Download - neonatal suspect hep B
Seorang bayi cukup bulan lahir secara spontan pervaginam dari seorang ibu dengan suspek hepatitis B. Menurut data yang diperoleh dokter, selama kehamilan ibu tersebut tidak mengalami keluhan yang berarti namun tidak rutin melakukan ANC. Pada saat dilahirkan, bayi tampak aktif dan kuat menangis dengan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Keluarga pasien khawatir dengan status ibu dan bayinya sehingga meminta penjelasan dari dokter.
Skenario 3
ANC ( Ante Natal Care ) : Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Identifikasi Istilah
Anamnesis
• Identitas• Keluhan utama dan Sejak Kapan• Riwayat Penyakit Sekarang• Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat penyakit Keluarga• Riwayat sosial/lingkungan
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
• Palpasi
• Perkusi
• Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
• Test serologi : HBsAg, Anti HBs,
HBeAg, Anti Hbe, IgM anti HBc
dan anti HBc total.
• Test fungsi hati : sintesis, ekskresi,
detoksikasi dan integritas sel-sel
hati.
• Pemeriksaan jumlah virus.
Neonatal Suspect Hepatitis B - Transmisi pada umumnya adalah transmisi vertikal - Transmisi virus dari ibu ke bayi dapat terjadi pada masa 1. intra uterine 2. perinatal 3. postnatal
Diagnosis Kerja
Gejala Klinis
• Tampak sehat dan
asimptomatis.
• Malaise, anoreksia,
mual, nyeri ringan di
kuadran atas, dan
dekompensasi hati.
• PF: hepatomegali,
splenomegali, eritema
palmaris, dan spider
nevi.
Hepatitis B kronis karier Hepatitis B kronis aktif
Diagnosis Banding
• Bersifat sistemik
• Transmisi dari ibu ke janin atau
bayi baru lahir, kontak langsung,
kontak sexual, transfusi darah,
dan transplatasi organ.
• Penyakit dimana tubuh menolak
hatinya sendiri.
• Terlahir dengan kerusakan pada
sistem kontrol sehingga tidak
dapat mematikan serangan
autoimmune terhadap hati.
Infeksi Cytomegalovirus (CMV) Hepatitis autoimun
Etiologi• Infeksi HBV terjadi saat persalian yang didapat dari ibu
yang terinfeksi.• Risiko penularan adalah 70 sampai 90% dari wanita
yang positif HBsAg. • Hasil transmisi HBV ibu-bayi utamanya berasal dari
mikrotransfusi maternofetal selama proses persalinan atau kontak dengan sekret infeksi berada di jalan lahir melalui transmisi transplasental.
Epidemologi• Makin muda seseorang terinfeksi makin besar
kemungkinannya menjadi kronis. • Bayi yang mendapatkan infeksi dari ibu semasa dalam
kandungan atau saat persalinan (perinatal) kemungkinan menjadi kronis sekitar 90-95% apabila tidak ada tindakan pencegahan.
Patofisiologi• HBV masuk melalui lesi kulit/mukosa/perinatal → sirkulasi darah hingga
mencapai hepar → berikatan dengan reseptor pada hepatosit.
• Genom virus lepas selubung → ke dalam inti sel → untai ganda parsial →
untai ganda sirkular (sebagai cetakan untuk semua transkrip virus).
• Antigen dari virus ditunjukkan pada permukaan sel sehingga limfosit T
sitotoksik akan menyerang dan menyebabkan radang dan nekrosis (hepatitis).
Komplikasi
• Sirosis → rambut rontok, mata kuning,
ginekomastia, spider nevi, asites, pembuluh darah
kolateral, kaput medusa, splenomegali, edema, jari
tambuh, ptekhie, varises esofagus, dan hemoroid.
• Kanker hati
• Gagal hati
• Hepatitis D
• Gagal ginjal
Prognosis
• Pada masa perinatal biasanya asimptomatik dan 90%
menjadi kronis.
• Saat dewasa, hanya 5% yg menjadi kronis, sisanya sembuh
sempurna yg ditandai dengan menghilangnya HBsAg &
terbentuknya anti HBs.
• Pada hepatitis B kronis, virus sukar untuk hilang.
Faktor resiko terbesar terjadinya infeksi HBV pada bayi dan anak-anak adalah melalui transfer perinatal dari ibu dengan status HBsAg positif. Transmisi virus dari ibu ke bayi dapat terjadi pada masa intra uterine, pada masa perinatal, dan pada masa postnatal. Imunisasi sesuai jadwal pada orang-orang dengan suspek kontak positif adalah cara preventif utama untuk mencegah transmisi. Bayi preterm maupun aterm yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif, maka tidak tergantung berapapun berat badan lahirnya, harus menerima vaksin Hepatitis dan HBIG dalam 12 jam setelah kelahirannya.
Kesimpulan