menjelang tahunajaran baru, spp naik

4
 Pro dan Kontra Kenaikan Biaya Pendidikan FE UNJ Menjelang tahun ajaran baru, satu hal yang menjadi concern mahasiswa FE UNJ adalah kenaikan biaya pendidikan. Kenaikan ini dialami oleh semua fakultas di UNJ dan akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2011/2012. Pra pelaksanaan kenaikan ini mendapat protes dari sejumlah mahasiswa. Pasalnya, dari lima macam pengalokasian biaya pendidikan, yang akan dina ik ka n ol eh fakultas adalah DP P (Dana Pe nu nj ang Pendidikan ). Ma cam  pengalokasian biaya pendidikan lainnya, seperti sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), dana peng emban gan sarana dan prasar ana, layanan kegiat an akade mik dan kemah asiswaan, layanan dan sertifikasi teknologi dan informasi sampai saat ini terbilang tetap. Dibalik keriuhannya, kenaikan biaya pendidikan ini memberikan mahasiswa imbalan  be rup a pen ing kat an kua lit as Fak ult as Eko nomi UNJ , yang men jadi har apa n par a tim  pengusul. Pra pelaksanaan, kenaikan biaya pendidikan ini menuai pro dan kontra. Tindakan kontra sebagian besar berasal dari mahasiswa. Mulai dari buah tulisan jeritan ketidaksetujuan, sampai melakukan ‘ak si’ /de mo den gan har apan tun tut an mah asiswa kep ada par a tim  pengusul dipertimbangkan lagi. Meski demikian, tidak sedikit mahasiswa yang pro terhadap kebijakan ini dengan alasan kualitas FE memang perlu peningkatan dan perealisasian hal tersebut memerlukan dana berlebih. Dari sisi pro, kenaikan ini mengarah pada peningkatan kualitas FE UNJ, namun dari sisi kontra, terjad inya penin gkatan biaya pendi dikan menjadik an penur unan gairah dalam menuntut ilmu atas dasar ketidakmampuan finansial. Menurut salah satu mahasiswi jurusan Ekonomi dan Administrasi FE UNJ, kampus negeri ini terkenal karena biaya pendidikannya yang ekonomis sehi ngga orang-orang ya ng memiliki kelayakan ilmu (l olos se lek si  penerimaan PTN) namun memiliki kekurangan dalam finansial dapat terus kuliah hingga menjadi sarjana. Mengecewakan memang, bila calon mahasiswa FE UNJ yang lolos seleksi  penerimaan PTN tidak jadi mengambil kuliah kaena pertimbangan ekonomi. Pendanaan Fakultas Ekonomi UNJ bersifat swadana, yang berarti fakultas memenuhi kebutuhan keuangannya tanpa campur tangan pihak ketiga, atau dengan kata lain mandiri secara finansial. Dengan diberl akuk annya Peraturan Pemeri ntah Nomo r 66 Tahun 2010, terjad i peny usuta n mahas iswa mand iri di unive rsitas negeri, khus usny a UNJ. Kebijakan tersebut membuka jalur mandiri untuk menarik mahasiswa baru sebesar 40% dari kuota, sedangkan kuota untuk jalur PMDK dan SNMPTN sebesar 60%. Maka dari itu, terdapat  peng urang an dana subsidi silang sehin gga seluru h fakult as di UNJ meningkat kan biaya  perkuliahan untuk mahasiswa. Berdasarkan hasil rapat yang dilakukan oleh para tim pengusul pada tanggal 13 Juni 2011, diputuskan bahwa kenaikan DPP/ DPPS di Fakultas Ekonomi tetap sesuai Keputusan Rek tor Nomor 401/SP/2 011 dan ber laku han ya unt uk Mahasi swa Bar u Tah un Aja ran 2011/2012. Dipimpin oleh Dekan, rapat tersebut juga dihadiri oleh para Pembantu Dekan, Kajur, Prodi, Kabag, dan para Kasubag di lingkungan fakultas. Dasar pertimbangan lain akan kenaikan DPP ini yaitu peningkatan biaya operasional (Fix Cost), pengembangan pendidikan

Upload: atika-aziz

Post on 08-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menjelang tahunajaran baru, spp naik

5/9/2018 Menjelang tahunajaran baru, spp naik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menjelang-tahunajaran-baru-spp-naik 1/4

Pro dan Kontra Kenaikan Biaya Pendidikan FE UNJ

Menjelang tahun ajaran baru, satu hal yang menjadi concern mahasiswa FE UNJ

adalah kenaikan biaya pendidikan. Kenaikan ini dialami oleh semua fakultas di UNJ dan akan

dilaksanakan pada tahun ajaran 2011/2012. Pra pelaksanaan kenaikan ini mendapat protes

dari sejumlah mahasiswa. Pasalnya, dari lima macam pengalokasian biaya pendidikan, yang

akan dinaikkan oleh fakultas adalah DPP (Dana Penunjang Pendidikan). Macam

 pengalokasian biaya pendidikan lainnya, seperti sumbangan pembinaan pendidikan (SPP),

dana pengembangan sarana dan prasarana, layanan kegiatan akademik dan kemahasiswaan,

layanan dan sertifikasi teknologi dan informasi sampai saat ini terbilang tetap.

Dibalik keriuhannya, kenaikan biaya pendidikan ini memberikan mahasiswa imbalan

  berupa peningkatan kualitas Fakultas Ekonomi UNJ, yang menjadi harapan para tim

 pengusul. Pra pelaksanaan, kenaikan biaya pendidikan ini menuai pro dan kontra. Tindakan

kontra sebagian besar berasal dari mahasiswa. Mulai dari buah tulisan jeritan ketidaksetujuan,

sampai melakukan ‘aksi’/demo dengan harapan tuntutan mahasiswa kepada para tim

 pengusul dipertimbangkan lagi. Meski demikian, tidak sedikit mahasiswa yang pro terhadap

kebijakan ini dengan alasan kualitas FE memang perlu peningkatan dan perealisasian hal

tersebut memerlukan dana berlebih.

Dari sisi pro, kenaikan ini mengarah pada peningkatan kualitas FE UNJ, namun dari

sisi kontra, terjadinya peningkatan biaya pendidikan menjadikan penurunan gairah dalam

menuntut ilmu atas dasar ketidakmampuan finansial. Menurut salah satu mahasiswi jurusanEkonomi dan Administrasi FE UNJ, kampus negeri ini terkenal karena biaya pendidikannya

yang ekonomis sehingga orang-orang yang memiliki kelayakan ilmu (lolos seleksi

 penerimaan PTN) namun memiliki kekurangan dalam finansial dapat terus kuliah hingga

menjadi sarjana. Mengecewakan memang, bila calon mahasiswa FE UNJ yang lolos seleksi

 penerimaan PTN tidak jadi mengambil kuliah kaena pertimbangan ekonomi.

Pendanaan Fakultas Ekonomi UNJ bersifat swadana, yang berarti fakultas memenuhi

kebutuhan keuangannya tanpa campur tangan pihak ketiga, atau dengan kata lain mandiri

secara finansial. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010,

terjadi penyusutan mahasiswa mandiri di universitas negeri, khususnya UNJ. Kebijakantersebut membuka jalur mandiri untuk menarik mahasiswa baru sebesar 40% dari kuota,

sedangkan kuota untuk jalur PMDK dan SNMPTN sebesar 60%. Maka dari itu, terdapat

  pengurangan dana subsidi silang sehingga seluruh fakultas di UNJ meningkatkan biaya

 perkuliahan untuk mahasiswa.

Berdasarkan hasil rapat yang dilakukan oleh para tim pengusul pada tanggal 13 Juni

2011, diputuskan bahwa kenaikan DPP/ DPPS di Fakultas Ekonomi tetap sesuai Keputusan

Rektor Nomor 401/SP/2011 dan berlaku hanya untuk Mahasiswa Baru Tahun Ajaran

2011/2012. Dipimpin oleh Dekan, rapat tersebut juga dihadiri oleh para Pembantu Dekan,

Kajur, Prodi, Kabag, dan para Kasubag di lingkungan fakultas. Dasar pertimbangan lain akan

kenaikan DPP ini yaitu peningkatan biaya operasional (Fix Cost), pengembangan pendidikan

Page 2: Menjelang tahunajaran baru, spp naik

5/9/2018 Menjelang tahunajaran baru, spp naik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menjelang-tahunajaran-baru-spp-naik 2/4

dan pengajaran, dan peningkatan biaya proses belajar (Variable Cost). Peningkatan biaya

variable dan biaya tetap terjadi atas peningkatan biaya pemeliharaan, penambahan sarana dan

  prasarana, peningkatan alokasi penelitian dan pembimbingan mahasiswa, pengembangan

SDM tenaga pendidik dan kependidikan, pengembangan laboratorium, pengembangan

  penyusunan bahan ajar, pembinaan dan peningkatan kualitas kemahasiswaan, serta  pembinaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengembangan pendidikan dan pengajaran

dilakukan melalui peningkatan kualitas pelayanan di bidang akademik dan kemahasiswaan,

serta peningkatan frekuensi dan jenis kegiatan kemahasiswaan.

Rasionalisasi Kenaikan DPP/DPPS FE UNJ

Dalam rapat Rasionalisasi Kenaikan DPPS dan DPP FE UNJ yang dilaksanakan oleh

tim pengusul, pengalokasian biaya terbesar selama tahun 2011 ditetapkan pada kegiatan

 penelitian dengan peningkatan sebesar 30%. Biaya yang memiliki peningkatan paling banyak 

selama tahun 2012 mendatang dialami oleh bidang kemahasiswaan, yakni sebesar 44,19%.

Pada tahun 2012 dibandingkan 2011, pengalokasian biaya operasional mengalami penurunan

sebesar 9,59% dikarenakan pengeluaran yang bersifat fix cost .

Biaya pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa baru di semester 1, atau biasa

disebut sebagai ‘uang gedung’ terdiri dari biaya SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan),

DPPS (Dana Pengembangan Program Studi), UKA & K (Uang Kegiatan Akademik dan

Kemahasiswaan), dan Layanan Teknologi Informasi. Pada kenaikan semester, mahasiswa

hanya dibebankan biaya SPP dan DPP/DPPS. Berikut merupakan kenaikan biaya DPPS

mahasiswa regular: Kependidikan meningkat sebesar Rp750.000 atau 214,3% dari biaya

DPPS awal, Non Kependidikan Manajemen meningkat sebesar Rp500.000 atau 50% dari biaya DPPS awal, Non Kependidikan Akuntansi meningkat sebesar Rp400.000 atau 26,7%

dari biaya DPPS awal. Sedangkan kenaikan biaya DPP mahasiswa mandiri yaitu:

Kependidikan meningkat sebesar Rp950.000 atau 76% dari biaya DPP awal, Non

Kependidikan Manajemen meningkat sebesar Rp600.000 atau 24% dari biaya DPP awal, Non

Kependidikan Akuntansi meningkat sebesar Rp600.000 atau 24% dari biaya DPP awal , dan

D3 Non Reguler meningkat sebesar Rp950.000 atau 54,3% dari biaya DPP awal.

Dilihat dari sisi peningkatan biaya, prodi kependidikan memiliki nilai yang lebih

 besar dibanding prodi non kependidikan. Mahasiswa prodi kependidikan atau ‘calon guru’

ternyata harus menanggung peningkatan DPP/DPPS yang lebih besar. Tidak terlepas dari

image UNJ sebagai kampus negeri pencetak guru, FE UNJ pun memutar otak agar guru-gru

yang dihasilkan lebih berkualitas. Sebuah pertanyaan muncul : “Bagaimanakah dengan calon

guru yang memiliki kekurangan finansial?”. Nampaknya mahasiswa harus lebih giat dalam

mengorek informasi mengenai beasiswa sebagai ‘penolong’ agar cita-cita sebagai guru— 

 pahlawan pendidik anak bangsa—dapat terwujud.

Survei dan Respon Mahasiswa

Kenaikan biaya pendidikan yang muncul secara drastis dengan besar peningkatan

mulai dari 24% sampai dengan 214,3% mengundang berbagai reaksi. Kenaikan biaya ini,  bagi mahasiswa sendiri bagaikan ‘jalan penentu’ yang diambil dengan berbagai

Page 3: Menjelang tahunajaran baru, spp naik

5/9/2018 Menjelang tahunajaran baru, spp naik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menjelang-tahunajaran-baru-spp-naik 3/4

  pertimbangan. Dengan kebijakan yang bersifat tetap dan tidak dapat diganggu gugat,

kenaikan biaya DPP/DPPS memunculkan beragam opini dari mahasiswa. Tim Litbang

EconoChannel melakukan survei untuk menyajikan beragam opini dari mahasiswa. Survei ini

dilakukan secara random dengan sampel sebanyak 86 orang mahasiswa FE UNJ.

Hal pertama yang ingin diketahui oleh tim litbang adalah pengetahuan mahasiswa FE

akan perealisasian kenaikan biaya pendidikan. Berdasarkan hasil survei yang diperoleh,

masih dijumpai 10% dari sampel mahasiswa yang tidak tahu bahwa biaya pendidikan FE

UNJ akan ditingkatkan pada tahun ajaran baru. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan

tersebut belum diumumkan kepada mahasiswa secara menyeluruh.

Keterbukaan/ transparasi saat akan mererapkan suatu kebijakan akan sangat

mempengaruhi dukungan dan kerjasama antarpihak atas perealisasian kebijakan tersebut.

Dalam hal ini, kesepemahaman antarpihak pun dapat terjadi sehingga tidak adakesalahpahaman atau ditetapkannya suatu kebijakan menjadi bahan kontroversial oleh pihak 

lain. Berdasarkan hasil angket, didapat bahwa 90% mahasiswa tidak setuju atas peningkatan

  biaya DPP/DPPS FE UNJ, sedangkan hanya 10% mahasiswa yang setuju. Kurangnya

tindakan untuk menyamakan persepsi antar pihak dekanat dengan mahasiswapun menjadi

 penyebab atas ketidaksetujuan mahasiswa terhadap penerapan kebijakan ini.

Berdasarkan hasil angket juga didapat bahwa menurut mahasiswa, besarnya angka

 biaya pendidikan sebelum terjadinya peningkatan masih kurang sesuai dengan fasilitas yang

diberikan oleh FE UNJ. Lagi-lagi mahasiswa berpendapat bahwa transparasi perlu dilakukan

sehingga pandangan mahasiswa dapat menjadi luas terhadap fasilitas yang tidak mereka

ketahui. Konferensi antarpihak dekanat dengan wakil mahasiswa perlu dilakukan agar kedua

Page 4: Menjelang tahunajaran baru, spp naik

5/9/2018 Menjelang tahunajaran baru, spp naik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menjelang-tahunajaran-baru-spp-naik 4/4

 belah pihak memiliki pemahaman yang sama sehingga dapat menjalankan misi dengan saling

 bekerjasama.

Sosialisasi terhadap dana yang dapat mahasiswa manfaatkan, seperti beasiswa dan

kegiatan lainnya perlu ditingkatkan. Survei menunjukan bahwa 59% mahasiswa tidak 

mengetahui berbagai kegiatan yang dapat memanfaatkan dana dari fakultas. Namun, dibalik 

tindakan kontranya (dalam mayoritas kuantitas), mahasiswa memiliki harapan yang besar 

terhadap FE agar menjadi fakultas yang unggul dengan diadakannya kebijakan ini. Saran

yang bersifat membangun dari berbagai pihak menjadi penting agar kualitas Fakultas

Ekonomi UNJ dapat terus ditingkatkan sehingga ke depannya proses perkuliahan yang

kondusif dan kompetitif dapat terwujud. (Atika/ tim litbang: Atika, Selvana, Katherine P., Ria

Respati, dan Dwi Setiawan).