p u t u s a n demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang ... filesaragih untuk membeli paket narkotika...
TRANSCRIPT
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
P U T U S A N
Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
pada pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap : Hengki Napitupulu
2. Tempat lahir : Pematangsiantar
3. Umur/Tanggal lahir : 33/24 November 1985
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu Kec. Siantar
Timur dan Jl. WR Supratman No.10 Kel.
Proklamasi Kecamatan. Siantar Barat
Pematang
7. Agama : Kristen
8. Pekerjaan : Juru parkir
Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat
Penahan/Penetapan oleh:
1. Penyidik, sejak tanggal 22 Mei 2018 sampai dengan tanggal 10 Juni 2018;
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 11 Juni 2018
sampai dengan tanggal 20 Juli 2018;
3. Penyidik Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak
tanggal 21 Juli 2018 sampai dengan tanggal 19 Agustus 2018;
4. Penyidik Perpanjangan Kedua Oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal
20 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 18 September 2018;
5. Penuntut Umum, sejak tanggal 18 September 2018 sampai dengan tanggal
7 Oktober 2018;
6. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 1 Oktober 2018 sampai dengan
tanggal 30 Oktober 2018;
7. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Pematangsiantar sejak tanggal 31
Oktober 2018 sampai dengan tanggal 29 Desember 2018
8. Wakil Ketua/Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 07 Desember
2018 sampai dengan tanggal 05 Januari 2019;
9. Perpanjangan atas nama Ketua Pengadilan Tinggi oleh Wakil Ketua sejak
tanggal 06 Januari 2019 sampai dengan tanggal 06 Maret 2019;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Pengadilan Tinggi tersebut;
Setelah membaca :
1. Penetapan atas nama Ketua Pengadilan Tinggi Medan oleh Wakil Ketua,
tanggal 28 Desember 2018 Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN, tentang
Penunjukan Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini;
2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti oleh Panitera Pengadilan Tinggi
Medan tanggal 28 Desember 2018 Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN,
untuk membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini;
3. Surat Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 7 Januari
2019 Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN tentang Penetapan hari sidang
perkara ini;
4. Berkas perkara dan salinan putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar,
tanggal 4 Desember 2018 Nomor 254/Pid.Sus/2018/PN Pms, dan surat-
surat lain yang berkaitan;
Membaca Surat dakwaan Penuntut Umum tanggal 28 September 2018
No.Reg: PDM-138/PSian//Euh.2/09/2018, sebagai berikut:
PERTAMA:
Bahwa ia terdakwa HENGKI NAPITUPULU pada hari Sabtu tanggal 19
Mei 2018 sekira pukul 17.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Mei 2018 bertempat di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar, tanpa hak atau
melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,
menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika
Golongan I jenis sabu sabu yang mengandung metamfetamina dengan berat
bersih 0,14 (nol koma satu empat) gram, dilakukan dengan cara:
Bahwa awalnya terdakwa HENGKI NAPITUPULU menemui marga
Saragih untuk membeli paket Narkotika jenis sabu, kemudian terdakwa
menyerahkan kepada marga Saragih uang sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu
rupiah) untuk membeli 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu, selanjutnya terdakwa
membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu tersebut ke tempat kos terdakwa
di Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu, kemudian sekira pukul 17.30 Wib, datang saksi
Hendrik F. Purba dan saksi Dedi Siregar (keduanya anggota Polres
Pematangsiantar) ke dalam kamar terdakwa dan menangkap terdakwa,
selanjutnya dari tangan kiri terdakwa ditemukan 1 (satu) paket Narkotika jenis
sabu yang diakui oleh terdakwa adalah milik terdakwa;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Bahwa terdakwa HENGKI NAPITUPULU tidak ada ijin dari pejabat yang
berwenang untuk menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual
beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I;
Bahwa sesuai Berita Acara Penimbangan Pegadaian No.
399/10040.00/2018 tanggal 21 Mei 2018 telah melakukan penimbangan berupa
1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan hasil penimbangan berat bersih 0,14
(nol koma satu empat) gram;
Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Polri Laboratorium Forensik Cabang
Medan No. Lab. : 6115/NNF/2018 tanggal 28 bulan Mei 2018 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Dra. Melta Tarigan, M.Si., dkk menyimpulkan “dari hasil
analisis tersebut pada Bab III, kami pemeriksa mengambil kesimpulan bahwa
barang bukti kristal putih milik HENGKI NAPITUPULU benar mengandung
Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran I
UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika”;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1) UU No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
ATAU
KEDUA :
Bahwa ia terdakwa HENGKI NAPITUPULU pada hari Sabtu tanggal 19
Mei 2018 sekira pukul 17.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Mei 2018 bertempat di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar, yang tanpa hak atau
melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman jenis sabu-sabu yang mengandung metamfetamina
dengan berat bersih 0,14 (nol koma satu empat) gram, dilakukan dengan cara:
Bahwa awalnya saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F. Purba (Anggota
Polres Pematangsiantar) mendapatkan informasi dari masyarakat yang
mengatakan di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar ada peredaran Narkotika, kemudian saksi Dedi Siregar dan
saksi Hendri F. Purba menuju ke Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur
Kota Pematangsiantar, selanjutnya saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F.
Purba menuju ke kamar kos terdakwa melihat terdakwa di dalam kamar kos,
kemudian saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F. Purba menangkap terdakwa,
selanjutnya dari tangan kiri terdakwa ditemukan 1 (satu) paket Narkotika jenis
sabu yang diakui oleh terdakwa adalah milik terdakwa;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Bahwa terdakwa tidak ada ijin dari pejabat yang berwenang untuk
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I
bukan tanaman;
Bahwa sesuai Berita Acara Penimbangan Pegadaian No.
399/10040.00/2018 tanggal 21 Mei 2018 telah melakukan penimbangan berupa
1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan hasil penimbangan berat bersih 0,14
(nol koma satu empat) gram;
Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Polri Laboratorium Forensik Cabang
Medan No. Lab. : 6115/NNF/2018 tanggal 28 bulan Mei 2018 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Dra. Melta Tarigan, M.Si., dkk menyimpulkan “dari hasil
analisis tersebut pada Bab III, kami pemeriksa mengambil kesimpulan bahwa
barang bukti kristal putih milik HENGKI NAPITUPULU benar mengandung
Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran I
UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika”;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) UU No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
ATAU
KETIGA :
Bahwa ia terdakwa HENGKI NAPITUPULU pada hari Sabtu tanggal 19
Mei 2018 sekira pukul 17.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Mei 2018 bertempat di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar, sebagai
penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, dilakukan dengan cara :
Bahwa awalnya saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F. Purba (Anggota
Polres Pematangsiantar) mendapatkan informasi dari masyarakat yang
mengatakan di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar ada peredaran Narkotika, kemudian saksi Dedi Siregar dan
saksi Hendri F. Purba menuju ke Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur
Kota Pematangsiantar, selanjutnya saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F.
Purba menuju ke kamar kos terdakwa melihat terdakwa di dalam kamar kos,
kemudian saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F. Purba menangkap terdakwa,
selanjutnya dari tangan kiri terdakwa ditemukan 1 (satu) paket Narkotika jenis
sabu yang diakui oleh terdakwa adalah milik terdakwa;
Bahwa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu tesebut untuk digunakan oleh
terdakwa dengan cara terdakwa membuat bong kemudian terdakwa
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
memasukkan Narkotika jenis sabu ke dalam pipa kaca kemudian pipa kaca
yang sudah berisi Narkotika jenis sabu terdakwa bakar dengan menggunakan
mancis, selanjutnya terdakwa menghisap asap melalui pipet yang berada di
ujung bong;
Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Cabang Medan No. Lab. :
6116/NNF/2018 tanggal 04 bulan Juni 2018 yang dibuat dan ditandatangani
oleh Dra. Melta Tarigan, M.Si., dkk menyimpulkan “dari hasil analisis tersebut
pada Bab III, kami pemeriksa mengambil kesimpulan bahwa barang bukti urine
milik milik terdakwa HENGKI NAPITUPULU benar positif mengandung
Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran I
UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a
UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Membaca tuntutan pidana dari Penuntut Umum tanggal 21 November
2018 NO.REG.PERKARA: PDM-138/PSian/Euh.2/09/2018, pada pokoknya
sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa HENGKI NAPITUPULU terbukti bersalah melakukan
tindak pidana “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki Narkotika golongan I
bukan tanaman” sebagaimana diatur dalam Pasal 112 ayat (1) UU No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HENGKI NAPITUPULU dengan
pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dikurangi selama terdakwa berada
dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan
denda sebesar Rp. 800.000.000,- ( delapan ratus juta rupiah), apabila
denda tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan hasil penimbangan berat bersih
0,14 (nol koma satu empat) gram;
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,-
(dua ribu rupiah);
Membaca, putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar, tanggal 4
Desember 2018 Nomor 254/Pid.Sus/2018/PN Pms, yang amarnya sebagai
berikut:
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
1. Menyatakan terdakwa HENGKI NAPITUPULU telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Memiliki Narkotika Golongan I
bukan tanaman”, sebagaimana dalam dakwaan Kedua;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama
7 (tujuh) Tahun dan denda sebesar Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta
rupiah), dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan
pidana penjara selama 6 (enam) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa
dikurangkan seluruhya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan;
5. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan hasil penimbangan berat bersih
0,14 (nol koma satu empat) gram;
Dirampas untuk dimusnahkan;
6. Membebani terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu
rupiah);
Membaca Akta permintaan banding dari Terdakwa tanggal 7 Desember
2018 sebagaimana dalam Akta Banding Nomor Akta 59/BDG/PID/2018/PN
Pms, dan telah diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 10
Desember 2018;
Membaca Akta permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum tanggal
10 Desember 2018 sebagaimana Akta Banding Nomor Akta
61/BDG/PID/2018/PN Pms dan telah diberitahukan kepada Terdakwa pada
tanggal 12 Desember 2018;
Membaca, memori banding yang diajukan Penasihat Hukum Terdakwa
tangggal 27 Desember 2018 diterima di Pengadilan Negeri Pematangsiantar
tanggal 27 Desember 2018 dan diterima di Pengadilan Tinggi Medan tanggal
3 Januari 2019 sedangkan Penuntut Umum tidak mengajukan memori banding
maupun kontra memori banding;
Membaca surat Panitera Pengadilan Negeri Pematangsiantar, Nomor
W2.U.12/2850/Pid.01.10/XII/2018, tanggal 7 Desember 2018 yang
menerangkan telah memberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum dan
Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar selama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal 7 Desember
2018 sampai dengan tanggal 18 Desember 2018 sebelum berkas di kirim ke
Pengadilan Tinggi Medan;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Menimbang, bahwa permintaan banding oleh Terdakwa dan Penuntut
Umum, telah diajukan pada tanggal 7 Desember 2018 dan tanggal 10
Desember 2018, sedangkan putusan perkara ini diucapkan pada hari Selasa,
tanggal 4 Desember 2018 dihadiri Terdakwa dan Penuntut Umum dengan
demikian pernyataan permintaan banding yang diajukan tersebut jelas masih
dalam tenggang waktu dan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh
Undang-undang, sehingga permintaan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan memori
bandingnya sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa/Pembanding merasa keberatan terhadap pertimbangan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang memeriksa dan
mengadili perkara Nomor : 254/Pid.Sus./2018/PN-PMS, Tanggal 04
Desember 2018yang menyebutkan bahwa “Menimbang, bahwa
berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka apa yang dimaksud
dengan orang dalam unsur Pasal 112 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009
tentang Narkotika tersebut telah terpenuhi” karena sebelum masuk pada
pertimbangan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar
memberi alasan pertimbangan sebagai berikut, “ dalam persidangan ini
Penuntut Umum telah memajukan Terdakwa/Pembanding mengingat
peranannya dalam suatu tindak pidana berdasarkan keterangan para
saksi.”;
2. Bahwa hanya sampai disitu alasan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Pematangsiantar yang mengadili perkara a quo dan tidak
melanjutkan dan menerangkan keterangan-keterangan saksi yang mana
yang dapat mengkaitkan Terdakwa/Pembanding sebagai orang yang dapat
dijaring dengan pasal 112 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang
Narkotika, namun demikian Pembanding akan mengungkapkan kembali
keterangan-keterangan saksi mengenai peranan Terdakwa/Pembanding,
Penangkapan yang terjadi Pada hari Sabtu tanggal 19 Mei 2018 sekira
Pukul 17.30 Wib bertempat di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu, Kota
Pematangsiantar, dimana saksi bernama HENDRI F. PURBA dan DEDI
SIREGAR (masing-masing adalah anggota SAT NARKOBA POLRES Kota
Pematangsiantar) telah menangkap Terdakwa/Pembanding karena
ditemukan 1 (satu) paket berisi narkotika jenis shabu-shabu seberat 0,14
(nol koma satu empat) gram;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
3. Bahwa, jika Majelis Hakim Tingkat Pertama memberikan pertimbangan
objektif, haruslah dipertimbangkan semua fakta-fakta yang terungkap pada
Berita Acara Pemeriksaan (B.A.P) di tingkat Kepolisian dan pada Kejaksaan
serta dalam persidangan dimana para saksi-saksi dibawah sumpah menurut
agama dan keyakinannya di depan persidangan pada Pengadilan Tingkat
Pertama menerangkan yakni saksi HENDRI F. PURBA, saksi DEDI
SIREGAR (masing-masing adalah anggota SAT NARKOBA POLRES Kota
Pematangsiantar), saksi SITI MAHDANIA, Serta keterangan
Terdakwa/Pembanding saling bersesuaian mengatakan dan menyatakan
bahwa Terdakwa/Pembanding adalah seorang penyalahguna Narkotika
yang akan atau hendak menggunakan Narkotika jenis Shabu, antara lain
sebagai berikut :
1. Saksi HENDRI F. PURBA, dibawah janji menerangkan :
Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa;
Bahwa kejadian penangkapan tersebut terjadi pada hari Sabtu
tanggal 19 Mei 2018 sekira pukul 17:30 Wib, di Jl. Kertas Kel. Siopat
Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar, tepatnya di kamar kos-
kosan;
Bahwa saksi melakukan penangkapan tersebut bersama dengan
teman saksi yang bernama DEDI SIREGAR;
Bahwa barang bukti yang saksi temukan dari Terdakwa adalah 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu dari tangan kiri Terdakwa;
Bahwa saksi mengetahui Terdakwa ada memiliki sabu setelah saksi
dan teman saksi mendapatkan informasi dari masyarakat yang
mengatakan bahwa ditempat kos-kosan tersebut ada orang yang
menyalahgunakan Narkotika jenis sabu;
Bahwa Terdakwa mengakui menyalahgunakan Narkotika jenis sabu;
Bahwa kronologi penangkapan Terdakwa berawal pada hari Sabtu
tanggal 19 Mei 2018, sekira pukul 17:00 Wib, saksi dan rekan saksi
ada mendaptkan informasi dari masyarakat yang mengatakan bahwa
di kamar kos-kosan di Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu Kec. Siantar Timur
Pematangsiantar ada orang yang memiliki Narkoba, selanjutnya saksi
dan rekan saksi berangkat menuju tempat yang diinformasikan dan
menemukan kos-kosan yang dimaksud, kemudian saksi bersama
dengan rekan saksi langsung masuk ke kamar kos-kosan yang
dicurigai tersebut dan menemukan Terdakwa di dalam kamar;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Bahwa barang bukti tersebut Terdakwa peroleh dari seorang
bermarga Saragih dengan cara membelinya seharga Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah);
Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin dari pihak/pejabat yang
berwenang untuk memiliki Narkotika jenis sabu tersebut;
Bahwa pada saat saksi dan rekan saksi datang, posisi Terdakwa
sedang di dalam kamar;
Bahwa saksi dan rekan saksi mendapat informasi dari masyarakat
bahwa di tempat kos-kosan Terdakwa tersebut sering terjadi
transaksi Narkoba, makanya saksi dan rekan saksi meluncur ke
tempat tersebut;
Bahwa di tempat tersebut ada teman perempuan Terdakwa, dan
perempuan tersebut tidak ada hubungannya dengan Terdakwa;
Atas keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan serta
membenarkannya ;
2. Saksi DEDI SIREGAR, di bawah Sumpah menerangkan :
Bahwa saksi tidak dikenal dengan Terdakwa;
Bahwa benar saksi HENDRI F. PURBA dan saksi ada mendapatkan
informasi dari masyarakat yang mengatakan di Jl. Kertas Kel. Siopat
Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar, ada peredaran Narkotika;
Bahwa saksi HENDRI F. PURBA dan saksi menuju ke Jl. Kertas Kel.
Siopat Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar;
Bahwa benar saksi HENDRI F. PURBA dan saksi menuju ke kamar
kos Terdakwa, lalu melihat Terdakwa di dalam kamar kos;
Bahwa benar saksi HENDRI F. PURBA dan saksi menangkap
Terdakwa, selanjutnya dari tangan kiri Terdakwa ditemukan 1 (satu)
paket Narkotika jenis sabu yang diakui oleh Terdakwa adalah milik
Terdakwa;
Bahwa benar Terdakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang
untuk memiliki Narkotika jenis sabu tersebut;
Atas keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan serta
membenarkannya ;
3. Saksi SITI MAHDINA yang mana keterangannya dibacakan di
persidangan menerangkan sebagai berikut :
-. Bahwa kejadian penangkapan tersebut terjadi pada hari Sabtu
tanggal 19 Mei 2018 sekira pukul 17:30 Wib, di Jl. Kertas Kel.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Siopat Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar, tepatnya di
kamar kos-kosan yang saksi dan Terdakwa tempati milik marga
Hutabarat;
-. Bahwa Terdakwa ditangkap dan ditemukan barang bukti 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu;
-. Bahwa adapun yang menempati kamar kos-kosan di Jl. Kertas
Kel. Siopat Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar adalah
saksi, Terdakwa, dan satu orang anak saksi;
-. Bahwa adapun kegiatan yang dilakukan Terdakwa di kamar kos-
kosan di Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu Kec. Siantar Timur
Pematangsiantar adalah tinggal bersama saksi dan anak saksi di
tempat tersebut, dan saksi tidak pernah mengetahui Terdakwa
memiliki Narkotika jenis sabu;
Atas keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan serta
membenarkannya;
Keterangan TERDAKWA HENGKI NAPITUPULU, pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
Bahwa kejadian penangkapan tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 19
Mei 2018 sekira pukul 17:30 Wib, di Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu Kec.
Siantar Timur Pematangsiantar, tepatnya di kamar kos-kosan, berselang
sepuluh menit terdakwa di kos kemudian Terdakwa ditangkap polisi;
Bahwa pada saat itu posisi Terdakwa ada di kamar;
Bahwa Terdakwa di kamar kos-kosan tersebut memakai sabu lalu
kemudian polisi datang menangkap Terdakwa;
Bahwa pada saat Terdakwa ditangkap, barang bukti yang ditemukan
adalah 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu yang berada di tangan sebelah
kiri Terdakwa;
Bahwa sabu tersebut adalah milik Terdakwa dan untuk Terdakwa pakai;
Bahwa Terdakwa membeli sabu tersebut dari seorang bermarga Saragih
sebanyak 1 (satu) paket dengan harga Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah);
Bahwa pemilik kos-kosan tersebut adalah marga Hutabarat;
Bahwa yang menyaksikan Terdakwa ditangkap adalah SITI MAHDINA dan
seorang anak;
Bahwa terdakwa tidak ada memiliki ijin dari pihak/pejabat yang berwenang
untuk memiliki Narkotika jenis sabu tersebut;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Bahwa Terdakwa memakai sabu tersebut supaya enak bekerja dan kalau
Terdakwa tidak pakai badan Terdakwa lemas;
Bahwa Terdakwa bekerja sebagai tukang parker dari pagi sampai sore;
Bahwa penghasilan Terdakwa sedikit;
Bahwa Terdakwa belum kecanduan;
Bahwa Terdakwa sudah pernah dihukum dalam perkara perkelahian;
Bahwa Terdakwa bisa bertaubat;
4. Bahwa Penangkapan terhadap diri Terdakwa/Pembanding terjadi pada hari
hari Sabtu tanggal 19 Mei 2018 sekira pukul 17:30 Wib di Jl. Kertas Kel.
Siopat Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar terkait tindak pidana
penyalahgunaan narkotika, pada saat Terdakwa/Pembanding sedang di
dalam kamar kos-kosan memakai sabu, tiba-tiba Terdakwa/Pembanding
ditangkap oleh HENDRI F. PURBA dan DEDI SIREGAR anggota SAT
NARKOBA POLRES Kota Pematangsiantar yang lansung menangkap
Terdakwa dari tangan kiri Terdakwa/Pembanding ditemukan 1 (satu) paket
Narkotika;
5. Bahwa sebelum ditangkap Terdakwa/Pembanding, pada hari Sabtu tanggal
19 Mei 2018 Terdakwa/Pembanding menemui marga Saragih untuk
membeli 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu kemudian
Terdakwa/Pembanding menyerahkan uang sebesar Rp. 100.000 (seratus
ribu rupiah) kepada marga Saragih, lalu marga Saragih memberikan 1 (satu)
paket Narkotika jenis sabu kepada Terdakwa/Pembanding, selanjutnya 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu yang diterima Terdakwa/Pembanding dari
marga Saragih tersebut dibawah Terdakwa/Pembanding menuju ke tempat
kosan Terdakwa/Pembanding untuk dipakai Terdakwa/Pembanding sendiri;
6. Bahwa Terdakwa/Pembanding tidak sempat memakai/mengkonsumsi 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu tersebut di kamar kosan
Terdakwa/Pembanding dikarenakan 2 (dua) orang anggota kepolisian
Polres Kota Pematangsiantar datang dan masuk ke kamar kosan
Terdakwa/Pembanding menangkap dan mengamankan barang bukti 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu milik Terdakwa/Pembading;
7. Bahwa Terdakwa/Pembanding ditangkap, ditahan, dan didakwa
berdasarkan informasi yang diterima oleh Sat Narkoba Polres Kota
Pematangsiantar dari masyarakat tentang seringnya terjadi penyalahgunaan
narkotika di daerah tempat Terdakwa/Pembanding ditangkap bukan karena
Terdakwa/Pembanding adalah target operasi dari pihak Kepolisan Sat
Narkoba Polres Kota Pematangsiantar;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
8. Bahwa Terdakwa/Pembanding secara Jujur dan Terang telah mengakui
baik dikantor Polisi maupun dimuka persidangan bahwa 1 (satu) paket
Narkotika jenis sabu tersebut yang diperoleh dari tangan
Terdakwa/Pembanding hendak digunakan atau dipake oleh
Terdakwa/Pembanding seorang diri;
9. Bahwa dari keterangan para saksi yang tertera pada putusan pengadilan
negeri Pematangsiantar No.254/Pid.Sus/2018/PN-PMS tanggal 04
Desember 2018 diatas, jelas menerangkan bahwa Terdakwa/Pembanding
bukan bagian dari sindikat pengedar narkotika jenis shabu, bahwa barang
bukti 1 (satu) paket Narkotika Jenis sabu tersebut dibeli oleh
Terdakwa/Pembanding dari marga Saragih dengan harga Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah), jelas dalam hal ini Penuntut Umum dan Majelis Hakim
tingkat Pertama sepakat untuk menjerat Terdakwa/Pembanding dengan
pasal 112 Ayat (1) Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 Tentang
Narkotika, padahal berdasarkan fakta hukum dan tujuan sertan niat
Terdakwa/Pembanding melakukan tindak pidana narkotika jenis shabu
adalah untuk dipakai atau digunakan, sehingga Terdakwa/Pembanding
seharusnya terbukti melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal 127 Ayat
(1) huruf a Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika;
10. Bahwa Barang bukti yang diajukan dalam persidangan yaitu :
1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan berat netto 0,14 (nol koma satu
empat)gram relative kecil;
11. Bahwa dalam pandangan United Nations Office On Drugs and Crime
(UNODC), bahwa masalah candu masuk dalam kategori kesehatan,
sehingga penempatan terhadap penyalah guna narkotika sebagai pelaku
kejahatan menjadi tidak efektif dalam mengatasi permasalahan;
12. Bahwa karena berdasarkan Pedoman Pelaksanaan KUHAP yang
dikeluarkan Menteri Kehakiman tujuan Hukum acara pidana, yaitu “tujuan
dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau
setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil ialah kebenaran selengkap-
lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan
hukum acarapidana secara jujur dan tepat dengan tujuan untuk mencari
siapakah pelaku yang dapat didakwakan melakukan suatu pelanggaran
hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan
guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah
dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan”, maka
KUHAP harus secara maksimal digunakan untuk mendapatkan kebenaran
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
materiil dangan cara melenturkan atau mengembangkan atau melakukan
penafsiran ekstensif terhadap ketentuan-ketentuannya, dan i.c khususnya
263 KUHAP;
13. Bahwa pada dasarnya penindakan bagi para pelanggar hukum adalah
sangat diperlukan mengingat bahwa tujuan dari hukum itu sendiri adalah
untuk mewujudkan terciptanya keseimbangan dalam kehidupan sosial yang
dicederai oleh pelaku tindak pidana, namun demikian hukum jga tidak
bertujuan sebagai instrument balas dendam terhadap akibat yang telah
dilanggar oleh pelanggar tersebut;
14. Bahwa tidak adanya pedoman pemidanaan dalam Undang-undang
Narkotika, mau tidak mau selalu memposisikan pecandu sama dengan
terdakwapenjual dan atau Bandar. Padahal dalam hitungan perkara,
pecandu dan pengedar sangat jauh perbedaannya. Pecandu lebih
mengkonsumsi Narkotika untuk dirinya sendiri sedangkan pengedar
tentunya ada motif ekonomis mengapa dia jadi pengedar. Hakim
seharusnya memahami perbedaan tersebut, Apakah ada motif ekonomis
dari Terdakwa pecandu Narkotika tersebut, jika tidak ada motif ekonomis
dari Terdakwa pecandu Narkotika tersebut. Jika tidak ada motif ekonomis
maka sudah seharusnya vonis yang dijatuhkan adalah vonis rehabilitasi
atau setidak-tidaknya vonis penyalahgunaan terhadap Narkotika bukan
vonis menguasai ataupun memiliki;
15. Bahwa dari dakwaan pertama atau kedua tersebut diatas jelas penuntut
umum mengetauhi dan menerangkan bahwa niat dan tujuan
Terdakwa/Pembanding membeli 1 ( satu ) Paket Shabu dari marga Saragih
seharga Rp. 100. 000,- adalah untuk dipakai saat itu juga, jelas bahwa
shabu tersebut adalah untuk dikomsumsi sendiri bukan untuk di edarkan
atau dijual kembali, karena Terdakwa/Pembanding bukanlah sindikat dari
peredaran narkotika, melainkan Terdakwa/Pembanding adalah salah
seorang korban peredaran narkoba yang tidak bisa di tumpas habis oleh
Pemerintah Repoblik Indonesia yang dalam hal ini di wakili oleh pihak
Kepolisian Repoblik Iindonesia ( POLRI) dan Badan Narkotika Nasional
(BNN);
16. Bahwa Terdakwa/Pembanding dapat 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu
tersebut dengan cara membelinya dari marga Saragih dengan harga Rp.
100.000 (seratus ribu rupiah);
17. Bahwa dari keterangan para saksi yang tertera pada putusan pengadilan
Negeri Pematangsiantar No.254/Pid.Sus/2018/PN-PMS tanggal 04
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Desember 2018 di atas, jelas menerangkan bahwa Terdakwa/Pembanding
bukan bagian dari sindikat pengedar narkotika jenis shabu, bahwa barang
bukti berupa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu tersebut dibeli oleh
Terdakwa/Pembanding dari marga Saragih dengan harga Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah), jelas dalam hal ini Penuntut Umum dan Majelis Hakim
tingkat Pertama sepakat untuk menjerat Terdakwa/Pembanding dengan
Pasal pasal 112 Ayat (1) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika, padahal berdasarkan fakta hukum dan tujuan serta niat
Terdakwa/Pembanding seharusnya terbukti melakukan tindak pidana
narkotika jenis shabuadalah untuk di pakai, sehingga
Terdakwa/Pembanding seharusnya terbukti melakukan tindak pidana sesuai
pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang Undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika;
18. Bahwa atas keterangan Terdakwa/Pembanding yang tertera pada Putusan
Pengadilan Negeri Pematangsiantar No.254/Pid.Sus/2018/PN-PMS tanggal
04 Desember 2018 pada halaman 7, Terdakwa/Pembanding membeli dan
menguasai Shabu tersebut adalah untuk di pakai/konsumsi seorang diri.
Terdakwa/Pembanding bukan bagian dalam sindikat peredaran Shabu, hal
ini menunjukkan baik Penuntut Umum dan Majelis Hakim tingkat Pertama
telah salah dalam menerapkan peraturan hukum, dengan menjerat
Terdakwa/Pembanding dengan Pasal Pasal 112 Ayat (1) Undang-undang
RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika padahal berdasarkan fakta hukum
serta berdasarkan aturan hukum SEMA dan Yurisprudensi, Pemohon
Banding seharusnya dinyatakan melakukan tindak pidana sesuai pasal 127
Ayat (1) huruf a Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
19. Bahwa berdasarkan alat bukti surat berupa Berita Acara Analisis
Laboratorium barang bukti Narkotika No. Lab : 6116/NNF/2018 tanggal 28
bulan Mei 2018 yang dikeluarkan oleh Puslab For Bareskrim Polri Cabang
Medan yang dibuat dan ditandatangani oleh Dra. Melta Tarigan. M.Si, yaitu
barang bukti Kristal putih milik Terdakwa/Pembanding atas nama HENGKI
NAPITUPULU benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam
Golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran I Undang-undang RI No. 35 tahun
2009 Tentang Narkotika dan urine milik Terdakwa/Pembanding atas nama
HENGKI NAPITUPULU adalah Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam
golongan I nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang RI No. 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika.,berdasarkan test urine tersebut atau alat bukti
surat tersebut terbukti bahwa Terdakwa/Pembanding adalah pemakai
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
shabu, dan bukan penjual shabu atau merupakan bagian dari sindikat
peredaran narkotika jenis shabu;
20. Bahwa Pasal Pasal 4 huruf d Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika menyebutkan bahwa Undang-undang narkotika
bertujuan menjamin pengaturan rehabilitasi medis dan sosial bagi pecandu
atau korban penyalahgunaan narkotika yang juga merupakan korban
peredaran narkotika;
21. Bahwa Aparat Penegak Hukum tidak memberikan hak kepada
Terdakwa/Pembanding sebagai korban peredaran narkotika yang
berdasarkan uji laboratorium positif menggunakan narkotika jenis shabu
untuk melaksankan rehabilitasi walaupun di dalam Undang-undang RI
Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika secara jelas disebutkan ada
jaminan rehabilitasi bagi korban/Pecandu narkotika;
22. Bahwa, asas legalitas yang berlaku di Negara ini mengakibatkan
Terdakwa/Pembanding merupakan pecandu atau korban peredaran
narkotika harus menghadapi resiko pidana sebagaimana di atur oleh
Undang-undang RI Nomor. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika, karena
Terdakwa/Pembanding adalah pengguna narkotika disebut pelaku tindak
pidana narkotika jenis shabu namun yang menjadi korbannya adalah
Terdakwa/Pembanding sendiri karena Terdakwa/Pembanding yang
mengalami kerusakan fisik maupun mental akibat mengkonsumsi
shabutersebut;
23. Bahwa pada saat Terdakwa/Pembanding ditangkap para saksi barang bukti
yang ada di Lokasi Penangkapan dan diamankan para saksi adalah : 1
(satu) paket Narkotika jenis shabu di dalam plastik klip, dengan berat 0,14 (
nol koma satu empat) gram sesuai dengan Berita Acara Penimbangan
Pengadaian No. 399/10040.00/2018 tanggal 21 Mei 2018 dapat dilihat dari
berat barang bukti yang di sita hanya dalam jumlah relative kecil yang
sebenarnya habis sekali pakai, dan bukanlah dalam jumlah besar yang
menunjukkan bahwa Terdakwa/Pembanding adalah Penjual/Pengedar
Narkotika jenis shabu atau menunjukkan Terdakwa/Pembanding adalah
bagian sindikat pengedar narkotika,sehingga berdasarkan fakta tersebut
Terdakwa/Pembanding harus dinyatakan terbukti secara sah dan
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak
menyalahgunakan narkotika golongan I bukan tanaman;
24. Bahwa bila dikaitkan keterangan para saksi, keterangan
Terdakwa/Pembanding Alat Bukti Surat yang diperkuat barang bukti yang
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
diperoleh saat Para Saksi menangkap Terdakwa/Pembanding;
dipersidangan diperoleh Petunjuk bahwa Terdakwa/Pembanding adalah
pecandu narkotika jenis sabu yang ditangkap saat akan hendak
memakai/mengkomsumsi shabu tersebut;
25. Bahwa perbuatan Terdakwa/Pembanding sebagai pecandu yang
menguasai atau memiliki narkotika dengan tujuan konsumsi untuk diapakai
sendiri,tidak akan terlepas dari jeratan pasal127 ayat (1) hurf a Undang-
undang RI Nomor.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, sehingga Penuntut
Umum dan Majelis Hakim Tingkat Pertama adalah keliru dalam
menetapkan hukuman sebab tidak mempertimbangkan keadaan atau hal-
hal yang mendasar Terdakwa/Pembanding sehinnga Terdakwa /
pembanding di persalahkan melanggar pasal 122 ayat (1) Undang-undang
RI Nomor.35 Tahun 2009 Tentang narkotika;
26. Bahwa, Terdakwa/Pembanding sebagai pengguna narkotika jenis
shabu,sebelum menggunakan narkotika tersebut,harus terlebih dahulu
menyimpan atau menguasai, memiliki, membawa narkotika, membeli
narkotika tersebut, sehingga tidak seharusnya diterapkan kepada
Terdakwa/Pembanding ketentuan pasal 112 ayat (1) Undang-undang RI
Nomor.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, melainkan harus
dipertimbangkan apa yang menjadi niat atau tujuan memiliki atau
menguasai narkotika itu , karena dalam Perkara ini Terdakwa/Pembanding Murni sebagai Pemakai dan bukan bagian dari sindikat pengedar narkotika, namun Terdakwa/Pembanding adalah korban dari sindikat peredaran narkotika;
27. Bahwa, Yurisprudensi atau putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 1071K/Pid.sus./2012 menyatakan bahwa pasal 112 Undang-undang
RI Nomor. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika adalah pasal keranjang
sampah atau pasal karet dan dalam putusan tersebut salah satu
pertimbangannya adalah “Bahwa Pasal 112 Undang-Undang RI No. 35
Tahun 2009 Tentang Narkotika merupakan ketentuan keranjang sampah
atau pasal karet, perbuatan para pengguna atau pecandu yang menguasai
atau memiliki narkotika untuk dikomsumsi atau dipakai sendiri tidak akan
terlepas dari jeratan pasal 112 tersebut, padahal pemikiran semacam ini
adalah keliru dalam menerapkan hukum sebab tidak mempertimbangkan
keadaan atau hal-hal yang mendasar terdakwa menguasai atau memiliki
barang tersebut sesuai dengan niat atau maksud terdakwa “;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
28. Bahwa, dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor.1385
K/Pid.Sus/2011 tertanggal 03 Agustus 2011 (Yurisprudensi) pada pokoknya
dapat disimpulkan kaedah hukum adalah: “unsur memiliki, menyimpan dan
menguasai sabu yang beratnya tidak lebih dari 1 (satu) gram ,dan tidak
bermotif nilai ekonomi, karena itu terhadap Terdakwa/Pembanding harus
dikenakan sebagai pengguna karena barang bukti sabu yang dikomsumsi
Terdakwa/Pembanding dan berat shabu yang dikuasai Terdakwa /
Pembanding beratnya hanya 0,14 gram saja yang sangat relative kecil;
29. Bahwa menurut putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
1375 K/Pid.Sus/2012 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor:2948 K/Pid.Sus/2015 dimana kaedah hukumnya adalah “ketentuan
pasal112 dan pasal 111 Undang-Undang RI No.35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika adalah ketentuan pasal karet, dimana unsur memiliki,menyimpan,
dan menguasai harus diartikan untuk peredaran narkotika sementara
Terdakwa/Pembanding adalah korban dari sindikat peredaran Narkotika
sementara Terdakwa/Pembanding bukanlah bagian sindikat peredaran
narkotika jenis shabu, akan tetapi adalah korban dari sindikat peredaran
narkotika,karena terbukti pada persidangan dan tidak terkait dengan
peredaran narkotika, maka Terdakwa/Pembanding seharusnya dipidana
pasal 127 Undang-undang RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
30. Bahwa, surat Edaran Mahkamah Agung RI No: 4 Tahun 2010 tanggal07
april 2010 menyatakan: “ Agar seseorang dapat dituduh sebagai pengguna,
maka narkotika saat ditangkap tidak lebih dari 1 (satu) gram sementara
shabu yang dikuasai oleh Terdakwa/Pembandinguntuk dikomsumsi
beratnya hanya0,14 (nol koma satu empat) gram yang relative kecil dan
Terdakwa/Pembanding tidak pernah terlibat sama sekali dalam sindikat
peredaran narkotika jenis shabu;
31. Bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam implementasinya
mengeluarkan surat edaran (SEMA) Nomor:04 Tahun 2010 tentang
penempatan korban penyalahgunaan narkotika atau pecandu narkotika
kedalam lembaga rehabilitasi medis dan sosial yang menjadi pegangan bagi
hukum Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding dalam memutus perkara
narkotika;
32. Bahwa, Terdakwa/Pembandingmengaku salah dan menyesal sebagai
pemakai narkotika jenis shabu dan berjanji tidak akan mengulangi kembali
kepada Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa perkara ini dan juga terutama
kepada Tuhan Yesus di Surga, akan tetapi Terdakwa/Pembanding dengan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
kerendahan hati memohon keadilan kepada majelis hakim Tingkat Banding
memeriksa perkara ini agar dijatuhi hukuman rehabilitasi,atau apabila
Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain mohonlah Terdakwa/Pembanding
dijatuhi hukuman seringan-ringannya, karena hukuman 1 haripun sudah
membuat Terdakwa/Pembanding insyaf dan Terdakwa/Pembanding berjanji
tidak akan mengulangi mengkomsumsi narkotika jenis shabu atau yang
lainnya;
33. Bahwa Praktek Penegakan Hukum untuk menangkap pelaku tindak pidana
Narkotika yang dilakukan oleh anggota Kepolisian Resor Kota
Pematangsiantar cq Sat Narkoba Polres Kota Pematangsiantar sangat
memprihatinkan kita bersama, karena dilakukan dengan cara-cara
“Menjebak atau Memerangkap”dimana hingga saat ini Sat Narkoba Polres
Kota Pematangsiantar tidak dapat menangkap dari mana sumber asal
narkotika tersebut diperoleh oleh Terdakwa/Pembanding yang seolah-olah
ada unsur pembiaran, dimana hal ini jelas tidak sesuai dengan ketentuan
hukum acara pidana di Indonesia;
34. Bahwa oleh karena itu untuk menjaga agar peradilan menjadi benteng
keadilan dan menempatkan semua orang sama dihadapan hukum tanpa
kecuali, seyogyanya diproses secara adil dan dihukum sesuai dengan
perbuatan dan kesalahan masing-masing, hal ini perlu dilakukan untuk
memberikan pencerahan agar tidak terulang penegakan hukum yang
melanggar hukum;
35. Bahwa, menurut “Barda Nawawi Arief,”menyatakan bahwa pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam perumusan tujuan pemidanaan adalah :
a) Pada hakekatnya undang-undang merupakan sistem hukum yang
bertujuan sehingga dirumuskan pidana dan aturan pemidanaan
dalam undang-undang, pada hakikatnya hanya merupakan sarana
untuk mencapai tujuan;
b) Dilihat secara fungsional operasional, pemidanaan merupakan suatu
rangkaian proses dan kebijakan yang konkretasinya sengaja
direncanakan melalui tiga tahap. Agar ada keterjalinan dan
keterpaduan antara ketiga tahap itu sebagai satu kesatuan sistem
pemidanaan, maka dirumuskan tujuan pemidanaan;
c) Perumusan tujuan pemidanaan dimaksudkan sebagai ”fungsi pengendalian kontrol” dan sekaligus memberikan landasan filosofis, dasar rasionalitas dan motivasi pemidanaan yang jelas dan terarah”.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
36. Berdasarkan ketentuan Pasal 182 ayat (4) KUHAP, Majelis Hakim akan
bermusyawarah dalam membuat suatau Putusan, harus didasarkan 2 (dua)
hal yakni surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum dan segala yang
terbukti dalam pemeriksaan di persidangan (apabila ada sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah yang meyakinkan hakim atas suatau
tindak pidana dan pelaku tindak pidana tersebut, Vide Pasal 183 KUHAP);
37. Bahwa mencermati perkara a quo, pertimbangan Majelis Hakim kuranglah
tepat dan Terdakwa/Pembanding tidak sependapat dan tidak sepakat terkait
ancaman pidananya, yang dianggap tidak sesuai dengan perbuatan
Terdakwa/Pembanding dimana Terdakwa/Pembanding adalah orang yang
masuk dalam kategori “KORBAN didalam Peredaran NARKOTIKA”;
38. Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Judex Facti tidak punya cukup
alat bukti sebagaimana dimaksud Pasal 183 KUHAP, untuk menyatakan
perbuatan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan;
39. Bahwa perihal penjatuhan pidana dan ketentuan pasal berapakah yang
tepat diterapkan terhadap terdakwa tersebut adalah sepenuhnya menjadi
kewenangan hakim berdasarkan pembuktian dan keyakinan nuraninya,
namun terlepas dari dinamika perbedaan pendapat diatas,perlu mencermati
akan tujuan yang hendak dicapai dengan di undangkannya Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika tersebut sebagaimana termasuk
dalam ketentuan Pasal 4 huruf c dan d, diantaranya adalah hendak
memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika serta
menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi Penyalah
Guna dan Pecandu Narkotika;
40. Bahwa,dalam putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1386/K/Pid.Sus/2011, memberikan pertimbangan hukum berbunyi:“ Sehubungan dengan hal kepemilikan narkotika tersebut harus pula mempertimbangkan bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatu narkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya atau kontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan menghubungkan kalimat dalam undang-undang tersebut”; Mahkamah Agung menyatakan
Didalam Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika tidak
ada merinci dengan lengkap darimana narkotika yang dikuasasi itu
diperoleh dan bagaimana cara seseorang menguasainya. Undang-Undang
hanya menentukan ketika narkotika ditemukan berada dalam penguasaan
seseorang, maka ia dianggap melawan hukum dan diancam pidana. “Tidak
adil untuk menyatakan bahwa Terdakwa/Pembanding telah memiliki,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
menyimpan, dan menguasai serta menyediakan narkotika jenis shabu-
shabu sebagaimana Dakwaan dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum bila
dibandingkan dengan jumlah Narkotika jenis shabu seberat 0,14 (nol koma
satu empat) gram yang relative kecil yang disita dari diri
Terdakwa/Pembanding, karena didalam persidangan telah terungkap
secara jelas dan terang bahwa Narkotika jenis shabu tersebut dikuasai oleh
Terdakwa/Pembanding untuk di konsumsi atau dipakai Terdakwa /
Pembanding seorang diri;
41. Bahwa ketentuan mengenai unsur pasal 112 ayat (2) Undang-undang RI
Nomor. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika tidaklah dapat disamakan
dengan ketentuan “Bezit” (penguasaan) sebagaimana terdapat dalam Pasal
529 dan 1977 KUH Perdata. (Hukum Online.Com; “Istilah Bezit Dalam
Perkara Narkotika;
(www.hukumonline.com/berita/baca/lt4f6d17c0b4fa4/istilah-
ibezitidalamperkaranarkotika);
Berdasarkan hal-hal yang telah Terdakwa Pembanding uraikan diatas,
jelas apa yang didakwakan Penuntut Umum dan kemudian diputus oleh Majelis
Hakim Tingkat Pertama dalam perkara ini adalah KELIRU. Maka dengan
demikian Terdakwa/Pembanding memohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi
Medan atau Mejalis Hakim Banding yang memeriksa perkara ini sudilah
memberikan putusan yang amarnya, sebagai berikut :
Memutuskan
1. Menerima Permohonan Banding Terdakwa/Pembanding;
2. Membatalkan dan Menyatakan Batal Demi Hukum Putusan Majelis hakim
Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor: 254/Pid.Sus/2018/PN.PMS
Tanggal 04 Desember 2018 atas nama HENGKI NAPITUPULU.
MENGADILI SENDIRI 1. Menyatakan TERDAKWA/PEMBANDING HENGKI NAPITUPULU Tidak
Terbukti Secara Syah Dan Meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana
“TANPA HAK ATAU MELAWAN HUKUM MENYIMPANNARKOTIKA GOLONGAN I DALAM BUKAN TANAMAN” sebagaimana dalam dakwaan
Kedua Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
2. MEMBEBASKAN Terdakwa HENGKI NAPITUPULU dari Dakwaan Kedua
Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
tersebut;
3. Menyatakan Terdakwa/Pembanding HENGKI NAPITUPULU telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “Tanpa Hak
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Menyalahgunakan Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Bukan Tanaman”
sebagaimana dalam Dakwaan Kedua Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
4. Menjatuhkan Pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa/Pembanding
selama 1 (satu) tahun penjara atau hukuman seringan-ringannya, atau
menetapkan agar Terdakwa/Pembanding direhabilitasi dalam Lembaga
Rehabilitasi;
5. Menetapkan barang bukti 1 (satu) paket narkotika jenis shabu;
Dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa/Pembanding membayar biaya perkara
sejumlah Rp.2,000, - (dua ribu rupiah);
Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa perkara ini
berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo at bono).
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan putusan Majelis Hakim
Tingkat Pertama, terlebih dahulu dipertimbangkan memori banding Penasihat
Hukum Terdakwa dengan pertimbangan seperti tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa terhadap alasan – alasan keberatan Penasihat Hukum
yang berkesimpulan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana ”Tanpa Hak Menyalahgunakan Narkotika
Golongan I dalam bentuk bukan tanaman” sebagaimana dalam dakwaan Ketiga
pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Majelis
Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan alasan-alasan keberatan
tersebut, sebab Terdakwa ditangkap oleh Polisi tidaklah sedang menggunakan
Narkotika jenis shabu-shabu serta di tempat Terdakwa tidak ada ditemukan
peralatan untuk menggunakan shabu Mis Pipet, Bong dll, sehingga meskipun
berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Urine Terdakwa positip
mengandung metafetamina, sedangkan shabu yang disita dari Terdakwa dibeli
dari seseorang bermarga Saragih yang dalam kenyataannya masih utuh;
Menimbang, bahwa sebagaimana keterangan saksi – saksi dari Polisi yang
melakukan penangkapan terhadap Terdakwa, bahwa Polisi sebelumnya telah
mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Kamar Kos-kosan di Jalan Kertas
Kel Siopat Suhu Kec.Siantar Timur Pematangsiantar ada orang yang memiliki
Narkoba, sehingga berdasarkan laporan tersebut anggota kepolisian
mendatangi lokasi, ternyata benar ada peredaran narkotika di kamar kos-
kosan yang dicurigai tersebut dengan melakukan penangkapan terhadap
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Terdakwa serta barang bukti shabu-shabu seberat 0,14 (nol koma empat belas)
gram;
Menimbang, bahwa dengan ditemukannya barang bukti dibawah
penguasaan Terdakwa yang belum sempat digunakan, maka menurut Majelis
Hakim Tingkat Banding bahwa di kamar Kos-kosan tempat tinggal Terdakwa
sudah berulang kali terjadi peredaran narkotika hal ini dapat didukung dengan
adanya informasi yang didapat oleh Polisi dari masyarakat tempat tinggal
Terdakwa, dengan demikian Terdakwa tidak dapat lagi dikategorikan sebagai
Penyalahguna dalam perkara a quo;
Menimbang, bahwa dengan demikian alasan keberatan Penasihat
Hukum yang menyatakan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak sesuai
dengan fakta-fakta yang ditemukan di dalam persidangan tidak dapat
dibenarkan, sebab Majelis Hakim Tingkat Banding menilai pertimbangan
putusan Pengadilan Tingkat Pertama telah didasarkan kepada fakta-fakta
hukum yang ditemukan dalam persidangan;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca dan meneliti
berita acara persidangan Pengadilan Tingkat Pertama maupun salinan resmi
putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar, tanggal 4 Desember 2018 Nomor
254/Pid.Sus/2018/PN Pms, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dengan
pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya yang telah
menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dalam dakwaan alternatif
Kedua dan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih
dan dijadikan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam
memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali mengenai pidana yang
dijatuhkan kepada Terdakwa dan beratnya barang bukti, sebab di nilai terlalu
berat dan tidak sesuai dengan berat barang bukti yang dikembalikan kepada
penyidik dengan pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa mengenai lamanya pidana yang telah dijatuhkan
oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dengan pidana penjara selama 7 (tujuh)
Tahun dan denda Rp.800.000.0000,-(delapan ratus juta rupiah), dengan
ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara
selama 6 (enam) bulan, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa
lamanya pidana tersebut terlalu berat dan dipandang tidak sesuai dengan
tingkat kesalahan Terdakwa, sehingga lamanya pidana tersebut perlu diubah
dengan pertimbangan sebagai berikut;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan barang bukti yang disita
pada saat dilakukan penangkapan oleh Polisi terhadap Terdakwa dengan berat
netto 0,14 (nol koma empat belas) gram, maka dengan berat barang bukti
sedemikian itu adalah patut dan adil Terdakwa dijatuhi pidana sebagaimana
disebutkan dalam amar putusan;
Menimbang, bahwa di amar putusan Pengadilan Tingkat Pertama
menyebutkan bahwa berat barang bukti yang akan dimusnahkan 0,14(nol koma
empat belas) gram, menurut Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika No.LAP.:6115/NNF/2018 menyebutkan Pengembalian Barang Bukti
berat Netto 0,06 (nol koma nol enam) gram, maka dengan demikian terdapat
perbedaan mengenai beratnya barang bukti antara putusan dengan fakta
hukum, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berkesimpulan yang benar dan
dapat dipercaya adalah yang tercantum dalam berita acara pengembalian
barang bukti yang dibuat oleh Laboratorium Forensik Cabang Medan;
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan pemidanaan bukanlah untuk
pembalasan atas kesalahan Terdakwa, tetapi bertujuan untuk pembinaan bagi
Terdakwa agar melalui pembinaan tersebut diharapkan Terdakwa dapat
menyadari kesalahannya dan diharapkan tidak akan mengulangi perbuatannya
lagi yang melanggar hukum dikemudian hari;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,
Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa lamanya pidana yang akan
dijatuhkan kepada kepada Terdakwa sebagaimana disebut dalam amar putusan
ini dipandang telah sesuai dengan tingkat kesalahan Terdakwa dan telah pula
memenuhi rasa keadilan di dalam masyarakat;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka
putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar, tanggal 4 Desember 2018 Nomor
254/Pid.Sus/2018/PN Pms, haruslah diubah sekedar mengenai pidana yang
dijatuhkan dan berat barang bukti serta selebihnya dikuatkan yang amar
selengkapnya sebagaimana tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa telah dilakukan
penahanan yang sah sesuai ketentuan Pasal 21 Ayat (1) dan (2) Jo.Pasal 27
Ayat (1) dan (2) KUHAP, maka berdasarkan Pasal 22 Ayat (4) KUHAP masa
penahanan yang telah dijalani Terdakwa haruslah dikurangkan seluruhnya dari
lamanya pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding tidak
menemukan alasan Terdakwa dikeluarkan dari dalam tahanan, maka sesuai
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
ketentuan Pasal 193 Ayat (2) sub a Jo.Pasal 197 Ayat (1) huruf k KUHAP,
cukup beralasan memerintahkan Terdakwa tetap berada di dalam tahanan;
Menimbang, bahwa berdasarkan PasaI 222 Ayat (1) KUHAP oleh
karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka
kepadanya harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
pengadilan;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti dalam perkara ini akan
ditentukan statusnya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini;
Memperhatikan, ketentuan Pasal 114 ayat (1) Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
- Menerima permintaaan banding dari Terdakwa dan Penuntut Umum
tersebut;
- Mengubah putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 4
Desember 2018, Nomor 254/Pid.Sus/2018/PN Pms, yang dimohonkan
banding, sekedar mengenai pidana dan berat barang bukti yang dijatuhkan
sehingga amarnya sebagai berikut;
1. Menyatakan terdakwa Hengki Napitupulu telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Memiliki Narkotika
Golongan I bukan tanaman”, sebagaimana dalam dakwaan Kedua;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 6 (tujuh) Tahun dan denda sebesar Rp. 800.000.000,-
(delapan ratus juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tidak
dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan
seluruhya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;
4. Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Memerintahkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus plastik warna bening berisi kristal Metafetamina
dengan berat Netto 0,06 (nol koma nol enam) gram, dirampas
untuk dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat pengadilan untuk tingkat banding ditetapkan sejumlah
Rp2.500,00- (dua ribu lima ratus rupiah);
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin, tanggal 28 Januari 2019 oleh kami
Agustinus Silalahi, S.H, M.H. sebagai Hakim Ketua, Sumartono, S.H, M.Hum
dan Pontas Efendi, S.H, M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal
14 Februari 2019, oleh Hakim Ketua tersebut dengan dihadiri kedua Hakim
Anggota serta dibantu Herman Sebayang, S.H. sebagai Panitera Pengganti
pada Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan
Terdakwa maupun Penasihat Hukum Terdakwa.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
td onKkkkseptornya,K
Sumartono, S.H, M. Hum. Agustinus Silalahi, S.H, M.H.
Pontas Efendi, S.H, M.H.
Panitera Pengganti,
ttd
Herman Sebayang, S.H
Untuk salinan, sesuai dengan aslinya,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 1 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
P U T U S A N
Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara pidana
pada pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap : Hengki Napitupulu
2. Tempat lahir : Pematangsiantar
3. Umur/Tanggal lahir : 33/24 November 1985
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat tinggal : Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu Kec. Siantar
Timur dan Jl. WR Supratman No.10 Kel.
Proklamasi Kecamatan. Siantar Barat
Pematang
7. Agama : Kristen
8. Pekerjaan : Juru parkir
Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat
Penahan/Penetapan oleh:
1. Penyidik, sejak tanggal 22 Mei 2018 sampai dengan tanggal 10 Juni 2018;
2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 11 Juni 2018
sampai dengan tanggal 20 Juli 2018;
3. Penyidik Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak
tanggal 21 Juli 2018 sampai dengan tanggal 19 Agustus 2018;
4. Penyidik Perpanjangan Kedua Oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal
20 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 18 September 2018;
5. Penuntut Umum, sejak tanggal 18 September 2018 sampai dengan tanggal
7 Oktober 2018;
6. Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 1 Oktober 2018 sampai dengan
tanggal 30 Oktober 2018;
7. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Pematangsiantar sejak tanggal 31
Oktober 2018 sampai dengan tanggal 29 Desember 2018
8. Wakil Ketua/Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 07 Desember
2018 sampai dengan tanggal 05 Januari 2019;
9. Perpanjangan atas nama Ketua Pengadilan Tinggi oleh Wakil Ketua sejak
tanggal 06 Januari 2019 sampai dengan tanggal 06 Maret 2019;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 2 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Pengadilan Tinggi tersebut;Setelah membaca :
1. Penetapan atas nama Ketua Pengadilan Tinggi Medan oleh Wakil Ketua,
tanggal 28 Desember 2018 Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN, tentang
Penunjukan Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini;
2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti oleh Panitera Pengadilan Tinggi
Medan tanggal 28 Desember 2018 Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN,
untuk membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini;
3. Surat Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 7 Januari
2019 Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN tentang Penetapan hari sidang
perkara ini;
4. Berkas perkara dan salinan putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar,
tanggal 4 Desember 2018 Nomor 254/Pid.Sus/2018/PN Pms, dan surat-
surat lain yang berkaitan;
Membaca Surat dakwaan Penuntut Umum tanggal 28 September 2018
No.Reg: PDM-138/PSian//Euh.2/09/2018, sebagai berikut:
PERTAMA:
Bahwa ia terdakwa HENGKI NAPITUPULU pada hari Sabtu tanggal 19
Mei 2018 sekira pukul 17.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Mei 2018 bertempat di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar, tanpa hak atau
melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,
menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika
Golongan I jenis sabu sabu yang mengandung metamfetamina dengan berat
bersih 0,14 (nol koma satu empat) gram, dilakukan dengan cara:
Bahwa awalnya terdakwa HENGKI NAPITUPULU menemui marga
Saragih untuk membeli paket Narkotika jenis sabu, kemudian terdakwa
menyerahkan kepada marga Saragih uang sebesar Rp.100.000,- (seratus ribu
rupiah) untuk membeli 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu, selanjutnya terdakwa
membawa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu tersebut ke tempat kos terdakwa
di Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu, kemudian sekira pukul 17.30 Wib, datang saksi
Hendrik F. Purba dan saksi Dedi Siregar (keduanya anggota Polres
Pematangsiantar) ke dalam kamar terdakwa dan menangkap terdakwa,
selanjutnya dari tangan kiri terdakwa ditemukan 1 (satu) paket Narkotika jenis
sabu yang diakui oleh terdakwa adalah milik terdakwa;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 3 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Bahwa terdakwa HENGKI NAPITUPULU tidak ada ijin dari pejabat yang
berwenang untuk menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual
beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I;
Bahwa sesuai Berita Acara Penimbangan Pegadaian No.
399/10040.00/2018 tanggal 21 Mei 2018 telah melakukan penimbangan berupa
1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan hasil penimbangan berat bersih 0,14
(nol koma satu empat) gram;
Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Polri Laboratorium Forensik Cabang
Medan No. Lab. : 6115/NNF/2018 tanggal 28 bulan Mei 2018 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Dra. Melta Tarigan, M.Si., dkk menyimpulkan “dari hasil
analisis tersebut pada Bab III, kami pemeriksa mengambil kesimpulan bahwa
barang bukti kristal putih milik HENGKI NAPITUPULU benar mengandung
Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran I
UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika”;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1) UU No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
ATAU
KEDUA :
Bahwa ia terdakwa HENGKI NAPITUPULU pada hari Sabtu tanggal 19
Mei 2018 sekira pukul 17.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Mei 2018 bertempat di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar, yang tanpa hak atau
melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman jenis sabu-sabu yang mengandung metamfetamina
dengan berat bersih 0,14 (nol koma satu empat) gram, dilakukan dengan cara:
Bahwa awalnya saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F. Purba (Anggota
Polres Pematangsiantar) mendapatkan informasi dari masyarakat yang
mengatakan di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar ada peredaran Narkotika, kemudian saksi Dedi Siregar dan
saksi Hendri F. Purba menuju ke Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur
Kota Pematangsiantar, selanjutnya saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F.
Purba menuju ke kamar kos terdakwa melihat terdakwa di dalam kamar kos,
kemudian saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F. Purba menangkap terdakwa,
selanjutnya dari tangan kiri terdakwa ditemukan 1 (satu) paket Narkotika jenis
sabu yang diakui oleh terdakwa adalah milik terdakwa;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 4 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Bahwa terdakwa tidak ada ijin dari pejabat yang berwenang untuk
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I
bukan tanaman;
Bahwa sesuai Berita Acara Penimbangan Pegadaian No.
399/10040.00/2018 tanggal 21 Mei 2018 telah melakukan penimbangan berupa
1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan hasil penimbangan berat bersih 0,14
(nol koma satu empat) gram;
Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Polri Laboratorium Forensik Cabang
Medan No. Lab. : 6115/NNF/2018 tanggal 28 bulan Mei 2018 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Dra. Melta Tarigan, M.Si., dkk menyimpulkan “dari hasil
analisis tersebut pada Bab III, kami pemeriksa mengambil kesimpulan bahwa
barang bukti kristal putih milik HENGKI NAPITUPULU benar mengandung
Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran I
UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika”;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) UU No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
ATAU
KETIGA :
Bahwa ia terdakwa HENGKI NAPITUPULU pada hari Sabtu tanggal 19
Mei 2018 sekira pukul 17.30 Wib, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Mei 2018 bertempat di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pematangsiantar, sebagai
penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, dilakukan dengan cara :
Bahwa awalnya saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F. Purba (Anggota
Polres Pematangsiantar) mendapatkan informasi dari masyarakat yang
mengatakan di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur Kota
Pematangsiantar ada peredaran Narkotika, kemudian saksi Dedi Siregar dan
saksi Hendri F. Purba menuju ke Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu Kec. Siantar Timur
Kota Pematangsiantar, selanjutnya saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F.
Purba menuju ke kamar kos terdakwa melihat terdakwa di dalam kamar kos,
kemudian saksi Dedi Siregar dan saksi Hendri F. Purba menangkap terdakwa,
selanjutnya dari tangan kiri terdakwa ditemukan 1 (satu) paket Narkotika jenis
sabu yang diakui oleh terdakwa adalah milik terdakwa;
Bahwa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu tesebut untuk digunakan oleh
terdakwa dengan cara terdakwa membuat bong kemudian terdakwa
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 5 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
memasukkan Narkotika jenis sabu ke dalam pipa kaca kemudian pipa kaca
yang sudah berisi Narkotika jenis sabu terdakwa bakar dengan menggunakan
mancis, selanjutnya terdakwa menghisap asap melalui pipet yang berada di
ujung bong;
Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika Pusat Laboratorium Forensik Cabang Medan No. Lab. :
6116/NNF/2018 tanggal 04 bulan Juni 2018 yang dibuat dan ditandatangani
oleh Dra. Melta Tarigan, M.Si., dkk menyimpulkan “dari hasil analisis tersebut
pada Bab III, kami pemeriksa mengambil kesimpulan bahwa barang bukti urine
milik milik terdakwa HENGKI NAPITUPULU benar positif mengandung
Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran I
UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a
UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Membaca tuntutan pidana dari Penuntut Umum tanggal 21 November
2018 NO.REG.PERKARA: PDM-138/PSian/Euh.2/09/2018, pada pokoknya
sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa HENGKI NAPITUPULU terbukti bersalah melakukan
tindak pidana “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki Narkotika golongan I
bukan tanaman” sebagaimana diatur dalam Pasal 112 ayat (1) UU No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HENGKI NAPITUPULU dengan
pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dikurangi selama terdakwa berada
dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan dan
denda sebesar Rp. 800.000.000,- ( delapan ratus juta rupiah), apabila
denda tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan hasil penimbangan berat bersih
0,14 (nol koma satu empat) gram;
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,-
(dua ribu rupiah);
Membaca, putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar, tanggal 4
Desember 2018 Nomor 254/Pid.Sus/2018/PN Pms, yang amarnya sebagai
berikut:
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 6 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
1. Menyatakan terdakwa HENGKI NAPITUPULU telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Memiliki Narkotika Golongan I
bukan tanaman”, sebagaimana dalam dakwaan Kedua;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama
7 (tujuh) Tahun dan denda sebesar Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta
rupiah), dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan
pidana penjara selama 6 (enam) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa
dikurangkan seluruhya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan;
5. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan hasil penimbangan berat bersih
0,14 (nol koma satu empat) gram;
Dirampas untuk dimusnahkan;
6. Membebani terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu
rupiah);
Membaca Akta permintaan banding dari Terdakwa tanggal 7 Desember
2018 sebagaimana dalam Akta Banding Nomor Akta 59/BDG/PID/2018/PN
Pms, dan telah diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 10
Desember 2018;
Membaca Akta permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum tanggal
10 Desember 2018 sebagaimana Akta Banding Nomor Akta
61/BDG/PID/2018/PN Pms dan telah diberitahukan kepada Terdakwa pada
tanggal 12 Desember 2018;
Membaca, memori banding yang diajukan Penasihat Hukum Terdakwa
tangggal 27 Desember 2018 diterima di Pengadilan Negeri Pematangsiantar
tanggal 27 Desember 2018 dan diterima di Pengadilan Tinggi Medan tanggal
3 Januari 2019 sedangkan Penuntut Umum tidak mengajukan memori banding
maupun kontra memori banding;
Membaca surat Panitera Pengadilan Negeri Pematangsiantar, Nomor
W2.U.12/2850/Pid.01.10/XII/2018, tanggal 7 Desember 2018 yang
menerangkan telah memberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum dan
Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematangsiantar selama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal 7 Desember
2018 sampai dengan tanggal 18 Desember 2018 sebelum berkas di kirim ke
Pengadilan Tinggi Medan;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 7 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Menimbang, bahwa permintaan banding oleh Terdakwa dan Penuntut
Umum, telah diajukan pada tanggal 7 Desember 2018 dan tanggal 10
Desember 2018, sedangkan putusan perkara ini diucapkan pada hari Selasa,
tanggal 4 Desember 2018 dihadiri Terdakwa dan Penuntut Umum dengan
demikian pernyataan permintaan banding yang diajukan tersebut jelas masih
dalam tenggang waktu dan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh
Undang-undang, sehingga permintaan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan memori
bandingnya sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa/Pembanding merasa keberatan terhadap pertimbangan
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang memeriksa dan
mengadili perkara Nomor : 254/Pid.Sus./2018/PN-PMS, Tanggal 04
Desember 2018yang menyebutkan bahwa “Menimbang, bahwa
berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka apa yang dimaksud
dengan orang dalam unsur Pasal 112 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009
tentang Narkotika tersebut telah terpenuhi” karena sebelum masuk pada
pertimbangan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar
memberi alasan pertimbangan sebagai berikut, “ dalam persidangan ini
Penuntut Umum telah memajukan Terdakwa/Pembanding mengingat
peranannya dalam suatu tindak pidana berdasarkan keterangan para
saksi.”;
2. Bahwa hanya sampai disitu alasan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Pematangsiantar yang mengadili perkara a quo dan tidak
melanjutkan dan menerangkan keterangan-keterangan saksi yang mana
yang dapat mengkaitkan Terdakwa/Pembanding sebagai orang yang dapat
dijaring dengan pasal 112 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang
Narkotika, namun demikian Pembanding akan mengungkapkan kembali
keterangan-keterangan saksi mengenai peranan Terdakwa/Pembanding,
Penangkapan yang terjadi Pada hari Sabtu tanggal 19 Mei 2018 sekira
Pukul 17.30 Wib bertempat di Jl. Kertas Kel. Siopat Hulu, Kota
Pematangsiantar, dimana saksi bernama HENDRI F. PURBA dan DEDI
SIREGAR (masing-masing adalah anggota SAT NARKOBA POLRES Kota
Pematangsiantar) telah menangkap Terdakwa/Pembanding karena
ditemukan 1 (satu) paket berisi narkotika jenis shabu-shabu seberat 0,14
(nol koma satu empat) gram;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 8 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
3. Bahwa, jika Majelis Hakim Tingkat Pertama memberikan pertimbangan
objektif, haruslah dipertimbangkan semua fakta-fakta yang terungkap pada
Berita Acara Pemeriksaan (B.A.P) di tingkat Kepolisian dan pada Kejaksaan
serta dalam persidangan dimana para saksi-saksi dibawah sumpah menurut
agama dan keyakinannya di depan persidangan pada Pengadilan Tingkat
Pertama menerangkan yakni saksi HENDRI F. PURBA, saksi DEDI
SIREGAR (masing-masing adalah anggota SAT NARKOBA POLRES Kota
Pematangsiantar), saksi SITI MAHDANIA, Serta keterangan
Terdakwa/Pembanding saling bersesuaian mengatakan dan menyatakan
bahwa Terdakwa/Pembanding adalah seorang penyalahguna Narkotika
yang akan atau hendak menggunakan Narkotika jenis Shabu, antara lain
sebagai berikut :
1. Saksi HENDRI F. PURBA, dibawah janji menerangkan :
Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa;
Bahwa kejadian penangkapan tersebut terjadi pada hari Sabtu
tanggal 19 Mei 2018 sekira pukul 17:30 Wib, di Jl. Kertas Kel. Siopat
Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar, tepatnya di kamar kos-
kosan;
Bahwa saksi melakukan penangkapan tersebut bersama dengan
teman saksi yang bernama DEDI SIREGAR;
Bahwa barang bukti yang saksi temukan dari Terdakwa adalah 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu dari tangan kiri Terdakwa;
Bahwa saksi mengetahui Terdakwa ada memiliki sabu setelah saksi
dan teman saksi mendapatkan informasi dari masyarakat yang
mengatakan bahwa ditempat kos-kosan tersebut ada orang yang
menyalahgunakan Narkotika jenis sabu;
Bahwa Terdakwa mengakui menyalahgunakan Narkotika jenis sabu;
Bahwa kronologi penangkapan Terdakwa berawal pada hari Sabtu
tanggal 19 Mei 2018, sekira pukul 17:00 Wib, saksi dan rekan saksi
ada mendaptkan informasi dari masyarakat yang mengatakan bahwa
di kamar kos-kosan di Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu Kec. Siantar Timur
Pematangsiantar ada orang yang memiliki Narkoba, selanjutnya saksi
dan rekan saksi berangkat menuju tempat yang diinformasikan dan
menemukan kos-kosan yang dimaksud, kemudian saksi bersama
dengan rekan saksi langsung masuk ke kamar kos-kosan yang
dicurigai tersebut dan menemukan Terdakwa di dalam kamar;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 9 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Bahwa barang bukti tersebut Terdakwa peroleh dari seorang
bermarga Saragih dengan cara membelinya seharga Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah);
Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin dari pihak/pejabat yang
berwenang untuk memiliki Narkotika jenis sabu tersebut;
Bahwa pada saat saksi dan rekan saksi datang, posisi Terdakwa
sedang di dalam kamar;
Bahwa saksi dan rekan saksi mendapat informasi dari masyarakat
bahwa di tempat kos-kosan Terdakwa tersebut sering terjadi
transaksi Narkoba, makanya saksi dan rekan saksi meluncur ke
tempat tersebut;
Bahwa di tempat tersebut ada teman perempuan Terdakwa, dan
perempuan tersebut tidak ada hubungannya dengan Terdakwa;
Atas keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan serta
membenarkannya ;
2. Saksi DEDI SIREGAR, di bawah Sumpah menerangkan :
Bahwa saksi tidak dikenal dengan Terdakwa;
Bahwa benar saksi HENDRI F. PURBA dan saksi ada mendapatkan
informasi dari masyarakat yang mengatakan di Jl. Kertas Kel. Siopat
Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar, ada peredaran Narkotika;
Bahwa saksi HENDRI F. PURBA dan saksi menuju ke Jl. Kertas Kel.
Siopat Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar;
Bahwa benar saksi HENDRI F. PURBA dan saksi menuju ke kamar
kos Terdakwa, lalu melihat Terdakwa di dalam kamar kos;
Bahwa benar saksi HENDRI F. PURBA dan saksi menangkap
Terdakwa, selanjutnya dari tangan kiri Terdakwa ditemukan 1 (satu)
paket Narkotika jenis sabu yang diakui oleh Terdakwa adalah milik
Terdakwa;
Bahwa benar Terdakwa tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang
untuk memiliki Narkotika jenis sabu tersebut;
Atas keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan serta
membenarkannya ;
3. Saksi SITI MAHDINA yang mana keterangannya dibacakan di
persidangan menerangkan sebagai berikut :
-. Bahwa kejadian penangkapan tersebut terjadi pada hari Sabtu
tanggal 19 Mei 2018 sekira pukul 17:30 Wib, di Jl. Kertas Kel.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 10 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Siopat Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar, tepatnya di
kamar kos-kosan yang saksi dan Terdakwa tempati milik marga
Hutabarat;
-. Bahwa Terdakwa ditangkap dan ditemukan barang bukti 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu;
-. Bahwa adapun yang menempati kamar kos-kosan di Jl. Kertas
Kel. Siopat Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar adalah
saksi, Terdakwa, dan satu orang anak saksi;
-. Bahwa adapun kegiatan yang dilakukan Terdakwa di kamar kos-
kosan di Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu Kec. Siantar Timur
Pematangsiantar adalah tinggal bersama saksi dan anak saksi di
tempat tersebut, dan saksi tidak pernah mengetahui Terdakwa
memiliki Narkotika jenis sabu;
Atas keterangan saksi, Terdakwa tidak keberatan serta
membenarkannya;
Keterangan TERDAKWA HENGKI NAPITUPULU, pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
Bahwa kejadian penangkapan tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 19
Mei 2018 sekira pukul 17:30 Wib, di Jl. Kertas Kel. Siopat Suhu Kec.
Siantar Timur Pematangsiantar, tepatnya di kamar kos-kosan, berselang
sepuluh menit terdakwa di kos kemudian Terdakwa ditangkap polisi;
Bahwa pada saat itu posisi Terdakwa ada di kamar;
Bahwa Terdakwa di kamar kos-kosan tersebut memakai sabu lalu
kemudian polisi datang menangkap Terdakwa;
Bahwa pada saat Terdakwa ditangkap, barang bukti yang ditemukan
adalah 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu yang berada di tangan sebelah
kiri Terdakwa;
Bahwa sabu tersebut adalah milik Terdakwa dan untuk Terdakwa pakai;
Bahwa Terdakwa membeli sabu tersebut dari seorang bermarga Saragih
sebanyak 1 (satu) paket dengan harga Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah);
Bahwa pemilik kos-kosan tersebut adalah marga Hutabarat;
Bahwa yang menyaksikan Terdakwa ditangkap adalah SITI MAHDINA dan
seorang anak;
Bahwa terdakwa tidak ada memiliki ijin dari pihak/pejabat yang berwenang
untuk memiliki Narkotika jenis sabu tersebut;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 11 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Bahwa Terdakwa memakai sabu tersebut supaya enak bekerja dan kalau
Terdakwa tidak pakai badan Terdakwa lemas;
Bahwa Terdakwa bekerja sebagai tukang parker dari pagi sampai sore;
Bahwa penghasilan Terdakwa sedikit;
Bahwa Terdakwa belum kecanduan;
Bahwa Terdakwa sudah pernah dihukum dalam perkara perkelahian;
Bahwa Terdakwa bisa bertaubat;
4. Bahwa Penangkapan terhadap diri Terdakwa/Pembanding terjadi pada hari
hari Sabtu tanggal 19 Mei 2018 sekira pukul 17:30 Wib di Jl. Kertas Kel.
Siopat Suhu Kec. Siantar Timur Pematangsiantar terkait tindak pidana
penyalahgunaan narkotika, pada saat Terdakwa/Pembanding sedang di
dalam kamar kos-kosan memakai sabu, tiba-tiba Terdakwa/Pembanding
ditangkap oleh HENDRI F. PURBA dan DEDI SIREGAR anggota SAT
NARKOBA POLRES Kota Pematangsiantar yang lansung menangkap
Terdakwa dari tangan kiri Terdakwa/Pembanding ditemukan 1 (satu) paket
Narkotika;
5. Bahwa sebelum ditangkap Terdakwa/Pembanding, pada hari Sabtu tanggal
19 Mei 2018 Terdakwa/Pembanding menemui marga Saragih untuk
membeli 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu kemudian
Terdakwa/Pembanding menyerahkan uang sebesar Rp. 100.000 (seratus
ribu rupiah) kepada marga Saragih, lalu marga Saragih memberikan 1 (satu)
paket Narkotika jenis sabu kepada Terdakwa/Pembanding, selanjutnya 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu yang diterima Terdakwa/Pembanding dari
marga Saragih tersebut dibawah Terdakwa/Pembanding menuju ke tempat
kosan Terdakwa/Pembanding untuk dipakai Terdakwa/Pembanding sendiri;
6. Bahwa Terdakwa/Pembanding tidak sempat memakai/mengkonsumsi 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu tersebut di kamar kosan
Terdakwa/Pembanding dikarenakan 2 (dua) orang anggota kepolisian
Polres Kota Pematangsiantar datang dan masuk ke kamar kosan
Terdakwa/Pembanding menangkap dan mengamankan barang bukti 1
(satu) paket Narkotika jenis sabu milik Terdakwa/Pembading;
7. Bahwa Terdakwa/Pembanding ditangkap, ditahan, dan didakwa
berdasarkan informasi yang diterima oleh Sat Narkoba Polres Kota
Pematangsiantar dari masyarakat tentang seringnya terjadi penyalahgunaan
narkotika di daerah tempat Terdakwa/Pembanding ditangkap bukan karena
Terdakwa/Pembanding adalah target operasi dari pihak Kepolisan Sat
Narkoba Polres Kota Pematangsiantar;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 12 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
8. Bahwa Terdakwa/Pembanding secara Jujur dan Terang telah mengakui
baik dikantor Polisi maupun dimuka persidangan bahwa 1 (satu) paket
Narkotika jenis sabu tersebut yang diperoleh dari tangan
Terdakwa/Pembanding hendak digunakan atau dipake oleh
Terdakwa/Pembanding seorang diri;
9. Bahwa dari keterangan para saksi yang tertera pada putusan pengadilan
negeri Pematangsiantar No.254/Pid.Sus/2018/PN-PMS tanggal 04
Desember 2018 diatas, jelas menerangkan bahwa Terdakwa/Pembanding
bukan bagian dari sindikat pengedar narkotika jenis shabu, bahwa barang
bukti 1 (satu) paket Narkotika Jenis sabu tersebut dibeli oleh
Terdakwa/Pembanding dari marga Saragih dengan harga Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah), jelas dalam hal ini Penuntut Umum dan Majelis Hakim
tingkat Pertama sepakat untuk menjerat Terdakwa/Pembanding dengan
pasal 112 Ayat (1) Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 Tentang
Narkotika, padahal berdasarkan fakta hukum dan tujuan sertan niat
Terdakwa/Pembanding melakukan tindak pidana narkotika jenis shabu
adalah untuk dipakai atau digunakan, sehingga Terdakwa/Pembanding
seharusnya terbukti melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal 127 Ayat
(1) huruf a Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika;
10. Bahwa Barang bukti yang diajukan dalam persidangan yaitu :
1 (satu) paket Narkotika jenis sabu dengan berat netto 0,14 (nol koma satu
empat)gram relative kecil;
11. Bahwa dalam pandangan United Nations Office On Drugs and Crime
(UNODC), bahwa masalah candu masuk dalam kategori kesehatan,
sehingga penempatan terhadap penyalah guna narkotika sebagai pelaku
kejahatan menjadi tidak efektif dalam mengatasi permasalahan;
12. Bahwa karena berdasarkan Pedoman Pelaksanaan KUHAP yang
dikeluarkan Menteri Kehakiman tujuan Hukum acara pidana, yaitu “tujuan
dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau
setidak-tidaknya mendekati kebenaran materiil ialah kebenaran selengkap-
lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan
hukum acarapidana secara jujur dan tepat dengan tujuan untuk mencari
siapakah pelaku yang dapat didakwakan melakukan suatu pelanggaran
hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan
guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah
dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan”, maka
KUHAP harus secara maksimal digunakan untuk mendapatkan kebenaran
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 13 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
materiil dangan cara melenturkan atau mengembangkan atau melakukan
penafsiran ekstensif terhadap ketentuan-ketentuannya, dan i.c khususnya
263 KUHAP;
13. Bahwa pada dasarnya penindakan bagi para pelanggar hukum adalah
sangat diperlukan mengingat bahwa tujuan dari hukum itu sendiri adalah
untuk mewujudkan terciptanya keseimbangan dalam kehidupan sosial yang
dicederai oleh pelaku tindak pidana, namun demikian hukum jga tidak
bertujuan sebagai instrument balas dendam terhadap akibat yang telah
dilanggar oleh pelanggar tersebut;
14. Bahwa tidak adanya pedoman pemidanaan dalam Undang-undang
Narkotika, mau tidak mau selalu memposisikan pecandu sama dengan
terdakwapenjual dan atau Bandar. Padahal dalam hitungan perkara,
pecandu dan pengedar sangat jauh perbedaannya. Pecandu lebih
mengkonsumsi Narkotika untuk dirinya sendiri sedangkan pengedar
tentunya ada motif ekonomis mengapa dia jadi pengedar. Hakim
seharusnya memahami perbedaan tersebut, Apakah ada motif ekonomis
dari Terdakwa pecandu Narkotika tersebut, jika tidak ada motif ekonomis
dari Terdakwa pecandu Narkotika tersebut. Jika tidak ada motif ekonomis
maka sudah seharusnya vonis yang dijatuhkan adalah vonis rehabilitasi
atau setidak-tidaknya vonis penyalahgunaan terhadap Narkotika bukan
vonis menguasai ataupun memiliki;
15. Bahwa dari dakwaan pertama atau kedua tersebut diatas jelas penuntut
umum mengetauhi dan menerangkan bahwa niat dan tujuan
Terdakwa/Pembanding membeli 1 ( satu ) Paket Shabu dari marga Saragih
seharga Rp. 100. 000,- adalah untuk dipakai saat itu juga, jelas bahwa
shabu tersebut adalah untuk dikomsumsi sendiri bukan untuk di edarkan
atau dijual kembali, karena Terdakwa/Pembanding bukanlah sindikat dari
peredaran narkotika, melainkan Terdakwa/Pembanding adalah salah
seorang korban peredaran narkoba yang tidak bisa di tumpas habis oleh
Pemerintah Repoblik Indonesia yang dalam hal ini di wakili oleh pihak
Kepolisian Repoblik Iindonesia ( POLRI) dan Badan Narkotika Nasional
(BNN);
16. Bahwa Terdakwa/Pembanding dapat 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu
tersebut dengan cara membelinya dari marga Saragih dengan harga Rp.
100.000 (seratus ribu rupiah);
17. Bahwa dari keterangan para saksi yang tertera pada putusan pengadilan
Negeri Pematangsiantar No.254/Pid.Sus/2018/PN-PMS tanggal 04
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 14 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Desember 2018 di atas, jelas menerangkan bahwa Terdakwa/Pembanding
bukan bagian dari sindikat pengedar narkotika jenis shabu, bahwa barang
bukti berupa 1 (satu) paket Narkotika jenis sabu tersebut dibeli oleh
Terdakwa/Pembanding dari marga Saragih dengan harga Rp. 100.000
(seratus ribu rupiah), jelas dalam hal ini Penuntut Umum dan Majelis Hakim
tingkat Pertama sepakat untuk menjerat Terdakwa/Pembanding dengan
Pasal pasal 112 Ayat (1) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika, padahal berdasarkan fakta hukum dan tujuan serta niat
Terdakwa/Pembanding seharusnya terbukti melakukan tindak pidana
narkotika jenis shabuadalah untuk di pakai, sehingga
Terdakwa/Pembanding seharusnya terbukti melakukan tindak pidana sesuai
pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang Undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika;
18. Bahwa atas keterangan Terdakwa/Pembanding yang tertera pada Putusan
Pengadilan Negeri Pematangsiantar No.254/Pid.Sus/2018/PN-PMS tanggal
04 Desember 2018 pada halaman 7, Terdakwa/Pembanding membeli dan
menguasai Shabu tersebut adalah untuk di pakai/konsumsi seorang diri.
Terdakwa/Pembanding bukan bagian dalam sindikat peredaran Shabu, hal
ini menunjukkan baik Penuntut Umum dan Majelis Hakim tingkat Pertama
telah salah dalam menerapkan peraturan hukum, dengan menjerat
Terdakwa/Pembanding dengan Pasal Pasal 112 Ayat (1) Undang-undang
RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika padahal berdasarkan fakta hukum
serta berdasarkan aturan hukum SEMA dan Yurisprudensi, Pemohon
Banding seharusnya dinyatakan melakukan tindak pidana sesuai pasal 127
Ayat (1) huruf a Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
19. Bahwa berdasarkan alat bukti surat berupa Berita Acara Analisis
Laboratorium barang bukti Narkotika No. Lab : 6116/NNF/2018 tanggal 28
bulan Mei 2018 yang dikeluarkan oleh Puslab For Bareskrim Polri Cabang
Medan yang dibuat dan ditandatangani oleh Dra. Melta Tarigan. M.Si, yaitu
barang bukti Kristal putih milik Terdakwa/Pembanding atas nama HENGKI
NAPITUPULU benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam
Golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran I Undang-undang RI No. 35 tahun
2009 Tentang Narkotika dan urine milik Terdakwa/Pembanding atas nama
HENGKI NAPITUPULU adalah Positif Metamfetamina dan terdaftar dalam
golongan I nomor urut 61 Lampiran I Undang-undang RI No. 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika.,berdasarkan test urine tersebut atau alat bukti
surat tersebut terbukti bahwa Terdakwa/Pembanding adalah pemakai
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 15 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
shabu, dan bukan penjual shabu atau merupakan bagian dari sindikat
peredaran narkotika jenis shabu;
20. Bahwa Pasal Pasal 4 huruf d Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika menyebutkan bahwa Undang-undang narkotika
bertujuan menjamin pengaturan rehabilitasi medis dan sosial bagi pecandu
atau korban penyalahgunaan narkotika yang juga merupakan korban
peredaran narkotika;
21. Bahwa Aparat Penegak Hukum tidak memberikan hak kepada
Terdakwa/Pembanding sebagai korban peredaran narkotika yang
berdasarkan uji laboratorium positif menggunakan narkotika jenis shabu
untuk melaksankan rehabilitasi walaupun di dalam Undang-undang RI
Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika secara jelas disebutkan ada
jaminan rehabilitasi bagi korban/Pecandu narkotika;
22. Bahwa, asas legalitas yang berlaku di Negara ini mengakibatkan
Terdakwa/Pembanding merupakan pecandu atau korban peredaran
narkotika harus menghadapi resiko pidana sebagaimana di atur oleh
Undang-undang RI Nomor. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika, karena
Terdakwa/Pembanding adalah pengguna narkotika disebut pelaku tindak
pidana narkotika jenis shabu namun yang menjadi korbannya adalah
Terdakwa/Pembanding sendiri karena Terdakwa/Pembanding yang
mengalami kerusakan fisik maupun mental akibat mengkonsumsi
shabutersebut;
23. Bahwa pada saat Terdakwa/Pembanding ditangkap para saksi barang bukti
yang ada di Lokasi Penangkapan dan diamankan para saksi adalah : 1
(satu) paket Narkotika jenis shabu di dalam plastik klip, dengan berat 0,14 (
nol koma satu empat) gram sesuai dengan Berita Acara Penimbangan
Pengadaian No. 399/10040.00/2018 tanggal 21 Mei 2018 dapat dilihat dari
berat barang bukti yang di sita hanya dalam jumlah relative kecil yang
sebenarnya habis sekali pakai, dan bukanlah dalam jumlah besar yang
menunjukkan bahwa Terdakwa/Pembanding adalah Penjual/Pengedar
Narkotika jenis shabu atau menunjukkan Terdakwa/Pembanding adalah
bagian sindikat pengedar narkotika,sehingga berdasarkan fakta tersebut
Terdakwa/Pembanding harus dinyatakan terbukti secara sah dan
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tanpa hak
menyalahgunakan narkotika golongan I bukan tanaman;
24. Bahwa bila dikaitkan keterangan para saksi, keterangan
Terdakwa/Pembanding Alat Bukti Surat yang diperkuat barang bukti yang
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 16 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
diperoleh saat Para Saksi menangkap Terdakwa/Pembanding;
dipersidangan diperoleh Petunjuk bahwa Terdakwa/Pembanding adalah
pecandu narkotika jenis sabu yang ditangkap saat akan hendak
memakai/mengkomsumsi shabu tersebut;
25. Bahwa perbuatan Terdakwa/Pembanding sebagai pecandu yang
menguasai atau memiliki narkotika dengan tujuan konsumsi untuk diapakai
sendiri,tidak akan terlepas dari jeratan pasal127 ayat (1) hurf a Undang-
undang RI Nomor.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, sehingga Penuntut
Umum dan Majelis Hakim Tingkat Pertama adalah keliru dalam
menetapkan hukuman sebab tidak mempertimbangkan keadaan atau hal-
hal yang mendasar Terdakwa/Pembanding sehinnga Terdakwa /
pembanding di persalahkan melanggar pasal 122 ayat (1) Undang-undang
RI Nomor.35 Tahun 2009 Tentang narkotika;
26. Bahwa, Terdakwa/Pembanding sebagai pengguna narkotika jenis
shabu,sebelum menggunakan narkotika tersebut,harus terlebih dahulu
menyimpan atau menguasai, memiliki, membawa narkotika, membeli
narkotika tersebut, sehingga tidak seharusnya diterapkan kepada
Terdakwa/Pembanding ketentuan pasal 112 ayat (1) Undang-undang RI
Nomor.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, melainkan harus
dipertimbangkan apa yang menjadi niat atau tujuan memiliki atau
menguasai narkotika itu , karena dalam Perkara iniTerdakwa/Pembanding Murni sebagai Pemakai dan bukan bagian darisindikat pengedar narkotika, namun Terdakwa/Pembanding adalahkorban dari sindikat peredaran narkotika;
27. Bahwa, Yurisprudensi atau putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 1071K/Pid.sus./2012 menyatakan bahwa pasal 112 Undang-undang
RI Nomor. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika adalah pasal keranjang
sampah atau pasal karet dan dalam putusan tersebut salah satu
pertimbangannya adalah “Bahwa Pasal 112 Undang-Undang RI No. 35
Tahun 2009 Tentang Narkotika merupakan ketentuan keranjang sampah
atau pasal karet, perbuatan para pengguna atau pecandu yang menguasai
atau memiliki narkotika untuk dikomsumsi atau dipakai sendiri tidak akan
terlepas dari jeratan pasal 112 tersebut, padahal pemikiran semacam ini
adalah keliru dalam menerapkan hukum sebab tidak mempertimbangkan
keadaan atau hal-hal yang mendasar terdakwa menguasai atau memiliki
barang tersebut sesuai dengan niat atau maksud terdakwa “;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 17 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
28. Bahwa, dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor.1385
K/Pid.Sus/2011 tertanggal 03 Agustus 2011 (Yurisprudensi) pada pokoknya
dapat disimpulkan kaedah hukum adalah: “unsur memiliki, menyimpan dan
menguasai sabu yang beratnya tidak lebih dari 1 (satu) gram ,dan tidak
bermotif nilai ekonomi, karena itu terhadap Terdakwa/Pembanding harus
dikenakan sebagai pengguna karena barang bukti sabu yang dikomsumsi
Terdakwa/Pembanding dan berat shabu yang dikuasai Terdakwa /
Pembanding beratnya hanya 0,14 gram saja yang sangat relative kecil;
29. Bahwa menurut putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :
1375 K/Pid.Sus/2012 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor:2948 K/Pid.Sus/2015 dimana kaedah hukumnya adalah “ketentuan
pasal112 dan pasal 111 Undang-Undang RI No.35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika adalah ketentuan pasal karet, dimana unsur memiliki,menyimpan,
dan menguasai harus diartikan untuk peredaran narkotika sementara
Terdakwa/Pembanding adalah korban dari sindikat peredaran Narkotika
sementara Terdakwa/Pembanding bukanlah bagian sindikat peredaran
narkotika jenis shabu, akan tetapi adalah korban dari sindikat peredaran
narkotika,karena terbukti pada persidangan dan tidak terkait dengan
peredaran narkotika, maka Terdakwa/Pembanding seharusnya dipidana
pasal 127 Undang-undang RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
30. Bahwa, surat Edaran Mahkamah Agung RI No: 4 Tahun 2010 tanggal07
april 2010 menyatakan: “ Agar seseorang dapat dituduh sebagai pengguna,
maka narkotika saat ditangkap tidak lebih dari 1 (satu) gram sementara
shabu yang dikuasai oleh Terdakwa/Pembandinguntuk dikomsumsi
beratnya hanya0,14 (nol koma satu empat) gram yang relative kecil dan
Terdakwa/Pembanding tidak pernah terlibat sama sekali dalam sindikat
peredaran narkotika jenis shabu;
31. Bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam implementasinya
mengeluarkan surat edaran (SEMA) Nomor:04 Tahun 2010 tentang
penempatan korban penyalahgunaan narkotika atau pecandu narkotika
kedalam lembaga rehabilitasi medis dan sosial yang menjadi pegangan bagi
hukum Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding dalam memutus perkara
narkotika;
32. Bahwa, Terdakwa/Pembandingmengaku salah dan menyesal sebagai
pemakai narkotika jenis shabu dan berjanji tidak akan mengulangi kembali
kepada Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa perkara ini dan juga terutama
kepada Tuhan Yesus di Surga, akan tetapi Terdakwa/Pembanding dengan
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 18 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
kerendahan hati memohon keadilan kepada majelis hakim Tingkat Banding
memeriksa perkara ini agar dijatuhi hukuman rehabilitasi,atau apabila
Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain mohonlah Terdakwa/Pembanding
dijatuhi hukuman seringan-ringannya, karena hukuman 1 haripun sudah
membuat Terdakwa/Pembanding insyaf dan Terdakwa/Pembanding berjanji
tidak akan mengulangi mengkomsumsi narkotika jenis shabu atau yang
lainnya;
33. Bahwa Praktek Penegakan Hukum untuk menangkap pelaku tindak pidana
Narkotika yang dilakukan oleh anggota Kepolisian Resor Kota
Pematangsiantar cq Sat Narkoba Polres Kota Pematangsiantar sangat
memprihatinkan kita bersama, karena dilakukan dengan cara-cara
“Menjebak atau Memerangkap”dimana hingga saat ini Sat Narkoba Polres
Kota Pematangsiantar tidak dapat menangkap dari mana sumber asal
narkotika tersebut diperoleh oleh Terdakwa/Pembanding yang seolah-olah
ada unsur pembiaran, dimana hal ini jelas tidak sesuai dengan ketentuan
hukum acara pidana di Indonesia;
34. Bahwa oleh karena itu untuk menjaga agar peradilan menjadi benteng
keadilan dan menempatkan semua orang sama dihadapan hukum tanpa
kecuali, seyogyanya diproses secara adil dan dihukum sesuai dengan
perbuatan dan kesalahan masing-masing, hal ini perlu dilakukan untuk
memberikan pencerahan agar tidak terulang penegakan hukum yang
melanggar hukum;
35. Bahwa, menurut “Barda Nawawi Arief,”menyatakan bahwa pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam perumusan tujuan pemidanaan adalah :
a) Pada hakekatnya undang-undang merupakan sistem hukum yang
bertujuan sehingga dirumuskan pidana dan aturan pemidanaan
dalam undang-undang, pada hakikatnya hanya merupakan sarana
untuk mencapai tujuan;
b) Dilihat secara fungsional operasional, pemidanaan merupakan suatu
rangkaian proses dan kebijakan yang konkretasinya sengaja
direncanakan melalui tiga tahap. Agar ada keterjalinan dan
keterpaduan antara ketiga tahap itu sebagai satu kesatuan sistem
pemidanaan, maka dirumuskan tujuan pemidanaan;
c) Perumusan tujuan pemidanaan dimaksudkan sebagai ”fungsipengendalian kontrol” dan sekaligus memberikan landasanfilosofis, dasar rasionalitas dan motivasi pemidanaan yang jelasdan terarah”.
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 19 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
36. Berdasarkan ketentuan Pasal 182 ayat (4) KUHAP, Majelis Hakim akan
bermusyawarah dalam membuat suatau Putusan, harus didasarkan 2 (dua)
hal yakni surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum dan segala yang
terbukti dalam pemeriksaan di persidangan (apabila ada sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah yang meyakinkan hakim atas suatau
tindak pidana dan pelaku tindak pidana tersebut, Vide Pasal 183 KUHAP);
37. Bahwa mencermati perkara a quo, pertimbangan Majelis Hakim kuranglah
tepat dan Terdakwa/Pembanding tidak sependapat dan tidak sepakat terkait
ancaman pidananya, yang dianggap tidak sesuai dengan perbuatan
Terdakwa/Pembanding dimana Terdakwa/Pembanding adalah orang yang
masuk dalam kategori “KORBAN didalam Peredaran NARKOTIKA”;
38. Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Judex Facti tidak punya cukup
alat bukti sebagaimana dimaksud Pasal 183 KUHAP, untuk menyatakan
perbuatan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan;
39. Bahwa perihal penjatuhan pidana dan ketentuan pasal berapakah yang
tepat diterapkan terhadap terdakwa tersebut adalah sepenuhnya menjadi
kewenangan hakim berdasarkan pembuktian dan keyakinan nuraninya,
namun terlepas dari dinamika perbedaan pendapat diatas,perlu mencermati
akan tujuan yang hendak dicapai dengan di undangkannya Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika tersebut sebagaimana termasuk
dalam ketentuan Pasal 4 huruf c dan d, diantaranya adalah hendak
memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika serta
menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi Penyalah
Guna dan Pecandu Narkotika;
40. Bahwa,dalam putusan Mahkamah Agung RI Nomor:1386/K/Pid.Sus/2011, memberikan pertimbangan hukum berbunyi:“Sehubungan dengan hal kepemilikan narkotika tersebut harus pulamempertimbangkan bahwa kepemilikan atau penguasaan atas suatunarkotika dan sejenisnya harus dilihat maksud dan tujuannya ataukontekstualnya dan bukan hanya tekstualnya dengan menghubungkankalimat dalam undang-undang tersebut”; Mahkamah Agung menyatakan
Didalam Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika tidak
ada merinci dengan lengkap darimana narkotika yang dikuasasi itu
diperoleh dan bagaimana cara seseorang menguasainya. Undang-Undang
hanya menentukan ketika narkotika ditemukan berada dalam penguasaan
seseorang, maka ia dianggap melawan hukum dan diancam pidana. “Tidak
adil untuk menyatakan bahwa Terdakwa/Pembanding telah memiliki,
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 20 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
menyimpan, dan menguasai serta menyediakan narkotika jenis shabu-
shabu sebagaimana Dakwaan dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum bila
dibandingkan dengan jumlah Narkotika jenis shabu seberat 0,14 (nol koma
satu empat) gram yang relative kecil yang disita dari diri
Terdakwa/Pembanding, karena didalam persidangan telah terungkap
secara jelas dan terang bahwa Narkotika jenis shabu tersebut dikuasai oleh
Terdakwa/Pembanding untuk di konsumsi atau dipakai Terdakwa /
Pembanding seorang diri;
41. Bahwa ketentuan mengenai unsur pasal 112 ayat (2) Undang-undang RI
Nomor. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika tidaklah dapat disamakan
dengan ketentuan “Bezit” (penguasaan) sebagaimana terdapat dalam Pasal
529 dan 1977 KUH Perdata. (Hukum Online.Com; “Istilah Bezit Dalam
Perkara Narkotika;
(www.hukumonline.com/berita/baca/lt4f6d17c0b4fa4/istilah-
ibezitidalamperkaranarkotika);
Berdasarkan hal-hal yang telah Terdakwa Pembanding uraikan diatas,
jelas apa yang didakwakan Penuntut Umum dan kemudian diputus oleh Majelis
Hakim Tingkat Pertama dalam perkara ini adalah KELIRU. Maka dengan
demikian Terdakwa/Pembanding memohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi
Medan atau Mejalis Hakim Banding yang memeriksa perkara ini sudilah
memberikan putusan yang amarnya, sebagai berikut :
Memutuskan1. Menerima Permohonan Banding Terdakwa/Pembanding;
2. Membatalkan dan Menyatakan Batal Demi Hukum Putusan Majelis hakim
Pengadilan Negeri Pematangsiantar Nomor: 254/Pid.Sus/2018/PN.PMS
Tanggal 04 Desember 2018 atas nama HENGKI NAPITUPULU.
MENGADILI SENDIRI1. Menyatakan TERDAKWA/PEMBANDING HENGKI NAPITUPULU Tidak
Terbukti Secara Syah Dan Meyakinkanbersalah melakukan tindak pidana
“TANPA HAK ATAU MELAWAN HUKUM MENYIMPANNARKOTIKAGOLONGAN I DALAM BUKAN TANAMAN” sebagaimana dalam dakwaan
Kedua Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
2. MEMBEBASKAN Terdakwa HENGKI NAPITUPULU dari Dakwaan Kedua
Pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
tersebut;
3. Menyatakan Terdakwa/Pembanding HENGKI NAPITUPULU telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “Tanpa Hak
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 21 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Menyalahgunakan Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Bukan Tanaman”
sebagaimana dalam Dakwaan Kedua Pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
4. Menjatuhkan Pidana oleh karena itu terhadap Terdakwa/Pembanding
selama 1 (satu) tahun penjara atau hukuman seringan-ringannya, atau
menetapkan agar Terdakwa/Pembanding direhabilitasi dalam Lembaga
Rehabilitasi;
5. Menetapkan barang bukti 1 (satu) paket narkotika jenis shabu;
Dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa/Pembanding membayar biaya perkara
sejumlah Rp.2,000, - (dua ribu rupiah);
Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa perkara ini
berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo at bono).
Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan putusan Majelis Hakim
Tingkat Pertama, terlebih dahulu dipertimbangkan memori banding Penasihat
Hukum Terdakwa dengan pertimbangan seperti tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa terhadap alasan – alasan keberatan Penasihat Hukum
yang berkesimpulan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana ”Tanpa Hak Menyalahgunakan Narkotika
Golongan I dalam bentuk bukan tanaman” sebagaimana dalam dakwaan Ketiga
pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Majelis
Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan alasan-alasan keberatan
tersebut, sebab Terdakwa ditangkap oleh Polisi tidaklah sedang menggunakan
Narkotika jenis shabu-shabu serta di tempat Terdakwa tidak ada ditemukan
peralatan untuk menggunakan shabu Mis Pipet, Bong dll, sehingga meskipun
berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Urine Terdakwa positip
mengandung metafetamina, sedangkan shabu yang disita dari Terdakwa dibeli
dari seseorang bermarga Saragih yang dalam kenyataannya masih utuh;
Menimbang, bahwa sebagaimana keterangan saksi – saksi dari Polisi yang
melakukan penangkapan terhadap Terdakwa, bahwa Polisi sebelumnya telah
mendapat informasi dari masyarakat bahwa di Kamar Kos-kosan di Jalan Kertas
Kel Siopat Suhu Kec.Siantar Timur Pematangsiantar ada orang yang memiliki
Narkoba, sehingga berdasarkan laporan tersebut anggota kepolisian
mendatangi lokasi, ternyata benar ada peredaran narkotika di kamar kos-
kosan yang dicurigai tersebut dengan melakukan penangkapan terhadap
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 22 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Terdakwa serta barang bukti shabu-shabu seberat 0,14 (nol koma empat belas)
gram;
Menimbang, bahwa dengan ditemukannya barang bukti dibawah
penguasaan Terdakwa yang belum sempat digunakan, maka menurut Majelis
Hakim Tingkat Banding bahwa di kamar Kos-kosan tempat tinggal Terdakwa
sudah berulang kali terjadi peredaran narkotika hal ini dapat didukung dengan
adanya informasi yang didapat oleh Polisi dari masyarakat tempat tinggal
Terdakwa, dengan demikian Terdakwa tidak dapat lagi dikategorikan sebagai
Penyalahguna dalam perkara a quo;
Menimbang, bahwa dengan demikian alasan keberatan Penasihat
Hukum yang menyatakan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tidak sesuai
dengan fakta-fakta yang ditemukan di dalam persidangan tidak dapat
dibenarkan, sebab Majelis Hakim Tingkat Banding menilai pertimbangan
putusan Pengadilan Tingkat Pertama telah didasarkan kepada fakta-fakta
hukum yang ditemukan dalam persidangan;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca dan meneliti
berita acara persidangan Pengadilan Tingkat Pertama maupun salinan resmi
putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar, tanggal 4 Desember 2018 Nomor
254/Pid.Sus/2018/PN Pms, Majelis Hakim Tingkat Banding sependapat dengan
pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya yang telah
menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana sebagaimana didakwakan kepadanya dalam dakwaan alternatif
Kedua dan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih
dan dijadikan pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Banding sendiri dalam
memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali mengenai pidana yang
dijatuhkan kepada Terdakwa dan beratnya barang bukti, sebab di nilai terlalu
berat dan tidak sesuai dengan berat barang bukti yang dikembalikan kepada
penyidik dengan pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa mengenai lamanya pidana yang telah dijatuhkan
oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dengan pidana penjara selama 7 (tujuh)
Tahun dan denda Rp.800.000.0000,-(delapan ratus juta rupiah), dengan
ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara
selama 6 (enam) bulan, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa
lamanya pidana tersebut terlalu berat dan dipandang tidak sesuai dengan
tingkat kesalahan Terdakwa, sehingga lamanya pidana tersebut perlu diubah
dengan pertimbangan sebagai berikut;
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 23 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan barang bukti yang disita
pada saat dilakukan penangkapan oleh Polisi terhadap Terdakwa dengan berat
netto 0,14 (nol koma empat belas) gram, maka dengan berat barang bukti
sedemikian itu adalah patut dan adil Terdakwa dijatuhi pidana sebagaimana
disebutkan dalam amar putusan;
Menimbang, bahwa di amar putusan Pengadilan Tingkat Pertama
menyebutkan bahwa berat barang bukti yang akan dimusnahkan 0,14(nol koma
empat belas) gram, menurut Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika No.LAP.:6115/NNF/2018 menyebutkan Pengembalian Barang Bukti
berat Netto 0,06 (nol koma nol enam) gram, maka dengan demikian terdapat
perbedaan mengenai beratnya barang bukti antara putusan dengan fakta
hukum, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berkesimpulan yang benar dan
dapat dipercaya adalah yang tercantum dalam berita acara pengembalian
barang bukti yang dibuat oleh Laboratorium Forensik Cabang Medan;
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan pemidanaan bukanlah untuk
pembalasan atas kesalahan Terdakwa, tetapi bertujuan untuk pembinaan bagi
Terdakwa agar melalui pembinaan tersebut diharapkan Terdakwa dapat
menyadari kesalahannya dan diharapkan tidak akan mengulangi perbuatannya
lagi yang melanggar hukum dikemudian hari;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,
Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa lamanya pidana yang akan
dijatuhkan kepada kepada Terdakwa sebagaimana disebut dalam amar putusan
ini dipandang telah sesuai dengan tingkat kesalahan Terdakwa dan telah pula
memenuhi rasa keadilan di dalam masyarakat;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka
putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar, tanggal 4 Desember 2018 Nomor
254/Pid.Sus/2018/PN Pms, haruslah diubah sekedar mengenai pidana yang
dijatuhkan dan berat barang bukti serta selebihnya dikuatkan yang amar
selengkapnya sebagaimana tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa telah dilakukan
penahanan yang sah sesuai ketentuan Pasal 21 Ayat (1) dan (2) Jo.Pasal 27
Ayat (1) dan (2) KUHAP, maka berdasarkan Pasal 22 Ayat (4) KUHAP masa
penahanan yang telah dijalani Terdakwa haruslah dikurangkan seluruhnya dari
lamanya pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding tidak
menemukan alasan Terdakwa dikeluarkan dari dalam tahanan, maka sesuai
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 24 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
ketentuan Pasal 193 Ayat (2) sub a Jo.Pasal 197 Ayat (1) huruf k KUHAP,
cukup beralasan memerintahkan Terdakwa tetap berada di dalam tahanan;
Menimbang, bahwa berdasarkan PasaI 222 Ayat (1) KUHAP oleh
karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka
kepadanya harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
pengadilan;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti dalam perkara ini akan
ditentukan statusnya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini;
Memperhatikan, ketentuan Pasal 112 ayat (1) Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang Undang
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
- Menerima permintaaan banding dari Terdakwa dan Penuntut Umum
tersebut;
- Mengubah putusan Pengadilan Negeri Pematangsiantar tanggal 4
Desember 2018, Nomor 254/Pid.Sus/2018/PN Pms, yang dimohonkan
banding, sekedar mengenai pidana dan berat barang bukti yang dijatuhkan
sehingga amarnya sebagai berikut;
1. Menyatakan terdakwa Hengki Napitupulu telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Memiliki Narkotika
Golongan I bukan tanaman”, sebagaimana dalam dakwaan Kedua;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 6 (enam) Tahun dan denda sebesar Rp. 800.000.000,-
(delapan ratus juta rupiah), dengan ketentuan apabila denda tidak
dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan
seluruhya dari lamanya pidana yang dijatuhkan;
4. Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Memerintahkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus plastik warna bening berisi kristal Metafetamina
dengan berat Netto 0,06 (nol koma nol enam) gram, dirampas
untuk dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat pengadilan untuk tingkat banding ditetapkan sejumlah
Rp2.500,00- (dua ribu lima ratus rupiah);
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
PENGADILAN T
INGGI M
EDAN
Halaman 25 dari 25 Halaman Putusan Nomor 1225/Pid.Sus/2018/PT MDN
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin, tanggal 28 Januari 2019 oleh kami
Agustinus Silalahi, S.H, M.H. sebagai Hakim Ketua, Sumartono, S.H, M.Hum
dan Pontas Efendi, S.H, M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal
14 Februari 2019, oleh Hakim Ketua tersebut dengan dihadiri kedua Hakim
Anggota serta dibantu Herman Sebayang, S.H. sebagai Panitera Pengganti
pada Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan
Terdakwa maupun Penasihat Hukum Terdakwa.
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
td onKkkkseptornya,K
Sumartono, S.H, M. Hum. Agustinus Silalahi, S.H, M.H.
Pontas Efendi, S.H, M.H.
Panitera Pengganti,
ttd
Herman Sebayang, S.H
Untuk salinan, sesuai dengan aslinya,