penerapan sistem penjualan buku lks pada cv. …... · bimbingan dan nasehat yang berguna dalam...
TRANSCRIPT
1
PENERAPAN SISTEM PENJUALAN BUKU LKS
PADA CV. NUSA INDAH PALUR
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Ahli
Madya Manajemen Pemasaran
Oleh :
ARIN IKA PRANITA NIM:F.3207022
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
2
3
4
MOTTO
Hai orang–orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu : ” Berlapang-lapanglah dalam majlis ”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan ” Berdirilah kamu, maka berdirilah ”, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al – Mujaadalah : 11)
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
(Confusius)
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namum mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.
(Ernest Newman)
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini, penulis persembahkan kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya.
5
2. Ayah dan Ibuku tercinta atas cinta dan kasih sayang yang tulus,
yang telah mencurahkan segalanya.
3. Adikku tersayang yang telah memberi warna dalam hidupku.
4. Sayangku atas kesabaran, motivasi, cinta kasih sayang dan
semangat yang telah diberikan.
5. Sahabat-sahabat sejatiku terima kasih segala dukungan dan
motivasinya.
6. Teman-teman MP angkatan 2007.
7. Almamaterku.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan Sistem
Penjualan Pada CV. Nusa Indah Palur” dengan baik dan tepat waktu.
Penulisan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
6
kelulusan Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tugas akhir ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa
adanya bantuan, dorongan, petunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak,
sehingga dalam kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati dan
ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Progam
Diploma dan dosen pembimbing yang telah memberi petunjuk,
bimbingan dan nasehat yang berguna dalam menyusun Tugas
Akhir sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai.
3. Bapak Drs. Harmadi, MM selaku Ketua Program Studi Diploma
3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Sebelas Maret
Surakarta.
4. Bapak Ir. H. Arifin Hidayat sekeluarga selaku pemilik CV. Nusa
Indah Palur yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian guna menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Sholihin, Mbak Nur, Mas Yuli, dan seluruh karyawan CV.
Nusa Indah Palur yang telah membantu pengumpulan data
yang dibutuhkan.
7
6. Ayah dan Ibuku tercinta, terhebat, tersayang yang telah
memberikan motivasi baik moril maupun materiil demi
kesuksesan tugas akhir ini.
7. Adekku yang manja sendiri, kita semua ada disini untuk selalu
memberikan support untukmu. Belajar yang rajin ya cah ayu.
8. Mas Afiq My Honey yang telah memberi inspirasi serta
dukungan, atas cinta, doa, kesabaran, pengertian, dan
kebersamaan dalam tangis dan tawa selama ini.I love you
honey…
9. Sahabat-sahabat terbaikku di Kampus UNS tercinta, Ayu, Eka,
dan Denis yang telah memberikan dukungan, selalu kompak,
setia menemani aku, aku tidak akan lupa kenangan terindah itu,
sekali lagi terima kasih.
10. Anak- anak penghuni MP.B 2007 yang ‘ngga bisa di sebutkan
satu persatu tetep kompak ‘n di tunggu reuninya.
11. Teman-teman D3 MP A, B dan C angkatan 2007, jaga
kekompakannya and semoga sukses semua.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga
terselesainya penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna, maka dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis
menerima segala kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan Tugas Akhir ini. Akhirnya penulis mengharapkan
8
semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah khasanah
pengetahuan bagi pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Surakarta, Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
ABSTRAK ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iv
MOTTO ................................................................................................ v
9
PERSEMBAHAN ................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................... 3
C. Tujuan Penelitian............................................................... 4
D. Manfaat Penelitian............................................................. 4
E. Metode Penelitian.............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran ..................................................... 8
B. Pengertian Penjualan ....................................................... 9
C. Sistem Penjualan .............................................................. 13
D. Jenis-jenis Penjualan ....................................................... 14
E. Manajemen Penjualan ...................................................... 23
F. Kerangka Pemikiran .......................................................... 25
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan.......................................... 28
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan .................................. 28
2. Lokasi Perusahaan ...................................................... 30
10
3. Struktur Organisasi ...................................................... 32
4. Kondisi Karyawan ........................................................ 38
5. Produksi ....................................................................... 41
6. Pemasaran................................................................... 49
B. Pembahasan ..................................................................... 52
1. Sistem dan Prosedur Penjualan yang Dilakukan oleh
CV. NUSA INDAH........................................................ 52
2. Analisis Data ................................................................ 68
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 84
B. Saran ............................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
3.1 Data Jumlah karyawan CV. NUSA INDAH .................................. 39
3.2 Data Volume Penjualan Tunai Buku LKS Per Tingkatan Sekolah
CV. NUSA INDAH Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009.............. 69
3.3 Data Volume Penjualan Kredit Buku LKS Per Tingkatan Sekolah
CV. NUSA INDAH Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009.............. 71
11
3.4 Data Penjualan Tunai Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 .............................. 73
3.5 Data Penjualan Kredit Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 .............................. 75
3.6 Data Volume Penjualan Buku LKS Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 .............................. 76
3.7 Perbandingan Persentase Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit
Buku LKS pada Penerbit CV. NUSA INDAH................................ 82
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 25
3.1 Struktur Organisasi CV. Nusa Indah ............................................ 33
3.2 Proses Produksi CV. Nusa Indah ............................................... 48
3.3 Proses Penjualan Tunai .............................................................. 54
3.4 Proses Penjualan Kredit .............................................................. 61
3.5 Grafik Volume Penjualan Tunai Buku LKS CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 .............................. 70
3.6 Grafik Volume Penjualan Kredit Buku LKS CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 .............................. 72
3.7 Grafik Perbandingan Volume Penjualan Tunai dan Kredit Buku
LKS CV. NUSA INDAH Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009...... 78
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Produk Buku LKS CV. Nusa Indah
Lampiran 2. Surat Pernyataan
Lampiran 3. Surat Keterangan Magang
Lampiran 4. Nilai Magang Kerja
Lampiran 5. Surat Keterangan Penelitian dari CV. Nusa Indah Palur
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini persaingan antar perusahaan
semakin ketat disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang
bergerak dalam bidang yang sama. Diperparah lagi produk-produk
dari luar negeri membanjiri pasar di Indonesia karena adanya pasar
bebas sehingga memungkinkan semakin terbukanya persaingan
antar perusahaan dalam negeri tapi juga dengan perusahaan
asing.
Untuk menghadapi persaingan dan berbagai tantangan
dalam proses pemasaran, perusahaan harus lebih kreatif dalam
menentukan manajemen yang digunakan. Salah satunya adalah
memberikan koordinasi manajemen yang rapi dan baik terhadap
faktor-faktor penjualan dan sumber daya manusia yang
dimanfaatkan untuk menunjang kemajuan usaha tersebut.
CV. Nusa Indah merupakan salah satu usaha yang bergerak
dibidang penerbitan buku. Perusahaan ini melayani penjualan
buku-buku LKS (Lembar kegiatan Siswa) untuk siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/MTs dan Sekolah Menengah Atas
(SMA)/MA. Produk buku-buku diatas telah dipasarkan di seluruh
wilayah Indonesia.
14
Usaha penerbitan buku-buku sekolah merupakan suatu
lapangan usaha yang mempunyai prospek ke depan yang bagus.
Pendidikan merupakan suatu hal yang harus diajarkan kepada
setiap anak Indonesia. Pentingnya dunia pendidikan secara tidak
langsung telah dapat memberikan peluang usaha, yakni dalam
usaha pemenuhan buku-buku sekolah. Peluang usaha ini juga
telah dilakukan oleh CV. Nusa Indah yakni dalam hal memenuhi
buku Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bagi sekolah-sekolah.
Setiap usaha itu mempunyai manajemen pada sistem
penjualannya, karena penjualan memiliki peranan yang sangat
penting serta menjadi salah satu faktor penentu berkembangnya
suatu usaha. Selain itu, sistem penjualan yang baik dari sebuah
perusahaan juga sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup
perusahaan. Apabila perusahaan menerapkan sistem penjualan
yang baik maka stabilitas perusahaan dapat terjaga karena terjadi
keseimbangan antara produksi dan penjualan.
Pada saat melakukan proses penjualan produknya, CV. Nusa
Indah menerapkan sistem penjualan dengan dua macam cara yaitu
penjualan tunai dan penjualan kredit. Kedua sistem penjualan
tersebut digunakan karena dinilai sangat baik untuk memenuhi
permintaan konsumen yang menginginkan pembayaran tunai dan
kredit.
15
Dalam pelaksanaan sistem penjualannya tentu saja CV. Nusa
Indah mengalami hambatan-hambatan dan kendala sehingga
dibutuhkan usaha untuk mengatasinya. Usaha tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mencari
keuntungan atau laba. Untuk dapat mengambil keuntungan dan
menghindari kerugian yang terlalu besar dari masing-masing
penjualan maka CV. Nusa Indah harus tetap meningkatkan mutu
dari sistem penjualan yang diterapkannya. Hal ini lah yang
melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian untuk
dijadikan bahan penyusunan Tugas Akhir dengan judul
“PENERAPAN SISTEM PENJUALAN BUKU LKS PADA CV.
NUSA INDAH PALUR”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan
yang akan dibahas antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sistem penjualan yang diterapkan oleh CV.
Nusa Indah?
2. Bagaimana perbandingan antara penjualan tunai dan penjualan
kredit pada CV. Nusa Indah?
3. Dari hasil perbandingan tersebut sistem penjualan manakah
yang menguntungkan bagi CV. Nusa Indah?
16
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami sistem penjualan yang
dilakukan oleh CV. Nusa Indah.
2. Untuk mengetahui perbandingan antara penjualan tunai dan
penjualan kredit pada CV. Nusa Indah.
3. Untuk mengetahui sistem penjualan yang menguntungkan bagi
CV. Nusa Indah.
D. Manfaat Penelitian
Dalam hal ini manfaat yang ada dalam pemilihan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman
dibidang pemasaran khususnya sistem penjualan pada
perusahaan dengan menerapkan teori-teori yang diperoleh
dibangku kuliah.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan bahan
masukan dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang
terbaik untuk para pelangganya dalam melakukan penjualan
tunai maupun penjualan kredit.
17
3. Bagi Universitas
Dapat memberikan tambahan informasi dan referensi
bacaan bagi mahasiswa yang akan menyusun Tugas Akhir.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kasus, yaitu
pertanyaan “bagaimana” menjadi permasalahan utama
penelitian, sehingga harus membuat diskripsi atau analisis
yang terbatas pada kasus tertentu untuk menjawab
permasalahan tersebut.
2. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Penerbit CV. Nusa Indah, yang
beralamatkan di Jl. Nusa Indah II / 8 Perumnas. Palur, Ngringo,
Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. No.Telp/Fax.
(0271) 826228.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
diamati kemudian dicatat untuk pertama kalinya. Dalam
penelitian ini, data primer diperoleh dari pimpinan dan staf
18
lewat wawancara langsung tentang penjualan yang
dilakukan oleh CV. Nusa Indah.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumber, melainkan data yang diperoleh dari pihak lain yang
ada hubunganya dengan penelitian ini, dimana data ini
diperoleh dari buku-buku literatur maupun semua data yang
mendukung dari data perusahaan. Sumber datanya adalah
laporan penjualan serta arsip dan dokumen.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
dengan nara sumber secara langsung guna memperoleh
informasi yang diperlukan. Nara sumber disini adalah pihak
CV. Nusa Indah.
b. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data dengan cara mencari
membaca dan mempelajari bahan-bahan kepustakaan
berupa buku, makalah yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
19
c. Observasi
Pengumpulan data secara langsung dengan
melakukan penelitian pada objek yang diteliti dan mencatat
hal-hal yang diperlukan sehubungan dengan data tersebut.
5. Teknik Penganalisaan Data
Analisis data yang digunakan dalam pembahasan
tugas akhir ini adalah analisis deskriptif, yaitu prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan
dan menceritakan keadaan beserta data-data yang sebenarnya
mengenai sistem penjualan di CV. Nusa Indah.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran (marketing) merupakan satu kegiatan pokok
yang dilakukan oleh para pengusaha untuk memperoleh laba,
mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk
mengembangkan usaha. Pemasaran (marketing) itu sendiri
berasal dari kata market yang artinya pasar. Banyak definisi yang
telah dikemukakan oleh para ahli bidang pemasaran. Tetapi
mereka semua berpendapat bahwa kegiatan pemasaran bukan
hanya sekedar kegiatan menjual barang atau jasa tetapi lebih luas
dari pada hal tersebut, untuk mengetahui lebih jelas mengenai apa
sebenarnya yang dimaksud dengan pemasaran, berikut penulis
menguraikan beberapa batasan atau definisi yang dikemukakan
oleh beberapa ahli pemasaran.
Pemasaran menurut Lamb dkk (2001: 6), yaitu suatu proses
perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan
distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan
organisasi.
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
21
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial (William J. Stanton, 1996:7).
Menurut Kotler ( 2002 : 9 ), pemasaran adalah proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Hal ini kita meninjau marketing sebagai suatu sistem dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang dan jasa kepada konsumen.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pemasaran tersebut pada intinya adalah
keinginan perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen
dengan berbagai cara pemasaran yang meliputi manfaat yang
ditawarkan, harganya, promosi dan pendistribusiannya, sehingga
tujuan dari perusahaan dapat terealisir.
B. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan kegiatan yang dimulai ketika suatu
produk telah ada dan selesai setelah terjadi transaksi penjualan.
Menurut Basu Swastha (2001:8), menjual adalah ilmu atau seni
22
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk
mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang
ditawarkan. Adanya penjualan akan tercipta suatu proses
pertukaran barang dan jasa antara penjual dengan pembeli.
Pada umumnya, perusahaan mempunyai tujuan utama
untuk mendapatkan laba maksimal dan mempertahankan atau
bahkan berusaha meningkatkannya untuk jangka waktu lama.
Tujuan tersebut dapat dilealisir apabila angka penjualan dapat
berjalan dengan baik dan sesuai target yang diharapkan. Tiga
tujuan penjualan bagi perusahaan menurut Basu Swastha
(2001:80) adalah:
1. Mencapai volume penjualan tertentu
2. Mendapatkan laba tertentu
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan
Usaha-usaha untuk mencapai ketiga tujuan tersebut tidak
sepenuhnya hanya dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para
penjual. Karena dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang rapi di
antara beberapa pihak yang terkait langsung dalam perusahaan
dan para penyalurnya.
Dalam prakteknya, kegiatan penjualan yang dilakukan
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Swastha
(2001: 129-131) faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain:
23
1. Kondisi dan Kemampuan Penjual
Di sini, penjual harus dapat meyakinkan kepada
pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran yang
diharapkan. Untuk maksud tersebut penjual harus
memahami beberapa masalah penting yang sangat
berkaitan, yaitu:
a. Jenis dan karakteristik produk yang ditawarkan
b. Harga produk
c. Syarat penjualan, seperti: pembayaran, penghantaran,
pelayanan purna jual, garansi dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang
menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula
mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor
kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
a. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri,
pasar penjual, pasar pemerintah ataukah pasar
internasional
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pemebliannya
e. Keinginan dan kebutuhannya.
24
3. Modal
Penjual akan mengalami kesulitan untuk menjual
barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal
oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari
tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus
memperkenalkan dulu atau membawa barangnya ke tempat
pembeli. Untuk itu diperlukan adanya sarana seperti: alat
transportasi, alat-alat produksi, usaha promosi dan
sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila
perusahaan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk
itu.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan
ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang
dipegang orang-orang tertentu/ahli bidang penjualan. Lain
halnya dengan perusahaan kecil dimana masalah penjualan
ditangani oleh fungsi lain.
5. Faktor Lain
Faktor-faktor lain dapat berupa periklanan, peragaan,
kampanye, maupun pemeberian hadiah. Bagi perusahaan
kecil, faktor penjualan ini sering kali terlupakan karena
terbatasnya modal yang dimiliki.
25
C. Sistem Penjualan
Sistem penjualan yang baik sangat diperlukan oleh
perusahaan untuk mendapatkan hasil penjualan yang maksimal,
sehingga keuntungan diraih dapat secara maksimal pula.
Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:5) adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Sedangkan sistem menurut (W. Gerald Cole dalam Zaki
Baridwan 1990) yaitu suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema
yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
utama dari perusahaan. Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur yang
berbeda, unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem
yang bersangkutan tetapi dapat bekerja sama untuk mencapai
tujuan.
Kegiatan penjualan merupakan bagian terpenting dari
pemasaran secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari
kenyataan bahwa tanpa adanya kegiatan penjualan maka tutuplah
suatu perusahaan itu. Penjualan adalah suatu aktivitas
perusahaan yang utama dalam memperoleh pendapatan, baik
untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Penjualan
merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran, karena pada
bagian ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan
26
perjanjian serah terima barang, maupun perjanjian cara
pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga
tercapai suatu titik kepuasan (Mulyadi, 2001).
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa sistem penjualan pada intinya adalah sistem
yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur,
data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem
penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi
pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
D. Jenis-jenis Penjualan
1. Penjualan Tunai
Penjualan tunai adalah penjualan yang dilaksanakan oleh
perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan
pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang
diterima oleh perusahaan barang kemudian diserahkan kepada
pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
perusahaan (Mulyadi, 2001:455). Penjualan secara tunai
mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian.
Keuntungan dari penjualan tunai antara lain :
a. Resiko keuangan macet tidak ada.
27
b. Perusahaan langsung dapat keuntungan dari selisih
harga jual dan harga beli/ jumlah biaya produksi.
c. Perusahaan langsung menerima uang cash dari
pembeli (fresh money).
Adapun kerugian dari penjualan tunai adalah :
a. Volume penjualan relatif rendah.
b. Laba perusahaan menjadi turun.
2. Penjualan Kredit
Penjualan kredit adalah penjualan yang dilaksanakan
oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai
dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka
waktu tertentu, perusahaan mempunyai tagihan kepada
pembeli tersebut (Mulyadi 2001:212). Penjualan secara kredit
ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.
Adapun keuntungan dari penjualan kredit antara lain:
a. Keuntungan perusahaan diperoleh dari selisih harga
per unit dan pendapatan bunga.
b. Volume penjualan relatif tinggi.
c. Laba perusahaan menjadi naik.
Sedangkan kerugian dari penjualan kredit adalah:
a. Adanya resiko kredit macet.
b. Biaya yang timbul semakin besar.
28
Apabila perusahaan melakukan penjualan dengan kredit,
perusahaan memiliki piutang. Semakin besar proporsi dan
jumlah penjualan kredit, semakin besar pula piutang yang
dimiliki oleh perusahaan. Selain adanya kebiasaan konsumen
atau pelanggan dalam pelunasan hutangnya yang
mempengaruhi besar kecilnya piutang perusahaan, ada pula
karena faktor dari perekonomian dan pengaruh dari kebijakan
oleh perusahaan mengenai sistem perkreditan yang diberikan
kepada pelanggan tersebut.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
kebijaksanaan perkreditan tersebut menurut Husnan Suad
(1995:36) adalah standar kredit atau kualitas langganan yang
akan diperkenankan memperoleh kredit, lama waktu pemberian
kredit dan potongan tunai (cash discount) serta persyaratan
yang lainnya. Ketiga faktor tersebut akan menentukan berapa
besar jumlah barang yang akan dimiliki oleh perusahaan,
berapa lama juga piutang tersebut diharapkan akan secara total
terkumpul, dan berapa besar proporsi piutang yang tidak
terbayar atau tidak sesuai dengan kebijakan yang diterapkan
oleh perusahaan.
Penjualan kredit dapat menimbulkan resiko yang berupa
piutang tak tertagih. Oleh karena itu sebelum perusahaan
memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan
29
kredit oleh para langganan perlulah kita mengadakan evaluasi
resiko kredit dari para langganan tersebut. Dalam menilai resiko
kredit tersebut dapat digunakan prinsip 5C menurut Bambang
Riyanto (1997:78-79) adalah :
a. Character (Karakter)
Pada konteks ini pengertian character dikaitkan
dengan kejujuran, tanggung jawab, integritas dan
konsistensi pelanggan dalam memenuhi kewajibannya.
Faktor ini sangat penting, karena setiap transaksi kredit
mengandung kesanggupan untuk membayar.
b. Capacity (Kapasitas)
Kapasitas merupakan pendapat subyektif
mengenai kemampuan dari langganan. Ini diukur dengan
record di waktu yang lalu, dilengkapi dengan observasi
fisik pada pabrik atau toko dari langganan.
c. Capital (Kapital)
Kapital dapat diukur dari posisi finansiil perusahaan
secara umum, dimana hal ini ditunjukkan oleh analisa
rasio finansiil, yang khususnya ditekan pada “tangible net
worth” dari perusahaan.
30
d. Collateral (Kolateral)
Kolateral dapat dicerminkan dari aktiva
langganan yang diikatkan/dijadikan jaminan bagi
keamanan kredit yang diberikan kepada langganan
tersebut. Tentu saja jaminan ini dianggap bernilai relatif
seimbang dengan nilai kredit.
e. Condition (Kondisi)
Kondisi merupakan pengaruh langsung dari trend
ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang
bersangkutan atau perkembangan khusus dalam suatu
bidang ekonomi tertentu seperti munculnya penanaman
modal asing, perubahan daya beli pasar, dan
sebagainya. Hal itu mungkin mempunyai efek terhadap
kemampuan langganan untuk memenuhi kewajiban.
3. Penjualan Konsinyasi
Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan
titipan, pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut
consignor atau pengamanat. Sedangkan pihak yang menerima
titipan barang tersebut disebut consignee atau komisioner.
Menurut Hadori Yunus dan Harnanto (2000: 141),
penjualan konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah
satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah
31
barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan
memberikan komisi (tertentu).
Terdapat berbagai macam alasan yang memicu para
pelaku usaha dalam menggunakan metode penjualan
konsinyasi. Penjualan konsinyasi ini digunakan dalam dunia
usaha dikarenakan mempunyai berbagai macam keuntungan
yang akan diperoleh bagi pihak yang mengunakannya.
Bagi pihak pengamanat (consignor) terdapat berbagai
macam keuntungan yang didapat contohnya:
a. Konsinyasi merupakan salah satu strategi dari
perusahaan untuk dapat memperluas pasarnya.
b. Pengamanat dapat mengendalikan harga jual atas
barang-barang yang beredar dipasaran.
c. Dapat mengurangi resiko dari kerugian yang lebih kecil
apabila komisioner menderita pailit (bangkrut).
Bagi pihak komisioner (consignee) perjanjian konsinyasi
lebih menguntungkan dari pada membeli sendiri barang yang
akan dijualnya hal ini dikarenakan karena:
a. Sebagai komisioner perjanjian ini dapat mengurangi
modal kerja yang dikeluarkan.
b. Resiko akibat dari fluktuasi harga dapat dihindarkan.
c. Barang yang rusak atau kuno dapat dikembalikan kepada
pengamanat
32
4. Penjualan Leasing
Leasing merupakan pembayaran atas pembelian secara
kredit namun pembayaran tidak dilakukan kepada perusahaan
melainkan kepada lembaga leasing yang ditunjuk oleh
perusahaan. Menurut Suad Husnan (1995:96), penjualan
leasing adalah suatu cara dimana perusahaan bisa
menggunakan suatu aktiva tanpa harus membelinya atau
merupakan suatu bentuk persewaaan dengan jangka waktu
tertentu.
Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan
dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk
digunakan oleh perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai
dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli
barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang
jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah
disepakati bersama (Soekardi, 1990:16).
Secara umum beberapa segi keuntungan leasing
menurut Soekardi (1990 : 24-26) adalah:
a. Penghematan modal
Adanya pembiayaan melalui leasing, maka lessee
bisa mendapatkan dana untuk membeli peralatan atau
mesin untuk proses produksi. Dengan demikian lessee
33
bisa memanfaatkan modal yang sudah ada untuk
keperluan lain.
b. Sangat fleksibel
Leasing bisa lebih fleksibel dibanding dengan kredit
dari bank. Fleksibilitas ini meliputi : struktur kontrak,
besarnya pembayaran rental, jangka waktu pembayaran,
serta nilai sisanya.
c. Sebagai sumber dana
Leasing merupakan salah satu sumber dana bagi
perusahaan-perusahaan industri maupun perusahaan
komersil. Mekanisme untuk memperoleh dana yaitu
dengan melalui sale and lease back atas asset yang
sudah dimiliki lessee.
d. Dokumentasinya sangat sederhana
Leasing biasanya menggunakan dokumentasi yang
sudah standart. Adalah simple bagi lessee untuk
melakukan transaksi leasing yang berikutnya dengan
mengikuti dokumentasi yang sudah ada dibanding
dengan merundingkan pinjaman baru dari bank.
34
e. On atau off balance sheet
Sesuai dengan kebutuhannya, leasing dapat
dibukukan dengan menggunkan on atau off balance
sheet. Namun di Indonesia untuk keperluan
perhitungan pajak digunakan off balance sheet.
f. Menguntungkan cash flow
Fleksibilitas dalam penentuan besarnya rental
sangat menguntungkan cash flow. Untuk suatu investasi
di mana pendapatan penjualan diperoleh secara
musiman atau juga di mana keuntungan baru bisa
diperoleh pada masa-masa akhir investasi maka
besarnya rental juga bisa disesuaikan dengan
kemampuan cash flow yang ada. Ini bisa mencegah
timbulnya gejolak-gejolak kekosongan dana di dalam kas
perusahaan.
g. Menahan pengaruh inflasi
Dalam keadaan inflasi, lessee mengeluarkan biaya
rental yang sama, dengan demikian nilai riil dari rental
tersebut telah berkurang. Bisa dikatakan juga bahwa
lesse membayar hari ini dengan perhitungan nilai mata
uang terakhir.
35
h. Sarana kredit jangka panjang dan jangka menengah
Terutama di Indonesia, saat ini dirasakan sangat
sulit untuk mendapatkan dana pinjaman rupiah untuk
jangka menengah dan jangka panjang. Untuk mengatasi
hal tersebut, leasing merupakan salah satu alternatif
yang bisa memenuhi kebutuhan ini.
i. Berbagai biaya dapat dikelompokkan dalam satu paket
Misalnya, biaya pengiriman, biaya pemasangan,
dan biaya premi asuransi. Semua biaya tersebut dapat
digabung menjadi satu dengan harga barang untuk
kemudian diamortasi sepanjang leasing.
E. Manajemen Penjualan
Pengertian manajemen penjualan menurut Swastha
(2001:28) adalah perencanaan, pengendalian program-program
kontak tatap muka, termasuk pengalokasian, penarikan, pemilihan,
pelatihan dan pemotivasian yang dirancang untuk mencapai tujuan
penjualan perusahaan.
Berdasarkan definisi tersebut menerangkan bahwa tugas
manajer penjualan itu cukup luas. Tugas manajer penjualan dapat
dikatakan pula sebagai administrator dalam kegiatan penjualan
tatap muka, sehingga tugas utamanya banyak berkaiatan dengan
personalia penjualan.
36
Bagian lain dari tugas manajer penjualan adalah berkaitan
dengan pengorganisasian kegiatan penjualan baik di dalam
maupun di luar perusahaan. Di dalam perusahaan, ia harus
menyusun struktur organisasi yang dapat menciptakan komunikasi
yang efektif tidak hanya di departemenya sendiri tapi juga di
departemen yang lainnya.
Selain tugas-tugas tersebut, masih ada tugas yang lain
yaitu menggunakan dan berpartisipasi dalam mempersiapkan
informasi untuk mengambil keputusan pemasaran, seperti
penentuan anggaran, kuota, dan daerah penjualan. Jadi manajer
penjualan itu selain sebagai administrator kegiatan penjualan tatap
muka, juga sebagai anggota kelompok manajer yang ikut
mengambil keputusan pemasaran.
Manajemen penjualan yang efektif berasal dari kekuatan
penjualan yang berorientasi pada kesuksesan yang mencapai
misinya secara ekonomis dan efisien. Lemahnya manajemen
penjualan dapat mengarah pada sasaran keuntungan yang tidak
terpenuhi atau bahkan kejatuhan perusahaan.
Menurut Lamb dkk (2001:185) manajemen penjualan yang
efektif tidak hanya memaksimalkan penjualan dengan biaya yang
masuk akal dan memaksimalkan keuntungan, namun juga:
a. Mendifinisikan tujuan dan proses penjualan
b. Menentukan struktur tenaga penjualan
37
c. Merekrut dan melatih tenaga penjualan
d. Memberi kompensasi dan memotivasi tenaga penjualan
e. Mengevaluasi tenaga penjualan
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan panduan dasar bagi suatu
penelitian tentang pokok bahasan yang ingin diteliti dan yang ingin
dicapai dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti membuat
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Pemasaran
Penjualan
Tunai Kredit
Total Penjualan
38
Keterangan :
Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa kepada konsumen pada saat itu
maupun konsumen potensial. Pemasaran memiliki pengertian
yang lebih luas dimana kegiatan pemasaran tersebut dapat dimulai
sebelum produk dibuat dan masih tetap berlangsung setelah
produk terjual atau sampai ketangan konsumen.
Penjualan merupakan kegiatan yang dimulai ketika suatu
produk telah ada dan selesai setelah terjadi transaksi penjualan.
Jadi penjualan adalah ilmu atau seni mempengaruhi pribadi yang
dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia
membeli barang/jasa yang ditawarkan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup
perusahaan adalah sistem penjualan yang dilakukan. Dalam
melakukan proses penjualan, CV. Nusa Indah menggunakan dua
sistem penjualan, yaitu:
1. Penjualan secara tunai
Penjualan tunai merupakan penjualan yang
dilaksanakan oleh perusahaan, dimana seorang pembeli
langsung datang ke perusahaan, kemudian pembeli memilih
barang/produk yang diinginkan. Selanjutnya penjual
39
menetapkan harga dan apabila pembeli sepakat maka
penyerahan barang dan uang dilakukan secara
langsung/tunai dan bersamaan pada saat transaksi
penjualan itu dilaksanakan.
2. Penjualan secara kredit
Penjualan kredit merupakan penjualan yang
dilaksanakan oleh perusahaan, dimana seorang pembeli
langsung datang ke perusahaan, kemudian pembeli memilih
barang/produk yang diinginkan. Selanjutnya penjual
menetapkan harga dan apabila pembeli sepakat maka cara
pembayaran dilakukan tidak secara bersamaan atau
diangsur sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan
oleh perusahaaan.
Total penjualan merupakan jumlah dari penjualan tunai
ditambah dengan jumlah penjualan kredit. Jadi dalam penggunaan
kedua sistem penjualan tersebut sangat mempengaruhi besarnya
total penjualan yang diperoleh perusahaan.
40
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Berdirinya CV. Nusa Indah tidak terlepas dari sejarah Bapak
Ir. H. Arifin Hidayat dan Bapak Subagiyo selaku perintis dan
pendirinya. Mereka berdua adalah saudara kandung dan bersama-
sama mendirikan perusahaan ini karena mempunyai keinginan
untuk mengangkat perekonomian keluarga. CV. Nusa Indah ini
didirikan pada tahun 1996 oleh Bapak Subagiyo dan telah
mendaftarkan diri kepada badan hukum dan mendapat legalitas
dari Badan Hukum Akta Notaris Nur Fariah Latief, SH, MM. No. 251
tanggal 26 Maret 1996 serta memiliki Surat Izin Usaha
perdagangan (SIUP) No. 10/11.34/PM/VI/1996. Perusahaan ini
pada awalnya hanya bergerak di bidang pembangunan.
Pada tanggal 21 Oktober 1999 perusahaan ini berganti
kepengurusan (direktur) yang di gantikan oleh Bapak H. Arifin
Hidayat. Nama CV. Nusa Indah di cetuskan karena awal berdiri
perusahaan ini terletak di jalan Nusa Indah Perumnas Palur.
Perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga dan bisa di
kategorikan sebagai perusahaan berskala menengah. Dibawah
kepemimpinan beliau, perusahaan ini telah mengalami
41
perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari
delapan tahun terakhir CV. Nusa Indah menambah usahanya di
bidang penerbit dan percetakan serta perdagangan barang. Jenis
perdagangannya meliputi meubelair, alat peraga pendidikan, suku
cadang komputer, ATK, perlengkapan pegawai, dll.
Awal berdirinya penerbit dan percetakan yaitu berasal dari
orang tua Bapak H. Arifin yang bekerja di percetakan di wilayah
Purworejo. Dari situlah ayah dari Bapak H. Arifin berinisiatif
membeli mesin cetak supaya di jalankan oleh Bapak H. Arifin. Jiwa
usaha yang dimiliki orang tua ditanamkan terhadap anaknya.
Namun, dengan keberanian dan tekad yang kuat serta didukung
oleh ayahnya yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman
yang diperoleh pada saat bekerja dipercetakan, beliau merintis
usaha dan mengerjakan semua pesanan dengan baik dan
memuaskan meskipun dengan peralatan yang masih terbatas.
Dalam keadaan seperti ini membuat pemilik sekaligus pendiri
perusahaan ini terus berusaha memajukan usahanya.
Saat mengawali kegiatan usahnya, perusahaan ini memiliki
3 buah mesin cetak Hamada dan 1 mesin Plate Maker. Seiring
berjalannya waktu, usaha ini makin berkembang. Beliau menyadari
bahwa adanya prospek yang cerah pada usaha penerbitan, maka
Beliau berinisiatif menambah 3 mesin cetak Hamada dan 2 mesin
potong untuk mendukung proses produksinya.
42
Perusahaan ini tidak berjalan dengan mulus, pasang surut
perusahaan dijalani Bapak H. Arifin dengan penuh kesabaran.
Bekal pengalaman dan pengetahuan tentang percetakan serta
keuletan dan kesabaran beliau, semua rintangan perusahaan dapat
dihadapi dan diselesaikan. Setelah menjalani masa-masa sulit,
perusahaan ini mulai mengalami kemajuan. Jumlah produksi
semakin banyak dan daerah pemasaran semakin luas. Sampai
saat ini daerah pemasarannya sudah meliputi Jawa Tengah, Jawa
Barat, Jawa Timur, Sumatera, dan Kalimantan. Perusahaan ini
memproduksi buku- buku LKS (Lembar Kerja Siswa) yang ditujukan
untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) dan Madrasah
Aliyah (MA).
Perusahaan ini mempunyai maksud dan tujuan untuk
menciptakan generasi yang mempunyai kepribadian yang beradab.
Dalam usaha menghasilakan generasi yang tangguh dan
berkepribadian, yakni dengan menciptakan buku-buku yang
berbobot serta sarat makna dengan menyajikan isi yang berkualitas
sehingga memadai dan terjangkau rakyat banyak.
2. Lokasi Perusahaan
Perusahaan CV. Nusa Indah yang terdiri dari bangunan
kantor dan pabrik menempati lokasi di Jl. Nusa Indah II/8
Perumnas Palur, Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten
Karanganyar. Pemilihan lokasi perusahaan ini didasarkan pada
43
beberapa faktor, adapun faktor yang menjadi pertimbangan antara
lain:
a. Faktor ekonomi
Lokasi perusahaan dikatakan strategis dapat dilihat dari
faktor ekonomi, yaitu:
1) Tenaga kerja mudah diperoleh dari daerah ini dan sekitarnya
untuk dididik dan dilatih.
2) Kemudahan dalam mendapatkan energi, tidak ada kesulitan
dalam mendapatkan energi listrik, air, dan lain-lainnya untuk
membantu proses produksi.
3) Lingkungan tanah yang memungkinkan untuk lokasi
perusahaan yang besar. Selain itu, kedekatan jarak lokasi
perusahaan dengan lokasi terdahulu yang juga merupakan
rumah pribadi pemilik perusahaan, dan faktor keamanan
yang memadai.
4) Kemudahan lokasi perusahaan untuk dijangkau oleh mitra
kerja (konsumen) karena lokasi perusahaan cukup strategis
serta tidak jauh dari jalan raya dan mudah untuk dijangkau
dengan kendaraan apa pun.
b. Faktor sosial
Berdirinya CV. Nusa Indah tidak lepas dari kesediaan
masyarakat suatu daerah untuk menerima segala konsekuensi
yang bersifat positif maupun negatif terhadap keberadaan suatu
44
perusahaan yang merupakan syarat untuk dapat atau tidaknya
perusahaan tersebut didirikan. Adapun bentuk kepedulian
perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar yaitu dengan cara membuka lapangan pekerjaan yang
seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar dan merekrut mereka
sebagai karyawan.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kegiatan yang terintegrasi
dan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerjasama untuk
tujuan yang sama dibawah satu kepemimpinan yang didalamnya
terdapat hubungan struktural antara atasan dan bawahan. Struktur
organisasi pada CV. Nusa Indah dapat dikategorikan masih
sederhana. Adapun struktur organisasinya dapat digambarkan
dalam bagan seperti Gambar 3.1. Tetapi pada kenyataannya,
struktur organisasi yang telah ada tidak berjalan dengan
semestinya dan bekerjanya masih serabutan karena terdapat
karyawan yang merangkap lebih dari satu jabatan dan diketahui
bahwa satu karyawan dapat melakukan tugas dari karyawan yang
lain padahal tugas tersebut di luar tanggung jawabnya.
45
Sumber: data CV. Nusa Indah tahun 2010
Gambar 3.1
Struktur Organisasi CV. NUSA INDAH
Berdasarkan struktur organisasinya tersebut, maka dapat
dijelaskan mengenai deskripsi jabatan, yakni merupakan
penjelasan tentang apa yang dilakukan oleh orang yang menduduki
jabatan tersebut. Penjelasan ini berisi tentang tugas-tugas,
hubungan laporan, kondisi kerja, dan tanggung jawab masing-
masing bagian didalam struktur organisasi tersebut. Deskripsi
jabatan dari CV. Nusa Indah adalah sebagai berikut:
KABAG PRODUKSI
KABAG PEMASARAN
KABAG KEUANGAN
KABAG REDAKSI
EDITIOR
ADMINISTRASI&KASIR
PENYELESAIAN
PENCETAKAN
DESAIN
DIREKTUR
GUDANG
SETTING
46
1. Direktur atau Pimpinan
Direktur merupakan pimpinan yang tertinggi dalam suatu
perusahaan yang tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya
adalah sebagai berikut:
a. Direktur berwenang menjalankan perusahaan secara
keseluruhan serta melaksanakan fungsi manajemen
tertinggi.
b. Memberikan pengarahan umum, rencana pengembangan
perusahaan serta menetapakan tugas dan tanggung jawab
setiap pejabat lain yang dibawahinya.
c. Memikirkan dan menetapkan kebijakan perusahaan strategi
dan teknik perusahaan secara garis besar.
d. Mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
bagian agar pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasilnya
sesuai dengan rencana dan petunjuk kegiatan perusahaan.
2. Kepala Bagian Keuangan
Tugas-tugasnya adalah:
a. Membuat laporan keuangan secara periodik.
b. Mengurusi aliran kas masuk dan kas keluar.
c. Menyajikan laporan keuangan perusahaan kepada pimpinan
perusahaan.
d. Mengurusi segala kegiatan perusahaan yang menyangkut
keuangan perusahaan.
47
3. Bagian Administrasi dan Kasir
Bagian ini bertugas sebagai berikut:
a. Mencatat dan mengarsipkan surat-surat yang keluar dan
masuk.
b. Membagikan gaji/upah karyawan.
c. Mencatat jumlah barang yang dikirim atau keluar.
4. Kepala Bagian Produksi
Bagian ini bertugas sebagai berikut :
a. Memimpin, mengatur, mengevaluasi, mengawasi, membina,
dan mengkoordinasi kelancaran pelaksanaan tugas dalam
bidang teknik produksi.
b. Mengurus proses cetak naskah ke perusahaan percetakan.
c. Menyediakan barang – barang yang diperlukan untuk proses
produksi seperti kertas, tinta, dsb.
d. Mengadakan kontrol secara rutin terhadap mesin-mesin
cetak.
Kepala Bagian Produksi dalam melaksanakan kegiatannya
dibantu oleh beberapa karyawan, karyawan tersebut terdiri dari:
1) Bagian Pencetakan
Para karyawan bertugas untuk mencetak sampul LKS
dan naskah serta merawat mesin cetak guna melancarkan
kegiatan produksi.
48
2) Bagian Penyelesaian (Finishing)
Para karyawan pada bagian ini bertugas untuk melipat
dan menyusun hasil cetakan tersebut agar menjadi buku
kemudian merekatkan sampul dan buku dengan lem atau
jahit manual serta menjilid dengan kait (streples).
Selanjutnya memotong buku yang sudah dijilid agar terlihat
rapi, menyusun dan melakukan pembungkusan buku yang
telah jadi ke dalam plastik.
5. Kepala Bagian Redaksi
Tugas-tugasnya adalah:
a. Meneliti naskah yang masuk dari penyusun/ penulis
b. Membantu pimpinan dalam merumuskan kebijaksanaan
penerbitan.
c. Mengkoordinasikan tugas dan proses penerbitan sejak
pengadaan naskah.
Kepala Bagian Redaksi dalam melaksanakan kegiatannya
dibantu oleh beberapa karyawan, adapun karyawan tersebut
terdiri dari:
1) Editor
Para karyawan pada bagian ini bertugas untuk
mengedit dan meneliti tata tulis meliputi bahasa, arti, dan
aturan yang sesuai dengan EYD pada naskah yang
diberikan penulis dan sesudah diketik.
49
2) Setting Naskah
Karyawan pada bagian ini bertugas untuk mengetik
naskah, mengatur lay out naskah dan bekerja sama dengan
redaksi untuk mengedit kembali naskah sebelum naik cetak.
3) Desain
Karyawan pada bagian ini bertugas untuk membuat
atau mendesain cover atau sampul LKS supaya terlihat lebih
menarik bagi konsumen.
6. Kepala Bagian Pemasaran
Bagian pemasaran ini bertugas :
1) Membantu Pemimpin Perusahaan dan merumuskan
kebijaksanaan pemasaran.
2) Mempromosikan, memasarkan hasil produksi perusahaan
dan mengadakan analisis pesaing dan pelanggan.
3) Membantu kelancaran penerimaan uang dari para sales dan
segera menyerahkan kepada seksi administrasi/kasir.
7. Gudang
Bagian pergudangan bertugas :
1) Mencatat dan mengatur bila ada barang yang masuk dan
barang keluar.
2) Menyelenggarakan administrasi gudang secara tertib dan
teratur.
50
3) Melakukan pemeriksaan persediaan barang yang ada di
gudang serta mengurusi retur atau pengembalian buku.
4. Kondisi Karyawan
a. Status dan Jumlah Tenaga Kerja
CV. Nusa Indah dalam kegiatan operasionalnya didukung
oleh 30 orang karyawan. Perekrutan karyawan dilakukan
dengan berbagai cara, karyawan pada tingkat atau level Kepala
Bagian direkut sendiri oleh pemilik perusahaan. Sedangkan
karyawan pada tingkatan dibawahnya direkrut melalui
penyeleksian sebelumnya oleh perusahaan. Syarat pendidikan
para karyawan ditetapkan minimal Sarjana untuk jabatan
Kepala Bagian dan minimal SMA untuk jabatan dibawahnya.
Adapun status karyawan CV. Nusa Indah terdiri dari dua
tingkatan, yaitu:
1) Karyawan Tetap
Karyawan tetap pada CV. Nusa Indah ini sebagian
besar ditempatkan di kantor. Adapun jabatan mereka yang
ditetapkan sebagai karyawan tetap mencakup kepala bagian
dan staf kantor.
2) Karyawan Lepas
Perusahaan merekrut beberapa karyawan lepas
setiap menjelang awal dan akhir semester. Karyawan-
51
karyawan tersebut hampir semuanya wanita yang
ditugaskan di bagian penyelesaian (Finishing) biasanya
karyawan pada bagian penjilidan dengan tugas menyusun
dan merekatkan buku dengan lem, jahit manual, ataupun
kait (streples). Berikut ini adalah tabel jumlah karyawan CV.
Nusa Indah.
Tabel 3.1 Data Jumlah karyawan CV. NUSA INDAH
No. Bagian Jumlah
1 Direktur 1
2 Keuangan dan Administrasi 1
3 Pemasaran 2
4 Produksi 2
5 Redaksi 1
6 Setting dan Editor 2
7 Desain 1
8 Pencetakan 4
9 Penyelesaian (Finishing) 12
11 Gudang 2
12 Sopir 2
Jumlah Karyawan 30 orang
Sumber: data sekunder CV. Nusa Indah tahun 2010
52
b. Hari dan Jam Kerja Karyawan
Kegiatan operasional yang dilaksanakan dalam
perusahaan menentukan kebijakan mengenai hari dan jam kerja
yaitu dalam satu bulan karyawan CV. Nusa Indah masuk
sebanyak 24 hari dengan asumsi dalam satu bulan terdiri 4
minggu. Perusahaan meliburkan karyawannya pada saat hari
libur nasional. Jam kerja bagi karyawan untuk hari Senin sampai
dengan hari Sabtu yaitu pukul 08.00-16.00 WIB, tetapi untuk
hari Sabtu jam kerja karyawan hanya sampai pukul 15.30 WIB.
Waktu istirahat adalah 1 jam dari pukul 12.00-13.00 WIB,
kecuali hari Jum’at yakni dari pukul 11.30-13.00 WIB.
c. Sistem Pengupahan dan Penunjang Kesejahteraan Karyawan
Sistem pengupahan yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah
yaitu:
1) Sistem upah menurut waktu bulanan
Gaji bulanan diberikan tiap awal bulan kepada
karyawan yang berstatus sebagai staf atau karyawan tetap.
Besarnya gaji bulanan berdasarkan jabatan sesuai dengan
bagian masing-masing dan tanggung jawab karyawan
tersebut.
2) Sistem upah menurut waktu harian
Upah yang diberikan kepada tenaga pelaksana yaitu
sopir, gudang dan karyawan pada bagian penyelesaian
53
khususnya pada bagian penjilidan. Untuk sopir dan gudang,
besarnya upah dihitung berdasarkan berapa hari masuk dan
dipotong berapa hari tidak masuk dalam satu minggu.
Sedangkan untuk karyawan bagian penjilidan, gaji
tergantung banyak sedikitnya jumlah buku yang
dikerjakannya. Upah ini diberikan seminggu sekali pada hari
sabtu.
Selain sistem pengupahan, perusahaan juga
memberikan beberapa tunjangan dan fasilitas untuk
kesejahteraan karyawannya, seperti:
1) Tunjangan Hari Raya diberikan pada setiap menjelang Hari
Raya Idul Fitri.
2) Pemberian cuti bagi karyawan yang sedang hamil atau
melahirkan dan karyawan yang menginginkan cuti.
3) Perusahaan juga memberikan fasilitas berupa mushola.
5. Produksi
Proses produksi merupakan bagian terpenting dalam
kegiatan perusahaan. Dalam hal ini, pembuatan produk
memerlukan bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang digunakan
untuk proses produksi, yaitu:
54
a. Bahan utama
Bahan utama yang digunakan untuk proses mencetak
adalah kertas. Kertas yang digunakan juga bermacam-macam,
diantaranya ialah:
1) CD Roll, yaitu kertas berbentuk gulungan (roll) yang
digunakan untuk mencetak isi buku.
2) Kertas Art Paper, yaitu kertas berbentuk lembaran yang
digunakan untuk mencetak sampul buku (cover).
b. Bahan pembantu
Bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi
ini adalah:
1) Tinta berbentuk cair, sebagai bahan perwarna untuk
menimbulkan tulisan gambar pada hasil cetakan.
2) Plate, yaitu papan alumunium sebagai media penempatan
tulisan dan gambar.
3) Gum, yaitu cairan untuk melapisi dan meindungi plate
sebelum dan sesudah digunakan agar dapat dipakai ulang.
4) Developer, yaitu cairan yang dioleskan pada plate agar
tulisan dan gambar yang menempel tidak mudah hilang.
5) Corector, yaitu cairan untuk membersihkan tulisan atau
gambar yang tidak dikehendaki pada plate.
6) Air yang digunakan sebagai pencuci rol atau campuran pada
mesin cetak.
55
7) Lem dan benang untuk melekatkan dan mengikat buku
sebelum dijilid.
8) Steples untuk menjilid buku-buku yang sudah jadi.
c. Alat dan mesin yang digunakan
Dalam menghasilkan produknya perusahaan
memerlukan berbagai macam peralatan produksi yaitu:
1) Mesin setting, yaitu mesin tulis elektonik (komputer) untuk
menyusun naskah, menata halaman buku, dan sebagai
media untuk membuat gambar pada sampul buku..
2) Plate maker, yaitu alat yang digunakan untuk membuat
plate. Plate digunakan sebagai alat yang dimasukkan ke
dalam mesin cetak. Plate dibuat menurut ukuran buku yang
dicetak. Alat ini terbuat dari alumunium yang dilapisi kaca.
3) Mesin cetak, yaitu mesin yang digunakan untuk mencetak
naskah yang akan diterbitkan. Mesin cetak yang dimiliki oleh
perusahaan CV. Nusa Indah terdiri dari:
a) Hamada E47, yang digunakan untuk mencetak cover
(sampul buku).
b) Hamada CD 700, yang digunakan untuk mencetak kertas
isi dalam buku.
c) Hamada DX 800, yang digunakan untuk mencetak cover
(sampul buku).
56
4) Processore Plate, yaitu alat yang digunakan untuk mencuci
papan plate agar tulisan atau gambar terlihat lebih jelas.
5) Mesin potong, yaitu mesin yang digunakan untuk memotong
hasil cetakan yang sudah dijilid agar tampak rapi.
d. Hasil Produksi
Produk-produk yang dihasilkan dari CV. Nusa Indah yaitu
buku LKS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah
Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Buku LKS untuk
SMP diberi nama AMANDA, dimana LKS Amanda meliputi
semua mata pelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP),
antara lain Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Matematika,
Fisika, Sejarah, Geografi, Pendidikan Jasmani, Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sebagainya. Sedangkan
buku LKS untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah
Aliyah (MA) diberi nama AMANAH. LKS Amanah untuk MTs
dan MA meliputi mata pelajaran akademik Departemen Agama
yakni, Aqidah, Fiqih, Al-Qur’an Hadist, Bahasa Arab, dan
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
e. Proses Produksi
Proses produksi buku pada CV. Nusa Indah dimulai dari
merencanakan naskah untuk dicetak atau diproses menjadi
materi dan soal-soal pada buku LKS. Dalam hal ini perusahaan
57
membeli naskah dari penulis naskah yang memiliki kompetensi
dibidangnya dan berpengalaman dibidang penulisan buku.
Naskah tersebut dibuat oleh guru-guru (tergabung dalam
MGMP SD-SMA) yang telah ditunjuk dan dipercaya. Naskah
yang sudah jadi di terima perusahaan dalam bentuk CD
(Compac Disk). Naskah tersebut kemudian dimasukkan ke
Bagian Redaksi yang mencakup Desain, Editor, dan Setting.
Kepala Redaksi yang juga merangkap sebagai Editor
tugasnya meneliti naskah jadi, yakni dari segi penyajian apakah
bahasa yang digunakan telah sesuai dengan EYD, aturan,
dalam arti sudah benar atau belum. Setelah diteliti, naskah jadi
tersebut diserahkan kepada setter untuk dilakukan
pembenaran apabila terjadi kesalahan, kemudian diketik dan
disalin menggunakan komputer. Bagian Desain bertugas
membuat atau mendisain gambar pada sampul buku LKS.
Apabila naskah sudah sesuai, naskah tersebut di layout
yaitu disusun dan disesuaikan dengan tata letaknya menurut
ukuran atau format buku yang telah ditentukan perusahaan.
Begitu pula untuk sampul yang dibuat oleh Bagian Desain.
Naskah yang sudah selesai di setting tersebut kemudian
diserahkan kepada Bagian Redaksi untuk dicek ulang dan
dilakukan pembenaran kembali. Hal ini diperlukan untuk
meneliti adanya perubahan setelah dilakukan setting.
58
Setelah naskah dan sampul (cover) dikoreksi sehingga
diperoleh hasil yang sempurna, maka keduannya dicetak pada
kertas print kalkir. Khusus proses cetak untuk naskah
diserahkan kepada perusahaan lain. Jadi naskah yang telah di
print kalkir tersebut langsung dikirimkan ke perusahaan
percetakan untuk segera dicetak menjadi kertas-kertas yang
berisikan materi-materi untuk isi buku. Perusahaan percetakan
yang dimaksud adalah PT. Nyata Grafika Media milik Jawa Pos
Group yang berada di Semarang.
Proses cetak untuk sampul (cover) buku LKS dilakukan
oleh perusahaan sendiri. Sebelum dicetak, sampul yang telah
di print kalkir tersebut diserahkan kepada bagian reprografi
untuk ditembakkan menjadi film. Di bagian repro perusahaan
mempercayakan kepada pihak diluar perusahaan. Tahap
selanjutnya plate making yaitu pembuatan plate dengan mesin
plate maker, dimana film hasil reprografi tersebut dicetak di
atas plate sebagai master untuk dilakukan proses cetak
kemudian dilakukan penyinaran. Setelah selesai dicetak, plate
tersebut dimasukkan ke processore untuk dilakukan pencucian.
Agar tulisan atau gambar yang menempel tahan lama, maka
pada plate diolesi developer. Bila terdapat kesalahan cetak di
plate digunakan corector untuk menghapus.
59
Tahap selanjutnya memasang plate ke mesin cetak.
Pada tahap ini digunakan mesin cetak (mesin Hamada E47
dan DX 800 untuk mencetak cover). Akhirnya proses
pencetakan sampul tersebut telah selesai. Naskah yang sudah
selesai di cetak, kemudian diambil untuk dilakukan
penyusunan, pelipatan dan penjilidan pada hasil cetakan
tersebut dengan cara manual. Setelah melalui proses penjilidan
kemudian dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan
mesin potong sehingga menghasilkan buku jadi.
Berikut ini merupakan skema proses produksi CV. Nusa
Indah, adalah sebagai berikut :
60
Gambar 3.2 Proses Produksi CV. Nusa Indah
Naskah
Desain
Setting
Editor
Susun&lipat
Jahit/Lem
Jilid
Potong
Buku Jadi
Cetak
Layout
Pembuatan Film
Plate Making
Pencucian plate
Print Kalkir
Penyusun
61
6. Pemasaran
a. Saluran Distribusi
Kegiatan perusahaan dalam menyalurkan produknya,
CV. Nusa Indah mengunakan saluran distribusi secara langsung
dan tidak langsung. Distribusi secara langsung dimana
konsumen secara langsung datang ke CV. Nusa Indah tanpa
adanya campur tangan dari penyalur maupun agen. Sedangkan
distribusi tidak langsung, perusahaan menggunakan penyalur
yaitu sales freelance yang telah bekerja sama dengan
perusahaan dalam memasarkan produknya dan dijadikan
sebagai ujung tombak untuk menjual produknya. Para sales ini
membeli buku kepada perusahaan untuk dijual kembali,
sehingga mereka bisa disetarakan sebagai agen atau
distributor. Tidak menutup kemungkinan juga perusahaan
memberikan kesempatan untuk menjalin kerjasama lagi dengan
sales-sales baru yang ingin mencoba memasarkan buku-buku
LKS yang diterbitkan oleh CV. Nusa Indah.
Produk dari CV. Nusa Indah hampir dipasarkan di
seluruh wilayah Indonesia. Adapun wilayah pemasarannya
yakni Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa. Daerah pemasaran
untuk Pulau Jawa meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
DIY, dan Jawa Timur sedangkan untuk Luar Pulau Jawa
62
meliputi Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Samarinda,
Pontianak, dan Banjarmasin, dan Makasar.
Pengiriman buku-buku LKS tersebut untuk wilayah
pemasaran Pulau Jawa, perusahaan tidak melakukan
pengiriman secara langsung, jadi angkutan dan biaya
pengiriman produk ditanggung oleh para sales freelance. Tetapi
untuk wilayah pemasaran Luar Pulau Jawa, perusahaan hanya
memberikan kontribusi atau menanggung biaya pengangkutan
sampai pelabuhan terdekat. Pengiriman produk ke Luar Jawa
menggunakan jasa ekspeditur dan pemilihan jasa angkutan
tersebut disesuaikan dengan kondisi daerah itu.
b. Penentuan Harga
Dalam proses menetapkan harga jualnya, CV. Nusa
Indah selalu menetapkan harga produknya dengan
memperhatikan berbagai kebijakan yang menjadi dasar untuk
mencapai tujuan utama perusahaan, yakni agar mendapat
keuntungan yang lebih maksimal. Sehingga harga yang telah
ditetapkan ini dapat dijangkau oleh semua konsumen di pasaran
dan konsumen dapat menerima produk-produknya dengan baik.
Strategi yang diterapkan oleh CV. Nusa Indah dalam
menetapkan harga jual produknya yakni didasarkan atas biaya
produksi dan persaingan. Metode penetapan harga yang
dipergunakan oleh perusahaan dalam menetapkan harga
63
adalah Metode Cost Plus Pricing, yaitu harga pokok + %
keuntungan yang diharapkan. Harga setiap semester atau tahun
bisa saja berubah, mungkin dikarenakan harga bahan baku
yang meningkat.
c. Kegiatan Promosi
Perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar hasil
produksinya dikenal oleh masyarakat. Adapun kegiatan promosi
yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah yaitu:
1) Media Periklanan
Media periklanan yang digunakan perusahaan berupa
media cetak yakni berbentuk brosur yang disebarkan ke
sekolah-sekolah dengan maksud untuk memperkenalkan
produk yang akan dipasarkan. Pemasangan iklan di surat
kabar juga dilakukan oleh perusahaan guna menjangkau
pasar yang lebih luas khusunya untuk mendapatkan
konsumen dan mitra kerja atau sales yang berada di Luar
Pulau Jawa.
2) Tenaga Penjualan (Personal Selling)
Personal Selling merupakan promosi yang dilakukan
para sales freelance untuk menawarkan buku-buku ke
berbagai sekolah-sekolah secara langsung sehingga dengan
personal selling perusahaan akan tahu tentang produk yang
64
diinginkan oleh konsumen. Selain itu, dengan adanya tenaga
pejualan ini bisa digunakan untuk memperoleh sales baru.
Jadi terkadang para sales sendiri yang menghubungkan
perusahaan dengan sales baru untuk bekerjasama
menyalurkan produk dari perusahaan.
d. Persaingan
CV. Nusa Indah merasakan adanya persaingan untuk
usahanya tersebut. Terdapat wilayah yang menjadi pesaing
perusahaan meliputi Karanganyar dan Surakarta. Untuk wilayah
Karangayar, persaingan belum terlalu dirasakan walaupun
memang ada pesaingnya seperti CV. Alfadinar. Adapun pesaing
untuk wilayah Surakarta seperti Tiga Serangkai, Seti Aji, dan
Mediatama. Persaingan sangatlah dirasakan oleh CV. Nusa
Indah karena pesaingnya yang di wilayah Surakarta merupakan
perusahaan besar dan telah berkembang cukup lama,
sedangkan CV. Nusa Indah sendiri masih dalam tahap
perkembangan.
B. Pembahasan
1. Sistem Penjualan dan Prosedur Penjualan yang Dilakukan oleh CV.
Nusa Indah
Setiap kegiatan penjualan, baik yang dilakukan oleh
perusahaan besar maupun perusahaan kecil pastilah mempunyai
65
tujuan yang sama yaitu mempertahankan kelangsungan hidupnya,
untuk mendapatkan laba dan berkembang. Untuk mencapai hal-hal
tersebut perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Salah satau faktor yang mempengaruhi
perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah sistem penjualan
yang dilakukan.
Pada dasarnya, sistem penjualan yang dilakukan oleh CV.
Nusa Indah adalah menggunakan sistem penjualan tunai dan
sistem penjualan kredit. Dengan adanya dua sistem penjualan yang
diterapkan oleh perusahaan ini, konsumen atau sales dapat
memilih salah satu dari sistem penjualan yang ditawarkan oleh
pihak perusahaan, yang sekiranya salah satu dari sistem tersebut
sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen atau sales
untuk membayar. Para konsumen atau sales ini dapat melakukan
pemesanan buku LKS dengan telepon atau dengan mengisi daftar
order melalui fax. Berikut ini akan dibahas mengenai proses
penjualan yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah yaitu:
a. Penjualan Tunai
Salah satu sistem yang diterapkan perusahaan dalam
proses penjualannya adalah sistem penjualan tunai. Bagi
konsumen yang memilih sistem penjualan ini biasanya sales
sudah mempunyai cukup uang tunai untuk membeli buku-buku
66
LKS di CV. Nusa Indah. Berikut ini adalah proses penjualan
tunai pada CV. Nusa Indah:
Gambar 3.3 Proses Penjualan Tunai Pada CV. Nusa Indah
Pembeli
Informasi Pembelian
Pengecekkan Barang
Transaksi Penjualan
Pembayaran Tunai
Pembeli
Nota Penjualan
Pengambilan Barang
67
Keterangan Gambar:
1) Informasi Pembelian
Sebelum melakukan pembelian, biasanya calon
konsumen terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan
berbagai macam informasi yang berkaitan dengan buku-
buku yang ingin dibelinya. Sebelum memutuskan membeli
buku LKS pada CV. Nusa Indah, biasanya calon konsumen
atau sales telah membanding-bandingkan antara penerbit
buku LKS satu dengan yang lainnya. Kegiatan tersebut
dilakukan oleh calon konsumen untuk mendapatkan
informasi baik mengenai harga, kualitas buku, dan mutunya.
Hal ini dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum
memutuskan untuk melakukan pembelian. Setelah datang
ke CV. Nusa Indah calon sales akan mendapatkan informasi
mengenai buku LKS yang akan dibelinya dari karyawan
bagian pemasaran. Jika calon sales merasa cukup
mendapatkan informasi tentang buku LKS yang akan
dibelinya, maka langkah selanjutnya melakukan
pengecekkan barang.
2) Pengecekkan Barang
Pada saat melakukan pengecekkan barang,
karyawan bagian pemasaran memberikan beberapa sampel
68
buku LKS yang diiginkan calon konsumen atau sales.
Selanjutnya calon sales ini melihat-lihat, meneliti dan
mengecek isi buku LKS tersebut. Apabila sudah sesuai
maka calon konsumen atau sales ini akan memilih buku LKS
tersebut.
3) Transaksi Penjualan
Setelah sales memilih buku LKS yang diinginkannya
dan sesuai dengan produk yang dikehendaki, maka pihak
penerbit menawarkan harga dari masing-masing buku
kepada sales tadi. Dalam transaksi penjualan ini CV. Nusa
Indah sebagai pihak penjual telah menetapkan harga mati
dari masing-masing buku tersebut. Jadi dalam hal ini tidak
ada lagi proses tawar menawar mengenai harga buku
tersebut.
4) Pembayaran Tunai
Jika terjadi kesepakatan dari harga buku LKS
tersebut, maka sales melakukan pembayaran kepada bagian
kasir selaku bagian keuangan. Disini terlihat bahwa bagian
keuangan pada CV. Nusa Indah hanya terdiri dari kasir yang
selain bertugas menerima dan mengeluarkan kas, juga
bertugas membuat laporan keuangan.
69
5) Nota Penjualan
Setelah melakukan pembayaran dikasir atau dibagian
keuangan, maka bagian keuangan akan membuatkan nota
penjualan sebanyak tiga lembar yang akan diberikan
kepada:
a) Pihak Pembeli
Nota lembar pertama diberikan kepada sales sebagai
bukti bahwa sales tersebut telah menyerahkan
sejumlah uang kepada CV. Nusa Indah, yang
digunakan untuk membayar buku LKS.
b) Pihak Keuangan Perusahaan
Nota lembar kedua digunakan sebagai arsip bagian
keuangan CV. Nusa Indah dan dilaporkan atau dicatat
sebagai transaksi penjualan tunai dalam laopran
keuangan.
c) Pihak Administrasi Gudang
Nota lembar ketiga digunakan sebagai arsip bagian
administrasi gudang CV. Nusa Indah dan digunakan
sebagai bukti mengenai adanya penjualan buku dan
bukti pengeluaran buku dari gudang.
70
6) Pengambilan Barang
Setelah melakukan pembayaran, maka bagian
gudang segera menyiapkan buku-buku LKS yang dipesan
atau dibeli oleh sales. Apabila sudah dibungkus dan
disiapkan oleh bagian gudang kemudian di berikan kepada
sales tersebut. Dalam hal ini pengiriman barang tidak
dilakukan oleh perusahaan. Jadi buku yang dibeli tersebut di
bawa pulang sendiri oleh sales, tetapi apabila sales
menginginkan barang yang dibeli tadi dikirimkan oleh
perusahaan, maka pihak konsumen atau sales harus
menanggung biaya pengirimannya.
7) Pembeli
Setelah membayar lunas buku-buku LKS tadi, buku
tersebut bisa langsung dimiliki oleh sales. CV. Nusa Indah
juga memberikan pelayanan purna jual, seperti retur yakni
10% dari seluruh pengambilan dan dengan batas waktu
maksimal 2 bulan setelah buku tersebut diterima sales.
Sistem penjualan secara tunai ini mempunyai
keuntungan dan kerugian bagi CV. Nusa Indah. Adapun
keuntungannya adalah sebagai berikut:
1) Adanya sistem penjualan tunai ini, maka resiko keuangan
macet tidak ada karena uang langsung diterima saat itu juga
oleh perusahaan.
71
2) Perusahaan juga langsung dapat menerima keuntungan dari
hasil penjualan produknya.
3) Fresh money, yaitu perusahaan langsung mendapatkan
uang tunai (cash) dari pembeli.
Sedangkan kerugian yang ditanggung oleh perusahaan
dengan adanya sistem penjualan secara tunai ini adalah
sebagai berikut:
1) Volume penjualan relatif menjadi lebih rendah, karena
barang yang dijual relatif lebih sedikit.
2) Dengan adanya penjualan yang sedikit tadi menyebabkan
keuntungan yang diterima perusahaan akan menjadi lebih
kecil.
b. Penjualan Kredit
Untuk meningkatkan volume penjualan, CV. Nusa Indah
juga menawarkan sistem penjualan secara kredit. Pembelian
secara kredit ini dimaksudkan untuk memudahkan para
konsumen atau sales yang ingin melakukan pembelian buku-
buku LKS dalam jumlah banyak, tetapi mereka tidak mempunyai
uang tunai yang cukup untuk melunasi pembayaran buku
tersebut.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon
konsumen atau sales yang ingin melakukan pembelian buku-
buku LKS secara kredit, yaitu:
72
1) Membuat surat perjanjian penjualan yang disetujui oleh
kedua belah pihak.
2) Membayar uang muka yang telah disepakati.
3) Memberikan jaminan sertifikat tanah kepada perusahaan.
4) Jaminan juga bisa berupa BPKB kendaraan bermontor roda
empat, tetapi juga ada batasan sendiri mengenai tahun
perakitan kendaraan tersebut, yakni diatas tahun 2000.
Jaminan bisa berupa apa saja yang terpenting jaminan
tersebut dianggap pantas atau seimbang dengan nilai kredit
tersebut.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai proses penjualan
produk secara kredit pada CV. Nusa Indah:
73
Gambar 3.4 Proses Penjualan Kredit Pada CV. Nusa Indah
Pembeli
Informasi Pembelian
Pengajuan Estimasi Kredit
Persetujuan Kredit
Pembayaran Uang Muka
Nota Penjualan
Pengambilan Barang
Perjanjian Kredit
Angsuran Tiap Bulan
74
Keterangan Gambar :
1) Informasi Pembelian
Sama seperti penjualan tunai, dalam penjualan kredit
sebelum melakukan pembelian, biasanya calon konsumen
atau sales mencari dan mengumpulkan informasi yang
berkaitan dengan buku-buku yang akan dibeli. Informasi
tersebut meliputi harga, mutu dan kualitas buku untuk
dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk
melakukan pembelian. Setelah konsumen mendapatkan
informasi dan buku yang sesuai dengan yang diinginkannya
tersebut, kemudian calon konsumen atau sales bisa
meminta penjelasan atau informasi mengenai bagaimana
cara melakukan pembelian secara kredit dan persyaratan-
persyaratan apa saja yang harus dipenuhi.
2) Pengajuan Estimasi Kredit
Setelah calon konsumen atau sales merasa cukup
dengan informasi dan persyaratan yang dibutuhkan untuk
melakukan pembelian secara kredit maka calon sales
segera memenuhi persyaratan kredit tersebut. Selanjutnya
calon sales tersebut bisa datang ke CV. Nusa Indah dan
langsung mengajukan estimasi kredit mengenai jumlah
banyaknya buku yang akan di beli secara kredit.
75
3) Persetujuan Kredit
Sebelum memutuskan untuk menyetujui atau layak
untuk mendapatkan pembayaran kredit, pihak perusahaan
mempelajari dahulu mengenai calon sales. Dalam hal ini,
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
mengenai latar belakang kehidupan sales, jumlah buku yang
akan dibeli sesuaikah atau sebandingkah dengan
persyaratan yang telah diajukan tadi, apakah sales tersebut
belum pernah terlibat permasalahan dengan penerbit lain
dalam pembelian kredit dan lokasi daerah pemasaran sales
yang telah mengajukan kredit, sudah ada atau belum sales
lain dari CV. Nusa Indah. Setelah perusahaan mempelajari
dengan baik tentang calon sales tersebut, maka bila tidak
ada permasalahan lain pengajuan kredit pun disetujui.
4) Perjanjian Kredit
Apabila calon sales dinyatakan layak untuk
mendapatkan pembayaran secara kredit, kemudian pihak
perusahaan dan pihak calon sales membuat perjanjian-
perjanjian yang berisi mengenai hak-hak maupun kewajiban
yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak. Dalam
perjanjian ini juga berisi mengenai sanksi-sanksi yang harus
diterima oleh pihak sales selaku pihak yang berutang jika
tidak memenuhi kewajibannya selama jangka waktu
76
pembayaran kredit yang telah ditentukan. Selain itu dalam
perjanjian tersebut tertera pula bentuk jaminan yang
diberikan ke pada perusahaan, berapa besarnya jumlah
uang yang harus dibayar pertama kali sebagai uang muka,
jangka waktu angsuran dan retur.
5) Pembayaran Uang Muka
Uang muka merupakan sejumah uang yang
dibayarkan pertama kali pada transaksi penjualan kredit
sebagai pembayaran sebagian atas barang yang telah dibeli.
Dalam hal ini pihak perusahaan menetapkan besarnya uang
muka minimal sebesar 10 % dari harga yang disepakati.
Dalam prakteknya, pembayaran uang muka ini khususnya
ditujukan untuk calon sales baru. Sedangkan untuk sales
lama dan tidak bermasalah mungkin besarnya uang muka
tidak dipermasalahkan karena rasa kepercayaan sudah ada
diantara keduanya.
6) Nota Penjualan
Setelah melakukan pembayaran uang muka dikasir
atau bagian keuangan, maka bagian keuangan akan
membuatkan nota penjualan sebanyak tiga lembar yang
akan diberikan kepada:
77
a) Pihak Pembeli
Nota lembar pertama diberikan kepada sales sebagai
bukti bahwa sales tersebut telah menyerahkan
sejumlah uang muka untuk pembelian buku LKS
secara kredit di CV. Nusa Indah.
b) Pihak Keuangan Perusahaan
Nota lembar kedua digunakan sebagai arsip bagian
keuangan CV. Nusa Indah dan dilaporkan atau dicatat
sebagai transaksi penjualan kredit dalam laporan
keuangan.
c) Pihak Administrasi Gudang
Nota lembar ketiga digunakan sebagai arsip bagian
administrasi gudang CV. Nusa Indah dan digunakan
sebagai bukti mengenai adanya penjualan buku dan
bukti pengeluaran buku dari gudang.
7) Pengambilan barang
Setelah membayar uang muka, maka bagian gudang
segera menyiapkan buku-buku LKS yang dipesan atau dibeli
oleh sales tersebut. Sama seperti penjualan tunai, dalam
penjualan kredit perusahaan tidak memberikan pelayanan
pengiriman barang, sehingga buku yang dibeli tersebut di
bawa pulang sendiri oleh sales. Tetapi apabila sales
78
menginginkan barang yang dibeli tadi dikirimkan oleh
perusahaan, maka pihak konsumen atau sales harus
menanggung biaya pengirimannya.
8) Angsuran tiap Bulan
Selanjutnya sisa dari pembayaran uang muka dapat
diangsur setiap bulan dan jangka waktu untuk pelunasan
kredit, perusahaan menetapkan selama satu semester atau
enam bulan. Selain itu perusahaan juga memberikan
penjelasan mengenai rincian potongan yang diberikan tiap
bulannya waktu pelunasan kredit dan retur yakni 10% dari
seluruh pengambilan dengan batas waktu maksimal 2 bulan
setelah buku tersebut diterima sales.
Permasalahan yang kerap kali dihadapi oleh CV. Nusa
Indah dalam menjual produk-produknya dengan sistem
penjualan secara kredit adalah sebagai berikut:
1) Adanya konsumen atau sales bermasalah dalam pelunasan
pembayaran angsuran kredit, yakni belum lunas meskipun
sudah habis jangka waktu pelunasan kredit sehingga
menyebabkan terjadinya piutang tidak tertagih/kredit macet.
Hal ini dikarenakan sales sengaja melalaikan kewajiban
untuk membayar kepada perusahaan.
79
2) Nilai jaminan yang diberikan oleh sales kepada perusahaan
tidak senilai atau seimbang dengan jumlah barang yang
dibeli secara kredit.
Berdasarkan permasalahan yang biasa dialami
perusahaan tersebut, maka langkah yang ditempuh perusahaan
adalah sebagai berikut :
1) Ketika mengahadapi sales yang bermasalah dalam proses
pelunasan pembayaran secara kredit atau kredit macet,
maka langkah yang ditempuh perusahaan adalah
menghubungi sales tersebut secara terus-menerus melalui
telepon sampai ada kepastian kapan sales tersebut bersedia
untuk melunasi pembayaran kreditnya. Apabila sales ini
mengajukan kredit lagi untuk tahun berikutnya maka
perusahaan tidak akan memberikan produknya walaupun
sudah mendapatkan persetujuan, produk ini ditahan di
gudang dan akan diberikan setelah sales tersebut melunasi
pembayaran kredit sebelumnya.
2) Persyaratan untuk sales baru, perusahaan menetapkan
besarnya jaminan sesuai atau sebanding dengan jumlah
kredit yang diambil. Jika besarnya jaminan tidak sesuai
maka pengajuan kredit ditolak. Sedangkan untuk sales yang
sudah lama dan tidak bermasalah, besarnya jaminan tidak
80
begitu diperhatiakan karena sudah ada rasa kepercayaan
diantara keduanya.
Keuntungan yang diperoleh CV. Nusa Indah dari sistem
penjualan secara kredit adalah sebagai berikut:
1) Volume penjualan relatif tinggi.
2) Laba yang diterima oleh perusahaan menjadi lebih besar.
Adapun kerugian yang diterima perusahaan dengan
adanya sistem penjualan secara kredit ini adalah sebagai
berikut:
1) Perusahaan harus menanggung dengan adanya resiko
kredit macet.
2) Persediaan kas berkurang karena uang diterima secara
berangsur sehingga sulit untuk mendapatkan Fresh money.
2. Analisis Data
Dalam analisis data ini akan dijelaskan tentang
perbandingan dari penjualan tunai dan penjualan kredit sehingga
dapat diketahui persentase penjualan masing-masing. Dengan
persentase tersebut dapat diketahui lebih baik mana, penjualan
tunai atau kredit bagi perusahaan. Berikut ini disajikan mengenai
perincian volume penjualan dari masing-masing jenis buku LKS
dari masing-masing sistem penjualan baik penjualan tunai maupun
penjualan kredit selama tahun ajaran 2004/2005-2008/2009.
81
Tabel 3.2
Data Volume Penjualan Tunai Buku LKS Per Tingkatan Sekolah
Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 (dalam unit)
Tahun
Ajaran SMP MTs MA
Volume
Penjualan
2004/2005 107.872 89.285 52.559 249.716
2005/2006 104.057 83.241 50.094 237.392
2006/2007 113.945 93.645 53.826 261.416
2007/2008 112.820 95.403 50.389 258.612
2008/2009 113.575 96.114 45.478 255.167
Jumlah 552.269 457.688 252.346 1.262.303
Sumber : data sekunder CV. NUSA INDAH yang telah diolah tahun 2010
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa volume penjualan tunai
buku LKS yang terjadi di penerbit CV. Nusa Indah selama tahun ajaran
2004/2005-2008/2009 sebanyak 1.262.303 unit, yang terdiri dari buku LKS
SMP sebanyak 552.269 unit, buku LKS MTs sebanyak 457.688 unit, dan
buku LKS MA sebanyak 252.346 unit. Volume penjualan tunai buku LKS
CV. Nusa Indah terjadi kenaikan dan penurunan pada tahun ajaran
2004/2005 sampai dengan 2008/2009. Kenaikan dan penurunan volume
penjualan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.
82
Gambar 3.5
Grafik Volume Penjualan Tunai Buku LKS
Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009
Gambar di atas menunjukkan volume penjualan tunai pada tahun
ajaran 2004/2005 sebesar 249.716 unit, sedangkan volume penjualan
pada tahun ajaran 2005/2006 hanya sebesar 237.392 unit atau
mengalami penurunan sebesar 12.324 unit. Volume penjualan pada tahun
ajaran 2006/2007 sebesar 261.416 unit atau mengalami kenaikan sebesar
24.024 unit. Volume penjualan tahun ajaran 2007/2008 sebesar 258.612
atau mengalami penurunan sebanyak 2.804 unit. Sedangkan tahun ajaran
2008/2009 diperoleh volume penjualan sebanyak 255.167 unit atau
mengalami penurunan sebanyak 3.445 unit. Berdasarkan grafik tersebut
83
di atas, dapat dilihat bahwa volume penjualan tertinggi terjadi pada tahun
ajaran 2006/2007 yaitu sebanyak 261.416 unit.
Tabel 3.3
Data Volume Penjualan Kredit Buku LKS Per Tingkatan Sekolah
Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 (dalam unit)
Tahun
Ajaran SMP MTs MA
Volume
Penjualan
2004/2005 200.930 150.253 90.513 441.696
2005/2006 202.051 152.336 91.505 445.892
2006/2007 183.514 149.214 93.870 426.598
2007/2008 187.149 153.241 86.945 427.335
2008/2009 203.344 167.915 95.206 466.465
Jumlah 976.988 772.959 458.039 2.207.986
Sumber : data sekunder CV. NUSA INDAH yang telah diolah tahun 2010
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa volume penjualan kredit
buku LKS yang terjadi di penerbit CV. Nusa Indah selama tahun ajaran
2004/2005-2008/2009 sebanyak 2.207.986 unit, yang terdiri dari buku LKS
SMP sebanyak 976.988 unit, buku LKS MTs sebanyak 772.959 unit, dan
buku LKS MA sebanyak 458.039 unit.
84
Volume penjualan kredit CV. Nusa Indah dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Gambar 3.6
Grafik Volume Penjualan Kredit Buku LKS
Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009
Gambar di atas menunjukkan volume penjualan kredit pada tahun
ajaran 2004/2005 sebesar 441.696 unit, sedangkan volume penjualan
pada tahun ajaran 2005/2006 hanya sebesar 445.892 unit atau
mengalami kenaikan penjualan sebesar 4.196 unit. Volume penjualan
pada tahun ajaran 2006/2007 sebesar 426.598 unit atau mengalami
penurunan sebesar 19.294 unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Volume penjualan tahun ajaran 2007/2008 sebesar 4247.335 unit atau
85
mengalami kenaikan sebanyak 737 unit. Sedangkan tahun ajaran
2008/2009 diperoleh volume penjualan sebanyak 466.465 unit atau
mengalami kenaikan sebanyak 39.130 unit. Berdasarkan grafik tersebut di
atas, dapat dilihat bahwa volume penjualan kredit tertinggi terjadi pada
tahun ajaran 2008/2009 yaitu sebanyak 466.465 unit.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui mengenai rincian jumlah
penjualan dari masing-masing sistem penjualan baik penjualan tunai
maupun penjualan kredit selama tahun ajaran 2004/2005-2008/2009
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Data Penjualan Tunai Buku LKS
Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009
Tahun Ajaran Total Unit Harga (Rp)
Total Harga Penjualan
(Rp) 2004/2005 249.716 1.300 324.630.800
2005/2006 237.392 1.300 308.609.600
2006/2007 261.416 1.300 339.840.800
2007/2008 258.612 1.800 465.501.600
2008/2009 255.167 1.800 459.300.600
Jumlah 1.897.883.400
Sumber : data sekunder CV. NUSA INDAH yang telah diolah tahun 2010
86
Dari data tabel 3.4 diatas dapat diuraikan bahwa penjualan tunai
tahun ajaran 2004/2005 sebanyak 249.716 unit dengan harga sebesar Rp.
1.300,00 per buku jadi total harga penjualan tunai untuk tahun ajaran
2004/2005 sebesar Rp. 324.630.800,00. Tahun ajaran 2005/2006
sebanyak 237.393 unit dengan harga Rp. 1.300,00 per buku jadi total
harga penjualan tunai untuk tahun ajaran 2005/2006 sebesar Rp.
308.609.600,00. Tahun ajaran 2006/2007 sebanyak 261.416 unit dengan
harga Rp. 1.300,00 per buku jadi total harga penjualan tunai untuk tahun
ajaran 2006/2007 sebesar Rp. 339.840.800,00. Penjualan tunai untuk
tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 258.612 unit dengan harga Rp.
1.800,00 per buku jadi total penjualan tunai untuk tahun 2007/2008
sebesar Rp. 465.501.600,00. Untuk tahun ajaran 2008/2009 sebanyak
255.167 unit dengan harga Rp. 1.800,00 per buku jadi total penjualan
tunai untuk tahun 2008/2009 sebesar Rp. 459.300.600,00.
Adapun data penjualan kredit buku LKS CV. Nusa Indah dapat
dilihat pada table 3.5 di bawah ini.
87
Tabel 3.5
Data Penjualan Kredit Buku LKS
Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009
Tahun Ajaran Total Unit Harga (Rp)
Total Harga Penjualan
(Rp) 2004/2005 441.696 1.800 795.052.800
2005/2006 445.892 1.800 802.605.600
2006/2007 426.598 1.800 767.876.400
2007/2008 427.335 2.300 982.870.500
2008/2009 466.465 2.300 1.072.869.500
Jumlah 4.421.274.800
Sumber : data sekunder CV. NUSA INDAH yang telah diolah tahun 2010
Dari data tabel 3.5 diatas dapat diuraikan bahwa penjualan kredit
tahun ajaran 2004/2005 sebanyak 441.696 unit dengan harga sebesar Rp.
1.800,00 per buku jadi total harga penjualan kredit untuk tahun ajaran
2004/2005 sebesar Rp. 795.052.800,00. Tahun ajaran 2005/2006
sebanyak 445.892 unit dengan harga Rp. 1.800,00 per buku jadi total
harga penjualan kredit untuk tahun ajaran 2005/2006 sebesar Rp.
802.605.600,00. Tahun ajaran 2006/2007 sebanyak 426.598 unit dengan
harga Rp. 1.800,00 per buku jadi total harga penjualan kredit untuk tahun
ajaran 2006/2007 sebesar Rp. 767.876.400,00. Sedangkan Penjualan
kredit untuk tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 427.335 unit dengan harga
88
Rp. 2.300,00 per buku jadi total penjualan kredit untuk tahun 2007/2008
sebesar Rp. 982.870.500,00. Untuk tahun ajaran 2008/2009 sebanyak
466.465 unit dengan harga Rp. 2.300,00 per buku jadi total penjualan
kredit untuk tahun 2008/2009 sebesar Rp. 1.072.869.500,00.
Dari data diatas dapat juga dapat diketahui volume penjualan buku
LKS dari masing-masing penjualan baik penjulan tunai maupun penjualan
kredit pada CV. Nusa Indah selama tahun ajaran 2004/2005-2008/2009
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6
Data Volume Penjualan Buku LKS
Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009 (dalam rupiah)
Tahun
Ajaran
Penjualan
Tunai
Penjualan
Kredit
Volume
Penjualan
2004/2005 324.630.800 795.052.800 1.119.683.600
2005/2006 308.609.600 802.605.600 1.111.215.200
2006/2007 339.840.800 767.876.400 1.107.717.200
2007/2008 465.501.600 982.870.500 1.448.372.100
2008/2009 459.300.600 1.072.869.500 1.532.170.100
Jumlah 1.897.883.400 4.421.274.800 6.319.158.200
Sumber : data sekunder CV. NUSA INDAH yang telah diolah tahun 2010
89
Dari data tabel volume penjualan diatas pada CV. Nusa Indah
tahun ajaran 2004/2005 sampai tahun 2008/2009 mengalami peningkatan
dan penurunan. Pada volume penjualan tunai tahun ajaran 2004/2005 ke
tahun ajaran 2005/2006 mengalami penurunan sebesar
Rp. 16.021.212,00. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain minat beli konsumen rendah, persaingan antar penerbit,
dan lain-lain. Akan tetapi pada tahun ajaran 2006/2007, volume penjualan
mengalami peningkatan sebesar Rp. 31.231.200,00 sehingga menjadi
Rp. 339.840.800,00. Pada tahun ajaran 2007/2008 volume penjualan
tunai sebesar Rp. 465.501.600,00 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp. 125.660.800,00. Sedangkan tahun ajaran 2008/2009 penjualan
mengalami penurunan sebesar Rp. 6.201.000,00 sehingga volume
penjualan menjadi Rp. 459.300.600,00.
Untuk volume penjualan pada penjualan kredit, seperti yang tertera
pada tabel 3.6 pada tahun ajaran 2004/2005 diperoleh volume penjualan
Rp. 795.052.800,00, sedangkan tahun ajaran 2005/2006 volume
penjualan diperoleh sebesar Rp. 802.605.600,00 atau mengalami
peningkatan sebesar Rp. 7.552.800,00. Kemudian pada tahun ajaran
2006/2007 mengalami penurunan sebesar Rp. 34.729.200,00 sehingga
volume penjualan menjadi Rp. 767.876.400,00. Pada tahun berikutnya
mengalami peningkatan sebesar Rp. 214.994.100,00 sehingga total
volume penjualan pada penjualan kredit pada tahun 2007/2008 menjadi
sebesar Rp. 982.870.500,00. Pada tahun 2008/2009 juga terjadi
90
peningkatan sebesar Rp. 89.999.000,00, sehingga volume penjualannya
menjadi Rp. 1.072.869.500,00.
Perbedaan penjualan tunai dan kredit juga dapat dilihat dari
gambar di bawah ini.
Gambar 3.7
Grafik Perbandingan Volume Penjualan Tunai dan Kredit Buku LKS
Penerbit CV. NUSA INDAH
Selama Tahun Ajaran 2004/2005-2008/2009
Berdasarkan data dan grafik penjualan yang telah dikemukakan di
atas, sangat terlihat sekali perbedaanya, yaitu pada penjualan kredit
memiliki volume penjualan yang lebih tinggi. Data omzet penjualan CV.
Nusa Indah tersebut dapat dihitung persentase dari masing-masing
91
penjualan. Persentase ini dibandingkan berdasarkan total penjualan tahun
ajaran 2004/2005 sampai dengan 2008/2009 dengan total volume
penjualan. Total penjualan diperoleh dari jumlah penjualan mulai tahun
ajaran 2004/2005 sampai dengan tahun ajaran 2008/2009 dan total
volume penjualan pada kedua jenis penjualan dalam waktu satu periode
tertentu. Berikut disajikan hasil persentase dari setiap penjualan.
a. Penjualan tunai
=
= 30,04%
b. Penjualan kredit
=
= 69,96%
Perhitungan persentase di atas menunjukkan bahwa rasio dari
penjualan tunai adalah 30,04% dan penjualan kredit adalah 69,96%.
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui perbandingan antara
penjualan tunai dan kredit pada CV. Nusa Indah yaitu sebesar 3 : 7.
92
Artinya dari 10 unit LKS terjual yang dibayar secara tunai hanya 3 unit
saja, sisanya 7 unit dibayar secara kredit.
Perhitungan persentase dari penjualan tunai dan penjualan kredit
dengan volume penjualan akan diperjelas lagi dalam setiap tahunnya.
Dengan demikian kita dapat mengetahui kenaikan dan penurunan sistem
penjualan yang digunakan oleh CV. Nusa Indah. Berikut akan disajikan
hasil perhitungan dari setiap penjualan:
a) Penjualan Tunai
=
· Tahun 2004/2005 = = 28,99 %
· Tahun 2005/2006 = = 27,77 %
· Tahun 2006/2007 = = 30,68 %
· Tahun 2007/2008 = = 32,14 %
· Tahun 2008/2009 = = 29,98 %
93
b) Penjualan Kredit
=
· Tahun 2004/2005 = = 71 %
· Tahun 2005/2006 = = 72,23 %
· Tahun 2006/2007 = = 69,32 %
· Tahun 2007/2008 = = 67,86 %
· Tahun 2008/2009 = = 70 %
Berdasarkan hasil perhitungan penjualan tunai dan kredit dibagi
dengan volume penjualan diperoleh hasil sesuai dengan table 3.7 di
bawah ini.
94
Tabel 3.7
Perbandingan Persentase
Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit Buku LKS
Pada Penerbit CV. NUSA INDAH
Sumber : data sekunder perusahaan yang telah diolah tahun 2010
Berdasarkan analisis persentase dari masing-masing penjualan
mulai tahun ajaran 2004/2005 sampai dengan 2008/2009 dapat diketahui
bahwa penjualan kredit lebih menguntungkan bagi CV. Nusa Indah. Hal ini
berarti laba perusahaan akan mengalami peningkatan yang disebabkan
volume penjualan yang tinggi. Selain itu, perusahaan juga memperoleh
keuntungan dalam hal pembayaran yang dilakukan secara kredit oleh
konsumen. Persentase pada penjualan tunai lebih kecil daripada
penjualan kredit atau volume penjualannya relatif rendah, sehingga laba
perusahaan menjadi kecil.
Hal ini terjadi karena semakin besar volume penjualan kredit
otomatis keuntungan yang diperoleh perusahaan dari selisih harga per
Perbandingan Persentase Tahun Ajaran
Penjualan Tunai Penjualan Kredit
2004/2005 28,99 % 71,11 %
2005/2006 27,77 % 72,23 %
2006/2007 30,68 % 69,32 %
2007/2008 32,14 % 67,86 %
2008/2009 29,98 % 70,02 %
95
unit dan pendapatan bunga semakin besar dibandingkan dengan
penjualan tunai. Jadi sistem penjualan kredit ini lebih menguntungkan bagi
CV. Nusa Indah, karena laba perusahaan akan mengalami peningkatan
yang disebabkan volume penjualan yang semakin tinggi. Di samping itu,
persentase pada penjualan tunai lebih kecil dari penjualan kredit, karena
volume penjualannya relatif rendah, sehingga laba perusahaan menjadi
kecil.
96
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data penelitian, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem penjualan yang dilakukan oleh CV. Nusa Indah adalah
menggunakan sistem penjualan tunai dan sistem penjualan kredit.
2. Perhitungan prosentase menunjukkan bahwa rasio dari penjualan
tunai adalah 30,04% dan penjualan kredit adalah 69,96%.
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa perbandingan
antara penjualan tunai dan kredit pada CV. Nusa Indah yaitu
sebesar 3 : 7. Artinya dari 10 unit LKS terjual yang dibayar secara
tunai hanya 3 unit saja, sisanya 7 unit dibayar secara kredit.
3. Sistem penjualan yang lebih menguntungkan CV. Nusa Indah
adalah sistem penjualan kredit. Hal ini terbukti lebih dari 67%
sistem penjualan yang dilakukan CV. Nusa Indah adalah dengan
sistem penjualan kredit. Oleh karena itu, laba perusahaan akan
mengalami peningkatan yang disebabkan volume penjualan kredit
yang semakin tinggi.
97
B. SARAN
Berdasarkan beberapa kekurangan yang dikemukakan pada
bab sebelumnya, maka penulis mencoba untuk memberikan saran-
saran yang diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan
untuk memperbaiki sistem penjualan yang ada pada CV. Nusa Indah.
Adapun saran-saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Persentase penjualan tunai mulai dari tahun ajaran 2004/2005
sampai dengan 2008/2009 hanya berkisar antara 30% saja
sedangkan sisanya adalah penjualan kredit. Oleh sebab itu, penulis
menyarankan kepada perusahaan supaya meningkatkan penjualan
tunainya, yaitu dengan cara memberikan diskon kepada pembeli
dengan pembelian minimal 50 buku akan mendapat diskon 10%.
Hal ini diharapkan agar mampu untuk menaikkan angka penjualan
tunai.
2. Penjualan kredit dalam penelitian ini selalu memiliki persentase
yang lebih baik dibandingkan dengan penjualan tunai, akan tetapi
penjualan kredit ini juga memiliki kelemahan yaitu banyaknya kredit
macet. Oleh sebab itu, penulis menyarankan agar perusahaan
memberikan cash back bagi pembeli secara kredit tetapi
angsurannya teratur. Cash back akan diberikan pada akhir periode
pembayaran. Hal ini diharapkan agar hubungan baik antara
pembeli dan perusahaan dapat terjalin dengan baik, sehingga
dapat meningkatkan volume penjualan di tahun berikutnya.
98
DAFTAR PUSTAKA
Swastha DH, Basu. 2001. Manajemen Penjualan. Edisi ke 3.
Yogyakarta : BPFE
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke 3. Yogyakarta : STIE YKPN
Stanton, J Williams. 1996. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Terjemahan
Y. Lamarto). Edisi ke tujuh. Jakarta: Erlangga
Lamb. Charles W, Joseph F. Hair, Carl Mc Daniel. 2001. Pemasaran
(Marketing). Buku Kedua. Jakarta : Salemba Empat
Husnan, Suad. 1995. Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan.
Yogakarta : BPFE
Riyanto, Bambang. 1997. Dasar – Dasar Pembelajaran Perusahaan.
Yogyakarta : BPFE
Soekardi, Eddy P. 1990. Mekanisme Leasing. Jakarta : Ghalia Indonesia
Yunus, Hadori dan Harnanto. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan.
Edisi 1. Yogyakarta : BPFE
Baridwan, Zaki. 1990, Sistem Akuntansi. Edisi 4. Yogyakarta : BPFE
99
100
PRODUK BUKU LKS CV. NUSA INDAH PALUR
101
102
103
104
105
106