mkn-jun2007-40 (2)_2

4
Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 No. 2 Juni 2007 86 Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Medan Ani Ariani dan Tiangsa Sembiring Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RS H. Adam Malik, Medan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dimana: berat badan (kg)/tinggi badan (m 2 ). Anak dengan IMT persentil (P) 85 di klasifikasikan sebagai berat badan lebih dan IMT P 95 di klasifikasikan sebagai obesitas. Obesitas pada anak merupakan faktor resiko terjadinya obesitas pada masa dewasa. Hal ini merupakan faktor resiko terjadinya diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa prevalensi obesitas pada anak sekolah dasar di kota Medan. Metode. Penelitian ini berdasarkan metode deskriptif dengan mengambil 400 orang anak (6-12 tahun) di sekolah dasar Harapan, Kartika, Annizam dan SD Negeri 0608777 di Medan yang dipilih secara randomisasi sederhana. Sebelumnya pemilihan SD ini juga secara randomisasi sederhana. Hasil. Dijumpai sebanyak 71 orang (17,75%) dari 400 orang anak yang diperiksa menunjukkan obesitas, laki-laki sejumlah 43 orang (10,75%) dan perempuan sebanyak 28 orang (7%). Berat badan lebih (overweight) didapati sebanyak 47 orang (11,75%). Dimana dijumpai anak laki-laki dengan rentang umur 6-9 tahun yang paling banyak obesitas yaitu 22 orang (31%). Kesimpulan. Kejadian obesitas pada anak SD di kota Medan adalah 17,75% dengan 60,5% terjadi pada anak laki-laki dan 39,5% pada anak perempuan. Kata kunci : obese, body mass index Abstract: Introduction. Obesity in general is defined as the increase of body weight caused by the increase of excessive fat body. Obesity is often associated with Body Mass Index (BMI) and body weight (kg)/ body height (m 2 ). Children with BMI percentile (P) 85 are classified as overweight and BMI percentile (P) 95 are classified as obesity. Obesity in children seems to be the risk factor diabetic mellitus, coronary heart disease and hypertension. The objective of this study is to investigate the obesity prevalence in primary-school children in Medan. Methods. The descriptive methods was performed in 400 children (6-12 years) in primary-school of Harapan, Annizam, Kartika and government school of 0608777 in Medan which are choosen by simple random sampling. Results. The obesity children were 71 (17.75%) with male 43 (10,75%) and female (7%). Overweight children were 47. There were 22 (31%) male obesity children with age ranging 6-9 years old are most obese. Conclusion. The obesity of primary-school in Medan is 17.75% with 60.5% for male and 39% for female. Keywords: obese, body mass index PENDAHULUAN Obesitas masih merupakan masalah kesehatan bagi anak maupun dewasa, oleh karena komplikasi jangka pendek obesitas itu sendiri berakibat terhadap pertumbuhan tulang, penyakit endokrin, kardiovaskular dan sistem gastrointestinal. 1-2 Obesitas pada masa anak-anak akan memiliki kecenderungan untuk menjadi obesitas pada masa dewasa muda yang berhubungan dengan problem kesehatan juga Universitas Sumatera Utara

Upload: arthoclase

Post on 01-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Prevalensi obesitas pada anak sekolah

TRANSCRIPT

  • Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 2 y Juni 2007 86

    Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Medan

    Ani Ariani dan Tiangsa Sembiring Departemen Ilmu Kesehatan Anak

    Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RS H. Adam Malik, Medan

    dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dimana: berat badan (kg)/tinggi badan (m2). Anak dengan IMT persentil (P) 85 di klasifikasikan sebagai berat badan lebih dan IMT P 95 di klasifikasikan sebagai obesitas. Obesitas pada anak merupakan faktor resiko terjadinya obesitas pada masa dewasa. Hal ini merupakan faktor resiko terjadinya diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa prevalensi obesitas pada anak sekolah dasar di kota Medan. Metode. Penelitian ini berdasarkan metode deskriptif dengan mengambil 400 orang anak (6-12 tahun) di sekolah dasar Harapan, Kartika, Annizam dan SD Negeri 0608777 di Medan yang dipilih secara randomisasi sederhana. Sebelumnya pemilihan SD ini juga secara randomisasi sederhana. Hasil. Dijumpai sebanyak 71 orang (17,75%) dari 400 orang anak yang diperiksa menunjukkan obesitas, laki-laki sejumlah 43 orang (10,75%) dan perempuan sebanyak 28 orang (7%). Berat badan lebih (overweight) didapati sebanyak 47 orang (11,75%). Dimana dijumpai anak laki-laki dengan rentang umur 6-9 tahun yang paling banyak obesitas yaitu 22 orang (31%). Kesimpulan. Kejadian obesitas pada anak SD di kota Medan adalah 17,75% dengan 60,5% terjadi pada anak laki-laki dan 39,5% pada anak perempuan. Kata kunci: obese, body mass index Abstract: Introduction. Obesity in general is defined as the increase of body weight caused by the increase of excessive fat body. Obesity is often associated with Body Mass Index (BMI) and body weight (kg)/ body height (m2). Children with BMI percentile (P) 85 are classified as overweight and BMI percentile (P) 95 are classified as obesity. Obesity in children seems to be the risk factor diabetic mellitus, coronary heart disease and hypertension. The objective of this study is to investigate the obesity prevalence in primary-school children in Medan. Methods. The descriptive methods was performed in 400 children (6-12 years) in primary-school of Harapan, Annizam, Kartika and government school of 0608777 in Medan which are choosen by simple random sampling. Results. The obesity children were 71 (17.75%) with male 43 (10,75%) and female (7%). Overweight children were 47. There were 22 (31%) male obesity children with age ranging 6-9 years old are most obese. Conclusion. The obesity of primary-school in Medan is 17.75% with 60.5% for male and 39% for female. Keywords: obese, body mass index PENDAHULUAN Obesitas masih merupakan masalah kesehatan bagi anak maupun dewasa, oleh karena komplikasi jangka pendek obesitas itu sendiri berakibat terhadap pertumbuhan

    tulang, penyakit endokrin, kardiovaskular dan sistem gastrointestinal.1-2 Obesitas pada masa anak-anak akan memiliki kecenderungan untuk menjadi obesitas pada masa dewasa muda yang berhubungan dengan problem kesehatan juga

    Universitas Sumatera Utara

  • Ani Ariani dkk. Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah...

    Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 2 y Juni 2007 87

    nantinya. Studi dari NHMRC melaporkan bahwa obesitas pada masa anak-anak kira-kira lebih dari 50% akan menjadi obesitas pada masa dewasa.3-4 Meningkatnya kesejahteraan dan berubahnya pola makan menyebabkan peningkatan konsumsi lemak oleh masyarakat. Berkurangnya lapangan tempat bermain serta makin tersedianya hiburan dalam bentuk tontonan televisi, permainan video atau playstation menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik terutama oleh anak-anak.5 Obesitas secara umum didefenisikan sebagai peningkatan berat badan yang disebabkan oleh meningkatnya lemak tubuh secara berlebihan. Obesitas sering dihubungkan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dimana berat badan (kg) dibagi tingggi badan (m2). Anak dengan IMT persentil (P) 85 di klasifikasikan sebagai berat badan lebih dan IMT P 95 di klasifikasikan sebagai obesitas.3 The National Health and Medical Research Council (NHMRC) merekomen-dasikan penggunaan dari The United States Centers for Disease Control and Prevention BMI percentile charts.3 Akhir-akhir ini terdapat peningkatan prevalensi obesitas. Australian Health and Fitness Survey yang bekerja sama dengan Australian Council for Health, Physical Education and Recreation (ACHPER) tahun 1985 mengambil lebih dari 8000 sampel anak sekolah di Australia dengan rentang umur 715 tahun. Studi ini melaporkan peningkatan overweight dan obesitas dari 11,8% pada anak laki-laki dan 10,7% pada anak perempuan menjadi lebih besar 19% pada anak laki-laki dan 21% pada anak perempuan dalam 3 tahun. Prevalensi obesitas pada anak usia 617 tahun di Amerika Serikat dalam tiga dekade terakhir meningkat dari 7,610,8% menjadi 13 14%. Prevalensi overweight dan obesitas pada anak usia 618 tahun di Rusia adalah 6% dan 10%, di Cina adalah 3,6% dan 3,4% dan di Inggris adalah 2231% dan 1017%, bergantung pada umur dan jenis kelamin. Prevalensi obesitas pada anak-anak sekolah di Singapura meningkat dari 9% menjadi 19%.6 Studi (1997-2000) dan pada negara-negara berkembang di dunia menunjukan hasil yang hampir sama.3 Studi di Jakarta tahun 1997 pada anak-anak sekolah dari sosial ekonomi menengah prevalensi obesitas 10%, dan 2

    tahun berikutnya Meilani dan Soedidjo menunjukkan hasil yang hampir sama pada anak dengan sosial ekonomi yang lebih tinggi berkisar 26%. Data-data diatas menunjukan insiden obesitas pada anak-anak meningkat setiap tahunnya.6

    Faktor resiko potensial untuk menjadi obesitas adalah frekuensi obesitas itu sendiri diantara anggota keluarga termasuk didalamnya genetik dan faktor lingkungan seperti kebiasaan makan dapat menentukan dalam asupan energi dan gaya hidup keluarga.7

    Pada orang dewasa telah diketahui bahwa obesitas merupakan faktor resiko terjadinya diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi. Severina, dkk melaporkan profil lipid pada anak kelompok Overweight dan obesitas menunjukkan konsentrasi rata-rata dengan nilai di atas ambang terutama untuk anak laki-laki.1 Obesitas juga dapat disertai keadaan resistensi insulin yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya diabetes mellitus.8

    METODE Penelitian ini berdasarkan metode deskriptif dengan mengambil 400 orang anak (6-12 tahun) di sekolah dasar Harapan, Kartika, Annizam dan SD Negeri 0608777 di Medan yang dipilih secara randomisasi sederhana. Sebelumnya pemilihan SD ini juga secara randomisasi sederhana. Dipakai alat penimbang Camry yang telah ditera sebelumnya dengan kapasitas sampai 125 kg. Pencatatan dilakukan dalam kg dengan desimal (sensitivitas sampai 0.1 kg). Semua subyek penelitian ditimbang tanpa sepatu dan alas kaki, hanya pakaian sekolah sehari-hari saja. Alat pengukur tinggi badan yang digunakan terbuat dari metal, dengan kalibrasi 1 mm. Tinggi badan di ukur pada posisi tegak lurus menghadap ke depan tanpa alas kaki. Untuk melihat angka pada pengukuran tinggi diletakkan mistar segitiga dari kayu, tegak lurus terhadap pengukur dan tepat di atas kepala. Parameter yang digunakan untuk penilaian obesitas pada anak yaitu indeks massa tubuh persentil (P) 95 dan indeks berat badan terhadap tinggi badan adalah > 120%.

    Universitas Sumatera Utara

  • Karangan Asli

    Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 2 y Juni 2007 88

    Tabel 1. Karakteristik murid SD

    Jumlah murid (%) Total Laki-laki Perempuan

    400 227 (56,75%) 173 (43,25%) Usia (tahun) 6-9 10-12

    254 146

    142 (35,5%) 85 (21,25%)

    112 (28%)

    61 (15,25%) Klasifikasi berat badan Obes Berat badan lebih Normal Mild malnutrisi Moderate malnutrisi

    71 (17,75%) 47 (11,75%)

    207 (51,75%) 47 (11,75%)

    28 (7%)

    43 (10,75%)

    24 (6%) 109 (27,25%)

    34 (8,5%) 17 (4,25%)

    28 (7%)

    23 (5,75%) 98 (24,5%) 13 (3,25%) 11 (2,75%)

    Tabel 2. Rentang umur anak obesitas

    Jumlah murid (%) Total Laki-laki Perempuan 71 43 (60,5%) 28 (39,5%) Usia (tahun) 6-9 10-12

    40 31

    22 (31%)

    21 (29,5%)

    18 (25,3%) 10 (14,2%)

    HASIL Tabel 1 menunjukkan persentase murid yang obese dan non obese. Dimana dijumpai sebanyak 71 orang (17,75%) dari 400 orang anak yang diperiksa menunjukkan obesitas, laki-laki sejumlah 43 orang (10,75%) dan perempuan sebanyak 28 orang (7%). Berat badan lebih (overweight) didapati sebanyak 47 orang (11,75%). Tabel 2 menunjukkan rentang umur anak obesitas. Dimana dijumpai anak laki-laki dengan rentang umur 6-9 tahun yang paling banyak obesitas yaitu 22 orang (31%). DISKUSI Di negara maju, obesitas lebih sering terjadi pada golongan kurang mampu. Mereka mengalami obesitas salah satunya adalah karena mengkonsumsi fast food atau junkfood yang relatif lebih murah harganya. Sedangkan pada penelitian ini yang terjadi sebaliknya, hal ini mungkin karena pengetahuan mengenai penyebab dan pencegahan obesitas belum banyak diketahui serta persepsi tentang obesitas masih salah. Prevalensi obesitas di Amerika Serikat pada anak usia 6-17 tahun meningkat dari 7,6-10,8% menjadi 13-14%, bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini cukup tinggi yaitu 17,75%, sehingga perlu

    penelitian lebih lanjut dengan jangkauan lebih besar untuk memperoleh angka kejadian obesitas pada anak usia sekolah dasar. Prevalensi obesitas di Indonesia menurut Susenas menunjukkan peningkatan baik di perkotaan maupun pedesaan. Di DKI Jakarta, prevalensi obesitas pada umur 6-12 tahun ditemukan obesitas sekitar 4%. Pada penelitian ini ditemukan obesitas pada rentang umur 6-12 tahun sebesar 17,75%.6 Kamelia (1995) mendapatkan kejadian obesitas sebesar 20% pada SD swasta dan 9% pada SD Negeri di kota Medan.9 Hal ini menunjukkan bahwa kejadian obesitas pada anak SD di kota Medan tidak berbeda jauh dalam 9 tahun belakangan ini. Komplikasi dapat terjadi pada obesitas, yang paling sering timbul saat dewasa adalah penyakit kardiovaskular, hipertensi dan diabetes. Resiko mortalitas maupun morbiditas akibat penyakit-penyakit ini meningkat dengan obesitas. Dengan mengetahui prevalensi ini dapat dipertimbangkan masalah kesehatan yang dapat timbul pada anak SD yang obesitas di kota Medan. Dan dapat dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi dikemudian hari. Beberapa cara pengambilan data masih memungkinkan timbul bias, misalnya

    Universitas Sumatera Utara

  • Ani Ariani dkk. Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah...

    Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 2 y Juni 2007 89

    gambaran klinis dan antropometris dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik dan pengukuran-pengukuran. Faktor subyektif dari pemeriksa maupun alat mungkin akan terjadi. Cara yang dilakukan untuk memperkecil faktor-faktor tersebut adalah alat ditera terlebih dahulu dan dibuat batasan operasional cara pemeriksaan. KESIMPULAN Kejadian obesitas pada anak SD di kota Medan adalah 17,75% dengan 60,5% terjadi pada anak laki-laki dan 39,5% pada anak perempuan. Angka ini tidak berbeda jauh bila dibandingkan penelitian sebelumnya dalam 9 tahun belakangan ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Severina C.V.C Lima, Ricardo F. Arrais,

    Maria G. Almeida, Zelia M. Souza, Lycia F.C. Pedrosa. Plasma Lipid Profile and Lipid Peroxidation in Overweight or Obese Children and Adolescents. J Pediatr (Rio J). 2004;80(1):23-8.

    2. Childhood Overweight. Diambil dari URL: http://www.naaso.org/information/ childhood_overweight.asp

    3. Jhon McLennan, MBBS, FRACP. Obesity in Children Tackling a Growing Problem. Australian Family Physician January/ February 2004; 33 (1/2): 33-36.

    4. Michael Freemark, MD. Obesity.Diambil dari URL: http://www.emedicine.com/ ped/ topic1699.htm

    5. Samsudin. Masalah gizi ganda pada anak: suatu tantangan baru. Dalam: Samsudin, Nasar SS, Sjarif DR, penyunting. Masalah gizi ganda dan tumbuh-kembang anak. Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak FKUI XXXV; 11-12 Agustus 1995; Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 1995.

    6. Sjarif DR. Obesitas pada anak dan permasalahannya.Dalam: Trihono PP, Pudjiarto SP, Sjarif DR, penyunting. Hot topics in pediatrics II. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLV. 18-19 Februari 2002; Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002.

    7. Childhood and Adolescent Obesity. Diambil dari URL: http://www. Healthyeatingclub.com/info/articles/infantchild/childhood_obesity.htm

    8. Goran MI, Ball GDC, Cruz ML. Cardiovascular Endocrinology 2. Obesity and risk of type 2 diabetes and cardiovascular disease in children and adolescents. J Clin Endocrinol Metab, April 2003, 88 (4): 1417-27.

    9. Kamelia E. Kejadian obesitas pada anak usia 10-13 tahun di tiga sekolah dasar negeri dan tiga sekolah dasar swasta kotamadya Medan. Tesis. Medan: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUSU, 1999.

    Universitas Sumatera Utara

    /ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict > /JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false /CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 300 /GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true /GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300 /GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2 /GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true /GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true /GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict > /GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict > /JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false /CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200 /MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true /MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200 /MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode /MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None ] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false /PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true /PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXOutputIntentProfile () /PDFXOutputConditionIdentifier () /PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped /False

    /Description > /Namespace [ (Adobe) (Common) (1.0) ] /OtherNamespaces [ > /FormElements false /GenerateStructure true /IncludeBookmarks false /IncludeHyperlinks false /IncludeInteractive false /IncludeLayers false /IncludeProfiles true /MultimediaHandling /UseObjectSettings /Namespace [ (Adobe) (CreativeSuite) (2.0) ] /PDFXOutputIntentProfileSelector /NA /PreserveEditing true /UntaggedCMYKHandling /LeaveUntagged /UntaggedRGBHandling /LeaveUntagged /UseDocumentBleed false >> ]>> setdistillerparams> setpagedevice