naskah publikasi minat membaca anak ditinjau...

21
1 NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS ORANG TUA MEMBACAKAN DONGENG Oleh: Astri Ditya Kusumastuti Dr. Sukarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007

Upload: leduong

Post on 07-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

1

NASKAH PUBLIKASI

MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

ORANG TUA MEMBACAKAN DONGENG

Oleh:

Astri Ditya Kusumastuti

Dr. Sukarti

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

2

NASKAH PUBLIKASI

MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

ORANG TUA MEMBACAKAN DONGENG

Oleh:

Astri Ditya Kusumastuti

Dr. Sukarti

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

Page 3: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

3

NASKAH PUBLIKASI

MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS ORANG TUA

MEMBACAKAN DONGENG

Telah Disetujui Pada Tanggal

_______________________

Dosen Pembimbing Utama

(Dr. Sukarti)

Page 4: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

4

MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS ORANG TUA

MEMBACAKAN DONGENG

Astri Ditya Kusumastuti Dr. Sukarti

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan minat membaca anak yang sering dibacakan dongeng dengan yang tidak sering atau tidak pernah dibacakan dongeng oleh orang tuanya. Hipotesa awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan antara minat membaca anak yang sering dibacakan dongeng dengan minat membaca anak yang tidak sering dibacakan dongeng oleh orang tuanya.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas empat dan lima SD Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta, berusia 10- 12 tahun. Teknik pengambilan subjek yang digunakan adalah metode purposive sampling. Adapun skala yang digunakan adalah skala minat membaca pada anak yang disusun sendiri oleh penulis berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Bunanta (2004) dan Broughton dalam Tarigan (1990).

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 12.0 for windows untuk menguji apakah terdapat hubungan perbedaan antara minat membaca anak yang sering dibacakan dongeng dengan minat membaca anak yang tidak sering dibacakan dongeng oleh orang tuanya. Uji beda t-test one independent sample menunjukkan koefisien beda sebesar F = 3,605 dengan p=0,00 sehingga p<0,05 yang artinya ada perbedaan antara minat membaca anak yang sering dibacakan dongeng dengan minat membaca anak yang tidak sering dibacakan dongeng oleh orang tuanya.. Jadi hipotesa penelitiian diterima. Kata Kunci : Intensitas Orang Tua Membacakan Dongeng, Minat Membaca.

Page 5: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

5

PENGANTAR

Membaca merupakan sebuah sarana untuk menguak cakrawala pengetahuan.

Membaca sangatlah penting bagi mereka yang ingin “cerdas “. Tak mengherankan

kalau agama Islam memerintahkan umatnya untuk “membaca“. Perintah itu,

karena pentingnya membaca, dicantumkan pada ayat pertama dari surat yang

turun pertama kali, yaitu Iqro: bacalah, membaca memang besar manfaatnya,

namun budaya baca di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia belumlah

mengakar. Oleh karena itu perlu adanya proses pembudayaan membaca. Sebagai

catatan, kegiatan pembudayaan membaca merupakan sebuah proses panjang dan

bukannya sesuatu yang instant.

Sinambela (1993) mengartikan minat membaca adalah sikap positif dan

adanya rasa ketertarikan dalam diri anak terhadap aktivitas membaca dan tertarik

terhadap buku bacaan. Menurut Sutarno (2003), minat baca seseorang dapat

diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu

sumber bacaan tertentu.

Minat membaca sudah harus ditumbuhkan sejak dini pada anak tanpa harus

menunggu anak dapat membaca atau sudah mempunyai keterampilan membaca,

sebab anak- anak kecil bahkan di bawah usia tiga tahun bisa ditumbuhkan

kecintaannya pada buku lewat orang tua yang membacakan buku untuknya. Buku,

selain untuk menumbuhkan minat baca pada anak juga untuk melatih

keterampilan membacanya (Yulia, 2005).

Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, segalanya serba canggih dan

praktis dengan munculnya berbagai media elektronik, informasi tidak hanya bisa

Page 6: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

6

diperoleh dengan membaca. Media cetak pun berkurang peminatnya. Menurut

Rachmanata (Republika 28 April 2004), pengunjung perpustakaan nasional dan

perpustakaan daerah sangat rendah yaitu 10-20 persen. Data-data itu menunjukkan

bahwa minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Orang merasa tidak perlu

susah- susah membaca. Kebanyakan lebih memilih televisi atau media elektronik

penyampai informasi lainnya. Hal ini pun terjadi pada anak- anak. Tradisi

mendongeng untuk anak- anak pun sudah tergusur termasuk oleh membanjirnya

informasi dalam dunia komunikasi yang berkembang pesat. Anak- anak menjadi

cenderung menikmati televisi, asik dengan permainan video games, dan

menurunnya minat membaca. Padahal kegiatan mendongeng sebenarnya bisa

tetap memikat dan banyak manfaatnya untuk anak- anak.

Masyarakat sekarang ini sedang menghadapi masalah umum dalam bidang

pendidikan anak dan khususnya mengenai minat baca di kalangan anak-anak dan

teman-teman sebayanya. Kenyamanan atau keasyikkan membaca sepertinya

belum mereka ketahui dan alami. Hal ini juga ditegaskan oleh ungkapan Sarwono

dalam harian Suara Merdeka 2004, bahwa anak lebih suka untuk memilih

alternatif lain yang lebih menarik seperti televisi, video, dan film dibanding harus

membaca apalagi buku- buku pelajaran yang dirasa kurang diminati.

Berdasarkan artikel dalam Republika 28 April, 2004, para ahli menyebutkan

bahwa cara optimal mengembangkan potensi anak adalah dengan selalu

merangsang kelima panca inderanya. Banyak hal yang dapat dilakukan, namun

sesungguhnya membacakan buku sejak dini pada anak merupakan cara paling

mudah. Anak belajar dari apa yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya. Anak

Page 7: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

7

yang dibacakan buku, akan meminta buku. Membacakan buku juga dapat menjadi

obat. Buku dapat meringankan anak yang sedang sakit dan menidurkan anak yang

tidak mau tidur. Buku menjadi seperti susu. Anak akan selalu meminta dan

meminta lagi. Saat anak memasuki usia sekolah, ibu tak perlu lagi bersusah payah

menyuruh anak belajar atau membaca buku, karena anak telah mencintai buku.

Buku memuaskan rasa ingin tahunya yang besar. Usia balita (bawah lima tahun)

disebut-sebut sebagai the golden age, usia keemasan seorang manusia. Penelitian

mengenai otak manusia belakangan ini telah menunjukkan bahwa perkembangan

intelektual otak berkembang pesat menjadi 50 persen potensi otak dewasa pada

empat tahun pertama sejak anak dilahirkan.

Bunanta (2004) mengungkapkan, peran orang tua sangat penting, bahkan

menentukan, dalam menanamkan minat baca pada anak. Merupakan tugas orang

tua untuk memperhatikan masa peka seorang anak. Jika masa peka anak sudah

datang, maka orang tua harus bersiap-siap memberikan pelajaran-pelajaran dasar

pada anak, seperti memberikan pelajaran-pelajaran visual (melihat) dengan

menggunakan alat-alat seperti boneka dan pelajaran audio seperti melatih anak

mendengarkan musik. Kemudian setelah itu, sudah waktunya anak diajari

membaca. Dengan membaca wawasan maka tingkat intelektualitas anak akan

meningkat. Peran orang tua sangat menentukan di sini. Jika orang tua tidak

terbiasa dan tidak mencontohkan untuk membaca, jangan heran apabila si anak

juga tidak ada minat membaca dan sulit diajarkan membaca. Begitu pula paparan

hasil penelitian Evans, M.A, dkk (2004) bahwa peranan orang tua dalam

Page 8: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

8

membentuk serta memotivasi anak untuk membaca lebih besar daripada peran

pengajar.

Sedyawati (1999) menambahkan, betapa pentingnya menumbuhkan minat

baca pada anak sejak kecil. Cara yang paling mudah adalah dengan mendongeng

melalui buku cerita. Setelah seorang anak sudah bisa membaca, anak- anak akan

berusaha mengetahui isi bacaan tanpa harus menunggu didongengi, dan hasilnya

mereka akan tertarik untuk membaca. Setelah itu baru ditunjang dari lingkungan

tempat tinggal dan pendidikan di sekolah yang mendukung anak untuk tetap

tertarik dengan membaca.

Mendongeng , bercerita, amat besar manfaatnya buat si kecil. Dulu orang tua

mendongeng saat anak akan berangkat tidur. Dongeng yang dibawakan pun

bermacam- macam ; bisa lucu, sedih, gembira, juga mendebarkan. Bentuknya juga

bisa beraneka ragam seperti bentuk cerita rakyat, legenda cerita dunia binatang,

hingga kehidupan sehari- hari seperti bawang merah bawang putih, kancil, timun

mas, atau dongeng- dongeng import seperti Cinderella, putri salju dan tujuh

kurcaci, Peterpan, dan sebagainya.

Mendongeng kepada anak sebelum tidur, selain sangat efektif untuk

memupuk daya imajinasi dan rasa ingin tahu anak, penting juga untuk membina

hubungan emosional orang tua dan anak. Dalam arsip Mata Baca, 2004

dikemukakan, JK. Rowling pengarang buku best seller Harry Potter yang

mengantarkannya menjadi penulis terkaya di dunia, mengaku semasa kecil ia

selalu diberi dongeng oleh orangtuanya, sehingga daya imajinasinya begitu tinggi.

Page 9: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

9

Membacakan buku atau membacakan dongeng bagi anak merupakan salah

satu hal yang paling berharga. Jennings (2006) mengatakan orang tua tidak perlu

khawatir jika pilihan buku anak tidak beragam, karena tujuan utamanya adalah

membuat anak membaca dan menyukainya. Komik yang memiliki kelebihan pada

gambar sehingga mudah dipahami, tidak membentuk kebiasaan buruk pada anak.

Munandar. U dalam Kutipan Hasil Seminar Anak 1999 menyatakan,

membacakan dongeng kepada anak dapat dikatakan intens yaitu setiap hari (15-

30 menit) sebelum tidur.

Sri Triatri dalam situs All About Baby (2003) mengungkapkan lewat

dongeng pula hubungan anak dan orang tua bisa tejalin lebih erat karena terjadi

interaksi yang begitu intens. Sesuai dengan bertambahnya usia, si kecil yang

memiliki rasa ingin tahu begitu besar, ingin juga belajar membaca. Pada saat ia

sudah bisa membaca sendiri, ia akan tergoda untuk membaca buku yang selama

ini dibacakan ayah atau ibunya. Lewat cerita yang kita tuturkan pada anak, secara

tak langsung kita membantunya menambah perbendaharaan kata anak. Pada usia

anak 2 sampai 7 tahun, si kecil sudah bisa diperkenalkan dengan dongeng-

dongeng yang lebih kompleks. Mereka juga suka cerita tentang bagaimana

terjadinya sesuatu atau bagaimana cara kerja suatu benda. Inilah kesempatan

orang tua untuk mendorong minat anak.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

10

METODE PENELITIAN

Karakteristik subjek pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah siswa

SD Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta kelas empat dan lima yang berusia

10- 12 tahun.

Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Pengumpulan data berbentuk

angket dengan metode skala yaitu menggunakan skala-skala psikologis untuk

mengungkap atribut psikologis yang dijadikan variabel dalam penelitian ini. Skala

ini terdiri dari skala minat membaca pada anak yang disusun sendiri oleh peneliti

berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh Bunanta dan Broughton.

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisa statistik. Untuk

melihat perbedaan antara minat membaca anak yang sering dibacakan dongeng

dengan minat membaca anak yang tidak sering dibacakan dongeng oleh orang

tuanya yaitu menggunakan teknik uji beda t-test one independent sample.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

11

HASIL PENELITIAN

Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis uji beda untuk menguji hipotesis penelitian,

peneliti melakukan uji asumsi terlebih dahulu sebagai syarat analisis uji beda. Uji

persyaratan meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah bentuk sebaran data

empirik mengikuti sebaran data normal teoritik. Uji normalitas menggunakan

teknik statistik one sample Kolmogorov-Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu

jika p>0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p<0,05 maka sebaran data

tidak normal.

Uji normalitas mengahsilkan KS-Z 1,146 dengan p sebesar 0,145 untuk

variabel minat membaca. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dikatakan bahwa

sebaran data variabel minat membaca pada anak usia 10-12 tahun norma dengan

p>0,05.

Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas yaitu menghitung statistic Levene untuk mengetahui

adakah kesamaan atau perbedaan antara minat membaca anak yang sering

dibacakan dongeng dengan minat membaca anak yang tidak sering dibacakan

dongeng. Hasil uji homogenitas ini didapat Levene Statistic 3,605 dengan nilai p

sebesar 0,060 atau p>0,05. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat dikatakan

bahwa varian kedua kelompok tersebut adalah homogen.

Page 12: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

12

Uji Hipotesis

Hasil analisis uji beda t-test perbedaan antara minat membaca anak yang

sering dibacakan dongeng dengan minat membaca anak yang tidak sering

dibacakan dongeng oleh orang tuanya menghasilkan koefisien F = 3,605 dengan p

sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan

minat membaca pada anak yang sering dibacakan dongeng dengan minat

membaca pada anak yang tidak sering dibacakan dongeng, sehingga hipotesis

diterima.

Page 13: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

13

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang telah

diajukan, yaitu ada perbedaan antara minat membaca anak yang sering dibacakan

dongeng dengan minat membaca anak yang tidak sering dibacakan dongeng oleh

orang tuanya diterima. Hasil analisis uji beda dengan menggunakan teknik t-test

menunjukan koefisien F = 3,605 dengan p sebesar 0,000. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa adanya perbedaan minat membaca pada anak yang sering

dibacakan dongeng dengan minat membaca pada anak yang tidak sering

dibacakan dongeng.

Subjek yang sering dibacakan dongeng atau cerita oleh orang tuanya

memiliki minat membaca yang tinggi dan sebaliknya subjek yang tidak sering

dibacakan dongeng oleh orang tuanya maka minat membacanya rendah pula.

Anak yang sering dibacakan dongeng oleh orang tuanya akan memiliki

kesenangan yang tinggi pada membaca, akan lebih memilih mengisi waktunya

dengan membaca, dan tentunya dengan sering membaca maka anak akan memiliki

kelebihan pada pamahaman bacaan. Sebaliknya, anak yang tidak sering bahkan

tidak pernah dibacakan dongeng oleh orang tuanya tidak memiliki ketertarikan

yang tinggi pada membaca, lebih memilih mengisi waktunya dengan kegiatan lain

selain membaca, dan tentunya anak akan kurang memiliki kemampuan dalam hal

pemahaman bacaan.

Hasil penelitian ini mendukung teori yang telah diuraikan pada bab- bab

sebelumnya, bahwa minat membaca pada anak dapat ditumbuhkan dari usia sedini

mungkin dan dengan metode yang disukai oleh anak. Menurut Yulia (2005),

Page 14: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

14

untuk menumbuhkan kesenangan anak pada membaca dapat dilakukan sedini

mungkin tanpa harus menunggu anak memiliki kemampuan untuk membaca,

karena melalui orang tua yang membacakan buku untuknya, kecintaan anak pada

buku dapat ditumbuhkan, disamping itu juga untuk melatih keterampilan

membaca pada anak.

Teori dari Sobur (1985) juga bisa dibuktikan melalui hasil penelitian ini,

dimana faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca atara lain mengamati

gambar, melihat buku, dan mendengarkan cerita. Menimbulkan minat membaca

pada anak tergolong usaha yang disengaja oleh orang tua, namun demikian

hendaknya orang tua menyadari bahwa menimbulkan minat baca pada anak di

usia pra- sekolah yaitu 3- 5 tahun, tidak bertujuan untuk menjadikan anak bisa

atau pandai membaca, melainkan lebih dimaksudkan agar anak- anak usia tersebut

senang dan menghargai buku. Bukan hanya itu, sebaiknya orang tua memberikan

contoh nyata pada anak untuk membaca bukan hanya memintanya untuk

membaca.

Kelemahan dari penelitian ini adalah banyaknya aitem yang gugur dari tahap

uji coba. Hal ini disebabkan sedikitnya jumlah aitem yang digunakan dalam tahap

uji coba yaitu 25 karena pertimbangan subjek yang digunakan untuk penelitian

berusia 10- 12 tahun. Hal lain yang menjadi faktor kelemahan penelitian ini yaitu

skala yang disusun sendiri oleh peneliti, memiliki keterbatasan kurang mampu

menyusun pernyataan yang dapat mewakili tiap aspek serta keterbatasan

kemampuan peneliti dalam menyusun kalimat yang sesuai untuk anak usia 10- 12

tahun.

Page 15: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

15

KESIMPULAN

Ada perbedaan antara minat membaca anak yang sering dibacakan dongeng

dengan anak yang tidak sering dibacakan dongeng oleh orang tuanya. Semakin

tinggi intensitas orang tua membacakan dongeng, maka semakin tinggi minat

membaca pada anak. Sebaliknya, semakin rendah intensitas orang tua

membacakan dongeng, maka semakin rendah minat membaca pada anak.

SARAN

1. Bagi Anak

Kepada anak, khususnya subjek penelitian disarankan untuk lebih mencintai

buku, dan mencintai membaca. Misalnya dengan lebih sering mengunjungi

dan membaca buku di perpustakaan sekolah, atau lebih mengisi waktu luang

dengan membaca, karena dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat

membaca pada anak masih sangat rendah.

2. Bagi Orang tua

Orang tua diharapkan dapat memberikan panutan yang baik bagi anak, dengan

orang tua membacakan dongeng untuk anak sejak dini, karena dari penelitian

ini dapat dilihat hubungan yang sangat signifikan antara orang tua

membacakan dongeng dengan minat membaca anak. Menanamkan pada anak

bahwa buku sangat bermanfaat dan menyenangkan, serta menyediakan buku-

buku bacaan di lingkungan rumah sesuai usia dan kemampuan anak dapat

membantu proses untuk menjadikan anak mencintai buku.

Page 16: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

16

3. Bagi Pihak Sekolah

a. Pihak sekolah diharapkan dapat tetap mempertahankan dan meningkatkan

fasilitas buku di perpustakaan demi menunjang kecerdasan siswa- siswi

dengan menyediakan buku- buku yang merupakan sumber ilmu

pengetahuan.

b. Peran dari guru-guru yang harus lebih optimal untuk memberikan

pengetahuan kepada siswa-siswanya, tentang pentingnya menyukai

membaca sejak kecil. Misalnya dengan rutin mengunjungi perpustakaan

bersama- sama pada mata pelajaran tertentu untuk mencari lebih banyak

ilmu pengetahuan melalui buku- buku yang tersedia di perpustakaan.

4. Bagi penerbit buku, hendaknya lebih banyak memproduksi buku- buku untuk

bacaan anak- anak, namun tidak hanya yang sejenis komik. Cerita- cerita

rakyat dari negeri sendiri juga perlu untuk diterbitkan dengan kemasan yang

menarik agar anak- anak senang untuk membacanya.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian yang berkaitan dengan intensitas orang tua membacakan

dongeng terhadap minat membaca pada anak masih banyak yang perlu

diungkap khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi kedua variabel

tersebut. Selain itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan subjek

selain anak usia 10-12 tahun, mungkin anak usia dini, dan lain- lain

dengan metode yang lebih variatif supaya menghasilkan berbagai macam

variasi penelitian.

Page 17: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

17

b. Keterbatasan dari penelitian ini adalah kurangnya sampel untuk uji coba,

sehingga untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperhatikan

jumlah sampel yang akan digunakan karena semakin banyak sampel

penelitian yang digunakan akan semakin baik. Hal tersebut akan

memberikan rasa aman dan kepercayaan terhadap parameter aitem yang

diperoleh.

c. Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan atau

menghasilkan langkah untuk meningkatkan minat membaca pada anak

yang efektif.

Page 18: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

18

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 1977. Ilmu Jiwa Anak. Semarang: CV. Toha Putra. Aiken, L. R. 1994. Psychology Testing and Assessment. MA: Allyn and Bacon. Akbar. R. & Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak, Mengenal Sifat,

Bakat, dan Kemampuan Anak. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Ali, L. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Anastasi, A. & Urbina, S. 1997. Psychology Testing. 7th ed. NJ: Prentice- Hall,

Inc. Anonim. 2003. Manfaat Mendongeng Untuk Si Kecil.

http://www.allaboutbaby.com/html.11,9k.25/02/06. Artikel dalam Kompas. 2006. Komik Negeri Sendiri… . Artikel dalam Plaza Era Muslim. 2004. Senang Buku Sejak Balita, Gemar

Membaca Sepanjang Masa ! http://www. ads.eramuslim.com/tirapustaka/index.htm.23/03/07.

Azwar, S. 1988. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty. Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Bunanta, M. 2004. Membaca Sambil Bermain.

http://www.republika.co.id/html/39,9k.15/06/06. Bunanta, M. 2004. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka

Tangga. Chaplin, J.P. 2000.Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Crow, L.D and Crow, A. 1993. General Psychology. Toronto: Littlefield adams

and company. Dariyo, A. 2000. Pengaruh Pelatihan Speed Reading Terhadap Kecepatan

Membaca dan Pemahaman Bacaan Pada Dosen di Jakarta. Indonesian Psychological Journal, 16, 22- 31.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 19: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

19

Evans, M.A., Fox, M., Cremaso, L., and McKinnon, L. 2004. Beginning Reading: The Views of Parents and Teachers of Young Children. Journal of Educational Psychology, 96, 130- 141.

Ginting, V. 2005. Penguatan Membaca, Fasilitas Lingkungan Sekolah dan

Keterampilan Dasar Membaca Bahasa Indonesia serta Minat Baca Murid. Jurnal Pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur- No. 04/ Th.IV/ Juli 2005.

Gunarsa, S.D. 2004. Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: PT. BPK Gunung

Mulia. Hadi, S. 2003. Statistik. Jilid1. Yogyakarta : Andi Offset. ______. 2003. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset. Hurlock, E. B. 2002. Perkembangan Anak jilid 1. Penterjemah: Istiwadayati,

Soedjarwo, Sijabat, R. M. Jakarta: Erlangga. Jennings, P. 2006. Agar Anak Anda Tertular “Virus” Membaca. Bandung: MLC. Kartono, K. 1982. Psikhologi Anak. Bandung: Penerbit Alumni. Kartono, K. 1985. Seri Psikologi Terapan IV, Mengenal Dunia Kanak- kanak.

Jakarta: CV. Rajawali. Kartono, K dan Gulo, D. 2003. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya. Leonhardt, M. 2001. 99 Cara Menjadikan Anak Anda “Keranjingan” Membaca.

Jakarta: Kaifa. Monks. S, dkk. 2002. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai

Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Munandar, S.C.U. 1977. Pemandu Anak Berbakat Suatu Penjajagan. Jakarta:

Rajawali. Munandar, S.C.U. 1987. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.

Jakarta: PT. Gramedia. Musthafa, F. 2005. Agar Anak Anda Gemar Membaca. Bandung: Hikmah. Nashori. 2006. Hubungan Antara Kualitas dan Intensitas Dzikir Dengan

Kelapangdadaan Mahasiswa. Msi-UII. Net. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Page 20: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

20

National Institute of Education. 1994. Teaching and Learning. January Vol. 14 no. 2. Singapore: Nanyang Technological University.

Nugroho, P. 2004. Minat Baca Rendah, Siapa Salah?

http://www.suaramerdeka.com/harian/0602/01/mur09.htm-5k. Nurani, Y. 2004. Membaca Sambil Bermain. http://www.republika.co.id.25/02/06. Padji. 1992. Meningkatkan Keterampilan Otak Anak (Psikologi Perkembangan

Anak). Bandung: Pionir Jaya. Purnomo, H. B. 1990. Memahami Dunia Anak- anak. Bandung: Mandar Maju. Rahman, S. 2005. Pengaruh Dongeng Terhadap Tingkat Kreativitas Verbal Pada

Masa Anak Prasekolah. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Rachmanata, D. P dalam Republika. 28 April 2004. Aku Perlu Dibacakan Buku,

Ibu. Random House Unabridged Dictionary, copyright 1997, by Random House, Inc.,

on Infoplease. Intensiometer (http://www.infoplease.com/dictionary/intensitas).

Riefna. 1999. Kutipan Hasil Seminar Anak. http://www.mail-archive.com/balita-

[email protected]/02/06. Robbins, C and Ehri, L.C. 1994. Reading Storybooks to Kindergartners Helps

Them Learn New Vocabulary Words. Journal of Educational Psychology, 86, 54- 64.

Ruth, K. 2006. Asyiknya Membaca. Jakarta: Prestasi Pustaka Anak. Sarwono, S. 2004. Lingkungan Kendala Siswa Gemar Membaca.

www.suaramerdeka.com/harian/0409/24/x_kot.html-20k. Schmidt, L. 2004. Membaca Sambil Bermain.

http://www.republika.co.id/html/39,9k.15/06/06. Sedyawati, E. 1999. “Hypertext” Tingkatkan Minat Baca Anak.

www.kompascommunity.com/index.php.15/06/06. Setianti, F. 2000. Efektivitas Mendengarkan Pembacaan Cerita Dalam

Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Sekolah Dasar. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.

Page 21: NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · NASKAH PUBLIKASI MINAT MEMBACA ANAK DITINJAU DARI INTENSITAS

21

Sénéchal, M., LeFevre, J.A., Hudson, E., and Lawson, E.P. 1996. Knowledge of Storybooks as a Predictor of Young Children’s Vocabulary. Journal of Educational Psychology, 88, 520- 536.

Sinambela, N. L. 1993. Hubungan Minat Membaca dengan Kreativitas Pada

Siswa- siswi Kelas II SMP Negeri 5 Yogyakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Sobur. A. 1985. Komunikasi Orang Tua dan Anak. Bandung: Angkasa. Soetopo, H dalam Suara Merdeka. 1 Februari 2006. Tak Ingin Pikun, Rajinlah

Membaca. Steinberg, L and Belsky, J. 1991. Infancy, Childhood, and Adolescence. USA:

McGraw- Hill. Inc. Sutan, F. 2004. Langkah Praktis Menjadikan Anak Maniak Membaca. Jakarta:

Puspa Swara. Sutarno. 2003. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Tampubolon, D. P. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan

Efisien. Bandung: Angkasa. Tarigan, H. G. 1990. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. VandenBos, PhD, G. 2007. APA Dictionary of Psychology. Washington DC:

American Psychological Association. Yulia, A. 2005. Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak. Jakarta: PT. Gramedia.