mekanika rekayasa i

56
 Pengantar

Upload: arief

Post on 15-Jul-2015

632 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 1/56

Pengantar

Page 2: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 2/56

PENDAHULUAN

Struktur merupakan gabungan elemen yang memikul

beban dalam kondisi stabil.

Analisa struktur melibatkan gaya (internal dan

eksternal) yang bekerja pada struktur atau komponen

struktur

Page 3: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 3/56

Gaya yang bekerja pada struktur berupa :

     Momen

     Gaya geser     Gaya aksial

     Torsi

Page 4: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 4/56

Page 5: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 5/56

Gaya yang bekerja akan menyebabkan

masalah STATIKA dan MEKANIKA

Struktur yang menerima gaya akan

mengalami masalah keseimbangan

STATIKA, perubahan tegangan, regangan,

defleksi serta masalah tekuk MEKANIKA

Page 6: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 6/56

Tipe tipe struktur

Struktur rangka ( frame structure)

Berupa rangka batang, balok menerus dan

rigid frameTerdiri dari elemen balok, kolom, serta elemen

yang memikul gaya lentur dan aksial

Page 7: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 7/56

Rangka Batang

Page 8: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 8/56

Continuous beam

Page 9: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 9/56

Rigid Frame

Page 10: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 10/56

Struktur cangkang (shell structure)

Merupakan struktur yang berupa elemen

dinding tipis. Gaya yang ditimbulkan sebagian besar

disebabkan karena tegangan tarik yang

bekerja pada permukaan cangkang.

Analisa dilakukan dengan metoda elemen

hingga dan teori elastisitas

Page 11: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 11/56

Page 12: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 12/56

Tipe suspensi (Suspension- type structure)

Page 13: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 13/56

Beban

Tipe pembebanan yang akan diterima struktur :

1. Beban terpusat

2. Beban terbagi rata / tidak beraturan

3. Momen

Page 14: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 14/56

Jenis pembebanan :

1. Beban mati (Dead Load)

Merupakan beban dimana posisi dan besarnya bebantetap selama masa layan struktur. Contoh : berat sendiri

struktur, M/E, plumbing.2. Beban hidup (Live Load)

Merupakan beban dimana posisi dan besarnya bebanbervariasi selama masa layan struktur. Contoh : orang,furniture. Karena sifatnya bervariasi maka besarnya beban

hidup diatur berdasarkan fungsi bangunan.3. Beban khusus (akibat lingkungan, alam dan resiko)

Contoh : Beban angin, salju, gempa dll.

Page 15: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 15/56

ANALISIS GAYA

Struktur berfungsi untuk memikul beban.

Pembebanan dinyatakan sebagai gaya gaya.

Gaya merupakan suatu vektor dan dinyatakan

dalam besar dan arah tertentu pada suatu titik

tangkap. Misal :  AP 

A : titik tangkap

P

Arah ditunjukkan olehtanda panah

Page 16: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 16/56

Keseimbangan gaya

Keseimbangan 2 gaya

Dua gaya dikatakan seimbang jika besarnya sama, segaris kerja danberlawanan arah.

P1 dan P2 adalah dua gaya yang setimbang

Keseimbangan 3 gaya

Apabila gaya yang satu dengan resultan dua gaya lainnya mempunyai besaranyang sama, segaris kerja dan berlawanan arah.

R adalah resultan P1

dan P2.P3 dan R besarnya

sama, arah berlawanandan segaris kerja

P1 P2// //

P1

P2

P3

R

Page 17: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 17/56

Syarat gaya dalam keadaan seimbang

P1, P2 dan P3 dikatakan setimbang jika dapatdigambarkan sebagai segitiga gaya tertutup dansaling kejar

Page 18: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 18/56

Resultan Gaya Cara jajaran genjang

R adalah diagonal jajaran genjang yang dibentuk oleh P1 dan P2

Cara segitiga

R adalah resultan P1 dan P2

Page 19: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 19/56

Penguraian Gaya

Gaya dapat diuraikan menjadi komponen

komponen

Page 20: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 20/56

MOMEN

Momen terhadap suatu sumbu, akibat suatu gaya adalah ukuran kemampuan gaya menimbulkanrotasi terhadap sumbu tersebut.

Momen didefinisikan sebagai :

dimana r adalah jarak radial dari sumbu ke titik kerja gaya dan adalah sudut lancip antara r dan F.Karena jarak dari sumbu ke garis kerja adalah r sin , momen sering didefinisikan sebagai :

 Usin F r  M  !

rF  gaya  ja garis  jarak  M  !! )).(ker (

Page 21: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 21/56

Momen akibat banyak gaya

Efek rotasi yang ditimbulkan oleh beberapa

gaya terhadap suatu titik atau sumbu sama

dengan penjumlahan dari momen masing

masing gaya terhadap titik atau garis tersebut

)()()( 2211 nnr  F r  F r  F  M  ! .

Page 22: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 22/56

Momen akibat beban terdistribusi

Momen yang ditimbulkan akibat bebanterdistribusi dicari dengan menggunakan integrasi:

M akibat sebagian beban selebar dx :

M akibat seluruh gaya terdistribusi :

dxw xd  M o.

!

dxw x M 

o ´! .

Page 23: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 23/56

KESEIMBANGAN

Struktur dalam keadaan seimbang apabila kondisiawalnya diam dan tetap diam saat dibebani gayaluar.

Syarat keseimbangan dapat dicapai jika potensiuntuk mengalami translasi dan rotasi dihilangkan.

Dasar - dasar keseimbangan disandarkanterhadap hukum Newton mengenai mekanika.

Page 24: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 24/56

Keseimbangan gaya :

Keseimbangan momen :

§§ !! 0,0  y xF  F 

§ ! 0 M 

Page 25: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 25/56

Pemodelan Struktur

Analisa terhadap suatu struktur dilakukan denganasumsi penyederhanaan yang merupakan suatuhasil pendekatan terhadap struktur sebenarnya

dengan tingkat penyimpangan yang dapatdikontrol.

Asumsi penyederhanaan dapat dilakukan denganlangkah pemodelan sistem struktur.

Kriteria statika dan mekanika (keseimbangan,stabilitas dan sifat material) harus diterapkanterhadap pemodelan.

Page 26: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 26/56

Tata sumbu

Statika sangat bergantung kepada masalahgeometri.

Dengan menggunakan tata sumbu, maka

kedudukan suatu titik pada ruang, bidang ataugaris dapat didefinsikan.

Pada ruang 3D, bidang 2D dan garis 1D dapatdigunakan tata koordinat cartesius, polar, silinder(bola).

Pada sistem struktur dapat digunakan suatusistem kordinat global, namun untuk bagian bagian struktur digunakan koordinat lokal.

Page 27: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 27/56

Koordinat Kartesius

Merupakan sistem

koordinat yang terdiri

dari dua /tiga salib

sumbu yang salingtegak lurus, biasanya

sumbu X dan Y (serta Z

untuk 3D), seperti

digambarkan padagambar disamping :

Page 28: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 28/56

Koordinat Polar

Pada koordinat polar, koordinat suatu titik didefinisikan fungsi dariarah dan jarak dari titik ikatnya.

Jika O merupakan titik pusat koordinat dan garis OX merupakansumbu axis polar, maka titik P dapat ditentukan koordinatnya dalamsistem koordinat polar berdasarkan sudut vektor () dan radius

vektor (r) atau (garis OP) yaitu P (r, ). Sudut vektor () bernilaipositif jika mempunyai arah berlawanan dengan arah putaran jarum

  jam, sedangkan bernilai negatif jika searah dengan putaran jarum jam.

O X

P

 U

Page 29: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 29/56

Koordinat Bola

Posisi suatu titik dalam

ruang, selain

didefinisikan dengan

sistem kartesian 3Dimensi, dapat juga

didefinisikan dalam

sistem koordinat bola

(pronsip dasarnya samadengan koordinat polar,

yaitu sudut dan jarak).

Page 30: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 30/56

Diskritisasi struktur

Suatu sistem struktur yang terdiri atas bagian

dengan penampang yang berbeda dapat

dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri

atas beberapa batang.

Page 31: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 31/56

Page 32: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 32/56

SISTEM PERLETAKAN

Suatu struktur mencapai keseimbangankarena timbul gaya gaya reaksi pada titik titik perletakan/ penopang struktur untukmengimbangi gaya gaya luar yang bekerja.

Banyak kemungkinan sistem yang dipilihsebagai penopang atau perletakan suatustruktur. Untuk keperluan analisis, kondisi kondisi perletakan dapat diidealisasikanmenjadi titik yang secara sempurna

menahan translasi/ rotasi atau melepaskantranslasi/rotasi pada arah arah tertentu

Page 33: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 33/56

Jenis jenis

perletakanJenis

perletakanSimbol Sifat ² sifat perletakan

1. Sendi

atau

 

a.  Dapat menahan gayavertikal dan horizontal

b.  Tidak dapat menahan

momen (rotasi)

H

2. Rol

atau

 

a.  D

apat menahan gayavertikal

b.  Tidak dapat menahan

gaya horizontal dan

momen

3. Jepit a.  Dapat menahan gaya

vertikal

b.  D

apat menahan gayahorizontalc.  Dapat menahan momen

V

H

M

 

4. Pendel Hanya dapat memikul gaya

yang searah batang pendel

tersebut

G aya tarik (+)

G aya tekan (-)

 

Page 34: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 34/56

Reaksi perletakan yaitu reaksi yang timbul pada perletakan akibat gaya gaya luar yang bekerja pada konstruksi.

Reaksi perletakan berupa :1. Gaya vertikal (V)

2. Gaya horizontal (H)

3. Gaya momen (M)

Gaya luar yaitu : gaya gaya yang bekerja diluar konstruksi

Gaya luar berupa :1. Gaya terpusat

2. Gaya terbagi rata

3. Gaya momen (lentur dan torsi)

Syarat benda statik :

Benda diam (statik) agar resultan gayanya = 0

0;0;0 === MFxFy

Page 35: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 35/56

Menghitung reaksi perletakan dengan

cara analitis1. Reaksi perletakan dua tumpuan sederhana

dengan beban terpusat

Page 36: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 36/56

Solusi :a. Asumsi

b. Gaya gaya yang bekerja pada reaksi

perletakan

Page 37: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 37/56

c. Syarat keseimbangan :

MA=0

P . ½ L VB. L =0, VB = P/2 ( o )

V=0

VA + VB = P, VA = P/2 ( o ) H=0

HA = 0

d. Check Keseimbangan :

MB=0VA . L P . ½ L = 0

P/2 . L P/2 . L = 0

0 = 0 ...... OK !!

0;0;0 === MHV 

Page 38: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 38/56

4

.R

eaksi perletakan dua tumpuan sederhanadengan beban miring

 

Page 39: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 39/56

Solusi :a. Asumsi

b. Penguraian beban miring menjadi beban vertikal dan

horizontal

Page 40: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 40/56

B

esar distribusi beban vertikal dan horizontaldiperoleh dengan menggunakan aturan sinus :

Dalam aturan trigonometrisin(90-) = cos

y = Psin

x = Pcos

)sin(90

x

sin

y

sin90

P

!!

cos

x

sin

y

sin90

P!!

P y

x

Page 41: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 41/56

c. Syarat keseimbangan :

MA=0

Psin . L/2 VB. L =0, V

B= Psin /2( o )

V=0VA + V

B  Psin = 0, VA = Psin /2 ( o )

H=0

HA = P cos

d. Check Keseimbangan : MB= 0VA . L Psin . L/2 = 0

Psin . L/2 Psin. L/2 = 0

0 = 0 ...... OK !!

0;0;0 === MHV 

Page 42: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 42/56

GAYA DALAM

Gaya pada struktur :

1.Gaya luar Vertikal

Horizontal

Momen2.Reaksi Perletakan

Vertikal

Horizontal

Momen

3.Gaya dalam Vertikal irisan gaya lintang

Horizontal irisan gaya normal

MomenB irisan gaya momen

Page 43: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 43/56

Gaya dalam berupa :1.  Momen lentur

Notasi : M 

Jika suatu strutur dipotong/ diiris menjadi freebody, maka momen yang bekerjapada bidang yang tegak lurus irisan disebut momen lentur. Contoh :Tinjau simple beam berikut

Simple beam tersebut dipotong pada ttik C sejauh x dari A

Page 44: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 44/56

Freebody AC

Pada freebody AC, bekerja gaya dalam momen lentur yang tegak lurus irisan Csebesar Mc

Freebody BC

Pada freebody BC, bekerja gaya dalam momen lentur yang tegak lurus irisan Csebesar Mc

Page 45: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 45/56

2. Gaya geser atau lintang (Shear Force)

Notasi : D atau L Jika suatu struktur dipotong atau diiris menjadi suatu freebody,maka gaya yangbekerja sejajar irisan disebut gaya geser atau lintang

Freebody AC Freebody BC

Page 46: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 46/56

3. Gaya normal

Notasi : NJika suatu struktur dipotong/diiris menjadi suat freebody maka gayayangbekerja tegak lurus irisan disebut gaya normal

Freebody AC Freebody BC

Page 47: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 47/56

Menggambar bidang gaya dalam :a.  Momen

b.  Lintang

c.  Normal

Momen (-)

Momen (+)

Lintang (+)

Lintang (-)

Normal (+)

Normal (-)

Page 48: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 48/56

Perjanjian Tanda

Jika suatu struktur diiris/ dipotong, maka gaya yang bekerja pada ujung irisan arahgayanya diasumsikan sebagai berikut :

1.  MomenMenarik serat bawah, momen positif

2.  LintangLintang searah jarum jam positif

3.  NormalKeluar batang gaya normal positif

 

Page 49: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 49/56

3.  NormalKeluar batang gaya normal positif

Irisan kiri-kanan Irisan kanan-kiri

Special points :

Page 50: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 50/56

Contoh Soal :

1. Reaksi perletakan dua tumpuan sederhana dengan beban terpusat

Solusi :a.  Asumsi

b.  Gaya ² gaya yang bekerja pada reaksi perletakan

c.  Syarat kesetimbangan

y =

Page 51: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 51/56

 c.  Syarat kesetimbangan

0;0;0 === MHV   

y  MA=0 P . ½ L ² VB. L =0 

VB = P/2 ( o ) 

y  V=0 VA + VB = P 

VA = P/2 ( o ) y  H=0 

HA = 0

d.  Check Kesetimbangan :

MB=0 VA . L ² P . ½ L = 0 P/2 . L ² P/2 . L = 0 

0 = 0  ...... OK !!

Page 52: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 52/56

a.  Gaya dalam

CARA I : CA

RAPOTO

NGAN 0 x L/2 

      Mx = Va.x = P/2 . x 

x = 0  Mx = 0 

x = L/2  Mx = PL/4

      Lx = Va

x =0    Lx = P/2 

x = L/2   Lx = P/2 

      Nx = Ha = 0 

x =0  Nx = 0 

x = L/2  Nx = 0 

Page 53: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 53/56

0 x L/2 

      Mx = Vb.x = P/2 . x 

x = 0  Mx = 0 

x = L/2  Mx = PL/4

      Lx = -Vb= -P/2 x =0    Lx = -P/2 

x = L/2   Lx = -P/2 

      Nx = 0 

x =0  Nx = 0 

x = L/2  Nx = 0 

Page 54: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 54/56

CARA II : CARA x BERJALAN

0 x L/2 

      Mx = Va.x = P/2 . x 

x = 0  Mx = 0 

x = L/2  Mx = PL/4

      Lx = Va

x =0    Lx = P/2 

x = L/2   Lx = P/2 

      Nx = Ha = 0 

x =0  Nx = 0 

x = L/2  Nx = 0 

Page 55: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 55/56

L/2 x L 

      Mx = Va.x ² P.(x ² L/2)

x = L/2  Mx = P/2.L/2-(P.0) = PL/4

x = L  Mx = P/2.L ² P.(L/2) = 0 

      Lx = Va ² P = -P/2 

x =L/2    Lx = -P/2 

x = L   Lx = -P/2 

      Nx = Ha = 0 

x =L/2  Nx = 0 

x = L  Nx = 0 

Page 56: MEKANIKA REKAYASA I

5/13/2018 MEKANIKA REKAYASA I - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mekanika-rekayasa-i-55a7530045378 56/56

Gambar diagram gaya dalam