peb
DESCRIPTION
pebTRANSCRIPT
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 1/16
PREEKLAMSIA BERAT
Insidensi
Pre-eklampsia adalah gangguan multisistem yang mempersulit 3% -8%
kehamilan di negara-negara Barat dan merupakan sumber utama morbiditas dan
mortalitas di seluruh dunia. Secara keseluruhan, 10% -1% dari kematian ibu secara
langsung terkait dengan pra eklampsia dan eklampsia.
!isiko preeklampsia "- kali lebih tinggi pada ibu hamil dengan ri#ayat penyaki
ini pada kehamilan sebelumnya. $nsidens preeklampsia dan eklamsia berkisar antara
-& % pada #anita hamil, 3-' % ter(adi pada nullipara, dan 0,8- % pada multipara.
)ngka ke(adian P* di $ndonesia berkisar antara 3-10 %.
Etiologi / Patogenesis
*tiologi dan patogenesis preeklampsia sampai saat ini masih belum
sepenuhnya di+ahami, masih banyak ditemukan kontroersi, itulah sebabnya penyakit
ini sering disebut the desease o+ theories. Pada saat ini hipotesis utama yang dapat
diterima untuk menerangkan ter(adinya preeklampsia adalah / +aktor imunologi,
genetik, penyakit pembuluh darah dan keadaan dimana (umlah trophoblast yang
berlebihan dan dapat mengakibatkan ketidakmampuan inasi tro+oblast terhadap arteri
spiralis pada a#al trimester satu dan trimester dua. al ini akan menyebabkan arteri
spiralis tidak dapat berdilatasi dengan sempurna dan mengakibatkan turunnya aliran
darah di plasenta. Berikutnya akan ter(adi stress oksidasi, peningkatan radikal bebas,
dis+ungsi endotel, agregasi dan penumpukan trombosit yang dapat ter(adi diberbagai
organ.
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 2/16
Selama kehamilan normal, sitotro+oblas ili menginasi ke sepertiga bagian
dalam miometrium, dan arteri spiralis kehilangan endotelium dan sebagian besar serat
otot mereka. odi+ikasi struktural ini yang terkait dengan perubahan +ungsional,
sehingga men(adi pembuluh darah dengan resistensi rendah, dengan demikian kurang
sensiti+, atau bahkan tidak sensiti+ terhadap untuk agen asokonstriksi.
Pre-eklampsia memiliki pato+isiologi yang kompleks, dengan utama
menyebabkan men(adi plasentasi abnormal. Studi terbaru menun(ukkan bah#a inasi
sitotro+oblas pada rahim sebenarnya unik memiliki (alur di+erensiasi unik di mana sel-
sel (anin mengadopsi beberapa bagian dari endotelium ibu, sedangkan pada
preeklampsia, proses di+erensiasi ini ber(alan cacat.
2elainan yang mungkin terkait dengan (alur nitrat oksida nitrat yang
memberikan kontribusi besar terhadap kontrol tonus pembuluh darah. Selain itu,
penghambatan sintesis nitrat oksida ibu mencegah implantasi embrio. Peningkatan
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 3/16
resistensi arteri uterus menyebabkan sensitiitas yang lebih tinggi untuk ter(adinya
asokonstriksi dan ter(adi iskemia plasenta kronis dan stress oksidati+. $skemia
plasenta kronis menyebabkan komplikasi (anin, termasuk hambatan pertumbuhan
dalam kandungan $45!6 dan kematian intrauterin $476. Secara paralel, stres
oksidati+ melepaskan 9at-9at ke dalam sirkulasi ibu seperti radikal bebas, lipid
teroksidasi, sitokin, dan :*57-1. 2elainan ini bertanggung (a#ab untuk dis+ungsi
endotel dengan hiperpermeabilitas pembuluh darah, trombo+ilia, dan hipertensi, untuk
mengkompensasi aliran darah arteri rahim yang menurun karena asokonstriksi peri+er.
is+ungsi endotel bertanggung (a#ab atas tanda-tanda klinis yang dapat
diamati pada ibu, yaitu, gangguan endotelium hati yang berkontribusi terhadap
ter(adinya sindrom *;;P emolysis, *leated ;ier en9ymes and ;o# Platelet
count6, gangguan dari endotel otak yang menginduksi ter(adinya gangguan sara+
re+rakter, atau bahkan eklampsia. enipisnya :*57 di podosit menyebabkan
endoteliosis lebih mudah memblok batas pada membran basement, menyebabkan
+ltrasi glomerulus yang menurun menyebabkan proteinuria. is+ungsi endotel
menyebabkan anemia hemolitik mikroangiopati, dan hiperpermeabilitas pembuluh
darah yang berhubungan dengan albumin serum darah yang menurun, terutama pada
tungkai ba#ah dan paru-paru.
Penyeba utama pre-eklampsia adalah plasentasi abnormal. ua teori umum
teori yang saling terkait, yaitu, teori genetik dan teori imunologi. Beberapa gen yang
rentan terhadap kemungkinan pre-eklampsia berinteraksi di sistem hemostatik dan
kardioaskular, serta di respon in+lamasi, yaitu angiotensinogen pada 1-<"=3 dan
e>?S on '<3@A lokus yang penting adalah "p1", "p", &p13, and 10<"".1. Pre-
eklampsia dapat dianggap sebagai gangguan dari sistem kekebalan tubuh ibu yang
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 4/16
mencegah dari mengenali unit +etoplasenta. Produksi berlebihan dari sel imun
menyebabkan sekresi tumor necrosis +actor alpha >7-C D 6 yang menginduksi
apoptosis dari sitotro+oblas ekstraili.
sistem )ntigen leukosit manusia ;)6 (uga memainkan peran dalam inasi
cacat dari arteri spiralis dimana#anita dengan pre-eklampsia memiliki tingkat ;)-5
dan ;)-* yang rendah. Selama kehamilan normal, interaksi antara sel-sel dan
tro+oblas adalah karena sekresi :*57 dan Placenta gro#th +actor oleh >atural 2iller
Eells. ingginya kadar soluble +ms like tyrosine kinase 1 s7lt-16, antagonis dari
:*57+aktor pertumbuhan endotel askular dan pertumbuhan plasenta gro#th
+actor7aktor, telah ditemukan pada #anita dengan pre-eklampsia
Faktor Predisposisi Terjadinya Preeklampsia.
KLASIFIKASI
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 5/16
Klasiikasi Preeklampsia
Mild Preeclampsia Severe Preeclampsia
Blood pressure ≥ 140/90—dalam 2 kali
pengukuran setidaknya selang 6 jam (tidak
berselang lebih dari 1 minggu
Blood !ressure ≥ 160/110— dalam 2 kali
pengukuran setidaknya selang 6 jam (tidak
berselang lebih dari 1 minggu
!roteinuria— ≥ "00mg/24#h sample !roteinuria— ≥ $g/24#h sample
%r %r
≥ 1 & dalam 2 sampel urin setidaknya
selang 6 jam (tidak berselang lebih dari 1
minggu
≥ "& dalam 2 sampel urin setidaknya
selang 6 jam (tidak berselang lebih dari 1
minggu
PE!A!"A!A!
Pada dasarnya penanganan yang terbaik pada preeklampsia adalah segera
melahirkan (anin, tetapi disamping itu usia kehamilan, keadaan ibu dan keadaan (anin
harus dia#asi dengan baik, dan men(adi pertimbangan untuk melakukan terminasi
kehamilan.
A. Pengo#atan Medisinal
1. irah Baring
". ?ksigen
3. 2ateter menetap
. $:7 / !inger )setat, !inger ;aktat, 2olloid
Fumlah input cairan / "000 mlG" (am, berpedoman pada diuresis, insensible #ater loss
dan E:P. )#asi balans cairan.
. agnesium Sul+at
@. )ntihipertensi diberikan (ika tekanan darah diastole H 110 mmg. apat diberikan
ni+edipin sublingual 10 mg. Setelah 1 (am, (ika tekanan darah masih tinggi dapat
diberikan ni+edipin ulangan -10 mg sublingual atau oral dengan interal 1 (am, " (am
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 6/16
atau 3 (am sesuai kebutuhan. Penurunan tekanan darah tidak boleh terlalu agresi+.
ekanan darah diastol (angan kurang dari &0 mmg, penurunan tekanan darah
maksimal 30%.
Penggunaan ni+edipine sangat dian(urkan karena harganya murah, mudah didapat dan
mudah pengaturan dosisnya dengan e+ekti+itas yang cukup baik.
'. iuretikum tidak diberikan kecuali (ika ada /
- *dema paru
- 5agal (antung kongesti+
- *dema anasarka
8. Fa(aki kemungkinan ter(adinya komplikasi Sindroma *;;P, gagal gin(al, edema
paru, solusio plasenta, $E, stroke, dll
&. Fika di(umpai Sindroma *;;P, beri deksametason 10 mg G 1" (am $: "I sebelum
persalinan, dilan(utkan dengan deksametason 10, 10, , mg G (am $: dengan interal
@ (am postpartum. 2elahiran bayi diharapkan ter(adi dalam 8 (am setelah pemberian
deksametason pertama.
$atatan%
Syarat pemberian agnesium Sul+at/
arus tersedia antidotum agnesium Sul+at yaitu 2alsium 5lukonas 10%, diberikan i
secara perlahan.
!e+leks patella J6
7rekuensi perna+asan H 1@ kali G menit.
Produksi urin H 100 cc dalam (am sebelumnya 0, ccG kg BBG (am 6 Pemberian
agnesium Sul+at sampai "0 gr tidak perlu mempertimbangkan diurese
B. Penanganan &#stetrik
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 7/16
Pada keadaan ibu sudah stabil, tetapkan suatu keputusan apakah dilakukan terminasi
kehamilan atau tindakan konserati+ dengan mempertimbangkan usia kehamilan dan
keadaan (anin.
Penanganan konserati+ bisa dilakukan pada keadaan /
ekanan darah terkontrol K 1@0G110 mmg
?liguria respon dengan pemberian cairan
idak di(umpai nyeri epigastrik
4sia kehamilan K 3 minggu
2alau penyakit berkembang men(adi Sindroma *;;P murni cenderung dilakukan
tindakan penanganan akti+.
Fika seriks sudah matang dan tidak ada kontra indikasi obstetrik, dilakukan induksi
persalinan dengan oksitosin drips dan amniotomi. 2ala $$ dipercepat dengan *: G *7.
Seksio sesarea dilakukan pada /
a. Skor pelik diba#ah .b. engan drips oksitosin, setelah 1" (am belum ada tanda-tanda (anin akan lahir
peraginam.c. $ndikasi obstetrik.
Bayi ditangani oleh Subbagian Perinatologi dan (ika perlu dira#at di >eonatal $ntensie
Eare 4nit.
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 8/16
SI!'R&M (ELLP
Sindroma *;;P yang merupakan singkatan dari Hemolysis, Elevated Liver Enzymes
dan Low Platelet counts. Sindroma ini merupakan kumpulan ge(ala multisistem pada
penderita preeklampsia berat dan eklampsia yang terutama ditandai dengan adanya
hemolisis, peningkatan kadar en9ym hepar dan penurunan (umlah trombosit
trombositopenia6.
Sindroma *;;P dikatakan merupakan arian yang unik preeklampsia. Sekali
berkembang dengan cepat dapat menyebabkan penderita men(adi ga#at, berakhir
dengan kegagalan +ungsi hati dan gin(al, respiratory distress syndrome pada penderita
dan kematian ibu dan (anin.
2adang-kadang sindroma ini sulit atau salah didiagnosa, karena munculnya cepat dan
bisa mendahului tanda-tanda preeklampsia atau dapat (uga didiagnosa sebagai
hepatitis, kelainan gastrointestinal dan kandung empedu, apendisitis ataupun
pielonepritis.
BATASA!
Batasan sindroma *;;P sampai saat ini masih kontroersi. enurut Godlin
1&8"6 Sindroma *;;P merupakan bentuk a#al preeklampsia berat. Weinstein 1&8"6
melaporkan sindroma *;;P merupakan arian yang unik preeklampsia. i lain pihak
banyak penulis melaporkan bah#a sindroma *;;P merupakan bentuk yang ringan
Disseminated Intravascular Coagulation $E6 yang terle#atkan karena pemeriksaan
laboratorium yang tidak adekuat.
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 9/16
I!SI'E!
$nsiden sindroma *;;P sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. al ini
disebabkan karena onset sindroma ini sulit diduga serta gambaran klinisnya sangat
berariasi dan perbedaan dalam kriteria diagnosis. $nsiden sindroma *;;P berkisar "
= 1" % dari pasien dengan preeklampsia berat, dan berkisar 0," sampai 0,@ % dari
seluruh kehamilan.
ETI&L&"I 'A! PAT&FISI&L&"I
*tiologi dan patogenesis sindroma *;;P selalu dihubungkan dengan
Preeklampsia, #alaupun etiologi dan patogenesis preeklampsia sampai saat ini belum
dapat diketahui dengan pasti. Banyak teori yang sudah dikembangkan untuk
mengungkapkan patogenesis preeklampsia, namun dalam dekade terakhir ini
perhatian ter+okus pada aktiasi atau dis+ungsi sel endotel. etapi apa penyebab
perubahan endotel ini, sampai kini belum diketahui dengan pasti.
er(adinya sindroma *;;P merupakan mani+estasi akhir kerusakan endotel
mikroaskular dan aktiasi platelet intraaskular. Pada sindroma *;;P ter(adi anemia
hemoliti miroangiopati . )kibat +ragmentasi, sel darah merah akan lebih mudah keluar
dari pembuluh darah yang telah mengalami kebocoran akibat kerusakan endotel dan
adanya deposit +ibrin. Pada gambaran darah tepi akan terlihat gambaran spherocytes,
schistocytes, triangular cell dan !urr cell .
Pada sindroma *;;P ter(adi perubahan pada hepar. Pada gambaran
histopatologisnya terlihat nekrosis parenkhim periportal atau +okal yang disertai dengan
deposit hialin dari bahan seperti +ibrin yang terdapat pada sinusoid. )danya
mikrotrombi dan deposit +ibrin pada sinusoid tersebut menyebabkan obstruksi aliran
darah di hepar yang akan merupakan dasar ter(adinya peningkatan en9im hepar dan
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 10/16
terdapatnya nyeri perut k#adran kanan atas. 5ambaran nekrosis sellular dan
perdarahan dapat terlihat dengan !$. Pada kasus yang berat dapat di(umpai adanya
perdarahan intrahepatik dan hematom subkapsular atau ruptur hepar.
Penurunan (umlah platelet pada sindroma *;;P disebabkan oleh
meningkatnya konsumsi atau destruksi platelet. eningkatnya konsumsi platelet ter(adi
kerena agregasi platelet yang diakibatkan karena kerusakan sel endotel, penurunan
produksi prostasiklin, proses imunologis maupun peningkatan (umlah radikal bebas. "
Beberapa peneliti beranggapan bah#a $E merupakan proses primer yang ter(adi
pada sindroma *;;P. Lalaupun gambaran histologis mikrotrombi yang mirip antara
sindroma *;;P dan $E tetapi pada sindroma *;;P tidak di(umpai koagulopati
intraaskular. Pada sindroma *;;P ter(adi mikroangiopati dengan kadar +ibrinogen
yang normal.
KLASIFIKASI
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, ada dua klasi+ikasi pada
sindroma *;;P. enurut Audibert dkk 1&&@6 dikatakan sindroma *;;P partial
apabila hanya di(umpai satu atau lebih perubahan parameter sindroma *;;P seperti
hemolysis "H#, elevates liver enzymes "EL# dan low platelet "LP 6. an sindroma *;;P
murni apabila di(umpai perubahan pada ketiga parameter tersebut. Selan(utnya
sindroma *;;P partial dapat dibagi atas beberapa sub grup, yaitu Hemolysis "H#,
Low Platelet counts "LP#, Hemolysis $ low platelet counts "H$LP#, dan hemolysis $
elevated liver enzymes "H$EL#%
2lasi+ikasi yang kedua hanya berdasarkan (umlah platelet. enurut klasi+ikasi
ini, Martin 1&&16 mengelompokkan penderita sindroma *;;P dalam 3 kategori,
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 11/16
yaitu/ kelas $ (umlah platelet M 0.000Gmm3, kelas $$ (umlah platelet H 0.000 - M
100.000Gmm3, dan 2elas $$$ (umlah platelet H100.000 - M 10.000Gmm3.
"AMBARA! KLI!IS
KARAKTERISTIK PENDERITA
enurut Weinsten 1&8"6 sindroma *;;P lebih banyak ditemukan pada
nullipara dan pada usia kehamilan yang belum aterm. 5e(ala dapat muncul antepartum
dan postpartum. Pada @&% kasus ge(ala muncul antepartum, pada penderita
postpartum onset berariasi antara beberapa (am sampai @ hari setelah persalinan,
sebahagian besar muncul pada 8 (am postpartum.
GEJALA DAN TANDA KLINIS
Pada sindroma *;;P karena adanya mikroangiopati yang menyebabkan
akti+asi dan konsumsi yang meningkat dari platelet ter(adi penumpukan +ibrin di
sinusoid hepar, maka ge(ala yang menon(ol adalah rasa nyeri pada daerah epigastrium
kanan, nyeri kepala, mual, muntah, ikterus dan gangguan penglihatan. Sering di(umpai
tanda-tanda hemolisis berupa perdarahan gastrointestinal dan gusi, gangguan +ungsi
hepar dan +ungsi gin(al dan tanda-tanda koagulopati.
2adang-kadang ge(ala sindroma *;;P muncul mendahului tanda-tanda
preeklampsia. i++erensial diagnosa sindroma *;;P adalah hepatitis, kelainan
gastrointestinal dan kandung empedu, apendisitis, pielonepritis dan Idiopathic
&rom!ocytopenia Purpurea "I&P#%
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 12/16
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
)kibat proses yang dinamis sindroma ini, sangat mempengaruhi gambaran
laboratorium darah. etapi gambaran laboratorium ini tidak konstan dipengaruhi oleh
pola penyakit yang menun(ukkan perbaikan atau kemunduran. Pemeriksaan
laboratorium pada sindroma *;;P sangat diperlukan, karena diagnosa ditegakkan
berdasarkan hasil laboratorium. Lalaupun sampai saat ini belum ada batasan yang
tegas nilai batas untuk masing-masing parameter. al ini terlihat dari banyaknya
penelitian terhadap sindroma ini, untuk membuat suatu keputusan nilai batas masing-
masing parameter.
a. (emolisis
enurut Weinstein 1&8"6 dan 'i!ai 1&8@6 gambaran ini merupakan gambaran
yang spesi+ik pada sindroma *;;P.
emoglobin bebas pada sistim retikuloendotel akan berubah men(adi bilirubin.
Peningkatan kadar bilirubin menun(ukkan ter(adinya hemolisis. emolisis intraaskuler
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 13/16
menyebabkan sumsum tulang merespon dengan mengakti+kan proses eritripoesis,
yang mengakibatkan beredarnya sel darah merah yang imatur.
b. Peningkatan Kadar En)im (epar
Serum aminotran+erase yaitu aspartat aminotran(erase S5?6 dan glutamat
piruvat transaminase S5P6 meningkat pada kerusakan sel hepar. Pada Preklampsia,
S5? dan S5P meningkat pada seperlima kasus, dimana 0% diantaranya adalah
peningkatan S5?. Pada sindroma *;;P peningkatan S5? lebih tinggi darai S5P
terutama pada +ase akut dan progesiitas sindroma ini. Peningkatan S5? dan S5P
dapat (uga merupakan tanda ter(adinya ruptur kapsul hepar.
Lactat dehidrogenase ;6 adalah en9im katalase yang bertanggung (a#ab
terhadap proses oksidasi laktat men(adi piruat. ; yang meningkat menggambarkan
ter(adinya kerusakan sel hepar. Lalaupun peningkatan kadar ; (uga merupakan
tanda ter(adinya hemolisis. Peningkatan kadar ; tanpa disertai peningkatan kadar
S5? dan S5P menun(ukkan ter(adinya hemolisis.
*. +,mla- Platelet yang Renda-
Pada kehamilan normal belum diketahui batasan (umlah platelet yang spesi+ik.
Sebahagian besar laporan mengatakan (umlah platelet rata-rata menurun selama
kehamilan #alaupun secara statistik tidak signi+ikan. 2adar platelet dapat berariasi
dari K 0.000G mm3 sampai H 10.000G mm3.
PE!A!"A!A!
Sampai saat ini penangan sindroma *;;P masih kontroersi. Beberapa
peneliti mengan(urkan terminasi kehamilan dengan segera tanpa memperhitungkan
usia kehamilan, mengingat besarnya resiko maternal serta (eleknya luaran perinatal
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 14/16
apabila kehamilan diteruskan. Beberapa peneliti lain mengan(urkan pendekatan yang
konserati+ untuk mematangkan paru-paru (anin dan memperbaiki ge(ala klinis ibu .
>amun semua peneliti sepakat bah#a terminasi kehamilan merupakan satu-satunya
terapi de+eniti+.
Penanganan sindroma *;;P lebih sulit bila dibandingkan dengan
penanganan preeklampsia, disamping itu perlu penanganan multi disiplin. Prioritas
pertama adalah stabilisasi kondisi ibu terutama terhadap tekanan darah, balans cairan
dan abnormalitas pembekuan darah. 2ontrol terhadap tekanan darah yang tinggi perlu
segera dilakukan, terutama bila di(umpai tanda-tanda iritabilitas syara+ pusat dan
kegagalan gin(al.
Seperti penanganan preeklampsia, pemberian sul+as magnesikus masih
merupakan pilihan utama. rans+usi dan pemberian trombosit sering diperlukan untuk
membrantas anemi ataupun koagulopati, tetapi pemberian trans+usi darah harus hati-
hati dengan memperhitungkan keseimbangan cairan, apalagi pada penderita dengan
gangguan +ungsi gin(al. Pemberian trombosit dapat dipertimbangkan apabila kadar
trombosit kurang dari 0.000 Gmm3, apalagi (ika seksio sesarea akan dilakukan.
2adang-kadang hasil pemeriksaan laboratorium tidak menggambarkan (auhnya
kerusakan yang ter(adi pada (aringan hepar, (umlah penumpukan +ibrin, perdarahan
dan lobular nekrosis. $tulah sebabnya beberapa peneliti seperti Weinstein kurang
menyetu(ui penanganan konserati+ dan lebih mengan(urkan untuk segera melakukan
terminasi kehamilan.
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 15/16
&ompins dan &higara)ah melaporkan pemberian kortikosteroid baik
Betametason maupun eksametason untuk meningkatkan pematangan paru,
meningkatkan (umlah platelet, mempengaruhi +ungsi hepar kadar S5?,S5P dan
; menurun6 serta memungkinkan untuk pemberian anastesia regional.
)danya sindroma *;;P tidak merupakan indikasi untuk melahirkan segera
dengan cara seksio sesarea. Nang harus dipertimbangkan adalah kondisi ibu dan
anak. $bu yang telah mengalami stabilisasi dapat melahirkan peraginam, bila tidak
ada kontra indikasi obstetrik. Persalinan dapat diinduksi dengan oksitosin pada semua
kehamilan O 3" minggu. )taupun kehamilan K 3" minggu dengan seriks yang telah
matang untuk diinduksi. Pada kehamilan K 3" minggu dengan seriks yang belum
matang, seksio sesarea elekti+ merupakan pilihan.
PR&"!&SA
Penderita sindroma *;;P mempunyai kemungkinan 1& = "' % untuk
mendapat resiko sindroma ini pada kehamilan berikutnya. an mempunyai resiko
7/17/2019 peb
http://slidepdf.com/reader/full/peb563db9e2550346aa9aa0ca8a 16/16
sampai 3% untuk mendapat Preeklampsia pada kehamilan berikutnya. Sindroma
*;;P kelas $ merupakan resiko terbesar untuk berulang. )ngka kematian ibu pada
sindroma *;;P 1,1 %. engan komplikasi seperti $E "1%6, solusio plasenta
1@%6,gagal gin(al akut ',' %6, udema pulmonum @%6, hematom subkapsular hepar
0,&%6 dan ablasi retina 0,&%6.
)ngka morbiditas dan mortalitas pada anak berkisar 10 = @0% tergantung dari
keparahan penyakit ibu. )nak yang ibunya menderita sindroma *;;P mengalami
perkembangan (anin terhambat I*G+ 6 dan sindroma kegagalan perna+asan.