mau diprint

Upload: wenny-wahyuni

Post on 18-Jan-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perbandingan grain size

TRANSCRIPT

PERTANYAAN:1. Buatlah grafik perbandingan antara luas pori dan jari-jari pada batuan2. Hitunglah luas pori pada batuan yang berbentuk elips dan kemudian buatlah grafik yang memperlihatkan perbandingan antara luas pori dengan b/a dimana a adalah jari-jari mayor dan b jari-jari minornya jika jari-jari a dan b nya diubah-ubah3. Hitunglah porositas batuan dan hubungkan dengan packaging4. Jumlah yang Terkandung dalam BatuanDari grafik dibawah ini mana yang memungkinkan untuk sebuah batuan memiliki pori yang lebih besar sehingga baik untuk dieksplorasi

Ukuran Butiran

JAWAB:1. Mencari luas pori dari suatu batuan dapat kita lakukan dengan mengurangkan luas cover dengan luas butiran penusun batuan itu sendiri:kita ambil satu contoh butiran yang memiliki ukuran butiran dengan diameter 2 cm dan ukuran butiran yang diameternya 0.002 cm:

Gambar b. Diameter 0.002 cm

Gambar a. Diameter 2 cm Mencari Luas butiran Gambar a Gambar b Luas cover Gambar a

Gambar b

Luas pori Gambar a

Gambar b

JARI-JARILUAS PORILUAS LINGKARANLUAS KOTAK

0.00018.6E-093.14E-080.00000004

0.00052.15E-070.0000007850.000001

0.0010.000000860.000003140.000004

0.0020.000003440.000012560.000016

0.0050.00002150.00007850.0001

0.010.0000860.0003140.0004

0.020.0003440.0012560.0016

0.050.002150.007850.01

0.10.00860.03140.04

0.50.2150.7851

10.863.144

1.51.9357.0659

23.4412.5616

2.55.37519.62525

37.7428.2636

JARI-JARILUAS PORIJadi dari table dan grafik diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa semakin besar ukuran butir, maka semakin besar pori yang dibentuk oleh butir tersebut. Hal ini dikarenakan batuan yang memiliki ukuran butir yang besar maka apabila dipacking dengan ukuran butiran yang seragam maka kontak yang dibuat oleh butiran-butiran tersebut akan semakin kecil, sehingga mengakibatkan pori-pori yang berada diantara butiran-butiran tersebut akan semakin besar. Semakin besar pori dari suatu batuan maka akan semakin banyak fluida yang akan terperangkap di dalam batuan tersebut, sehingga batuan tersebut baik untuk di eksplorasi, begitu juga sebaliknya untuk ukuran butiran yang semakin kecil maka pori akan semakin kecil dan fluida yang terperangkap dalam batuan tersebut akan semakin sedikit.

2. Sama halnya seperti yang kita kerjakan pada nomor 1, untuk mencari luas pori batuan yang berbentuk elips juga kita dapatkan dengan cara mengurangkan luas cover dari batuan tersebut dikurangi dengan luas butiran. Disini kita mengambil satu nilai yang mewakilkan cara menetukan pori batuan yang tersusun dari butiran yang berbentuk elips dengan sumbu mayor (a) adalah 2 cm dan sumbu minornya (b) adalah 1 cm

Luas butiran

SUMBU bSUMBU aLUAS ELIPSLUAS COVERb/aLUAS PORI

126.28571480.51.714286

12.26.9142868.80.4545451.885714

12.47.5428579.60.4166672.057143

12.57.857143100.42.142857

12.88.811.20.3571432.4

139.428571120.3333332.571429

13.410.6857113.60.2941182.914286

13.811.9428615.20.2631583.257143

1412.57143160.253.428571

14.112.8857116.40.2439023.514286

14.313.5142917.20.2325583.685714

14.514.14286180.2222223.857143

14.815.0857119.20.2083334.114286

1515.71429200.24.285714

Luas cover

Luas pori

A. Kasus 1Pada kasus 1 kita anggap variasi yang terjadi hanya ada pada sumbu mayor sedangkan sumbu minornya tetap:

b/aLUAS PORI

Dari gambar dan tabel hasil perhitungan pori maka dapat kita simpulkan untuk kasus 1 bahwa apabila pada sumbu mayor pada elips divariasikan dan sumbu minornya kita jaga konstan terhadap sumbu yang menjadi acuannya maka semakin panjang sumbu mayor maka pori dari butiran akan semakin besar, demikian juga sebaliknya. Sedangkan dari grafik perbandingan antara luas pori terhadap b/a dapat kita tarik kesimpulan bahwa semakin besar nilai dari pembagian antara sumbu minor dan sumbu mayor pada elips, maka semakin kecil pori dari elips tersebut.B. Kasus 2Pada kasus 2 kita anggap variasi yang terjadi hanya ada pada sumbu mayor sedangkan sumbu minornya tetap:

SUMBU bSUMBU aLUAS ELIPSLUAS COVERb/aLUAS PORI

126.28571480.51.714286

0.724.45.60.351.2

0.523.14285740.250.857143

0.321.8857142.40.150.514286

0.120.6285710.80.050.171429

0.0920.5657140.720.0450.154286

0.0720.440.560.0350.12

0.0520.3142860.40.0250.085714

0.0320.1885710.240.0150.051429

0.0120.0628570.080.0050.017143

0.0120.0628570.080.0050.017143

0.0120.0628570.080.0050.017143

0.0120.0628570.080.0050.017143

0.0120.0628570.080.0050.017143

Dari gambar dan tabel hasil perhitungan pori maka dapat kita simpulkan untuk kasus 2 bahwa apabila pada sumbu mayor pada elips dijaga konstan dan sumbu minornya kita variasikan terhadap sumbu yang menjadi acuannya, maka kita dapatkan hasil semakin panjang sumbu minor maka elips akan semakin pipih sehingga pori dari butiran akan semakin kecil, demikian juga sebaliknya. Sedangkan dari grafik perbandingan antara luas pori terhadap b/a dapat kita tarik kesimpulan bahwa semakin besar nilai dari pembagian antara sumbu minor dan sumbu mayor pada elips, maka semakin besar pori dari elips tersebut.C. Kasus 3Pada kasus 3 kita anggap variasi yang terjadi ada pada sumbu mayor dan sumbu minor:SUMBU bSUMBU aLUAS ELIPSLUAS COVERb/aLUAS PORI

126.28571480.51.714286

0.92.136.0248577.6680.4225351.643143

0.872.155.8787147.4820.4046511.603286

0.852.175.7977.3780.3917051.581

0.832.25.7388577.3040.3772731.565143

0.82.235.6068577.1360.3587441.529143

0.782.255.5157147.020.3466671.504286

0.752.285.3742866.840.3289471.465714

0.732.35.2768576.7160.3173911.439143

0.72.335.1266.5240.3004291.398

0.682.355.0222866.3920.2893621.369714

0.652.384.8626.1880.2731091.326

0.632.44.7526.0480.26251.296

0.52.453.854.90.2040821.05

Dari gambar dan tabel hasil perhitungan pori maka dapat kita simpulkan untuk kasus 3 bahwa apabila pada sumbu mayor dan minor pada elips divariasikan terhadap sumbu yang menjadi acuannya maka bentuk elips akan menjadi semakin pipih dan semakin lonjong, hal ini membuat pori dari butiran akan semakin kecil, demikian juga sebaliknya. Sedangkan dari grafik perbandingan antara luas pori terhadap b/a dapat kita tarik kesimpulan bahwa semakin besar nilai dari pembagian antara sumbu minor dan sumbu mayor pada elips, maka semakin besar pori dari elips tersebut.

3. Sebelum kita membahas tengtang hubungan porositas dan packaging, sebaiknya kita bahas terlebih dahulu tentang porositas dan packaging itu sendiri secara garis besarnnya saja. Porositas Dalam reservoir minyak, porositas mengambarkan persentase dari total ruang yang tersedia untuk ditempati oleh suatu cairan atau gas. Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara volume total pori-pori batuan dengan volume total batuan per satuan volume tertentu. Packaging Packaging ini menyangkut tentang susunan butiran-butiran dari sebuah batuan, packing dari batuan tersebut sangat mempengaruhi porositas dari batuan itu sendiri. Bentuk packing dari batuan terbagi menjadi enam bagian, diantaranya yaitu susunan cubic packing, hexagonal packing, rhombohedral packing, orthorhombic packing, tetragonal packing dan triclinic packing, semua tipe packing ini memiliki nilai porositas yang berbeda-beda. Di bawah ini diberikan gambar untuk masing-masing packing dari batuan beserta porositasnya:

Di bawah ini akan dibuktikan mencari porositas dari beberapa tipe packing yang ada secara kuantitaf, dimana jari-jari semua butiran kita anggap sama yaitu r.a. Cubic packing (27,6 %)

b. Hexagonal packing (39,5%)

c. Rhombohedral packing (26.0%)

Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa packaging sangat mempengaruhi porositas dari suatu batuan, dimana packing rock yang memiliki nilai porositas yang paling tinggi adalah packing yang termasuk kedalam tipe susunan butir cubic packing, dimana tipe cubic packing ini memiliki porositas sekitas 47,6%, sedangan packing yang paling jelek adalah packing yang menggunakan tipe triclinic dan rhombohedral, dimana tipe ini memiliki porositas sebesar rendah sekitar 26,0%.

4. Dari grafik yang diberikan diasoal

Jumlah yang Terkandung dalam Batuan

Ukuran Butiran

dari grafik diatas dapat kita simpulkan bahwa grafik yang mendeskripsikan jenis batuan yang memiliki nilai pori yang besar ada pada grafik yang memiliki garis berwarna merah. Karena grafik dengan garis merah tersebut memiliki tingkat keseragaman grain size batuan yang lebih baik dibandingkan dengan grafik yang memiliki garis biru, grafik dengan garis merah ini memiliki tingkat keseragaman butiran kasar dan butiran halus yang sangat banyak, walaupun nantinya butiran yang lebih kecil akan menempati ruang kosong yang ada pada butiran kasar nantinya, namun walaupun demikian karena butiran lebih seragam maka distribusi dari batuan tersebut lebih baik. Sedangkan untuk grafik dengan garis yang berwarna biru maka butiran yang ukurannya sangat halus lebih mendominasi dan jumlahnya banyak dibandingkan dengan batuan yang memiliki butiran kasar, oleh sebab itu butiran yang memiliki ukuran yang lebih kecil akan mengisi semua kekosongan yang terdapat pada batuan tersebut, sehingga ruang pori yang ada pada batuan tersebut akan semakin kecil. Oleh sebab itulah alasan mengapa antara kedua grafik tersebut yang dipilih untuk dieksplorasi dan diduga memiliki kandungan fluida yang lebih banyak adalah batuan yang memiliki pola grain size pada grafik dengan garis merah dibandingkan dengan grafik dengan garis biru.