nyamuk

2
Nyamuk Nyamuk termasuk Kelas Insecta, Ordo Diptera, dan Famili Culicidae. Famili Culicidae dibagi menjadi 3 tribus, yaitu (1) Tribus Anophelini (Anopheles); (2) Tribus Culicini (Culex, Aedes, Mensonia) dan (3) Tribus Toxorhynchitini (Thoxorhynchitis). Jumlah spesies diketahui 2.400. MORFOLOGI NYAMUK DEWASA. Belding mendefinisikan nyamuk sebagai lalat berukuran kecil (4-13 mm) dan bertubuh rapuh. Terdiri atas bagian kepala, thorax, (dada) dan abdomen yang jelas pembagiannya. Kepala terdapat sepasang mata majemuk (A) yang terlihat dengan jelas; sepasang antena (B); proboscis(D), di kiri kanan probosccis terdapat sepasang palpa(C). Antena berbuku-buku terdiri 15 ruas bertipe miniliform dan terdapat rambut. Rambut antena pada nyamuk jantan lepat (plumosa) sedangkan pada nyamuk betina pendek dan jarang (pilose). Proboscis halus dan panjang yang melebihi panjang kepala, gunanya untuk menghisap dan menusuk. Pada nyamuk betina proboscis dipakai sebagai alat untuk menghisap darah, sedangkan pada nyamuk jantan digunakan untuk menghisap bahan-bahan cair seperti cairan tumbuh- tumbuhan, buah-buahan dan juga keringat. Pada nyamuk proboscis terdiri atas sebuah labium, sebuah hypopharynx, sebuah labellum, sebuah labrum epifaring, dua buah maxilla serta dua buah mandibula. Corak pada proboscis merupakan ciri khas dari spesies. Palpus, bersegmen, terdiri ruas berambut. Ukurannya dapat merupakan petunjuk bagi tiap spesies. Thorax, Sebagian besar thorax yang tampak (mesonotum), diliputi bulu halus, bulu ini berwarna putih/kuning dan membentuk gambaran yang khas untuk masing-masing spesies. Segmen-segmen thorax terdiri atas bagian dorsal, mesonotum, dan postnotum. Sayap nyamuk berukuran panjang, tidak berwarna (transparan), terdiri atas percabangan-percabangan vena dandilengkapi dengan sisik. Nyamuk memiliki tiga pasang kaki (hexapoda) melekat pada thorax dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia dan 5 ruas tarsus.

Upload: habibur444

Post on 22-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nyamuk

Nyamuk

Nyamuk termasuk Kelas Insecta, Ordo Diptera, dan Famili Culicidae. Famili Culicidae dibagi menjadi 3 tribus, yaitu (1) Tribus Anophelini (Anopheles); (2) Tribus Culicini (Culex, Aedes, Mensonia) dan (3) Tribus Toxorhynchitini (Thoxorhynchitis). Jumlah spesies diketahui 2.400.

MORFOLOGI NYAMUK DEWASA. Belding mendefinisikan nyamuk sebagai lalat berukuran kecil (4-13 mm) dan bertubuh rapuh. Terdiri atas bagian kepala, thorax, (dada) dan abdomen yang jelas pembagiannya. Kepala terdapat sepasang mata majemuk (A) yang terlihat dengan jelas; sepasang antena (B); proboscis(D), di kiri kanan probosccis terdapat sepasang palpa(C).

Antena berbuku-buku terdiri 15 ruas bertipe miniliform dan terdapat rambut. Rambut antena pada nyamuk jantan lepat (plumosa) sedangkan pada nyamuk betina pendek dan jarang (pilose).

Proboscis halus dan panjang yang melebihi panjang kepala, gunanya untuk menghisap dan menusuk. Pada nyamuk betina proboscis dipakai sebagai alat untuk menghisap darah, sedangkan pada nyamuk jantan digunakan untuk menghisap bahan-bahan cair seperti cairan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan juga keringat. Pada nyamuk proboscis terdiri atas sebuah labium, sebuah hypopharynx, sebuah labellum, sebuah labrum epifaring, dua buah maxilla serta dua buah mandibula. Corak pada proboscis merupakan ciri khas dari spesies.

Palpus, bersegmen, terdiri ruas berambut. Ukurannya dapat merupakan petunjuk bagi tiap spesies.

Thorax, Sebagian besar thorax yang tampak (mesonotum), diliputi bulu halus, bulu ini berwarna putih/kuning dan membentuk gambaran yang khas untuk masing-masing spesies. Segmen-segmen thorax terdiri atas bagian dorsal, mesonotum, dan postnotum. Sayap nyamuk berukuran panjang, tidak berwarna (transparan), terdiri atas percabangan-percabangan vena dandilengkapi dengan sisik. Nyamuk memiliki tiga pasang kaki (hexapoda) melekat pada thorax dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia dan 5 ruas tarsus.

Sumber : Djaenudin Natadisastra, dr., Sp.ParK. 2005. Parasitologi Kedokteran. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 303-304

A

B

C

D

Page 2: Nyamuk