paradigma ilmu pendidikan
TRANSCRIPT
PARADIGMA ILMU PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
1. Farah Audina 61024130552. Septiana Naumy F 61024130613. Alamsyah Arsyad 61024130644. Deki Dwi P 61024130785. Lalang Kurdiawan 6102413085
Pengertian Paradigma Pendidikan
Menurut UNESCO ada 4 paradigma pendidikan :1. Learning To Think2. Learning To Do 3. Learning To Live Together 4. Learning To Be
Dari pengertian paradigma pendidikan di atas bila disimpulkan akan diperoleh kata kunci berupa “learning how to learn” (belajar bagaimana belajar).
UU sisdiknas bab I, pasal 1
Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsanya.
Pendidikan
Komponen Pendidikan Makna Pendidikan Tujuan Pendidikan Sistem Pendidikan Nasional Fungsi dan Tujuan
Pendidikan Sistemik-Organik
Ciri-ciri :Pendidikan lebih menekankan pada proses pembelajaran (learning) dari pada mengajar (teaching)
Pendidikan diorganisir dalam suatu struktur yang fleksibel
Pendidikan memperlakukan peserta didik sebagai individu yang memiliki karakteristik khusus dan mandiri, dan
Pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan dan senantiasa berinteraksi dengan lingkungan.
Pendidikan Sistemik-Organik
Kelebihan :Paradigma pendidikan Sistemik-
Organik menuntut pendidikan bersifat double tracks.
Dengan double tracks ini sistem pendidikan akan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan fleksibilitas yang tinggi untuk menyesuaikan dengan tuntutan pembangunan yang senantiasa berubah dengan cepat.
Pendidikan Sistemik-Organik
Kelemahan : Problem yang muncul di
masyarakat, khususnya ketimpangan antara kualitas pendidikan dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia kerja merupakan refleksi adanya kelemahan yang mendasar dalam dunia pendidikan kita.
Pembelajaran Sebagai Pilar Utama Pendidikan
Pendidikan mertumpu pada empat pilar yaitu:
Learning to know Learning to do Learning to live together, learning to
live with others Learning to be
Pembelajaran Sebagai Proses Pemberdayaan Diri
Melalui proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu membimbing dan memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami kekuatan serta kemampuan yang mereka miliki untuk selanjutnya memberikan motifasi agar siswa terdorong untuk bekerja atau belajar sebaik mungkin agar mampu memberdayakan dirinya dalam menghadapi berbagai masalah.
Paradigma Konstruktivisme Dalam Pembelajaran
Konstruktifisme merupakan respon terhadap berkembangnya harapan-harapan baru berkaitan dengan proses pembelajaran yang menginginkan peran aktif siswa dalam memprakarsai kegiatan belajarnya sendiri.
Paradigma Pendidikan Indonesia
Paradigma pendidikan yang dibangun di Indonesia harus mengacu pada azas-azas fundamental yang telah dimiliki oleh bangsa dalam hal ini yang berasal dari nilai luhur budaya adiluhung bangsa.
Ada 3 asaz paradigma pendidikan Indonesia oleh Ki Hajar Dewantara
Tiga asaz paradigma pendidikan Indonesia
Asas Tut Wury Handayani, Asas belajar sepanjang hayat (live
long education), dan Asas kemandirian dalam belajar
Pendidikan Indonesia
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 bahwa kompetensi guru itu mencakup : kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Kompetensi Pedagogis
Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
Pemahaman terhadap peserta didik Pengembangan kurikulum/silabus Perancangan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis Pemanfaatan teknologi pembelajaran Evaluasi hasil belajar Pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi Kepribadian
Mantap Stabil Dewasa Arif dan bijaksana Berwibawa Berakhlak mulia Menjadi teladan bagi peserta didik Secara objektif mengevaluasi kinerja
sendiri Mengembangkan diri secara mandiri dan
berkelanjutan.
Kompetensi Sosial
Berkomunikasi lisan, tulisan, dan/isyarat
Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
Bergaul santun dengan masyarakat sekitar
Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam
Kesimpulan
Paradigma pendidikan yang dibangun di Indonesia harus mengacu pada azas-azas fundamental yang telah dimiliki oleh bangsa dalam hal ini yang berasal dari nilai luhur budaya adiluhung bangsa.
Dalam penyelenggaraannya, sejatinya pendidikan harus berdasarkan substansi pendidikan yang sesungguhnya tanpa mereduksi makna pendidikan tersebut. Pendidik harus memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pendidik dengan senantiasa menyadari dan mengembangkan dirinya sebagai seorang yang mengemban jabatan profesi.