partenolida

18
PARTENOLIDA Partenolida adalah senyawa seskuiterpen lakton dan merupakan senyawa aktif dari daun tanaman feverfew (Chrysanthemum parthenium (L.), Tanacetum parthenium (L.), Matricaria parthenium (L.) ). Seskuiterpen lakton secara kimiawi dibedakan dari senyawa seskuiterpen lainnya karena adanya gugus α-metilene-γ-lakton. Kebanyakan dari seskuiterpen lakton juga mengandung α-ß-unsaturated karbonil (Evans, W.C., 2008). C 15 H 20 O 3 Partenolida ASAL SIMPLISIA Simplisia ini berasal dari tanaman Feverfew (Tanacetum parthenium, sinonim: Chrysanthemum parthenium, Matricaria parthenium, Leucanthemum parthenium, Matricaria eximia, Pyrethrum parthenium, Krisan Partenium, Altamisa, Featherfew, Featherfoil, Flirtwort Midsummer Daisy, Matricaria (Anonim, http://www.naturaldatabase.com). Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisio : Spermatophyta 1

Upload: naiya92

Post on 23-Jun-2015

336 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Partenolida adalah senyawa seskuiterpen lakton dan merupakan senyawa aktif dari daun tanaman feverfew (Chrysanthemum parthenium (L.), Tanacetum parthenium (L.), Matricaria parthenium (L.) ).

TRANSCRIPT

PARTENOLIDAPartenolida adalah senyawa seskuiterpen lakton dan merupakan senyawa aktif dari daun tanaman feverfew (Chrysanthemum parthenium (L.), Tanacetum parthenium (L.), Matricaria parthenium (L.) ). Seskuiterpen lakton secara kimiawi dibedakan dari senyawa seskuiterpen lainnya karena adanya gugus -metilene--lakton. Kebanyakan dari seskuiterpen lakton juga mengandung --unsaturated karbonil (Evans, W.C., 2008).

C15H20O3Partenolida ASAL SIMPLISIA Simplisia ini berasal dari tanaman Feverfew (Tanacetum parthenium, sinonim: Chrysanthemum parthenium, Matricaria parthenium, Leucanthemum parthenium, Matricaria eximia, Pyrethrum parthenium, Krisan Partenium, Altamisa, Featherfew, Featherfoil, Flirtwort Midsummer Daisy, Matricaria (Anonim, http://www.naturaldatabase.com). Kingdom Subkingdom Superdivisio Divisio Sub divisio Class Subclass Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Tracheobionta : Spermatophyta : Magnoliophtya (Anthophyta) : Angiosperma : Magnoliopsida (Dicots) : Asteridae : Asterales : Asteraceae : Tanacetum : Tanacetum parthenium (L.) (Anonim, http://creationwiki.org/Asteraceae dan Anonim, http://creationwiki.org/Chrysanthemum)

1

Feverfew adalah tumbuhan berbunga yang mekar antara bulan Juli dan Oktober, dan mengeluarkan bau yang kuat dan pahit. Bunganya kecil, berwarna kuning-putih. Found growing on rocky slopes, walls, waste places and a weed of gardens. Cultivation: A very easily grown plant, it succeeds in an ordinary garden soil, plants can even be grown in walls. Often grown in the flower garden, feverfew is usually selfsowing. The leaves have a refreshing aromatic aroma. Growing to 2 1/2 feet the stem is upright, erect, hairy, finely furrowed and branching. Strongly aromatic leaves are alternate, hairless, toothed, light green about 4 inches long, and divided into broad, lobed segments. The lower leaves are bipinnate with oval shaped leaflets. Many daisy-like flower heads (composite) bloom June-August, with white ray flowers surrounding nearly flat yellow centers, growing to about 1 inch across. Gather entire plant in bloom, dry for later use (http://www.altnature.com/gallery/feverfew.htm). Feverfew (a corruption of Febrifuge, from its tonic and fever-dispelling properties) is a composite plant growing in every hedgerow, with numerous, small, daisy-like heads of yellow flowers with outer white rays, the central yellow florets being arranged on a nearly flat receptacle, not conical as in the chamomiles. The stem is finely furrowed and hairy, about 2 feet high; the leaves alternate, downy with short hairs, or nearly smooth-about 4 1/2 inches long and 2 inches broad - bipinnatifid, with serrate margins, the leaf-stalk being flattened above and convex beneath. It is not to be confounded with other wild chamomile-like allied species, which mostly have more feathery leaves and somewhat large flowers; the stem also is upright, whereas that of the true garden Chamomile is procumbent. The delicate green leaves are conspicuous even in mild winter. The whole plant has a strong and bitter smell, and is particularly disliked by bees. A double variety is cultivated in gardens for ornamental purposes, and its flowerheads are sometimes substituted for the double Chamomile (http://www.botanical.com/botanical/mgmh/f/feverf10.html).

2

NAMA SIMPLISIA Tanacetum folium; daun feverfew. KEGUNAAN SIMPLISIA Feverfew berasal dari bahasa Latin febrifugia yang artinya penurun demam. Tanaman ini digunakansecara oral sebagai obat penurun demam, sakit kepala, arthritis (penyakit radang sendi), dan gangguan pencernaan (gastrointestinal distress, mouth ulcers, and antiplatelet action). Khasiat ini mengacu pada senyawa aktif partenolida yang terkandung di dalamnya. Bekerja dengan menghambat pelepasan serotonin dan prostaglandin (penyebab migrain) dan membatasi peradangan pembuluh darah di otak yang menyebabkan sakit kepala. Namun efeknya untuk mencegah migrain terbatas serta tidak bisa digunakan untuk penyembuhan serangan migrain akut karena membutuhkan waktu 4-6 minggu untuk berefek. Pada penggunaan feverfew dalam jangka panjang namun sebelum tiba-tiba berhenti, akan terapi muncul sakit kepala, kepekaan (mudah (Anonim, marah/tersinggung), susah tidur, dan nyeri persendian. Untuk itu perlu konsultasi dahulu melakukan menggunakan feverfew http://en.wikipedia.org/wiki/Feverfew). Feverfew menghambat serum protease dan leukotrienes (Evans, W.C., 2008). Feverfwew digunakan untuk mengobati ketidakteraturan menstruasi, sakit perut, dan asma (Anonim, http://www.umm.edu/altmed/articles/feverfew-000243.htm). Feverfew merupakan analgetik alam yang juga digunakan secara oral untuk psoriasis, alergi, tinnitus, mual, pening and muntah. Selain itu, feverfew digunakan untuk infertility, anemia, kanker, gangguan pendengaran, penyakit liver, mencegah keguguran kandungan, ketegangan otot, gangguan orthopedic/tulang, kaki bengkak, diare, dispepsia termasuk indigesti atau kesukaran untuk mencerna makanan dan flatulen atau adanya gas di dalam perut atau usus, sebagai stimulant, tonik/obat kuat dan juga untuk membunuh parasit usus. Secara topikal feverfew digunakan sebagai pasta gigi, antiseptik, dan insektisida. Feverfew (Anonim, http://www.naturaldatabase.com).

3

a.

Pengobatan Migrain Feverfew populer di Inggris pada 1980-an sebagai alternatif untuk pengobatan

konvensional untuk sakit kepala migren. Sebuah survei terhadap 270 penderita migrain di Britania Raya mengungkapkan bahwa lebih dari 70% orang merasa jauh lebih baik setelah mengkonsumsi rata-rata dari 2 - 3 Feverfew daun segar sehari-hari. Beberapa percobaan telah dilakukan dengan menggunakan Feverfew untuk pencegahan dan pengobatan migren. Secara keseluruhan, studi-studi ini menunjukkan bahwa Feverfew diambil sehari-hari sebagai kapsul daun kering dapat mengurangi kejadian serangan pada pasien yang mengalami sakit kepala migrain jangka panjang. Sebuah studi klinis menggunakan kombinasi Feverfew dengan Salix alba(willow putih). White willow mengandung komponen yang mirip dengan aspirin. Produk ini diberikan dua kali sehari selama 12 minggu. Frekuensi serangan migrain dan intensitas rasa sakit dan durasi sangat berkurang pada pasien yang memakai kombinasi. Penelitian lain menemukan bahwa ekstrak karbon dioksida Feverfew menurunkan frekuensi serangan migrain dari 4,76 per bulan menjadi 1,9 per bulan. Sebuah studi 3 bulan pada 49 subyek menemukan bahwa kombinasi dari Feverfew dengan magnesium dan vitamin B2 memberikan penurunan 50% dalam serangan migrain. Beberapa studi pada manusia belum positif. Apakah Feverfew membantu meningkatkan nyeri migrain Feverfew tergantung pada suplemen yang Anda ambil. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan Anda. (Anonim, http://www.umm.edu/altmed/articles/feverfew-000243.htm). b. Radang sendi Meskipun banyak tes laboratorium dan laporan kasus menunjukkan sifat antiinflamasi Feverfew, sebuah studi menyimpulkan bahwa Feverfew tidak lebih efektif daripada plasebo dalam meningkatkan gejala rheumatoid arthritis. Sampai dilakukan penelitian lebih lanjut, tampak bahwa keamanan dan efektivitas Feverfew pada orang dengan osteoarthritis atau rheumatoid arthritis belum terbukti secara ilmiah. (Anonim, http://www.umm.edu/altmed/articles/feverfew-000243.htm)

4

DAERAH PENYEBARAN Feverfew adalah tanaman asli Eropa bagian tenggara (khususnya Balkan Peninsula, Anatolia dan Caucasus) tetapi sekarang telah tersebar di Eropa, Mediterania, Amerika Utara, Chille, dan Australia. KANDUNGAN KIMIA Senyawa aktif dalam feverfew adalah partenolida and tanetin. Feverfew juga mengandung melatonin (Anonim, http://en.wikipedia.org/wiki/Feverfew). Seskuiterpen utama yang terkandung dalam feverfew: Farnesen, Germakren D, partenolida ( D. Sarker, Satyajit et al., 2009). Constituents of Feverfew are Volatile oils, containing pinene and several pinene derivatives, bornylacetate and angelate, costic acid, b-farnesine and spiroketalenol ethers. Other constituents include essential oils, flavonoid glycosides, pinene derivatives and costic acid (http://www.altnature.com/gallery/feverfew.htm). Suplemen Feverfew harus distandardisasi mengandung partenolida setidaknya 0,2% (Anonim, http://www.umm.edu/altmed/articles/feverfew-000243.htm). ISOLASI 1. Dengan cara dikeringkan setelah itu diseduh. 2. Dengan cara penyulingan (destilasi).3. Supercritical fluid extraction (SFE). 4. Droplet Counter-current Chromatography.

AKTIVITAS PARTENOLIDA 1. Potensial sebagi obat antikanker dalam kombinasi dengan sulindac. Partenolida menghancurkan sel leukemia myelogen akut (AML) dengan menginduksi apoptosis, meninggalkan sel sumsum tulang normal yang relatif tanpa cedera. senyawa ini juga dapat membunuh sel-sel induk yang menimbulkan AML. 2. 3. 4. 5. Parthenolide aktif melawan parasit Leishmania amazonensis. Aktivitas partenolida mengganggu mikrotubulus pada kanker. Efek anti-inflamasi dan anti-hiperalgesik dari lakton seskuiterpen. Partenolida memblok lipopolisakarida-induced osteolysis melalui penekanan kegiatan NF-B. (Anonim, en.wikipedia.org/parthenolide)5

Selain itu,

(http://www.raysahelian.com/parthenolide.html) 6. It has been widely used in indigenous medical practices for the treatment of migraine, inflammation and tumors.1-4 Parthenolide inhibits IkB kinase (IKK) and IKKb (the upstream activators of the Nuclear Factor-kB (NF-kB) pathway), thus inhibiting Interleukin 1- and tumor necrosis factor a (TNF a) without affecting the activation of p38 and c-Jun N-terminal kinase.5,6 7. In breast adenocarcinoma and pancreatic tumor cell lines which constitutively express active NF-kB, parthenolide inhibits NF-kB DNA binding and increases sensitivity to chemotherapeutic agents. The sensitivity of these tumor cells to parthenolide is due to the low expression level of the multifunctional detoxification enzyme glutathione S-transferase p caused by inhibition of NF-kB activity.7,10 (http://www.alomone.com/p_postcards/database/373.htm) 8. Has anti-inflammatory, antisecretory and spasmolytic activity. Specifically inhibits activation of NF-B by preventing the degradation of IB and IB. Inhibits activation of MAP kinase (MAPK/ERK) and generation of leukotriene B4 and thromboxane B2. Potent anticancer agent. Induces apoptosis in various cancer cell lines. Specifically inhibits histone deacetylase 1 (HDAC1) without affecting other class I/II HDACs. Inhibits tubulin carboxypeptidase (TCP) activity. (http://www.enzolifesciences.com/BML-T113/parthenolide) LAIN-LAIN Perlu dicatat bahwa herba ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui, dan tidak boleh digunakan bersamaan dengan antikoagulan (blood thinners, aspirin, warfarin, coumadin) 000074.htm). (Anonim, http://www.umm.edu/altmed/articles/tension-headacheMengkonsumsi Feverfew dengan resep penghilang rasa sakit atau

ibuprofen dapat meningkatkan kemungkinan efek samping termasuk sakit perut, mulas, pusing dan dering di telinga. Efek minor termasuk gastrointestinal upset, diare dan gugup (Anonim, www.viable-herbal.com). Herba ini sebaiknya jangan diberikan pada anak-anak di bawah 2 tahun (Anonim, http://www.umm.edu/altmed/articles/feverfew000243.htm) atau di bawah 10 tahun (Anonim, http://www.globinmed.com) meskipun belum ada laporan yang jelas tentang efek penggunaan suplemen herba ini pada anakanak.

6

Jurnal EndokrinologiSuppressive effects of dehydroepiandrosterone and the nuclear factor-B inhibitor parthenolide on corticotroph tumor cell growth and function in vitro and in vivoT Taguchi, T Takao, Y Iwasaki, M Nishiyama, K Asaba and K Hashimoto Departemen Endokrinologi, Metabolisme dan Nefrologi, Sekolah Kedokteran Kochi, Kochi University

Efek penekan dari Dehydroepiandrosterone (DHEA) dan Parthenolida inhibitor factor intiB pada pertumbuhan sel tumor kortikotrop dan fungsi dalam in vitro dan vivo Pada penelitian T Taguchi, T Takao, Y Iwasaki, M Nishiyama, K Asabaand K Hashimoto dari Departemen Endokrinologi, Metabolisme dan Nefrologi, Sekolah Kedokteran Kochi, Kochi University mereka mengkombinasikan DHEA dan Parthenolida inhibitor factor intiB pada pertumbuhan sel tumor kortikotrop dan fungsi dalam in vitro dan vivo. Mereka temukan, pada in vitro, DHEA dan PRT memiliki efek inhibisi kuat pada pro-opiomelanocortin dan ekspresi gen dependen-NF-B. Mereka juga menekan aktivitas transkripsi survivin, sebuah faktor representatif anti-apoptosis, dan menginduksi apoptosis dalam jalur sel ini. Dalam hal ini, lakton seskuiterpen, parthenolida (PRT), mungkin merupakan kandidat yang tepat, karena memberikan sebuah efek penghambatan kuat di NF-B jalan dengan toksisitas rendah. Efektivitas dari senyawa ini telahditunjukkan untuk berbagai sel tumor manusia (Nakshatri et al. 2004). Selain itu, lebih efektif bila digunakandalam kombinasi dengan kemoterapi konvensional dan radioterapi (Patel et al 2000,. Riggins et al. 2005).

Nakshatri H, Rice SE & Bhat-Nakshatri P 2004 Antitumor agent parthenolide reverses resistance of breast cancer cells to tumor necrosis factor-related apoptosis-inducing ligand through sustained activation of c-Jun N-terminal kinase. Oncogene 23 73307344.

Patel NM, Nozaki S, Shortle NH, Bhat-Nakshatri P, Newton TR, Rice S, Gelfanov V, Boswell SH, Goulet RJ Jr, Sledge GW Jr et al. 2000 Paclitaxel sensitivity of breast cancer cells with constitutively active NF-_B is enhanced by I_B_ super-repressor and parthenolide. Oncogene 19 41594169.

Riggins RB, Zwart A, Nehra R & Clarke R 2005 The nuclear factor _B inhibitor parthenolide restores ICI 182,780 (Faslodex; fulvestrant)-induced apoptosis in antiestrogen-resistant breast cancer cells. Molecular Cancer Therapy 4 3341.

7

INTERNATIONAL JOURNAL OF AGRICULTURE & BIOLOGYAktivitas antijamur Ekstrak dan seskuiterpen lakton dari Magnolia grandiflora L. (Magnoliaceae)SOAD M. AHMED AND SAMIR A.M. ABDELGALEIL Pesticide Chemistry Department, Faculty of Agriculture (Elshatby), Alexandria University, Alexandria, Egypt

Seskuiterpen lakton adalah metabolit sekunder yang paling khas dari anggota Compositae (Asteraceae). Namun, mereka telah dilaporkan dari beberapa famili tanaman, seperti Acanthaceae, Amaranthaceae, Apiaceae dan Magnoliaceae. Mereka memiliki beragam struktur kimia dan berbagai aktivitas biologi, termasuk antitumor, antimakan serangga,mengatur pertumbuhan tanaman, antibakteri, antijamur dan sifat sitotoksik (Picman, 1986; Baruah et al., 1994; Goren et al., 1996; Mansilla & Palenzuela, 1999; Neerman, 2003).

Baruah, N.C., J.C. Sarma, N.C. Barua, S. Sarma and R.P. Sharma, 1994. Germination and growth inhibitory sesquiterpene lactones and a flavone from Tithonia diverifolia. Phytochem., 36: 2936 Goren, N., H.J. Woerdenbag and C. BozokJohansson, 1996. Cytotoxic andantibacterial activities of sesquiterpene lactones isolated fromTanacetum praeteritum subsp praeteritum. Planta Med., 62: 41922

Mansilla, H. and J.A. Palenzuela, 1999. Minor eudesmanolides fromArtemisia canariensis. Phytochem., 51: 9957 Neerman, M.F., 2003. Sesquiterpene lactones: a diverse class of compoundsfound in essential oils possessing antibacterial and antifungalproperties. I. J. Aromath.,13: 11420 Picman, A.K., 1986. Biological activities of sesquiterpenes. Biochem.System. Biol., 14: 25581

Partenolida menunjukkan aktivitas antijamur tertinggi terhadap Alternariaalternata dan Fusarium culmorium (EC50 = 4,07 & 50,27 ug mL-1, masing-masing).

8

Jurnal Inflamasi Perbandingan pengaruh dari konstituen partenolida herbal (Feverfew) pada lipopolisakarida-penginduksi ekspresi gen inflamasi di limpa dan hati murinAlexa T Smolinski1,2 and James J Pestka*1,2,31

Department of Food Science and Human Nutrition, Michigan State University, East Lansing, Michigan, Department of Microbiology and Molecular Genetics,Michigan State University, East Lansing, Michigan,

USA, 2Institute forEnvironmental Toxicology, Michigan State University, East Lansing, Michigan, USA and3

USA

Partenolida, derivat seskuiterpen lakton utama dari ekstrak Feverfew, telah dipelajari efek penghambat inflamasinya dalam kultur sel, dan hingga tingkat yang sempit, dalam hewan. Konstituen ini telah terbukti melemahkan berbagai titik akhir inflamasi. Penelitian dari sifat anti inflamasi partenolida,dan Feverfew berfokus pada penekanantempat akhir inflamasi primer seperti agregasi plateletdan karagenan penginduksi edema cakar mencitdan tikus edema kaki. Penelitian tambahan telah mengevaluasi efek inhibitor partenolida pada mediator inflamasi termasukkegiatan dan ekspresi siklooksigenase (COX), turunan prostaglandin, dan leukotrien(LT) dan ekspresi sitokin proinflamasi. Baru-baru ini, senyawa itu ditemukan menghambat aktivasi faktor transkripsi faktor inti (NF)-B.

9

Journal of Chromatography A Isolation of Parthenolide by Droplet Counter-current Chromatography . Kry, Gy. Turik and P. TtnyiResearch Institute for Medicinal Plants, Budakalsz Hungary

Keuntungan dan potensi kromatografi droplet counter-current dalam isolasi semi preparatif dan skala preparatif partenolida dan seskuiterpen lakton terkait telah dipelajari. Dua sistem, benzena-kloroform-metanol-air dan kloroform-trichlorethylene-asetonitrilmetanol-air, ternyata cocok untuk isolasi seskuiterpen lakton dari tanaman Asteraceae.

Journal of Separation and Purification Technology Separation of Parthenolide from Feverfew: Performance of Conventional and Highpressure Extraction Techniques Lucija retnik, Mojca kerget and eljko KnezFaculty of Chemistry and Chemical Engineering, University of Maribor, Smetanova 17, SI-2000, Maribor, Slovenia

Dalam penelitian ini ekstraksi bunga Feverfew dilakukan dengan menggunakan karbon dioksida superkritis pada tekanan 200-800 bar dan pada temperatur 40, 60 dan 80 C. Untuk perbandingan, ekstraksi konvensional dengan pelarut organik telah dilakukan. Bunga Feverfew kering digunakan sebagai bahan awal. Supercritical fluid extraction (SFE) dilakukan dengan menggunakan alat aliran semi kontinyu di laboratorium dan skala pilot. Pengaruh parameter proses pada hasil total dan jumlah partenolida yang terisolasi diselidiki. Perilaku dinamis dari ekstraksi berjalan diikuti oleh pemisahan satu langkah dan dianalisis dengan model matematis untuk periode awal tingkat ekstraksi dan difusi bergantung waktu selanjutnya mengendalikan periode kecepatan transfer massa. Dalam rangka untuk memperoleh partenolida, dua-langkah pemisahan dikerjakan.

10

DAFTAR PUSTAKA Evans, W.C., 2008, Trease and Evans Pharmacognosy 15th edition, W.B. Saunders. Sarker, Satyajit D. et al., 2009, Kimia untuk Mahasiswa Farmasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Anonim, http://www.globinmed.com (diakses pada tanggal 19 Mei 2010). Anonim, Asteraceae, http://creationwiki.org/Asteraceae (diakses pada tanggal 16 Mei 2010). Anonim, Chrysanthemum, http://creationwiki.org/Chrysanthemum (diakses pada tanggal 16 Mei 2010). Anonim, Feverfew, http://en.wikipedia.org/wiki/Feverfew (diakses pada tanggal 14 Mei 2010). Anonim, Feverfew, http://www.naturaldatabase.com ( diakses pada tanggal 19 Mei 2010). Anonim, Feverfew, http://www.umm.edu/altmed/articles/feverfew-000243.htm (diakses pada tanggal 17 Mei 2010). Anonim, Parthenolide, http://en.wikipedia.org/parthenolide.html (diakses pada tanggal 14 Mei 2010). Anonim, Parthenolide, http://www.fermentek.co.il/MSDS/parthenolide-MSDS.htm (diakses pada tanggal 14 Mei 2010). Anonim, Tension Headache, http://www.umm.edu/altmed/articles/tension-headache000074.htm (diakses pada tanggal 17 Mei 2010).

11

MAKALAH FARMAKOGNOSI

PARTENOLIDA

Disusun oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Lutfi Rizki Aristiana Ady Kurniawan Inayatush Sholihah Adela Mentari (FA/7585 ) (FA/8245) (FA/8259) (FA/8273) (FA/8288 )

Dona Sari Pratiwi (FA/8302)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 201012