model pembelajaran terbalik (tampil)

Download Model Pembelajaran Terbalik (Tampil)

If you can't read please download the document

Upload: intan-mulya-sari

Post on 24-Jun-2015

927 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Salah satu masalah dalam pembelajaran matematika di SMP adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang dikemas dalam bentuk soal yang lebih menekankan pada pemahaman dan penguasaan konsep suatu pokok bahasan tertentu. Sebagaimana mengacu pada pedoman penilaian Puskur-PLP (2004), penilaian hasil belajar matematika siswa meliputi 3 aspek yaitu: pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, dan pemecahan masalah. Kemampuan siswa yang rendah dalam aspek penguasaan konsep merupakan hal penting yang harus ditindaklanjuti. Kasus seperti ini juga merupakan fenomena yang terjadi di SMP Negeri 2 Moramo Kabupaten Konawe selatan. Pada saat melakukan studi awal di SMP tersebut tepatnya tanggal 28 November 2007, diperoleh informasi dari guru matematika bahwa dalam proses pembelajaran matematika masih banyak ditemui permasalahan. Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah pada pembelajaran Pokok Bahasan Operasi Bilangan Berpangkat siswa kelas IX semester II, dimana siswa kurang memahami sejumlah fakta-fakta matematika berupa rumus-rumus untuk menyelesaikan soal-soal pada Operasi Bilangan Berpangkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan tersebut, siswa terkadang salah dalam memilih rumus yang sesuai dengan soal yang mereka hadapi, misalnya ketika siswa dihadapkan pada soal: 42 x 44 = , mereka terkadang menjawab: 42 x 44 = 48. Hal ini mengakibatkan rendahnya nilai matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Moramo. Operasi Bilangan Berpangkat merupakan salah satu materi penting yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP. Hal ini dikarenakan Pokok Bahasan Operasi Bilangan Berpangkat merupakan dasar bagi siswa dalam mempelajari fungsi eksponensial. Mengingat hal tersebut, maka penguasaan materi Operasi Bilangan Berpangkat bagi siswa menjadi suatu keharusan. Berdasarkan akar permasalahan yang dikemukakan diatas, maka perlu dicarikan solusinya sehingga oleh peneliti dipandang perlu melakukan suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menerapkan pendekatan Reciprocal Teaching dalam pembelajaran, guna meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep Operasi Bilangan Berpangkat, melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dan mendorong pembelajaran mandiri yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. selama ini kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran bilangan berpangkat hanya disampaikan dengan cara langsung yaitu diberikan sejumlah rumus, lalu siswa mengerjakan sejumlah soal dengan menggunakan rumus-rumus tersebut. Reciprocal Teaching

adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa. Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaannya dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu pokok bahasan matematika dapat dicapai. Diharapkan dengan pendekatan ini siswa tidak hanya akan menghafalkan sejumlah rumus-rumus pada pokok bahasan Operasi Bilangan Berpangkat, tetapi juga memahami konsep-konsep dari rumus tersebut sebagai hasil dari proses berfikir mereka setelah siswa melihat beberapa contoh soal,yang dapat digunakan dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan Operasi Bilangan Berpangkat, mengulanginya dan memprediksi kemungkinan soal yang lebih sulit yang akan diberikan guru diwaktu-waktu selanjutnya. Matematika berasal dari bahasa latin manhenern atau mathema yang berarti belajar atau hal yang harus dipelajari, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti yang berkaitan dengan penalaran. Matematika merupakan pelajaran yang memerlukan pemusatan pemikiran untuk mengingat dan mengenal kembali semua aturan-aturan yang ada yang harus dipenuhi untuk menguasai materi yang dipelajari (Hamzah, 2000:60). 2. Pendekatan Reciprocal Teaching

Reciprocal Teaching adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa (http://digilib.upi.edu/).

Palincsar (1986) describes the concept of reciprocal teaching: Reciprocal teaching refers to an instructional activity that takes place in the form of a dialogue between teachers and students regarding segments of text. The dialogue is structured by the use of four strategies: summarizing, question generating, clarifying, and predicting. The teacher and students take turns assuming the role of teacher in leading this dialogue (http://www.ncrel.org).

Konsep di atas, menjelaskan tentang penerapan empat strategi pemahaman dalam pendekatan Reciprocal Teaching yaitu: merangkum (meringkas) atau menyimpulkan, menyusun dan menyelesaikan, menjelaskan kembali, dan memprediksi pertanyaan.

Menurut Palincsar dan Brown seperti yang dikutip oleh Slavin (1997) bahwa strategi reciprocal teaching adalah pendekatan konstruktivis yang didasarkan pada prinsip-prinsip membuat pertanyaan, mengajarkan keterampilan metakognitif melalui pengajaran, dan pemodelan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan membaca pada siswa yang berkemampuan rendah. Reciprocal teaching adalah prosedur pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif serta untuk membantu siswa memahami bacaan dengan baik Dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching siswa diajarkan empat strategi pemahaman dan pengaturan diri spesifik, yaitu merangkum bacaan, mengajukan pertanyaan, memprediksi materi lanjutan, dan mengklarifikasi istilah-istilah yang sulit dipahami. Untuk mempelajari strategi-strategi tersebut guru dan siswa membaca bahan pelajaran yang ditugaskan di dalam kelompok kecil, guru memodelkan empat keterampilan tersebut di atas (Nur, 2004 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan Reciprocal Teaching merupakan strategi dalam pembelajaran yang menekankan pada pemahaman mandiri siswa, sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika. 3. Pembelajaran bilangan berpangkat dengan pendekatan Reciprocal Teaching 4. 5. Pengertian bilangan berpangkat Bilangan berpangkat 25 dibaca dua pangkat lima berarti 2 x 2 x 2 x 2 x 2. bilangan 2 dari 25 disebut bilangan pokok sedangkan 5 disebut pangkat. Dalam mengajarkan pengertian bilangan berpangkat di atas, guru mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Langkah 1

Guru memberikan contoh sebagai berikuit

1. 62 = 6 x 6 2. 34 = 3 x 3 x 3 x 3 3. a5 = a x a x a x a x a Kesimpulan an = a x a x a x ...x a ; dimana n bilangan bulat positif. Langkah 2 Guru memberikan soal-soal latihan kepada siswa

1. 85 = 2. 96 = 3. 4m = 2. Sifat-sifat bilangan berpangkat positif Sifat-sifat bilangan berpangkat positif Untuk mendapatkan sifat : am xan = am+n Langkah 1 Guru memberikan contoh sebagai berikut : 82 x 82= (8 x 8) x (8 x 8) = 8 x 8 x 8 x 8 = 84 = 82+2 Langkah 2

Guru memberikan soal-soal (Kerjakan sesuai dengan contoh !)

1. 31 x 34 =

2. 103 x 107 = 3. am x an = Langkah 3 Guru dan siswa menyimpulkan jawaban terakhir bahwa : am x an = am+n 2. Untuk mendapatkan Sifat : (am)n = amxn Langkah 1 Guru memberikan contoh (45)2 = (4 x 4 x 4 x 4 x 4)2 = (4 x 4 x 4 x 4x 4) x (4 x 4 x 4 x 4 x 4) =4x4x4x4x4x4x4x4x4x4 = 510 = 55x2 Langkah 2

Guru memberikan soal-soal kegiatan (Buatlah seperti contoh !)

1. (23)3 = 2. (p4)3 = 3. (am)n = Langkah 3 Guru dan siswa menyimpulkan jawaban terakhir bahwa : (am)n = amxn

3. Untuk Mendapatkan sifat: an : am = am-n, a 0 Langkah 1

Guru memberikan contoh

76 : 74 =

=

=

= 7 x 7 = 72 = 76-4 Langkah 2 Guru memberikan soal-soal kegiatan (Buatlah seperti contoh !)

1. 22 : 24 = 2. 106 : 101 = 3. q4 : q2 = 4. an : am = Langkah 3

Guru dan siswa menyimpulkan jawaban terakhir bahwa : an : am = am-n , a 0 Bilangan berpangkat negatif

Untuk menunjukkan bahwa :

a-m = Langkah 1

Guru memberikan contoh :

1. 5-3 = 50-3 =

= Langkah 2

Guru memberikan soal-soal kegiatan (Selesaikan sesuai dengan contoh !).

1. 10-1 = 2. 8-4 =

3. a-m = Langkah 3

Guru dan siswa menyimpulkan jawaban terakhir bahwa :

a-m =

, atau am = dengan a 0 sip. By riesto a.f. he