pelaksanaan manajemen kearsipan di madrasah …

181
PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTASkripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Nanda Widya Ningrum NIM. 11140182000040 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 12-Nov-2021

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

“PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI

MADRASAH IBTIDAIYAH PEMBANGUNAN UIN

JAKARTA”

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Nanda Widya Ningrum

NIM. 11140182000040

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …
Page 3: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …
Page 4: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …
Page 5: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …
Page 6: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …
Page 7: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

i

ABSTRAK

Nanda Widya Ningrum (NIM: 11140182000040). Pelaksanaan Manajemen

Kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, Jurusan

Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan manajemen kearsipan

di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi

dokumentasi. Kemudian dilakukan analisis data melalui teknik reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan Manajemen

Kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta pada proses

penciptaan arsip sudah memenuhi standar dengan memiliki SOP berdasarkan

pedoman ISO 9001:2008. Pada pendistribusian arsip telah dilakukan pencatatan

dengan baik dan tersistem, untuk alur distribusi surat digunakan lembar disposisi

sebagai tindak lanjut surat, hal ini memudahkan pegawai dalam pekerjaannya.

Pada penggunaan arsip tidak dilakukan pencatatan arsip dan waktu peminjaman

yang sangat singkat. Kegiatan penyimpanan berdasarkan tahun pelajaran dan

subjek masalah, hal ini menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Pemeliharaan

terhadap arsip fisik belum optimal, kegiatan pemeliharaan berdasarkan

pengetahuan pegawai. Pada penyusutan arsip dilakukan berdasarkan nilai guna

arsip karena sekolah belum memiliki Jadwal Retensi Arsip. Pada SDM kearsipan

mengutamakan profesionalisme pegawai dan pelatihan pegawai telah dilakukan

dengan baik. Selain itu kurangnya kegiatan pengawasan terhadap arsip di sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, direkomendasikan bahwa

pelaksanaan manajemen kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta membutuhkan petugas khusus dalam menangani arsip. Sekolah lebih

mengoptimalkan kegiatan pemeliharaan arsip sehingga keselamatan arsip tetap

terjaga. Sekolah perlu membuat Jadwal Retensi Arsip sehingga kegiatan

pemusnahan dapat dilakukan sesuai jadwal dan menghindari penumpukan arsip di

gudang arsip

Kata Kunci: Manajemen Kearsipan, Standar Operasional Prosedur

Page 8: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

ii

ABSTRACT

Nanda Widya Ningrum, NIM : 11140182000040, Implementation of archival

management at MI Pembangunan UIN Jakarta. Education Management

Departement, Education Sciences Faculty, Syarif Hidayatullah State Islamic

Unversity Jakarta.

This study aims to determine the implementation of archival management

at MI Pembangunan UIN Jakarta. The method used in this research is qualitative

method. Data collection techniques used in this study were interviews,

observation and documentation studies. Then analyze the data through data

reduction techniques, data presentation and conclusion drawing.

The results of this study indicate that the Implementation of Archival Management

in Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta in the process of creating

archives has met the standards by having SOP based on ISO 9001: 2008

guidelines. In the distribution of archives, the recording system is done well, for

the distribution channel of the letter used the disposition sheet as a follow-up

letter, this facilitates employees in their work. In the use of archives, records are

not recorded and the borrowing time is very short. Storage activities are based on

the school year and subject matter, this adjusts to school needs. Maintenance of

physical archives is not optimal, maintenance activities are based on employee

knowledge. On file depreciation is based on the value of the archive because the

school does not have an Archive Retention Schedule. Archival HR prioritizes

employee professionalism and employee training. In addition, there is a lack of

attention to archival supervision activities in schools.

Based on the results of these studies, it is recommended that the

implementation of archival management at MI Pembangunan UIN Jakarta

requires special officers in handling archives. Schools further optimize archival

maintenance activities so that archival safety is maintained. Schools need to

create an Archive Retention Schedule so that destruction activities can be carried

out according to schedule and avoid the accumulation of archives in the archive

warehouse

Keyword: Archive Management, Standart Operating Procedures

Page 9: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „alamiin Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT. yang telah memberikan nikmat jasmani dan rohani. Berkat ridho,

hidayah, dan inayah-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pelaksanaan Manajemen Kearsipan di MI Pembangunan UIN Jakarta”.

Shalawat dan salam tak lupa tak lupa penulis curahkan kepada junjungan ku,

Baginda Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan skripsi ini berkat bantuan

dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu

dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang

sebersar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan skripsi

ini. Dengan rendah hati penulis mengucapkan terimah banyak khususnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy‟ari M.Pd. selaku ketua Jurusan Manajemen Pendidikan.

Terima kasih atas pengarahannya dalam kuliah selama ini sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

3. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis. Terima kasih telah memberikan saran dan nasehat dalam

perkuliahan selama ini.

4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd. selaku dosen pembimbing I. Terima kasih

banyak telah meluangkan waktunya untuk bimbingan, mengarahkan,

memberikan motivasi, nasihat, dan saran dalam bimbingan skripsi

sehingga pengerjaan skripsi ini terselesaikan dengan lancar dalam

pengerjaan skripsi ini.

5. Siti Zahra Permatasari, M.Pd. selaku dosen pembimbing II. Terima kasih

banyak telah meluangkan waktunya untuk bimbingan, memberikan

motivasi, nasihat, dan saran dalam bimbingan skripsi sehingga pengerjaan

skripsi ini terselesaikan dengan lancar dalam pengerjaan skripsi ini.

Page 10: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

iv

6. Seluruh dosen FITK khususnya dosen Manajemen Pendidikan. Terima

kasih atas ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat, mendidik, memotivasi

dan membimbing penulis semoga ilmu yang telah diberikan berguna

kedepanya.

7. Bapak Agung selaku Kepala Tata Usaha Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta. Terima kasih telah membantu penulis dalam memberikan

informasi dan dukungan dalam melaksanakan penelitian di sekolah.

8. Bapak Sugiono selaku Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta periode 2014-2018 dan Bapak Wahyudi selaku Kepala

Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta periode 2018-

2022. Terima kasih telah memberikan izin dan pelayanan secara baik

dalam proses penelitian selama pengerjaan skripsi ini.

9. Bapak Hanafi, Bapak Efron, dan Bapak Maradona sebagai informan

penelitian di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Terima kasih telah

memberikan informasi yang telah disampaikan sehingga pengerjaan

skripsi dapat dikerjakan secara lancar.

10. Bapak Budi dan Ibu Ineu, selaku karyawan receptionist Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta. Terima kasih telah memberikan informasi dan

pelayanan yang baik pada penulis dalam melaksanakan penelitian di

sekolah.

11. Bapak Sunarto dan Ibu Pujianti selaku orang tua penulis yang telah

mendo‟akan, membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan

kegiatan perkuliahan dan skripsi ini.

12. Adik-adik tercinta Gilang Wahyudi dan Nafisa Adzkia. Terima kasih telah

memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat terdekat Afifah Muzdalifah, Afra Rahma Ramadhani, Siti

Khoirunnisa Syifa Sari yang telah menemani, mendukung dan

mendo‟akan penulis dalam menyelesaikan kegiatan perkuliahan dan

skripsi ini.

Page 11: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

v

14. Sahabat terdekat Nurfaidah Djaelani, Neneng Unsara, Ariny Rizka, dan

Siti Hardianti yang telah menemani, mendukung dan mendo‟akan penulis

dalam menyelesaikan kegiatan perkuliahan dan skripsi ini.

15. Teman-teman Manajemen Pendidikan 2014. Terima kasih atas dukungan,

dan doa nya selama ini, sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini.

Ciputat, 08 November 2018

Penulis

Page 12: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ............................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 8

A. Kearsipan ............................................................................................ 8

1. Pengertian Arsip .......................................................................... 8

2. Pengertian Kearsipan ................................................................... 9

3. Peranan, Fungsi, dan Jenis Arsip ............................................... 10

a. Peranan Arsip ....................................................................... 10

b. Fungsi Arsip ......................................................................... 11

c. Jenis Arsip ........................................................................... 13

B. Manajemen Kearsipan ...................................................................... 15

1. Pengertian Manajemen Kearsipan .............................................. 15

2. Tujuan Kearsipan ........................................................................ 16

3. Fungsi Manajemen Kearsipan .................................................... 17

Page 13: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

vii

4. Pelaksanaan Manajemen Kearsipan ............................................ 19

a. Penciptaan Arsip ................................................................... 19

b. Pendistribusian Arsip ............................................................ 21

c. Penyimpanan Arsip ............................................................... 25

d. Penggunaan Arsip ................................................................. 32

e. Pemeliharaan Arsip ............................................................... 36

f. Penyusutan Arsip .................................................................. 38

C. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 43

D. Kerangka Berpikir ............................................................................. 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 48

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 48

B. Metodologi Penelitian ....................................................................... 48

C. Sumber Data ..................................................................................... 49

a. Data Primer ................................................................................. 49

b. Data Sekunder ............................................................................. 49

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 50

1. Wawancara .................................................................................. 50

2. Observasi ................................................................................... 51

3. Studi Dokumentasi ...................................................................... 52

E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 53

a. Pengumpulan Data ...................................................................... 53

b. Reduksi Data ............................................................................... 53

c. Penyajian Data ............................................................................ 53

d. Penarikan Kesimpulan ................................................................ 53

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................... 55

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 55

1. Sejarah Singkat MI Pembangunan UIN Jakarta ........................ 55

2. Tujuan MI Pembangunan UIN Jakarta ...................................... 55

3. Visi dan Misi MI Pembangunan UIN Jakarta ............................ 56

Page 14: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

viii

4. Struktur Organisasi MI Pembangunan UIN Jakarta .................. 57

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MI

Pembangunan UIN Jakarta ........................................................ 60

6. Keadaan Peserta Didik MI Pembangunan UIN Jakarta ............. 61

7. Fasilitas MI Pembangunan UIN Jakarta .................................... 61

B. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian ............................................. 63

1. Penciptaan Arsip ........................................................................ 64

2. Pendistribusian Arsip ................................................................. 71

3. Penyimpanan Arsip .................................................................... 73

4. Penggunaan Arsip ...................................................................... 76

5. Pemeliharaan Arsip .................................................................... 78

6. Penyusutan Arsip ....................................................................... 79

7. Penyusunan Staf ......................................................................... 83

8. Pengawasan Arsip ...................................................................... 86

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 88

A. Kesimpulan ....................................................................................... 88

B. Saran ................................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 93

BIODATA PENULIS ......................................................................................... 164

Page 15: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Format Buku Agenda Tunggal ............................................................... 23

Tabel 2.2 Format Lembar Disposisi ....................................................................... 24

Tabel 2.3 Contoh Sistem Menurut Abjad .............................................................. 27

Tabel 2.4 Contoh Sistem Menurut Wilayah ........................................................... 29

Tabel 2.5 Contoh Jadwal Retensi Arsip ................................................................. 42

Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ........................................................... 48

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ............................................................. 50

Tabel 3.3 Pedoman Studi Dokumentasi Pelaksanaan Manajemen Kearsipan di

MI Pembangunan UIN Jakarta ............................................................. 52

Tabel 4.1 Struktur Organisasi MI Pembangunan UIN Jakarta ............................. 58

Tabel 4.2 Jumlah Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan ................................. 60

Tabel 4.3 Data Siswa MI Pembangunan UIN Jakarta ........................................... 61

Tabel 4.4 Fasilitas MI Pembangunan UIN Jakarta ................................................ 62

Page 16: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Pola Klasifikasi Arsip Sistem Nomor ................................... 30

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir .................................................................. 47

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ..... 59

Gambar 4.2 Alur Pemrosesan Surat Masuk .......................................................... 72

Gambar 4.3 Alur Pendistribusian Surat Keluar...................................................... 72

Gambar 4.4 Alur Pemusnahan Arsip ..................................................................... 82

Page 17: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 LEMBAR UJI REFERENSI ........................................................ 94

LAMPIRAN 2 SURAT BIMBINGAN SKRIPSI .................................................. 99

LAMPIRAN 3 SURAT PERMOHONAN IZI PENELITIAN ............................ 101

LAMPIRAN 4 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN

PENELITIAN ............................................................................ 103

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA ..................................................... 105

LAMPIRAN 6 HASIL WAWANCARA ............................................................. 110

LAMPIRAN 7 PROSEDUR MUTU SURAT MASUK ..................................... 146

LAMPIRAN 8 PROSEDUR MUTU SURAT KELUAR .................................... 148

LAMPIRAN 9 CONTOH AGENDA SURAT MASUK ..................................... 150

LAMPIRAN 10 CONTOH AGENDA SURAT KELUAR ................................ 152

LAMPIRAN 11 PROSEDUR MUTU PEMINJAMAN ARSIP .......................... 154

LAMPIRAN 12 LEMBAR DISPOSISI .............................................................. 156

LAMPIRAN 13 DOKUMENTASI PENELITIAN ............................................ 158

BIODATA PENULIS .......................................................................................... 164

Page 18: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Informasi telah menjadi kebutuhan utama bagi suatu organisasi,

baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta tak terkecuali sekolah

sebagai lembaga pendidikan. Oleh karena itu, informasi tersebut menjadi

bagian yang sangat penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan

administrasi berdasarkan fungsi-fungsi manajemen sekolah yang

diterapkan dalam menghadapi perubahan yang berkembang dengan cepat.

Dalam melancarkan setiap kegiatannya guna mendukung

kelancaran proses kerja yang berlangsung, diperlukan administrasi

ketatausahaan di mana pada setiap aktivitasnya pasti menghasilkan data-

data, berkas, atau yang biasa dikenal dengan istilah arsip. Arsip dapat

digunakan sebagai sumber informasi yang selanjutnya terkumpul dan

disimpan karena masih memiliki nilai guna bagi sekolah. Oleh karena itu,

suatu pekerjaan dapat dikatakan dengan baik dan teratur jika dalam

penyimpanan dan pengelolaan arsip/dokumen mudah diatur serta dapat

ditemukan kembali sewaktu-waktu diperlukan.

Mengingat pengelolaan arsip sangat diperlukan untuk menjaga

ketersediaan arsip, maka diperlukan suatu standar operasional prosedur

(SOP). Dengan adanya aturan standar tersebut dapat dijadikan sebagai

petunjuk pelaksanaan kegiatan mengelola arsip yang di dalamnya memuat

tentang siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana pengelolaan arsip

dilaksanakan.

Menurut Amsyah menyatakan bahwa, prosedur kearsipan terdiri

dari prosedur permulaan dan prosedur penyimpanan. Prosedur permulaan

terdiri dari kegiatan administrasi pencatatan, pendistribusian, dan

Page 19: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

2

pengolahan1. Agar prosedur kearsipan dapat berjalan sesuai standar

kearsipan diperlukan pengelolaan arsip. Karena, semua arsip harus dapat

dibaca dan dapat disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil dari

tempat penyimpanannya. Disimpan dalam lingkungan atau ruang yang

sesuai untuk mencegah kerusakan atau penurunan mutu dan mencegah

kehilangan. Jangka waktu simpan arsip harus ditentukan dan dicatat.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor

60 tahun 2012, menyatakan bahwa tujuan pengelolaan arsip dan

dokumentasi serta informasi publik di lingkungan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan adalah:2

a. Menjamin arsip dan dokumentasi serta informasi publik yang

autentik dan terpercaya serta dapat disediakan dengan cepat,

tepat, aman, dan efisien;

b. Menjamin arsip dan dokumentasi yang bernilai guna

kesejarahan dapat diselamatkan dan dilestarikan;

c. Mengingatkan pengelolaan arsip dan dokumentasi serta

informasi publik untuk menghasilkan layanan informasi yang

berkualitas;

d. Menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya

sebagai alat bukti yang sah;

e. Menjamin terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan arsip dan

dokumentasi serta informasi publik sesuai dengan peraturan

perundang-undangan;

f. Menjamin keselamatan dan keamanan arsip dan dokumentasi

serta informasi publik sebagai bukti pertanggungjawaban di

bidang pendidikan dan kebudayaan sebagai identitas dan jati

diri bangsa;

g. Menjamin keamanan dan keselamatan aset Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

h. Meningkatkan kualitas pelayanan public.

Arsip sebagai rekam jejak dan sumber informasi yang sangat

penting, bagi individu maupun lembaga pendidikan tak terkecuali sekolah.

Didasarkan pada fenomena yang sering terjadi di lapangan bahwa

1 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2003),

h. 51 2Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan republic Indonesia tentang “Pengelolaan

Arsip dan Dokumentasi Serta Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan” Nomor 60, Tahun 2012, Pasal 3.

Page 20: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

3

manajemen kearsipan di sekolah pada umumnya belum dilaksanakan

dengan baik seperti sarana dan prasarana kearsipan yang belum baik

terutama sarana penyimpanan arsip karena pada hakikatnya arsip yang

berjalan sesuai dengan prosedur pasti didukung dengan fasilitas kearsipan

yang lengkap serta sesuai standar, belum lagi sulitnya menemukan

kembali arsip dengan cepat dan tepat, penumpukan arsip disembarangan

tempat hal ini dipicu karena tingginya volume arsip yang selalu bertambah

terus menerus tanpa adanya tindakan pengurangan arsip, rendahnya

pengelolaan arsip yang baik sesuai standar dan peraturan yang berlaku

yang mengakibatkan kegiatan kearsipan kurang optimal. Serta minimnya

jumlah arsiparis.

Berbagai macam persoalan kearsipan yang terjadi saat ini,

diperlukan tata kelola kearsipan yang baik dengan kata lain yaitu

manajemen kearsipan agar keberadaan arsip tersebut terjaga sejak

penciptaan sampai dengan penyusutan. Kegiatan kearsipan memiliki

tujuan, hal ini tertuang dalam Undang-Undang (UU) Republik Indonesia

No. 43 tahun 2009 tentang kearsipan, Bab II Pasal 3 menyebutkan bahwa:

“Penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk menjamin terciptanya

arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara,

pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi

politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta ANRI

sebagai penyelenggara kearsipan Nasional.”3

Dengan demikian, tujuan dari adanya kegiatan kearsipan bukan

hanya sekedar sebagai kegiatan surat menyurat melainkan menjamin

seluruh kearsipan yang telah dibuat dijadikan sebagai alat bukti untuk

mengukur kinerja lembaga baik pemerintah maupun swasta termasuk

ANRI sebagai penyelenggara kearsipan Nasional.

Salah satu bentuk kegiatan sekolah dalam memerlukan data

kearsipan yaitu adanya penilaian akreditasi sekolah yang merupakan

3Undang-Undang Republik Indonesia tentang “ Kearsipan” No. 43 tahun 2009, Bab II

Pasal 3, h. 8

Page 21: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

4

bagian dari 8 komponen standar nasional pendidikan. Oleh karena itu

dapat dipastikan setiap sekolah pasti melakukan pengelolaan arsip-arsip

yang dimiliki untuk kebutuhan akreditasi dikemudian hari. Sekolah yang

mendapatkan predikat A sudah dipastikan memiliki arsip yang lengkap.

Kelengkapan arsip diperoleh dengan adanya pengelolaan serta prosedur

arsip yang baik dan benar. Kelengkapan arsip tersebut bisa diperoleh

dengan adanya pengelolaan arsip yang sesuai dengan prosedur. Oleh

Karena itu, sekolah yang memiliki predikat A pasti melaksanakan

pengelolaan arsip yang sesuai dengan prosedur. Selain adanya kebutuhan

akreditasi, arsip dijadikan sumber informasi dalam setiap pengambilan

keputusan, pembuatan laporan, perumusan kebijakan dan sebagainya.4

The Liang Gie dengan mottonya yang berbunyi “People Forget

Records remember” (Orang bisa lupa, arsip selalu ingat)5. Motto tersebut

memberikan inspirasi mengenai betapa pentingnya peranan arsip dalam

kehidupan masyarakat sejak dulu sampai sekarang.

Melihat perkembangan teknologi modern seperti sekarang ini,

tidak dapat dipungkiri bahwa kedudukan kearsipan semakin meningkat,

terutama karena manfaatnya. Untuk itu dipandang perlu untuk segera

meningkatkan dan penyempurnaan kearsipan secara optimal agar dapat

berfungsi dengan baik, berdaya guna dan bertepat guna dengan cara

memberikan petunjuk kerja yang praktis, bagaimana seharusnya arsip-

arsip yang diterima dan dipergunakan kembali.

Melalui pengelolaan kearsipan di sekolah akan menjadikan sebuah

mekanisme kearsipan di sekolah menjadi teratur dan menjadikan

keuntungan bagi sekolah dalam mengelola serta menciptakan sebuah

manajemen yang baik dalam sekolah.

Demikian pula halnya dengan pelaksanaan manajemen kearsipan di

sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta. Berdasarkan

4Basir Barthos, Manajemen Kearsipan; Untuk Lembaga Negara Swasta dan Perguruan

Tinggi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 2 5The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2000), Cet.7,

h.116

Page 22: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

5

hasil observasi awal, kegiatan administrasi yang terdapat di Madrasah

Pembangunan Pembangunan UIN Jakarta terbagi ke dalam tiga bagian : 1)

Bagian Umum, 2) Bagian Pendidikan & Pengajaran, 3) Bagian

Kepegawaian & Keuangan. Masing-masing unit tersebut dalam

pekerjaannya sudah dipisahkan ke dalam tingkat Pendidikan (TK, MI,

MTs, MA). Pegawai administrasi di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta berjumlah 13 orang dengan rincian sebagai berikut (1) Sub

Umum, terdiri dari 4 orang pegawai, (2) Sub Pendidikan & Pengajaran,

terdiri dari 3 orang, (3) Sub Keuangan & Kepegawaian, terdiri dari 6

orang. Dengan demikian, proses pengelolaan arsip yang dilakukan oleh

masing-masing sub bagian pun tidak selalu sama.

Kegiatan manajemen arsip di lingkup Madrasah Pembangunan

UIN Jakarta dari beberapa tahap dalam pengelolaan kearsipan dibuat

dalam bentuk Standar Operasional Sekolah (SOP) meliputi prosedur mutu

surat masuk, prosedur mutu surat keluar, dan prosedur mutu peminjaman

arsip. Standar tersebut berdasarkan pedoman ISO 9001:2008. Namun

belum secara keseluruhan tahapan pengelolaan arsip dibuat dalam bentuk

SOP, sehingga pengelolaan masih belum optimal. Dengan penerapan ISO,

kegiatan pengelolaan arsip dapat dengan mudah dilaksanakan.

Dari pengelolaan arsip di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta terdapat beberapa faktor kendala yang menjadikan pengelolaan

kearsipan menjadi terhambat seperti halnya belum tertibnya tata alur

penerbitan surat. Pemeliharaan arsip di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta telah memiliki ruang arsip, namun dalam

pengelolaannya belum tertata. Kegiatan pemeliharaan di lingkungan

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta belum optimal,

dikarenakan tidak adanya petugas khusus yang menangani arsip secara

langsung, sehingga kegiatan pemeliharaan hanya sekedar penataan

kembali arsip yang dilakukan setiap tahun ajaran baru. Arsip yang tercipta

di masukkan ke dalam ruangan arsip, tetapi belum dikelola berdasarkan

Page 23: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

6

penilaian dan penyusutan arsip, sehingga kegiatan pengelolaan arsip

berdasarkan pengetahuan pegawai dan lamanya arsip yang disimpan.

Melihat kenyataan tersebut dan menyadari betapa pentingnya arsip

bagi sekolah, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut dan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul

“Pelaksanaan Manajemen Kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Belum tertibnya tata alur penerbitan surat.

2. Belum tertatanya pengelolaan di ruang arsip.

3. Tidak adanya petugas khusus yang menangani arsip secara langsung.

4. Kegiatan penyusutan arsip yang belum berdasarkan standar kearsipan.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat permasalahan yang berkaitan sistem Pelaksanaan

Manajemen Kearsipan cukup luas, maka masalah penelitian ini perlu

dibatasi. Oleh karena itu penulis membatasi masalah penelitian pada“

Pelaksanaan Manajemen Kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta”.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

Pelaksanaan Manajemen Kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

mendeskripsikan secara jelas tentang pelaksanaan manajemen kearsipan

pada kegiatan administrasi di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta yang meliputi: 1) Bagian Umum, 2) Bagian Pendidikan &

Pengajaran, 3) Bagian Kepegawaian & Keuangan.

Page 24: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

7

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

pengembangan ilmu pengetahuan dan memperkaya kajian ilmu

pendidikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

manajemen kearsipan terutama bagi mahasiswa manajemen

pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan saran bagi

sekolah, agar kedepannya dapat melaksanakan manajemen

kearsipan lebih baik lagi.

b. Bagi Penulis

Menambah pengalaman dan ilmu mengenai masalah yang

berhubungan dengan pengelolaan kearsipan.

c. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk

menerapkan ilmu yang pernah penulis terima untuk

mempraktekannya langsung ke lapangan kerja, khususnya dalam

dunia pendidikan.

Page 25: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kearsipan

1. Pengertian Arsip

Dalam istilah arsip dapat mengandung berbagai macam pengertian.

Pengertian dapat dipengaruhi oleh segi peninjauan, sudut pandang,

atau pembatasan luang lingkupnya. Menurut Basir Barthos

menyatakan bahwa, Arsip adalah catatan yang memuat keterangan-

keterangan mengenai suatu pokok persoalan ataupun peristiwa.

Catatan yang dibuat dapat berupa bentuk gambar ataupun bagan.

Adapun yang termasuk dalam arsip yaitu : surat-surat, kwitansi,

faktur, pembukuan, daftar gaji, daftar harga, kartu penduduk, bagan

organisasi, foto-foto dan lain sebagainya.1Dengan kata lain, dalam

setiap kegiatan maupun peristiwa yang sengaja dibuat dalam bentuk

catatan akan menghasilkan menjadi sebuah arsip.

Selanjutnya Zulkifli Amsyah menjelaskan arsip adalah setiap

catatan (records/warkat) yang dapat berupa tulisan maupun ketikan

yang tersaji dalam bentuk huruf, angka, atau gambar, di mana setiap

catatan tersebut memiliki arti dan tujuan tertentu sebagai bahan

informasi dan komunikasi. Catatan yang dihasilkan dapat berupa kertas

( kartu, formulir), kertas film (slide, film-strip, mikro-film), media

computer (rekaman, disket), kertas photocopy, dan lain-lain.2

Selanjutnya dalam pengertian tentang arsip di Indonesia, menurut

Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009, tentang “Kearsipan”, yang ada

pada Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa :

“Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam

berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga

1 Basir Barthos, Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan

Tinggi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Cet. 8, h. 1 2 Zulkifli Amsyah, Manajemen Kearsipan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2003),

Cet. 10, h. 3

Page 26: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

9

negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan,

organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan

dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.”3

The International Standard Organization (ISO on Records

Management-ISO 15489) menjelaskan arsip merupakan bentuk

informasi yang dapat berupa teks, gambar ataupun data dalam

komputer.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa arsip

merupakan kumpulan catatan atau informasi yang dibuat secara

sengaja oleh perorangan maupun organisasi sebagai kebutuhan bahan

informasi dan komunikasi serta alat bukti atas suatu kejadian atau

kegiatan yang mana bila dibutuhkan cepat ditemukan. Arsip dapat

berupa fisik ( surat-surat berharga, kartu) ataupun nonfisik (data dalam

komputer, hasil-hasil rekaman).

2. Pengertian Kearsipan

Moekijat menjelaskan bahwa kearsipan merupakan sekumpulan

warkat-warkat yang mana dalam prosesnya meliputi kegiatan

penyusunan sampai dengan kegiatan penyimpanan, sehingga apabila

sewaktu-waktu warkat-warkat tersebut dibutuhkan dapat ditemukan

kembali secara mudah.4Kearsipan memegang peranan penting dalam

kelancaran jalannya sutau organisasi maupun lembaga. Oleh karena

itu, diperlukan pengelolaan kearsipan yang baik agar informasi yang

terdapat di dalam arsip dapat terjaga dengan baik.

The Liang Gie menjelaskan dalam kegiatan kearsipan, dikenal

dengan istilah warkat. Warkat adalah setiap catatan tertulis atau

bergambar yang memuat keterangan mengenai sesuatu hal atau

peristiwa yang dibuat orang untuk membantu ingatannya. 5

3 Undang-Undang Republik Indonesia Tentang “Kearsipan” Nomor 43 Tahun 2009, Bab

I Pasal I, h. 3 4 Moekijat, Administrasi perkantoran, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2008), Cet. 8, h. 118

5 The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,

2000), Cet. 7, h. 115

Page 27: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

10

Menurut Sedarmayanti dalam buku yang berjudul Manajemen

Perkantoran Efektif, Efisien, dan Profesional Kearsipan adalah

kegiatan mengatur dan menyusun arsip di mana dalam pengelolaannya

berdasarkan tatanan yang teratur menurut sistemnya serta dapat

diterima oleh akal (logis).6 Melalui kearsipan , informasi dan data

dapat diperoleh dengan cepat dan tepat. Perjalanan organisasi dapat

dilihat dari kegiatan kearsipan yang dilakukan. Oleh karena itu,

kearsipan yang baik harus dilaksanakan.

Berdasarkan pengertian kearsipan di atas, penulis menyimpulkan

bahwa kearsipan merupakan dasar dari pemeliharaan surat, kearsipan

meliputi proses penyusunan sampai dengan pengaturan penyimpanan

sekumpulan arsip-arsip yang mana bila dibutuhkan dapat cepat

ditemukan dengan mudah. Kearsipan harus memberikan kemudahan

dalam penggunaannya atau pencariannya.

3. Peranan, Fungsi, dan Jenis Arsip

a. Peranan Arsip

Setiap kegiatan, baik dalam organisasi pemerintah maupun

swasta selalu ada kaitannya dengan masalah asip. Arsip

mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi.

Seperti yang dijelaskan oleh Basir Barthos dalam buku Manajemen

Kearsipan Untuk Lembaga Negara, Swasta dan Perguruan Tinggi

sebagai berikut :

Kearsipan mempunyai peranan sebagai “pusat ingatan”,

sebagai “sumber informasi” dan “sebagai alat pengawasan”

yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka

kegiatan “perencanaan”. “penganalisaan”. “pengembangan,

perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembuatan

laporan, pertanggungjawaban, penilaian dan pengendalian

setepat-tepatnya.7

6 Donni Juni Priansa dan Agus Garnida, Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien, dan

Profesional, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, h.158 7 Basir Barthos, op. cit., h. 2

Page 28: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

11

Sejalan dengan pendapat di atas The Liang Gie menjelaskan,

selain berperan sebagai sumber informasi dan pusat ingatan, arsip

memiliki peranan lain yaitu sebagai bahan penilaian dari organisasi

yang bersangkutan.8Dengan demikian arsip memiliki peranan yang

sangat penting yaitu sebagai pengingat bagi organisasi maupun

suatu lembaga dalam hal kebutuhan informasi.

Menurut Kennedy (1998) dalam Lolytasari, menjelaskan

bahwa:

“Manajemen rekod dalam organisasi berperan sebagai (1)

menyediakan informasi yang diperlukan secara berkelanjutan

untuk perkembangan masa depan atau dalam memperbaiki

aktivitas organisasi, (2) melindungi organisasi dari kasus yang

bersifat hukum atau yang memungkinkan menjadi bahan bukti

bahwa rekod tersebut dapat dijadikan bahan di pengadilan, (3)

memenuhi persyaratan akuntabilitas yang ditentukan dengan

pengaturan lingkungan di mana organisasi tersebut

beroperasi.”9

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

keberadaan arsip pada dasarnya sangat penting dan dibutuhkan

bagi setiap orang ataupun organisasi sebagai bahan informasi dan

komunikasi ataupun alat pengingat dalam setiap kegiatan yang

pada umumnya selalu menghasilkan arsip. Selain perannya sebagai

alat pengingat arsip juga digunakan sebagai alat pengambilan

keputusan oleh pimpinan organisasi, sehingga hal tersebut dapat

memperlancar berjalannya kegiatan dalam suatu organisasi

b. Fungsi Arsip

Selain sebagai sumber informasi arsip berperan menjadi alat

pengawasan di setiap organisasi maupun lembaga dari macam-

macam kegiatannya, sehingga keberadaan arsip dapat dijadikan

sebagai sebuah bukti asli/nyata yang disimpan oleh organisasi

maupun lembaga tersebut. Maka dari itu arsip memiliki fungsi

8 The Liang Gie, op. cit., h.116

9 Lolytasari, “Penyusutan Arsip Perguruan Tinggi dalam Upaya Penyelamatan Arsip”,

Record and Library Journal, Vol.1, 2015, h. 31

Page 29: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

12

penting dalam melancarkan setiap pekerjaan yang dilakukan antara

lain proses perencanaan, penganalisaan, pengembangan, maupun

dalam pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban. Hal ini

fungsi arsip sangat berpengaruh dalam organisasi maupu lembaga.

Menurut Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono berpendapat

tentang beberapa fungsi arsip, yaitu :10

1) Arsip sebagai sumber informasi. Semakin meningkatnya

aktivitas dan dinamika organisasi, maka bertambah pula

kebutuhan akan informasi dalam proses pencapaian tujuan

suatu organisasi.

2) Sebagai bahan pengambilan keputusan. Pihak institusi

maupun lembaga dalam setiap kegiatannya memerlukan

data-data yang kemudian diolah menjadi informasi. Data

informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

Donni Juni Priansa menyebutkan, fungsi kearsipan yaitu :

1) Alat penyimpanan warkat;

2) Alat bantu perpustakaan, khususnya pada organisasi besar

yang menyelenggarakan sistem sentralisasi;

3) Alat bantu bagi pimpinan dan manajemen dalam

mengambil keputusan;

4) Alat perekam perjalanan organisasi;

5) Mengefektifkan dan mengefisiensikan pekerjaan;

6) Alat untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi

organisasi;

7) Alat untuk memberikan keterangan yang diperlukan bagi

yang membutuhkan data;

8) Sumber informasi peristiwa dan kegiatan yang terjadi di

kantor;11

Pendapat lain yang dijelaskan oleh Yuni Lailatus dalam

jurnalnya, bahwa :

Fungsi arsip secara umum menggambarkan dua fungsi dalam

organisasi yaitu : 1) Fungsi Substantif (fungsional) dan 2) Fungsi

fasilitatif (administratif). Secara khusus arsip memiliki fungsi

sebagai merekam pengalaman, memori, dan sejarah; menunjang

aktivitas administrasi, manajemen dan organisasi, serta upaya

10

Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Modern Dari

Konvensional ke basis Komputer, (Yogyakarta: Gava Media, 2015), Cet. 1, h. 10 11

Donni juni Priansa dan Agus Gamida, op. cit., h.158-159

Page 30: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

13

pengambilan keputusan, menunjukkan bahwa bukti dan

pertanggungjawaban atas hak dan kewajiban, selain sebagi sumber

informasi arsip berfungsi mengenali identitas perorangan,

kelompok, maupun masyarakat/bangsa.12

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa arsip

memiliki fungsi dalam kehidupan, baik bagi individu, kelompok,

maupun organisasi karena arsip yang bersifat sebagai pusat

ingatan. Bagi organisasi arsip berfungsi sebagai sumber informasi

baik bagi pimpinan maupun pegawai yang terlibat dalam proses

pengambilan keputusan. Bagi individu/perorangan arsip berfungsi

sebagai keperluan administrasi misalnya dalam persoalan

keuangan, pendidikan, riset dan kegiatan lainnya.

c. Jenis Arsip

Arsip akan selalu tumbuh dan terus berubah seiring dengan

pertumbuhan masyarakat sebagai bentuk informasi. Begitu banyak

jenis arsip yang akan dihasilkan hal ini berdasarkan fungsi serta

kegunaannya dalam suatu kejadian / peristiwa yang dialami.

Menurut Sugiarto dan Wahyono, jenis arsip menurut fungsinya,

dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Arsip dinamis, arsip yang digunakan secara langsung dalam

kegiatan arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.

2. Arsip statis, arsip yang tidak digunakan untuk kepentingan

pekerjaan dan hanya digunakan sebagai bahan referensi.13

Sulistyo menjelaskan ada macam arsip dinamis, yaitu :

1. Arsip dinamis aktif, arsip yang frekuensi kegunaannya masih

sering digunakan yang berisi informasi dan masih memiliki

nilai guna secara langsung dalam aktivitas sebuah organisasi,

instansi, atau perusahaan.

12

Yuni Lailatus Sakdiyah, “Pengelolaan Arsip Pada Unit Tata Usaha di SMA AL-

ISLAM KRIAN”, Jurnal Riset, Vol.. 4 No. 4, April 2014, h. 41. 13

Ririn Amalia, “Manajemen Kearsipan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Jawa Timur”, 2013, h. 4

Page 31: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

14

2. Arsip dinamis Inaktif, arsip yang sudah jarang dipergunakan

namun tetap dipertahankan sebagai bahan rujukan atau

memenuhi persyaratan retensi sesuai dengan ketentuan undang-

undang kearsipan. 14

Dewi Anggrawati memaparkan jenis-jenis arsip ditinjau dari

isinya dapat berupa :

1. Financial record, catatan yang berhubungan masalah

keuangan. Contohnya tata cara mengajukan kredit, pembayaran

uang, dan sebagainya.

2. Inventory record, catatan yang berhubungan masalah barang

dagangan. Contohnya, keadaang barang, harga barang, dan

sebagainya.

3. Personnel record, catatan yang berhubungan masalah

kepegawaian. Contohnya catatan riwayat hidup, pengalaman

kerja, absensi, dan sebagainya.

4. Sales record, catatan yang berhubungan masalah penjualan.

Contohnya hasil penjualan, mutu penjualan, prosedur

penjualan, dan sebagainya.

5. Production record, catatan yang berhubungan dengan masalah

produksi. Contohnya laporan produksi. 15

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

arsip memiliki banyak jenis berdasarkan sudut pandang yang

berbeda-beda. Berdasarkan fungsinya arsip dibedakan menjadi

arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis sendiri merupakan

arsip yang masih dibutuhkan atau digunakan dalam kegiatan

organisasi. Namun, tidak selamanya arsip dinamis dapat

digunakan, seiring berjalannya waktu arsip dinamis akan

mengalami penurunan dan tidak lagi digunakan dalam kegiatan

14

Sulistyo-Basuki, Manajemen Arsip Dinamis , ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2003), h. 367 15

Dewi Anggrawati, Membuat dan Menjaga Sistem Kearsipan Untuk Menjamin

Integritas SMK Jilid 1 Berdasarkan Kurikulum 2004, (Bandung: CV. Armico, 2004), h. 16

Page 32: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

15

organisasi maka arsip tersebut berubah fungsi menjadi arsip statis

yang sewaktu-waktu dapat dipindahan atau bahkan dimusnahkan.

Berdasarkan isinya arsip dibedakan menjadi arsip financial record,

inventory record, personnel record, sales record dan production

record.

B. Manajemen Kearsipan

1. Pengertian Manajemen Kearsipan

Agar kegiatan pengelolaan kearsipan dapat berjalan sesuai dengan

prosedurnya, maka diperlukan sistem kearsipan yang dapat

menyelesaikan semua masalah arsip agar dalam pelaksanaannya dapat

berjalan dengan efektif dan efisien. Kegiatan pengelolaan kearsipan ini

dikenal dengan istilah manajemen kearsipan.

Manajemen kearsipan adalah proses pengawasan, penyimpanan,

dan pengamanan dokumen serta arsip, baik dalam bentuk kertas

maupun media elektronik.16

Manajemen kearsipan dapat pula

dikatakan sebagai pelaksana fungsi-fungsi manajemen dalam rangka

mengelola keseluruhan daur hidup arsip.

Manajemen kearsipan adalah kegiatan yang tersistematis mengenai

pengelolaan daur hidup arsip yang meliputi pencatatan,

pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan, penyimpanan serta

penyusutan arsip. Tidak hanya berpusat pada sistem arsipnya, tetapi

juga melakukan penataan sumber daya manusia yang bekerja pada

dunia kearsipan serta peralatan dan perlengkapan yang digunakan

dalam kegiatan kearsipan. 17

Suraja berpendapat, manajemen kearsipan berarti kegiatan

mengelola seluruh unsur yang terlibat dalam pengurusan arsip.

manajemen kearsipan dilaksanakan berdasarkan fungsi-fungsi

manajemen yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian,

16

Ermawaty, “Pengelolaan Manajemen Kearsipan di Perguruan Tinggi”, Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED, Vol. 10 , 2013, h. 142 17

Lenny Haryanti dan Bambang Suratman, “Efektivitas Pelaksanaan Manajemen

Kearsipan di SMK Negeri 2 Tuban”, 2013, h. 3

Page 33: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

16

penyusunan personalia, pengarahan serta pengawasan terhadap

kegiatan kearsipan.18

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

pada dasarnya manajemen kearsipan merupakan suatu kegiatan

mengelola, mengatur seluruh arsip berkaitan dengan segala bentuk

surat atau dokumen maupun naskah secara sistematis dan apabila

sewaktu-waktu dibutuhkan dapat ditemukan kembali dengan mudah.

Pengelolaan arsip tidak terlepas dari ilmu fungsi manajamen yang

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta

pengawasan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya baik pimpinan

maupun arsiparis dapat bekerja sama dalam kegiatan kearsipan agar

dapat tercapainya tujuan organisasi.

2. Tujuan Kearsipan

Sedarmayanti menjelaskan tujuan dalam kearsipan yaitu: 1) agar

arsip mudah ditemukan kembali bila sewaktu-waktu diperlukan dan

dapat disimpan, 2) dapat menunjang terlaksananya penyusutan arsip

yang berdaya guna dan berhasil guna19

Menurut Widjaya dalam buku Manajemen Sekretaris Perkantoran

Terampil dan Profesional, menyebutkan tujuan kearsipan sebagai

berikut :

a. Menyimpan surat dengan aman dan mudah selama diperlukan;

b. Menyiapkan surat setiap kali saat diperlukan;

c. Mengumpulkan bahan-bahan yang mempunyai sangkut paut

dengan suatu masalah yang diperlukan sebagai pelengkap.20

Dewi Anggrawati menyebutkan tujuan kearsipan antara lain :

a. Menyediakan warkat jika diperlukan

b. Menghindari pemborosan waktu dalam pencarian

18

Meriniwati dan Indah Prabawati, “Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata

Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien”, Jurnal Informasi dan Komunikasi

Administrasi Perkantoran, 2015, h. 179 19

Sedarmayanti, Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran,

(Bandung: Mandar Maju, 2001), Cet.2, h. 185 20

Donni Juni Priansa, Manajemen Sekretaris dan Perkantoran Terampil dan Profesional,

(Bandung: Pustaka Setia, 2017), Cet.1, h. 198

Page 34: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

17

c. Mengumpulkan dan mengelompokkan warkat yang

berhubungan satu sama lain

d. Mengamankan warkat yang penting dari bahaya pencurian dan

kebakaran.

e. Memanfaatkan tempat penyimpanan dan sarananya.

f. Melindungi serta menjaga kerahasiaan informasi yang

terkandung di dalam warkat, khususnya warkat yang bersifat

rahasia.21

Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa tujuan pengelolaan kearsipan yaitu menjaga keselamatan arsip

baik dari segi isi maupun bentuknya, menyimpan arsip agar terhindar

dari pencurian atau kerusakan arsip selain serta mempermudah dalam

kegiatan pencarian kembali arsip.

3. Fungsi Manajemen Kearsipan

Dalam menjalankan manajemen kearsipan dengan baik, fungsi-

fungsi manajemen diperlukan sebagai dasar ilmu dalam pelaksanaan

kegiatan kearsipan. Fungsi-fungsi manajemen dapat meliputi :

perencanaan kearsipan, pengorganisasian kearsipan, penyusunan staf,

pengarahan kearsipan serta pengawasan dalam kegiatan kearsipan.

a. Fungsi Perencanaan

b. Fungsi Pengorganisasian

c. Fungsi Penyusunan Staf

d. Fungsi Pengarahan

e. Fungsi Pengawasan22

Perencanaan merupakan tahap awal dalam melaksanakan suatu

kegiatan dan menjadi syarat awal agar kegiatan dapat berjalan dengan

baik. Dalam proses perencanaan, tidak hanya membuat satu

perencanaan saja melainkan harus menyiapkan perancanaan lain. Hal

ini untuk menghindari kesalahan pada rencana di awal. Selain itu perlu

memikirikan kendala yang mungkin terjadi. Fungsi perencanaan dalam

bidang kearsipan dilakukan dengan melakukan penyusunan pola

21

Dewi Anggrawati, op. cit., h. 19-20 22

Yohannes Suraja, Manajemen Kearsipan, (Malang: Dioma, 2006), cet. 1, h.62-63

Page 35: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

18

klasifikasi arsip, kode, dan indeks; menyusun pedoman pemrosesan

surat masuk dan keluar, menyusun jadwal retensi arsip; dan

perencanaan fasilitas.

Setelah proses perencanaan dilakukan, tahap selanjutnya yaitu

melakukan pengorganisasian. Pengorganisasian dilakukan dengan

menyusun struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi.

Fungsi pengorganisasian dalam bidang kearsipan dilakukan dengan

melakukan pembagian kerja, menentukan hubungan kerja intern unit

kearsipan, dan menentukan hubungan kerja antara unit kearsipan

dengan unit-unit pengolah di dalam organisasi.

Setelah berhasil melakukan pengorganisasian, tahap selanjutnya

yaitu Stafiing atau penyusunan staf. Kegiatan ini dilakukan untuk

mendapatkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi serta

kemampuan yang baik. Untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia

yang diinginkan perusahaan diperlukan proses-proses yang tidak

mudah. Penyusunan Staff dapat dimulai dari kegiatan perekrutan

tenaga kerja, pengembangan karir, sampai dengan pemutusan

hubungan kerja. Fungsi penyusunan staf dalam bidang kearsipan

dilakukan dengan melakukan rekrutmen, seleksi, orientasi atau

induksi, penempatan, penggajian dan penjaminan kesejahteraan,

pengembangan, dan pemberhentian pegawai yang mengatur arsip

organisasi.

Setelah mendapatkan Sumber Daya Manusia yang diinginkan

diperlukan adanya kegiatan pengarahan. Fungsi pengarahan dalam

bidang kearsipan dilakukan dengan melakukan : 1) pemberian motivasi

oleh manajer kepada para pegawai arsip (arsiparis) hal ini bertujuan

agar terjaganya semangat kerja para pegawai, 2) memelihara

komunikasi hubungan kerja antar manajer dengan pegawai hal ini

sangat diperlukan agar menghindari adanya mist communication antara

pimpinan dan pegawai, 3) menggerakkan serta mempengaruhi para

pegawai agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan

Page 36: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

19

dapat berpartisipasi dengan memberikan ide-ide atau gagasan untuk

organisasi sehingga tujuan kearsipan dapat dicapai secara efektif dan

efisien.

Setelah fungsi-fungsi di atas dilakukan, tahap selanjutnya kegiatan

pengawasan. Kegiatan pengawasan dapat meliputi : 1) Precontrol,

pengawasan dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan, seperti kegiatan

penciptaan, penggunaan sampai dengan penyusutan arsip. 2)

Concurrent control, pengawasan yang dilakukan saat pelaksanaan

kegiatan sedang berlangsung, hal ini dilakukan saat pegawai mampu

menemukan dan mengambalikan arsip dengan cepat serta aman. 3)

Feedback control, pengawasan yang dilakukan setelah pelaksanaan

kegiatan, seperti kegiatan membandingkan data mengenai pemakaian

arsip dengan standar kinerja.

Berdasarkan fungsi-fungsi manajemen yang telah dijelaskan di

atas, pada dasarnya fungsi-fungsi tersebut membantu pimpinan dan

para pegawai arsip dalam melaksanakan tugasnya agar dalam kegiatan

mengelola arsip, pimpinan dan pegawai mengetahui batas-batas tugas

yang harus dilakukan. Oleh karena itu, agar kegiatan kearsipan

berjalan dengan baik seseorang harus memiliki kemampuan dalam

ilmu manajemen terutama fungsi-fungsi dalam manajemen kearsipan.

4. Pelaksanaan Manajemen Kearsipan

Pekerjaan atau kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan arsip

disebut manajemen kearsipan. Hal ini berarti bahwa manajemen

kearsipan pekerjaan pengurusan daur hidup arsip yang meliputi proses

pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan,

serta penyusutan arsip.

a. Penciptaan Arsip

Penciptaan arsip merupakan kegiatan pengurusan surat masuk

maupun surat keluar baik yang dibuat sendiri oleh organisasi

maupun yang diterima dari luar organisasi. Proses pencatatan

dilakukan dengan manggunakan buku agenda maupun kartu

Page 37: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

20

kendali. Prosedur pembuatan surat dimulai dengan adanya perintah

pembuatan surat, konsep surat, pengetikan surat sampai dikirimnya

surat tersebut dan siap untuk disimpan. Sedangkan prosedur

penerimaan surat dimulai dengan menerima surat, selanjutnya surat

diproses ke unit pengolah hingga selesai dan siap untuk disimpan23

.

Kegiatan penciptaan arsip dinamis dapat dilakukan dengan

menciptakan arsip itu sendiri maupun menerima arsip dari luar.

Dokumen itu dapat berupa surat, laporan, formulir, atau gambar.

Kegiatan arsip dapat dimulai dari proses penciptaan. Arsip

dapat diperoleh dari individu ataupun kelompok yang berasal dari

organisasi internal maupun eksternal. Aktivitas yang dilakukan

berupa mengirim atau menerima surat. Pada proses penciptaan

arsip, arsip dibuat dengan menggunakan alat yang disediakan oleh

kantor baik itu komputer ataupun mesin ketik. Sehingga arsip dapat

dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh kantor.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses

penciptaan arsip, antara lain : 1) Bahasa yang digunakan sesuai

dengan EYD, 2) dapat memberikan keterangan atas simbol-simbol

atau gambar tertentu, 3) arsip yang berbentuk rekaman, harus

menggunakan media rekaman yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

kegiatan penciptaan arsip dapat berupa melalui proses pembuatan

arsip ataupun penerimaan arsip baik dari organisasi maupun

perorangan. Dengan adanya fungsi-fungsi manajemen tersebut

diharapkan dapat mengolah arsip dengan prosedur dan metode

kerja kearsipan, meminimalisir adanya duplikasi arsip yang

dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,

menjamin keselamatan arsip baik dari pencurian maupun

kerusakan lainnya, serta meningkatkan kecepatan dalam penemuan

arsip.

23

Dewi Anggrawati, op. cit., h. 18-19

Page 38: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

21

b. Pendistribusian Arsip

Setelah kegiatan penciptaan arsip selanjutnya masuk ke dalam

tahap pendistribusian. Agar informasi sampai kepada

pihak/orang/sasaran yang dituju diperlukan adanya pendistribusian

atau penyebaran informasi. Kegiatan pendistribusian arsip dapat

dilakukan melalui kurir, pos, e-mail, dan sebagainya.24

Hal ini

sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43

Tahun 2009 tentang Kearsipan pad Bab IV pasal 33 ayat 2 dan 3,

yang berbunyi :

a. Arsip yang sudah diregistrasi didistribusikan kepada pihak

yang berhak secara cepat dan tepat waktu, lengkap, serta

aman.

b. Pendistribusian arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

diikuti dengan tindakan pengendalian”.25

Kegiatan mengurus dan mengendalikan surat merupakan

kegiatan yang penting dalam suatu organisasi. Kegiatan

pengelolaan surat di setiap organisasi bisa berbeda-beda, hal ini

tergantung pada kebutuhan arsip masing-masing organisasi.

Mengurus dan mengendalikan surat masuk dan keluar meliputi

penerimaan, pencatatan, pengarahan, pendistribusian serta

pemrosesan lebih lanjut.

Pengurusan surat biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu : 1)

Penggunaan buku agenda dan 2) Penggunaan kartu kendali.26

Adapun kegiatan pengurusan surat dapat dilakukan sebagai berikut:

1) Penggunaan Buku Agenda

Buku agenda merupakan kegiatan pencatatan surat

masuk dan surat keluar. Pencatatan pada buku agenda

24

Donni Juni Priansa dan Agus Garnida, op. cit., h. 164 25

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang “Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan” Nomor 28 Tahun 2012, Bab IV Pasal 33, h. 11 26

Ririn Amalia, loc. cit

Page 39: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

22

dipisahkan antara buku agenda surat masuk dan buku

agenda surat keluar, biasanya dibedakan pula tahunnya.

a) Pengurusan surat masuk berdasarkan buku agenda

adalah sebagai berikut :

1. Menerima surat yang dilakukan oleh petugas

dari pengirim atau pengantar surat

2. Melakukan penyortiran surat dapat berupa : 1)

memisahkan surat untuk pimpinan, sekretaris

dan karyawan, 2) memisahkan antara surat yang

bersifat penting maupun rahasia, 3) memeriksa

kebenaran alamat dan sifat surat.

3. Melakukan pencatatan surat pada buku agenda

dengan memberi stempel agenda yang di

dalamnya berisi tanggal penerimaan surat

selanjutnya memeriksa kelengkapan surat yang

terdiri dari : nomor surat, alamat surat, perihal

dan lampiran.

b) Pengurusan surat keluar berdasarkan buku agenda

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan persiapan dan alat-alat untuk

menunjang dalam persiapan menulis surat.

2. Mengetahui masalah yang akan disampaikan

kepada penerima surat (orang atau organisasi)

yang dituju serta urutan penyusunannya.

3. Pembuatan konsep surat oleh pimpinan,

sekretaris, atau karyawan.

4. Memeriksa konsep surat oleh sekretaris baik

segi kebenaran isi maupun bentuknya.

5. Persetujuan konsep surat dan pengetikan surat.

6. Pembacaan hasil pengetikan, pemeriksaan

kelengkapan surat, pengesahan dan

Page 40: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

23

penandatanganan oleh ketua atau sekretaris,

pembubuhan cap tanggal kirim, pelipatan surat

dan pemasukan ke dalam amplop, pembubuhan

perangko, pemberian perekat pada amplop.

7. Pencatatan pada buku agenda surat keluar.

8. Pencatatan pada kartu ekspedisi dan diberikan

kepada petugas pengantar untuk dikirimkan.

9. Penyimpanan arsip

Tujuan dari buku agenda ini adalah untuk referensi

pertama mencari surat, terutama petunjuk tanggal surat

diterima ataupun nomor surat dan lain-lain.

Tabel 2. 1 Format Buku Agenda Tunggal

No. Tanggal Masuk/Keluar Dokumen

Dari Kpd Subjek Ket No Tgl

Setelah melakukan pencatatan surat pada buku agenda,

surat perlu ditindaklanjuti atau didisposisikan. Disposisi

digunakan untuk mengetahui atas tindak lanjut surat

tersebut . Biasanya disposisi diputuskan oleh atasan

lembaga tersebut.

Sugiarto dan Wahyono memaparkan bahwa, disposisi

adalah catatan yang ditulis pimpinan kepada bawahannya di

atas kertas atau surat mengenai tindak lanjut surat tersebut

untuk dilaksanakan27

. Pada tahap ini disposisi ditulis pada

sebuah format lembar disposisi. Berikut format lembar

disposisi :

27

Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, op. cit., h. 26

Page 41: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

24

Tabel 2.2 Format Lembar Disposisi

Lembar Disposisi

Indeks : Rahasia :

Penting :

Biasa

Kode : Tanggal Penyelesaian :

Tgl/Nomor : Diteruskan Kpd :

Asal : 1.

Isi Ringkas : 2.

Instruksi/Informasi : 3.

Sesudah Digunakan Harap segera

Kembali pada tanggal :

2) Penggunaan Kartu Kendali

Kegaiatan pengurusan surat masuk dan keluar dengan

menggunakan kartu kendali disebut sistem kearsipan pola

baru. Kartu kendali berukuran 10 x 15 cm, berisi kolom-

kolom untuk mencatat surat masuk dan keluar serta untuk

mengendalikan surat.

a) Pengurusan surat masuk berdasarkan kartu kendali

adalah sebagai berikut :

1. Menerima surat. Dalam hal ini penerima surat

bertugas : menerima surat dan memeriksa

kebenaran alamat, memisah-misahkan surat

berdasarkan alamat yang ditunjuk,

mengelompokkan surat terbuka dan tertutup,

membuka surat dan membubuhkan stempel.

Page 42: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

25

2. Melakukan pencatatan surat. Dalam hal ini

pencatat surat bertugas : mencatat dalam lembar

kartu kendali yang terdiri dari 3 lembar kartu

yaitu warna merah muda, kuning dan putih. Lalu

diteruskan ke pengolah.

3. Mengarahkan surat. Pengarah surat berfungsi

menentukan arah surat ke unit mana surat akan

disampaikan. Dalam hal ini pengarah surat

bertugas : menerima surat penting dan kartu

kendali dari pencatat surat, melakukan

pengecekan kebenaran pengisian serta kartu

kendali serta mengsi kolom, selanjutnya surat

dan kartu kendali diteruskan ke unit pengolah,

setelah itu kartu kendali disimpan oleh pengarah

dalam kotak kartu kendali.

b) Pengurusan surat keluar berdasarkan kartu kendali

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pencatatan arsip keluar pada kartu

kendali.

2. Menyampaikan konsep surat beserta kartu

kendali kepada unit kearsipan.

3. Menyimpan kartu kendali lembar 3 menurut

urutan nomor kode.

4. Mengendalikan surat yang belum selesai

pengolahannya serta menyampaikan surat yang

sudah selesai pengolahannya kepada penyimpan.

c. Penyimpanan Arsip

Mengingat peranan arsip sangat penting sekali bagi organisasi

atau perusahaan. Maka dari itu diperlukan penjagaan ditempat

ruang penyimpanan yang aman. Selain itu peralatan dalam

Page 43: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

26

kegiatan penyimpanan arsip diperlukan agar kegiatan penyimpanan

dapat dilakukan dengan baik.

Filling sistem atau penyimpanan merupakan suatu rangkaian

kegiatan penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan dapat

ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. 28

Dalam proses

penyimpanan tidak hanya menaruh file ke dalam tempat

penyimpanan saja, tetapi diperlukan sistem penyimpanan yang baik

agar ketika arsip diperlukan sewaktu-waktu penemuan arsip mudah

ditemukan.

Untuk memudahkan petugas dalam menemukan kembali arsip.

maka perlu dilakukan sistem penyimpanan yang digunakan. Secara

umum, terdapat 5 (lima) sistem penyimpanan arsip, antara lain :

1) Sistem menurut abjad (alphabetical filling system)

Sistem ini lebih sederhana, karena lebih mudah

dipahami dan mudah diingat. Pada penyimpanan ini arsip

disimpan menurut abjad, kata demi kata, huruf demi huruf.

Nama terdiri dari dua jenis yaitu dari nama orang, nama

organisasi, nama lokasi/tempat, nama benda dan

masalah/subyek utama yang tertera dalam tiap-tiap arsip

itu.29

Biasanya penggunaan sistem abjad ini lebih mudah

dipahami dan apabila dibutuhkan cepat dalam

penemuannya.

Adapun cara dalam mengabjad yaitu :

a) Huruf demi huruf, langkah awal yaitu dengan

meneliti huruf pertama, kedua, ketiga dan

seterusnya sampai huruf terakhir. Setiap huruf

dalam kata pengenal pertama sampai dengan huruf

terakhir ikut menentukan letak dalam urutan.

Contoh: Amir, Amirudin, Bangka, Bangkahulu, dan

Bangku.

b) Kata demi Kata, tiap bagian kata dapat dipisahkan

dalam kata pengenal pertama dan dianggap satu kata

28

Dewi Anggrawati, op. cit., h. 46 29

Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, op. cit., h. 46

Page 44: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

27

berdiri sendiri. Contoh: Dies Natalis, New Jersey,

dan New York.

c) Kesatuan demi Kesatuan, merupakan suatu

pengertian yang harus dianggap satu kesatuan.

Contoh: Kaca mata, Kuda laut, tanda jasa, dan tanda

mata. 30

Tabel 2.3 Contoh Sistem Menurut Abjad

A Adi, Susanto

Arjuna

Arwana Wijaya, CV

Aviana, Yulian

B Bahana Perkasa, PT

Bambang, Anton

Bintang Maju, CV

C Cahaya, CV

Cici, Santi

Cormal Tekstil, PT

2) Sistem menurut subyek/pokok masalah (Subject filling

system)

Setiap arsip yang akan disimpan mengandung masalah

atau pokok persoalan dari isi arsip bersangkutan. Dengan

kata lain sistem penyimpanan ini didasarkan pada isi

dokumen dan kepentingan dokumen tersebut. Sistem

penyimpanan ini biasanya banyak digunakan oleh

perusahaan atau lembaga yang besar dan luas karena hal ini

menyesuaikan dengan kebutuhan.

Pada sistem ini didasarkan pada subyek atau pokok

masalah surat. Sebelum menerapkan sistem ini, terlebih

dahulu disusun pedoman dalam penataan arsip, pedoman

tersebut disebut pola klasifikasi. Klasifikasi kearsipan

disusun berjenjang :

30

Durotul Yatimah, Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran, (Bandung:

Pustaka Setia, 2009), Cet.1, h. 191

Guide Abjad Susunan Map

Page 45: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

28

a) Masalah pokok/primer (Main Sbject)

b) Sub Masalah Pokok/Sekunder (Sub Subject)

c) Sub Masalah Kecil/Tertier (Sub sub Subject)

Ketiga susunan di atas, mempunyai hubungan satu sama

lainnya. Adapun contoh klasifikasi berdasarkan pokok

masalah surat :

Kepegawaian (Primer)

Pengadaan (Sekunder)

Lamaran ( Tertier)

Pengangkatan (Tertier), dan sebagainya31

Contoh klasifikasi di atas disusun berjenjang, antara

masalah primer, sekunder dan tersier. Klasifikasi tersebut

memiliki hubungan logis dan kronologis.

3) Sistem menurut Wilayah/daerah (geographical filling

system)

Sistem ini berdasarkan kepada suatu nama tempat/letak

geografis. Dalam pencariannya lebih mudah karena hanya

menyesuaikan dengan nama tempat.

Sistem ini biasanya diterapkan oleh perusahaan maupun

organisasi yang memiliki beberapa kantor cabang di suatu

wilayah. Sistem ini dinilai lebih efektif, karena

memudahkan dalam menemukan kembali arsip.

Sugiarto dan Wahyono menjelaskan sistem geografis

akan lebih tepat digunakan untuk :

a) Organisasi atau perusahaan yang memiliki banyak

cabang seperti, bank, asuransi, kurir, dan

sebagainya.

b) Organisasi atau perusahaan memiliki usaha

menyangkut dengan lokasi-lokasi.

c) Instansi pemerintah yang melayani masyarakat

berdasarkan kewilayahan.

31

Sedarmayanti, Manajemen Perkantoran Modern, (Bandung: Mandar Maju, 2017), h.

219

Page 46: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

29

d) Perusahaan multinasional yang memiliki mitra atau

hubungan dengan berbagai negara.32

Contoh klasifikasi sistem geografis :

Tabel 2.4 Contoh Sistem Menurut Wilayah

Jawa Barat

Bandung

Garut

Sukabumi

Jawa tengah

Batang

Cilacap

Jepara

Bangsri

Keling

Mlonngo

Pecangaan

Salatiga

Argomulyo

Sidomukti

Sidorejo

Tingkir

Pemalang

Jawa Timur

Gresik

Pasuruan

Surabaya

4) Sistem menurut Nomor/angka (numerical filling system)

Sistem nomor merupakan sistem penyimpanan yang

tidak langsung (indirect filling system), karena sebelum

menentukan nomor-nomor yang diperlukan, petugas arsip

harus membuat daftar kelompok masalah-masalah ,

kelompok-kelompok pokok permasalahan pada sistem

subyek, baru kemudian diberikan nomor dibelakangnya.

Sistem ini biasanya digunakan oleh organisasi yang

bergerak di bidang tertentu, seperti Kantor Akuntan, Kantor

Pengacara, Kantor Kontraktor, dan sebagainya.

32

Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, op. cit., h. 48-49

Guide I Guide II Guide III

Page 47: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

30

Kepegawaian 12

Cuti 12.1

Kenaikan Pangkat 12.2

Gaji 12.3

Dalam buku Nani Nuraeni menjelaskan penyimpanan

berdasarkan nomor menggunakan nomor urut surat masuk

atau nomor urut surat keluar, nomor rekening nasabah,

nomor induk mahasiswa.33

Sistem penyimpanan nomor tepat digunakan untuk :

1. Penyimpanan berkas yang kata panggilnya

menggunakan nomor. Seperti bank menyimpan data

nasabah berdasrkan nomor rekening.

2. Lembaga pendidikan yang menggunakan nomor induk

siswa

3. Penyimpanan yang menggunakan faktur34

Gambar 2.1 Contoh Pola Klasifikasi Arsip Sistem

Nomor

Sistem numerical tidak bisa berdiri sendiri, akan tetapi

harus selalu dikombinasi dengan sistem Alfabetis (abjad)

atau sistim nama, jika tidak maka nomor-nomor tersebut

tidak ada artinya dilihat dari segi referensi.

33

Nani Nuraeni, Panduan Menjadi Sekretaris Profesional, (Jakarta: Visi Media, 2008),

Cet.1, h. 46 34

Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, op. cit., h. 56

000 UMUM

010 Urusan dalam

011 Gedung Kantor

012 Rumah dinas

013 Listrik dan telepon

020 Peralatan

030 Penelitian

040 Perencanaan

100 KEPEGAWAIAN

110 Pengadaan

120 Mutasi

130 Kedudukan

140 Kesejahteraan Pegawai

200 KEUANGAN

210 Gaji

220 Biaya Perjalanan

Page 48: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

31

5) Sistem menurut Kronologis/tanggal (chronogical fillin

system)

Pada penyimpanan sistem ini didasarkan kepada tanggal

surat diterima (surat masuk) dan tanggal surat dikirim (surat

keluar).

Zulkifli Amsyah menjelaskan penyimpanan warkat

yang didasarkan kepada urutan waktu surat diterima atau

waktu dikirm keluar dinamakan sistem penyimpanan

menurut kronologisnya. Penyimpanan sistem ini berkaitan

erat dengan buku agenda. Karena itu dalam pencariannya

sering kali memakan banyak waktu sebab petugas tidak

ingat kapan arsip-arsip tersebut diterima atau dikirim.

Untuk mempercepat dalam pencarian dibutuhkan bentuk

pencatatan dengan menggunakan kartu kendali. 35

Nani Menjelaskan sistem ini berdasarkan tanggal, arsip

disimpan berdasrkan tahun, bulan, dan tanggal arsip.

Contoh: faktur pajak tanggal 21 Maret 2008, disimpan di

file bulan Maret 2008, tanggal 21.36

Pelaksanaan sistem ini jarang digunakan oleh organisasi

yang kegiatan kearsipan dalam jumlah banyak karena

dinilai kurang efektif dalam penemuan kembali berkas.

Begitupun sebaliknya sistem ini dapat digunakan jika

kegiatan adminisntrasi yang dilakukan suatu organisasi

masih dalam jumlah sedikit maka sistem ini dapat

digunakan.

Dari kelima sistem penyimpanan yang telah diuraikan

di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam

pelaksanaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan

masing-masing oragnisasi atau perusahaan. Dan pada tiap-

35

Zulkifli Amsyah, op. cit., h. 76 36

Nani Nuraeni, op. cit., h. 45-46

Page 49: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

32

tiap sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing. Sistem penyimpanan dapat dilakukan dengan baik

harus ditunjang dengan pegawai yang profesionalitas serta

fasilitas dan peralatan penyimpanan yang memadai

sehingga kegiatan kearsipan dapat berjalan dengan lancar.

d. Penggunaan Arsip

Penggunaan arsip merupakan proses menggunakan ataupun

pemakaian arsip untuk kepentingan organisasi dalam menjalankan

pekerjaan kantornya. Arsip yang sudah disimpan sebelumnya,

terkadang adanya peminjaman arsip oleh pimpinan maupun

pegawai baik dari dalam organisasi maupun luar organisasi.

Nuraida menjelaskan pada tahap ini, dokumen yang telah

selesai dipergunakan ataupun masih dibutuhkan untuk waktu yang

akan datang, masih bisa dikelompokkan sebagai arsip.37

Setelah arsip diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan,

kemudian arsip digunakan untuk kepentingan tertentu sebagaimana

maksud dan tujuan arsip tersebut diciptakan. Seperti halnya

pimpinan dalam peminjaman arsip dijadikan sebagai bahan

informasi dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan,

dan kegiatan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Dengan demikian

keberadaan arsip sangat membantu pimpinan dalam pencapaian

tujuan organisasi. 38

Arsip yang dipinjam harus ditemukan dengan cepat, sehingga

dalam peminjaman membutuhkan waktu untuk penemuan kembali

arsip. adapun tata cara dalam peminjaman arsip dan proses

penemuan kembali arsip :

1) Peminjaman Arsip

Peminjaman biasanya dilakukan karena ada arsip atau

dokumen yang dibutuhkan baik dari pihak dalam maupun

37

Meirinawati dan Indah Prabawati, op. cit., h. 180 38

Donni Juni Priansa dan Agus Gamida, loc. cit.

Page 50: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

33

luar organisasi. Dengan demikian, arsip sudah pasti akan

digunakan dan keluar dari tempat penyimpanan. Keluarnya

arsip harus diperhatikan dan dapat dipertanggunjawabkan,

maka dari itu harus ada pengendalian yang baik, karena

keluarnya arsip beresiko mengalami kerusakan bahkan

hilang sekalipun. Oleh karena itu, petugas arsip harus

melakukan pencatatan terhadap arsip yang keluar atau

dipinjam.

Adapun cara yang dapat digunakan dalam peminjamam

arsip :

a) Penggunaan buku peminjaman

Di dalam buku peminjaman, diperlukan data-

data tentang peminjam arsip seperti, tanggal

peminjaman, identitas peminjam, data arsip yang

dipinjam, lama peminjaman, tanda tangan

peminjam, tanggal kembali, tanda tangan penerima

arsip.

Pada cara ini hanya efektif jika permintaan

peminjaman tidak terlalu tinggi, dan jumlah

peminjam tidak terlalu banyak. Tetapi apabila

permintaan peminjaman tinggi dan jumlah

peminjam yang sangat banyak akan memakan

banyak waktu untuk melakukan pengecekan

terhadap arsip yang dipinjam, karena dalam buku

peminjaman didasarkan pada urutan tanggal pinjam

atau secara kronologis.

b) Formulir Peminjaman

Formulir peminjaman dibuat dengan kertas

berukuran 15 cm x 10 cm. data yang dibutuhkan

dalam formulir peminjaman seperti, indeks, subyek,

identitas peminjam, tanggal peminjaman, tanggal

Page 51: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

34

kembali, tanda tangan peminjam, tanda tangan

penerima.

Formulir peminjaman dibuat rangkap dua

dengan warna yang berbeda. Formulir rangkap

pertama, digunakan sebagai alat pengingat petugas.

Formulir ditata berdasarkan tanggal kembali

sehingga petugas dapat memeriksa pinjaman yang

telah jatuh tempo dan menginformasikan kepada

peminjam untuk segera dikembalikan. Sedangkan

untuk formulir rangkap dua, digunakan sebagai

pengganti arsip yang dipinjam dan diletakkan pada

tempat penyimpanan. Hal ini bertujuan sebagai

pemberi informasi jika arsip yang ingin dipinjam

nantinya sedang keluar.39

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa dalam peminjaman kearsipan dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan

buku pinjaman atau formulir peminjaman. Cara tersebut

dapat digunakan dengan menyesuaikan kebutuhan

organisasi atau sedikit banyaknya frekuensi peminjaman

terhadap arsip.

2) Penemuan kembali Arsip

Arsip-arsip yang telah disimpan oleh petugas arsip

sewaktu-waktu harus dapat ditemukan kembali dengan

cepat hal ini diperlukan sebagai bahan informasi dalam

penyelenggaraan administrasi organisasi atau perusahaan.

Penemuan kembali arsip kegiatan dimana adanya

permintaan peminjaman oleh pihak lain, proses penemuan

kembali arsip dimulai dengan mengidentifikasi masalah

sesuai dengan kode penyimpanan arsip yang terdapat pada

39

Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono, op. cit., h. 79-81

Page 52: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

35

daftar klasifikasi, selanjutnya arsip dapat ditemukan di

tempat penyimpanan sesuai dengan kode.

Ig. Wursanto menjelaskan , untuk menemukan kembali

arsip, diperlukan prosedur sebagai berikut :

a) Memeriksa formulir peminjaman arsip

Langkah pertama sebelum arsip dicari oleh

petugas arsip yaitu memeriksa formulir terhadap

arsip yang akan dipinjam, formulir harus diisi

dengan data yang lengkap. Hal ini akan

memudahkan petugas dalam mencari arsip.

b) Mengetahui pokok masalahnya

Setelah pemeriksaan formulir sudah

dilakukan, langkah selanjutnya yaitu melihat pokok

masalah arsip yang disimpan. Dengan begitu,

petugas akan tahu arsip apa saja yang akan dipinjam

dan juga memudahkan dalam pencariannya.

c) Mengetahui kode arsip

Setelah melihat pokok masalah arsip yang

akan dicari, langkah selanjutnya mengetahui kode

arsip yang akan ditelusuri. Petugas harus teliti

dalam melihat kode arsip. hal ini untuk menghindari

kesalahan dalam pengambilan arsip.

d) Pengambilan arsip

Pengambilan arsip didasarkan pada

pemeriksaan pokok masalah serta kode arsip.

e) Penyerahan arsip

Arsip yang sudah ditemukan dalam

penyimpanannya, diberikan kepada si peminjam.

Kegiatan peminjaman harus diberikan batas waktu,

sehingga kegiatan peminjaman dapat terkendali.

Page 53: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

36

f) Pengembalian arsip

Arsip harus cepat-cepat dikembalikan ketika arsip

sudah tidak digunakan. Kegiatan pengembalian

dilakukan dengan melakukan pencatatan waktu

kembali arsip. hal ini dapat dijadikan sebagai

pengingat bahwa arsip yang telah keluar sudah

dikembalikan.

g) Penyimpanan kembali arsip

Arsip perlu disimpan kembali berdasarkan sistem

kode arsip tersebut. Penyimpanan dilakukan untuk

menghindari arsip yang hilang atau tercecer.40

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa dalam kegiatan penemuan kembali arsip selain

memperhatikan prosedur-prosedur penemuan arsip,

harus didukung dengan petugas kearsipan yang

memiliki kemampuan kecepatan dalam mencari arsip.

e. Pemeliharaan Arsip

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bentuk arsip dapat

bermacam-macam dapat berupa kertas, rekaman suara, disket, dan

sebagainya. Masing-masing arsip tersebut memiliki karakteristik

yang berbeda-beda begitupun dalam cara merawat dan

memeliharanya.

Kegiatan pemeliharaan dimaksudkan untuk mengetahui dan

menyeleksi arsip yang berguna atau tidak berguna, sehingga arsip

benar-benar berisi info yang mendukung kegiatan kantor atau

organisasi.

Pemeliharaan arsip merupakan suatu usaha untuk menjaga arsip

dari segala kerusakan dan kemusnahan. Pemeliharaan berupa

40

Ig. Wursanto, Kompetensi Sekretaris Profesional, (Yogyakarta: ANDI, 2006), Ed.1, h.

269-272

Page 54: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

37

melindungi, mengatasi, mencegah, dan mengambil langkah-

langkah dalam menyelamatkan arsip beserta informasinya.

Menurut Yohannes Suraja, pemeliharaan arsip menyangkut tiga

aspek :

1) Pemeliharaan terhadap wujud fisik arsip yang dipengaruhi

baik faktor dari luar maupun dalam. Faktor penyebab

kerusakan dari dalam yaitu berasal dari arsip itu sendiri,

seperti kualitas kertas, pengaruh tinta, pengaruh lem perekat

dan sebagainya. Sedangkan faktor penyebab kerusakan dari

luar yaitu berasal dari faktor lingkungan, organisme

perusak, serta kelalaian manusia.

2) Menjaga tempat penyimpanan arsip dari serangga dan

hama.

3) Pemeliharaan lingkungan penyimpanan arsip dengan

penyedot debu (vaccum cleaner).41

Menurut Ig. Wursanto usaha pemeliharaan arsip dapat

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Mengatur Ruangan, ruangan harus diatur sebagai berikut :

a) Menjaga kelembaban ruangan, agar arsip tidak cepat

lapuk dan rusak.

b) Mengatur penerangan ruangan dengan sinar matahari

hal ini dapat membasmi musuh-musuh kertas.

c) Mengatur udara dalam ruangan dengan pemberian

ventilasi.

d) Ruangan terhindar dari kemungkinan bahaya api

e) Ruangan terhindar dari kemungkinan bahaya banjir

f) Ruangan terhindar dari serangan serangga ataupun

hama

g) Ruangan terhindar dari sumber polusi, hal ini dapat

membahayakan keselamatan arsip

41

Yohannes Suraja, op. cit., h. 178-179

Page 55: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

38

h) Ruangan arsip tidak menyatu dengan ruangan lainnya.

Hal ini menjaga kerahasiaan arsip.

i) Ruangan arsip menyesuaikan dengan arsip yang

disimpan.

j) Selalu menjaga kebersihan ruangan dengan

menggunakan vaccum cleaner.

2) Pemeliharaan tempat penyimpanan arsip, beberapa fasilitas

arsip yang harus diperhatikan pemeliharaannya :

a) Rak arsip, sebaiknya dibuat dari logam sehingga tidak

mudah rapuh

b) Lemari arsip, dalam penyusunan arsip disusun secara

renggang, lemari hendaknya terbuat dari kayu dan

diolesi dengan dieldrin, tidak lupa memberikan kapur

barus hal tersebut dapat mengurangi kelembaban

lemari.42

Seluruh arsip yang dimiliki suatu organisasi ataupun

perusahaan harus dipelihara serta dijaga keamanannya. Hal

ini karena sebagaimana diketahui peranan arsip sangat

penting sekali serta bernilai tinggi baik bagi organisasi itu

sendiri maupun organisasi luar. Dengan demikian

pemeliharaan arsip dilakukan secara berkala sehingga

keamanan dan keselamatan arsip tetap terjaga baik dari segi

kuantitas maupun kualitasnya.

f. Penyusutan arsip

Suatu organisasi baik dalam lingkup kecil maupun besar pasti

melakukan kegiatan administrasi yang hasilnya berupa arsip serta

dokumen-dokumen yang sifatnya biasa, rahasia dan penting.

Namun tidak selamanya arsip akan selalu disimpan di dalam

ruangan dan tidak semua arsip memiliki nilai guna yang abadi, hal

ini akan mengakibatkan penumpukan arsip sehingga sirkulasi

42

Ig. Wursanto, op. cit., h. 272-274

Page 56: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

39

penyimpanan tidak dapat berjalan baik karena adanya penumpukan

arsip, maka dari itu untuk menghindari terjadinya penumpukan

arsip harus dilakukan penyusutan arsip. Tujuan penyusutan arsip

adalah sebagai berikut :

1. Mendayagunakan arsip dinamis sebagai berkas kerja

maupun referensi.

2. Menghemat ruangan, peralatan dan perlengkapan.

3. Mempercepat penemuan kembali arsip

4. Menyelamatkan bahan bukti pertanggungjawaban

pemerintah.43

Dengan demikian, tujuan dari kegiatan penyusutan arsip yaitu

untuk menhindari terjadinya penumpukan arsip, selain itu

menghemat biaya baik dalam kegiatan pemeliharaan maupun

dalam kebutuhan ruangan.

Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009, tentang

Kearsipan Bab IV Pasal 49 menyatakan bahwa penyusutan arsip

meliputi :

1. Pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit

kearsipan. Kegiatan pemindahan arsip dapat dilakukan

berdasarkan jadwal retensi, pemindahan massal maupun

pemindahan individual.

2. Pemusnahan arsip yang telah habis retensi dan yang tidak

memiliki nilai guna dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Dalam proses pemusnahan

diperlukan persiapan sebagai berikut : 1) Seleksi, 2)

membuat daftar jenis arsip yang dimusnahkan, 3) membuat

berita acara pemusnahan serta 4) menghadirkan saksi-saksi.

3. Penyerahan arsip statis oleh pencipta arsip kepada lembaga

kearsipan. Dalam hal ini perusahaan maupun organisasi

43

Sedarmayanti, op. cit., h. 233

Page 57: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

40

wajib menyerahkan dokumen serta arsip yang memiliki

nilai historis kepada Arsip Nasional Republik Indonesia.44

Kegiatan penyusutan arsip dalam suatu organisasi ataupun

perusahaan harus melalui beberapa tahapan. Sebelum penyusutan

dilakukan, diperlukan suatu penilaian yang jelas terhadap arsip

yang akan dipindahkan atau dimusnahkan. Hal ini agar pengelolaan

arsip dapat berlangsung secara aman dan efisien. Aman yang

dimaksud yaitu arsip yang dimusnahkan sudah melewati tahap

penilaian dan tidak dibutuhkan lagi.

Untuk mengetahui suatu arsip harus dipindahkan, dimusnahkan

maupun diserahkan kepada unit kearsipan harus melalui proses

penilaian terhadap nilai guna arsip berdasarkan Keputusan Kepala

Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2001 Tentang

Pedoman Penilaian Arsip.

1. Nilai Guna Arsip

Menurut Sedarmayanti dalam Jimmy L. Gaol, nilai guna

arsip merupakan nilai arsip yang didasarkan pada

kegunaannya bagi kepentingan pengguna arsip.

Kepentingan pengguna arsip dapat dibedakan menjadi dua

jenis yaitu nilai guna primer dan sekunder.

a. Nilai guna primer, merupakan nilai guna arsip yang

didasarkan pada kegunaan bagi kepentingan lembaga

pencipta arsip itu sendiri. Nilai guna primer terdiri dari :

1) Nilai guna administratif, nilai administrasi dapat

diartikan sebagai kebijaksanaan dan prosedur yang

mensyaratkan untuk menyelenggarakan kegiatan-

kegiatan yang berlaku pada suatu organisasi.

44

Undang-Undang Republik Indonesia Tentang “Kearsipan” Nomor 43 tahun 2009, Bab

IV Pasal 49, h. 32-33

Page 58: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

41

2) Nilai guna keuangan, arsip berisikan segala sesuatu

transaksi dan pertanggungjawaban keuangan oleh

perusahaan ataupun organisasi.

3) Nilai guna hukum, dapat diartikan sebagai

informasi-informasi yang digunakan sebagai bahan

pembuktian di bidang hukum.

4) Nilai guna ilmiah dan teknologi, arsip berisikan data

ilmiah dan teknologi sebagai hasil dari penelitian

terapan.

b. Nilai guna sekunder, merupakan nilai arsip yang

didasarkan pada kepentingan umum perusahaan

maupun di luar perusahaan pencipta arsip dan

digunakan sebagai bahan bukti dan

pertanggungjawaban nasional. Nilai guna sekunder

meliputi :

1) Nilai guna kebuktian, dapat diartikan arsip berisikan

fakta serta keterangan-keterangan yang dapat

dijadikan sebagai informasi suatu perusahaan

tersebut didirikan, dikembangkan, diatur serta

pelaksanaan fungsi dan kegiatannya.

2) Nilai guna informasional, dapat diartikan arsip

mengandung berbagai kepentingan bagi penelitian

dan sejarah.45

2. Jadwal retensi merupakan suatu daftar yang memuat

kebijaksanaan seberapa jauh suatu arsip dapat disimpan

atau dimusnahkan. Jadwal retensi merupakan suatu daftar

yang menunjukkan :

45

Jimmy L. Gaol, Keandalan dan Sukses Sekretaris Perusahaan dan Organisasi,(

Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, 2015), Cet. 1, h. 296-297

Page 59: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

42

a. Lamanya tiap-tiap arsip yang disimpan pada file aktif

(satuan kerja) sebelum dipindahkan ke pusat

penyimpanan arsip (file inaktif), dan

b. Jangka waktu penyimpanan masing-masing arsip atau

sekelompok arsip sebelum dimusnahkan atau

dipindahkan ke arsip nasional46

Contoh Jadwal Retensi Arsip.

Tabel 2.5 Contoh Jadwal Retensi Arsip

Golongan

Arsip Arsip

Unsur Arsip Abadi/

Dimusnahkan Aktif Inaktif

Vital 1.Akte

Pendirian

Perusahaan

2.Daftar Saham

3.Akta Tanah

4.Surat

Keputusan

-

-

-

-

-

-

-

-

Abadi

Abadi

Abadi

Abadi

Penting 1.Pertanggung

jawaban

keuangan

2.Cek Berkas

3.Surat

Perjanjian

5 th

5 th

Sesuai

keperl

uan

25 th

25 th

Sesuai

keperl

uan

Dimusnahkan

Dimusnahkan

Dimusnahkan

Berguna 1.Laporan

Tahunan

2.Neraca

2 th

2 th

10 th

10 th

Dimusnahkan

Dismusnahkan

Tidak

Berguna

1.Undangan

2.Pengumuman

1 bln

1 bln

-

-

Dimusnahkan47

Demikian, tahap terkahir dari daur hidup arsip yaitu tahap

penyusutan yang dapat dilakukan melalui beberapa cara. Tahap ini

dapat memperlanacar jalannya arsip sehingga terhindar dari

penumpukan arsip yang terdapat pada ruang arsip.

46

Durotul Yatimah, op.cit., h. 216 47

Zulkifli Amsyah, op. cit., h. 214

Page 60: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

43

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitian

yang memiliki relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis, yaitu :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Raod Kamaludin (2013) dalam skripsi

yang berjudul : “Pelaksanaan Sistem Kearsipan di SMK Islamiyah

Ciputat”. Program studi Manajemen Pendidikan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari penelitiannya

menununjukkan bahwa sistem pelaksnaan kearsipan yang dilakukan di

SMK Islamiyah Ciputat dalam proses pencatatan dan pendistribusian

surat, penyimpanan dan penemuan kembali arsip, pemeliharaan

,penyusutan, pemindahan, dan pemusnahan arsip sudah baik telah

disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Dari penelitian yang dilakukan

oleh Raod Kamaludin memiliki persamaan dengan penelitian yang

peneliti lakukan yaitu variabel tentang pelaksanaan kegiatan kearsipan

sedangkan perbedaan terletak pada lokasi dan tahun penelitian.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Musyarofah (2010) dalam skripsi

yang berjudul: “Pelaksanaan Manajemen Kearsipan dalam

Ketatausahaan di SMP Dua Mei”. Program studi Kependidikan Islam,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari

penelitiannya menununjukkan bahwa fungsi-fungsi manajemen

kearsipan di sekolah tersebut belum optimal. Rekomendasi yang

diberikan dalam penelitian ini agar sekolah mengadakan pelatihan

pengembangan untuk pegawai tata usaha sebagai orang yang langsung

menangani masalah arsip di sekolah, agar mampu menciptakan

ketatusahaan yang lebih baik. Dari penelitian yang dilakukan oleh Siti

Musyarofah memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti

lakukan yaitu variabel tentang pelaksanaan kegiatan kearsipan

sedangkan perbedaan terletak pada lokasi dan tahun penelitian.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Uswatun Hasanah (2016) dalam skripsi

yang berjudul: “Pelaksanaan Manajemen Arsip Dinamis di SMK Al

Washilah Jakarta”. Program studi Manajemen Pendidikan, Universitas

Page 61: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

44

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari penelitiannya

menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan manajemen kearsipan yang

dilakukan melalui tahap penciptaan, tahap pendistribusian, tahap

penggunaan, tahap pemeliharaan, tahap penyimpanan, serta tahap

penyusutan arsip sudah dilakukan sesuai standar dengan berpdeoman

SOP yang tersedia namun dalam prosedur pengurusan surat mmasih

menggunakan pola lama, selain itu belum adanya petugas khusus

dalam menangani pemeliharaan arsip sehingga masih menggunakan

tenaga peneglola arsip sekolah. Dari penelitian yang dilakukan oleh

Uswatun Hasanah memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti

lakukan yaitu variabel tentang pelaksanaan kegiatan kearsipan

sedangkan perbedaan terletak pada lokasi dan tahun penelitian.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Yulistriana Safaringga (2017) dalam

skripsi yang berjudul: “Pengelolaan Kearsipan Bidang Kesiswaan di

SMK Negeri 1 Bogor”. Program studi Manajemen Pendidikan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari

penelitiannya menunjukkan bahwa pengelolaan kearsipan bidang

kesiswaan di SMK Negeri 1 Bogor terbagi oleh 2 pengelolaan arsip.

Pada pengelolaan arsip elektronik bidang kesiswaan sudah dilakukan

dengan baik sesuai dengan prosedur yang disediakan oleh

Kemendikbud. Pada pengelolaan arsip fisik bidang kesiswaan masih

kurang optimal, karena dalam pengelolaan arsip fisik tidak memakai

pedoman atau SOP yang ditetapkan. Rekomendasi yang diberikan

dalam penelitian ini diperlukan adanya pedoman yang ditetapkan

sehingga pengelolaan dapat sesuai dengan standar. Dari penelitian

yang dilakukan oleh Yulistriana Safaringga memiliki persamaan

dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu variabel tentang

pelaksanaan kegiatan kearsipan sedangkan perbedaan terletak pada

lokasi dan tahun penelitian.

Page 62: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

45

D. Kerangka Berpikir

Dalam suatu lembaga pendidikan baik dalam tingkat dasar samapi

perguruan tinggi, pasti terdapat kegiatan adminitrasi di dalamnya.

Kegiatan administrasi dapat berupa surat-menyurat di mana hasil dari

setiap kegiatan tersebut dapat berupa arsip.

Arsip memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu sekolah. Hal

ini karena arsip bukan sekedar alat pengingat saja ataupun alat bukti

terjadinya kegiatan administrasi, namun arsip dijadikan sebagai bahan

pengambil keputusan oleh pemimpin sekolah serta pembuatan kebijakan-

kebijakan sekolah dalam rangka pencapaian tujuan sekolah.

Agar kegiatan pengelolaan kearsipan sekolah dapat berjalan dengan

baik sesuai dengan prosedurnya, maka diperlukan manajemen kearsipan.

Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam penemuan kembali arsip.

kegiatan manajemen kearsipan dimulai dengan kegiatan penciptaan arsip,

pendistribusian arsip, penyimpanan arsip, penggunaan arsip, pemeliharaan

arsip serta penyusutan arsip.

Dalam kegiatan kearsipan sekolah, arsip-arsip yang disimpan harus

didasarkan pada sistem-sitem kearsipan yang ditentukan sesuai dengan

kebutuhan sekolah agar mudah dalam penemuan kembali arsip.

Namun pada kenyataannya tidak sedikit sekolah yang dalam

pengelolaan arsipnya kurang baik. masih banyak ditemukan kendala-

kendala dalam pengaturannya. Seperti sarana prasarana yang kurang

memadai, kegiatan pemeliharaan arsip yang belum optimal, terbatasnya

lokasi penyimpanan arsip dan kegiatan penyusutan yang belum terjadwal

dengan baik.

Untuk menjalankan manajemen kearsipan yang baik memang tidak

mudah, selain ilmu kerasipan yang harus dikuasai dibutuhkan faktor

pendukung yang harus diperhatikan seperti tempat penyimpanan arsip

dengan memperhatikan standar penyimpanan yang baik, fasilitas

penunjang penyimpanan arsip dan yang tidak kalah penting yaitu pegawai

arsip atau staf administrasi yang cakap dan terampil dalam mengelola arsip

Page 63: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

46

dan memiliki kecepatan dalam penemuan kembali arsip. Dengan

memperhatikan faktor-faktor di atas setidaknya sekolah telah

melaksanakan kegiatan kearsipan sesuai dengan prosedur kearsipan, dan

tujuan organisasi lebih mudah dicapai.

Page 64: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

47

Gambar 2.2

Skema Kerangka Berpikir

Input

Belum tertibnya tata alur

penerbitan surat

Belum tertatanya pengelolaan di

ruang arsip

Tidak adanya petugas khusus yang menangani

arsip secara langsung

Kegiatan penyusutan arsip

belum berdasarkan standar kearsipan

Proses

Proses penciptaan arsip

Proses pendistribusian

arsip

Proses penyimpanan arsip

Proses penggunaan arsip

Proses pemeliharaan arsip

Proses penyusutan arsip

Penyusunan staf

Pengawasan

Output

Tercapainya Pelaksanaan Manajemen

Kearsipan di MI Pembangunan UIN Jakarta

Page 65: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta yang terletak di Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan - Banten. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan selesai dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel. 3.1

Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Nov Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt

1 Pengesahan

proposal

skripsi

2 Bimbingan

skripsi

3 Penelitian

4 Pengumpu-

lan dan

pengolahan

data

5 Penulisan

laporan

penelitian

B. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini penulis fokus kepada kegiatan mengamati,

memaparkan dan mengungkapkan hasil kegiatan Pelaksanaan Manajemen

Kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta. Dengan

Page 66: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

49

demikian penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian yang

menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitan

deskriptif biasanya tidak diarahkan untuk menguji hipotesis, melainkan

untuk mencari informasi untuk mengambil keputusan atau kesimpulan.

Berdasarkan proses sifat dan analisis datanya, penelitian ini bersifat

eksploratif bertujuan untuk mengambarkan keadaan atau status fenomena.

Karena penelitian ini mendeskripsikan suatu gejala nyata yang ada di

lapangan maka tidak ada intervensi dari peneliti.

C. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh

subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian

(informan) yang berkenaan dengan variable yang diteliti.1

Dengan demikian data tersebut dapat diperoleh secara langsung

dari pihak Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta dengan

wawancara dengan bagian yang berkaitan dengan pelaksanaan

manajemen kearsipan seperti Kepala Tata Usaha, Kepala Sekolah,

Kasubag Umum, Kasubag Pendidikan & Pengajaran dan Kasubag

Keuangan & Kepegawaian.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek penelitian dengan memanfaatkan data yang telah

ada pada Madrasah Pembangunan UIN Jakarta (data yang sudah

dibukukan dan dipublikasikan), seperti foto, dokumen, notulen rapat,

dan benda-benda lain yang dapat memperkaya data primer.2

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), hal. 22 2 Ibid.

Page 67: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

50

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakah langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam kegiatan penelitian yaitu untuk

memperoleh data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan. Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini, antara lain :

1. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan.3 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang

pelaksanaan manajemen kearsipan yang meliputi penciptaan,

pendistribusian, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan, dan

penyusutan arsip. Pada tahap ini penulis melakukan wawancara

langsung kepada Kepala Tata Usaha, Kepala Sekolah, Kasubag

Umum, Kasubag Dikjar (Pendidikan & Pengajaran), dan Kasubag

Kepegawaian & Keuangan Usaha untuk mengetahui tentang

pelaksanaan manajemen kearsipan di MI Pembangunan UIN Jakarta.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Wawancara

No Dimensi Indikator Informan

1. Penciptaan Arsip 1. Pengurusan surat keluar

2. Pengurusan surat masuk

3. Peralatan penciptaan arsip

Kepala

Tata

Usaha,

Kasub

Umum,

Kasub

Dikjar,

2. Pendisitribusian

Arsip

1. Pencatatan surat masuk dan

surat keluar

2. Pengarahan surat masuk dan

surat keluar

3 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.

83

Page 68: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

51

3. Penyimpanan

Arsip

1. Filling sistem

2. Ruang penyimpanan arsip

3. Peralatan penyimpanan

Kasub

Kep&Keu

4. Penggunaan

Arsip

1. Peminjaman arsip

2. Penemuan kembali arsip

5. Pemeliharaan

Arsip

1. Prosedur pemeliharaan arsip

2. Upaya penyelamatan arsip

6. Penyusutan

Arsip

1. Penilaian arsip

2. Pemindahan arsip

3. Pemusnahan arsip

7. Penyusuan staf 1. Melakukan rekrutmen

pegawai

2. Melakukan seleksi pegawai

3. Pengembangan dalam

meningkatkan kualitas kerja

pegawai

Kepala

Sekolah

8 Pengawasan

Arsip 1. Prosedur pengawasan arsip

2. Observasi

Menurut Flick dalam buku Metodologi Penelitian Tindakan

Sekolah menjelaskan Observasi tidak hanya persepsi visual tetapi juga

persepsi berdasarkan pendengaran, perasaan dan penciuman yang

diintegrasikan4. Dengan demikian kegiatan observasi dapat dilakukan

dengan mudah karena hampir setiap orang memiliki indra penglihatan

sehingga memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut. Dalam

kegiatan observasi ini peneliti tidak ikut terlibat langsung dalam

kegiatan yang ada di lapangan, akan tetapi hanya mengamati.

4 Ghani dan Rahman, Metode Penelitian Tindakan Sekolah, (Jakarta: Rajawali Pers.

2016), cet. 3, Ed. 1, h. 144

Page 69: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

52

Pada teknik ini penulis mencari data sesuai dengan apa yang

peneliti dengar dan rasakan. Data yang diambil diantaranya keadaan

sekolah, sruktur oganisasi sekolah, sarana prasarana, ruang kantor tata

usaha, ruang kantor tiap-tiap kasubag, gudang arsip dan data-data yang

berkaitan dengan pelaksanaan manajemen kearsipan di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu, yang

dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.5 Pada tahap ini penulis mencari data mengenai hal-hal yang

berupa catatan, buku, bentuk fisik arsip, dan sebagainya yang

berhubungan dengan kearsipan. Kemudian penulis meneliti dan

mencatat data-data mengenai profil sekolah di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta

Tabel 3.3

Pedoman Studi Dokumentasi Pelaksanaan Manajemen

Kearsipan di MI Pembangunan UIN Jakarta

No. Dokumentasi

1. Sejarah Singkat MI Pembangunan UIN Jakarta

2. Tujuan berdirinya MI Pembangunan UIN Jakarta

3. Visi dan Misi MI Pembangunan UIN Jakarta

4. Struktur Organisasi MI Pembangunan UIN Jakarta

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MI

Pembangunan UIN Jakarta

6. Keadaan Peserta Didik MI Pembangunan UIN

Jakarta

7. Fasilitas MI Pembangunan UIN Jakarta

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 240

Page 70: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

53

E. Teknik Analisis Data

Teknik ini merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk meguraikan

keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh. Analisis data adalah

upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data

tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab

masalah-masalah yang terkait dengan penelitian ini. Adapun aktivitas

dalam analisa yaitu:

1. Pengumpulan data

Penulis membuat catatan yang dikumpulkan melalui observasi,

wawancara dan studi dokumentasi. Catatan dilakukan terkait dengan

pertanyaan atau tujuan penulisan. Kegiatan pengumpulan data ini

dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan

setelah selesai lapangan.

2. Reduksi data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan

studi dokumentasi. Setelah dibaca, dipelajari, maka langkah

selanjutnya adalah mengadakan reduksi data.

3. Penyajian data

Penyajian data atau kumpulan informasi yang memungkinkan

penulis melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data

kumpulan informasi bentuk penyajian penulis melakukan penarikan

kesimpulan. Bentuk penyiapan data yang mudah dilakukan dalam

penlitian Kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara

panjang lebar temuan penelitian.

4. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan atau verivikasi merupakan langkah

selanjutnya. Analisis menggunakan analisis model interaktif. Artinya

analisisnya dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama

tersebut. Data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan

studi dokumentasi yang terkait dengan penelitian direduksi untuk

Page 71: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

54

dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data

akan difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah,

penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Page 72: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Lahirnya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berawal dari

keinginan akan adanya lembaga pendidikan Islam yang representative

dari para tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pada tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka

tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I

: 43 orang, Kelas II : 8 orang, dan Kelas III : 7 orang. Permulaan

kegiatan belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Januari 1974.

Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai ‘Hari Kelahiran’

Madrasah Pembangunan.

Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan

dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas

Tarbiyah. Tugas ini diantaranya adalah menyiapkan Madrasah

Pembangunan sebagai „madrasah laboratorium‟ Fakultas Tarbiyah

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seiring dengan perubahan IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah Pembangunan

IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah

Pembangunan UIN Jakarta. 1

2. Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mempunyai tujuan :

1 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Panduan Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2017/2018

Page 73: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

56

a. Terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang akan

melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki

kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif;

b. Terwujudnya peserta didik yang memiliki keseimbangan antara

kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan dan kepedulian

sosial;

c. Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada

pembinaan keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif

terhadap kecendrungan globalisasi dengan tetap berpijak pada

kepribadian Indonesia dan kemampuan potensi anak;

d. Tersedianya pendidik sebagai tenaga professional yang

menguasai bidang keilmuan yang diasuhnya secara luas,

mendalam dan komprehensif serta memiliki kemampuan untuk

mengajarkannya (teaching skill), berkepribadian pedagogis,

dan berakhlak mulia;

e. Tersedianya tenaga kependidikan professional yang dalam

melaksanakan tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang

relevan, memiliki etos kerja, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi

yang dilandasi akhlak mulia;

f. Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang

dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk

dapat belajar seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar

berfungsi sebagai pusat pembelajaran.

g. Terwujudnya peserta didik yang mandiri yang mampu

melakukan team work melalui berbagai aktivitas belajar baik

intra maupun ekstrakulikuler.

3. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

a. Visi

“Menjadi lembaga pendidikan terkemuka dalam pembinaan

keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi

potensi peserta didik”.

Page 74: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

57

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang akan melahirkan lulusan

beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif

dan keunggulan komparatif;

2) Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk

keseimbangan antara kekuatan keilmuan dengan perkembangan

jasmani peserta didik serta dapat melahirkan lulusan yang

cerdas, kuat dan sehat;

3) Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada

pembinaan keislamaan, sains dan teknologi serta apresiatif

terhadap kecenderungan globalisasi dengan tetap berpijak pada

kepribadian Indonesia;

4) Melakukan pembinaan tenaga pendidik sebagai tenaga

professional yang menguasai aspek keilmuan, keterampilan

mengajar, kepribadian pedagogis serta komunikasi glibal yang

dijiwai akhlak mulia;

5) Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang professional

yang menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos

kerja yang tinggi, serta kepribadian yang islami;

6) Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas

belajar mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan belajar seluas-

luasnya, sehingga madarasah benar-benar berfungsi sebagai

pusat pembelajaran;

7) Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui

berbagai aktivitas belajar baik intra maupun ekstrakulikuler.

4. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta ingin menjadikan

lembaga pendidikan yang terkemuka. Hal ini dibuktikan dengan

adanya tenaga pendidik serta tenaga kependidikan yang professional

Page 75: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

58

berdasarkan bidang keilmuan yang dimiliki, memiliki etos kerja,

loyalitas serta berakhlak mulia. Berikut pengurus yayasan, pimpinan,

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta :

Tabel 4.1 Struktur Organisasi Madraah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta

Pimpinan Madrasah

Direktur : H. Bahrissalim, M.A

Wakil Direktur : H. Djamalludin, M.Pd

Kepala Ibtidaiyah (MI) : Drs. H. Sugiono

Waka Bidang Kurikulum : Putri Aula Pertiwi, S. KM

WakaBid Kesiswaan I – III : Dra. Hj. Iis Maisyatul M.

WakaBid Kesiswaan IV – VI : Firman Hamdani, S. Ag

Kepala Bagian Tata Usaha : Sartana, S.H

Kepala Perpustakaan : Drs. H. Samingan

Kepala Laboratorium : H. Darul Janin, S.Ag

Kepala Pusat SIDP : Drs. Dani Wahyudi

Kepala Pusat P2JM : Ali Ridho, S.Ag

Kasubag Dikjar : Effron Faulusia, S.E

Kasubag Keu. Dan Kepeg. : M. Agung Sya‟ban, S.E.

Kasubag Umum : Hanafi Harris, S.S.

Page 76: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

59

STRUKTUR ORGANISASI

MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

: Garis Instruktif

: Garis Koordinatif

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Madrasah Pembangunan UIN

Jakarta

YAYASAN

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

KOMITE

MADRASAH

FITK UIN

JAKARTA

KABAG. Tata

Usaha

SUBBAG

DIKJAR

SUBBAG

KEPEG

&KEU

SUBBAG

UMUM

KEPALA

MI

KEPALA

MTs KEPALA

MA

Wa

ka

I

Wa

ka

II

Wa

ka

III

W.

kurik

kulu

m

W.

kesi

swa

an

W.

kuri

kul

um

W.

kesi

swa

an

Pusat Litbang &

Jaminan Mutu Pusat Sistem Informasi,

Dokumentasi dan Publikasi

Perpustakaan Laboratorium

Page 77: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

60

Dari bagan di atas bahwa keberadaan Tenaga Administrasi di

Madrasah Pembangunan UIN Jakarta sistemnya terpadu. Terpadu yang

dimaksud yaitu mulai dari tingkat TK sampai Madrasah Aliyah

dikelola oleh Tenaga Administrasi atau yang lebih dikenal sebagai

Tata Usaha.

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Tenaga pendidik dan kependidikan sangat berperan penting bagi

sekolah. Salah satunya yaitu dalam menunjang kegiatan operasional

sekolah, maka sekolah harus memiliki tenaga pendidik dan

kependidikan yang professional dalam bekerja serta berkompeten

dalam bidangnya. Berikut jumlah data tenaga pendidik dan

kependidikan di Madrasah Ibtidaiyah pembangunan UIN Jakarta :2

Tabel 4.2 Jumlah Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan

No. Jabatan L P Jumlah

1. Tenaga Pendidik 38 49 87

2.

Tenaga

Kependidikan :

1.Bagian Umum

2.Bagian Dikjar

3.Bagian

Kepegawaian &

Keuangan

24

5

29

Total 116

Berdasarkan tabel di atas, tenaga pendidik dan kependidikan

mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda. Untuk tenaga

pendidik di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta, guru yang

memiliki pendidikan terakhir S2 berjumlah 8 orang, pendidikan

terakhir S1 berjumlah 80 orang. Untuk tenaga administrasi terdapat 19

orang pendidikan terakhir S1, D3 berjumlah 3 orang, SMA sederajat

berjumlah 6 orang, dan lulus SD berjumlah 1 orang.

2 Ibid.

Page 78: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

61

6. Keadaan Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta

Berdasarkan hasil dokumentasi, jumlah peserta didik Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2018/2019

sebagai berikut :3

Tabel 4.3 Data siswa Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta

Kelas L P Jumlah Kelas L P Jumlah

1 A 13 15 28 4 A 15 14 29

1 B 11 17 28 4 B 17 13 27

1 C 14 14 28 4 C 14 14 28

1 D 13 15 28 4 D 15 13 28

1 E 12 16 28 4 E 15 13 28

1 F 12 15 27 4 F 14 14 28

1 G 13 13 26 4 G 14 12 26

1 H 13 14 27 4 H 14 13 27

Jumlah 101 119 220 Jumlah 118 106 224

2 A 12 18 30 5 A 13 14 27

2 B 11 20 31 5 B 14 12 26

2 C 17 13 30 5 C 15 12 27

2 D 14 14 29 5 D 13 13 26

2 E 21 9 30 5 E 14 12 26

2 F 17 13 30 5 F 16 12 28

2 G 18 12 30 5 G 14 13 27

2 H 19 11 30 5 H 14 14 28

Jumlah 129 111 240 Jumlah 113 102 215

3 A 16 14 30 6 A 11 17 28

3 B 17 13 30 6 B 13 13 26

3 C 16 14 30 6 C 12 16 28

3 D 16 14 30 6 D 13 13 26

3 E 14 16 30 6 E 14 14 28

3 F 16 14 30 6 F 14 14 28

3 G 16 14 30 6 G 12 14 26

3 H 16 14 30 6 H 14 14 28

Jumlah 127 113 240 Jumlah 103 115 218

Jumlah Total Peserta Didik = 1357

Jumlah Rombel = 48 Kelas

7. Fasilitas Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

Sarana merupakan salah satu faktor pendukung bagi sekolah dalam

pelaksanaan teknis kegiatan akademik maupun non-akademik. Sarana

dan prasarana yang memadai akan terciptanya kegiatan operasional

3 Data Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik MI Pembangunan UIN Jakarta Tahun Pelajaran

2018/2019

Page 79: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

62

sekolah yang efektif dan efisien. Adapun kondisi sarana dan prasarana

di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta berdasarkan data

yang diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.4 Fasilitas Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta

No. Prasarana Keterangan

1. Ruang kelas ber-AC

Sebagai pendukung dalam

kegiatan belajar mengajar.

2. Perpustakaan

Sebagai unit pelaksana teknis

sumber belajar bagi peserta didik,

guru, dan karyawan.

3. Laboratorium Komputer +

Inernet

Layanan penunjang pelaksanaan

pendidikan dalam mata pelajaran

Komputer

4. Laboratorium MIPA

Layanan penunjang pelaksanaan

pendidikan dalam mata pelajaran

Sains yang berkaitan dengan Ilmu

Pengetahuan Alam.

5. Laboratorium IPS

Layanan penunjang pelaksanaan

pendidikan dalam mata pelajaran

yang berkaitan dengan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

6. Laboratorium Bahasa

Layanan penunjang pelaksanaan

pendidikan dalam mata pelajaran

Bahasa.

7. Laboratorium

Keterampilan/Kitchen Lab

Layanan penunjang pelaksanaan

pendidikan dengan kemampuan

untuk menciptakan suatu produk

yang memiliki nilai jual.

8. Masjid dan Aula

Sebagai sarana Ibadah Umat

muslim yang digunakan oleh

semua warga sekolah.

9. Audio Visual

Peralatan yang digunakan untuk

kegiatan presentasi di suatu acara

atau pertemuan.

10. UKS

Unit yang menangani segala

penanganan kesehatan sebagai

tindakan utama

11. Ruang bimbingan dan

konseling

Berfungsi sebagai tempat

pembinaan bagi siswa yang

mengalami suatu persoalan terkait

sekolah maupun sosial.

Page 80: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

63

12. Ruang music

Sebagai sarana pendukung untuk

siswa yang memiliki bakat di

bidang musik.

13. Tabungan Amal Saleh

Unit yang menangani

pengumpulan uang dan barang

sosial yang diperoleh dari infaq

peserta didik, guru, karyawan,

dan orang tua murid.

14. Sarana antar jemput

Layanan yang menjaga keamanan

dan kenyamanan pelanggan antar

jemput.

15. Kantin

Menjual berbagai macam

makanan dan minuman

16. Koperasi sekolah

Unit yang menjual berbagai

macam perlengkapan sekolah

baik alat tulis maupun seragam

sekolah.

17. Lapangan Futsal, basket,

tenis meja, dll

Sebagai sarana pendukung untuk

siswa yang memiliki hobi dalam

bidang olahraga.

18. Bank

Sebagai layanan dalam

melakukan transaksi pembayaran

sekolah.

19. Lapangan parker

Sebagai layanan tempat penitipan

kendaraan baik motor maupun

mobil.

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahawa fasilitas

yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta dapat

dikategorikan sangat baik. Hal ini merupakan bentuk totalitas yang

diberikan oleh sekolah kepada orang tua siswa/i sebagai pengguna jasa

pendidikan. Dengan adanya sarana dan fasilitas yang mendukung dalam

kegiatan belajar mengajar siswa akan memberikan dampak yang positif

terhadap kualitas belajar siswa.

B. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian

Salah satu keberhasilan dalam komponen pendidikan yaitu terciptanya

pengelolaan administrasi yang baik. Kegiatan administrasi perlu dikelola

agar kegiatan pendidikan dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini

Manajemen Kearsipan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam

Page 81: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

64

pelaksanaan administrasi sekolah yang baik. Untuk mewujudkan

manajemen kearsipan di suatu sekolah perlu diperhatikan sehingga dalam

penerapannya dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Dalam pelaksanaan Manajemen Kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta terdapat beberapa proses atau tahap yang

dilakukan diantaranya tahap penciptaan arsip, tahap pendistribusian arsip,

tahap penyimpanan arsip, tahap penggunaan arsip, tahap pemeliharaan

arsip serta tahap penyusutan arsip. Dalam pengelolaan kearsipan yang

dilakukan juga diperlukan adanya proses penyusunan staf serta

pengawasan arsip dalam menjalankan salah dua dari fungsi manajemen itu

sendiri. Dengan proses-proses tersebut pelaksanaan manajemen kearsipan

dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Kegiatan administrasi yang

terdapat pada Madrasah Ibtidaiyah pembangunan UIN Jakarta dibagi ke

dalam tiga bidang diantaranya : 1. Bidang Umum, bertugas menangani

hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan surat menyurat serta menjaga,

memelihara dan mengadakan fasilitas maupun sarana prasarana 2. Bidang

Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar), bertugas menangani hal-hal yang

berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar. 3. Bidang

Kepegawaian dan Keuangan, bertugas menangani hal-hal yang berkaitan

dengan pemasukan pengeluaran biaya serta data pegawai. Ketiga bidang

tersebut terdapat beberapa perbedaan pada setiap proses pengelolaan

arsipnya. Berikut ini adalah hasil dari penelitian pengelolaan arsip di

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta yaitu :

1. Penciptaan Arsip

Kegiatan penciptaan arsip merupakan proses awal dari arsip

diterbitkan di sekolah. Hal ini dalam proses tersebut Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta memiliki Standar

Operasional Prosedur (SOP) berdasarkan pedoman ISO 9001:2008.

Namun berdasarkan hasil dokumentasi yang di dapat oleh penulis,

dalam pelaksanannya tidak sesuai dengan prosedur yang

diberlakukan. Terdapat beberapa alur tata persuratan surat masuk

Page 82: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

65

yang berbeda dari prosedur yang dibuat. Tetapi hal ini tidak

mengganggu jalannya kegiatan kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta.

Dibalik proses penciptaan arsip terdapat orang-orang yang

terlibat di dalamnya. Masing-masing bidang tersebut mempunyai

petugas khusus dalam menerbitkan arsip tersebut. Dalam Bidang

Umum pembuatan surat tidak hanya berasal dari satu sumber

melainkan bermacam-macam sumber. Pada Bagian Umum terdapat

dua bagian di dalamnya yaitu : 1. Umum Administrasi, bagian ini

bertugas untuk pengurusan surat masuk dan surat keluar yang

diberikan tanggung jawab oleh petugas receptionist. 2. Umum

Rumah Tangga, bagian ini bertugas dalam kegiatan sarana

prasarana sekolah salah satunya dalam kegiatan pemeliharaan,

pengadaan, pembelian (purchasing) dsb dan kurang lebih terdapat

tiga orang pegawai .

Begitupun dengan Bagian Pendidikan dan Pengajaran pada

proses penciptaan arsip sudah ditangani penuh di bawah kendali

Kasubag Dikjar (Pendidikan & Pengajaran) yang di dalamnya

terdapat tim yang terdiri dari tiga orang yang bertugas untuk

pengarsipan dan dokumentasi.

Lain halnya pada Bidang Kepegawaian dan Keuangan,

keterlibatan seseorang dalam proses penciptaan arsip tergantung

pada setiap kegiatan. Artinya dalam penciptaan arsip hanya orang-

orang tertentu saja dan terlibat langsung dalam setiap kegiatan

yang akan berjalan dalam penciptaan arsip tersebut. Hal tersebut

telah disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan

Keuangan yaitu Bapak Maradona sebagai berikut :

“Arsip itu ada tergantung dari proses kegiatan, setiap kegiatan

berbeda-beda. Kalau untuk kegiatan seperti permohonan

pengajuan pembiayaan untuk opersional itu melibatkan hanya

Page 83: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

66

yang mengajukan yang ditunjuk untuk mengajukan bisa dari

guru.”4

Dalam penciptaan arsip terdapat dua proses arsip yaitu :

Pertama, proses pembuatan arsip yang dilakukan secara internal

oleh sekolah. Kedua, proses penerimaan surat yang diterima dari

dari pihak luar baik dari sekolah, instansi maupun perorangan.

Proses pembuatan arsip yang dilakukan dalam tiap-tiap bidang

administrasi di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

tentunya berbeda-beda hal ini menyesuaikan dengan kebutuhan

dari setiap bidang. Pembuatan surat yang dilakukan oleh Bagian

Umum menggunakan format yang sudah dibakukan seperti

pembuatan surat undangan, selanjutnya melakukan pengetikan, lalu

melakukan pengecekan ulang terhadap surat yang dibuat agar tidak

terjadi kesalahan dalam pengetikan, setelah itu surat dibuat menjadi

dua rangkap yang sudah ditandatangani dalam bentuk hardcopy

dan memberikan satu rangkap tersebut ke bagian umum untuk

pengarsipan sekolah. Pada Bidang Dikjar (pendidikan &

pengajaran) dalam kegiatan penciptaan arsipnya telah

menggunakan aplikasi yang mana aplikasi tersebut dari pihak

sekolah. Aplikasi yang digunakan bernama SIDIK (Sistem

Informasi Dikjar). Jadi, dalam sistem tersebut sudah terformat

model surat yang digunakan. Ketika seseorang membutuhkan data

mengenai siswa tinggal mengetik Nomor Induk Siswa yang

bersangkutan di dalam sistem tersebut, lalu pilih terkait surat apa

yang dibutuhkan, nanti surat tersebut akan terlihat dengan

sendirinya, terkahir surat dicetak. Pada Bidang Kepegawaian &

Keuangan dalam penciptaan arsip terdapat proses yang berbeda. Di

Kepegawaian sendiri pembuatan surat belum ada aplikasinya,

karena surat di kepegawaian lebih kepada formatnya. Penciptaan

4 Hasil wawancara dengan Bapak Maradona (Kepala Sub Bagian Kepegawaian &

Keuangan), pada Senin, 23 Juli 2018

Page 84: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

67

arsip hanya menggunakan aplikasi sederhana yang sudah di

makrokan dalam bentuk Ms. Excel dan Ms. Word tetapi belum

dikemas sebagai sebuah sistem jadi hanya sebagai alat bantu kerja

saja. Kegiatan penciptaan arsip yang terdapat di kepegawaian

tidak sesering yang dilakukan pada Bidang Dikjar. Dikjar wajib

memiliki aplikasi penciptaan surat tersebut karena rutinitas

suratnya sangat tinggi. Kebutuhan surat untuk siswa sering diminta

sehingga mereka wajib menggunakan aplikasi tersebut. Pada

Bagian Kepegawaian sendiri sifatnya lebih kasustik, contoh surat

yang diterbitkan dalam kepegawaian yaitu SP (surat peringatan).

Sebelum dilakukan pendistribusian surat yang dilakukan oleh

Bagian umum, terlebih dahulu surat di disposisi untuk dinyatakan

layak tidaknya surat diberikan ke pihak terkait. Untuk penciptaan

arsip di Bagian Keuangan melalui beberapa proses. Hal tersebut

telah disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Kepegawaian &

Keuangan yaitu Bapak Maradona sebagai berikut:

“Untuk kegiatan permohonan pengajuan pembiayaan dalam

bagian keuangan, hal pertama menghadap ke direksi

manajemen yang dikepalai oleh kepala Tata Usaha kemudian

ke wakil direktur dan terakhir bendahara. Itu proses jalannya

arsip, jadi ketika sedang mengajukan saja, orang yang akan

mengajukan membuat lembar pengajuan dan nanti lembar

pengajuan tersebut jadi arsip buat orang yang akan

menjalankan. Yang kedua dia datang ke kepala tata usaha,

setelah itu Kepala Tata Usaha menerima lampiran yang

diajukan dan itu perjalan arsip yang ke dua hal itu sudah

mewakili untuk yang wakil direktur dan yang terakhir ke

bendahara dan bendahara menerima itu dan juga ikut

mengarsipkannya sebagai lampiran, nanti arsip itu berubah

bentuk ketika sampai di bendahara sudah menjadi lampiran

arsip tidak lagi sebagai arsip, muncul arsip baru. Jadi saling

berhubung antara satu dengan yang lainnya, keterlibatan antara

model yang satu dengan yang lainnya itu orangnya beda.

Contoh setelah jadi bentuk pengeluaran tidak lagi melibatkan

banyak orang jadi lebih ke berwenang saja”.5

5 Ibid.

Page 85: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

68

Untuk pembuatan surat keluar Bagian Dikjar (pendidikan &

pengajaran), Bagian Kepegawaian & Keuangan, Kepala Tata

Usaha, Direktur serta Kepala Sekolah bekerja sama dengan Bagian

Umum untuk pemberian nomor surat keluar. Semua surat yang

keluar harus sepengetahuan Bagian Umum karena nomor surat,

bentuk surat, model surat dan sebagainya semua diatur di Bagian

Umum. Pemberian nomor surat keluar tidak lagi dilakukan secara

manual, artinya Bagian umum memberikan akses kepada masing-

masing bagian untuk mencatat nomor surat melalui Google

Spreadsheet. Sistem ini dapat mengendalikan jenis surat apa saja

yang telah keluar dan siapa saja yang telah menerbitkan surat

sehingga keluarnya nomor surat dapat terpantau. Sistem pencatatan

nomor ini secara tidak langsung sudah merupakan dari bagian

kegiatan pencatatan surat keluar.

Dalam penerbitan surat keluar di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta terdapat hal-hal yang harus

diperhatikan oleh Bagian Umum yaitu : mencatat nomor surat

dengan jelas, tentang surat, perihal surat, nama serta alamat surat

yang akan dituju harus jelas, isi surat, dan tanda tangan surat.

Selanjutnya hal yang sama dilakukan pada Bagian Pendidikan &

Pengajaran meliputi : Kop surat yang digunakan harus jelas,

penggunaan bahasa sesuai dengan EYD, pemberian nomor surat,

nama serta alamat surat yang akan dituju harus jelas, pemberian

tanggal surat, isi surat, perihal surat. Begitupun dalam Bagian

Kepegawaian memperhatikan hal sama yang dilakukan oleh

Bagian Umum dan Bagian Dikjar ketika surat hendak diterbitkan.

Namun lain halnya dengan Bagian Keuangan karena pada divisi ini

jarang menerbitkan surat karena bentuk dokumennya sudah bukan

surat lagi melainkan berbentuk lampiran. Dokumen yang

diterbitkan tidak bentuk surat keluar karena sifatnya bukan untuk

publikasi tetapi sudah berupa catatan.

Page 86: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

69

Selanjutnya untuk proses penerimaan surat dari masing-masing

bagian administrasi maupun semua tingkatan dari MI, MTs dan

MA dipusatkan ke Bagian Umum. Artinya, ketika ada surat yang

datang dari pihak luar harus melewati bagian receptionist yang

mana masih dalam kendali Bagian Umum. Setelah itu surat akan

diterima oleh pegawai receptionist yang terdiri dari dua orang

untuk diproses lebih lanjut. Surat yang telah dimasukkan

membutuhkan proses yang tidak sebentar karena surat akan

diarahkan ke bagian unit pengolah untuk ditindaklanjuti/ diberi

lembar disposisi.

Dalam hal ini Bagian Dikjar tidak melakukan penerimaan surat

yang bersifat umum, kalaupun ada jenis surat yang diterima berupa

surat mutasi seperti surat mutasi masuk dan surat mutasi pindahan

siswa yang sifatnya khusus. Untuk penerimaannya tidak melewati

Bagian umum tetapi langsung kepada Bagian Dikjar.

Dalam penerimaan surat masuk terdapat hal-hal yang harus

diperhatikan. Hal ini untuk menghindari kesalahan nama pada surat

atau tujuan pengiriman surat. Pegawai juga memeriksa kebenaran

alamat, nomor surat, perihal surat. Ketika surat datang tidak lupa

memberikan tanda terima surat bagi si pengirim hal ini sebagai

bukti bahwa telah memasukkan surat di sekolah tersebut. Dengan

adanya tanda terima tersebut pengarsipan lebih tertata dan mudah

untuk dicari bila sewaktu-waktu dibutuhkan dan sebagai

konfirmasi ulang surat yang telah masuk. Hasil penciptaan arsip

yang dilakukan oleh masing-masing bidang tentunya berbeda-beda

hal tersebut berhubungan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan

oleh tiap-tiap bagian.

Adapun arsip yang telah diciptakan pada Bagian Umum yaitu :

dokumen ( dokumen kontrak kerja sama dengan lembaga lain),

Surat Perjanjian dengan pihak ketiga, Surat Keputusan, Surat tugas

untuk internal misalnya Direktur menugaskan kepada Kasub

Page 87: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

70

Umum, Surat Undangan, Surat Pemberitahuan dsb. Lalu pada

Bagian Dikjar arsip yang telah diciptakan yaitu : Surat Keterangan

Siswa, Surat Kelakuan Baik, Ijazah, SKHUN (kelompok Umum),

SHUBN (Kelompok agama), Biodata siswa, Biodata Guru,

Aksreditasi, hasil raport siswa, Surat Pindah siswa, Surat Mutasi

masuk dan keluar, surat rekomendasi, surat tugas untuk guru

(misalnya ada surat undangan untuk guru yang harus mengikuti

kegiatan workshop) masing-masing bidang membuat surat tugas

dengan menyesuaikan kebutuhan. Surat arsip yang diciptakan lebih

kepada data-data pribadi. Dan pada Bagian Kepegawaian dan

Keuangan arsip yang dihasilkan berupa Surat Pemberitahuan siswa

seperti Iuran Sekolah (SPP) , pembuatan laporan kegiatan, absensi

kepegawaian, daftar kepangkatan, daftar jabatan, daftar keluarga,

Curiculum vitae (CV). Pokoknya semua yang berhubungan dengan

data diri pegawai. Masing-masing data pegawai dimasukkan ke

dalam box dan di dalam tiap-tiap box berisi CV pegawai, sertifikat

dsb. Slip penggajian karyawan, laporan keuangan sekolah, surat

pembelian, surat kegiatan yang mana terdapat rincian biaya di

dalamnya. Dalam penciptaan arsip di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta ditunjang oleh peralatan-peralatan

perkantoran seperti komputer, printer, kertas, tinta printer, stempel

sekolah, stapler (alat penyatu sejumlah kertas), snelhecter (alat

pembolong kertas). Peralatan tersebut bertujuan untuk

memudahkan pegawai dalam melancarkan pekerjaannya seperti

kegiatan surat menyurat.

Dalam penciptaan surat di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan

UIN Jakarta dilakukan berdasarkan ISO 9001:2008 terlihat dari

proses penciptaan arsip, di dalamnya terdapat Kop Surat, nomor

surat, tanda tangan penanggung jawab surat, nomor dokumen,

tanggal terbit surat dan nomor revisi sebagaimana contoh surat

yang dilampirkan pada halaman 104.

Page 88: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

71

Dapat disimpulkan bahwa dalam proses penciptaan arsip di

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta sudah memenuhi

standar, karena berpedoman pada SOP yang berdasarkan ISO

9001:2008. Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta telah

memiliki prosedur mutu surat masuk, namun dalam pelaksanannya

terdapat beberapa alur yang tidak sesuai dengan prosedur mutu

surat masuk yang dibuat oleh pihak manajemen sekolah tetapi hal

ini tidak mengganggu jalannya kearsipan di sekolah.

2. Pendistribusian Arsip

Setelah melakukan tahap penciptaan arsip selanjutnya arsip di

distrisbusikan. Kegiatan pendistribusian meliputi penerimaan surat

masuk dan surat keluar. Agar kegiatan pendistribusian berjalan

dengan rapih maka dibutuhkan prosedur-prosedur untuk

mengaturnya. Kegiatan pendistribusian arsip di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta dilakukan oleh Bagian

Umum, karena divisi yang memiliki tugas untuk melakukan

pencatatan surat masuk dan surat keluar, pendistribusian arsip ke

bagian unit pengolah, serta melakukan pengarsipan. Dalam tahap

pendistribusian surat masuk terdapat langkah-langkah tertentu

dimulai dari penerimaan, pencatatan, serta pemrosesan lebih lanjut.

Langkah awal yaitu penerimaan surat, dimana petugas

memeriksa kebenaran alamat dan sifat surat (memisahkan surat

yang bersifat penting maupun rahasia). Selanjutnya melakukan

proses pencatatan hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis surat

apa saja yang telah masuk dan keluar oleh Bagian Umum. Surat

dicatat dalam agenda surat masuk yang di dalamnya terdiri dari

tanggal penerimaan surat, nomor surat masuk, nomor surat, Hal /

isi surat, dan asal surat. Proses pencatatan yang diterapkan

Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta menggunakan

buku agenda namun bukan dalam bentuk buku melainkan sudah

menjadi sistem yaitu Google Spreadsheet hanya saja format yang

Page 89: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

72

dibentuk serupa dengan buku agenda. Sistem ini baru berjalan pada

tahun 2017 akhir. Selanjutnya setelah dilakukan pencatatan oleh

bagian umum, surat diproses atau diarahkan untuk mendapat

persetujuan dari atasan, proses tersebut meliputi :

Gambar 4. 2 Alur pemrosesan surat masuk

Berdasarkan gambar diatas, pemrosesan surat diawali dari

Bagian Umum yang akan memberikan lembar disposisi,

selanjutnya surat diarahkan kepada Kepala bagian Tata Usaha

sebagai kontrol surat yang masuk dan terakhir surat diberikan

kepada Direktur untuk mendapat persetujuan apakah surat

tersebut diteruskan kepada yang bersangkutan atau tidak.

Setelah surat mendapat instruksi dari atasan, surat

dikembalikan lagi ke Bagian Umum (receptionist) untuk

diteruskan kepada yang dituju. Tidak lupa Bagian Umum untuk

mengarsipkan surat terlebih dahulu sebelum surat

didistribusikan kepada yang bersangkutan

Sedangkan untuk alur pemrosesan surat keluar :

Gambar 4.3 Alur pendistribusian surat keluar

1.Bagian

Umum

2.Kepala

Tata

Usaha

3.Direktur

Membuat

surat

Penomoran

surat

Didistribusikan

Pemberian

ttd dan cap

sekolah

Pemeriksaan isi

Page 90: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

73

Berdasarkan gambar di atas, kegiatan pendistribusian surat

keluar diawali dari proses menciptakan arsip dengan mengetik

surat berdasarkan pada format surat yang sudah dibuat oleh

sekolah, lalu surat diberi nomor, penomoran sudah tersistem pada

Google Spreadsheet yang merupakan sebuah aplikasi spreadsheet

online yang memungkinkan pengguna membuat dan format

spreadsheet dan sekaligus bekerja sama dengan orang lain. Dalam

hal ini mereka diberi akses untuk membuka sistem tersebut dan

hanya berlaku untuk pegawai yang biasa membuat surat

selanjutnya pemeriksaan isi surat hal ini untuk menghindari dalam

kesalahan pengetikan, selanjutnya surat diberi cap dan terakhir

surat siap didistribusikan.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan pendistribusian arsip di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta sudah baik dalam pengaturannya, hal

ini dapat dilihat dari kegiatan pencatatan surat yang sudah

menggunakan sistem Google Spreadsheet, dengan sistem tersebut

kegiatan pencatatan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain

itu alur pemrosesan surat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan

prosedur sehingga pegawai dapat menindaklanjuti atau

menyelesaikan suatu urusan atau surat masuk sesuai yang

dikehendaki pimpinan/atasan.

3. Penyimpanan Arsip

Agar arsip yang telah diciptakan dapat terjaga dengan baik

perlu adanya kegiatan penyimpanan arsip. Sistem penyimpanan

arsip pada masing-masing bagian administrasi di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta berdasarkan pada sistem

Tahun Pelajaran, dan Subjek Masalah. Hal tersebut telah

disampaikan oleh Kepala bagian Tata Usaha yaitu Bapak Agung

sebagai berikut:

Page 91: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

74

“Penyimpanan yang pasti pertama sekali menggunakan top

layanan. Yang pertama karena kita dari satu atap, ciri khas

pertama adalah satuan pendidikan dahulu misalkan di MI , MTs

dan MA pasti beda-beda tapi karena penelitiannya ini di MI

berarti kemudian tahap selanjutnya adalah tahun pelajaran

karena tiap arsip dibedakan di tahun pelajaran nanti kemudian

berdasarkan jenisnya ada surat keluar, surat masuk, surat

keterangan dll. Kalau suratnya itu adalah surat keluar itu di

tempatkan satu buku yang sama/arsip yang sama (dibukukan),

misalkan ada lampiran atas surat tersebut yang cukup tebal

tidak mungkin di satukan itu nanti dicabangkan

penyimpanannya”.6

Dengan demikian bahwa penyimpanan arsip untuk semua

tingkatan MI, MTs, dan MA masih jadi satu tempat, namun

dibedakan penempatannya.

Selain itu, langkah-langkah penyimpanan arsip telah ditentukan

oleh masing-masing bidang. Hal tersebut dijelaskan oleh Bapak

Hanafi sebagai Kepala sub bagian Umum bahwa:

“Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan folder bindex

yang sifatnya masih sering digunakan (arsip aktif). Dalam

penyimpanan surat diberlakukan pembatasan kurun waktu

surat. Surat yang jangka waktunya 2 tahun disimpan di tempat

ruang kerja. Kemudian diatas dua tahun dipindahkan ke pusat

arsip”.7

Penyimpanan Pada Bagian Dikjar (pendidikan & pengajaran)

dijelaskan oleh Bapak Effron sebagai berikut:

“Contohnya seperti ijazah, kalau ijazah per tahun pelajaran,

diurutkan sesuai dengan nomor peserta setelah itu sesuai per

kelas baru kita jadikan satu bundel dan itu untuk jadi arsip satu

tahun pelajaran, kalau seperti raport ada 4 kali pemyimpanan :

Pada saat UTS dan UAS semester ganjl dan genap setelah itu

kita bakukan baik softcopy maupun hardcopy. Penyimpanan

diurutkan berdasarkan masing-masing kelas baru nanti

disatukan dalam satu bundel. Mengenai arsip yang sifatnya

penting kita simpan di lemari tertutup, sehingga arsip lebih

6 Hasil wawancara dengan Bapak Agung (Kepala Bagian Tata Usaha), pada Senin, 23 Juli

2018

7 Hasil wawancara dengan Bapak Hanafi (Kepala Sub Bagian Umum), pada Rabu, 07

Juni 2018

Page 92: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

75

aman. Untuk arsip-arsip yang biasa disimpan pada folder

bindex yang diberikan judul sesuai subjek arsip”.8

Sedangkan penyimpanan di Bagian Kepegawaian & Keuangan

dijelaskan oleh Bapak Maradona sebagai berikut,

“Arsip-arsip yang akan disimpan melewati proses pemilahan

arsip terlebih dahulu. Arsip dipisah berdasarkan tahun atau

subjek arsi p. Selanjutnya arsip yang masih sering digunakan

(arsip aktif) disimpan menggunakan bindex, lemari serta rak

mini tidak lupa diberi nama sesuai dengan jenis arsip yang akan

disimpan selanjutnya ditempatkan di ruang kerja. Terkait

penomoran dan sebagainya terbatas sederhana yang kita punya,

belum diatur oleh bagian yang memang kompeten dan fokus di

bidang arsip diharapkan dari litbang bisa mensuport untuk

pengarsipan jadi ketika mengarsip ada orang litbang yang fokus

di arsip datang lalu merapihkan”.9

Ruang Penyimpanan arsip di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta menggunakan 3 lokasi yaitu: 1. Bagian

Umum (receptionist), salah satu tugas yang dikerjakan pada

bagian ini yaitu melakukan pengarsipan baik surat masuk yang

datang maupun surat keluar yang diterbitkan oleh sekolah.

Biasanya arsip-arsip yang disimpan di receptionist masih sering

digunakan dalam keperluan informasi sekolah. 2. Ruang Kantor

masing-masing unit baik Dikjar, Umum, serta Kepegawaian &

Keuangan, disetiap pekerjaannya masing-masing individu memiliki

pengarsipan yang sudah menjadi tugasnya. 3. Gudang arsip, yang

dimaksud gudang arsip di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta yaitu ruang yang dijadikan pusat arsip. Dalam

penyimpanan di gudang arsip bedasarkan per unit seperti MI, MTs,

MA, Yayasan dan sebagainya. Selanjutnya di dalam unit tersebut

disimpan berdasarkan tahun pelajaran sekolah. Biasanya arsip-arsip

8 Hasil wawancara dengan Bapak Effron (Kepala Sub Bagian Pendidikan & Pengajaran),

pada Rabu, 07 Juni 2018 9 Hasil wawancara dengan Bapak Maradona (Kepala Sub Bagian Kepegawaian &

Keuangan), pada Senin, 23 Juli 2018

Page 93: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

76

yang disimpan yang nilai kegunaannya sudah berkurang dan

dipindahkan.

Adapun peralatan yang digunakan dalam kegiatan

penyimpanan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

dibedakan berdasarkan jenis arsip yang disimpan. Untuk arsip yang

sifatnya aktif atau masih sering diperlukan dalam kebutuhan

informasi sekolah menggunakan folder bindex, rak mini, map dan

lain sebagainya. Sedangkan untuk arsip yang sifatnya inaktif

menggunakan lemari tertutup, lemari kaca dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

setiap proses penyimpanan yang dilakukan oleh masing-masing

unit ada kesamaan dan perbedaan tersendiri, kesamaan tersebut

dapat dilihat dari segi tempat penyimpanannya yang mana untuk

arsip yang masih aktif mengunakan folder bindex dan perbedaan

dapat dilihat dari segi pengelolaan penyimpanan arsip tersebut. Hal

tersebut menyesuaikan dengan hasil arsip yang diciptakan oleh

masing-masing unit. Penyimpanan arsip tersebut sudah cukup baik

karena telah menerapkan sistem dalam tahap penyimpanan. Namun

dalam prosedur penyimpanan arsip yang terdapat di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta belum terklasifikasi dengan

baik dalam penomoran, hal ini telah dijelaskan sebelumnya oleh

Bapak Maradona, sehingga terkait penomoran masih dilakukan

secara sederhana. Untuk peralatan penyimpanan arsip sudah sesuai

dengan standar yang ada.

4. Penggunaan Arsip

Dalam menjalankan pekerjaan administrasi di sekolah

diperlukan bahan informasi dalam pengambilan keputusan ataupun

kegiatan lainnya, hal ini penggunaan arsip diperlukan untuk

kepentingan tertentu sebagaimana maksud dan tujuan arsip tersebut

diciptakan. Oleh karenanya mereka melakukan kegiatan

peminjaman arsip yang ada di sekolah.

Page 94: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

77

Kegiatan peminjaman arsip di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta selama ini hanya dipinjamkan kepada

pihak internal sekolah seperti guru, staf, direksi maupun pimpinan

unit sedangkan untuk arsip keuangan hanya auditor eksternal yang

diberi wewenang untuk melakukan auditing seperti pemerintah

(Kemenag, Pemerintahan Tangsel,) maupun lembaga yang ditunjuk

(BPJS). Hal tersebut telah disampaikan oleh Bapak Maradona

sebagai Kepala Sub Bagian Kepegawaian & Keuangan sebagai

berikut:

“Seseorang dapat melakukan peminjaman jika orang itu sah

pegawai madrasah pembangunan dan ada keterhubungan

dengan pekerjaan yang dilakukan, selebihnya pihak-pihak yang

terkait seperti direksi dan pimpinan unit. Untuk arsip keuangan

tidak dipinjam untuk peminjam luar tanpa ada delegasi dari

pihak yang berwenang. Untuk keuangan arsipnya tidak untuk

publikasi karena berisi angka-angka sensitive yang isinya

adalah laporan, yang berhak hanya auditor eksternal

(pemerintah, lembaga yang ditunjuk) auditor internal (orang-

orang yang ditunjuk yang mempunyai kapasitas untuk

mengaudit)”.10

Pada Bagian Umum, waktu yang diberikan dalam kegiatan

peminjaman arsip sangat singkat tidak sampai satu hari, selain itu

kegiatan peminjaman tidak dilakukan pencatatan tetapi pihak yang

terkait dengan arsip tersebut meng-copykan kebutuhan jenis arsip

yang akan dipinjam setelah itu arsip dikembalikan lagi, sehingga

arsip sekolah dapat terjaga dengan baik. Dengan demikian perlu

adanya pencatatan yang dilakukan oleh pegawai, hal ini dilakukan

sebagai bentuk pengawasan terhadap arsip yang sedang dipinjam

maupun yang telah dikembalikan.

Untuk pelayanan peminjaman terkait arsip Bagian Umum,

Bagian dikjar maupun Bagian Kepegawaian dan Keuangan dapat

menemui pegawai receptionist (Umum), karena data-data arsip

terdapat pada Bagian Umum. Dalam mencari arsip, pegawai

10

Ibid.

Page 95: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

78

melihat berdasarkan pencatatan surat masuk dan surat keluar yang

telah dilakukan sehingga penemuan kembali arsip dapat dilakukan

dengan baik. Namun tidak selamanya kegiatan penemuan kembali

arsip selalu baik, ada kalanya arsip sulit ditemukan karena faktor

pegawai yang tidak ingat keberadaan arsip, biasanya hal ini

ditemukan pada arsip yang waktu penyimpanannya sudah lama.

Arsip-arsip yang dipinjam atau digunakan terkait dengan

kegiatan sekolah yang setiap tahunnya selalu dilakukan seperti

laporan kegiatan Perayaan Kemerdekaan 17 Agustus, laporan

kegiatan Isra Miraj, laporan kegiatan Qurban Idul Adha lalu untuk

Bagian Keuangan arsip yang biasa digunakan terkait kegiatan

pemeriksaan (auditor).

Setelah mendeskripsikan hasil wawancara di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa dalam penggunaan arsip di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta tidak pada sembarang orang

dapat meminjam arsip sekolah, hal ini karena data sekolah yang

bersifat penting. Lalu untuk mencegah terjadinya kehilangan arsip,

pegawai hanya memberikan izin untuk meng-copy arsip yang

dibutuhkan sehingga keaslian arsip dapat terjaga dengan baik.

Kegiatan peminjaman yang diterapkan tidak dilakukan pencatatan,

sehingga minimnya pengawasan terhadap keluar masuknya arsip

yang sedang digunakan atau dipinjam oleh pihak lain.

5. Pemeliharaan Arsip

Kegiatan penyimpanan arsip harus diimbangi dengan adanya

pemeliharaan arsip. Pemeliharaan merupakan tahap yang sangat

penting hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan arsip baik

dari segi isi maupun bentuknya serta mempermudah pegawai

dalam kegiatan pencarian kembali arsip.

Proses pemeliharaan arsip di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta berdasarkan pengetahuan yang dimiliki

Page 96: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

79

oleh pegawai dan tanggung jawab dalam proses pemeliharaan

diberikan kepada para pegawai dari masing-masing unit bagian.

Pemeliharaan yang terjadi di gudang arsip dilakukan setiap

setahun sekali, setiap tahun awal pelajaran baru para staf masing-

masing unit melakukan kerja bakti untuk menata ulang arsip seperti

kode-kode arsipnya ataupun penempatannya. Namun dalam upaya

penyelamatan arsip yang terdapat di gudang arsip masih kurang

diperhatikan, hal tersebut karena tidak adanya petugas khusus

dalam pemeliharaan arsip. Tidak ada penanganan khusus dalam

penjagaan arsip yang terdapat di gudang arsip. Sehingga kegiatan

pemeliharaan sebatas kegiatan penataan ulang kembali arsip. Hal

ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, bahwa

kondisi arsip yang terdapat pada gudang arsip masih belum tertata

dengan baik dalam penempatannya, banyak arsip yang berserakan

di lantai. Hal tersebut terjadi karena volume arsip yang selalu

bertambah setiap tahunnya.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa dalam tahap pemeliharaan di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta belum optimal dan belum sesuai

dengan standar pemeliharaan arsip. Selain itu dalam pelaksanan

pemeliharaan masih dibebankan kepada para staf masing-masing

unit bagian, belum adanya petugas khusus yang menangani

pemeliharaan di gudang arsip tersebut sehingga kegiatan

pemeliharaan hanya dapat dilakukan setahun sekali ketika adanya

tahun ajaran baru.

6. Penyusutan Arsip

Arsip-arsip yang telah diciptakan baik dari yang diterima oleh

pihak luar maupun yang dibuat sendiri oleh sekolah akan selalu

bertambah sejalan dengan kegiatan administrasi sekolah tersebut.

Tidak selamanya arsip selalu disimpan dan tidak semua arsip

memiliki nilai guna yang abadi. Selain itu ruang penyimpanan

Page 97: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

80

yang dimiliki sekolah pun terbatas. Hal ini akan mengakibatkan

penumpukan arsip, maka dari itu perlu diadakannya kegiatan

penyusutan arsip.

Kegiatan penyusutan di lingkup Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta dilakukan berdasarkan nilai guna arsip

yang diterbitkan oleh Peraturan Kepala ANRI nomor 07 Tahun

2001 tentang pedoman penilaian arsip, karena di dalam nilai guna

arsip terdapat penilaian arsip. Peraturan tersebut wajib diterapkan

bagi sekolah yang dalam kegiatan penyusutannya belum memiliki

pedoman penyusutan arsip.

Penilaian di lingkup Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta dilihat dari konten arsip tersebut. Jika kontennya dirasa

penting dan tidak ada arsip dalam bentuk lain seperti softcopy-nya

jadi tetap disimpan tetapi kalau masih ada softcopy-nya atau masih

dapat digitalkan maka dapat disusutkan. Kegiatan penilaian

dilakukan setiap tahun ajaran baru. Namun terdapat arsip-arsip

yang tidak dapat dilakukan penilaian karena nilai kegunaannya

yang abadi seperti pada arsip Bagian Pendidikan & Pengajaran

yaitu ijazah. Ijazah merupakan data penting untuk sekolah maupun

siswa sehingga tidak dapat dilakukan penyusutan. Untuk di Bagian

Kepegawaian terdapat arsip yang tidak bisa diukur oleh umur tahun

seperti SK (Surat Keputusan), karena arsip tersebut akan terus

digunakan dan sifatnya yang abadi.

Waktu yang diperlukan dalam kegiatan penyusutan yaitu 5

tahun sekali. Sebagaimana hasil wawancara oleh Bapak Effron

selaku Kepala Sub Bagian Dikjar sebagai berikut:

“Biasanya penyusutan dilakukan dalam 5 tahun sekali, jadi

arsip yang sudah lewat 5 tahun ke atas itu biasanya kita sortir

kembali mana yang benar-benar masih harus dipertahankan dan

mana yang benar-benar sudah aman untuk disusutkan atau

nanti rencananya memang setiap arsip itu kita usahakan untuk

digital jadi kalau memang arsip yang ingin disusutkan itu

Page 98: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

81

rencananya mau kita arsipkan bentuk digital jadi untuk berkas

fisiknya sudah tidak ada.”11

Proses pemindahan arsip yang dilakukan pada masing-masing

bidang berbeda-beda. Pada bagian Umum, arsip yang memiliki

batas penyimpanan di atas 2 tahun akan dipindahkan dari tempat

ruang kerja Bagian Umum ke gudang arsip. Lalu berbeda yang

dilakukan oleh Bagian Dikjar (Pendidikan & Pengajaran),

Pemindahan arsip dari ruangan Dikjar ke gudang arsip dilakukan

setiap setahun sekali atau setiap tahun ajaran baru. Sedangkan

proses pemindahan yang dilakukan oleh Bagian Kepegawaian &

Keuangan dilakukan ketika arsip-arsip berumur lima tahun ke atas.

Hal tersebut telah disampaikan oleh Kepala Sub Bagian

Kepegawaian yaitu Bapak Maradona sebagai berikut:

“Pemindahan ke gudang arsip dilakukan ketika arsip-arsip

berumur lima tahun ke atas seperti: 1. Laporan kegiatan dalam

satu tahun terdapat satu lemari dan itu masih digunakan dalam

lima tahun terkahir dalam proses penganggaran, perencanaan

dan sebagainya setelah itu baru bisa dipindahkan ke Pusat

Arsip setelah lima tahun ke atas. 2. Arsip operasional (kas

masuk kas keluar) sama halnya dengan arsip laporan kegiatan

karena dalam lima tahun terkahir masih digunakan untuk

proses auditing. Karena data yang digunakan data yang lima

tahun terkahir, lima tahun ke atas baru dipindahkan ke Pusat

Arsip. 3. Absensi (kepegawaian), absensi itu kalau di

kepegawaian setahun dan dua tahun terakhir masih digunakan

tahun ketiga kadang masih digunakan. Saat ini absensi sudah

elektronik jadi kapan dibutuhkan data absensi tinggal di print.”. 12

Seiring berjalannya waktu, volume arsip akan selalu bertambah

terlebih yang terjadi pada Bagian Dikjar (pendidikan &

pengajaran) yang mana setiap tahunnya selalu menerima data-data

siswa baru, sehingga untuk menghindari terjadinya penumpukan

arsip baik di ruang kerja masing-masing bagian maupun yang

11

Hasil wawancara dengan Bapak Effron (Kepala Sub Pendidikan & Pengajaran), pada

Rabu, 07 Juni 2018

12

Ibid.

Page 99: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

82

terdapat di gudang arsip perlu dilakukannya kegiatan pemusnahan

arsip.

Kegiatan pemusnahan yang terdapat di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta dilakukan dengan dua cara yaitu : 1.

Mesin Penghancur kertas, biasanya cara ini digunakan untuk arsip-

arsip yang sifatnya biasa atau masih dalam jumlah yang tidak

terlalu banyak. 2. Dibakar, biasanya cara ini digunakan untuk arsip

dalam jumlah banyak.

Adapun alur dalam kegiatan pemusnahan arsip di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta sebagai berikut :

Gambar 4.4 Alur Pemusnahan Arsip

Berdasarkan gambar di atas, dalam proses pemusnahan terdapat

alur-alur yang harus dilewati diantaranya, 1. Dalam proses

pemusnahan yang pertama harus membuat berita acara mengenai

penghapusan dokumen terlebih dahulu, berita acara dibuat oleh

Bagian Umum, 2. Selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Tata

Usaha karena dalam pelaksanaannya di bawah tanggung jawab

kepala Tata Usaha, 3. Setelah itu tidak lupa dilaporkan kepada

Direktur, 4. Dan terakhir diteruskan kepada pimpinan satuan unit.

Kegiatan pemusnahan di lingkup MI Pembangunan UIN

Jakarta berdasarkan pada pengetahuan pegawai dan lamanya arsip

yang disimpan. Hal ini ditunjang, MI Pembangunan UIN Jakarta

belum memiliki Jadwal Retensi Arsip. Sebagaimana diketahui

bahwa Jadwal Retensi Arsip merupakan suatu daftar/catatan yang

Membuat berita

acara

Pimpinan Satuan

Unit Direktur

Kepala Tata Usaha

Page 100: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

83

memuat seberapa jauh arsip dapat disimpan atau dimusnahkan,

sehingga kegiatan penyusutan dapat dilakukan dengan jadwal yang

sudah dibuat sebelumnya.

Dengan demikian, kegiatan penyusutan di lingkup Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta berdasarkan nilai guna arsip.

Dalam proses pemindahan arsip dari masing-masing bagian unit ke

gudang arsip memerlukan rentang waktu yang berbeda-beda, hal

ini menyesuaikan kebutuhan dari setiap bagian. Dalam proses

pemusnahan dilakukan berdasarkan pengetahuan pegawai dan

lamanya arsip yang disimpan.

7. Penyusunan Staf

Faktor keberhasilan dalam Pelaksanaan Manajemen Kearsipan

tidak hanya dari unsur pengelolaan arsip yang baik. Semua proses

pengelolaan tersebut diperlukan yang namanya sumber daya

manusia yang professional dan kompeten dalam mewujudkan

kegiatan administrasi kearsipan yang baik.

Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

professional diperlukan adanya penyusunan staf dalam suatu

organisasi maupun lembaga. Penyusunan dilakukan dengan

melakukan rekrutmen dan seleksi, sampai dengan pengembangan

karir pegawai. Adapun proses rekrutmen dan seleksi yang terdapat

di Madrasah Ibtidaiyah pembangunan UIN Jakarta yaitu :

a. Persiapan pembentukan panitia, sebelum kegiatan

rekrutmen dilakukan, sekolah terlebih dahulu membentuk

kepanitian serta mengatur teknis-teknis yang akan

digunakan selama kegiatan rekrutmen berjalan. Panitia

yang ditunjuk berasal dari internal hal ini dikarenakan

pihak sekolah percaya bahwa kegiatan rekrutmen yang

dilakukan bisa jadi sudah bagus daripada yang diluar.

b. Publikasi, bentuk publikasi dapat berupa selebaran maupun

pengumuman di website dan sosial media.

Page 101: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

84

c. Proses pendaftaran, calon pegawai melakukan pendaftaran

dengan menyiapkan berkas-berkas dan persayaratan umum

yang menjadi syarat kualifikasi. Adapun syarat-syarat yang

diberlakukan antara lain:

1) Minimal lulusan D3-S1 dan memiliki pengetahuan

umum tentang administrasi.

2) Mampu berbahasa Inggris dan/ Arab.

3) Mampu membaca Al-Qur‟an.

4) Memiliki motivasi untuk belajar dan berdedikasi tinggi

di bidang pendidikan.

5) Sehat jasmani dan rohani

d. Seleksi berkas, seleksi berkas dilakukan dengan

menyesuaikan syarat yang diberlakukan sekolah dengan

berkas yang dimiliki oleh calon pegawai.

e. Tes tertulis, tes ini dilakukan untuk melihat potensi

akademik dari calon pegawai dan sebagai bahan penilaian

untuk calon pegawai.

f. Wawancara, wawancara yang dilakukan lebih kepada

motivasi, komitmen, dan integritas yang dimiliki oleh calon

pegawai. Sekaligus di dalamnya terdapat pendalaman

tentang keagamaan. Hal tersebut untuk memastikan bahwa

pegawai yang direkrut memiliki iman dan taqwa yang baik,

ibadah yang baik, serta bisa membaca Al-qur‟an.

g. Praktek lapangan (untuk tenaga Kependidikan) dan Micro

teaching (untuk tenaga pendidik).13

Di sekolah ini dalam kegiatan seleksi calon pegawai

menekankan satu hal yaitu profesionalisme. Dalam artian,

professional yang dimaksud yaitu bekerja menyesuaikan dengan

bidang pendidikan calon pegawai tersebut. Kegiatan rekrutmen

13

Hasil wawancara dengan Bapak Sugiono (Kepala Sekolah MI Pembangunan UIN

Jakarta), pada Jum‟at, 25 Mei 2018

Page 102: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

85

yang dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

berdasarkan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Dari hasil analisis

yang dilakukan oleh sekolah terdapat dua alasan rekrutmen

dilakukan:

1. Melakukan rekrutmen karena volume pekerjaan yang

semakin bertambah.

2. Melakukan rekrutmen karena menggantikan pegawai yang

keluar atau pensiun.

Selanjutnya dalam mengembangkan kualitas pelayanan dalam

kegiatan administrasi maupun kearsipan diperlukan adanya

pelatihan dan pendidikan. Penyelenggaraan kegiatan Pelatihan dan

Pendidikan (Diklat) di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta dilakukan oleh sekolah dengan bekerja sama oleh pihak

luar atau biasa disebut In House Training. Dalam artian, pihak luar

yang dimaksud yaitu pemateri atau Narasumber. Terkadang ada

pula kegiatan Diklat yang berasal dari luar sekolah. Maka dari itu

pihak sekolah akan mendelegasikan beberapa orang terkait acara

Diklat yang akan dilakukan.

Jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh sekolah

menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah atau masing-masing

bidang seperti halnya dalam bidang Tata Usaha diklat yang

diselenggarakan mengenai pengelolaan keuangan. Selain itu ada

pula diklat yang sifatnya umum atau berlaku untuk semua pegawai

dalam rangka membentuk mindset serta meningkatkan kinerja

pegawai. Penyelenggaraan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

dilakukan seminim-minimnya setahun sekali atau bisa jadi dua atau

tiga kali dalam setahun semuanya dilakukan berdasarkan analisis

kebutuhan menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Kegiatan

pelatihan biasanya dimanfaatkan dalam forum-forum raker hal ini

bertujuan untuk memompa kembali semangat para pegawai serta

meneguhkan komitmen.

Page 103: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

86

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses

penyusunan staf yang terdapat di Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta sudah berjalan dengan baik. Hal ini

dapat dilihat dari proses rekrutmen dan seleksi serta proses

pengembangan karir pegawai yang dilakukan oleh sekolah.

Kegiatan rekrutmen dan seleksi yang diselenggarakan terdiri dari

beberapa tahapan yang telah dijelaskan di atas. Yang mana dalam

setiap tahapnya dilakukan mengikuti prosedur yang telah

ditentukan oleh sekolah. Selain itu dalam meningkatkan semangat

serta etos kerja yang dimiliki oleh pegawai, Madrasah Ibtidaiyah

Pembangunan UIN Jakarta tidak lupa menyelenggarakan dalam

bentuk pelatihan dan pendidikan. Kegiatan yang diselenggarakan

berdasarkan analisis kebutuhan yang ada di lapangan agar kegiatan

yang dilakukan tepat sasaran.

8. Pengawasan Arsip

Dalam setiap pengelolaan kegiatan diperlukan adanya kegiatan

pengawasan, begitupula dalam Pelaksanaan Manajemen Kearsipan.

Pengawasan dilakukan agar para pegawai teliti dalam melakukan

pekerjaannya.

Bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Kepala sekolah

melalui koordinasi dengan Kepala Tata Usaha dan beberapa

Kasub-Kasub di antaranya Kasubbag Umum, Kasubbag Dikjar

serta Kasubbag Kepegawaian dan Keuangan. Koordinasi dilakukan

untuk memastikan bahwa tidak ada arsip yang hilang ataupun

tercecer keberadaannya. Salah satu contoh kegiatan pengawasan

yang dilakukan oleh Kepala Sekolah yaitu mengenai Ijazah siswa.

Ketika Kepala Sekolah terlibat dalam penulisan Ijazah siswa, harus

dipastikan bahwa arsip yang ditulis tidak ada yang kosong.

Selanjutnya arsip yang diciptakan tidak lupa untuk di photocopy

sebagai arsip sekolah. Agar Ijazah terjaga keamanannya diperlukan

penyimpanan yang baik. Penyimpanan Ijazah siswa diserahkan

Page 104: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

87

kepada unit Dikjar (Pendidikan & Pengajaran) dengan

menggunakan berita acara penyerahan yang dilakukan oleh

Wakasis kepada unit Dikjar, hal in tidak kepas dari bentuk

pengawasan arsip yang dilakukan sekolah.

Dari pernyataan di atas, bahwa Kepala Sekolah juga memiliki

peran untuk mengawasi berjalannya arsip yang diciptakan. Hal ini

dilakukan sebagai bentuk kontrol untuk menghindari arsip yang

hilang ataupun tercecer.

Page 105: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab

sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan bahwa Pelaksanaan

Manajemen Kearsipan di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

terdiri dari beberapa proses berikut : (1) Pada proses penciptaan arsip,

sudah memenuhi standar dengan memiliki Standar Operasional Prosedur

(SOP) yang meliputi prosedur mutu surat masuk dan surat keluar

berdasarkan pedoman ISO 9001:2008. (2) Pada proses pendistribusian

arsip, telah melakukan pencatatan dengan baik. Selain itu alur pemrosesan

surat sudah berjalan sesuai prosedur dengan adanya lembar disposisi. (3)

Pada proses penyimpanan arsip, sistem yang diterapkan yaitu berdasarkan

tahun pelajaran dan subjek masalah. Penyimpanan arsip yang terdapat di

gudang arsip yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan arsip dimulai

dari berbagai tingkatan MI, MTs, dan MA. (4) Pada proses penggunaan

arsip, arsip yang dipinjam tidak dilakukan pencatatan karena batas waktu

peminjaman yang diberikan sangat singkat. Sehingga minimnya

pengawasan terhadap arsip yang sedang dipinjam maupun yang telah

dikembalikan (5) Pada proses pemeliharaan arsip, dilakukan berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki oleh pegawai dan tanggung jawab dalam proses

pemeliharaan diberikan kepada para pegawai dari masing-masing unit

bagian. Pemeliharaan dilakukan sebatas menata ulang kembali arsip.

Dengan demikian kegiatan pemeliharaan belum optimal. (6) Pada proses

penyusutan arsip, dilakukan berdasarkan nilai guna arsip dan belum

memiliki Jadwal Retensi Arsip.

Proses penyusunan staf di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta, lebih mengutamakan tentang profesionalisme pegawai. Pembinaan

atau pelatihan pegawai dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan agar

kegiatan yang dilakukan tepat sasaran. Penyelengaraan pelatihan pegawai

Page 106: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

89

bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap arsip. Kegiatan

pengawasan yang terdapat di Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan UIN

Jakarta dilakukan pada saat arsip sedang diciptakan sampai dengan arsip

disimpan. Pengawasan dilakukan sebagai bentuk kontrol untuk

menghindari arsip yang hilang ataupun tercecer.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis ingin memberikan

saran-saran yang membangun demi terciptanya manajemen kearsipan yang

baik. Maka penulis memberikan saran sebagai berikut : (1) Dalam

pengelolaan arsip sekolah perlu memberdayakan pegawai khusus yang

berkompeten dalam menangani arsip, agar arsip dapat dikelola sesuai

standar kearsipan. (2) Dalam kegiatan peminjaman arsip, sekolah perlu

memperhatikan kegiatan alur tata persuratan. Hal ini dilakukan sebagai

bentuk pengawasan arsip yang sedang dipinjam maupun yang telah

dikembalikan. (3) Sekolah perlu mengoptimalkan dalam pemeliharaan

baik dari fisik arsip, ruang penyimpanan, serta lingkungan sekitar

penyimpanan. (4) Agar kegiatan penyusutan terjadwal dengan baik, maka

sekolah perlu membuat Jadwal Retensi Arsip sebagai standar pemusnahan

arsip. Hal ini untuk menghindari penumpukan arsip di ruang arsip. (5)

Sekolah perlu memperhatikan tata letak penyimpanan arsip inaktif dan

arsip statis. Hal ini untuk mencegah hilangnya arsip. (6) Sekolah perlu

meningkatkan kegiatan pengawasan terhadap arsip dari masa penciptaan

arsip sampai dengan masa penyusutan arsip.

Page 107: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

90

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Ririn. Manajemen Kearsipan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi Jawa Timur, 2013.

Amsyah, Zulkifli. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum,

2003.

Anggrawati, Dewi. Membuat dan Menjaga Sistem Kearsipan Untuk Menjamin

Integritas SMK Jilid 1 Berdasarkan Kurikulum 2004. Bandung: CV.

Armico, 2004.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 2013.

Astini, Tintin dan Johariah, Aah. Melakukan Prosedur Administrasi SMK

Berdasarkan Kurikulum 2004. Bandung: CV. Armico, 2004.

Barthos, Basir. Manajemen Kearsipan; Untuk Lembaga Negara Swasta dan

Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Data Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik MI Pembangunan UIN Jakarta Tahun

Pelajaran 2018/2019.

Dewi, Irra Chrisyanti. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya,

2011.

Ermawaty. “Pengelolaan Manajemen Kearsipan di Perguruan Tinggi”. Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED, Vol.10 , 2013.

Gaol, Jimmy L. Keandalan dan Sukses Sekretaris Perusahaan dan Organisasi. (

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, 2015.

Ghani dan Rahman. Metode Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers.

2016.

Page 108: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

91

Gie, The Liang. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty, 2000.

Haryanti, Lenny dan Suratman, Bambang. Efektivitas Pelaksanaan Manajemen

Kearsipan di SMK Negeri 2 Tuban, 2013.

Kadarmo, Siwi. Sekretaris Dan Tugas-Tugasnya. Jakarta: Nina Dinamika, 2001.

Lolytasari. “Penyusutan Arsip Perguruan Tinggi dalam Upaya Penyelamatan

Arsip”. Record and Library Journal, Vol.1, 2015.

Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Panduan Peserta Didik Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2017/2018.

Meriniwati dan Prabawati, Indah. “Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan

Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien”. Jurnal

Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran, 2015.

Moekijat. Administrasi Perkantoran. Bandung: CV. Mandar Maju, 2008.

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,

2004.

Nuraeni, Nani. Panduan Menjadi Sekretaris Profesional. Jakarta: Visi Media,

2008.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60

Tahun 2012 Tentang “Pengelolaan Arsip dan Dokumentasi Serta

Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan”

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 Tentang

“Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan”.

Priansa, Donni Juni dan Gamida, Agus. Manajemen Perkantoran Efektif, Efisien,

dan Profesional, Bandung: Alfabeta, 2013.

Page 109: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

92

Priansa, Donni Juni. Manajemen Sekretaris dan Perkantoran Terampil dan

Profesional. Bandung: Pustaka Setia, 2017.

Sakdiyah, Yuni Lailatus. Pengelolaan Arsip Pada Unit Tata Usaha di SMA AL-

ISLAM KRIAN. Jurnal Riset. Vol. 4 No. 4. April 2014.

Sedarmayanti. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran.

Bandung: Mandar Maju, 2001.

Sedarmayanti. Manajemen Perkantoran Modern. Bandung: CV. Mandar Maju,

2017.

Sugiarto, Agus dan Wahyono, Teguh. Manajemen Kearsipan Modern Dari

Konvensional ke basis Komputer. Yogyakarta: Gava Media, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2011.

Sukoco, Badri M. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:

Erlangga, 2007.

Sulistyo-Basuki. Manajemen Arsip Dinamis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2003.

Suraja, Yohannes. Manajemen Kearsipan. Malang: Dioma, 2006..

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.

Wursanto, Ig. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta: ANDI, 2006.

Yatimah, Durotul. Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran.

Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Page 110: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

93

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 111: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

94

LAMPIRAN 1

LEMBAR UJI REFERENSI

Page 112: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

95

Page 113: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

96

Page 114: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

97

Page 115: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

98

Page 116: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

99

LAMPIRAN 2

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Page 117: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

100

Page 118: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

101

LAMPIRAN 3

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Page 119: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

102

Page 120: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

103

LAMPIRAN 4

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN

PENELITIAN

Page 121: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

104

Page 122: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

105

LAMPIRAN 5

PEDOMAN WAWANCARA

Page 123: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

106

PEDOMAN WAWANCARA di MI PEMBANGUNAN UIN JAKARTA

1. Pedoman Wawancara Kepala Tata Usaha

Nama narasumber :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Tempat :

No. Pertanyaan

Penciptaan Arsip

1. Bagaimana proses penciptaan arsip yang dilakukan oleh sekolah ?

2. Bagaimana langkah-langkah penciptaan arsip yang dilakukan oleh sekolah ?

3. Bagaimana langkah-langkah penerimaan surat masuk yang dilakukan oleh

sekolah ?

Pendistribusian Arsip

4. Bagaimana kegiatan pencatatan yang dilakukan oleh sekolah ?

Penyimpanan Arsip

5. Bagaimana proses penyimpanan arsip yang dilakukan oleh sekolah?

Penggunaan Arsip

6. Bagaimana sistem peminjaman arsip dilakukan ?

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam penemuan kembali arsip ?

Pemeliharaan Arsip

8. Bagaimana proses pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini ?

9. Apakah ada kendala yang ditemukan dalam proses pemeliharaan arsip ?

Penyusutan Arsip

10. Bagaimana cara pemusnahan arsip yang dilakukan disekolah ini ?

Page 124: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

107

2. Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

No. Pertanyaan

Penyusunan Staf

1. Apakah sekolah melakukan sistem rekrutmen dalam penerimaan pegawai

baru ?

2. Bagaimana proses rekrutmen yang dilakukan oleh sekolah ? adakah syarat

dan prosedur yang diberlakukan dalam merekrut pegawai kearsipan ?

3. Tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam proses seleksi ?

4. Hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan dalam kegiatan seleksi ?

5. Setelah kegiatan seleksi dilakukan, apakah terdapat proses orientasi dan

induksi yang diberikan kepada setiap pegawai baru ?

6. Bagaimana penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan di sekolah

ini ?

7. Jenis pelatihan seperti apa yang diselenggarakan oleh sekolah dalam

meningkatkan kompetensi pegawai ?

Berapa rentang waktu dalam setiap penyelenggaraan kegiatan pendidikan

dan pelatihan dilakukan ?

Pengawasan

8. Apakah pegawai kearsipan dilibatkan dalam memberikan ide-ide/gagasan

dalam perencanaan kearsipan ?

9. Bagaimana pengawasan yang dilakukan kepala sekolah pada tahap

penciptaan, penggunaan sampai dengan penyusutan arsip ?

10. Bagaimana pengawasan yang dilakukan kepala sekolah terhadap kinerja

pegawai ?

Page 125: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

108

3. Pedoman wawancara Kasub Umum, Kasub Pendidikan &

Pengajaran, Kasub Keuangan & Kepegawaian

Nama narasumber :

Jabatan :

Hari, Tanggal :

Tempat :

No. Pertanyaan

Penciptaan Arsip

1. Siapa saja yang terlibat dalam tahap penciptaan arsip ?

2. Bagaimana langkah-langkah pembuatan surat keluar ?

3. Adakah SOP (Standar Operasional Pelaksanaan) dalam tahap penciptaan

arsip ?

4. Apa saja yang telah dilaksanakan dalam tahap penciptaan arsip ?

5. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan penerimaan

surat ?

6. Bagaimana langkah-langkah penerimaan surat masuk ?

7. Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam tahap penciptaan arsip ?

Pendistribusian Arsip

8. Bagaimana sistem yang digunakan dalam proses pencatatan surat masuk dan

surat keluar ?

9. Bagaimana proses dalam pengurusan surat masuk dan surat keluar tersebut ?

Penyimpanan Arsip

10. Sistem apakah yang digunakan dalam tahap penyimpanan arsip ?

11. Bagaimana prosedur yang dilakukan dalam penyimpanan arsip ?

12. Adakah kesulitan yang ditemukan dalm proses penyimpanan arsip ?

13. Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penyimpanan arsip ?

Penggunaan Arsip

14. Bagaimana sistem peminjaman arsip dilakukan ?

15. Bagaimana prosedur dalam kegiatan peminjaman arsip ?

16. Adakah pegawai khusus dalam melayani peminjaman arsip ?

Page 126: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

109

17. Untuk kepentingan apa saja biasanya arsip dipinjam atau digunakan ?

18. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam proses penemuan kembali

?

Pemeliharaan Arsip

19. Bagaimana proses pemeliharaan yang dilakukan di sekolah ini ?

20. Upaya apa saja yang dilakukan dalam kegiatan penyelamatan arsip ?

Penyusutan Arsip

21. Bagaimana proses penilaian arsip yang dilakukan di sekolah ini ?

22. Bagaimana proses pemindahan arsip yang dilakukan di sekolah ini ?

23. Bagaimana cara pemusnahan arsip yang dilakukan disekolah ini ?

24. Berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan dalam proses penyusutan arsip

?

Page 127: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

110

LAMPIRAN 6

HASIL WAWANCARA

Page 128: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

111

1. Hasil Wawancara Kabag Tata Usaha

Nama Narasumber : Pak M. Agung Sya’ban, S.E

Jabatan : Kabag Tata Usaha

Hari, Tanggal : Senin, 23 Juli 2018

Tempat : Ruangan Tata Usaha

No. Pertanyaan Jawaban

Penciptaan Arsip

1. Bagaimana proses penciptaan arsip

yang dilakukan oleh sekolah ?

Di MI pembuatan surat tergantung

dari mana sumbernya dan jenis

suratnya kebanyakan kalau untuk di

MI surat dibuat di bagian dikjar. Dari

MI sudah di handle penuh oleh di

bawah kendali kasubag dikjar di

dalamnya itu ada timnya ada tiga

orang jadi tiga orang ini meng-

handle pengarsipan atau

dokumentasi terkait dengan seluruh

kegiatan yang ada di MI.

Masing-masing kasubag dalam

pekerjaannya sudah dipisahkan ke

dalam tingkat pendidikan (MI, Mts,

MA) sesuai dengan tupoksi masing-

masing. Tapi kalo pengarsipan untuk

penyimpanannya dokumennya itu

masih jadi satu kecuali ada beberapa

arsip-arsip yang sifatnya itu masih

dalam kurun waktu dekat jadi

sementara di taruh di bagian masing-

masing unit setelah lewat dari kurun

waktu tertentu itu diarsipkan ke arsip

pusat

2. Bagaimana langkah-langkah

penerimaan surat masuk yang

dilakukan oleh sekolah ?

Misalnya seperti surat penelitian atau

apa, misalnya surat mengundang

acara untuk pelatihan. Surat itu

datang jadi alur ya. Pertama surat

datang ke bagia receptionist disposisi

kepada direktur sebelumnya ada

kontrol dulu di kepala bagian tata

usaha kemudian dari direktur akan

meneruskan kemana surat ini harus

diterima, kemudian setelah diterima

nanti akan dibuatkan tugasnya bahwa

Page 129: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

112

kemudian diciptakan surat tadi untuk

penugasan acara tersebut setelah itu

kita berika kepada yang

bersangkutan untuk segera

mengadakan misalnya kegiatan acara

lomba atau acara seminar itu salah

satu proses surat masuk selanjutnya

tinggal dilaksanakan saja. Nanti

surat-suratnya diarsipkan yang saat

ini masih di handle secara bersamaan

di bagian receptionist (umum).

3. Bagaimana langkah-langkah

penciptaan arsip yang dilakukan

oleh sekolah?

Kemudian misalnya surat tugas

misalnya kita membutuhkan panitia

khusus untuk pelaksanaan tugas hasil

mandat dari rapat pimpinan

misalnya, meminta kita untuk

membentuk tim khusus terhadap

pelaksanaan kegiatan nanti dari

bagian kepegawaian menerbitkan

surat berdasarkan nama-nama yang

telah di usulkan dari hasil rapat

tersebut dan dituangkan dalam

sebuah surat keputusan ataupun surat

penugasan. Setelah itu diterbitkan

dan diedarkan kepada orang-orang

yang ditugaskan. Nanti arsipnya atau

suratnya diarsipkan ke bagian

pengarsipan. Itu contoh dari

kepegawaian.

Kemudian dari bagian keuangan

misalnya ada surat edaran kepada

orang tua itu terkait dengan biaya

tahun ajaran baru misalnya nanti

akan diterima laporan keuangan di

approve filenya itu oleh direktur ke

dalam computer setelah melalui

controlling oleh kepala bagian tata

usaha selain tanda tangan ini nanti di

bagian pengarsipan atau bagian

umum diperbanyak terlebih dahulu

karena ini terkait dengan edaran

kepada seluruh orang tua wali

peserta didik.

Kalau di bagian dikjar biasanya ada

rekapan perkembangan peserta didik

Page 130: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

113

dari nilai dll diterbitkan berdasarkan

masing-masing pendidikan (RA,

MI,Mts,MA) kemudian sudah

diterbitkan nanti ada surat yang

bener-bener orang tua di rekapan

perkembangan itu ada juga dokumen

arsipnya di kita

Pendistribusian Arsip

4. Bagaimana kegiatan pencatatan

yang dilakukan oleh sekolah ?

Sekarang kan sudah ada aplikasi

pembuatan surat, jadi surat itu di

control penuh. Mungkin kalau dulu

modelnya masih pakai manual book,

kalau sekarang sudah komputerisasi

jadi semua bagian bisa mengakses

daftar itu buku itu jadi bisa keliatan

surat mana yang sudah di terbitkan.

Misalnya ada surat keterangan

mutasi siswa di MI itu nanti

ketahuan, kita nanti membuat bukti

fisiknya setelah itu kemudian

terinput secara digital. Aplikasi dapat

digunakan oleh semuanya, jadi

memang ada reseksi akses jadi tidak

kemudian misalkan catatan saya

diubah oleh orang lain. Untuk yang

dibawah kita masih pakai Sharing

file Google sheet (spread sheet)

bukan aplikasi sebetulnya jadi ada

file yang bisa diakses bersama.

Penyimpanan Arsip

5. Bagaimana proses penyimpanan

arsip yang dilakukan oleh sekolah ?

Penyimpanan yang pasti pertama

sekali menggunakan top layanan.

Yang pertama karena kita dari satu

atap, ciri khas pertama adalah satuan

pendidikan dahulu misalkan di MI

dan MA pasti beda-beda tapi karena

penelitiannya ini di MI berarti

kemudian tahap selanjutnya adalah

tahun pelajaran karena tiap arsip

dibedakan di tahun pelajaran nanti

kemudian berdasarkan jenisnya ada

surat keluar, surat masuk, surat

keterangan dll.

Kalau suratnya itu adalah surat

keluar itu di tempat satu buku yang

sama/arsip yang sama (dibukukan),

Page 131: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

114

misalkan ada lampiran atas surat

tersebut yang cukup tebal tidak

mungkin di satukan itu nanti di

cabangkan prnyimpanannya

Penggunaan Arsip

6. Bagaimana sistem peminjaman arsip

dilakukan ?

Belum ada peminjam dari luar,

bukan meminjam tapi meminta

pemeriksaan jadi pihak-pihak yang

terkait dengan kepemerintahan itu

minta data semacam auditor seperti

irjen kemenag, BPJS, pemerintah

tangsel.

Alur dalam meminta data pasti ada

suratnya misalnya surat disampaikan

kepada kita secara resmi, ada surat

yang masuk kita diminta data A-C

untuk disiapkan dan diberikan pada

saat tanggal sekian.

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan

dalam penemuan kembali arsip ?

Penemuan kembali apakah sudah

cepat? Kalau yang lama sih masih

belum tapi kan kita lagi ada

pembaharuan sekarang sudah sangat

mudah. Jadi misalkan kita mau

mencari kegiatan ramadhan

dicarikan di pusat datanya yaitu pada

bagian receptionist untuk dimintakan

soft copynya selanjutnya akan

dicarikan di arsip pusat.

Pemeliharaan Arsip

8. Bagaimana proses pemeliharaan

arsip yang dilakukan oleh sekolah ?

Pemeliharaan arsip di lingkungan MI

belum sesuai dengan kebutuhan,

memang terkait dengan sarananya.

Kalau arsip itu memang tantangan

kita untuk mengelola dokumentasi

sejarah ketika kita mau melihat itu

kembali kan pasti arsip yang dilihat.

Fasilitas kita memang masih kurang

untuk itu kita juga masih banyak

beberapa arsip yang tersebar belum

tercentral baru beberapa di titik

tertentu yang masih disimpan kita

ingin semuanya memang sebagian

sudah terpusat hanya saja penataan

di bagian pusatnya yang terus kita

perbaiki misalnya penyimpanan arsip

yang kita taruh itu di lt. 4 itu baru

Page 132: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

115

saja kita perbaiki hanya saja belum

kita pindahkan karena yang lama itu

sudah tidak cukup

9. Apakah selama ini ada kendala yang

ditemukan dalam proses

pemeliharaan arsip ?

Salah satu kesulitan kita adalah kita

belum secara rutin setiap tahun

melakukan pemutihan antara arsip

yang lama apakah mau dibakar

ditimbun dll karena mestinya

penyimpanan itu ada di kurun waktu

sependek-pendeknya lima tahun

setelah itu khususnya di keuangan itu

lima tahun sudah bisa dimusnahkan.

Ada sebagian arsip yang lewat dari

lima tahun itu masih ada datanya itu

sedang kita kembangkan lagi supaya

penatannya menjadi lebih bagus

memang disitu kendala kita. Pasti

kita selalu bingung misalnya ini arsip

penting atau bukan seperti arsip yang

sudah berumur 8 tahun lalu dan ragu

untuk dihancurkan akhirnya

dibiarkan lalu masuk lagi arsip yang

baru hal tersebut terjadinya

penumpukan arsip dan itu selalu

menjadi kendala. Kadang yang sudah

disposisi sudah eksekusi kemudian

bingung akan diarsipkan kemana

karena ini sifatnya tembusan.

Kendala lain selain pada tempat dan

kegiatan penyimpanan arsip yaitu

ada beberapa alur yang masih mist

misalnya siapa yang menerbitkan

surat A atau surat B, lagi-lagi menata

ulang. Misalkan kalo semua surat itu

harus di bagian dikjar maka tidak ada

surat lain yang bisa menerbitkan.

Sebelum itu kita pernah ada surat

yang diterbitkan oleh kepala

madrasah itu sendiri jadi tidak dibuat

oleh petugas kita sehingga

memunculkan mist komunikasi di

alur sebarannya katakanlah sebuah

edaran tertentu dibuat oleh kepala

madrasah inisiasi beliau supaya lebih

cepat gitu, katakana gini posisi tata

usaha itu kan terpusat sedangkan

Page 133: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

116

pimpinan masing-masing satuan

pendidikan itu ada di tempat masing-

masing disana tidak ada petugas

administrasi sehingga untuk

memutus rentangan waktu

berinisiasilah kemudian pimpinan

salah satunya untuk membuat surat

itu sendiri dengan menyampaikan ke

pimpinan wakilnya, di buat surat tapi

kemudian distribusinya tidak sampai

kepada pihak yang berkepentingan

atas surat itu tembusannya, kepada

orang tua katakanlah sudah sampai

tapi kepada bagian-bagian yang

penting tidak sampai jadi ketika

muncul kegiatan kita tidak tahu dan

ternyata sudah ada edarannya. Jadi

mist aja gitu ada beberapa alur yang

mist karena memang tantangannya

ketika surat itu diterbitkan pasti

terpikir birokrasi penerbitan, siapa

yang harus mengeluarkan, berapa

lama surat itu diterbitkan dan

tersebar atau tidak pasti seperti

munculnya. Makanya kita sedang

membiasakan bahwa segala surat

menyurat itu diharapkan bisa

dipegang dengan bantuan yang sudah

dipercayakan supaya semuanya

terarsipkan dengan mudah,

terkontrol. Jadi semua bagian yang

dipentingkan minimal mengetahui

kegiatan tersebut.

10. Bagaimana cara pemusnahan arsip

yang dilakukan disekolah ini ?

Kalau untuk mesin penghancur

sendiri digunakan untuk

menghancurkan arsip yang lewat dari

lima tahun. Kegiatan pemusnahan

menyesuaikan lama arsip disimpan.

Dapat menggunakan mesin

penghancur maupun dibakar.

Dalam pemusahan yang pertama

membuat berita acara terlebih

dahulu, dari bagian umum itu

membuat berita acara penghapusan

dokumen, kemudian dilaporkan

kepada bagian kepala tata usaha

Page 134: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

117

karena dalam pelaksanannya di

bawah tanggung jawab kepala tata

usaha setelah itu dilaporkan kepada

direktur san teruskan kepada

pimpinan satuan unit. Untuk saksi-

saksi penyusutan hanya pihak

eksternal saja yang terlibat.

11. Apa harapan sekolah dalam

mengelola kearsipan kedepannya ?

Harapan untuk pengelolaan arsip di

MI yang pertama alurnya dapat

tertata dengan baik ,siapa yang harus

menerbitkan surat itu, distribusi surat

semakin tepat ketika sembarangan

kemudian tembusan tidak sampai.

Kedua, ada siklus pasti tentang

penghapusan arsip dalam arti

kegiatan penghapusan belum

terjadwal kapan penghapusan itu

dilakukan (jadwal retensi).

Ketiga, semua sudah digitalisasi.

Ada salah satu aplikasi sedang kita

ke arah sana namun belum di

implementasi secara utuh namanya

JIBAS Letter Store jadi JIBAS

(Jaringan Informasi Bersama Antar

Sekolah) itu nama sebuah aplikasi

yang dikembangkan oleh sebuah

komunitas di Bandung untuk

manajemen kearsipan di sekolah baik

itu manajemen keuangan, sumber

daya, surat kemudian siswa juga ada

itu di dalamnya. Memang kesulitan

kita dengan aplikasi itu

kustomisasinya agak sulit jadi kita

tidak bisa memakai aplikasi secara

utuh ada bagian-bagian tertentu yang

tidak bisa dipakai tetapi di arsipnya

atau letter storenya rencananya akan

kita pakai karena di sana misalkan

dapat dengan mudah membagi-

bagi/mengklasifikasikan baik itu

surat masuk, surat keluar. Selain itu

dapat mendigitalkan arsip ke dalam

aplikasi namun karena aplikasi yang

masih baru butuh waktu tidak

sebentar untuk memahami aplikasi

Page 135: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

118

tersebut

Narasumber

M. Agung Sya’ban, S.E

Page 136: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

119

2. Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Nama Narasumber : Pak Drs. H. Sugiono

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari, Tanggal : Rabu, 07 Juni 2018

Tempat : Ruangan Kepala Sekolah

No. Pertanyaan Jawaban

Fungsi Penyusunan Staf

1. Apakah sekolah melakukan sistem

rekrutmen dalam penerimaan calon

pegawai baru ?

Ada, sekarang ini sedang proses

rekrutmen calon pegawai. Jadi

pegawai itu kan kategorinya

pendidik dan tenaga kependidikan

itu termasuk kategori pegawai ya.

Pegawai itu ada guru ada tenaga

non guru yang disebut dengan

tenaga kependidikan itu. ini sudah

masuk ketahap ketiga. Tahap

pertama pendaftaran (seleksi

berkas), kemudian yang kedua (tes

tertulis, wawancara, micro teaching

dan praktek untuk yang

ketatausahaan. Kegiatan rekrutmen

ini semua dari internal jadi tenaga-

tenaga apa namanya penyiapannya

itu dari internal dibentuk

kepanitiaan kemudian untuk

pelaksanaan-pelaksanaan teknis dari

internal, tidak dari luar karena kita

bisa jadi sudah bagus dari yang

diluar.

2. Tahap-tahap apa saja yang dilakukan

dalam proses seleksi ?

Jadi seleksi yang pertama adalah

publikasi yaitu dalam bentuk

pengumuman, lalu yang kedua

proses pendaftaran itu , kemudian

seleksi berkas sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan, setalah

itu ada tes tertulis terus wawancara

dan micro teaching untuk guru dan

praktek lapangan untuk tenaga non

guru. Setelah itu kegiatan

penempatan rekrutmen.

3. Hal-hal apa saja yang menjadi

pertimbangan dalam kegiatan

seleksi?

Jadi penerimaan pegawai bukan

hanya salah satu tetapi banyak

persyaratan, jadi yang benar-benar

Page 137: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

120

ditekankan dan diutamakan yaitu

profesionalisme, professional dalam

pengertian mereka kita menerima

sesuai dengan bidangnya, kalau

menerima guru PAI kita betul-betul

yang kita terima guru PAI, kalau

guru kelas berdasarkan guru kelas

nanti berdasar itu kan kita

mengambil yang terbaik berdarkan

hasil tes, jadi makanya ada tes

tertulis jadi itu persyaratan

akademik. Akademik kan dilihat

dari situ tes dengan soal yang

seperti itu menghasilkan nilai

berapa begitu kan. Kemudian

wawancara lebih ke motivasi

kemudian komitmen, integritas dan

sebagainya. Sekaligus di dalamnya

ada pendalaman tentang keagamaan

dan dipastikan guru yang direkrut

pertama beriman taqwa yang baik,

ibadahnya harus bagus, harus bisa

baca al-quran. Pegawai madrasah

gitu loh masa gak bisa baca al-

quran, itu kan bagian yang harus

kita lakukan. Saya pikir kalau dia

bagus tapi gak bisa baca al-quran

bisa jadi tidak akan kita terima.

Dengan penggalian wawancara

dapat dilihat seperti apa personal

calon pegawai. Jadi banyak

komponen yang dijadikan bahan

pertimbangan calon pegawai.

Dalam perekrutan pegawai apakah

ada sebelumnya ada pengurangan

pegawai atau bertambah? Hal ini

tergantung analisis kebutuhan kalau

volume kerja semakin padat selama

ini kan karena ada pertumbuhan

perkembangan-perkembangan yang

tadinya hanya ditangani oleh dua

orang ternyata analisisnya kerjaan

tidak selesai-selesai penyebabnya

kenapa? Karena terlalu menumpuk

pekerjaan tenaganya hanya dua

orang. Bisajadi kemungkinan

Page 138: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

121

merekrut satu untuk menambah

sesuai dengan analisis itu, tapi

banyak diantaranya yang rekarut

karena tambal sulam ada misalnya

pegawai kita yang keluar, pegawai

kita yang pensiun, kita rekrut untuk

menggantikan. Jadi ada dua model

ya satu merekrut untuk menambah

tenaga karena analisisnya

dibutuhkan volumenya semakin

panjang, tapi kita merekrut memang

untuk menggantikan yang pensiun,

pindah ke uin itu kita rekrut ya

untuk menggantikan tapi ada juga

yang tidak pindah kemana-mana,

tapi kita juga merekrut untuk

menambah lagi karena kekurangan

tenaga.

4. Setelah kegiatan seleksi dilakukan,

apakah terdapat proses orientasi dan

induksi yang diberikan kepada setiap

pegawai baru ?

Iya betul, orientasi untuk tahun ini

justru ada model baru yang

direncanakan, mereka sebelum

mereka ditetapkan sebagai pegawai

lewat kontrak, mereka akan

semacam dimagangkan dulu,

magang dulu karena kita baru mulai

ya mungkin sekaligus sebagai

penilaian akhir antara satu sampai

dua bulan. Tapi belum dilaksanakan

selama ini kalo rekrutmennya sudah

selesai sampai ke micro teaching

atau praktek langsung ditetapkan

kemudian penandatanganan

kontrak, tetapi yang sekarang ada

model baru, jadi lagi di coba untuk

ada sesi terakhir penilaian akhir itu

dengan magang. Ya bisa jadi udah

macam-macam begitu magang di

tengah-tengah goyang ini kan bisa

jadi tidak kita lanjutkan daripada

nanti masalah setelah jadi kan lebih

baik sebelum ini.

Cara pengenalan karyawan baru

terhadap tupoksinya pada tahun

sebelumnya biasanya kan ngambil

umum ya tidak yang kecuali

perpustakaan yang ada pustakawan

Page 139: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

122

jadi kan tidak ada yang spesialisasi

kearsipan jadi masih umum lah,

artinya dari tenaga administrasi

pendidikan mereka setalah rekrut

dia masih masuk rumpun kearsipan

ketatausahaan ya untuk itu harus

ada pendampingan dulu di awal-

awal, jadi dilakukan oleh yang lama

dulu diberikan jobnya nanti seperti

ini seperti ini yang harus diarsipkan,

yaudah jadi pendmapingan di awal

baru selanjutnya dia melakukan

kegiatan sesuai dengan seharusnya

jadi pengarahan dan pendampingan.

Paling pendampingan setengah

bulan satu minggu juga sudah tau

jobnya.

5. Bagaimana penyelenggaran kegiatan

pendidikan dan pelatihan untuk

pegawai di sekolah ini?

Diklat diselenggarakan oleh sekolah

yang bekerja sama denan pihak luar,

artinya kita sebagai penyelenggara

kemudian pemateri dari luar.

Karena kan kalo kita belum ada

kompetensi dibidang itu.

mengundang narasumber untuk

dilakukan disekolah kita. Terkadang

ada juga diklat yang dilaksanakan

dengan pola mengirim, pihak luar

menyelenggarakan kegiatan tentang

ini sesuai dengan bidang kita ya kita

akan mengirimkan beberapa orang

untuk didelegasikan.

6. Jenis pelatihan seperti apa yang

diselenggarakan oleh sekolah dalam

meningkatkan kompetensi pegawai ?

Diklat kita selalu mengupdate,

diklat-diklat yang dilaksanakan

sesuai dengan kebutuhan. Ketika

misalnya bagian IT bisa jadi diklat

tentang IT, kemudian kalau

bagiannya bagian keamanan

biasanya diklat tentang keamanan

termasuk di dalamnya tentang

damkar misalnya pemadam

kebakaran seperti, kemudian

tanggap darurat seperti apa. Jadi

diklat itu selalu disampaikan kepada

termasuk karyawan sesuai dengan

kebutuhan dan bidangnya masing-

masing. Kalau dalam bidang TU

Page 140: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

123

biasanya diklat tentang pengelolaan

keuangan, keuangan kan

menggunakan sistem biasanya. Nah

sistem yang seperti apa kan ada

misalnya ahli yang membuat sistem

kan tetap saja mereka harus di diklat

kan supaya bisa menerapkan itu ya.

Biasanya keuangan kemudian

masalah protokoler itu untuk yang

bagian umum. Intinya diklat itu

dilaksanakan sesuai dengan

bidangnya masing-masing. Tetapi

ada juga yang sifatnya umum, untuk

membentuk mindset dan kinerja

pegawai. Karena untuk menyangkut

integritas dan semangat harus sama

semuanya

7. Berapa rentang waktu dalam setiap

penyelenggaran kegiatan pelatihan

dilakukan ?

Seminim-minimnya diklat

dilakukan setahun sekali. Tapi

kadnag-kadang juga sesuai dengan

kebutuhan bisa jadi dua atau tiga

kali dalam setahun. semuanya

dilakukan berdasarkan analisis

kebutuhan. Dan jika melihat

suasana kerja pegawai yang

menurun harus diupdate lagi supaya

semangat lagi. Termasuk dalam

forum-forum raker dimanfaatkan

untuk memberikan pelatihan karena

di raker moment untuk memompa

semangat kembali para pegawai,

meneguhkan komitmen sehingga

begitu masuk di tahun ajaran setalah

raker semangatnya harus baru.

Fungsi Pengawasan

8. Apakah pegawai kersipan dilibatkan

dalam memberikan ide-ide/gagasan

dalam perencanaan kearsipan ?

Itu lebih ke koordinasi, kasub

sebenarnya fungsinya justru hanya

manajerial, tapi yang melaksanakan

secara teknis itu adalah para staf.

Jadi staf itu yang punya job

description salah satunya adalah

melakukan pengarsipan.

9. Apakah kepala sekolah melakukan

pengawasan pada tahap penciptaan,

penggunaan sampai dengan

penyusutan arsip ?

Iya betul, kita pengawasannya lewat

koordinasi itu tadi untuk

memastikan bahwa arsip itu tidak

sampai ada yang kececer atau hilang

Page 141: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

124

itu biasanya dilangsungkan ketika

kita menyerahkan harus ada berita

acara misalnya proses-proses yang

dilakukan tentang ijazah misalnya

kan bukan disana, adanya di unit.

Kita pak Yon nulis ijazah semua

setelah selesai kemudian kita

bagikan kepada mereka dan jangan

sampai lupa kita mengawasi betul,

mengawal betul langsung sendiri

kita yang memilah, ini aslinya yang

harus diberikan kepada anak-anak,

nanti minta tolong ada yng

photocopy ini untuk arsip, dihitung

satu-satu pastikan tidak ada satupun

dari arsip ijazah itu yang kosong

dan tidak ada, ini kan bentuk

control dari pengawasan, baru kita

serahkan dengan menggunakan

berita acara penyerahan begitu juga

kalau disini masih ada juga orang

tua yang karena sesuatu dan lain hal

masih punya tunggakan keuangan

kan gak boleh ngambil ijazah, orang

tua kalo ngambil kan tenang-tenang

saja, ah tenang lah arsipnya masih

ada disekolah pasti aman, sementara

itu barang sangat berharga kita

khawatir kalo itu sampai hilang kan

yang dituntut kita, maka untuk

mengamankan itu yang tadinya

dipegang oleh wali kelas , untuk

memastikan kumpulkan dari wali

kelas katakanlah di kesiswaan

dengan menggunakan berita acara

penyerahan nanti dari wakasis baru

menggunakan berita acara

penyerahan juga ke kasub dikjar

untuk disimpan dengan baik

sehingga setelah itu ketika ada

orang tua nanya datang untuk

mengambil ijazah tidak lagi kesini

silahkan bapak/ibu datang ke dikjar

karena udah arsipnya ada disni pasti

dengan mudah. Kalo memang tidak

ada tanda bukti pengambilannya

Page 142: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

125

jadi tiap ini kita sudah meyiapkan

bukti pengambilan ijazah kemudian

skhun album dan sebagainya. Jadi

walaupun dia complain dibelakang

sudah ada bukti ttd orang tua.

10. Apakah kepala sekolah melakukan

pengawasan terhadap kinerja

pegawai kearsipan ?

Kinerja pegawai kearsipan disana

kembali bukan di kepala sekolah

tetapi di tata usaha, tapi bisa juga

terjadi ketika arsip yang sudah

tersimpan lama baru kita butuhkan

karena keperluan setelah sekian

puluh tahun kan ada kalanya

kelabakan, pak yon pernah nih mau

perpanjang SIOS (Surat Izin

Operasional Sekolah) salah satu

syaratnya harus ada akta pendirian

sekolah. Akta pendirian sekolah ini

sudah terjadi 44 tahun yang lalu,

kalo arsip yang baik begitu nanya

tunggu lima menit, tapi pernah

terjadi pada ribut disana itu dulu

yang dikjar kali yang nyimpen oh

TU kali jadi saling melempar, saya

bilang tidak boleh seperti itu lagi .

jadi yang dokumen-dokumen

seperti itu harus di scan gitu kan.

Kalo udah di scan kan aman walau

pencarian aslinya gak ada, buka aja

scannan nya print kan jadi. Jadi ini

salah satu contoh harusnya yang

pengarsipannya yang sudah bagus

tidak akan terjadi seperti itu.

Narasumber

Drs. H. Sugiono

Page 143: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

126

3. Hasil Wawancara Kasubag Umum

Nama Narasumber : Pak Hanafi Harris, S.S

Jabatan : Kasubag Umum

Hari, Tanggal : Rabu, 07 Juni 2018

Tempat : Ruangan Umum

No. Pertanyaan Jawaban

Penciptaan Arsip

1. Siapa saja yang terlibat dalam

tahap penciptaan arsip ?

Dalam pembuatan surat tidak hanya

berasal dari satu sumber saja tapi

bermacam-macam. Untuk lingkup

bagian surat keluar yang berada pada

bagian umum yaitu berhubungan dengan

pihak luar seperti kepolisian, ke institusi

atau universitas. Pada bagian umum

terdapat dua bagian yaitu : 1. Umum

Administrasi, dalam bagian ini bertugas

untuk membuat surat keluar, bagian

receptionist (surat masuk dan keluar),

dan jasa photocopy. Kurang lebih

terdapat lima orang pegawai 2. Umum

Rumah Tangga, dalam bagian ini

bertugas dalam kegiatan sarana

prasarana sekolah salah satunya dalam

kegiatan pemeliharaan, pengadaan,

pembelian (purchasing) dsb dan kurang

lebih terdapat tiga orang pegawai.

2. Bagaimana langkah-langkah

pembuatan surat keluar ?

Untuk pembuatan surat keluar

berdasarkan dengan standar ISO yang

diterapkan oleh sekolah yaitu ISO

9001:2015 dalam ISO tersebut sudah di

formatkan seperti pembuatan surat

undangan. Dalam proses pembuatan

surat ditugaskan kepada satu orang yang

terdapat pada bagian administrasi

umum. Saat ini dalam masing-masing

sub bagian tata usaha yang meliputi

bagian umum, bagian pendidikan dan

pengajaran (dikjar), bagian

kepegawaian dan keuangan, diberi

kewenangan untuk membuat surat

keluar. Namun dalam masing-masing

bagian tersebut hanya orang tertentu

Page 144: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

127

yang diberikan akses untuk menerbitkan

surat. Mereka dapat mengakses lewat

sistem Spread Sheet. Nanti tinggal

membuka sistem sendiri, lalu isi sendiri

nomor suratnya. Nomor surat

berdasarkan urutannya jadi misalnya

seseorang ingin membuat no surat di

tanggal sekarang, jadi di tanggal

sebelumnya misalkan 009 jadi untuk

yang dibuat sekarang lanjut 010. Jadi

walaupun dalam satu hari ada banyak

surat yang diterbitkan yang penting no

surat tetap berurut. Dengan demikian

untuk penomoran surat masing-masing

unit diberikan akses untuk membuka

sistem tersebut namun hanya beberapa

saja.

3. Adakah SOP (Standar

Operasional Pelaksanaan)

dalam tahap penciptaan arsip ?

SOP sudah tercantum dalam ISO

9001:2015 yang telah diterapkan oleh

sekolah.

4. Apa saja yang telah

dilaksanakan dalam tahap

penciptaan arsip ?

dokumen ( dokumen kontrak kerja sama

dengan lembaga lain), Surat Perjanjian

dengan pihak ketiga, Surat Keputusan,

Surat tugas untuk internal misalnya

Direktur menugaskan kepada Kasub

Umum, Surat Undangan, Surat

Pemberitahuan.

5. Hal-hal apa saja yang harus

diperhatikan dalam pembuatan

dan penerimaan surat ?

Yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan surat yaitu : no surat yang

harus dicatat secara jelas, tentang surat,

perihal surat, ditujukan kemana dan

siapa, isi surat, dan ttd. Sedangkan hal

yang perlu diperhatikan dalam

penerimaan surat yaitu dengan

memberikan tanda terima surat bagi

yang memasukan surat tersebut sebagai

bukti bahwa telah memasukkan surat di

sekolah tersebut, dengan adanya tanda

terima tersebut labih tertata dan mudah

untuk mencari surat bila sewaktu-waktu

dibutuhkan sebagai konfirmasi ulang

surat yang telah masuk.

6. Bagaimana langkah-langkah

penerimaan surat masuk ?

Untuk pusat surat masuk diarahkan

kepada bagian receptionist (umum)

untuk semua tingkatan. Setelah surat

masuk diterima oleh pegawai

Page 145: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

128

receptionist untuk di proses. Selanjutnya

surat diberikan lembar disposisi. Lalu

surat diarahkan ke bagian Kepala Tata

Usaha dan terakhir surat diarahkan ke

Direktur untuk mendapatkan

persetujuan. Setelah mendapatkan

persetujuan dari direktur, surat kembali

ke bagian umum (receptionist) dan

terkahir surat diteruskan kepada yang

dituju. Lamanya proses surat tergantug

pak direktur yang sedang ada ditempat

atau tidak. Setelah surat telah melewati

prosesnya maka si pengirim dapat

menghubungi bagian receptionist

dengan no telepon yang sudah diberikan

sebelumnya untuk menindaklanjuti surat

tersebut.

7. Peralatan apa saja yang

dibutuhkan dalam tahap

penciptaan arsip ?

Komputer, printer, kertas, tinta printer,

Cap surat, pulpen, streples dll.

Pendistribusian Arsip

8. Bagaimana sistem yang

digunakan dalam proses

pencatatan surat masuk dan

surat keluar ?

Kegiatan pencatatan surat masuk dan

surat keluar yang bersifat umum

menggunakan Spread Sheet sistem ini

baru berjalan pada tahun 2017 akhir.

9. Bagaimana proses dalam

pengurusan surat masuk dan

surat keluar ?

Pengurusan surat dilakukan dengan

melihat isi surat terlebih dahulu, yang

selanjutnya mencatat no surat. Memang

ada kode-kode tertentu juga seperti surat

rahasia hal tersebut ada kode etiknya

juga seharusnya. Dia boleh tau khusus

di batasan pencatatan no surat, tujuan

surat kemana dan kepada siapa dan

perihal surat.

Penyimpanan Arsip

10. Sistem apakah yang digunakan

dalam tahap penyimpanan

arsip ?

Dalam penyimpanan di gudang arsip

berdasarkan per unit seperti MI, MTS,

MA, Yayasan dsb. Selanjutnya di dalam

unit tersebut disimpan berdasarkan

tahun pelajaran sekolah. Namun untuk

arsip yang terdapat di bagian umum

sendiri disimpan menggunakan bindex,

lemari arsip, rak mini terbuka.

11. Bagaimana prosedur yang

dilakukan dalam penyimpanan

arsip ?

Penyimpanan dilakukan dengan

menggunakan bindex yang sifatnya

masih sering digunakan (arsip aktif).

Page 146: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

129

Dalam penyimpanan surat diberlakukan

pembatasan kurun waktu surat. Surat

yang jangka waktunya 2 tahun disimpan

di tempat ruang kerja. Kemudian diatas

dua tahun dipindahkan ke gudang arsip

12. Ada berapa ruang

penyimpanan arsip yang ada di

sekolah ?

Ruang Penyimpanan arsip di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

menggunakan 3 lokasi yaitu:

1. Bagian Umum (receptionist); 2. Ruang Kantor masing-masing unit

baik Dikjar, Umum, serta Kepegawaian

& Keuangan; 3. Gedung pusat arsip.

13. Adakah kesulitan yang

ditemukan dalam proses

penyimpanan arsip ?

Kendala yang ditemukan dalam

penyimpana arsip di sekolah ini yaitu

terkait ruang penyimpanan, hal ini

dikarenakan masih minimnya ruangan

yang tersedia sehingga arsip yang

disimpan belum tertata dengan rapih.

Dan gedung penyimpanan arsip dalam

tiap-tiap bidang masih menyatu,

mengingat setiap tahunnya arsip selalu

bertambah hal tersebut membuat ruang

penyimpanan yang selalu bertambah.

14. Peralatan apa saja yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan

penyimpanan arsip ?

Untuk arsip yang sifatnya aktif

menggunakan bindex, selanjutnya untuk

arsip yang bersifat inaktif menggunakan

rak terbuka, untuk arsip ijazah

menggunakan lemari tertutup karena

sifatnya yang sangat penting.

Penggunaan Arsip

15. Bagaimana sistem peminjaman

arsip dilakukan ?

Kalau orang lain (orang luar) belum ada

yang melakukan peminjaman arsip

sekolah, selama ini arsip hanya

dipinjamkan untuk internal sekolah saja.

Untuk arsip yang dipinjam hanya

sebentar tidak melakukan pencatatan,

tetapi pihak yang terkait dengan arsip

tersebut meng copy kan kebutuhan jenis

arsip yang akan dipinjam tersebut dan

dikembalikan lagi, sehingga arsip asli

sekolah terjaga dengan baik.

peminjaman terkait arsip umum, dikjar

maupun keuangan dan kepegawaian

Page 147: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

130

dilakukan di bagian pusatnya (meja

receptionist bagian umum). Terkecuali

arsip seperti laporan kegiatan tidak di

copy kan karena arsip yang terlalu tebal.

16. Bagaimana prosedur dalam

kegiatan peminjaman arsip ?

Arsip yang dipinjam menggunakan

tanda terima hal ini untuk arsip seperti

laporan-laporan kegiatan. Yang

melayani kegiatan peminjaman yaitu di

bagian receptionist karena data-data

arsip terdapat di receptionist.

17. Adakah pegawai khusus dalam

melayani peminjaman arsip ?

Untuk pelayanan peminjaman arsip

ditujukan kepada bagian receptionist

umum. Untuk bidang Umum terdapat 8

orang pegawai dan bertugas dalam

semua tingkat TK, MI, Mts dan MA.

18. Untuk kepentingan apa saja

biasanya arsip dipinjam atau

digunakan ?

Biasanya arsip dipinjam terkait acara

kegiatan sekolah. Seperti perayaan 17

Agustus, kegiatan Isra Miraj, Kegiatan

Qurban Idul Adha.

19. Langkah-langkah apa saja

yang dilakukan dalam proses

penemuan kembali ?

Untuk penemuan kembali arsip dilihat

berdasarkan pencatatan yang telah

dilakukan sehingga penemuan arsip

dapat dilakukan.

Pemeliharaan Arsip

20. Bagaimana proses

pemeliharaan yang dilakukan

di sekolah ini ?

Pemeliharaan arsip diberikan tanggung

jawab bersama kepada masing-masing

bagian. Kegiatan pemeliharaan biasanya

dilakukan setiap tahun ajaran baru

dengan menata dan merapihkan kembali

arsip dengan tepat.

21. Apakah ada kendala yang

ditemukan dalam proses

pemeliharaan arsip ?

Perawatan terhadap arsip masih kurang

diperhatikan, hal tersebut karena tidak

adanya petugas khusus dalam

pemeliharaan arsip. Tidak ada

penanganan khusus dalam pemeliharaan

arsip yang terdapat di gudang arsip.

Penyusutan Arsip

22. Bagaimana proses penilaian

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

arsip dikelompokkan terlebih dahulu

sebelum melakukan penyusutan dengan

cara menilai arsip berdasarkan nilai

kegunaan serta konteksnya.. Hal

tersebut ditakutkan adanya arsip-arsip

yang masih digunakan atau penting.

Kegaiatn penilaian dilakukan setiap

tahun ajaran baru.

23. Bagaimana proses pemindahan Arsip yang akan dipindahkan dari

Page 148: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

131

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

ruangan bagian umum ke gudang arsip

terlebih dahulu di pilih antara arsip aktif

dan arsip inaktif.

24. Bagaimana cara pemusnahan

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

Pemusnahan dilakukan dengan mesin

penghancur kertas, arsip yang

disusutkan berdasarkan tahun yang

sudah habis. Untuk bagian umum yang

sering dimusnahkan yaitu arsip-arsip

yang sifatnya biasa. Yang terlibat dalam

kegiatan penyusutan yaitu orang-orang

di tiap bidang setelah itu dengan

membuat berita acara.

25. Berapa lama jangka waktu

yang dibutuhkan dalam proses

penyusutan arsip ?

Penyusutan dilakukan setiap lima tahun

sekali dan berdasarkan jenis arsip juga.

Dalam kegiatan pemusnahan masing-

masing bidang melakukanya tidak

diwaktu yang sama hal ini karena

menyesuaikan dengan setiap kebutuhan

masing-masing bidang.

Narasumber

Hanafi Harris, S.S

Page 149: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

132

4. Hasil Wawancara Kasub Pendidikan & Pengajaran (Dikjar)

Nama Narasumber : Pak Effron Faulusia, S.E

Jabatan : Kasub Pendidikan dan Pengajaran

Hari, Tanggal : Rabu, 07 Juni 2018

Tempat : Ruangan Dikjar (Pendidikan & Pengajaran)

No. Pertanyaan Jawaban

Penciptaan Arsip

1. Siapa saja yang terlibat dalam

tahap penciptaan arsip ?

Untuk tahap pembuatan surat di bagian

pendidikan dan pengajaran sudah

ditangani penuh di bawah kendali

Kasubag dikjar (pendidikan &

pengajaran) yang mana di dalamnya

terdapat tim yang terdiri dari tiga orang

yang bertugas untuk pengarsipan dan

dokumentasi.

2. Bagaimana langkah-langkah

pembuatan surat keluar ?

Dalam pembuatan surat telah

menggunakan aplikasi dan yang

membuat aplikasi tersebut dari pihak

sekolah sendiri. Jadi dalam aplikasi

tersebut tinggal diketik No Induk

siswanya, nanti surat apa yang

dibutuhkan, setelah itu akan muncul

sendirinya. Aplikasi yang digunakan

bernama SIDIK (Sistem Informasi

Dikjar). Untuk pengaturan model surat

sudah sesuai dengan standard dan sudah

di konsep di awal dan disetujui oleh

kepala sekolah. Untuk pembuatan surat

keluar bekerja sama dengan bagian

umum. Masing-masing surat diberi

nomor, nomornya suratnya itu khusus

dan diberikan kode untuk masing-

masing surat. Seperti surat tugas

kodenya lain, surat keterangan kodenya

lain. Jadi masing-masing surat

memilikikode yang berbeda.

3. Adakah SOP (Standar

Operasional Pelaksanaan)

dalam tahap penciptaan arsip ?

SOP sudah tercantum dalam ISO

9001:2015 yang telah diterapkan oleh

sekolah.

4. Apa saja yang telah

dilaksanakan dalam tahap

penciptaan arsip ?

Surat Keterangan Siswa, Surat Kelakuan

Baik, Ijazah, SKHUN (kelompok

Umum), SHUBN (Kelompok agama),

Page 150: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

133

Biodata siswa, Biodata Guru,

Aksreditasi, hasil raport siswa, Surat

Pindah siswa, Surat Mutasi masuk dan

keluar, surat rekomendasi, surat tugas

untuk guru (misalnya ada surat

undangan untuk guru yang harus

mengikuti kegiatan workshop) masing-

masing bidang membuat surat tugas

dengan menyesuaikan kebutuhan. Surat

arsip yang diciptakan lebih kepada data-

data pribadi.

5. Hal-hal apa saja yang harus

diperhatikan dalam pembuatan

dan penerimaan surat ?

Hal yang diperhatian dalam pembuatan

surat keluar yaitu kop surat, bahasa

surat, no surat, ditujukan kepada siapa,

tanggal surat, isi surat, perihal surat.

Sedangkan untuk biodata diperhatikan

data dirinya seperti : Nama,

tempat/tanggal lahir, alamat, no induk,

NIS, tanggal penandatanganan surat,

dan tembusan surat. Di bidang dikjar

dalam penerimaan surat seperti surat

mutasi ditugaskan kepada satu orang

namun tidak bersifat kaku dalam arti

bisa siapa saja yang menerima selagi

masih dalam pegawai dikjar.

6. Bagaimana langkah-langkah

penerimaan surat masuk ?

Dalam bidang dikjar tidak melakukan

penerimaan surat yang bersifat umum,

kalaupun ada hanya di surat mutasi saja

seperti surat mutasi masuk dan surat

pindahan siswa yang sifatnya khusus.

7. Peralatan apa saja yang

dibutuhkan dalam tahap

penciptaan arsip ?

Komputer, printer, kertas, tinta printer,

Cap surat, pulpen, streples dll.

Pendistribusian Arsip

8. Bagaimana sistem yang

digunakan dalam proses

pencatatan surat masuk dan

surat keluar ?

Dalam bidang dikjar pencatatan surat

masuk dilakukan di bagian umum

(receptionist). Untuk surat mutasi yang

langsung masuk ke bagian dikjar

dilakukan pencatatan nomor surat keluar

dari sekolah asal sebelumnya ke dalam

aplikasi SIDIK. Kegiatan pencatatan

surat masuk dan surat keluar yang

bersifat umum menggunakan Spread

Sheet sistem ini baru berjalan pada

tahun 2017 akhir.

9. Bagaimana proses dalam Kalau di dikjar tidak ada surat masuk

Page 151: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

134

pengurusan surat masuk dan

surat keluar ?

yang sifatnya umum hal ini dilakukan

pada bagian umum saja.

Penyimpanan Arsip

10. Sistem apakah yang digunakan

dalam tahap penyimpanan

arsip ?

Penyimpanan yang digunakan dengan

sistem tahun pelajaran. Contohnya

seperti ijazah, kalau ijazah per tahun

pelajaran diurutkan sesuai dengan no

peserta juga per kelas baru kita jadikan

satu bundel dan itu untuk jadi arsip satu

tahun pelajaran, kalau seperti raport ada

4 kali pemyimpanan : Pada saat UTS

dan UAS semester ganjl dan genap

setelah itu kita bakukan baik softcopy

maupun hardcopy. Penyimpanan

diurutkan berdasarkan masing-masing

kelas baru nanti disatukan dalam satu

bundel.

11. Bagaimana prosedur yang

dilakukan dalam penyimpanan

arsip ?

Ada arsip-arsip yang sudah disampaikan

bahwasanya untuk hal-hal arsip yang

penting itu kita simpan di lemari yang

tertutup, sehingga jika terjadi sesuatu

yang tidak diinginkan arsip akan lebih

aman. Sedangkan untuk arsip-arsip yang

biasa atau tidak terlalu penting hanya

disimpan pada bindex yang diberikan

judulnya. Arsip-arsip dari semua

tingkatan MI, Mts dan MA disimpan ke

dalam satu gedung arsip namun

dibedakan penempatannya.

12. Ada berapa ruang

penyimpanan yang ada di

sekolah ?

Ruang Penyimpanan arsip di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

menggunakan 3 lokasi yaitu:

1. Bagian Umum (receptionist); 2. Ruang Kantor masing-masing unit

baik Dikjar, Umum, serta Kepegawaian

& Keuangan; 3. Gedung pusat arsip.

13. Adakah kesulitan yang

ditemukan dalam proses

penyimpanan arsip ?

Untuk bagian dikjar yaitu minimnya

ruangan penyimpanan, hal ini

dikarenakan aktivitas arsip yang ada

pada bagian dikjar yang selalu

bertambah setiap tahunnya karena pada

bidang ini menyimpan banyak data

siswa dan juga guru, terlebih pada

penyimpanan ijazah yang setiap

Page 152: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

135

tahunnya harus disimpan dengan baik

dan dalam arsip ijazah tidak adanya

kegiatan penyusutan hal tersebut karena

berkaitan dengan data penting siswa,

sehingga untuk ijazah saja setiap

tahunnya pasti selalu bertambah dan

harus memerhatikan standar ruangan

arsip karena hal ini berkaitan dengan

data-data penting sekolah. Kalau untuk

sekarang masih memadai tetapi tidak

tahu kalau untuk 2 sampai 3 tahun

kedepan hal ini yang perlu disiapkan.

14. Peralatan apa saja yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan

penyimpanan arsip ?

Untuk arsip yang sifatnya aktif

menggunakan bindex, selanjutnya untuk

arsip yang bersifat inaktif menggunakan

rak terbuka, untuk arsip ijazah

menggunakan lemari tertutup karena

sifatnya yang sangat penting.

Penggunaan Arsip

15. Bagaimana sistem peminjaman

arsip dilakukan ?

Tidak ada kegiatan peminjaman, karena

biasanya data yang dipinjam berbentuk

softcopy yang dianggap lebih praktis.

16. Bagaimana prosedur dalam

kegiatan peminjaman arsip ?

Karena di dikjar tidak ada kegiatan

peminjaman yang sifatnya umum.

Semua kegiatan pengarsipan pusatnya di

umum. Jadi untuk kegiatan peminjaman

dilakukan di bagian umum. Arsip yang

dipinjam menggunakan tanda terima hal

ini untuk arsip seperti laporan-laporan

kegiatan. Yang melayani kegiatan

peminjaman yaitu di bagian receptionist

karena data-data arsip terdapat di

receptionist (umum).

17. Adakah pegawai khusus dalam

melayani peminjaman arsip ?

Untuk pelayanan peminjaman arsip

ditujukan kepada bagian receptionist

umum. Untuk bidang Umum terdapat 8

orang pegawai dan bertugas dalam

semua tingkat TK, MI, Mts dan MA.

18. Untuk kepentingan apa saja

biasanya arsip dipinjam atau

digunakan ?

Tidak ada

19. Langkah-langkah apa saja

yang dilakukan dalam proses

penemuan kembali ?

Selama ini mudah, karena memang

biasanya yang kita cari softcopynya

dulu, kalau di softcopy tidak ada baru

kita cari berkasnya, berkasnya itu sudah

kita sesuaikan seperti data siswa kalau

Page 153: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

136

data siswa itu sudah kita berikan kode

tertentu, jadi masing-masing anak itu

punya kode-kode tertentu setelah itu

tinggal kita cari kodenya saja.

Pemeliharaan Arsip

20. Bagaimana proses

pemeliharaan yang dilakukan

di sekolah ini ?

Kalau untuk softcopy kita tidak

menyimpan dalam satu CD, biasanya

kita simpan ke beberapa tempat. Jadi

softcopy tersebut tidak hanya di satu

orang tapi ada di beberapa orang atau

bisa disimpen di google drive jadi dapat

diakses sewaktu-waktu data diperlukan.

Pemeliharaan yang terjadi di gudang

arsip dilakukan setiap setahun sekali,

setiap awal pelajaran para staf dikjar

melakukan kerja bakti dan melakukan

penilaian arsip mana yang emang sudah

tidak aktif, mana yang masih aktif dan

di samping itu arsip-arsip dirapihkan

lagi seperti kode-kode arsipnya ataupun

penempatannya.

21. Apakah ada kendala yang

ditemukan dalam proses

pemeliharaan arsip ?

Perawatan terhadap arsip masih kurang

diperhatikan, hal tersebut karena tidak

adanya petugas khusus dalam

pemeliharaan arsip. Tidak ada

penanganan khusus dalam pemeliharaan

arsip yang terdapat di gudang arsip.

Penyusutan Arsip

22. Bagaimana proses penilaian

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

Penilaian dilakukan dengan melihat dari

segi kontennya, jika kontennya dirasa

penting dan tidak ada arsip dalam

bentuk lain seperti softcopynya jadi

tetap kita simpan tetapi kalau masih ada

softcopynya atau masih dapat digitalkan

maka dapat disusutkan.

23 Bagaimana proses pemindahan

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

Pemindahan arsip dilakukan dengan

melakukan penilaian sebelumnya.

Pemindahan arsip dari ruangan dikjar ke

gedung pusat arsip dilakukan setiap

setahun sekali atau setiap tahun ajaran

baru.

24. Bagaimana cara pemusnahan

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

Biasanya arsip dimusnahkan dengan

menggunakan mesin penghancur, atau

biasanya tergantung juga kalau memang

arsip yang akan dimusnahkan dalam

jumlah banyak dengan dibakar. Untuk

Page 154: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

137

kegiatan pemusnahan arsip semua unit

di dikjar dilibatkan kalau untuk kepala

sekolah hanya dimintakan persetujuan

dan tidak lupa untuk membuat berita

acara. Karena kan SOP sudah ada dan

kita tinggal menjalankan saja

25. Berapa lama jangka waktu

yang dibutuhkan dalam proses

penyusutan arsip ?

Biasanya penyusutan dilakukan dalam 5

tahun sekali, jadi arsip yang sudah lewat

5 tahun ke atas itu biasanya kita sortir

kembali mana yang benar-benar masih

harus dipertahankan dan mana yang

benar-benar sudah aman untuk

disusutkan atau nanti rencananya

memang setiap arsip itu kita usahakan

untuk digital jadi kalau memang arsip

yang ingin disusutkan itu rencananya

mau kita arsipkan bentuk digital jadi

untuk berkas fisiknya sudah tidak ada.

Narasumber

Effron Faulusia, S.E

Page 155: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

138

5. Hasil Wawancara Kasub Kepegawaian & Keuangan

Nama Narasumber : Pak Maradona, S.E

Jabatan : Kasub Kepegawaian & Keuangan

Hari, Tanggal : Senin, 23 Juli 2018

Tempat : Ruangan Kepegawaian & Keuangan

No. Pertanyaan Jawaban

Penciptaan Arsip

1. Siapa saja yang terlibat dalam

tahap penciptaan arsip ?

Arsip itu ada tergantung dari proses

kegiatan, setiap kegiatan berbeda-beda.

Kalau untuk kegiatan seperti

permohonan pengajuan pembiayaan

untuk opersional itu melibatkan hanya

yang mengajukan yang ditunjuk untuk

mengajukan bisa dari guru.

2. Bagaimana langkah-langkah

pembuatan surat keluar ?

Untuk kegiatan permohonan pengajuan

pembiayaan dalam bagian keuangan, hal

pertama menghadap ke direksi

manajemen yang dikepalai oleh kepala

Tata Usaha kemudian ke wakil direktur

dan terakhir bendahara. Itu proses

jalannya arsip, jadi ketika sedang

mengajukan saja, orang yang akan

mengajukan membuat lembar pengajuan

dan nanti lembar pengajuan tersebut jadi

arsip buat orang yang akan

menjalankan. Yang kedua dia datang ke

kepala tata usaha, setelah itu Kepala

Tata Usaha menerima lampiran yang

diajukan dan itu perjalan arsip yang ke

dua hal itu sudah mewakili untuk yang

wakil direktur dan yang terakhir ke

bendahara dan bendahara menerima itu

dan juga ikut mengarsipkannya sebagai

lampiran, nanti arsip itu berubah bentuk

ketika sampai di bendahara sudah

menjadi lampiran arsip tidak lagi

sebagai arsip, muncul arsip baru. Jadi

saling berhubung antara satu dengan

yang lainnya, keterlibatan antara model

yang satu dengan yang lainnya itu

orangnya beda. Contoh setelah jadi

bentuk pengeluaran tidak lagi

Page 156: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

139

melibatkan banyak orang jadi lebih ke

berwenang saja.

Kalau di pegawaian pembuatan surat

belum ada aplikasinya, karena surat di

kepegawaian lebih kepada formatnya.

Penciptaan arsip hanya menggunakan

aplikasi sederhana yang sudah di

makrokan dalam bentuk Ms.excel dan

Ms.Word tetapi belum dikemas sebagai

sebuah sistem jadi hanya sebagai alat

bantu kerja saja. Pada bagian

kepegawaian sifatnya lebih kasustik.

Untuk di kepegawaian yang dikeluarkan

bentuknya SP (surat peringatan).

Sebelum dilakukan pendisitribusian

surat yang dilakukan oleh bagian umum,

terlebih dahulu surat di disposisi untuk

dinyatakan layak tidaknya surat di

distribusikan ke pihak terkait.

3. Adakah SOP (Standar

Operasional Pelaksanaan)

dalam tahap penciptaan arsip ?

SOP sudah tercantum dalam ISO

9001:2015 yang telah diterapkan oleh

sekolah.

4. Apa saja yang telah

dilaksanakan dalam tahap

penciptaan arsip ?

Surat Pemberitahuan siswa seperti Iuran

Sekolah (SPP) , pembuatan laporan

kegiatan, absensi kepegawaian, daftar

kepangkatan, daftar jabatan, daftar

keluarga, Curiculum vitae (CV). Semua

pokoknya yang berhubungan sama data

diri pegawai. Masing-masing data

pegawai dimasukkan ke dalam box dan

di dalam tiap-tiap box berisi CV

pegawai, sertifikat dsb.

Slip penggajian karyawan, laporan

keuangan sekolah, surat pembelian,

surat kegiatan yang mana terdapat

rincian biaya di dalamnya

5. Hal-hal apa saja yang harus

diperhatikan dalam pembuatan

dan penerimaan surat ?

Kalau pembuatan surat terutama di

bagian kepegawaian, semua surat yang

keluar harus sepnegathuan bagian umum

karena No surat, bentuk surat, model

surat dan sebagainya semua diatur di

bagian umum.

Kalau untuk di bagian keuangan jarang

menerbitkan surat karena bentuk

dokumennya sudah bukan surat lagi

melainkan berbentuk lampiran karena

Page 157: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

140

dokumennya tidak bentuk surat keluar

karena sifatnya bukan untuk publikasi

tapi sudah berupa catatan.

Sedangkan dalam kegiatan penerimaan

surat itu sudah menjadi bagian umum

(receptionist), di bagian kepegawaian

dan keuangan hanya menerima saja

setelah proses penerimaan surat masuk

selesai.

6. Bagaimana langkah-langkah

penerimaan surat masuk ?

Kegiatan penerimaan surat masuk

dilakukan di bagian receptionist

(umum).

7. Peralatan apa saja yang

dibutuhkan dalam tahap

penciptaan arsip ?

Komputer, printer, kertas, tinta printer,

Cap surat, pulpen, streples dll.

Pendistribusian Arsip

8. Bagaimana sistem yang

digunakan dalam proses

pencatatan surat masuk dan

surat keluar ?

Di bagian Kepegawaian dan Keuangan

tidak melakukan pencatatan surat masuk

dan surat keluar. Karena kegiatan ini

tugas daripada bagian umum yaitu

melakukan pencatatan surat dan surat

keluar, lalu pendistribusian surat dan

terkahir melakukan pengarsipan.

9. Bagaimana proses dalam

pengurusan surat masuk dan

surat keluar ?

Untuk surat yang sifanya umum

dilakukan pada bagian umum. Kalau

surat yang sifatnya penting punya

disposisi lagi untuk melewati fase itu,

itu fungsinya disposisi. Jadi ketika surat

penting maka disposisinya adalah tidak

di cek untuk fisik oleh bagian umum

tapi langsung ke yang bersangkutan tapi

tetap yang mendistribusikan bagian

umum karena tidak semua surat bisa

dikonsumsi oleh orang lain karena ada

surat-surat yang disitu sudah ada

disposisinya bahwa dokumen penting

atau rahasia maka tidak akan dibuka.

Semua surat sepenting apapun wajib

melewati bagian umum untuk dilakukan

sebagai pencatatan surat masuk maupun

keluar.

Penyimpanan Arsip

10. Sistem apakah yang digunakan

dalam tahap penyimpanan

arsip ?

Untuk di ruang Keuangan dan

Kepegawaian sistem penyimpanan yang

digunakan menggunakan tahun/tanggal

atau subjek masalah. Masing-masing

Page 158: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

141

individu memiliki pengarsipan sendiri

karena sudah menjadi tugas masing-

masing individu. Terkait penomoran dan

sebagainya terbatas sederhana yang kita

punya nah belum diatur oleh bagian

yang memang kompeten dan fokus di

bidang arsip diharapkan dari litbang bisa

mensuport untuk pengarsipan jadi ketika

mengarsip ada orang litbang yang fokus

di arsip datang lalu merapihkan.

11. Bagaimana prosedur yang

dilakukan dalam penyimpanan

arsip ?

Arsip-arsip yang akan disimpan

melewati proses pemilahan arsip

terlebih dahulu. Arsip di pisah

berdasarkan tahun atau subjek arsip.

Selanjutnya arsip yang masih sering

digunakan (arsip aktif) disimpan

menggunakan bindex, lemari serta rak

mini tidak lupa diberi nama sesuai

dengan jenis arsip yang akan disimpan

selanjutnya ditempatkan di ruang kerja

karena dalam bidang Kepegawaian dan

Keuangan terdapat beberapa arsip yang

tidak bisa diukur oleh umur tahun

seperti SK karena setiap tahunnya akan

digunakan sehingga bila data sewaktu-

waktu dibutuhkan tinggal mencari

kembali arsip. sedangkan untuk arsip

yang sudah tidak digunakan dipusatkan

ke gedung arsip.

12. Ada berapa ruang

penyimpanan arsip yang ada di

sekolah ?

Ruang Penyimpanan arsip di Madrasah

Ibtidaiyah Pembangunan UIN Jakarta

menggunakan 3 lokasi yaitu:

1. Bagian Umum (receptionist);

2. Ruang Kantor masing-masing unit

baik Dikjar, Umum, serta Kepegawaian

& Keuangan; 3. Gedung pusat arsip.

13. Adakah kesulitan yang

ditemukan dalam proses

penyimpanan arsip ?

Belum ada bagian umum yang fokus

terhadap kegiatan pengarsipan dan

belum ada orang khusus yang mengelola

dan merawat gudang arsip.

14. Peralatan apa saja yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan

penyimpanan arsip ?

Untuk arsip yang ditempatkan pada

ruang kerja disimpan menggunakan

bindex, lemari arsip, box besar, dan rak

kecil. Sedangkan untuk arsip yang

Page 159: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

142

terdapat di pusat arsip disimpan

menggunakan rak terbuka dan lemari

tertutup.

Penggunaan Arsip

15. Bagaimana sistem peminjaman

arsip dilakukan ?

Kalau misalnya ada orang yang ingin

meminjam dicatat di kertas surat tanda

terima. Kegiatan peminjaman dicatat di

buku tanda terima (kartu kendali) terdiri

dari tiga lembar yang dikeluarkan yang

lembar warna diberikan kepada si

peminjam, pencatatan tidak lagi secara

tradisional yang dicatat di lembar folio.

Untuk surat diluar kegiatan personal itu

dicatat keluar masuk oleh bagian umum.

Untuk pencatatan surat keluar masuk

terdapat di bagian umum.

16. Bagaimana prosedur dalam

kegiatan peminjaman arsip ?

Untuk kegiatan peminjaman dilakukan

di bagian umum. Arsip yang dipinjam

menggunakan tanda terima hal ini untuk

arsip seperti laporan-laporan kegiatan.

Yang melayani kegiatan peminjaman

yaitu di bagian receptionist karena data-

data arsip terdapat di receptionist

(umum). Seseorang dapat melakukan

peminjaman jika orang itu sah pegawai

madrasah pembangunan dan ada

keterhubungan dengan pekerjaan yang

dilakukan, selebihnya pihak-pihak yang

terkait seperti direksi dan pimpinan unit.

Untuk arsip keuangan tidak dipinjam

untuk peminjam luar tanpa ada delegasi

dari pihak yang berwenang. Untuk

keuangan arsipnya tidak untuk publikasi

karena berisi angka-angka sensitive

yang isinya adalah laporan, yang berhak

hanya auditor eksternal (pemerintah,

lembaga yang ditunjuk) auditor internal

(orang-orang yang ditunjuk yang

mempunyai kapasitas untuk mengaudit).

17. Adakah pegawai khusus dalam

melayani peminjaman arsip ?

Untuk pelayanan peminjaman arsip

ditujukan kepada bagian receptionist

umum. Untuk bidang Umum terdapat 8

orang pegawai dan bertugas dalam

semua tingkat TK, MI, Mts dan MA.

18. Untuk kepentingan apa saja

biasanya arsip dipinjam atau

Arsip yang sering dipinjam pertama

laporan kegiatan yang meminjam pun

Page 160: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

143

digunakan ? orang yang akan melakukan kegiatan

yang sama, yang ke dua arsip terkait

kegiatan pemeriksaan (auditor).

19. Langkah-langkah apa saja

yang dilakukan dalam proses

penemuan kembali ?

Untuk penemuan kembali arsip dilihat

berdasarkan pencatatan yang telah

dilakukan sehingga penemuan arsip

dapat dilakukan.

Pemeliharaan Arsip

20. Bagaimana proses

pemeliharaan yang dilakukan

di sekolah ini ?

Pemeliharaan yang terjadi di gudang

arsip dilakukan setiap setahun sekali,

setiap awal pelajaran para staf

melakukan kerja bakti dan melakukan

penilaian arsip mana yang emang sudah

tidak aktif, mana yang masih aktif dan

di samping itu arsip-arsip dirapihkan

lagi seperti kode-kode arsipnya ataupun

penempatannya.

21. Apakah ada kendala yang

ditemukan dalam proses

pemeliharaan arsip ?

Belum ada petugas yang fokus terhadap

pemeliharaan mengelola serta merawat

arsip dan ruangan arsip sehingga

kegiatan pemeliharaan diberikan

tanggung jawab kepada masing-masing

unit.

Penyusutan Arsip

22. Bagaimana proses penilaian

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

Penyortiran arsip dilakukan ketika ada

pemeriksaan data yang sudah aktif atau

belum contoh ada orang yang keluar

maka itu jadi tambahan sebagai dasar

pembuatan arsip baru masuk ke arsip

data pegawai yang keluar lagi-lagi

dipakai terus setiap tahun hal ini tidak

bisa disortir untuk dipisahkan ke atas (di

gudangkan) karena arsip tersebut

menjadi arsip berjalan yang arsipnya

dipakai terus. Kalau di keuangan yang

umurnya masih dibawah lima tahun

masih digunakan itu kita sortir.

Penyortiran di bagian keuangan lima

tahun ke bawah dan lima tahun ke atas

sedangkan di kepegawaian penyortiran

arsipnya itu isidental atau kasustik tidak

bisa diperiodekan karena kembali pada

kegunaan arsip itu.

23. Bagaimana proses pemindahan

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

Pemindahan ke gudang arsip dilakukan

ketika arsip-arsip berumur lima tahun ke

atas.

Page 161: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

144

Laporan kegiatan dalam satu tahun

terdapat satu lemari dan itu masih

digunakan dalam lima tahun terkahir

dalam proses penganggaran,

perencanaan dsb setelah itu baru bisa

dipindahkan ke gudang arsip setelah

lima tahun ke atas. Lalu ada arsip

operasional (kas masuk kas keluar)

sama halnya dengan arsip laporan

kegiatan karena dalam lima tahun

terkahir masih digunakan untuk proses

auditing. Karena data yang digunakan

data yang lima tahun terkahir, lima

tahun ke atas baru dipindahkan ke

gudang arsip. Lalu ada absensi

(kepegawaian), absensi itu kalau

dikepegawaian setahun dan dua tahun

terakhir masih digunakan tahun ketiga

kadang masih digunakan. Saat ini

absensi sudah elektronik jadi kapan

dibutuhkan data absensi tinggal di print.

24. Bagaimana cara pemusnahan

arsip yang dilakukan di

sekolah ini ?

Biasanya arsip dimusnahkan dengan

menggunakan mesin penghancur, atau

biasanya tergantung juga kalau memang

arsip yang akan dimusnahkan dalam

jumlah banyak dengan dibakar. Untuk

kegiatan pemusnahan arsip semua unit

kepegawaian dan keuangan dilibatkan

kalau untuk kepala sekolah hanya

dimintakan persetujuan dan tidak lupa

untuk membuat berita acara. Karena kan

SOP sudah ada dan kita tinggal

menjalankan saja

25. Berapa lama jangka waktu

yang dibutuhkan dalam proses

penyusutan arsip ?

Kalau untuk mesin penghancur sendiri

digunakan untuk menghancurkan arsip

yang lewat dari lima tahun. Kegiatan

pemusnahan menyesuaikan lama arsip

disimpan. Dapat menggunakan mesin

penghancur maupun dibakar. Dalam

pemusahan yang pertama membuat

berita acara terlebih dahulu, dari bagian

umum itu membuat berita acara

penghapusan dokumen, kemudian

dilaporkan kepada bagian kepala tata

usaha karena dalam pelaksanannya di

bawah tanggung jawab kepala tata usaha

Page 162: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

145

setelah itu dilaporkan kepada direktur

san teruskan kepada pimpinan satuan

unit. Untuk saksi-saksi penyusutan

hanya pihak internal saja yang terlibat.

Narasumber

Maradona, S.E

Page 163: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

146

LAMPIRAN 7

PROSEDUR MUTU SURAT MASUK

Page 164: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

147

Page 165: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

148

LAMPIRAN 8

PROSEDUR MUTU SURAT KELUAR

Page 166: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

149

Page 167: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

150

LAMPIRAN 9

CONTOH AGENDA SURAT MASUK

Page 168: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

151

Page 169: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

152

LAMPIRAN 10

CONTOH AGENDA SURAT KELUAR

Page 170: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

153

Page 171: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

154

LAMPIRAN 11

PROSEDUR MUTU PEMINJAMAN ARSIP

Page 172: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

155

Page 173: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

156

LAMPIRAN 12

LEMBAR DISPOSISI

Page 174: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

157

Page 175: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

158

LAMPIRAN 13

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 176: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

159

A Ruang Receptionist

B Ruang Kerja Pegawai

Page 177: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

160

C Lemari Penyimpanan

Page 178: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

161

D Contoh Arsip Sekolah

Page 179: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

162

E Perlengkapan Penyimpanan

Page 180: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

163

F Keadaan Gudang Arsip

Page 181: PELAKSANAAN MANAJEMEN KEARSIPAN DI MADRASAH …

164

BIODATA PENULIS

Nanda Widya Ningrum (22 tahun) jurusan

Manajemen Pendidikan Fakulltas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang lahir di Jakarta pada 10 Juni 1996.

Bertempat tinggal di Jl. Ciberes rt 01 rw 01 Ds.

Cidokom Kec. Gunung Sindur Kab. Bogor.

Penulis merupakan anak ke-1 dari 3 bersaudara.

Orang tua penulis yaitu Bapak Sunarto dan Ibu

Pujianti. Anak pertama dari 3 bersaudara sangat

suka travelling dan nonton serial drama Korea.

Penulis pernah menimba ilmu di TK At-

Taufiqiyah, SD Negeri Cidokom 03, SMP Negeri

1 Parung, SMA Negeri 1 Parung, dan Perguruan Tinggi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Selain kegiatan kuliah ia juga aktif di HMJ Manajemen Pendidikan

sebagai Kepala Depatemen Pemberdayaan Perempuan HMJ Manajemen

Pendidikan. Alamat email penulis yaitu [email protected].