penegakkan diagnosis withdrawal syndrom
TRANSCRIPT
PENEGAKKAN DIAGNOSIS WITHDRAWAL SYNDROM
Gambaran umum dari withdrawal state adalah berupa gangguan psikologis seperti
anxietas, depresi dan gangguan tidur, sedangkan untuk gejala fisik bervariasi sesuai dengan
zat yang digunakan. Yang khas adalah pasien ini akan melaporkan bahwa gejala putus zat
akan mereda dengan meneruskan penggunaan zat. Keadaan putus zat ini merupakan salah
satu indikator dari sindrom ketergantungan sehingga diagnosis ketergantungan zat harus turut
dipertimbangkan (Maslim, 2001).
Berikut adalah kriteria diagnostik beberapa jenis withdrawal syndrome :
1. Kriteria Diagnostik Alcohol Withdrawal Syndrome (American Psychiatric
Association, 2000):
A. Penghentian atau pengurangan penggunaan alkohol yang telah berat dan
berkepanjangan
B. Terdapat dua atau lebih gejala berikut ini beberapa jam sampai beberapa hari setelah
kriteria A :
1) Hiperaktifitas otonom (berkeringat, denyut nadi lebih dari 100 kali/menit)
2) Tremor pada tangan
3) Insomnia
4) Nausea dan vomitting
5) Transien visual, taktil, halusinasi atau ilusi auditorik
6) Agitasi psikomotor
7) Anxietas
8) Kejang Grand mal
C. Gejala – gejala dalam kriteria B menyebabkan distress yang signifikan secara klinis
atau penurunan fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi – fungsi lain yang penting.
D. Gejala – gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan gangguan mental
lainnya.
2. Kriteria Diagnostik Amphetamine Withdrawal Syndrome (American Psychiatric
Association, 2000):
A. Penghentian atau pengurangan penggunaan amphetamine (atau substansi sejenis) yang
telah berat dan berkepanjangan.
B. Mood dysphoric dan dua (atau lebih) perubahan fisiologis berikut ini beberapa jam
sampai beberapa hari setelah kriteria A :
1) Fatigue
2) Mimpi buruk
3) Insomnia atau hipersomnia
4) Nafsu makan meningkat
5) Retardasi psikomotor atau agitasi
C. Gejala – gejala dalam kriteria B menyebabkan distress yang signifikan secara klinis
atau penurunan fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi – fungsi lain yang penting.
D. Gejala – gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan gangguan mental
lainnya.
3. Kriteria Diagnostik Cocaine Withdrawal Syndrome (American Psychiatric
Association, 2000):
A. Menggunakan cocaine terakhir.
B. Perilaku maladaptif yang signifikan secara klinis atau perubahan psikologis (seperti
euforia atau penumpulan afektif, perubahan dalam sosialisasi, hipervigilance,
sensitifitas interpersonal, anxietas, tegang atau marah, perilaku stereotip, gangguan
penilaian, atau ganguan fungsi sosial dan pekerjaan) yang terjadi ketika atau sesaat
setelah penggunaan cocaine.
C. Dua atau lebih gejala berikut ini yang muncul ketika atau sesaat setelah penggunaan
cocaine :
1) Takikardi atau bradikardi
2) Dilatasi pupil
3) Peningkatan atau penurunan tekanan darah
4) Berkeringat atau kedinginan
5) Nausea atau vomiting
6) Berat badan menurun
7) Agitasi psikomotor atau retardasi
8) Kelemahan otot, depresi pernafasan, nyeri dada, atau aritmia
9) Bingung, kejang, dyskinesia, dystonia atau koma
D. Gejala – gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan gangguan mental
lainnya.
4. Kriteria Diagnostik Nicotine Withdrawal Syndrome (American Psychiatric
Association, 2000):
A. Menggunakan nicotine setiap hari setidaknya dalam beberapa minggu.
B. Penghentian tiba-tiba penggunaan nicotine, atau pengurangan penggunaan nicotine
diikuti empat (atau lebih) gejala berikut ini :
1) Dysphoric atau mood depresi
2) Insomnia
3) Iritabilitas, frustasi, marah
4) Anxietas
5) Sulit berkonsentrasi
6) Gelisah
7) Penurunan denyut nadi
8) Peningkatan nafsu makan atau berat badan
C. Gejala – gejala dalam kriteria B menyebabkan distress yang signifikan secara klinis
atau penurunan fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi – fungsi lain yang penting.
D. Gejala – gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan gangguan mental
lainnya.
5. Kriteria Diagnostik Sedative, Hypnotic, Anxiolytic Withdrawal Syndrome (American
Psychiatric Association, 2000):
A. Penghentian atau pengurangan penggunaan sedative, hipnostic, anxiolytic yang telah
berat dan berkepanjangan
B. Terdapat dua atau lebih gejala berikut ini beberapa jam sampai beberapa hari setelah
kriteria A :
1) Hiperaktifitas otonom (berkeringat, denyut nadi lebih dari 100 kali/menit)
2) Tremor pada tangan
3) Insomnia
4) Nausea dan vomitting
5) Transien visual, taktil, halusinasi atau ilusi auditorik
6) Agitasi psikomotor
7) Anxietas
8) Kejang Grand mal
C. Gejala – gejala dalam kriteria B menyebabkan distress yang signifikan secara klinis
atau penurunan fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi – fungsi lain yang penting.
D. Gejala – gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan gangguan mental
lainnya.
Spesifik jika terdapat gangguan perseptual.
6. Kriteria Diagnostik Opioid Withdrawal Syndrome (American Psychiatric Association,
2000):
A. Terdapat salah satu gejala berikut ini :
1) Penghentian atau pengurangan penggunaan opioid yang telah berat dan
berkepanjangan (beberapa minggu atau lebih).
2) Pemberian antagonis opioid setelah masa penggunaan opioid.
B. Terdapat tiga atau lebih gejala berikut ini beberapa menit sampai beberapa hari setelah
kriteria A :
1) Mood dysphoric
2) Nausea atau vomitting
3) Nyeri otot
4) Lakrimasi atau rinorrhea
5) Dilatasi pupil, piloereksi atau berkeringat
6) Diare
7) Menguap
8) Demam
9) Insomnia
C. Gejala – gejala dalam kriteria B menyebabkan distress yang signifikan secara klinis
atau penurunan fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi – fungsi lain yang penting.
D. Gejala – gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan gangguan mental
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association. 2000. Diagnostics and Statistical Manual of Mental
Dissorders Fourth Edition. Washington DC: American Psychiatric Association.
Maslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari
PPDGJ – III. Jakarta: Nuh Jaya.