nov askep fraktur.ppt

86
05/14/22 1 ORTHOPAEDIC: Nursing Care

Upload: nur-khairiyah

Post on 16-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KMB II

TRANSCRIPT

  • **ORTHOPAEDIC: Nursing Care

    *

  • Description**Describe the anatomical: dissection, blood supply and nerveUse following slides for discuses Nursing care plan

  • Goals & Objectives:**AnatomyWhat is FractureAssessmentMedical interventionNursing Care

  • The Artery/vein **

  • The Nerve *MaS FIK*

  • Dissections **

  • DeepDissection **

  • **

    *

  • **

  • Osteocyte and Haversian canal:Osteocyte "bone cells", are embedded within the solid calcium phosphate matrix of solid bone.To sustain life and perform their functions, need access to blood vessels to obtain nutrients and excrete waste. Access to nutrients is provided by microscopic channels called Haversian Canals.Each canal contains blood vessels and a nerve

    **

  • **

  • Neuromuscular junction *MaS FIK*

  • Biomechanics of Fractures

    E ( Energy Kinetic ) = MVVmVMmM2Pelvis

  • SOFT TISSUE INJURY : skin, subcutan fat,muscle, artery,venous, nerves etc

    BONE INJURY : broken bones

  • Fracture *MaS FIK*Disruption or break in the continuity of the structure of bone (Kunker & McTier, 2005)Traumatic / pathologicStable / unstableOpen / closedComplete / incomplete

  • Description of fractureComplete/uncompleteBentuk garis patahJumlah garis patahDisplaced undisplacedTerbuka/tertutup

  • FRACTURES

  • FRACTURES

  • INKOMPLIT FRAKTUR

  • KOMPLETE FRAKTUR

  • KOMPLETE FRAKTURE

  • KLASIFIKASI KLINIS FRAKTURFraktur dahan patah ( greenstick fracture ) :terjadi pada anak-anak, tulang patah dibawah lapisan periosteum yang elastis dan tebal. ( lapisan periosteum sendiri tidak rusak )

    Fissura fraktur :Patah tulang yang tidak disertai perubahan letak yang berarti

    Fraktur yang lengkap ( complete fractur ) : Patah tulang yang disertai dengan terpisahnya bagian-bagian tulang

  • Comminuted fracture :Tulang patah menjadi beberapa fragmen

    Fraktur tekan ( stress fracture ) :Kerusakan tulang karena kelemahan yanag terjadi sesudah berulang-ulang ada tekanan berlebihan yang tidak lazim.

    Impacted fractur :

    Fragmen-fragmen tulang terdorong masuk ke arah dalam tulang satu sama lain , sehingga tidak dapat terjadi gerakan diantara fragmen-fragmen itu.

  • Berdasarkan hub. ant. ujung tulang fraktur dengan jaringan-jaringan sekitarnya :Fraktur tertutup ( fraktur simplex ): patahan tulang tidak mempunyai hubungan dengan udara terbuka.Fraktur terbuka ( compound fracture ): kulit terobek : a) dari dalam karena fragmen tulang yang menembus kulit;b) karena kekerasan yang langsung dari luar.

  • Fraktur komplikata : persendian ,saraf, pembuluh darah atau organ viscera juga ikut terkena. Fraktur seperti ini dapat berbentuk : fraktur tertutup atau fraktur terbuka

    contoh : fraktur pelvis tertutupruptura vesica urinariafraktur costaluka pada paru-parufraktur corpus humeri.paralisis nervus radialis

  • Fraktur patologis :

    karena adanya penyakit lokal pada tulang, maka kekerasan yang ringan saja pada bagian tersebut sudah dapat menyebabkan fraktur.

    Penyebab fraktur patologis :Umum :eoporosis. Metabolik. Rickets, defisiensi vitamin D, gangguan ginjal, skorbut.Gangguan endokrinOsteoporosis menopausalPagets Disease pada tulang.Neuropatik (neuro syphilis, poliomyelitis, paraplegia )Kongenital. Tulang-tulang memang rapuh, seperti pada osteogenesis imperfekta.

  • Lokal :

    Tumor-tumor yang simplex seperti giant cell tumor atau chondroma, yang ganas seperti sarcoma.Infeksi tulang ( osteitis )Metastase tumor pada tulang ( tumor primer biasanya pada mammae, thyroid, ginjal dan bronchus )KistaDesakan langsung dari aneurisma atau dari tumor.Atrofi tulang karena jarang digunakan, (Atrifi inaktiva, disuse atrofi), misalnya pada pembidaian yang terlalu lama, sesudah poliomyelitis atau pada paraplegia.

  • INSPEKSIDeformitas - Angulation - Rotasi - perbedaanposisiodem Penampilan bagian distal- pucat- gelap

  • INSPEKSI

    *

  • PALPASICrepitation

    Temperature of the distal partPulse

    Sensory

  • PALPASI (neurovasc exam)

  • Clinical manifestation:*MaS FIK*Oedema and swellingPain and tendernessMuscle spasmDeformityEchymosisLoss of functionCrepitation

  • Oedema and SwellingEdema dan Pembengkakan**Gangguan jaringan lunak atau perdarahan ke jaringan sekitarnya.Edema dapat menutup jalan sirkulasi dan merusak saraf (misalnya ada risiko sindrom kompartemen).

  • Pain and Tenderness**Kejang otot sebagai akibat dari tindakan refleks involunter otot, trauma jaringan langsung, peningkatan tekanan pada saraf sensorik, pergerakan bagian frakturNyeri dan nyeri tekan (terkilir) dengan penurunan gerak daerah luka.

  • Muscle spasm:**Respon protektif terhadap cedera dan patah tulangKejang otot dapat menggantikanfraktur pengungsi non atau mencegah dari mengurangi spontan

  • Deformity:**Posisi normal tulang sebagai akibat dari kekuatan asli dari cedera dan tindakan otot menarik fragmen ke posisi normal; dipandang sebagai hilangnya kontur yang normal tulangDeformitas adalah tanda kardinal fraktur; jika tidak dikoreksi, dapat menyebabkan masalah dengan penyatuan tulang dan pemulihan fungsi bagian yang cidera.

  • Echymosis **Perubahan warna kulit akibat ekstravasasi darah di jaringan subkutan.

    Ecchymosis mungkin muncul segera setelah cedera dan mungkin tampak distal cedera. Perawat harus meyakinkan pasien bahwa proses ini adalah normal.

  • Loss of function **Gangguan tulang, mencegah penggunaan fungsionalFraktur harus dikelola untuk memastikan pemulihan fungsi.

  • Crepitation Kisi atau berderak bersama fragmen tulang, teraba atau terdengar sensasi berderak (pergerakan fragmen tulang)Krepitasi dapat meningkat pada kondisi non-union jika ujung tulang diikuti dengan gerakan yang berlebihan.

    **

  • Bone healing**Perdarahan di ujung patah tulang dengan pembentukan hematoma berikutnya (72 jam).hematoma ke dalam jaringan berserat dan granulasi (3-14 d)Invasi dari osteoblas, memperpanjang helai kolagen dan deposisi kalsium (2 minggu).Pembentukan kalus: tulang baru dibangun sebagai osteoklas menghancurkan tulang mati (3 wk - 6mn). Memungkinkan mobilitas terbatas.Rmodelling ini dilakukan sebagai kelebihan kalus diserap dan tulang trabekular yang ditetapkan (sampai 1 tahun).

  • Bone healing (process)**

  • Bone healing (micro)*MaS FIK*

  • Gambaran klinis fraktur :

    Riwayat traumaNyeri, pembengkakan dan nyeri tekan pada daerah fraktur ( tenderness )Perubahan bentuk ( deformitas )Hilangnya fungsi anggota badan dan persendian-persendian yang terdekatGerakan-gerakan yang abnormalKrepitasi

  • Prinsip Terapi Fraktur1. Rekognisi atau pengenalan ( Price & Wilson, 1985 ) 2. Reduksi / Reposisi: pemulihan keselarasan anatomi tulang yang fraktur (Sabiston,1994)

    3. Imobilisasi ( Sabiston 1995) Atau Retensi reduksi ( Wilson & Price 1985)4. Pemulihan fungsi ( restorasi ) atau rehabilitasi (Price & Wilson1985; Sabiston 1995)

  • Penyembuhan fraktur

    Stadium pembentukan hematom

    Hematom terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari pembuluh darah yang robek.

    Hematom dibungkus jaringan lunak sekitar ( periosteum & otot )

    Terjadi sekitar 1-2 X 24 jam

  • 2. Stadium proliferasi sel.

    Sel - sel berproliferasi dari lapisan dalam periosteum, sekitar lokasi frakturSel - sel ini menjadi precusor osteoblastSel sel ini aktif tumbuh kearah fragmen tulangProliferasi juga terjadi di jaringan sumsum tulangTerjadi setelah hari ke 2 kecelakaan terjadi

  • 3. Stadium pembentukan kallus

    Osteoblast membentuk tulang lunak ( kallus )

    Kallus memberikan rigiditas pada fraktur

    Jika terlihat massa kallus pada X - ray berarti fraktur telah menyatu

    Terjadi setelah 6 - 10 hari setelah kecelakaan terjadi

  • 4. Stadium konsolidasi

    Kallus mengeras dan terjadi proses konsolidasi. fraktur teraba telah menyatuSecara bertahap menjadi tulang matureTerjadi pada minggu ke 3 - 10 setelah kecelakaan

  • 5. Stadium Remodeling

    Lapisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi ex-frakturTulang yang berlebihan dibuang oleh osteoklastPada anak - anak remodeling dapat sempurna, dewasa masih ada tanda penebalan tulang.

  • Faktor-faktor yang menghambat penyambungan ( union ) fragmen-fragmen :

    Luas fraktur

    Reposisi yang tidak memadai.

    Imobilisasai yang tidak memadai ditinjau dari segi waktu maupun luas imobilisasi

    Sepsis atau tindakan pembedahan

  • Faktor-faktor yg mencegah terjadinya penyambungan fragmen-fragmen :

    Interposisi jaringan lunak seperti otot diantara ujung-ujung fraktur.Imobilisasi yang tidak memadai.Traksi yang berlebihan ( distraksi ), sehingga mencegah penyambungan oleh callus.Infeksi.

  • Dislokasi

    Dislokasi / dislocatio :adalah perpindahan bagian apa saja, terutama tulang ; disebut juga luxation ( Dorland ; 1994 ). Apabila tak ada bagian dari rawan sendi yang menyentuh pasangannya, maka sendi tersebut dalam keadaan dislokasi ( Price & Wilson;1985 ).

  • Subluksasi :menyatakan penyimpangan ( deviasi ) dari hubungan normal, dimana rawan sendi masih menyentuh rawan sendi pasangannya ( Price & Wilson; 1985 ).

    Tanda :Adanya rasa nyeri, perubahan posisi anatomis

  • Penanganan

    Reduksi.

    Pengenalan secara dini dan reduksi dini dari semua dislokasi penting untuk memberi hasil akhir yang

    Roentgenogram post reduksi : harus dapat menunjukkan gambaran anatomi yang normal

  • Komplikasi fraktur :

    1. ShockRasa nyeri yang timbul pada fraktur yang baru terjadi, terutama bila pengangkutan sepanjang perjalanan disertai pembidaian yang kurang baik selalu akan menimbulkan keadaan shock neurogenik.

  • 2. Luka-luka Yg Terjadi Bersamaan.

    Pada kecelakaan lalu lintas seringkali terjadi trauma capitis yang berat atau kerusakan paru-paru. Juga ada walau jarang trauma pada alat-alat abdomen (ruptura limpa, hepar atau vesica urinaria).

  • 3. Crush syndrome

    Kegagalan hepatorenal dapat terjadi pada penderita-penderita dengan trauma yang mengakibatkan penghancuran yang luas dan devitalisasi pada otot-otot dan pembuluh darah. Sekresi ginjal menurun dan terjadilah uremia akibat output yang rendah dan asidosis.

  • 4. Emboli lemak

    Embolisme subklinis yang kecil dari lemak yang terjadi pada 30% perlukaan akibat trauma tidak serius.

    Globulli lemak yang berdiameter lebih besar daripada 8 mikron timbul di dalam darah dan terutama terdiri dari triglyserida.

  • Tanda-tanda klinis Emboli Lemak:

    Riwayat kerusakan tulang (Riwayat shock hipovolemik.Ptechial rash. Gangguan pernapasan (takhipnea, dispnea) dengan perubahan radiologis yang menyertainya, seperti bercak bilateral yang difus dan halus di paru-paru. Adanya gejala-gejala cerebral, iritabilitas atau penurunan kesadaran, padahal tidak terjadi trauma kepala.Pyrexia.Adanya globulli lemak di sputum atau urine, lipase serum dapat meningkat, adanya hipoxia arteriil, dan trombositopenia.

  • 5. Trombosis venosaTerutama pada mingu-minggu pertama sesudah trauma, trombosis sering terjadi pada vena yang dalam di betis.

    Tanda :Rasa nyeri di betis bila kaki di dorsoflexikan, nyeri tekan betis dan pembengkakan tungkai. Ini merupakan indikasi pembalutan ringan dan pemberian antikoagulan.

  • 5. Trombosis venosa

    Terutama pada mingu-minggu pertama sesudah trauma, trombosis sering terjadi pada vena yang dalam di betis.

    Tanda :rasa nyeri di betis bila kaki di dorsoflexikan nyeri tekan betis pembengkakan tungkai.

  • Emboli pulmonum

    Peristiwa ini selalu terjadi sekunder karena trombosis vena profunda di extrimitas

    Emboli pulmonum mungkin merupakan satu-satunya keadaan yang kelihatan.

  • 7. Komplikasi lokal fraktura. VaskulerTulang yang mengalami fraktur dapat menyebabkan pembuluh darah trombosis atau spasme arteriil.

    b. Komplikasi vaskuler kasip

    8. Komplikasi lanjut pada tulanga. Mal union b. Penyambungan yang kasip (Delayed union) c. Non - union

  • 9. Gangguan Persendian10. Kerusakan syarafKerusakan epiphysealKerusakan Jaringan lunakKerusakan tendonKomplikasi - komplikasi pada kulit.Atrofi akut

  • Collaborative care:**Fracture reductionClosedOpenTractionFracture immobilizationCastIn/External fixationTractionDrugs (1 g protein; Vit: D,B,C; CaNutritionOthers

  • ORIF*MaS FIK*Closed methods have failed Closed methods will probably fail Displaced intraarticular fractures Pathological fracture Associated neurovascular injury Polytrauma When it will minimize confinement to bed When it will substantially reduce cost of treatment

  • External Fixation*MaS FIK*Open fracture with massive soft tissue damage To provide instant fixation in cases of polytrauma May be the only way to treat fractures with deficient bone stock or infection (external fixation allows easy access to wounds)

  • **

  • Traction *MaS FIK*Skin (max 4,5kg) Short term = 48-72 hours operation or skeletal tractionSkeletal (max 20 kg)

  • SOME skills**

  • Internal Fixation Devices **Screws Plates Wires and pins Intramedullary rods and nails Spinal fixation devices

  • *MaS FIK*External Fixation Devices Fracture fixation radius tibia pelvis Bone lengthening Ilizarov device

  • Pulmonary and Fat Embolism**Pulmonary: (Risk)Local venous traumaVenous stasisHypercoagulability ImmobilityAge > 40MIObesityTrauma

    Fat: Fat globulin release from long bone or multiplefracturesStress-related release of catecholamines that mobilize lipids from adipose tissuesHypovolemia/shockDelayed immobilization

  • Pulmonary and Fat Embolism**Pulmonary: (Clinical)DyspneaChest painApprehension/anxietyCough/hemoptysiaTachypneaTachycardiaLow-grade feverThrombophlebitisPO2 < 80 mm Hg)

    Fat: DyspneaRestless, agitated, confused, stuporousTachypnea > 30/minDiffuse rales (late)Tachycardia > 140/minFever > 103 FPetechial skin rashHypoxemia (PO2 < 60 mmHg)

  • Pulmonary and Fat Embolism**Pulmonary: (prev/treatment)Early ambulationLeg elevationElastic stockingsLeg exercisesIntermittent pneumatic compressionMedications: Anticoagulants, Anti platelet agents

    Fat: Immobilize fracturesAdequate hydrationO2CorticosteroidsFluid replacementMechanical ventilation PEEPMaintain adequate hemoglobin

  • Bandage pressure:**

  • Pressure sore**

    *

  • Circulatory and nerve impairment**Untuk mendeteksi kompresi arteri, mengamati ekstremitas ekstremitas untuk keputihan / pucat atau kebiruan. Jari-jari kaki atau kuku jari akan tetap putih, atau lambat untuk kembali ke merah muda saat ditekan. Pergerakan angka juga akan terbatas dan menyakitkan. Jika diakses, pulsa perifer harus dirasakan untuk.Untuk mendeteksi kompresi vena, mengamati ekstremitas anggota badan untuk kemerahan yang berlebihan, rasa sakit dan, kadang-kadang, pembengkakan.Untuk mendeteksi kompresi saraf, akan memperhatikan keluhan pin dan jarum, yang jika tidak ditindaklanjuti dapat menyebabkan mati rasa, keterbatasan gerak dan nyeri pada anggota badan.Untuk mendeteksi sindrom kompartemen, perawat harus waspada terhadap rasa sakit pada gerakan pasif angka atau anggota tubuh, serta tanda-tanda kompresi peredaran darah dan saraf (Farrell 1986).

  • Compartment syndrome**Kompartemen terdiri dari kelompok otot yang dikelilingi oleh jaringan fasia tangguh inelastis.Ada sedikit ruang untuk pembengkakan terjadi dan tekanan cepat membangun, menghambat sirkulasi dan mengompresi saraf.Kelompok otot kemudian dengan cepat menjadi iskemik. Staf medis harus diberitahu segera.

  • Nursing care plan: NIC / NOC*MaS FIK*Resiko disfungsi neurovaskular perifer berhubungan dengan insufisiensi vaskular dan kompresi saraf sekunder untuk edemaNyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan, gangguan integritas kulit dan edema sekunder untuk patah tulang pinggul seperti yang dituturkan oleh keengganan untuk bergerak, menjaga daerah yang terkena dampak, skor gigih> 8 pada skala nyeri 10-point, dan wajah meringisRisiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas dan geser fragmen tulang Gangguan Mobilitas fisik yang berhubungan dengan penurunan kekuatan otot,Nyeri akut imobilisasi seperti yang dituturkan oleh ketidakmampuan untuk sengaja bergerak, ROM sendi yang terbatas, ketidakmampuan untuk menanggung berat badan

  • *MaS FIK*

  • **

  • **

  • KESIMPULANDIAGNOSA FRAKTUR :

    ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK RADIOLOGIPENANGANAN FRAKTURMASING2 JENIS FRAKTUR MEMPUNYAI CARA SENDIRI.Hati2 dengan komplikasi fraktur.

  • Related Documents:**Adam interactive anatomy Brown & Edward (2005)Lewis medical surgical (Australian edition)Black and jacob (1998) MedSurMeeker & Rothrock (1999) care the patient in surgeryDavis SP (1994) nursing:orthopedic patienthttp://www.physioweb.org/b_tissue.html http://www.engin.umich.edu/class/bme456/bonestructure/bonestructure.htm

  • *

    **

    *