pengaruh bahan base zink oksida eugenol

Upload: coklatstrawberry

Post on 15-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    1/9

    Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol (ZOE) dan Glass Ionomer(GI) terhadap

    Kekerasan Mikro Beragam Bahan Restoratif Komposit dan GI

    Abstrak: Tujuan: Memeriksa kembali konsep yang sangat dikenal dengan baik mengenai

    baseZink-Oksida-Eugenol (ZOE) memiliki efek terhadap kekerasan mikro bahan restorasi

    komposit, dengan banyaknya kemajuan dalam bahan komposit dan publikasi terbaru.

    Metode: Sebanyak lima bahan restorasi komposit modern digunakan dalam penelitian ini,

    termasuk hybrid (Xtra-fill dan Z250), micro-fill hybrid (G-aenial dan Gradia-direct) dan

    bahan restorasi bebas metakrilat (Silorane- oxirane). Dua bahan baseyang digunakan, yaitu

    IRM (ZOE-base) dan Fuji-IX (GI-base). Sampel dibuat dengan menggunakan cetakan yang

    telah didesain, di mana disckomposit dipolimerisasi pada bagian atas dan berdekatan dengan

    bahan base. Uji kekerasan mikro dilakukan menggunakan uji kekerasan mikro DMH-2

    dengan metode Knoop.

    Hasil:Analisis statistik menunjukkan kekerasan mikro tiga bahan komposit yang lebih secara

    signifikan ketika menggunakan IRM sebagai base jika dibandingkan dengan kelompokkontrol (G-aenial, Gradia direct, dan Filtek silorane), dan tidak ada perbedaan di antara dua

    bahan tersebut (Filtek universal Z250 dan Voco Xtra-fil). Base Fuji-IX menunjukkan efek

    positif yang signifikan terhadap kekerasan mikro empat bahan komposit, dan efek negatif

    terhadap satu bahan (Voco Xtra-fill). Jika dibandingkan dengan bahan restorasi yang diuji

    lainnya, baik Voco Xtra-fill dan Fuji-IX menunjukkan hasil kekerasan mikro yang lebih

    tinggi (P< 0.05).

    Signifikansi:Sehubungan dengan kekerasan mikro, baik baseZOE dan GI dapat digunakan

    sebagai basedi bawah restorasi komposit dengan aman. Hasil penelitian ini, bersama-sama

    dengan hasil yang telah dipublikasikan baru-baru ini menunjukkan bahwa konsep tidak

    menggunakan baseZOE dan GI di bawah komposit harus dipertimbangkan kembali. Fuji IX

    menunjukkan hasil kekerasan mikro yang serupa dengan bahan komposit terbaik, sehinggadapat digunakan sebagai bahan restoratif.

    Kata kunci: Zink oksida eugenol, glass ionomer, komposit, kekerasan mikro, metode

    Knoop, Fuji-IX, IRM

    PENDAHULUAN

    Salah satu pernyataan yang paling dapat diterima dan tidak terbantahkan mengenai

    restorasi kedokteran gigi, yaitu bahwa basekavitas yang mengandung Zink-Oksida-Eugenol

    (ZOE) memiliki efek yang negatif terhadap polimerisasi komposit konvensional,

    menyebabkan restorasi menjadi lebih lemah. Pernyataan ini, atau serupa dengan hal tersebut,

    dapat ditemukan pada beberapa bab yang telah dipublikasikan, mengenai prosedur restoratif

    di bidang kedokteran gigi. Masalah utama mengenai pernyataan ini dalam kedokteran gigi

    manual, yaitu bahwa bab-bab tersebut dipindahkan dari satu edisi ke edisi berikutnya tanpa

    ada referensi tambahan. Penelitian tersebut kemungkinan berdasar dari penelitian yang

    dilakukan oleh Lingar dkk pada tahun 1981, dan Marshall dkk pada tahun 1982. Pada

    penelitian Lingard dkk, bahan komposit yang diteliti, yaitu Adaptic dan Concise (komposit

    yang diaktivasi secara kimiawi, dan bahan base berupa Dycal dan Procal (base yang

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    2/9

    mengandung kalsium hidroksida Ca(OH)2), Cavitec (base ZOE), dan Poly F (bahan

    menyerupai glass ionomer). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Marshall dkk, bahan

    komposit yang diteliti, yaitu Heliosit dengan bonding agent (resin yang diaktivasi cahaya),

    serta Isopast dan Vytol (resin yang diaktivasi secara kimiawi), sedangkan bahan baseyang

    diuji, yaitu Kalzinol (ZOE), Reolit (Ca(OH)2), Staline Super EBA (ZOE dimodifikasi semen

    EBA), Chembond (semen polikarboksilat), dan Poly F (bahan menyerupai glass ionomer).

    Simpulan dari kedua artikel tersebut, yaitu bahwa komposit yang diaktivasi secara kimiawi

    dipengaruhi oleh basemengandung ZOE dan baseGI, bonding agentketika diaplikasikan di

    antara komposit yang diaktivasi cahaya dan bahan basedapat meminimalisasi efek tersebut.

    Selama awal tahun 90-an, Hotz dkk serta Lussi dan Hotz meneliti efek bahan base terhadap

    komposit yang diaktivasi secara kimiawi dan diaktivasi cahaya. Hotz dkk serta Lussi dan

    Hotz meneliti efek Nobetec (basemengandung ZOE) terhadap enam bahan komposit yang

    dipolimerisasi secara kimiawi dan dipolimerisasi dengan cahaya. Hasil tersebut menunjukkan

    bahwa 5 dari 6 komposit, ZOE tidak memiliki efek terhadap polimerisasi seperti yang diukur

    melalui kekerasan mikro. Ketika liner yang mengandung kalsium hidroksida (Dycal dan

    Alkaliner) dan baseglass ionomer (Ketac-Bond dan Vitrebond) ditempatkan di bawah

    komposit, terlihat kekerasan mikro yang berkurang pada daerah yang berdekatan dengan

    bahan komposit yang diteliti. Selain itu, pada tahun 2010, He dkk meneliti modulus elastik

    dan kekerasan mikro komposit yang diletakkan di atas base ZOE. He dkk menyimpulkan

    bahwa base ZOE mempengaruhi kekerasan mikro dan modulus elastik komposit dengan

    hanya berjarak 100 mikron dari kedua permukaan bahan, sehingga baseZOE dapat menjadi

    bahan yang sesuai untuk digunakan di bawah komposit modern. Meskipun hasil base

    mengandung ZOE yang terbaru menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat digunakan di

    bawah komposit, persepsi bahwa ZOE mempengaruhi polimerisasi belum pernah berubah,

    sementara hasil base GI yang juga mempengaruhi polimerisasi belum dipublikasikan pada

    kedokteran gigi manual. IRM juga merupakan bahan restorasi sementara yang paling sering

    digunakan dalam endodontik dan praktik umum. Selain itu, beberapa protokol kedokteran

    gigi bahkan menganjurkan penggunaan base GI bersama-sama dengan bahan komposit

    seperti teknik restorasisandwich.

    Dalam bidang kedokteran gigi, komposit baru, diperkenalkan secara berkala, dengan

    peningkatan resistensi terhadap aus, memperbaiki pengerutan bahan, dan polimerisasi yang

    lebih baik. Bahkan bahan matriks dasar telah berubah seiring dengan dikeluarkannya Silorane

    (epoksida sistem-oxirane) oleh 3M/ESP.

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    3/9

    Berdasarkan data terbaru dan peningkatan yang terdapat pada bahan restoraitf

    komposit, tujuan penelitian ini, yaitu: a. Untuk mengevaluasi efek baseyang mengandung

    ZOE terhadap bahan komposit berbeda yang digunakan sekarang ini, b. Untuk mengevaluasi

    efek base GI terhadap bahan komposit yang sama, c. Untuk membandingkan kekerasan

    mikro bahan restoratif GI terhadap komposit, dan terakhir d. Untuk menganalisis efek base

    mengandung ZOE terhadap GI yang digunakan sebagai bahan restoratif.

    BAHAN DAN METODE

    Bahan: Satu bahan restorasi glass ionomer (Fuji IX) dan lima bahan restorasi

    komposit, dua bahan hybrid(Xtra-fill dan Z250), dua bahan micro-fill hybrid(G-aenial dan

    Gradia Direct), dan satu bahan micro-hybrid non-metakrilat (Silorane) digunakan dalam

    penelitian ini (Tabel 1). Dua jenis bahan base yang diuji, yaitu: Reinforced Zink Oksida

    Eugenol (IRM) dan Glass-Ionomer(Fuji IX) (Tabel 2).

    Tabel 1. Bahan restorasi

    Bahan kimia Klasifikasi Bahan restorasi \ Produsen Kode

    Siloxane

    Oxirane

    Komposit micro-hybrid

    non-metakrilat

    Filtek Silorane \

    3M ESPE Co., St. Paul, MN, USA

    Silorane

    UDMA Komposit micro-fill

    hybrid

    G-aenial \

    GC Co. Tokyo, Japan

    G-aenial

    UDMA Komposit micro-fill

    hybrid

    Gradia Direct anterior \

    GC Co. Tokyo, Japan

    Gradia

    Bis-GMA

    UDMA, TEGDMA

    Komposit hybrid Xtra-fill \

    VOCO Co. Cuxhaven, Germany

    Xtra-fill

    UDMA, Bis-EMA

    TEGDMA

    Komposit hybrid Filtek Z250 Universal Restorative \

    3M ESPE Co., St. Paul, MN, USA

    250

    Fluoro Aluminosilicate

    Glass

    Glass-Ionomer GC Fuji-IX \

    GC Co. Tokyo, Japan

    Fuji -IX

    Tabel 2 Bahan base

    Jenis Bahan base\ Produsen Kode

    Reinforced ZOE IRM \ DENTSPLY Milford, DE, USA IRM

    GI Fuji-IXTM

    \ GC Co. Tokyo, Japan Fuji-IX

    Instrumen:Dua cetakan plastik buatan digunakan untuk preparasi sampel komposit

    dan GI. Tiap cetakan terdiri atas 10 kavitas, dengan kedalaman 2 mm dan berdiameter 10

    mm, dengan profil yang terbalik agar sampel mudah dilepas. Seluruh sampel komposit

    dipolimerisasi menggunakan SPETRUM 800 alat light-curinghalogen yang dikeluarkan oleh

    Dentsply. Alat ini dilengkapi dengan output sensordan dapat dikalibrasi dengan pengaturan

    tenaga yang diinginkan. Sistem manipulasi GI standar dan amalgamator digunakan untuk

    mengaktivasi dan memanipulasi kapsul Fuji-IX. Seluruh sifat kekerasan mikro sampel diuji

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    4/9

    menggunakan uji kekerasan mikro DMH-2 (Matsuzawa Seiki Co. Tokyo, Jepang), dengan

    metode uji Knoop.

    Persiapan sampel (Gbr. 1): Kedua slab disemprotkan dengan semprotan silikon

    tidak lengket untuk mencegah bahan melekat dan cairan semprotan yang berlebihan

    dibersihkan sebelum melekat pada cetakan. Cetakan pertama difiksasi pada glass slab

    pencampur; IRM dicampur menurut instruksi pabrik dan dimasukkan ke dalam 5 kavitas pada

    baris bawah. Glass slab kedua ditempatkan di atas sampel yang sudah terisi base, untuk

    mendapatkan permukaan disc baseIRM yang halus. IRM dibiarkan settingselama 15 menit

    untuk memastikansettingsecara menyeluruh, karena pelepasan dinislabyang menutup dapat

    menyebabkan permukaan kasar pada bahan base. Bahan restorasi komposit dimasukkan ke

    dalam 5 kavitas kosong pada baris atas, ditutupi dengan glass slab kedua dan dipolimerisasi

    menurut instruksi pabrik. Selanjutnya, slab yang menutupi dilepaskan kemudian cetakan

    kedua ditempatkan dan difiksasi di atas cetakan pertama, menggunakan pin logam yang telah

    didesain. Bahan komposit yang sama dimasukkan ke dalam 5 kavitas tepat berada di atas

    kavitas yang terisi IRM, dan dipolimerisasi menurut instruksi pabrik. Seluruh proses

    digambarkan pada Gbr. (1). Proses ini diulangi secara terpisah untuk tiap bahan restorasi,

    dan kemudian, menggunakan Glass Ionomer sebagai bahan base. Sampel GI juga

    dimasukkan di atas kavitas berisi IRM dan kekerasannya diuji bagai bahan restoratif. Seluruh

    sampel GI dibiarkan setting menurut petunjuk pabrik sebelum melepaskan slab yang

    menutupi.

    Penanganan dan pemrosesan sampel:Seluruh discbahan restorasi dilepaskan dari

    cetakan dan dibiarkan dalam piringan Petri yang diisi dengan gulungan wol kapas di dalam

    larutan thymol 0.1% untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Sampel dikilapkan menggunakan

    paper disckarbit hingga 1200 grit (keadaan kering). Uji kekerasan mikro MIH mengharuskan

    bahan yang diperiksa berparalel dengan permukaan alat; tidak dapat mencapai keparalelan

    dapat menyebabkan terbentuknya bekas sebagian akibat adanya lekukan dan pengukuran

    yang tidak reliabel. Untuk mencapai keparalelan, compound wax yang telah dipanaskan

    ditempatkan pada piringan kaca dan disc sampel dipendam di dalamnya, kemudian sampel

    ditekan menggunakan kelem penekan mekanis hingga wax mengalami setting dan tercapai

    keparalelan.

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    5/9

    Perhatikan: A: Cetakan pertama dimasukkan padaglass slab

    B: IRM dimasukkan ke dalam kavitas cetakan pertama

    C: Bahan restorasi komposit dimasukkan ke dalam kavitas cetakan pertama

    D: Bahan restorasi kompoit dimasukkan ke dalam kavitas cetakan kedua

    Gbr. 1. Proses pembuatan sampel

    Pengukuran kekerasan mikro: Lima lekukan dibuat pada tiap disc sampel; pada

    bagian tengah dan pada empat lokasi lainnya, sehingga deviasi polimerisasi yang tidak biasa

    dapat terdeteksi dan dapat ditangani. Beban yang digunakan sebesar 50 g dan diaplikasikan

    selama 15 detik. Metode Knoop dipilih karena karakteristik yang lebih diminati.

    Metode statistik: Untuk memeriksa hipotesis penelitian, dua analisis statistik yang

    berbeda digunakan sebagai berikut: a. uji students Tdigunakan untuk membandingkan hasil

    kekerasan mikro di antara kelompok kontrol dan IRM atau Fuji-IX sebagai basedan di antara

    dua kelompok base, dan b. analisis full factorial varian bi-faktorial diaplikasikan, dengan

    menggunakan piranti lunak statistik SPSS versi 18. Signifikansi ditetapkan jika nilai P kurang

    dari 5%.

    HASIL

    Tabel 3 menggambarkan nilai kekerasan mikro pada KHN untuk tiap bahan restoratif

    tanpa bahan base (kontrol) dan bahan restoratif dengan ZOE atau GI sebagai base. Nilai

    lekukan terendah (kekerasan mikro tertinggi) teramati pada komposit hybrid, diikuti dengan

    komposit non-metakrilat, sementara komposit micro fill hybridmenunjukkan nilai lekukan

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    6/9

    tertinggi (kekerasan mikro terendah). Kontrol GI menunjukkan hasil kekerasan mikro yang

    serupa dengan komposit hybrid. Ketika dipolimerisasi di atas base ZOE (IRM), hasil

    kekerasan mikro dari 3 bahan komposit hybrid menunjukkan perbaikan hasil (G-aenial,

    Gradia direct, dan Filtek silorane P

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    7/9

    Tabel 4. Perbedaan rata-rata nilai kekerasan mikro tiap bahan restoratif dibandingkan dengan seluruh

    bahan lainnya yang diteliti

    (I) Bahan restorasi (J) Bahan restorasi Perbedaan rata-rata (I-J) St Error

    Filtek universal z250

    Voco Xtra-fill 18.27* 1.92

    G-aenial -54.78* 1.89

    Gradia direct -63.29* 1.99

    Filtek silorane -14.60* 2.08Fuji-IX 11.72* 2.16

    Voco Xtra-fil

    G-aenial -73.05* 1.85

    Gradia direct -81.57* 1.96

    Filtek silorane -32.87* 2.05

    Fuji-IX -6.54 2.13

    G-aenialGradia direct -8.51 1.93

    Filtek silorane 40.18* 2.03

    Fuji-IX 66.51* 2.11

    Gradia directFiltek silorane 48.69* 2.12

    Fuji-IX 75.02* 2.20

    Filtek silorane Fuji-IX 26.33* 2.29

    Catatan: *= P

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    8/9

    secara kimia dan baseyang tidak lagi ditemukan sekarang ini di toko-toko kedokteran gigi.

    Dan bahkan kemudian, penulis menyimpulkan bahwa untuk bahan komposit yang teraktivasi

    cahaya, aplikasi bahan bondingdi antara baseZOE dan komposit meminimalisasi efek ZOE

    terhadap polimerisasi. Publikasi terbaru menunjukkan tidak ada efek base mengandung

    eugenol atau sedikit efek basemengandung eugenol terhadap kekuatan ikatan sistem adhesif

    dan polimerisasi komposit. Self etching system(Adper SE plus by 3M/ESPE, St Paul, MN,

    USA) secara signifikan dipengaruhi oleh base mengandung eugenol, sementara total etch

    system (Clear fill SE bond by Kuraray Medical, Japan) eugenol tidak berefek terhadap

    kekuatan ikatan. Efek eugenol terhadap sistem bonding yang berbeda dapat berhubungan

    dengan komposisi kimiawi sisten tersebut. Hipotesis yang menyatakan bahwa eugenol

    bereaksi dengan radikal bebas, dengan demikian dapat menghambat polimerisasi monomer

    metakrilat. Efek kimia eugenol terhadap polimerisasi metil metakrilat telah diteliti pada

    tahun1997, dengan menggunakan aktivator polimerisasi kimiawi, benzoil peroksida (BPO)

    dan 2,2-azobisisobutironitril (AIBN). Aktivator ini digunakan untuk bahan komposit

    teraktivasi secara kimiawi yang tidak umum tersedia di pasaran sekarang ini. Polimerisasi

    bahan komposit baru diinduksi melalui fotoinisiator, umumnya kamforoquinon (CQ). Pada

    penelitian ini, dilakukan pemeriksaan kekerasan mikro bahan komposit berbeda yang

    dipolimerisasi cahaya. Inisiator seluruh bahan yang diteliti, yaitu fotoinisiator, CQ. Hasil

    kekerasan mikro terbaik teramati pada komposit hybriddan GI, sementara kedua bahan base

    ZOE dan GI tidak menunjukkan efek yang merusak terhadap kekerasan mikro. Analisis

    statistik data menunjukkan bahwa kekerasan bahan restorasi tidak dipengaruhi atau

    terpengaruhi secara positif melalui penggunaan bahan base. Ketika seluruh sampel yang

    dipolimerisasi di atas IRM telah dibandingkan dengan sampel kontrol, telah teramati bahwa

    IRM berpengaruh positif terhadap kekerasan mikro tiga bahan komposit yang diteliti, serupa

    dengan hasil penelitian He dkk. Fuji IX memiliki efek yang signifikan terhadap empat bahan

    komposit dan hanya Voco Xtra-fill yang menunjukkan hasil lebih buruk.

    Perluasan konversi monomer menjadi polimer melalui aktivasi cahaya berkisar antara

    55-75%, menunjukkan bahwa 25-45% monomer yang tidak terpolimerisasi dapat ditemukan

    pada bahan komposit yang teraktivasi. Dapat disimpulkan bahwa GI, ketika digunakan

    sebagai bahan base, meningkatkan polimerisasi komposit atau ekstrak monomer non-

    polimerisasi dari bahan komposit. Pada kedua skenarion, kekuatan bahan mengalami

    peningkatan dan hasil kekerasan mikro akan menjadi lebih tinggi. Penelitian secara

    mendalam sangat diperlukan untuk memahami sepenuhnya efek baseZOE atau GI terhadap

  • 5/25/2018 Pengaruh Bahan Base Zink Oksida Eugenol

    9/9

    proses polimerisasi resin komposit yang berbeda dan bagaimana base GI meningkatkan

    polimerisasi.

    Ketika dibandingkan dengan bahan restorasi komposit lainnya, Fuji-IX ketika

    digunakan sebagai bahan restoratif memiliki tampilan yang lebih baik dibandingkan sebagian

    besar bahan komposit pada uji kekerasan mikro, kecuali Voco Xtra-fill. Voco Xtra-fill

    memiliki 85% filler di dalam senyawanya, sehingga menyebabkan bahan ini lebih keras

    dibandingkan bahan komposit lainnya, namun, Fuji-IX menunjukkan hasil kekerasan mikro

    yang sama. Berhubungan dengan uji kekerasan mikro, IRM dapat digunakan dengan aman di

    bawah restorasi komposit atau restorasi GI.

    SIMPULAN

    Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, hipotesis bahwa ZOE memiliki efek

    negatif terhadap kekerasan mikros bahan restoratif komposit tidak dapat dipertegas.

    Base yang berbeda (ZOE atau GI) menunjukkan efek yang signifikan terhadap

    sebagian besar bahan komposit dan meningkatkan kekerasan mikro bahan. Satu-satunya

    bahan dengan pengaruh negatif ketika menggunakan Fuji IX sebagai base, yaitu Voco

    Xtra-fill.

    Glass ionomer (Fuji IX) menunjukkan nilai kekerasan mikro yang lebih tinggi jika

    dibandingkan dengan bahan komposit, sehingga dapat digunakan di dalam bidang kedokteran

    gigi restoratif.