pemeriksaan pada diabetes
TRANSCRIPT
Pemeriksaan pada diabetes
UrinGlukosa dalam urin :
1. Cara Benedict2. Cara dengan memakai carik celupZat-Zat Keton :3. Cara Rothera4. Cara Gerhardt5. Cara carik celup
Pemeriksaan Laboratorium
1. Cara benedict5ml reagens Benedict diteteskan urin penderita 5-8 tetes(jangan lebih!) dimasukkan ke dalam air mendidih selama 5 menitApabila hasilnya negatif, maka warnanya akan tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh
2. Cara dengan memakai carik celupCarik celup dilekati kertas berisi 2 macam enzim, yakni glukosa-oxidasa dan peroxidasa bersama dengan semacam zat seperti o-tolidine yg berubah warna jika ia dioxidasi.
1. Cara Rothera5ml urin dibubuhi 1gr reagens Rotheradan dikocok sampai larut, lalu diteteska 1-2ml amoniumhidroxida pekat.Warna ungu kemerah-merahan pada perbatasan kedua lapisan cairan menandakan adanya zat-zat keton. Warna coklat diberi arti negatif.
2. Cara Gerhardt5ml urin diteteskan larutan ferrichlorida 10% dikocok, jika terbentuk presipitat putih ferrifosfat berhenti cairan itu disaring lalu diteteskan beberapa tetes ferrichlorida lagi, apabila berwarna merah coklat maka test ini positif
Darah* Tes toleransi glukosa * hemoglobin A1* serum fructosamin* pemeriksaan glukosa darah
Pemeriksaan kadar HbA1cHbA1c merupakan Ikatan antara hemoglobin dengan glukosa ini disebut glikohemoglobin dan diberi kode HbA1C. Glikohemoglobin ini sangat stabil di dalam darah, sehingga pengukuran kadar HbA1C dapat mencerminkan kadar gula di dalam darah. Oleh karena sel-sel darah merah kita memiliki umur kurang lebih tiga bulan (120 hari), maka hasil pengukuran HbA1C dapat mencerminkan kadar gula darah hingga kurang lebih tiga bulan sebelum pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium
Glukosa darah sewaktu Kadar glukosa darah puasa Tes toleransi glukosa Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai
patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
Pemeriksaan Penunjang
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
- Plasma vena < 110 110 – 199 > 200
- Darah kapiler < 90 90 – 199 > 200
Kadar glukosa darah puasa
- Plasma vena < 110 110 – 125 > 126
- Darah kapiler < 90 90 – 109 > 110
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
1.Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2.Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3.Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl
Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar.Cara pemeriksaan TTGO (WHO, 1985) adalah:
1. Tiga hari sebelum pemerksaan pasien makan seperti biasa.2. Kegiatan jasmani sementara cukup, tidak terlalu banyak. 3. Pasien puasa semalam selama 10-12 jam.4. Perikasa glukosa darah puasa.5. Berikan glukosa 75 gr yang dilarutkan dalam air 250 ml, lalu minum dalam waktu 5 menit.6. Perikasa glukosa darah 1 jam dan 2 jam sesudah beban glukosa.7. Selama pemeriksaan, pasien yang diperisa tetap istirahat dan tidak merokok.
Alat Test Gula Darah :Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch UltraEasy machine.
Menurut Doenges(1999) pemeriksaan penunjang untuk pasien adalah:a. Glukosa serum : peningkatan 200-1000mg/dl atau lebihb. Aseton plasma (ketones) positif kuatc. FFA: lipid dan kolesterol meningkat
d. Osmolalitas serum : meningkat kurang lebih 330 m Osm/le. elektrolit:
1. Serum :normal, meningkat/menurun2. Kalium: normal, meningkat3. Phosphorus: sering menurung
f. AGD(analisa gas darah): pH menurun dan HCO3 menurung. Hematokrit meningkath. Kriatinin :normal atau meningkat
Pada diabetes Gestasional dilakukan test skrining, apabila ditemukan 2nilai abnormal maka ibu tersebut menderita diabetes mellitus
Tes tersebut dilakukan pada awal kehamilan kemudian diulangi lagi pada usia kehamilan 34 minggu.
Pemeriksaan yang diperlukan adalah pemeriksaan kadar gula darah atau skrining glukosa darah serta ultrasonografi untuk mendeteksi adanya kelainan bawaan dan makrosomia.