mewujudkan guru profesional pasca …file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._matematika/... ·...
TRANSCRIPT
MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL
PASCA SERTIFIKASI
1
DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL DI UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
PURWOKERTO, TANGGAL 10 MARET 2010
Oleh
Dr. Darhim, M.Si.
<= SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3
1 TK 110,742 9,440 32,382 3,097 18,652 115 1 174,429
PNS 19,977 770 5,955 336 5,134 63 - 32,235
Non PNS 90,765 8,670 26,427 2,761 13,518 52 1 142,194
2 SD 417,389 11,529 589,034 23,841 207,074 1,161 4 1,250,032
PNS 266,331 7,213 505,119 15,328 152,090 1,077 2 947,160
Non PNS 151,058 4,316 83,915 8,513 54,984 84 2 302,872
3 SMP 39,133 36,202 37,446 72,822 299,319 3,277 7 488,206
PNS 16,060 29,327 25,785 51,441 164,388 2,870 4 289,875
Non PNS 23,073 6,875 11,661 21,381 134,931 407 3 198,331
4 SLB 1,666 238 2,883 803 4,514 50 - 10,154
PNS 577 68 1,839 505 2,644 42 - 5,675
Non PNS 1,089 170 1,044 298 1,870 8 - 4,479
5 SMA 6,301 1,200 4,082 22,964 189,753 3,106 27 227,433
PNS 2,056 345 2,071 13,853 101,752 2,436 5 122,518
Non PNS 4,245 855 2,011 9,111 88,001 670 22 104,915
6 SMK 5,172 1,341 2,842 23,942 120,764 1,691 9 155,761
PNS 900 230 834 9,429 40,282 1,054 3 52,732
Non PNS 4,272 1,111 2,008 14,513 80,482 637 6 103,029
7 MI 94,755 23,580 45,933 9,086 31,312 108 - 204,774
PNS 4,478 4,480 18,267 2,358 6,997 45 - 36,625
Non PNS 90,277 19,100 27,666 6,728 24,315 63 - 168,149
8 MTs 37,045 10,722 13,554 22,559 95,326 599 4 179,809
PNS 886 621 1,615 5,670 16,687 234 1 25,714
Non PNS 36,159 10,101 11,939 16,889 78,639 365 3 154,095
9 MA 10,090 2,164 3,215 10,290 65,635 1,321 8 92,723
PNS 244 63 137 1,291 13,605 596 2 15,938
Non PNS 9,846 2,101 3,078 8,999 52,030 725 6 76,785
722,293 96,416 731,371 189,404 1,032,349 11,428 60 2,783,321
311,509 43,117 561,622 100,211 503,579 8,417 17 1,528,472
410,784 53,299 169,749 89,193 528,770 3,011 43 1,254,849
JUMLAH GURU
JUMLAH
PNS
Non PNS
No.JENJANG
SEKOLAH
Jenjang Pendidikan
2
SUMBER DATA : DITJEN PMPTK 2005
1. Jumlah guru yang sangat besar yaitu 2.783.321 orang,
termasuk sekitar 477.000 orang adalah guru di bawah
Departemen Agama.
2. Pendataan guru yang belum sepenuhnya selesai sehingga
sulit untuk mengetahui supply and demand.
PERMASALAHAN GURU
3
3. Distribusi guru belum merata
4. Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik S1
/D-IV cukup besar sebanyak 63,1%
5. Banyak guru berkompetensi rendah
6. Belum semua guru mendapatkan program
peningkatan kompetensi
Lanjutan:
PERMASALAHAN GURU
4
7. Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga membutuhkan kompetensi (ICT) bagi para guru
8. Guru akan pensiun pada tahun 2010 s/d 2015 sebanyak
300.000 dan memerlukan penggantinya
9. Desentralisasi pengelolaan guru namun kasus-kasus guru
selalu dikirim ke pusat untuk menyelesaikannya
Lanjutan:
PERMASALAHAN GURU
5
REFORMASI GURU
1. Reformasi guru dimulai dari Deklarasi Guru sebagai Bidang Pekerjaan Profesi oleh Presiden tanggal 14 Desember 2004.
2. Satu tahun kemudian (15 Desember 2005 diterbitkanlah UU Nomor 14 TH 2005 tentang Guru dan Dosen)
6
Lanjutan:
REFORMASI GURU
3. Guru sebagai pekerja profesional sama seperti: tentara, pengacara, apoteker, dokter, akuntan publik, psycholog.
Mereka memiliki karakteristik yang tidak bisa disamakan/dicapai dengan mudah, karena harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu sebagai pekerja profesional.
7
Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama:
• mendidik,
• mengajar,
• membimbing,
• mengarahkan,
• melatih,
• menilai, dan
• mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
PROFESIONAL
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar
mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
GURU PROFESIONAL
• Minimal Sarjana (S-1) atau Diploma IV (D-
IV)
• Memiliki Sertifikat Pendidik
• Memiliki Kompetensi
• Sehat Jasmani Rohani
• Mampu Mewujudkan Tujuan Pendidikan
Nasional
SEDIKIT TENTANG SERTIFIKASI
MELALUI PORTOFOLIO
12
NO KOMPONEN PORTOFOLIO SKOR
1 Kualifikasi akademik 325
2 Pendidikan dan pelatihan 400
3 Pengalaman mengajar 190
4 Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 160
5 Penilaian dari atasan dan pengawas 50
6 Prestasi akademik 125
7 Karya pengembangan profesi 100
8 Keikutsertaan dalam forum ilmiah 50
9 Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial 60
10 Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan 40
JUMLAH 1500
13
KOMPONEN PORTOFOLIO
(Sesuai PP No 74/2008 Tentang Guru)
KOMPETENSI GURU
PED KEPRI SOS PROF
1. Kualifikasi Akademik √ √
2. Pendidikan dan Pelatihan √ √
3. Pengalaman Mengajar √ √ √
4. Perenc & Pelaks Pembelajaran √ √
5. Penilaian Atasan & Pengawas √ √ √ √
6. Prestasi Akademik √ √ √
7. Karya Pengembangan Profesi √
8. Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah √ √
9. Pengalmn Org dlm Bid Kepend & sosial √ √
10 Penghargaan yg Relevan dg Bid Pend √ √ √ √
PEMETAAN KOMPONEN PORTOFOLIO
KE DALAM KOMPETENSI GURU
14
1500
850
Lulus Portofolio
Melengkapi Adm
849
841
Melengkapi berkas
Portofolio (substansi)
840
0
PLPG
15
SERTIFIKASI CALON GURU PRAJABATAN
(MELALUI PENDIDIKAN PROFESI)
Calon Guru sebelum mengikuti test CPNS harus sudah memiliki ijazah S1/D-IV dan sudah
bersertifikat pendidik melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG)
16
Calon Guru Latar Belakang Pendidikan Beban Belajar
Pendidikan Profesi Guru
TK S1 PGTK 18 – 20 sks
S1 Kependidikan 36 – 40 sks
S1 Psikologi 36 – 40 sks
SD S1 PGSD 18 – 20 sks
S1 Kependidikan 36 – 40 sks
S1 Psikologi 36 – 40 sks
SMP S1 Kependidikan/non kependidikan 36 – 40 sks *)
SMA S1 Kependidikan/non kependidikan 36 – 40 sks *)
SMK S1 Kependidikan/non kependidikan 36 – 40 sks *)
SERTIFIKASI
BERDASARKAN PP NO. 74
TAHUN 2008
PP No.74
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Desember 2008
ATURAN PERALIHAN
Pasal 65
Dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen:
a. Guru Dalam Jabatan yang belum memiliki Sertifikat Pendidik memperoleh tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional dan maslahat tambahan;
b. Guru dalam jabatan diberi Sertifikat Pendidik secara langsung apabila:
1) sudah memiliki kualifikasi akademik magister (S-2) atau doktor (S-3) dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau
2) sudah mempunyai golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.
ATURAN PERALIHAN
c. Guru dalam jabatan yang telah memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan yang diampunya, keikutsertaannya dalam pendidikan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 atau uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 yang diikutinya dilakukan berdasarkan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, dan/atau satuan pendidikan yang diampunya;
d. Guru yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (3) pada satuan pendidikan yang belum memenuhi ketentuan rasio peserta didik terhadap Guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 tetap menerima tunjangan profesi.
ATURAN PERALIHAN
Pasal 66
Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini, Guru Dalam Jabatan yang belum memenuhi Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV, dapat mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik apabila sudah:
a. mencapai usia 50 (lima puluh) tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 (dua puluh) tahun sebagai Guru; atau
b. mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.
Pasal 67
Pengawas satuan pendidikan selain Guru yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini diberi kesempatan dalam waktu 5 (lima) tahun untuk memperoleh Sertifikat Pendidik.
BAGAIMANA POTRET
GURU KITA?
21
RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI DIBANDINGKAN
BEBERAPA NEGARA TAHUN 1995-2006
Sumber: UNDP (1995, 2000, 2003, 2004, 2005 dan 2006)
NEGARATAHUN
1995 2000 2003 2004 2005 2006
Thailand 58 76 74 76 73 74
Malaysia 59 61 58 59 61 61
Philipina 100 77 85 83 84 84
Indonesia 104 109 112 111 110 108
Cina 111 99 104 94 85 81
Vietnam 120 108 109 112 108 109
Kesempatan Pengembangan Profesional di Sekolah
untuk Guru (Matematika) – Kelas 8*
Persentase Siswa yang Gurunya Terlibat dalam
Pengembangan Profesional 3 Kali atau Lebih
dalam Setahun
Indonesia Malaysia Singapore
Mendukung Implementasi
Kurikulum Nasional16 49 56
Tujuan Peningkatan Mutu
dari Sekolah Sendiri26 55 67
Penggunaan ICT dalam
Pendidikan14 28 77
*Laporan Kepsek
Tingkat Keikutsertaan Guru (Matematika) dalam
Pengembangan Profesional – Kelas 8*Persentase Siswa yang Gurunya Berpartisipasi
dalam 2 Tahun Terkahir
Indonesia Malaysia Singapura
Pedagogi Matematika 64 64 78
Content Matematika 57 69 76
Peningkatan Kemampuan
Memecahkan Masalah49 72 70
Mengintegrasikan ICT
dalam Matematika21 48 88
*Laporan Guru
26
27
HASIL UJIAN NASIONAL
2009• 18 % PUTIH: JUJUR
• 42 % ABU ABU: DIRAGUKAN
• 40 % HITAM: TIDAK JUJUR DALAM
UJIAN
ADAKAH PENGARUH PTK
DALAM HAL INI !
28
DARI MARPAUNG BLOG (WORDPRESS)
SEORANG GURU
• Miris rasanya ketika 2 tahun terakhir ini pada tiap tanggal 24 November ketika saya berada di kedai buah saat membelikan oleh-oleh untuk guru dari anak saya, pada saat yang bersamaan pula beberapa orang ibu nyeletuk sambil membayar buah yang ia beli bertanya pada pembeli di sebelahnya ” ibu mau beli buah untuk gurunya juga”?Lantas Ibu itu menjawab “ia bu gurunya minta dibelikan apel, karena hari guru katanya”. Dan kejadian seperti itu juga dialami ibu-ibu lainnya yang berada di kedai buah tersebut.
• Alangkah rendahnya guru kita. Sebagai guru merasa malu, betapa kita sudi merendahkan diri dengan mengemis minta dihargai dengan harga yang begitu rendah…….
29
30
DISASTER FOR STUDENTS !
HIGHEST
QUINTILE
TEACHERS RANKED BY
EFFECTIVENESS (based on ability to
improve test scores)
STUDENT ACHIEVEMENT
(measured by test scores)
HIGH
MIDDLE
LOW
After one year the most
effective teachers raised
results by 53%. After three
years this was 83%
OUTCOMES
(test scores)
LOWEST
QUINTILE
After one year the least
effective teachers raised
results by 14%. After three
years this was 29%
Net difference = over
50%
KUASAI LEARNINGPARADIGM
• LEARNING TO KNOW
• LEARNING TO DO
• LEARNING TO LIVE
TOGETHER
• LEARNING TO BE31
KOMPETENSI GURU (Selain Pesan SNP)
(Malderez & Wedell, 2007:19)
1) Pemahaman tentang (knowing about):
Pengetahuan yang dimiliki oleh guru dan dimanfaatkan oleh guru
tentang bagaimana siswa belajar.
2) Pemahaman bagaimana (knowing how):
Kemampuan guru untuk memanfaatkan strategi-strategi yang mendukung siswa dan proses belajar, memperhatikan dan menganalisis hal-hal yang terjadi di kelas (noticing atau kepekaan), dan mengembangkan situasi yang mendukung proses belajar.
3) Pemahaman kapan (knowing to):
Kompetensi yang dikembangkan oleh guru terampil berdasarkan pengalamannya sehingga dia dapat: memanfaatkan pengetahuan yang dimilikinya pada saat dan dengan cara yang paling tepat sehingga proses pembelajaran siswanya dapat didukung sepenuhnya.
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
GURU (Permeneg PAN No.16/2009) Pasal 11
Unsur dan sub unsur kegiatan Guru yang dinilai angka kreditnyaadalah:
(1) Pendidikan, meliputi :
– pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah
– pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan dan memperoleh surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPL) prajabatan atau sertifikat.
(2) Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu, meliputi:
– proses pembelajaran, bagi Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran/Rumpun Mata Pelajaran;
– proses bimbingan, bagi Guru B K;
– melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
LANJUTAN … (Pasal 11)
(3) Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi :
– Pengembangan diri;
– Publikasi dan Karya Inovatif;
– Penghargaan atas prestasi atau dedikasi.
(4) Penunjang tugas Guru, meliputi:
– melaksanakan pengabdian pada masyarakat/kegiatan sosial kemasyarakatan;
– mendapat gelar yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya; dan
– kegiatan pendukung lainnya.
• PNS Baru, berstatus 100% belum
disebut sebagai Guru Profesional
sebelum mengikuti Program Induksi;
• Guru Profesional terdiri dari 4 jenjang:
DITPRODIK 35
JENJANG
PANGKAT GOL
1 GURU PERTAMA III.a dan III.b
2 GURU MUDA III.c dan III.d
3 GURU MADYA IV.a , IV.b dan IV.c
4 GURU UTAMA IV.d dan IV.e
KERANGKA PENINGKATAN PROFESIONALISME
GURU BERKELANJUTAN (CPD)
PERTAMA IIIa-IIIb
MUDA
IIIc-IIId
PENILAIAN KINERJA
PPGB BERBASIS KOMPETENSI GURU
PPGB BERBASIS KOMPETENSI PENGAWAS
GURU S-1/D-IV DAN SERTIFIKAT PENDIDIK
PROGRAM INDUKSI
UTAMA IVd-IVe
MADYAIVa-IVb-IVc
MUDA IIIc-IIId
PPGB BERBASIS KOMPETENSI KEPALA
SEKOLAH
LULUSAN SI/D-IVKEPENDIDIKAN/
NON KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN PROFESI GURU:GURU TK (18-20 SKS)GURU SD (18-20 SKS)GURU SMP(36-40 SKS)GURU SMA(36-40 SKS)GURU SMK(36-40 SKS)
TES PENGETAHUAN UMUM
TES POTENSI AKADEMIK
CPNS(80%)
PRA JABATAN
DAN
PROGRAM
INDUKSI
PNS(100%)
GURU PERTAMA
GOL. IIIa & IIIb
1. PENDIDIKAN PROFESI GURU BERKELANJUTAN
2. PENULISAN KARYA ILMIAH (KTI);
3. PENILAIAN PRESTASI KERJA (KONVERSI ANGKA KREDIT)
1. PENDIDIKAN PROFESI GURU BERKELANJUTAN;
2. KEKEPALA SEKOLAHAN;
3. KEPENGAWASAN;
4. PENILAIAN PRESTASI KERJA
(KONVERSI ANGKA KREDIT)
5. PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
GURU MADYAGOL. IVa, IVb
& IVc
1. PENDIDIKAN PROFESI
BERKELANJUTAN2. PENELITIAN TINDAKAN
KELAS
3. PENULISAN KARYA TULIS
ILMIAH (KTI)
4. SEMINAR ILMIAH;
5. PENILAIAN PRESTASI KERJA (KONVERSI ANGKA
KREDIT)
37
TES BAKAT
SKOLASTIK
Jenis Guru berdasarkan sifat,
tugas, dan kegiatannya
–Guru Kelas;
–Guru Mata Pelajaran; dan
–Guru Bimbingan dan Konseling
(Konselor).
BEBAN KERJA GURU
Beban kerja Guru untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan/atau melatih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam 1 minggu.
Beban kerja GuruBK atau konselor adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 orang peserta didik per tahun.
PP No.74 Th.2008,
Pasal 52:
Ditambah, melaksanakan pembelajaran.
Pasal 52, ayat (3):
Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak
40 jam tatap muka dalam satu minggu, dilaksanakan dengan ketentuan
paling sedikit 6 jam tatap muka dalam satu minggu pada satuan pendidikan
tempat tugasnya sebagai guru tetap (satminkal)
Untuk mencapai 24 jam tatap muka bisa mengajar di sekolah negeri lain,
sekolah swasta lain atau perbaikan pembelajaran (remidial) dengan prinsip
pembelajaran tuntas.
40
Dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak
berlakunya Permendiknas ini, dalam keadaan kelebihan guru
pada mata pelajaran tertentu di wilayah kabupaten/kota,
dapat memenuhi beban mengajar 24 (dua puluh empat) jam
tatap muka dengan:
a.Mengajar mata pelajaran yang paling sesuai dengan rumpun mata pelajaran yang
diampunya dan/atau mengajar mata pelajaran lain yang tidak ada guru mata
pelajarannya pada satuan administrasi pangkal atau satuan pendidikan lain;
b.Menjadi Tutor program Paket A, Paket B, Paket C, Paket C Kejuruan atau program pendidikan
keaksaraan;
c.Menjadi guru bina atau guru pamong pada sekolah terbuka;
41
d. Menjadi guru inti/instruktur/tutor pada kegiatan Kelompok Kerja Guru/
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (KKG/MGMP);
e. Membina kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk kegiatan Praja Muda
Karana (Pramuka), Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa, Olahraga,
Kesenian, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Kerohanian, Pasukan Pengibar
Bendera (Paskibra), Pecinta Alam (PA), Palang Merah Remaja (PMR),
Jurnalistik/Fotografi, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan sebagainya;
f. Membina pengembangan diri peserta didik dalam bentuk kegiatan
pelayanan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, sikap dan perilaku
siswa dalam belajar serta kehidupan pribadi, sosial dan pengembangan
karir diri;
g. Melakukan pembelajaran bertim (team teaching) dan /atau;
h. Melakukan pembelajaran perbaikan (remedial teaching).
42
GURU
KELAS B
40 SISWA
6 JAM/MG
KELAS C
40 SISWA
6 JAM/MG
KELAS A
10 SISWA
2 JAM/MG
KELAS B
10 SISWA
2 JAM/MG
KELAS C
10 SISWA
2 JAM/MG
RUTIN (18 jam/mg)
PERBAIKAN PEMBELAJARAN (6 jam/mg)
43
RUTIN = 6 + 6 + 6 = 18 JAM TATAP MUKA
PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
= 2 + 2 + 2 = 6 JAM TATAP MUKA
JUMLAH = 24 JAM TATAP MUKA/MINGGU
DIIDENTIFIKASI TERHADAP SISWA YANG KEMUNGKINAN TIDAK BISA
MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI MINIMAL (70)
DIRENCANAKAN SEJAK AWAL TAHUN PELAJARAN
DISETUJUI KEPALA SEKOLAH
DIKETAHUI SETELAH SISWA BELAJAR 1 s/d 1.5 BULAN
44
TEAM TEACHING
TOTAL
24 JAM/MG
45
KEWAJIBAN GURU (Pasal 6)
Kewajiban guru dalam melaksanakan tugas adalah :
– merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan pembelajaran/bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan, serta melaksanakan perbaikan dan pengayaan;
– meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
– bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
– menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik Guru, serta nilai agama dan etika; dan
– memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Kewenangan Guru (Pasal 8)
(1) Guru berwenang memilih dan menentukan materi, strategi, metode, media pembelajaran/bimbingan dan alat penilaian/evaluasi dalam melaksanakan proses pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil pendidikan yang bermutu sesuai dengan kode etik profesi Guru.
(2) Kewenangan Guru dilaksanakan sesuai dengan jenjang pangkat dan jabatan fungsionalnya.
PRINSIP SAS COCOK UNTUK DIADOPSI
SAS ADALAH SPECIAL AIR
SERVICE, PASUKAN ANTI
TEROR INGGRIS YG SELALU
BERHASIL DALAM
MENUNAIKAN TUGASNYA
DAN SANGAT PROFESIONAL
48
KARAKTERISTIK SAS• GEMBIRA: ENERGIK, ANTUSIAS, OPTIMIS,
ENAK DIAJAK KERJA SAMA, BEKERJA
LEBIH LAMA
• RENDAH HATI: TDK SOMBONG, MAU
MENDENGAR, MAU BELAJAR,
• SELALU BERFIKIR DAN BERFIKIR UTK
MENINGKATKAN KEMAMPUANNYA:
PROAKTIF, MANUSIA PEMBELAJAR,
PANTANG MENYERAH, TDK MUDAH PUAS
49
SEKOLAH MENJADI
TEMPAT STRATEGIS
IMPLEMENTASI
PEMBANGUNAN
MARTABAT MANUSIA
50
GURU SEBAGAI AGEN PEMBELAJARAN (UU Nomor 14 Tahun 2005)
MEMEGANG PERAN YANG SANGAT STRATEGIS
Cerdas
spiritual
(Olah Hati)
• Beraktualisasi diri
melalui olah hati/kalbu
untuk menumbuhkan
dan memperkuat
keimanan, ketakwaan
dan akhlak mulia
termasuk budi pekerti
luhur dan kepribadian
unggul.
Cerdas
emosional &
sosial
(Olah Rasa)
• Beraktualisasi diri melalui olah rasa
untuk meningkatkan sensitivitas dan
apresiasivitas akan kehalusan dan
keindahan seni dan budaya, serta
kompetensi untuk
mengekspresikannya.
• Beraktualisasi diri melalui interaksi
sosial yang:
– membina dan memupuk hubungan
timbal balik;
– demokratis;
– empatik dan simpatik;
– menjunjung tinggi hak asasi
manusia;
– ceria dan percaya diri;
– menghargai kebhinekaan dalam
bermasyarakat dan bernegara;
serta
– berwawasan kebangsaan dengan
Cerdas
intelektual
(Olah Pikir)
• Beraktualisasi diri
melalui olah pikir untuk
memperoleh kompetensi
dan kemandirian dalam
ilmu pengetahuan dan
teknologi;
• Aktualisasi insan
intelektual yang kritis,
kreatif dan imajinatif;
Cerdas
kinestetis
(Olah
Raga)
• Beraktualisasi diri melalui
olah raga untuk
mewujudkan insan yang
sehat, bugar, berdaya-
tahan, sigap, terampil, dan
trengginas;
• Aktualisasi insan adiraga.
PENDIDIKAN KARAKTER VS
HAPALAN
• Pada 1985, Deng Xiaoping menegaskan pentingnya pendidikan karakter.
• Pendidikan yang berorientasi hafalan dianggap membunuh karakter anak.
• Setelah itu di Cina, guru dan kaum profesional amat dihargai.
“Merupakan DayaDorong Yang
Melandasi Sikapdan Perilaku”
( Si gmund Fr eud)
KARAKTER
MODERNISASI CINA DIAWALI DARI SAINS DAN
TEKNOLOGI
• Deng Xiaoping pada tahun 1978
mengatakan, bila China ingin
memodernisasi pertahian, industri, dan
pertahanan, maka yang harus dimodernisasi
terlebih dahulu adalah sains dan teknologi
serta menjadikannya kekuatan produktif.
Pendidikan Dasar
Sekolah
Menengah Pertama
Sekolah Menengah Atas
Year
Gaji
Permulaan
Gaji
Tertinggi
Gaji
Permulaa
n
Gaji
Tertinggi
Gaji
Permulaan
Gaji
Tertinggi
Chile 2003 11709 18437 11709 18473 11709 19302
Egypt 2002/03 1046 … 1046 … … …
Indonesia 2002/03 1002 3022 1002 3022 1042 3022
Malaysia 2002 9230 17470 13480 29151 13480 29151
Paraguay 2002 7950 7950 12400 12400 12400 12400
Philippines 2002/03 9890 11756 9890 11756 9890 11765
Sri Lanka 2002 3100 3945 3100 4509 3945 5073
Thailand 2003/04 6048 28345 6048 28345 6048 28345
Uruguay 2002 4850 7017 4850 7017 5278 7444
OECD mean 2003 24287 40539 26241 43477 27455 45948
Perbandingan Gaji Guru di Beberapa Negara yang
Berpartisipasi dalam World Education Indicator (WEI)
Source: UNESCO-UIS/OECD 2005 Education Trends in Perspective – Analysis of the World Education Indicators
Tunjangan dan Kesejahteraan Guru
NO GURU PNS GURU NON PNS
1 Gaji Berdasarkan Golongan (Pemerintah)
Gaji (Yayasan)
2 Tunjangan Fungsional (Pemerintah)
Subsidi Tunjangan Fungsional (Pemerintah)
3 Tunjangan Profesi Guru (Pemerintah)
Tunjangan Profesi Guru (Pemerintah)
59
TERIMA KASIH
60