pemanfaatan sosial media facebook group rumah...
TRANSCRIPT
PEMANFAATAN SOSIAL MEDIA FACEBOOK GROUP RUMAH BACA PKB/PLKB DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI TEKNIS PENYULUH KELUARGA
BERENCANA DAN PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA
Cucu Nurpalah, Rusman Curriculum and Development Department, Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected], [email protected]
ABSTRAK Pada tahun 2017 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menarik alih kelola dan pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang tadinya merupakan pegawai Pemda mejadi pegawai BKKBN Pusat. Jumlah PKB/PLKB yang dialihkan adalah sebanyak 14.920 orang di seluruh Indonesia. Dalam proses pengalihan ini, untuk memetakan potensi sumber daya PKB/PLKB dari segi kompetensinya, BKKBN melaksanakan sertifikasi PKB/PLKB. Dari hasil sertifikasi didapatkan hasil 29% PKB/PLKB terkategori Diatas Standar, 2% PKB terkategori Sesuai Standar dan 69% perlu Tindak Lanjut Pengembangan. Hal ini yang melatar belakangi perlunya peningkatan kompetensi bagi PKB/PLKB. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan sosial media Facebook Group Rumah Baca PKB/PLKB dalam meningkatkan kompetensi Teknis PKB/PLKB. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey yang dilakukan pada anggota Facebook group Rumah Baca PKB/PLKB dan studi pustaka. Sebagian besar anggota Facebook Group Rumah Baca PKB/PLKB merasa dengan membaca postingan dan materi yang dibagikan dalam Rumah Baca PKB/PLKB berkontribusi dalam peningkatan kompetensi teknis mereka sebagai seorang PKB/PLKB. Keywords: Social Media, Media Pembelajaran, Kompetensi Teknis
1. PENDAHULUAN
Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
menyatakan bahwa bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
merupakan urusan pemerintah wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan
Dasar. Dalam pembagian urusan pemerintahan konkuren antara pemerintah
pusat, daerah provinsi serta daerah kabupaten/kota bahwa urusan terkait
Standarisasi Pelayanan KB dan Sertifikasi Tenaga Penyuluh Keluarga
Berencana dan Petugas Lapangan Kelurga Berencana (PKB/PLKB) merupakan
salah satu urusan Pemerintah Pusat dari 10 (sepuluh) urusan yang perlu di
laksanakan.
Berdasarkan undang-undang Nomor 20 tahun 2014 tentang standarisasi
dan penilaian kesesuaian, sertifikasi merupakan rangkaian kegiatan penilaian
kesesuaian yang berkaitan dengan pemberian jaminan tertulis bahwa
seorang yang telah memenuhi standar dan/atau regulasi. Dalam hal ini,
penilaian kesesuaian dilakukan melalui uji kompetensi dengan mengacu pada
standar kompetensi yang ditetapkan melalui peraturan Kepala. Sertifikasi
dijadikan suatu proses untuk mendapatkan gambaran tentang kompetensi
dari PKB dan PLKB sehingga perencanaan pengembangan profesi dapat
dilakukan secara sistematik.
Pada Rencana Strategis (Renstra) BKKBN tahun 2015 – 2019, sertifikasi
PKB/PLKB merupakan program kegiatan strategis yang menjadi sasaran
utama untuk dicapai 100% sampai dengan tahun 2019. Langkah awal yang
telah dipersiapkan oleh BKKBN untuk pelaksanaan sertifikasi adalah
penetapan standar kompetensi Penyuluh Keluarga Berencana melalui
Peraturan Kepala BKKBN Nomor 2 tahun 2017. Selanjutnya BKKBN telah
menyiapkan Pedoman Penyelenggaran Sertifikasi Penyuluh KKBPK melalui
Peraturan Kepala BKKBN Nomor 5 tahun 2017.
Sertifikasi Penyuluh PKB/PLKB di tahun 2017 dilaksanakan melalui
metode penilaian berbasis online dengan menggunakan media Computer
Assissted Test (CAT). CAT berbasis online merupakan aplikasi yang digunakan
sebagai media untuk penilaian administrasi dan uji kompetensi bagi para
Penyuluh KKBPK. Metode ini ditetapkan sebagai metode pelaksanaan
sertifikasi Penyuluh KKBPK di tahun 2017 dengan tujuan untuk meningkatkan
sasaran cakupan PKB/PLKB yang tersertifikasi dan memberikan pengalaman
pertama kepada seluruh PKB/PLKB dalam kegiatan sertifikasi.
Jumlah PKB/PLKB yang mengikuti sertifikasi adalah sebanyak 14.920 orang di
seluruh Indonesia. Adapun kompetensi yang diukur meliputi tiga hal yaitu
kompetensi Teknis, kompetensi Manajerial dan kompetensi Sosiokultural.
Dari hasil sertifikasi tersebut didapatkan hasil 29% PKB/PLKB terkategori Diatas
Standar, 2% PKB terkategori Sesuai Standar dan 69% perlu Tindak Lanjut
Pengembangan. Hal ini yang melatar belakangi perlunya peningkatan kompetensi
bagi PKB/PLKB. Dalam hal ini BKKBN telah melakukan berbagai kegiatan guna
mengisi gap kompetensi yang ada, Pendidikan dan Pelatian diberikan pada
PKB/PLKB yang berada pada kategori perlu tindak lanjut pengembangan. Selain itu
penyebaran informasi dan komunikasi dijalin lebih intens lagi dengan menggunakan
berbagai flatform digital, dari mulai pembentukan grup whatsapp PKB/PLKB seluruh
Indonesia, Video Conference dan pembuatan social media seperi Facebook dan
Instagram.
Salah satu digital flatform yang dibuat adalah Facebook Group Rumah
Baca PKB/PLKB. Rumah Baca PKB/PLKB dibuat pada tanggal 24 Januari 2017
oleh Direktorat Bina Lini Lapangan yang merupakan unit eselon II yang
memiliki tupoksi pembinaan pada PKB/PLKB secara khusus. Pada Facebook
Group Rumah Baca PKB/PLKB ini telah bergabung sebanyak 10.717 (per
tanggal 7 November 2018) Anggota yang terdiri dari PKB/PLKB, pegawai
BKKBN Pusat dan Perwakilan BKKBN Provinsi, OPD KB dan masyarakat
umum. Admin dalam Rumah Baca PKB/PLKB adalah salah satu staf dari
Direktorat Bina Lini Lapangan.
Dari pola hubungan komunikasi Facebook Group Rumah Baca PKB/PLKB,
kita ingin melihat bagaiman pola hubungan ini apakah terjadi proses
pembelajaran, jika terjadi apakah hal ini dapat berpengaruh pada
peningkatan kompetensi PKB/PLKB, jika ada, kompetensi apa yang paling
dipengaruhi dari pola hubungan ini, bagaimana potensi pemanfaatan
kedepannya.
2. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pemanfaatan sosial media facebook group Rumah Baca PKB/PLKB sebagai
media pembelajaran daam peningkatan kompetensi teknis PKB/PLKB.
3. METODE
Metode yang digunakan adalah survey yang dilakukan pada anggota
Facebook group Rumah Baca PKB/PLKB dan studi pustaka, yang bertujuan
untuk menggambarkan dan menganalisis bagaimana pemanfaatan facebook
berpengaruh pada peningkatan kompetensi PKB/PLKB.
Berdasarkan data pertanggal 07 November 2018 anggota facebook
Group Rumah Baca PKB/PLKB adalah sebanyak 10.717 orang yang terdiri dari
PKB/PLKB seluruh Indonesia, pegawai BKKBN Pusat dan Provinsi serta
pegawai OPD KB Kabupaten Kota. Jika dilihat dari jumlah populasi tersebut,
dengan tingkat kesalahan 5% maka sampel yang diambil adalah sebanyak
399.9 atau dibulatkan menjadi 400 orang. Hal ini didapatkan berdasarkan
rumus pengambilan sampel menurut Slovin dalam (Setiawan, 2006), yaitu:
N = n/N(d)2 + 1
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
4. STUDI PUSTAKA
a. Facebook Group Rumah Baca PKB/PLKB
Facebook Grup Rumah Baca PKB/PLKB adalah sebuah group di
jejaring sosial facebook yang dibentuk pada 24 Januari 2017 yang
beranggotakan 10.717 orang, yang terdiri dari PKB/PLKB/OPD KB dan
pegawai BKKBN, baik Pusat maupun Provinsi. Jika dilihat dari postingan
atau kiriman yang dibagikan, begitu banyak sekali jenisnya namun dapat
kita kelompokkan menjadi materi program, dokumen peraturan terkait
kebijakan (Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Kepala
BKBBN, Pedoman, Petunjuk Teknis), hasil penelitian dan foto-foto
kegiatan serta informasi umum yang dirasa berguna. Selain itu di dalam
Facebook Group Rumah Baca PKB/PLKB diberikan informasi terkait
kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti Kulwap (Kuliah Whatsapp) dan
pemberitahuan agenda agenda lainnya. Tidak jarang anggota dari Rumah
Baca PKB/PLKB ini mengungah foto-foto kegiatan dengan deskripsi yang
menerangkan seputar kegiatan penyuluhan dan kegiatan lainnya terkait
program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga. Dalam grup ini admin membagikan begitu banyak materi
terkait program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan
keluarga, dari mulai materi penyuluhan, materi advokasi dan KIE, modul
pembelajaran dan peraturan terkait kebijakan program yang dibagikan
supaya anggota group dapat membacanya, tak jarang diberikan
semacam kuis dengan hadiah yang menarik. Hal ini dilakukan guna
menarik minat baca anggota group.
b. Facebook sebagai Media Pembelajaran
Facebook merupakan sosial media nomor satu yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia, hal ini bisa kita lihat di aplikasi playstore,
yang sudah diunduh lebih dari 1 milyar orang, termasuk di Indonesia
yang menurut sebuah arikel media online, orang Indonesia merupakan
salah satu pengguna facebook paling banyak didunia. Menurut sebuah
infografis di Instagram Tirto.id mengatakan bahwa orang Indonesia
menggunakan 18 jam hanya untuk menggunakan gawai smartphone, dan
bahkan menurut situs yang sama mengatakan bahwa orang indonesia
rata-rata mengkonsumsi data 6,4 Gigabites per bulannya, dan 26 %
digunakan untuk mengakses facebook. Hal ini bisa kita lihat sebagai
sebuah peluang yang besar dalam pemanfaatan facebook. Pemanfaatan
facebook sangatlah beragam tergantung bagaimana pengguna
menginginkannya. Selain sebagai sarana bersosialisasi, facebook juga
digunakan sebagai media pemasaran, kampanye berbagai organisasi dan
bahkan untuk pembelajaran. Disini kita akan membahas bagaimana
penggunaan facebook sebagai media pembelajaran.
Pertama kita harus melihat fitur apa saja yang dimiliki facebook
yang dapat mendukung terjadinya pembelajaran, artinya kita
memandang facebook sebagai sebuah media pembelajaran. Aplikasi
facebook memiliki fitur-fitur yang mendukung untuk dijadikan sebagai
media pembelajaran, yaitu:
1) Membuat Postingan, mengupload Foto/Video bahkan siaran langsung
di Wall/dinding halaman. Dalam konteks pembelajaran fitur ini dapat
kita manfaatkan untuk memposting materi pembelajaran,
foto/gambar infografis, video pembelajaran dan bahkan siaran
langsung untuk memberikan materi secara live.
2) Facebook note/catatan. Fitur ini bisa dijadikan tempat untuk
menuliskan catatan atau tulisan yang bisa memuat tulisan yang cukup
panjang.
3) Facebook Chat/obrolan, fitur ini bisa digunakan untuk melakukan
obrolan secara langsung dengan teman.
4) Fitur like/Suka, Share/bagikan dan komentar adalah fitur yang
digunakan untuk menyukai sebuah postingan, komentar untuk
berpendapat dan share adalah fitur untuk membagikan postingan.
5) Fitur untuk membuat group yang bisa dijadikan sebuah perkumpulan
atau forum untuk membahas kajian-kajian atau studi bahkan
komunitas tertentu.
Lebih spesifik lagi, dalam facebook group public, memiliki fitur:
1) Diskusi, pada fitur ini kita bisa melakukan diskusi dengan seluruh
aggota facebook group
2) Anggota, kita bisa melihat siapa saja yang menjadi anggota facebook
group
3) Acara, pada fitur ini digunakan untuk membuat sebuat acara untuk
diketahui oleh seluruh anggota grup
4) Video, fitur ini digunakan untuk memposting video
5) Foto, fitur ini digunakan untuk berbagi foto atau gambar
6) File, fitur yang digunakan untuk mengunggah file apapun yang akan
dibagikan di grup
7) Kolom Pencarian, digunakan untuk mempermudah pencarian sebuah
file.
Terkait facebook sebagai media pembelajaran, mari kita lihat
sebenarnya bagaimana konsep media pembelajaran. Pengertian media
menurut Gagne dalam (Togala;2016) yang mengatakan bahwa media
adalah jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang
mereka untuk belajar, dalam sumber yang sama disebutkan menurut
Briggs media adalah alat untuk memberikan rangsangan bagi siswa agar
terjadi proses belajar. Yusuf Hadimiarso (Togala;2016) mengatakan
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang fikiran, perasaan perhatian
dan kemauan siswa untuk belajar.
Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Jika kita
merujuk pada pengertian ini maka tanpa ragu kita dapat mengatakan
bahwa Facebook sudah cukup memenuhi kriteria sebagai sebuah media
pembelajaran.
c. Kompetensi Teknis PKB/PLKB
Menurut peraturan Kepala BKKBN Nomor 2 tahun 2017 tentang
Standar Kompetensi Penyuluh Keluarga Berencana, yang dimaksud
dengan Kompetensi Teknis adalah karakteristik dan kemampuan kerja
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai
seorang penyuluh Keluarga Berencana, yang meliputi:
1) Melakukan pendataan keluarga;
2) Membuat peta keluarga;
3) Melakukan pendataa Institusi Masyarakat Pedesaan;
4) Melakukan pendataan Dokter dan Bidan Mandiri (DBM) dan Fasilitas
Kesehatan;
5) Melakukan Fasilitasi dan Koordinasi Keimitraan KKBPK;
6) Menyusun Rencana Penyuluhan KKBPK;
7) Menyiapkan Materi Penyuluhan KKBPK;
8) Melaksanakan Advokasi, KIE, dan Penggerakkan Program KKBPK;
9) Melaksanakan Konselig KB;
10) Melaksanakan Pembinaan Kader IMP;
11) Mengembangkan Media Advokasi, KIE dan Konseling;
12) Melaksanakan Pembinaan Peserta KB;
13) Menyususn Rencana Pelayanan KB;
14) Melakukan Pendampingan Calon Akseptor KB;
15) Melakukan Pendampingan Komplikasi Peserta KB;
16) Menginisisasi dan Memfasilitasi Pembentukan Kelompok Bina-bina (
BKB, BKR, BKL), PIK-R/M, dan UPPKS;
17) Melakukan Pembinaan Kelompok (BKB, BKR, BKL), PIK R/M dan
UPPKS;
18) Melakukan Monitoring dan Evaluasi Program KKBPK;
19) Menyusun Laporan Kegiatan KKBPK.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil survey, didapatkan data sebagai berikut:
a. Responden berasal dari 27 Provinsi, dengan persebaran sebagai berikut:
Provinsi Jumlah/Orang
Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam 20
Provinsi Sumatera Utara 16
Provinsi Sumatera Barat 16
Provinsi Riau 8
Provinsi Jambi 13
Provinsi Sumatera Selatan 5
Provinsi Bangka Belitung 12
Provinsi Bengkulu 19
Provinsi Lampung 34
Provinsi Banten 26
Provinsi Jawa Barat 34
Provinsi Jawa tengah 23
Provinsi D.I Yogyakarta 3
Provinsi Jawa Timur 47
Provinsi Bali 14
Provinsi Nusa Tenggara Barat 28
Provinsi Nusa Tenggara Timur 3
Provinsi Kalimantan Barat 1
Provinsi Kalimantan Tengah 4
Provinsi Kalimantan Selatan 7
Provinsi Kalimantan Timur 16
Provinsi Kalimantan Utara 2
Provinsi Sulawesi Utara 2
Provinsi Sulawesi Tengah 2
Provinsi Sulawesi Selatan 22
Provinsi Maluku Utara 3
Provinsi Papua Barat 1
b. Pekerjaan responden adalah :
PKB/PLKB 93,9%
Pegawai OPD KB 1,6%
Pegawai BKKBN Pusat 3,4%
Pegawai BKKBN Provinsi 1,1%
c. Usia responden
20-30 Tahun 4,9%
31-40 Tahun 34,2%
41-50 tahun 29,9%
51-60 tahun 31%
d. Pendidikan terakhir responden
SMA/SMK 19,6%
DIII 11,3%
S1 62,4%
S2 6,8%
e. Intensitas membuka facebook group Rumah Baca PKB/PLKB
Setiap Hari 48,4%
Setiap Minggu 39,3%
Setiap Bulan 6,8%
f. Jenis postingan yang dianggap paling menarik
Sosialisasi kegiatan 15,8%
Materi Program 63,3%
Peraturan 11,9%
Foto/Video 9%
g. Bentuk file materi yang paling disukai
PDF 56,5%
Powerpoint 33,8%
Doc 3,9%
JPG 1,6%
MP4 4,3%
h. Postingan siapa yang sering direspon?
Admin 69,6%
Anggota 30,4%
i. Respon yang sering diberikan pada sebuah postingan
Like 70,2%
Comment 12,3%
Share 17,5%
j. Apakah setiap materi yang diposting dibaca oleh anggota?
Ya 40,5%
Kadang-kadang 59,5%
Tidak pernah
k. Apakah setiap materi yang diposting diunduh?
Ya 33,9%
Kadang-kadang 62,5%
Tidak pernah 3,6%
l. Apakah terjadi peningkatan kompetensi?
Ya 87,4%
Mungkin 12,4%
Tidak
m. Kompetensi yang dirasa meningkat
Teknis 79%
Manajerial 11,9%
Sosiokultural 9,1%
n. Kompetensi teknis yang dirasa paling terpengaruh/meningkat
Menyiapkan Materi Penyuluhan 20,9%
Advokasi dan KIE 20%
Menginisiasi dan Memfasilitasi Pembentukan Kelompok Kegiatan 9,8%
Pengembangan Media Advokasi KIE dan Konseling 9,5%
Konseling KB 8,4%
Fasilitas dan Koordinasi Kemitraan 7,7%
Pembinaan Kader IMP 5,7%
Menyusun Rencana Penyuluhan 4,3%
Menyusun Laporan Kegiatan 3,4%
Melakukan Pendataan Keluarga 3%
Pembinaan Kelompok Kegiatan 2,3%
Pembinaan Peserta KB 1,8%
Pendataan IMP 1,6%
Pendampingan Calon Akseptor 0,7%
Pendampingan Komplikasi Peserta KB 0,5%
o. Apakah materi yang diposting di Rumah Baca PKB/PLKB bermanfaat untuk
mendukung kinerja sebagai PKB/PLKB?
Ya 91,9%
Kadang-kadang 8,1%
Tidak
p. Apakah Rumah Baca PKB/PLKB merupakan sumber informasi
pembelajaran bagi PKB/PLKB?
Ya 82,7%
Kadang-kadang 16,8
Tidak 0,4%
q. Format media yang paling membantu dalam meningkatkan kompetensi
Video 50,2%
Buku 26,5%
Gambar 13,7%
Lainnya 9,6%
r. Materi program yang paling dibutuhkan
Kependudukan 12,1%
Keluarga Berencana 23,9%
Pembangunan Keluarga 60,7%
Lainnya 3,3%
s. Harapan PKB/PLKB dari facebook Group Rumah Baca PKB/PLKB
Berdasarkan hasil survey didapatkan informasi bahwa kebanyakan
PKB/PLKB mengharapkan Rumah Baca PKB/PLKB terus melakukan update
informasi terkait perkembangan program dan kebijakan yang akan
berguna untuk mendukung kinerja di lapangan dan meningkatkan
wawasan PKB/PLKB. Diharapkan rumah baca ini tidak hanya sebagai
media sosial untuk bersosialisasi saja, tetapi juga bisa menjadi penunjang
utama sebagai sarana peningkatan kompetensi PKB/PKLB dan menjadi
sumber informasi atau sumber belajar.
Sekarang mari kita lihat bagaimana pola hubungan yang dibangun dalam
group Facebook Rumah Baca PKB/PLKB, jika dilihat dari banyaknya
postingan yang dilakukan oleh admin, kita dapat mengelompokkan
substansi postingan antara lain:
1) Substansi Materi Program, yaitu materi terkait core program BKKBN
yaitu Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga, yaitu:
Kurikulum Kader BKR
Kurikulum Pengelolaan PIK Remaja
Agustus Seru
Tumbuh Menjadi Besar
Teman Kecil
Suplemen
Rumahku
Remaja Menggapai Prestasi
Pramuka Siaga
Pramuka Siaga Desaku Tercinta
Pramuka Penggalang Remaja Yang Tangguh
Materi PPM 2
Pramuka Penggalang-Penggalang Sejati
Keluarga Berencana
KB Sesi 2
KB Sesi 1
Sumber Dan Evaluasi Data Kependudukan
Perkawinan Dan Perceraian
Materi Persebaran Penduduk
Strutur Dan Persebaran Penduduk 2013
Pengantar Demografi
Materi Pengantar Demografi
Dinamika Penduduk
Migrasi
Modul Migrasi
Materi Mortalitas
Materi Fertilitas
Faktor Penentu Fertilitas
Fertilitas DHA
Pramuka Penggalang Ingin Membangun Desa
Pramuka Penggalang Indahnya Dunia Kita
Pramuka Penggalang Asyiknya Cerita Nenek
Penegak-Punya Karya Punya Cerita
Penegak-Masa Tua Nan Bahagia
Penegak-Indonesia Makin Sesak
Penegak-Desa Maju Kota Bermutu
Penega-Bukan Remaja Biasa
Penduduk Lanjut Usia
Maju Kotaku, Maju Desaku
Lembar Balik Usia Produktif
Lembar Balik Urbanisasi
Lembar Balik Remaja
Lembar Balik Ledakan Penduduk
Kue Untuk Rudi
Keluargaku Pindah Rumah
Kakekku Hebat
Kakak Ku Sudah Remaja
Kak Sandi Yang Hebat
Hadiah Untuk Nenek
Citacita Bela
Buku LIPI
Modul Bagi PLKB Non PNS
Modul Aplikasi Kampung KB
5 Langkah Mudah Aplikasi Kampung KB
Buku Kampung KB
Pilihan Metode Kontrasepsi Bagi Masyarakat
Pemanfaatan Smartphone
Pembinaan IMP
Seri 1- Seri 10
Buku Saku Kesadaran Hukum
Pengasuh Orang Tua Bekerja
Orang Tua Hebat
1000-Hari Pertama Kehidupan
8 Fungsi Keluarga
Buku Konseling
Pembinaan IMP
Peran Ayah Dalam Pengasuhan
Buku Saku Menjadi Orang Tua Hebat SMA-SMK
Buku Saku Mendidik Anak Di Era Digital
Cara Kerja Penyuluh
Pelaksanaan Fungsi Petugas Lapangan Keluarga Berencana
Teknik Penyuluh KB
Cara Penggunaan Aplikasi Sertifikasi PKB
Balai Penyuluhan KB
Ketahanan Masyarakat Desa
Badan Usaha Milik Desa
Perencanaan Pembangunan Desa
Desa Mandiri Desa Membangun
Kader Desa
Demokratisasi Desa
Kepemimpinan Desa
Kewenangan Desa Dan Regulasi Desa
Pembinaan IMP Gabungan
Tot Pendataan Keluarga Tingkat Provinsi
TOT Pendataan Keluarga Tingkat Kabupaten/Kota
TOT Pendataan Keluarga Bag Manajer Kecamatan
TOT Pendataan Keluarga Bagi Tim Pendata
Membangun Jaringan Sosial Dan Kemasyarakatan
2) Sosialisasi Kebijakan, yaitu Peraturan-peraturan terkait kebijakan yang
seperti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Kepres, Peraturan
Menteri, Pedoman Kegiatan, Panduan dan Petunjuk Teknis, yaitu:
Permendagri Nomor 38 Tahun 2018
Permendagri Nomor 22 Tahun 2018
Permendagri Nomor 32 Tahun 2017
Panduan Kampung KB Percontohan
Perka 163
Renstra Revisi
Juknis DAK 2016
Juknis BOKB 2016
PP Nomor 53 Disiplin Pns
Kebijakan Dana Desa dan ADD 2016
PMK 49 Dana Desa
Juklak Binkokeu Desa
Penggunaan Dana Desa Keendes
PP Nomor 08 Tahun 2016
PP Nomor 60 Tahun 2014
PP 18 Tahun 2016
Permenkes 9 Tahun 2014
UU Nomor 6 Tahun 2014
UU Nomor 23 Tahun 2014 Pemda
UU Nomor 5 Tahun 2014 ASN
UU Nomor 52 Tahun 2009
Pedoman Cetak Tegas
Permenpan Nomor 21 Tahun 2018
Panduan Monev Kampung KB
Panduan Kampung KB Bagi Penyuluh KKBPK
Permen PDTT No.19 Tahun 2017
Perka 12 Tahun 2017
Kepres Nomor 39 Tahun 2017
Pedoman Pengembangan PIK Remaja
Pedoman Pengembangan BKR
Permendes Nomor 5 Tahun 2015
Permendes Nomor 4 Tahun 2015
Permendes Nomor 3 Tahun 2015
Permendes Nomor 2 Tahun 2015
Permendes Nomor 1 Tahun 2015
Pedman KB Desa
Juknis DAK 2017
Juknis BOKB 2017 Non Pagu
UU Nomor 20 Tahun 2014 Tentang SPK1
Panduan PBDKI
Perka BKKBN Nomor 459 Tahun 2016
3) Hasil-hasil penelitian terkait program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga, antara lain:
Leaflet SDKI 2017
Paparan SDKI 2017 Remaja
Paparan SDKI 2017 WUS
Laporan SDKI 2017 Remaja
Laporan SDKI 2017 WUS
Statistik Mobilitas Dan Tenaga Kerja
Indikator Kesejahteraan Rakyat
Penghitungan Dan Nalisis Kemiskinan Makro
Data Dan Informasi Kemiskinan
Indeks Pembangunan Manusia 2015
Data Dan Informasi Kemiskinan Kabupaten Kota
Statistik Pemuda Indonesia 2015
Indikator Kesjahteraan Rakyat
Profil Penduduk Indonesia Hasil Supas 2015
Statistik Pemuda Indonesia 2015
Indkator Kesejahteraan Rakyat 2016
Perkawinan Usia Anak Di Indonesia 2013
Potret Pendidikan Indonesia
Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010
Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035
Bappenas-Demografi Pembangunan
Technical Note Proyeksi Penduduk 2015-2045
Proyeksi Penduduk 2015-2045
PBDKI 2016
Jika kita kita analisis dari jenis materi yang disajikan dalam Rumah Baca
PKB/PLKB dan dibandingkan dengan standar kompetensi teknis PKB/PLKB,
maka didapatkan bahwa, materi yang mendukung dan berkaitan langsung
dengan standar kompetensi teknis PKB/PLKB adalah:
Kompetensi Teknis Materi Yang Diupload
Melakukan pendataan keluarga;
Sumber dan Evaluasi Data Kependudukan, Migrasi,
Perkawinan dan Perceraian, TOT Pendataan Keluarga
Tingkat Provinsi, TOT Pendataan Keluarga Tingkat
Kabupaten/Kota, TOT Pendataan Keluarga Bagi
Manajer Kecamatan, TOT Pendataan Keluarga Bagi
Tim Pendata
Melakukan pendataa Institusi
Masyarakat Pedesaan;
Permendes Nomor 5 Tahun 2015, Permendes Nomor
4 Tahun 2015, Permendes Nomor 3 Tahun 2015,
Permendes Nomor 2 Tahun 2015, Permendes Nomor
1 Tahun 2015, Pedoman KB Desa, Kebijakan Dana
Desa dan ADD 2016, PMK 49 Dana Desa,
Juklakbinkokeu Desa, Penggunaan Dana Desa
Kemendes
Melakukan Fasilitasi dan Koordinasi
Keimitraan KKBPK;
Perencanaan Pembangunan Desa, Desa Mandiri
Desa Membangun, Kader Desa, Demokratisasi Desa,
Kepemimpinan Desa, Kewenangan Desa dan Regulasi
Desa, Membangun Jaringan Sosial dan
Kemasyarakatan
Menyiapkan Materi Penyuluhan
KKBPK;
Materi PPM 2, Materi Persebaran Penduduk,
Struktur dan Persebaran Penduduk 2013, Pengantar
Demografi, Materi Pengantar Demografi, Dinamika
Penduduk, Modul Migrasi, Materi Mortalitas ,
Materi Fertilitas, Penduduk Lanjut Usia, Teknik
Penyuluh KB
Melaksanakan Konseling KB;
Keluarga Berencana, Buku Konseling
Melaksanakan Pembinaan Kader IMP;
Modul Aplikasi Kampung KB, 5 Langkah Mudah
Aplikasi Kampung KB, Buku Kampung KB, Pembinaan
IMP, Pembinaan IMP Gabungan, Panduan Monev
Kampung KB, Panduan Kampung KB Bagi Penyuluh
KKBPK, Panduan Kampung KB Percontohan
Melakukan Pendampingan Calon
Akseptor KB; Pilihan Metode Kontrasepsi Bagi Masyarakat
Menginisisasi dan Memfasilitasi
Pembentukan Kelompok Bina-bina (
BKB, BKR, BKL), PIK-R/M, dan UPPKS;
Kurikulum Kader BKR, Kurikulum Pengelolaan PIK,
Remaja Menggapai Prestasi, Pramuka Siaga,
Pramuka Siaga Desaku Tercinta, Pramuka Penggalang
Remaja Yang Tangguh, Pramuka Penggalang-
Penggalang Sejati, Pramuka Penggalang Ingin
Membangun Desa, Pramuka Penggalang Indahnya
Dunia Kita, Pramuka Penggalang Asyiknya Cerita
Nenek, Penegak-Punya Karya Punya Cerita, Penegak-
Masa Tua Nan Bahagia, Penegak-Indonesia Makin
Sesak, Penegak-Desa Maju Kota Bermutu, Penegak-
Bukan Remaja Biasa , Orang Tua Hebat, 1000-Hari
Pertama Kehidupan, 8 Fungsi Keluarga, Buku Saku
Menjadi Orang Tua Hebat SMA-SMK, Buku Saku
Mendidik Anak di Era Digital
Melakukan Pembinaan Kelompok
(BKB, BKR, BKL), PIK R/M dan UPPKS;
Pedoman Pengembangan PIK Remaja, Pedoman
Pengembangan BKR
Melakukan Monitoring dan Evaluasi
Program KKBPK;
Leaflet SDKI 2017, Paparan SDKI 2017 Remaja,
Paparan SDKI 2017 WUS, Laporan SDKI 2017 Remaja,
Laporan SDKI 2017 WUS , Statistik Mobilitas dan
Tenaga Kerja, Indikator Kesejahteraan Rakyat,
Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro, Data
dan Informasi Kemiskinan , Indeks Pembangunan
Manusia 2015, Data dan Informasi Kemiskinan
Kabupaten Kota, Statistik Pemuda Indonesia 2015,
Indikator Kesjahteraan Rakyat, Profil Penduduk,
Indonesia Hasil Supas 2015, Statistik Pemuda
Indonesia 2015, Indkator Kesejahteraan Rakyat 2016,
Perkawinan Usia Anak Di Indonesia 2013, Potret
Pendidikan Indonesia, Penduduk Indonesia Menurut
Desa 2010, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035,
Bappenas-Demografi Pembangunan, Technical Note,
Proyeksi Penduduk 2015-2045, Proyeksi Penduduk
2015-2045, PBDKI 2016
Menyusun Laporan Kegiatan KKBPK.
Modul Bagi PLKB Non PNS, Cara Kerja Penyuluh,
Pelaksanaan Fungsi Petugas Lapangan Keluarga
Berencana, Cara Penggunaan Aplikasi Sertifikasi PKB
Jika melihat perbandingan dan hubungan antara materi yang diposting
dan indikator kompetensi, ini sudah memenuhi kebutuhan substansi dalam
mendukung terjadinya peningkatan kompetensi, hal ini sejalan dengan hasil
survey diatas dimana PKB/PLKB 84,7% mengatakan terjadi peningkatan
kompetensi. Adapun peningkatan kompetensi yang paling dianggap
meningkat adalah kompetensi teknis sebanyak 79%, yaitu pada kompetensi
menyiapkan materi penyuluhan 20,9% dan advokasi KIE 20%. Dua
kompetensi tersebut dirasa paling meningkat setelah banyak mengakses
materi di facebook Group Rumah Baca PKB/PLKB.
Fakta lain yang didapatkan adalah bahwa sebanyak 82,7% PKB/PLKB
memanfaatkan Facebook Group Rumah Baca PKB/PLKB ini sebagai sumber
belajar dan informasi, yang mereka anggap sangat bermanfaat untuk
mendukung kinerja mereka di lapangan, hal ini disetujui sebesar 91,9 %.
Hal lain yang dapat menguatkan pernyataan diatas adalah bahwa Rumah
Baca PKB/PLKB merupakan ruang virtual tempat terjadinya proses
pembelajaran, hal ini berdasarkan fitur-fitur yang dimiliki facebook sangat
memungkinkan terjadinya kelas virtual, terdapat admin untuk memposting
materi dan postingan admin direspon sebanyak 69,6%, ada anggota yang
membaca postingan tersebut, kemudian ada sesi diskusi, dengan
berkomentar, dan tentunya ada media yang ditautkan baik berupa foto,
gambar, video sebagai format media favorit pilihan PKB/PLKB dengan 50,2%,
bahkan memungkinkan untuk siaran langsung. Hal ini bisa dikatakan sebagai
E-Learning. Menurut Deni Darmawan (2016;52) model pembelajaran e-
learning memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk melakukan
penyerapan materi ajar pada waktu yang dianggap paling tepat oleh peserta
didik. Hal ini sejalan dengan teori pembelajaran menurut Vigotsky
(Darmawan;2016) bahwa pembelajaran terjadi saat peserta didik bekerja
dalam zone of proximal development (ZPD), yaitu proses pencapaian suatu
peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang objek yang
dipelajari dari tahap sebelumnya ke tahap yang lebih tinggi. Dalam hal ini
Vigotsky (Darmawan;2016) mengatakan bahwa proses pembelajaran terjadi
dalam dua tahap, yaitu pada saat bekerjasama dengan orang lain dan saat
melakukan pembelajaran secara individual yang di dalamnya terjadi proses
internalisasi. Pembelajaran secara individual inilah yang merupakan ciri-ciri
dari sebuah e-learning. Jika pembelajaran e-learning ini berlangsung terus
menerus maka peningkatan kompetensi yang diharapkan akan terjadi.
6. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan facebook
group Rumah Baca PKB/PLKB berkontribusi dalam peningkatan Kompetensi
Teknis PKB/PLKB. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa PKB/PLKB
memanfaatkan Rumah Baca PKB/PLKB sebagai media dan sumber belajar
untuk melakukan pembelajaran secara mandiri yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi teknisnya. Adapun substansi materi yang paling
banyak dibutuhkan/dicari adalah materi tentang Pembangunan Keluarga,
sedangkan format media yang paling efektif untuk mendukung peningkatan
kompetensi adalah format media berbentuk video.
7. DAFTAR PUSTAKA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). Standar
Kompetensi Penyuluh Keluarga Berencana. Jakarta: BKKBN.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). Sertifikasi
Penyuluh KKBPK. Jakarta: BKKBN.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017).
Pendayagunaan Penyuluh Kependudukan, Keluarga Berencana,
Pembangunan Keluarga . Jakarta: BKKBN.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2018). Materi
Profil Penyuluh KB/ Petugas Lapangan KB Tahun 2017. Jakarta: BKKBN.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2017). Panduan
Kegiatan Penyelenggaraan Sertifikasi Penyuluh Kependudukan,
Keluarga Berencana, Pembangunan Keluarga Tahun 2017. Jakarta:
BKKBN.
Darmawan, D. (2016). Pengembangan E-Learning Teori dan Desain.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Facebook. (2017). Rumah Baca PKB/PLKB. Diakses dari
https://www.facebook.com/groups/978437188956293/?ref=bookmar
ks
Instagram.(2018). Tirtoid. Diakses dari https://www.instagram.com/tirtoid/
Kirschner, PA. (2015). Facebook as Learning Platform: Argumentation
Superhighway or Dead-End Street?. Diakses dari
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S07475632150019
71
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Sarwono, J., Arikunto, M., & Arikunto, M. S. (2006). Metode Penelitian.
Kuantitatif Kualitatif.
Setiawan, N. (2007). Penentuan ukuran sampel memakai rumus slovin dan
tabel krejcie-morgan: telaah konsep dan aplikasinya. Abstrak.
Togala, Z. (2016). Media Pembelajaran Konsep dan Pemanfaatannya.
Diakses dari
https://www.academia.edu/29871201/MEDIA_PEMBELAJARAN_Konse
p_dan_Aplikasinya
Warsita, B. (2011). Pendidikan Jarak Jauh Perancangan, Pengembangan,
Implementasi, dan Evaluasi Diklat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.