noviyanita analisis tingkat likuiditas pada pt. pupuk sriwidjaya persero palembang

9
1 ANALISIS TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG Noviyanita Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Likuid berarti perusahaan mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar atau hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktunya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid. Tingkat likuiditas suatu perusahaan selalu dipengaruhi oleh jumlah aktiva lancar dan hutang lancar, karena itulah kenaikan dan penurunan pos-pos dalam aktiva lancar dan hutang lancar selalu mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin besar jaminannya terhadap hutang lancar. Sebaliknya jika tingkat likuiditas perusahaan rendah maka hutang lancar tidak bisa terjamin dengan baik pada saat tiba waktu pelunasannya. Rasio likuiditas sangat penting yang bertujuan agar perusahaan dapat mengukur tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajiban jangka yang harus segera dipenuhi. PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mempunyai keuangan yang sangat baik, terlihat dari neraca tahun 2007 dan 2008 mengalami kenaikan yang signifikan antara aktiva dan pasiva. Kata Kunci : Analisis, Likuiditas. PENDAHULUAN Laporan keuangan akan melaporkan posisi keuangan pada satu titik waktu tertentu maupun operasinya selama suatu periode di masa lalu, tetapi nilai sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan keuntungan di masa depan. Disamping tingkat keuntungan, para pemegang saham dan calon pemegang saham juga berkepentingan terhadap tingkat likuiditas perusahaan. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Likuid berarti perusahaan mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar atau hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktunya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid. Tingkat likuiditas suatu perusahaan selalu dipengaruhi oleh jumlah aktiva lancar dan hutang lancar, karena itulah kenaikan dan penurunan pos-pos dalam aktiva lancar dan hutang lancar

Upload: trixie

Post on 20-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Analisis Tingkat Likuiditas

TRANSCRIPT

Page 1: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

1

ANALISIS TINGKAT LIKUIDITASPADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO)

PALEMBANG

NoviyanitaJurusan Akuntansi

POLTEK PalComTech Palembang

Abstrak

Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhikewajiban keuangannya pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhikewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalamkeadaan likuid. Likuid berarti perusahaan mempunyai alat pembayaran atauaktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar atau hutang jangkapendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibankeuangannya tepat waktunya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid.Tingkat likuiditas suatu perusahaan selalu dipengaruhi oleh jumlah aktiva lancardan hutang lancar, karena itulah kenaikan dan penurunan pos-pos dalam aktivalancar dan hutang lancar selalu mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin besar jaminannyaterhadap hutang lancar. Sebaliknya jika tingkat likuiditas perusahaan rendahmaka hutang lancar tidak bisa terjamin dengan baik pada saat tiba waktupelunasannya. Rasio likuiditas sangat penting yang bertujuan agar perusahaandapat mengukur tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajibanjangka yang harus segera dipenuhi. PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembangmempunyai keuangan yang sangat baik, terlihat dari neraca tahun 2007 dan 2008mengalami kenaikan yang signifikan antara aktiva dan pasiva.

Kata Kunci : Analisis, Likuiditas.

PENDAHULUAN

Laporan keuangan akan melaporkan posisi keuangan pada satu titik waktu tertentumaupun operasinya selama suatu periode di masa lalu, tetapi nilai sebenarnya dari laporankeuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantumeramalkan keuntungan di masa depan. Disamping tingkat keuntungan, para pemegangsaham dan calon pemegang saham juga berkepentingan terhadap tingkat likuiditasperusahaan. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhikewajiban keuangannya pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajibankeuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Likuidberarti perusahaan mempunyai alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari padahutang lancar atau hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhikewajiban keuangannya tepat waktunya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid.Tingkat likuiditas suatu perusahaan selalu dipengaruhi oleh jumlah aktiva lancar dan hutanglancar, karena itulah kenaikan dan penurunan pos-pos dalam aktiva lancar dan hutang lancar

Page 2: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

2

selalu mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditasperusahaan, maka semakin besar jaminannya terhadap hutang lancar. Sebaliknya jika tingkatlikuiditas perusahaan rendah maka hutang lancar tidak bisa terjamin dengan baik pada saattiba waktu pelunasannya. Rasio likuiditas sangat penting yang bertujuan agar perusahaandapat mengukur tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajiban jangka yangharus segera dipenuhi. PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mempunyai keuangan yangsangat baik, terlihat dari neraca tahun 2007 dan 2008 mengalami kenaikan yang signifikanantara aktiva dan pasiva. Dari kenaikan tersebut, dapat dilihat perandingan tingkat rasiolikuiditas, berapa persen kenaikan maupun penurunan rasio likuiditas. Karena perbandinganaktiva dan pasiva terlihat perbedaannya maka kita dapat mengetahui bagaimana tingkatlikuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang.

LANDASAN TEORI

Pengertian Laporan KeuanganMenurut Munawir (2004:5) adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan

laporan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkanatau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu,sedangkan perhitungan laporan laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai olehperusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, laporan perubahan modalmenunjukkan sumber dan penggunaan modal atau alasan yang menyebabkan perubahanmodal perusahaan.

Menurut Baridwan (2004:17), menyatakan bahwa laporan keuangan merupakanringkasan dari suatu proses pencatatan suatu transaksi dari transaksi-transaksi keuangan yangterjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Pengertian LikuiditasMenurut Jhon (2005:185) Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya, likuiditas merupakan kemampuan untuk mengubahaktiva menjadi kas atau kemampuan untuk memperoleh kas perusahaan yang mampumemenuhi kewajiban jangka pendek pada tepat waktu.

Pengertian RasioMenurut Soemarso (2004:66) Rasio adalah alat yang dinyatakan dalam arithmetical

term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara 2 macam financial. Padadasarnya analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu:

a.Rasio LikuiditasMenurut Houston (2006:95) Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan

hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajibanlancarnya.

b.Rasio AktivitasMenurut Mamduh (2005:80) Rasio Aktivitas adalah rasio untuk melihat pada beberapa

aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva - aktiva tersebut pada tingkatkegiatan tertentu.

c.Rasio Solvabilitas

Page 3: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

3

Menurut Mamduh (2005:83) Rasio Solvabilitas adalah rasio yang mengukurkemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

d.Rasio ProfitabilitasMenurut Mamduh (2005:85) Rasio Profitabilitas adalah Rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modalsaham yang tertentu.

e.Rasio PasarMenurut Mamduh (2005:87) Rasio Pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar

relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut pandanginvestor.

Pengertian Rasio LikuiditasMenurut Houston (2006:95) Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan

antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya.

Pengertian Standar Likuiditas

Menurut Mamduh (2005: 79) Standar rasio likuiditas untuk metode Current Rasioberkisar pada angka 2 atau 200 % dan metode Working Capital to Total Capital Assets Rasioyaitu tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio yang tinggi, sedangkan rasio yangtinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yangtidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.

Menurut Agnes (2001:10) standar rasio untuk metode Acid Test Rasio dan Cash Rasioberkisar pada angka 1 atau 100%.

ANALISIS

1. Analisis MasalahBerdasarkan tabel 3.1 perbandingan akun antara tahun 2007 dan 2008, di ketahui pada

sisi kas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar 102% Pada posisi aktiva lancarmengalami kenaikan sebesar 77% akun persediaan mengalami kenaikan sebesar 46% ,kenaikan akun hutang lancar sebesar 95% kenaikan akun penjualan sebesar 29% , kenaikanpiutang usaha sebesar 9,2% dan kenaikan jumlah aktiva sebesar 36.2%

Tabel 1. Perbandingan Akun untuk tahun 2007 dan 2008PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang

(dalam jutaan rupiah)Nama Akun 2007 2008 Meningkat /

MenurunPersen

1. Kas dan SetaraKas

Rp. 6.358.990 Rp. 12.817.624 Rp. 6.458.634 102 %

2. Aktiva Lancar Rp. 10.109.237 Rp. 17.904.619 Rp. 7.795.328 77 %3. Persediaan Rp. 2.715.875 Rp. 3.957.119 Rp. 1.241.224 46 %4. Hutang Lancar Rp. 5.476.447 Rp. 10.692.369 Rp. 5.215.992 95 %5. Penjualan Rp. 16.607.577 Rp. 21.402.633 Rp. 4.795.056 29 %6. Piutang Usaha Rp. 1.034.372 Rp. 1.129.876 Rp. 95.504 9,2 %7. Jumlah Aktiva Rp. 22.789.018 Rp. 31.035.478 Rp. 8.246.460 36,2 %

Sumber : Diolah dari Laporan keuangan PT.Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang

Page 4: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

4

Tabel akun perbandingan dibuat, maka selanjutnya akan dibuat analisis tingkatlikuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang untuk tahun 2007 dan 2008.Laporan Perincian tingkat likuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang untuktahun 2007 dan tahun 2008 sebagai berikut:

1. Current RasioHasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Current Rasio tahun 2007 dan 2008

adalah:

Rumus = %100tan

xLancargHu

LancarAktiva

Tahun 2007 = %100447.476.5

237.109.10x = 184,6 %

Tahun 2008 = %100369.692.10

619..904.17x = 167,5 %

Tahun 2007 Current Rasio adalah sebesar 184,6% hasil ini dapat dijelaskan bahwasetiap Rp. 1,00 hutang untuk tahun 2007 di jamin Rp. 1,85 dan untuk tahun 2008 di dapatkanhasil Current Rasio sebesar 167,5 % dengan Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,68.Tahun 2007 dan 2008 terjadi penurunan sebesar 17, 1% .

1. Acid Test Rasio

Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Acid Test Rasio tahun 2007 dan 2008adalah:

Rumus =

Tahun 2007 = = 135 %

Tahun 2008 = %100369.692.10

119.957.3619.904.17x

= 130 %

Tahun 2007 Persentase Acid Test Rasio sebesar 135 %, hasil ini dapat dijelaskanbahwa setiap Rp. 1,00 hutang untuk tahun 2007 di jamin Rp. 1,35 dan untuk tahun 2008 didapatkan hasil Acid Test Rasio sebesar 130 % dengan Rp. 1,00 hutang lancar dijamin olehRp. 1,30, antara 2007 dan 2008 terjadi penurunan sebesar 5% .

1. Cash Rasio

Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Cash Rasio 2007 dan 2008 adalah:

Rumus = %100tan

kassetaradanx

LancargHu

Kas

%100tan

LancarAktivax

LancargHu

persediaan

%100447.476.5

875.715.2237.109.10x

Page 5: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

5

Tahun 2007 = %100447.476.5

990.385.6x = 116 %

Tahun 2008 = %100369.692.10

624.817.12x = 120 %

Tahun 2007 Persentase Cash Rasio sebesar 116 %, hasil ini dapat dijelaskan bahwasetiap Rp. 1,00 hutang untuk tahun 2007 di jamin Rp. 1,16 dan untuk tahun 2008 di dapatkanhasil Cash Rasio sebesar 120 % dengan Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,20antara2007 dan 2008 terjadi peningkatan sebesar 4 %.

1. Working Capital to Total Assets RatioHasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Working Capital to Total Assets

Ratio 2007 dan 2008 adalah:

Rumus = %100AktivaJumlah

LancarUtangLancarAktivax

Tahun 2007 = %100018.789.22

447.476.5237.109.10x

= 20,3 %

Tahun 2008 = %100478.035.31

369.692.10619.904.17x

= 23,2 %

Tahun 2007 Persentase Working Capital to Total Assets Ratio sebesar 20,3 % danuntuk tahun 2008 persentase Working Capital to Total Assets Ratio sebesar 23,3%, apabilasewaktu-waktu PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang ditagih Utang lancarnya akantersedia aktiva yang cukup untuk melunasinya. Bila dihubungkan dengan standar rasio makauntuk tahun 2007 dan 2008 tegolong baik walaupun tidak ada standar rasio yang pasti untukmenentukan rasio yang tinggi.

1. Peputaran PiutangHasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Peputaran Piutang 2007 dan 2008

adalah:

Rumus =gPiu

Penjualan

tan

Tahun 2007 =372.034.1

577.607.16= 16 Kali

Tahun 2008 =876.129.1

633.402.21= 19 Kali

Tahun 2007 terjadi 16 kali Peputaran Piutang dalam satu periode Peputaran Piutangini menunjukkan bahwa setiap piutang dapat ditagih selama satu tahun sebanyak 16 kali,untuk menentukan lama piutang dapat ditagih dalam satu peputaran adalah

Rumus =PiutangPeputaranHasil

hari365

Page 6: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

6

=kali16

hari365= 23 hari

Jadi, setiap satu peputaran piutang dapat ditagih selama 23 hari, hasil ini telahmencukupi standar industri karena di atas 10,8 kali. Begitupun untuk tahun 2008 terjadi 19kali Peputaran Piutang dalam satu periode Peputaran Piutang ini menunjukkan bahwa setiappiutang dapat ditagih selama satu tahun sebanyak 19 kali, maka:

Rumus =PiutangPeputaranHasil

hari365

=kali19

hari365= 19 hari

Jadi, setiap satu peputaran piutang dapat ditagih selama 19 hari, hasil ini telahmencukupi standar industri karena di atas 10,8 kali.

1. Peputaran Persediaan

Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas metode Peputaran Piutang 2007 dan 2008adalah:

Rumus =Persediaan

Penjualan

Tahun 2007 =875.715.2

577.607.16= 6 Kali

Tahun 2008 =119.957.3

633.402.21= 5 Kali

Tahun 2007 terjadi 6 kali Peputaran Persediaan dalam satu periode, hasil inimenunjukkan bahwa setiap satu tahun, persediaan dapat jual sebanyak 6 kali penjualan, untukmenentukan lama persediaan dapat di jual dalam satu putaran adalah

Rumus =persediaanPeputaranHasil

hari365

=kali6

hari365= 61 hari

Jadi, setiap satu putaran persediaan dapat dijual selama 61 hari. Hasil ini telahmencukupi standar industri karena melewati 54,5 hari setiap satu putaran penjualan.Begitupun untuk Tahun 2008 terjadi 5 kali Peputaran Persediaan dalam satu periode, hasil ini

Page 7: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

7

menunjukkan bahwa setiap satu tahun, persediaan dapat jual sebanyak 5 kali penjualan, untukmenentukan lama persediaan dapat di jual dalam satu putaran adalah

Rumus =persediaanPeputaranHasil

hari365

=kali5

hari365= 73 hari

2. Pemecahan MasalahPerhitungan Rasio tahun 2007 dan 2008 pada PT. Pupuk Sriwdjaja (Persero)

Palembang mengalami penurunan baik di Current Rasio, Cash Rasio, Acid Test Rasio,Working Capital to Total Assets Ratio, Peputaran Piutang, dan Peputaran Persediaan.Penurunan tersebut masih dalam standar rasio maupun standar indusri. Adapun Usahameningkatkan rasio maupun menurunkan likuiditas adalah

1. Current RasioHasil untuk tahun 2007 dan 2008 belum cukup dan memenuhi standar rasio karena

belum mencapai 200%. Tahun 2007 dan 2008 terjadi penurunan persentase sebesar 17,1% inidisebabkan PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikan aktiva lancarlebih tinggi dibandingkan utang lancar.Current rasio bisa di tingkatkan apabila jumlah aktivalancar meningkat lebih tinggi dan jumlah utang lancar tetap atau menurun dari tahunsebelumnya, dan sebaliknya untuk menurunkan hasil current rasio dapat menurunkan jumlahaktiva lancar lebih rendah atau nilai aktiva lancar tetap dan jumlah utang lancar meningkatlebih tinggi dari tahun sebelumnya.

2. Acid Test RasioHasil untuk tahun 2007 dan 2008 memenuhi standar rasio karena telah melewati angka

100 %. Tahun 2007 dan 2008 terjadi penurununa persentase sebesar 5 % ini disebabkan PT.Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikan aktiva lancar lebih tinggidibandingkan kenaikan persediaan dan kenaikan hutang lancar.Acid Test Rasio bisa ditingkatkan apabila menaikkan jumlah aktiva lancar lebih tinggi dari jumlah persediaan danjumlah hutang lancar tetap atau menurun ataupun sebaliknya untuk menurunkan persentaseAcid Test Rasio bisa menurunkan nilai aktiva lancar atau nilai aktiva lancar tetap danmenaikkan jumlah yang agak lebih tinggi untuk persediaan dan nilai yang menurun untukutang lancar.

3. Cash RasioHasil untuk tahun 2007 dan 2008 baik dan memenuhi standar rasio yaitu diatas 100 %,

Tahun 2007 dan 2008 terjadi penurunun persentase sebesar 4 % hasil ini disebabkan PT.Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikan Kas dan Setara Kas yang lebihtinggi sebesar 102 % dibandingkan kenaikan utang lancar sebesar 92 %. Persentase CashRasio bisa di tingkatkan apabila menaikkan jumlah kas dan setara kas dari tahun sebelumnyadan jumlah utang lancar tetap atau menurun, sebaliknya untuk menurunkan persentase CashRasio harus menurunkan atau tetap jumlah kas dan setara kas dan menaikkan jumlah utanglancar.

Page 8: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

8

4. Working Capital to Total Assets Ratio

Tahun 2007 dan 2008 terjadi kenaikan persentase sebesar 2,9 % ini disebabkan PT. PupukSriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikan Aktiva Lancar sebesar 77% , kenaikanutang lancar sebesar 92%, dan jumlah aktiva sebesar 36,2 % Persentase Working Capital toTotal Assets Ratio dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan jumlah aktiva lancar lebihrendah, menaikkan jumlah utang lancar dan nilai jumlah aktiva tetap atau menurun,sebaliknya Working Capital to Total Assets Ratio dapat diturunkan dengan carameningkatkan jumlah aktiva lancar lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan menurunkan nilaiutang lancar.

5. Peputaran PiutangTahun 2007 dan 2008 terjadi kenaikan 3 kali Peputaran Piutang, ini disebabkan PT.

Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami peningkatan penjualan lebih tinggidibandingkan meningkatnya Piutang Usaha.

6. Peputaran PersediaanTahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan sebanyak 1 kali penjualan yang di

sebabkan PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) Palembang mengalami kenaikkan penjualan yanglebih tinggi dibandingkan kenaikan persediaan.Rasio likuiditas menunjukkan seberapa besarjumlah kewajiban yang mampu dipenuhi oleh perusahaan dari penggunaan seluruh kekayaanyang diperkenankan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.11/PMK.010/2011mengenai kekayaan yang diperkenankan (admitted assets), maka untuk menghitung jeniskekayaan tersebut sebelum dilakukan pengukuran kinerja keuangan berdasarkan EarlyWarning System berupa rasio likuiditas dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

PENUTUP

Menurut hasil Analisis Tingkat Likuiditas pada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero)Palembang maka penulis menarik simpulan yaitu tingkat rasio likuiditas pada PT. PupukSriwidjaja (Persero) Palembang. Secara umum telah memenuhi standar rasio yang ditetapkan.Hal ini terlihat dari perhitungan Rasio Likuiditas berdasarkan perhitungan pada tahun 2007dan 2008 terjadi peningkatan. Meskipun terdapat penurunan, penurunan tersebut tidak terlalurendah masih dalam keadaan sesuai dengan standar rasio maupun standar industri untukpenjualan dan persediaan.Tingkat rasio keuangan dari tahun 2007 dan 2008 sudah memenuhistandar rasio berdasarkan perhitungan tahun 2007 memiliki persentase rasio likuiditas sebesar184,6 % untuk current rasio, 135 % untuk acid test rasio, 116%, cash rasio, untuk workingcapital to total assets rasio 20,3 %, untuk peputaran piutang 16 kali, dan untuk peputaranpersediaan 6 kali. Unutk tahun 2008 memilki persentase rasio likuiditas sebesar 167,5 %untuk current rasio, 130 % untuk acid test rasio, 120 %, cash rasio, untuk working capital tototal assets rasio 23,3 %, untuk peputaran piutang 19 kali, dan untuk peputaran persediaan 5kali.Dalam hal ini keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja (Perseo) Palembang masih dalam keadaanyang masih likuid, terlihat dari laba yang dihasilkan dari tahun 2007 dan tahun 2008 telahmeningkat, dan terlihat dari perbandingan antara aktiva lancar lebih besar dari pada hutanglancar.

Page 9: Noviyanita Analisis Tingkat Likuiditas Pada PT. Pupuk Sriwidjaya Persero Palembang

9

DAFTAR PUSTAKA

Housron, Joel J, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

M.Hanafi, Mahmuh, Abdul Halim, 2005, Analisis Laporan Keuangan, Unit PercetakanAMP-YKPN, Yogyakarta.

Riyanto, Bambang, 1995, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.

Sawir Agnes, 2001, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanan keuangan danPerencanan Keuangan Perusahaan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Weygandt, Jerry J, Donald E Kieso, 2008, Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.