model pengabdian kepada masyarakat - … · web viewcara memasukan teks ke dalam program aplikasi...
TRANSCRIPT
PRODUKSI DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN 1
Oleh Dwi Purnomo 2
1. Pengantar
Guru adalah tenaga kependidikan, profesi guru saat ini tidak lagi dipandang
sebelah mata seperti beberapa tahun sebelumnya, terlebih dengan telah disahkannya
Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Karena guru sebagai
tenaga kependidikan, maka profesi tersebut memerlukan keahlian, profesionalitas dan
kredibiltas yang tinggi. Pasal 2 peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008
menyebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi
pendidik, sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut, guru dituntut untuk memiliki
kompetensi yang relefan. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasi oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Mengacu pada definisi tersebut di atas, maka
komptensi yang melekat pada profesi guru meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi
personal, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Kompetensi Paedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: (1) pemahaman
wawasan atau landasan kependidikan, (2) pemahaman terhadap peserta didik, (3)
pengembangan kurikulum atau silabus, (4) perancangan pembelajaran, (5) pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (6) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (7)
evaluasi hasil relajar, dan (8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi personal adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan
temperamen seseorang yang akan terwujud dalam tindakan jika dihadapkan pada situasi
tertentu. Kompetensi kepribadian sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya
mencakup kepribadian yang: (1) beriman dan bertakwa, (2) berakhlak mulia (3) arif dan
bijaksana, (4) demokratis, (5) mantap, (6) berwibawa, (7) stabil, (8) dewasa, (9) jujur,
(10) sportif, (11) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (12) secara
1 Disampaikan dalam Pelatihan Inovasi Pembelajaran mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang Angkatan I tanggal 21 Januari 2012.2 Lektor Kepala dan Dosen di Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo Malang
obyektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan (13) mengembangkan diri secara mandiri
dan berkelanjutan.
Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan menilai sesuai dengan bidang studi
yang diampu. Kompetensi profesioan yang diharapkan meliputi penguasaan bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya dan sekurang-
kurangnya meliputi penguasaan: (1) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai
dengan standar isi program satuan pendidikan,mata pelajaran, dan/atau kelompok mata
pelajaran yang akan diampu, dan (2) konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi,
atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan
diampu.
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat
untuk mengajak dan merespon orang lain dengan perasaan positip dan dapat
berinteraksi dengan baik. Kompetensi sosial sekurang-kurangnya meliputi kompetensi
untuk: (1) berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun, (2) menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, (3)bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan,
orang tua atau wali peserta didik, (4) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan (5) menerapkan
prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
Salah satu kompetensi yang dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi paedagogik
menyebutkan bahwa seorang guru hendaknya mampu mengelola pembelajaran peserta
didik dan dapat memanfaatkan teknologi pembelajaran. Teknologi pembelajaran saat ini
berkembang sangat pesat, sehingga dalam kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran
media yang ada betul-betul dapat membantu, baik guru maupun siswa. Media dalam
pembelajaran yang sesuai akan memungkinkan siswa merasa terlibat langsung dan
memiliki proses pembelajaran yang sedang berjalan, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Pada pelaksanannya media yang digunakan dapat berupa media online, media
digital atau media manual. Berdasarkan hal tersebut diperlukan pengetahuan untuk
dapat memproduksi media pembelajaran yang dilaksanakan.
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 2
2. Belajar, Mengajar dan Pembelajaran
Istilah belajar (learning) menurut kamus besar Bahasa Indonesia didefinisikan
sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan pengalaman. Definisi tersebut didukung oleh beberapa
pendapat para ahli, diantaranya adalah James O. Whittaker menyatakan belajar adalah
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman,
sedangkan Winkel menyatakan belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Cronchbach
menyatakan belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman. M. Ngalim Purwanto menyatakan belajar adalah
setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari
suatu latihan atau pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka inti dari belajar adalah proses
perubahan yang berkelanjutan dan ditandai oleh beberapa ciri-ciri adanya kemampuan
baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif), perubahan itu tidak
berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan, perubahan itu tidak
terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi
dengan lingkungan, perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Selain
memiliki ciri-ciri terdapat beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki
keinginan untuk belajar diantaranya adalah adanya dorongan rasa ingin tahu, adanya
keinginan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai tuntutan zaman dan
lingkungan sekitarnya, mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas
manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai
aktualisasi diri, untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah diketahuinya, agar
mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya, untuk meningkatkan
intelektualitas dan mengembangkan potensi diri, untuk mencapai cita-cita yang
diinginkan, dan untuk mengisi waktu luang.
Jika belajar adalah suatu proses yang menimbulkan kematangan, maka mengajar
(didaktik) merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani “didoskein”, yang berarti
pengajaran atau “didaktos” yang berarti pandai mengajar. Di Indonesia didaktik berarti
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 3
ilmu mengajar. Karena didaktik berarti ilmu mengajar, maka pengertian didaktik
menyangkut pengertian yang sangat luas. Dalam kaitan pembicaraan tentang didaktik,
pengertian didaktik akan difokuskan pada bagaimana perlakuan guru dalam proses
belajar mengajar tersebut. Mengajar menurut pengertian modern berarti aktivitas guru
dalam mengorganisasikan lingkungan dan mendekatkannya kepada anak didik sehingga
terjadi proses belajar. (Nasution 1935 : 5). Selanjutnya ahli-ahli didaktik mengarahkan
perhatiannya pada tingkah laku guru sebagai organisator proses belajar mengajar. Maka
timbulah prinsip-prinsip didaktik atau azas-azas mengajar, yaitu kaidah atau rambu-
rambu bagi guru agar lebih berhasil dalam mengajar. Jadi, dalam uraian ini yang
dimaksud azas-azas didaktik ialah prinsip-prinsip, kaidah mengajar yang dilaksanakan
oleh guru secara maksimal, agar lebih berhasil. Sebagian para ahli mengatakan bahwa
mengajar adalah menanamkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam diri anak didik.
Dalam hal ini guru memegang peranan utama, sedangkan siswa tinggal menerima,
bersifat pasif. Pengajaran yang berpusat kepada guru bersifat teacher centered. Ilmu
pengetahuan yang diberikan kepada siswa kebanyakan hanya diambil dari buku-buku
pelajaran, tanpa dikaitkan dengan realitas kehidupan sehari-hari siswa. Pelajaran serupa
ini disebut intelektualistis. Sebagian para ahli lainnya mengatakan bahwa mengajar
merupakan usaha penyampaian kebudayaan kepada anak didik.
Berdasarkan definisi di atas belajar dan mengajar adalah aktivitas (done). Dalam
belajar dan mengajar memerlukan evaluasi, rencana pelaksanaan, media, sarana dan
prasarana. Interaksi yang terjadi dan melibatkan seluruh komponen belajar dan
mengajar dinamakan pembelajaran (instrucion). Pembelajaran juga dapat diartikan
sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai
sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan
sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik,
namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu
pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara
pengajar dengan peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari
motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 4
ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa
pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui
perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran
yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan
membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
3. Media dalam Pembelajaran
Arsyad (2002), menyatakan media berasal dari bahasa latin ‘medius‘ yang secara
harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Sedangkan Bovee (dalam Oda,
2001), menyebutkan media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan. Media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis
atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Dengan demikian media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.. Media
dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. Dengan media akan
menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara pembelajar dengan sumber
belajar, memungkinkan pembelajar belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
Secara umum media pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu media
pandang (visual aids), media dengar (audio aids) dan media dengar pandang (audio-
visual aids). Media pandang dapat berupa benda-benda alamiah, orang dan kejadian;
tiruan benda-benda alamiah, orang dan kejadian; dan gambar benda-benda alamiah,
orang dan kejadian (Arsyad, 2002). Media yang sering dipergunakan dan cukup populer
adalah penggabungan antara media audio dan media video, sehingga dikenal dengan
audio-video media atau kadang disebut dengan audio-visual aids. Media pembelajaran
audio visual dapat dihadirkan dengan bantuan komputer yang memungkinkan suatu
bentuk media pembelajaran yang menarik. Martin dan Briggs (1986) mengemukakan
bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan
komunikasi dengan si-belajar. Hal ini dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak
yang digunakan pada perangkat keras. Beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran. Schramm (1977: 22) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977: 87) berpendapat bahwa media pembelajaran
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 5
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film,
video dan sebagainya. Dalam pembelajaran suatu media sangat berperan penting. Media
pembelajaran mempunyai kontribusi yaitu: penyampaian pesan pembelajaran dapat
lebih terstandar, pembelajaran dapat lebih menarik, pembelajaran menjadi lebih
interaktif dengan menerapkan teori belajar, waktu pelaksanaan pembelajaran dapat
diperpendek, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, proses pembelajaran dapat
berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan, sikap positif siswa terhadap materi
pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan, peran guru berubah kearah
yang positif. Dengan demikian suatu media pembelajaran harus dapat berfungsi untuk
kepentingan pembelajaran, berperan menggantikan fungsi dan tugas-tugas dalam
pembelajaran, sehinggga bisa memberi manfaat lebih bagi peseta didik.
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi. Proses komunikasi
diciptakan melalui kegiatan tukar menukar pernyataan-pernyataan oleh guru maupun
murid. Dalam proses komunikasi agar tidak terjadi kesalahan arah, maka perlu
digunakan sarana pembantu yang disebut media. Gerlach & Ely (1971) menyatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah setiap orang atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar, mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis, untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
4. Macam-macam Media Pembelajaran
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, media pembelajaran
mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan
dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis.
Kemudian teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan
elektronik untuk tujuan pengajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi
mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif.
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pengajaran dikelompokkan:
a. Media Hasil Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi,
seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 6
fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau
representasi fotografik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan materi dan pengajaran lainnya. Teknologi ini
menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak.
b. Media Hasil Teknologi Audio Visual
Teknologi audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-
pesan audio dan visual. Penyajian melalui audio-visual bercirikan pemakaian perangkat
keras selama proses belajar, seperti mesin proyktor film, tape recorder, dan proyektor
visual.
c. Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Perbedaan
antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis koputer dengan dua teknologi
lainnya adalah karena informasi/materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam
bentuk cetakan atau visual. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam
pengajaran umumnya dikenal sebagai Computer Assisted Instruction.. Aplikasi tersebut
meliputi drills dan practice (latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah
dipelajari sebelumnya), tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap), permainan
dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru
dipelajari).
d. Media Hasil Gabungan Teknologi Cetak dan Komputer
Teknologi hasil gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan
materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan
komputer.Media pembelajaran yang akan dibuat dalam tulisan ini adalah media
pembelajaran berbasis komputer.
4. Mengapa Media Diperlukan dalam Pembelajaran
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang
fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri peserta didik. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 7
terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi
sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.
Pertengahan abad XX usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat
audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan
alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya
komputer dan internet.
Media sebagai alat bantu dalam pembelajaran memiliki beberapa fungsi,
diantaranya :
1. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.
Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang
menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan
melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan
tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang
dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa
dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat
disajikan secara audio visual dan audial.
2. Dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami
secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang
disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang
bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang
terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung
berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua
obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan
lingkungannya.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai
dengan abstrak
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 8
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi penggunaan
media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion
media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut
multimedia.
Allen (2007) menyatakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Jenis Media 1 2 3 4 5 6Gambar Diam S T S S R RGambar Hidup S T T T S STelevisi S S T S R SObyek Tiga Dimensi R T R R R RRekaman Audio S R R S R SProgrammed Instruction S S S T R SDemonstrasi R S R T S SBuku teks tercetak S R S S R SKeterangan :R:Rendah, S: Sedang, T: Tinggi1 : Belajar Informasi faktual 2 : Belajar pengenalan visual 3 : Belajar prinsip, konsep dan aturan 4 : Prosedur belajar5 : Penyampaian keterampilan persepsi motorik 6 : Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh :
bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya
media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai
bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau
tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video
bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi
(komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan
mutu teknis.
5. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi
Sampai saat ini media pembelajaran interaktif belum berkembang dengan
optimal di Indonesia. Salah satu kendala pengembangan media pembelajaran interaktif
adalah kurang dikuasainya teknologi pengembangan media interaktif oleh para
pengajar. Piranti lunak pengembangan materi pembelajaran yang ada saat ini seperti
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 9
Course Builder, Visual Basic, atau Dream weaver cukup rumit sehingga hanya dikuasai
oleh para pemrogram komputer. Jadi pengembangan materi pembelajaran interaktif
dengan komputer kurang optimal.
Pembuatan media pembelajaran interaktif ini akan menggunakan piranti lunak
presentasi Microsoft Powerpoint 2000, sebuah piranti lunak yang memberikan banyak
sekali manfaat bagi pembelajaran bahasa. Dua keuntungan pokok dari piranti lunak ini
adalah tersedia di semua komputer berprogram Microsoft Office dan dapat
dikembangkan oleh orang yang buta program komputer.
Meskipun piranti lunak ini mudah dan sederhana namun dapat memberikan
manfaat yang besar bagi pembelajaran bahasa. Piranti lunak ini dapat menampilkan
teks, gambar, suara, dan video. Dengan demikian, piranti lunak ini bisa mengakomodasi
semua kegiatan pembelajaran bahasa interaktif seperti mendengarkan, membaca,
menulis dan juga bermain language games. Tampilan yang dihasilkan dari piranti lunak
ini bisa semenarik program yang dibangun dengan piranti lunak yang canggih.
a. Pembelajaran Bahasa
Pembelajaran bahasa asing adalah sebuah proses yang kompleks dengan berbagai
fenomena yang pelik sehingga tidak mengherankan kalau hal ini bisa mempunyai arti
yang berbeda-beda bagi setiap orang (Ellis, 1994). Pembelajaran ini dipengaruhi
beberapa faktor. Faktor-faktor utama yang berkaitan erat dengan pemerolehan bahasa
asing adalah bahasa pembelajar, faktor eksternal pembelajar, faktor internal pembelajar,
dan pembelajar sebagai individu.
Bahasa pembelajar adalah salah satu gejala yang banyak diamati para peneliti untuk
melihat pemerolehan bahasa asing. Salah satu gejala dari bahasa pembelajar ini
misalnya adalah kesalahan. Dengan mengamati kesalahan yang ada dapat dilihat proses
pemerolehan bahasa seseorang yang pada gilirannya pendekatan pembelajaran atau
pengajaran tertentu dapat diterapkan.
Faktor di luar ataupun di dalam pembelajr sendiri adalah aspek yang tidak kalah
pentingnya untuk dapat memahami pemerolehan bahasa. Faktor di luar pembelajar
misalnya adalah lingkungan dan interaksi. Dua faktor ini sangat mempengaruhi
perkembangan pemerolehan bahasa asing. Sedangkan faktor internal dari pembelajar
diantaranya adalah pengaruh dari bahasa pertama atau bahasa lain. Faktor lain yang tak
kalah pentingnya adalah pembelajar sendiri sebagai seorang individu. Setiap pembelajar
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 10
tentu mempunyai perbedaan dengan pembelajar lain. Mereka mempunyai strategi
pembelajaran yang berbeda.
Media pembelajaran interaktif adalah sebuah media yang dibuat guna memenuhi
berbagai kebutuhan pembelajar bahasa asing pada waktu salah satu atau semua faktor
yang mempengaruhi pemerolehan bahasa kedua ini sulit didapatkan.
b. Pembelajaran Bahasa dengan Komputer
Komputer telah mulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa mulai 1960 (Lee, 1996).
Dalam 40 tahun pemakaian komputer ini ada berbagai periode kecenderungan yang
didasarkan pada teori pembelajaran yang ada. Periode yang pertama adalah
pembelajaran dengan komputer dengan pendekatan behaviorist. Periode ini ditandai
dengan pembelajaran yang menekankan pengulangan dengan metode drill dan praktek.
Periode yang berikutnya adalah periode pembelajaran komukatif sebagai reaksi
terhadap behaviorist. Penekanan pembelajaran adalah lebih pada pemakaian bentuk-
bentuk tidak pada bentuk itu sendiri seperti pada pendekatan behaviorist.
Periode atau kecenderungan yang terakhir adalah pembelajaran dengan komputer yang
integratif. Pembelajaran integratif memberi penekan pada pengintegrasian berbagai
ketrampilan berbahasa, mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca dan
mengintegrasikan tehnologi secara lebih penuh pada pembelajaran.
Lee merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media
pembelajaran (Lee, 1996) Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi,
meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih
pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.
Dengan tersambungnya komputer pada jaringan internet maka pembelajar akan
mendapat pengalaman yang lebih luas. Pembelajar tidak hanya menjadi penerima yang
pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya sendiri. Pembelajaran
dengan komputer akan memberikan motivasi yang lebih tinggi karena komputer selalu
dikaitkan dengan kesenangan, permainan dan kreativitas. Dengan demikian
pembelajaran itu sendiri akan meningkat.
Pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk
mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas.
Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat pribadi yang akan memenuhi kebutuhan
strategi pembelajaran yang berbeda-beda.
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 11
Di samping kelebihan dan keuntungan dari pembelajaran dengan komputer tentu saja
ada kekurangan dan kelemahannaya. Hambatan pemakaian komputer sebagai media
pembelajaran antara lain adalah: hambatan dana, ketersediaan piranti lunak dan keras
komputer, keterbatasan pengetahuan tehnis dan teoris dan penerimaan terhadap
tehnologi.
Dana bagi penyediaan komputer dengan jaringannya cukup mahal demikian untuk
piranti lunak dan kerasnya. Media pembelajaranpun kurang berkembang karena
keterbatasan pengetahuan tehnis dari pengajar atau ahli pengajaran dan keterbatasan
pengetahuan teoritis pembelajaran bahasa dari para pemrogram.
c. Microsoft Powerpoint 2000
Microsoft Powerpoint 2000 adalah program aplikasi presentasi yang merupakan
salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office. Keuntungan terbesar dari
program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada di dalam
Microsoft Office. Jadi pada waktu penginstalan program Microsoft Office dengan
sendirinya program ini akan terinstal. Hal ini akan mengurangi beban hambatan
pengembangan pembelajaran dengan komputer seperti dikemukakan oleh Lee.
Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon. Ikon-ikon
pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft Word yang sudah
dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer. Pemakai tidak harus mempelajari bahasa
pemrograman. Dengan ikon yang dikenal dan pengoprasian tanpa bahasa program maka
hambatan lain dari pembelajaran dengan komputer dapat dikurangi yaitu hanbatan
pengetahuan tehnis dan teori. Pengajar atau ahli bahasa dapat membuat sebuah program
pembelajaran bahasa tanpa harus belajar bahasa komputer terlebih dahulu.
Meskipun program aplikasi ini sebenarnya merupakan program untuk membuat
presentasi namun fasilitas yang ada dapat dipergunakan untuk membuat program
pembelajaran bahasa. Program yang dihasilkanpun akan cukup menarik. Keuntungan
lainnya adalah bahwa program ini bisa disambungkan ke jaringan internet.
1) Memasukkan Teks, Gambar, Suara dan Video
Fasilitas yang penting dari program apliokasi ini adalah fasilitas untuk
menampilkan teks. Dengan fasilitas ini pembuat program bisa menampilkan berbagai
teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk pembelajaran menulis, membaca atau
pembelajaran yang lain. Cara memasukan teks ke dalam program aplikasi ini cukuip
sederhana. Sesudah pemakai menghidupkan komputer dan masuk program Power point
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 12
2000 dan sesudah memilih jenis tampilan layar maka pemakai dapat menekan menu
insert sesudah itu akan muncul berbagai pilihan. Salah satu pilihan itu adalah insert
textbox. Tekan menu ini dan akan muncul kotak teks di dalam tampilan presentasi.
Langkah berikutnya adalah mengkopi teks yang ingin dimasukkan dan kemudian
menempelkannya (paste) pada kotak yang tersedia. Apabila tidak ingin mengkopi bisa
juga menulis langsung dalan kotak teks yang sudah tersedia.
Untuk memasukan gambar langkahnyapun sama dengan cara memasukkan teks.
Pertama tekan menu insert sesudah itu pilih menu insert picture. Sesudah menu ini
dipilih akan muncul dua pilihan from file ... dan from clip art... Apabila pemrogram
ingin memasukkan gambar dari file maka tekan pilihan pertama dan apabila ingin
memakai gambar dari clip art yang sudah ada di komputer maka tekan pilihan yang
kedua.
Suara dan video merupakan dua fasilitas yang disediakan oleh Microsoft
Powerpoint 2000 yang sangat mendukung pemrograman pembelajaran bahasa. Untuk
memasukkan video tekan menu insert dan selanjutnya tekan menu movies and sounds.
Maka akan muncul dua pilihan untuk masing-masing. Untuk suara (sounds) akan
muncul sounds from file dan sounds from Gallery demikian pula untuk movies akan
muncul pilihan Movies from file atau Movies from Gallery. Pemrogram tinggal memilih
jenis file yang akan dimasukkan.
2) Membuat Tampilan Menarik
Tampilan yang manarik akan meningkatkan minat dan motivasi pembelajar
untuk menjalankan program. Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk membuat
tampilan menarik. Fasilitas yang pertama adalah background. Background akan
memperindah tampilan program. Ada beberapa jenis background yang ditawarkan, yang
pertama adalah dengan memberi warna, yang kedua dengan memberi tekstur dan yang
ketiga adalah memasang gambar dari file sendiri.
Langkah pemasangan background adalah dengan menekan menu format dan
kemudian menekan menu background. Sesudah itu akan muncul pilihan background
fill, more color dan fill effects. Apabila pemrogram ingin memilih warna yang sudah ada
maka tekan apply, apabila ingin memilih warna sendiri tekan more color, pilih warna
dan tekan apply, dan apabila ingin memberi tekstur atau gambar sendiri maka tekan fill
effects, pilih tekstur atau gambar dan tekan apply.
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 13
Fasilitas lain yang akan membuat tampilan lebih menarik adalah fasilitas
animasi. Dengan fasilitas ini gambar-gambar dan teks akan muncul ke layar dengan cara
tampil yang bervariasi. Fasilitas animasi ini memungkinkan gambar atau objek lain
tampil dari arah yang berbeda atau dengan cara yang berbeda. Objek bisa melayang dari
atas, bawah, kanan, kiri, atau dari sudut. Objek juga bisa muncul dari tengah atau dari
pinggir. Dengan sedikit kreatifitas fasilitas ini bisa menghasilkan language games yang
menarik.
Pembuatan animasi dimulai dengan memilih objek yang akan dibuat animasi
dengan cara mengklik objek itu. Sesudah itu pilih menu Slide Show dan kemudian
memilih menu Custom Animation. Sesudah menekan menu itu akan muncul berbagai
pilihan diantaranya order and timing untuk mengatur urutan dan waktu tampil ke layar
dan juga pilihan effects untuk mengatur efek yang diinginkan.
3) Membuat Hyperlink
Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung pembelajaran bahasa karena
dengan hyperlink program bisa terhubung ke program lain atau ke jaringan internet.
Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan programer
memberikan umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran. Hubungan
dengan program lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung pembelajaran dan
hubungan dengan internet akan membuka berbagai kemungkinan pembelajaran yang
lebih luas, pribadi dan otentik.
Langkah pembuatan hyuperlink adalah dengan memilih objek yang akan kita
link ke program lain atau internet. Sesudah kita memilih objek kita mengklik menu
insert dan kemudian mengklik menu hyperlink maka akan muncul dialog box dan
kemudian kita menuliskan alamat yang dituju misalnya sebuah file atau sebuah situs
web dan kemudian mengklik OK maka objek itu akan tersambung ke alamat yang
ditulis. Cara yang kedua adalah melalui menu slide show dan kemudian menekan action
settings, sesudah itu akan muncul dialog box. Dengan mengisikan alamat dan mengklik
OK maka objek akan tersambung ke alamat yang diinginkan.
Fasilitas-fasilitas diatas adalah fasilitas utama dalam pengembangan materi
pembelajaran bahasa dengan Microsoft Powerpoint 2000. Fasilitas yang lain adalah
fasilitas tambahan untuk membuat tampilan program lebih menarik dan mudah
digunakan.
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 14
6. Bahan Bacaan http://akhmadsudrajat.wordpresshttp://bangifull.wordpress.comhttp://carapedia.comhttp://dwipurnomoikipbudiutomo.wordpress.comhttp://joegolan.wordpress.comhttp://mediaedukasiku.blogspot.comhttp://id.wikipedia.orgIKIP Budi Utomo Malang, 2009. Pedoman Pembimbingan dan Penulisan Skripsi serta
Teknik Publikasinya. Malang: IKIP Budi Utomo Malang. Bovee, Courland. 1997. Business Communication Today, Prentice Hall: New York.Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang GuruUndang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalUniversitas Negeri Malang. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang:
Universitas Negeri Malang Press.
Produksi dan Pengunaan Media Pembelajaran- 15