengampunan. Sebaliknya, jika perilaku individu
dianggap sebagai pembenaran maka keterlibatan individu dalam hal negatif akan
semakin besar. Dalam mengatasi hal tersebut individu memerlukan pengarah dan
bimbingan agar dapat menguasai diri (Jalaluddin, 2010).
Terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang pengaruh religiusitas
terhadap agresivitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Huesmann, Dubow
dan Boxer (2011) yang mengatakan bahwa semakin tinggi private religious practices
maka agresivitas akan rendah dan sebalikya jika private religious practices rendah
maka agresivitas akan tinggi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Naami, Asgari dan
Roshani (2014) mengatakan bahwa semakin tinggi forgiveness maka agresivitas akan
rendah dan sebaliknya jika forgiveness rendah maka agresivitas akan tinggi.
Religiusitas pada remaja tergantung pada kemampuan individu dalam
menyelesaikan keraguan dan konflik batin yang terjadi pada diri remaja. Usia remaja
dikenal usia yang rawan dimana remaja mencari jati diri. Untuk mengatasi keraguan
dan konflik batin yang terjadi para remaja membutuhkan bimbingan dan pengarahan
dari pengajar atau orang tua. Dengan adanya pendekatan yang baik antara remaja
dengan pengajar atau orang tua dapat membentuk religiusitas yang baik dan utuh.
Remaja dapat mengerti bahwa dengan adanya religiusitas bukan sebagai penghalang
8
dalam beraktivitas tapi sebagai alat pendorong dalam mengerjakan hal-hal yang
positif (Jalaluddin, 2010).
Dari fenomena-fenomena yang ada dan penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya makan peneliti tertarik untuk meneliti topik agresivitas.
Dengan demikian penelitian ini berjudul “Pengaruh Big Five Personality dan
Religiusitas terhadap Agresivitas pada Santriwan dan Santriwati SMA La
Tansa Banten”.
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1.2.1 Pembatasan masalah
Untuk menghindari dari peninjauan yang luas pada masalah yang akan diteliti maka
penulis melakukan pembatasan masalah. Pokok permasalahan yang akan dibahas
adalah “pengaruh big five personality dan religiusitas terhadap agresivitas pada
santriwan dan santriwati SMA La Tansa Banten”. Adapun pengertian konsep definisi
variabel adalah sebagai berikut.
1. Agresivitas berdasarkan Buss & Perry (1992) adalah kecenderungan untuk terlibat
dalam agresi fisik dan verbal; permusuhan (hostility) dan kemarahan (anger).
Menurut Kamus Bahasa Indonesia agresivitas adalah hal yang bersifat agresif.
2. Big five personality berdasarkan McCrae & Costa (dalam Feist & Feist, 2010)
adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat
kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain
kepribadian yang telah dibentuk menggunakan analisis faktor. Lima traits
9
kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness,
neuroticism dan openness to experience.
3. Religiusitas sesuatu yang menekankan pada perilaku, sosial dan merupakan sebuah
doktrin dari setiap agama yang wajib diikuti oleh setiap pengikutnya. Dalam
sebuah laporan yang diterbitkan oleh John E. Fetzer Institute (1999) yang berjudul
Multidimensional Measurement of Religiousness, Spirituality For Use in Health
Research menjelaskan tentang dua belas dimensi religiusitas, yaitu: daily spiritual
experiences, meaning, values, beliefs, forgiveness, private religious practices,
religious/spiritual coping, religious support, religious/spiritual history
commitment, organizational religiousness dan religious preference.
1.2.2 Perumusan malasah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari big five personality dan religiusitas
terhadap agresivitas pada santriwan dan santriwati SMA La Tansa Banten?
2. Berapa persen sumbangan dari keseluruhan independent variable terhadap
dependent variable?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh big five
personality dan religiusitas terhadap agresivitas pada siswa SMA.
10
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik praktis maupun teoritis.
1. Manfaat teoritis: penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan literatur
dalam aplikasi teori-teori psikologi sosial, psikologi agama dan psikologi
kepribadian terutama mengenai kepribadian big five personality dan agresivitas
pada remaja.
2. Manfaat praktis: dapat digunakan sebagai acuan untuk para pendidik ataupun
sekolah untuk mengetahui kepribadian dari setiap siswa sehingga dapat mengatasi
agresivitas.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan membahas tentang agresivitas, big five personality, religiusitas,
kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
2.1 Agresivitas
2.1.1 Pengertian agresivitas
Definisi tentang agresivitas telah dikemukakan oleh banyak ahli, sehingga sangat
variatif. Baron, Branscombe dan Byrne (2009) mengemukakan, bahwa agresivitas
adalah tindakan yang disengaja untuk menyakiti orang lain.
Buss dan Perry (1992) mendefinisikan agresivitas sebagai kecenderungan
untuk terlibat dalam agresi fisik dan verbal; permusuhan (hostility) dan kemarahan
(anger). Menurut Kamus Bahasa Indonesia agresivitas adalah hal yang bersifat
agresif. Menurut Chaplin dalam Kamus Lengkap Psikologi agresivitas adalah
kecenderungan habitual (yang dibiasakan) untuk memperlihatkan permusuhan.
Sedangkan Berkowitz (dalam Sarlito, 2011) mengatakan bahwa agresi
adalah tindakan melukai yang disengaja oleh individu/institusi terhadap
individu/institusi lain yang sejatinya disengaja. Dimana agresi sendiri sebagai
segala bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain baik secara fisik
maupun mental.
Agresivitas dapat terjadi kapan dan dimana saja, tidak memandang waktu
dan tidak peduli siapa yang akan jadi korban. Hal ini senada dengan apa yang
telah diungkapkan oleh Dollard, bahwa perilaku agresif ditujukan kepada orang
lain yang menjadi sasaran dari tingkah laku tersebut.
11
12
Dari penjelasan yang telah disebutkan penulis memilih definisi agresivitas
berdasarkan definisi Buss dan Perry yaitu kecenderungan individu untuk
berperilaku agresif, yaitu sikap untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik atau
psikis dengan rasa permusuhan (hostility) dan kemarahan (anger).
2.1.2 Teori agresi
Pada teori agresi digambarkan bagaimana perilaku agresif pada individu muncul.
Pendekatan yang memberikan penjelasan kemunculan agresi terdiri dari 4 (dalam
Luthfi, 2009), yaitu sebagai berikut:
1. Teori Bawaan
Pada teori ini menekankan bahwa agresi merupakan sesuatu yang sudah terdapat
pada setiap diri individu.
a. Agresi sebagai instink
Kelompok ini menyakini bahwa agresi sebagai dorongan naluriah/insting yang
dimiliki oleh setiap individu. Perbedaan kemunculan agresivitas pada setiap
individu tidak sama tergantung pada kemampuan individu dalam mengontrolnya.
Agresi merupakan insting yang merujuk kepada teori psikoanalisa dengan
tokoh utamanya Sigmund Freud. Dalam teorinya, Freud berpendapat bahwa setiap
manusia memiliki insting hidup dan insting mati. Agresi merupakan salah satu
insting mati.
b. Genetis
Kelompok ini mengatakan bahwa agresi merupakan sesuatu yang terdapat dalam
biologis individu. Terdapat 2 tokoh yang mengembangkan pendapat ini. Yang
pertama adalah Moyer beranggapan bahwa agresivitas merupakan suatu proses
13
yang terdapat pada otak dan saraf pusat. Individu-individu yang memiliki tingkat
agresivitas yang tinggi memiliki struktur dan komponen otak yang berbeda
dengan individu-individu yang memiliki tingkat agresivitas yang rendah.
Tokoh yang kedua yaitu Lagerspetz (dalam Luthfi, 2009) berpendapat
bahwa agresi merupakan karakter atau sifat yang turun menurun dari orang tua ke
anak dan seterusnya. Lagerspetz berpendapat jika orang tua memiliki perilaku
agresif maka anaknya akan memiliki perilaku agresif pula.
2. Teori Lingkungan
Agresi merupakan perilaku yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Agresi
merupakan hasil reaksi terhadap stimulus lingkungan.
a. Frustasi Agresi Klasik
Frustasi agresi klasik menekankan kemunculan agresi yang disebabkan oleh rasa
frustasi yang dialami individu. Rasa frustasi tersebut muncul karena individu tidak
mendapatkan apa yang diinginkannya. Ketidakberhasilan mendatangkan frustasi
yang kemudian menimbulkan agresi. Tokoh utamanya adalah Dollard dan Miller.
b. Neo Frustasi Agresi
Teori ini muncul sebagai pengevaluasi dari teori frustasi agresi klasik. Burstein &
Worchel menganggap bahwa frustasi bukanlah penyebab munculnya agresi.
Tetapi frustasi menyebabkan timbulnya kemarahan. Dan kemarahan inilah yang
akan menimbulkan agresi. Jadi terdapat variabel antara yaitu marah antara frustasi
dan agresi.
14
c. Deprivasi
Berkowitz memberikan istilah untuk kondisi kekurangan untuk deprivasi.
Keadaan kurang ini bersifat subjektif. Individu akan merasa kurang atau merasa
cukup dengan membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. Kondisi
kekurangan yang bersifat objektif (benar-benar kekurangan) disebut deprivasi
absolut sedangkan deprivasi relatif adalah perasaan kurang yang dimiliki oleh
individu. Deprivasi bukan merupakan hal yang dapat langsung menimbulkan
agresi tetapi pada hal ini masih dibutuhkan cue atau pemicu. Hal-hal yang dapat
memicu deprivasi menjadi agresi adalah peluang, kesempatan dan media massa.
d. Belajar Sosial
Teori belajar sosial menekankan bahwa faktor yang menimbulkan agresi berasal
dari luar. Tokoh utama pada teori belajar sosial adalah Albert Bandura yaitu
perilaku agresif dipelajari dari model yang dilihat di lingkungan sosial, baik dalam
keluarga maupun media massa.
Selain belajar sosial dengan modeling, reward dan punishment adalah faktor
yang juga dapat memperkuat munculnya agresi. Individu yang merasa
mendapatkan reward atas perilaku agresifnya maka akan mengulanginya pada
kesempatan yang mendatang.
3. Teori Afektif (GAAM; General Affective Aggression Model)
Dikemukakan oleh Anderson dan Huesmann. Teori GAAM (General Affective
Aggression Model) adalah teori yang mencoba menjelaskan agresi dari sisi
internal dan eksternal. Agresi akan muncul jika situasi-situasi yang berperan
muncul secara bersamaan. Situasi-situasi tersebut merupakan faktor internal
15
sebagai individual differences yang meliputi trait, attitude dan belief tentang
kekerasan, nilai-nilai kekerasan, skill atau pengetahuan dan kemampuan berkelahi
dan senjata.
Faktor eksternal meliputi situasi-situasi yang mendatangkan frustasi seperti
serangan dari pihak lain, munculnya model/provokator, keberadaan cue/pencetus
(seperti keberadaan senjata) dan ketidaknyamanan yang dirasakan secara
subjektif.
Buss & Perry (1992) menggelompokkan bentuk agresi kedalam empat
bentuk agresi, yaitu agresi fisik, agresi verbal, agresi dalam bentuk kemarahan
(anger) dan agresi dalam bentuk kebencian (hostility). Keempat bentuk agresivitas
tersebut mewakili komponen perilaku manusia, yaitu komponen motorik, afektif
dan kognitif.
1. Agresi fisik, merupakan perilaku yang dapat diobeservasi langsung. Agresi
fisik adalah komponen dari perilaku motorik seperti melukai dan menyakiti
orang lain secara fisik. Bentuk agresi fisik yang sering dilakukan seperti
memukul, mendorong, menendang, mencubit dan hal lainnya yang dapat
melukai orang lain melalui fisiknya.
2. Agresi verbal, merupakan perilaku yang dapat diobservasi langsung seperti
agresi fisik. Agresi verbal adalah kecenderungan untuk melukai orang lain
melalui verbal atau ucapan-ucapan yang kurang menyenangkan atau menghina.
Bentuk dari agresi verbal seperti mencaci, memaki, mengumpat dan hal lainnya
yang dapat melukai orang lain melalui ucapan.
16
3. Permusuhan (hostility), tergolong dengan agresi yang tidak dapat langsung
diobservasi. Hostility terbagi menjadi dua bagian, yaitu resentment seperti
cemburu dan iri kepada orang lain dan suspicion sepertinya ketidakpercayaan
kepada orang lain, kekhawatiran dan proyeksi dari rasa permusuhan terhadap
orang lain.
4. Rasa marah (anger), merupakan salah satu emosi atau efektif seperti
keterbangkitan dan kesiapan psikologis dalam melakukan perilaku agresif,
seperti mudah kesal, hilang kesabaran dan tidak mengontrol rasa amarah.
Berkowitz (dalam Koeswara, 1988) membedakan agresi ke dalam dua bentuk,
yaitu :
1. Agresi Instrumental (Instrumental Aggression)
Agresi instrumental adalah agresi yang dilakukan oleh organisme atau individu
sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Agresi Benci (Hostile Aggression)
Agresi benci adalah agresi yang dilakukan semata-mata sebagai pelampiasan
keinginan untuk melukai atau menyakiti, atau agresi tanpa tujuan selain intuk
menimbulkan efek kerusakan, kesakitan atau kematian pada sasaran atau
korban.
Pada penelitian ini menggunakan bentuk-bentuk agresivitas dari Buss & Perry
karena lebih sesuai dengan subyek yang akan di teliti yaitu remaja SMA.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi agresivitas
Koeswara (dalam Luthfi, 2009) menyebutkan hal-hal yang menjadi faktor
individu berperilaku agresif. Faktor-faktor yang menyebabkan individu
17
berperilaku agresif dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor internal (frustasi,
deindividualisasi, stres dan kepribadian) dan faktor eksternal (kekuasaaan dan
kepatuhan, efek senjata, provokasi, alkohol dan obat-obatan, suhu udara, media
masa dan budaya).
1. Faktor internal
a. Frustasi adalah suatu situasi yang menghambat individu dalam usaha mencapai
tujuan tertentu yang diinginkan, dari frustasi maka akan timbul perasaan-
perasaan agresi.
b. Deindividualisasi adalah suatu keadaan dimana individu kehilangan kesadaran
atas dirinya (self awareness) yang diakibatkan oleh situasi yang merasa
tertekan.
c. Stres. Dalam psikologi istilah stres bermakna sebagai stimulus, seperti
ketakutan, kesakitan yang mengganggu atau menghambat mekanisme-
mekanisme fisiologis yang normal dari organisme.
d. Kepribadian. Individu yang memiliki kepribadian otoriter mempunyai
kecenderungan agresi yang lebih tinggi. Demikian pula dengan orang-orang
yang bertemperamen pemarah memiliki kecenderungan agresi lebih tinggi
dibandingkan temperamen bukan pemarah.
2. Faktor eksternal
a. Kekuasaan dan kepatuhan. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan yang
cenderung disalahgunakan dan penyalahgunaan tersebut merubah kekuasaan
menjadi kekuasaan yang memaksa, yang memiliki efek secara langsung
18
ataupun tidak langsung terhadap perilaku agresif. Dapat terlihat pada Hitler,
Mussolini, Stalin dan sejumlah besar manipulator kekuasaan lainnya.
b. Efek senjata. Pada penelitian Berkowitz dan Lepage (1967) yang menguji
tentang efek senjata api terhadap kecenderungan perilaku agresif pada individu.
Dan hasilnya menyimpulkan bahwa individu yang berhubungan dengan senjata
api cenderung lebih agresi dari pada individu yang tidak berhubungan dengan
senjata api.
c. Provokasi yaitu oleh pelaku agresi provokasi dilihat sebagai ancaman yang
harus dihadapi dengan respon agresi untuk meniadakan bahaya yang
ditunjukkan oleh ancaman tersebut.
d. Alkohol dan obat-obatan. Terdapat akibatnya dari pemakaian alkohol dan obat-
obatan terhadap perilaku agresif. Individu yang meminum alkohol dalam
takaran-takaran yang tinggi menunjukkan taraf agresivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang tidak meminum alkohol atau meminum
alkohol dalam taraf yang rendah.
e. Suhu, polusi udara, bau busuk dan kebisingan dilaporkan dalan menimbulkan
perilaku agresif. Clarsmtih dan Anderson, menyimpulkan bahwa pada musim
panas perilaku agresif lebih meningkat.
f. Media massa. Film-film yang menyajikan tentang kekerasan dapat
menimbulkan agresi pada individu, makin banyak menonton tentang kekerasan
maka makin besar tingkat agresivitas yang ditampilkan.
19
g. Budaya. Beberapa daerah mengembangkan budaya kekerasan/agresi. Orang
yang lebih agresi mendapatkan penghargaan sosial yang lebih tinggi pada
daerah tersebut.
2.1.4 Pengukuran agresivitas
Terdapat beberapa alat ukur yang digunakan dalam mengukur agresivitas, yaitu:
1. Skala pengukuran agresivitas dari Buss dan Perry (1992) dalam jurnal
penelitian The Aggression Questionnare yang menggunakan 4 faktor dalam
pengukuran, yaitu agresi fisik, verbal, marah dan permusuhan. Item yang
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan skala baku yang berjumlah 24
item.
2. Skala pengukuran agresivitas berdasarkan pada aspek-aspek pengelompokkan
jenis-jenis bentuk perilaku agresif dari Berkowitz, yaitu bentuk agresi secara
langsung baik fisik dan verbal (Nurmalia, 2010)
Pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala pengukuran dari Buss
dan Perry (1992) dalam jurnal penelitian The Aggression Questionnare yang
menggunakan 4 faktor dalam pengukuran, yaitu agresi fisik, verbal, marah dan
permusuhan.
2.2 Big Five Personality
2.2.1 Pengertian big five personality
Allport (dalam Alwisol, 2007) mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi
dinamik dalam sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaiannya yang
unik dengan lingkungannya. Sedangkan dalam bahasa Inggris personality berasal
dari bahasa Yunani kuno, prosopon atau persona, yang artinya “topeng”. Konsep
20
awal personality adalah tingkah laku yang ditampakkan oleh individu terhadap
lingkungan sosialnya. Costa & McCrae sependapat dengan Eysenck bahwa sifat
dari kepribadian adalah bipolar dan mengikuti distirbusi lonceng. Yaitu,
kebanyakan individu memiliki skor yang berada dekat dengan titik tengah dari
setiap sifat dan hanya sedikit individu yang memiliki skor pada titik ekstrem
(dalam Feist & Feist, 2010).
Big five personality adalah salah satu pendekatan induktif terhadap
kepribadian yang memiliki arti bahwa teori diperoleh berdasarkan data. Apabila
data tidak diperoleh dengan cara yang baikdan komprehensif maka hasil yang
diperoleh akan memiliki validitas yang terbatas. Analisis faktor dapat digunakan
karena karakteristik tertentu berkorelasi antara satu dengan yang lain. Lima
dimensi tersebut adalah neuroticism, extraversion, openness to experience,
agreeableness dan conscientiousness. (dalam Friedman & Schustack, 2008).
2.2.2 Dimensi-dimensi Big Five Personality
Dimensi-dimensi yang terdapat pada Big Five Personality Costa & McCrae (Feist
& Feist, 2010) adalah sebagai berikut:
1. Neuroticism (N)
Individu yang memiliki skor tinggi pada neurotisme cenderung penuh kecemasan,
temperamental, mengasihi diri sendiri, sangat sadar terhadap diri sendiri,
emosional dan rentan terhadap gangguan yang berhubungan dengan stres.
Sedangkan individu yang memiliki skor rendah pada neurotisme biasanya tenang,
tidak temperamental, puas terhadap diri sendiri dan tidak emosional.
21
2. Extraversion (E)
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada extraversion cenderung penuh kasih
sayang, ceria, senang berbicara, senang berkumpul dan menyenangkan.
Sebaliknya, individu yang memiliki skor yang rendah biasanya tertutup, pendiam,
penyendiri, pasif dan tidak mempunyai cukup kemampuan untuk
mengekspresikan emosi yang kuat.
3. Openness to Experience (O)
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada openness to experience cenderung
kreatif, imajinatif, penuh rara penasaran, terbuka dan lebih memiliki variasi.
Sebaliknya, individu yang memiliki skor yang rendah cenderung rendah ahti,
konservatif, konvesional dan tidak terlalu penasaran terhadap sesuatu.
4. Agreeableness (A)
Hal ini membedakan antara individu yang berhati lembut dengan yang kejam.
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada agreeableness cenderung mudah
percaya, murah hati, pengalah, mudah menerima dan memiliki perilaku yang baik.
Sedangkan individu yang rendah skornya cenderung penuh curiga, pelit, tidak
ramah, mudah kesal dan suka mengomentari orang lain.
5. Conscientiousness (C)
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada conscientiousness cenderung
teratur, terkontrol, terorganisasi, ambisius, fokus pada pencapaian dan disiplin.
Sedangkan individu yang memiliki skor yang rendah cenderung tidak teratur,
ceroboh, pemalas serta tidak memiliki tujuan dan lebih mudah menyerah saat
menemukan kesulitan dalam mengerjakan suatu hal.
22
2.2.3 Pengukuran big five personality
Terdapat beberapa alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur big five
personality, yaitu NEO-PI-R, 16 PF, BFI dan IPIP. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan skala IPIP disusun berdasarkan teori Costa dan McCrae (dalam
Ingarianti, 2014). skala yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 item
yang adaptasi ke dalam bahasa Indonesia.
2.3 Religiusitas
2.3.1 Pengertian religiusitas
Fetzer (1999) mendefinisikan religiusitas merupakan seberapa sanggup penganut
agama merasakan pengalaman beragama dalam keseharian (daily spiritual
experience), memiliki kebermaknaan hidup dengan agama (religion meaning),
mengekspresikan agama yang dianut sebagai sebuah nilai (value), menyakini
ajaran agamanya (belief), memaafkan (forgiveness), melakukan praktek agama
secara pribadi (private religious practice), agama sebagai tempat menyelesaikan
masalah (religious/spiritual coping), mendapatkan dukungan dari sesama
penganut agama (religious support), mengalami sejarah keagamaan
(religious/spiritual history), komitmen beragama (commitment), mengikuti
kegiatan keagamaan (organizational religiouness) dan menyakini pilihan agama
yang dianutnya (religious preference).
Ancok dan suroso (2001) mendefinisikan religiusitas sebagai keberagamaan
yang berarti meliputi berbagai macam sisi atau dimensi yang bukan hanya terjadi
ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika
melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Sumber jiwa
keagamaan itu adalah rasa ketergantungan yang mutlak (sense of depend).
23
Sedangkan religiusitas menurut Fetzer (1999) adalah sesuatu yang lebih
menitikberatkan pada masalah perilaku, sosial dan merupakan sebuah doktrin dari
setiap agama/golongan. Karenanya doktrin yang dimiliki setiap agama wajib
diikuti oleh setiap pengikutnya.
Menurut Madjid (1992), religiusitas adalah tingkah laku individu yang
sepenuhnya dibentuk oleh kepercayaan kepada kegaiban atau alam gaib, yaitu
kenyataan-kenyataan supra empiris. Individu melakukan tindakan empiris
sebagaimana layaknya, tetapi individu yang memiliki religiusitas meletakan harga
dan makna tindakan empiris di bawah supra empiris.
Berdasarkan kepada pengertian-pengertian religiusitas di atas peneliti
menggunakan definisi berdasarkan definisi Fetzer yaitu kepercayaan individu
terhadap agama yang dianut serta penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari
(daily spiritual experience), memiliki kebermaknaan hidup dengan agama
(religion meaning), mengekspresikan agama yang dianut sebagai sebuah nilai
(value), menyakini ajaran agamanya (belief), memaafkan (forgiveness),
melakukan praktek agama secara pribadi (private religious practice), agama
sebagai tempat menyelesaikan masalah (religious/spiritual coping), mendapatkan
dukungan dari sesama penganut agama (religious support), mengalami sejarah
keagamaan (religious/spiritual history), komitmen beragama (commitment),
mengikuti kegiatan keagamaan (organizational religiouness) dan menyakini
pilihan agama yang dianutnya (religious preference).
24
2.3.2 Dimensi-dimensi religiusitas
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh John E. Fetzer Institute (1999) yang
berjudul Multidimensional Measurement of Religiousness, Spirituality For Use in
Health Research menjelaskan tentang dua belas dimensi religiusitas, yaitu: daily
spiritual experiences, meaning, values, beliefs, forgiveness, private religious
ractices, religious/spiritual coping, religious support, religious/spiritual history,
commitment, organizational religiousness dan religious preference. Berikut
penjelasan dari setiap dimensi yang disebutkan:
1. Daily Spiritual Experiences
Merupakan dimensi yang melihat kegunaan agama dan spiritual dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini daily spiritual experiences merupakan persepsi individu
terhadap hal yang berkaitan dengan transenden (Tuhan, kebesaran Tuhan) dalam
kehidupan sehari-hari dan persepsi terhadap interaksinya pada kehidupan tersebut.
Oleh karena itu, daily spiritual experiences lebih mengutamakan pengalaman
dibandingkan kognitif.
Menurut Lynn Underwood, daily spiritual experiences adalah bagaimana
keberagamaan dan spiritual diekspresikan dalam kehidupan keseharian pada
semua orang. Ekspresi tersebut meliputi kekaguman terhadap ketuhanan (awe),
bersyukur (gratitude), kemurahan hati (mercy), merasakan hubungan yang
transenden (sense of connection with transcendent), rasa kasih dan cinta
(compassionate love) dan hasrat untuk dekat dengan Tuhan.
25
2. Meaning
Konsep meaning pada dasarnya berasal dari kerja keras individu dalam setiap
kegiatannya. Pada akhirnya meaning adalah mengukur apa yang dicari oleh
individu (proses) dan sukses atau gagalnya dari proses yang diambil (hasil).
Konsep meaning dalam hal religiusitas sebagaimana konsep meaning yang
dijelaskan oleh Fiktor Vrankl yang biasa disebut dengan istilah kebermaknaan
hidup. Adapun meaning yang dimaksud di sini adalah yang berhubungan
religiusitas atau religion-meaning yaitu sejauh mana agama dapat menjadi tujuan
hidupnya.
Meaning adalah sesuatu yang penting dalam membentuk pandangan hidup
seseorang. Orang yang memaknai hidupnya dengan lebih baik tentunya dapat
memahami dan mengerti hidupnya. Sehingga orang tersebut dapat merealisasikan
dirinya dengan lebih baik dan sesuai dengan pemahaman makna hidupnya.
3. Value
Konsep value menurut Idler adalah pengaruh keimanan terhadap nilai-nilai hidup.
Jadi dimensi ini dimaksudkan untuk mengukur mengenai persepsi individu
terhadap nilai agama yang dianutnya dengan kata lain seberapa penting agama
dalam kehidupan sehari-harinya. Contonya mengajarkan tentang nilai cinta, saling
menolong, saling melindungi dan sebagainya yang digunakan untuk mengambil
suatu keputusan dan cara hidup.
4. Belief
Konsep belief menurut Idler merupakan pusat dari religiusitas. Religiusitas
merupakan keyakinan akan konsep-konsep yang dibawa oleh suatu agama.
26
Keyakinan agama juga menjalankan kebahagiaan dan kepercayaan diri,
menyediakan tujuan hidup, menganjurkan untuk memaafkan, merawat diri dan
berpikir positif tentang diri (positive self-image).
5. Forgiveness
Merupakan sebuah tindakan yang memaafkan orang lain. Forgiveness adalah
mengatasi afek negatif dengan mempertimbangkan terhadap perilaku bersalah
bukan dengan menyangkal diri sendiri atas kebenaran yang diyakini melainkan
dengan berusaha untuk melihat pelaku dengan kasih sayang, kebijakan dan cinta.
Dimensi ini terdiri atas pengampunan diri, pengampunan orang lain dan
pengampunan dari Tuhan.
6. Private religious practice
Private religious practice menurut Levin merupakan perilaku beragama dalam
praktek agama meliputi ibadah, mempelajari kitab dan kegiatan-kegiatan yang
dapat meningkatkan religiusitasnnya. Ritual ibadah pribadi berbeda dengan ibadah
publik seperti perilaku organisasi atau institusi keagamaan. Ibadah pribadi
dilakukan di luar dari agama yang terorganisir.
7. Religious/Spiritual coping
Religious/spiritual coping menurut Pragement merupakan coping stres dengan
menggunakan pola dan metode religious. Seperti dengan berdoa, beribadah untuk
menghilangkan stress dan sebagainya. Menurut Pragement religious/spiritual
coping memiliki dua pola. Pola pertama yaitu positive religious/spiritual coping
yaitu metode berbuat baik menurut agama dalam memahami dan menghadapi
27
stressor. Yang kedua negative religious/spiritual coping yaitu coping yang
merefleksikan kesungguhan beragama dalam rangka melakukan coping.
8. Religious support
Konsep religious support menurut Krause adalah aspek hubungan sosial antara
individual dengan pemeluk agama lainnya. Aspek-aspek yang diukur di dalamnya
berkaitan dengan dukungan sosial dalam konteks antar umat seagama ialah
dukungan yang diterima dari umat sesama dan dukungan yang diberikan kepada
orang lain dalam satu agama. Dalam Islam lebih dikenal dengan nama Al-
Ukhuwah al-Islamiyah.
9. Commitment
Konsep commitment menurut Williams adalah seberapa jauh individu
mementingkan agamanya, komitmen serta berkontribusi terhadap agama. Domain
ini mengukur tentang kepentingan dan komitmen individu terhada agama yang
dianutnya. Komitmen beragama dapat diukur dengan kehadiran di tempat ibadah,
komitmen waktu dan uang untuk organisasi keagamaan dan persepsi mengenai
pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari.
10. Organizational Religiousness
Konsep organizational religiousness menurut Idler merupakan konsep yang
mengukur seberapa jauh individu ikut serta dalam lembaga keagamaan yang ada
di masyarakat dan beraktifitas di dalamnya. Salah satu bentuk organizational
religiousness adalah kehadiran mereka di tempat ibadah atau kegiatan-kegiatan
agama lainnya.
28
11. Religious Preference
Konsep religious preference mengukur sejauh mana individu membuat pilihan
dan memastikan agamanya. Dalam pengukurannya, item-item pada domain ini
menekankan pada identifikasi diri dengan suatu agama atau kedekatan diri dengan
suatu komunitas agama tertentu.
12. Religious/Spiritual History
Konsep religious/spiritual history adalah menilai sejarah keberagamaan individu
yaitu seberapa jauh individu berpartisipasi untuk agama dalam kehidupannya dan
seberapa jauh agama mempengaruhi perjalanan hiudpnya. Hal yang diukur pada
dimensi ini sangat terbatas yaitu biografi keberagamaan, pengalaman
keberagamaan yang mengubah hidup dan kematangan spiritual.
Pada penelitian ini yang digunakan hanya sepuluh dimensi dari dua belas
dimensi Fetzer (1999). Hal ini disebabkan karena subyek yang diteliti beragama
Islam dan tidak dalam keadaan dalam memilih agama sehingga tidak perlu
menggunakan dua dimensi yang lainnya.
2.3.3 Pengukuran religiusitas
Dalam beberapa peneltian yang dilakukan terdahulu terdapat dua instrument baku
yang digunakan dalam mengukur religiusitas, yaitu:
1. Dalam penelitian Kendler dkk (2003) membuat alat ukur religiusitas yang
mengukur religiusitas dan spritualitas secara luas. Menurutnya religiusitas
dan spiritualitas adalah dua hal yang dapat dipisahkan karena keduanya
saling berhubungan. Kendler dkk (dalam Pertiwi, 2011) membagi
religiusitas menjadi tujuh dimensi, yaitu general religiousity (religious
29
coping), social religiousity (social support), involved god, forgiveness, god
as judge, unvengefulness dan thanksfulness.
2. Selain alat ukur dari Kendler dkk, Glock dan Stark (dalam Nasikhah, 2013)
membagi ke dalam liam dimensi, yaitu dimensi keyakinan (the ideological
dimension), dimensi peribadatan dan praktek keagamaan (the ritualistic
dimension), dimensi penghayatan (the experiencial dimension), dimensi
pengetahuan agama (the intellectual dimension) dan dimensi efek atau
pengalaman (the consequential dimension)
Pengukuran religiusitas dalam penelitian ini menggunakan 10 dari 12
dimensi Fetzer (1999) yang berjudul Multidimensional Measurement of
Religiousness/Spiritually for Use in Health Research, yaitu pengalaman beragama
dalam keseharian (daily spiritual experience), memiliki kebermaknaan hidup
dengan agama (religion meaning), mengekspresikan agama yang dianut sebagai
sebuah nilai (value), menyakini ajaran agamanya (belief), memaafkan
(forgiveness), melakukan praktek agama secara pribadi (private religious
practice), agama sebagai tempat menyelesaikan masalah (religious/spiritual
coping), mendapatkan dukungan dari sesama penganut agama (religious support),
komitmen beragama (commitment) dan mengikuti kegiatan keagamaan
(organizational religiouness).
2.4 Kerangka Teori
Seperti yang telah diketahui bahwa agresivitas merupakan kecenderungan
individu berperilaku agresif terhadap orang lain dengan melukai secara fisik,
verbal dan psikis dengan secara langsung ataupun tidak langsung. Terutama pada
30
remaja agresivitas sering terjadi yang disebabkan karena pada masa remaja
merupakan periode perubahan (dari segi fisik, minat, perilaku maupun emosi).
Tawuran antar pelajar atau mahasiswa yang sering ditayangkan TV bila
diperhatikan penyebab terjadinya tawuran sangat sederhana sehingga seharusnya
tidak pantas sampai dibela dan mengorbankan nyawa hingga meninggal. Berita
lain menyebut, seorang remaja laki-laki yang cenderung melakukan perilaku
agresif seperti berkelahi karena takut dikatakan banci oleh teman-temannya.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan agresi, antara lain
faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu: frustasi, deindividualisasi,
stres, hormon, gender dan kepribadian. Faktor eksternal yaitu: kekuasaan dan
kepatuhan, efek senjata, provokasi, alkohol dan obat-obatan, suhu udara, polusi
udara, media dan budaya. Dalam penelitian ini variabel independen yang menjadi
faktor internal adalah big five personality dan religiusitas
Kepribadian didefinisikan sebagai sebuah organisasi dinamis di dalam
sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan
pikirannya. Kepribadian individu mempengaruhi cara individu dalam beraksi,
berpikir, merasa, berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk dalam
bentuk perilaku agresif.
Salah satu pendekatan kepribadian yaitu big five personality yang
digunakan dalam penelitian ini. Pendekatan ini berdasarkan kepada lima dimensi
yaitu extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism dan openess to
experiences.
31
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada neuroticism cenderung
penuh cemas, temperamental, mengasihi diri sendiri, sangat sadar dengan diri
sendiri, emosional dan rentan terhadap gangguan yang berhubungan dengan stress
sehingga mengakibatkan individu berperilaku agresif. Berbeda dengan individu
yang memiliki skor rendah pada neuroticism terbiasa tenang, tidak temperamental,
puas terhadap diri sendiri dan tidak emosional.
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada extraversion cenderung
penuh kasih sayang, ceria, senang berkumpul dan menyenangkan. Sebaliknya
dengan individu yang memiliki skor extraversion rendah terbiasa tertutup,
pendiam dan lebih senang dengan kesendirian. Oleh karena memiliki sikap yang
pendiam, tertutup dan penyendiri individu dengan skor yang rendah pada
extraversion akan menjadi sasaran gangguan oleh teman-temannya. Hal tersebut
akan dapat menimbulkan perilaku agresif untuk mempertahankan diri, seperti
membalas perilaku orang lain yang telah menyakiti.
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada openness to experience
biasanya kreatif, imajinatif, penuh rasa ingin tahu pada suatu hal, terbuka dan
lebih bervariasi. Sebalinya dengan individu yang memiliki skor yang rendah pada
openness to experience cenderung konvesional, rendah hati, konservatif dan tidak
terlalu penasaran dengan hal-hal yang baru. Oleh karena itu, individu yang
memiliki skor rendah akan bersikeras mempertahankan kebenaran yang diyakini
meskipun dengan menggunakan kekerasan.
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada agreeableness cenderung
mudah percaya, murah hati, pengalah, mudah menerima dan memiliki perilaku
32
yang baik. Sedangkan individu yang memiliki skor yang rendah pada
agreeableness cenderung penuh curiga, pelit, tidak ramah, mudah kesal dan suka
mengkritik orang lain. Oleh karena itu, individu yang memiliki skor rendah akan
selalu berdebat dengan orang lain pada saat terdapat orang lain yang berbeda
pendapat.
Individu yang memiliki skor yang tinggi pada conscientiousness
cenderung bekerja keras, berhati-hati, tepat waktu, mampu bertahan dan
berorientasi terhadap prestasi. Sebaliknya mereka yang memiliki skor yang rendah
pada conscientiousness cenderung memiliki pemikir yang kacau, ceroboh,
pemalas tidak memiliki tujuan dan lebih mungkin menyerah saat menemui
kesulitan pada saat mengerjakan suatu hal. Oleh karena itu, individu dengan skor
yang rendah akan mudah marah atau tidak dapat mengontrol emosi ketika
menghadapi permasalahan yang rumit.
Selain kepribadian yang memberikan pengaruh terhadap agresivitas,
religiusitas juga dapat memberikan pengaruh kepada agresivitas. Agama
merupakan bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati
(supernatural) yang dirasakan menyertai disetiap kegiatan pada lingkungan
sosialnya. Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai norma-norma
dalam mengerjakan segala tindakan dalam lingkungan, menganjurkan individu
mencintai perdamaian, kelembutan dan tidak suka terhadap segala bentuk perilaku
agresif.
Daily spiritual experience merupakan persepsi mengenai individu terhadap
Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat daily spiritual experience yang
33
rendah pada seorang siswa maka membuat siswa tersebut lebih bersikap agresif
dalam setiap tindakan kerena tidak menerima segala sesuatu yang tidak sesuai
dengan keinginan dan akan berprasangka yang buruk terhadap Tuhan.
Meaning adalah sejauh mana agama dapat menjadi tujuan hidup pada
setiap individu. Individu yang memiliki skor yang rendah dalam meaning maka
akan bertindak sesuai dengan keinginan meskipun hal tersebut dapat merugikan
orang lain.
Values merupakan pengaruh keimanan dalam nilai-nilai kehidupan
individu. Individu dengan skor yang rendah pada values akan bersikap seenaknya
atau berperilaku agresif agar yang diinginkan dapat tercapai tanpa memperhatikan
perasaan orang lain.
Belief adalah keyakinan terhadap konsep-konsep agama yang dianut oleh
individu tersebut. Individu yang memiliki skor yang rendah pada belief tidak
akan memiliki keyakinan terhadap agama yang dianutnya. Individu akan
berperilaku yang akan berbeda jauh dengan apa yang telah ditentukan oleh agama
seperti berperilaku agresif untuk mempertahankan kebenaran atau
memperlihatkan bahwa diri adalah orang yang hebat.
Forgiveness merupakan sikap memaafkan, baik memaafkan orang lain,
diri sendiri dan merasakan pengampunan dari Tuhan. Individu yang memiliki skor
yang rendah pada forgiveness maka tidak mudah bagi individu tersebut untuk
memaafkan orang lain yang telah menyakiti. Individu akan berperilaku agresif
agar orang yang telah menyakiti dapat merasakan hal yang sama.
34
Private religious private merupakan cara individu dalam mempelajari
agama yang dianut dan beribadah kepada Tuhan. Individu yang memiliki skor
rendah dalam private religious private tidak dapat menahan sikap negatif dalam
kehidupan sehari-hari seperti berperilaku agresif dengan menjelek-jelekkan orang
lain.
Religious/spiritual coping merupakan coping stress dengan menggunakan
metode religious. Individu yang memiliki skor rendah dalam religious/spiritual
coping tidak mudah dalam menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi.
Individu akan bersikap menyakiti dirinya atau orang lain ketika sedang merasa
lelah dengan masalah yang sedang dihadapi.
Religious support adalah hubungan sosial antar sesama pemeluk agama.
Individu dengan skor yang rendah pada religious support akan memiliki kesulitan
berhubungan dengan orang lain karena akan lebih banyak berperilaku agresif
dalam setiap tindakan.
Commitment merupakan sejauh mana individu akan mementingkan
agamanya dan berkontribusi lebih demi kemajuan agamanya. Individu dengan
skor yang rendah pada commitment tidak akan memperhatikan dengan hal tersebut
karena hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.
Organizational religiousness merupakan sejauh mana individu
berpartisipasi di dalam lembaga keagamaan yang bermanfaat terhadap orang lain.
Individu yang memiliki skor rendah dalam organizational religiousness tidak
akan mudah untuk berbagi dengan orang lain. Individu tersebut akan berperilaku
35
agresif ketika terdapat perbedaan pendapat pada saat berpartisipasi di dalam
lembaga keagamaan.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Agresivitas
Big Five Personality:
1. Neurotisicm
2. Extraversion
3. Openness to experience
4. Agreeableness
5. Conscientiousness
Religiusitas:
1. Daily spiritual
experience
2. Meaning
3. Values
4. Beliefs
5. Forgiveness
6. Private religious practice
7. Religious/spiritual coping
8. Religious support
9. Commitment
10. Organizational
religiouness
36
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori di atas, penulis merumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Hipotesis Mayor
Ha : ada pengaruh yang signifikan big five personality (neuroticism,
extraversion, openness to experience, agreeableness dan
conscientiousness) dan religiusitas (daily spiritual experience, meaning,
values, beliefs, forgiveness, private religious practices, religious/spiritual
coping, religious support, commitment dan organizational religiousness)
terhadap agresivitas pada remaja.
Hipotesis Minor
Ha1 : ada pengaruh yang signifikan kepribadian neuroticism terhadap
agresivitas pada remaja.
Ha2 : ada pengaruh yang signifikan kepribadian extraversion terhadap
agresivitas pada remaja.
Ha3 : ada pengaruh yang signifikan kepribadian openness to experience
terhadap agresivitas pada remaja.
Ha4 : ada pengaruh yang signifikan kepribadian agreeableness terhadap
agresivitas pada remaja.
Ha5 : ada pengaruh yag signifikan kepribadian conscientiousness terhadap
agresivitas pada remaja.
Ha6 : ada pengaruh yang signifikan daily spiritual experience terhadap
agresivitas pada remaja.
37
Ha7 : ada pengaruh yang signifikan meaning terhadap agresivitas pada remaja.
Ha8 : ada pengaruh yang signifikan values terhadap agresivitas pada remaja.
Ha9 : ada pengaruh yang signifikan beliefs terhadap agresivitas pada remaja.
Ha10 : ada pengaruh yang signifikan forgiveness terhadap agresivitas pada
remaja.
Ha11 : ada pengaruh yang signifikan private religious practice terhadap
agresivitas pada remaja.
Ha12 : ada pengaruh yang signifikan religious/spiritual coping terhadap
agresivitas pada remaja.
Ha13 : ada pengaruh yang signifikan religious support terhadap agresivitas pada
remaja.
Ha14 : ada pengaruh yang signifikan commitment terhadap agresivitas pada
remaja.
Ha15 : ada pengaruh yang signifikan organizational religiousness terhadap
agresivitas pada remaja.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang terdiri atas delapan
sub bab. Sub bab tersebut adalah populasi, sampel, teknik pengambilan sampel,
variabel penelitian, definisi operasional variabel, instrument pengambilan data, uji
validitas konstruk, teknik analisis data dan prosedur penelitian.
3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.1.1 Populasi penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah santriwan dan santriwati SMA La Tansa di
wilayah kota Banten yang berjumlah 902 orang siswa.
3.1.2 Sampel penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 253 orang siswa. Subyek
penelitian yang digunakan berusia sekitar 16 – 18 tahun (remaja akhir) dan semua
beragama Islam.
3.1.3 Teknik pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling yaitu peluang terambilnya anggota populasi untuk menjadi
sampel dapat dihitung. Pemilihan subyek pada penelitian ini menggunakan daftar
bilangan acak.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu:
1. Agresivitas.
38
39
2. Big five personality (neuroticism, extraversion, openness to experience,
agreeableness dan conscientiousness).
3. Religiusitas (daily spiritual experience, meaning, values, beliefs, forgiveness,
private religious practices, religious/spiritual coping, religious support,
commitment dan organizational religiousness).
Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai dependent variable (DV) adalah
agresivitas sedangkan selebihnya sebagai independent variable (IV).
3.3 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini, adalah:
1. Agresivitas merupakan perilaku menyakiti orang lain melalui aspek fisik,
verbal, permusuhan (hostility) dan kemarahan (anger).
2. Neuroticism adalah perilaku individu yang memiliki kecenderungan penuh
kecemasan, temperamental, mengasihi diri sendiri, sangat sadar terhadap diri
sendiri, emosional dan rentan terhadap gangguan yang berhubungan dengan
stres.
3. Extraversion adalah perilaku individu yang memiliki kecenderungan penuh
kasih sayang, ceria, senang berbicara, senang berkumpul dan menyenangkan.
4. Openness to experience adalah perilaku inididu yang memiliki keinginan
untuk mencari dan menghargai pengalaman baru.
5. Agreeableness adalah perilaku individu yang membedakan antara orang-
orang yang berhati lembut dengan yang kejam.
6. Conscientiousness adalah perilaku inididu yang memiliki tingkat keteraturan,
ketahanan dan motivasi.
40
7. Daily spiritual experience yakni melihat persepsi individu terhadap hal yang
berkaitan dengan kebesaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dan persepsi
terhadap interaksi pada kehidupan
8. Meaning adalah kegiatan yang dicari oleh individu (proses) dan sukses atau
gagalnya dari proses yang diambil (hasil).
9. Values adalah perilaku individu yang memiliki kecenderungan mengenai
persepsi individu terhadap nilai agama yang dianutnya dengan kata lain
seberapa penting agama dalam kehidupan sehari-hari.
10. Beliefs adalah perilaku individu yang memiliki kecenderungan untuk percaya
dengan cinta dan kekuatan Tuhan dan percaya dengan kehidupan setelah
kematian.
11. Forgiveness adalah perilaku individu yang memiliki kecenderungan untuk
merasakan ampunan Tuhan, memaafkan kesalahan orang lain dan mengakui
serta memaafkan kesalahan diri sendiri.
12. Private religious practices adalah perilaku individu yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan ibadah atau kegiatan sendiri yang
meningkatkan keimanan diri, berdoa sebelum memulai kegiatan dan
menambah keimanan serta wawasan keagamaan melalui media.
13. Religious/spiritual coping adalah perilaku individu yang memiliki
kecenderungan untuk berbuat baikmenurut agama dalam memahami serta
menghadapi stressor dan merefleksikan kesungguhan bergama dalam rangka
melakukan coping.
41
14. Religious support adalah perilaku individu yang memiliki kecenderungan
dalam memberikan dukungan kepada sesama muslim dan mendapat
dukungan dari sesama muslim.
15. Commitment adalah perilaku individu yang memiliki kecenderungan untuk
berkontribusi terhadap agama dan komitmen terhadap agama.
16. Organizational religiousness adalah perilaku individu yang memiliki
kecenderungan dalam bersikap dalam organisasi keagamaan dan berperilaku
dalam organisasi keagamaan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Metode dan instrumen penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan angket atau
kuesioner. Sedangkan instrumen yang digunakannya dengan menggunakan skala
Likert. Item-item pada skala model Likert terdiri dari pernyataan positif dan
negatif serta memiliki bobot tertentu dari setiap pilihan jawabannya. Setiap
individu dapat mempunyai jawaban yang berbeda pada setiap item dan tidak ada
jawaban yang dianggap salah atau benar.
Adapun cara individu memberikan jawaban pada skala Likert adalah
dengan memberikan tanda silang (X) atau checklist (√) pada salah satu alternatif
jawaban dari 1 sampai 5. Skor untuk jawaban pada item positif (favorable):
Sangat Sesuai (SS) = 5, Sesuai (S) = 4, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Sesuai (TS) = 2,
Sangat Tidak Sesuai (STS) = 1 dan sebaliknya untuk item negatif (unfavorable)
yaitu Sangat Sesuai (SS) = 1, Sesuai (S) = 2, Ragu-ragu (R) = 3, Tidak Sesuai
42
(TS) = 4, Sangat Tidak Sesuai (STS) = 5. Skala dalam penelitian ini terdapat 5
kategori jawaban dan masing-masing kategori memiliki nilai tertentu.
Tabel 3.1
Nilai skor jawaban
Pilihan Pernyataan
Favorable Unfavorable
SS 5 1
S 4 2
R 3 3
TS 2 4
STS 1 5
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Alat Ukur Agresivitas
Skala agresivitas yang disusun dalam 24 item berdasarkan dengan skala
agresivitas Buss & Perry (1992) dengan penggelompokkan yang diukur melalui
bentuk-bentuk agresi verbal, agresi fisik, permusuhan (hostility) dan kemarahan
(anger). Berikut adalah blue print skala agresivitas:
Tabel 3.2
Blue Print Skala Agresivitas
No Dimensi Indikator Item Jumlah
Fav Unfav
1. Fisik Berkelahi 1, 2 3, 12 4
Merusak barang 20 - 1
Menyerang 11, 24 - 2
2 Verbal Mengucapkan kata-kata kasar 13 - 1
Mengejek 21 - 1
Ketidaksetujuan 4 5, 14 3
3 Hostility Iri hati 9 - 1
Prasangka buruk 18, 23 10 3
Mengucilkan 17 19 2
4 Anger Mudah marah 7, 15 8 3
Tidak mengontrol emosi 6 16, 22 3
Jumlah 24
43
2. Alat Ukur Big Five Personality
Skala Big Five Personality yang disusun dalam 50 item berdasarkan dengan skala
IPIP Big Five Factors Markers dengan pengelompokkan yang melalui dimensi-
dimensi Big Five Personality, yaitu neuroticism, extraversion, openness to
experience, agreeableness dan conscientiousness. Berikut adalah blue print skala
Big Five Personality:
Tabel 3.3
Blue Print Skala Big Five Personality
No Dimensi Indikator Item Jum
lah Fav Unfav
1 Neuroticism Kecemasan 15 - 1
Kemarahan 37 - 1
Depresi 17, 36 38, 50 4
Kurangnya kontrol diri 16, 49 18, 19 4
2 Extraversion Minat berteman 44 3, 45 3
Minat berkelompok 2 - 1
Kemampuan asertif 46 - 1
Tingkat aktivitas - 4 1
Mencari kesenangan 1 - 1
Emosi positif 25, 26 27 3
3 Openness to
experience Kemampuan imajinasi 20 23 2
Minat terhadap seni 39 - 1
Minat berpetualang 22 24, 43 3
Berpikiran terbuka 21 42 2
Kebebasan 40, 41 - 2
4 Agreeableness Perilaku menolong 5, 6 - 2
Kemampuan
bekerjasama
7 - 1
Kerendahan hati 28, 29 30 3
Simpatik 47 8, 9,
31
4
5 Conscientiousness Keteraturan 10, 11,
12
34 4
Rasa tanggung jawab - 35 1
Disiplin diri 32, 48 13, 14 4
Kehati-hatian 33 - 1
Jumlah 50
44
3. Alat Ukur Religiusitas
Skala religiusitas yang disusun dalam 58 item berdasarkan dengan Fetzer Institute
(1999) yang berjudul Multidimensional Measurement of Religiousness, Spiritually
For Use In Health. Berikut adalah blue print skala religiusitas:
Tabel 3.4
Blue Print Skala Religiusitas
No Dimensi Item Jumlah
Fav Unfav
1 Daily spiritual experience 1, 33 2 3
32, 56 34 3
2 Meaning 3, 35, 36 5 4
4 37 2
3 Values 6, 38 39 3
7, 57 8 3
4 Beliefs 9, 40 11, 42 4
10 - 1
5 Forgiveness 12 - 1
13 43 2
41 14 2
6 Private religious practice 44 16 2
15 18 2
45 49 2
7 Religious/spiri-tual coping 17, 19 20, 48 4
47 46 2
8 Religious support 21, 22 27 3
50, 51 29 3
9 Organizational religiousness 25, 52 23 3
26, 58 28 3
10 Commitment 24, 53 31, 55 4
30, 54 - 2
Jumlah 58
3.5 Uji Validitas Konstruk
Pengujian validitas atas variabel yang digunakan pada penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah ada skala psikologi mampu menghasilkan data yang
akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. Oleh karena itu, digunakan CFA
45
(Confimatory Factor Analysis) untuk pengujian validitas instrumen dengan
menggunakan software LISREL. Langkah-langkah yang digunakan sebagai
berikut (dalam Afifah, 2012):
1. Sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan secara
operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk
mengukurnya. Kemampuan ini disebut dengan faktor. Sedangkan pengukuran
terhadap faktor dilakukan melalui analisis terhadap respon (jawaban) atas
item-itemnya.
2. Setiap item diteorikan hanya mengukur atau memberi informasi tentang satu
faktor tertentu saja. Artinya baik item maupun subtes bersifat unidimensional.
3. Berdasarkan teori yang dipaparkan dapat disusun sehimpunan persamaan
matematis. Persamaan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi (dengan
menggunakan data yang tersedia) matriks korelasi antar item yang seharusnya
akan diperoleh jika teori tersebut benar (unidimensional). Matriks korelasi ini
disebut sigma (∑). Kemudian matriks ini akan dibandingkan dengan matriks
korelasi yang diperoleh secara empiris dari data (disebut matriks S). Jika teori
tersebut benar (unidimensional) maka seharusnya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara elemen matriks ∑ dengan elemen matriks S. Secara
matematis dapat dituliskan: S-∑=0
4. Pernyataan matematik inilah yang dijadikan hipotesis nihil yang akan dianalisis
menggunakan CFA. Dalam hal ini dilakukan uji signifikasi dengan Chi Square.
Jika Chi Square yang dihasilkan tidak signifikasi (nilai p>0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis nihil yang menyatakan: “tidak ada perbedaan
46
antara matriks S dan ∑” tidak ditolak. Artinya teori yang menyatakan bahwa
semua item mengukur hal yang sama dapat diterima kebenarannya (didukung
oleh data). Sebaliknya jika Chi Square yang diperoleh signifikan maka
hipotesis nihil S-∑=0 ditolak. Artinya teori tersebut tidak didukung oleh data
(ditolak).
5. Jika teori diterima (model fit) langkah selanjutnya adalah menggunakan
hipotesis tentang signifikan tidaknya masing-masing item dalam mengukur apa
yang hendak diukur (kemampuan berpikir analogis). Uji hipotesis ini dilakukan
dengan t-test. Jika nilai t signifikan berarti item yang bersangkutan signifikan
dalam mengukur apa yang hendak diukur. Dengan cara seperti ini, dapat dinilai
item yang mana yang valid dan yang tidak valid di dalam konteks validitas
konstruk. Dengan kata lain, analisis faktor konfirmatori dalam hal ini adalah
pengujian terhadap hipotesis nihil (H0): S-∑=0. Artinya, tidak ada perbedaaan
antara matriks korelasi yang diharapkan dengan matriks korelasi yang
diperoleh dari hasil observasi.
Kriteria item yang baik pada CFA adalah:
1. Melihat signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktornya dengan melihat
nilai t bagi koefisien muatan faktor item. Perbandingannya adalah jika t > 1.96
maka item tersebut tidak akan didrop dan sebaliknya.
2. Melihat koefisien muatan faktor dari item. Jika item tersebut sudah diskoring
dengan favorable (pada skala Likert 1-4), maka nilai koefisien muatan faktor
harus bermuatan positif dan sebaliknya. Apabila item favorable namun
47
koefisien muatan faktor bernilai negatif maka item tersebut akan didrop dan
sebaliknya.
3. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak berkorelasi maka
item tersebut akan didrop. Sebab, item yang demikian selain mengukur apa
yang hendak diukur, ia juga mengukur hal yang lain.
3.5.1 Validitas agresivitas
Pada aspek ini peneliti menggunakan 24 item yang bersifat unidimentional dalam
mengukur agresivitas. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 1099.34, df = 252, P-Value =
0.00000, RMSEA = 0.116. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain
maka di peroleh Chi-Square = 215.55, df = 183, P-Value = 0.05007, RMSEA =
0.027. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka
dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain,
keseluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu agresivitas. Maka
diperoleh hasil pada gambar 3.1(dapat dilihat pada lampiran).
Tahap berikutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti yang terdapat pada tabel 3.5.
48
Tabel 3.5
Muatan faktor item agresivitas
Item Koefisien Standar Eror Nilai t Signifikan
1 0.29 0.07 4.35 √
2 0.23 0.07 3.46 √
3 0.41 0.07 6.20 √
4 0.21 0.07 3.10 √
5 0.22 0.07 3.13 √
6 0.56 0.06 8.92 √
7 0.36 0.06 5.59 √
8 0.30 0.07 4.35 √
9 0.35 0.07 5.31 √
10 0.33 0.07 5.04 √
11 0.52 0.07 7.99 √
12 0.36 0.07 5.19 √
13 0.40 0.07 6.10 √
14 0.24 0.07 3.25 √
15 0.64 0.06 9.99 √
16 0.35 0.07 5.21 √
17 0.55 0.06 8.79 √
18 0.23 0.07 3.55 √
19 0.25 0.07 3.62 √
20 0.45 0.06 7.26 √
21 0.54 0.07 8.25 √
22 0.40 0.07 6.00 √
23 0.28 0.07 4.07 √
24 0.48 0.06 7.64 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.5, dapat dilihat bahwa nilai t pada semua item bermuatan positif
yang berarti keseluruhan item tersebut signifikan karenakan nilai t >1.96. Oleh
karena itu, semua item digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
49
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item 5, 6, 7, 8, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23 dan 24. Diketahui bahwa item 5, 6, 7, 8,
10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21 dan 24 berkorelasi kurang dari lima kali
sedangkan item 15, 19, 22 dan 23 berkorelasi lebih dari lima kali sehingga item
15, 19, 22 dan 23 didrop dan tidak digunakan dalam analisis.
3.5.2 Validitas big five personality
1. Neuroticism
Pada aspek ini peneliti menggunakan 10 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur neuroticism. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 282.17, df = 35, P-Value =
0.00000, RMSEA = 0.167. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain
maka di peroleh Chi-Square = 34.13, df = 23, P-Value = 0.06334, RMSEA =
0.044. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka
dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain,
kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu neuroticism. Maka
diperoleh hasil pada gambar 3.2(dapat dilihat pada lampiran).
Tahap berikutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti yang terdapat pada tabel 3.6 di bawah
ini.
50
Tabel 3.6
Muatan faktor item neuroticism
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
15 0.49 0.08 6.51 √
16 0.34 0.07 4.84 √
17 0.54 0.07 7.20 √
18 0.35 0.07 5.07 √
19 0.47 0.08 6.19 √
36 0.59 0.08 7.92 √
37 0.54 0.08 7.18 √
38 0.31 0.07 4.28 √
49 0.70 0.07 9.44 √
50 0.26 0.07 3.59 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.6 dapat dilihat bahwa keseluruhan item bermuatan positif, yang
berarti keseluruhan item tersebut signifikan karena t > 1.96. Berdasarkan hasil
tersebut, maka seluruh item neuroticism tidak ada yang didrop dan digunakan
dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 17, 19, 37,
38, 49 dan 50. Diketahui bahwa item nomor 17, 19, 37 dan 49 berkorelasi kurang
dari tiga kali sedangkan item nomor 38 dan 50 berkorelasi berkorelasi tiga kali.
Oleh karena itu, keseluruhan item yang berkorelasi tidak didrop dan tetap
digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor karena bermuatan positif dan
nilai t > 1.96.
51
2. Extraversion
Pada aspek ini peneliti menggunakan 10 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur extraversion. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 174.53, df = 35, P-Value =
0.00000, RMSEA = 0.126. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain
maka di peroleh Chi-Square = 33.45, df = 22, P-Value = 0.05717, RMSEA =
0.045. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka
dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain,
kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu extraversion. Hasil
dapat dilihat pada gambar 3.3(dapat dilihat pada lampiran).
Tahap berikutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti yang terdapat pada tabel 3.7 di bawah
ini. Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa item nomor 26 memiliki nilai t < 1.96.
Dengan demikian item nomor 26 didrop dan tidak digunakan dalam analisis
perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
52
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 26, 45 dan
46. Diketahui bahwa keseluruhan item yang berkorelasi hanya berkorelasi kurang
dari tiga kali. Walaupun item nomor 26 hanya berkorelasi satu kali namun
dikarenakan item tersebut tidak signifikan (nilai t < 1.96), maka item nomor 26
tetap didrop dan tidak digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor. Item
nomor 1 didrop dan tidak digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor karena
item tersebut mengganggu item yang lainnya.
Tabel 3.7
Muatan faktor item extraversion
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
2 0.44 0.07 6.48 √
3 0.86 0.07 13.15 √
4 0.39 0.07 5.72 √
25 0.18 0.07 2.63 √
26 0.13 0.07 1.81 X
27 0.40 0.07 5.79 √
44 0.63 0.07 9.51 √
45 0.47 0.07 7.00 √
46 0.38 0.07 5.40 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
3. Openness to experience
Pada aspek ini peneliti menggunakan 10 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur openness to experience. Dari hasil CFA yang didapat dengan model
satu faktor, diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 174.89, df = 35, P-
Value = 0.00000, RMSEA = 0.126. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model,
dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu
sama lain maka di peroleh Chi-Square = 34.09, df = 25, P-Value = 0.10591,
53
RMSEA = 0.038. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan)
maka dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata
lain, kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu openness to
experience. Hasil dapat dilihat pada gambar 3.4(dapat dilihat pada lampiran).
Tahap berikutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut
mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut
perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti yang terdapat pada tabel 3.8 di bawah
ini.
Tabel 3.8
Muatan faktor item openness to experience
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
20 0.75 0.06 12.30 √
21 0.05 0.07 0.66 X
22 0.28 0.07 4.22 √
23 0.12 0.07 1.80 X
24 0.10 0.07 1.48 X
39 0.91 0.06 15.23 √
40 0.59 0.06 9.38 √
41 0.43 0.07 6.61 √
42 0.32 0.07 4.72 √
43 0.09 0.07 1.28 X
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa item nomor 21, 23, 24 dan 43 memiliki
nilai t < 1.96. Dengan demikian item nomor 21, 23, 24 dam 43 didrop dan tidak
digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
54
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 21, 23, 40,
41 dan 42. Diketahui bahwa item nomor 21, 23 dan 41 berkorelasi kurang dari
tiga kali dan item nomor 40 dan 42 berkorelasi tiga kali. Untuk item nomor 21 dan
23 tetap didrop dan tidak digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor karena
tidak signifikan (nilai t < 1.96) meskipun hanya berkorelasi satu kali.
4. Agreeableness
Pada aspek ini peneliti menggunakan 10 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur agreeableness. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 193.98, df = 35, P-Value =
0.00000, RMSEA = 0.134. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain
maka di peroleh Chi-Square = 39.87, df = 28, P-Value = 0.06793, RMSEA =
0.041. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka
dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan demikian
kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu agreeableness.
Hasil dapat dilihat pada gambar 3.5(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
55
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9
berikut.
Tabel 3.9
Muatan faktor item agreeableness
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
5 0.08 0.06 1.27 √
6 -0.05 0.06 -0.70 X
7 0.33 0.06 5.06 √
8 0.16 0.06 2.50 √
9 0.25 0.06 3.91 √
28 0.63 0.06 9.77 √
29 0.90 0.07 12.99 √
30 0.44 0.06 6.86 √
31 0.46 0.06 7.12 √
47 0.64 0.08 8.32 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.9 dapat dilihat bahwa item nomor 6 tidak signifikan (nilai t <
1.96) dan bermuatan negatif. Dengan demikian item nomor 6 didrop dan tidak
akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 6, 7, 9, 31
dan 47. Diketahui bahwa item nomor 6, 29, 30dan 47 berkorelasi satu kali
sedangkan item nomor 9 dan 31 berkorelasi dua kali. Untuk item nomor 6 tetap
didrop dan tidak digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor karena tidak
signifikan (nilai t < 1.96) dan bermuatan negatif.
56
5. Conscientiousness
Pada aspek ini peneliti menggunakan 10 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur conscientiousness. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu
faktor, diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 335.78, df = 35, P-Value =
0.00000, RMSEA = 0.185. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain
maka di peroleh Chi-Square = 33.49, df = 22, P-Value = 0.05528, RMSEA =
0.046. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka
dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan demikian
kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu conscientiousness.
Hasil dapat dilihat pada gambar 3.6(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.10
berikut. Dari tabel 3.10 dapat dilihat bahwa keseluruhan item bermuatan positif,
yang berarti keseluruhan item tersebut signifikan karena t > 1.96. Berdasarkan
hasil tersebut, maka seluruh item conscientiousness tidak ada yang didrop dan
digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
57
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 11, 12, 13,
14, 33, 34, 35 dan 48. Diketahui bahwa item nomor 11, 12, 13, 14 dan 34
berkorelasi satu kali, item nomor 33 dan 48 berkorelasi dua kali dan item nomor
35 berkorelasi lebih dari tiga kali. Semua item yang berkorelasi tidak didrop dan
digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor kecuali item nomor 35 karena
item tersebut berkorelasi lebih dari tiga kali.
Tabel 3.10
Muatan faktor item conscientiousness
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
10 0.33 0.07 4.76 √
11 0.34 0.07 4.94 √
12 0.30 0.07 4.30 √
13 0.51 0.07 7.58 √
14 0.40 0.07 5.88 √
32 0.87 0.08 12.52 √
33 0.43 0.08 5.23 √
34 0.37 0.07 5.35 √
35 0.44 0.07 6.66 √
48 0.47 0.07 6.93 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
3.5.3 Validitas religiusitas
1. Daily spiritual experience
Pada aspek ini peneliti menggunakan 6 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur daily spiritual experience. Dari hasil CFA yang didapat dengan model
satu faktor, diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 83.37, df = 9, P-Value
= 0.00000, RMSEA = 0.181. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model,
dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu
58
sama lain maka di peroleh Chi-Square = 10.88, df = 6, P-Value = 0.09217,
RMSEA = 0.057. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan)
maka dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata
lain, kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu daily spiritual
experience. Hasil dapat dilihat pada gambar 3.7(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.11.
Tabel 3.11
Muatan faktor item daily spiritual experience
Item Koefisien Standar
Eror
Nilai T Signifikan
1 0.63 0.06 10.68 √
2 0.34 0.06 5.35 √
32 0.80 0.05 14.81 √
33 0.96 0.05 19.31 √
34 0.51 0.06 8.31 √
56 0.63 0.06 10.80 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.11 dapat dilihat bahwa keseluruhan item bermuatan positif,
yang berarti keseluruhan item tersebut signifikan karena t > 1.96. Berdasarkan
hasil tersebut, maka seluruh item daily spiritual experience tidak ada yang didrop
dan digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
59
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 33, 34 dan
56. Diketahui bahwa item nomor 34 dan 56 berkorelasi satu kali. Oleh karena itu,
semua item yang berkorelasi tidak didrop dan digunakan dalam analisis
perhitungan skor faktor.
2. Meaning
Pada aspek ini peneliti menggunakan 6 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur meaning. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 60.31, df = 9, P-Value = 0.00000,
RMSEA = 0.150. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain maka di
peroleh Chi-Square = 9.79, df = 6, P-Value = 0.13398, RMSEA = 0.050. Oleh
karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka dinyatakan model
satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain, kesuluruhan item
yang digunakan mengukur satu faktor yaitu meaning. Hasil dapat dilihat pada
gambar 3.8(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.12.
60
Tabel 3.12
Muatan faktor item meaning
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
3 0.83 0.06 14.19 √
4 0.79 0.06 13.07 √
5 0.54 0.07 8.09 √
35 0.37 0.07 5.51 √
36 0.66 0.06 10.95 √
37 -0.12 0.07 -1.77 X
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.12 dapat dilihat bahwa keseluruhan item bermuatan positif,
yang berarti keseluruhan item tersebut signifikan karena t > 1.96 kecuali item
nomor 37 didrop karena bermuatan negatif.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 5, 36 dan
37. Diketahui bahwa item nomor 5, 36 dan 37 berkorelasi satu kali. Item nomor 5
dan 36 tidak didrop dan digunakan dalam analisis perhitungan faktor skor
sedangkan item nomor 37 tetap didrop dan tidak digunakan dalam analisis
perhitungan skor faktor karena bermuatan negatif.
3. Values
Pada aspek ini peneliti menggunakan 6 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur values. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 52.09, df = 9, P-Value = 0.00000,
61
RMSEA = 0.138. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain maka di
peroleh Chi-Square = 9.08, df = 6, P-Value = 0.16907, RMSEA = 0.0452. Oleh
karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka dinyatakan model
satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain, kesuluruhan item
yang digunakan mengukur satu faktor yaitu values. Hasil dapat dilihat pada
gambar 3.9(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.13.
Tabel 3.13
Muatan faktor item values
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
6 0.60 0.07 8.90 √
7 0.45 0.07 6.64 √
8 0.19 0.07 2.84 √
38 0.54 0.07 8.01 √
39 0.80 0.08 10.28 √
57 0.67 0.08 8.27 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.13 dapat dilihat bahwa keseluruhan item signifikan (nilai t >
1.96). Berdasarkan hasil tersebut, maka seluruh item values tidak ada yang didrop
dan digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
62
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 7, 38 dan
57. Diketahui bahwa item nomor 7, 38 dan 57 berkorelasi. Semua item yang
berkorelasi tetap tidak didrop dan digunakan dalam analisis skor faktor.
4. Beliefs
Pada aspek ini peneliti menggunakan 5 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur beliefs. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 49.74, df = 5, P-Value = 0.00000,
RMSEA = 0.188. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain maka di
peroleh Chi-Square = 1.63, df = 2, P-Value = 0.44216, RMSEA = 0.000. Oleh
karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka dinyatakan model
satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain, kesuluruhan item
yang digunakan mengukur satu faktor yaitu beliefs. Hasil dapat dilihat pada
gambar 3.10(dapat dilihat pada lampiran)
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.14
berikut.
63
Tabel 3.14
Muatan faktor item beliefs
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
9 0.83 0.08 10.56 √
10 0.57 0.07 7.66 √
11 -0.30 0.07 -4.44 X
40 0.72 0.08 9.17 √
42 0.36 0.07 4.88 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.14 dapat dilihat bahwa keseluruhan item signifikan (nilai t >
1.96) dan bermuatan positif keculai item nomor 11 bermuatan negatif. Oleh
karena itu, item nomor 11 didrop dan tidak digunakan dalam analisis perhitungan
skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 40 dan 42.
Diketahui bahwa item nomor 40 berkorelasi satu kali dan item nomor 42
berkorelasi dua kali. Semua item yang berkorelasi tetap tidak didrop dan
digunakan dalam analisis skor faktor kecuali item nomor 11 didrop dan tidak
digunakan dalam analisis skor faktor meskipun tidak berkorelasi karena
bermuatan negatif.
64
5. Forgiveness
Pada aspek ini peneliti menggunakan 5 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur forgiveness. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 17.21, df = 5, P-Value = 0.00000,
RMSEA = 0.098. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain maka di
peroleh Chi-Square = 276, df = 4, P-Value = 0.59824, RMSEA = 0.000. Oleh
karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka dinyatakan model
satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain kesuluruhan item
yang digunakan mengukur satu faktor yaitu forgiveness. Hasil dapat dilihat pada
gambar 3.11(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.1.
Dari tabel 3.15 dapat dilihat pada hasil bahwa item nomor 12 tidak
signifikan (nilai t < 1.96). Oleh karena itu, item nomor 12 didrop dan tidak
digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
65
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 13.
Diketahui bahwa item nomor 13 berkorelasi satu kali. Item nomor 13 tetap tidak
didrop dan digunakan dalam analisis skor faktor sedangkan item nomor 12 didrop
dan tidak digunakan dalam analisis skor faktor meskipun tidak berkorelasi karena
tidak signifikan (nilai t < 1.96).
Tabel 3.15
Muatan faktor item forgiveness
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
12 0.05 0.08 0.58 X
13 0.47 0.10 4.87 √
14 0.28 0.08 3.42 √
41 0.29 0.08 3.54 √
43 0.72 0.13 5.76 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
6. Private religious practices
Pada aspek ini peneliti menggunakan 6 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur private religious practices. Dari hasil CFA yang didapat dengan model
satu faktor, diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 35.40, df = 9, P-Value
= 0.00005, RMSEA = 0.108. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model,
dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu
sama lain maka di peroleh Chi-Square = 10.99, df = 7, P-Value = 0.13925,
RMSEA = 0.06348. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak
signifikan) maka dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima.
Dengan kata lain, kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu
66
private religious practices. Hasil dapat dilihat pada gambar 3.12(dapat dilihat
pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.16.
Tabel 3.16
Muatan faktor item private religious practices
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
15 0.34 0.08 4.19 √
16 0.51 0.08 6.65 √
18 0.68 0.08 8.36 √
44 -0.28 0.08 -3.67 X
45 0.41 0.08 5.30 √
49 0.41 0.08 5.30 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.16 dapat dilihat pada hasil bahwa keseluruhan item bernilai
positif dan signifikan (nilai t > 1.96) kecuali item nomor 44. Item nomor 44
didrop dan tidak digunakan dalam analisis skor faktor karena bermuatan negatif.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 45 dan 49.
Diketahui bahwa item nomor 45 dan 49 berkorelasi satu kali. Item nomor 45 dan
67
49 tidak didrop dan digunakan dalam analisis skor faktor sedangkan item nomor
44 didrop dan tidak digunakan dalam analisis skor faktor meskipun tidak
berkorelasi karena bermuatan negatif.
7. Religious/spiritual coping
Pada aspek ini peneliti menggunakan 6 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur religious/spiritual coping. Dari hasil CFA yang didapat dengan model
satu faktor, diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square =28.58, df = 9, P-Value
= 0.00076, RMSEA = 0.093. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model,
dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu
sama lain maka di peroleh Chi-Square = 9.08, df = 7, P-Value = 0.24685,
RMSEA = 0.034. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan)
maka dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata
lain, kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu
religious/spiritual coping. Hasil dapat dilihat pada gambar 3.13(dapat dilihat pada
lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.17
berikut. Dari tabel 3.17 dapat dilihat bahwa keseluruhan item bermuatan positif,
yang berarti keseluruhan item tersebut signifikan karena t > 1.96. Berdasarkan
68
hasil tersebut, maka seluruh item religious/spiritual coping tidak ada yang didrop
dan digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tabel 3.17
Muatan faktor item religious/spiritual coping
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
17 0.62 0.07 9.31 √
19 0.71 0.07 9.88 √
20 0.50 0.07 7.40 √
46 0.61 0.07 8.29 √
47 0.43 0.07 6.13 √
48 0.54 0.07 8.13 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 46 dan 47.
Diketahui bahwa item nomor 46 dan 47 berkorelasi satu kali. Oleh karena itu,
item nomor 46 dan 47 tetap tidak didrop dan digunakan dalam analisis skor faktor.
8. Religious support
Pada aspek ini peneliti menggunakan 6 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur religious support. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu
faktor, diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 43.64, df = 9, P-Value =
0.00000, RMSEA = 0.124. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain
maka di peroleh Chi-Square = 9.00, df = 7, P-Value = 0.25293, RMSEA = 0.034.
69
Oleh karena P-Value yang dihasikan > 0.05 (tidak signifikan) maka dinyatakan
model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain, kesuluruhan
item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu religious support. Hasil dapat
dilihat pada gambar 3.14(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.18.
Tabel 3.18
Muatan faktor item religious support
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
21 0.55 0.07 7.94 √
22 0.68 0.07 9.72 √
27 0.48 0.07 6.86 √
29 0.57 0.07 7.76 √
50 0.32 0.08 4.26 √
51 0.53 0.07 7.15 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.18 dapat dilihat bahwa keseluruhan item bermuatan positif,
yang berarti keseluruhan item tersebut signifikan karena t > 1.96. Berdasarkan
hasil tersebut, maka seluruh item religious support tidak ada yang didrop dan
digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
70
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 50 dan 51.
Diketahui bahwa item nomor 50 dan 51 berkorelasi satu kali. Oleh karena itu,
item nomor 50 dan 51 tetap tidak didrop dan digunakan dalam analisis skor faktor.
9. Commitment
Pada aspek ini peneliti menggunakan 6 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur commitment. Dari hasil CFA yang didapat dengan model satu faktor,
diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 68.29, df = 9, P-Value = 0.00000,
RMSEA = 0.162. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lain maka di
peroleh Chi-Square = 7.63, df = 6, P-Value = 0.26636, RMSEA = 0.033. Oleh
karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan) maka dinyatakan model
satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata lain, kesuluruhan item
yang digunakan mengukur satu faktor yaitu commitment. Hasil dapat dilihat pada
gambar 3.15(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.19.
Dari tabel 3.19 dapat dilihat pada hasil bahwa keseluruhan item bernilai positif
dan signifikan (nilai t > 1.96) kecuali item nomor 55. Item nomor 55 didrop dan
71
tidak digunakan dalam analisis skor faktor karena nilai t < 1.96 (signifikan nilai t
> 1.96).
Tabel 3.19
Muatan faktor item commitment
Item Koefisien Standar Eror Nilai T Signifikan
24 0.82 0.06 13.82 √
30 0.72 0.06 12.30 √
31 0.63 0.07 9.63 √
53 0.39 0.06 5.94 √
54 0.78 0.06 13.40 √
55 0.05 0.07 0.71 X
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 31, 54 dan
55. Diketahui bahwa item nomor 31, 54 dan 55 berkorelasi satu kali. Item nomor
31 dan 54 tetap tidak didrop dan digunakan dalam analisis skor faktor sedangkan
item nomor 55 tetap didrop dan tidak digunakan dalam analsis perhitungan skor
faktor karena nilai t < 1.96.
10. Organizational religiousness
Pada aspek ini peneliti menggunakan 6 item yang bersifat unidimensional dalam
mengukur organizational religiousness. Dari hasil CFA yang didapat dengan
model satu faktor, diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 63.00, df = 9, P-
Value = 0.00000, RMSEA = 0.154. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model,
72
dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu
sama lain maka di peroleh Chi-Square = 11.14, df = 7, P-Value = 0.13253,
RMSEA = 0.048. Oleh karena P-Value yang dihasilkan > 0.05 (tidak signifikan)
maka dinyatakan model satu faktor (unidimentional) dapat diterima. Dengan kata
lain, kesuluruhan item yang digunakan mengukur satu faktor yaitu organizational
religiousness. Hasil dapat dilihat pada gambar 3.16(dapat dilihat pada lampiran).
Selanjutnya, peneliti melihat lagi apakah signifikan item yang tadi telah
didrop satu tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan
apakah ada item yang perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan kembali pengujian
hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan
dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.20
berikut.
Tabel 3.20
Muatan faktor item organizational religiousness
Item Koefisien Standar
Eror
Nilai T Signifikan
23 0.38 0.07 5.51 √
25 0.79 0.07 12.07 √
26 0.19 0.08 2.42 √
28 0.51 0.07 7.57 √
52 0.63 0.07 9.61 √
58 0.61 0.07 9.17 √
Keterangan : √ = signifikan (t > 1.96); X = tidak signifikan
Dari tabel 3.20 dapat dilihat bahwa keseluruhan item bermuatan positif,
yang berarti keseluruhan item tersebut signifikan karena t > 1.96. Berdasarkan
hasil tersebut, maka seluruh item organizational religiousness tidak ada yang
didrop dan digunakan dalam analisis perhitungan skor faktor.
73
Tahap berikutnya, melihat apakah model pengukuran terdapat kesalahan
pengukuran item yang berkorelasi. Artinya, bahwa item-item tersebut bersifat
multidimetional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui korelasi antar
kesalahan pengukuran dapat dilihat dari banyak atau tidak item yang saling
berkorelasi. Item yang baik adalah item yang kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi dengan item yang lain. Berdasarkan hasil pengukuran ditemukan
adanya item yang berkorelasi dengan item yang lain, yaitu item nomor 26 dan 28.
Diketahui bahwa item nomor 26 dan 28 berkorelasi satu kali. Oleh karena itu,
item nomor 26 dan 28 tetap tidak didrop dan digunakan dalam analisis skor faktor.
3.6 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian, yaitu:
1. Menterjemahkan alat-alat ukur agresivitas, big five personality dan religiusitas
dari bahasa aslinya yaitu bahasa Inggris.
2. Meminta ahli bahasa memeriksa ketepatan kata dari hasil terjemah.
3. Meminta dosen pembimbing untuk memeriksa apakah pengklasifikasian item-
item yang dilakukan telah benar dan sesuai dengan teori-teori yang digunakan.
4. Menyusun alat ukur yang akan disebarkan kepada responden penelitian.
5. Menentukan tempat dan ukuran sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
6. Menyebarkan alat ukur kepada responden.
7. Menskoring dan mengolah data dari hasil alat ukur yang telah diisi oleh
responden.
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan jawaban utama dari penelitian ini, apakah terdapat pengaruh
dari variabel-varaibel independent terhadap variabel dependent dan untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan dari setiap variabel terhadap agresivitas.
Peneliti menggunakan teknik analisis multi regresi untuk mengetahui akibat-
74
akibat dan besarnya akibat dari lebih dari satu variabel independent terhadap
variabel dependent serta dengan menggunakan prinsip-psrinsip korelasi dan
regresi (Kerlinger, 2006).
Adapun persamaan umum dari analisis multi regresi, yaitu:
Y = a + b1X1 +
b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+b8X8+b9X9+b10X10+b11X11+ b12X12+
b13X13+b14X14+ b15X15+e
Keterangan:
Y = agresivitas
a = konstanta
b = koefisien regresi
X1 = dimensi neuroticsm
X2 = dimensi extraversion
X3 = dimensi openness to experience
X4 = dimensi agreeableness
X5 = dimensi conscientiousness
X6 = dimensi daily spiritual experience
X7 = dimensi meaning
X8 = dimensi values
X9 = dimensi beliefs
X10 = dimensi forgiveness
X11 = dimensi private religious practice
X12 = dimensi religious/spiritual coping
75
X13 = dimensi religious support
X14 = dimensi commitment
X15 = dimensi organizational religiousness
e = residu
Adapun data yang dianalisis dengan persamaan di atas merupakan
pengukuran yang sudah ditransformasi ke dalam true score. Dalam hal ini, true
score adalah skor faktor yang dianalisis dengan menggunakan software SPSS 17.0
dengan menggunakan item-item yang valid. Dengan demikian tidak perlu
dilaporkan reliabilitasnya. True score inilah yang akan diteliti dengan analisis
regresi berganda untuk menguji hipotesis penelitian yang dibahas pada bab II.
Dalam regresi berganda, besarnya proporsi varians agresivitas yang
dipengaruhi oleh bervariasinya seluruh variabel bebas yang diteliti bisa diukur
menggunakan R2, dimana:
Berikutnya, untuk membuktikan apakah regresi Y dan X signifikan atau
tidak, dapat mengujinya dengan menggunakan uji F. untuk membuktikan hal
tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
Adapun pembilang di sini R2 itu sendiri dengan df-nya (dilambangkan
dengan k), yaitu sejumlah variabel bebas yang dianalisis, sedangkan penyebutnya
76
(1 – R2) dibagi dengan df-nya N – k – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari
hasil uji F yang dilakukan nantinya dapat dilihat apakah variabel bebas yang
diujikan memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.
Untuk menguji apakah pengaruh yang diberikan variabel bebas signifikan
terhadap variabel terikat, maka peneliti melakukan uji t. Uji t dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar deviasi sampling
dari koefisien b. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan
dilakukan oleh peneliti nantinya. Adapun seluruh perhitungan penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan software SPSS.
77
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang berkaitan dengan
deskripsi data dan analisis data.
4.1 Gambaran Subyek Penelitian
Pada uji validitas subyek yang digunakan sebanyak 253 orang yang berada pada
rentang usia 15-18 tahun di SMA La Tansa Banten. Hantaran subyek menurut
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1
Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin F %
Laki-laki 83 32.8
Perempuan 170 67.2
Total 253 100
Dari paparan tabel di atas, diketahui jumlah responden perempuan lebih
banyak dibandingkan jumlah responden laki-laki. Dengan jumlah responden laki-
laki sebanyak 83 orang atau 32.8%, sedangkan responden perempuan dengan
jumlah 170 orang atau 67.2%.
4.1.1 Deskripsi hasil penelitian
Pada statistik deskriptif ini, skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah
skor murni (t-score) yang merupakan hasil proses konversi dari raw score. Proses
ini ditujukan agar mudah dalam membandingkan antar skor hasil pengukuran
variabel-variabel yang diteliti. Dengan demikian semua raw score pada setiap
variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Secara teknis komputasi yaiu
dengan melakukan transformasi dari raw score menjadi z-score, semua skor
ditransformasi ke t-score yang semuanya positif dengan menetapkan mean
77
78
sebesar 50, dengan standar deviasi 10. Selanjutnya, untuk menjelaskan deskriptif
statistik dari variabel-variabel dalam penelitian ini, indeks yang menjadi patokan
adalah mean, median, standar deviasi (SD), nilai maksimal dan minimal dari
masing-masing variabel. Adapun nilai-nilai tersebut dijelaskan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 4.2
Deskripsi statistik variabel penelitian
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Agresivitas 253 27.41 81.03 50.00 8.82
Neuroticism 253 28.92 70.82 50.00 8.92
Extraversion 253 25.85 71.23 50.00 8.75
Openness to
experience
253 26.74 68.65 50.00 8.90
Agreeableness 253 21.68 70.12 50.00 8.55
Conscientiousness 253 25.50 73.27 50.00 8.75
Daily spiritual
experience
253 7.20 56.30 50.00 9.26
Meaning 253 19.49 58.11 50.00 8.42
Values 253 21.28 58.76 50.00 8.17
Beliefs 253 17.27 56.30 50.00 7.43
Forgiveness 253 27.53 63.31 50.00 7.81
Private religious
practices
253 27.52 69.72 50.00 7.58
Religious/spiritual
coping
253 18.04 61.56 50.00 8.14
Religious support 253 29.37 68.49 50.00 8.17
Commitment 253 9.70 57.66 50.00 8.79
Organizational
religiousness
253 26.45 65.75 50.00 8.50
Valid N (listwise) 253
Dari tabel 4.2 dapat diketahui, bahwa skor terendah DV yaitu agresivitas
sebesar 27.41 dan skor tertinggi sebesar 81.03. Selanjutnya variabel-variabel dari
big five personality, yaitu variabel neuroticism yang memiliki skor terendahnya
sebesar 28.92 dan tertinggi sebesar 70.82. Skor terendah dari variabel
extraversion sebesar 25.85 dan tertinggi sebesar 71.23. Skor terendah dari
variabel openness to experience adalah 26.74 dan tertinggi sebesar 68.65. Skor
79
terendah dari variabel agreeableness adalah 21.68 dan tertinggi sebesar 70.12.
Variabel big five personality yang terakhir yaitu conscientiousness, memiliki skor
terendah 25.50 dan skor tertinggi sebesar 73.27.
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui pula skor terendah dan
tertinggi dari masing-masing variabel religiusitas. Skor terendah dari variabel
daily spiritual experience adalah 7.20 dan skor tertinggi sebesar 56.30. Skor
terendah dari variabel meaning adalah 19.49 dan skor tertinggi sebesar 58.11.
Skor terendah dari variabel values adalah 21.28 dan skor tertinggi sebesar 58.76.
Skor terendah dari variabel beliefs adalah 17.27 dan skor tertinggi sebesar 56.30.
Skor terendah dari variabel forgiveness adalah 27.53 dan skor tertinggi sebesar
63.31. Skor terendah dari variabel private religious practices adalah 27.52 dan
skor tertinggi sebesar 69.72. Skor terendah dari variabel religious/spiritual coping
adalah 18.04 dan skor tertinggi sebesar 61.56. Skor terendah dari variabel
religious support adalah 29.37 dan skor tertinggi sebesar 68.49. Skor terendah
dari variabel commitment adalah 9.70 dan skor tertinggi sebesar 57.66 dan
variabel terakhir dari religiusitas yaitu organizational religiousness memiliki skor
terendah 26.45 dan skor tertinggi sebesar 65.75.
4.1.2 Kategorisasi skor variabel penelitian
Setelah melakukan deskripsi statistik dari masing-masing variabel penelitian,
maka hal yang perlu dilakukan adalah pengkategorisasian terhadap data penelitian
dengan menggunakan standar deviasi (SM) dan mean (M) dari t-score. Dalam hal
ini, ditetapkan norma sebagai berikut.
80
Tabel 4.3
Norma skor variabel
Norma Interpretasi
X < M – 1SD Rendah
M-1SD ≤ X ≤ M + 1SD Sedang
X > M + 1SD Tinggi
Dari norma skor variabel di atas, maka akan diperoleh kategorisasi dari masing-
masing variabel. Kategorisasi ini akan dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 4.4
Kategorisasi variabel penelitian
Variabel Rendah Sedang Tinggi
Agresivitas 41 (16.2%) 175 (69.2%) 37 (14.6%)
Neuroticism 46 (18.2%) 162 (64%) 45 (17.8%)
Extraversion 47 (18.6%) 153 (60.5%) 53 (20.9%)
Openness to experience 51 (20.2%) 163 (64.4%) 39 (15.4%)
Agreeableness 34 (13.4%) 181 (71.5%) 38 (15%)
Conscientiousness 41 (16.1%) 170 (66.7%) 42 (16.5%)
Daily spiritual experience 37 (14.6%) 216 (85%) -
Meaning 41 (16.2%) 212 (83.8%) -
Values 47 (18.6%) 183 (72.3%) 23 (9.1%)
Beliefs 43 (17%) 210 (83%) -
Forgiveness 36 (14.2%) 168 (66.4%) 49 (19.4%)
Private religious practices 44 (17.4%) 171 (67.6%) 38 (15%)
Religious/spiritual coping 47 (18.6%) 163 (64.4%) 43 (17%)
Religious support 47 (18.6%) 163 (64.4%) 43 (17%)
Commitment 36 (14.2%) 217 (85.8%) -
Organizational
religiousness
52 (20.6%) 161 (63.6%) 40 (15.8%)
Berdasarkan data hasil kategorisasi agresivitas, siswa yang memiliki
agresivitas berkategori tinggi sebanyak 14.6%, kategori sedang sebanyak 69.2%,
dan kategori rendah sebanyak 16.2%.
Berdasarkan data hasil kategorisasi neuroticism, siswa yang memiliki
neuroticism berkategori tinggi sebanyak 17.8 %, kategori sedang sebanyak 64%,
dan kategori rendah sebanyak 18.2%. Berdasarkan data hasil kategorisasi
extraversion, siswa yang memiliki extraversion berkategori tinggi sebanyak
81
20.9%, kategori sedang sebanyak 60.5%, dan kategori rendah sebanyak 18.6%.
Berdasarkan data hasil kategorisasi openness to experience, siswa yang memiliki
openness to experience berkategori tinggi sebanyak 15.4%, kategori sedang
sebanyak 64.4%, dan kategori rendah sebanyak 20.2%. Berdasarkan data hasil
kategorisasi agreeableness, siswa yang memiliki agreeableness berkategori
tinggi sebanyak 15%, kategori sedang sebanyak 71.5%, dan kategori rendah
sebanyak 13.4%. Berdasarkan data hasil kategorisasi conscientiousness, siswa
yang memiliki conscientiousness berkategori tinggi sebanyak 16.5%, kategori
sedang sebanyak 66.7%, dan kategori rendah sebanyak 16.1%.
Berdasarkan data hasil kategorisasi daily spiritual experience, siswa yang
memiliki daily spiritual experience berkategori sedang sebanyak 85%, dan
kategori rendah sebanyak 14.6%. Berdasarkan data hasil kategorisasi meaning,
siswa yang memiliki meaning berkategori sedang sebanyak 83.8.5%, dan kategori
rendah sebanyak 16.2%. Berdasarkan data hasil kategorisasi values, siswa yang
memiliki values berkategori tinggi sebanyak 9.1%, kategori sedang sebanyak
72.3%, dan kategori rendah sebanyak 18.6%. Berdasarkan data hasil kategorisasi
beliefs, dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki beliefs berkategori sedang
sebanyak 83%, dan kategori rendah sebanyak 17%. Berdasarkan data hasil
kategorisasi forgiveness, siswa yang memiliki forgiveness berkategori tinggi
sebanyak 19.4%, kategori sedang sebanyak 66.4%, dan kategori rendah sebanyak
14.2%.
Berdasarkan data hasil kategorisasi private religious practices, siswa yang
memiliki private religious practices berkategori tinggi sebanyak 15%, kategori
82
sedang sebanyak 67.6%, dan kategori rendah sebanyak 17.4%. Berdasarkan data
hasil kategorisasi religious/spiritual coping, siswa yang memiliki
religious/spiritual coping berkategori tinggi sebanyak 17%, kategori sedang
sebanyak 64.4%, dan kategori rendah sebanyak 18.6%.
Berdasarkan data hasil kategorisasi religious support, siswa yang memiliki
religious support berkategori tinggi sebanyak 17%, kategori sedang sebanyak
64.4%, dan kategori rendah sebanyak 18.6%. Berdasarkan data hasil kategorisasi
commitment, siswa yang memiliki commitment berkategori sedang sebanyak
85.8%, dan kategori rendah sebanyak 14.2%. Berdasarkan data hasil kategorisasi
organizational religiousness, siswa yang memiliki organizational religiousness
berkategori tinggi sebanyak 15.8%, kategori sedang sebanyak 63.6%, dan
kategori rendah sebanyak 20.6%.
4.2 Uji Hipotesis
4.2.1 Analisis regresi variabel penelitian
Pada tahapan ini dilakukan pengujian hipotesis penelitian dengan teknik analisis
regresi berganda dengan menggunakan software SPSS. Dalam regresi ada tiga hal
yang dilihat, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%)
varians DV yang dijelaskan oleh IV, lalu melihat apakah secara keseluruhan IV
berpengaruh secara signifikan terhadap DV dan yang terakhir melihat signifikan
atau tidaknya koefisien regresi dari masing - masing IV.
Langkah pertama adalah melihat besaran R square untuk mengetahui berapa
persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV. Besaran R square dapat dilihat
pada tabel berikut:
83
Tabel 4.5
Sumbangan keseluruhan IV terhadap DV
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the Estimate
1 .678a .460 .425 6.68793
a. Predictors: (Constant), neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness,
conscientiousness, daily spiritual experience, meaning, values, beliefs, forgiveness, private religious
practices, religious/spiritual coping, religious support, commitment, organizational religiousness
Berdasarkan tabel 4.5 dapat terlihat bahwa perolehan R square sebesar
0.460 atau 46.0%, artinya proporsi varian dari agresivitas yang dijelaskan oleh
semua independent variable (neuroticism, extraversion, openness to experience,
agreeableness, conscientiousness, daily spiritual experience, meaning, values,
beliefs, forgiveness, private religious practices, religious/spiritual coping,
religious support, commitment, organizational religiousness) adalah sebesar
46.0%, sedangkan 54.0% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian
ini. Langkah kedua adalah menganalisis dampak dari seluruh IV terhadap
agresivitas. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Pengaruh keseluruhan IV terhadap DV
Model
Sum of
Squares
Df
Mean
Square
F
Sig.
1 Regression 9016.925 15 601.128 13.440 .000a
Residual 10600.619 237 44.728
Total 19617.544 252
a. Predictors: (Constant), neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness,
conscientiousness, daily spiritual experience, meaning, values, beliefs, forgiveness, private religious
practices, religious/spiritual coping, religious support, commitment, organizational religiousness
b. Dependent Variable: agresivitas
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikannya adalah 0.000
(sig < 0.05), artinya hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang
84
signifikan seluruh IV terhadap agresivitas ditolak. Maka dapat disimpulkan ada
pengaruh yang signifikan dimensi-dimensi big five personality (neuroticism,
extraversion, openness to experience, agreeableness dan conscientiousness) dan
religiusitas (daily spiritual experience, meaning, values, beliefs, forgiveness,
private religious practices, religious/spiritual coping, religious support,
commitment dan organizational religiousness) terhadap agresivitas.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi masing-masing IV.
Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Koefisien regresi masing-masing IV
Model
Unstandartized
Coefficients
Standartized
Coefficients t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 71.841 6.549 10.970 .000
Neuroticism .272 .056 .275 4.863 .000
Extraversion .170 .053 .169 3.180 .002
Openness to experience .025 .055 .025 .449 .654
Agreeableness -.232 .068 -.225 -3.417 .001
Conscientiousness -.136 .064 -.135 -2.144 .033
Daily spiritual
experience
-.023 .068 -.024 -.332 .740
Meaning -.088 .070 -.084 -1.255 .211
Values -.038 .077 -.035 -.498 .619
Beliefs .003 .082 .002 .033 .974
Forgiveness -.244 .066 -.216 -3.714 .000
Private religious
practices
-.135 .068 -.116 -1.986 .048
Religious/spiritual
coping
-.072 .074 -.066 -.957 .335
Religious support .055 .060 .051 .927 .355
Commitment -.015 .072 -.015 -.209 .834
Organizational
religiousness
.021 .066 .021 .322 .748
a. Dependent variable: agresivitas
85
Berdasarkan tabel di atas dapat disampaikan regresi sebagai berikut:
Agresivitas' = 71.841 + 0. 272neuroticism + 0.170extraversion + 0.025openness
to experience - 0.232agreeableness - 0.136conscientiousness - 0.023daily
spiritual experience - 0.088meaning - 0.038values + 0.003beliefs -
0.244forgiveness - 0.135private religious practices - 0.072religious/spiritual
coping + 0.055religious support - 0.015commitment + 0.021organizational
religiousness.
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa IV yang signifikan adalah
neuroticism, extraversion, agreeableness, conscientiousness, forgiveness dan
private religious practices. Sedangkan IV lainnya tidak signifikan. Berikut
informasi yang didapat dari tabel di atas:
1. Koefisien regresi variabel neuroticism adalah sebesar 0.272 dengan
signifikansi 0.000 (sig < 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho1) yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan kepribadian
neuroticism terhadap agresivitas ditolak. Yang berarti bahwa variabel
neuroticism berpengaruh secara signifikan terhadap agresivitas. Koefisien
regresi tersebut bermuatan positif yang berarti semakin tinggi neuroticism
maka agresivtas juga akan semakin tinggi.
2. Koefisien regresi variabel extraversion adalah sebesar 0.170 dengan
signifikasi 0.002 (sig < 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho2) yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan kepribadian
extraversion terhadap agresivitas ditolak. Yang berarti bahwa variabel
extraversion berpengaruh secara signifikan terhadap agresivitas. Koefisien
86
regresi tersebut bermuatan positif yang berarti semakin tinggi extraversion
maka agresivitas juga akan semakin tinggi.
3. Koefisien regresi variabel openness to experience adalah sebesar 0.025
dengan signifikasi 0.654 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho3)
yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan kepribadian
openness to experience terhadap agresivitas diterima. Yang berarti bahwa
variabel openness to experience berpengaruh secara tidak signifikan terhadap
agresivitas.
4. Koefisien regresi variabel agreeableness adalah sebesar -0.232 dengan
signifikasi 0.001 (sig < 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho4) yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan kepribadian
agreeableness terhadap agresivitas ditolak. Yang berarti bahwa variabel
agreeableness berpengaruh secara signifikan terhadap agresivitas. Koefisien
regresi variabel agreeableness bermuatan negatif berarti apabila
agreeableness tinggi maka agresivitas rendah dan sebaliknya jika
agreeableness rendah maka agresivitas tinggi.
5. Koefisien regresi variabel conscientiousness adalah sebesar -0.136 dengan
signifikasi 0.033 (sig < 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho5) yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan kepribadian
conscientiousness terhadap agresivitas ditolak. Yang berarti bahwa variabel
conscientiousness berpengaruh secara signifikan terhadap agresivitas.
Koefisien regresi variabel conscientiousness bermuatan negatif berarti apabila
87
conscientiousness tinggi maka agresivitas rendah dan sebaliknya jika
conscientiousness rendah maka agresivitas tinggi.
6. Koefisien regresi variabel daily spiritual experience adalah sebesar -0.023
dengan signifikasi 0.740 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho6)
yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan daily spiritual
experience terhadap agresivitas diterima. Yang berarti bahwa variabel daily
spiritual experience berpegaruh secara tidak signifikan terhadap agresivitas.
7. Koefisien regresi variabel meaning adalah sebesar -0.088 dengan signifikasi
0.211 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho7) yang menyatakan
tidak ada pengaruh yang signifikan meaning terhadap agresivitas diterima.
Yang berarti variabel meaning berpengaruh secara tidak signifikan terhadap
agresivitas.
8. Koefisien regresi variabel values adalah sebesar -0.038 dengan signifikasi
0.619 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho8) yang menyatakan
tidak ada pengaruh yang signifikan values terhadap agresivitas diterima.
Yang berarti bahwa variabel values berpengaruh secara tidak signifikan
terhadap agresivitas.
9. Koefisien regresi variabel beliefs adalah sebesar 0.003 dengan signifikasi
0.974 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho9) yang menyatakan
tidak ada pengaruh yang signifikan beliefs terhadap agresivitas diterima.
Yang berarti bahwa variabel beliefs berpengaruh secara tidak signifikan
terhadap agresivitas.
88
10. Koefisien regresi variabel forgiveness adalah sebesar -0.244 dengan
signifikasi 0.000 (sig < 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho10) yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan forgiveness terhadap
agresivitas ditolak. Yang berarti variabel forgiveness berpengaruh secara
signifikan terhadap agresivitas. Koefisien regresi variabel forgiveness
bermuatan negatif berarti apabila forgiveness tinggi maka agresivitas rendah
dan sebaliknya jika forgiveness rendah maka agresivitas tinggi.
11. Koefisien regresi variabel private religious practices adalah sebesar -0.135
dengan signifikasi 0.048 (sig < 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho11)
yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan private religious
practices terhadap agresivitas ditolak. Yang berarti bahwa variabel private
religious practices berpengaruh secara signifikan terhadap agresivitas.
Koefisien regresi variabel private religious practices bermuatan negatif
berarti apabila private religious practices tinggi maka agresivitas rendah dan
sebaliknya jika private religious practices rendah maka agresivitas tinggi.
12. Koefisien regresi variabel religious/spiritual coping adalah sebesar -0.072
dengan signifikasi 0.335 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho12)
yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan religious/spiritual
coping terhadap agresivitas diterima. Yang berarti bahwa variabel
religious/spiritual coping berpengaruh secara tidak signifikan terhadap
agresivitas.
13. Koefisien regresi variabel religious support adalah sebesar 0.055 dengan
signifikasi 0.355 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho13) yang
89
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan religious support terhadap
agresivitas diterima. yang berarti bahwa variabel religious support
berpengaruh secara tidak signifikan terhadap agresivitas.
14. Koefisien regresi variabel commitment adalah sebesar -0.015 dengan
signifikasi 0.834 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho14) yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan commitment terhadap
agresivitas diterima. yang berarti bahwa variabel commitment berpengaruh
secara tidak signifikan terhadap agresivitas.
15. Koefisien regresi variabel organizational religiousness adalah sebesar 0.021
dengan signifikasi 0.748 (sig > 0.05). Dengan demikian hipotesis nihil (Ho15)
yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan organizational
religiousness terhadap agresivitas diterima. yang berarti bahwa variabel
organizational religiousness berpengaruh secara tidak signifikan terhadap
agresivitas.
4.2.2 Sumbangan varian setiap independent variable
Pada pengujian proporsi varians ini, peneliti ingin mengetahui penambahan
proporsi varians dari masing-masing independent variable terhadap agresivitas.
Penambahan proporsi dapat dilihat pada tabel 4.8, kolom pertama adalah IV yang
dianalisis satu persatu, kolom kedua (R square) merupakan penambahan varians
DV dari tiap IV yang dimasukkan satu persatu, kolom ketiga (R square Change)
merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu
persatu, kolom keempat (F Change) adalah nilai F hitung bagi IV yang
bersangkutan, kolom df merupakan derajat bebas bagi IV yang bersangkutan,
90
yang terdiri dari numerator dan denumerator yang telah ditentukan sebelumnya,
sehingga nilai kolom inilah yang akan dibandingkan dengan nilai F hitung dan
kolom terakhir yaitu kolom sig. F Change yang merupakan kolom hasil
signifikansi.
Kemudian, peneliti juga ingin melihat besarnya proporsi varian DV yang
merupakan besarnya sumbangan dari masing-masing IV, hal yang dilakukan yaitu
dengan menghitung pertambahan proporsi varian setiap kali IV baru dimasukkan
dalam persamaan. Bertambahnya R2dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Proporsi varian untuk masing-masing IV
Model
R
Square
Change Statistics
R Square
Change F Change Df Sig. F Change
1 .206a
.206 65.015 1.251 .000*
2 .210b
.005 1.439 1.250 .231
3 .224c
.014 4.371 1.249 .038*
4 .345d
.121 45.670 1.248 .000*
5 .356e
.012 4.446 1.247 .036*
6 .391f
.035 14.171 1.246 .000*
7 .403g
.012 4.897 1.245 .028*
8 .405h
.001 .564 1.244 .453
9 .406i
.001 .389 1.243 .533
10 .444j
.038 16.542 1.242 .000*
11 .455k
.012 5.225 1.241 .023*
12 .457l
.002 .887 1.240 .347
13 .459m
.002 .860 1.239 .355
14 .459n
.000 .042 1.238 .837
15 .460o
.000 .102 1.237 .748 Keterangan: R Square Change = proporsi varian, sig*(p < 0.05)
Predictors: (Constant), Neuroticism, Extraversion, Openness to experience, Agreeableness,
Conscientiousness, Daily spiritual experience, Meaning, Values, Beliefs, Forgiveness, Private religious
practices, Religious/spiritual coping, Religious support, Commitment, Organizational religiousness
91
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel neuroticism memberikan sumbangan sebesar 20.6% pada varians
agresivitas. Sumbangan variabel signifikan secara statistik dengan F(1.251) =
65.015 dan sig. F Change 0.000 (sig < 0.05).
2. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 0.5% pada varians
agresivitas. Sumbangan variabel ini tidak signifikan secara statistik dengan
F(1.250) = 1.439 dan sig. F Change 0.231 (sig > 0.05).
3. Variabel openness to experience memberikan sumbangan sebesar 1.4% pada
varians agresivitas. Sumbangan variabel ini signifikan secara statistik dengan
F(1.249) = 4.371 dan sig. F Change 0.038 (sig < 0.05).
4. Variabel agreeableness memberikan sumbangan sebesar 12.1% pada varians
agresivitas. Sumbangan variabel ini signifikan secara statistik dengan
F(1.248) = 45.670 dan sig. F Change 0.000 (sig < 0.05).
5. Variabel conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 1.2% pada
varians agresivitas. Sumbangan variabel ini signifikan secara statistik dengan
F(1.247) = 4.446 dan sig. F Change 0.036 (sig < 0.05).
6. Variabel daily spiritual experience memberikan sumbangan sebesar 3.5%
pada varians agresivitas. Sumbangan variabel ini signifikan secara statistik
dengan F(1.246) = 14.171 dan sig. F Change 0.000 (sig < 0.05).
7. Variabel meaning secara statistik signifikan dengan memberi sumbangan
sebesar 1.2% pada varians agresivitas. Sumbangan variabel ini signifikan
secara statistik dengan F(1.245) = 4.897 dan sig. F Change 0.028 (sig < 0.05).
92
8. Variabel values memberikan sumbangan sebesar 0.1% pada varians
agresivitas. Sumbangan variabel ini tidak signifikan secara statistik dengan
F(1.244) = 0.564 dan sig. F Change 0.453 (sig > 0.05).
9. Variabel beliefs memberikan sumbangan sebesar 0.1% pada varians
agresivitas. Sumbangan variabel ini tidak signifikan secara statistik dengan
F(1.243) = 0.389 dan sig. F Change 0.533 (sig > 0.05).
10. Variabel forgiveness secara statistik signifikan dengan memberi sumbangan
sebesar 3.8% pada varians agresivitas. Sumbangan variabel ini tidak
signifikan secara statistik dengan F(1.242) = 16.542 dan sig. F Change 0.000
(sig < 0.05).
11. Variabel private religious practices memberikan sumbangan sebesar 1.2%
pada varians agresivitas. Sumbangan variabel ini signifikan secara statistik
dengan F(1.241) = 5.225 dan sig. F Change 0.023 (sig < 0.05).
12. Variabel religious/spiritual coping memberikan sumbangan sebesar 0.2%
pada varians agresivitas. Sumbangan variabel ini tidak signifikan secara
statistik dengan F(1.240) = 0.887 dan sig. F Change 0.347 (sig > 0.05).
13. Variabel religious support secara statistik signifikan dengan memberi
sumbangan sebesar 0.2% pada varians agresivitas. Sumbangan variabel ini
tidak signifikan secara statistik dengan F(1.239) = 0.860 dan sig. F Change
0.355 (sig > 0.05).
14. Variabel commitment memberikan sumbangan sebesar 0% pada varians
agresivitas. Sumbangan variabel ini tidak signifikan secara statistik dengan
F(1.238) = 0.042 dan sig. F Change 0.837 (sig > 0.05).
93
15. Variabel organizational religiousness memberikan sumbangan sebesar 0%
pada varians agresivitas. Sumbangan variabel ini tidak signifikan secara
statistik dengan F(1.237) = 0.102 dan sig. F Change 0.748 (sig > 0.05).
Berdasarkan analisis di atas, terdapat delapan IV yang signifikan
sumbangannya terhadap agresivitas, yaitu neuroticism, openness to experience,
agreeableness, conscientiousness, daily spiritual experience, meaning,
forgiveness dan private religious practices. Dari delapan IV tersebut dapat dilihat
mana yang paling besar memberikan sumbangan terhadap DV. Hal tersebut dapat
diketahui dengan melihat R2
nya, semakin besar maka semakin banyak
sumbangan yang diberikan terhadap DV. IV yang memberikan sumbangan
terbesar terhadap varians agresivitas pada penelitian ini yaitu neuroticism. Secara
keseluruhan big five personality memberikan sumbangan sebesar 35.8% pada
varians agresivitas dan religiusitas memberikan sumbangan sebesar 10.2% pada
varians agresivitas.
94
BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang kesimpulan dan diskusi yang membahas
hasil penelitian beserta saran praktis dan teoritis untuk penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian diperoleh bahwa “ada pengaruh big five personality (neuroticism,
extraversion, openness to experience, agreeableness dan conscientiousness) dan
religiusitas (daily spiritual experience, meaning, values, beliefs, forgiveness,
private religious practices, religious/spiritual coping, religious support,
commitment dan organizational religiousness) terhadap agresivitas pada remaja”.
Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji F yang menguji seluruh independent
variable (IV) terhadap dependent variable (DV). Berdasarkan koefisien regresi
terdapat enam variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap agresivitas, yaitu
neuroticism, extraversion, agreeableness, conscientiousness, forgiveness dan
private religious practices.
5.2 Diskusi
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh big five personality dan
religiusitas terhadap agresivitas. Dalam penelitian ini dimensi big five personality
yang berpengaruh terhadap agresivitas yaitu neuroticism, extraversion,
agreeableness dan conscientiousness sedangkan dimensi religiusitas yang
berpengaruh terhadap agresivitas yaitu forgiveness dan private religious practices.
Pada remaja, perilaku agresif dapat terjadi dengan mudah. Hal ini terjadi
karena pada masa ini merupakan periode perubahan, baik dari segi fisik, minat,
94
95
perilaku maupun dalam hal emosi. Selain itu, terjadinya perilaku agresif antar
teman sebaya semakin menguat mengingat adanya faktor pubertas dan krisis
identitas. Pada umumnya para remaja membuat kelompok sebagai sarana mencari
identitas diri dan ingin dikenal. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
munculnya agresivitas, antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yaitu: frustasi, deindividualisasi, stres, hormon, gender dan kepribadian
(personality). Faktor eksternal yaitu: kekuasaan dan kepatuhan, efek senjata,
provokasi, alkohol dan obat-obatan, suhu udara, polusi udara, media dan budaya.
Salah satu faktor internal yang mempengaruhi agresivitas adalah kepribadian.
Kepribadian didefinisikan sebagai sebuah organisasi dinamis di dalam sistem
psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.
Kepribadian seseorang mempengaruhi cara individu dalam beraksi,
berpikir, merasa, berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain, termasuk juga
perilaku agresif. Hal ini sesuai dengan teori Anderson & Bushman (2002) yang
mengatakan bahwa kepribadian dapat mempengaruhi individu berbuat agresivitas.
Kepribadian merupakan variable person yang dapat menyebabkan agresivitas.
Dalam kepribadian setiap individu memiliki kemampuan memilih situasi untuk
agresivitas atau tidak dalam menghadapi permasalahan. Selain itu, kepribadian
dapat mengaktifkan konsep-konsep yang berhubungan dengan agresivitas di
dalam memori yang dapat mempengaruhi cognition, affect dan arrousal yang
dapat mempengaruhi tingkah laku individu. Dalam penelitian ini yang tipe
kepribadian yang digunakan adalah big five personality.
96
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan teori
yang dijelaskan oleh McCrae dan Costa (Feist dan Feist, 2010) bahwa individu
yang memiliki neuroticism yang tinggi maka cenderung untuk cemas,
temperamental, sentimentil dan emosional. Sebaliknya individu yang memiliki
neuroticism rendah maka cenderung tenang, terkadang temperamen, bangga
dengan diri sendiri dan tidak emosional. Individu yang memiliki agreeableness
yan g rendah cenderung untuk pelit, tidak ramah, mudah kesal, senang mengkritik
orang lain dan penuh curiga. Sebaliknya individu yang memiliki agreeableness
yang tinggi cenderung untuk murah hati, pengalah, mudah menerima, memiliki
perilaku yang baik dan mudah percaya. Individu yang memiliki extraversion yang
tinggi cenderung untuk mendominasi, kuat, aktif, mampu bersosialisasi dengan
lingkungan dan agresif. Sedangkan individu yang memiliki extraversion yang
rendah cenderung untuk diam, menyendiri, kurang terbuka dengan sosial.
Selain teori yang dijelaskan oleh McCrae dan Costa (Feist dan Feist, 2010)
penelitian yang dilakukan oleh Shepherd dan Lack (2009) sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang mengatakan bahwa neuroticism,
agreeableness dan conscientiousness berpengaruh secara signifikan terhadap
agresivitas. Dimana variabel neuroticism berkorelasi positif dengan agresivitas
sedangkan variabel agreeableness dan conscientiousness berkorelasi negatif
terhadap agresivitas. Artinya semakin tinggi neuroticism maka agresivitas akan
tinggi begitu juga sebaliknya semakin rendah neuroticism maka agresivitas akan
rendah. Sedangkan pada variabel agreeableness dan conscientiousness, jika
semakin tinggi agreeableness dan conscientiousness maka agresivitas akan rendah
97
begitu juga sebaliknya jika semakin rendah agreeableness dan conscientiousness
maka agresivitas akan tinggi.
Dan dalam penelitian yang dilakukan oleh Furnham dan Saipe (dalam
Rahmatillah, 2011) juga sesuai denga penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
mengenai hubungan agresi pengemudi dengan tiga model faktor (three factor
model) menyatakan bahwa berkorelasi extraversion dan neuroticism positf dengan
perilaku agresif dalam tiga model faktor kepribadian. Pada hasil peneltian yang
dilakukan peneliti variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap agresivitas,
yaitu neuroticism, extraversion dan agreeableness. Dimana variabel neuroticism
dan extraversion berkorelasi positif terhadap agresivitas yang berarti semakin
tinggi variabel neuroticism atau extraversion maka semakin tinggi agresivitas
pada individu. Sedangkan variabel agreeableness berkorelasi negatif terhadap
agresivitas yang berarti semakin tinggi variabel agreeableness maka agresivitas
akan rendah namun semakin rendah variabel agreeableness maka agresivitas akan
tinggi.
Selain kepribadian, religiusitas memberikan sumbangan pada agresivitas.
Perkembangan religiusitas pada remaja ditandai dengan berfungsinya conscience
(hati nurani), berlanjut dengan adanya proses pengembangan dan pengayaan
conscience. Dinamika religiusitas remaja juga dapat diamati pada gejala
perkembangannya meliputi beberapa dimensi keagamaan, serta peran agama
dalam pembentukan identitas diri.
Religiusitas pada remaja tergantung pada kemampuan individu dalam
menyelesaikan keraguan dan konflik batin yang terjadi pada diri remaja. Usia
98
remaja dikenal usia yang rawan dimana remaja mencari jati diri. Untuk mengatasi
keraguan dan konflik batin yang terjadi para remaja membutuhkan bimbingan dan
pengarahan dari pengajar atau orang tua. Dengan adanya pendekatan yang baik
antara remaja dengan pengajar atau orang tua dapat membentuk religiusitas yang
baik dan utuh. Remaja dapat mengerti bahwa dengan adanya religiusitas bukan
sebagai penghalang dalam beraktivitas tapi sebagai alat pendorong dalam
mengerjakan hal-hal yang positif.
Hasil penelitian ini menyebutkan dua variabel religiusitas (forgiveness dan
private religious practices) yang memberikan pengaruh pada agresivitas. Pada
hasil penelitian tanda yang dihasilkan adalah negatif yang berarti apabila
forgiveness dan private religious practices tinggi maka agresivitas akan rendah
dan apabila forgiveness dan private religious practices rendah maka agresivitas
akan tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Huesmann, Dubow dan Boxer (2011)
sesuai dengan yang dilakukan oleh peneliti dan penilitian yang mengatakan bahwa
semakin tinggi private religious practices maka agresivitas akan rendah dan
sebalikya jika private religious practices rendah maka agresivitas akan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Naami, Asgari dan Roshani
(2014) memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang
mengatakan bahwa semakin tinggi forgiveness maka agresivitas akan rendah dan
sebaliknya jika forgiveness rendah maka agresivitas akan tinggi.
5.3 Saran
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penelitian yang dilakukan. Namun tersebut merupakan pembelajaran yang
99
berharga bagi peneliti sendiri dan peneliti dibidang yang sama pada masa yang
akan datang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka ada beberapa
saran yang kiranya bermanfaat, sebagai berikut:
5.3.1 Saran teoritis
1. Variasi dari 15 independent variable yang ada hanya menyumbang sebesar
46%, sedangkan 54% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian
ini. Oleh karena itu, disarankan untuk penelitian selanjutnya
meneliti/menganalisa variabel-variabel lain yang mempengaruhi agresivitas
seperti kecerdasan emosional, self control dan pola asuh.
2. Mengkondisikan subyek dengan suasana yang nyaman pada saat mengisi
kuesioner agar tidak terburu-buru.
5.3.2 Saran praktis
Untuk mengurangi agresivitas maka disarankan:
1. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa neuroticism dan extraversion
berpengaruh secara signifikan terhadap agresivitas. Tanda yang dihasilkan
adalah positif yang bearti semakin tinggi neuroticism dan extraversion maka
semakin tinggi agresivitas. Peneliti menyarankan kepada individu untuk
berbicara terbuka kepada orang tua, pengajar atau teman ketika mengahadapi
permasalahan yang rumit. Para pengajar atau orang tua sebaiknya menjadi
pendengar yang baik dari setiap permasalahan yang dibicarakan serta
memberikan saran yang membangun sehingga agresivitas tetap rendah.
2. Dimensi big five personality lainnya yang berpengaruh secara signifikan
pada hasil penelitian adalah agreeableness. Tanda yang dihasilkan adalah
100
negatif yang berarti bahwa semakin tinggi agreeableness maka agresivitas
akan rendah dan sebaliknya jika agreeableness rendah maka agresivitas akan
tinggi. Para pengajar atau orang tua sebaiknya meningkatkan komunikasi
yang terbuka dengan remaja dan membantu remaja di dalam bersosialisasi
dengan lingkungan sehingga agreisivtas pada remaja dapat diredam.
3. Dimensi big five personality terakhir yang berpengaruh secara signifikan
dalam penelitian adalah conscientiousness. Tanda yang dihasilkan adalah
negatif yang berarti semakin tinggi conscientiousness maka agresivitas akan
rendah dan sebaliknya jika conscientiousness rendah maka agresivitas akan
tinggi. Para pengajar atau orang tua sebaiknya bisa menanamkan hidup
disiplin dan memberikan motivasi yang positif sehingga hal tersebut dapat
membentuk perilaku yang positif pada remaja.
4. Selain empat dimensi big five personality, terdapat dua dimensi religiusitas
yang mempengaruhi agresivitas yaitu forgiveness dan private religious
practices. Tanda yang dihasilkan adalah negatif yang berarti semakin tinggi
forgiveness dan private religious practices maka agresivitas akan rendah dan
sebaliknya jika semakin rendah forgiveness dan private religious practices
maka agresivitas akan tinggi. Para pengajar atau orang tua sebaiknya bisa
memberikan pengarahan dan bimbingan di dalam berperilaku yang sesuai
dengan tuntutan agama.
101
DAFTAR PUSTAKA
Afifah. (2012). Uji validitas konstruk general aptitude test battery (GATB)
dengan metode confirmatory factor analysis (CFA). Jurnal Pengukuran
Psikologi dan Pendidikan Indonesia, 1(1), 33-35
Alwisol. (2007). Psikologi kepribadian. Malang: Penerbitan Universitas
Muhammadiyah
Anderson, C. A., & Bushman, B. J. (2002). Human Aggression, 53, 30-37.
Diunduh tanggal 10 Mei 2012 dari
http://www.annualreviews.org/eprint/wZXD4ZASNg4bU/full/10.1146/annu
rev.psych.53.100901.135231?siteid=arjournals&keytype=ref
Barlett, C.P., & Anderson, C.A. (2012). Direct and indirect relations between the
big five personality traits and aggressive and violent behavior. Personality
and individual differences, 52, 870-875. Diunduh tanggal 10 Mei 2012 dari
http://public.gettysburg.edu/~cbarlett/index/12BA.pdf
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.
Baron, R.A., Branscombe, N.R & Byrne, D. (2009). Social Psychology. United
States of Amerika.
Barthelemy, J. J. (2005). Aggression and the Big Five Personality Factors of
Grades and Attendance, 4(1), 3-5. Disertasi Universitas Tennessee.
Diunduh tanggal 12 Mei 2012 dari
http://trace.tennessee.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1834&context=utk_gr
addiss
Buss, A. H. & Perry, M. P. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of
Personality and Social Psychology, 63, 452-459. Diunduh tanggal 4 maret
2012 dari
http://www.frankumstein.com/PDF/Psychology/The%20Aggression%20Qu
estionnaire.pdf
Chaplin, J.P. (2004). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Ekawati. (2001). Agresivitas dan jenis-jenisnya. Diunduh tanggal 4 september
2012 dari http://skripsipsikologie.wordpress.com/2010/01/09/agresivitas-
dan-jenis-jenisnya/
Fatimah, N. (2010). Agreisivtas dan jenis-jenisnya. Diunduh tanggal 4 september
2012 dari http://skripsipsikologie.wordpress.com/2010/01/09/agresivitas-
dan-jenis-jenisnya/
101
102
Feist, J., & Feist, G.J. Theories of personality. Teori kepribadian. Smita Prahita
Sjahputri(terj). 2010. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika
Fetzer institude and nasional institude on aging working group. (1999).
Multidimensional Measurement of Religiousness, Spirituality For Use in
Health Research. Kalamazoo. Diunduh tanggal 4 september 2012 dari
http://fetzer.org/sites/default/files/images/resources/attachment/%5Bcurrent-
date:tiny%5D/Multidimensional_Measurement_of_Religousness_Spiritualit
y.pdf
Friedman, H. S., & Schustack, M. W. (2008). Kepribadian teori klasik dan riset
modern. Jakarta: Erlangga
Huesman, L.R.., Dubow, E.F., & Boxer, P. (2011). The effect of religious
participation on aggression over one’s lifetime and across generations.
Diunduh tanggal 4 september 2012 dari
http://rcgd.isr.umich.edu/aggr/articles/Huesmann/2011.Huesmann-Dubow-
Boxer%20ReligionAggression.Ch19SydneySocialPsych.Ch19inSyneySocP
sych.proofs.pdf
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Ingarianti, T.M. (2014). Hubungan antara kepribadian (the big five personality)
dengan organizational citizenship behavior pada karyawan. Skripsi fakultas
psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
International Personality Item Pool:
A Scientific Collaboratory for the Development of Advanced Measures of
Personality and Other Individual Differences. (1997). Diunduh tanggal 6
september 2012 dari http://ipip.ori.org/New_IPIP-50-item-scale.htm
Jalaluddin, H. (2010). Psikologi agama. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Kerlinger, F.N. 2006. Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah mada
universitas press
Kharisma, D. (2014). Populasi dan sampel dalam penelitian kuatitatif. Di unduh
tanggal 10 maret 2012 dari http://www.penalaran-
unm.org/artikel/penelitian/342-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian-
kuantitatif.html
Koeswara, E. (1988). Agresi manusia. Bandung: Rosda Offset
Krissadi, L. Agresivitas pada remaja. Diunduh tanggal 10 juli 2013 dari
https://www.scribd.com/doc/57157238/agresivitas-pada-remaja
Luthfi, I., Saloom, G., & Yasun, H. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta
103
Naami, A., Asgari, P., & Roshani, K. (2014). Predicting collegiate students’
aggression based on the amount of forgiveness and their belief in a
just/unjust world. Journal of life science and biomedicine, 4(1), 4-8. Dari
http://jlsb.scienceline.com/attachments/article/27/J.%20Life%20Sci.%20Bio
med.%204%281%29%204-8,%202014.pdf
Nadhirin. 2009. Perilaku agresif remaja. Diunduh tanggal 4 september 2012 dari
http://nadhirin.blogspot.co.id/2009/12/perilaku-agresif-remaja-hari-
senin.html?m=1
Nurmalia. (2010). Pengaruh persepsi tentang lingkungan kerja fisik dan tipe
kepribadian terhadap agresivitas polisi lalu lintas. Skripsi Fakultas
Psikologi UIN.
Pertiwi, M. (2011). Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di
BNN Lido. Skripsi Fakultas Psikologi UIN.
Rahmatillah, A. (2011). Pengaruh tipe kepribadian big five dan self-control
terhadap agresivitas satuan polisi pamong praja kota tangerang. Skripsi
Fakultas Psikologi UIN
Rakhmat, J. (2005). Psikologi agama: sebuah pengantar. Bandung: Mizan media
utama
Santrock, J.W. Adolescence. Remaja. Benedictine Widyasinta (terj). 2007.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Sarwono, Sarlito W., & Meinarno, Eko A.(2009). Psikologi Sosial. Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika
Shepherd, H.J., & Lack, C.W. (2009). Relationship of personality traits to social
aggression in college females. Diunduh tanggal 5 juli 2013 dari
http://www.caleblack.com/pdfs/SEPA%20'09%20%20Personality%20and%
20aggression.pdf
Unknown. (2009). Cegah Bullying Sejak Dini. Diunduh tanggal 5 juli 2013 dari
http://berita-tentang-remaja.blogspot.com/
Unknown. (2010). Pengertian religiusitas. Diunduh tanggal 4 Mei 2012 dari
http://skripsipsikologie.wordpress.com/2010/07/17/pengertian-religiusitas/
Unknown. (2011). Pengertian religiusitas. Diunduh tanggal 4 maret 2012 dari
http://jalurilmu.blogspot.com/2011/10/religiusitas.html#ixzz3jDN8n2tf
Tabel 3.4 Blue Print Skala Religiusitas
No Dimensi Indikator Item Jum
lah Fav Unfav
1 Daily spiritual
experience Merasakan adanya
interaksi dengan Tuhan
1, 33 2 3
Merasakan keterlibatan
Tuhan dalam kehidupan
32, 56 34 3
2 Meaning Merasakan
kebermaknaan hidup
melalui agama
3, 35,
36
5 4
Memiliki tujuan hidup
melalui agama
4 37 2
3 Values Agama sebagai
pembimbing dalam
hidup
6, 38 39 3
Pentingnya agama dalam
hidup
7, 57 8 3
4 Beliefs Percaya dengan cinta
dan kekuatan Tuhan
9, 40 11, 42 4
Percaya dengan
kehidupan setelah
kematian
10 - 1
5 Forgiveness Merasakan ampunan
Tuhan
12 - 1
Memaafkan kesalahan
orang lain
13 43 2
Mengakui dan
memaafkan kesalahan
diri sendiri
41 14 2
6 Private
religious
practice
Melakukan ibadah atau
kegiatan sendiri yang
meningkatkan keimanan
diri
44 16 2
Berdoa sebelum
memulai kegiatan
15 18 2
Menambah keimanan
dan wawasan keagamaan
melalui media
45 49 2
7 Religious/spiri-
tual coping Berbuat baik menurut
agama dalam memahami
dan menghadapi stressor
17, 19 20, 48 4
Merefleksikan
kesungguhan beragama
dalam rangka
melakukan coping
47 46 2
8 Religious
support Mendapat dukungan dari
sesama muslim
21, 22 27 3
Memberikan dukungan
kepada sesama muslim
50, 51 29 3
9 Organizational
religiousness Perilaku terhadap
organisasi keagamaan
25, 52 23 3
Sikap terhadap
organisasi keagamaan
26, 58 28 3
10 Commitment Komitmen terhadap
agama
24, 53 31, 55 4
Kontribusi terhadap
agama
30, 54 - 2
Jumlah 58
Gambar 3.1 Analisis faktor konfimatorik agresivitas
Gambar 3.2 Analisis faktor konfimatorik neuroticism
Gambar 3.3 Analisis faktor konfimatorik extraversion
Gambar 3.4 Analisis faktor konfimatorik openness to experience
Gambar 3.5 Analisis faktor konfimatorik agreeableness
Gambar 3.6 Analisis faktor konfimatorik conscientiousness
Gambar 3.7 Analisis faktor konfimatorik daily spiritual experience
Gambar 3.8 Analisis faktor konfimatorik meaning
Gambar 3.9 Analisis faktor konfimatorik values
Gambar 3.10 Analisis faktor konfimatorik beliefs
Gambar 3.11 Analisis faktor konfimatorik forgiveness
Gambar 3.12 Analisis faktor konfimatorik private religious practices
Gambar 3.13 Analisis faktor konfimatorik religious/spiritual coping
Gambar 3.14 Analisis faktor konfimatorik religious support
Gambar 3.15 Analisis faktor konfimatorik commitment
Gambar 3.16 Analisis faktor konfimatorik organizational religiousness
Kuesioner Penelitian Skripsi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
Assalamualaikum Wr. Wb
Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan
tugas akhir (skripsi) sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
(S. Psi).
Kuesioner ini dibuat untuk mengumpulkan data penelitian. Saya mohon
kesedianya untuk meluangkan waktu menjawab kuesioner ini. Dimohon untuk
mengisi semua pernyataan yang ada. Tidak ada jawaban yang benar atau salah
oleh karena itu, pilih jawaban yang paling menggambarkan diri saudara atau yang
mendekati diri saudara. Bantuan saudara sangat berharga untuk penelitian yang
sedang saya lakukan dan data mengenai diri saudara akan terjaga kerahasianya.
Atas segala bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Hormat saya,
Peneliti
Identitas Responden
Nama (inisial) :
Usia :
Tanggal lahir :
Kelas :
Jenis kelamin :
Saya menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dan mengisi
kuesioner penelitian yang diberikan.
Nama & Tanda Tangan
(………………………….)
Petunjuk pengisian
Berilah tangda silang (X) atau checklist (√) pada jawaban yang paling
menggambarkan atau mendekati diri saudara dengan pilihan jawaban sebagai
berikut, yaitu:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh:
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya menderita √
Agresivitas
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya memukul kembali orang yang
memukul saya
2 Saya menggunakan kekerasan untuk
mempertahankan kebenaran
3 Saya cinta damai
4 Orang lain mengatakan bahwa saya
orang yang suka berdebat
5 Saya mendengarkan pendapat orang
lain yang berbeda dengan saya
6 Saya menunjukkan sikap marah
ketika merasa frustasi
7 Saya seperti bom yang siap meledak
8 Saya penyabar
9 Saya merasa cemburu
10 Saya berpikir positif terhadap teman
yang tidak menyukai saya
11 Saya mengancam orang yang saya
kenal
12 Saya berkata dengan baik-baik untuk
mempertahankan kebenaran
13 Saya mengatakan hal yang buruk
tentang orang yang tidak disukai
14 Saya berusaha dengan baik
menyelaraskan pendapat dengan
orang lain
15 Beberapa orang berpikir bahwa saya
mudah marah
16 Saya dapat bersikap dengan tenang
17 Saya bertindak kasar terhadap orang
lain
18 Saya menaruh curiga terhadap orang
baru yang bersikap bersahabat
19 Saya berperilaku sopan terhadap
orang lain
20 Saya merusak barang ketika marah
21 Saya mengejek orang lain
22 Saya dapat mengatur sikap ketika
marah
23 Saya merasa bahwa orang-orang
tertawa di belakang saya
24 Saya dapat dengan mudah memukul
orang lain
Big Five Personality
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya suka bersenang-senang
2 Saya berbicara dengan orang baru
3 Saya kesulitan untuk mendekati
orang lain
4 Saya suka memendam perasaan
5 Saya bersimpati dengan perasaan
orang lain
6 Saya merasakan emosi/perasaan
orang lain
7 Saya memiliki hubungan yang baik
dengan orang di sekitar saya
8 Saya mengabaikan permasalahan
orang lain
9 Saya sulit mengerti perasaan orang
lain
10 Saya memperhatikan hal-hal yang
kecil
11 Saya mengikuti jadwal
12 Saya menyukai ketenangan dan
keberaturan
13 Saya mengerjakan tugas dengan
malas-malasan
14 Saya mendapatkan kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaan
15 Saya merasa cemas dengan suatu hal
16 Saya mudah berganti-ganti suasana
hati
17 Saya sering merasa sedih
18 Saya merasa tenang di setiap waktu
19 Saya pemaaf
20 Saya memiliki imajinasi yang bagus
21 Saya menghabiskan waktu dengan
memikirkan suatu hal
22 Saya membaca buku yang
menantang
23 Saya mengalami kesulitan
memahami ide-ide abstrak
24 Saya menghindari orang yang
menyusahkan
25 Saya nyaman berada di tengah
keramaian
26 Saya senang menjadi pusat perhatian
27 Saya pendiam
28 Saya membuat orang lain merasa
tenang
29 Saya berkata dengan baik dengan
orang lain
30 Saya suka menghina orang lain
31 Saya mengacuhkan orang lain
32 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik
33 Saya teliti dalam mengerjakan
pekerjaan
34 Saya lupa mengembalikan barang ke
tempatnya
35 Saya suka mengabaikan tugas
36 Saya mudah merasa stres
37 Saya diliputi oleh emosi
38 Saya merasa bahagia
39 Saya mempunyai ide yang bagus
40 Saya memahami berbagai hal
dengan cepat
41 Saya menyukai hal baru dalam
mengerjakan pekerjaan
42 Saya mengalami kesulitan dalam
berimajinasi
43 Saya menghindari membaca materi
yang rumit
44 Saya mudah dekat dengan orang lain
45 Saya sangat tertutup
46 Saya dapat mengatur situasi sosial
47 Saya suka menolong orang lain
48 Saya mengerjakan pekerjaan sesuai
dengan rencana
49 Saya mudah marah
50 Saya merasa tentram
Religiusitas
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya merasakan kehadiran Tuhan
2 Saya merasa tenang walaupun
menghiraukan Tuhan di dalam
kehidupan
3 Keyakinan beragama memberikan
makna pada kehidupan saya
4 Tujuan hidup saya berasal dari
pemahaman terhadap agama
5 Saya tenang ketika berjauhan
dengan agama
6 Kepatuhan terhadap agam
membantu saya membedakan hal
yang benar dan salah
7 Agama sangat berarti di dalam
kehidupan saya
8 Semua pekerjaan yang saya lakukan
berdasarkan keinginan pribadi
9 Ketika mendapat cobaan saya yakin
bahwa Tuhan menolong saya
10 Saya percaya dengan adanya
kehidupan setelah kematian
11 Saya percaya dengan kemampuan
diri sendiri dalam menghadapi
masalah
12 Saya percaya bahwa Tuhan
mengampuni kesalahan telah saya
perbuat
13 Saya dapat dengan mudah
memaafkan orang yang telah
menyakiti saya
14 Saya mengabaikan kesalahan yang
telah diperbuat ketika mendengarkan
ceramah
15 Saya berdoa agar setiap aktivitas
yang dilakukan berjalan lancar
16 Saya malas membaca Al-Qur’an
17 Saya mengambil hikmah dari setiap
masalah yang dihadapi
18 Saya lupa membaca doa pada saat
melakukan aktivitas
19 Saya menyadari kesalahan yang
diperbuat dan memohon ampunan
Tuhan
20 Saya marah kepada Tuhan atas
kesulitan yang terjadi
21 Orang lain mendengarkan tentang
keluhan saya
22 Orang lain dengan senang hati
berbagi banyak hal dengan saya
23 Saya merasa asing ketika berada di
mesjid
24 Memohon bimbingan Tuhan ketika
membuat keputusan penting
25 Saya mengikuti kegiatan keagamaan
di mesjid
26 Saya merasa seperti di rumah sendiri
ketika berada di mesjid
27 Orang lain mengabaikan kehadiran
diri saya
28 Saya menghindari kegiatan di
mesjid
29 Saya mengabaikan keluhan orang
lain
30 Saya merasakan keberadaan Tuhan
dalam kehidupan
31 Agama menghalangi kegiatan
sehari-hari saya
32 Saya merasa kuat dengan memiliki
agama
33 Saya merasa tenang mengerjakan
segala hal karena adanya Tuhan
34 Saya merasa kurang nyaman dengan
agama yang saya anut
35 Saya kesulitan menjalani kehidupan
ketika mengabaikan Tuhan
36 Hidup saya berarti karena
merupakan bagian dari rencana
Tuhan
37 Tujuan hidup saya berasal dari
kekuatan diri sendiri
38 Semua pekerjaan yang dilakukan
berdasarkan agama
39 Banyak hal yang lebih penting
daripada agama
40 Saya percaya bahwa Tuhan bersama
saya ketika menghadapi masalah
41 Saya mengakui ketika berperilaku
salah
42 Tuhan membiarkan saya sendiri
menghadapi masalah
43 Saya menyimpan dendam terhadap
orang yang telah menyakiti saya
44 Saya melaksanakan sholat sendiri di
rumah
45 Saya mendengarkan radio atau
menonton TV mengenai keagamaan
46 Saya memilih keputusan tanpa
bergantung kepada Tuhan
47 Saya belajar memahami Tuhan dari
setiap permasalahan yang terjadi
48 Saya merasa stres dengan cara
Tuhan menghukum atas kesalahan
yang diperbuat
49 Saya lebih senang mendengarkan
radio atau menonton TV mengenai
hiburan
50 Orang lain mencintai dan
mencamaskan diri saya
51 Saya mendengarkan tentang keluhan
orang lain
52 Saya mendengarkan ceramah yang
dilaksanakan di mesjid
53 Saya melibatkan agama dalam
kehidupan
54 Hal terbaik yang terbaik bagi saya
adalah menjadi hamba Tuhan
55 Saya berperilaku sesuai dengan
keinginan diri sendiri
56 Saya merasa nyaman dengan agama
yang dianut
57 Bagi saya agama harus dilibatkan di
segala situasi
58 Saya membantu mempersiapkan
kegiatan keagamaan
DATE: 5/ 8/2014 TIME: 18:51 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new agresivitas\AGRESIVITAS1.ls8: DA NI=24 NO=253 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 KM SY FI=AGRESIVITAS1.COR MO NX=24 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK AGRESIVITAS FR LX 1 LX 24 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 FR TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 FR TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16 TD 17 17 TD 18 18 TD 19 19 FR TD 20 20 TD 21 21 TD 22 22 TD 23 23 TD 24 24 TD 14 5 FR TD 16 8 TD 19 12 TD 15 12 TD 21 13 TD 11 6 TD 16 11 TD 24 20 FR TD 21 19 TD 19 8 TD 12 8 TD 10 5 TD 19 16 TD 6 5 TD 24 1 TD 24 17 FR TD 10 8 TD 15 1 TD 23 9 TD 23 13 TD 16 12 TD 11 2 TD 22 10 TD 10 2 FR TD 5 2 TD 13 10 TD 23 4 TD 13 3 TD 13 11 TD 12 3 TD 13 1 TD 13 5 FR TD 14 11 TD 12 11 TD 23 14 TD 22 2 TD 19 17 TD 21 14 TD 21 15 FR TD 7 6 TD 17 10 TD 17 8 TD 15 14 TD 15 3 TD 6 4 TD 17 4 TD 14 9 FR TD 23 15 TD 21 4 TD 15 8 TD 17 14 TD 18 10 TD 12 7 TD 14 12 TD 12 5 FR TD 15 5 TD 14 8 TD 8 3 TD 19 3 TD 16 3 TD 22 8 TD 22 16 TD 22 19 FR TD 22 11 TD 23 22 TD 22 6 TD 24 3 TD 16 13 TD 19 1 PD OU TV SS MI DA NI=24 NO=253 MA=KM
Number of Input Variables 24 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 24 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=24 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 1.00 ITEM2 0.17 1.00 ITEM3 0.12 0.10 1.00 ITEM4 0.17 0.02 0.08 1.00 ITEM5 0.01 0.23 0.18 -0.02 1.00 ITEM6 0.18 0.09 0.22 0.28 0.00 1.00 ITEM7 0.06 0.07 0.22 0.17 0.01 0.41 ITEM8 0.01 -0.03 0.32 0.05 0.25 0.10 ITEM9 0.10 -0.06 0.23 0.07 0.08 0.29 ITEM10 0.11 0.22 0.16 0.07 0.35 0.26 ITEM11 0.22 0.29 0.20 0.19 0.04 0.07 ITEM12 0.03 0.05 0.42 0.08 0.31 0.21 ITEM13 0.29 0.07 0.38 0.18 0.22 0.30 ITEM14 0.00 0.10 0.09 0.04 0.45 0.05 ITEM15 0.03 0.05 0.16 0.13 0.00 0.37 ITEM16 -0.03 -0.03 0.27 -0.06 0.19 0.12 ITEM17 0.13 0.22 0.25 0.25 0.08 0.28 ITEM18 0.03 0.16 0.08 -0.05 0.09 0.07 ITEM19 -0.10 0.01 0.25 -0.06 0.22 0.03 ITEM20 0.18 0.15 0.17 0.12 0.16 0.27 ITEM21 0.23 0.17 0.24 0.21 0.15 0.28 ITEM22 0.08 -0.07 0.15 0.03 0.20 0.27 ITEM23 0.04 -0.02 0.06 -0.07 -0.01 0.26 ITEM24 0.33 0.23 0.25 0.19 0.09 0.19 Correlation Matrix ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 1.00 ITEM8 0.12 1.00 ITEM9 0.21 0.05 1.00 ITEM10 0.07 0.31 0.12 1.00 ITEM11 0.22 0.19 0.09 0.08 1.00 ITEM12 0.24 0.43 0.16 0.22 0.29 1.00 ITEM13 0.18 0.21 0.24 0.33 0.40 0.22 ITEM14 -0.02 0.31 -0.01 0.22 -0.09 0.30
ITEM15 0.30 0.30 0.22 0.10 0.33 0.02 ITEM16 0.09 0.50 0.09 0.22 -0.02 0.27 ITEM17 0.25 0.07 0.18 0.05 0.39 0.22 ITEM18 0.03 -0.04 0.11 -0.05 0.21 0.02 ITEM19 0.11 0.47 0.12 0.13 0.16 0.41 ITEM20 0.08 0.09 0.14 0.12 0.16 0.11 ITEM21 0.20 0.12 0.18 0.19 0.28 0.15 ITEM22 0.07 0.33 0.17 0.31 0.05 0.15 ITEM23 0.21 0.00 0.29 0.00 0.04 0.08 ITEM24 0.13 0.10 0.13 0.12 0.31 0.07 Correlation Matrix ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 1.00 ITEM14 0.04 1.00 ITEM15 0.21 -0.07 1.00 ITEM16 0.11 0.20 0.26 1.00 ITEM17 0.23 -0.01 0.35 0.12 1.00 ITEM18 0.03 -0.01 0.17 -0.07 0.13 1.00 ITEM19 0.10 0.16 0.19 0.36 0.19 0.03 ITEM20 0.20 0.15 0.24 0.17 0.28 0.17 ITEM21 0.50 -0.07 0.21 0.17 0.28 0.08 ITEM22 0.19 0.22 0.24 0.36 0.11 0.02 ITEM23 0.02 -0.13 0.29 0.16 0.20 0.17 ITEM24 0.17 0.12 0.32 0.13 0.42 0.13 Correlation Matrix ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 1.00 ITEM20 0.08 1.00 ITEM21 0.30 0.29 1.00 ITEM22 0.22 0.24 0.19 1.00 ITEM23 0.15 0.05 0.20 0.01 1.00 ITEM24 -0.01 0.42 0.26 0.14 0.10 1.00 DA NI=24 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X AGRESIVI -------- ITEM1 1 ITEM2 2 ITEM3 3 ITEM4 4 ITEM5 5
ITEM6 6 ITEM7 7 ITEM8 8 ITEM9 9 ITEM10 10 ITEM11 11 ITEM12 12 ITEM13 13 ITEM14 14 ITEM15 15 ITEM16 16 ITEM17 17 ITEM18 18 ITEM19 19 ITEM20 20 ITEM21 21 ITEM22 22 ITEM23 23 ITEM24 24 THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 25 ITEM2 0 26 ITEM3 0 0 27 ITEM4 0 0 0 28 ITEM5 0 29 0 0 30 ITEM6 0 0 0 31 32 33 ITEM7 0 0 0 0 0 34 ITEM8 0 0 36 0 0 0 ITEM9 0 0 0 0 0 0 ITEM10 0 39 0 0 40 0 ITEM11 0 43 0 0 0 44 ITEM12 0 0 46 0 47 0 ITEM13 52 0 53 0 54 0 ITEM14 0 0 0 0 58 0 ITEM15 64 0 65 0 66 0 ITEM16 0 0 71 0 0 0 ITEM17 0 0 0 77 0 0 ITEM18 0 0 0 0 0 0 ITEM19 84 0 85 0 0 0 ITEM20 0 0 0 0 0 0 ITEM21 0 0 0 92 0 0 ITEM22 0 98 0 0 0 99 ITEM23 0 0 0 106 0 0 ITEM24 113 0 114 0 0 0
THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 35 ITEM8 0 37 ITEM9 0 0 38 ITEM10 0 41 0 42 ITEM11 0 0 0 0 45 ITEM12 48 49 0 0 50 51 ITEM13 0 0 0 55 56 0 ITEM14 0 59 60 0 61 62 ITEM15 0 67 0 0 0 68 ITEM16 0 72 0 0 73 74 ITEM17 0 78 0 79 0 0 ITEM18 0 0 0 82 0 0 ITEM19 0 86 0 0 0 87 ITEM20 0 0 0 0 0 0 ITEM21 0 0 0 0 0 0 ITEM22 0 100 0 101 102 0 ITEM23 0 0 107 0 0 0 ITEM24 0 0 0 0 0 0 THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 57 ITEM14 0 63 ITEM15 0 69 70 ITEM16 75 0 0 76 ITEM17 0 80 0 0 81 ITEM18 0 0 0 0 0 83 ITEM19 0 0 0 88 89 0 ITEM20 0 0 0 0 0 0 ITEM21 93 94 95 0 0 0 ITEM22 0 0 0 103 0 0 ITEM23 108 109 110 0 0 0 ITEM24 0 0 0 0 115 0 THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 90 ITEM20 0 91 ITEM21 96 0 97 ITEM22 104 0 0 105 ITEM23 0 0 0 111 112 ITEM24 0 116 0 0 0 117
DA NI=24 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 13 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X AGRESIVI -------- ITEM1 0.29 (0.07) 4.35 ITEM2 0.23 (0.07) 3.46 ITEM3 0.41 (0.07) 6.20 ITEM4 0.21 (0.07) 3.10 ITEM5 0.22 (0.07) 3.13 ITEM6 0.56 (0.06) 8.92 ITEM7 0.36 (0.06) 5.59 ITEM8 0.30 (0.07) 4.35 ITEM9 0.35 (0.07) 5.31 ITEM10 0.33 (0.07) 5.04 ITEM11 0.52 (0.07) 7.99 ITEM12 0.36 (0.07) 5.19 ITEM13 0.40 (0.07) 6.10 ITEM14 0.24 (0.07)
3.25 ITEM15 0.64 (0.06) 9.99 ITEM16 0.35 (0.07) 5.21 ITEM17 0.55 (0.06) 8.79 ITEM18 0.23 (0.07) 3.55 ITEM19 0.25 (0.07) 3.62 ITEM20 0.45 (0.06) 7.26 ITEM21 0.54 (0.07) 8.25 ITEM22 0.40 (0.07) 6.00 ITEM23 0.28 (0.07) 4.07 ITEM24 0.48 (0.06) 7.64 PHI AGRESIVI -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 0.91 (0.08) 11.06 ITEM2 - - 0.95 (0.09) 11.19 ITEM3 - - - - 0.83 (0.08)
10.80 ITEM4 - - - - - - 0.96 (0.09) 11.17 ITEM5 - - 0.19 - - - - 0.94 (0.05) (0.08) 3.59 11.31 ITEM6 - - - - - - 0.15 -0.12 0.68 (0.05) (0.04) (0.07) 3.24 -2.78 10.43 ITEM7 - - - - - - - - - - 0.17 (0.05) 3.59 ITEM8 - - - - 0.20 - - - - - - (0.05) 3.87 ITEM9 - - - - - - - - - - - - ITEM10 - - 0.20 - - - - 0.23 - - (0.06) (0.05) 3.60 4.33 ITEM11 - - 0.17 - - - - - - -0.27 (0.05) (0.04) 3.62 -6.38 ITEM12 - - - - 0.27 - - 0.14 - - (0.05) (0.05) 5.05 3.04 ITEM13 0.13 - - 0.17 - - 0.17 - - (0.04) (0.04) (0.04) 2.94 3.93 3.76 ITEM14 - - - - - - - - 0.32 - - (0.06) 5.49 ITEM15 -0.15 - - -0.10 - - -0.10 - - (0.05) (0.05) (0.05) -3.38 -2.07 -2.15 ITEM16 - - - - 0.13 - - - - - - (0.06) 2.28 ITEM17 - - - - - - 0.14 - - - - (0.05) 2.79 ITEM18 - - - - - - - - - - - - ITEM19 -0.09 - - 0.17 - - - - - - (0.05) (0.05) -1.94 3.18 ITEM20 - - - - - - - - - - - - ITEM21 - - - - - - 0.10 - - - -
(0.05) 2.14 ITEM22 - - -0.14 - - - - - - 0.10 (0.05) (0.05) -2.59 2.15 ITEM23 - - - - - - -0.14 - - - - (0.05) -2.59 ITEM24 0.19 - - 0.09 - - - - - - (0.05) (0.04) 3.77 2.01 THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 0.87 (0.08) 11.03 ITEM8 - - 0.88 (0.08) 11.38 ITEM9 - - - - 0.88 (0.08) 10.98 ITEM10 - - 0.13 - - 0.89 (0.04) (0.08) 3.12 11.13 ITEM11 - - - - - - - - 0.73 (0.07) 10.38 ITEM12 0.10 0.29 - - - - 0.11 0.86 (0.04) (0.05) (0.04) (0.08) 2.40 5.34 2.40 11.13 ITEM13 - - - - - - 0.19 0.20 - - (0.04) (0.04) 4.28 4.74 ITEM14 - - 0.10 -0.13 - - -0.21 0.17 (0.04) (0.05) (0.05) (0.05) 2.42 -2.39 -4.33 3.30 ITEM15 - - 0.10 - - - - - - -0.25 (0.04) (0.05) 2.44 -5.25 ITEM16 - - 0.39 - - - - -0.19 0.15 (0.06) (0.05) (0.05) 6.56 -4.06 2.78 ITEM17 - - -0.07 - - -0.11 - - - - (0.04) (0.05)
-1.59 -2.41 ITEM18 - - - - - - -0.12 - - - - (0.05) -2.24 ITEM19 - - 0.38 - - - - - - 0.31 (0.06) (0.05) 6.79 6.03 ITEM20 - - - - - - - - - - - - ITEM21 - - - - - - - - - - - - ITEM22 - - 0.19 - - 0.11 -0.15 - - (0.05) (0.05) (0.05) 3.92 2.15 -3.17 ITEM23 - - - - 0.20 - - - - - - (0.06) 3.56 ITEM24 - - - - - - - - - - - - THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 0.83 (0.07) 11.37 ITEM14 - - 0.91 (0.08) 10.94 ITEM15 - - -0.23 0.60 (0.06) (0.07) -4.16 9.20 ITEM16 -0.09 - - - - 0.90 (0.04) (0.08) -2.00 11.01 ITEM17 - - -0.13 - - - - 0.70 (0.05) (0.07) -2.65 10.33 ITEM18 - - - - - - - - - - 0.95 (0.08) 11.16 ITEM19 - - - - - - 0.27 0.11 - - (0.06) (0.04) 4.78 2.39 ITEM20 - - - - - - - - - - - - ITEM21 0.25 -0.19 -0.13 - - - - - - (0.05) (0.04) (0.04) 5.53 -4.23 -3.14 ITEM22 - - - - - - 0.22 - - - - (0.05)
4.09 ITEM23 -0.07 -0.17 0.10 - - - - - - (0.04) (0.05) (0.05) -1.56 -3.14 2.13 ITEM24 - - - - - - - - 0.16 - - (0.05) 3.52 THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 0.95 (0.08) 11.50 ITEM20 - - 0.79 (0.07) 10.93 ITEM21 0.24 - - 0.72 (0.05) (0.07) 5.25 10.17 ITEM22 0.14 - - - - 0.84 (0.05) (0.08) 3.01 10.90 ITEM23 - - - - - - -0.12 0.92 (0.05) (0.08) -2.49 11.08 ITEM24 - - 0.19 - - - - - - 0.76 (0.05) (0.07) 3.91 10.94 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.09 0.05 0.17 0.05 0.05 0.31 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.13 0.09 0.12 0.11 0.27 0.13 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.16 0.06 0.40 0.12 0.30 0.05 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 -------- -------- -------- -------- -------- --------
0.06 0.21 0.29 0.16 0.08 0.23 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 183 Minimum Fit Function Chi-Square = 224.08 (P = 0.021) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 215.55 (P = 0.050) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 32.55 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 73.35) Minimum Fit Function Value = 0.89 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.13 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.29) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.027 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.040) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 1.00 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.78 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.65 ; 1.95) ECVI for Saturated Model = 2.38 ECVI for Independence Model = 10.99 Chi-Square for Independence Model with 276 Degrees of Freedom = 2722.33 Independence AIC = 2770.33 Model AIC = 449.55 Saturated AIC = 600.00 Independence CAIC = 2879.13 Model CAIC = 979.96 Saturated CAIC = 1960.02 Normed Fit Index (NFI) = 0.92 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.97 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.61 Comparative Fit Index (CFI) = 0.98 Incremental Fit Index (IFI) = 0.98 Relative Fit Index (RFI) = 0.88 Critical N (CN) = 260.13 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.058 Standardized RMR = 0.058 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.93 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.89 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.57 DA NI=24 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 - - ITEM2 1.91 - -
ITEM3 0.26 0.57 - - ITEM4 0.63 0.26 0.76 - - ITEM5 0.28 - - 0.86 1.78 - - ITEM6 0.09 1.07 0.43 - - - - - - ITEM7 0.34 0.16 1.07 3.05 0.50 - - ITEM8 0.25 0.75 - - 1.03 2.36 0.15 ITEM9 0.00 2.57 2.31 0.00 0.02 0.16 ITEM10 0.08 - - 0.29 0.61 - - 3.22 ITEM11 0.20 - - 2.68 0.00 0.85 - - ITEM12 0.07 0.53 - - 0.05 - - 2.42 ITEM13 - - 1.78 - - 2.16 - - 0.96 ITEM14 0.27 0.39 1.04 0.08 - - 3.11 ITEM15 - - 0.97 - - 0.13 - - 0.20 ITEM16 2.68 3.17 - - 2.11 0.16 0.03 ITEM17 1.25 2.35 0.23 - - 0.87 0.03 ITEM18 0.10 1.21 0.63 2.05 0.92 0.15 ITEM19 - - 0.60 - - 1.15 1.13 0.65 ITEM20 0.68 0.78 0.04 0.20 1.12 0.52 ITEM21 1.08 2.17 0.64 - - 0.10 1.00 ITEM22 0.19 - - 0.06 0.07 0.28 - - ITEM23 0.10 0.22 2.71 - - 0.62 0.85 ITEM24 - - 1.17 - - 2.26 0.34 2.19 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 - - ITEM8 0.34 - - ITEM9 0.52 1.56 - - ITEM10 1.57 - - 0.44 - - ITEM11 0.12 1.53 2.53 0.00 - - ITEM12 - - - - 0.48 0.45 - - - - ITEM13 0.44 1.87 2.81 - - - - 0.80 ITEM14 0.66 - - - - 1.75 - - - - ITEM15 0.53 - - 0.40 1.03 0.46 - - ITEM16 0.56 - - 0.71 2.31 - - - - ITEM17 0.28 - - 0.26 - - 0.93 0.30 ITEM18 0.82 1.11 0.05 - - 2.01 0.51 ITEM19 0.23 - - 1.34 0.00 0.52 - - ITEM20 2.32 0.23 0.00 0.68 1.74 0.16 ITEM21 0.15 0.55 1.68 0.01 0.25 1.27 ITEM22 0.83 - - 0.09 - - - - 0.55 ITEM23 1.51 2.13 - - 0.33 0.55 0.03 ITEM24 0.00 0.27 0.27 0.24 0.85 1.02 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18
-------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 - - ITEM14 2.87 - - ITEM15 1.73 - - - - ITEM16 - - 1.81 0.76 - - ITEM17 0.01 - - 0.66 0.08 - - ITEM18 2.28 0.08 0.01 2.26 0.00 - - ITEM19 1.91 1.21 1.05 - - - - 0.53 ITEM20 0.03 0.00 0.43 0.00 0.29 1.04 ITEM21 - - - - - - 0.53 0.11 0.16 ITEM22 0.13 1.92 0.01 - - 0.65 0.00 ITEM23 - - - - - - 2.07 0.16 1.11 ITEM24 0.58 1.58 0.60 0.33 - - 0.00 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 - - ITEM20 0.04 - - ITEM21 - - 0.81 - - ITEM22 - - 1.54 0.23 - - ITEM23 1.38 1.22 0.35 - - - - ITEM24 4.04 - - 0.53 0.03 0.05 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 - - ITEM2 0.07 - - ITEM3 0.03 0.04 - - ITEM4 0.04 -0.03 -0.04 - - ITEM5 -0.03 - - 0.04 -0.07 - - ITEM6 0.01 -0.05 -0.03 - - - - - - ITEM7 -0.03 0.02 0.05 0.10 -0.04 - - ITEM8 -0.02 -0.04 - - 0.04 0.07 -0.02 ITEM9 0.00 -0.08 0.07 0.00 0.01 0.02 ITEM10 -0.01 - - -0.03 -0.04 - - 0.08 ITEM11 0.02 - - -0.08 0.00 -0.05 - - ITEM12 -0.01 -0.03 - - 0.01 - - 0.07 ITEM13 - - -0.06 - - 0.07 - - 0.04 ITEM14 -0.03 0.03 -0.05 0.01 - - -0.09 ITEM15 - - -0.05 - - -0.02 - - 0.02 ITEM16 -0.08 -0.09 - - -0.07 -0.02 -0.01 ITEM17 -0.06 0.07 0.02 - - -0.04 -0.01 ITEM18 -0.02 0.06 0.04 -0.08 0.05 0.02 ITEM19 - - -0.03 - - -0.05 0.05 -0.03 ITEM20 0.04 0.04 0.01 -0.02 0.05 0.03
ITEM21 0.05 0.07 0.04 - - 0.02 -0.04 ITEM22 0.02 - - -0.01 -0.01 0.03 - - ITEM23 -0.02 -0.02 -0.08 - - -0.04 0.04 ITEM24 - - 0.05 - - 0.07 -0.02 -0.06 Expected Change for THETA-DELTA ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM7 - - ITEM8 0.02 - - ITEM9 0.04 -0.05 - - ITEM10 -0.06 - - 0.03 - - ITEM11 -0.02 0.05 -0.07 0.00 - - ITEM12 - - - - 0.03 0.03 - - - - ITEM13 0.03 0.05 0.07 - - - - 0.04 ITEM14 -0.04 - - - - 0.07 - - - - ITEM15 0.04 - - 0.03 -0.05 0.03 - - ITEM16 -0.04 - - -0.04 0.08 - - - - ITEM17 0.02 - - -0.02 - - 0.04 0.02 ITEM18 -0.05 -0.05 0.01 - - 0.07 -0.03 ITEM19 0.02 - - 0.05 0.00 0.03 - - ITEM20 -0.08 -0.02 0.00 -0.04 -0.06 -0.02 ITEM21 -0.02 -0.03 -0.06 0.00 -0.02 -0.05 ITEM22 -0.05 - - 0.02 - - - - -0.03 ITEM23 0.06 -0.06 - - -0.03 -0.04 -0.01 ITEM24 0.00 0.02 -0.02 -0.02 0.04 -0.04 Expected Change for THETA-DELTA ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM13 - - ITEM14 -0.09 - - ITEM15 -0.06 - - - - ITEM16 - - 0.07 0.04 - - ITEM17 0.00 - - -0.04 -0.01 - - ITEM18 -0.07 -0.01 0.00 -0.08 0.00 - - ITEM19 -0.06 0.06 0.05 - - - - 0.04 ITEM20 0.01 0.00 -0.03 0.00 0.03 0.05 ITEM21 - - - - - - 0.03 -0.02 -0.02 ITEM22 -0.02 0.07 -0.01 - - -0.04 0.00 ITEM23 - - - - - - 0.07 0.02 0.06 ITEM24 -0.03 0.06 0.03 0.02 - - 0.00 Expected Change for THETA-DELTA ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM19 - -
ITEM20 -0.01 - - ITEM21 - - 0.04 - - ITEM22 - - 0.06 0.02 - - ITEM23 0.05 -0.05 0.03 - - - - ITEM24 -0.09 - - 0.03 -0.01 0.01 - - Maximum Modification Index is 4.04 for Element (24,19) of THETA-DELTA DA NI=24 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X AGRESIVI -------- ITEM1 0.29 ITEM2 0.23 ITEM3 0.41 ITEM4 0.21 ITEM5 0.22 ITEM6 0.56 ITEM7 0.36 ITEM8 0.30 ITEM9 0.35 ITEM10 0.33 ITEM11 0.52 ITEM12 0.36 ITEM13 0.40 ITEM14 0.24 ITEM15 0.64 ITEM16 0.35 ITEM17 0.55 ITEM18 0.23 ITEM19 0.25 ITEM20 0.45 ITEM21 0.54 ITEM22 0.40 ITEM23 0.28 ITEM24 0.48 PHI AGRESIVI -------- 1.00 Time used: 0.141 Seconds
DATE: 5/ 8/2014 TIME: 19:02 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new big five\new neuro\NEURO.ls8: DA NI=10 NO=253 MA=KM LA ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM36 ITEM37 ITEM38 ITEM49 ITEM50 KM SY FI=NEURO.COR MO NX=10 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK NEURO FR LX 1 LX 10 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 FR TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 TD 7 6 TD 3 1 TD 10 8 TD 8 5 FR TD 9 6 TD 5 3 TD 5 1 TD 8 2 TD 8 4 TD 10 4 TD 10 9 TD 9 7 PD OU TV SS MI DA NI=10 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 10 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 10 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=10 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM36 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 1.00
ITEM16 0.26 1.00 ITEM17 0.47 0.24 1.00 ITEM18 0.19 0.13 0.08 1.00 ITEM19 -0.01 0.05 -0.03 0.22 1.00 ITEM36 0.33 0.24 0.40 0.21 0.19 1.00 ITEM37 0.28 0.21 0.32 0.15 0.24 0.70 ITEM38 0.09 -0.11 0.17 0.32 0.38 0.12 ITEM49 0.30 0.21 0.32 0.27 0.41 0.38 ITEM50 0.13 0.10 0.12 0.25 0.18 0.09 Correlation Matrix ITEM37 ITEM38 ITEM49 ITEM50 -------- -------- -------- -------- ITEM37 1.00 ITEM38 0.17 1.00 ITEM49 0.52 0.26 1.00 ITEM50 0.08 0.43 0.32 1.00 DA NI=10 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X NEURO -------- ITEM15 1 ITEM16 2 ITEM17 3 ITEM18 4 ITEM19 5 ITEM36 6 ITEM37 7 ITEM38 8 ITEM49 9 ITEM50 10 THETA-DELTA ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM36 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 11 ITEM16 0 12 ITEM17 13 0 14 ITEM18 0 0 0 15 ITEM19 16 0 17 0 18 ITEM36 0 0 0 0 0 19 ITEM37 0 0 0 0 0 20 ITEM38 0 22 0 23 24 0 ITEM49 0 0 0 0 0 26 ITEM50 0 0 0 29 0 0
THETA-DELTA ITEM37 ITEM38 ITEM49 ITEM50 -------- -------- -------- -------- ITEM37 21 ITEM38 0 25 ITEM49 27 0 28 ITEM50 0 30 31 32 DA NI=10 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 8 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X NEURO -------- ITEM15 0.49 (0.08) 6.51 ITEM16 0.34 (0.07) 4.84 ITEM17 0.54 (0.07) 7.20 ITEM18 0.35 (0.07) 5.07 ITEM19 0.47 (0.08) 6.19 ITEM36 0.59 (0.08) 7.92 ITEM37 0.54 (0.08) 7.18 ITEM38 0.31 (0.07) 4.28 ITEM49 0.70 (0.07) 9.44 ITEM50 0.26 (0.07) 3.59 PHI NEURO
-------- 1.00 THETA-DELTA ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM36 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 0.76 (0.08) 9.35 ITEM16 - - 0.89 (0.08) 10.79 ITEM17 0.21 - - 0.71 (0.06) (0.08) 3.26 8.83 ITEM18 - - - - - - 0.88 (0.08) 10.74 ITEM19 -0.23 - - -0.30 - - 0.78 (0.06) (0.06) (0.08) -4.01 -5.17 9.32 ITEM36 - - - - - - - - - - 0.65 (0.08) 7.91 ITEM37 - - - - - - - - - - 0.38 (0.07) 5.38 ITEM38 - - -0.20 - - 0.21 0.19 - - (0.05) (0.06) (0.06) -3.90 3.82 3.41 ITEM49 - - - - - - - - - - -0.03 (0.06) -0.49 ITEM50 - - - - - - 0.14 - - - - (0.06) 2.44 THETA-DELTA ITEM37 ITEM38 ITEM49 ITEM50 -------- -------- -------- -------- ITEM37 0.70 (0.08) 8.61 ITEM38 - - 0.89 (0.08) 11.01 ITEM49 0.16 - - 0.51
(0.07) (0.08) 2.39 6.21 ITEM50 - - 0.33 0.14 0.93 (0.06) (0.05) (0.08) 5.77 2.84 10.97 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM36 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.24 0.11 0.29 0.12 0.22 0.35 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM37 ITEM38 ITEM49 ITEM50 -------- -------- -------- -------- 0.30 0.10 0.49 0.07 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 23 Minimum Fit Function Chi-Square = 34.33 (P = 0.061) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 34.13 (P = 0.063) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 11.13 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 30.88) Minimum Fit Function Value = 0.14 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.044 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.12) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.044 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.073) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.60 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.39 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.35 ; 0.47) ECVI for Saturated Model = 0.44 ECVI for Independence Model = 3.49 Chi-Square for Independence Model with 45 Degrees of Freedom = 858.88 Independence AIC = 878.88 Model AIC = 98.13 Saturated AIC = 110.00 Independence CAIC = 924.22 Model CAIC = 243.20 Saturated CAIC = 359.34 Normed Fit Index (NFI) = 0.96 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.97 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.49 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.92 Critical N (CN) = 306.66 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.043
Standardized RMR = 0.043 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.97 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.94 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.41 DA NI=10 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM36 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 - - ITEM16 1.05 - - ITEM17 - - 0.31 - - ITEM18 2.16 0.03 8.80 - - ITEM19 - - 3.81 - - 0.02 - - ITEM36 0.03 0.00 2.18 1.76 1.65 - - ITEM37 0.10 0.66 0.02 2.57 0.02 - - ITEM38 2.27 - - 2.20 - - - - 1.91 ITEM49 0.90 1.04 0.76 1.84 3.95 - - ITEM50 0.51 0.11 0.01 - - 1.21 0.22 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM37 ITEM38 ITEM49 ITEM50 -------- -------- -------- -------- ITEM37 - - ITEM38 1.82 - - ITEM49 - - 0.01 - - ITEM50 0.74 - - - - - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM36 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 - - ITEM16 0.06 - - ITEM17 - - 0.03 - - ITEM18 0.08 0.01 -0.15 - - ITEM19 - - -0.12 - - 0.01 - - ITEM36 -0.01 0.00 0.06 0.06 -0.06 - - ITEM37 0.01 0.03 -0.01 -0.06 -0.01 - - ITEM38 -0.07 - - 0.07 - - - - -0.05 ITEM49 -0.05 -0.05 -0.05 0.07 0.12 - - ITEM50 0.04 0.02 0.01 - - 0.07 -0.02 Expected Change for THETA-DELTA ITEM37 ITEM38 ITEM49 ITEM50
-------- -------- -------- -------- ITEM37 - - ITEM38 0.04 - - ITEM49 - - 0.00 - - ITEM50 -0.03 - - - - - - Maximum Modification Index is 8.80 for Element ( 4, 3) of THETA-DELTA DA NI=10 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X NEURO -------- ITEM15 0.49 ITEM16 0.34 ITEM17 0.54 ITEM18 0.35 ITEM19 0.47 ITEM36 0.59 ITEM37 0.54 ITEM38 0.31 ITEM49 0.70 ITEM50 0.26 PHI NEURO -------- 1.00 Time used: 0.016 Seconds
DATE: 5/ 8/2014 TIME: 19:12 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new big five\new extra\EXTRA2.ls8:
DA NI=9 NO=253 MA=KM LA ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM25 ITEM26 ITEM27 ITEM44 ITEM45 ITEM46 KM SY FI=EXTRA2.COR MO NX=9 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK EXTRA FR LX 1 LX 9 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 FR TD 8 8 TD 9 9 TD 9 6 TD 8 6 TD 5 4 TD 8 3 TD 9 7 PD OU TV SS MI DA NI=9 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 9 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 9 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=9 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM25 ITEM26 ITEM27 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM2 1.00 ITEM3 0.34 1.00 ITEM4 0.07 0.36 1.00 ITEM25 0.09 0.16 0.02 1.00 ITEM26 0.00 0.11 0.06 0.25 1.00 ITEM27 0.21 0.34 0.24 0.11 0.05 1.00 ITEM44 0.39 0.54 0.16 0.15 0.04 0.19 ITEM45 0.21 0.40 0.36 0.10 0.11 0.44 ITEM46 0.17 0.32 0.12 -0.04 0.11 -0.09 Correlation Matrix ITEM44 ITEM45 ITEM46 -------- -------- -------- ITEM44 1.00 ITEM45 0.25 1.00 ITEM46 0.40 0.18 1.00 DA NI=9 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X EXTRA
-------- ITEM2 1 ITEM3 2 ITEM4 3 ITEM25 4 ITEM26 5 ITEM27 6 ITEM44 7 ITEM45 8 ITEM46 9 THETA-DELTA ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM25 ITEM26 ITEM27 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM2 10 ITEM3 0 11 ITEM4 0 0 12 ITEM25 0 0 0 13 ITEM26 0 0 0 14 15 ITEM27 0 0 0 0 0 16 ITEM44 0 0 0 0 0 0 ITEM45 0 0 18 0 0 19 ITEM46 0 0 0 0 0 21 THETA-DELTA ITEM44 ITEM45 ITEM46 -------- -------- -------- ITEM44 17 ITEM45 0 20 ITEM46 22 0 23 DA NI=9 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 7 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X EXTRA -------- ITEM2 0.44 (0.07) 6.48 ITEM3 0.86 (0.07) 13.15 ITEM4 0.39 (0.07) 5.72 ITEM25 0.18
(0.07) 2.63 ITEM26 0.13 (0.07) 1.81 ITEM27 0.40 (0.07) 5.79 ITEM44 0.63 (0.07) 9.51 ITEM45 0.47 (0.07) 7.00 ITEM46 0.38 (0.07) 5.40 PHI EXTRA -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM25 ITEM26 ITEM27 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM2 0.81 (0.08) 10.54 ITEM3 - - 0.27 (0.07) 3.56 ITEM4 - - - - 0.85 (0.08) 10.70 ITEM25 - - - - - - 0.97 (0.09) 11.13 ITEM26 - - - - - - 0.23 0.98 (0.06) (0.09) 3.63 11.18 ITEM27 - - - - - - - - - - 0.85 (0.08) 10.71 ITEM44 - - - - - - - - - - - - ITEM45 - - - - 0.15 - - - - 0.24 (0.05) (0.06) 2.87 4.39
ITEM46 - - - - - - - - - - -0.22 (0.05) -4.24 THETA-DELTA ITEM44 ITEM45 ITEM46 -------- -------- -------- ITEM44 0.61 (0.07) 8.88 ITEM45 - - 0.77 (0.07) 10.40 ITEM46 0.15 - - 0.85 (0.05) (0.08) 2.76 10.65 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM25 ITEM26 ITEM27 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.19 0.73 0.15 0.03 0.02 0.16 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM44 ITEM45 ITEM46 -------- -------- -------- 0.39 0.22 0.14 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 22 Minimum Fit Function Chi-Square = 32.59 (P = 0.068) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 33.35 (P = 0.057) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 11.35 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 31.00) Minimum Fit Function Value = 0.13 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.045 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.12) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.045 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.075) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.57 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.31 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.27 ; 0.39) ECVI for Saturated Model = 0.36 ECVI for Independence Model = 2.17 Chi-Square for Independence Model with 36 Degrees of Freedom = 528.83 Independence AIC = 546.83 Model AIC = 79.35 Saturated AIC = 90.00
Independence CAIC = 587.63 Model CAIC = 183.61 Saturated CAIC = 294.00 Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.96 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.57 Comparative Fit Index (CFI) = 0.98 Incremental Fit Index (IFI) = 0.98 Relative Fit Index (RFI) = 0.90 Critical N (CN) = 312.51 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.041 Standardized RMR = 0.041 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.97 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.94 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.47 DA NI=9 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM25 ITEM26 ITEM27 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM2 - - ITEM3 4.55 - - ITEM4 4.34 4.40 - - ITEM25 0.14 0.01 1.11 - - ITEM26 1.11 0.06 0.08 - - - - ITEM27 0.37 0.00 3.18 0.01 0.00 - - ITEM44 9.25 0.02 4.00 2.22 1.91 1.90 ITEM45 0.14 0.08 - - 0.06 0.63 - - ITEM46 0.04 0.02 0.09 5.99 2.93 - - Modification Indices for THETA-DELTA ITEM44 ITEM45 ITEM46 -------- -------- -------- ITEM44 - - ITEM45 0.07 - - ITEM46 - - 0.06 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM25 ITEM26 ITEM27 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM2 - - ITEM3 -0.14 - - ITEM4 -0.11 0.12 - - ITEM25 0.02 0.00 -0.06 - -
ITEM26 -0.06 0.01 0.02 - - - - ITEM27 0.03 0.00 0.10 -0.01 0.00 - - ITEM44 0.15 0.01 -0.10 0.07 -0.07 -0.07 ITEM45 0.02 -0.02 - - 0.01 0.04 - - ITEM46 -0.01 0.01 0.02 -0.13 0.09 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM44 ITEM45 ITEM46 -------- -------- -------- ITEM44 - - ITEM45 -0.01 - - ITEM46 - - 0.01 - - Maximum Modification Index is 9.25 for Element ( 7, 1) of THETA-DELTA DA NI=9 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X EXTRA -------- ITEM2 0.44 ITEM3 0.86 ITEM4 0.39 ITEM25 0.18 ITEM26 0.13 ITEM27 0.40 ITEM44 0.63 ITEM45 0.47 ITEM46 0.38 PHI EXTRA -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
DATE: 5/ 8/2014 TIME: 19:18 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new big five\new open\OPEN.ls8: DA NI=10 NO=253 MA=KM LA ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM39 ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 KM SY FI=OPEN.COR MO NX=10 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK OPEN FR LX 1 LX 10 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 FR TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 TD 9 1 TD 9 2 TD 9 4 TD 8 7 TD 8 3 FR TD 2 1 TD 7 4 TD 7 2 TD 7 5 TD 4 3 PD OU TV SS MI DA NI=10 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 10 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 10 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=10 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM39 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM20 1.00 ITEM21 0.17 1.00 ITEM22 0.20 0.10 1.00 ITEM23 0.13 -0.06 -0.11 1.00 ITEM24 0.07 -0.09 0.08 0.12 1.00 ITEM39 0.68 0.04 0.26 0.09 0.08 1.00 ITEM40 0.44 -0.12 0.12 0.23 -0.03 0.53 ITEM41 0.31 0.09 0.30 0.07 0.14 0.40 ITEM42 0.55 0.28 0.07 0.22 0.05 0.29 ITEM43 0.08 -0.11 0.05 0.14 0.10 0.05 Correlation Matrix ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 -------- -------- -------- --------
ITEM40 1.00 ITEM41 0.43 1.00 ITEM42 0.13 0.17 1.00 ITEM43 0.14 0.06 0.10 1.00 DA NI=10 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X OPEN -------- ITEM20 1 ITEM21 2 ITEM22 3 ITEM23 4 ITEM24 5 ITEM39 6 ITEM40 7 ITEM41 8 ITEM42 9 ITEM43 10 THETA-DELTA ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM39 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM20 11 ITEM21 12 13 ITEM22 0 0 14 ITEM23 0 0 15 16 ITEM24 0 0 0 0 17 ITEM39 0 0 0 0 0 18 ITEM40 0 19 0 20 21 0 ITEM41 0 0 23 0 0 0 ITEM42 26 27 0 28 0 0 ITEM43 0 0 0 0 0 0 THETA-DELTA ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 -------- -------- -------- -------- ITEM40 22 ITEM41 24 25 ITEM42 0 0 29 ITEM43 0 0 0 30 DA NI=10 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 12 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X
OPEN -------- ITEM20 0.75 (0.06) 12.30 ITEM21 0.05 (0.07) 0.66 ITEM22 0.28 (0.07) 4.22 ITEM23 0.12 (0.07) 1.80 ITEM24 0.10 (0.07) 1.48 ITEM39 0.91 (0.06) 15.23 ITEM40 0.59 (0.06) 9.38 ITEM41 0.43 (0.07) 6.61 ITEM42 0.32 (0.07) 4.72 ITEM43 0.09 (0.07) 1.28 PHI OPEN -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM39 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM20 0.44 (0.06) 7.49 ITEM21 0.13 0.99 (0.05) (0.09) 2.73 11.24 ITEM22 - - - - 0.92
(0.08) 11.08 ITEM23 - - - - -0.14 0.99 (0.06) (0.09) -2.38 11.24 ITEM24 - - - - - - - - 0.99 (0.09) 11.21 ITEM39 - - - - - - - - - - 0.18 (0.06) 2.77 ITEM40 - - -0.14 - - 0.17 -0.14 - - (0.05) (0.05) (0.05) -2.99 3.43 -2.83 ITEM41 - - - - 0.19 - - - - - - (0.05) 3.48 ITEM42 0.30 0.26 - - 0.18 - - - - (0.05) (0.06) (0.05) 6.01 4.37 3.62 ITEM43 - - - - - - - - - - - - THETA-DELTA ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 -------- -------- -------- -------- ITEM40 0.67 (0.07) 10.21 ITEM41 0.20 0.82 (0.05) (0.08) 4.20 10.83 ITEM42 - - - - 0.89 (0.08) 11.09 ITEM43 - - - - - - 0.99 (0.09) 11.21 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM39 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.56 0.00 0.08 0.01 0.01 0.82 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 -------- -------- -------- -------- 0.34 0.18 0.10 0.01
Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 25 Minimum Fit Function Chi-Square = 34.05 (P = 0.11) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 34.09 (P = 0.11) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 9.09 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 28.52) Minimum Fit Function Value = 0.14 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.036 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.11) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.038 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.067) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.72 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.37 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.34 ; 0.45) ECVI for Saturated Model = 0.44 ECVI for Independence Model = 2.55 Chi-Square for Independence Model with 45 Degrees of Freedom = 621.88 Independence AIC = 641.88 Model AIC = 94.09 Saturated AIC = 110.00 Independence CAIC = 687.21 Model CAIC = 230.10 Saturated CAIC = 359.34 Normed Fit Index (NFI) = 0.95 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.97 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.53 Comparative Fit Index (CFI) = 0.98 Incremental Fit Index (IFI) = 0.98 Relative Fit Index (RFI) = 0.90 Critical N (CN) = 328.92 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.046 Standardized RMR = 0.046 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.97 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.94 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.44 DA NI=10 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM39 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM20 - - ITEM21 - - - - ITEM22 0.00 1.42 - - ITEM23 1.61 1.12 - - - -
ITEM24 0.00 2.21 0.41 3.06 - - ITEM39 0.05 0.51 0.17 2.33 1.32 - - ITEM40 0.68 - - 0.27 - - - - 0.02 ITEM41 1.20 0.92 - - 0.04 2.23 0.34 ITEM42 - - - - 0.49 - - 0.01 0.71 ITEM43 0.03 3.38 0.35 2.01 2.79 3.28 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 -------- -------- -------- -------- ITEM40 - - ITEM41 - - - - ITEM42 2.55 1.26 - - ITEM43 1.95 0.02 1.37 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM39 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM20 - - ITEM21 - - - - ITEM22 0.00 0.07 - - ITEM23 0.06 -0.06 - - - - ITEM24 0.00 -0.09 0.04 0.11 - - ITEM39 -0.02 -0.07 0.02 -0.08 -0.06 - - ITEM40 0.04 - - -0.03 - - - - -0.01 ITEM41 -0.04 0.05 - - 0.01 0.08 0.03 ITEM42 - - - - -0.03 - - 0.00 0.05 ITEM43 0.01 -0.11 0.03 0.08 0.10 -0.09 Expected Change for THETA-DELTA ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 -------- -------- -------- -------- ITEM40 - - ITEM41 - - - - ITEM42 -0.07 0.05 - - ITEM43 0.07 -0.01 0.06 - - Maximum Modification Index is 3.38 for Element (10, 2) of THETA-DELTA DA NI=10 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X OPEN -------- ITEM20 0.75 ITEM21 0.05 ITEM22 0.28 ITEM23 0.12 ITEM24 0.10
ITEM39 0.91 ITEM40 0.59 ITEM41 0.43 ITEM42 0.32 ITEM43 0.09 PHI OPEN -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
DATE: 5/ 8/2014 TIME: 19:23 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new big five\new agree\AGREE.ls8: DA NI=10 NO=253 MA=KM LA ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM28 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM47 KM SY FI=AGREE.COR MO NX=10 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK AGREE FR LX 1 LX 10 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 FR TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 TD 9 8 TD 2 1 TD 5 4 TD 10 7 FR TD 3 1 TD 5 2 TD 9 1 PD OU TV SS MI DA NI=10 NO=253 MA=KM
Number of Input Variables 10 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 10 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=10 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM28 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM5 1.00 ITEM6 0.28 1.00 ITEM7 0.20 0.08 1.00 ITEM8 0.14 0.03 0.10 1.00 ITEM9 0.12 0.16 0.10 0.27 1.00 ITEM28 0.07 -0.05 0.30 0.04 0.17 1.00 ITEM29 0.04 -0.07 0.29 0.11 0.20 0.57 ITEM30 -0.02 -0.11 0.07 0.16 0.15 0.23 ITEM31 0.11 -0.08 0.12 0.25 0.23 0.22 ITEM47 0.12 0.04 0.22 0.17 0.21 0.41 Correlation Matrix ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM47 -------- -------- -------- -------- ITEM29 1.00 ITEM30 0.42 1.00 ITEM31 0.43 0.63 1.00 ITEM47 0.35 0.25 0.28 1.00 DA NI=10 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X AGREE -------- ITEM5 1 ITEM6 2 ITEM7 3 ITEM8 4 ITEM9 5 ITEM28 6 ITEM29 7 ITEM30 8 ITEM31 9 ITEM47 10 THETA-DELTA ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM28
-------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM5 11 ITEM6 12 13 ITEM7 14 0 15 ITEM8 0 0 0 16 ITEM9 0 17 0 18 19 ITEM28 0 0 0 0 0 20 ITEM29 0 0 0 0 0 0 ITEM30 0 0 0 0 0 0 ITEM31 23 0 0 0 0 0 ITEM47 0 0 0 0 0 0 THETA-DELTA ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM47 -------- -------- -------- -------- ITEM29 21 ITEM30 0 22 ITEM31 0 24 25 ITEM47 26 0 0 27 DA NI=10 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 24 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X AGREE -------- ITEM5 0.08 (0.06) 1.27 ITEM6 -0.05 (0.06) -0.70 ITEM7 0.33 (0.06) 5.06 ITEM8 0.16 (0.06) 2.50 ITEM9 0.25 (0.06) 3.91 ITEM28 0.63 (0.06) 9.77 ITEM29 0.90 (0.07) 12.99
ITEM30 0.44 (0.06) 6.86 ITEM31 0.46 (0.06) 7.12 ITEM47 0.64 (0.08) 8.32 PHI AGREE -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM28 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM5 0.99 (0.09) 11.26 ITEM6 0.26 0.99 (0.06) (0.09) 4.19 11.24 ITEM7 0.15 - - 0.89 (0.06) (0.08) 2.61 11.07 ITEM8 - - - - - - 0.97 (0.09) 11.20 ITEM9 - - 0.15 - - 0.23 0.94 (0.06) (0.06) (0.08) 2.56 3.71 11.17 ITEM28 - - - - - - - - - - 0.60 (0.07) 8.94 ITEM29 - - - - - - - - - - - - ITEM30 - - - - - - - - - - - - ITEM31 0.11 - - - - - - - - - - (0.05) 2.32 ITEM47 - - - - - - - - - - - - THETA-DELTA ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM47 -------- -------- -------- -------- ITEM29 0.19 (0.09)
2.05 ITEM30 - - 0.80 (0.07) 10.75 ITEM31 - - 0.43 0.79 (0.06) (0.07) 7.07 10.73 ITEM47 -0.23 - - - - 0.58 (0.07) (0.09) -3.41 6.76 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM28 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.01 0.00 0.11 0.03 0.06 0.40 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM47 -------- -------- -------- -------- 0.81 0.20 0.21 0.42 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 28 Minimum Fit Function Chi-Square = 40.21 (P = 0.063) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 39.87 (P = 0.068) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 11.87 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 32.71) Minimum Fit Function Value = 0.16 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.047 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.13) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.041 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.068) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.68 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.37 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.33 ; 0.46) ECVI for Saturated Model = 0.44 ECVI for Independence Model = 2.58 Chi-Square for Independence Model with 45 Degrees of Freedom = 631.39 Independence AIC = 651.39 Model AIC = 93.87 Saturated AIC = 110.00 Independence CAIC = 696.72 Model CAIC = 216.27 Saturated CAIC = 359.34 Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.97 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.58
Comparative Fit Index (CFI) = 0.98 Incremental Fit Index (IFI) = 0.98 Relative Fit Index (RFI) = 0.90 Critical N (CN) = 303.55 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.054 Standardized RMR = 0.054 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.97 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.94 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.49 DA NI=10 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM28 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM5 - - ITEM6 - - - - ITEM7 - - 2.32 - - ITEM8 1.54 0.01 0.33 - - ITEM9 0.93 - - 0.05 - - - - ITEM28 0.22 0.36 4.42 2.21 0.61 - - ITEM29 1.66 0.00 0.56 1.19 2.26 0.21 ITEM30 0.19 1.04 1.57 0.00 0.02 0.13 ITEM31 - - 0.24 0.04 4.25 1.56 1.98 ITEM47 0.77 1.52 0.14 0.86 0.04 0.04 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM47 -------- -------- -------- -------- ITEM29 - - ITEM30 1.15 - - ITEM31 0.10 - - - - ITEM47 - - 0.13 0.00 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM28 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM5 - - ITEM6 - - - - ITEM7 - - 0.09 - - ITEM8 0.07 0.01 0.03 - - ITEM9 0.06 - - -0.01 - - - - ITEM28 0.02 -0.03 0.11 -0.07 0.04 - - ITEM29 -0.07 0.00 -0.05 -0.06 -0.08 0.04 ITEM30 -0.02 -0.05 -0.06 0.00 -0.01 -0.01
ITEM31 - - -0.02 0.01 0.09 0.05 -0.06 ITEM47 0.05 0.07 -0.02 0.05 0.01 0.01 Expected Change for THETA-DELTA ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM47 -------- -------- -------- -------- ITEM29 - - ITEM30 0.05 - - ITEM31 0.02 - - - - ITEM47 - - -0.02 0.00 - - Maximum Modification Index is 4.42 for Element ( 6, 3) of THETA-DELTA DA NI=10 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X AGREE -------- ITEM5 0.08 ITEM6 -0.05 ITEM7 0.33 ITEM8 0.16 ITEM9 0.25 ITEM28 0.63 ITEM29 0.90 ITEM30 0.44 ITEM31 0.46 ITEM47 0.64 PHI AGREE -------- 1.00 Time used: 0.047 Seconds
DATE: 5/ 8/2014 TIME: 19:28 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new big five\new cons\CONS.ls8: DA NI=10 NO=253 MA=KM LA ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM48 KM SY FI=CONS.COR MO NX=10 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK CONS FR LX 1 LX 10 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 FR TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 TD 9 4 TD 9 8 TD 3 2 TD 5 4 FR TD 9 5 TD 8 1 TD 4 2 TD 2 1 TD 10 7 TD 10 2 TD 7 3 FR TD 7 6 TD 9 2 PD OU TV SS MI DA NI=10 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 10 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 10 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=10 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM32 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM10 1.00 ITEM11 0.35 1.00 ITEM12 0.20 0.37 1.00 ITEM13 0.10 0.35 0.11 1.00 ITEM14 -0.02 0.09 0.02 0.48 1.00 ITEM32 0.29 0.30 0.26 0.45 0.37 1.00 ITEM33 0.25 0.17 0.32 0.17 0.18 0.55 ITEM34 -0.07 0.07 0.01 0.31 0.29 0.30 ITEM35 0.12 0.22 0.05 0.61 0.45 0.39 ITEM48 0.23 0.34 0.22 0.20 0.17 0.41 Correlation Matrix ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM48
-------- -------- -------- -------- ITEM33 1.00 ITEM34 0.08 1.00 ITEM35 0.16 0.49 1.00 ITEM48 0.45 0.11 0.18 1.00 DA NI=10 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X CONS -------- ITEM10 1 ITEM11 2 ITEM12 3 ITEM13 4 ITEM14 5 ITEM32 6 ITEM33 7 ITEM34 8 ITEM35 9 ITEM48 10 THETA-DELTA ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM32 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM10 11 ITEM11 12 13 ITEM12 0 14 15 ITEM13 0 16 0 17 ITEM14 0 0 0 18 19 ITEM32 0 0 0 0 0 20 ITEM33 0 0 21 0 0 22 ITEM34 24 0 0 0 0 0 ITEM35 0 26 0 27 28 0 ITEM48 0 31 0 0 0 0 THETA-DELTA ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM48 -------- -------- -------- -------- ITEM33 23 ITEM34 0 25 ITEM35 0 29 30 ITEM48 32 0 0 33 DA NI=10 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 7 LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-X CONS -------- ITEM10 0.33 (0.07) 4.76 ITEM11 0.34 (0.07) 4.94 ITEM12 0.30 (0.07) 4.30 ITEM13 0.51 (0.07) 7.58 ITEM14 0.40 (0.07) 5.88 ITEM32 0.87 (0.07) 12.52 ITEM33 0.43 (0.08) 5.23 ITEM34 0.37 (0.07) 5.35 ITEM35 0.44 (0.07) 6.66 ITEM48 0.47 (0.07) 6.93 PHI CONS -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM32 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM10 0.89 (0.08) 10.89 ITEM11 0.20 0.87 (0.05) (0.08) 3.82 11.15
ITEM12 - - 0.24 0.91 (0.05) (0.08) 4.50 10.98 ITEM13 - - 0.20 - - 0.74 (0.05) (0.07) 4.32 10.06 ITEM14 - - - - - - 0.27 0.84 (0.06) (0.08) 4.73 10.59 ITEM32 - - - - - - - - - - 0.24 (0.09) 2.68 ITEM33 - - - - 0.17 - - - - 0.17 (0.05) (0.06) 3.35 2.63 ITEM34 -0.19 - - - - - - - - - - (0.05) -3.65 ITEM35 - - 0.10 - - 0.35 0.24 - - (0.04) (0.05) (0.05) 2.24 6.44 4.47 ITEM48 - - 0.16 - - - - - - - - (0.05) 3.28 THETA-DELTA ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM48 -------- -------- -------- -------- ITEM33 0.80 (0.09) 9.38 ITEM34 - - 0.87 (0.08) 10.78 ITEM35 - - 0.26 0.76 (0.05) (0.07) 5.30 10.86 ITEM48 0.23 - - - - 0.78 (0.05) (0.08) 4.31 10.31 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM32 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.11 0.12 0.09 0.26 0.16 0.76 Squared Multiple Correlations for X - Variables
ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM48 -------- -------- -------- -------- 0.19 0.13 0.21 0.22 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 22 Minimum Fit Function Chi-Square = 31.88 (P = 0.079) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 33.49 (P = 0.055) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 11.49 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 31.19) Minimum Fit Function Value = 0.13 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.046 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.12) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.046 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.075) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.56 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.39 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.35 ; 0.47) ECVI for Saturated Model = 0.44 ECVI for Independence Model = 3.93 Chi-Square for Independence Model with 45 Degrees of Freedom = 969.52 Independence AIC = 989.52 Model AIC = 99.49 Saturated AIC = 110.00 Independence CAIC = 1034.86 Model CAIC = 249.09 Saturated CAIC = 359.34 Normed Fit Index (NFI) = 0.97 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.47 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.93 Critical N (CN) = 319.49 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.054 Standardized RMR = 0.054 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.97 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.94 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.39 DA NI=10 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM32 -------- -------- -------- -------- -------- --------
ITEM10 - - ITEM11 - - - - ITEM12 1.88 - - - - ITEM13 0.10 - - 0.05 - - ITEM14 4.93 0.10 2.45 - - - - ITEM32 0.44 0.02 0.03 0.05 0.44 - - ITEM33 1.33 0.04 - - 0.80 0.43 - - ITEM34 - - 0.80 0.52 3.40 1.76 0.35 ITEM35 0.30 - - 0.48 - - - - 0.04 ITEM48 0.89 - - 2.24 0.40 0.21 0.00 Modification Indices for THETA-DELTA ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM48 -------- -------- -------- -------- ITEM33 - - ITEM34 0.48 - - ITEM35 0.03 - - - - ITEM48 - - 0.28 0.04 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM32 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM10 - - ITEM11 - - - - ITEM12 0.08 - - - - ITEM13 -0.01 - - 0.01 - - ITEM14 -0.11 0.02 -0.08 - - - - ITEM32 -0.04 0.01 0.01 0.01 0.04 - - ITEM33 0.06 0.01 - - -0.03 0.03 - - ITEM34 - - -0.04 -0.04 0.09 0.07 -0.04 ITEM35 0.03 - - -0.03 - - - - -0.01 ITEM48 0.05 - - 0.08 -0.03 -0.02 0.00 Expected Change for THETA-DELTA ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM48 -------- -------- -------- -------- ITEM33 - - ITEM34 -0.03 - - ITEM35 0.01 - - - - ITEM48 - - -0.03 0.01 - - Maximum Modification Index is 4.93 for Element ( 5, 1) of THETA-DELTA DA NI=10 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X CONS --------
ITEM10 0.33 ITEM11 0.34 ITEM12 0.30 ITEM13 0.51 ITEM14 0.40 ITEM32 0.87 ITEM33 0.43 ITEM34 0.37 ITEM35 0.44 ITEM48 0.47 PHI CONS -------- 1.00 Time used: 0.047 Seconds DATE: 5/ 6/2014 TIME: 10:40 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new dse\DSE.ls8: DA NI=6 NO=253 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM56 KM SY FI=DSE.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK DSE FR LX 1 LX6 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 FR TD 5 2 TD 6 5 TD 6 1 PD
OU TV SS MI DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 6 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 6 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=6 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM1 ITEM2 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM56 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 1.00 ITEM2 0.27 1.00 ITEM32 0.52 0.25 1.00 ITEM33 0.60 0.32 0.77 1.00 ITEM34 0.23 0.46 0.41 0.49 1.00 ITEM56 0.21 0.22 0.49 0.60 0.52 1.00 DA NI=6 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X DSE -------- ITEM1 1 ITEM2 2 ITEM32 3 ITEM33 4 ITEM34 5 ITEM56 6 THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM56 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 7 ITEM2 0 8 ITEM32 0 0 9 ITEM33 0 0 0 10 ITEM34 0 11 0 0 12 ITEM56 13 0 0 0 14 15 DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 8 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X
DSE -------- ITEM1 0.63 (0.06) 10.68 ITEM2 0.34 (0.06) 5.35 ITEM32 0.80 (0.05) 14.81 ITEM33 0.96 (0.05) 19.31 ITEM34 0.51 (0.06) 8.31 ITEM56 0.63 (0.06) 10.80 PHI DSE -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM56 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 0.61 (0.06) 10.54 ITEM2 - - 0.89 (0.08) 11.12 ITEM32 - - - - 0.36 (0.04) 8.89 ITEM33 - - - - - - 0.08 (0.04) 2.28 ITEM34 - - 0.28 - - - - 0.74 (0.05) (0.07) 5.33 11.06 ITEM56 -0.16 - - - - - - 0.18 0.59 (0.04) (0.04) (0.06) -3.93 4.18 10.50
Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM1 ITEM2 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM56 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.39 0.11 0.64 0.92 0.26 0.40 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 6 Minimum Fit Function Chi-Square = 11.38 (P = 0.077) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 10.88 (P = 0.092) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 4.88 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 18.24) Minimum Fit Function Value = 0.045 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.019 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.072) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.057 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.11) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.36 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.16 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.14 ; 0.22) ECVI for Saturated Model = 0.17 ECVI for Independence Model = 3.16 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 784.02 Independence AIC = 796.02 Model AIC = 40.88 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 823.22 Model CAIC = 108.88 Saturated CAIC = 137.20 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.39 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.96 Critical N (CN) = 373.26 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.026 Standardized RMR = 0.027 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.95 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.28 DA NI=6 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM56
-------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 - - ITEM2 5.48 - - ITEM32 1.02 0.61 - - ITEM33 0.02 0.64 0.80 - - ITEM34 8.07 - - 0.38 0.92 - - ITEM56 - - 0.25 0.20 0.07 - - - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM1 ITEM2 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM56 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM1 - - ITEM2 0.10 - - ITEM32 0.04 -0.03 - - ITEM33 -0.01 -0.03 -0.08 - - ITEM34 -0.12 - - 0.02 0.03 - - ITEM56 - - 0.02 -0.02 0.01 - - - - Maximum Modification Index is 8.07 for Element ( 5, 1) of THETA-DELTA DA NI=6 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X DSE -------- ITEM1 0.63 ITEM2 0.34 ITEM32 0.80 ITEM33 0.96 ITEM34 0.51 ITEM56 0.63 PHI DSE -------- 1.00 Time used: 0.047 Seconds
DATE: 5/ 6/2014 TIME: 10:52 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004
Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new mean\MEAN.ls8: DA NI=6 NO=253 MA=KM LA ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM35 ITEM36 ITEM37 KM SY FI=MEAN.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK MEAN FR LX 1 LX6 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 FR TD 5 4 TD 3 2 TD 6 3 PD OU TV SS MI DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 6 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 6 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=6 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM35 ITEM36 ITEM37 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM3 1.00 ITEM4 0.66 1.00 ITEM5 0.45 0.28 1.00 ITEM35 0.29 0.26 0.26 1.00 ITEM36 0.55 0.51 0.36 0.51 1.00 ITEM37 -0.05 -0.15 0.08 -0.14 -0.11 1.00 DA NI=6 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X MEAN -------- ITEM3 1 ITEM4 2 ITEM5 3
ITEM35 4 ITEM36 5 ITEM37 6 THETA-DELTA ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM35 ITEM36 ITEM37 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM3 7 ITEM4 0 8 ITEM5 0 9 10 ITEM35 0 0 0 11 ITEM36 0 0 0 12 13 ITEM37 0 0 14 0 0 15 DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 8 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X MEAN -------- ITEM3 0.83 (0.06) 14.19 ITEM4 0.79 (0.06) 13.07 ITEM5 0.54 (0.07) 8.09 ITEM35 0.37 (0.07) 5.51 ITEM36 0.66 (0.06) 10.95 ITEM37 -0.12 (0.07) -1.77 PHI MEAN -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM35 ITEM36 ITEM37 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM3 0.31
(0.05) 5.69 ITEM4 - - 0.37 (0.06) 6.36 ITEM5 - - -0.14 0.70 (0.05) (0.07) -2.95 9.67 ITEM35 - - - - - - 0.87 (0.08) 10.89 ITEM36 - - - - - - 0.27 0.57 (0.05) (0.06) 5.13 9.64 ITEM37 - - - - 0.13 - - - - 0.98 (0.06) (0.09) 2.31 11.19 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM35 ITEM36 ITEM37 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.69 0.63 0.30 0.13 0.43 0.02 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 6 Minimum Fit Function Chi-Square = 10.07 (P = 0.12) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 9.79 (P = 0.13) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 3.79 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 16.52) Minimum Fit Function Value = 0.040 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.015 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.066) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.050 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.10) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.43 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.16 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.14 ; 0.21) ECVI for Saturated Model = 0.17 ECVI for Independence Model = 2.01 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 493.59 Independence AIC = 505.59 Model AIC = 39.79 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 532.79 Model CAIC = 107.79 Saturated CAIC = 137.20
Normed Fit Index (NFI) = 0.98 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.39 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.95 Critical N (CN) = 421.61 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.032 Standardized RMR = 0.032 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.28 DA NI=6 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM35 ITEM36 ITEM37 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM3 - - ITEM4 0.25 - - ITEM5 0.09 - - - - ITEM35 0.38 0.23 2.42 - - ITEM36 1.03 0.14 0.36 - - - - ITEM37 5.00 2.61 - - 3.00 0.00 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM35 ITEM36 ITEM37 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM3 - - ITEM4 0.05 - - ITEM5 -0.02 - - - - ITEM35 -0.02 -0.02 0.08 - - ITEM36 0.07 -0.02 -0.03 - - - - ITEM37 0.11 -0.08 - - -0.09 0.00 - - Maximum Modification Index is 5.00 for Element ( 6, 1) of THETA-DELTA DA NI=6 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X MEAN -------- ITEM3 0.83 ITEM4 0.79 ITEM5 0.54 ITEM35 0.37
ITEM36 0.66 ITEM37 -0.12 PHI MEAN -------- 1.00 Time used: 0.047 Seconds DATE: 5/ 6/2014 TIME: 11:02 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new value\VALUE.ls8: DA NI=6 NO=253 MA=KM LA ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM38 ITEM39 ITEM57 KM SY FI=VALUE.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK VALUE FR LX 1 LX6 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 FR TD 2 1 TD 6 5 TD 4 3 PD OU TV SS MI DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 6 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 6 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1
Number of Observations 253 DA NI=6 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM38 ITEM39 ITEM57 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM6 1.00 ITEM7 0.68 1.00 ITEM8 0.03 0.04 1.00 ITEM38 0.37 0.25 -0.08 1.00 ITEM39 0.51 0.34 0.14 0.41 1.00 ITEM57 0.37 0.33 0.17 0.38 0.26 1.00 DA NI=6 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X VALUE -------- ITEM6 1 ITEM7 2 ITEM8 3 ITEM38 4 ITEM39 5 ITEM57 6 THETA-DELTA ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM38 ITEM39 ITEM57 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM6 7 ITEM7 8 9 ITEM8 0 0 10 ITEM38 0 0 11 12 ITEM39 0 0 0 0 13 ITEM57 0 0 0 0 14 15 DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 14 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X VALUE -------- ITEM6 0.60 (0.07) 8.90 ITEM7 0.45 (0.07) 6.64
ITEM8 0.19 (0.07) 2.84 ITEM38 0.54 (0.07) 8.01 ITEM39 0.80 (0.08) 10.28 ITEM57 0.67 (0.08) 8.27 PHI VALUE -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM38 ITEM39 ITEM57 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM6 0.63 (0.07) 8.80 ITEM7 0.40 0.80 (0.06) (0.08) 6.52 10.41 ITEM8 - - - - 0.96 (0.09) 11.15 ITEM38 - - - - -0.18 0.71 (0.06) (0.07) -3.29 9.65 ITEM39 - - - - - - - - 0.36 (0.10) 3.74 ITEM57 - - - - - - - - -0.27 0.56 (0.07) (0.09) -3.67 6.06 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM38 ITEM39 ITEM57 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.37 0.20 0.04 0.29 0.64 0.44 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 6 Minimum Fit Function Chi-Square = 9.10 (P = 0.17)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 9.08 (P = 0.17) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 3.08 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 15.38) Minimum Fit Function Value = 0.036 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.012 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.061) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.045 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.10) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.49 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.16 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.14 ; 0.20) ECVI for Saturated Model = 0.17 ECVI for Independence Model = 1.75 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 429.65 Independence AIC = 441.65 Model AIC = 39.08 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 468.85 Model CAIC = 107.08 Saturated CAIC = 137.20 Normed Fit Index (NFI) = 0.98 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.39 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.95 Critical N (CN) = 466.50 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.029 Standardized RMR = 0.029 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.28 DA NI=6 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM38 ITEM39 ITEM57 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM6 - - ITEM7 - - - - ITEM8 2.26 0.00 - - ITEM38 1.36 0.33 - - - - ITEM39 2.52 1.02 0.10 2.04 - - ITEM57 4.72 2.86 2.79 0.39 - - - -
Expected Change for THETA-DELTA ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM38 ITEM39 ITEM57 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM6 - - ITEM7 - - - - ITEM8 -0.07 0.00 - - ITEM38 0.06 -0.02 - - - - ITEM39 0.09 -0.05 0.02 -0.13 - - ITEM57 -0.11 0.08 0.11 0.05 - - - - Maximum Modification Index is 4.72 for Element ( 6, 1) of THETA-DELTA DA NI=6 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X VALUE -------- ITEM6 0.60 ITEM7 0.45 ITEM8 0.19 ITEM38 0.54 ITEM39 0.80 ITEM57 0.67 PHI VALUE -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
DATE: 5/ 6/2014 TIME: 11:37 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new belief\BELIEF.ls8:
UJI VALIDITAS CFA OPEN DA NI=5 NO=253 MA=KM LA ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM40 ITEM42 KM SY FI=BELIEF.COR MO NX=5 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK BELIEF FR LX 1 LX5 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 5 4 FR TD 5 3 TD 4 2 PD OU TV SS MI UJI VALIDITAS CFA OPEN Number of Input Variables 5 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 5 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 UJI VALIDITAS CFA OPEN Correlation Matrix ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM40 ITEM42 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM9 1.00 ITEM10 0.48 1.00 ITEM11 -0.24 -0.12 1.00 ITEM40 0.59 0.21 -0.26 1.00 ITEM42 0.30 0.20 0.14 0.43 1.00 UJI VALIDITAS CFA OPEN Parameter Specifications LAMBDA-X BELIEF -------- ITEM9 1 ITEM10 2 ITEM11 3 ITEM40 4 ITEM42 5 THETA-DELTA ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM40 ITEM42 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM9 6
ITEM10 0 7 ITEM11 0 0 8 ITEM40 0 9 0 10 ITEM42 0 0 11 12 13 UJI VALIDITAS CFA OPEN Number of Iterations = 10 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X BELIEF -------- ITEM9 0.83 (0.08) 10.56 ITEM10 0.57 (0.07) 7.66 ITEM11 -0.30 (0.07) -4.44 ITEM40 0.72 (0.08) 9.17 ITEM42 0.36 (0.07) 4.88 PHI BELIEF -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM40 ITEM42 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM9 0.31 (0.10) 3.06 ITEM10 - - 0.68 (0.08) 8.47 ITEM11 - - - - 0.91 (0.08) 10.98 ITEM40 - - -0.20 - - 0.48 (0.06) (0.10) -3.16 5.00 ITEM42 - - - - 0.26 0.17 0.88
(0.06) (0.07) (0.08) 4.47 2.53 10.44 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM40 ITEM42 -------- -------- -------- -------- -------- 0.69 0.32 0.09 0.52 0.13 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 2 Minimum Fit Function Chi-Square = 1.62 (P = 0.44) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 1.63 (P = 0.44) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 6.96) Minimum Fit Function Value = 0.0064 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.028) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.12) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.63 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.11 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.11 ; 0.14) ECVI for Saturated Model = 0.12 ECVI for Independence Model = 1.14 Chi-Square for Independence Model with 10 Degrees of Freedom = 277.39 Independence AIC = 287.39 Model AIC = 27.63 Saturated AIC = 30.00 Independence CAIC = 310.06 Model CAIC = 86.57 Saturated CAIC = 98.00 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.01 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.20 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.97 Critical N (CN) = 1433.16 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.017 Standardized RMR = 0.017 Goodness of Fit Index (GFI) = 1.00 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.98 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.13 UJI VALIDITAS CFA OPEN Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X
No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM40 ITEM42 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM9 - - ITEM10 1.41 - - ITEM11 0.20 1.08 - - ITEM40 1.41 - - 1.41 - - ITEM42 0.20 0.20 - - - - - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM40 ITEM42 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM9 - - ITEM10 0.17 - - ITEM11 0.04 0.07 - - ITEM40 -0.21 - - -0.08 - - ITEM42 0.05 -0.03 - - - - - - Maximum Modification Index is 1.41 for Element ( 2, 1) of THETA-DELTA UJI VALIDITAS CFA OPEN Standardized Solution LAMBDA-X BELIEF -------- ITEM9 0.83 ITEM10 0.57 ITEM11 -0.30 ITEM40 0.72 ITEM42 0.36 PHI BELIEF -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
DATE: 5/ 6/2014 TIME: 19:55 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new forgive\FORGIVE.spl: DA NI=5 NO=253 MA=KM LA ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM41 ITEM43 KM SY FI=FORGIVE.COR MO NX=5 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK FORGIVE FR LX 1 LX5 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 2 1 PD OU TV SS MI DA NI=5 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 5 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 5 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=5 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM41 ITEM43 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM12 1.00 ITEM13 0.29 1.00 ITEM14 0.02 0.09 1.00 ITEM41 0.05 0.20 0.06 1.00 ITEM43 0.03 0.34 0.23 0.20 1.00 DA NI=5 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X FORGIVE -------- ITEM12 1 ITEM13 2 ITEM14 3 ITEM41 4 ITEM43 5
THETA-DELTA ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM41 ITEM43 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM12 6 ITEM13 7 8 ITEM14 0 0 9 ITEM41 0 0 0 10 ITEM43 0 0 0 0 11 DA NI=5 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 22 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X FORGIVE -------- ITEM12 0.05 (0.08) 0.58 ITEM13 0.47 (0.10) 4.87 ITEM14 0.28 (0.08) 3.42 ITEM41 0.29 (0.08) 3.54 ITEM43 0.72 (0.13) 5.76 PHI FORGIVE -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM41 ITEM43 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM12 1.00 (0.09) 11.20 ITEM13 0.26 0.78 (0.06) (0.10) 4.10 7.83 ITEM14 - - - - 0.92 (0.09) 10.47
ITEM41 - - - - - - 0.91 (0.09) 10.40 ITEM43 - - - - - - - - 0.48 (0.17) 2.84 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM41 ITEM43 -------- -------- -------- -------- -------- 0.00 0.22 0.08 0.09 0.52 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 4 Minimum Fit Function Chi-Square = 2.71 (P = 0.61) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 2.76 (P = 0.60) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 6.51) Minimum Fit Function Value = 0.011 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.026) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.0 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.080) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.82 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.10 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.10 ; 0.13) ECVI for Saturated Model = 0.12 ECVI for Independence Model = 0.38 Chi-Square for Independence Model with 10 Degrees of Freedom = 85.45 Independence AIC = 95.45 Model AIC = 24.76 Saturated AIC = 30.00 Independence CAIC = 118.12 Model CAIC = 74.63 Saturated CAIC = 98.00 Normed Fit Index (NFI) = 0.97 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.04 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.39 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.02 Relative Fit Index (RFI) = 0.92 Critical N (CN) = 1237.33 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.023 Standardized RMR = 0.023 Goodness of Fit Index (GFI) = 1.00 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.98 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.27
DA NI=5 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM41 ITEM43 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM12 - - ITEM13 - - - - ITEM14 0.11 1.55 - - ITEM41 0.04 2.30 0.23 - - ITEM43 0.15 0.14 2.52 1.53 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM41 ITEM43 -------- -------- -------- -------- -------- ITEM12 - - ITEM13 - - - - ITEM14 0.02 -0.09 - - ITEM41 0.01 0.12 -0.03 - - ITEM43 -0.04 -0.09 0.18 -0.15 - - Maximum Modification Index is 2.52 for Element ( 5, 3) of THETA-DELTA DA NI=5 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X FORGIVE -------- ITEM12 0.05 ITEM13 0.47 ITEM14 0.28 ITEM41 0.29 ITEM43 0.72 PHI FORGIVE -------- 1.00 Time used: 0.047 Seconds
DATE: 5/ 6/2014 TIME: 20:04 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new prp\PRP.ls8: DA NI=6 NO=253 MA=KM LA ITEM15 ITEM16 ITEM18 ITEM44 ITEM45 ITEM49 KM SY FI=PRP.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK PRP FR LX 1 LX6 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 FR TD 5 1 TD 6 1 PD OU TV SS MI DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 6 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 6 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=6 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM15 ITEM16 ITEM18 ITEM44 ITEM45 ITEM49 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 1.00 ITEM16 0.16 1.00 ITEM18 0.27 0.36 1.00 ITEM44 -0.01 -0.14 -0.19 1.00 ITEM45 0.35 0.21 0.29 -0.03 1.00 ITEM49 -0.03 0.20 0.24 -0.25 0.22 1.00 DA NI=6 NO=253 MA=KM Parameter Specifications
LAMBDA-X PRP -------- ITEM15 1 ITEM16 2 ITEM18 3 ITEM44 4 ITEM45 5 ITEM49 6 THETA-DELTA ITEM15 ITEM16 ITEM18 ITEM44 ITEM45 ITEM49 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 7 ITEM16 0 8 ITEM18 0 0 9 ITEM44 0 0 0 10 ITEM45 11 0 0 0 12 ITEM49 13 0 0 0 0 14 DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 20 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X PRP -------- ITEM15 0.34 (0.08) 4.19 ITEM16 0.51 (0.08) 6.65 ITEM18 0.68 (0.08) 8.36 ITEM44 -0.28 (0.08) -3.67 ITEM45 0.41 (0.08) 5.30 ITEM49 0.41 (0.08) 5.30 PHI PRP --------
1.00 THETA-DELTA ITEM15 ITEM16 ITEM18 ITEM44 ITEM45 ITEM49 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 0.89 (0.09) 10.11 ITEM16 - - 0.74 (0.08) 8.91 ITEM18 - - - - 0.53 (0.10) 5.61 ITEM44 - - - - - - 0.92 (0.09) 10.69 ITEM45 0.21 - - - - - - 0.83 (0.07) (0.08) 3.25 9.79 ITEM49 -0.18 - - - - - - - - 0.83 (0.06) (0.08) -3.12 9.79 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM15 ITEM16 ITEM18 ITEM44 ITEM45 ITEM49 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.12 0.26 0.47 0.08 0.17 0.17 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 7 Minimum Fit Function Chi-Square = 11.66 (P = 0.11) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 10.99 (P = 0.14) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 3.99 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 17.15) Minimum Fit Function Value = 0.046 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.016 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.068) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.048 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.099) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.47 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.15 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.14 ; 0.21) ECVI for Saturated Model = 0.17 ECVI for Independence Model = 0.78 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 185.80 Independence AIC = 197.80 Model AIC = 38.99
Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 225.00 Model CAIC = 102.45 Saturated CAIC = 137.20 Normed Fit Index (NFI) = 0.94 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.94 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.44 Comparative Fit Index (CFI) = 0.97 Incremental Fit Index (IFI) = 0.97 Relative Fit Index (RFI) = 0.87 Critical N (CN) = 400.31 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.043 Standardized RMR = 0.043 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.33 DA NI=6 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM15 ITEM16 ITEM18 ITEM44 ITEM45 ITEM49 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 - - ITEM16 0.24 - - ITEM18 0.78 0.87 - - ITEM44 0.55 0.02 0.00 - - ITEM45 - - 0.00 0.01 2.26 - - ITEM49 - - 0.18 3.46 5.91 1.10 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM15 ITEM16 ITEM18 ITEM44 ITEM45 ITEM49 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM15 - - ITEM16 -0.03 - - ITEM18 0.07 0.10 - - ITEM44 0.04 0.01 0.00 - - ITEM45 - - 0.00 0.01 0.09 - - ITEM49 - - -0.03 -0.16 -0.15 0.07 - - Maximum Modification Index is 5.91 for Element ( 6, 4) of THETA-DELTA DA NI=6 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X PRP
-------- ITEM15 0.34 ITEM16 0.51 ITEM18 0.68 ITEM44 -0.28 ITEM45 0.41 ITEM49 0.41 PHI PRP -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
DATE: 5/ 6/2014 TIME: 20:11 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new rsc\RSC.ls8: DA NI=6 NO=253 MA=KM LA ITEM17 ITEM19 ITEM20 ITEM46 ITEM47 ITEM48 KM SY FI=RSC.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK RSC FR LX 1 LX6 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 FR TD 5 1 TD 4 2 PD OU TV SS MI DA NI=6 NO=253 MA=KM
Number of Input Variables 6 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 6 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=6 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM17 ITEM19 ITEM20 ITEM46 ITEM47 ITEM48 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM17 1.00 ITEM19 0.47 1.00 ITEM20 0.27 0.33 1.00 ITEM46 0.37 0.26 0.31 1.00 ITEM47 0.45 0.29 0.19 0.28 1.00 ITEM48 0.30 0.36 0.37 0.33 0.25 1.00 DA NI=6 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X RSC -------- ITEM17 1 ITEM19 2 ITEM20 3 ITEM46 4 ITEM47 5 ITEM48 6 THETA-DELTA ITEM17 ITEM19 ITEM20 ITEM46 ITEM47 ITEM48 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM17 7 ITEM19 0 8 ITEM20 0 0 9 ITEM46 0 10 0 11 ITEM47 12 0 0 0 13 ITEM48 0 0 0 0 0 14 DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 11 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X RSC -------- ITEM17 0.62
(0.07) 9.31 ITEM19 0.71 (0.07) 9.88 ITEM20 0.50 (0.07) 7.40 ITEM46 0.61 (0.07) 8.29 ITEM47 0.43 (0.07) 6.13 ITEM48 0.54 (0.07) 8.13 PHI RSC -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM17 ITEM19 ITEM20 ITEM46 ITEM47 ITEM48 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM17 0.61 (0.07) 8.75 ITEM19 - - 0.50 (0.08) 6.34 ITEM20 - - - - 0.75 (0.07) 10.12 ITEM46 - - -0.18 - - 0.62 (0.06) (0.08) -2.99 7.71 ITEM47 0.18 - - - - - - 0.82 (0.06) (0.08) 3.30 10.35 ITEM48 - - - - - - - - - - 0.71 (0.07) 9.77 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM17 ITEM19 ITEM20 ITEM46 ITEM47 ITEM48 -------- -------- -------- -------- -------- --------
0.39 0.50 0.25 0.38 0.18 0.29 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 7 Minimum Fit Function Chi-Square = 8.80 (P = 0.27) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 9.08 (P = 0.25) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 2.08 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 14.10) Minimum Fit Function Value = 0.035 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0083 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.056) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.034 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.089) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.61 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.15 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.14 ; 0.19) ECVI for Saturated Model = 0.17 ECVI for Independence Model = 1.69 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 414.23 Independence AIC = 426.23 Model AIC = 37.08 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 453.43 Model CAIC = 100.55 Saturated CAIC = 137.20 Normed Fit Index (NFI) = 0.98 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.46 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.95 Critical N (CN) = 530.11 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.028 Standardized RMR = 0.028 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.33 DA NI=6 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM17 ITEM19 ITEM20 ITEM46 ITEM47 ITEM48 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM17 - - ITEM19 4.29 - -
ITEM20 1.21 0.75 - - ITEM46 0.01 - - 0.05 - - ITEM47 - - 0.56 0.05 0.21 - - ITEM48 1.76 1.06 7.19 0.10 0.35 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM17 ITEM19 ITEM20 ITEM46 ITEM47 ITEM48 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM17 - - ITEM19 0.13 - - ITEM20 -0.06 -0.06 - - ITEM46 0.00 - - -0.01 - - ITEM47 - - -0.04 -0.01 0.03 - - ITEM48 -0.07 -0.07 0.15 -0.02 0.03 - - Maximum Modification Index is 7.19 for Element ( 6, 3) of THETA-DELTA DA NI=6 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X RSC -------- ITEM17 0.62 ITEM19 0.71 ITEM20 0.50 ITEM46 0.61 ITEM47 0.43 ITEM48 0.54 PHI RSC -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
DATE: 5/ 6/2014 TIME: 20:27 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new rsup\RSUP.ls8: DA NI=6 NO=253 MA=KM LA ITEM21 ITEM22 ITEM27 ITEM29 ITEM50 ITEM51 KM SY FI=RSUP.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK RSUP FR LX 1 LX6 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 FR TD 5 4 TD 6 4 PD OU TV SS MI DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 6 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 6 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=6 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM21 ITEM22 ITEM27 ITEM29 ITEM50 ITEM51 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM21 1.00 ITEM22 0.39 1.00 ITEM27 0.23 0.33 1.00 ITEM29 0.26 0.38 0.36 1.00 ITEM50 0.24 0.21 0.06 -0.06 1.00 ITEM51 0.31 0.34 0.26 0.48 0.18 1.00 DA NI=6 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X RSUP -------- ITEM21 1 ITEM22 2 ITEM27 3 ITEM29 4
ITEM50 5 ITEM51 6 THETA-DELTA ITEM21 ITEM22 ITEM27 ITEM29 ITEM50 ITEM51 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM21 7 ITEM22 0 8 ITEM27 0 0 9 ITEM29 0 0 0 10 ITEM50 0 0 0 11 12 ITEM51 0 0 0 13 0 14 DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 6 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X RSUP -------- ITEM21 0.55 (0.07) 7.94 ITEM22 0.68 (0.07) 9.72 ITEM27 0.48 (0.07) 6.86 ITEM29 0.57 (0.07) 7.76 ITEM50 0.32 (0.08) 4.26 ITEM51 0.53 (0.07) 7.15 PHI RSUP -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM21 ITEM22 ITEM27 ITEM29 ITEM50 ITEM51 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM21 0.69 (0.08)
9.23 ITEM22 - - 0.54 (0.07) 7.26 ITEM27 - - - - 0.77 (0.08) 9.86 ITEM29 - - - - - - 0.67 (0.08) 8.42 ITEM50 - - - - - - -0.25 0.90 (0.05) (0.08) -4.63 10.60 ITEM51 - - - - - - 0.18 - - 0.72 (0.06) (0.08) 2.89 9.06 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM21 ITEM22 ITEM27 ITEM29 ITEM50 ITEM51 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.31 0.46 0.23 0.33 0.10 0.28 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 7 Minimum Fit Function Chi-Square = 8.78 (P = 0.27) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 9.00 (P = 0.25) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 2.00 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 13.96) Minimum Fit Function Value = 0.035 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0079 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.055) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.034 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.089) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.62 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.15 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.14 ; 0.19) ECVI for Saturated Model = 0.17 ECVI for Independence Model = 1.36 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 331.12 Independence AIC = 343.12 Model AIC = 37.00 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 370.32 Model CAIC = 100.46 Saturated CAIC = 137.20 Normed Fit Index (NFI) = 0.97
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.45 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.94 Critical N (CN) = 531.21 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.034 Standardized RMR = 0.034 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.33 DA NI=6 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM21 ITEM22 ITEM27 ITEM29 ITEM50 ITEM51 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM21 - - ITEM22 0.70 - - ITEM27 0.84 0.01 - - ITEM29 2.18 0.05 3.52 - - ITEM50 1.39 0.02 1.93 - - - - ITEM51 0.67 0.25 0.19 - - 0.06 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM21 ITEM22 ITEM27 ITEM29 ITEM50 ITEM51 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM21 - - ITEM22 0.06 - - ITEM27 -0.05 0.01 - - ITEM29 -0.08 -0.01 0.10 - - ITEM50 0.07 -0.01 -0.08 - - - - ITEM51 0.04 -0.03 -0.02 - - 0.01 - - Maximum Modification Index is 3.52 for Element ( 4, 3) of THETA-DELTA DA NI=6 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X RSUP -------- ITEM21 0.55 ITEM22 0.68 ITEM27 0.48 ITEM29 0.57 ITEM50 0.32
ITEM51 0.53 PHI RSUP -------- 1.00 Time used: 0.016 Seconds
DATE: 5/ 6/2014 TIME: 20:42 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new commit\COMMIT.ls8: DA NI=6 NO=253 MA=KM LA ITEM24 ITEM30 ITEM31 ITEM53 ITEM54 ITEM55 KM SY FI=COMMIT.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK COMMIT FR LX 1 LX6 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 FR TD 5 4 TD 3 1 TD 6 5 PD OU TV SS MI DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 6 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 6 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253
DA NI=6 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM24 ITEM30 ITEM31 ITEM53 ITEM54 ITEM55 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM24 1.00 ITEM30 0.58 1.00 ITEM31 0.30 0.45 1.00 ITEM53 0.35 0.28 0.19 1.00 ITEM54 0.65 0.56 0.47 0.59 1.00 ITEM55 -0.02 0.03 0.10 0.11 -0.08 1.00 DA NI=6 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X COMMIT -------- ITEM24 1 ITEM30 2 ITEM31 3 ITEM53 4 ITEM54 5 ITEM55 6 THETA-DELTA ITEM24 ITEM30 ITEM31 ITEM53 ITEM54 ITEM55 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM24 7 ITEM30 0 8 ITEM31 9 0 10 ITEM53 0 0 0 11 ITEM54 0 0 0 12 13 ITEM55 0 0 0 0 14 15 DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 7 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X COMMIT -------- ITEM24 0.82 (0.06) 13.82 ITEM30 0.72 (0.06) 12.30 ITEM31 0.63 (0.07)
9.63 ITEM53 0.39 (0.07) 5.94 ITEM54 0.78 (0.06) 13.40 ITEM55 0.05 (0.07) 0.71 PHI COMMIT -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM24 ITEM30 ITEM31 ITEM53 ITEM54 ITEM55 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM24 0.33 (0.06) 5.87 ITEM30 - - 0.49 (0.05) 9.22 ITEM31 -0.22 - - 0.60 (0.05) (0.07) -4.84 8.86 ITEM53 - - - - - - 0.85 (0.08) 10.87 ITEM54 - - - - - - 0.30 0.41 (0.05) (0.05) 6.18 7.97 ITEM55 - - - - - - - - -0.15 1.00 (0.04) (0.09) -3.92 11.22 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM24 ITEM30 ITEM31 ITEM53 ITEM54 ITEM55 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.67 0.51 0.40 0.15 0.60 0.00 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 6 Minimum Fit Function Chi-Square = 8.23 (P = 0.22) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 7.63 (P = 0.27)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 1.63 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 12.98) Minimum Fit Function Value = 0.033 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.0065 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.052) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.033 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.093) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.61 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.15 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.14 ; 0.19) ECVI for Saturated Model = 0.17 ECVI for Independence Model = 2.25 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 553.89 Independence AIC = 565.89 Model AIC = 37.63 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 593.09 Model CAIC = 105.63 Saturated CAIC = 137.20 Normed Fit Index (NFI) = 0.99 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.39 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.00 Relative Fit Index (RFI) = 0.96 Critical N (CN) = 515.76 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.034 Standardized RMR = 0.034 Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.97 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.28 DA NI=6 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM24 ITEM30 ITEM31 ITEM53 ITEM54 ITEM55 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM24 - - ITEM30 0.00 - - ITEM31 - - 0.02 - - ITEM53 0.74 0.00 1.34 - - ITEM54 0.16 0.00 0.20 - - - - ITEM55 2.89 0.00 1.63 2.84 - - - - Expected Change for THETA-DELTA
ITEM24 ITEM30 ITEM31 ITEM53 ITEM54 ITEM55 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM24 - - ITEM30 0.00 - - ITEM31 - - 0.01 - - ITEM53 0.04 0.00 -0.06 - - ITEM54 -0.02 0.00 0.02 - - - - ITEM55 -0.10 0.00 0.07 0.10 - - - - Maximum Modification Index is 2.89 for Element ( 6, 1) of THETA-DELTA DA NI=6 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X COMMIT -------- ITEM24 0.82 ITEM30 0.72 ITEM31 0.63 ITEM53 0.39 ITEM54 0.78 ITEM55 0.05 PHI COMMIT -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
DATE: 5/ 6/2014 TIME: 20:34 L I S R E L 8.70 BY Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc. 7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A. Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention. Website: www.ssicentral.com The following lines were read from file C:\Users\lukman\Documents\skripsi\ujivaliditas spss n lisrel\baru 253\new religiusitas\new oreli\ORELI.ls8: DA NI=6 NO=253 MA=KM
LA ITEM23 ITEM25 ITEM26 ITEM28 ITEM52 ITEM58 KM SY FI=ORELI.COR MO NX=6 NK=1 PH=ST LX=FR TD=SY,FI LK ORELI FR LX 1 LX6 FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 FR TD 4 1 TD 3 2 PD OU TV SS MI DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Input Variables 6 Number of Y - Variables 0 Number of X - Variables 6 Number of ETA - Variables 0 Number of KSI - Variables 1 Number of Observations 253 DA NI=6 NO=253 MA=KM Correlation Matrix ITEM23 ITEM25 ITEM26 ITEM28 ITEM52 ITEM58 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM23 1.00 ITEM25 0.33 1.00 ITEM26 0.13 0.32 1.00 ITEM28 0.53 0.41 0.07 1.00 ITEM52 0.14 0.51 0.15 0.30 1.00 ITEM58 0.30 0.46 0.09 0.32 0.40 1.00 DA NI=6 NO=253 MA=KM Parameter Specifications LAMBDA-X ORELI -------- ITEM23 1 ITEM25 2 ITEM26 3 ITEM28 4 ITEM52 5 ITEM58 6 THETA-DELTA ITEM23 ITEM25 ITEM26 ITEM28 ITEM52 ITEM58 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM23 7
ITEM25 0 8 ITEM26 0 9 10 ITEM28 11 0 0 12 ITEM52 0 0 0 0 13 ITEM58 0 0 0 0 0 14 DA NI=6 NO=253 MA=KM Number of Iterations = 20 LISREL Estimates (Maximum Likelihood) LAMBDA-X ORELI -------- ITEM23 0.38 (0.07) 5.51 ITEM25 0.79 (0.07) 12.07 ITEM26 0.19 (0.08) 2.42 ITEM28 0.51 (0.07) 7.57 ITEM52 0.63 (0.07) 9.61 ITEM58 0.61 (0.07) 9.17 PHI ORELI -------- 1.00 THETA-DELTA ITEM23 ITEM25 ITEM26 ITEM28 ITEM52 ITEM58 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM23 0.85 (0.08) 10.59 ITEM25 - - 0.37 (0.07) 5.16 ITEM26 - - 0.17 0.96 (0.06) (0.09) 3.00 10.97
ITEM28 0.33 - - - - 0.74 (0.06) (0.07) 5.48 9.95 ITEM52 - - - - - - - - 0.60 (0.07) 8.68 ITEM58 - - - - - - - - - - 0.63 (0.07) 9.06 Squared Multiple Correlations for X - Variables ITEM23 ITEM25 ITEM26 ITEM28 ITEM52 ITEM58 -------- -------- -------- -------- -------- -------- 0.15 0.63 0.04 0.26 0.40 0.37 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 7 Minimum Fit Function Chi-Square = 12.08 (P = 0.098) Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 11.14 (P = 0.13) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 4.14 90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 17.39) Minimum Fit Function Value = 0.048 Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.016 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.069) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.048 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.099) P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.46 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.16 90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.14 ; 0.21) ECVI for Saturated Model = 0.17 ECVI for Independence Model = 1.70 Chi-Square for Independence Model with 15 Degrees of Freedom = 417.16 Independence AIC = 429.16 Model AIC = 39.14 Saturated AIC = 42.00 Independence CAIC = 456.37 Model CAIC = 102.61 Saturated CAIC = 137.20 Normed Fit Index (NFI) = 0.97 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.97 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.45 Comparative Fit Index (CFI) = 0.99 Incremental Fit Index (IFI) = 0.99 Relative Fit Index (RFI) = 0.94 Critical N (CN) = 386.27 Root Mean Square Residual (RMR) = 0.033 Standardized RMR = 0.033
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.33 DA NI=6 NO=253 MA=KM Modification Indices and Expected Change No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X No Non-Zero Modification Indices for PHI Modification Indices for THETA-DELTA ITEM23 ITEM25 ITEM26 ITEM28 ITEM52 ITEM58 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM23 - - ITEM25 0.41 - - ITEM26 1.24 - - - - ITEM28 - - 0.03 1.13 - - ITEM52 7.01 0.19 0.62 0.40 - - ITEM58 2.64 1.66 0.33 0.31 0.66 - - Expected Change for THETA-DELTA ITEM23 ITEM25 ITEM26 ITEM28 ITEM52 ITEM58 -------- -------- -------- -------- -------- -------- ITEM23 - - ITEM25 0.03 - - ITEM26 0.06 - - - - ITEM28 - - 0.01 -0.05 - - ITEM52 -0.12 0.04 0.05 0.03 - - ITEM58 0.08 -0.10 -0.03 -0.03 0.05 - - Maximum Modification Index is 7.01 for Element ( 5, 1) of THETA-DELTA DA NI=6 NO=253 MA=KM Standardized Solution LAMBDA-X ORELI -------- ITEM23 0.38 ITEM25 0.79 ITEM26 0.19 ITEM28 0.51 ITEM52 0.63 ITEM58 0.61 PHI ORELI -------- 1.00 Time used: 0.031 Seconds
Tabel 3.6 Matriks korelasi item agresivitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 1
2 1
3 1
4 1
5 X 1
6 X X 1
7 X 1
8 X 1
9 1
10 X X X 1
11 X X 1
12 X X X X X 1
13 X X X X X 1
14 X X X X X 1
15 X X X X X X 1
16 X X X X X 1
17 X X X X 1
18 X 1
19 X X X X X X 1
20 1
21 X X X X X 1
22 X X X X X X X 1
23 X X X X X X 1
24 X X X X 1
Tabel 3.8
Matriks korelasi dari item neuroticism
15 16 17 18 19 36 37 38 49 50
15 1
16 1
17 X 1
18 1
19 X X 1
36 1
37 X 1
38 X X X 1
49 X X 1
50 X X X 1
Tabel 3.10
Matriks korelasi dari item extraversion
2 3 4 25 26 27 44 45 46
2 1
3 1
4 1
25 1
26 X 1
27 1
44 1
45 X X 1
46 X X 1
Tabel 3.12
Matriks korelasi dari item openness to experience
20 21 22 23 24 39 40 41 42 43
20 1
21 X 1
22 1
23 X 1
24 1
39 1
40 X X X 1
41 X X 1
42 X X X 1
43 1
Tabel 3.14
Matriks korelasi dari item agreeableness
5 6 7 8 9 28 29 30 31 47
5 1
6 X 1
7 X 1
8 1
9 X X 1
28 1
29 1
30 1
31 X X 1
47 X 1
Tabel 3.16
Matriks korelasi dari item conscientiousness
10 11 12 13 14 32 33 34 35 48
10 1
11 X 1
12 X 1
13 X 1
14 X 1
32 1
33 X X 1
34 X 1
35 X X X X 1
48 X X 1
Tabel 3.18
Matriks korelasi dari item daily spiritual experience
1 2 32 33 34 56
1 1
2 1
32 1
33 1
34 X 1
56 X X 1
Tabel 3.20
Matriks korelasi dari item meaning
3 4 5 35 36 37
3 1
4 1
5 X 1
35 1
36 X 1
37 X 1
Tabel 3.22
Matriks korelasi dari item values
6 7 8 38 39 57
6 1
7 X 1
8 1
38 X 1
39 1
57 X 1
Tabel 3.24
Matriks korelasi dari item beliefs
9 10 11 40 42
9 1
10 1
11 1
40 X 1
42 X X 1
Tabel 3.26
Matriks korelasi dari item forgiveness
12 13 14 41 43
12 1
13 X 1
14 1
41 1
43 1
Tabel 3.28
Matriks korelasi dari item private religious practices
15 16 18 44 45 49
15 1
16 1
18 1
44 1
45 X 1
49 X 1
Tabel 3.30
Matriks korelasi dari item religious/spiritual coping
17 19 20 46 47 48
17 1
19 1
20 1
46 X 1
47 X 1
48 1
Tabel 3.32
Matriks korelasi dari item religious support
Tabel 3.34
Matriks korelasi dari item commitment
24 30 31 53 54 55
24 1
30 1
31 X 1
53 1
54 X 1
55 X 1
21 22 27 29 50 51
21 1
22 1
27 1
29 1
50 X 1
51 X 1
Tabel 3.36
Matriks korelasi dari item organizational religiousness
23 25 26 28 52 58
23 1
25 1
26 X 1
28 X 1
52 1
58 1