pembahasan ps 6 kimia superintensif sbmptn 2015

7
32 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI 1. Stoikiometri: Konsep Mol Senyawa AxByCz mempunyai massa 10 g mol AxByCz = = Jawaban D 2. Stoikiometri: Rumus Kristal Dengan asumsi massa CaCO3 . nH2O sejumlah 100 g, maka: CaCO3 . nH2O(s) CaCO3 (s) + n H2O(g) 100 g 35,7/ 100 64,3/ 18 0,357 mol 3,57 mol Pada reaksi, perb. mol = perb. koefesien reaksi: n = 10 Jawaban B 3. Stoikiometri: Hitungan Kimia ingat: pereaksi pembatas ( yg terkecil) Reaksi setara: 2CH4 (g) + O2 (g) + 4Cl2 (g) → 8HCl (g) + 2CO(g) m : 3 mol 2 mol 4 mol -- -- b : 2 mol 1 mol 4 mol 8 mol 2 mol s : 1 mol 1 mol -- 8 mol 2 mol Jawaban E 4. Stoikiometri: Hitungan Kimia Reaksi setara: 5Ca + V2O5 5CaO + 2 V m : 3,0 mol 0,5 mol -- -- b : 2,5 mol 0,5 mol 2,5 mol 1 mol s : 0,5 mol -- 2,5 mol 1 mol Massa V yg diperoleh = mol x Ar V =1 x 51 = 51 gram. (Ar V didapat dr Mr V2O5) Jawaban B 5. Struktur Atom 26Fe : [18Ar] 4s 2 3d 6 , ketika melepaskan 3e terlebih dulu dari 4s (berada pada kulit lebih luar daripada 3d), maka: 26Fe +3 : [18Ar] 4s 0 3d 5 terdapat 5 elektron tak berpasangan Jawaban D 6. Sistem Periodik: Penentuan Gol. dan Sifat Unsur Ralat soal: pada opsi (2) 4p 2 dipindahkan ke opsi (3) dan diganti jadi 4p 4 . (1) 1s 2 2s 2 2p 4 ( gol. VIA/ per. 2) (2) 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 ( gol. VIIIA/ per. 4) (3) 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 4 ( gol. VIA/ per. 4) (4) 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 ( gol. IIA/ per. 3) Unsur-unsur yang segolongan memiliki sifat yang mirip. Jawaban B 7. Sistem Periodik: Konfigurasi e - dan Sifat Unsur M +2 : [18Ar] 4s o 3d 9 , memiliki 27 e, setelah melepas 2e. (1) 29M : [18Ar] 4s 1 3d 10 (pengisian e yang stabil). (2) unsur M tersebut adalah Cu, memiliki biloks: +1 dan +2. (3) termasuk golongan I B, periode 4. (4) logam Cu merupakan konduktor listrik yang baik. Jawaban E HANYA DIBERIKAN MULAI PEKAN KE-6 PROBLEM SET KIMIA SUPERINTENSIF SBMPTN 2015 PEMBAHASAN

Upload: auzan-el-ghiffari-suud

Post on 19-Feb-2016

109 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

pembahasan ps 6 kimia auper intensif nurul fikri 2015

TRANSCRIPT

32 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI

1. Stoikiometri: Konsep Mol Senyawa AxByCz mempunyai massa 10 g

mol AxByCz = =

Jawaban D

2. Stoikiometri: Rumus Kristal Dengan asumsi massa CaCO3 . nH2O sejumlah 100 g, maka: CaCO3 . nH2O(s) → CaCO3 (s) + n H2O(g)

100 g 35,7/ 100 64,3/ 18 0,357 mol 3,57 mol

Pada reaksi, perb. mol = perb. koefesien reaksi:

n = 10 Jawaban B

3. Stoikiometri: Hitungan Kimia

ingat: pereaksi pembatas ( yg terkecil)

Reaksi setara: 2CH4 (g) + O2 (g) + 4Cl2 (g) → 8HCl (g) + 2CO(g)

m : 3 mol 2 mol 4 mol -- -- b : 2 mol 1 mol 4 mol 8 mol 2 mol

s : 1 mol 1 mol -- 8 mol 2 mol Jawaban E

4. Stoikiometri: Hitungan Kimia Reaksi setara: 5Ca + V2O5 → 5CaO + 2 V

m : 3,0 mol 0,5 mol -- -- b : 2,5 mol 0,5 mol 2,5 mol 1 mol

s : 0,5 mol -- 2,5 mol 1 mol Massa V yg diperoleh = mol x Ar V =1 x 51 = 51 gram. (Ar V didapat dr Mr V2O5) Jawaban B

5. Struktur Atom

26Fe : [18Ar] 4s2 3d6, ketika melepaskan 3e terlebih dulu dari 4s (berada pada kulit lebih luar daripada 3d), maka:

26Fe+3: [18Ar] 4s0 3d5 ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ terdapat 5 elektron tak berpasangan Jawaban D

6. Sistem Periodik: Penentuan Gol. dan Sifat Unsur Ralat soal: pada opsi (2) 4p2 dipindahkan ke opsi (3) dan diganti jadi 4p4. (1) 1s2 2s2 2p4 ( gol. VIA/ per. 2) (2) 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 ( gol. VIIIA/ per. 4) (3) 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4 ( gol. VIA/ per. 4) (4) 1s2 2s2 2p6 3s2 ( gol. IIA/ per. 3) Unsur-unsur yang segolongan memiliki sifat yang mirip. Jawaban B

7. Sistem Periodik: Konfigurasi e- dan Sifat Unsur

M+2 : [18Ar] 4so 3d9 , memiliki 27 e, setelah melepas 2e.

(1) 29M : [18Ar] 4s1 3d10 (pengisian e yang stabil). (2) unsur M tersebut adalah Cu, memiliki biloks: +1 dan +2. (3) termasuk golongan I B, periode 4. (4) logam Cu merupakan konduktor listrik yang baik. Jawaban E

HANYA DIBERIKAN MULAI PEKAN KE-6

PROBLEM SET

KIMIA

SUPERINTENSIF SBMPTN 2015

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 33

8. Ikatan Kimia: Senyawa Kovalen

Logam (e. valensi =1,2,3) melepaskan elektron

Non logam (e. valensi = 4,5,6,7) memerlukan elektron

15 X: 2 8 5 perlu 3e

17Y: 2 8 7 perlu 1e

memenuhi kaidah oktet (tanpa promosi elektron)

x 3

XY3

15 X: 2 8 5 perlu 5e

17Y: 2 8 7 perlu 1e

tak memenuhi kaidah oktet (dg promosi elekron)

x 5

XY5

kovalen polar

kovalen nonpolar

x 1

x 1

Jawaban A

9. Ikatan Kimia: Ikatan Molekuler dan Titik Didih Titik didih senyawa dipengaruhi oleh berat molekul (Mr). Semakin besar Mr suatu senyawa maka titik didihnya semakin besar. Akan tetapi jika perbedaan Mr senyawa tidak terlalu jauh, maka kekuatan interaksi antar molekul merupakan faktor yang paling mempengaruhi. Semakin kuat interaksi suatu senyawa maka semakin tinggi titik didihnya. Interaksi antar molekul H2O merupakan ikatan hidrogen, sedangkan pada molekul H2Te dan H2S terjadi gaya dipol-dipol. Ikatan hidrogen lebih kuat daripada gaya dipol-dipol, oleh karena itu urutan titik didihnya : H2O > H2Te > H2S Jawaban A

10. Ikatan Kimia: Ikatan Molekuler Semakin banyak Ikatan H-O pada suatu molekul, maka semakin banyak ikatan hidrogen yang mungkin terjadi antar molekul. Hal ini juga menyebabkan ikatan hidrogen yang terjadi semakin kuat. C2H5OH (terdapat 1 ik. H-O) CH3OCH3 (tak terdapat ik. H-O) HOCH2CH2OH (terdapat 2 ik. H-O) H2O (terdapat 2 ik. H-O) Oleh karena itu pasangan senyawa HOCH2CH2OH dan H2O akan membentuk ikatan hidrogen paling kuat. Jawaban B

11. Termokimia: Hukum Hess Entalpi pembentukan standar (ΔHof): perubahan entalpi yang pembentukan satu mol senyawa dari unsur – unsurnya dalam keadaan standar (25oC, 1 atm). Pada persamaan termokima, koefesien reaksi zat ≈ mol zat

I2 (g)

+ 3Cl2 (g)

2ICI3 (s)

I2 (s)

I2( g)

I2 (s)

+ 3Cl2 (g)

2ICI3 (g)

+

H = -214 kJ

H = -38 kJ

H = -176 kJ

1/2 I2 (s)

+ 3/2Cl2 (g)

ICI3 (g)

H = -88 kJ

dibagi 2

Jawaban C

12. Termokimia: Penentuan ∆Hr dengan Data E. Ikatan

C C

H

H H

H

H H+ C C

H

H H

H

H H H = -139 kJ

menghitung ik. C-H

H = E.ik. kiri - E.ik. kanan

= (4.ik C-H + ik C=C + ik H-H) -( 6.ik C-H + ik.C-C)

-139 = (607 + 432) - (2.ik C-H + 348)

2

ik C-H = (830/2) = 415 kJ

atomisasi 16 g CH4 (1 mol )

CH4

C + 4H H = ?

H = E.ik. kiri - E.ik. kanan

= (4.ik C-H ) - 0

= (4.415) - 0 = 1660 kJ

Jawaban B

13. Laju Reaksi: Penentuan Rumus Laju

3X2 + Y2 → 3 XY ; v = k[X2]x [Y2]y

No [X2], M [Y2], M v, M.detik-1

1 0,1 0,1 0,02

2 0,2 0,2 0,16

3 0,3 0,2 0,36

4 0,4 0,4 1,28 Membandingkan data percobaan no. 3 dan 1. (jika ada, pilihlah perbandingan kelipatan bilangan prima yang berbeda)

18 = 3x

. 2y

Nilai yang memenuhi persamaan tsb , x = 2 dan y = 1. Jawaban D

34 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI

14. Laju Reaksi: Pengaruh Suhu Terhadap Laju Laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu

reaksi

Tiap kenaikan 10oC

laju reaksi (v): 2kali lebih besar

waktu reaksi (t): 2kali lebih kecil

30oC 40oC 50oC 60oC 70oC

t : 4 menit 2 menit 1 menit 1/2 menit 1/4 menit

Jawaban A

15. Kesetimbangan Kimia: Hitungan Kesetimbangan Reaksi penguraian N2O4 memerlukan kalor (endoterm).

N2O4 (g) 2NO2 (g)

m : 72 atm -- b : x atm 2x atm

s : (72 – x) atm 2x atm

Kp = = =

4 = =>

(1) Pada saat setimbang: P N2O4 =72 – x =72 – 8 = 64 atm P NO2 = 2x = 2.8 = 16 atm P total = P N2O4 + P NO2 = 64 + 16 = 80 atm

(2) P N2O4 = 64 atm (3) Hanya perubahan suhu yang merubah nilai K (Kc dan Kp).

Jika perubahan suhu, kesetimbangan geser ke arah kanan, maka K semakin besar.

Jika perubahan suhu, kesetimbangan geser ke arah kiri, maka K semakin kecil.

(4) Saat setimbang, P N2O4 = 4 kali P NO2 Jawaban A

16. Kesetimbangan Kimia: Hitungan Kesetimbangan Reaksi penguraian:

PCl5 (g) PCl3(g) + Cl2 (g)

setimbang : 0,90 atm 0,75 atm ? atm

Kp =

= = = 1,50

Jawaban D

17. Kesetimbangan Kimia: Hitungan Kesetimbangan Reaksi penguraian 160 gram SO3 (2 mol) dalam wadah 1 L :

2SO3 (g) 2SO2(g) + O2 (g)

mula2 : 2 mol -- -- reaksi : x mol x mol 0,5x mol

set : (2-x) mol x mol 0,5x mol Jika pada saat setimbang, mol SO3 : mol O2 = 4 : 3, maka:

=

2x = 6 - 3x => x = 1,2

Kc = = 1,35

Jawaban B

18. Larutan: Konsentrasi Molalitas (m) = jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 g pelarut.

Lar. glukosa 2 mmol terlarut (nt) = 2

massa pelarut = 1000 g

mol pelarut (np) = massa/ Mr

= 1000/ 18 = 55,55

Xt = 0,347

Jawaban B

19. Larutan: Sifat Koligatif

semakin besar

konsentrasi

partikel zat terlarut

titik didih larutan semakin tinggi

tek. osmotik larutan semakin tinggi

titik beku larutan semakin rendah

tek. uap larutan semakin rendah

No Larutan Konsentrasi partikel

(i) NaNO3 0,1 m m x i = 0,1 x 2 = 0,2

(ii) Glukosa 0,2 m m = 0,2

(iii) CaCl2 0,1 m m x i = 0,1 x 3 = 0,3 Kesimpulan:

Titik didih larutan (i) = (ii) < (iii)

Tek. osmotik larutan (i) = (ii) < (iii)

Titik beku larutan (i) = (ii) > (iii)

Tek. uap jenuh larutan(i) = (ii) > (iii) Jawaban A

didapatkan pers. kuadrat x2 +x -72 = 0 dg nilai x yang memenuhi adalah 8

saat kondisi setimbang: 0,8 mol SO3; 1,2 mol SO2 & 0,6 mol O2

PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 35

20. Larutan: Buffer

Asam Nilai Ka pKa

H3PO4 7,2 x 10 -3 3 – log 7,2

H2PO4-2 6,3 x 10 -8 8 – log 6,3

HPO4-3 4,2 x 10-13 13 – log 4,2

Pada saat perbandingan konsentrasi asam dan basa konjugasinya 1:1 (kapasitas buffer maksimum), nilai pH = pKa. Oleh karena itu untuk membuat penyangga dengan pH sekitar 7 paling cocok menggunakan campuran KH2PO4 dan K2HPO4. Jawaban D

21. Konsep Redoks: Oksidator dan Reduktor Pereduksi (reduktor) : zat yang mengalami oksidasi. Pengoksidasi (oksidator) : zat yang mengalami reduksi.

Pb3O

4+ 8HCl

3PbCl

2 + 4HCl + Cl

2 -1+1-2+8/3 -1 -1+1+2 0

oksidasi

reduksi

Jawaban B

22. Redoks: Stoikiometri Redoks

3HCOH + Cr2O

7-2 + 8H+ 3HCOOH 2Cr+3 + 4H

2O

2 mmol

mol = M x V

0,2 x 10

0,6 mmol

(3/1) x 0,2 mmol

Konsentrasi HCOH = mmol/ V(mL) = 0,6/ 15,62 =0,384 M Jawaban D

23. Elektrokimia: Sel Volta Diketahui data potensial reduksi: Fe+2 + 2e → Fe Eo = -0,44 V Cu+2 + 2e → Cu Eo = +0,34 V Logam yang Eo lebih besar => Reduksi di Katoda Logam yang Eo lebih kecil => Oksidasi di Anoda Eo Cu > Eo Fe, maka reaksi spontannya: Cu+2 + Fe → Cu + Fe+2

Eo sel = Eo besar - Eo kecil = +0,34 – (- 0,44) = 0,78 V Cu sebagai Katoda dan Fe sebagai Anoda Jawaban B

24. Elektrokimia: Elektrolisis Hk. Faraday II (dua buah sel yang dirangkai seri):

W Cr = 0,35 g Jawaban D

25. Kimia Unsur: Gas Mulia

Gas mulia yang paling banyak di atmosfer adalah Argon, sedangkan gas mulia yang paling banyak di alam semesta adalah Helium. Hal tersebut dikarenakan Helium dihasilkan dari reaksi fisi yang terjadi pada bintang-bintang, termasuk matahari. Jawaban A

26. Kimia Unsur: Alkali dan Alkali Tanah

Logam Na lebih mudah dioksidasi dibanding Mg. Hal tersebut disebabkan potensial reduksi (Eo) Na lebih kecil dibanding Mg (deret volta). Dalam hal kereaktifan, kekuatan logam Na mereduksi air lebih besar dibanding Mg. Jawaban A

27. Kimia Unsur: Unsur Periode 3 OH

OH

OH OPO

OH

OH

H

P

asam fosfatasam fosfit

Larutan asam fosfit lebih lemah dibandingkan dengan larutan asam fosfat karena satu H pada asam fosfit terikat langsung pada atom P. Hal ini menyebabkan asam fosfit hanya bisa melepaskan 2 ion H+ sedangkan asam fosfat dapat melepaskan 3 ion H+. Jawaban C

28. Kimia Unsur: Kompleks Koordinasi

Pada kompleks [Co(NH3)(S2O3)4]-5. Ion pusat Co+3 mengikat 2 ligan monodentat NH3 dan 4 ligan monodentat S2O3

-2, berarti atom pusat mendapat total 6 PEB yang didonorkan ligan, sehingga mempunyai bil. koordinasi 6. Bilangan koordinasi senyawa kompleks dapat dihitung dari jumlah PEB yang didonorkan ligan-ligannya. Jawaban A

36 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI

29. Kimia Organik: Jenis Alkohol Jenis alkohol:

Alkohol primer: alkohol yg gugus OH- nya terikat di C primer.

Alkohol sekunder: alkohol yg gugus OH- nya terikat di C sekunder.

Alkohol tersier: alkohol yg gugus OH- nya terikat di C tersier.

CH3 CH CH2

CH3

OH

CH3 CH CH3

OH

CH CCH3 CH2 CH3

CH3

OH

CH3

CH CHCH3 CH CH3

CH3

OH

CH3

isobutanol(alkohol primer)

isopropanol

(alkohol skunder)

2,3-dimetil -3-pentanol(alkohol tersier)

2,4-dimetil -3-pentanol(alkohol sekunder)

Jawaban B

30. Kimia Organik: Jenis Amina Jenis amina:

Amina primer:amina yg atom N-nya mengikat 1 alkil, R-NH2

Amina sekunder:amina yg atom N-nya mengikat 2 alkil, R-NH-R.

Amina tersier:amina yg atom N-nya mengikat 3 alkil, R-NR-R. (C2H5)2NCH3 , amina tersier C2H5NH2 , amina primer (C2H5)2NH , amina skunder (CH3)2NC2H5 , amina tersier CH3N(C2H5)2 , amina tersier

Jawaban C

31. Kimia Organik: Isomeri Isomer: senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul yang sama namun memiliki struktur/bangun dan geometri yang berbeda. Alkuna, sikloalkena dan alkadiena mempunyai rumus umum yang sama CnH2n-2 . Oleh karena itu menentukan isomer cukup dengan menghitung jumlah C yang sama saja.

3,4-dimetilsikloheksena6C2C

3-etil-4-metil-1-pentuna5C2C 1C

2-oktuna8C

3,3-dietil -1-pentuna5C4C

3,3,4-trimetil -1-pentuna5C3C

2,4-dimetil-1,3-heksadiena2C 6C

Senyawa2 diatas merupakan isomer,kecuali 3,3-dietil-1-pentuna. Jawaban B

32. Kimia Organik: Reaksi Utama Senyawa glikosida terbentuk dari reaksi alkohol dengan gula membentuk ikatan glikosida. Ikatan glikosida pada prinsipnya terbentuk dari kondensasi antara gugus hidroksi alkohol dengan gugus hidroksi gula. Pada hidrolisis senyawa glikosida akan terurai kembali menjadi gula dan alkohol.

C

OH5C6

H CN

gula

H2O C

OH5C6

H CN

H

+ gula

ikatan glikosida

katalis

Jawaban B

33. Kimia Organik: Reaksi Uji

C4H

10O C

4H

8O C

2H

5COONa + CH

3I

(1)

endapan kuningoksidasi

(2)I2 / NaOH

alkohol 2o keton

Reaksi (2): Uji iodoform adalah uji yang digunakan untuk mengetahui adanya gugus CH3 di sebelah C-OH atau C=O (alkohol 1o, 2o, aldehid dan keton). Reaksi (1): C4H8O (keton) merupakan hasil oksidasi dari C4H10O, berarti C4H10O merupakan alkohol sekunder yang mempunyai gugus metil di sebelah gugus karbinol (C-OH). Dari reaksi di atas dapat disimpulkan senyawa C4H10O adalah:

CH3 CH2 CH CH3

OH

Jawaban E

34. Biokimia: Sumber Energi

Karbohidrat atau hidrat arang merupakan sumber energi utama dalam tubuh mahluk hidup.

Lemak dan protein merupakan sumber cadangan energi.

Vitamin dan mineral merupakan nutrisi bagi pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Jawaban A

35. Kimia Inti: Pola Peluruhan Pola peluruhan radioisotop:

1) Diatas pita kestabilan (n/p besar):

emisi sinar beta ( , atau

emisi neutron

2) Dibawah pita kestabilan (n/p kecil):

emisi sinar positron( ), atau

penangkapan elektron ( pd kulit K

PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, KIMIA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 37

3) Dibawah pita kestabilan (Z>83):

emisi sinar alfa ( dan beta ( secara berurutan

Pada radioisotop , nomor atom (Z)>83, akan memancarkan

sinar alfa dan beta secara berurutan hingga menjadi isotop stabil,

.

Jawaban D

36. Kimia Lingkungan: Udara Proses pada alat Cottrell: Asap yang berasal dari industri merupakan dispersi koloid (smoke) dari partikel padat (karbon, oksida, debu) di udara yang dapat mencemari atmosfer. Oleh karena itu, sebelum dilepas ke udara, asap buangan diolah dengan alat cottrell . Asap dilewatkan pada serangkaian jarum logam yang diberi potensial listrik yang tinggi (20.000 sampai 70.000 V). Elektron yang dihasilkan akan mengionisasi molekul di udara. Partikel asap akan menyerap ion ini dan menjadi bermuatan. Partikel bermuatan tersebut tertarik ke elektroda yang berbeda muatan dan kemudian terkoagulasikan. Dengan demikian gas-gas yang meninggalkan alat tersebut lebih bersih dan aman dilepas ke udara. Jawaban A

37. Kimia Lingkungan: Zat Aditif Makanan Zat aditif pengawet ditambahkan dalam makanan dengan maksud untuk mencegah terjadinya oksidasi oleh udara dan menghambat perkembangan bakteri dan jamur. Zat pengawet alami contohnya gula dan garam sedangkan zat pengawet buatan contohnya natrium benzoat, anti oksidan BHT dan TBHQ. Jawaban E

38. Antar Ruang Lingkup Reaksi setara:

SiO2 + 6HF SiF

6-2 + 2H+ + 2H

2O

3 mmol

mol = M x V

0,03 x100 1mmol

(2/6) x 3 mmol

[H+] = mmol/ V(mL) = 1/ 100 = 10-2 M Jawaban D

39. Antar Ruang Lingkup Reaksi antara logam M dan larutan asam sulfat menghasilkan M+3 dan gas hidrogen 9 L. Jika volume gas hidrogen dihitung saat volume molar 24 L (volume 1 mol gas H2 sebesar 24 L ), maka reaksi tersebut menghasilkan mol H2 = (9/24) = 3/8 mol.

2M(s)

+ 6H+(aq)

2M+3(aq)

+ 3H2 (g)

3/8 mol2/8 mol

Ar M = = = 45

Jika M mempunyai 24 neutron, maka Z = A - ∑n = 45 - 24 = 21.

: [18Ar] 4s2 3d1 ( golongan III B, periode 4).

Jawaban C

40. Antar Ruang Lingkup

Titrasi senyawa karbonat oleh HCl 0,4 M memerlukan 40 mL mol karbonat x val = mol HCl x val

mol karbonat x 2 = M x V x val mol karbonat = (0,1. 0,04 x 1)/2 = 0,002

Massa karbonat = mol x Mr CO3-2

= 0,002 x 60 = 0,12 g

persen karbonat dalam sampel = ( ) x 100%

=( ) x 100% = 25 %

Jawaban B

41. Kimia Lingkungan: Pengolahan Air Air yang memiliki kesadahan sementara (mengandung ion HCO3-) dapat diatasi dengan cara

Pemanasan Ca(HCO3)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O(l) + CO2 (g)

Penambahan CaO/ Ca(OH)2 Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq) → 2CaCO3(s) + 2H2O (l)

Jawaban C

42. Kimia Unsur: Batuan MgCO3.CaCO3 (dolomit) merupakan batuan metamorf juga termasuk sebagai garam rangkap. Mineral ini pertama kali ditemukan oleh Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 di pegunungan Southern Alps. Jawaban D

43. Kimia Lingkungan: Pupuk Nitrogen Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dibuat untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4). Jawaban E

44. Larutan: Hidrolisis Garam (NH4)2SO4 merupakan garam yang terbentuk dari basa lemah (NH4OH) dan asam kuat (HCl). Larutan garam ini dalam air akan terhidrolisis parsial dan bersifat asam. Jawaban E

Ar ≈ A (nomor massa)

38 PEMBAHASAN PROBLEM SET 6, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015, NURUL FIKRI

45. Dampak N2 Bagi Penyelam Ketika seorang penyelam dengan tabung gas campuran gas oksigen – nitrogen menyelam lebih dalam maka tekanannya akan semakin besar dan mengakibatkan gas nitrogen yang larut dalam darah semakin banyak. Kenaikan konsentrasi nitrogen dalam darah akan merangsang jaringan syaraf sehingga menimbulkan efek narkotik (hilang kesadaran). Namun efek narkosis dapat dihindari dengan mengganti gas tabung yang berisi campuran gas helium - oksigen atau yang lebih sering disebut Heliox. Jawaban A

SEL BAHAN BAKAR DAN GANGGANG

1. Elektrokimia: Sel Volta

2H2 + O2 → 2H2O

mula2 : 15 mol 4 mol -- reaksi : 8 mol 4 mol 8 mol

setm : 7 mol -- 8 mol Berdasarkan pereaksi pembatas (O2), 4H+ + O2 + 4e → 2H2O Maka jumlah muatan listrik (F) = 4 x 4 x 80% = 12,8 Lamanya (t) sel bekerja jika menghasilkan arus (I) sebesar 10 A:

t =(F x 96500)/ I = (12,8 x 96500)/ 10 = 123520 detik = 34,31 jam.

Jawaban D (mendekati)

2. Elektrokimia: Sel Volta

Reaksi pada sel hidrogen dalam suasana basa lebih baik dibanding suasana asam. Hal ini dikarenakan pada suasana basa elektrolit KOH (basa kuat) lebih banyak menghasilkan ion – ion daripada elektrolit H3PO4 (asam lemah).

Sel bahan bakar baik dalam suasana basa maupun dalam suasana basa menghasilkan Eo

sel atau GGL yang sama.

Reaksi pada sel hidrogen suasana basa Katoda : O2 + 4e + 2H2O → 4OH- Eo = +0,40V

Anoda : 2H2 + 4OH- → 2H2O + 4e Eo = +0,83V

2H2 + O2 → 2H2O Eosel= +1,23V

Reaksi pada sel hidrogen suasana asam Katoda : 4H+ + O2 + 4e → 2H2O Eo = +1,23 V

Anoda : 2H2 → 4H+ + 4e Eo = +0,00V

2H2 + O2 → 2H2O Eosel = +1,23V

Jawaban C

3. Elektrokimia: Sel Volta Sel bahan bakar hidrogen menggunakan oksigen dan hidrogen sebagai bahan bakar dan menggunakan H3PO4 atau KOH sebagai elektrolit. Sel bahan bakar hidrogen ramah terhadap lingkungan karena reaksi yang terjadi tidak menghasilkan produk samping yang berbahaya. Secara teoritis, reaksi sel bahan hidrogen hanya menghasilkan air. Jawaban B

GAS SINTETIK DAN METANOL DARI BATUBARA

4. Stoikiometri: Hitungan Kimia Pembuatan syngas dengan menggunakan batubara sebanyak 1 kg (mengandung 800 gram C), pada suhu 27oC dan tekanan 5 atm. Reaksi yang terjadi:

C(s)

+ H2O

(g) CO

(g) + H

2(g)

200/3 mol

mol C = massa/ Ar

800/12

200/3 mol

200/3 mol

Jika total gas yang dihasilkan (ntotal) = 400/3 mol, maka :

Volume gas total = =

= 656 Liter Jawaban D

5. Ikatan Kimia: Kepolaran Proses gasifikasi batubara menghasilkan senyawa syngas yang terdiri dari:

CH4 dan H2. Kedua gas ini merupakan senyawa kovalen nonpolar, bentuk molekulnya simetris menyebabkan resultan momen dipolnya nol.

CO. Gas ini bentuk molekul linear yang kerapatan elektronnya tidak simetris dan merupakan senyawa kovalen polar. Adanya perbedaan keelektronegatifan antara C dan O menyebabkan momen dipol lebih besar dari nol.

Jawaban E

6. Stoikiometri: Persamaan Reaksi Metanol (CH3OH) bukan produk dari proses gasifikasi batubara. Jawaban A