partisipasi politik xi psis
DESCRIPTION
Untuk anak;anak kelas ips!!!!TRANSCRIPT
KELOMPOK 4
• Gusti Lanang Ngurah Triwahyudi P.
• Made Agus Suryawan
• Gusti Putu Pandita
• Putu Wisnu Priyatna
• Doddy Cahyo Indrawan
• Ida Bagus Made Putra
PE
NG
ER
TIA
N
Ramlan Subakti, kegiatan warga negara biasa untuk
mempengaruhi pembuatan kebijakan
umum serta pemimpin pemerintahan
Hutington, kegiatan warga negara pribadi untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan oleh pemerintah
Prof. Miriam Budiardjo, kegiatan seseorang dalam
partai politik
Herbert Mc. Closky, kegiatan sukarela dalam
proses pemilihan penguasa dan kebijakan
umum
Norman H. Nie dan Sidney Verba, kegiatan
pribadi yang legal bertujuan untuk
mempengaruhi seleksi pejabat negara atau
tindakanya.
BENTUK PARTISIPASI POLITIK
Berbagai bentuk partisipasi politik dapat
kita
lihat dari kegiatan warga negara yang
mencakup hal – hal berikut :
Terbentuknya organisasi politik
Lahirnya lembaga swadaya masyarakat
Pelaksanaan PEMILU.
Munculnya Kelompok Kontemporer
Patut dimengerti bahwa kegiatan pemilu
tidak hanya semata- mata berwujud pemilu,
namun menyampaikan pendapat ataupun
rancangan dalam penentuan suatu kebijakan.
Begitu juga partisipasi tidak hanya bisa
dilakukan dalam partai politik, namun bisa pula
melalui kelompok – kelompok lainya seperti
perkumpulan buruh, petani, pedagang, nelayan
dan organisasi lainya. Tetapi ada pula organisasi
abstrak yang tidak resmi yang justru menguasai
keadaan yang disebut dengan grup penekan
( pressure group ) contonya seperti suku ,
Agama, Ras, dan Golongan tertentu seperti
kesultanan.
Meskipun sangat banyak yang
bisa dilakukan untuk berpartisipasi
dalam dunia politik namun hal itu
tidak menjamin semua orang
berpartisipasi dalam dunia politik
yang disebut sikap anti politik . Ada
anggota masyarakat yang enggan
berhubungan dengan dunia politik,
rasa enggan tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor – faktor yang menyebabkan
seseorang enggan berpolitik :
kekecewaan terhadap sistem politik
ketidaktahuan informasi
tidak adanya pilihan politik yang sesuai dengan
keinginanya
Adanya praktik politik yang kotor, seperti :
Kekerasan
Korupsi
Nepotisme
Kolusi
Penyalahgunaan kekuasaan
Menurut Myron Weiner:
SEBAB TIMBULNYA GERAKAN PARTISIPASI POLITIK
Modernisasi
Perubahan Struktur Sosial
Pengaruh Kaum Intelektual
Konflik Pemimpin Politik
Keterlibatan Pemerintah
PENDIDIKAN POLITIK
Pendidikan Politik sebenarnya dimaksudkan
untuk mewujudkan atau setidaknya menyiapkan
calon penerus kader – kader yang dapat
diandalkan dikemudian hari untuk memenuhi
harapan masyarakat luas, dalam arti yang benar –
benar memahami semangat yang terkandung
dalam perjuangan sebagai kader bangsa.
Menurut Ramdlon Naning , pendidikan politik
merupakan suatu usaha untuk memasyarakatkan
politik, dalam arti :
• Mencerdaskan kehidupan politik rakyat
• Meningkatkan kesadaran setiap warga negara
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Meningjkatkan kepekaan dan kesadaran rakyat
terhadap hak, kewajiban dan tanggung jawab
terhadap bangsa dan negara.
Menurut Alfian, pendidikan politik adalah
Suatu usaha yang sadar untuk mengubah
sosialisasi politik masyarakat sehingga mereka
memahami dan menghayati nilai-nilai yang
terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal
untuk dibangun dan selanjutnya akan
melahirkan budaya politik.
Pendidikan
Politik
Memperluas pemahaman,penghayatan,dan wawasan
Meningkatkan Kualitas diri
dalam berpolitik
Menigkatkan kualitas
kesadaran politik
Kesadaran poltik rakyat tidak hanya dapat
diukur dari tingkat partisipasinya dalam pemilu,
melainkan juga sejauhmana mereka aktif dalam
mengawasi dan mengoreksi kebijakan atau
perilaku pemerintah dalam mengambil kebijakan
dan melaksanakan kebijakan tersebut, inilah
yang lazim disebut gerakan ekstraparlementer (
gerakan turun ke jalan ).
KESADARAN POLITIK
Tingkat kesadaran politik setiap anggota
masyarakat tidaklah sama. Hal ini sangat
bergantung pada latarbelakang
pendidikanya.Kaum elite dan menengah tampak
relatif lebih baik. Sedangkan masyarakat yang
latarbelakang pendidikanya lebih rendah
memerlukan pembinaan yang intensif
Menurut Drs. M. Taupan, kesadaran politik
merupakan suatu proses batin yang
menampakan keinsafan dari setiap warga
negara tentang urusan kenegaraan dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Yang tidak diharapkan dlam partisipasi politik
adalah adanya sikap apatis. Seseorang
dikatakan apatis dalam bidang politik apabila
mereka tidak mau ikut serta dalam berbagai
kegiatan politik kenegaraan contohnya
sepertipada kegiatan pemilu, diantaranya :
• Tidak datang ke TPS
• Tidak ikut memberikan suaranya pada saat
pemilu.
• Datang ke TPS namun tidak memberikan
pilihan apapun
• Datang ke TPS namun gambar pilihan
pada kartu dipilih semuanya.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan
seseorang bersikap apatis dalam partisipasi politik,
diantaranya :
• Setiap pemenang pemilu hanya mengumbar janji selama
pemilu, namun tidak terwujud ketika sudah terpilih.
• Setiap masa kampanye selalu diwarnai dengan politik
arogansi atau kekerasan.
• Seringnya para calon pemimpin menggunakan money
politik.
• Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah.
• Adanya rasa kecewa terhadap kontestan yang diusung
oleh parpol.
Bila dihubungkan dengan hak dan kewajiban politik
sebagai warga negara, partisipasi politik merupakan
kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai wujud
tanggung jawabnya. Secara Teknis Operasional,
partisipasi politik warga negara meliputi bidang
poleksusbudhankam.
Bidang Politik, partisipasi politik yang dapat dilakukan :
• Ikut memilih dalam pemilu
• Menjadi anggota aktif partai poltik, menjadi anggota
kelompok penekan ( pressure group )
• Menduduki jabatan politik dalam pemerintahan.
• Ikut berkampanye
• Ikut ekstra parlementer ( turun kejalan )
Bidang Ekonomi, partisipasi politik yang dpat
dilakukan :
• Menciptakan sektor – sektor ekonomi produktif
dalam bentuk barang seperti : Kaos, jaket ,
bendera, baliho, gambar atau foto yang
bergambar partai politik atau kontestan yang
diusung parpol.
• Menjual barang atau hasil produksi lain yang
berhubungan dengan parpol peserta pemilu.
Bidang Sosial Budaya, partisipasi yang dapat
dilakukan :
• Menciptakan suasana kondusif di dalam
masyarakat baik sebelum ataupun sesudah
pemilu.
• Tidak mudah terprovokasi oleh mereka yang
tidak bertanggung jawab.
• Memberikan penilaian positif terhadap parpol
atau kontestan pesrta pemilu di dalam
masyarakat.
• Menjadi contohdan teladan di lingkunganya baik
di keluarga maupun masyarakat.
Bidang Pertahanan dan Keamanan,
partisipasi politik yang dapat dilakukan:
• Senantiasa menjaga ketertiban dan
keamanan di lingkungan tempat
tinggalnya.
• Menjaga persatuan dankesatuan serta
keutuhan bangsa dan negara.
• Mengutamakan kepentingan dan
keselamatan bagsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
c. Budaya Politik
Budaya politik merupakan perwujudan nilai –
nilai politik yang dianut oleh sekelompok
masyarakat, bangsa dan negara yang diyakini
sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan – kegiatan politik.
d. Sosialisasi Politik
Usaha untuk memasyarakatkan partisipasi
politik kepada seluruh warga masyarakat agar
memiliki kesadaran politik terutama akan hak
dan kewajibanya dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Berikut salah satu contoh
sosialisasi politik ( pemilu ) :