pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laut menyimpan berbagai macam keanekaragaman hayati. Layaknya kehidupan di darat, kehidupan di laut pun bisa terancam akan polusi maupun kerusakan. Polusi kehidupan di laut bisa berasal dari sampah daratan maupun laut . Disamping itu, semakin berkembangnya jaman, maka semakin beragam pula kebutuhan manusia. Salah satunya adalah kebutuhan akan minyak dan gas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tentunya kegiatan pengeboran minyak semakin berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya pembangunan lepas pantai di lautan. Bangunan lepas pantai ini merupakan struktur atau bangunan yang di bangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi bahan tambang seperti minyak. Pengilangan ini menghasilkan minyak yang cukup banyak. Namun demikian, tidak sedikit pula dampak negatif yang ditimbulkan pada pengilangan lepas pantai ini, baik terhadap lingkungan kerjanya atau pada lingkungan sekitarnya yaitu lautan . 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut : 1

Upload: arvinadindaapuspaningtyas

Post on 07-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lingkungan laut

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laut menyimpan berbagai macam keanekaragaman hayati.

Layaknya kehidupan di darat, kehidupan di laut pun bisa terancam akan

polusi maupun kerusakan. Polusi kehidupan di laut bisa berasal dari

sampah daratan maupun laut.

Disamping itu, semakin berkembangnya jaman, maka semakin

beragam pula kebutuhan manusia. Salah satunya adalah kebutuhan akan

minyak dan gas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tentunya kegiatan

pengeboran minyak semakin berkembang pesat. Hal ini dibuktikan

dengan semakin banyaknya pembangunan lepas pantai di lautan.

Bangunan lepas pantai ini merupakan struktur atau bangunan yang

di bangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi bahan

tambang seperti minyak. Pengilangan ini menghasilkan minyak yang

cukup banyak. Namun demikian, tidak sedikit pula dampak negatif yang

ditimbulkan pada pengilangan lepas pantai ini, baik terhadap lingkungan

kerjanya atau pada lingkungan sekitarnya yaitu lautan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan

beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh bangunan lepas pantai dan tepi pantai

terhadap kondisi lautan?

2. Apa saja jenis dan penyebab pencemaran di laut yang disebabkan

kegiatan bangunan lepas pantai dan tepi pantai?

3. Bagaimana pengaruh pencemaran minyak akibat kegiatan

pengeboran terhadap kondisi laut ?

1.3 Tujuan

1

Page 2: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang akan dicapai

dalam karya tulis ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh bangunan lepas pantai dan tepi

pantai terhadap kondisi lautan.

2. Mengetahui apa saja jenis dan penyebab pencemaran di laut

akibat kegiatan bangunan lepas pantai dan tepi pantai.

3. Mengetahui bagaimana pengaruh pencemaran minyak akibat

kegiatan pengeboran terhadap kondisi laut.

1.4 Landasan Teori

Bangunan lepas pantai adalah bangunan yang berfungsi untuk eksplorasi

dan eksploitasi minyak dan gas bumi di lepas pantai. Bangunan lepas

pantai terdiri dari :

1. Jacket Leg Platform

2. Jack Up Platform

3. Semi Submersible Platform

4. Mooring Bouy

5. Barges

6. Ships

7. Pipelines

8. Floating Production and Offloading (FPSO)

Sedangkan bangunan tepi pantai adalah bangunan di tepi pantai yang

berfungsi untuk menunjang segala kegiatan pengeksplorasian,

pengangkutan, maupun . Bangunan tepi pantai dapat berupa :

1. Pelabuhan

2. Dermaga

3. Pelindung pantai

4. Pemecah gelombang (breakwater)

2

Page 3: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

Bab II

Pembahasan

Semakin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin

meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan-

bahan yang bersifat racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit

dikontrol secara tepat.

Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang memerlukan

penanganan dengan cepat dan tepat. Banyak kecelakaan di lautan yang

menyebabkan tercecernya bahan-bahan yang bersifat racun dalam jumlah

yang sangat besar.

Di laut, pencemaran oleh bangunan lepas pantai ini disebabkan

oleh kegiatan pengeboran, pengilangan, dan perembesan minyak yang

dilakukan di bangunan itu juga. Pencemaran yang lebih besar lagi dapat

terjadi ketika kecelakaan kapal tanker yang menyebabkan minyak

tercecer. Maka inilah polutan-polutan yang menghilangkan keseimbangan

ekosistem.

Tak hanya itu, konsentrasi hidrokarbon yang tinggi memicu

perubahan derajat keasaman yang mengakibatkan terganggunya biota-

biota laut. Terumbu karang sebagai tempat berkembangbiak ikan pun

punah secara perlahan dan hal ini menyebabkan ikan punah juga. Selain

itu, nelayan pun merugi karena kehilangan sumber penghasilannya.

Ternyata tidak cukup pada ekosistem laut saja, ekosistem pantai

pun ikut tergerus zat toxic juga. Akar-akar pohon bakau yang menjadi

habitat bagi udang dan hewan kecil lainnya akan terkontaminasi,

akibatnya ekosistem pantai juga mengalami ketidakseimbangan. Secara

tidak langsung permasalahan ini berakhir pada satu titik temu, yaitu global

warming.

2.1 Pengaruh bangunan lepas pantai dan tepi pantai terhadap kondisi

lautan

3

Page 4: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

2.2. Jenis dan penyebab pencemaran di laut yang disebabkan

kegiatan bangunan lepas pantai dan tepi pantai

Pada mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan,

maka semua hasil buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal

dari aktifitas manusia di daratan seluruhnya dapat di tampung oleh lautan

tanpa membuat suatu akibat yang membahayakan.

Bahan pencemar yang masuk ke dalam lautan akan diencerkan

dan kekuatan mencemarnya secara perlahan-lahan akan diperlemah

sehingga membuat mereka menjadi tidak berbahaya.

Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin

meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan-

bahan yang bersifat racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit

untuk dapat dikontrol secara tepat.

Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar

harus ditangani secara sungguh-sungguh. Banyak kecelakaan dilautan

yang menyebabkan tercecernya bahan-bahan yang bersifat racun dalam

jumlah yang sangat besar.

Beberapa masalah pencemaran dilaut yaitu :

1. Pencemaran minyak

2. Pencemaran logam berat

3. Sampah

4. Pestisida

5. Limbah industri dan domestik

Pengaruh kerusakan pantai akibat pencemaran umumnya dapat

ditanggulangi secara cepat. Tetapi lain halnya apabila hal tersebut terjadi

dilautan bebas. Hal yang memprihatinkan adalah karena bahan-bahan

pencemar tersebut secara pelan tetapi pasti akan tertumpuk di laut.

4

Page 5: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

Dalam keadaan ekstrim, mereka akan meracuni fitoplankton

(sebagai produser utama didalam sistem rantai makanan yang terjadi di

laut bebas). Hancurnya organisme ini akan membuat laut menjadi

semakin tidak subur.

1. Pencemaran Minyak

Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga

kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan

hamper tidak bisa dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah

dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran miyak

dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan

laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.

Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan

dan tumbuh-tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang

mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang

diatas permukaan air.Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk

membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum

minyak dan mencemari diri sendiri.

Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak.

Mikroorganisme yang terkena pencemaran aka segera menghancurkan

ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang terkena

ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1

atau 2 tahun.

2. Pencemaran Logam Berat

Logam-logam berat yang masuk kedalam tubuh hewan umumnya

tidak dikeluarkan lagi dari tubuh mereka. Karena itu logam-logam

cenderung untuk menumpuk di dalam tubuhnya. Sebagi akibatnya logam-

logam tersebut akan terus berada di sepanjang rantai makan. Hal ini

disebabkan oleh karena predator pada satu trofik level makan mangsa

mereka dari trofik yang lebih rendah yang telah tercemar (ikan dimakan

oleh manusia).

5

Page 6: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

Disini terlihat bahwa kandungan konsentrasi logam berat terdapat

lebih tinggi pada tubuh hewan yang letaknya lebih tinggi didalam tropik

level. Jadi predator tingkat tinggi (dengan umur lebih panjang) lebih

banyak menumpuk logam berat.

Contoh pencemaran logam berat :

a. “Minamata Disease” (di Jepang) yang disebabkan oleh Hg

(merkuri).

b. “Itai-itai Disease” yang disebabkan oleh logam Cd

Pengaruh Logam Berat Terhadap Ekosistem Laut

Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun

laut akan mengalami proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi dan

absorpsi oleh organisme-organisme perairan. Prosi (1979) menyatakan

bahwa pemindahan logam berat kedalam organisme dapat dipengaruhi

pula oleh kebiasaan organisme dalam cara memakan makanannya

(feeding habit), yaitu sebagai berikut:

a. Phytophagus (misal : Gastropoda, Crustacea)

b. Filter feeding (misal : Zooplankton, barnacle, dan bivalva)

c. Sediment feeding (misal: Polychaeta dan oligochaeta)

d. Detritus feeding (misal : gastropoda, isopoda, dan amphipoda)

e. Carnivorous (misal : Zooplakton, Polychaeta, gastropoda,

Crustacea, larva serangga air tawar dan ikan)

"Minamata Disease“ (oleh Hg)  menyebabkan kelemahan otot,

kehilangan penglihatan, ketidakseimbangan fungsi otot dan kelumpuhan.

Selain itu juga meracuni janin dan merusak sistem syaraf pusat. "Itai-itai

Disease" menyebabkan nyeri atau ngilu pada tulang, mempengaruhi

kehamilan, lactasi, ketidakseimbangan internal sekresi, penuaan,

kekurangan kalsium.

6

Page 7: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

3. Sampah

Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut

melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini

kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi.

Tetapi umumnya mereka kaya akan bahanbahan organik, sehingga akan

memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang

tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi

pertumbuhan mikroorganisme. Aktifitas pernafasan dari organisme ini

membuat makin menipisnya kandungan oksigen khususnya pada daerah

estuarin.

Hal tersebut akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-

tumbuhan dan hewan yang hidup disitu. Pada keadaan yang paling

ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara

drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan

oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu hanya dari

golongan cacing saja.

Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah

hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkannya tidak

merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.

4. Pestisida

Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu

grup bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup

ini. Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul

yang sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat

bertahan di alam sampai beberapa tahun sejak mereka mulai

dipergunakan.

Hal itu sangat berbahaya karena dengan digunakannya golongan

ini secara terus menerus akan membuat mereka menumpuk di lingkungan

dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan

berbahaya bagi organism hidup didaerah tersebut. Hewan biasanya

menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka. Beberapa organisme

7

Page 8: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia didalam

jaringan tubuhnya.

Daya Larut dan Daya Urai Pestisida

Dalam penggunaan Pestisida, tidak semua bahan kimia yang

digunakan mencapai organisme sasaran, sehingga sisanya akan hilang ke

lingkungan, terbawa aliran air ke sungai-sungai dan akhirnya ke laut.

Dalam tubuh ikan daya serap setiap organ terhadap pestisida tidak sama.

Demikian pula daya larut setiap pestisida dalam setiap organ juga tidak

sama. Lemak, gonad, gelembung renang (gall blader), hati, pyloric, ceca,

kulit, otak, dan ginjal cenderung mempunyai daya serap pestisida lebih

tinggi dibandingkan organ-organ tubuh lainnya. Dalam hal ini jenis

pestisidanya adalah DDT. Untuk dieldrinkonsentrasinya cenderung naik di

organ otak, gonad, lemak.

Adapun konsentrasi lindane disetiap organ cenderung menurun

terus dengan waktu. Hal ini menunjukkan bahwa daya urai setiap

pestisida berbeda dan lindane mempunyai daya tahan yang relatif lemah.

Pengaruh Pestisida Terhadap Kehidupan Organisme Air

Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan

dapat mempengaruhi system syaraf pusat. Bahan aktifnya selain bisa

membunuh organism perairan (ikan) juga dapat merubah tingkah laku ikan

dan menghambat perkembangan telur moluska dan juga ikan. Daya racun

berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran terhadap

racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan

bertulang sejati).

5. Limbah Domestik dan Industri

Limbah adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat urban,

termasuk di dalamnya limbah kota (municipal) dan aktivitas industri, yang

masuk ke sistem saluran pembuangan kota. Pada umumnya limbah

domestic mengandung sampah padat (berupa tinja, dan cair yang berasal

8

Page 9: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

dari rumah tangga). Menurut GESAMP (1976) limbah domestik

mempunyai 5 sifat utama yaitu :

a. Mengandung bakteri, parasit dan kemungkinan virus, dalam jumlah

banyak, yang sering terkontaminasi dalam kerang-kerangan

dipesisir laut.

b. Mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi, sehingga

BOD (Biological Oxygen Demand) biasanya tinggi

c. Padatan (organik dan anorganik) yang mengendap di dasar

perairan. Komponen organik akan terurai secara biologis, sebagai

akibatnya kandungan oksigen berkurang

d. Kandungan unsur hara, terutama komponen fosfor dan nitrogen

tinggi sehingga sering menyebabkan terjadinya eutrofikasi.

e. Mengandung bahan-bahan terapung, berupa bahan-bahan organik

dan anorganik dipermukaan air atau berada dalam bentuk

suspensi. Kondisi ini sering mengurangi kenyamanan dan

menghambat laju fotosintesis,  serta mempengaruhi proses

pemurnian alam (self purification).

Berdasarkan sifat fisik, kimia air limbah, tingkah lakunya diperairan

dan pengaruhnya terhadap organisme, jenis limbah industri dibagi 5 :

a. 1.Bahan-bahan organik terlarut: bahan beracun,tahan urai dan

biodegradabel

b. 2.Bahan -bahan anorganik : unsur-unsur hara

c. 3.Bahanorganik tidak larut: minyak

d. 4.Bahan-bahan anorganik yang tidak larut: logam berat.

e. 5.Bahan-bahan radioaktif.

Berdasarkan sifat-sifat sumber bahan pencemar yang ada

diperairan,dikategorikan berasal dari perairan pesisir atau laut. Dalam

banyak hal, limbah industri tersebut walaupun sudah diproses di IPAL

(Instalansi Pengolahan Limbah) kualitasnya masih jelek (nilainya masih

diatas baku limbah cair yang telah ditetapkan).

9

Page 10: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

Dalam beberapa kasus menunjukkan bahwa limbah industri tidak

atau sulit larut dalam air. Beberapa diantaranya secara langsung meracuni

kehidupan perairan seperti Cyanida, phenol, dll atau bias secara tak

langusng misalnya melalui turunnya oksigen untuk perombakan bahan-

bahan organik.

2.3. Pengaruh pencemaran minyak akibat kegiatan pengeboran

terhadap kondisi laut

Menurut Mitchell (1970), pengaruh kontaminasi minyak terhadap

komunitas organisme bervariasi dari kecil sekali sampai menyebabkan

kemusnahan (catastrophic). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

(Straughan 1972) :

a. Tipe / jenis dan dosis minyak mengandung banyak komponen kimia

yang berbeda, yang daya larut dan daya racunnya juga

berbeda. Komponen aromatik cenderung lebih mudah larut dan

menyebar dibanding yang lainnya.

b. Metoda pencucian minyak seringkali bahan pencuci yang

digunakan untuk mencuci (dispersant) juga beracun, sehingga daya

racun minyak menjadi bertambah.

c. Kondisi oseanografis arus, ombak, suhu, formasi pantai, ikut

menentukan pencampuran, pengenceran dan distribusi minyak.

d. Kondisi meteorologis angin mempengaruhi pergerakan dan

pencampuran minyak dalam air laut, sehingga daya racun minyak

menjadi berkurang. Selain itu meningkatkan pencampuran minyak

dengan sedimen yang ada di pantai.

e. Kondisi biota respons organisme dalam suatu komunitas terhadap

minyak berbeda-beda, tergantung oleh banyak faktor:

i. Morfologi tubuh

ii. Jenis biota

iii. Reproduksi

iv. Tingkah laku atau cara makan

10

Page 11: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

v. Stadia, sangat menentukan daya racun minyak terhadap

organisme tersebut. Stadia larva dan masa pertumbuhan /

pergantian kulit merupakan stadia/ masa yang lebih peka

terhadap bahan pencemar. Stadia larva 10 – 100 x lebih peka

dibandingkan stadia dewasa

f. Adanya cemaran minyak sebelumnya

g. Adanya bahan pencemar lain

Dampak terhadap terumbu karang.

Beberapa kejadian tumpahan telah terjadi di terumbu karang dan

dekat garis-garis pantai yang berbatasan dengan komunitas karang.

Tumpahan -tumpahan ini telah menyebabkan terjadinya kematian ikan

dan vertebrata dalam jumlah besar (termasuk udang, kepiting, binatang

laut, tiram) pada daerah pasang surut. Spesies ganggang alam serta

rumput-rumput laut juga menjadi rusak.

Secara umum, karang-karang pada daerah pasang surut

kelihatannya dapat menyelamatkan diri dari kejadian ini. Karang-karang

tersebut menghasilkan lender dalam jumlah besar bila terkena minyak,dan

hal ini melindungi mereka dari kerusakan yang lebih serius. Terkenanya.

karang pada minyak yang terapung menimbulkan reaksi yang bervariasi,

dan hal ini memberi pengaruh pada dampak pencemaran berjangka

panjang.

Bioakumulasi dan pengotoran

Organisme yang luput dari dampak awal akan menyerap elemen

minyak bumi, baik dari air sekitarnya ataupun sedimen serta makanan

yang terkontaminasi dan menyimpannya di dalam usunya. Konsentrasi

yang terakumulasi dapat menjadi cukup tinggi untuk menyebabkan

kelakuan (misalnya kemampuan untuk menghindar predator atau

mangsa), pertumbuhan atau reproduksi dan dapat menyebabkan

timbulnya penyakit atau kematian yang lebih dini. Ikan, udang, dan

11

Page 12: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

kerang-kerangan yang tercemar oleh minyak berkonsentrasi tinggi atau

sedang.

12

Page 13: Pengaruh bangunan lepas pantai terhadap lingkungan laut

Bab III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas mengenai pengaruh kegiatan

bangunan lepas pantai maupun tepi pantai terhadap kondisi lingkungan

laut dapat disimpulkan bahwa :

Proses kegiatan bangunan lepas pantai dan tepi pantai

menghasilkan limbah yang dapat menggangu ekosistem laut.

Kehidupan ekosistem laut yang terganggu dapat menimbulkan

dampak yang sangat besar seperti kepunahan dan turun nya

kualitas hasi laut.

Meskipun begitu proses kegiatan bangunan laut dan tepi laut ada

yang membawa dampak baik seperti breakwater dan jeti

(Pelindung pantai).

Tidak hanya proses kegiatan nya yang dapat menimbulkan

pencemaran , hal lain seperti kebocoran minyak juga dapat

menggangu kehidupan biota yang berada daerah tumpahan

minyak.

3.2 Saran

Perlu diadakan kembali penunjauan kembali mengenai kadar polusi

yang dihasilkan dari proses kegiatan bangunan lepas pantai dan

tepi pantai terhadap lingkungan sekitar.

Perlu dilakukan peninjauan mengenai solusi-solusi yang perlu di

ambil bila terjadi pencemaran laut

Perlu dilakukan peninjauan kembali akibat bencana alam maupun

human error yang dapat berakibat dari kebocoran minyak maupun

kerusakan yang dapat menggangu ekosistem yang berada di

sekitar bangunan tersebut.

13