metode homeschooling, alternatif paud

55
KATA PENGANTAR Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi kesempatan untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita tentang sedikit ilmu yang telah diciptakan-Nya di alam raya. Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan-Nya dan menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya. Adapun makalah yang berjudul “Metode Homeschooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini” ini bertujuan untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah Profesi Kependidikan. Makalah ini mengulas tentang metode homeschooling yang saat ini sedang menjamur di dunia pendidikan, terutama untuk mengembangkan pola pikir pada anak usia dini. Dalam makalah ini, disebutkan fenomena, latar belakang dan tujuan dari penerapan homeschooling pada anak usia dini, teori-teori yang berhubungan dengan metode homeschooling dan pendidikan anak usia dini, dan landasan yuridis dari homeschooling. Makalah ini juga menjelaskan tentang Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 1

Upload: maya-kusfitri-yana

Post on 19-Jun-2015

1.279 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

“Knowledge is power”Kutipan yang terkenal dari Francis Bacon tersebut jelas mengungkapkan pentingnya pendidikan bagi manusia. Sumber pokok kekuatan manusia adalah pengetahuan. Mengapa? Karena manusia dengan pengetahuannya mampu melakukan olah cipta sehingga ia mampu bertahan dalam masa yang terus maju dan berkembang.Dan proses olah cipta tersebut terlaksana berkat adanya sebuah aktivitas yang dinamakan Pendidikan. Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sebuah kegiatan perbaikan tata laku dan pendewasaan manusia melalui pengetahuan.

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa

memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi kesempatan untuk

terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita tentang sedikit ilmu yang telah

diciptakan-Nya di alam raya. Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di

berikan-Nya dan menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.

Adapun makalah yang berjudul “Metode Homeschooling, Alternatif Pendidikan

Anak Usia Dini” ini bertujuan untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah Profesi

Kependidikan. Makalah ini mengulas tentang metode homeschooling yang saat ini

sedang menjamur di dunia pendidikan, terutama untuk mengembangkan pola pikir pada

anak usia dini.

Dalam makalah ini, disebutkan fenomena, latar belakang dan tujuan dari

penerapan homeschooling pada anak usia dini, teori-teori yang berhubungan dengan

metode homeschooling dan pendidikan anak usia dini, dan landasan yuridis dari

homeschooling. Makalah ini juga menjelaskan tentang bagaimana cara memulai metode

homeschooling, model-model homeschooling yang bisa dipakai dalam pendidikan anak

usia dini, factor-faktor pendukung homeschooling, serta contoh kurikulum

homeschooling untuk pendidikan anak usia dini.

Satu yang tidak dapat saya lupakan, bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas

dari bantuan dan dukungan dari berbagai sumber. Oleh karena itu saya mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini,

sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 1

Page 2: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Oleh karena saya merasa ada kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saya

mengharapkan segala kritik dan saran serta masukan-masukan yang bersifat membangun

dari teman-teman.

Semoga apa yang saya sampaikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dalam pembelajaran maupun sebagai wawasan dalam menjalani kehidupan

sehari-hari.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Juni 2009

Penyusun

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 2

Page 3: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………… iii

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. v

SINOPSIS…………………………………………………………………….. vi

I PENDAHULUAN

1.1 Fenomena Homeschooling Sebagai Alternatif Pendidikan

Anak Usia Dini…………………………………………………. 1

1.2 Latar Belakang Penerapan Homeschooling…………………….. 3

1.3 Tujuan Homeschooling Sebagai Alternatif Pendidikan Anak

Usia Dini………………………………………………………... 5

II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Homeschooling dan Pendidikan Anak Usia Dini….. 7

2.2 Teori Perkembangan Anak……………………………………... 9

2.3 Teori Kecerdasan Ganda……………………………………….. 10

2.4 Landasan Hukum Pelaksanaan Homeschooling………………... 11

2.5 Konsep Montessori……………………………………………... 13

III PEMBAHASAN

3.1 Memulai Homeschooling………………………………………. 16

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 3

Page 4: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

3.2 Model Homeschooling Untuk Anak Usia Dini………………… 19

3.3 Faktor Pendukung Homeschooling…………………………….. 22

3.4 Contoh Kurikulum Metode Homeschooling Untuk

Pendidikan Anak Usia Dini…………………………………….. 25

IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan……………………………………………………... 30

4.2 Saran……………………………………………………………. 31

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 4

Page 5: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

DAFTAR PUSTAKA

http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/8-macam-kecerdasan-untuk-berhasil.html

http://karpetbasah.blogspot.com/2009/03/fenomena-homeschooling-di-indonesia.html

http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/teori-perkembangan-anak-%e2%8

http://pormadi.wordpress.com/2007/11/12/homeschooling/

http://www.jugaguru.com/column/21/tahun/2008/bulan/12/tanggal/19/id/849/

http://www.sekolahrumah.com

http://www.sumardiono.com

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=2108

Riyanto, dkk., 2004. Pendidikan Pada Usia Dini. Jakarta : Grasindo.

Sumardiono, 2007. Homeschooling, Lompatan Cara Belajar. Jakarta : PT. Elex

Media Komputindo.

Sunarto, dkk., 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 5

Page 6: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

SINOPSIS

Saat ini sudah banyak orangtua yang mengusahakan anaknya agar bisa sekolah

sedini mungkin mengingat pendidikan anak usia dini sangat berpengaruh terhadap

tumbuh-kembang anaknya kelak. Ada banyak model pendidikan yang bisa dipakai oleh

orangtua untuk anaknya, salah satu diantaranya adalah metode homeschooling yang saat

ini sudah menjamur baik di Indonesia maupun di seluruh belahan dunia.

Makalah ini mengulas tentang metode homeschooling yang dipakai sebagai

pendidikan pada anak usia dini. Dalam makalah ini dijelaskan mengenai bagaimana cara

memulai metode homeschooling, model-model homeschooling, factor pendukung dan

kurikulum homeschooling yang sesuai dengan pendidikan pada anak usia dini. Tentunya

makalah ini disertai dengan contoh kurikulum untuk anak, sehingga makalah ini dapat

dijadikan pedoman bagi orangtua dalam mendidik anaknya di rumah.

Semoga bermanfaat dan selamat membaca…..!!

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 6

Page 7: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

BAB I

PENDAHULUAN

“Knowledge is power”

Kutipan yang terkenal dari Francis Bacon tersebut jelas mengungkapkan

pentingnya pendidikan bagi manusia. Sumber pokok kekuatan manusia adalah

pengetahuan. Mengapa? Karena manusia dengan pengetahuannya mampu

melakukan olah cipta sehingga ia mampu bertahan dalam masa yang terus maju

dan berkembang.

Dan proses olah cipta tersebut terlaksana berkat adanya sebuah aktivitas

yang dinamakan Pendidikan. Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia berarti sebuah kegiatan perbaikan tata laku dan pendewasaan manusia

melalui pengetahuan.

1.1 Fenomena Home Schooling Sebagai Alternatif Pendidikan

Anak Usia Dini

Belajar adalah kebutuhan, bukan hanya bagi si anak, melainkan juga bagi

bangsa. Seorang ahli psikologi perkembangan, Bresekamp (1997: 97)

mengungkapkan bahwa pemberian pendidikan pada anak usia dini diakui sebagai

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 7

Page 8: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

periode yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia dan periode

ini hanya datang sekali serta tidak dapat diulang lagi, sehingga stimulasi dini yang

salah satunya adalah pendidikan, mutlak untuk diperlukan.

Hasil penelitian neurologi dan kajian pendidikan anak usia dini cukup

memberikan bukti betapa pentingnya stimulasi sejak usia dini dalam

mengoptimalkan seluruh potensi anak guna mewujudkan generasi mendatang

yang berkualitas dan mampu bersaing dalam percaturan dunia yang mengglobal

pada milenium ke tiga ini. Di samping itu, Rasulullah SAW bersabda

uthlubul’ilma minalmahdi ilal lakhdi yang artinya “tuntutlah ilmu dari buaian

sampai ke liang lahat”.

Hadits tersebut menekankan betapa pentingnya seseorang belajar sedini

mungkin. Tentu kesadaran akan perlunya belajar sejak usia dini ini tidak muncul

dari si bayi yang ‘belum bisa apa-apa’, namun dimulai dari kesadaran orang

tuanya untuk memberikan pembelajaran-pembelajaran kepada anaknya sejak dini.

Karena pada dasarnya, ketika seorang manusia telah terlahir ke dunia ini, ia telah

dilengkapi berbagai perangkat seperti panca indera dan akal untuk menyerap

berbagai ilmu.

Inilah peletak dasar pentingnya pendidikan usia dini. Sejak dini anak harus

diberikan berbagai ilmu (dalam bentuk berbagai rangsangan/stimulan). Mendidik

anak pada usia ini ibarat membentuk ukiran di batu yang tidak akan mudah hilang,

bahkan akan membekas selamanya. Artinya, pendidikan pada anak usia dini akan

sangat membekas hingga anak dewasa. Pendidikan pada usia ini adalah peletak

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 8

Page 9: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

dasar bagi pendidikan anak selanjutnya. Keberhasilan pendidikan usia dini ini

sangat berperan besar bagi keberhasilan anak di masa-masa selanjutnya.

Lalu, pendidikan yang bagaimanakah yang diperlukan? Tentu saja

pendidikan yang tidak sekedar mengejar target kurikulum, atau mengejar

keinginan masyarakat atau orang tua, seperti kemampuan anak membaca, menulis

dan berhitung secara maksimal, tetapi pendidikan yang sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena, dalam mengejar target kurikulum-

pun sebagian anak memiliki keterbatasan tertentu untuk menyerap materi di

sekolah konvensional. Einstein kecil, misalnya, adalah seorang anak dengan

keterbatasan tertentu, sehingga ia harus dikeluarkan dari sekolah. Agar fenomena

di drop out-nya Einstein tidak terulang, maka saat ini mulai tumbuh pemikiran

tentang sekolah alternative, salah satunya adalah homeschooling alias sekolah

rumah.

1.2 Latar Belakang Penerapan Homeschooling

Banyaknya orangtua yang tidak puas dengan hasil sekolah formal

mendorong orangtua mendidik anaknya di rumah. Karena, seringkali sekolah

formal berorientasi pada nilai rapor (kepentingan sekolah), bukannya

mengedepankan keterampilan hidup dan bersosial (nilai-nilai iman dan moral).

Padahal sekarang ini, disekolah banyak sekali kasus murid mengejar nilai rapor

dengan mencontek atau membeli ijasah palsu. Selain itu, perhatian secara personal

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 9

Page 10: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

pada anak kurang diperhatikan. Ditambah lagi, identitas anak biasanya ditentukan

oleh keadaan yang lebih pintar, lebih unggul atau lebih cerdas. Keadaan demikian

menambah suasana sekolah menjadi tidak menyenangkan.

Ketidakpuasan tersebut semakin memicu orangtua untuk memilih

mendidik anak-anaknya dirumah, denga resiko menyediakan banyak waktu dan

tenaga. Homeschooling menjadi tempat harapan orangtua untuk meningkatkan

mutu pendidikan anak-anak, mengembangkan nilai-nilai iman atau agama dan

moral serta mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan.

Rumah merupakan lingkungan terdekat anak dan tempat belajar yang

paling baik buat anak. Di rumah anak bisa belajar selaras dengan keinginannya

sendiri. Ia tak perlu duduk menunggu sampai bel berbunyi, tidak perlu harus

bersaing dengan anak-anak lain, tidak perlu harus ketakutan menjawab salah di

depan kelas, dan bisa langsung mendapatkan penghargaan atau pembetulan kalau

membuat kesalahan. Disinilah peran ibu menjadi sangat penting, karena tugas

utama ibu sebetulnya adalah pengatur rumah tangga dan pendidik anak. Di dalam

rumah banyak sekali sarana-sarana yang bisa dipakai untuk pembelajaran anak.

Anak dapat belajar banyak sekali konsep tentang benda, warna, bentuk dan

sebagainya sembari ibu memasak di dapur.

Anak juga dapat mengenal ciptaan Allah melalui berbagai macam

makhluk hidup yang ada di sekitar rumah, mendengarkan ibu membaca doa-doa,

lantunan ayat-ayat Al-Qur’an dan cerita para Nabi dan sahabat dalam suasana

yang nyaman dan menyenangkan. Oleh sebab itu rumah merupakan lingkungan

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 10

Page 11: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

yang tepat dalam menyelenggarakan pendidikan untuk anak usia dini seperti yang

dilakukan semasa pemerintahan Islam, bahwa pendidikan untuk anak-anak di

bawah tujuh tahun dibimbing langsung oleh orangtuanya.

Pakar pendidikan, Prof. Dr. Arief Rahman, mengatakan bahwa kelebihan

homeschooling adalah proses belajar yang berdekatan dengan orangtua. Dan

seharusnya yang mengajar dalam proses homeschooling memang orangtua, bukan

guru private. Hal ini sesungguhnya sangat filosofis, karena dalam Al-Qur’an

dikatakan bahwa orangtua-lah yang bertanggung jawab atas pendidikan anaknya.

Dan kewajiban itu bukan hanya sekedar membayar iuran SPP.

1.3 Tujuan Homeschooling Sebagai Alternatif Pendidikan Anak

Usia Dini

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa metode homeschooling bisa

menghambat potensi social anak. Biasanya, anak akan diasumsikan akan kurang

bisa bergaul, kurang bisa belajar bersosialisasi, kurang bisa belajar menerima

pendapat orang lain, atau kemahiran bekerja sama. Asumsi itu jelas keliru, karena

anak homeschooling justru didesign untuk belajar dan mempraktekkan bagaimana

bermasyarakat secara baik dan benar. Karena ini merupakan kegiatan belajar

dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun. Oleh karena itu orangtualah yang

paling menentukan keberhasilan homeschooling yang sebenarnya mengingat

orangtua merupakan orang terdekat bagi si anak.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 11

Page 12: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Peran orangtua sebagai pendidik pertama dan utama, tidak hanya dalam

rangka mendidik anak-anaknya semata. Hal ini disebabkan, anak-anaknya

berinteraksi dengan anak orang lain di lingkungannya. Anak membutuhkan teman

untuk belajar bersosialisasi dan berlatih menjadi pemimpin. Kesadaran sebagai

seorang muslim yang peduli dengan kondisi masyarakatnya akan menumbuhkan

rasa tanggungjawab untuk turut mendidik anak-anak lain sebagai generasi penerus

umat. Sehingga orangtua tidak cukup mendidik anak sendiri, tetapi juga perlu

mendidik anak-anak lain bersama orangtua lainnya yang ada di lingkungannya.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 12

Page 13: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam menjalankan homeschooling, ada beberapa dasar dan landasan

yang menjadi acuan bagi orang tua untuk memulai dan mendidik anaknya dalam

system pendidikan homeschooling, landasan yang menjadi acuan antara lain yaitu

menyangkut pengertian tentang metode Homeschooling dan Pendidikan Anak

Usia Dini, Teori Perkembangan Anak, Teori Kecerdasan Ganda yang dimiliki

anak (Multiple Intelligences), dan Landasan Hukum Pelaksanaan Homeschooling.

Sementara itu, acuan dalam pendidikan anak usia dini dikenal dengan Konsep

Montessori.

2.1 Pengertian Homeschooling dan Pendidikan Anak Usia Dini

Homeschooling

Istilah homeschooling sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti

sekolah rumah. Homeschooling berakar dan bertumbuh di Amerika Serikat.

Homeschooling dikenal juga dengan sebutan home education, home based

learning atau sekolah mandiri. Pengertian umum homeschooling adalah model

pendidikan dimana sebuah keluarga yang bertanggung jawab atas pendidikan

anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 13

Page 14: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Memilih untuk bertanggung jawab berarti orang tua harus terlibat

langsung dalam menentukan proses penyelenggaraan pendidikan, penentuan arah

dan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan

keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar (bdk.

Sumardiono, 2007 : 4)

 Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan

informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan

perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,

daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan

perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-

tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 14

Page 15: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

2.2 Teori Perkembangan Anak

Jean Piaget (1896-1980)

Teorinya mengenai perkembangan kognitif anak. Teori ini membahas

tentang muncul dan diperolehnya skema-skema tentang bagaimana seseorang

mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan. Teori ini

berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan

yang tormotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Piaget membagi skema

yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama,

yakni Periode Sensori (usia 0-2 tahun), Periode Praoperasional (usia 2-7 tahun),

Periode Operasional Konkrit (usia 7-11 tahun), dan Periode Operasional Formal

(usia 11 tahun sampai dewasa).

Lev Vygotsky (1896-1934)

Berbeda dengan Piaget yang memfokuskan pada perkembangan berfikir

dalam diri anak (intrinsik), Vygotsky menekankan bahwa perkembangan kognitif

seorang anak sangat dipengaruhi oleh sosial dan budaya anak tersebut tinggal.

Setiap budaya memberikan pengaruh pada pembentukan keyakinan, nilai, norma

kesopanan serta metode dalam memecahkan masalah sebagai alat dalam

beradaptasi secara intelektual. Budayalah yang mengajari anak untuk berfikir dan

apa yang seharusnya dilakukan.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 15

Page 16: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Erick Erickson

Pakar Psikologi Perkembangan Erikson memfokuskan pada perkembangan

psikososial sejak kecil hingga dewasa dalam delapan tahap. Setiap orang akan

melewati tahapan dan setiap tahapan akan mendapatkan pengalaman positif dan

negatif. Kepribadian yang sehat akan diperoleh apabila seseorang dapat melewati

krisis dalam tugas perkembangan dengan baik. Bagi anak usia dini berusia 1-3

tahun, memerlukan pengasuhan yang penuh cinta kasih sehingga ia merasa yang

aman baginya. Pada masa usia dini banyak hal yang menarik dia sehingga akan

menjadikan dia ingin selalu mencoba terkadang berbahaya. Pada tahap ini orang

dewasa harus memberikan dukungannya dan Erikson mengingatkan pembatasan

dan kritik yang berlebihan akan menyebabkan tumbuh rasa ragu terhadap

kemampuan dirinya.

2.3 Teori Kecerdasan Ganda

Howard Gardner (1983), psikolog pendidikan asal Amerika yang terkenal

dengan teori kecerdasan gandanya menyatakan, kecerdasan intelektual hanyalah

salah satu dari 9 kecerdasan yang dimiliki seseorang. Kecerdasan ganda yang

dimaksud Gardner adalah kecerdasan linguistic-verbal, kecerdasan logika

matematika, kecerdasan spacial-visual, kecerdasan ritmik-musik, kecerdasan

kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan

naturalis, dan kecerdasan eksistensial.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 16

Page 17: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Gardner mengingatkan kita bahwa anak-anak memiliki kemampuan yang

berbeda-beda sesuai dengan bakat dan minatnya. Gardner juga menegaskan

bahwa "satu-satunya sumbangan paling penting untuk perkembangan anak adalah

membantunya untuk menemukan bidang yang paling cocok dengan bakatnya,

yang akan membuatnya puas dan kompeten (Daniel Goleman: 2002, 49).

Sumbangan paling penting ini adalah dari pendidikan.

2.4 Landasan Hukum Pelaksanaan Home Schooling

Dalam peraturan dan landasan Home Schooling, Amandemen Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 mengamanatkan pentingnya

pendidikan nasional. Antara lain yaitu pada kandungan pasal berikut :

1. Pasal 31, UUD 1945

Ayat (1) : Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan

Ayat (2) : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan

pemerintah wajib membiayainya

2. Pasal 4, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

“Pendidikan diselenggarakan dengan prinsip-prinsip cara menyelenggarakan,

bentuk penyelenggaraan, dan pelaksanaan tertentu.”

Pendidikan diselenggarakan secara demokratis, berkeadilan, tidak

diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, serta nilai-nilai keagamaan,

cultural, dan kemajemukan. Bentuk penyelenggaraannya adalah berupa :

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 17

Page 18: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

i. Satu kesatuan sistemik dengan system terbuka dan multi-makna; dan

ii. Dalam system terbuka yang memberikan fleksibilitas pilihan dan waktu

penyelesaian program lintas satua dan jalur pendidikan (multi entry –

multi exit system). Pendidikan multi makna berorientasi pada

pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, dan

berbagai kecakapan hidup.

3. Pasal 5, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu

2. Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental,

intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.

3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat

yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

berhak memperoleh pendidikan khusus.

4. Pasal 27, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Ayat (1)

“Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan

berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.”

Ayat (2)

Sekolah rumah pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 18

Page 19: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Sekolah rumah tunggal merupakan layanan pendidikan yang dilakukan oleh

orang tua/wali terhadap seorang anak atau lebih terutama di rumahnya

sendiri atau di tempat-tempat lain yang menyenangkan bagi peserta didik.

Sekolah rumah majemuk merupakan layanan pendidikan yang dilakukan

oleh para orang tua/wali terhadap anak-anak dari suatu lingkungan yang

tidak selalu bertalian dalam keluarga, yang diselenggarakan di beberapa

rumah atau di tempat/fasilitas pendidikan yang ditentukan oleh suatu

komunitas pendidikan yang dibentuk atau dikelola secara lebih teratur dan

terstruktur.

2.5 Konsep Montessori

Pendapat Montessori tentang perkembangan anak usia dini adalah bahwa

pendidikan dimulai sejak bayi lahir. Bayi harus dikenalkan pada orang-orang di

sekitarnya, suara-suara, benda-benda, diajak bercanda dan bercakap-cakap agar

mereka berkembang menjadi anak yang normal dan sehat. Metode pembelajaran

anak sampai usia enam tahun biasanya menentukan kepribadian anak setelah

dewasa. Tentu juga dipengaruhi seberapa baik dan sehat orang tua berperilaku dan

bersikap terhadap anak-anak usia dini. Karena perkembangan mental usia-usia

awal berlangsung cepat, inilah periode yang tidak boleh disepelekan. Pada tahun-

tahun awal ini anak-anak memiliki periode-periode sensitive atau kepekaan untuk

mempelajari atau berlatih sesuatu. Sebagian besar anak-anak sangat membutuhkan

lingkungan yang dapat membuka jalan pikiran mereka.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 19

Page 20: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

BAB III

PEMBAHASAN

Tokoh pendidikan anak usia dini, Montessori, mengatakan bahwa ketika

mendidik anak-anak, kita hendaknya ingat bahwa mereka adalah individu-

individu yang unik dan akan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka

sendiri. Tugas orangtua sebagai pendidik adalah memberikan sarana dorongan

belajar dan memfasilitasinya ketika mereka telah siap untuk mempelajari sesuatu.

Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan masa-masa yang sangat baik

untuk suatu pembentukan. Masa ini juga masa yang paling penting dalam masa

perkembangan anak, baik secara fisik, mental maupun spritual. Di dalam keluarga

dan pendidikan demokratis orangtua dan pendidik berusaha memfasilitasi

pertumbuhan dan perkembangan yang dibutuhkan oleh anak. Oleh karena itu, baik

dan tepat bagi setiap orang tua dan pendidik yang terlibat pada proses

pembentukan ini, mengetahui, memahami perkembangan anak usia dini.

Menurut Montessori, paling tidak ada beberapa tahap perkembangan

sebagai berikut:

1. Sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan sensoris dan daya

pikir yang sudah mulai dapat “menyerap” pengalaman-pengalaman

melalui sensorinya.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 20

Page 21: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

2. Usia setengah tahun sampai kira-kira tiga tahun, mulai memiliki kepekaan

bahasa dan sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya (bercakap).

3. Masa usia 2 – 4 tahun, gerakan-gerakan otot mulai dapat dikoordinasikan

dengan baik, untuk berjalan maupun untuk banyak bergerak, berminat

pada benda-benda kecil, dan mulai menyadari adanya urutan waktu.

4. Rentang usia tiga sampai enam tahun, terjadilah kepekaan untuk

peneguhan sensoris, semakin memiliki kepekaan indrawi, khususnya pada

usia sekitar 4 tahun memiliki kepekaan menulis dan pada usia 4 – 6 tahun

memiliki kepekaan yang bagus untuk membaca.

Pendapat Mantessori ini mendapat dukungan dari tokoh pendidikan Taman

Siswa, Ki hadjar Dewantara, sangat meyakini bahwa suasana pendidikan yang

baik dan tepat adalah dalam suasana kekeluargaan dan dengan prinsip asih

(mengasihi), asah (memahirkan), asuh (membimbing). Anak bertumbuh kembang

dengan baik kalau mendapatkan perlakuan kasih sayang, pengasuhan yang penuh

pengertian dan dalam situasi yang damai dan harmoni. Ki Hadjar Dewantara

menganjurkan agar dalam pendidikan, anak memperoleh pendidikan untuk

mencerdaskan (mengembangkan) pikiran, pendidikan untuk mencerdaskan hati

(kepekaan hati nurani), dan pendidikan yang meningkatkan keterampilan.

Tokoh pendidikan ini sangat menekankan bahwa untuk usia dini bahkan

juga untuk mereka yang dewasa, kegiatan pembelajaran dan pendidikan itu

bagaikan kegiatan-kegiatan yang disengaja namun sekaligus alamiah seperti

bermain di “taman”. Bagaikan keluarga yang sedang mengasuh dan membimbing

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 21

Page 22: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

anak-anak secara alamiah sesuai dengan kodrat anak di sebuah taman. Anak-anak

yang mengalami suasana kekeluargaan yang hangat, akrab, damai, baik di rumah

maupun di sekolah, serta mendapatkan bimbingan dengan penuh kasih sayang,

pelatihan kebiasaan secara alami, akan berkembang menjadi anak yang bahagia

dan sehat. Hal tersebut sama seperti metode homeschooling pada umumnya.

Untuk itu ada baiknya pula kita mengetahui bagaimana cara memulai

homeschooling dalam pembelajarannya terharap anak usia dini.

3.1 Memulai Homeschooling

Di dalam sistem pendidikan Indonesia, keberadaan homeschooling adalah

legal. Keberadaan homeschooling memiliki dasar hukum yang jelas di dalam

UUD 1945 maupun di dalam UU No. 20/2003 mengenai Sistem Pendidikan

Nasional. Sekolah disebut jalur pendidikan formal, homeschooling disebut jalur

pendidikan informal. Siswa homeschooling dapat memiliki ijazah sebagaimana

siswa sekolah dan dapat melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi manapun jika

menghendakinya.

Banyak alasan orang tua memilih homeschooling. Secara general, alasan

utama orang memilih homeschooling adalah tidak puas dengan model sekolah

umum dan ingin memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak. Selain

itu, ada yang melakukan homeschooling karena ada kebutuhan khusus pada anak;

misalnya autis, anak-fokus, berbakat, dan sebagainya.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 22

Page 23: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Untuk alasan yang seperti demikian, sebelum memulai metode

homeschooling sebagai pendidikan pada anak usia dini, ada baiknya kita

mengetahui kondisi yang mempengaruhi anak usia dini, memahami karakteristik

anak usia dini dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode

homeschooling.

Kondisi Yang Mempengaruhi Anak Usia Dini

Faktor Bawaan : faktor yang diturunkan dari kedua orang tuanya, baik bersifat

fisik maupun psikis.

Faktor Lingkungan :

1. Lingkungan dalam kandungan

2. Lingkungan di luar kandungan : lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah

dan lain-lain.

 

Memahami Karakteristik Anak Usia Dini

1. Mengetahui hal-hal yangbermanfaat bagi perkembangan anak.

2. Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak, sehingga dapat memberikan

stimulasi kepada anak.

3. Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang

tepat sesuai dengan kebutuhannya.

4. Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realistis.

5. Mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan

keadaan dan kemampuannya.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 23

Page 24: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Kelebihan homeschooling:

Customized, sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.

Lebih memberikan peluang untuk kemandirian dan kreativitas individual.

Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, tanpa harus mengikuti

standar waktu yang ditetapkan di sekolah.

Lebih siap untuk terjun di dunia nyata.

Kesesuaian pertumbuhan nilai-nilai anak dengan keluarga. Relatif

terlindung dari nilai dan pergaulan yang menyimpang (drug, tawuran, dll).

Kemampuan bergaul dengan orang yang berbeda umur (vertical socialization).

Biaya pendidikan dapat menyesuaikan dengan keadaan orang tua.

Kekurangan homeschooling:

Butuh komitmen dan keterlibatan tinggi dari orang tua

Sosialisasi seumur (peer-group socialization) relatif rendah.

Ada resiko kurangnya kemampuan bekerja dalam tim (team work),

organisasi, dan kepemimpinan.

Perlindungan orang tua dapat memberikan efek samping ketidakmampuan

menyelesaikan situasi sosial dan masalah yang kompleks yang tidak

terprediksi.

Homeschooling adalah sebuah proses yang dapat dilakukan oleh orang tua

manapun yang mencintai dan berdedikasi pada puteri-puterinya. Apapun latar

belakang pendidikan atau pekerjaan orang tua, tidak menghalangi orang tua untuk

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 24

Page 25: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

melakukan homeschooling. Yang diperlukan adalah komitmen, kesediaan belajar,

dan bekerja keras. Homeschooling memang bukan sebuah hal yang mudah, tetapi

homeschooling dapat dijalankan karena sudah jutaan orang tua yang

mempraktekkannya.

Proses pendidikan pada anak usia dini adalah sebuah pengalaman yang

menarik bagi seluruh anggota keluarga. Di dalam proses homeschooling, kita

dapat terus belajar, membuka diri, dan maju bersama perkembangan anak-anak.

Dengan segala dinamika yang terjadi pada anak-anak dan proses yang dialami

bersama selama homeschooling, mungkin sikap bijaksana sebagai orang tua

adalah mencari keseimbangan antara keteguhan keyakinan (determination) dan

keterbukaan (open mindedness) di dalam menjalankan homeschooling bagi anak-

anak.

3.2 Model Homeschooling Untuk Anak Usia Dini

Model pembelajaran di sekolah yang ada saat ini seperti menghafal atau

memasukkan informasi, dikhawatirkan tidak dapat mengembangkan potensi anak.

Informasi yang dipelajari di sekolah itu dapat segera usang dan kehilangan

relevansinya dengan dunia nyata. Mungkin, sudah saatnya orang tua mengajarkan

kepada anak-anak untuk belajar mencari informasi yang dibutuhkannya (learn

how to learn). Para guru dan orang tua perlu menyadari bahwa mereka bukan

satu-satunya sumber pengetahuan dan informasi buat anak-anak.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 25

Page 26: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Secara sadar, model pembelajaran yang harus dibangun adalah

membangkitkan keingintahuan (curiosity). Keterampilan bertanya dan mencari

tahu adalah sebuah modal berharga yang perlu ditumbuhkan terus menerus selama

perkembangan anak-anak. Alih-alih berpretensi sebagai orang tua (atau guru)

super yang mampu menjawab semua pertanyaan, kita mengenalkan sumber-

sumber informasi yang dapat membantu mereka menemukan jawaban atas

pertanyaannya.

Model pengajaran menghafal dan memberikan isi tanpa melibatkan

keingintahuan anak sudah semakin usang dan tidak memadai. Model semacam ini

justru dapat mematikan keingintahuan anak, sebuah modal yang sangat berharga

untuk masa depan dan kelangsungan hidupnya.

Keluarga yang menerapkan homeschooling harus bisa melihat bahwa

homeschooling memiliki peluang yang besar untuk mengajarkan kebiasaan

mencari informasi secara mandiri (learn how to learn). Para orang tua

homeschooling perlu memfokuskan arah pendidikan anak-anaknya pada

keterampilan mencari informasi.

Mengajarkan anak-anak untuk mencari informasi yang mereka butuhkan

adalah kekhawatiran yang seringkali muncul mengenai kemampuan orang tua

homeschooling untuk mengajar anak-anaknya. Orang tua homeschooling

bukanlah guru (pengajar) untuk seluruh materi pengajaran bagi anak-anaknya.

Orang tua homeschooling lebih merupakan mentor yang membantu anak

menunjukkan peta jalan (road map) masa depannya.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 26

Page 27: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Pada dasarnya homeschooling bersifat unique. Karena setiap keluarga

mempunyai nilai dan latar belakang berbeda, setiap keluarga akan melahirkan

pilihan-pilihan model homeschooling yang unique. Banyak metoda pendidikan

yang dapat diterapkan untuk homeschooling. Pilihlah yang sesuai dengan gaya

anak belajar.

Metode homeschooling sangat beragam, mulai yang sangat tidak

terstruktur (unschooling) hingga yang sangat terstruktur (school at-home).

Unschooling adalah membiarkan anak-anak belajar apa saja sesuai minatnya dan

orang tua tinggal memfasilitasinya. Sedangkan school at-home adalah model

belajar seperti sekolah reguler, dengan menggunakan buku pegangan seperti

sekolah, hanya saja belajarnya di rumah.

Diantara dua metode itu ada banyak sekali metode belajar yang dapat

diterapkan dalam homeschooling, misalnya metode belajar Montessori yang

mendorong orang tua terus menumbuh-kembangkan keadaan lingkungan sehingga

dapat mengembangkan potensinya, baik secara fisik, mental, maupun spiritual.

Metode unit study yang mempelajari banyak mata pelajaran sekaligus dalam satu

tema sehingga antara tiap-tiap mata pelajaran terdapat hubungan yang saling

berkaitan. Metode living books yang mengajarkan suatu hal berdasarkan dunia

nyata. Dan masih ada beberapa metode belajar dalam penerapan homeschooling

lainnya, seperti metode klasik, waldorf, dan eclectic

Dari metode-metode tersebut, pada dasarnya adalah mengajak anak untuk

berinteraksi antara ilmu pengetahuan dengan dunia nyata dan penerapannya.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 27

Page 28: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Metode-metode di atas akan lebih baik lagi apabila dalam penerapannya anak di

ajak berinteraksi dalam kehidupan social dengan membentuk sebuah grup.

Menjadi guru bagi anak-anak usia dini, tidaklah berarti mendidik anak

secara individual, namun dapat dilakukan secara berkelompok dengan melibatkan

para orangtua yang ada di sekitar lingkungannya. Sistem kelompok belajar dalam

bentuk grup, selain menumbuhkan kebersamaan dan melatih anak dalam

bersosialisasi juga menyuburkan persaudaraan dan kedekatan diantara orangtua

sehingga memudahkan memberikan penyelesaian terhadap permasalahan-

permasalahan yang muncul dari anak-anak tersebut. Dengan demikian anak-anak

usia dini mendapatkan pelajaran dalam bentuk kelompok dan akan melanjutkan

pelajaran mereka di rumah bersama ibunya masing-masing.

3.3 Faktor Pendukung Homeschooling

Kegagalan Sekolah Formal

Baik di Amerika Serikat, Indonesia maupun di seluruh dunia, kegagalan

sekolah formal dalam menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik menjadi

pemicu bagi keluarga-keluarga di Indonesia maupun di mancanegara untuk

menyelenggarakan home schooling. Karena sekolah rumah ini dinilai dapat

menghasilkan didikan yang bermutu.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 28

Page 29: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Landasan Teori Homeschooling dan Pendidikan Anak Usia Dini

Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai teori-teori pendidikan yang

berpengaruh terhadap perkembangan homeschooling dan pendidikan anak usia

dini. Pada teori perkembangan anak, Piaget, Vygotsky, dan Erickson,

mengemukakan bahwa perkembangan seorang anak bisa dipengaruhi oleh factor

social, budaya, psikologi dan lingkungan sekitarnya. Sedangkan teori lain yang

berpengaruh dalam metode homeschooling adalah Teori Kecerdasan Ganda

(Multiple Intelligences) dalam buku Frames of Minds: The Theory of Multiple

Intelligences (1983) yang digagas oleh Howard Gardner.

  Selain itu, adapula landasan yuridis yang turut menyokong keberadaan

homeschooling yang pada bab sebelumnya pula telah dibahas.

Sosok Homeschooling Terkenal

Di Amerika, banyak contoh praktisi homeschooling yang berhasil dan

terkenal di dalam kehidupannya. Diantara mereka antara lain:

1. Benyamin Franklin.

Seorang negarawan, ilmuwan, penemu, pemimpin sipil, dan pelayan

publik (public servant).  Franklin hanya dua tahun mengikuti sekolah

karena orang tuanya tak mampu membayar biaya pendidikan. Selebihnya,

ia belajar tentang hidup dan berbagai hal dari waktu ke waktu di rumah dan

tempat lainnya yang bisa ia jadikan sebagai tempat belajar.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 29

Page 30: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

2. Pearl S. Buck.

Peraih hadiah Nobel tahun 1938, dikenal sebagai penulis besar. Anak

seorang misionaris ini besar di China dan menjalani homeschooling

melalui korespondensi dan tutor. Setelah kembali ke Amerika, dia

meneruskan pendidikannya di College; kembali ke China sebagai guru dan

menjadi penulis.

3. Thomas Alfa Edison.

Edison hanya mengikuti sekolah selama 3 bulan karena dianggap

terbelakang. Dia dididik sendiri oleh ibunya dengan memperlakukan

pendidikan sebagai petualangan (adventure) dan bermain (playing games).

Edison dikenal sebagai penemu besar, antara lain lampu listrik, generator,

transmitter telepon.

4. Hanson.

Adalah grup musik terkenal yang terdiri tiga remaja: Ike, Taylor, dan

Zach. Mereka melakukan homeschooling yang membuat mereka dapat

meluangkan waktu yang banyak untuk mengembangkan bakat mereka di

bidang musik.

Di Indonesia, contoh sosok yang dibesarkan dalam sistem pendidikan

homeschooling antara lain K.H. Agus Salim dan Ki Hajar Dewantara.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 30

Page 31: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Tersedianya Aneka Sarana

Dewasa ini, perkembangan homeschooling ikut dipicu oleh fasilitas yang

berkembang di dunia nyata. Fasilitas itu antara lain fasilitas pendidikan

(perpustakaan, museum, lembaga penelitian), fasilitas umum (taman, stasiun, jalan

raya), fasilitas sosial (taman, panti asuhan, rumah sakit), fasilitas bisnis (mall,

pameran, restoran, pabrik, sawah, perkebunan), dan fasilitas teknologi dan

informasi (internet dan audivisual).

3.4 Contoh Kurikulum Metode Homeschooling Untuk

Pendidikan Anak Usia Dini

Bahan Ajar

Untuk anak usia dini, sebaiknya bahan ajar yang digunakan sebisa

mungkin bisa menarik perhatian sang anak. Salah satu contoh yang bisa

digunakan adalah flash card. Flash card di print dalam satu kertas kecil bolak-

balik. Halaman depan berisi gambar, halaman belakang berisi tulisan dan gambar.

Metode yang dipakai bisa dengan bermain tebak-tebakan. Berikut ini bisa dilihat

contoh dari flash card.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 31

Page 32: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Beberapa contoh flash card

Contoh lain untuk bahan ajar dalam penerapan metode homeschooling

untuk anak usia dini ialah unit study. Biasanya digunakan di Taman Kanak

Kanak. Sasaran pengajaran dari unit study ini adalah anak dapat mengembangkan

keingintahuan. Kita akan mengambil contoh pesawat sebagai unit study. Anak

dapat mengenali pesawat, mengetahui hubungan antara benda ciptaan manusia

(pesawat) dan benda di alam (burung), serta menghubungkan pesawat dengan

pengalaman sehari-hari.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 32

Page 33: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Contoh unit study pesawat

Kalender Aktifitas

Selain itu, orangtua juga sebaiknya menyiapkan kalender aktivitas

perkembangan anak. Bagusnya selain orangtua yang mencatat perkembangan

anak dari hari ke hari, sejak dini anak-anak juga bisa mulai belajar me-manage

sendiri kegiatannya. Tentu saja dibantu oleh orangtua dengan cara yang

menyenangkan.

Contoh kalender aktifitas yang dibuat semenarik mungkin.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 33

Page 34: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

Cek List Kompetensi

Orangtua juga bisa membuat parameter perkembangan anak untuk

mengecek kompetensi yang telah diajarkan. Misalnya untuk anak berumur 2-3

tahun seperti pada daftar berikut.

Contoh KegiatanTanggal

Observasi1. Membuka dan menutup pintu

______________

2. Berlari dengan baik______________

3. Senang memanjat ______________

4. Menuruni anak tangga satu demi satu dengan kaki yang

sama secara perlahan ______________

5. Menumpuk benda lebih tinggi (6 benda atau lebih)______________

6. Menggunakan pensil warna untuk membuat tulisan______________

7. Dapat melipat kertas bila dicontohkan terlebih dahulu______________

8. Mencoba memakai dan mencopot baju sendiri______________

9. Menggunakan dua kata atau lebih ketika berbicara______________

10. Mulai senang mendengarkan cerita bergambar______________

11. Melompat dari tempat tinggi ke tempat yang rendah______________

12. Ikut aktif dalam permainan______________

13. Ikut membereskan mainan______________

14. Hapal nama lengkapnya______________

15. Tahu jenis kelaminnya______________

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 34

Page 35: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

16. Tahu berapa umurnya______________

17. Meniru tingkah laku dan suara______________

18. Berdiri seimbang di atas satu kaki untuk beberapa saat______________

19. Mengerti konsep sederhana (misalnya atas/bawah,

panas/dingin, kecil/besar, buka/tutup) ______________

20. Terlibat dalam permainan yang membutuhkan

konsentrasi (memilah/memasangkan) ______________

Nilai:

1. Jika ada 10 atau kurang aktivitas yang mampu dilakukan, perkembangan

terlambat.

2. Jika ada 10 sampai 15 aktivitas yang mampu dilakukan, perkembangan

agak terlambat.

3. Jika ada 16 sampai 20 aktivitas yang mampu dilakukan, perkembangan

memuaskan.

Selanjutnya dapat dibuat contoh lain mengenai parameter untuk anak

berusia 1-2 tahun, 3-4 tahun, 4-5 tahun dan parameter kompetensi TK.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 35

Page 36: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar

dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia karena menitikberatkan

pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan,

social emosional, serta bahasa komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-

tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Oleh karena itu, pendidikan

anak usia dini sangat diperlukan dan akan mencapai keberhasilan apabila dengan

dibantu oleh orang tua.

Metode homeschooling bisa menjadi alternative untuk pendidikan anak

usia dini. Selain penerapannya di lingkungan rumah sehingga anak dapat langsung

berinteraksi dan menerapkan pengetahuannya di dunia nyata, anak juga bisa

langsung mendapat pembetulan saat membuat kesalahan. Jadi, untuk dapat

menjalankan metode homeschooling orang tua harus bisa meluangkan waktu

untuk putra-putrinya serta bersikap kreatif agar mampu memancing rasa

keingintahuan anak.

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 36

Page 37: Metode Homeschooling, Alternatif PAUD

4.2 Saran

Hendaknya setiap orang tua harus selalu bisa mengawasi, membimbing,

dan meluangkan waktu untuk anak-anaknya agar potensi yang terdapat dalam diri

anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dan orangtua juga harus

bersikap kreatif agar dapat memotivasi anak untuk mengetahui segala sesuatu hal.

Oleh karena itu, marilah kita semua sebagai orang dewasa bisa berperan

aktif dalam proses tumbuh-kembang anak usia dini, mengingat pendidikan anak

usia dini sangat mendasar dan berpengaruh terhadap pembangunan sumber daya

manusia kelak serta masa depan anak.

 

Metode Home Schooling, Alternatif Pendidikan Anak Usia Dini 37