pendidikan pesantren(bu yuli)
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
1/23
MAKALAH PENDIDIKAN PESANTREN NUSANTARA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara historis, pesantren telah mendokumentasikan berbagai sejarah bangsa
Indonesia, baik sejarah sosial budaya masyarakat Islam, ekonomi maupun politik
bangsa Indonesia. Sejak awal penyebaran Islam, pesantren menjadi saksi utama bagi
penyebaran Islam di Indonesia. Pesantren mampu membawa perubahan besar
terhadap persepsi halayak nusantara tentang arti penting agama dan pendidikan.1
Artinya, sejak itu orang mulai memahami bahwa dalam rangka penyempurnaan
keberagamaan, mutlak diperlukan prosesi pendalaman dan pengkajian secara matang
pengetahuan agama mereka di pesantren.
Sejak awal pertumbuhannya, fungsi utama pesantren adalah menyiapkan
santri mendalami dan menguasai ilmu agama Islam atau lebih dikenal tafaqquh fi
al!din, yang diharapkan dapat mencetak kader!kader ulama dan turut mencerdaskan
masyarakat Indonesia dan melakukan dakwah menyebarkan agama Islam serta
benteng pertahanan umat dalam bidang akhlak." Sejalan dengan fungsi tersebut,
materi yang diajarkan dalam pondok pesantren semuanya terdiri dari materi agama
yang diambil dari kitab!kitab klasik yang berbahasa Arab atau lebih dikenal dengan
kitab kuning.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki akar kuat #indigenous$
pada masyarakat muslim Indonesia, dalam perjalanannya mampu menjaga dan
mempertahankan keberlangsungan dirinya #sur%i%al system$ serta memiliki model pendidikan multi aspek. Santri tidak hanya dididik menjadi seseorang yang mengerti
ilmu agama, tetapi juga mendapat tempaan kepemimpinan yang alami, kemandirian,
kesederhanaan, ketekunan, kebersamaan, kesetaraan, dan sikap positif lainnya.
&odal inilah yang diharapkan melahirkan masyarakat
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
1A. &ujib, et. al., Intelektualisme Pesantren( Potret )okoh dan *akrawala Pemikiran di
+ra Perkembangan Pesantren #*et. III -akarta( i%a Pustaka, "//0$, h. 1.
")im irektorat -enderal Pembinaan elembagaan Agama Islam, Profil Pondok
Pesantren &u2adalah #*et. I -akarta( irektorat Pendidikan eagamaan dan Pondok
Pesantren epartemen Agama, "//3$, h. 4.
1
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
2/23
yang berkualitas dan mandiri sebagai bentuk partisipasi pesantren dalam
menyukseskan tujuan pembangunan nasional sekaligus berperan aktif dalam
mencerdaskan bangsa sesuai yang diamanatkan oleh 5ndang!undang asar 1637.4
Pesantren jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang pernah
muncul di Indonesia, merupakan sistem pendidikan tertua dan dianggap sebagai
produk budaya Indonesia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang
dimulai sejak munculnya masyarakat Islam di 8usantara.3
9eberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur
dengan munculnya tempat pengajian. 9entuk ini kemudian berkembang dengan
pendirian tempat tempat menginap para santri yang kemudian disebut pesantren.
&eskipun bentuknya masih sangat sederhana, pada waktu itu pesantren merupakan
satu!satunya lembaga pendidikan yang terstruktur sehingga pendidikan ini dianggap
sangat bergengsi. i lembaga inilah kaum muslimin Indonesia mendalami doktrin
dasar Islam, khususnya menyangkut praktek kehidupan keagamaan.7Pesantren dalam
lintasan sejarah bangsa dinyatakan sebagai lembaga pendidikan asli Indonesia,
sehingga menarik untuk dibahas lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
ari uraian rumusan masalah tersebut, penulis merumuskan masalah pokok,
yaitu bagaimana eksistensi pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam:.
9erdasarkan masalah pokok tersebut dirumuskan sub masalah sebagai berikut(
1. 9agaimana sejarah lahirnya pesantren sebagai di Indonesia:
". 9agaimana sejarah perkembangan pesantren:
4. 9agaimana sistem pendidikan di pesantren:3. 9agaimana penyelenggaraan dan pengembangan pesantren masa kini:
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''
4Amin ;aedari, et al., &asa epan Pesantren dalam )antangan &odernitas dan
)antangan omplesitas
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
3/23
II. PEMBAHASAN
A. Sejarah Lahirna Pesantren se!agai Lem!aga Pen"i"ikan Islam "i In"#nesia
Syaikh &aulana &alik Ibrahim atau Sunan
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
4/23
agama Islam sampai akhir hayatnya tahun 1316 &. Sebelum meninggal
dunia, &aulana &alik Ibrahim #13/0!1316$ berhasil mengkader para muballig dan di
antara mereka kemudian dikenal juga dengan wali. Para wali inilah yang meneruskan penyiaran dan pendidikan Islam melalui pesantren. &aulana &alik Ibrahim dianggap
sebagai perintis lahirnya pesantren di tanah air yang kemudian dilanjutkan oleh
Sunan Ampel.6
&engenai sejarah berdirinya pesantren pertama atau tertua di Indonesia
terdapat perbedaan pendapat di kalangan peneliti, baik nama pesantren maupun tahun
berdirinya. 9erdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh epatremen Agama
pada 16F3!16F7 diperoleh informasi bahwa pesantren tertua di Indonesia adalah
Pesantren -an )anpes II di Pamekasan &adura yang didirikan pada tahun 1E0".1/
)etapi data epartemen Agama ini ditolak oleh &astuhu.11 Sedangkan menurut
&artin %an 9ruinessen seperti dikutip Abdullah Aly bahwa Pesantren )egalsari, salah
satu desa di Ponorogo, -awa )imur merupakan pesantren tertua di Indonesia yang
didirikan tahun 1E3" &.1" Perbedaan pendapat tersebut karena minimnya catatan
sejarah pesantren yang menjelaskan tentang keberadaan pesantren.
Pondok Pesantren merupakan rangkaian kata yang terdiri dari pondok dan
pesantren. ata pondok #kamar, gubuk, rumah kecil$ yang dipakai dalam bahasa
Indonesia dengan menekankan kesederhanaan bangunannya. Ada pula kemungkinan
bahwa kata pondok berasal dari bahasa arab KfundukL yang berarti ruang tempat
tidur, wisma atau hotel sederhana. Pada umumunya pondok memang merupakan
tempat penampungan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya.14
Sedangkan kata pesantren berasal dari kata dasar KsantriL yang dibubuhi awalan KpeL
dan akhiran KanL yang berarti tempat tinggal para santri.
13
&enurut ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
6Ibid.1/epartemen Agama =I., 8ama dan ata Potensi Pondok!Pondok Pesantren Seluruh
Indonesia #-akarta( epag =I., 16F3M16F7$, h. 00F.11ia menolak informasi tersebut dengan alasan bahwa sebelum adanya Pesantren -an
)apes II, tentunya ada Pesantren -an )anpes I yang lebih tua. Selain itu, &astuhu menduga bahwa
pesantren didirikan setelah Islam masuk ke Indonesia. ?ihat( &astuhu, inamika Sistem
Pendidikan Pesantren( Suatu ajian tentang 5nsur dan 8ilai Sistem Pendidikan Pesantren
#-akarta( I8IS, 1663$, h. 16.1"?ihat( Abdullah Aly, Pendidikan Islam &ultikultural di Pesantren( )elaah terhadap
urikulum Pondok Pesantren &odern Islam Assalam Surakarta #*et. I Jogyakarta( PustakaPelajar, "/11$, h. 173!170.
14&anfred Giemek, Pesantren dalam Perubahan Sosial #*et. I -akarta( P4&, 16F0$, h. 6F!
66.13Gamakhsyari hofier, )radisi Pesantren( Studi tentang Pandangan yai #*et. BII
-akarta( ?P4+S, 166E$, h. 1F.
3
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
5/23
beberapa ahli, sebagaimana yang dikutip oleh Gamakhsyari antara lain( -hons,
menyatakan bahwa kata santri berasal dari bahasa )amil yang berarti guru mengaji.
Sedangkan **. 9erpendapat bahwa istilah ini berasal dari istilah shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku!buku suci agama ;indu, atau seorang
sarjana ahli kitab suci agama ;indu. ata shastri berasal dari kata shastra yang
berarti buku!buku suci, buku!buku agama, atau buku!buku tentang ilmu
pengetahuan.17
9erdasarkan uraian tersebut jelas bahwa dari segi etimologi pondok
pesantren merupakan satu lembaga kuno yang mengajarkan berbagai ilmu
pengetahuan agama. Ada sisi kesamaan #secara bahasa$ antara pesantren yang ada
dalam sejarah ;indu dengan pesantren yang lahir belakangan. Antara keduanya
memiliki kesamaan prinsip pengajaran ilmu agama yang dilakukan dalam bentuk
asrama.
Secara terminologi, ;. Imam Garkasih mengartikan pesantren sebagai
lembaga pendidikan Islam dengan sistem asrama atau pondok, di mana kyai sebagai
figur sentral, masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran
agama Islam di bawah bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan
utamanya.10 Pesantren sekarang ini merupakan lembaga pendidikan Islam yang
memiliki ciri khas tersendiri. ?embaga pesantren ini sebagai lembaga Islam tertua
dalam sejarah Indonesia yang memiliki peran besar dalam proses keberlanjutan
pendidikan nasional. ;. Abdurrahman Nahid, mendefinisikan pesantren secara
teknis, pesantren adalah tempat di mana santri tinggal.1E
efinisi di atas menunjukkan betapa pentingnya pesantren sebagai sebuah totalitas
lingkungan pendidikan dalam makna dan nuansanya secara menyeluruh. Pesantren bisa juga dikatakan sebagai laboratorium kehidupan, tempat para santri belajar hidup
dan bermasyarakat dalam berbagai segi dan aspeknya.
&engenai asal!usul dan latar belakang pesantren di Indonesia terjadi perbedaan
pendapat di kalangan para ahli sejarah. Pertama, pendapat yang menyebutkan bahwa
pesantren berakar pada tradisi Islam sendiri, yaitu tradisi tarekat. Pandangan ini
dikaitkan dengan fakta bahwa penyebaran Islam di Indonesia pada awalnya banyak
dikenal dalam bentuk kegiatan
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
17Ibid.
10Amir ;am@ah Niryosukarto, et al., 9iografi ;. Imam Garkasih dari
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
6/23
tarekat dengan dipimpin oleh kyai. Salah satu kegiatan tarekat adalah mengadakan
suluk, melakukan ibadah di masjid di bawah bimbingan kyai. 5ntuk keperluan
tersebut, kyai menyediakan ruang!ruang khusus untuk menampung para santrisebelah kiri dan kanan masjid. Para pengikut tarekat selain diajarkan amalan!amalan
tarekat mereka juga diajarkan kitab agama dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
agama Islam. Akti%itas mereka itu kemudian dinamakan pengajian. Perkembangan
selanjutnya, lembaga pengajian ini tumbuh dan berkembang menjadi lembaga
pesantren. 9ahkan dari segi penamaan istilah pengajian merupakan istilah baku yang
digunakan pesantren, baik salaf maupun khalaf.1F
Pendapat kedua, menyatakan bahwa kehadiran pesantren di Indonesia
diilhami oleh lembaga pendidikan KkuttabL, yakni lembaga pendidikan pada masa
kerajaan bani 5mayyah yang semula hanya merupakan wahana atau lembaga baca
dan tulis dengan sistem hOalaqahO.Pada tahap berikutnya lembaga ini mengalami
perkembangan pesat, karena didukung oleh iuran masyarakat serta adanya rencana!
rencana yang harus dipatuhi oleh pendidik dan anak didik.16 Pendapat ini hampir
sama dengan pendapat yang menyatakan pesantren diadopsi dari lembaga pendidikan
Islam )imur!)engah, yaitu al!A@har di airo, &esir "/
Pendapat ketiga, pesantren yang ada sekarang merupakan pengambil!alihan dari
sistem pesantren orang!orang ;indu di 8usantara pada masa sebelum Islam.
?embaga ini dimaksudkan sebagai tempat mengajarkan ajaran!ajaran agama ;indu
serta tempat membina kader!kader penyebar agama tersebut."1 Pesantren merupakan
kreasi sejarah anak bangsa setelah mengalami persentuhan budaya dengan budaya
pra!Islam. Pesantren merupakan sistem pendidikan Islam yang memiliki kesamaan
dengan sistem pendidikan ;indu!9udha. Pesantren ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
1FAbdul A@i@, et al., +nsiklopedi Islam IB #*et. II -akarta( Ichtiar 9aru Ban ;oe%e,
1663$, h. 1/4. Pendapat ini juga didukung oleh Gamakhsyari yang berpendapat bahwa
pesantren, khususnya di -awa, merupakan kombinasi antara madrasah dan pusat kegiatan
tarekat, bukan antara Islam dengan ;indu. ?ihat( Gamakhsyari hofier, op. cit., h. "7.16?ihat( &uhaimin, et al., Pemikiran Pendidikan Islam #*et. III 9andung( )ri
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
7/23
disamakan dengan mandala dan asrama dalam kha@anah lembaga pendidikan
pra!Islam.Pesantren merupakan sekumpulan komunitas independen yang pada
awalnya mengisolasi diri di sebuah tempat yang jauh dari pusat perkotaan#pegunungan$.""
&unculnya beberapa pendapat tersebut disebabkan karena tidak tersedianya
sumber tertulis yang dapat meyakinkan semua pihak. 8amun, dari ketiga pendapat
tersebut, sebenarnya mempunyai sisi kebenaran yang dapat dipertemukan. Pendapat
yang mengatakan bahwa pesantren berasal dari tradisi ;indu, ada benarnya jika
memang diterima bahwa nama itu berasal dari India atau berasal dari bahasa
Sansekerta. Pendapat yang mengatakan bahwa pesantren tumbuh dari tradisi sufi juga
dapat diterima, jika dilihat fakta sejarah bahwa tradisi pesantren mempunyai
kesamaan dengan praktek hidup yang dijalani oleh kaum sufi. Pendapat yang
mengatakan bahwa pesantren diadopsi dari tradisi pendidikan di )imur )engah,
karena memang orang yang mula!mula mengembangkan pesantren adalah mereka
yang menimba ilmu di )imur )engah terutama di &ekah dan di &esir.
)erlepas dari itu, bahwa pesantren yang dikenal masyarakat saat ini adalah
sebuah lembaga pendidikan Islam yang memiliki peranan penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa serta sebagai pusat pengembangan Islam. 9ahkan
seiring dengan perkembangan @aman, pesantren saat ini terus berbenah diri dengan
melakukan berbagai pola dan ino%asi pendidikan guna menghadapi tantangan @aman
yang semakin kompleks.
B. Sejarah Perkem!angan Pesantren
Pada awal berkembangnya, ada dua fungsi pesantren, yaitu sebagai lembaga pendidikan dan sebagai lembaga penyiaran agama. ungsi utama itu masih melekat
pada pesantren, walaupun pada perkembangan selanjutnya pesantren mengalami
perubahan.
Pesantren di Indonesia tumbuh dan berkembang sangat pesat. Sepanjang abad ke!1F
sampai dengan abad ke!"/, pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam semakin
dirasakan keberadaannya oleh masyarakat secara luas, sehingga kemunculan
pesantren di tengah masayarakat selalu direspons positif oleh masyarakat. =espon
positif masyarakat tersebut dijelaskan oleh Guhairini sebagai berikut(
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
""?ihat( Gamakhsyari hofier, op. cit., h. 1/ dan 8urcholish &adjid, 9ilik!9ilik
Pesantren( Sebuah Potret Perjalanan #*et. I -akarta( Paramadina, 166E$, h. 7.
E
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
8/23
Pesantren didirikan oleh seorang kyai dengan bantuan masyarakat dengan cara
memperluas bangunan di sekitar surau, langgar atau masjid untuk tempat
pengajian dansekaligus sebagai asrama bagi anak!anak. engan begitu anak!
anak tidak perlu bolakbalik pulang ke rumah orang tua mereka. Anak!anak
menetap tinggal bersama kyai ditempat tersebut."4
Perkembangan pesantren terhambat ketika 9elanda datang ke Indonesia
untuk menjajah. ;al ini terjadi karena pesantren bersikap non!kooperatif bahkan
mengadakan konfrontasi terhadap penjajah. ?ingkungan pesantren merasa bahwa
sesuatu yang berasal dari 9arat dan bersifat modern menyimpang dari ajaran agama
Islam. i masa kolonial 9elanda, pesantren sangat antipati terhadap westernisasi dan
modernisme yang ditawarkan oleh 9elanda. Akibat dari sikap tersebut, pemerintah
kolonial mengadakan kontrol dan pengawasan yang ketat terhadap pesantren.
Pemerintah 9elanda mencurigai institusi pendidikan dan keagamaan pribumi yang
digunakan untuk melatih para pejuang militan untuk melawan penjajah."3 alammasa penjajahan 9elanda, pendidikan Islam yang berpusat pada pesantren, surau,
dayah, dan lembaga pendidikan Islam lainnya sengaja melakukan u@lah dari
kekuasaan kolonial."7
Pada tahun 1FF" pemerintah 9elanda mendirikan Priesterreden #Pengadilan
Agama$ yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikan pesantren.
Setelah itu, dikeluarkan >rdonansi tahun 16/7 yang berisi peraturan bahwa guru
agama yang mengajar harus mendapatkan i@in dari pemerintah. Peraturan yang lebih
ketat lagi dibuat pada tahun 16"7 yang membatasi orang yang boleh memberikan
pelajaran mengaji. Akhirnya, pada tahun 164" peraturan dikeluarkan yang dapat
memberantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada i@innya atau yang
memberikan pelajaran yang tak disukai oleh pemerintah."0 Peraturan!peraturan
tersebut membuktikan ketidak!adilan kebijaksanaan pemerintah penjajahan 9elanda
terhadap pendidikan Islam di Indonesia.
Akan tetapi, pesantren tetap bertahan dan berkembang karena pengelolanya
mampu mengatur strategi dengan baik. 9erdasarkan laporan pemerintah pemerintah
kolonial 9elanda, tahun 1F41 di -awa terdapat lembaga pengajian dan pesantren
sebanyak 1.F74 buah dengan
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' "4Guhairini, et al., Sejarah Pendidikan Islam #-akarta( 9umi Aksara, 166"$, h. "1"."3Abdurrahman &as2ud, ari ;aramain ke 8usantara( -ejak Intelektual Arsitek
Pesantren #*et. I -akarta( encana Prenada &edia
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
9/23
jumlah santri sebanyak 10.7// orang. Pada tahun 1FF7 pesantren berkembang
menjadi 13.6"6 buah dengan jumlah santri """.004 orang."E
Pada tahun 163" menurut sur%ei yang diselenggarakan antor 5rusanAgama #Shumumbu$ yang dibentuk oleh Pemerintah &iliter -epang di -awa
mencatat jumlah madrasah, pesantren dan santrinya sebagai berikut(
)abel 1
-umlah Pesantren, &adrasah dan Santri
di -awa dan &adura pada tahun 163""F
Setelah Indonesia merdeka, pesantren tumbuh dan berkembang dengan pesat.
+kspansi pesantren juga bisa dilihat dari pertumbuhan pesantren yang semula hanya
based institution kemudian berkembang menjadi pendidikan yang maju. 9ahkan kini
pesantren bukan hanya milik organisasi tertentu tetapi milik umat Islam Indonesia.
Sebagaimana dikemukakan oleh ;anun Asrohah sebagai berikut(
Pada waktu &r. =. Soewandi menjabat &enteri Pendidikan, Pengajaran dan
ebudayaan dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran =epublik Indonesia yang
diketuaii ;ajar ewantoro. Panitia ini berhasil menetapkan keputusan yangdalam laporanpanitia tanggal " -uni 1630, dinyatakan bahwa pengajaran di
pondok pesantren danmadrasah perlu untuk dipertinggi dan dimodernisasi
serta diberi bantuan biaya."6
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
"EPerkembangan pesantren turut dipengaruhi oleh perkembangan hubungan laut antara
negeri 9elanda dan wilayah ;india 9elanda. itemukannya kapal api menjelang abad ke!16
dan dibukanya )erusan Sue@ pada tahun 1F06, perusahaan kapal P& diberikan i@in oleh
Pemerintah olonial untuk mengangkut jamaah haji Indonesia. 9elanda juga mencabut
resolusi!resolusi tahun 1F7", 1F41 dan ordonansi 1F76 yang melarang umat Islam Indonesia
melakukan perjalanan haji ke &ekah. esempatan dimanfaatkan dengan baik oleh umat Islam
di Indonesia. -amaah haji yang berusia muda, memanfaatkan kesempatan beribadah hajiuntuk mendalami ilmu pengetahuan. ?ihat( Gamakhsyari hofier, )radisi Pesantren( &emadu
&odernitas untuk emajuan #*et. I -akarta Pesantren 8awesea Press, "//6$, h. 76!01."FGamakhsyari hofier, )radisi Pesantren( Studi op. cit., h. 70."6;anun Asrohah, op. cit., h. 1F0.
6
Pada awal tahun 1636, Pemerintah =epublik Indonesia mendorong
pembangunan sekolah umum seluas!luasnya dan membuka secara luas jabatan!
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
10/23
jabatan dalam administrasi modern bagi bangsa Indonesia yang terdidik dalam
sekolah!sekolah umum tersebut. ampak kebijaksanaan tersebut membuat kekuatan
pesantren sebagai pusat pendidikan Islam di Indonesia menurun. Ini berarti bahwa jumlah anak!anak muda yang dulu tertarik kepada pendidikan pesantren menurun
dibandingkan dengan anak!anak muda yang ingin mengikuti pendidikan sekolah
umum yang baru saja diperluas.4/
Pendirian madrasah di pesantren semakin menemukan momentumnya ketika
.;. A. Nahid ;asyim menjabat sebagai &enteri Agama =epublik Indonesia. Ia
melakukan pembaruan pendidikan agama Islam melalui Peraturan &enteri Agama
8omor 4 tahun 167/, yang menginstruksikan pemberian pelajaran umum di
madrasah dan memberi pelajaran agama di sekolah umum negeriMswasta. ;al ini
semakin mendorong pesantren mengadopsi madrasah ke dalam pesantren. Pesantren
semakin lebih membuka kelembagaan dan fasilitas!fasilitas pendidikannya bagi
kepentingan pendidikan umum. Pesantren tidak hanya mengadopsi madrasah tetapi
juga mendirikan sekolah!sekolah umum. Pesantren )ebuireng -ombang adalah
pesantren pertama yang mendirikan S&PMS&A.41
?angkah ini kemudian diikuti oleh pesantren lain, bahkan berlomba!lomba
mendirikan sekolah umum untuk mengikuti tuntutan masyarakat agar santri bisa
belajar pengetahuan agama dan menguasai pengetahuan umum seperti murid!murid
di sekolah umum sehingga akses santri dalam melanjutkan pendidikan semakin
meluas seperti sekolah!sekolah umum di luar pesantren. Saat ini tidak jarang kita
temui pesantren memiliki lembaga pendidikan umum mulai ), S, S&P, S&A dan
S& di samping &I, &)s, dan &A.
Pada tahun 16EF berdasarkan laporan epartemen Agama =epublikIndonesia, jumlah pesantren dan santri berkembang pesat berdasarkan tabel berikut
ini(
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''
4/Gamakhsyari hofier, op. cit., h. 7E.41Ibid.
1/
)abel "
-umlah Pesantren dan Santri di -awa pada tahun 16EF4"
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
11/23
9erdasarkan tabel tersebut, hasil sur%ei epartemen Agama =epublik
Indonesia pada tahun 16EF mengenai keadaan pesantren di -awa, menunjukkan
bahwa sistem pendidikan pesantren dipelihara, dikembangkan dan dihargai oleh
masyarakat umat Islam di Indonesia. ekuatan pesantren dapat dilihat dari segi lain,
yaitu walaupun setelah Indonesia merdeka telah berkembang jenis pendidikan Islam
formal dalam bentuk madrasah.44
Pada tahun "//1, pemerintah Indonesia melalui epartemen Agama
=epublik Indonesia membentuk irektorat Pendidikan iniyah dan Pesantren setelah
menyadari perkembangan pesantren yang pesat. -umlah lembaga pendidikan
pesantren di seluruh Indonesia dari 16FE bertambah luar biasa, seperti tampak pada
tabel berikut ini(
)abel 4
-umlah Pesantren dan Santri 16FE!"//F43
'''''''''''''''''''''''''''''''
4"Gamakhsyari hofier, op. cit., h. 7F.
44Ibid.43http(MMpendis.go.idMfileMdokumenM7!gab!pontren!madin.pdf., akses "4 April "/11.
11
Antara tahun 16FE sampai dengan tahun "//3 pesantren bertambah
rata!rata 7// setiaptahunnya. )ahun "//3 sampai "//F bertambah 1./// buah
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
12/23
pesantren dan dalam waktu 1/ tahun terakhir, santrinya bertambah lebih dari
dua juta. Pesantren pada umumnya bersifat mandiri, tidak tergantung kepada
kebijakan pemerintah yang ada sehingga pesantren bisa memegang teguh
kemurniannya sebagai lembaga pendidikan Islam.
$. Sistem Pen"i"ikan "i Pesantren
Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengalami
perkembangan bentuk sesuai dengan perubahan @aman, terutama adanya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan bentuk pesantren bukan
berarti pesantren kehilangan khasnya. Sistem pesantren
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
1"
adalah sarana yang berupa perangkat organisasi yang diciptakan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam pesantren.37
Secara faktual, pesantren dapat dipolakan pada dua tipe atau pola,
yaitu berdasarkan bangunan fisik dan berdasarkan kurikulum.
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
13/23
1. )ipe pesantren berdasarkan bangunan fisik.
9erdasarkan bangunan fisik atau sarana pendidikan yang dimiliki,
pesantren mempunyai lima tipe, yaitu(
)abel 3
)ipe Pesantren 9erdasarkan 9angunan isik 30
''''''''''''''''''''''''''''''''''''
37Arifin, apita Selekta Pendidikan Islam dan 5mum #*et. III -akarta( 9ina
Aksara.1667$, h. "7E.30;aidar Putra aulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan
Islam di Indonesia #*et. II -akarta( encana Prenada &edia
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
14/23
". )ipe pesantren berdasarkan kurikulum.
9erdasarkan kurikulum atau sistem pendidikan yang dipakai,
pesantren mempunyai tiga tipe, yaitu(a. Pesantren )radisional #salaf$
Pesantren ini masih mempertahankan bentuk aslinya dengan
mengajarkan kitab yang ditulis oleh ulama abad ke!17 dengan menggunakan
bahasa Arab. Pola pengajarannya dengan menerapkan sistem hOalaqahQ atau
mangaji tudang yang dilaksanakan di masjid. ;akikat dari sistem pengajaran
hOalaqah ini adalah penghapalan yang titik akhirnya dari segi metodologi
cenderung kepada terciptanya santri yang menerima dan memiliki ilmu.3E
Artinya ilmu tidak berkembang ke arah paripurnanya ilmu itu, melainkan
hanya terbatas pada apa yang diberikan kyai. urikulum sepenuhnya
ditentukan oleh para kyai pengasuh pondok.
b. Pesantren &odern #khalaf atau asOri$
Pesantren ini merupakan pengembangan tipe pesantren karena
orientasi belajarnya cenderung mengadopsi seluruh sistem belajar klasikal dan
meninggalkan sistem belajar tradisional. Penerapan sistem belajar modern ini
terutama tampak pada penggunaan kelas belajar baik dalam bentuk madrasah
maupun sekolah. urikulum yang dipakai adalah kurikulum nasional.3F
edudukan para kyai sebagai koordinator pelaksana proses pembelajaran dan
sebagai pengajar di kelas. Perbedaannya dengan sekolah dan madrasah
terletak pada porsi pendidikan agama Islam dan bahasa Arab lebih menonjolsebagai kurikulum lokal.
c. Pesantren omprehensif.
)ipe pesantren ini merupakan sistem pendidikan dan pengajaran
gabungan antara tradisional dan modern.36 Pendidikan diterapkan dengan
pengajaran kitab kuning dengan metode sorongan, bandongan dan wetonan
yang biasanya diajarkan pada malam hari sesudah salat &agrib dan sesudah
salat Subuh. Proses pembelajaran sistem klasikal dilaksanakan pada pagi
sampai siang hari seperti di madrasahMsekolah pada umumnya.
''''''''''''''''''''''''''''''''''''
3E&astuhu, op. cit., h. 17E.3F&. 9ahri
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
15/23
etiga tipe pesantren tersebut memberikan gambaran bahwa pesantren
merupakan lembaga pendidikan Islam yang berjalan dan berkembang sesuai
dengan tuntutan @aman. imensi kegiatan sistem pendidikan dilaksanakanoleh pesantren bermuara pada sasaran utama yaitu perubahan baik secara
indi%idual maupun kolektif. Perubahan itu berwujud pada peningkatan
persepsi terhadap agama, ilmu pengetahuan dan teknologi. Santri juga
dibekali dengan pengalaman dan keterampilan dalam rangka meningkatkan
sumber daya manusia.
Ada beberapa ciri umum dimiliki pesantren sebagai lembaga
pendidikan Islam sekaligus sebagai lembaga sosial yang secara informal
terlibat dalam pengembangan masyarakat. Gamakhsyari hofier mengajukan
lima unsur yang merupakan elemen pesantren, yaitu pondok, masjid,
pengajaran kitab!kitab Islam klasik, santri, dan kyai.7/
elima lima unsur pesantren tersebut diuraikan sebagai berikut(
1. &asjid
&asjid pada hakikatnya merupakan sentral kegiatan kaum muslimin.
i dunia pesantren, masjid dijadikan sentral kegiatan pendidikan Islam baik
dalam pengertian modern maupun tradisional. alam konteks yang lebih jauh,
masjidlah yang menjadi pesantren pertama, tempat berlangsung proses
pembelajaran. Seorang kyai yang ingin mengembangkan sebuah pesantren
biasanya akan mendirikan masjid di dekat rumahnya.71
". PondokSetiap pesantren pada umumnya memiliki pondokan. i pondok
seorang santri patuh dan taat terhadap peraturan yang dibuat oleh pesantren.
Ada beberapa alasan pokok pentingnya pondok dalam pesantren, yaitu(
a. 9anyaknya santri yang berdatangan dari daerah yang jauh untuk menuntut
ilmu.
b. Pesantren biasanya terletak di desa, di mana tidak tersedia perumahan
untuk menampungsantri yang berdatangan dari luar daerah.
c. Adanya sikap sikap timbal balik antara kyai dan santri, sehingga para
santri menganggapkyai dan para pengasuh adalah orangtuanya sendiri.7"
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' 7/?ihat( Gamakhsyari hofier, op. cit., h. 33!0/.71&. 9ahri
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
16/23
Pondok sebagai wadah pendidikan manusia seutuhnya menjadi
operasionalisasi dari pendidikan yaitu mendidik dan mengajar. ;al ini
merupakan fase pembinaan dan peningkatan kualitas manusia sehingga bisamandiri dan menjadi kader masa depan bangsa.
4. yai #anregurutta$
*iri yang paling esensial bagi suatu pesantren adalah adanya seorang
kyai. yai atau anregurutta pada hakikatnya adalah gelar yang diberikan
kepada seorang yang mempunyai ilmu agama yang luas, kharismatik dan
berwibawa.74
eberadaan kyai dalam pesantren sangat sentral. Suatu lembaga
pendidikan Islam disebut pesantren apabila memiliki tokoh sentral yang
disebut kyai. 9ahkan maju mundurnya satu pesantren ditentukan oleh wibawa
dan kharisma seorang kyai.
3. Santri.
)radisi pesantren mengenal dua kelompok santri, yaitu santri muqim
dan santri kalong.73 ikatakan santri muqim jika mereka menetap di pondok
atau asrama pesantren selama memperdalam kajian ilmu khususnya kitab!
kitab klasik Islam. Sedangkan santri kalong, karena selama memperdalam
ilmu!ilmu keislaman mereka tidak menetap di pondok.
7. Pengajian itab!itab lasik #uning$.
itab Islam klasik yang lebih populer dengan kitab kuning atau kitab
gundul.
77
Pengajaran kitab klasik di pesantren merupakan upaya memeliharadan mentransfer literatur Islam klasik. Pengajaran kitab Islam klasik dijadikan
sebagai sarana untuk membekali para santri dengan pemahaman warisan
keilmuan Islam masa lampau atau jalan kebenaran menuju kesadaran diri dan
pembersihan hati #ta@kiyah al!nafs$, bahkan juga dengan tugas masa depan
dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran kitab Islam Islam merupakan salah
satu cara yang ditempuh untuk membekali santri sebagai calon ulama dengan
ilmu keislaman yang kelak ditransfer kepada masyarakat secara lebih luas.
Adapun metode yang la@im digunakan dalam pesantren adalah metode
wetonan, bandongan dan sorogan.70
'''''''''''''''''''''''''''''''''' 74&. 9ahri
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
17/23
Pada umumnya fungsi pendidikan di pesantren adalah untuk mencetak calon
ulama dan para muballig yang tabah, tangguh, dan ikhlas serta sanggup
berkorban dalam menyiarkan agama Islam.
D. Pr#s%ek Penelenggaraan "an Pengem!angan Pesantren Masa Kini
5mat beragama dan lembaga keagamaan di Indonesia merupakan
potensi besar dan modal dasar dalam pembangunan mental spiritual bangsa
serta merupakan potensi nasional untuk pembangunan fisik materil bangsa
Indonesia. Pendidikan agama tidak dapat diabaikan dalam penyelenggaraan
pendidikan nasional. ;al ini sesuai dengan tujuan pembangunan nasional,
yaitu pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan 5ndang!5ndang asar 1637.
eberhasilan pembangunan nasional harus ditunjang dengan pendidikan dan pengajaran agama. engan pendidikan dan pengajaran agama,
warga negara akan memperoleh pendidikan moral dan budi pekerti yang akan
membentuk bangsa Indonesia menjadi warga negara yang bermoral,
bertanggung jawab, dan tahu nilai!nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh
bangsa Indonesia.
engan modal jiwa yang bersih, beriman, bertakwa kepada )uhan
Jang &aha +sa, dan berbudi pekerti luhur, pembangunan nasional Indonesia
dapat berjalan sukses dan lancar. Akan tetapi, pendidikan agama tidak boleh
bertentangan dengan pembangunan nasional. Semua bentuk pendidikan di
Indonesia harus berdasarkan pada filsafat bangsa, Pancasila. Sistem ini
dikenal dengan sistem pendidikan nasional Indonesia. Semua tujuan
pendidikan di Indonesia tidak boleh menyimpang dari ketentuan dan tujuan
pendidikan nasional. alam 5ndang!5ndang =epublik Indonesia 8omor "/
)ahun "//4 tentang Sistem Pendidikan 8asional dalam ketentuan umum
dijelaskan sebagai berikut(
Sistem Pendidikan 8asional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatanpendidikan, peningkatan mutu serta rele%ansi dan efisiensimanajemen pendidikan untukmenghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, danglobal sehingga perlu dilakukan
pembaruan pendidikan secara terencana, terarah, danberkesinambungan.7E
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''7E=epublik Indonesia, 5ndang!5ndang =epublik Indonesia 8omor "/ tahun
"//4 tentang Sistem Pendidikan 8asional #*et. I -akarta( *emerlang, "//7$, h. 1/".
1E
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
18/23
Sedangkan untuk kemudahan layanan pendidikan, 5ndang!5ndang
=epublik Indonesia 8omor "/ )ahun "//4 tentang Sistem Pendidikan
8asional juga merincikannya yang termaktub dalam Pasal 11 Ayat #1$(
Pemerintah dan Pemerintah aerah wajib memberikan layanan dan
kemudahan, sertamenjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu
bagi setiap warga negara tanpadiskriminasi.7F
Atas dasar inilah, pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin
berlangsungnya pelaksanaan pendidikan, dengan tidak membedakan antara
pendidikan umum dan pendidikan agama. ;al ini diperjelas lagi dalam Ayat
#"$ pada 5ndang!5ndang =epublik Indonesia 8omor "/ )ahun "//4 tentang
Sistem Pendidikan 8asional(
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya danagunaterselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia
tujuh sampai denganlima belas tahun.76
Pesantren telah memberikan tanggapan positif terhadap pembangunan
nasional dalam bidang pendidikan. engan didirikannya sekolah!sekolah
umum maupun madrasah!madrasah di lingkungan pesantren membuat
pesantren kaya di%erifikasi lembaga pendidikan dan peningkatan institusional
pondok pesantren dalam kerangka pendidikan nasional.
Pemerintah memberikan wewenang penuh kepada epartemen Agama
#ementerian Agama$ =epublik Indonesia untuk mengatur penyelenggaraan
pendidikan di &adrasah dan Pondok Pesantren, baik dalam hal pembiayaan,
pengadaan dan pengembangan sumberdaya manusia. Pengembangan
kelembagaan dan sarana, serta peningkatan mutu lembaga pendidikan agama
tersebut.
Pemerintah memiliki perhatian melalui 5ndang!5ndang =epublik
Indonesia nomor "/ tahun "//4 yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah
8omor 77 tahun "//E tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
eagamaan. alam peraturan pemerintah tersebut dijelaskan eksistensi
pesantren dalam pasal "0, sebagai berikut(
#1$ Pesantren menyelenggarakan pendidikan dengan tujuan menanamkankeimanan danketakwaan kepada Allah SN), akhlak mulia, serta tradisi
pesantren untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik untuk menjadi ahli ilmu agama Islam#mutafaqqih fiddin$ danMatau menjadi muslim yang7FIbid., h. 111.76Ibid.
1F
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
19/23
memiliki keterampilanMkeahlian untuk membangun kehidupan yang Islami
di masyarakat.
#"$ Pesantren menyelenggarakan pendidikan diniyah atau secara terpadudengan jenispendidikan lainnya pada jenjang pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, menengah,danMatau pendidikan tinggi.
#4$ Peserta didik danMatau pendidik di pesantren yang diakui keahliannya di bidang ilmu agama tetapi tidak memiliki ija@ah pendidikan formal dapat
menjadi pendidik matapelajaranMkuliah pendidikan agama di semua jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan yangmemerlukan, setelah menempuh uji
kompetensi sesuai ketentuan Peraturan Perundangundangan.0/ alam ayat #4$ ini memberikan pengakuan terhadap alumni pesantren
untuk menjadi pendidik dalam mengajarkan ilmu agama pada semua jalur,
jenjang dan jenis pendidikan setelah mendapat pengakuan melalui uji
kompetensi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengakuan terhadapini tentu melalui pengakuan surat bukti menamatkan pendidikan di pesantren
atau ija@ahMsyahadah. 5ntuk itu, irektorat -enderal elembagaan Islam
mengeluarkan surat edaran tentang legalisasi ija@ah pesantren. Salah satu butir
isi surat edaran ini adalah tentang mata pelajaran yang harus dipenuhi
pesantren agar ija@ah lembaga pendidikan ini diakui keabsahannya. Surat
edaran ini menjadi petunjuk teknis #juknis$ bagi pesantren tentang tatacara
pemberian sertifikatMija@ah bagi para santri yang menamatkan pendidikannya
di pesantren. &ata Pelajaran yang harus dipenuhi pesantren untuk legalisasi
ija@ah, yaitu tingkat Ibtidaiyah meliputi( Al!Rur2an, )auhid, iqih, Akhlak,
8ahwu, Sharaf, serta Pelajaran pendukung lain. )ingkat )sanawiyah meliputi(
Al!Rur2an, )auhid, iqih, Akhlak, 8ahwu, Sharaf, )arikh, )ajwid, serta
Pelajaran pendukung lain. )ingkat Aliyah meliputi )afsir, Ilmu )afsir, ;adis,
Ilmu ;adis, iqih, 5shul iqih, )auhid, 8ahwu, Sharaf, )arikh, 9alaghah,
serta Pelajaran pendukung lain.01
Sejak tahun "//7, irektorat Pendidikan iniyah dan Pondok
Pesantren setiap tahunnya memberikan beasiswa kepada 7// santri yang
berprestasi untuk mengikuti pendidikan sarja di 5ni%ersitas Indonesia, Insitut
)eknologi 9andung, Insitut Pertanian 9ogor, 5ni%ersitas
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
20/23
Pesantren juga berhasil mengembangkan perguruan tinggi. Pada tahun
"//1 Pesantren alibeber, Nonosobo, -awa )engah mendirikan 5ni%ersitas
Sains Al!Rur2an #58SIR$. Pada tahun "//F dibuka Program Pascasarjana bidang studi Pendidikan Islam dan studi Ilmu Al!Rur2an. Pada tahun "//6,
mahasiswa 58SIR mencapai lima ribu orang, dengan membina beberapa
fakultas, yaitu akultas )eknik dan Ilmu omputer, akultas 9ahasa danSastra, akultas +konomi, Akademi eperawatan, akultas Ilmu )arbiyah dan
eguruan, akultas akwah dan omunikasi, akultas Syariah dan ;ukum
Islam serta Program Pascasarjana.04 ;al ini juga dilakukan oleh pesantren!
pesantren yang ada di Sulawesi Selatan, seperti pesantren yang berada di bawah naungan arud akwah wal!Irsyad membuka perguruan tinggi, yaitu
Sekolah )inggi Agama Islam #S)AI$.
)erlepas dari prospek masa depan pesantren, ada beberapa masalah
yang dihadapi pesantren disebabkan keterbatasan kemampuan pengelolanya.&asalah tersebut antara lain(1. Sarana dan prasarana penunjang yang terlihat masih kurang memadai. Selama
ini,kehidupan pondok pesantren yang penuh kesederhanaan dan
kebersahajaannya tampakmasih memerlukan tingkat penyadaran dalammelaksanakan pola hidup yang bersihdan sehat yang didorong oleh penataan
dan penyediaan sarana dan prasarana yanglayak dan memadai.
". Sumber daya manusia. Sekalipun sumber daya manusia dalam bidang
keagamaantidak dapat diragukan lagi, tetapi dalam rangka meningkatkaneksistensi dan perananpondok pesantren dalam bidang kehidupan sosial
masyarakat, diperlukan perhatian yang serius. Penyediaan dan peningkatan
sumber daya manusia dalam bidangmanajemen kelembagaan, serta bidang!
bidang yang berkaitan dengan kehidupan sosialmasyarakat, harus menjadi prioritas pesantren.
4. &anajemen kelembagaan. &anajemen merupakan unsur penting dalam
pengelolaan pesantren. Pada saat ini masih terlihat bahwa pesantren dikelola
secara tradisionalapalagi dalam penguasaan informasi dan teknologi yang
masih belum optimal. ;altersebut dapat dilihat dalam proses
pendokumentasian #data base$ santri dan alumni pesantren yang masih
kurang terstruktur.
3. emandirian ekonomi kelembagaan. ebutuhan keuangan selalu menjadi
kendala dalam melakukan akti%itas pesantren, baik yang berkaitan dengan
kebutuhan pengembangan pesantren maupun dalam proses akti%itaskeseharian pesantren. )idaksedikit proses pembangunan pesantren berjalan
dalam waktu lama yang hanya menunggu sumbangan atau donasi dari pihakluar, bahkan harus melakukan penggalangan dana di pinggir jalan.
7. urikulum yang berorientasi life skills santri dan masyarakat. Pesantrenmasih berkonsentrasi pada peningkatan wawasan dan pengalaman
keagamaan santri danmasyarakat. Apabila melihat tantangan kedepan yang
semakin berat, peningkatankapasitas santri dan masyarakat tidak hanya
cukup dalam bidang keagamaan semata,tetapi harus ditunjang oleh
kemampuan yang bersifat keahlian.03 04Ibid., h. 44/.03Saifuddin Amir, Pesantren, Sejarah dan Perkembangannya #*et. I 9andung( Pustaka Pelajar, "//0$, h. 7E.
"/
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
21/23
)api dengan masalah yang dihadapi, pesantren pada umumnya
dipahami sebagai lembaga pendidikan agama yang bersifat tradisional yang
tumbuh dan berkembang di masyarakat melalui suatu proses sosial. Pesantrenselain sebagai lembaga pendidikan juga berperan sebagai lembaga sosial yang
berpengaruh. eberadaannya memberikan pengaruh dan warna keberagaman
dalam kehidupan masyarakat sekitrnya, tidak hanya di wilayah administrasi
pedesaan, tetapi tidak jarang melintasi daerah di mana pesantren itu berada.07
Pesantren dijadikan sebagai agen perubahan #agent of change$ sebagai
lembaga perantara yang diharapkan dapat berperan sebagai dinamisator dan
katalisator pemberdayaan sumber daya manusia, penggerak pembangunan di
segala bidang, serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menyongsong era global.
Sebagai suatu lembaga pendidikan yang hidup di tengah arus
modernisasi, agar eksistensinya tetap bisa dipertahankan, pesantren
diwajibkan oleh tuntutan!tuntutan hidup anak didiknya dalam kaitannya
dengan perkembangan @aman untuk membekali mereka dengan keahlian
melalui berbagai macam pendidikan dan keterampilan. )ujuan pendidikan
pesantren adalah terbentuknya manusia yang memiliki kesadaran setinggi!
tingginya akan bimbingan Islam yang bersifat menyeluruh dan dilengkapi
dengan kemampuan untuk mengadakan respons terhadap tantangan dan
tuntutan hidup dalam konteks ruang dan waktu baik di Indonesia maupun
dunia abad sekarang.
III. PENUTUP
9erdasarkan pembahasan makalah tentang pesantren sebagai lembaga
pendidikan Islam, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut(
1. Pesantren yang dikenal sekarang berasal dari -awa, walaupun pada
abad ke!E &. telah diketahui terdapat komunitas muslim di Indonesia
#Peureulak$, namun lembaga pendidikan pada masa itu dikenal nama
meunasah. Pesantren diartikan sebagai lembaga pendidikan Islam
dengan sistem asrama atau pondok, kiyai sebagai figur sentralnya,
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' 07ari hasil sur%ei yang dilakukan oleh ?embaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan
+konomi dan Sosial #?P4+S$ terhadap Pesantren al!alakh dan delapan pesantren lainnya di
daerah 9ogor, pada awal tujuh puluhan, diperoleh kesimpulan bahwa selain lembaga
pendidikan, sejumlah pesantren di -awa 9arat ternyata juga berperan sebagai lembaga sosial
yang mempunyai pengaruh signifikan di tingkat desa, kecamata, dan bahkan melintasi
wilayah kabupaten di mana pesantren itu berada. ?ihat( Amin ;aedari, et al., op. cit., h. 164
"1
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
22/23
masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran
agama Islam di bawah bimbingan kyai yang diikuti santri.
". Perkembangan pesantren dari masa ke masa tetap mengalami
perkembangan yang signifikan, walaupun pada masa penjajahan
9elanda, lembaga pendidikan Islam mengalami penurunan kuantitas
karena tindakan diskriminatif penjajah 9elanda. 8amun, pesantren
tetap eksis karena kemampuan pengelola pesantren menyiasati segala
kebijakan penguasa dari masa ke masa. Pada tahun "//1, pemerintah
melalui ementerian Agama =epublik Indonesia membentuk
irektorat Pendidikan iniyah dan Pesantren setelah menyadari
perkembangan pesantren yang pesat.
4. 9erdasarkan bangunan fisik atau sarana pendidikan yang dimiliki,
pesantren mempunyai lima tipe berdasarkan ketersediaan sarana dan
prasarana yang dimiliki pesantren itu sendiri. Sedangkan berdasarkan
kurikulum, pesantren terbagi tiga, yaitu pesantren tradisional
#salafiyah$, pesantren modern #khalaf atau asriyah$ dan pesantren
komprehensif #kombinasi$. Pesantren memiliki lima unsur atau
elemen, yaitu masjid, kyai, pondok, santri, dan pengajian kitab kuning
#tafaqquh fi al!din$.
3. Pemerintah telah memberikan porsi yang sama antara lembaga
pendidikan umum dengan lembaga pendidikan agama Islam dalam5ndang!5ndang =epublik Indonesia )ahun "//4 tentang Sistem
Pendidikan 8asional dan diperkuat dengan Peraturan Pemerintah
8omor 77 )ahun "//E tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
eagamaan. Pesantren pada masa sekarang diharapkan menjadi agen
perubahan #agent of change$ sebagai lembaga perantara yang
diharapkan dapat berperan sebagai dinamisator dan katalisator
pemberdayaan sumber daya manusia, penggerak pembangunan di
segala bidang, serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam menyongsong era global.
-
8/19/2019 Pendidikan Pesantren(Bu Yuli)
23/23
""A)A= P5S)AA
1. &ujib, Intelektualisme Pesantren #*et. III -akarta( i%a Pustaka, "//0$
". )im irektorat -enderal Pembinaan elembagaan Agama Islam, Profil
Pondok Pesantren &u2adalah #*et. I -akarta( irektorat Pendidikan
eagamaan dan Pondok Pesantren epartemen Agama, "//3$.
4. Amin ;aedari, &asa epan Pesantren dalam )antangan &odernitas dan
)antangan omplesitas