miscarriage keguguran

4
 JURNAL READING “MISCARRIAGE” EMERGENCY KELOMPOK A1 Ketua : Dinda Putri Ay uninru! "11#$#1##%1& Se'retari( : A nni(a Dienda A !anda)P) S "11#$#1##$%& Airi*a A(*e+ea At,ira "11#$#1##11& A-en A(trini N)K "11#$#1##1$& Ari./ A+a+a "11#$#1##0& Di2'y Le(!ana "11#$#1##33& Driyan Aria4ratita "11#$#1##%0& Ga+u, Ri*'y A yunintya( "11#$#1#1#%& De5i Ayu Ra,!a(ari "11#$##3#%$& D5i4utriani 6er!iandina "11#$##3#78& 9K YARSI $#10;$#18 JAKAR<A

Upload: annisa-dienda

Post on 06-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Miscarriage Keguguran

TRANSCRIPT

JURNAL READINGMISCARRIAGEEMERGENCY

KELOMPOK A1

Ketua: Dinda Putri Ayuningrum(1102010081)Sekretaris: Annisa Dienda Amanda.P.S(1102010028)Airiza Aszelea Athira(1102010011)Ajeng Astrini N.K(1102010012)Ariqo Alala(1102010035)Dicky Lesmana(1102010077)Driyan Ariapratita(1102010083)Galuh Rizky Ayuningtyas(1102010108)Dewi Ayu Rahmasari(1102007082)Dwiputriani Hermiandina(1102007094)

FK YARSI - 2013/2014JAKARTA

MISCARRIAGE(Keguguran)

Keguguran atau aborsi spontan adalah keguguran yang terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu. Sering terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan. Aborsi spontan ada 4 stadium:1. Aborsi TerancamTerdapat pendarahan pada kehamilan 20 minggu pertama dan tidak ada dilatasi serviks dan 50% dari aborsi terancam akan terjadi aborsi yang sebenarnya.2. Aborsi yang pasti terjadiAdanya pendarahan dan dilatasi serviks dan memiliki kemungkinan yang lebih besar dari aborsi terancam.3. Aborsi Tidak SempurnaAdanya pendarahan dan dilatasi serviks, keram, hanya sebagian jaringan uterus yang keluar tapi masih terdapat atau tertinggalnya janin dan plasenta. Perbedaan aborsi tidak sempurna dan missed aborsi, fetusnya sudah meninggal tapi masih terdapat uterus. Keadaan ini keadaan spesifik untuk dapat melakukan aborsi selektif.4. Aborsi SempurnaTerjadi ketika semua bagian uterus keluar dari vagina.Status kehamilan dari setiap kasus dapat dievaluasi dengan gejala klinis dan obstetrik ultrasound imaging.Penyebab umum aborsi spontan adalah penyakit genetik pada embrio, contohnya abnormalitas kromosom atau mutasi. Jika orang itu pernah melakukan 3 kali atau lebih aborsi, disebut dengan aborsi habitual. Itu terjadi 1% orang yang mencoba untuk hamil. Faktor genetik seperti translokasi kromosom di orang tua ini ditemukan 1-2% kasus, tetapi tidak diketahui apa alasannya. Kemungkinan aborsi itu dengan berbeda-beda kasus.Resiko aborsi dapat terjadi di semua ras, bisa disebabkan karena drug atau alkohol, karena lingkungan, racun industri, merokok, malnutrisi, mengkonsumsi kafein, dan penggunaan OAINS, ada riwayat tumor uterus, fibrioids, cacat uterus, servical yang inkompeten, uncontrol tiroid dan ketidakseimbangan hormon, ginjal, infeksi yang aktif, penyakit kronik (diabet, polikistik ovari, LES, hipertensi, antiphospolipid sindrom), maternal fetal, resus incompetible.Semakin bertambah usia resiko aborsi akan semakin meningkat, 15% pada usia < 35 tahun, 20-25% usia 35-39 tahun, 35% usia 40-42 tahun. 50% pada usia > 42 tahun.Incidence dan prevalensi: 10-15% semua kehamilan dengan aborsi spntan, wanita wanita tersebut tidak mengetahui jika dia sedang hamil

DiagnosisWanita biasanya melaporkan jika dia mengalami pendarahan pervaginam, keram dan keluarnya bekuan darah jaringan. Gejala ini diikkuti dengan sakit perut bagian bawah yang menjalar ke sekitar bokong dan vagina. Bisa terdapat cairan dari kantong ketuban yang pecah. Jika terjadi seperti itu, tidak ada tanda-tanda kehamilan lagi seperti nyeri payudara dan mual. Dari kehamilan sebelumnya, pernah ada riwayat aborsi spontan, infeksi, penyakit kronis dan operasi.Pemeriksaan FisikPemeriksaan pelvic untuk menilai sumber dan jumlah pendarahan, servik yang terbuka atau tertutup, nyeri serviks pada saat serviks bergerak, ukuran dan konsistensi uterus, adanya masa di atau dekat uterus. Kita bisa mengatakan aborsi jika dari pemeriksaan serviks terdapat dilatasi dan jaringan di serviks menunjukan imminent expulsion dalam jaringan.Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui adanya kelainan abdomen yang lain seperti distensi, pembesaran liver atau lien dan area jaringan lunak. Jadi pemeriksaan ini harus dapat mengatasi kehamilan ektopik dan ruptur kista ovarium dimana itu dapat dideteksi dari satu sisi abdomen.Vital sign dapat dilakukan jika ada pendarahan, karena pendarahan dapat mengukur keseimbangan cairan dan tekanan darah.Missed abortion bisa diduga jika gejala kehamilannya hilang, gejala yang paling sering uterusnya lebih kecil dari seharusnya.Test:1. HCG: untuk mengkonfirmasi pendarahan akibat nkehamilan atau sebab lain.2. Histopatologi: untuk menentukan asal fetal.3. CBC (Complete Blood Count): untuk melihat jumlah darah yang hilang, penyakit hematologi atau DIC.4. WBC (White Blood Count): untuk melihat adanya infeksi.5. Tes Koagulasi (jumlah platelet fibrinogen, protombing time, parsial trombosiplastin time): dilakukan jika ada pendarahan yang signifikan.6. Komponen kimia darah: untuk melihat ketidakseimbangan cairan karena pendarahan fungsi ginjal, dan fungsi hati.7. Tipe darah, screening antibodi, cross matching: untuk persiapan transfusi jika dibutuhkan.8. Urinalisis: untuk melihat infeksi saluran urin.9. Abdominal atau vaginal ultrasound imaging: untuk mengkonfirmasi dan evaluasi stadium aborsi, KET dan masalah ginekologi.10. X-ray, tes genetik dan histerosalpingografi.

Terapi1. Untuk aborsi sempurna tanpa komplikasi tidak membutuhkan operasi dan medical treatment yang khusus, tetapi dibutuhkan follow up untuk infeksi datau kehilangan darah.2. Aborsi terancam harus dipantau dan tidak ada terapi medical selain tirah baring, meningkatkan konsumsi cairan, dan suplemen progesteron, walaupun tidak ada bukti yang menyatakan bahwa terapi hormon berguna.3. Aborsi tidak sempurna atau missed aborsi itu dilakukan pengambilan isi uterus dengan dilatasi dan kuretase atau section kuret. Jika ini tidak dilakukan maka jaringan daapat terjadi infeksi dan pendarahan tertunda.Wanita dengan infeksi memerlukan terapi dengan antibiotik. Pendarahan berat diberikan terapi suplemen Fe atau transfusi darah dan dirawat di Rumah sakit. Jika pendarahan berlanjut setelah dilakukan kuret, karena perforasi kapiler darah, dilakukan laparoskopi atau laparatomi untuk mengakses cavum uteri. Wanita dengan resus negatif diberikan RHO (D).

PrognosisPemulihan fisik sempurna yang diharapkan untuk orang yang mengalami missed aborsi bisa sampai aterm.Komplikasi1. Infeksi2. Pendarahan hebat3. Komplikasi dari dilatasi, kuretasi dan atau transfusi darah.4. Shock5. DepresiJika sudah kembali bekerja:1. Tidak boleh banyak bergerak2. Tidak boleh lama berdiri sampai penyembuhan selesai, pekerjaan berat.