penegakkan diagnosis kulit
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
![Page 1: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/1.jpg)
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
OlehFidya Sapita
![Page 2: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/2.jpg)
Prinsip PenegakkanDiagnosis Penyakit Kulit
• Anamnesis• Pemeriksaan Fisik• Pemeriksaan laboratorik/spesifik• Ringkasan• Diagnosis Banding• Diagnosis Kerja• Pemeriksaan Anjuran• Penatalaksanaan• Prognosis• Pengawasan Lanjutan
![Page 3: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/3.jpg)
Anamnesis
1. Identifikasi penderita2. Keluhan Utama3. Perjalanan Penyakit- Onset (when)- Tempat predileksi (where)- Gejala yang menyertai- Pola penyebaran lesi (evolusi) - Perkembangan atau perubahan lesi sejak pertama kali sampai saat
pemeriksaan- Faktor pencetus4. Riwayat pengobatan yang sudah dilakukan5. Gejala sistemik atau prodromal yang mendahului atau menyertai6. Riwayat Penyakit Dahulu7. Riwayat Penyakit Keluarga8. Riwayat Sosial
![Page 4: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/4.jpg)
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum• Tanda Vital• Status Dermatologi
(Inspeksi, Palpasi)Dari inspeksi dapat diidentifikasi konfigurasi, distribusi, dan morfologi atau bentuk lesi. Sedangkan palpasi untuk identifikasi tekstur, konsistensi dan kedalaman lesi, adanya rasa nyeri.
![Page 5: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/5.jpg)
Deskripsi lesi pada status dermatologi harus meliputi : tipe atau jenis lesi, warna lesi, batas lesi, jumlah lesi, distribusi lesi.
![Page 6: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/6.jpg)
Menurut PLENCK (1776) penyakit kulit dipelajari secara sistematis dimulai dari efloresensi (ruam). Menurut PRAKKAEN (1996) efloresensi dibagi menjadi efloresensi primer dan efloresensi sekunder
Efloresensi dapat berubah pada waktu berlangsungnya penyakit. Demi kepentingan diagnosis penting untuk mencari efloresensi primer.
![Page 7: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/7.jpg)
![Page 8: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/8.jpg)
Efloresensi Primer
Makula adalah efloresensi primer yang hanya berupa perubahan warna kulit tanpa perubahan bentuk. Contoh : tinea versikolor dan morbus Hansen
A. Hiperpigmentasi, pigmen melaninB. Biru, bayangan melanositC. Eritema, vasodolatasi kapilerD. Purpura, ekstravasasi eritrosit
![Page 9: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/9.jpg)
Papula adalah penonjolan padat diatas permukaan kulit, berbatas tegas, dan berukuran <1 cm
A. Deposit metabolikB. Sebukan sel radangC. Hiperplasi sel
epidermia
![Page 10: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/10.jpg)
Nodul sama seperti papul tetapi diameternya >1cm. Misalnya pada prurigo nodularis
![Page 11: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/11.jpg)
Plak adalah peninggian permukaan kulit permukaannnya rata dan berisi zat padat (biasanya infiltrat) diamternya ≥ 2 cm.
![Page 12: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/12.jpg)
Vesikula adalah gelembung yang berisi cairan serosa dengan diameter <1 cm, misalnya pada varisela dan herpes zoster. Vesikel dibagi menjadi : subkorneal, intra epidermal,supra basal.
![Page 13: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/13.jpg)
Bula adalah vesikel dengan diameter >1 cm, misalnya pada pemfigus, luka bakar. Jika bula berisi dara disebut bula hemoragik, jika berisi nanah disebut bula purulen
![Page 14: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/14.jpg)
Pustula adalah vesikel berisi nanah, sepeprti variola, varisela dan psoriasis pustula
![Page 15: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/15.jpg)
Urtika adalah penonjolan diatas permukaan kulit akibat edema setempat dan dapat hilang perlahan-lahan. Misalnya pada dermatitis medikamentosa dan gigitan serangga
![Page 16: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/16.jpg)
Tumor adalah penonjolan diatas permukaan kulit berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan baru
![Page 17: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/17.jpg)
Kista adalah penonjolan diatas permukaan kulit berupa kantong yang berisi cairan serosa aau padat atau setengah padat yang dikelilingi kaspsul.
![Page 18: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/18.jpg)
Efloresensi Sekunder
Skuama adalah pelepasan lapisan tanduk dari permukaan kulit, dapat berupa sisik halus (pitriasiformis), sedang (dermatitis) atau kasar (psoariosis), seperti sisik ikan (iktiosis).
![Page 19: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/19.jpg)
Krusta adalah cairan, darah, kotoran, nanah, dan obat yang sudah mengering diatas permukaan kulit, misalnya pada impetigo krustosa.
![Page 20: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/20.jpg)
Erosi adalah kerusakan kulit sampai stratum spinosum. Kulit tampak menjadi merah dan keluar cairan serosa. Misalnya pada dermatitis kontak
![Page 21: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/21.jpg)
Ekskoriasi adalah kerusakan kulit sampai stratum papilaris sehingga kulit tampak merah disertai bintik-bintik perdarahan, ditemukan pada dermatitis kontak atau ektima
![Page 22: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/22.jpg)
Ulkus adalah kerusakan kulit (epidemis dan dermis) yang memiliki dasar, dinding dan isi. Misal ulkus durum
![Page 23: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/23.jpg)
Rhagaden atau fisura adalah belahan-belahan kulit dengan dasar yang sangat kecil/dalam misal pada keratoskisis
![Page 24: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/24.jpg)
Parut (sikatrik) adalah jaringan ikat yang menggantikan epidermis dan dermis yang sudah hilang. Jaringan atrofi, sikatrik hipertrofi atau eutrofi/luka sayat
![Page 25: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/25.jpg)
Keloid adalah hipertrofi yang pertumbuhannya melampaui batas
![Page 26: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/26.jpg)
Abses adalah efloresensi sekunder berupa kantong berisi nanah didalam jaringan
![Page 27: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/27.jpg)
Likenifikasi adalah penebalan kulit sehingga garis-garis lipatan/reliefe kulit tampak jelas, seperti pada prurigo, neurodermatitis.
![Page 28: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/28.jpg)
Guma adalah efloresensi sekunder berupa kerusakan kulit yang destruktif , kronik, dengan penyebaran serpiginosa
![Page 29: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/29.jpg)
Hiperpigmentasi adalah penimbunan pigmen berlebihan sehingga kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya. Misalnya pada melasma
![Page 30: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/30.jpg)
Hipopigmentasi adalah kelainan yang menyebabkan kulit menjadi lebih putih dari sekitarnya.
![Page 31: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/31.jpg)
Beberapa Efloresensi Khusus
Kanalikuli yaitu ruam kulit berupa saluran-saluran pada stratum korneum, yang timbul sejajar dengan permukaan kulit seperti pada skabies
![Page 32: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/32.jpg)
Milia (=white head) adalah penonjolan di atas permukaan kulit yang berwarna putih yang ditimbulkan oleh penyumbatan saluran kelenjar sebasea, seperti akne sistika
![Page 33: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/33.jpg)
Komedo (=black head) adalah ruam kulit berupa bintik-bintik hitam yang timbul akibat proses oksidasi udara terhadap sekresi kelenjar sebasea dipermukaan kulit seperti pada akne
![Page 34: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/34.jpg)
Eksantema adalah ruam permukaan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat dan tidak berlangsung lama, biasanya didahului demam.
![Page 35: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/35.jpg)
Purpura adalah perdarahan di dalam/di bawah kulit tampak kemerahan dan tidak hilang pada penekanan kulit, seperti pada dermatitis medikamantosa
![Page 36: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/36.jpg)
Sifat Sifat Efloresensi
• UKURANMilier (sebesar kepala jarum)Lentikular (sebesar kacang hijau-jagung)Numular (sebesar uang logam seratus rupiah)Plakat (> uang logam seratus)
![Page 37: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/37.jpg)
• GAMBARANLinier seperti garis lurusSirsinar/anular jika melingkarPolisiklik menyerupai bungaKorimbiformis jika efloresensi besar dikeliling efloresensi kecil (hen and chicken configuration)Iris Formis, menyerupai iris BerkelompokKonfluen misal pada variola
![Page 38: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/38.jpg)
Linier
Sirsinar/anular Polisiklik
Korimbiformis
Iris Formis
Berkelompok
Konfluen
![Page 39: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/39.jpg)
• Lokalisasi/penyebaranSoliter, jika hanya satu lesiMultipel, jika lesi banyakRegional, menyerang saru regioDiskrit, lesi-lesi terpisah satu dengan yang lainnya;pada ektimaSimetris, mengenani kedua belahan badan yang sama, pada dermatitis medikamentosaBilateral, menyerang kedua belahan badan, seperti variselaUnilateral, menyerang sebelah badanUniversal, seluruh tubuh terkenaGeneralisata, jika seluruh/hampir seluruh tubuh terkena seperti eritrodermaSirkumskrip, berbatas tegasDifus, Tidak berbatas tegas
![Page 40: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/40.jpg)
Alat alat yang dibuthkan untuk pemeriksaan dermatologi
• Ruang yang diterangi sinar matahari atau lampu sinar putih
• Kaca pembesar (jika diperlukan)• Sarung tangan (jika diperlukan)• Alat pemeriksaan sensitivitas lesi
(jarum/bollpont)• Alat pemeriksaan laboratorium ( gelas obyek,
gelas penutup, scalpel, cutton bus, plastik isolasi.
![Page 41: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/41.jpg)
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan darah rutin• Pemeriksaan sediaan apus basah seperti
pemeriksaan terhadap hifa (dengan KOH 10%), trikomonas (NaCl 0.9%)
• Pemerksaan sekret/bahan-bahan dari kulit dengan pewarnaan khusus seperti Gram, Ziehl Nielsen, pemeriksaan sel Tzanck
• Pemeriksaan serologi untuk sifilis • Pemeriksaan dengan sinar Wood pada infeksi
jamur• Pemeriksaan alergi• Pemeriksaan histopatologi
![Page 42: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/42.jpg)
Daftar Pustaka
Amina Siti, dkk.2015.Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Panduan Belajar Program Pendidikan Profesi. Hal 15-17
Djuanda Adni, Hamzah Mochtar, Aisah Siti.2009.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Edisi kelima.Hal 34-42
Siregar.2015.Saripati Penyakit Kulit.Edisi ketiga.Hal 1-9
![Page 43: Penegakkan Diagnosis Kulit](https://reader033.vdocuments.site/reader033/viewer/2022061502/5695cffc1a28ab9b02906a15/html5/thumbnails/43.jpg)
TERIMA KASIH