outline rancangan bimbingan kelompok...c. permainan 6. menghargai orang lain 1.anggota kelompok...
TRANSCRIPT
-
\
-
Outline Rancangan Bimbingan Kelompok
Layanan
Ke
Materi Tujuan Metode
1 Konsep diri 1.Anggota kelompok dapat
mengemukakan arti dari konsep
diri.
2.Anggota kelompok dapat
menyebutkan jenis- jenis konsep
diri positif dan negative.
3.Anggota kelompok dapat
menerapkan konsep diri positif
dalam kehidupan sehari- hari.
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
2. Percaya diri 1.Anggota kelompok dapat
menjelaskan arti percaya diri.
2. Anggota kelompok mampu
menceritakan pengalaman
kurang percaya dirinya.
3. Anggota kelompok mampu
mengubah sikap kurang percaya
dirinya.
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Permainan
d. Problem Solving
3. Bergaul yang baik 1. Anggota kelompok dapat membedakan cara bergaul yang
baik dan buruk.
2. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap bergaul yang
baik.
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
4. Memahami diri 1. Anggota kelompok dapat menjelaskan bagaimana cara
memahami diri.
2. Anggota kelompok dapat menerapkan pemahaman
tentang dirinya sendiri dan
orang lain.
a. Ceramah b.Diskusi
d.Permainan
5. Menyikapi kegagalan 1.Anggota kelompok dapat
mendefinisikan kegagalan.
2.Anggota kelompok dapat
mendefinisikan keberhasilan.
3.Anggota kelompok dapat
menanamkan keberhasilan
dalam dirinya.
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
6. Menghargai orang
lain
1.Anggota kelompok dapat
menjelaskan arti penting
menghargai orang lain.
2.Anggota kelompok mampu
mengembangkan sikap dan
tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui,
a.Ceramah
b. Diskusi
c. Permainan
-
serta menghormati keberhasilan
orang lain.
7. Optimis 1. Anggota kelompok mampu menjelaskan arti Optimis
2. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap optimis.
a. Ceramah b.Diskusi
c. Permainan
-
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
PERTEMUAN I
A. TOPIK : Konsep diri.
B. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial
C. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok
D. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan
E. TUJUAN LAYANAN :
1. Anggota kelompok dapat mengetahui arti penting dari konsep diri.
2. Anggota kelompok dapat menyebutkan jenis- jenis konsep diri positif dan
negative.
3. Anggota kelompok dapat menerapkan konsep diri positif dalam kehidupan sehari-
hari.
F. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah
G. URAIAN KEGIATAN :
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembentukan a. Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) b. Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok. c. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok. d. Menjelaskan azaz- azaz yang digunakan. (azaz
kesukarelaan, azaz keterbukaan)
e. Perkenalan masing- masing anggota kelompok. f. Permainan “Ini Namaku”
20’
Peralihan a. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. b. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki
kegiatan.
10’
Kegiatan a. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk mendiskusikan pengertian konsep diri juga cirri-
cirri konsep diri positif dan negative.
b. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan
pertanyaan dalam eksplorasi.
Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya.
c. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk dapat menerapkan konsep diri yang positif.
40’
Pengakhiran a. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.
b. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan
-
format yang sudah disediakan.
c. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
20’
H. MATERI LAYANAN : Konsep Diri (Terlampir)
I. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Permainan “Ini
Namaku”
J. WAKTU/ TANGGAL : 16:00 WIB/ Jumat 20 April 2012
K. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti
L. PIHAK YANG DILIBATKAN : -
M. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint
N. SUMBER :
Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitanyya
dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung : PT
Refika
Aditama.
Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia.
O. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
1. Penilaian Proses
Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list
sebagai berikut :
ASPEK YANG DI
OBSERVASI
SANGAT
BAIK
BAIK KURANG
BAIK
TIDAK
BAIK
Antusias anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Aktivitas anggota kelompok
Respon anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Kelancaran layanan
Suasana layanan
Catatan khusus
2. Penilaian Hasil
a. Laiseg :
1) Jelaskan pengertian konsep diri.
2) Sebutkan cirri- cirri konsep diri positif.
3) Sebutkan cirri- cirri konsep diri negative.
-
4) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok
ini?
5) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok
ini?
6) Apa yang akan anda lakukan untuk mengembangkan konsep diri anda?
7) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok
berikutnya?
b. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah menerapkan konsep diri
positif.
Panduan wawancara :
1) Bagaimana dengan konsep diri anda sekarang, apakah sudah menerapkan
konsep diri positif?
2) Masalah apa yang anda alami untuk mengembangkan konsep diri positif
anda?
3) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
c. Laijapang : Memantau perkembangan konsep diri positif anggota kelompok melalui
wawancara tentang menerapkan konsep diri positif anggota kelompok dan
masalah- masalah yang dihadapi.
3. Tindak Lanjut a. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila
diperlukan.
b. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, April 2012
Mengetahui, Perencana Layanan
Pengasuh Praktikan
Nirmala Septi
-
SKENARIO KEGIATAN
(PERMAINAN “INI NAMAKU”)
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan : Konsep Diri
3. Waktu Pelaksanaan : 15 menit
4. Tujuan Permainan : Menjalin keakraban antara peserta dan bisa saling
mengenal satu sama lain.
5. Alat yang Diperlukan : 1 bola tennis
6. Langkah Permainan :
a. Peserta diminta melingkari fasilitator.
b. Fasilitator memberikan bola tennis kepada salah satu pesertanya dan
memintanya memperkenalkan diri dengan cara melemparkan bolanya ke atas
sebanyak tiga kalii sambil menyebutkan namanya. Misalnya “ini namaku Ria”
(lempar)… “Ria” (lempar), “Ria” (lempar)
c. Kemudian peserta tersebut (Ria) diminta mengoperkan bola kepada peserta
lain secara acak, sambil mengatakan “giliranmu”
d. Peserta yang mendapatkan bola menjawab “Terimakasih Ria..”,setelah itu ia
memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan
peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Asih”. Saya mendapat bola dari
Ria. Giliranmu…”
e. Peserta yang mendapat lemparan bola dari Asih menjawab dengan
“Terimakasih Asih…”, setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara
yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya
Mia”. “Saya mendapat bola dari Asih, Asih mendapatkan dari Ria.
Giliranmu…”
f. Langkah poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan
memperkenalkan diri serta mengenal peserta- peserta sebelumnya.
g. Peserta terakhir harus mengembalikan bola kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu mengatakan “Terima kasih…(sebut nama pemberi bola”).
Nama saya Manis. Saya mendapat bola dari… menerima dari… yang
sebelumnya mendapatkan dari… dst (menyebut semua nama anggota
kelompok). Sekarang bola ini saya kembalikan kepada Ria”.
-
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
PERTEMUAN II
P. TOPIK : Percaya diri.
Q. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial
R. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok
S. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan
T. TUJUAN LAYANAN :
4. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti percaya diri.
5. Anggota kelompok dapat menyebutkan karakteristik individu yang percaya diri.
6. Anggota kelompok dapat menyebutkan karakteristik individu yang kurang
percaya diri.
7. Anggota kelompok dapat menyebutkan cara mengatasi rasa kurang percaya diri.
8. Anggota kelompok mampu menceritakan pengalaman kurang percaya dirinya.
9. Anggota kelompok mampu mengubah sikap kurang percaya dirinya.
U. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah
V. URAIAN KEGIATAN :
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
10’
Peralihan c. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. d. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki
kegiatan.
15’
Kegiatan d. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk mendiskusikan pengertian percaya diri.
e. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan
pertanyaan dalam eksplorasi.
Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya.
f. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk menerapkan sikap percaya dirinya.
Permainan “Kursi Tumpuan”
45’
Pengakhiran d. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.
e. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.
f. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan
20’
-
rencana kegiatan layanan lanjutan.
W. MATERI LAYANAN : Percaya Diri (Terlampir)
X. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan “Kursi
Tumpuan”, Diskusi
Y. WAKTU : 16:00 WIB/ 22 April 2012
Z. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti
AA. PIHAK YANG DILIBATKAN : -
BB. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint
CC. SUMBER : Jacinta F. Rini,2000:www.e-psikologi.com
DD. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
4. Penilaian Proses
Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list
sebagai berikut :
ASPEK YANG DI
OBSERVASI
SANGAT
BAIK
BAIK KURANG
BAIK
TIDAK
BAIK
Antusias anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Aktivitas anggota kelompok
Respon anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Kelancaran layanan
Suasana layanan
Catatan khusus
5. Penilaian Hasil
d. Laiseg :
8) Jelaskan pengertian percaya diri.
9) Sebutkan karakteristik individu yang percaya diri.
10) Sebutkan karakteristik individu yang kurang percaya diri.
11) Bagaimana cara mengatasi rasa kurang percaya diri?
12) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok
ini?
13) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok
ini?
14) Apa yang akan anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anda?
15) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok
berikutnya?
-
e. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah lebih percaya diri.
Panduan wawancara :
4) Bagaimana kepercayaan diri anda sekarang?
5) Masalah apa yang anda alami untuk meningkatkan kepercayaan diri anda?
6) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
f. Laijapang :
Memantau perkembangan kepercayaan diri anggota kelompok melalui
wawancara tentang cara meningkatkan kepercayaan diri anggota kelompok
dan masalah- masalah yang dihadapi.
6. Tindak Lanjut
c. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila
diperlukan.
d. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, April 2012
Mengetahui, Perencana Layanan
Pengasuh Praktikan
Nirmala Septi
-
PERCAYA DIRI
A. Pengertian Percaya Diri.
Percaya diri adalah sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk
mengembangkan penilaian positif baiak terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungan/situasi yang dihadapinya.(Jacinta F. Rini,2000:www.e-psikologi.com)
B. Karakteristik individu yang percaya diri.
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang profesional
diantaranya :
1. Percaya akan kemampuan diri sehingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan,
penerimaan ataupun rasa hormat dari orang lain.
2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterimanya oleh orang lain
atau kelompok.
3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri.
4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).
5. Memiliki internal locus of kontrol (memandang keberhasilan atau kegagalan tergantung
dari usaha diri sendiri dan tidak menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung
pada orang lain).
6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi terhadap
dirinya.
C. Karakteristik individu yang kurang percaya diri.
1. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan
penerimaan kelompok.
2. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan.
3. Sulit menerima realita diri dan memandang rendah kemampuan diuri sendiri, namun dilain
pihak memasang harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri.
4. Pesimis, mudah menilai sesuatu dari sisi negatif.
5. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang
target untuk berhasil.
6. Cenderung untuk menolak pujian yang ditujukan secara tulus.
7. Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir karena menilai dirinya tidak
mampu.
-
8. Mempunyai eksternal locus of control (mudah menyerah pada nasib sangat tergantung
pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan dari orang
lain).
D. Upaya mengatasi rasa kurang percaya diri.
Dalam Jacinta F. Rini (2000:www.e-psikologi.com) untuk menumbuhkan rasa percaya diri
yang proporsional maka individu baru memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat
penting mengingat bahwa individu yang bersangkutan dapat mengurangi rasa kurang percaya
diri yang sedang dialaminya. Beberapa saran berikut yang menjadi pertimbangan untuk
meningkatkan rasa kurang percaya diri:
1. Evaluasi secara obyektif.
2. Beri penghargaan yang jujur terhadap diri.
3. Positive thinking.
4. Gunakan self affermation (berupa kata-kata yang membangkitkan rasa
percaya diri).
5. Berani mengambil resiko.
6. Berani mensyukuri dan menikmati rahmat tuhan.
7. Menetapkan tujuan yang realistik.
-
SKENARIO KEGIATAN
(PERMAINAN “KURSI TUMPUAN”)
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan : Percaya Diri
3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit
4. Tujuan Permainan : Melatih kepercayaan para peserta serta keberanian
mengambil resiko bahaya.
5. Alat yang Diperlukan : Kursi setinggi lutut
6. Langkah Permainan :
a. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok.
b. Tunjuk empat orang anggota kelompok itu untuk menjadi contoh pertama.
c. Minta orang pertama untuk merebahkan diri diatas kursi dengan posisi
kenyang, kemudian orang kedua merebahkan tubuhnya diatas tubuh orang
pertama, dan orang ketiga merebahkan tubuhnya diatas tubuh orang kedua,
dan orang terakhir merebahkan tubuhnya diatas orang ketiga.
d. Setelah mereka siap, kursi bisa ditarik selama beberapa detik kemudian
dikembalikan lagi.
e. Usahakan memilih orang- orang yang berpostur tubuh hampir sama untuk
dijadikan pasangan.
-
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
PERTEMUAN III
EE. TOPIK : Bergaul yang baik.
FF. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial
GG. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok
HH. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan
II. TUJUAN LAYANAN :
10. Anggota kelompok dapat membedakan cara bergaul yang baik dan buruk.
11. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap bergaul yang baik.
JJ. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah
KK. URAIAN KEGIATAN :
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
10’
Peralihan e. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. f. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki
kegiatan.
15’
Kegiatan g. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk mendiskusikan cara bergaul yang baik.
h. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan
pertanyaan dalam eksplorasi.
Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya.
Ice breaking “Jenis Tepuk Tangan” i. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk menerapkan sikap bergaul yang baik.
45’
Pengakhiran g. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.
h. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.
i. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
20’
LL. MATERI LAYANAN : Bergaul yang baik (Terlampir)
MM. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Ice breaking “jenis
tepuk tangan”,
-
Diskusi
NN. WAKTU : 16:00 WIB/ 24 April 2012
OO. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti
PP. PIHAK YANG DILIBATKAN : -
QQ. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint
RR. SUMBER :
http://dhiyary.wordpress.com/2008/04/10/cara-bergaul-yang-baik/
SS. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
7. Penilaian Proses
Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list
sebagai berikut :
ASPEK YANG DI
OBSERVASI
SANGAT
BAIK
BAIK KURANG
BAIK
TIDAK
BAIK
Antusias anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Aktivitas anggota kelompok
Respon anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Kelancaran layanan
Suasana layanan
Catatan khusus
8. Penilaian Hasil
g. Laiseg :
16) Menurut anda bagaimana cara bergaul yang baik?
17) Sebutkan contoh pergaulan yang buruk.
18) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok
ini?
19) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok
ini?
20) Apa yang akan anda lakukan agar dapat bergaul dengan baik.
21) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok
berikutnya?
h. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat bergaul dengan
baik.
Panduan wawancara :
-
7) Bagaimana cara bergaul anda dengan orang lain sekarang?
8) Masalah apa yang anda alami dalam bergaul dengan orang lain?
9) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
i. Laijapang :
Memantau perkembangan pergaulan anggota kelompok melalui wawancara
tentang cara bergaul anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.
9. Tindak Lanjut
e. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila
diperlukan.
f. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, April 2012
Mengetahui, Perencana Layanan
Pengasuh Praktikan
Nirmala Septi
-
BERGAUL YANG BAIK
1. Menghargai Orang lain
Kita sebagai Manusia Yang hidup saling membutuhkan harus bisa menghargai segala bentuk
apapun yang ada pada orang lain. Baik itu masalah pendapat, keahlian, maupun sifat dan
pribadi dirinya. Jangan sampai keluar kata-kata yang bisa menyinggung orang lain… Kalo
kamu mau dihargai oleh orang lain.
2. Bercanda
Memang benar bercanda adalah sesuatu yang asyik pada diri Manusia, Tapi jangan sampai
kita Over Low dalam bercanda sama orang lain dan kita harus melihat situasi orang yang mau
kita ajak bercanda apakah memungkinkan apa nggak untuk di ajak bercanda. Kalo pun dia
sedang dihadapi dengan kesulitan yang sangat berat kita harus bisa membuat dia tertawa,
tersenyum dan merasa nyaman bila berada di samping kita meskipun dalam keadaan yang
segmenting mungkin.
3. Menjadi Orang Yang di Percaya
Kalo kita di Percaya oleh Teman/Orang lain, itu bukanlah sesuatu Yang Baik buat kita,
emang sih dipercaya oleh teman bisa membuat kita senang, senang karena dipercaya oleh
orang lain. Tapi yang membuat kita rada susah yaitu apakah kita bisa menjaga kepercayaan
yang di berikan oleh orang lain kepada kita??
Jadi, agar kita bisa memelihara kepercayaan itu salah satu caranya ialah Jangan biasakan
menjadi mulut Ember, dan berpikir rahasia orang lain adalah rahasia kita juga.
4. Menjadi Teman Yang bisa diandalkan
Apakah kita sudah bisa menjadi teman yang Baik?Apakah kita sudah pantas di sebut sebagai
seorang teman yang bisa diandalkan? Bisa diandalkan oleh oranglain bila mereka
mendapatkan hal yang sangat sulit.
Untuk menjadi teman yang bisa diandalkan memang susah susah gampang. Cara
gampangnya ialah.. cukuplah memenuhi criteria yang telah disebutkan diatas, yaitu : Kita
bisa menghargai Orang Lain, bisa membuat Teman tersenyum dalam keadaan apapun
mekipun dalam keadaan yang sangat genting, Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh
Teman/Orang.
-
SKENARIO KEGIATAN
(ICE BREAKING “JENIS TEPUK TANGAN”)
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan : Bergaul yang baik
3. Waktu Pelaksanaan : 10 menit
4. Tujuan Permainan : Menyemangatkan dan menyegarkan suasana.
5. Alat yang Diperlukan : -
6. Langkah Permainan :
Tepuk tangan pada awalnya adalah merupakan salah satu ekspresi
kegembiraan disamping tertawa. Biasanya kegembiraan yang diekspresikan dengan
tepuk tangan adalah saat mendengar atau melihat diri kita atau orang lain yang
memiliki hubungan dekat dengan kita mengalami suatu keberhasilan tertentu.
Misalnya kita mendengar kabar kita dinyatakan lulus ujian, atau bisa juga anak kita
sedang memenangi suatu perlombaan tertentu.
Ice breaking atau energizer jenis tepuk tangan dapat dilakukan oleh siapa saja.
Bagi peserta yang kurang suka menyanyi atau juga peserta yang kurang memiliki rasa
percaya diri biasanya memilih model ini. Tepuk tangan juga sangat bagus dilakukan
oleh siapa saja dengan tidak melihat usia. Dari anak kecil sampai orangtua tetap
pantas melakukan jenis ini.
Beberapa model tepuk tangan :
TEPUK ANGGOTA BADAN TEPUK DIBALAS
TEPUK
Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1x Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk
4x
Jika kita pegang bibir, peserta tepuk 2x Jika kita tepuk 2x, peserta tepuk
3x
Jika kita pegang telinga, peserta tepuk 3x Jika kita tepuk 3x, peserta tepuk
2x
Jika kita bersedekap, peserta tepuk 4x Jika kita tepuk 4x, peserta tepuk
1x
-
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
PERTEMUAN IV
TT. TOPIK : Memahami diri.
UU. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial
VV. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok
WW. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan
XX. TUJUAN LAYANAN :
12. Anggota kelompok dapat menjelaskan bagaimana cara memahami diri.
13. Anggota kelompok dapat menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan
orang lain.
YY. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah
ZZ. URAIAN KEGIATAN :
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
10’
Peralihan g. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. h. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki
kegiatan.
15’
Kegiatan j. Eksplorasi Permainan “Diriku Menurut Dirimu” Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk mendiskusikan cara memahami diri.
k. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan
pertanyaan dalam eksplorasi.
Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya.
l. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri
dan orang lain.
45’
Pengakhiran j. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.
k. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.
l. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
20’
AAA. MATERI LAYANAN : Memahami diri (Terlampir)
-
BBB. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan “Diriku
Menurut
Dirimu”, Diskusi
CCC. WAKTU : 16:00 WIB/ 27 April 2012
DDD. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti
EEE. PIHAK YANG DILIBATKAN : -
FFF. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint
GGG. SUMBER :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9085434
HHH. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
10. Penilaian Proses
Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list
sebagai berikut :
ASPEK YANG DI
OBSERVASI
SANGAT
BAIK
BAIK KURANG
BAIK
TIDAK
BAIK
Antusias anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Aktivitas anggota kelompok
Respon anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Kelancaran layanan
Suasana layanan
Catatan khusus
11. Penilaian Hasil
j. Laiseg :
22) Menurut anda bagaimana cara bergaul yang baik?
23) Sebutkan contoh pergaulan yang buruk.
24) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok
ini?
25) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok
ini?
26) Apa yang akan anda lakukan agar dapat bergaul dengan baik.
27) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok
berikutnya?
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9085434
-
k. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat bergaul dengan
baik.
Panduan wawancara :
10) Bagaimana cara bergaul anda dengan orang lain sekarang?
11) Masalah apa yang anda alami dalam bergaul dengan orang lain?
12) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
l. Laijapang :
Memantau perkembangan pergaulan anggota kelompok melalui wawancara
tentang cara bergaul anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.
12. Tindak Lanjut
g. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila
diperlukan.
h. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, April 2012
Mengetahui, Perencana Layanan
Pengasuh Praktikan
Nirmala Septi
-
MEMAHAMI DIRI
Hidup ini terasa sangat berharga bila kita menempuhnya secara sadar. Kesadaran yang
dimaksudkan di sini adalah "mengerti secara utuh". Kesadaran membuat kita tenang karena
mengerti, sehingga memungkinkan kita merespon dengan tepat berbagai situasi yang kita
hadapi tanpa rasa konflik, tanpa rasa terpaksa, tanpa rasa terbeban, tanpa rasa takut, cemas,
dan sebagainya.
Di sisi lain, hidup yang dijalani dengan kecemasan atau sebaliknya dengan penuh ambisi
yang tidak realistis dan menghalalkan segala cara, berarti dijalani tanpa kesadaran penuh;
berarti perhatian kita terlalu terfokus pada suatu hal tertentu di masa lalu atau di masa
mendatang (yang bukan merupakan kenyataan) dan mengabaikan banyak hal saat ini yang
sebenarnya sungguh berharga untuk disadari.
Menempuh hidup secara sadar memerlukan keberanian untuk melihat diri sendiri secara apa
adanya. Bila kita telah dapat melihat diri sendiri secara utuh atau jernih siapa diri kita, kita
akan mampu juga melihat realitas di luar diri secara jernih.
Lain halnya bila kita tidak sungguhsungguh mengenali diri sendiri, pemahaman kita terhadap
dunia di luar diri akan terdistorsi (disesatkan) oleh motif-motif dan emosi-emosi kita yang
tidak kita sadari.
Pada umumnya kita melihat diri sendiri hanya sepotong-sepotong, seperti rangkaian puzzle
yang tidak tersusun secara utuh. Mengapa? Kita cenderung menghindari melihat atau
menyentuh bagian diri kita yang tidak menyenangkan, yang tidak sesuai gambaran ideal yang
kita angankan.
Padahal, penolakan terhadap bagian diri yang manapun pasti menghasilkan emosi negatif
yang akan mengganggu ketenangan hidup kita. Mengapa? Bagian diri yang kita tolak akan
berkembang menjadi musuh bagi diri kita sendiri. Padahal, bila kita terima, ia akan selaras
dengan bagian-bagian din yang lain. Mungkinkah kita dapat melangkah maju secara sehat
bila bagian-bagian diri kita dalam keadaan berkonflik? Itulah sebabnya kita perlu memiliki
keberanian untuk berhenti sejenak.
-
Beberapa langkah dapat kita tempuh untuk dapat lebih mengenal diri kita sendiri, di
antaranya adalah melalui introspeksi, mengamati perilaku sendiri, dan melalui orang lain.
1. Mengenal diri sendiri melalui introspeksi
Introspeksi adalah proses individu melihat ke dalam dirinya dan menguji pikiran-pikiran,
perasaan-perasaan, dan motif-motifnya sendiri.
Meskipun jarang berpikir mengenai diri sendiri, tentu saja kadang-kadang kita mengubah
arah perhatian menyadari diri sendiri, terutama bila menghadapi situasi yang memicu
kesadaran diri, misalnya bila kita sedang menghadapi masalah, melihat diri sendiri dalam
cermin, dan sebagainya.
-
SKENARIO KEGIATAN
(PERMAINAN “DIRIKU MENURUT DIRIMU”)
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan : Memahami Diri
3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit
4. Tujuan Permainan : Melatih kepekaan dalam menerima saran dan kritikan
dari
orang lain.
5. Alat yang Diperlukan : Kertas dan pulpen
6. Langkah Permainan :
a. Peserta membentuk lingkaran.
b. Peserta menggambarkan wajahnya pada kertas yang sudah tersedia, lalu
menuliskan namanya.
c. Setelah selesai peserta menggeserkan kertasnya ke teman sebelah kanannya,
lalu teman dsebelah kanannya mengisikan saran/ kritikan untuk orang yang
kertasnya dpegang. Misal, Ima menggambar setelah selesai menggambar,
diberikan teman sebelah kanannya yaitu si Winda, lalu winda memberi
komentar tentang diri Ima.
d. Setelah selesai menuliskan komentar, gentian teman dsebelahnya mengisikan
komentar dan begitu seterusnya sampai kertas itu kembali kepada pemiliknya/
si penggambar.
e. Setelah selesai semua dan kembali ketempat semula, si pemilik kertas satu
persatu membaca komentar dari teman- temannya.
-
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
PERTEMUAN V
III. TOPIK : Menyikapi kegagalan.
JJJ. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial
KKK. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok
LLL. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan
MMM. TUJUAN LAYANAN :
14. Anggota kelompok dapat mendefinisikan kegagalan.
15. Anggota kelompok dapat mendefinisikan keberhasilan.
16. Anggota kelompok dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya.
NNN. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah
OOO. URAIAN KEGIATAN :
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
10’
Peralihan i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. j. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki
kegiatan.
15’
Kegiatan m. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk mendiskusikan arti kegagalan dan keberhasilan.
n. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan
pertanyaan dalam eksplorasi.
Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya.
Ice Breaking “Jenis Menyanyi” o. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya.
45’
Pengakhiran m. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.
n. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.
o. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
20’
PPP. MATERI LAYANAN : Menyikapi kegagalan (Terlampir)
QQQ. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Ice Breaking “jenis
menyanyi,
-
Diskusi
RRR. WAKTU : 16:00 WIB/ 30 April 2012
SSS. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti
TTT. PIHAK YANG DILIBATKAN :
UUU. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint
VVV. SUMBER :
http://psikologi-online.com/bagaimana-anda-menjelaskan-keberhasilan-dan-kegagalan
WWW. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
13. Penilaian Proses
Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list
sebagai berikut :
ASPEK YANG DI
OBSERVASI
SANGAT
BAIK
BAIK KURANG
BAIK
TIDAK
BAIK
Antusias anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Aktivitas anggota kelompok
Respon anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Kelancaran layanan
Suasana layanan
Catatan khusus
14. Penilaian Hasil
m. Laiseg :
28) Apa arti kegagalan menurut anda?
29) Apa arti keberhasilan menurut anda?
30) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok
ini?
31) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok
ini?
32) Apa yang akan anda lakukan agar dapat mencapai keberhasilan?
33) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok
berikutnya?
n. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menyikapi
kegagalan.
Panduan wawancara :
13) Bagaimana cara anda menyikapi kegagalan anda?
-
14) Masalah apa yang anda alami dalam menyikapi suatu kegagalan?
15) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
o. Laijapang :
Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam
menyikapi kegagalan anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.
15. Tindak Lanjut
i. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila
diperlukan.
j. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, April 2012
Mengetahui, Perencana Layanan
Pengasuh Praktikan
Nirmala Septi
-
MENYIKAPI KEGAGALAN
Bagaimana Anda menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang Anda alami? Mengapa Anda
berhasil lulus ujian? Mengapa Anda gagal diterima kerja? Ada beberapa kemungkinan yang
Anda lakukan untuk menjelaskannya.
Pertama, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil dari disposisi Anda yang
stabil (misalnya karena bakat, kecerdasan, kemampuan atau karakteristik fisik). Sebagai
contoh adalah keberhasilan Mimo. Pada saat SMU ia pelajar yang tekun, rajin dan sering
juara kelas. Maka pada saat Mimo lulus ujian UMPTN dan diterima di perguruan tinggi
ternama, orang menganggap Mimo lulus UMPTN karena cerdas dan berkemampuan tinggi.
Kedua, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil dari situasi yang stabil
(misalnya karena tugasnya sulit atau aturannya terlampau ketat). Sebagai contoh adalah
kegagalan Mimo. Ia gagal berjalan diatas batang bambu yang dilintangkan diatas sungai.
Orang menganggap Mimo gagal karena tugasnya memang sulit; berjalan diatas sebatang
bambu bukan pekerjaan mudah.
Ketiga, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil disposisi yang tidak stabil
(misalnya karena usaha, mood, kelelahan, atau emosi). Sebagai contoh adalah keberhasilan
Mimo memperbaiki motor meskipun ia bukan montir. Nah, orang akan menganggap Mimo
berhasil karena Mimo berusaha keras. Demikian juga pada saat Mimo kalah dalam
pertandingan bulu tangkis, padahal biasanya menang. Maka orang akan menganggapnya
karena kelelahan.
Keempat, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil situasi yang tidak stabil
(misalnya karena nasib, ketidaksengajaan atau kesempatan). Sebagai contoh adalah
keberhasilan Mimo mencetak gol ke gawang lawan saat bermain bola. Awal mulanya dia
hanya asal menendang bola ke arah depan. Tapi ternyata penjaga gawang terpeleset jatuh,
akibatnya bolanya masuk gawang.
Kelima, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil disposisi yang dapat
dikendalikan atau tidak dapatdikendalikan. Misalnya orang berhasil dalam ujian karena usaha
keras (orang bisa berusaha untuk lulus, oleh karena itu bisa dikendalikan). Bisa juga orang
berhasil karena bakat yang luar biasa besar sehingga tidak dapat dikendalikan. Misalnya
-
keberhasilan Albert Einstein menemukan teori relativitas adalah karena bakat luar biasa
dalam diri Einstein.
Keenam, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil situasi yang dapat
dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan. Misalnya orang gagal tiba tepat waktu karena
bangun terlambat (bangun terlambat dapat dikendalikan). Demikian juga orang gagal
menerbangkan layang-layang karena angin tidak berhembus (angin mati tidak dapat
dikendalikan).
-
SKENARIO KEGIATAN
(ICE BREAKING “Jenis Menyanyi”)
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan : Menyikapi Kegagalan
3. Waktu Pelaksanaan : 15 menit
4. Tujuan Permainan : Menyemangatkan dan menyegarkan suasana.
5. Alat yang Diperlukan : -
6. Langkah Permainan :
Untuk kepentingan ice breaking menyanyi tidaklah harus lagu- lagu original
ciptaan sendiri, tetapi bisa juga kita hanya menyanyikan lagu- lagu yang sedang nge-
trend tetapi dengan lirik yang diganti sesuai dengan tema pelatihan. Misalnya kita
ajak peserta menyanyikan lagu “Munajat CInta” pada peserta dengan lirik sebagai
berikut :
Hari ini kami di sini
Memperhatikan materi penyaji
Seperti hari- hari
yang sudah- sudah
semuanya kami lakukan
untuk menambah ketrampilan
seperti orang- orang yang professional
Tuhan jadikanlah aku orang yang penuh dedikasi
ntuk memajukan bangsaku Indonesia tercinta
Tentu masih banyak sekali contoh lagu- lagu lain yang bisa digunakan untuk
energizer. Bahkan tidak hanya lagu- lagu yang sedang trend, tetapi lagu anak- anak yang dulu
pernah kita kenal juga bisa tetap menarik. Tentu dengan merubah lirik- liriknya.
-
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
PERTEMUAN VI
XXX. TOPIK : Menghargai orang lain.
YYY. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi dan Sosial
ZZZ. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok
AAAA. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan
BBBB. TUJUAN LAYANAN :
17. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti penting menghargai orang lain.
18. Anggota kelompok dapat menyebutkan cirri- cirri tidak menghargai orang lain.
19. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati.
CCCC. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah
DDDD. URAIAN KEGIATAN :
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
10’
Peralihan k. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. l. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki
kegiatan.
15’
Kegiatan p. Eksplorasi
Permainan “Giring Bola” Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk mendiskusikan arti penting menghargai orang
lain.
q. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan
pertanyaan dalam eksplorasi.
Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk
mengeluarkan pendapatnya.
r. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk dapat mengembangkan sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati.
45’
Pengakhiran p. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.
-
q. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.
r. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
20’
EEEE. MATERI LAYANAN : Menghargai orang lain (Terlampir)
FFFF. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Permainan “giring
bola”, Diskusi
GGGG. WAKTU : 16:00 WIB/ 3 Mei 2012
HHHH. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti
IIII. PIHAK YANG DILIBATKAN : -
JJJJ. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint
KKKK. SUMBER :
http://remaja.karangkraf.com/cinta-oh-cinta/10-ciri-ciri-orang-yang-tidak-tahu-
menghargai-orang-lain-1.22340
LLLL. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
16. Penilaian Proses
Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list
sebagai berikut :
ASPEK YANG DI
OBSERVASI
SANGAT
BAIK
BAIK KURANG
BAIK
TIDAK
BAIK
Antusias anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Aktivitas anggota kelompok
Respon anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Kelancaran layanan
Suasana layanan
Catatan khusus
17. Penilaian Hasil
p. Laiseg :
34) Apa arti menghargai menurut anda?
35) Sebutkan cirri- cirri orang yang tidak menghargai orang lain!
36) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok
ini?
37) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok
ini?
38) Apa yang akan anda lakukan agar dapat menghargai orang lain?
-
39) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok
berikutnya?
q. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menghargai orang
lain.
Panduan wawancara :
16) Bagaimana cara anda menghargai orang lain?
17) Masalah apa yang anda alami dalam menghargai orang lain?
18) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
r. Laijapang :
Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam
menghargai orang lain dan masalah- masalah yang dihadapi.
18. Tindak Lanjut
k. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila
diperlukan.
l. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, Mei 2012
Mengetahui, Perencana Layanan
Pengasuh Praktikan
Nirmala Septi
-
MENGHARGAI ORANG LAIN
Arti Menghargai
Suatu sikap memberi terhadap suatu nilai yang diterima oleh manusia. Seberapa besar apapun
bentuknya kita terima dengan lapang dada dan syukuri. Seberapa besarusaha orang itu
lakukan kita harus menghargainya, tidak dengan meremehkan atau menyepelekan. Dimulai
dengan niat yang terdapat pada orang tersebut untuk berusaha namun timbale-balik yang ia
terima tidak ada. “Terima Kasih” adalah dua buah kata yang langkah awal paling tepat untuk
menghargai seseorang. Memang terkadang kita tidak sadari perbuatan atau perkataan kita
yang menurut kita sepele dapat menyakiti hati seseorang yang berniat untuk melakukan
sesuatu.
http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/meghargai/
10 ciri tidak menghargai orang lain :
1.Tidak pernah mengucapkan terima kasih.
2.Tidak pernah berpuas hati dengan kerja orang lain.
3.Tidak mempunyai rasa percaya terhadap orang lain.
4.Lebih suka membanggabanggakan dirinya sendiri.
5.Merasakan dirinya paling hebat berbanding orang lain.
6.Suka menghamburkan kemarahan kepada individu lain, sedangkan mereka tidak bersalah.
7.Meletakkan kesalahan di bahu orang lain dan tidak mahu bertanggungjawab atas apa yang
telah dilakukan.
8.Suka mendapat pujian hasil kerja orang lain.
9.Suka mencari kesalahan orang lain.
10.Tidak boleh menerima pendapat orang lain dan beranggapan pendapatnya sahaja yang
betul dan harus diterima pakai.
http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/meghargai/
-
SKENARIO KEGIATAN
(PERMAINAN “GIRING BOLA”)
1. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan : Menghargai orang lain
3. Waktu Pelaksanaan : 20 menit
4. Tujuan Permainan : Untuk bekerjasama sebaik mungkin dan
memperhatikan
kemampuan fisik pasangannya.
5. Alat yang Diperlukan : Bola plastik sejumlah kelompok
6. Langkah Permainan :
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan membagikan
satu pola pada setiap kelompok.
b. Tugas setiap kelompok adalah menggiring bola menggunakan punggung dari
START sampai FINISH.
c. Pasangan pertama memulai lomba dari titik START sampai FINISH dan
dilanjutkan oleh pasangan berikutnya dari titik FINISH ke START, begitu
seterusnya sampai semua pasangan mendapat giliran.
d. Jika ada pasangan yang menjatuhkan bola, maka pasangan itu harus
mengulangi dari awal.
e. Kelompok yang paling cepat menyelesaikan lomba adalah pemenangnya.
-
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN KONSELING
PERTEMUAN VII
MMMM. TOPIK : Optimis
NNNN. BIDANG BIMBINGAN : Belajar, Pribadi dan Sosial
OOOO. JENIS LAYANAN : Bimbingan Kelompok
PPPP. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman dan Pengembangan
QQQQ. TUJUAN LAYANAN :
20. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti optimis.
21. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap optimis.
RRRR. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah
SSSS. URAIAN KEGIATAN :
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembentukan Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
10’
Peralihan m. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. n. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki
kegiatan.
15’
Kegiatan s. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk mendiskusikan arti optimis.
t. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan
pertanyaan dalam eksplorasi.
Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya.
u. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok
untuk dapat mengembangkan sikap optimis.
45’
Pengakhiran s. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.
t. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.
u. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
20’
TTTT. MATERI LAYANAN : Optimis (Terlampir)
UUUU. METODE : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
VVVV. WAKTU : 16:00 WIB/ 5 Mei 2012
WWWW. PENYELENGGARA : Nirmala Septi Jayanti
-
XXXX. PIHAK YANG DILIBATKAN : -
YYYY. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Kertas dan Bolpoint
ZZZZ. SUMBER :
http://bustanova.wordpress.com/2008/10/27/bagaimana-menjadi-orang-yang-optimis/
AAAAA. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
19. Penilaian Proses
Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list
sebagai berikut :
ASPEK YANG DI
OBSERVASI
SANGAT
BAIK
BAIK KURANG
BAIK
TIDAK
BAIK
Antusias anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Aktivitas anggota kelompok
Respon anggota kelompok
Partisipasi anggota kelompok
Kelancaran layanan
Suasana layanan
Catatan khusus
20. Penilaian Hasil
s. Laiseg :
40) Apa arti optimis menurut anda?
41) Apa arti pesimis menurut anda?
42) Bagaimana cara menjadi orang yang pesimis menurut anda?
43) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok
ini?
44) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok
ini?
45) Apa yang akan anda lakukan agar menjadi orang yang optimis?
46) Apakah anda berminat mengikuti layanan bimbingan kelompok
berikutnya?
t. Laijapen :
Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menjadi orang
yang optimis.
Panduan wawancara :
19) Bagaimana cara anda menjadi orang yang optimis?
-
20) Masalah apa yang anda alami dalam menjadi orang yang optimis?
21) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
u. Laijapang :
Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam
menjadi orang yang optimis dan masalah- masalah yang dihadapi.
21. Tindak Lanjut
m. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila
diperlukan.
n. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, Mei 2012
Mengetahui, Perencana Layanan
Pengasuh Praktikan
Nirmala Septi
-
OPTIMIS
Definisi Optimis: kecenderungan untuk bersikap tetap berharap akan terjadinya sesuatu yang
menyenangkan walaupun mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. “Kegagalan adalah
sukses yang tertunda”
Definisi Pesimis: seseorang hanya memperhatikan sisi gelap dari suatu peristiwa yang terjadi
dan mengharapkan hal terburuk yang terjadi.
Alan Loy McGinnis menyatakan bahwa salah satu ciri dari orang optimis adalah selalu
mencari kebaikan dalam situasi yang buruk.
Karakteristik Pemikiran Orang yang Optimis (menurut McGinnis)
a. mampu memecahkan masalah
b. memilili alternatif pemecahan masalah (berpikir secara divergen)
c. mampu berbicara mengenai perasaan negatif
Karakteristik Pemikiran Orang yang Pesimis (menurut Dr. Martin Seligman)
1. Permanence. Kejadian masa lalu dianggap sebagai sesuatu yang tidak akan pernah
berakhir. Misalnya : Seorang atasan menegur Anda dengan sangat keras di depan
rekan-rekan kerja yang lain. Anda bereaksi dengan berkata dalam hati bahwa Anda
sangat membenci dia. Peristiwa tersebut telah berlalu dan Anda tetap membenci
atasan Anda serta segala sesuatu yang dilakukannya. Sebaliknya dengan orang yang
optimis, dia akan berpikir, “Kemarin dia sedang tidak mood, sehingga mudah marah.
barangkali ada sesuatu yang sedang terjadi.”
2. Pervasiveness. Bagi orang yang pesimis, ketika mengalami satu kegagalan maka ia
akan menganggap bahwa dirinya tidak mampu melakukan semua hal. Atau sama
halnya ketika ditolak oleh satu orang, maka ia akan merasa bahwa dirinya ditolak oleh
semua orang. Biasanya orang seperti ini kehilangan rasa percaya dirinya dan mudah
merasa tertekan.
-
3. Personalization. Orang yang pesimistik menganggap bahwa ketika terjadi suatu
kegagalan maka dia akan menganggap itu adalah kesalahannya. Tetapi ketika
keberhasilan tercapai, maka itu seharusnya karena orang lain bukan karena dirinya.
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk dapat menjadi orang yang optimis, diantaranya :
Berpikir positif. Menilai diri sendiri dengan positif, bukan mengatakan bahwa “Saya
adalah orang yang tidak berguna.” Atau “Saya adalah seorang pekerja yang gagal
yang tidak mungkin berhasil.”. PIkiran yang positif akan mengarahkan kita untuk
memiliki sikap-sikap yang tidak mudah menyerah.
Membantah keyakinan yang negatif dalam diri sendiri. Seringkali kita berbicara
dengan diri sendiri (self talking) mengenai keyakinan yang negatif dalam diri sendiri.
Kita tidak menyadarinya karena sudah sering dilakukan dan akhirnya menjadi
kebiasaan. Untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, Dr. Seligman menyarankan
agar menuliskan pemikiran atau keyakinan yang negatif apa saja yang muncul tentang
diri sendiri. Kemudian beranikan diri untuk membantah pemikiran tersebut. Misalnya,
“Saya gagal lagi dalam wawancara kerja ini, pasti karena saya memang bukan orang
yang pintar.” Pemikiran tersebut dapat Anda bantah dengan mengatakan, “Saya tidak
lolos dalam interview kerja karena posisi tersebut kurang tepat untuk diri saya. Pasti
akan ada posisi yang lebih tepat untuk saya dikemudian hari.” Cara lain yang dapat
dilakukan selain membantah keyakinan yang negatif yaitu dengan berdoa.
Menikmati. Berusaha untuk menemukan hal-hal yang dapat dinikmati seburuk apa
pun situasi yang dihadapi. Menikmati percakapan yang terjadi dengan sang
interviewer walaupun akhirnya tidak lolos dalam seleksi kerja, menikmati dinginnya
udara ketika hujan turun dengan sangat derasnya, dan sebagainya.
Hal-hal di atas harus sering dilatih dalam diri kita supaya menjadi kebiasaan dan
akhirnya kita dapat menuju sebagai orang yang optimis. Sama halnya seperti orang
yang pernah belajar naik sepeda atau berenang, sekali melakukan maka tidak akan
pernah bisa dilupakan.
-
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60 total
3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 172
3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 4 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 2 4 2 3 1 3 2 2 4 3 2 4 3 4 2 3 4 3 167
3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 146
3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 3 3 4 1 1 2 3 3 3 3 2 4 1 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 1 1 4 3 1 3 3 3 2 1 3 4 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 148
1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 3 3 2 3 1 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 150
2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 169
3 2 3 1 3 2 2 1 3 3 1 2 4 4 2 2 2 3 2 2 4 4 1 2 3 4 2 4 3 3 2 1 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 1 166
3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 169
3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 178
3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 2 2 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 2 1 4 3 1 1 4 4 1 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 1 4 188
3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 1 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 150
3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 4 3 3 2 2 1 1 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 2 4 4 2 2 3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 162
3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 4 1 3 1 3 4 2 3 3 1 2 3 2 1 3 3 2 2 1 1 3 3 1 4 3 1 2 4 2 4 4 3 3 1 2 1 3 2 1 1 3 1 2 2 3 4 2 138
3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 168
3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 4 1 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 1 3 191
3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 1 2 4 4 3 1 3 3 2 2 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 169
3 3 3 1 1 1 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 171
3 3 4 3 2 1 2 1 2 2 1 1 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 163
2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 164
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 167
3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 4 3 3 2 2 1 1 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 2 4 4 2 2 3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 162
2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 164
3 3 4 3 2 1 2 1 2 2 1 1 4 4 3 3 4 4 3 1 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 163
3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 168
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 167
Data Mentah Konsep Diri
-
UJI HOMOGENITAS
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
KONSEPDIRI 20 161.00 9.222 138 169
KELOMPOK 20 1.50 .513 1 2
Mann-Whitney Test
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
KONSEPDIRI EKSPERIMEN 10 10.25 102.50
KONTROL 10 10.75 107.50
Total 20
Test Statisticsb
KONSEPDIRI
Mann-Whitney U 47.500
Wilcoxon W 102.500
Z -.190
Asymp. Sig. (2-tailed) .849
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .853a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KELOMPOK
-
POST TEST MANN WHITNEY
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
KONSEPDIRI 20 176.65 13.390 162 214
KELOMPOK 20 1.50 .513 1 2
Mann-Whitney Test
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
KONSEPDIRI EKSPERIMEN 10 13.65 136.50
KONTROL 10 7.35 73.50
Total 20
Test Statisticsb
KONSEPDIRI
Mann-Whitney U 18.500
Wilcoxon W 73.500
Z -2.387
Asymp. Sig. (2-tailed) .017
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .015a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KELOMPOK
-
UJI INSTRUMEN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.961 .966 60
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
item1 3.13 .516 40
item2 3.00 .679 40
item3 3.68 .829 40
item4 3.48 .784 40
item5 3.58 .501 40
item6 3.60 .778 40
item7 3.55 .846 40
item8 3.08 .616 40
item9 3.63 .774 40
item10 3.03 .733 40
item11 3.45 .639 40
item12 2.98 .530 40
item13 3.75 .439 40
item14 3.75 .707 40
item15 3.75 .439 40
item16 3.50 .877 40
item17 3.00 .555 40
item18 3.58 .501 40
item19 3.65 .622 40
item20 3.73 .599 40
item21 3.65 .834 40
item22 3.78 .423 40
item23 3.83 .385 40
item24 3.53 .506 40
item25 3.50 .641 40
-
item26 3.50 .641 40
item27 3.78 .423 40
item28 2.05 .639 40
item29 3.58 .501 40
item30 3.18 .549 40
item31 3.70 .608 40
item32 3.78 .423 40
item33 3.55 .749 40
item34 2.95 .504 40
item35 2.85 .622 40
item36 3.05 .450 40
item37 3.75 .439 40
item38 3.53 .640 40
item39 2.98 .530 40
item40 2.95 .504 40
item41 3.58 .501 40
item42 3.30 .992 40
item43 3.65 .736 40
item44 3.63 .868 40
item45 3.75 .439 40
item46 3.53 .506 40
item47 3.55 .932 40
item48 3.63 .807 40
item49 3.45 1.011 40
item50 3.48 .640 40
item51 3.53 .506 40
item52 2.98 .423 40
item53 2.90 .591 40
item54 2.90 .591 40
item55 3.55 .714 40
item56 3.05 .597 40
item57 2.85 .949 40
item58 3.53 .506 40
item59 2.95 .504 40
item60 2.90 .591 40
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3.382 2.050 3.825 1.775 1.866 .126 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
-
item1 199.80 447.651 .296 . .962
item2 199.93 434.071 .701 . .960
item3 199.25 441.577 .348 . .962
item4 199.45 441.279 .379 . .962
item5 199.35 442.797 .538 . .961
item6 199.33 433.046 .640 . .960
item7 199.38 434.804 .535 . .961
item8 199.85 438.438 .604 . .961
item9 199.30 432.574 .658 . .960
item10 199.90 437.169 .544 . .961
item11 199.48 434.102 .747 . .960
item12 199.95 435.279 .850 . .960
item13 199.18 443.481 .580 . .961
item14 199.18 433.225 .702 . .960
item15 199.18 443.481 .580 . .961
item16 199.43 438.353 .415 . .962
item17 199.93 439.969 .606 . .961
item18 199.35 442.797 .538 . .961
item19 199.28 437.640 .628 . .961
item20 199.20 441.036 .516 . .961
item21 199.28 438.666 .430 . .961
item22 199.15 446.233 .446 . .961
item23 199.10 446.246 .491 . .961
item24 199.40 445.118 .422 . .961
item25 199.43 438.507 .576 . .961
item26 199.43 438.148 .590 . .961
item27 199.15 444.182 .562 . .961
item28 200.88 435.599 .689 . .960
item29 199.35 442.797 .538 . .961
item30 199.75 442.038 .521 . .961
item31 199.23 438.128 .624 . .961
item32 199.15 448.490 .319 . .961
item33 199.38 433.625 .647 . .960
item34 199.98 440.538 .642 . .961
item35 200.08 438.635 .589 . .961
item36 199.88 440.317 .734 . .960
item37 199.18 443.481 .580 . .961
item38 199.40 437.015 .634 . .961
item39 199.95 435.279 .850 . .960
item40 199.98 441.307 .606 . .961
item41 199.35 442.797 .538 . .961
item42 199.63 435.574 .430 . .962
item43 199.28 438.666 .492 . .961
item44 199.30 438.574 .414 . .962
item45 199.18 443.481 .580 . .961
item46 199.40 445.118 .422 . .961
item47 199.38 437.779 .403 . .962
item48 199.30 436.421 .514 . .961
item49 199.48 438.563 .349 . .962
item50 199.45 440.408 .505 . .961
item51 199.40 445.118 .422 . .961
item52 199.95 442.664 .648 . .961
-
item53 200.03 436.384 .715 . .960
item54 200.03 435.666 .745 . .960
item55 199.38 438.394 .517 . .961
item56 199.88 436.163 .716 . .960
item57 200.08 437.046 .414 . .962
item58 199.40 445.118 .422 . .961
item59 199.98 441.307 .606 . .961
item60 200.03 436.384 .715 . .960
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
202.93 454.379 21.316 60