pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah …
TRANSCRIPT
PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DALAM DARAH
PADA SAMPEL SERUM DENGAN METODE CHOD-PAP
TUGAS AKHIR
ARDE ANTIKA
142401032
PROGRAM STUDI D3-KIMIA
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DALAM DARAH
PADA SAMPEL SERUM DENGAN METODE CHOD-PAP
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar
Ahli Madya
ARDE ANTIKA
142401032
PROGRAM STUDI D3-KIMIA
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total dalam Darah Pada Sampel Serum Dengan Metode Chod-Pap
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Arde Antika Nomor Induk Mahasiswa : 142401032
Program Studi :D-3 Kimia Fakultas :Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Disetujui di
Medan, Juli 2017
Disetujui oleh
Program Studi D3-Kimia Ketua, Pembimbing,
Dr. Minto Supeno, M.S Dr.Rumondang Bulan, M.S
NIP. 196105091987031002 NIP. 195408301985032001
Departemen Kimia FMIPA USU
Ketua,
Dr. Cut Fatimah Zuhra, MSi
NIP. 197404051999032001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DALAM DARAH
PADA SAMPEL SERUM DENGAN METODE CHOD-PAP
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2017
ARDE ANTIKA
142401032
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul“Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total Dalam
Darah Pada Sampel Serum Dengan Metode Chod-Pap ”,Tugas Akhir ini
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan D-3 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dorongan dari pihak keluarga, Dosen pembimbing serta rekan-
rekan sekalian.Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya.Teristimewa buat kedua orang tua
tercinta, yaitu Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidakl angsung, antara lain:
1. Orang tua tercinta, Dedi Alexander dan Suriyanti yang senantiasa mendoakan, member semangat dan mencurahkan kasih sayang.
2. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS.,selaku Ketua Departemen Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dr. Cut Fatimah Zuhra, MSi, Selaku ketua Departemen Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 4. Bapak Dr.Minto Supeno, MS,Selaku Ketua Program Studi D-3 Kimia. 5. Ibu Dr. Rumondang Bulan Nst, MS, Selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan kesempatan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
6. Teman-teman stambuk 014 Program Studi D-3 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semoga kita menjadi generasi intelektual yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
7. Teman-teman MMS (Rahmayanti, Majida, Faradilla, Dinah, Gita, Rahmadani, Tiwi, Vevidan Novi) yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis.
Demikianlah tugas akhir ini dibuat dan penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun penyusunannya.Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas akhir ini.Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Medan, Juli 2017
Penulis,
ARDE ANTIKA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DALAM DARAH
PADA SAMPEL SERUM DENGAN METODE CHOD-PAP
ABSTRAK
Pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah pada sampel serum telah dilakukan dengan metode Chod-Pap. Serum darah diambil sebanyak50 µL
digunakan sebagai sampel darah setelah disentrifuse selama 3 menit pada kecepatan 4000 rpm.Dimana nilai normal kadar kolesterol pada darah ≤ 200mg/dl. Dari pemeriksaan tersebut diperoleh kadar kolesterol total pada masing-masing
pasien, pasien I 294 mg/dl, pasien II257 mg/dl, pasien III600 mg/dl, pasienIV 291 mg/dl, pasien V173 mg/dl, pasien VI198 mg/dl, pasien VII 152 mg/dl, pasien VIII
203 mg/dl, pasien. Dimana pada pasienV, VI, VII dan memiliki kadar kolesterol total normal,dan pasien I, II, III, IV, dan VIII memiliki kadar kolesterol total
tinggi.
Kata kunci :kolesterol total,darah, serum, metodeChod-Pap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
CHECKS TOTAL CHOLESTEROL LEVELS IN THE BLOOD SERUM
SAMPLES BY THE METHOD CHOD-PAP
ABSTRACT
Checks has been carried out on blood total cholesterol levels serum samples by the method chod-pap. Serum from blood drawn as many as 50 µL is used as a sample after centrifused for 3 minutes at 4000 rpm. Where the normal value total
cholesterol on blood levels ≤ 200 mg/dl. From the checks of total cholesterol levels obtained in each patient are patient I 294 mg/dl, patient II 257 mg/dl,
Patient III 600mg/dl, patient IV291mg/dl, patient V 173mg/dl, patient VI 198 mg/dl, Patient VII 152 mg/dl, patient VIII 203 mg/dl. Where the patient V, VI, VII has a normal level of total cholesterol and Patient I, II, III, IV, has a high level
of total cholesterol.
Keyword: Total Cholesterol, Blood, Serum, Method Chod-Pap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Abstract v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3 1.4 Manfaat 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipid 4 2.1.1 Penggolongan Lipid 6
2.2 Lemak 6 2.2.1 Sifat-Sifat Lemak 9 2.2.2 Asam-Asam Lemak 9
2.3 Darah 11 2.3.1 Komposisi Darah 12
2.3.2 Manfaat Darah 13 2.4 Kolesterol 13
2.4.1 Jenis-Jenis Kolesterol 15
2.4.2 Metabolisme Kolesterol 17 2.4.3 Sintesa Kolesterol 17
2.4.4 Ekskresi Kolesterol 18 2.4.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Peningkatan 18
Kolesterol
2.4.6 Manfaat Kolesterol 20 2.5 Pemeriksaan Kolesterol Total 21
2.5.1 Metode Pemeriksaan Kolesterol Total 22 2.5.2 Hasil Pemeriksaan Kolesterol Total 22 2.5.3 Kolesterol dan Peranannya Pada beberapa 25
Penyakit
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 27
3.2 Alat-alat 27 3.3 Bahan-bahan 27 3.4 Prosedur Percobaan 28
3.4.1 Teknik Pengambilan Sampel 28 3.4.2 Preparasi Sampel 28
3.4.3Persiapan Alat 29 3.4.4Pemeriksaan Kolesterol Total 30 3.4.5 Pemeriksaan Kolesterol HDL 30
3.4.6 Pemeriksaan Kolesterol LDL 31 3.4.7 Pemeriksaan Trigliserida 31
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan 32 4.2 Perhitungan 33
4.3 Pembahasan 34
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 37
5.2 Saran 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kadar Lemak dan Komposisi Bahan Makanan 8
yang Biasa Digunakan
Tabel 2. Beberapa Asam Lemak yang Umum 10
Tabel 3. Kadar dari Kolesterol Total dalam Darah 23
Tabel 4. Kadar dari KolesterolHDL dalam Darah 24
Tabel 5. Kadar dari Kolesterol LDL dalam Darah 25
Tabel 6. Kadar dari Trigliserida dalam Darah 25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Reaksi Asam Lemak 7
Gambar 2. Darah Manusia 11
Gambar 3. Struktur Kolesterol 13
Gambar 4. Reaksi Metode Chod-Pap 22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia, hal ini dimaksudkan agar dapat
menjaga kelangsungan hidup secara normal manusia harus makan makanan yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh, tidak boleh ada kekurangan dan tidak pula
berlebihan.Susunan kimia dalam makanan yang berguna bagi kesehatan tubuh
dikenal dengan zat gizi.Pengelompokan gizi meliputi karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral. Lemak dan minyak merupakan zat makanan penting untuk
menjaga kesehatan tubuh manusia.Selain itu lemak dan minyak merupakan
sumber energi yang efektif dibandingkan karbohidrat dan protein. Suatu minyak
atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya
menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak dan lemak dapat berfungsi sebagai sumber
pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan K (Winarno,1992)
Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol,
sedangkan lemak nabati banyak mengandung fitosterol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak
hewani ada yang berbentuk padat (lemak) yang biasanya berasal dari lemak
hewan darat seperti lemak susu, lemak babi, lemak sapi. Lemak nabati yang
berbentuk padat adalah minyak coklat dan bagian “stearin” dari minyak kelapa
sawit (Winarno, 1992).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Istilah lipid kadang-kadang diartikan sama dengan lemak, yang dikenal
sebagai bahan makanan adalah mentega, margarin, minyak tumbuhan, minyak
daging sapi, kulit ayam, lemak yang terdapat di dalam susu, kuningtelur,daging,
dan kacang-kacangan. Keperluan mutlak lipid dalam makanan adalah sekitar 1%
masukan kalori harus ada dalam bentuk lemak essensial. Akan tetapi dalam
prakteknya antara 20% sampai 40% masukan kalori makanan adalah lipid.
Sebagian besar masukan lipid makanan berupa trigliserida, tetapi sejumlah kecil
fosfogliserida, ester kolesterol dan kolesterol juga termasuk. Lipid-lipid ini akan
diemulsikan dalam usus, dan dicernakan oleh enzim hidrolitik, serta diserap
kedalam selmukosa usus (Poedjiadi, 2006).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui pemeriksaan
kadar kolesterol total dalam darah pada sampel serum dengan metode chod-pap
agar kandungan lemak didalam tubuh tidak berlebih yang mengakibatkan resiko
penyakit jantung koroner.
1.2 Rumusan Permasalahan
Permasalahan dalam tugas akhir ini adalah :
- Apakah kadar kolesterol total dalam darah pasien normal atau tinggi sesuai
dengan metode Chod-Pap
1.3 Tujuan
- Untuk menentukan kadar kolesterol total dalam darah pasien normal atau
tinggi sesuai dengan metode Chod-Pap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Manfaat
- Dapat mengetahui kadar kolesterol total dalam darah pasien normal atau
tinggi sesuai dengan metode Chod-Pap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipid
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan hewan dan
manusia yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Walaupun
demikian para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang
mempunyai sifat fisika seperti lemak, adapun sifat fisika yang dimaksud adalah:
(1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik
misalnya eter, aseton, kloroform, benzen atau yang disebut “pelarut lemak” (2)
ada hubungan dengan asam-asam lemakatau esternya, (3) mempunyai
kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Jadi berdasarkan sifat fisika tadi,
lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi dengan
alkohol panas, eter, atau pelarut organik lainnya. Jaringan bawah kulit disekitar
perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid kira-kira sebesar
90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat lipid kira-kira 7,5 sampai 30%
(Poedjiadi, 2006).
Istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk lemak,
lemak adalah subkelompok lipid yang disebut trigliserida.Lipid juga mencakup
molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri, di, monogliserida, dan
fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol seperti kolesterol.
Meskipun manusia dan mamalia lainnya menggunakan jalur biosintesis untuk
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
memecah dan mensintesis lipid, beberapa lipid essensialtidak dapat dibuat dengan
cara ini, harus diperoleh dari makanan (https://id.m.wikipedia.org)
Lemak hewani banyak mengandung banyak sterol yang disebut dengan
kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak
mengandung asam lemak tak jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak
hewani ada yang berbentuk padat (lemak) yang berasal dari lemak hewan darat
seperti lemak susu, lemak babi, lemak sapi. Lemak nabati yang berbentuk cair
dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu: (a) drying oil yang akan membentuk
lapisan keras apabila mengering di udara, misalnya minyak yang digunakan untuk
cat. (b) semi drying oil seperti minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak biji
bunga matahari. (c) no drying oil, misalnya minyak kelapa dan minyak kacang
tanah. Lemak nabati yang berbentuk padat adalah minyak coklat dan bagian
“stearin” dari minyak kelapa sawit (Winarno, 1992).
Salah satu minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita
terutama sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E, K. Manusia
digolongkan manusia omnivora artinya makanannya terdiri dari berbagai sumber
tanaman maupun hewan. Minyak merupakan jenis makanan yang paling padat
energi, yaitu mengandung 9 kkal per gram atau kilojoule per gram (Winarno,
1992).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.1.1 Penggolongan Lipid
Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga
golongan besar, yakni:
1. Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya:
lemak atau gliserida dan lilin (waxes).
2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,
contohnya: fosfolipid.
3. Derivate lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
contohnya: asam lemak, gliserol, dan sterol.
Disamping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua
golongan besar yakni:
1. Lipid yang dapat disabunkan yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya
lemak.
2. Lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Dari beberapa golongan lipid berdasarkan kemiripan struktur kimiawinya, yaitu:
(1) asam lemak, (2) lemak, (3) lilin, (4) fosfolipid, (5) stingolipid, (6) terpen, (7)
steroid, (8) lipid kompleks (Poedjiadi, 2006).
2.2 Lemak
Yang dimaksud lemak disini adalah suatu ester asam lemak dan gliserol.Gliserol
adalah suatu trihidroksil alkohol.Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua,
atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester yang disebut monogliserida,
digliserida atau trigliserida.Padalemak, satu molekul gliserol dapat mengikat tiga
molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
CH2─COO─R1 O CH2─OH
CH─COO ─R2 + 3 H2O → R─C─OH + CH─OH
CH2─COO─R3 CH2─OH
Trigliserida Asam Lemak Gliserol
Gambar 1. Reaksi Asam Lemak
Ada tiga bentuk lemak yang didapatkan dalam diet manusia dan
mammalia lainnya: (1) Gliserida, terutama trigliserida (triacylglycerol), bentuk ini
adalah lemak yang disimpan untuk energi dan merupakan bentuk yang paling
banyak dalam bahan-bahan makanan dan jaringan, (2) Fosfolipid, dan (3) Sterol,
terutama kolesterol. Trigliserida dapat merupakan 95%-98% dari seluruh bentuk
lemak terkonsumsi pada semua bentuk makanan dan persentasenya sama dengan
dalam tubuh manusia. Fosfolipid dan kolesterol dikonsumsi dalam jumlah sedikit,
dan merupakan komponen utama dinding sel dan sampul mielin.Kolesterol tidak
didapatkan dalam bahan makanan nabati dan dinding sel tanaman tidak
mengandung kolesterol maupun lipid yang serupa (phytosterol) dalam jumlah
banyak (Linder, 1992).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 1. Kadar Lemak dan Komposisi Bahan-bahan Makanan yang Biasa
Digunakan
Persentase
Bahan
makanan
Susu
Total
Lipid(g/100g)
Kolesterol Lemak
Jenuh
Asam Lemak
Essensial
Oleat Linoleat
3,5-3,8 0,32 50 33 Sedikit
Telur 12 4,2 33 33 8
Beef Steak 31-32 0,36 40 10 10
Daging
babi
14 0,35 37 42 14
Ayam 3,5 0,64 20 33 33
Gandum
lengkap
1,6 0 Sedikit ≤ 50 ≤ 50
Jagung 4,1 0 7 28 53
Alpukat 13-17 0 18 46 13
Kacang
tanah
50 0
25
49
28
Kelapa 35 0 88 3 Sedikit
Sumber: Data dari Krause dan Mahan (1979).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.1 Sifat-sifat lemak
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan
lemak yang berasal dari tumbuhan beruapa zat cair.Lemak yang memiliki titik
lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak cair atau yang
biasa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh.Sebagai contoh
tristearin, yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat. Dengan proses
hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol. Proses ini dapat
berjalan dengan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu.
Pada umumnya lemak apabila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan
rasa bau yang tidak enak. Hal ini disebabkan oleh proses hidrolisis yang
menghasilkan asam lemak bebas. Disamping itu dapat pula terjadi proses oksidasi
terhadap asam lemak tidak jenuh yang hasilnya akan menambah bau dan rasa
yang tidak enak. Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan dan
selanjutnya akan terbentuk aldehida. Inilah yang menyebabkan terjadinya bau dan
rasa tidak enak atau tengik.Kelembapan udara, cahaya, suhu tinggi, dan adanya
bakteri perusak adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
ketengikan.(Poedjiadi, 2006).
2.2.2 Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau
lemak, baik berasal dari hewan maupun tumbuhan.Asam ini adalah asam
karboksilat yang mempunyai rantai panjang dengan rumus umum:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
O
R─C─OH
Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau tidak jenuhdan terdiri dari atas 4
sampai 24 buah atom karbon.Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang
tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap
disebut rantai karbon tidak jenuh.
Tabel 2. Beberapa Asam Lemak yang Umum
Nama Rumus Titik Lebur (0C)
Asam lemak jenuh
Asam Butirat C3H7COOH -7,9
Asam Kaproat C5H11COOH -1,5 sampai -2,0
Asam Palmitat C15H31COOH 64
Asam Stearat C17H35COOH 69,4
Asam lemak tidak jenuh
Asam Oleat C17H33COOH 14
Asam Linoleat C17H31COOH -11
Asam Linolenat C17H29COOH Cair pada suhu sangat rendah
Dari tabel diatas bahwa asam lemak jenuh yang mempunyai rantai karbon
pendek, yaitu asam butirat dan asam kaproat mempunyai titik lebur yang rendah.
Ini berarti kedua asam tersebut berupa zat padat pada suhu kamar.Semakin
panjang rantai karbon, maka titik leburnya tinggi.Apabila dibandingkan dengan
asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur yang lebih
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
rendah.Disamping itu makin banyak jumlah ikatan rangkap, makin rendah titik
leburnya.Hal ini tampak pada titik lebur asam linoleat yang lebih rendah dari titik
lebur asam oleat.Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan
bertambahnya panjang rantai karbon.Asam kaproat larut sedikit dalam air,
sedangkan asam palmitat, asam stearat, oleat dan linoleat tidak larut larut dalam
air.Umumnya asam lemak larut dalam ester atau alkohol panas (Poedjiadi, 2006).
2.3 Darah
Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah.Sebagian besar sel darah terdiri
atas sel darah merah atau eritrosit, sedangkan jumlah sel darah putih atau leukosit
relatif sangat sedikit, yaitu 2 permil dari jumlah eritrosit. Disamping eritrosit dan
leukosit masih ada partikel lainyang disebut trombosit. Trombosit ini mempunyai
fungsi penting pada penggumpalan darah.
Gambar 2.Darah Manusia (http://id.wikipedia.org/wiki/Darah)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.1 Komposisi darah
Darah terdiri dari atas air (91%), protein(8%), albumin, globulin, protrombin dan
fibrinogen, mineral (0,9%), natrium klorida, natrium karbonat, fosfor, magnesium,
besi, dll. Pada darah terdiri dari beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%
bagian dari darah, bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah
(http://id.wikipedia.org/wiki/darah).
Apabila darah yang telah diberi antikoagulan diputar dengan pemusing
(sentrifugasi), maka sel-sel darah akan mengendap, sedangkan plasma darah akan
berada diatasnya.Plasma darah manusia mengandung 90% sampai 92% air, 6%-
8% protein. Protein yang terdapat dalam plasma antara lain adalah fibrinogen,
albumin dan globulin. Fibrinogen adalah suatu protein yang dapat berubah
menjadi fibrin dan menyebabkan terjadinya penggumpalan darah pada saat kita
terluka.Fibrinogen terbentuk dalam hati.Pada saat peradangan, jumlah fibrinogen
dalam plasma meningkat, demikian pula pada wanita yang sedang haid atau
hamil.Fibrinogen mempunyai sifat-sifat seperti globulin, hanya berbeda pada
beberapa reaksi pengendapan.Fibrinogen dapat diendapkan dengan ammonium
sulfat setengah jenuh seperti globulin.Namun globulin memerlukan larutan NaCl
jenuh untuk mengendap, sedangkan fibrinogen hanya memerlukan larutan
setengah jenuh.Albumin dan globulin merupakan bagian besar protein yang
terdapat dalam plasma.Kedua jenis protein ini berfungsi sebagai zat menentukan
besarnya tekanan osmosis.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.3.2 Manfaat darah
1. Pernafasan, transport oksigen dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida
dari jaringan ke Paru-paru.
2.Gizi, transport zat-zat yang diabsorbsi melalui dinding usus.
3. Ekskresi, transport sisa metabolisme ke ginjal, ke paru-paru, kulit dan usus
untuk dibuang.
4. Mengatur suhu tubuh dengan meratakan panas badan.
5. Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.
6. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
7. Perlawanan terhadap peradangan
8. Transpor hormon
9. Transpor metabolit (Poedjiadi, 2006).
2.4 Kolesterol
Gambar 3. Struktur Kolesterol (http://id.wikipedia.org/wiki/darah)
Kolesterol merupakan salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di
alam.Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia.Pada
tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
luar (adrenal cortex) dan jaringan syaraf.Mula-mula kolesterol diisolasi dari batu
empedu karena kolesterol ini merupakan komponen utama batu empedu.Endapan
kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi makin
tebal.Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau kelenturan
pembuluh darah.Dengan penyimpitan pembuluh darah dan berkurangnya
kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi
gangguan ini jantung harus memompa darah lebih keras. Hal ini berarti jantung
harus bekerja lebih keras daripada biasanya (Poedjiadi,2006).
Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengangkutan kolesterol lewat
plasma rupa-rupanya ada kaitannya dengan perkembangan arterosklerosis bentuk
kekakuan arteri yang dapat mengakibatkan infark miokard, serangan otak,
aneurisma, atau gangrene. Selain itu batu empedu yang terjadi tersusun terutama
dari kolesterol (Montmogomery,1993).
Kolesterol merupakan senyawa intermediet beberapa steroida penting
seperti asam empedu, hormon adrenokortik, ergosteron, androgen, dan
progesteron. Hormon adrenokortik membantu pengontrolan penyimpanan
natrium-kalium dalam tubuh, dan mengontrol metabolisme karbohidrat dan
senyawa nitrogen.Hormon-hormon estrogen, andogen dan progesteron merupakan
hormon seks. Pada mukosa intestin kolesterol diubah menjadi 7- dehidrokolesterol
yaitu suatu provitamin D. Apabila provitamin D diradiasi oleh sinar ultraviolet,
biasanya dengan cara berjemur dibawah sinar matahari akan terjadi vitamin D3
yang aktif. Kolesterol dan lipid yang lain melindungi kulit dari kebanyakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bahan-bahan kimia dan absorbsi zat-zat yang larut dalam air. Disamping itu
mencegah penguapan air dari tubuh.Pengendapan kolesterol yang berlebihan di
jaringan berkaitan dengan penyakit-penyakit tertentu, seperti seperti
aterosklerosis, hipertensi dan diabetes.Kira-kira 80% dari kolesterol yang
mengalami metabolisme diubah menjadi asam empedu.Baik asam-asam empedu
dan kolesterol direabsorbsi terus-menerus melalui usus, kemudian melewati hati
lagi dan diekskresi lagi kedalam empedu.Siklus ini dikenal sebagi siklus
enterohepatik.
Makanan yang banyak mengandung kolesterol adalah kuning telur, hati
ginjal, otak udang. Juga terdapat dalam jumlah yang lebih kecil, dalam lemak
daging, susu, keju dan mentega (Poedjiadi, 2006).
2.4.1. Jenis-jenis kolesterol
Lemak dalam darah terdiri dari beberapa jenis yakni, kolesterol, trigliserida,
fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga jenis pertama disebut lipoprotein yang
terbagi menjadi 4 bagian kilomikron, yakni very low density lipoprotein (VLDL),
intermediet density lipoprotein (IDL), low densitylipoprotein (LDL), high density
lipoprotein (HDL) dan Trigliserida. Dari kelima yang penting diketahui adalah
HDL dan LDL (Wiryowidagno, 2002).
1. Low Density Lipoprotein (LDL) Ini sering disebut dengan istilah
kolesterol jahat, LDL merupakan lipoprotein pengangkut terbesar pada manusia
yaitu sekitar 70%. LDL berperan mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan
perifer. LDL berasal dari kolesterol dalam makanan (Tapan, 2005).Kadar LDL
yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan kolesterol lebih banyak melekat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pada dinding pembuluh darah pada saat transportasi dilakukan. Kolesterol yang
melekat itu perlahan-lahan akan mudah membentuk tumpukan-tumpukan yang
mengendap, seperti plak pada dinding-dinding pembuluh darah. LDL
mengandung kolesterol yang cukup tinggi, hal ini berarti bahwa peningkatan
kadar LDL di dalam darah disertai hiperkolesterolemia (Mathews dan Van
Holde, 1991). Akibatnya saluran darah terganggu dan ini bisa meningkatkan
resiko penyakit pada tubuh seseorang seperti stroke, jantung koroner, dan lain
sebagainya (Graha, 2010).
2. High Density Lipoprotein (HDL) ini sering disebut dengan istilah
kolesterol baik.Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan
mengandung banyak protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol
yang dibawa oleh LDL dengan membawanya kembali ke hati dan kemudian diurai
kembali. Dengan membawa kelebihan kolesterol yang dibawa oleh LDL tadi,
maka HDL membantu mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi
terjadinya plak di pembuluh darah yang dapat mengganggu peredaran darah dan
membahayakan tubuh (Graha, 2010).
HDL mengandung 3% trigliserida, 18% kolesterol, 50% protein, dan 30%
fosfolipida.HDL dianggap mempunyai daya pelindung anti aterogenik. Dari
hasil penelitian diperoleh bahwa HDL mempunyai sifat spesifik, karena
hubungannya yang bersifat negatif terhadap atheroscelerosis dan
hiperkolestrolemia. Semakin tinggi kadar kolesterol HDL dalam serum darah
maka akan kecil kemungkinan individu tersebut mengalami penyakit
atheroscelerosis (Sunaryo,1985).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau
dibentuk sendiri oleh tubuh. Memiliki trigliserida yang tinggi sering diikuti juga
oleh kolesterol total dan LDL yang tinggi serta kolesterol HDL yang rendah.
2.4.2 Metabolisme Kolesterol
Pada manusia kolesterol dapat mengalami sejumlah reaksi metabolik.Ia dapat
diesterkan, dan ester kolesterol yang dihasilkan dapat dihidrolisis. Kolesterol
dapat diubah bentuk menjadi asam empedu.Perubahan ke asam-asam empedu
merupakan jalur katabolik utama dari segi kuantitas kolesterol yang
dimetabolisis.Kolesterol juga merupakan substrak untuk sintesis hormon
steroid.Meskipun jumlah kolesterol yang diubah menjadi hormon steroid hanya
sedikit dari segi penggunaan kolesterol total, reaksi-reaksi ini mempunyai arti
yang besar dari segi fungsi tubuh.Kolesterol diperoleh dari diet dan disintesis
lengkap dari asetil KoA.Namun satu reaksi metabolik yang melibatkankolesterol
yang tidak dapat dilakukan oleh manusia atau lain-lain jaringan mammalia ialah
katabolisme inti sterol. Masalah-masalahakan menjadi lebih jelas bila penyakit
dihubungkan dengan kelainan-kelainan pada metabolisme kolesterol
(Montgomery, 1993).
2.4.3 Sintesa Kolesterol
Kolesterol merupakan komponen penting untuk pembentukan membran sel dan
disintesis, tetapi 90% disintesis dalam sel mukosa dan hepatosit.Dalam hati
kolesterol merupakan precursor dari asam empedu dalam gonad dan kelenjar,
anak ginjal sebagainya sebagai precursor dari hormon steroid. Asam lemak bebas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(Free Fatty Acids) kedalam plasma oleh lemak jaringan, diantara waktu-waktu
makan dan selama berpuasa digunakan sebagai bahan bakar terutama oleh
jaringan otot dan jantung ( E.N Kosasih dan A.S Kosasih, 2008).
2.4.4 Ekskresi Kolesterol
Dari sudut kuantitatif, jalan utama metabolisme kolesterol adalah perubahannya
menjadi asam empedu. Sekitar 0,8 mmol/hari asam empedu dilepaskan kedalam
feses. Jumlah ini setiap hari diganti, sebab tubuh diarahkan untuk
mempertahankan jumlah kumpulan asam empedu yang konstan antara 15 dan 30
g. Penggantian asam empedu dilakukan dengan sintesis dari kolesterol dalam hati,
Pemberian resin pengikat asam empedu menurunkan reabsorpsi asam empedu dari
usus dan dengan demikian meningkatkan pengeluaran asam empedu dalam feses.
Untuk mengadakan imbangan terhadap pengeluaran yang lebih besar, lebih
banyak kolesterol harus diubah menjadi asam empedu dalam hati. Kemampuan
hati untuk mensintesis kolesterol terbatas, dan beberapa kolestrol ekstra yang
diperlukan untuk sintaesis asam empedu harus disediakan dari apa yang biasnya
akan masuk kedalam plasma dan jaringan. Selanjutnya dikembangkan
keseimbangan baru, kolesterol disediakan dengan laju yang akan mencukupi
kebutuhan sintesis asam empedu (Montmogomery, 1993).
2.4.5Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kolesterol
1. Pola makan
Sumber makanan yang banyak mengandung lemak jenuh seperti daging sapi,
susu, telur, mentega, keju termasuk dalam daftar penyebab kolesterol.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Padahal, makanan-makanan ini sudah menjadi makanan keseharian kita.Jenis
makanan lain yang juga tinggi lemak jenuh adalah makanan olahan yang
menggunakan minyk kelapa dan minyak sayur.
2. Berat badan
Berat tubuh berlebih jelas mengacu pada kolesterol, karena meningkatkan
trigliserida dan penurunan kolesterol kolesterol baik atau HDL.
3. Tingkat aktivitas
Tingkat aktivitas yang dilakukan seseorang seperti olahraga teratur dapat
mengurangi penumpukan kolesterol LDL didalam tubuh, dan sebaliknya jika
seseorang kurang beraktivitas maka akan terjadi penumpukan kolesterol LDL
yang beresiko menyebabkan penyakit jantung koroner.
4. Usia dan Jenis Kelamin
Kolesterol akan mulai meningkat saat kita memasuki usia 20 tahun. Pada pria
umumnya kolesterol akan semakin meningkat lagi pada usia 50 tahun.
Sedangkan pada wanita, kadar kolesterol masih bisa stabil hingga masa
menopause, baru setelah itu akan mengalami peningkatan.
5. Riwayat keluarga
Kolesterol juga dapat diturunkan secara genetic.Telusuri lebih dalam, apakah
ada anggota keluarga lainnya yang memiliki riwayat kolesterol.Jika ya, anda
harus harus mulai waspada dengan menjaga ekstra ketat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Merokok
Zat yang yang terkandung dalam rokok dapat membunuh kolesterol baikdan
meningkatkan kolesterol jahat. Akhirnya berbagai penyakit malah akan
mengancam tubuh.
7. Mengonsumsi alkohol
Mengonsumsi alkohol yang berlebihan secara teratur akan merusak keseharian
anda, otot jantung dan akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Bukan hanya itu, kadar kolesterol juga akan meningkat (m.jaringnews.com)
2.4.6 Manfaat Kolesterol
a. Pembentuk dinding sel tubuh
Kolesterol dibutuhkan salah satu komponen pembentuk dinding-dinding sel
tubuh.Dinding-dinding sel itu lah yang membentuk tubuh dengan baik.
b. Pembentukan hormon
Kolesterol merupakan bahan penting yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai
bahan dasar pembentukan hormon testosteron, estrogen dan progesteron.
c. Pembentukan vitamin D
Kolesterol ini dibutuhkan untuk membuat vitamin D yang penting bagi
kesehatan tulang dan kulit.
d. Membantu proses kerja tubuh di empedu
Sebagai bahan pembentukan asam dan garam empedu yang berfungsi
mengemulsi lemak didalam tubuh.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
e. Sumber energi
Salah satu senyawa lemak, maka kolesterol itu merupakan salah satu sumber
energi yang memberikan kalori yang sangat tinggi bagi tubuh (Graha, 2010).
2.5 Pemeriksaan Kolesterol Total
Pemeriksaan kolesterol total itu dilakukan setelah terlebih dahulu puasa sepanjang
malam kurang lebih 9-12 jam lamanya sebelum pemeriksaan. Tujuan puasa ini
adalah agar tidak terjadi kesalahan pengukuran karena adanya pengaruh lemak
yang baru dikonsumsi yang berasal dari makanan yang baru saja
dimakan.Biasanya dokter melakukan pemeriksaan kolesterol ini di pagi hari dan
pasien harus puasa sebelumnya. 24 jam sebelum melakukan pemeriksaan
kolesterol ini pula, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik yang berat ataupun
olahraga berat karena kelelahan yang amat sangat dapat mempengaruhi pula hasil
tes yang dilakukan. Kemudian pemeriksaan lemak dalam darah dimulai dengan
cara mengambil darah dari tubuh pasien yang akan diperiksa. Darah yang telah
diambil itu diukur diukur kadar kolesterolnya. Pemeriksaan ini dapat
menghasilkan informasi perkiraan kadar kolesterol yang beredar didalam sirkulasi
darah seseorang. Hasil data yang ditemukan dalam pemeriksaanitu akan
dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol standar dalam dunia
kedokteran yang ada sehingga dapat dianalisis bagaimana keadaan kolesterol
seseorang itu. Disamping itu hasil pemeriksaan darah, para dokter akan
mendiagnosis pasiennya dengan menanyakan riwayat kolesterol tinggi dikeluarga
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pasien serta penyakit-penyakit yang dideritanya sebagai bahan analisis terhadap
keadaan pasiennya(Graha, 2010).
2.5.1 Metode Pemeriksaan Kolesterol Total
Pemeriksaan kolesterol total salah satunya dengan menggunakan metode Chod-
Pap (Cholesterol Oxidase-Peroksidase Aminoantipyrine Phenol).
Prinsip : Kolesterol akan dibebaskan dari lipoprotein oleh enzim kolesterol
esterase, kolesterol yang sudah terlepas akan dioksidasi menjadi H2O2 oleh
bantuan enzim kolesterol oksidase, reaksi warna terjadi jika H2O2 yang teroksidasi
bereaksi dengan phenol ditambah aminophenazon oleh bantuan enzim peroksidase
dan timbul warna merah.
Metode ini paling banyak digunakan karena hasilnya lebih teliti, hanya saja
reagen-reagen harus disimpan dengan baik karena enzim mudah rusak (Zulbadar
panil, 2008).
Reaksi: Kolesterol ester Kolesterol ester Kolesterol ester + asam lemak
Hidrolase
Kolesterol + O2 Kolesterol Kolesterol + 2H2O2 + Phenol + 4
Oksidase
Aminophenazon Peroksidase quinoneimine dye + 2H2O2
Gambar 4. Reaksi Metode Chod-Pap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5.2 Hasil Pemeriksaan Kolesterol Total
Kolesterol biasanya diketahui lewat pemeriksaan darah dilaboratorium. Kolesterol
dapat diukur dalam satuan milligram per desiliterdarah yang biasanya disingkat
mg/dl, danada juga yang menggunakan satuan milimol per liter darah disingkat
mmol/L. Ketika mendapatkan hasil dari pemeriksaan kolesterol dari sebuah
laboratorium atau rumah sakit biasanya dikertas laporan hasilnya akan tertera
informasi sebagai berikut:
• Total kolesterol
• HDL kolesterol
• LDL kolesterol
• Trigliserida
Keempat komponen diatas merupakan lemak utama dalam darah yangakan
diperiksa kadarnyadan dapat memberikan gambaran penyakit yang diderita
seseorang tersebut.
• Total Kolesterol
Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan
Trigliserida.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3. Kadar dari Kolesterol Total pada darah
Total Kolesterol
Kurang dari 200 mg/dl (5,17 mmol/L)
200-239 mg/dl (5,17-6,18 mmol/L)
Lebih dari 240 mg/dl (6,12 mmol/L)
Standart yang baik
Batas normal tertinggi
Tinggi
(Graha,2010)
• HDL Kolesterol
Kadar HDL kolesterol menunjukkan seberapa besar kolesterol baik didalam
darah, karena HDL kolesterol ini berperan membawa kolesterol jahat (LDL
kolesterol), dari arteri dan kembali ke hati untuk dibuang (dalam empedu)
serta menghilangkan kelebihan kolesterol dari plak dan memperlambat
pertumbuhan.
Tabel 4. Kadar kolesterol HDL pada darah
Kolesterol HDL
Kurang dari 40 mg/dl (1,04 mmol/L)
Lebih dari 60 mg/dl (1,56 mmol/L)
Rendah
Tinggi
(Graha,2010)
Semakin rendah kadar kolesterol HDL dalam darah seseorang dapat menjadi
ancaman besar bagi tubuh karena hal ini dapat meningkatkan risiko stroke, tetapi
semakin tinggi kadar kolesterol HDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin
baik untuk kesehatan khususnya kesehatan jantung.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
• LDL Kolesterol
Kadar LDL kolesterol menunjukkan berapa besar kadar kolesterol jahat didalam
darah,Dimana LDL kolesterol ini bertugas mendistribusikan kolesterol dari liver
ke sel-sel diseluruh tubuh. Bila kadar ini berlebihan dapat membuat penimbunan
lemak pada tubuh yang membahayakan kesehatan.
Tabel 5. Kadar dari Kolesterol LDL pada darah
Kolesterol LDL
Kurang dari 100 mg/dl (2,6 mmol/L)
100-129 mg/dl (2,6-3,34 mmol/L)
130-159 mg/dl (3,34-4,13 mmol/L)
160-189 mg/dl (4,14-4,90 mmol/L)
Lebih dari 190 mg/dl (4,91 mmol/L)
Optimal
Mendekati optimal
Batas Normal Tinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
(Graha, 2010)
Semakin tinggi kadar LDL didalam darah seseorang, maka memberikan informasi
resiko yang tinggi pada tubuh terhadap penyakit jantung koroner.
• Trigliserida
Tabel 6. Kadar Trigliserida dalam darah
Trigliserida
Kurang dari 150 mg/dl (1,69 mmol/L)
150-199 mg/dl (1,69-2,25 mmol/L)
240-499 mg/dl (2,26-2,65 mmol/L)
Lebih besar dari 200 mg/dl (5,64 mmol/L)
Normal
Batas normal tertinggi
Tinggi
Sangat Tinggi
(Graha,2010)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5.3 Kolesterol dan Peranannya Pada Beberapa Penyakit
Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan lemak jenuh dan kolesterol
yang menyebabkan timbulnya penyakit jantung koroner, obesitas, serta jumlah
penyakit kanker termasuk kanker payudara dan kanker colon (usus
besar).Kolesterol dengan lemak berhubungan erat dengan timbulnya
arterosklerosis endapan lemak dan garam-garam lain dalam dinding pembuluh
darah nadi (arteri) sehingga pembuluh darah menjadi kaku (sklerosis), yang
mengakibatkan menurunnya aliran darah pada bagian yang seharusnya mendapat
suplai. Jika sclerosis menyerang arteri koronaria yang menyalurkan darah ke otot
jantung maka jantung kekurangan suplai oksigen dan terjadilah angina pectoris
atau infrak jantung, yaitu suatu keadaan ketika jantung tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan benar (Uripin, 2002).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan yang berada di Jalan Professor H.M.Yamin SH. No. 47,
Perintis, Medan Timur, Kota Medan Pada tanggal 15-23 Februari 2017.
3.2 Alat-alat
- ABX Pentra 400
- Sentrifugator
- Jarum suntik 10 ml
- Tabung reaksi
- Mikro pipet 50 µl
- Rak tabung reaksi
- Batang pengaduk
- Cup serum
- Sarung tangan
- Tissu
- Kapas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3 Bahan
- Darah(l)
- Reagen kolesterol (Reagent Cholesterol)
- Reagen kolesterol HDL (Reagent Cholesterol HDL)
- Reagen kolesterol LDL (Reagent Cholesterol LDL)
- Reagen Trigliserida (Reagent Tryglyseride)
- Aqua bidest(l)
- Alkohol(aq)
3.4 Prosedur Percobaan
3.4.1 Teknik Pengambilan Sampel
-Dibersihkan kulit pasien dengan menggunakan alkohol.
-Diambil 50 µl darah pada masing-masing pasien dengan menggunakan jarum
suntik.
-Dimasukkan kedalam tabung reaksi.
-Diberi penomoran pada masing-masing tabung reaksi.
3.4.2 Preparasi Sampel
-Dimasukkan darah yang diambil tadi kedalam sentrifugator.
-Disentrifuse darah selama 3 menit dengan kecepatan 4000 rpm sampai terpisah
antara serum dengan plasma pada sampel tersebut.
- Keluarkan tabung reaksi setelah alat sentrifugasi selesai berputar.
-Dipipet serum dengan menggunakan pipet automatic sebanyak 50µL kemudian
masukkan kedalam cup serum.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.3 Persiapan alat
Sebelum melakukan analisa sampel alat terlebih dahulu dipersiapkan. Persiapan
alat meliputi:
1. Air :Cek kondisi air pada reservoir bottle, apabila air kurang maka
ditambahkan dengan aquabidest.
2. Waste container :Apabila tabung limbah sudah penuh maka dikosongkan.
3. Kuvet baru :Apabila kurang, maka tambahkan kuvet baru.
4. Kuvet bekas :Apabila kuvet bekas sudah penuh maka dikosongkan atau
diganti.
5. Serum control :masukkan serum control kedalam alat.
a. Proses analisa sampel:
- Nyalakan alat dengan menekan tombol hitam pada bagian kanan alat.
- Tunggu alat melakukan proses inisialisasi, setelah selesai pilih nama
operator dan masukkan password, pilih new worklist untuk memulai kerja
baru.
- Tunggu alat melakukan proses start up sampai alat menunjuk kan ready.
- Dari main menu cek status dari reagen yang ada pada reagen tray. Cek dan
segera ganti reagen yang ditunjukkan dengan warna merah. Apabila status
reagen hanya menunjukkan warna orange berarti hanya untuk beberapa
pemeriksaansaja.
- Lakukan control dan kalibrasi dari reagen-reagen yang digunakan. Letak
control dan kalibrator ditempat yang telah ditentukan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
- Cara melalukan kalibrasi yaitu dari main menu pilih worklist, kemudian
pilih calibration expired only, kemudian dilayar ditampilkan pemeriksaan
apa saja yang harus dikalibrasi pada waktu tersebut. Tekan tombol ok.
- Apabila hasil dari control dan kalibrasi telah sesuai dengan batas yang
ditentukan (valid) makaalatsiapdigunakan.
- Setelah alat siap digunakan, masukkan cup serum kedalam alat. Maka alat
siap menganalisa sampel.
- Pilih jenis pemeriksaan apa saja yang diinginkan. Pastikan nomor cup
sesuai dengan raknya.
- Alat akan berkerja secara otomatis.
- Dan hasil dari pemeriksaan akan diteruskan ke komputer.
- Catat hasil pemeriksaan.
3.4.4 Pemeriksaan Kolesterol Total
- Dipipet serum sebanyak 50 µl dengan menggunakan mikropipet.
-Dimasukkan kedalam cup serum.
- Ditambahkan reagen kolesterol 1000 µl dengan menggunakan mikropipet.
- Dibaca kadar kolesterol total dengan menggunakan ABX Pentra 400.
3.4.5 Pemeriksaan Kolesterol HDL
- Dipipet serum sebanyak 50 µl dengan menggunakan mikropipet.
-Dimasukkan kedalam cup serum.
- Ditambahkan reagen kolesterol 1000 µl dengan menggunakan mikropipet.
- Dibaca kadar kolesterol total dengan menggunakan ABX Pentra 400.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.4.6 Pemeriksaan Kolesterol LDL
- Dipipet serum sebanyak 50 µl dengan menggunakan mikropipet.
-Dimasukkan kedalam cup serum.
- Ditambahkan reagen kolesterol LDL 1000 µl dengan menggunakan mikropipet.
- Dibaca kada rkolesterol total dengan menggunakan ABX Pentra 400.
3.4.7 Pemeriksaan Trigliserida
- Dipipet serum sebanyak 50 µl dengan menggunakan mikropipet.
-Dimasukkan kedalam cup serum.
- Ditambahkan reagen trigliserida 1000 µl dengan menggunakan mikro pipet.
- Dibaca kadar Trigliserida dengan menggunakan ABX Pentra 400.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan
Berdasarkan data pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah pada sampel
serum dengan metode Chod-pap yaitu meliputi pemeriksaan Kolesterol HDL,
Kolesterol LDL, dan Trigliserida. Diperoleh kadar kolesterol total pada masing-
masingpasien, pasien I 294 mg/dl, pasien II 257 mg/dl, pasien III 600 mg/dl,
pasien IV 291 mg/dl, pasien V 173 mg/dl, pasien VI 198 mg/dl, pasien VII 152
mg/dl, danpasien VIII 203 mg/dl pasien.Pasien I, II, III, IV dan VIII memiliki
kadar kolesterol tinggi sedangkan V, VI, VII memiliki kadar kolesterol normal.
Pasien Umur
(Tahun)
Jenis
Kelamin
Kadar Kolesterol Total (mg/dl) Ket
Kolesterol
total
HDL LDL Trigliserida
I 27 P 294 52 224 89 Tinggi
II 50 P 257 62 179 77 Tinggi
III 21 L 600 30 551 91 Sangat
Tinggi
IV 58 P 291 41 237 65 Tinggi
V 39 P 173 44 111 89 Normal
VI 57 P 198 75 88 176 Normal
VII 31 P 152 36 83 164 Normal
VIII 69 L 203 45 128 152 Tinggi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Keterangan:
Nilai Normal : Kolesterol total : ≤ 200 mg/dl
Kolesterol HDL : ≤ 40 mg/dl
Kolesterol LDL : ≤ 150 mg/dl
Trigliserida : ≤ 150 mg/dl
4.2 Perhitungan
Kadar LDL dihitung dengan rumus:
LDL = Kolesterol total ─ Trigliserida
5─HDL
1.Pasien I
LDL = 294─89
5 ─52
= 224 mg/dl
2.Pasien II
LDL = 257─ 77
5 ─ 62
= 179 mg/dl
3.Pasien III
LDL = 600─ 91
5 ─ 30
= 551 mg/dl
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.Pasien IV
LDL = 291─ 65
5 ─ 41
= 237 mg/dl
5.Pasien V
LDL = 173─ 89
5 ─ 44
= 111 mg/dl
6.Pasien VI
LDL = 198─ 176
5 ─ 75
= 88 mg/dl
7.Pasien VII
LDL = 152─ 164
5 ─ 36
= 83 mg/dl
8.Pasien VIII
LDL = 203─ 152
5 ─ 45
= 128 mg/dl
4.3 Pembahasan
Dari data pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah pada sampel
serum denga nmetode Chod-Pap diperoleh bahwa kadar pada masing-masing
pasien berbeda-beda. Pada pasien I 294 mg/dl, pasien II 257 mg/dl, pasien III 600
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mg/dl, pasien IV 291 mg/dl, pasien VIII 203 mg/dl, memiliki kadar kolesterol
total yang tinggi, sedangkan pada pasien V 173 mg/dl, pasien VI 198 mg/dl,
pasien VII 152 mg/dl memiliki kadar kolesterol total yang normal. Menurut
(Graha, 2010) batas normal kolesterol total adalah ≤ 200 mg/dl. Meningkatnya
kadar kolesterol disebabkan karena sering mengkonsumsi makanan dengan kadar
lemak hewan tinggi seperti Otak sapi, daging merah, seafood, kuning telur, keju,
dll) atau makanan siap saji. Selain itu, tingginya kadar kolesterol total juga dapat
disebabkan oleh factor usia. Priausia produktif akan memiliki kadar kolesterol
yang lebih tinggi disbanding wanita usia produktif. Namun saat wanita memasuki
usia menopause, kadar kolesterol pada wanita mulai meningkat dan bias menjadi
factor resiko penyakit jantung dan stroke. Kurangnya berolah raga dapat
menimbun lemak didalam tubuh sehingga kadar kolesterol meningkat, konsumsi
alcohol berlebihan, merokok, dan diabetes yang tidak terkontrol.
Kolesterol yang berlebihan akan tertimbun didalam dinding pembuluh
darah, dan membentuk timbunan yang mengganggu aliran darah serta
mengeraskan dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah tidak dapat
mengembang atau mengkerut sesuai dengan kebutuhan. Hal ini menjadi cikal
bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.Kolesterol LDL yang diproduksi di
hati beredar di pembuluh darah dan menuju kesel-sel tubuh, seperti sel jantung,
selotak, dansel-sel di organ lain yang membutuhkan. Kolesterol LDL yang tersisa
akan dibawa oleh kolesterol HDL kembali kehati dan dibuang kekandung empedu
atau kolesterol jahat karena mudah menempel di dinding pembuluh darah dan
menyebabkan aterosklerosis. Proses aterosklerosis ini dapat terjadi di otak,
jantung, ginjal, tungkai atas/bawah, dan organ vital lainnya. Jika terjadi di otak
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
penyakitnya adalah stroke, jika mengenai pembuluh darah koroner menyebabkan
penyakit jantung.
Untuk mensiasati kolesterol yang tinggi dengan bijak yaitu dengan
mengatur makanan.Menghindari makanan dengan kadar kolesterol tinggi seperti
daging sapi, kambing, babi, kulit ayam, jeroan, otak, seafood, dan kuning telur
dengan porsi yang berlebihan. Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang
berwarna.Olahraga teratur, menghindari rokok, dan istirahat yang
cukup.Kolesterol tinggi umumnya tidak memberikan gejala, sehingga kita harus
mengadopsi gaya hidup sehat dengan memodifikasi faktor-faktor diatas, misalkan
dengan mempertahankan berat badan ideal, menghentikan merokok dan konsumsi
alkohol, kontrol kadar lemak darah/gula secara teratur, dan melakukan olahraga
teratur, kontinyu, persisten dan dengan kualitas dan kuantitas yang meningkat
secara bertahap.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil Pemeriksaan kadar kolesterol total dalam darah pada sampel serum
dengan metode Chod-pap di peroleh kadar kolesterol total setiap 50 µL darah
adalah pasien I 294 mg/dl, pasien II 257 mg/dl, pasien III 600 mg/dl, pasien
IV 291 mg/dl, pasien V 173 mg/dl, Pasien VI 198 mg/dl, pasien VII 152
mg/dl, pasien VIII 203 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol
total dalam darah pada pasien V, VI, VII normal sedangkan I, II, III, IV, VIII
dan IX tinggi.
5.2 Saran
Sebaiknya reagen-reagen pada metode Chod-Pap (Enzimatis) harus
disimpan dengan baik karena enzim mudah rusak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
E.N Kosasihdan A.S Kosasih, 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Klinik. EdisiKe II. Jakarta : Erlangga.
Graha, K.C. 2010. Kolesterol. Jakarta: PT Elex Media Komputido.
http://www.wikipedia.org/wiki/Darah
http://www.wikipedia.org
Linder, M.C. 1992. Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme Dengan Pemakaian
Secara Klinis.Cetakan I. Jakarta : UI-Press.
m.jaringnews.com
Mathewsdan Van Holde, 1991. Biochemistry. New York: The
Benjamin/Cummings Company.
Montmogomery, R. 1993. Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus.
Yogyakarta : GadjahMada University Press.
Poedjiadi, A. 2006.Dasar-DasarBiokimia.Jakarta: UI-Press.
Sunaryo, H. 1985.Pengaruh Pemberian Kurkuminoid Curcuma Domestica Val Terhadap Kadar Kolesterol HDL Serum Tikus Putih.Simposium
Temulawak.
Tapan, E. 2005.Penyakit Degeratif. Jakarta: Elex Media Kompatido
Uripin, V. 2002. Menghidangkan Makanan Rendah Kolesterol. Jakarta : Puspa
Swaca. Winarno.F.G. 1992.Kimia Pangandan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Wiryowidagno, 2002. Obat Tradisional untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi
dan Kolesterol. Cetakan Pertama, Jakarta : Agromedia Pusaka.
Zulbadar, P. 2008. Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. Jakarta:
EGC.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN
Gambar ABX PENTRA 400
• ABX PENTRA 400 adalah alat yang digunakan untuk mengukur Kadar
Kolesterol Total meliputi Kolesterol HDL, Kolesterol LDL dan
Trigliserida.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA