media dan odha
TRANSCRIPT
Media MassaDan
Odha (Orang dengan HIV/AIDS)
Oleh Syaiful W. Harahap*
Konsultasi Nasional (Konas) V Komunikasi dan GerejaYakoma-PGI
Kantor Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI)Jakarta, 14 November 2013
Diterbitkan Tahun 2000 (Pustaka Sinar Harapan dan Ford Foundation)
Diterbitkan Tahun 2002 (LSM “InfoKespro”)
Sebutkan judul film yang terkait langsung dengan HIV/AIDS:
- And the Band Played on- Gia
- Phil Milenge- Philadelphia
- The Cure
Sebutkan judul lagi, nasional dan internasional, yang terkait langsung dengan HIV/AIDS:
-Lilin-lilin Kecil (Chrisye/James F. Sundah)
- Usah Kau Lara Sendiri (Katon Bagaskara/Ruth Sahanaya
- Skyline Pigeon (Elton John)
- That’s What Friends Are For (Dhone Warwick)
Sebutkan makna yang ada pada lambang Pita Merah
- Menunjukkan kepedulian terhadap HIV/AIDS
- Melambangkan harapan
- Dukungan simbolis terhadap Odha (Orang dengan HIV/AIDS)
Realitas sosial dari fakta medis yang berkembang di masyarakat
HIV/AIDSKankerHepatitis BFluTBKudisKustaDLL
Fakta medis
Realitas sosial• Ada yang sakit, menderita• Ada yang mengalami depresi• Ada yang kehilangan masa depan• Ada yang kehilangan teman, keluarga, kekasih, istri, dll• Ada pengucilan,pengusiran, pemulangan• Ada pemburuan, pencidukan, stigma• Ada pengaitan dengan moral, dengan dosa• Ada pengarantinaan, larangan menikah• Ada yang tidak bisa bertobat, tidak punya uang untuk berobat, ditolak berobat• Ada usulan suntik mati
HIV/AIDS
Penghuni Panti Pijat Terjangkit HIV/AIDS. Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memantau penularan HIV/AIDS. Bahkan, belum lama
ini ditemukan dua perempuan penghuni panti pijat positif mengidap penyakit tersebut
(suaramerdeka.com, Semarang, 30/0-2017).
Catatan:
Fakta: laki-laki yang memakai jasa pemijatlah yang menulakan HIV ke pemijat di panti pijat
Fakta: laki-laki yang tertular HIV dari pemijat
Fakta: 2 pemijat x 5 laki-laki/hari = 10 laki-laki/hari berisiko tertuar HIV
"Selain tetap memberi pengobatan bagi penderita yang telah terdata, kami juga akan
membantu ODHA yang masih sembunyi-sembunyi." Ini pernyataan Wagub Bali, Ketut Sudikerta (republika.co.id, 30/9-
2013).
Catatan:
- Stigma: Odha yang masih sembunyi-sembunyi – Tidak ada orang yang sudah terdeteksi HIV/AIDS sembunyi-sembunyi karena
mereka sudah terdaftar dan mendapatkan pelayanan dan pengobatan
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Jayawijaya, Gaad Piranud Tabuni,
SP, MM, mengakui, perkembangan HIV-AIDS di Kabupaten Jayawijaya makin pesat,
seiring dengan adanya penyedia jasa seks bebas di Kabupaten Jayawijaya yang semakin
tinggi (jubi, 1/10-2013)
Fakta:
Bisa saja terjadi yang menularkan HIV/AIDS ke pekerja seks adalah laki-laki dewasa penduduk asli setempat
Laki-laki dewasa penduduk asli setempat tertular HIV dari pekerja seks karena mereka melakukan hubungan seksual tanpa kondom
Sudah 17 Orang Tewas Akibat HIV/AIDS di Tasikmalaya (metrotvnews, 2/10-2013)
Fakta:
Belum ada laporan kasus kematian karena HIV atau AIDS atau HIV/AIDS
Kematian pada pengidap HIV/AIDS terjadi karena penyakit-penyakit lain, disebut infeksi oportunistik, seperti diare dan TBC
Pernyataan itu mendorong stigma dan diskriminasi karena dikesankan pengidap HIV/AIDS akan mati karena HIV/AIDS
PerawatDokterTemanTetangga Tempat Kerja Masyarakat
JurnalismeKomprehensif
F ak ta Privat
Odha
S a r an a K e s e h a ta n
Kelu aga
Fak ta P ub lik Fak ta E m piris Fakta M edis
Realitas Sosial
Masalah: Dampak Ekonomi Epidemi HIV/AIDS terhadap Keluarga
* Ada akibat yang harus ditanggung oleh keluarga jika salah satu anggota keluarga HIV-positif: pencari nafkah, tanggung jawab
perawatan, pembiayaan untuk pengobatan, dan dukungan masyarakat.
** Memaparkan biaya yang diperlukan untuk pengobatan jika seseorang terinfeksi HIV
*** Mencari kasus di negara lain sebagai perbandingan.
**** Memaparkan fakta-fakta seputar HIV/AIDS, terutama tentang penularan dan pencegahan.
HAM
HIV/AIDS
Kesehatan Reproduksi
Gender*
*pembedaan atau membuat klas perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan konstruksi sosial
Gender adalah membedakan laki-laki dan perempuan berdasarkan konstruksi sosial: bisa
berubah-ubah
Gender tidak terkait dengan kodrat
Kodrat adalah ciri-ciri fisik yang dibawa sejak lahir: tidak bisa berubah-ubah
Hubungan Seksual
Hamil
Laki-laki Melahirkan Perempuan
Menyusui/ASI
Mengasuh Anak
Laki-laki Perempuan
Penis Vagina
Zakar Rahim
Air mani/Sperma Payudara
Mens/Haid
Indung Telur
Hamil
Melahirkan
Menyusui dengan ASI
Mengapa HIV/AIDS dikategorikan berbahaya bagi kehidupan manusia?
Salah satu alasan mengapa HIV sangat berbahaya jika sudah masuk ke dalam tubuh adalah HIV akan
masuk ke dalam sel-sel darah putih dan menjadikannya sebagai pabrik HIV untuk
memproduksi HIV baru. Rata-rata setiap hari HIV memproduksi 10 miliar (10.000.000.000) sampai 1 trilun (1.000.000.000.000) virus (HIV) baru.
HIV yang baru diproduksi itu kemudian mencari sel darah putih lagi dan kembali memproduksi HIV
baru.
1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
Estimasi Biaya Langsung dan Tak Langsung terkait AIDS di Thailand (diolah dari berbagai sumber)
Devisa Wisata
Biaya Langsung
Biaya Tak Langsung
Total Biaya yang dikeluarkan sampai 2000 mencapai US $ 8,7 miliarUS $ 2,2 Miliar
GRAFIK 1. Kasus AIDS yang Dilaporkan Setiap Tahun Berdasarkan Wilayah
Dunia (1979-1994)
0
10
20
30
40
50
60
70
79
81
83
85
87
89
91
93
Tahun
Ju
mla
h K
as
us
Asteng Oceania Eropa
Afrika Amerika
50% Odha di Jakarta adalah lulusan perguruan tinggi
Dari 43 Odha yang ditangani di RSCM (1996) ada:1 bertitel S3*9 bertitel S2*10 bertitel S1
5 bertitel sarjana muda 3 mahasiswa
* (lulusan luar negeri) [Sumber: Harian “KOMPAS”, 14/2-1996]
Mengapa 11 tentara Indonesia yang tergabung dalam Pasukan Perdamian PBB ke Kamboja (1996)
tertular HIV?
Sebaliknya, mengapa tentara Belanda yang juga tergabung dalam Pasukan Perdamian PBB ke
Kamboja besama tentara indonesia tidak ada yang tertular HIV?
Peranan Media Massa
JurnalismeMempunyai tujuan:- Agent of change- Agent of development
Memberikan manfaatbagi kehidupan
Tujuan dan manfaat dapat tercapai jika berita:
-Mengedepankan aspek-aspek kemanusiaan-Menghargai kehidupan-Mengutamakan fakta
-Tidak menghakimi-Keberpihakan kepada objektivitas yang akurat
-Penyajian yang fair-Keberpihakan kepada kebenaran
-Keberpihakan kepada yang tertindas, yang tidak berdaya-Keberpihakan kepada yang terabaikan
Tipe/Jenis Media
- Media massa - Media Cetak: koran, majalah, online, dll
- Media Elektronik: radio dan televisi - Media Online
- Media umum- Pertunjukan
- Wayang- Dll
Apakah setiap Informasi, data, atau
fakta otomatis bisa menjadi
berita?
Data, Fakta dan Informasi yang bisa menjadi Berita Jurnalistik* adalah
Data, Fakta dan Informasi yang memenuhi salah satu atau beberapa
UNSUR LAYAK BERITA yang dilengkapi dengan
KELENGKAPAN BERITA dikenal sebagai 5W + 1 H
Unsur-unsur Layak Berita adalah:
1. Significance, peristiwa atau kejadian yang terkait langsung dengan harkat kehidupan orang banyak
2. Magnitude, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan jumlah atau angka
3. Timeliness, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan aktualitas, baru terjadi, baru ditemukan
4. Proximity, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan kedekatan secara geografis atau psikologis
5. Prominence, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan ketenaran
6. Human interest, peristiwa atau kejadian yang terkait dengan kemanusiaan
Kelengkapan berita (5 W + 1H):
1. Apa (What) yang terjadi2. Siapa (-siapa) (Who) yang terlibat dalam
kejadian atau peristiwa3. Kapan (When) kejadian atau peristiwa terjadi
4. Di mana (Where) kejadian atau peristiwa terjadi5. Mengapa (Why) kejadian atau peristiwa itu
terjadi6. Bagaimana (How) kejadian atau peristiwa itu
terjadi
Fakta
Privat-(rahasia) pribadi
-tidak berkaitan dengan umum-hak individu
Publik-berkaitan dengan (kepentingan) orang banyak (umum)
-terbuka bagi orang banyak (umum)-kejadian atau peristiwa di ruang publik
Opini-pendapat pakar / ahli
-pikiran , pendirianEstimasi atau prediksi
Empiris-berdasarka pengalaman (terutama
yang diperoleh dari penemuan,percobaan, pengamatan yang telah dilakukan)
Fakta privat
Terjadi di ruang publik
Menjadi urusan hukum
Terkait dengan kepentingan orang
banyak (umum)
Fakta publik
Sumber Berita
Saksi Mata
Saksi Tak langung
Pelaku
Korban
Pakar
Polisi
Dll
Fakta Privat
Fakta Publik
Fakta Opini
Fakta Empiris
Penularan Tingkat Penularan
setiap Kontak
Persentase (%) Kasus Infeksi HIV Global
Transfusi darah > 90% 5 - 10
Dari ibu ke bayi yang dikandungnya
25-40% di Negara Berkembang
15-25% di Negara Maju
2 - 3
Hubungan seks yang tidak aman 1)
0,1 – 1,0 % 2) 70 – 80
Pengguna narkoba dengan jarum suntik
< 1% 2) 5 – 10
Jarum dan alat-alat kesehatan
< 0,5% 0,01
1) Seks vaginal atau seks anal tanpa memakai kondom
2) Dipengaruhi banyak faktor, seperti IMS, dll.
Risiko penularan HIV berdasarkan faktor risiko dan kontribusinya terhadap infeksi HIV global
Sumber: HIV Voluntary Counseling and Testing: A Reference Guide for Counselor and Traniners, FHI/USAID, 2004
Orientasi Seks
Heteroseksual
Homoseksual
BiseksualLaki-laki:- ke perempuan- ke laki-laki
Gay (laki-laki)Lesbian (perempuan)
Laki-laki:- ke perempuan
Perempuan:- ke laki-laki
Perempuan:- ke laki-laki- ke permpuan
Orientasi Seks yang Dikenal secara Umum
AIDS Watch Indonesia
Deviasi atau pergeseran orientasi seks untuk menyalurkan dorongan seks dengan cara lain disebut parafilia, seperti bestialis (dengan binatang), nekropilia (dengan mayat),
fethimesme (dengan pakaian dalam lawan jenis), dll.Klik ke:
Parafilia: Menyalurkan Dorongan Hasrat Seksual “Dengan Cara yang Lain” (http://www.aidsindonesia.com/2012/09/menyalurkan-
dorongan-hasrat-seksual.html)
Gratifikasi Seks (Akan) Mendorong Penyebaran HIV/AIDS di Indonesia
Klik ke: http://www.aidsindonesia.com/2013/01/gratifikasi-seks-akan-
mendorong.html
LBT* yang menularkan HIV
kepada PSK
PSKlangsung**
PSK Langsung yang
tertular HIVIstri
Anak
LBT yang tertular HIV dari PSK
Istri
Anak*LBT adalah laki-laki berisiko tertular HIV**Pekerja seks komersial (PSK) langsung adalah pekerja seks di lokasi atau lokalisasi pelacuran,
cewek panggilan di losmen, hotel melati dan hotel berbintang, di jalanan AIDS Watch Indonesia
INTERVENSI
INTERVENSI
INTERVENSI
LBT* yang menularkan HIV
kepada PSK
PSK tidaklangsung**
PSK tidak langsung
yang tertular HIV
Istri
Anak
LBT yang tertular HIV dari PSK
Istri
Anak*LBT adalah laki-laki berisiko tertular HIV**Pekerja seks komersial (PSK) tidak langsung
adalah pekerja seks yang tidak di lokasi pelacuran
AIDS Watch Indonesia
INTERVENSI
Tidak bisa INTERVENSI
LBT yang menularkan HIV kepada cewek
gratifikasi seks
Cewekgratifikasi
seks
Istri
Anak
LBT yang tertular HIV dari cewek gratifikasi seks
Istri
Anak
LBT
LBT
LBT Gay LBT LBT
- bukan PSK- cantik- mulus- molek
- bahenol- berpendidikan tinggi- di hotel berbintang
- di apartemen mewah- berkelas- dst ….
PSK
PSK
Waria
LBTKawin-cerai
AIDS Watch Indonesia
Suami yaitu Laki-laki heteroseksual
Istri
Anak
WariaPSK tidaklangsung
PSK langsung tidak
dilokalisir
Intervensi
Intervensi
Tidak terjangkau
Cewek gratifikasi
seks
AIDS Watch Indonesia
PSK langsung
di lokalisasipelacuran Intervensi
Laki-laki Menularkan HIV
PSK PSK tertular HIV
Laki-laki yang Tertular HIV Laki-laki yang Tertular HIV
Menularkan ke Istri Menularkan ke Perempuan Lain
Menularkan ke Bayi Menularkan ke Perempuan Lain
Jurn
alis
tik
Buk
an J
urna
list
ik
AIDS Watch Indonesia
Jika ada obat yang bisa menyembuhkan HIV/AIDS dan ada vaksin HIV, maka:
- Bisa terjadi perilaku seksual sebagian orang seperti binatang karena tidak takut
lagi tertular HIV --- klik ke: AIDS: Obat dan Vaksin Akan Membuat (Perilaku) sebagian Orang Seperti Binatang - http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/30/aids-obat-dan-vaksin-akan-membuat-perilaku-sebagian-orang-seperti-
binatang-417550.html
Pasokan (PSK)
Pengurangan Dampak yang Lebih Buruk
Permintaan terhadap
PSK
Jurnalisme AIDS
Kondom
Menurunkan risiko
tertular HV melalui
hubungan seksual
Diterima
Mendorong laki-laki berzina
atau melacur
Sunat
Mencegah penularan
HIV melalui
hubungan seksual
Ditolak
Laki-laki yg disunatmenganggap dirinya sudah memakai kodom sehingga
tidak taku lagi melacurAIDS Watch Indonesia
Diare
PMS* dan HIV
Pertolongan pertama
Pencegahan**
Oralit
Kondom
Mudah diperoleh,gam
pang terjangkau dan
murah
Mudah diperoleh,gam
pang terjangkau dan
murah
* sifilis, GO, virus hepatitis B, klamidia, chanchroid, Genital herpes, genital wartz, trichomoniasis, dll
** melalui hubungan seks di dalam dan di luar nikah
Prilaku beresiko* Tertular HIV AIDSMati
Norma Moral Agama Medis
Medis Medis Medis Agama
Medis
*prilaku berisiko tinggi tertular HIV dan IMS yaitu (1)melakukan hubungan seks penetrasi yakni penis masuk ke vagina (heteroseks, seks oral, seks anal) didalam atau diluuar ikatan pernikahan yang sah serta Homoseks tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti.(2) melakukan hubungan seks penetrasi yakni penis masuk ke vagina (heteroseks, seks oral, seks anal) didalam atau diluuar ikatan pernikahan yang sah serta Homoseks tanpa kondom denganseseorang yang suka berganti-ganti pasangan ( seperti pekerja seks perempuan atau waria),(3)menerima transfusi darah yang tidak diskrining, dan(4)memakai jarum suntik secara bersama-sama dengan bergiliran.
Stigma
Diskriminasi
Norma Moral Agama
Sakit
Syaiful W. Harahap, Padangsidimpuan, Sumut, 27 Juli 1953Anggota PWI Jaya: 09.00.3124.90 - HP: 08129092017 Pemimpin Redaksi Situs Online “AIDS Watch Indonesia”
http://www.aidsindonesia.com - E-mail: [email protected]: http://www.facebook.com/syaifulwharahap - Twitter: @infokespro
Blog: http://www.kompasiana.com/infokespro Pendidikan: Fak. Tambang, UPN "Veteran" (d/h PTPN “Veteran"), Yogyakarta (1974-1976).
Jur Publisistik, Fak. Sospol, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan (1977-1980). Program Pendidikan Fungsional Bidang Jurnalistik Angkatan I, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerbitan (LP3Y) "Yogya”/The Asia Foundation, Yogyakarta (November 1982-Mei 1983).
Lokakarya, Pelatihan, Workshop: (1) Training Sensus Penduduk, Kantor Sensus Kota Medan/BPS, Brastagi, 1979. (2) Workshop “Siaran Remaja di Radio”, Radio Bayern Munchen, Jerman/Goethe
Institute, Jakarta, 1987.(3) Workshop “Siaran Remaja di Radio”, diselenggarakan oleh Radio Bayern Munchen, German and Goethe Institute, Jakarta, 1988. (4) In House Training “Manajemen Perilaku
dalam Organisasi”, Suara Pembaruan-LPPM, Jakarta, 1995. (5) Workshop “Jurnalisme Empati Penulisan Berita AIDS”, diselenggarakan oleh PMP AIDS-LP3Y “Yogya”/The Ford Foundation,
Yogyakarta, Juli 1995. (6) Lokakarya ”Hak Asasi dan Perlindungan Anak”, Lembaga Pers Dr. Soetomo-Unicef, Jakarta, 1998. (7) Workshop “Analytical and Creative Thinking”, diselenggarakan oleh Yayasan Mitra INTI Jakarta/Ford Foundation (Denpasar, Bali, Februari 2004). (9) Workshop
”Training on HIV Treatment Advocacy”, Tides-APN+, Pattaya, Thailand, 2004.Instruktur, narasumber, fasilitator: pelatihan, workshop, orientasi tt HIV/AIDS, Kesehatan Reproduksi,
Narkoba, Jurnalisme dan mentor mahasswa KKNdan PKL sejak 1986-sekarang mulai dari Banda Aceh sampai Jayapura lebih dari 120 kegiatan.
Wartawan: 1976-sekarang (Bintang Indonesia dan Waspasda Medan, Tabloid Mutiara Jakarta)Penghargaan jurnalistik: 13 kejuaraan
Publikasi: Pers Meliput AIDS (2000), Kapan Anda Tes HIV (2002)