medan tanah deli
TRANSCRIPT
1 Medan Tanah Deli
Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya
berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan
semuanya bermuara ke Selat Malaka Sungai-sungai itu adalah Sei Deli Sei Babura Sei
Sikambing Sei Denai Sei Putih Sei Badra Sei Belawan dan Sei Sulang SalingSei Kera
Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru
Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli maka sejak zaman penjajahan
orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (MedanndashDeli) Setelah
zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-
angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular
Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli
Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli
yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup
daerah diantara kedua sungai tersebut
Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat tanah
pasir tanah campuran tanah hitam tanah coklat dan tanah merah Hal ini merupakan penelitian
dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa
disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik Tanah liat inilah
pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan
Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu
pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei
Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni Maksima Utama dan
Maksima Tambahan Maksima Utama terjadi pada bulan-bulan Oktober sd bulan Desember
sedang Maksima Tambahan antara bulan Januari sd September Secara rinci curah hujan di
Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata 44 mmjam
Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama
dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan
semenanjung Malaya Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau
di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli Sejak itu perekonomian terus berkembang
sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara
2 Kampung Medan dan Tembakau Deli
Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama Medan Putri
Perkembangan Kampung Medan Putri tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena
terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura tidak jauh dari jalan Putri Hijau sekarang
Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup
ramai sehingga dengan demikian Kampung Medan Putri yang merupakan cikal bakal Kota
Medan cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting
Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke kampung
ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan kampung Medan
melahirkan anaknya yang pertama seorang laki-laki dan
dinamai si Kolok Mata pencarian orang di Kampung Medan
yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah bertani
menanam lada Tidak lama kemudian
lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan anak inipun laki-laki
dinamai si Kecik
Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran maju Hal ini
terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca Alqurlsquoan kepada Datuk
Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh
Keterangan yang menguatkan bahwa adanya Kampung Medan ini adalah keterangan H
Muhammad Said yang mengutip melalui buku Deli In Woord en Beeld ditulis oleh NTen Cate
Keterangan tersebut mengatakan bahwa dahulu kala Kampung Medan ini merupakan Benteng
dan sisanya masih ada terdiri dari dinding dua lapis berbentuk bundaran yang terdapat
dipertemuan antara dua sungai yakni Sungai Deli dan sungai Babura Rumah Administrateur
terletak diseberang sungai dari kampung Medan Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung
Medan ini adalah di Wisma Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut adalah kantor
PTP IX Tembakau Deli yang sekarang ini
Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan Sultan Iskandar Muda yang
berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah Pahlawan yang bergelar Laksamana
Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli
Gocah Pahlawan membuka negeri baru di Sungai Lalang Percut Selaku Wali dan Wakil Sultan
Aceh serta dengan memanfaatkan kebesaran imperium Aceh Gocah Pahlawan berhasil
memperluas wilayah kekuasaannya sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan
Kecamatan Medan Deli sekarang Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus
Sampali Kota Bangun Pulau Brayan Kota Jawa Kota Rengas Percut dan Sigara-gara
Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli dan tahun 1632 Gocah
Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal Setelah terjadi perkawinan ini raja-raja di
Kampung Medan menyerah pada Gocah Pahlawan
Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya Tuangku Panglima
Perunggit yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan
Aceh pada tahun 1669 dengan ibukotanya di Labuhan kira-kira 20 km dari Medan
Jhon Anderson seorang Inggris melakukan kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823 dan
mencatat dalam bukunya Mission to the East Coast of Sumatera bahwa penduduk Kampung
Medan pada waktu itu masih berjumlah 200 orang tapi dia hanya melihat penduduk yang
berdiam dipertemuan antara dua sungai tersebut Anderson menyebutkan dalam bukunya
―Mission to the East Coast of Sumatera― (terbitan Edinburg 1826) bahwa sepanjang sungai Deli
hingga ke dinding tembok mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit berbentuk
bujur sangkar Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di Jawa
Pesatnya perkembangan Kampung Medan Putri juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau
yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya yang merupakan tembakau terbaik untuk
pembungkus cerutu Pada tahun 1863 Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk
dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz amp Co tanah seluas 4000 bahu (1 bahu = 074 ha)
secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi dekat Labuhan Contoh tembakau deli Maret 1864
contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda untuk diuji kualitasnya Ternyata daun
tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu
Kemudian di tahun 1866 Jannsen PW Clemen Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli
Maatscapij di Labuhan Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung
Sunggal (1869) Sungai Beras dan Klumpang (1875) sehingga jumlahnya mencapai 22
perusahaan perkebunan pada tahun 1874 Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang
sudah sangat luas dan berkembang Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan
ke Kampung Medan Putri Dengan demikian Kampung Medan Putri menjadi semakin ramai
dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Kota Medan
3 Legenda Kota Medan
Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-kira 10 Km
dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang sangat cantik dan karena
kecantikannya diberi nama Putri Hijau Kecantikan Putri ini tersohor kemana-mana mulai dari
Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa
Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya Lamaran
Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri Hijau Sultan aceh sangat marah
karena penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya Maka pecahlah perang
antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan
Deli
Menurut legenda yang tersebut diatas dengan
menggunakan kekuatan gaib seorang dari
saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor
ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk
meriam yang tidak henti-hentinya menembaki
tentara Aceh hingga akhir hayatnya
KesultananDeli lama mengalami kekalahan
dalam peperangan itu dan karena kecewa Putra
Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu
meledak sebagian bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran
tinggi Karo kira-kira 5 Km dari Kabanjahe
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam kapal untuk
seterusnya dibawa ke Aceh Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye Putri Hijau mohon
diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal Atas permintaannya harus
diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan
Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul
gelombang-gelombang yang sangat tinggi
Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan
menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung lalu
dibawanya masuk ke dalam laut
Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga
dalam masyarakat Melayu di Malaysia
Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau
sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun
Medan
4 Penjajahan Belanda di Tanah Deli
Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah
Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit Mereka mengalami perang
di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Belanda sangat banyak
mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera Belanda juga berperang melawan
Aceh Minangkabau dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli
Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864
sampai 1942 Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda JVan den Bosch
mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera
secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti
ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu JCBaud menyuruh mundur pasukan
Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan
nama perang Paderi ( 1821-1837 )
Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan
pimpinannya bernama Adam Wilson Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka
Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi
Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail Pada
tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar
daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli Langkat dan Serdang di Sumatera
Timur masuk kekuasaan Belanda Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda
otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda tapi kehadiran Belanda belum secara
fisik menguasai Tanah Deli
Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula
dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak Tujuan
Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya
akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di
dalamnya termasuk Kampung Medan Putri
Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat
pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1
Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana
Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan
selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian
Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan
Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen
Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron
Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-
Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada
Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia
Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung
Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir
Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409
orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang
Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa
diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang
RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)
Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)
Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan
Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)
Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat
perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli
juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini
disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera
Utara
5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang
Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat
dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang
mendarat di Sumatera Timur
Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang
berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat
tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2
ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat
pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)
dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)
Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota
Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka
bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-
orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya
Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi
mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera
ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―
(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah
terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang
dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di
tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama
Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen
disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan
Gunseibu
Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin
papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh
Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni
Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning
Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun
landasan pesawat tempur Jepang
6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia
Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi
demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai
macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima
berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk
menduduki Indonesia
Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari
kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan
pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa
pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada
masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada
hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima
mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka
dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu
Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa
bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang
terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota
Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya
Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu
kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada
di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang
berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)
Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak
tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor
Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau
menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung
Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I
Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma
Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu
pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu
bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk
kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro
Belanda
Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar
bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang
menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra
Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan
Muhammad Kasim Jusni
Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan
Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||
MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat
cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota
Medan itu sendiriDalam buku The History of
Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)
dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan
sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan
sempat dihancurkan selama serangan Sultan
Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru
yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan
Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap
Kesultanan Deli
Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17
menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk
Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh
untuk dijadikan pekerja kasar
Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran
dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan
dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu
Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit
juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti
dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang
bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai
Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan
Bilah
Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu
tonggak kelahiran kota ini
DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama
kali membuka ―desa yang diberi nama Medan
Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak
terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan
(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik
sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus
Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik
Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan
yang terletak di antara
Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama
Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan
Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya
Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun
MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad
Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh
sekarang
Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan
tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil
membunuh para pengacau tersebut satu persatu
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan
memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas
berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan
pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke kampung
ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan kampung Medan
melahirkan anaknya yang pertama seorang laki-laki dan
dinamai si Kolok Mata pencarian orang di Kampung Medan
yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah bertani
menanam lada Tidak lama kemudian
lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan anak inipun laki-laki
dinamai si Kecik
Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran maju Hal ini
terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca Alqurlsquoan kepada Datuk
Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh
Keterangan yang menguatkan bahwa adanya Kampung Medan ini adalah keterangan H
Muhammad Said yang mengutip melalui buku Deli In Woord en Beeld ditulis oleh NTen Cate
Keterangan tersebut mengatakan bahwa dahulu kala Kampung Medan ini merupakan Benteng
dan sisanya masih ada terdiri dari dinding dua lapis berbentuk bundaran yang terdapat
dipertemuan antara dua sungai yakni Sungai Deli dan sungai Babura Rumah Administrateur
terletak diseberang sungai dari kampung Medan Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung
Medan ini adalah di Wisma Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut adalah kantor
PTP IX Tembakau Deli yang sekarang ini
Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan Sultan Iskandar Muda yang
berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah Pahlawan yang bergelar Laksamana
Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli
Gocah Pahlawan membuka negeri baru di Sungai Lalang Percut Selaku Wali dan Wakil Sultan
Aceh serta dengan memanfaatkan kebesaran imperium Aceh Gocah Pahlawan berhasil
memperluas wilayah kekuasaannya sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan
Kecamatan Medan Deli sekarang Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus
Sampali Kota Bangun Pulau Brayan Kota Jawa Kota Rengas Percut dan Sigara-gara
Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli dan tahun 1632 Gocah
Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal Setelah terjadi perkawinan ini raja-raja di
Kampung Medan menyerah pada Gocah Pahlawan
Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya Tuangku Panglima
Perunggit yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan
Aceh pada tahun 1669 dengan ibukotanya di Labuhan kira-kira 20 km dari Medan
Jhon Anderson seorang Inggris melakukan kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823 dan
mencatat dalam bukunya Mission to the East Coast of Sumatera bahwa penduduk Kampung
Medan pada waktu itu masih berjumlah 200 orang tapi dia hanya melihat penduduk yang
berdiam dipertemuan antara dua sungai tersebut Anderson menyebutkan dalam bukunya
―Mission to the East Coast of Sumatera― (terbitan Edinburg 1826) bahwa sepanjang sungai Deli
hingga ke dinding tembok mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit berbentuk
bujur sangkar Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di Jawa
Pesatnya perkembangan Kampung Medan Putri juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau
yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya yang merupakan tembakau terbaik untuk
pembungkus cerutu Pada tahun 1863 Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk
dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz amp Co tanah seluas 4000 bahu (1 bahu = 074 ha)
secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi dekat Labuhan Contoh tembakau deli Maret 1864
contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda untuk diuji kualitasnya Ternyata daun
tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu
Kemudian di tahun 1866 Jannsen PW Clemen Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli
Maatscapij di Labuhan Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung
Sunggal (1869) Sungai Beras dan Klumpang (1875) sehingga jumlahnya mencapai 22
perusahaan perkebunan pada tahun 1874 Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang
sudah sangat luas dan berkembang Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan
ke Kampung Medan Putri Dengan demikian Kampung Medan Putri menjadi semakin ramai
dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Kota Medan
3 Legenda Kota Medan
Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-kira 10 Km
dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang sangat cantik dan karena
kecantikannya diberi nama Putri Hijau Kecantikan Putri ini tersohor kemana-mana mulai dari
Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa
Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya Lamaran
Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri Hijau Sultan aceh sangat marah
karena penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya Maka pecahlah perang
antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan
Deli
Menurut legenda yang tersebut diatas dengan
menggunakan kekuatan gaib seorang dari
saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor
ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk
meriam yang tidak henti-hentinya menembaki
tentara Aceh hingga akhir hayatnya
KesultananDeli lama mengalami kekalahan
dalam peperangan itu dan karena kecewa Putra
Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu
meledak sebagian bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran
tinggi Karo kira-kira 5 Km dari Kabanjahe
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam kapal untuk
seterusnya dibawa ke Aceh Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye Putri Hijau mohon
diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal Atas permintaannya harus
diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan
Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul
gelombang-gelombang yang sangat tinggi
Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan
menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung lalu
dibawanya masuk ke dalam laut
Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga
dalam masyarakat Melayu di Malaysia
Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau
sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun
Medan
4 Penjajahan Belanda di Tanah Deli
Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah
Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit Mereka mengalami perang
di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Belanda sangat banyak
mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera Belanda juga berperang melawan
Aceh Minangkabau dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli
Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864
sampai 1942 Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda JVan den Bosch
mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera
secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti
ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu JCBaud menyuruh mundur pasukan
Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan
nama perang Paderi ( 1821-1837 )
Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan
pimpinannya bernama Adam Wilson Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka
Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi
Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail Pada
tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar
daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli Langkat dan Serdang di Sumatera
Timur masuk kekuasaan Belanda Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda
otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda tapi kehadiran Belanda belum secara
fisik menguasai Tanah Deli
Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula
dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak Tujuan
Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya
akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di
dalamnya termasuk Kampung Medan Putri
Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat
pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1
Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana
Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan
selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian
Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan
Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen
Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron
Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-
Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada
Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia
Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung
Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir
Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409
orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang
Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa
diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang
RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)
Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)
Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan
Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)
Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat
perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli
juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini
disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera
Utara
5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang
Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat
dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang
mendarat di Sumatera Timur
Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang
berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat
tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2
ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat
pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)
dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)
Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota
Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka
bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-
orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya
Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi
mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera
ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―
(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah
terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang
dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di
tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama
Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen
disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan
Gunseibu
Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin
papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh
Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni
Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning
Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun
landasan pesawat tempur Jepang
6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia
Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi
demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai
macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima
berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk
menduduki Indonesia
Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari
kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan
pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa
pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada
masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada
hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima
mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka
dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu
Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa
bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang
terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota
Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya
Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu
kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada
di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang
berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)
Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak
tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor
Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau
menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung
Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I
Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma
Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu
pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu
bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk
kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro
Belanda
Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar
bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang
menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra
Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan
Muhammad Kasim Jusni
Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan
Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||
MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat
cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota
Medan itu sendiriDalam buku The History of
Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)
dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan
sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan
sempat dihancurkan selama serangan Sultan
Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru
yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan
Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap
Kesultanan Deli
Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17
menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk
Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh
untuk dijadikan pekerja kasar
Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran
dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan
dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu
Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit
juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti
dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang
bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai
Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan
Bilah
Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu
tonggak kelahiran kota ini
DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama
kali membuka ―desa yang diberi nama Medan
Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak
terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan
(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik
sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus
Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik
Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan
yang terletak di antara
Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama
Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan
Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya
Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun
MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad
Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh
sekarang
Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan
tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil
membunuh para pengacau tersebut satu persatu
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan
memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas
berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan
pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Pesatnya perkembangan Kampung Medan Putri juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau
yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya yang merupakan tembakau terbaik untuk
pembungkus cerutu Pada tahun 1863 Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk
dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz amp Co tanah seluas 4000 bahu (1 bahu = 074 ha)
secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi dekat Labuhan Contoh tembakau deli Maret 1864
contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda untuk diuji kualitasnya Ternyata daun
tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu
Kemudian di tahun 1866 Jannsen PW Clemen Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli
Maatscapij di Labuhan Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung
Sunggal (1869) Sungai Beras dan Klumpang (1875) sehingga jumlahnya mencapai 22
perusahaan perkebunan pada tahun 1874 Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang
sudah sangat luas dan berkembang Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan
ke Kampung Medan Putri Dengan demikian Kampung Medan Putri menjadi semakin ramai
dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Kota Medan
3 Legenda Kota Medan
Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-kira 10 Km
dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang sangat cantik dan karena
kecantikannya diberi nama Putri Hijau Kecantikan Putri ini tersohor kemana-mana mulai dari
Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa
Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya Lamaran
Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri Hijau Sultan aceh sangat marah
karena penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya Maka pecahlah perang
antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan
Deli
Menurut legenda yang tersebut diatas dengan
menggunakan kekuatan gaib seorang dari
saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor
ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk
meriam yang tidak henti-hentinya menembaki
tentara Aceh hingga akhir hayatnya
KesultananDeli lama mengalami kekalahan
dalam peperangan itu dan karena kecewa Putra
Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu
meledak sebagian bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran
tinggi Karo kira-kira 5 Km dari Kabanjahe
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam kapal untuk
seterusnya dibawa ke Aceh Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye Putri Hijau mohon
diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal Atas permintaannya harus
diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan
Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul
gelombang-gelombang yang sangat tinggi
Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan
menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung lalu
dibawanya masuk ke dalam laut
Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga
dalam masyarakat Melayu di Malaysia
Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau
sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun
Medan
4 Penjajahan Belanda di Tanah Deli
Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah
Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit Mereka mengalami perang
di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Belanda sangat banyak
mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera Belanda juga berperang melawan
Aceh Minangkabau dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli
Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864
sampai 1942 Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda JVan den Bosch
mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera
secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti
ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu JCBaud menyuruh mundur pasukan
Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan
nama perang Paderi ( 1821-1837 )
Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan
pimpinannya bernama Adam Wilson Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka
Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi
Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail Pada
tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar
daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli Langkat dan Serdang di Sumatera
Timur masuk kekuasaan Belanda Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda
otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda tapi kehadiran Belanda belum secara
fisik menguasai Tanah Deli
Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula
dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak Tujuan
Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya
akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di
dalamnya termasuk Kampung Medan Putri
Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat
pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1
Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana
Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan
selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian
Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan
Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen
Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron
Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-
Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada
Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia
Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung
Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir
Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409
orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang
Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa
diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang
RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)
Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)
Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan
Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)
Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat
perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli
juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini
disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera
Utara
5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang
Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat
dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang
mendarat di Sumatera Timur
Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang
berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat
tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2
ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat
pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)
dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)
Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota
Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka
bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-
orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya
Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi
mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera
ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―
(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah
terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang
dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di
tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama
Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen
disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan
Gunseibu
Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin
papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh
Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni
Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning
Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun
landasan pesawat tempur Jepang
6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia
Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi
demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai
macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima
berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk
menduduki Indonesia
Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari
kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan
pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa
pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada
masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada
hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima
mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka
dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu
Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa
bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang
terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota
Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya
Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu
kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada
di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang
berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)
Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak
tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor
Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau
menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung
Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I
Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma
Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu
pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu
bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk
kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro
Belanda
Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar
bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang
menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra
Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan
Muhammad Kasim Jusni
Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan
Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||
MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat
cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota
Medan itu sendiriDalam buku The History of
Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)
dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan
sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan
sempat dihancurkan selama serangan Sultan
Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru
yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan
Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap
Kesultanan Deli
Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17
menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk
Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh
untuk dijadikan pekerja kasar
Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran
dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan
dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu
Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit
juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti
dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang
bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai
Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan
Bilah
Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu
tonggak kelahiran kota ini
DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama
kali membuka ―desa yang diberi nama Medan
Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak
terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan
(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik
sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus
Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik
Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan
yang terletak di antara
Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama
Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan
Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya
Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun
MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad
Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh
sekarang
Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan
tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil
membunuh para pengacau tersebut satu persatu
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan
memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas
berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan
pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul
gelombang-gelombang yang sangat tinggi
Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan
menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung lalu
dibawanya masuk ke dalam laut
Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga
dalam masyarakat Melayu di Malaysia
Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau
sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun
Medan
4 Penjajahan Belanda di Tanah Deli
Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah
Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit Mereka mengalami perang
di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Belanda sangat banyak
mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera Belanda juga berperang melawan
Aceh Minangkabau dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli
Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864
sampai 1942 Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda JVan den Bosch
mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera
secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti
ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu JCBaud menyuruh mundur pasukan
Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan
nama perang Paderi ( 1821-1837 )
Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan
pimpinannya bernama Adam Wilson Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka
Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi
Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail Pada
tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar
daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli Langkat dan Serdang di Sumatera
Timur masuk kekuasaan Belanda Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda
otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda tapi kehadiran Belanda belum secara
fisik menguasai Tanah Deli
Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula
dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak Tujuan
Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya
akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di
dalamnya termasuk Kampung Medan Putri
Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat
pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1
Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana
Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan
selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian
Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan
Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen
Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron
Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-
Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada
Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia
Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung
Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir
Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409
orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang
Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa
diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang
RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)
Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)
Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan
Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)
Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat
perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli
juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini
disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera
Utara
5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang
Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat
dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang
mendarat di Sumatera Timur
Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang
berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat
tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2
ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat
pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)
dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)
Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota
Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka
bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-
orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya
Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi
mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera
ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―
(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah
terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang
dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di
tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama
Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen
disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan
Gunseibu
Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin
papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh
Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni
Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning
Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun
landasan pesawat tempur Jepang
6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia
Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi
demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai
macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima
berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk
menduduki Indonesia
Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari
kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan
pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa
pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada
masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada
hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima
mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka
dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu
Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa
bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang
terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota
Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya
Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu
kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada
di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang
berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)
Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak
tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor
Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau
menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung
Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I
Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma
Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu
pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu
bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk
kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro
Belanda
Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar
bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang
menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra
Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan
Muhammad Kasim Jusni
Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan
Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||
MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat
cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota
Medan itu sendiriDalam buku The History of
Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)
dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan
sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan
sempat dihancurkan selama serangan Sultan
Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru
yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan
Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap
Kesultanan Deli
Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17
menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk
Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh
untuk dijadikan pekerja kasar
Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran
dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan
dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu
Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit
juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti
dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang
bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai
Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan
Bilah
Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu
tonggak kelahiran kota ini
DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama
kali membuka ―desa yang diberi nama Medan
Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak
terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan
(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik
sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus
Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik
Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan
yang terletak di antara
Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama
Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan
Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya
Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun
MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad
Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh
sekarang
Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan
tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil
membunuh para pengacau tersebut satu persatu
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan
memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas
berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan
pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat
pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1
Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana
Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan
selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian
Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan
Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen
Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron
Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-
Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada
Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia
Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung
Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir
Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409
orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang
Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa
diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang
RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)
Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)
Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan
Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)
Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat
perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli
juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini
disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera
Utara
5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang
Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat
dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang
mendarat di Sumatera Timur
Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang
berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat
tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2
ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat
pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)
dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)
Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota
Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka
bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-
orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya
Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi
mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera
ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―
(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah
terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang
dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di
tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama
Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen
disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan
Gunseibu
Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin
papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh
Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni
Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning
Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun
landasan pesawat tempur Jepang
6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia
Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi
demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai
macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima
berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk
menduduki Indonesia
Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari
kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan
pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa
pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada
masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada
hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima
mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka
dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu
Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa
bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang
terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota
Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya
Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu
kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada
di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang
berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)
Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak
tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor
Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau
menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung
Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I
Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma
Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu
pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu
bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk
kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro
Belanda
Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar
bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang
menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra
Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan
Muhammad Kasim Jusni
Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan
Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||
MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat
cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota
Medan itu sendiriDalam buku The History of
Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)
dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan
sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan
sempat dihancurkan selama serangan Sultan
Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru
yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan
Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap
Kesultanan Deli
Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17
menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk
Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh
untuk dijadikan pekerja kasar
Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran
dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan
dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu
Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit
juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti
dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang
bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai
Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan
Bilah
Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu
tonggak kelahiran kota ini
DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama
kali membuka ―desa yang diberi nama Medan
Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak
terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan
(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik
sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus
Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik
Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan
yang terletak di antara
Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama
Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan
Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya
Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun
MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad
Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh
sekarang
Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan
tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil
membunuh para pengacau tersebut satu persatu
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan
memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas
berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan
pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-
orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya
Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi
mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera
ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―
(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah
terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang
dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di
tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama
Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen
disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan
Gunseibu
Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin
papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh
Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni
Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning
Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun
landasan pesawat tempur Jepang
6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia
Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi
demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai
macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima
berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk
menduduki Indonesia
Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari
kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan
pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa
pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada
masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada
hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima
mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka
dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu
Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa
bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang
terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota
Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya
Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu
kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada
di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang
berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)
Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak
tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor
Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau
menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung
Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I
Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma
Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu
pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu
bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk
kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro
Belanda
Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar
bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang
menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra
Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan
Muhammad Kasim Jusni
Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan
Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||
MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat
cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota
Medan itu sendiriDalam buku The History of
Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)
dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan
sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan
sempat dihancurkan selama serangan Sultan
Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru
yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan
Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap
Kesultanan Deli
Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17
menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk
Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh
untuk dijadikan pekerja kasar
Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran
dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan
dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu
Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit
juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti
dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang
bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai
Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan
Bilah
Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu
tonggak kelahiran kota ini
DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama
kali membuka ―desa yang diberi nama Medan
Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak
terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan
(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik
sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus
Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik
Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan
yang terletak di antara
Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama
Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan
Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya
Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun
MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad
Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh
sekarang
Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan
tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil
membunuh para pengacau tersebut satu persatu
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan
memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas
berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan
pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak
tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor
Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau
menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung
Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I
Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma
Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu
pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu
bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk
kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro
Belanda
Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar
bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang
menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra
Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan
Muhammad Kasim Jusni
Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan
Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||
MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat
cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota
Medan itu sendiriDalam buku The History of
Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)
dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan
sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan
sempat dihancurkan selama serangan Sultan
Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru
yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan
Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap
Kesultanan Deli
Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17
menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk
Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh
untuk dijadikan pekerja kasar
Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran
dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan
dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu
Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit
juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti
dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang
bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai
Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan
Bilah
Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu
tonggak kelahiran kota ini
DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama
kali membuka ―desa yang diberi nama Medan
Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak
terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan
(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik
sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus
Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik
Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan
yang terletak di antara
Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama
Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan
Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya
Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun
MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad
Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh
sekarang
Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan
tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil
membunuh para pengacau tersebut satu persatu
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan
memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas
berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan
pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit
juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti
dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang
bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai
Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan
Bilah
Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu
tonggak kelahiran kota ini
DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama
kali membuka ―desa yang diberi nama Medan
Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak
terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan
(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik
sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus
Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik
Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan
yang terletak di antara
Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama
Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan
Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya
Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun
MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad
Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh
sekarang
Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan
tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil
membunuh para pengacau tersebut satu persatu
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan
memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas
berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan
pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai
Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas
Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi
menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga
ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk
memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama
Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M
Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M
memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun
relasi dengan Belanda di Malaka
Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli
sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan
sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada
kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India
BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin
Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda
semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari
Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di
Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan
mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan
tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda
Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ
sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya
untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti
Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau
Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918
yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota
sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda
Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana
Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl
1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)
yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad
(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat
dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal
Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang
menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat
Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari
lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590
MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru
Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses
itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di
Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa
Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat
berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang
sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang
aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin
menonjol atau saling menjatuhkan
laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu
Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo
Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu
July 2nd 2001
DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah
perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak
sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai
pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini
indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu
Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada
di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun
sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di
Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap
bangunan bersejarah yang ada di Medan ini
Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang
untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di
Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan
Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan
terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita
paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan
Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah
Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru
yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar
dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara
masa lalu dan masa kini
MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan
Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung
itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan
sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd
Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung
juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield
sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari
besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London
sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini
Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada
dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung
ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche
Handel Maatschappij sampai tahun 1929
Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)
Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang
gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan
Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk
menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan
Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung
Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden
dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen
gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel
Darma Deli (7)
Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran
jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya
pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini
Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di
bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini
Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah
menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida
Zelle serta Raja Leopold dari Belgia
SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar
Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan
Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau
saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini
sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah
Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun
1886
Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi
Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini
tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah
tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-
alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput
rapi ini
Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka
Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api
(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan
suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah
Indonesia yang indah
Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar
di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke
Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau
Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera
Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah
kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil
menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara
dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata
lapangan atau medan
Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika
para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865
seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga
mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi
asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di
semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota
kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera
Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi
warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang
Aceh India dan Cina
Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang
sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan
kolonial
Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar
10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan
spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai
hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan
tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan
buaya ini buka pukul 900 hingga 1700
Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke
Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi
menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh
Islam
Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang
mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun
Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan
mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu
Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara
yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang
pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya
Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan
tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai
dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea
tersedia di sini
Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal
masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue
gaya Durth
Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun
tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat
Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan
makanan yang siap memuaskan lidah
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di
kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini
merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan
restoran
Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa
dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk
setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera
Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya
Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka
dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin
Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik
maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak
Aceh dan Minang
Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya
dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama
kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand
Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana
pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang
second hand
Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai
dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak
copet
Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras
Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik
ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di
Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012
ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di
Indonesia
ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di
Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers
Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment
khususnya bagi industri MICE di Indonesia
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien
korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar
negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina
Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia
Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan
bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi
wisata
Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja
sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express
Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative
Tourism - Visit Medan Year 2012
Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni
2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan
dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera
Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-
Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan
penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan
mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari
Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)
Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi
Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat
dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini
juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT
Thailand
Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara
Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang
International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of
Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali
Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut
Sekretariat Sumatera Promo
Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119
Fax +6261 4158253
E-mailsumatera_promoyahoocom
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan
Tempat Tujuan Wisata Terkait
Medan
Halaman 1
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-1
PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang
utama yang diperlukan untuk
fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk
jenis
ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk
fungsi dasar
persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan
data
distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan
Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang
proyeksi
diperlukan untuk setiap
Ruang Fungsional Deskripsi
Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi
169200
Pameran Daerah
270000
Majelis Spaces
133000
Depan-of-House Dukungan Daerah
34600
Back-of-House Layanan Daerah
206380
Makanan Layanan Daerah
30500
Administrasi Kantor
11650
Vertikal Sirkulasi
59030
Terlampir Luas Bangunan
915030 Unenclosed Daerah
37200
CC Gross Area Program
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
952230
Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung
yang untuk bus antar-jemput
taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan
harus mengakomodasi
jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih
Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan
dan jelas harus
membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini
mungkin
terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang
menyediakan untuk
bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada
trotoar tradisional atau
roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang
interior Sebuah ditambahkan
manfaat dari konsep ini selesai ADA akses
Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap
properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus
lalu lintas harus memungkinkan
nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu
Halaman 2
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-2
Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi
makan malam atau
resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The
karpet merah
pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan
Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet
Khusus pencahayaan untuk
kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal
Kombinasi
sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk
diprogram
Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang
prefunction
luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node
pendaftaran
yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu
lateral yang
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand
pendaftaran mengatur
di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk
prefunction
kegiatan
Halaman 3
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-3
Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian
Keterbukaan
ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik
menggunakan strip-atau
konfigurasi pulau
Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk
lebih kecil
peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan
Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak
fisik dari
ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara
keseluruhan harus dibagi
pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom
struktural
harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau
sembilan meter di atas lantai
Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan
perawatan yang rendah
Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-
kaki oleh 10-kaki stan
blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong
mungkin
diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi
untuk aliran Itu
umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand
sehingga mereka dapat melakukan back-up ke
perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses
dan jalan keluar dan un-
jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus
memiliki pintu ke
menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika
dapat diantisipasi bahwa
akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung
Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk
pertemuan
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis
dari spasi Jika
kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90
meter persegi
Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama
menggunakan dinding dioperasikan Itu
tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead
harus
dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau
konvensi terkait
bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu
Desain Beban
Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang
merupakan
diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap
dikoordinasikan dengan
overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral
Utilitas Koneksi
Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada
30 -
kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-
volt 3 -
fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan
Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk
setiap kotak lantai untuk
suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan
atau utilidor Menyediakan empat
Halaman 4
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-4
(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai
ke telepon yang terdekat
lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik
Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan
mezzanine atau layanan lainnya
daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute
mikrofon daya tambahan
dan kabel lainnya
Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak
lantai yang dipilih
Penerangan
Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah
neon pencahayaan
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu
Setiap divisi
harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi
terbuka Cahaya tingkat
akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in
out publik
perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia
Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala
khas dan tahap
lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan
dibutuhkan
HVAC
Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan
harus
tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah
layanan tanpa
mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara
antara penanganan udara
peralatan dan ruang pameran
Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk
memfasilitasi langkah-
di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas
sirkulasi pada loading
dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke
setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan
lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga
Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang
pameran Publik
toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi
pendukung akan
mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon
Darurat keluar
dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar
horizontal tergantung pada kode
persyaratan dan pendekatan akhir
Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran
dapat diterima
selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal
isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk
fasilitas secara keseluruhan
Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu
Kamar
harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang
minimum
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-
pertemuan terbuka
Halaman 5
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-5
kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan
dibagi harus memiliki 16 -
minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio
visual dengan pembicara
platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit
secara proporsional
Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel
hook-up dan
akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang
pertemuan harus memiliki
tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu
dinding permanen tetapi lebih
harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan
pertimbangan pemeliharaan
Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola
geometris
ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel
Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan
rendah dan kombinasi
pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum
Pencahayaan kontrol untuk
on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk
penggunaan suara
penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran
untuk
baik audio dan video akan diperlukan
Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus
ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima
Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus
memberikan pelayanan
akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor
harus
mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika
memungkinkan lebar 30-kaki modular
harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan
RAPAT RUANG
FIXED
PARTISI
PUBLIK LOBI amp SIRKULASI
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar
PENYIMPANAN Staging
ZONA
PANEL ST
PANEL ST
PENDAFTARAN
Gerobak REF
ICE KOPI
Gerobak REF
PENYIMPANAN
10
PENYIMPANAN Staging
ZONA
30
30
Bergerak
PARTISI
7
Halaman 6
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-6
Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang
harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya
fitur termasuk langit-langit selesai campuran
pencahayaan jenis termasuk neon pijar
dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan
khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal
tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki
Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk
perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini
harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman
menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip
presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host
hingga 4000 orang
Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -
kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang
dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan
daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk
meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan
daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki
yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu
dapur harus memiliki akses langsung ke layanan
koridor serta lift pelayanan makanan khusus
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus
fleksibel dan peredupan
kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah
menggunakan ballroom untuk
lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging
dan daya listrik
untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara
Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan
terjadi sekali dalam
setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika
digunakan dalam penuh terbuka
kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi
bull
Mikrofon jack
bull
Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A
penggunaan V
bull
Melacak pencahayaan
bull
Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik
Halaman 7
FUNGSI
Kebijaksanaan konvensional Corp
I-7
Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama
akan melayani
ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan
berbagai Itu
desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup
akan tingkat produksi
3500 hingga 4000 kali per jam
Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti
vertikal untuk lift pelayanan dan
sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua
daerah pada semua tingkat diperlukan
Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang
diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti
sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah
kamar di dermaga harus
disediakan
Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue
kering dan makanan ringan lainnya
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan
menggunakan unit-unit portabel dengan
listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in
konsesi berdiri
harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran
Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta
konvensi untuk
menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan
concierge atau
Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan
pusat
kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara
Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi
dan memiliki akses mudah
untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor
anggota staf penuh waktu
akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf
pelayanan makanan dari kantor
dekat dapur
Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk
pencahayaan suara dan terdistribusi
televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar
dekat
layanan pintu masuk gedung
Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur
dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko
pertukangan listrik
dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang
mendukung
operasi harian bangunan
Visi Tujuan Budaya
Visi
Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa
Kami Inti Tujuan
Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada
dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan
berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Ekonomi kami Mandat
Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak
ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya
Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis
Siapa kami - Apa yang kita lakukan
Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek
Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien
dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota
Budaya kami Creed
Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan
Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen
Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan
dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan
tamu setia
Sejarah dan Budaya
MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA
Berharga
Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di
Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman
yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John
Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal
Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja
dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan
bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota
Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal
dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun
Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi
Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang
penting untuk lebih dari 275 tahun
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya
Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri
di pertengahan abad ke-19
Tanggal 19-an dan awal 20
th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah
kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk
Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace
Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand
mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di
Lancaster awal pinggiran
LANCASTER HARI INI
Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai
bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati
banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth
Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan
adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini
Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster
Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County
PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH
Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi
menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur
baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19
ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh
arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan
Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp
Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan
LancasterHistoryorg
Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin
politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap
sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD
Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua
warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih
Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service
sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan
Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith
seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens
pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster
dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya
Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur
yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil
dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk
menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground
Railroad
Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown
Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif
terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah
perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas
hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema
Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu
1 Melayu itu Islam
yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah
2 Melayu itu berbudaya
yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain
3 Melayu itu beradat
yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning
dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda
4 Melayu itu berturai
yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup
berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat
5 Melayu itu berilmu
artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar
bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum
Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa
dan dilihat
Ia mengetahui bahwa
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan
BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan
bathiniah
ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan
individualistis
BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan
dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan
BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan
masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri
sekarang dan nanti
Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa
dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah
gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi
makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau
pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-
upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)
Falsafah Masyarakat Batak
Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut
dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan
yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak
Dalihan Natolu meliputi
- Dongan Sabutuha (saudara semarga)
- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)
- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)
utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku
Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak
Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar
Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain
Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar
belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya
perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan
tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat
muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah
rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan
sikap separatis
Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses
sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota
Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo
(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik
barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak
tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo
rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina
minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain
Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian
penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota
Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan
pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang
sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat
ke-Kristen-an
Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku
mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi
rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan
berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan
Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau
menyamarkan marga
Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra
dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia
Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan
menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun
masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo
Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya
Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku
maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)
Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun
buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya
Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan
Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik
etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan
hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan
Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang
menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan
stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil
melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis
oRaS HaBaTaKoN
FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN
A Pengertian Partuturan
Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na
Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu
1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha
2 Hubungan kita dengan hulahula
3 Hubungan kita dengan boru
Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan
dengan baik dan sempurna
Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu
1) Habang binsusur martolutolu
Malo martutur padenggan ngolu
Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan
2)Habang sihurhur songgop tu bosar
Na so malo martutur ingkon maos hona osar
Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-
pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat
Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah
atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut
1) Manat mardongan tubu
Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan
tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan
dongan sabutuha (teman semarga)
Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut
Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan
antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap
abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan
perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh
leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk
itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah
keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu
tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha
kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia
harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan
tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari
golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus
mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia
Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur
kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak
serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu
ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat
menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap
dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas
tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini
berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita
2) Somba marhulahula
Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika
engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang
Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak
Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru
Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru
Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan
Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa
untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi
orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan
menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula
penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas
Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau
ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang
benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita
menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat
menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah
sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya
Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh
atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan
Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas
karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau
7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus
3) Elek marboru
Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya
berlaku membujuklah terhadap boru
Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di
bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar
permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus
berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan
selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak
dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua
yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan
perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang
paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan
karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang
somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan
mudah dan dalam suasana yang harmonis
4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu
Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu
Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas
dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa
agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh
Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu
supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu
Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu
Tinaba hau toras bahen sopo tu balian
Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian
Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat
Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap
orang tuanya mungkin akan diterkam harimau
Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama
lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek
moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-
guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang
penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan
sampai akhir zaman
Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman
sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di
dunia ini
Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan
lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara
ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo
B Pengertian Parsubangon
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan
(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-
lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas
rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan
terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa
Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri
kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima
penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah
seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi
Sada sangap tu ama dua sangap tu ina
Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu
Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu
harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa
untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak
Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai
dengan filsafat Batak
Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho
Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao
Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki
istri kita
Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa
begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di
bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena
penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak
berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas
Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya
terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang
hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan
parsubangon
Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman
yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami
oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai
kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada
kesadaran ber-DNT
Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa
hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu
ada juga kutukan yang berbunyi
Habang pidong pua manjoloani sidaodao
Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho
Sipalea natuatua na so umboto adat marbao
Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang
tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao
Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan
kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya
langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah
Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara
biasa tetapi deagan penuh sopan santun
C Perkembangan Partuturan
Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)
Tidak semarga
Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua
(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua
golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus
atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-
generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula
ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon
boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang
bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang
keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam
lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan
boru
Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut
kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya
telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar
Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya
kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah
saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau
yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu
Dimanakah batas-batas partuturan itu
Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya
partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya
sebagai berikut
Poda do sibahen na sursuran
Roha do sibahen dao ni partuturan
Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang
menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan
batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya
famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang
belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita
ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru
kita
Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di
bawah ini diberikan beberapa buah contoh
A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak
totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti
orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara
Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa
keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas
Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan
dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka
tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be
Artinya Masing-masing membayar kopinya
Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B
membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu
sesuai dengan peraturan DNT
Contoh kedua
Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka
terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak
membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah
saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar
bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan
Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan
kita
Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)
Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara
familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu
mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat
bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak
itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri
Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas
tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh
menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo
syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru
Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru
(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
perempuan ayah kita)
Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus
dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di
tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu
bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya
katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar
peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap
peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang
pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat
lain dimana saja mereka bertemu
About Us Advertise Here
o o
TV English Radio
Monday October 17th 2011 | Posted by admin
Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu
Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat
dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari
tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak
diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta
jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring
dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang
Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga
tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam
bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal
adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan
masyarakat Batak
Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak
Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa
sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-
sihal
Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo
martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu
sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat
Batak
Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat
disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut
Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula
siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so
elek marboru andurabionma tarusanna
dalihan natolu falsafah orang batak toba
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba
serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba
1 Somba marhula-hula
Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut
tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan
peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki
yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak
merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot
berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang
disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya
Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi
rumah laki-laki dianggap menyalahi adat
Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi
keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu
tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya
Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah
semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain
Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula
Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak
dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau
bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)
Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya
berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan
menemui kesulitan mencari nafkah
Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang
dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di
kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya
Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula
(baca elek marboru)
2 Manat Mardongan Tubu
Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun
marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh
satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang
dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru
Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan
Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit
Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau
yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam
adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-
hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang
bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu
na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)
potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik
Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan
rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta
kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu
berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya
Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang
bersangkutan
3 Elek Marboru
Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau
keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek
marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru
dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja
seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru
Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat
atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka
posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat
maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta
Grand Angkasa International Hotel
Danau Toba International Hotel
JW Marriott
Grand Aston City Hall
Grand Swissbell Hotel
The Aryaduta Hotel
Hotel Citi International
Santika Premiere Dyandra Hotel
Hotel Deli River
Garuda Plaza Hotel
Alpha Inn
Grand Delta Hotel
Asean International Hotel
Hotel Soechi International
Hotel Tiara Medan
Kejayaan masa lalu di kota Medan
Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata
dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2
bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa
lalu
Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja
Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan
yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat
memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik
melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu
delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini
lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan
menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria
keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah
aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal
sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke
setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A
Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan
sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A
Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai
seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat
tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa
ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk
saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa
Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak
begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di
bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan
menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh
Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan
masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan
empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti
umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya
kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang
paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah
terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias
Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan
sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi
ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)
Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon
disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri
hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)
Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin
karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg
pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan
Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa
melayu kan warna KUNING nya itu lhoD
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa
lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran
dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia
mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan
medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2
besar)
Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati
mengambil foto ku makasih ya bang)
Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas
terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup
Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat
dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
antar individu
Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang
diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk
selalu rindu dan cinta terhadap budayanya
Proses Mendirikan Rumah
Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak
Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan
parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga
bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan
Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang
dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih
Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di
bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah
dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo
Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang
digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut
ldquomamingningrdquo
Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua
untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
piringrdquo
Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu
bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga
mandapot di jabu bonardquo
Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada
pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini
terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak
yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung
Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding
rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang
mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan
dalam memikui beban berat
Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat
pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan
ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen
lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam
kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai
pergaulan yang harmonis dengan tetangga
Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat
terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai
ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut
posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi
Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa
Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan
Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo
Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada
ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk
dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan
ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam
Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai
Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar
[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]
Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon
hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama
mayoritas orang Batak Toba
Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya
terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah
Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]
Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE
Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja
dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen
Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro
Tapanuli
Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja
Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang
dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon
hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini
Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong
orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin
organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan
warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten
Tobasa tahun lalu
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon
hasangapon katanya
Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini
Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak
tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya
Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan
populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB
Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda
berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya
bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan
menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai
apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis
membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda
ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak
―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk
atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan
umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan
Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan
diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang
Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari
Tuhan
―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin
atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan
menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan
seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya
warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama
Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi
telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi
justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur
yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori
mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan
mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan
korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat
Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk
mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau
masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan
adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru
Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian
dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak
korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada
KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]
Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]
gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia
dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh
bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta
Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat
tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang
menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu
memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang
ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan
Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi
pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum
menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan
memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []
Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng
Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke
rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak
menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan
asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah
berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir
haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik
pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga
Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya
Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program
Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan
dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota
Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah
dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya
perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan
Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap
mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota
Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir
pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa
yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota
Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah
Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang
meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan
Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
tercantum dalam peta
Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya
kepada analisa Jumat (131)
Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati
Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang
bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di
Brayan
Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait
Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed
Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber
dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap
Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua
Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan
dan temaram lampu redup
Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah
gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa
dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa
dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan
wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak
kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak
mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati
wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik
individu atau kolektif seperti perkantoran
Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah
soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan
pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond
Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang
dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan
hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu
pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan
dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua
bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang
menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan
Lumayan
Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan
berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain
berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan
sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid
Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak
baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru
Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan
fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah
sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya
dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa
identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga
mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang
mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat
tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini
berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah
satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan
identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit
ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan
mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya
genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur
kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya
uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten
Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini
memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut
Macam-macam bangunan di suku Karo
Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun
bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu
Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta
Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena
Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang
mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit
Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu
Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang
berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri
belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu
Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh
Puang Kalimbubu
Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk
mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu
Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga
pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan
tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini
merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal
antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi
tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang
mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di
lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang
yang telah meninggal
Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan
berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi
masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar
perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda
selain sapo ganjang
Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja
dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di
sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu
Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran
sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan
rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan
Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak
berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang
tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya
lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap
keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di
bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah
Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi
dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan
seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua
buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada
kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung
ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat
buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula
yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak
berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang
disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang
tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai
penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga
buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara
tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh
penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan
datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh
Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai
penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560
Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda
Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi
Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer
Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA
Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan
Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan
Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya
Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya
Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang
lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang
hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang
rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia
punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya
masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan
sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian
itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri
Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang
Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan
dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah
sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa
lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa
kesan
Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau
yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk
Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka
Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya
telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri
telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang
kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda
di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan
latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu
Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau
kebanggaan suatu kota
Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda
Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra
yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki
kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial
Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat
menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi
sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya
Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan
menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat
penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap
warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Dimana kilometer O kota Medan
Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di
pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota
Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu
gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada
Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan
arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali
Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan
gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua
bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima
Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara
dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi
menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis
bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya
akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota
tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat
Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala
segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya
seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi
sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor
Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya
yang telah lahir
Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli
(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke
Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk
mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu
dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap
Lapangan Merdeka
Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap
menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van
Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air
mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak
menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu
seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan
untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo
Duplikat gedung Lonsum ada di London
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata
Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo
Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin
membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda
ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat
ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di
rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald
Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc
Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah
Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra
(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang
terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun
ada keistimewaan Gedung Lonsum ini
Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa
arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena
ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang
orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu
gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-
sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo
Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah
Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar
20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda
No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun
berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan
Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan
Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran
benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli
Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan
itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan
ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet
Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita
harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait
Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata