neonatal suspect hep b

20
Neonatal Suspect Hepatitis B yang Terjadi pada Bayi Jesika Souhoka 102013038

Upload: jesika-souhoka-ii

Post on 12-Dec-2015

242 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

blok 17

TRANSCRIPT

Neonatal Suspect Hepatitis B

yang Terjadi pada Bayi

Jesika Souhoka102013038

Seorang bayi cukup bulan lahir secara spontan pervaginam dari seorang ibu dengan suspek hepatitis B. Menurut data yang diperoleh dokter, selama kehamilan ibu tersebut tidak mengalami keluhan yang berarti namun tidak rutin melakukan ANC. Pada saat dilahirkan, bayi tampak aktif dan kuat menangis dengan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Keluarga pasien khawatir dengan status ibu dan bayinya sehingga meminta penjelasan dari dokter.

Skenario 3

ANC ( Ante Natal Care ) : Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Identifikasi Istilah

Mind Map

Neonatal Suspect

Hepatitis B

Anamnesis

• Identitas• Keluhan utama dan Sejak Kapan• Riwayat Penyakit Sekarang• Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat penyakit Keluarga• Riwayat sosial/lingkungan

Pemeriksaan

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi

• Palpasi

• Perkusi

• Auskultasi

Pemeriksaan Penunjang

• Test serologi : HBsAg, Anti HBs,

HBeAg, Anti Hbe, IgM anti HBc

dan anti HBc total.

• Test fungsi hati : sintesis, ekskresi,

detoksikasi dan integritas sel-sel

hati.

• Pemeriksaan jumlah virus.

Neonatal Suspect Hepatitis B - Transmisi pada umumnya adalah transmisi vertikal - Transmisi virus dari ibu ke bayi dapat terjadi pada masa 1. intra uterine 2. perinatal 3. postnatal

Diagnosis Kerja

Status Hepatitis

Gejala Klinis

• Tampak sehat dan

asimptomatis.

• Malaise, anoreksia,

mual, nyeri ringan di

kuadran atas, dan

dekompensasi hati.

• PF: hepatomegali,

splenomegali, eritema

palmaris, dan spider

nevi.

Hepatitis B kronis karier Hepatitis B kronis aktif

Diagnosis Banding

• Bersifat sistemik

• Transmisi dari ibu ke janin atau

bayi baru lahir, kontak langsung,

kontak sexual, transfusi darah,

dan transplatasi organ.

• Penyakit dimana tubuh menolak

hatinya sendiri.

• Terlahir dengan kerusakan pada

sistem kontrol sehingga tidak

dapat mematikan serangan

autoimmune terhadap hati.

Infeksi Cytomegalovirus (CMV) Hepatitis autoimun

Etiologi• Infeksi HBV terjadi saat persalian yang didapat dari ibu

yang terinfeksi.• Risiko penularan adalah 70 sampai 90% dari wanita

yang positif HBsAg. • Hasil transmisi HBV ibu-bayi utamanya berasal dari

mikrotransfusi maternofetal selama proses persalinan atau kontak dengan sekret infeksi berada di jalan lahir melalui transmisi transplasental.

Epidemologi• Makin muda seseorang terinfeksi makin besar

kemungkinannya menjadi kronis. • Bayi yang mendapatkan infeksi dari ibu semasa dalam

kandungan atau saat persalinan (perinatal) kemungkinan menjadi kronis sekitar 90-95% apabila tidak ada tindakan pencegahan.

Patofisiologi• HBV masuk melalui lesi kulit/mukosa/perinatal → sirkulasi darah hingga

mencapai hepar → berikatan dengan reseptor pada hepatosit.

• Genom virus lepas selubung → ke dalam inti sel → untai ganda parsial →

untai ganda sirkular (sebagai cetakan untuk semua transkrip virus).

• Antigen dari virus ditunjukkan pada permukaan sel sehingga limfosit T

sitotoksik akan menyerang dan menyebabkan radang dan nekrosis (hepatitis).

Penatalaksanaan

Komplikasi

• Sirosis → rambut rontok, mata kuning,

ginekomastia, spider nevi, asites, pembuluh darah

kolateral, kaput medusa, splenomegali, edema, jari

tambuh, ptekhie, varises esofagus, dan hemoroid.

• Kanker hati

• Gagal hati

• Hepatitis D

• Gagal ginjal

Prognosis

• Pada masa perinatal biasanya asimptomatik dan 90%

menjadi kronis.

• Saat dewasa, hanya 5% yg menjadi kronis, sisanya sembuh

sempurna yg ditandai dengan menghilangnya HBsAg &

terbentuknya anti HBs.

• Pada hepatitis B kronis, virus sukar untuk hilang.

Pencegahan

• Perbaikan higiene dan sanitasi, pencegahan penularan

parenteral, dan imunisasi.

Faktor resiko terbesar terjadinya infeksi HBV pada bayi dan anak-anak adalah melalui transfer perinatal dari ibu dengan status HBsAg positif. Transmisi virus dari ibu ke bayi dapat terjadi pada masa intra uterine, pada masa perinatal, dan pada masa postnatal. Imunisasi sesuai jadwal pada orang-orang dengan suspek kontak positif adalah cara preventif utama untuk mencegah transmisi. Bayi preterm maupun aterm yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif, maka tidak tergantung berapapun berat badan lahirnya, harus menerima vaksin Hepatitis dan HBIG dalam 12 jam setelah kelahirannya.

Kesimpulan

Sekian dan

Terima Kasih