penatalaksanaan fisioterapi pada kasus post … · latar belakang:kontraktur tendon achiles...
TRANSCRIPT
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST
TRANSFER TENDON ACHILES DEXTRA DI RSUD
SALATIGA
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh :
AGUNG BASUKI NIM : J 100 110 040
Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI PADA KASUS POST TRANSFER TENDON ACHILES
DEXTRA DI RSUD SALA TIGA” telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing
untuk dipertahankan di depan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Jurusan
Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta, juli 2014
Pembimbing
Umi Budi Rahayu, S. Fis,M.Kes
P
S
u
N
P
P
P
Dipe
Program Stu
Surakarta da
untuk menye
Nama Teran
Penguji I
Penguji II
Penguji II
ertahankan d
udi Fisiotera
an diterima
elesaikan pro
ng
Umi Bud
Dwi Kurn
Sugiono,
Un
HALAMA
di depan Do
api Fakultas I
untuk melen
ogram pendi
H
Tangg
Tim Pengu
di Rahayu, S
niawati, SSt
SSt. FT
D
Dekan Fak
niversitas M
( Dr.
iii
AN PENGE
osen Penguj
Ilmiah Kese
ngkapi tugas
idikan Diplo
Hari : Selasa
gal : 22 Juli
uji Karya Tu
. Fis, M. Ke
. FT
isahkan oleh
kultas Ilmu K
Muhammadiy
Suwaji, M.k
ESAHAN
ji Karya Tu
ehatan Unive
s-tugas dan
oma III Fisio
2014
ulis Ilmiah
s
h
Kesehatan
yah Surakarta
kes )
ulis Ilmiah M
ersitas Muha
memenuhi p
oterapi.
Tanda Tang
(
(
(
a
Mahasiswa
ammadiyah
persyaratan
gan
)
)
)
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Agung Basuki
NIM : J100110040
Jurusan : Fisioterapi DIII
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Judul KTI : Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Post TransferTendon
AchilesDextra di RSUD SALATIGA.
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah tersebut adalah karya sendiri dan bukan
karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk yang
telah disebutkan sumbernya. Demikian pernyataan ini dibuat sebenar-benarnya,
dan apabila tidak benar, saya bersedia mendapatsanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Surakarta, Juli 2014
Penyusun
Agung Basuki
v
MOTTO
Ilmu lebih baik dari harta, karena ilmu menjagamu. Tetapi harta dijaga kamu,
Harta berkurang bila dinafkahkan tetapi ilmu selalu bertambah bila di berikan
kepada orang lain, dan apa yang kamu peroleh dari harta akan hilang
bersamanya harta (Ali Bin Abu Thalib, di petik dari Najhul Balaqhah)
Hidup ini bagaikan air jernih, air tersebut akan bermanfaat apabila air tersebut
di gunakan untuk menyirami bunga, dan akan berguna jika kau diamkan
menjadi rumah jentik nyamuk. Maka manfaatkanlah airmu untuk bunga-
bungamu untuk memekarkan bunga yang indah. (Penulis)
Janganlah engkau mau dipermainkan oleh waktu, jadilah raja bagi waktu-mu.
(Inayati)
Jangan kalian menjadi segerlap pelangi yang indahnya hanya datang setelah
hujan turun, tetapi jadilah mentari yang hanya dengan sinarnya datang setiap
hari (Penulis)
Teruslah berusaha dan ber doa untuk meraih semua yang kamu inginkan, dan
jangan lah kamu mudah menyerah, karena lelaki sejati itu tidak mengenal kata
menyerah.
vi
PERSEMBAHAN
Setiap untaian kata yang tertuang pada selembar kertas putih ini adalah wujud dari sebagian kecil bantuan Allah yang diberikan olehku dan kasih sayangNya
Setiap lembar yang tersusun di Karya Tulis ini merupakan getaran doa dari kedua Orang tuaku yang dari doa mereka yang tulus, Dan setiap cinta mereka yang membasuh lelah dan kebimbanganku saat ini.
Setiap pancaran semangat yang terlintas dalam imajinasiku yang merupakan dari hasil pengorbanan kakak dan adikku, Semoga kelak kita menjadi orang yang berhasil, Amin.
Untuk nenekku Hj. Masinem, dan Pamanku Slamet Ryadi, SE yang selalu menasehatiku agar tidak pernah meninggalkan shalat
Untuk sahabat sejatiku:Heri Yulianto,Agus Kustiawan, Reno,Eka Novia Anggraini,Dewi,Budiyanto terimakasih karena kalian selalu ada buat aku.
Untuk Dosen pembimbingku Ibu Umi Budi Rahayu,terimakasih sudah membimbing saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan penuh kesabaran dan tidak lelah dengan kebandelanku, semoga tetap menjadi yang nomor satu.
Untuk motor tercintaku honda vario, terimakasih telah bersedia mengantarku kuliyah, praktek, dan bahkan kemana-mana, kau adalah motor terhebatku.
Untuk Pekerjaanku tunggulah aku
Untuk Nusa, Bangsa dan Almamaterku.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya, dan orang tua saya yang selalu memberikan semangat
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah
dengan“PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST
TRANSFER TENDON ACHILES DEXTRA DI RSUD SALATIGA” .
Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas bantuan dan dorongan serta
bimbingan dan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiadji, MM, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Surakarta
2. DR. Suwadji. M.kes, selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
3. Isnaini Herawati, S.Fis, M. Sc, selaku Ketua Program Studi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
4. Umi Budi Rahayu Sst.Ft, M.Kes, selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
5. Bambang Sutejo SSt.Ft, selaku pembimbing praktek klinis di RSUD SALA
TIGA yang telah membantu penulis dalam pembuatan studi kasus.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing penulis selama mengikuti
perkuliahan di Fakultas Ilmu Kesehatan jurusan Fisioterapi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
viii
7. Bapak, Ibuk, Kakak, Adik, Kakek, Nenek, Pamandan Bibik tersayang yang
selalu memberikan do’a restu, motivasi, bimbingan dan semangat, serta
bantuan baik moril maupun materil.
8. Semua pihak yang langsung maupun tidak langsung ikut membantu dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan penulis mohon maaf bila dalam pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu saran dan kritik sangat
saya harapkan.
Surakarta, Juli 2014
Penulis
ix
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST TRANSFERTENDON ACHILES DEXTRA DI RSUD SALA TIGA
(Agung Basuki, 2014, 61 Halaman)
ABSTRAK
Latar belakang:Kontraktur tendon achiles merupakan gangguan fungsi gerak oleh karena radang pada tendon, sendi atau otot dapat terjadi akibat cidera pada kaki dan karena immobilisasi yang terlalu lama. Kondisi kontraktur tendon achiles dapat menyebabkan nyeri, keterbatasan LGS, penurunan kekuatan otot, dan gangguan fungsional. Tujuan: Untuk mengetahui manfaat Ultra Sonic, Short Wave Diathermy, dan Terapi Latihan pengurangan nyeri, peningkatan kekuatan otot, peningkatan LGS, serta peningkatan aktifitas fungsional berjalan pada kondisi kontraktur tendonachiles dextra. Hasil:Dari hasil terapi dapat di simpulkan bahwa adanya penurunan nyeri dengan VAS dari T1 sampai T6 dapat dilihat sebagai berikut: Nyeri diam T1 sampai T6 (0), nyeri tekan T1 dan T2 (20), T3 sampai T6 (10), nyeri gerak T1 (30), T2 dan T3 (25), T4 dan T5 (20), T6 (10). LGS di ukur dengan goneometer dari T1 sampai T6 dapat di lihat sebagai berikut: Gerak aktif dorsal fleksi – plantar fleksi T1 dan T2 S: 10º - 0 - 30º, T3 dan T4 S: 15º - 0 - 35º, T5 S: 15º - 0 - 40º, T6 S: 20º - 0 - 40º. Gerak pasif dorsal fleksi – plantar fleksi T1 dan T2 S:15º - 0 - 35º, T3 S: 20º - 0 - 40º, T4 dan T5 S: 20º - 0 - 40º, T6 S: 20º - 0 - 45º. Gerak aktif Eversi - Inversi ankle kanan T1 dan T2 R: 10º - 0 - 25º, T3 R: 15º - 0 - 30º, T4 dan T5 R: 15º - 0 - 35º, T6 R: 20º - 0 - 35º. Gerak pasif eversi – inverse T1 dan T2 R: 15º - 0 - 30º, T3 R: 20º - 0 - 30º, T4 R: 20º - 0 - 35º, T5 dan T6 R: 20º - 0 - 40º. Kekuatan otot dengan MMT dari T1 sampai T6 flantar flexsor gastrocnemius (4), T1 dan T2 dorsi flexsor (3), T3 sampai T4 (4). Kemampuan aktifitas fungsional dengan ADL, dari T1 sampai T6 kemampuan aktifitas fungsional pasien baik dan terjaga. Kesimpulan: Ultra sonic dan short wave diathermy dapat mengurangi nyeri, Terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot, free active exercise dan resisted active exercise dapat menambah lingkup gerak sendi (LGS), dan meningkatkan kemampuan fungsional pasien. Kata kunci: Kontraktur tendon achiles, ultra sonic, short wave diathermy, terapi latihan (TL), free active exercise, resisted active exercise.
x
PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN TENDON TRANSFER CASE POST ACHILES DEXTRA THREE AT SALATIGA HOSPITALS
(General Agung Basuki, 2014, page 61)
ABSTRACT
Background: Achiles tendon contracture is a disorder of motor function due to inflammation of the tendons, joints or muscles may occur as a result of injury to the foot and because prolonged immobilization. Conditions kontratur Achiles tendon can cause pain, limitation of LGS, decreased muscle strength, and functional disorders. Objective: To determine the benefits of Ultra Sonic, Short Wave Diathermy, and Therapeutic Exercise pain reduction, increase in muscle strength, increased LGS, as well as increased functional activity runs on condition Achiles dextra tendon contracture. Results: From the results of therapy can be concluded that the decrease in pain VAS from T1 to T6 can be seen as follows: T1 to T6 silent pain (0), tenderness T1 and T2 (20), T3 to T6 (10), painful motion TI (30), T2 and T3 (25), T4 and T5 (20), T6 (10). LGS measured with goneometer from T1 to T6 can be seen as follows: The motion of active dorsal flexion - plantar flexion T1 and T2 S: 10 ° 0-30 °, T3 and T4 S: 15 ° - 0-35 °, TS S: 15 ° - 0 - 40 °, T6 S: 20 ° - 0-40 °. Motion passive dorsal flexion - plantar flexion T1 and T2 S: 15 ° - 0-35 °, T3 S: 20 ° - 0= 40 °, T4 and T5 S: 20 ° - 0-40 °, T6 S: 20 ° - 0-45 °. Active motion eversion - Inversion ankle right T1 and T2 R: 10 ° - 0-25 °, T3 R: 15 ° - 0-30 °, T4 and T5 R: 15 ° - 0-35 °, T6 R: 20 ° - 0-35 °. Motion passive eversion - the inverse of T1 and T2 R: 15 ° - 0-30 °, T3 R: 20 ° - 0-30 °, T4 R: 20 ° - 0-35 °, TS and T6 R: 20 ° - 0-40 °. Muscle strength by MMT from T1 to T6 plantar flexsor gastrocnemius (4), T1 and T2 dorsi flexsor (3), T3 to T4 (4). The ability of the functional activity of the ADL, from T1 to T6 ability and functional activity of both the patient awake. Conclusion: Ultra Sonic and short wave diathermy can reduce pain, exercise therapy can improve muscle strength, free active exercise and active resisted exercise can increase the range of motion (LGS), and improve the patient's functional ability. Keywords: Achiles tendon contracture, ultra sonic, short wave diathermy, exercise therapy (TL), free active exercise, active resisted exercise.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus ........................................................................ 5
1. Definisi ............................................................................... 5
xii
2. Anatomi Fungsional ........................................................... 6
a. Tulang-tulang Tungkai Bawah ....................................... 7
b.Tulang-tulang Kaki ........................................................ 9
c. Ligamen pada Kaki ........................................................ 11
d.Otot Tungkai Bawah ...................................................... 12
e. Otot-otot Kaki ............................................................... 12
f. Arteri Posterior Tungkai Bawah .................................... 13
g. Pembuluh Darah pada Telapak Kaki.............................. 14
h. Persarafan Tungkai Bawah ........................................... 15
i. Persarafan pada Telapak Kaki ........................................ 16
B. Patologi dan Problematika Fisioterapi ..................................... 19
1. Etiologi .............................................................................. 19
2. Patologi ............................................................................. 19
3. Tanda dan Gejala Klinis .................................................... 20
4. Komplikasi atau Faktor Penyulit ....................................... 20
5. Prognosis Gerak dan Fungsi .............................................. 20
6. Tahap-tahap Penyambungan Jaringan Lunak ................... 21
7. Diskripsi Problematika Fisioterapi .................................... 22
C. Teknologi Intervensi Fisioterapi .............................................. 25
1. Ultra Sonic ........................................................................ 25
2. Short Wave Diathermy ...................................................... 28
3. Terapi Latihan ................................................................... 30
BAB III PENATALAKSANAAN STUDI KASUS
xiii
A. Pengkajian Fisioterapi .............................................................. 26
1. Pemeriksaan Subjektif ...................... ................................ 26
2. Pemeriksaan Objektif ....................................................... 35
3. Pemeriksaan Spesifik ....................................................... 38
4. Pemeriksaan Kognitif, Interpersonal dan Intra Personal .. 41
B. Diagnosa Fisioterapi ................................ 42
C. Tujuan Fisioterapi .................................................. 42
D. Penatalaksanaan Fisioterapi ............................................ 43
1. Ultra Sonic .................................................................... 43
2. SWD (Short Wave Diathermy) ......................................... 44
3. Terapi Latihan ................................................................... 45
E. Evaluasi .............................................................. 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ......................................................................................... 52
B. Pembahasan .............................................................................. 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 60
B. Saran ........................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Hasil Pemeriksaan Gerak Aktif Ankle Kanan ........................... 37
Tabel 3.2. Hasil Pemeriksaan Gerak Pasif Ankle Kanan ............................ 37
Tabel 3.3. Hasil Pemeriksaan Gerak Aktif Melawanan Tahanan ............... 38
Tabel 3.4. Pemeriksaan Nyeri dengan VAS ............................................... 39
Tabel 3.5. Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi dengan Goneometer .......... 39
Tabel 3.6. Pemeriksaan Kekuatan Otot dengan MMT ............................... 40
Tabel 3.7. Pemeriksaan Kemampuan Fungsional dengan Indeks ADL ..... 40
Tabel 6. Evaluasi Nyeri dengan VAS ...................................................... 49
Tabel 7. Evaluasi LGS dengan Goneometer ............................................ 50
Tabel 8. Evaluasi Kekuatan Otot dengan MMT ...................................... 50
Tabel 9. Evaluasi ADL dengan Indeks ADL ........................................... 51
Tabel 4.4. Evaluasi Kekuatan Otot dengan Manual Muscle Testing (MMT) 56
Tabel 4.6. Evaluasi ADL dengan Indeks ADL ........................................... 56
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Muscle of Leg ............................................................................ 17
Gambar 2. Tendon Sheaths of Ankle and Foot ............................................ 18
Gambar 3. Dorso Fleksi dan Plantar Fleksi Pasif ........................................ 45
Gambar 4. Eversi dan Inversi Pasif ............................................................. 46
Gambar 5. Dorso Fleksi dan Plantar Fleksi ................................................. 47
Gambar 6. Inversi dan Eversi ...................................................................... 47
Gambar 7. Dorso Fleksi yang Ditahan dan Plantar Fleksi yang Ditahan .... 48
Gambar 8. Inversi yang Ditahan dan Eversi yang Ditahan ......................... 48
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Evaluasi Nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS) ................. 53
Grafik 4.2. Gerak Aktif ................................................................................ 54
Grafik 4.3. Gerak Pasif ................................................................................. 55