gabungan diprint

129
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toraja sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) memiliki obyek wisata dan pentas budaya yang tidak kalah menariknya dibandingkan DTW lainnya seperti Bali, Bunaken, Toba dan Jawa. Tana Toraja telah berkembang (sejak konferensi Pata tahun 1974 saat itu wisata mancanegara mulai datang ke Toraja) menjadi daerah tujuan wisatawan karena mempunyai kehidupan kebudayaan asli berupa rumah adat (Tongkonan), upacara kematian (Rambu Solo), kuburan alam (Liang), tarian (Pagellu), pemandangan alam yang indah dan alamiah. Obyek-obyek wisata yang sudah sering dikunjungi oleh wisatawan luar negeri (asing) dan wisatawan dalam negeri (domestik) yaitu Londa, Buntu Pare, Ke’te Kesu, Siguntu yang masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri seperti Tongkonan (rumah adat), perkampungan lingkungan rumah adat, kuburan gantung, Liang (kuburan yg dipahat di dinding batu) dan kuburan alam.

Upload: hikmal-abrar-hikazhi

Post on 03-Jan-2016

102 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Toraja sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) memiliki obyek wisata dan

pentas budaya yang tidak kalah menariknya dibandingkan DTW lainnya seperti

Bali, Bunaken, Toba dan Jawa. Tana Toraja telah berkembang (sejak konferensi

Pata tahun 1974 saat itu wisata mancanegara mulai datang ke Toraja) menjadi

daerah tujuan wisatawan karena mempunyai kehidupan kebudayaan asli berupa

rumah adat (Tongkonan), upacara kematian (Rambu Solo), kuburan alam (Liang),

tarian (Pagellu), pemandangan alam yang indah dan alamiah.

Obyek-obyek wisata yang sudah sering dikunjungi oleh wisatawan luar

negeri (asing) dan wisatawan dalam negeri (domestik) yaitu Londa, Buntu Pare,

Ke’te Kesu, Siguntu yang masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri seperti

Tongkonan (rumah adat), perkampungan lingkungan rumah adat, kuburan

gantung, Liang (kuburan yg dipahat di dinding batu) dan kuburan alam.

Sulawesi Selatan senantiasa mendapatkan kunjungan banyak wisatawan

utamanya pada waktu pemakaman jenazah di Tana Toraja. Jauh sebelum upacara

pemakaman dilaksanakan, biro perjalanan sudah sibuk mencari hotel untuk

wisatawan yang akan mengunjungi upacara pemakaman dan obyek-obyek wisata

yang tersebar dalam wilayah Tana Toraja.

Hotel Misiliana dikategorikan Tourist Hotel karena kegiatannya khusus

menampung turis. Hotel ini terletak di daerah wisata yaitu: jarak ke objek wisata

Londa 3 km, ke objek wisata Ke’te Kesu 2 km, dan ke objek wisata Buntupune

serta Siguntu’, masing-masing jaraknya hanya 1 km dan sekarang mudah dicapai

walau hanya berjalan kaki.

Hotel Misiliana sebagai sebuah hotel berbintang tiga terletak di Pao

Kelurahan Tikunang Malenong Kecamatan Sanggalangi Kabupaten Tana Toraja

Utara. Hotel Misiliana menempati luas area kurang lebih 5 hektar, sebuah hotel

memiliki lokasi yang sangat strategis karena letaknya kurang lebih 2 km dari kota

Rantepao sebagai Ibukota Kabupaten Toraja Utara yang berdekatan dengan obyek

wisata. Kondisi ini sangat menguntungkan karena biasanya para wisatawan, baik

wisatawan mancanegara maupun lokal mencari hotel yang dekat dengan pusat

pemerintahan, pusat perdagangan dan pusat obyek wisata.

Sejak Tana Toraja dikenal sebagai daerah tujuan wisata maka banyak

hotel baru dibangun di Tana Toraja seperti Torsina Hotel, Rantepao Lodge, Hotel

Heritage dulu namanya Novotel sampai saat ini pembangunan hotel bertambah

terus yang merupakan pesaing Hotel Misiliana sehingga perlu disusun strategi

pemasaran jasa.

Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan tersebut diatas. Maka penulis

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Jasa Pada

Hotel Misiliana Di Toraja Utara.”

1.2 Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang yang telah diuraikan, maka yang jadi masalah

pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kebijakan strategi pemasaran jasa

yang dilaksanakan Hotel Misiliana di Toraja Utara.

2

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penulisan

1.3.1 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui sejauh mana strategi pemasaran dilaksanakan

hotel Misiliana.

b. Menganalisis faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan

faktor eksternal (peluang dan ancaman) terutama dari sisi strategi

pemasarannya.

1.3.2 Kegunaan Penulisan

a. Sebagai bahan masukan untuk menjadi pertimbangan bagi

manajemen perusahaan, khususnya mengenai pemasaran jasa hotel

Misiliana dalam meningkatkan hunian kamar, frekuensi pemakaian

Convention Hall, dan restoran

b. Sebagai bahan informasi yang diharapkan berguna untuk

memperkarya perbendaharaan bacaan kepustakaan dalam rangka

pengembangan ilmu pengetahuan.

c. Sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin

Makassar.

1.4 SistematikaPenulisan

Hasil penelitian ini dilaporkan dalam bentuk skripsi dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

Bab Pertama, memuat pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah, masalah pokok, tujuan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.

3

Bab Kedua, memuat teori-teori yang digunakan sebagai tinjauan/landasan

dalam menganalisis masalah pokok yang telah dikemukakan, kerangka pikir dan

hipotesis.

Bab Ketiga, memuat uraian tentang metode penelitian dan berisi lokasi

penelitian, rancangan penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data

Bab Keempat, berisi gambaran umum perusahaan yang diteliti

menyangkut sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan kegiatan-kegiatan

usaha perusahaan.

Bab Kelima, berisi pembahasan hasil penelitian.

Bab Keenam, berisi kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu dari

hasil penelitian ini.

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Beberapa pengertian atau pendapat yang diberikan oleh para ahli dalam

bidang pemasaran mengenai definisi pemasaran. Definisi pemasaran di antara

para ahli berbeda redaksinya, namun pada hakekatnya mempunyai maksud dan

tujuan yang sama.

Pemasaran didefinisikan oleh AMA American Marketing Association

sebagai berikut :

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep pemberian harga promosi, pendistribusian ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi (Purnama,2004:1).

Pemasaran bukan hanya suatu bidang ilmu tetapi juga suatu keterampilan

(skill) yang berperan penting dan merupakan salah satu faktor kunci yang

menentukan keberhasilan bisnis.

Pemasaran adalah sebuah kegiatan untuk mempertemukan permintaan dan

penawaran sehingga pembeli mendapat kepuasan dan penjual mendapat

keuntungan maksimal dengan resiko sekecil-kecilnya (Spillane,1987:116).

2.2 Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa adalah suatu kegiatan atau manfaat yang ditawarkan satu

pihak kepada pihak lain dan merupakan barang yang tidak berwujud (intangible)

serta tidak berakibat pada kepemilikan akan sesuatu (Suratno&Rismiati,2001:27).

5

Pada dasarnya pemasaran jasa mempunyai kesamaan dengan pemasaran

barang atau produk, dan seringkali saling melengkapi antara keduanya, hanya saja

yang lebih diperhatikan yang mana lebih dominan. Misalnya penjualan barang di

suatu toko, kemudian barang itu diantarkan ke alamat pembeli. Ini berarti barang

lebih dominan, mengatar barang berupa jasa yang peranannya lebih kecil.

Sebaliknya dalam mereparasi televis, lebih dominan jasa reparasi dibandingkan

dengan barang yang terjual karena reparasi itu.

2.2.1 Pengertian Jasa

Definisi jasa ialah : Tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi

pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atas nama

penerima (Lovelock&Wright,2005:5).

Sistem pemasaran jasa untuk hotel merupakan jasa kontak tinggi di ruang

resepsionis, di kamar tamu hotel dan di restauran hotel antara karyawan dan

pelanggan.

Pengertian jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak mengakibatkan kepemilikan, produksinya dapat dikaitkan atau tidak

dikaitkan pada satu produk fisik (Purnama,2004:193).

Usaha layanan jasa memiliki karakteristik yang unik sekarang

membutuhkan strategi pemasaran khusus.

2.2.2 Ciri-ciri Jasa

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi

rancangan program pemasaran, yaitu:

6

EXTERNAL

4 P 1. Produk

2. Promotion

3. Price

4. Place

INTERACTIVEPresentation

Penampilan terbaikPelayanan kepada pelanggan

1. Tidak berwujud (Intagibility), tidak dapat diraba, dilihat, didengar, dicium

sebelum jasa dibeli, contohnya pelayanan kesehatan.

2. Tidak terpisahkan (Inseparability), umumnya jasa dihasilkan dan

dikonsumsi pada saat yang bersamaan, contohnya cuci mobil.

3. Bervariasi (Variability), tergantung siapa yang menyediakan, kapan dan di

mana jasa itu dilakukan, jasa sangat bervariasi, contohnya penata rambut.

4. Mudah lenyap (Perishability), jasa tidak bisa disimpan

Oleh karena itu pemasaran usaha layanan harus memperhatikan faktor

Critical The Moment of Truth (Titik Kritis Pertemuan Antara Pelanggan Yang

Menerima Layanan dan Pemberi Layanan).

Untuk membangun faktor Critical The Moment Of Truth diperlukan

karakteristik beberapa faktor.

Gambar 2.1Critical The Moment Of Truth

MANAJEMEN

KARYAWAN KONSUMEN

Sumber : Strategic Marketing Plan, C. M. Lingga Purnama. MM hal 195

7

Titik Kritis Pertemuan Pelanggan/ Pemberi Layanan

(The Moment of Truth)

INTERNAL

People

Keterangan The Moment of Truth :

1. Pemasaran External

Segmentasi merupakan langkah awal dalam pemasaran eksternal,

yaitu membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.

Variabel utama segmentasi pasar berdasarkan konsep Philip Kotler adalah:

a. Segmentasi yang didasarkan pada aspek geografis, demografis,

psikografis, dan perilaku

b. Penentuan target pasar, yaitu mengevaluasi dan memilih satu segmen

pasar atau lebih untuk dilayani

c. Penentuan posisi pasar, yaitu suatu cara membentuk presepsi

konsumen terhadap manfaat barang atau jasa

d. Pengembangan bauran pemasaran (marketing mix strategy) atau 4P

(product, promotion, price dan place)

Sedangkan dalam bukunya (Lupiyoadi & Hamdani, 2009:70) untuk

jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencukupi dan

menambahkan tiga unsur, sehingga menjadi tujuh unsur yaitu :

1) Product (produk) : jasa seperti apa yang ingin ditawarkan.

2) Price (harga) : bagaimana strategi penentuan harga.

3) Promotion (promosi) : bagaimana promosi yang harus dilakukan.

4) Place (tempat) : bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan

diterapkan.

5) People (orang) : jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat

dalam pemasaran jasa.

8

6) Process (proses) : bagaiman proses dalam operasi jasa tersebut.

7) Customer service (layanan konsumen) : tingkat jasa yang bagaimana

yang akan diberikan kepada konsumen.

2. Pemasaran Internal

Sebelum layanan dipasarkan kepada pelanggan, konsep layanan

harus dipasarkan dahulu kepada para karyawan. Agar para karyawan

tertarik untuk turut memberikan kontribusi maksimal dalam memasarkan

layanan kepada konsumen.

Pengembangan orientasi kepuasan pelanggan dalam usaha layanan

yang tercermin dalam setiap kegiatan karyawan yang akan membangun

keunggulan bersaing jangka panjang. Faktor kunci keberhasilan pemasaran

internal terletak pada pengelolaan manusia yang memberikan layanan

(people) atau manajemen sumber daya manusia. Organisasi usaha layanan

harus diawali suatu komitmen yang kemudian ditanamkan menjadi suatu

budaya perusahaan.Akan baik jadinya bila usaha layanan menanamkan

budaya yang bersifat budaya layanan.

3. Pemasaran Interaktif

Sasaran pemasaran interaktif untuk memastikan apakah fungsi,

kualitas dan janji-janji layanan yang ditawarkan perusahaan kepada

pelanggan dapat dipenuhi oleh karyawan perusahaan.Tahap pemasaran

interaktif terjadi kontak antara pihak perusahaan dan konsumen.

9

Dalam pemasaran interaktif, selain membangun kualitas layanan

perusahaan harus membuat konsumen merasa bahwa mereka

penting.Pemasaran usaha layanan yang memiliki karakteristik unik

memerlukan strategi pemasaran khusus.

Salah satu cara utama mendiferensikan perusahaan jasa adalah

dengan memberikan jasa berkualitas lebih tinggi dari pada pesaing secara

konsisten.Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan kualitas para

pelanggan sasaran.

2.3 Analisis SWOT

Untuk membuat suatu rencana kita harus mengevaluasi faktor ekstern

maupun faktor internal. Analisis faktor-faktor haruslah menghasilkan adanya

kekuatan (strength) yang dimiliki oleh suatu organisasi, serta mengetahui

kelemahan (kelemahan) yang terdapat pada organisasi itu. Sedangkan analisis

terhadap faktor eksternal harus dapat mengetahui kesempatan (opportunity) yang

terbuka bagi organisasi serta dapat mengetahui pula ancaman (treath) yang

dialami oleh organisasi yang bersangkutan.

Analisis untuk mengetahui strength, weaknesses, opportunity, dan treath

sering disebut analisis SWOT yang merupakan singkatan dari keempat hal

tersebut (Gitosudarmo, 2000:36).

Setelah kita mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan yang terbuka,

serta ancaman-ancaman yang dialaminya, maka kita dapat menyusun suatu

rencana atau strategi yang mencakup tujuan yang telah ditentukan.

10

Rencana strategi tersebut kemudian haruslah kita terjemahkan ke dalam

rencana-rencana operasional yang mencantumkan adanya target-target yang harus

kita capai.Kemudian rencana operasional itu harus kita terjemahkan ke dalam satu

satuan uang yang menjadi anggaran operasional.

Gambar 2.2 Proses Perencanaan Dengan Analisis SWOT

Sumber : Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Drs. H. Indrito

Gitosudarmo M.Com Hal 37

Konsep dasar pendekatan SWOT tampaknya sederhana, yaitu apabila kita

dapat mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi kita

dan mengetahui peluang (opportunity) dari luar organisasi yang menguntungkan

serta ancaman (treath) di dalam organisasi yang merugikan organisasi atau

perusahaan kita.

11

FAKTORINTERN

FAKTOREXTERN

SWOT :STRENGTHWEAKNESS

OPPORTUNITYTREATH

SASARAN/ RENCANA STRATEGIS

TARGET

ANGGARAN OPERASIONAL

(Salusu,2000:35) tentang matriks SWOT menggunakan beberapa strategi,

yaitu:

1. Strategi S.O, yaitu memanfaatkan peluang yang ada dengan keunggulan

organisasi (comparative advantage comparative)

2. Strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa keunggulan untuk mencapai

sasaran (mobilization)

3. Strategi W.O, yaitu memilih faktor mana yang dipacu dan faktor mana

yang ditunda(investmen/divestmen)

4. Strategi W.T, yaitu perlu kehati-hatian atau kewaspadaan dalam mencapai

sasaran (damage control)

Tujuan pemilikan strategi adalah untuk menjamin ketepatan pencapaian

sasaran. Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk menutup kesenjangan dalam

mencapai sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga sangat situasional. Kalau

kesenjangan akibat prestasi di masa lampau yang sangat buruk penciutan lebih

mungkin dilakukan dan bila kesenjangan itu besar sebagai akibat dari peluang

lingkungan yang diharapkan, maka akan lebih tepat bila dilakukan ekspansi

(Kurniawan&Hamdani,2008:70).

Berkenaan dengan pilihan strategic sebagaimana terungkap di atas, kita

akan mengkaji penentuan pilihan melalui matriks kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman (strength, weakness, opportunity, dan treath matrix). Melalui alat

bantu ini suatu perusahaan dapat juga memandang kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman sebagai suatu kesatuan yang integral dalam perumusan strategi.

12

2.3.1 Matriks Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui

terlebih dahulu Faktor Strategi Eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara

penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak pada faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor denagan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif

(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,

diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.

Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nialinay bervariasi mulai

dari4,0 (outstanding)samapi dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

dihitung.

13

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkn bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

Tabel 2.1

EFAS

Faktor-Faktor Strategi Eksternal

Bobot RatingBobot X Rating

Komentar

Peluang : Integrasi ekonomi

Eropa Perubahan struktur

demografi Pembangunan ekonomi

di Asia Terbukanya Eropa

Timur Kecenderungan

superstoresAncaman :

Meningkatnya peraturan pemerintah

Meningkatnya persaingan

Whirlpool dan Electrolux menjadi global

Munculnya teknologi baru

Perusahaan JepangTotal

Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Fredy Rangkuti, Hal 24

14

2.3.2 Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu

tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary)disusun untuk merumuskan

faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strenght and Weakness

perusahaan. Tahapnya adalah :

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan

dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk

kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkan rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan

variabel yang bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika kelemahan

besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memeperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untutk masing-masing faktor yangnilainya bervariasi mulai

dari 4,0 (outsanding) sampai 0,0 (poor).

15

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkn bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan

perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang

sama. Tabel 2.2

IFAS

Faktor-faktor Strategi Internal

Bobot Rating Bobot X Rating

Komentar

Kekuatan : Budaya

kualitas Maytag

Pengalaman Top Manager

Integrasi vertikal

Hubungan yang baik dengan SDM

Memiliki orientasi intenasional

Kelemahan : Proses produksi

(R &D) Saluran

distribusi Dukungan

kondisi keuangan kurang begitu baik

Posisi global sangat kurang

Fasilitas manufaktur

16

Total

Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Fredy Rangkuti, Hal 25

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan

Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan

Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor

internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses).

Gambar 2.1

Diagram Analisis Swot

1. Mendukung strategi 2. Mendukung

turnaround strategi agresif

3. Mendukung 4. Mendukung

Strategi defensif Strategi

Diversifikasi

Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Fredy Rangkuti, Hal 19

17

BERBAGAI

KEKUATAN KELEMAHAN

BERBAGAI

Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka pangjang dengan

cara strategi diversifikasi (produk/jasa).

Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis

pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple menggunakan

stratregi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara

menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Salah satu metode atau alat analisis yang digunakan untuk menyusun

deskripsi tentang faktor-faktor strategi perusahan adalah SWOT Matrix. Matrix

ini dinilai mampu menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi oleh perusahaan harus disesuaikan dengan kekuatan dan

18

kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan

alternative strategik.

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua

informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Salah satu

modal yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah

Matriks SWOT (Rangkuti,2009:31).

Tabel 2.3

Matriks SWOT

IFAS EFAS

Strengths (S)Tentukan 5-10 Faktor-Faktor

Kekuatan Internal

Weaknesses (W)Tentukan 5-10 Faktor-

Faktor Kelemahan Internal

Opportunities (O)Tentukan 5-10 Faktor-

Faktor Peluang Eksternal

Strategi SOCiptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Strategi WOCiptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Treaths (T)Tentukan 5-10 Faktor-

Faktor Ancaman Eksternal

Strategi STCiptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi WTCiptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Fredy Rangkuti Hal 31

Ket :

a. EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis

b. IFAS = Internal Strategic Factor Analysis

c. Strategi SO

Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya

19

a. Strategi ST

Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi

ancaman.

b. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

c. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.4. Manajemen Strategi

Strategi berasal dari istilah Yunani yaitu Strategosarti harfiahnya

“Jendral”. Secara harfiah, Strategi dimaknai seni berperang para jenderal yang

memimpin suatu peperangan (Kurniawan&Hamdani,2008:11).

Secara tersirat, strategi adalah faktor penting karena perusahaan akan

selalu menghadapi berbagai tantangan, terutama kondisi eksternal. Strategi

merupakan alat untuk mencapai tujuan Konsep mengenai strategi terus

berkembang. Perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun

(Rangkuti,2009:3) :

1. Chandler (1962). Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan

perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program

tindak lanjut, prioritas alokasi sumber daya.

2. Learned, Christensen, Andrews dan Guth (1965). Strategi merupakan alat

untuk menciptakan keunggulan bersaing, dengan demikian salah satu

20

faktor strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau

tidak ada.

3. Argyris (1985), Mintberg (1979), Steiner dan Miner (1977). Strategi

merupakan respon-secara terus-menerus mampu adaptif-terhadap peluang

dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat

mempengaruhi organisasi.

4. Hamel dan Prahalas (1995). Strategi merupakan tindakan yang bersifat

senantiasa meningkat dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.

Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa

yang dapat terjadi” bukan “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi

pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti

(Core Competencies). Peusahaan perlu memicu kompetensi inti didalam

bisnis yang di lakukan definisi strategi oleh Chandler (1962:13)

menyebutkan : Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu

perusahaan serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang

penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep dari

yang berkaitan, sangat menentukan susksenya strategi yang disusun. Konsep-

konsep tersebut adalah :

1. Distinctive Competence : Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar

dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya

2. Competitive Adventage : Kegiatan Spesifik yang dikembangkan oleh

perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

21

Tabel 2.4

Empat Kemungkinan Alternatif Strategi

INTERNAL STRATEGIC FACTOR ANALYSIS

(IFAS)

EKSTERNAL STRATEGIC FACTOR ANALYSIS (EFAS)

KEKUATAN (S)Menentukan Beberapa

Faktor Yang Merupakan Kekuatan

Internal

KELEMAHAN (W)Menentukan Beberapa Faktor Yang Menjadi Kelemahan Internal

PELUANG (O)Menentukan Beberapa Faktor Yang Dianggap

Sebagai Peluang

STRATEGI (SO)Menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

STRATEGI (WO)Meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang

ANCAMAN (T)Menentukan Beberapa Faktor Yang Dimiliki Sebaagai Ancaman

STRATEGI (ST)Menggunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

STRATEGI (WT)Meminimalkan

kelemahan untuk mengatasi ancaman

Sumber : Manajemen Strategik Dalam Organisasi oleh Fitri Lukiastuti

Kurniawan, SE. MM dan Muliawan Hamdani SE Hal 71

a. Strategi (SO)

Strategi ini dirumuskan bagaimana memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

mengukur dan memanfaatkan peluang yang mungkin bisa diraih.

b. Strategi (ST)

Perusahaan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi

ancaman yang tengah atau mungkin dihadapi.

c. Strategi (WO)

Strategi ini ditempatkan dengan jalan meminimalkan kelemahan untuk

meraaig peluang yang ada.

d. Strategi (WT)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

menghindari ancaman.

22

Matriks SWOT dapat menggunakan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang di hadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan (Rangkuti,2009:31).

Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis.

Manajemen Strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan

manjerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi

(perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi,

dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada

pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat

kekuatan dan kelemahan perusahaan (Hunger & Wheelen, 4.)

Rencana manajemen strategi untuk perusahaan ialah suatu rencana jangka

panjang yang didasarkan pada analisis dan diagnosis lingkungan internal dan

eksternal yang selanjutnya memformulasikan hasil analisis tersebut menjadi

sebuah keputusan strategis yang merupakan sarana untuk mencpai tujuan akhir

(Purwanto, 2006:75).

Para pengambil kebijakan strategi perlu menjamin strategi tersebut dapat

berhasil dengan baik memberi beberapa petunjuk cara pembuatan strategi

sehingga berhasil :

1. Strategi harus konsisten dengan lingkungannya yang memberi peluang

untuk bergerak maju.

2. Buat lebih dari satu strategi dimana strategi yang satu haruslah konsisten

dengan strategi yang lain.

23

3. Strategi yang efektif hendak memfokuskan menyatukan semua sumber

daya.

4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada yang merupakan kekutan

serta hendaknya memanfaatkan kelemahan persaingan dan membuat

langkah – langkah yang tepat untuk menempati pasar kompetitif yang

lebih kuat.

5. Sumberdaya adalah suatu yang kritis, strategi adalah suatu yang mungkin,

maka harus membuat yang layak dan dapat dilaksanakan.

6. Strategi memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar.

7. Strategi disusun diatas landasan keberhasilan.

8. Tanda-tanda suksesnya strategi ditampakan dengan adanya dukungan dari

pihak-pihak yang terkait.

2.5 Pengertian Hotel

Hotel adalah perusahaan jasa yang dikelola secara komersial dan

menerima pesanan atau order penyewaan kamar dan fasilitas lain yang

dipersewakan (dikomersilkan) oleh pihak penyelenggara. Menurut

(Bartono,2005:59) hotel sebagai tempat tinggal sementara turis domestik atau

turis asing mempunyai kategori sebagai berikut :

a) Tourist Hotel : Hotel yang kegiatannya khusus menampung turis. Hotel ini

umumnya terletak di daerah wisata.

b) Bussiness Hotel : Hotel yang sebagian besar kegiatannya ditujukan untuk

melayani para pengusaha atau Bussinessman.

24

c) City Hotel : Hotel besar yang terletak di kota besar dan biasanya pada

pusat kota (Down Town).

d) Cottage : Pondok di tepi pantai atau lereng gunung dengan fasilitas

sederhana namun memenuhi syarat hunian.

e) Losmen : Pondok-pondok, dulu umumnya terdapat di tepi laut untuk

persinggahan pelaut. Namun fungsi itu sekarang sudah berubah. Losmen

kini juga sudah ada di tengah kota sebagai penginapan kecil yang tak

menediakan fasilitas makan (hanya kamar saja).

f) Beach hotel : Hotel besar yang terletak di pinggir pantai.

g) Motel : Singkatan dari Motor Hotel yaitu hotel yang menampung turis

bermobil, umumnya ada di daerah yang luas areanya, seperti wisata gurun

safari.

h) Lodging : Pondokan yang kita kenal sebagai pondokan pelajar, pegawai,

atau mahasiswa.

i) Bungalow atau Villa : Rumah tersendiri untuk menginap dan terletak di

luar kota, di puncak gunung atau di tepi pantai.

j) Resort Hotel : Hotel yang terletak di suatu daerah wisata, terpisah dari

keramaian.

Menurut (Spillane, 1987:74) klasifikasi standar hotel dengan memakai

sistem “Bintang” hotel tertentu yang memenuhi persyaratan sebagai hotel yang

kelasnya tertinggi memiliki bintang terbanyak, makin rendah kelasnya makin

kurang bintangnya.

25

Tujuan klasifikasi hotel ialah perlindungan pada konsumen, keuntungan

terhadap pengusaha – pengusaha perhotelan dan tercapainya peningkatan mutu

pelayanan.

Hotel dapat diklasifikasi sebagai berikut :

1. Hotel Bintang I (satu)

Untuk klasifikasi hotel dengan klasifikasi bintang I :

a. Mempunyai minimal 10 kamar tidur dengan luas minimum

termasuk kamar tidur dan wc, single room 18m2 dan double room

20m2

b. Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari :

a) Lobby and Lounge dengan minimal 8 tempat duduk

b) Ruang makan dengan luas minimal 3x kamar tidur

c. Mempunyai tempat parkir dengan kapasitas satu mobil untuk setiap

empat kamar tidur

d. Fasilitas tambahan berupa :

Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan, biro

perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan, ruang serba guna, ruang

pertemuan dan ruang rapat.\

2. Hotel Bintang II (dua)

Untuk fasilitas hotel dengan klasifikasi bintang II :

a. Mempunyai minimal 15 kamar tidur dengan luas minimum

termasuk kamar tidur dan wc, single room 20m2 dan double room

24m2

b. Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari :

26

1) Lobby and Lounge dengan minimal 8 tempat duduk

2) Ruang makan dengan luas minimal 3x kamar tidur

c. Sebagian kamar tidur dilengkapi dengan pendingin ruangan.

a) Mempunyai tempat parkir dengan kapasitas satu mobil untuk

setiap empat kamar tidur

b) Fasilitas tambahan berupa :

Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan, biro

perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan, ruang serba guna, ruang

pertemuan dan ruang rapat.

3. Hotel Bintang III (tiga)

Untuk fasilitas hotel dengan klasifikasi bintang III :

a. Mempunyai minimal 30 kamar tidur dengan luas minimum

termasuk kamar tidur dan wc, single room 22m2 dan double room

26m2

1) Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari :

a) Lobby and Lounge dengan minimal 12 tempat duduk

b) Ruang makan

c) Bar dengan luas 2,7x kamar tidur

2) 50% dari jumlah kamar tidur dilengkapi dengan alat

komunikasi, seperti pesawat telepon untuk pemakaian intern

dan ekstern.

3) Mempunyai tempat parkir dengan luas dan kapasitas satu mobil

untuk setiap empat kamar tidur

b. Fasilitas tambahan berupa :

27

Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan,

biro perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan, ruang serba

guna, ruang pertemuan dan ruang rapat.

4. Hotel Bintang IV (empat)

Untuk fasilitas hotel dengan klasifikasi bintang IV :

a. Mempunyai minimal 50 kamar tidur dengan luas minimum

termasuk kamar tidur dan wc, single room 24m2 dan double room

28m2

1) Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari :

a. Lobby and Lounge dengan minimal 16 tempat duduk

b. Ruang makan

c. Bar dengan luas 2,5x kamar tidur

b. Setiap kamar tidur dilengkapi dengan pendingin ruangan, alat

komunikasi (telepon) dan sound system.

c. Mempunyai kamar tidur dilengkapi dengan peralatan kamar mandi

yang baik

d. Mempunyai tempat parkir yang luas dengan kapasitas satu mobil

untuk setiap empat kamar tidur

e. Fasilitas tambahan berupa :

Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store, pertokoan,

biro perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan, ruang serba

guna, ruang pertemuan dan ruang rapat, pelayanan yang baik dengan

tenaga terampil dan terdidik.

28

5. Hotel Bintang V (lima)

Untuk fasilitas hotel dengan klasifikasi bintang V :

a. Mempunyai minimal 100 kamar tidur dengan luas minimum

termasuk kamar tidur dan wc, single room 24m2 dan double room

28m2

b. Mempunyai ruangan umum yang terdiri dari :

1) Lobby and Lounge dengan minimal 16 tempat duduk

a. Ruang makan

b. Bar dengan luas 2,5x kamar tidur

2) Setiap kamar tidur dilengkapi dengan pendingin ruangan, alat

komunikasi (telepon) dan sound system.

3) Mempunyai kamar tidur yang dilengkapi dengan peralatan

kamar mandi yang mewah (lux)

4) Mempunyai tempat parkir dengan luas dan kapasitas satu mobil

untuk setiap kamar tidur

5) Fasilitas tambahan berupa :

Kolam renang, tempat oleh raga dan rekreasi, drug store,

pertokoan, biro perjalanan dan tempat penjualan bahan bacaan,.

ruang serba guna, ruang pertemuan dan ruang rapat, pelayanan

yang mewah dengan tenaga terampil dan terdidik.

29

1. Muhamad Shiroth, dibantu Poltak Bonifasius & Stephanus Arianto

(1998)

1. Penelitian tentang managemen strategi (studi kasus) di PT Indonesian

Satellite Corporation, Tbk (Indosat) tahun 1998. Data dianalisis dengan,

analisis lingkungan eksternal dan internal, analisis SWOT dan Grand

Strategi. Hasilnya Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis

menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang

sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam

Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai

perusahaan yang merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin bisnis

multimedia".

2. Wayan Arya Paramarta (2009)

Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan. Ini menganalisis berdasarkan

logika dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara

bersamaan meminimalkan kelemahan dan ancaman yang. Menurut hasil

analisis SWOT diagram, strategi besar atau pengembangan arah PT Astra

Internasional, Tbk pada posisi kuadran "strategi agresif".

3. Simbong Mangiwa (2009)

Penelitian ini pada bisnis jasa Warnet Global Internet di Jalan Palakali

Raya No 50 Kukusan, Depok dimana penelitian ini dimulai bulan Mei

2009 dan akan berakhir sampai dengan September 2009. Penelitian yang

dilakukan bersifat deskriptif dan teknik pengumpulan data dilakukan

dengan cara observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisa data yang

30

digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan alat analisis SWOT,

IFAS dan EFAS. Hasil penelitian menunjukkan faktor internal dan

eksternal Global Internet terdapat pada kuadran IV, yaitu diversifikasi

konsentrik diantaranya merancang situs portal informasi ; diversifikasi

horizontal diantaranya menambah usaha foto copy dan usaha patungan.

2.6 Tinjauan Peneliti Terdahulu

Tabel 2.5

Penelitian Terdahulu

No.Nama

Penulis(Tahun)

Judul VariabelAlat

AnalisisHasil

1. Muhamad Shiroth

Poltak Bonifasis & Stephanus Arianto

(1998)

Penelitian tentang managemen strategi (studi kasus) di PT Indonesian Satellite Corporation, Tbk (Indosat)

StrenghtWeaknessOppurtunitiesThreats

Analisis IFAS EFAS

Analisis SWOT

Indosat cukup tepat dalam memilih strategi bisnis menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat ini, yang sesuai dengan strategi jangka panjang Indosat seperti yang tertuang dalam Grand Strategy dan Growth Strategy untuk mewujudkan Indosat sebagai perusahaan yang merupakan "penyedia jasa penuh" dan "pemimpin

31

bisnis multimedia".

2. Wayan Arya Paramarta

(2009)

Analisis SWOT PT. Astra Internasional,Tbk

StrenghtWeaknessOppurtunitiesThreats

Analisis SWOT

Sesuai dengan diagram analisis SWOT, maka strategi utama / arah pengembangan PT. Astra Internasional, Tbk berada pada kuadran 1 yaitu strategi agresif

3. Simbong Mangiwa

(2009)

Analisis strategi bisnis jasa warung internet (warnet)Studi kasus pada warnet “Global Internet” kota Depok

StrenghtWeaknessOppurtunitiesThreats

Analisis SWOT

IFAS

EFAS

Diversifikasi Konsentrik : merancang situs portal informasi

Diversifikasi Horizontal : menambah usaha foto copy dan usaha patungan

32

2.7 Kerangka Pikir

Gambar 2.4

Kerangka Konseptual Penelitian

33

Hotel Misiliana

Data Primer dari Kegiatan Hotel (Intern)

Data Sekunder Instansi Terkait (Ekstern)

Analisa Intern &Ekstern(SWOT)

Strategi (SO) Strategi (WO) Strategi ST Strategi WT

Hasil Penelitian/Pengamatan Pada Pelaksanaan Strategi Pemasaran Hotel (Data Primer)

Strategi Yang Tepat Sesuai Kebutuhan Pelanggan

2.8 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dibahas

sebelumnya maka penulis menetapkan hipotesis, yaitu “Diduga analisis SWOT

pemasaran jasa di Hotel Misiliana dapat mendukung pengembangan strategi”.

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Perusahaan yang menjadi obyek penelitian adalah Hotel Misiliana di

Toraja Utara karena hotel yang dikelilingi banyak obyek wisata terkenal dan

merupakan suatu obyek wisata terkenal di Sulawesi Selatan.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini, metode pengumpulan data yang digunakan

adalah sebagai berikut :

1. Peneltian Pustaka (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan penelaahan yang

menyangkut landasan teori serta konsep-konsep yang relevan dengan

masalah pokok yang dibahas dalam penulisan skripsi.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu metode penelitian yang

dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung (mengambil data

langsung) pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian skripsi ini.

Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini

adalah:

a. Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan jalan

melakukan pertanyaan-pertanyaan langsung dengan pimpinan dan

35

pihak-pihak terkait untuk mendapatkan keterangan yang

diperlukan.

b. Observasi, yaitu suatu pengumpulan data dengan cara mengamati

obyek secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dan

dijadikan sebagai penelitian

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan dan pembahasan

skripsi ini terbagi atas :

1. Data Kualitatif, yaitu jenis data yang berbentuk informasi baik lisan

maupun tulisan yang sifatnya bukan angka yang berperan selaku

pendukung data yang lain, seperti : sejarah ringkas perusahaan, struktur

organisasi, job description, jenis produk jasa yang ditawarkan dan data

lainnya yang berhubungan dengan pembahasan.

2. Data Kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka-angka yang

meliputi : jumlah karyawan, jumlah kunjungan wisatawan, frekuensi

pemanfaatan convention hall dan meeting room dalam setahun untuk

seminar/perkawinan.

Sedang sumber data yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara observasi langsung

berupa pengamatan serta wawancara dengan unsure pimpinan dan

beberapa orang karyaawan pada perusahaan yang bersangkutan

36

2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh berupa informasi tertulis serta

dokumen-dokumen lainnya, yang ada kaitannya dengan pembahasan

masalah.

3.4 Metode Analisis

Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu:

1. Tahap pengumpulan data (evaluasi faktor eksternal dan internal)

2. Tahap analisis (Matriks SWOT, Matriks Internal Eksternal)

3. Tahap pengambilan keputusan

Tahap pengumpulan data adalah tahap ini pada dasarnya tidak hanya

sekedar kegiatan pengumpulan data tetapi juga merupakan suatu kegiatan

pengklasifikasian dan pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi dua

bagian yaitu data internal dan data eksternal.

Tahap analisis adalah setelah mengumpulkan semua informasi yang

berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah

memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif

perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau Matrik SWOT dan Matrik Internal

Eksternal kemudian dari hasil yang ada maka ditentukan pengambilan keputusan

yang tepat.

Tabel 3.1

Perhitungan Matriks SWOT

Faktor StrategiBobot Rating Nilai

Internal : Strenght (S) Weakness (W)

S1 (0,0-1,0)W1 (0,0-1,0)

S2 (1-4)W2 (1-4)

S1 x S2 = S3W1 x W2 = W3

Total 1,0

37

Eksternal : Opportunity Threats

O1 (0,0-1,0)T1 (0,0-1,0)

O2 (1-4)T2 (1-4)

O1 x O2 = O3T1 x T2 = T3

Total 1,0Keterangan :

a. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0

b. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai 4

c. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalina antara bobot dengan

rating

Gambar 3.1

Diagram Matriks SWOT

II. Stabilitas I. Growth

III. Defence IV. Diversifikasi

Rekomendasi :

Kuadran I : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

38

Oppurtunity (O3)

Strenght (S3)Weakness (W3)

Threats (T3)

yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka pangjang dengan

cara strategi diversifikasi (produk/jasa).

Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih.

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan

3.5 Definisi Operasional

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun

waktu tertentu.

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan

untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

39

Jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi

pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri – atau atas

nama-penerima

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sisitematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan dan ancaman.

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Hotel Misiliana adalah sebuah hotel berbintang tiga, di Pao Kelurahan

Tikunna Malenong Kecamatan Sanggalangi’ Kabupaten Toraja Utara. Lokasi ini

letaknya kurang lebih 2 km dari kota Rantepao dengan luas area kurang lebih 5

hektar, yang dibangun dan dikelola oleh keluarga bapak Tangkesalu. Hotel

Misiliana ini didirikan pada tahun 1973 dengan nama Misiliana Home.

Pada tahun 1974 terjadi komprensi PATA, saat itulah wisatawan

mancanegara mulai datang ke Toraja dan menggunakan jasa hotel Misiliana.

Karena pada waktu itu hotel di Toraja masih kurang, sehingga Hotel Misiliana

menjadi primadona dan semakin terkenal.

Hotel Misiliana menempati sebuah bangunan yang memiliki lokasi

strategis karena berdekatan dengan lokasi pariwisata yang merupakan tempat

pekuburan kuno di kabupaten Toraja Utara. Kondisi tersebut sangat

menguntungkan karena biasanya para wisatawan, baik wisatawan mancanegara

maupun wisatawan lokal yang ingin bermalam akan mencari hotel terdekat. Kita

tahu bahwa tempat rekreasi di Tana Toraja merupakan yang terbesar untuk

wilayah Sulawesi Selatan. Pastilah hal tersebut menunjang pencapaian tujuan

perusahaan yang tentunya tak lepas dari produktivitas karyawan yang optimis

pula.

Selain itu Hotel Misiliana mempunyai fasilitas sebagai berikut :

a. Restauran Palangka untuk makan pagi dilengkapi dengan bar

41

b. Ballroom untuk acara pernikahan dengan daya tampung 750

sampai 1000 orang

c. Lapangan tenis

d. Jasa peminjaman mobil atau kendaraan

e. Bar mini di tiap kamar

f. TV kabel yang menampilkan siaran Asia, Amerika, Australia, dan

Lokal siaran

g. 24 jam room service

h. Menerima pembayaran dengan kartu kredit

i. Restauran Santung untuk makan malam diiringin piano dengan

kesempatan bernyanyi bagi pengunjung dan kadang-kadang ada

pertunjukkan seni tradisional toraja

j. Ruang pertemuan atau rapat sekitar 250 sampai 350 orang

k. Dua buah kolam renang, yang satu berbentuk rumah toraja (luas

7,5 x 25 meter, kedalaman 0,5-1,9 meter) dan yang lainnya di

lantai 2 (luas 6 x 12 meter, kedalaman 1,5-3 meter).

l. Peti besi tempat penyimpanan barang (safe deposit)

m. Layanan internet speedy sebanyak 4 komputer dan mulai

dikembangkan fasilitas wifi

n. 2 buah toko menjual barang-barang khas toraja serta batik

o. Tempat parkir yang luas

p. 24 jam layanan dokter

q. Layanan laundry setiap hari

42

Tabel 4.1

Tingkat Pendapatan Hotel Misilana

Tahun Room / Kamar Ruang Pernikahan & Rapat

2010 Rp. 2.045.000.000,- Rp. 1.059.000.000,-

2009 Rp. 1.650.000.000,- Rp. 747.714.000,-

2008 Rp. 1.220.000.000,- Rp. 533.029.000,-

Sumber : Data Keuangan Hotel Misiliana, 2011

Gambar 4.1

Daftar Tarif Hotel

Sumber : Hotel Toraja Misiliana Tahun 2011

43

Toraja misiliana Hotel

RANTEPAO – TANA – SULAWESI SELATAN – INDONESIAP.O. BOX 01, Telp. (0423) 21212, 21480, 21573, Fax (0423) 21512

E-mail : [email protected]

ROOM RATE(Valid Until December 2011)

ROOM CATEGORY RATE Including Breakfast

SUPERIOR SGL/DBL Rp. 625.000,-DELUXE SGL/DBL Rp. 725.000,-COTTAGE SGL/DBL Rp. 850.000,-TORAJA TONGKONAN Rp. 900.000,-JUNIOR SUITE Rp 1.100.000,-EXECUTIVE SUITE Rp. 1.350.000,-FAMILY SUITE Rp. 1.500.000,-PRESIDENT SUITE Rp. 2.000.000,-EXTRA BED Rp. 275.000,-

NOTES :All above rates including 21 % Service charge and

Government Tax

ENJOY ACCOMMODATIONS

There are a total of 96 rooms. There are four Toraja Suite,Executive Suites, Junior Suites, Deluxe Rooms, and Superior Rooms

Private bath with shower Exclusive Restaurant Mini Bar Swimming pools Tennis Court Satellite Television

Broadcasting Scenic Tropical Bar

4.2. Struktur Organisasi

Perusahaan sebagai organisasi membutuhkan adanya suatu pengaturan dan

pengalokasian pekerjaan diantara personil di dalam perusahaa agar tujuan

perusahaan dapat tercapai dengan baik yang dapat digambarkan dalam sebuah

struktur organisasi.

Struktur organisasi adalah “Suatu kerangka yang menunjukkan pola tetap

dari suatu hubungan-hubungan antara bidang-bidang kerja maupun orang-orang

yang menunjukkan kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing

dalam suatu sistem kerja sama.

Maksud organisasi dibentuk adalah wadah kerja sama orang-orang yang

mempunyai kepentingan tertentu, menyatukan kepentingan pribadinya menjadi

kepentingan bersama. Porsi kepentingan pribadi harus tetap diperhatikan sehingga

ada keseimbangan dalam keputusan pribadi dan kepentingan bersama.

44

Gambar 4.2

Struktur Organisasi

Hotel Misiliana Toraja Utara

Sumber :Hotel Misiliana, 2011

45

PIMPINAN

MANAJER

SEKRETARIS

Ka. Divisi Operasional

Ka. Divisi Aministrasi &

Keunangan

Ka. Divisi Sales &

Marketing

Front Office

Ka. Divisi Personalia

Customer Service

Security

Seksi Food & Beverage

Seksi House Keeper

Maintenance

Trainer

4.3. Job Description

Deskripsi jabatan pada Hotel Misiliana dapat dijabarkan dengan jelas

untuk masing-masing jabatan dalam struktur organisasi sebagai berikut :

1. Direktur

Direktur adalah pengambil keputusan, bertanggung jawab dan berwenang

secara umum atas segala aktivitas perusahaan baik secara intern maupun

ekstern. Direktur juga merupakan kepala dari seluruh staf yang ada.

2. Manajer

Manajer adalah staf pelaksana yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab langsung kepada direktur. Manajer juga bertanggung

jawab secara keseluruhan mengenai kelancaran operasional perusahaan,

manajer mempunyai wewenagn untuk menentukan peraturan perusahaan

dan peraran kerja tiap-tiap departemen.

Adapun tugas-tugas manajer tersebut sebagai berikut :

a. Membantu direktur dalam pekerjaan rutin sehari-hari.

b. Menyusun rencana, mngkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan

perusahaan agar sesuai dengan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.

c. Mengadakan pembagian tugas dan wewenang.

3. Sekretaris

Bertanggung jawab kepada direktur dan manajer. Tugas-tugasnya adalah

sebagai berikut :

a. Menerima dan menjawab surat-surat yang mask atas perintah direktur

dan manajer. Termasuk membuaat memo untuk diteruska ke bagian

lain.

46

b. Mencatat pesan untuk diteruskan kepada direktur dan manajer jika

mereka tidak ada di tempat.

c. Mengatur jadwal pertemuan direktur dan manajer.

d. Menyimpan arsip dengan baik.

4. Kepala Divisi personalia

Bertanggung jawab kepada manajer. Tugas yang dipercayakan kepadanya,

yaitu :

a. Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan terhadap keamanan hotel.

b. Mencari, menyelidiki, dan menempatkan karyawan sesuai dengan

kebutuhan perusahaan dan penyimpanan data.

c. Menangani absensi dan masalah gaji karyawan sesuai dengan

penilaian yang berlaku.

d. Training/melatih karyawan secara berlanjut

5. Kepala Administrasi/Keuangan

Kepala adminisrrasi//keuangan atau yang biasa disebut Accountant of

Manager yang memimpin pelaksanaan administrasi keuangan dalam

rangka pembiayaan organisasi hotel secara keseluruhan setiap hari. Secara

rinci tugasnya adalah :

a. Mengatur administrasi keuangan.

b. Mengatur dan melaksanakan pembayaran gaji karyawan, biaya

periklanan, dan biaya promosi lainnya.

c. Membantu manager dalam urusan perbankan, asuransi, dan

perpajakan.

d. Menyusun laporan keuangan dan organisasi.

47

6. Kepala Divisi Operasional

Membenahi Seksi House Keeper dan Seksi Food and Beverage dan

Maintenance. Kepala Divisi Operasional bertanggung jawab kepada

manajer.

Tugas-tugasnya melipputi :

a. Mengkoordinasikan segala sesuatu yangberhubungan dengan fasilitas

hotel, seperti kamar tidur, memelihara kebersihan dan perlengkapan

kamar, dan bertanggung jawab atas areal di lingkungan hotel.

b. Menetapkan ketentuan umum terhadap menu yang disajikanbagi

pengunjung hotel di kamar.

c. Menangani penyewaan gedung untuk meeting, resepsi pernikahan, san

acara-acara lainnya.

d. Menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan restoran.

7. Sales Dan Marketing

Divisi yang bertugas untuk memasarkan dan menjual apa yang dihasilkan

atau diproduksi oleh Hotel Misiliana dalam hal memasarkan melalui

promosi secara luas, disamping mengawasi dan mengatur kegiatan serta

perkembangan pasar dan mengamati keinginan dan kebutuhan konsumen

terutama masalah-masalah selera dan minat. Divisi yang dibawahi yang

sangat perlu adalah Customer Service. Karyawan di bagian ini yang

bertanggung jawab terhadap tingkat dan mutuu pelayanan terhadap tamu

yang datang. Mengukur tingkat kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan

salah satu tugas utamanya.

48

8. Front Office

Front office bertanggung jawab kepda manajer atas segala tugas untuk

kelancaran dan keberhasilan departemen front office, misalnya dalam

menerima tamu, keluarnya tamu (check out), dan memberi informasi.

Kebijakan administrasi organisasi merupakan kebjakan tentang

pelaksanaan aktivitas dan tujuan organisasi. Dengan adanya kebijakan

organisasi ini dimaksudkan sebagai suatu pedoman yang dapat

dipergunakan oleh para karyawan di dalam melakukan aktivitas

perusahaan.

4.4. Keadaan Karyawan

Hotel Misiliana menyadari bahwa karyawan (SDM) adalah faktor yang

penting dalam perusahaan, oleh kemampuan dan keuletan para karyawan yang ada

dibantu dengan sebagai fasilitas memungkinkan aktivitas perusahaan berjalan

dengan lebih baik dan tujuan yang diharapkakn akan mudah tercapai.

Dalam mengelola karyawannya, perusahaan tidak mengesampingkan

kodrat karyawannya sebagai manusia. Pengelolaan tanpa mengesampingkan

kodrat mereka sebagai manusia yang memiliki kodrat dan martabat dimaksudkan

agar karyawan dapat merasa lebih dinilai dan diperhatikan oleh orang yang

mereka segani dan hormati dengan suatu harapan karyawan akan lebih termotivasi

dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

Hotel Misiliana menyadari akan hal itu, yakni pada hakekatnya manusia

memiliki kebutuhan untuk dihargai, bukan saja oleh keluarga mereka namun juga

orang lain.

49

Tingkat Pendidikan

Tabel di bawah ini memperlihatkan tingkat pendidikan pada Hotel

Misiliana.

Tabel 4.2

Tingkat Pendidikan Karyawan

Pada Hotel Misiliana Toraja Utara

N

OTingkat Pendidikan Total

Persentase

1. Sarjana 2 orang 2,1 %

2. Diploma 5 orang 5,2 %

3.Sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA,

SMIP, SMK, SMEA)58 orang

60,5 %

4. Sekolah lanjutan pertama 10 orang 10,4 %

5. Sekolah dasar 5 orang 5,2 %

6. Tidak tamat sekolah dasar 16 orang 16,7 %

Sumber : Data Personalia Hotel Misiliana, 2011

Tingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh besar terhadap

keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan dan turut

berpengaruh pula terhadap besar kecilnya tugas yang akan dipercayakan

kepadanya.

Berdasarkan tabel di atas, karyawan yang ada di Hotel Misiliana terbanyak

adalah lulusan SLTA yaitu mencapai 58 orang karyawan, dengan persentasi

60,5%. Adapun jumlah yang paling sedikit adalah karyawan lulusan S1 sebanyak

2 orang dengan persentasi 2,1 %.

Melihat penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Hotel

Misiliana perlu mengadakan pelatihan serta perekrutan.

50

1. Jenis Kelamin

Kemampuan fisik dan mental seseorang dapat berpengaruh terhadap jenis

pekerjaan yang dibebankan padanya. Adanya pendekatan yang manusiawi

terhadap pekerjaan merupakan alternatif yang sangat baik, dan dapat menjaga

pencapaian tujuan dan organisasi. Di bawah ini akan kita lihat jumlah karyawan

Hotel Misiliana berdasarkan jeni kelamin.

Tabel 4.3

Jumlah Pegawai Hotel Misiliana Toraja Utara

Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Status Pegawai Jenis Kelamin Jumlah

1. OwnerPria 1 orangWanita 4 orang

2. TetapPria 44 orang Wanita 20 orang

3. KontrakPria 17 orangWanita 16 orang

Sumber : Data Personalia Hotel Misiliana, 2011

Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan jumlah pegawai wanita lebih sedikit

dari jumlah karyawan pria dimana jumlah wanita 40 orang sedangkan yang pria

62 orang.

Dalam kesehariannya perbedaan jenis kelamin ini tidak menimbulkan

diskriminasi yang mencolok. Maksudnya adalah manajer tidak membedakan

apakah tugas tersebut memang bisa dikerjakan oleh pria atau wanita tetapi sesuai

dengan kemampuan mereka. Jika pria mampu menangani masalah food dan

beverage tidak masalah selama kemampuannya dibidang tersebut maksimal.

Begitupun sebaliknya. Jika wanita mampu memimpin suatu divisi, maka manajer

51

dapat menunjuknya sebagai kepala divisi dengan dasar kemampuannya

memimpin dibarengi latar belakang pengalaman dan pendidikan.

Tabel 4.4

Tingkat Umur Karyawan dan Usia Produktif

No. Departemen Jumlah (orang)Umur

(tahun)

Usia Produktif

(18-45tahun)1. Personalia 2 63 Non Produktif

41 Produktif2. Accounting 8 43 Produktif

44 Produktif61 Non Produktif43 Produktif46 Non Produktif34 Produktif43 Produktif36 Produktif

3. Front Office 7 45 Produktif45 Produktif45 Produktif46 Non Produktif27 Produktif31 Produktif37 Produktif

4. Salon 4 46 Non Produktif19 Produktif19 Produktif31 Produktif

5. Gardener 9 38 Produktif42 Produktif56 Non Produktif47 Non Produktif43 Produktif46 Non Produktif50 Non Produktif20 Produktif26 Produktif

6. Building 3 67 Non Produktif64 Non Produktif44 Produktif

7. Enggenering 6 46 Non Produktif47 Non Produktif41 Produktif

52

No. Departemen Jumlah (orang)Umur

(tahun)

Usia Produktif

(18-45tahun)36 Produktif26 Produktif41 Produktif

8. Driver 350 Non Produktif56 Non Produktif34 Produktif

9. Security 6

57 Non Produktif47 Non Produktif39 Produktif42 Produktif42 Produktif39 Produktif

10. Housekeeping 10

45 Produktif39 Produktif39 Produktif42 Produktif42 Produktif41 Produktif41 Produktif42 Produktif25 Produktif37 Produktif

Housman (HK) 252 Non Produktif39 Produktif

Laundry (HK) 4

44 Produktif38 Produktif43 Produktif33 Produktif

11.Restaurant (F&B

Service)11

41 Produktif53 Non Produktif46 Non Produktif41 Produktif36 Produktif31 Produktif39 Produktif31 Produktif19 Produktif20 Produktif19 Produktif

12.Kitchen (F&B

Product)8

45 Produktif37 Produktif65 Non Produktif55 Non Produktif22 Produktif

53

No. Departemen Jumlah (orang)Umur

(tahun)

Usia Produktif

(18-45tahun)26 Produktif43 Produktif39 Produktif

Kitchen Palangka 353 Non Produktif35 Produktif33 Produktif

Kitchen Karyawan 1 55 Non Produktif

Pastry 345 Produktif21 Produktif24 Produktif

13. Toko Misiliana 1 32 Produktif

14. Banquet 5

47 Non Produktif54 Non Produktif45 Produktif44 Produktif27 Produktif

15.Reprenstative

Makassar1 42 Produktif

Sumber : data manajemen operasional Misiliana Hotel tahun 2011

Dari data di atas dapat di peroleh bahwa yang usia tidak produktif ada

sekitar 26 orang (diatas 45 tahun), 7 orang ( usia 45 tahun) sedangkan yang

dibawah 45 tahun ada sekitar 64 orang, hal ini menunjukkan bahwa karyawan di

Misiliana Hotel yang mendominasi adalah usia produktif.

54

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan ke arah lebih maju Hotel Misiliana adalah dengan memanfaatkan

semua informasi tersebut ke dalam model-model kuantitatif perumusan strategi

dan sebaiknya menggunakan beberapa model sekaligus, agar dapat memperoleh

analisis yang lengkap dan akurat.

Model yang dipergunakan adalah :

1. Analisis Dekriptif

2. Matriks Internal / Eksternal

3. Diagram Cartesius

4. Matriks SWOT

5.1. Analisis Deskriptif

Hotel Misiliana di Toraja Utara adalah Hotel yang bergerak di bidang

penyediaan jasa kamar hotel, kolam renang, dan tempat resepsi pernikahan.

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis perhotelan dan pengelola

jasa penyewaan ruangan resepsi perkawinan maka kegiatan pemasaran menjadi

faktor yang paling penting peranannya dalam upaya pencapaian peningkatan

jumlah kamar yang terpakai dan peningkatan frekuensi penggunaan convention

hall untuk resepsi pernikahan. Kondisi pasar yang semakin mengarah pada

persaingan penjualan kamar hotel dan penggunaan convention hall menjadi

55

kendala tersendiri bagi Hotel Misiliana untuk mengantisipasi persaingan pasar

tersebut. Hotel Misiliana di Toraja Utara menetapkan strategi pemasaran yang

berorientasi pada peningkatan penjualan serta segmentasi pasar dalam negeri dan

pasar luar negeri.

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah strategi

Marketing Mix atau bauran pemasaran yang berkaitan dengan penilaian

bagaimana perusahaan menyajikan dan menawarkan produk jasa hotel pada

segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.

Untuk menganalisa pemasaran jasa hotel konsep yang dianggap efektif

adalah dengan menggunakan konsep Marketing Mix P7, yaitu:

a. Product

b. Price

c. Promotion

d. Place

e. Human Resource

f. Physical Evidence

g. Process

Berikut uraian unsur-unsur dari Marketing Mix pada Hotel Misiliana di

Toraja Utara sebagai berikut :

A. Analisa Produk

Produk yang ada sampai saat ini pada Hotel Misiliana Toraja Utara ada

jenis kegiatan yang dijual.

Penyewaan Kamar Hotel

56

Hotel Misiliana mempunyai kamar sejumlah kamar yang terdiri dari

jumlah kamar:

a. Superior 50 bangunan

b. Deluxe 18 bangunan

c. Cottage 20 bangunan

d. Toraja Tongkonan 2 bangunan

e. Junior Suite 4 bangunan

f. Family Suite 2 bangunan

g. Presiden Suite 1 bangunan

Adapun gambaran umum kamar adalah sebagai berikut :

1. Kamar Superior memiliki teras pribadi dengan taman indah dan

pemandangan pegunungan. Setiap kamar superior memiliki ukuran 35

meter persegi dengan campuran budaya Toraja dan desain barat modern.

Fasilitas lain seperti: kamar mandi pribadi, mini bar, in-house film,

program televisi satelit, telepon IDD untuk memberikan kenyamanan

untuk para tamu.

2. Kamar Cottage adalah kamar berukuran 33 meter persegi, eksklusif

diposisikan di sayap terpisah dari hotel kami dengan suasana damai.

Dirancang kontemporer (tongkonan) serta fasilitas kamar mandi dan

shower, mini bar, in-house film, program televisi satelit, telepon IDD, dan

balkon pribadi dengan pegunungan yang indah dan pemandangan sawah.

3. Junior Suites adalah suite yang luas dan mewah. Setiap kamar memiliki

penyejuk udara, ruang tamu, kamar mandi pribadi dengan shower, mini

bar, in-house film, program televisi satelit IDD telepon. Setiap Deluxe

57

Room adalah 80 meter persegi dan hanya beberapa langkah kaki dari

kolam renang dan restoran santung.

4. Presiden Suite terletak di jantung dari hotel, adalah ruang di mana hidup

mewah dicampur bersama-sama dengan budaya Toraja. Sebuah ruangan

158 meter persegi, dengan satu kamar tidur, area ruang tamu, ruang

makan, mandi luar ruangan pribadi dengan shower, AC, mini bar, in-house

film, program televisi satelit dan telepon IDD. Dilengkapi dengan

perlengkapan utama dan fasilitas kamar ini memberikan pengalaman

budaya yang paling nyaman Toraja.

5. Toraja Suites dengan pemandangan taman yang menyenangkan, Toraja

Suite dirancang di sebuah rumah adat Toraja (Tongkonan) yang

menawarkan pengalaman nyata hidup Toraja. Toraja Suite merefleksikan

warisan artistik dari orang Toraja. Kategori ini kamar ini juga memiliki

dekorasi etnik yang kuat dengan kenyamanan internasional, AC, ruang

tamu, ruang makan dan kamar mandi pribadi dengan shower, mini bar, in-

house film, program televisi satelit, dan telepon IDD.

B. Analisa Promosi (Promotion)

Bentuk-bentuk promosi pemasaran yang dilakukan oleh Misiliana Hotel

dalam meningkatkan jumlah pelanggannya, yaitu:

B.1. Periklanan

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada

informasi tentang keunggulan Hotel Misiliana yang disusun rangkaian kata-

58

katanya sedemikian rupa dengan mengubah pikiran sesorang untuk datang ke

Hotel Misiliana untuk menikmati fasilitas yang ditawarkan.

Adapun kegiatan periklanan yang dilakukan oleh Hotel Misiliana Toraja

Utara dengan berbagai macam cara di antaranya melalui media cetak seperti surat

kabar, media elektronik seperti radio, televisi maupun media luar ruangan seperti

baliho dan spanduk.

B.2. Sponsorship

Kegiatan sponsorship yang dilaksanakan oleh Hotel Misisliana Toraja

Utara bertujuan untuk lebih mensosialisasikan produk kepada masayarakat luas

melalui berbagai kegiatan seperti, seminar, pengobatan gratis bagi rakyat miskin

dengan demikian masayarakat luas akan lebih banyak mengenal dan mengetahui

Hotel Misiliana.

B.3. Personal Selling

Aktivitas promosi personal selling yang dilakukan oleh Hotel Misiliana

Toraja Utara dengan memberikan pelayanan prima dan penampilan terbaik kepada

tamu-tamu Hotel Misiliana.

Menurut Lingga Purnama dalam bukunya Strategi Marketing Plan, The

Moment Of Truth adalah titik kritis pertemuan pelanggan (konsumen) dan

pemberi layanan (karyawan Hotel Misliana). Pada pertemuan interaktif karyawan

Hotel Misilianan memberikan pelayanan prima dan penampilan terbaik kepada

konsumen, wisatawan yang menginap di Hotel Misiliana.

Hotel Misiliana dalam Internasional Business & Company Award 2011

bertempat di Hotel Clarion Makassar mendapat penghargaan (As The Best Hotel

59

& Service Excellent Of The Year) hotel dengan reputasi terbaik memberikan

servis kepada pelanggan.

B.4. Pameran

Kegiatan pameran sangat diperlukan untuk lebih banyak memberikan

informasi kepada masayarakat konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Hotel

Misiliana berprestasi mengikuti pameran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata

Kabupaten Toraja Utara di Pulau Jawa dan mengikuti event-event yang dilakukan

oleh Menteri Pariwisata di Eropa, Amerika dan Asia.

Promosi pemasaran akan sukses dan berjalan dengan baik apabila

ditunjang dengan biaya memadai dan teknologi.

C. Analisa Harga (Price)

Harga tarif kamar Hotel sangat menentukan keberhasilan pemasaran, jika

harga tarif kamar rendah dibarengi dengan tingginya kualitas pelayanan jasa hotel,

maka konsumen akan lebih tertarik menggunakan jasa dan kamar hotel Misiliana.

Pada bulan Agustus – September setiap tahun disebut High Season. Hal ini

disebabkan karena di Eropa lebih musim panas dan di Indonesia khususnya di

Toraja musim acara Rambu Solo’ (penguburan/upacara adat pemakaman)

sehingga hotel-hotel dipenuhi oleh turis mancanegara dan tarif hotel tinggi.

Selain bulan Agustus – September setiap tahun pada bulan Januari – Juni

dan bulan Oktober – Desember disebut Low Season kurang masuk ke Toraja

sehingga tarif kamar hotel discount 10% - 25%. Oleh sebab itu, pemerintah

Kabupaten Toraja Utara mengadakan pameran budaya dua kali sebulan pada

60

musim Low Season dengan discount tarif hotel demikian juga pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan membuat event yang disebut Lovely December, agar

sepanjang bulan Desember orang Toraja kembali berlibur ke Toraja atau

berkumpul keluarga dalam rangka Natal, Tahun Baru atau upacara Rambu Tukak

(perkawinan atau syukuran). Pada bulan Low Season kamar hotel diberlakukan

discount 10%-25%.

D. Analisa SDM (People)

Pelayanan konsumen yang menjadi pelanggan Hotel Misiliana saat ini

dilakukan oleh karyawan sejumlah 98 orang. Umumnya karyawan senior

sebanyak 57,2 % berumur 40 – 70 tahun sedang sisanya 42,8 % berumur 19 – 40

tahun.Tingkat pendidikan karyawan perhotelan 7,3 % dari Perguruan Tinggi

(sarjana dan diploma), 60,4 % pendidikan SLTA dan 32,3 % tingkat bawah

(SLTP, SD dan tidak tamat SD).

Tingkat pendidikan tersebut mengakibatkan dua dampak yaitu dampak

positif adalah pelayanan yang diberikan berkualitas karena dilayani oleh karyawan

yang berpengalaman sehingga hotel Misiliana mendapat penghargaan terbaik dari

menteri Pariwisata dalam bidang servis sedangkan dampak negatifnya yaitu

kurangnya pengetahuan tentang pendidikan oleh karena itu perlu mengikuti job

training. Karyawan Misiliana juga mengikuti pelatihan di bidang kerohanian,

yaitu pelatihan budaya melayani yang dilakukan setiap pagi sebelum bekerja.

E. Analisa Proses (Process)

61

Berkaitan dengan jasa pemrosesan, maka di Hotel Misiliana cenderung

disertai lebih banyak jasa pelengkap, dimana jasa kontak tinggi akan memiliki

jasa pelengkap lebih banyak daripada jasa kontak rendah. Jasa pelengkap tersebut

adalah keramahan, pengamanan penerimaan pesanan dan semuanya ini

dilaksanakan oleh Hotel Misiliana dalam hal penerimaan pesanan, maka proses

pemasaran kamar hotel atau booking untuk resepsi perkawinan langsung ke

resepsionis hotel Misiliana melalui telepon (0423) 21212. Proses pemesanan dapat

juga melalui perwakilan Makassar (Manager pemasaran Hotel Misiliana

Kompleks PAM Jln. Ratulangi atau melalui travel Agen).

F. Analisa Tempat (Place)

Hotel Misiliana terletak di jalan poros dari Makassar ke Rantepao,

sehingga sangat mudah dicapai dan memiliki lokasi tempat yang strategis.

Terletak 2 km dari Buntu Pune, Ke’tekesu, dan Londa tempat objek wisata yang

terkenal. Tepatnya di Jln. Pongtiku No.27 Rantepao Toraja Utara.

G. Analisa Lingkungan Fisik (Physical Evidence)

Luas hotel ini sekitar 12 hektar tapi yang ditempati bangunan hotel ada 5

hektar, selebihnya kebun dan sawah di pinggir sungai Saddang yang mengalir dari

Toraja Utara ke Kab. Pinrang.

Hotel Misiliana merupakan hotel bangunan cottage sehingga sangat

memudahkan pengelolaannya dan dikelilingi taman hotel terindah kedua di

Sulawesi Selatan.

62

Hotel Misiliana dikelilingi rumah-rumah adat Tongkonan dan dihuni oleh

keluarga Misiliana sehingga lokasi Misiliana sangat aman dan tentram dalam

lingkungan keluarga besar.

5.2. Analisa Strategi TOWS atau SWOT Hotel Misiliana

Analisis TOWS atau SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran jasa Hotel Misiliana. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan

peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat).

Data yang dikumpulkan dapat diperoleh dari lingkungan di luar

perusahaan hotel seperti:

a) Analisis pasar

b) Analisis kompetitor

c) Analisis pemerintah

d) Analisis kepentingan tertentu

Data internal dapat diperoleh di dalam perusahaan hotel Misiliana seperti:

a. Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan,

pendidikan, keahlian)

b. Laporan kegiatan operasional

c. Laporan kegiatan pemasaran

63

Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari:

1) Matriks faktor strategi eksternal

2) Matriks faktor strategi internal

Tabel 5.1

EFAS

Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot RatingBobot dan

RatingKomentar

PELUANG Program pemerintah orang

Toraja mudik Desember (Lovely December)

Toraja daerah tujuan pariwisata budaya (DTW budaya)

Pertumbuhan Ekonomi yang cepat negara-negara Asia dan Malaysia, Singapura, Jepang, Cina

Lapangan terbang Internasional Mengkendek Tana Toraja berfungsi tahun 2014

Kecenderungan orang Toraja merayakan pesta pernikahan di Hotel Berbintang Toraja (Hotel Misiliana)

0,05

0,10

0,06

0,20

0,20

1

4

3

2

2

0,05

0,40

0,18

0,80

0,40

Temu Besar Rumpun keluarga

Kekayaan budaya akan TorajaPertumbuhan ekonomi Asia

Penerbangan internasional langsung dari Mengkendek Tana Toraja

Naiknya income per kapita Tana Toraja asal dari TKI dan Pelaut (uang tunai kiriman)

ANCAMAN Berdirinya hotel-hotel baru

sebagai pesaing, antara lain Hotel Marante (Bintang tiga), Hotel Heritage (Bintang empat)

Persaingan tarif kamar (room rate)

Munculnya isu teroris di Indonesia

Era globalisasi oleh kemudahan penanaman modal asing (PMA) di bidang perhotelan

Daerah tujuan wisata di negara-negara Malaysia, Bangkok, lebih murah, rendah dan lancar sehingga mudah dijangkau dibanding DTW Toraja

0,20

0,08

0,03

0,05

0,03

2

4

3

2

2

0,40

0,32

0,09

0,10

0,06

Fasilitas hotel baru lebih baru

Saling merugikan sesama hotelInformasi merugikan Indonesia sehingga wisatawan mancanegara membatalkan kunjungannya

Globalisasi hotel-hotel besar menjadi lebih besar dan lebih berkuasa

Perlu kehati-hatian mengantisipasi

64

Total 1,00 2,80

Sumber : Pengolahan Data Eksternal Hotel Misiliana, 2011

Tabel 5.2

IFAS

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot RatingBobot dan

RatingKomentar

KEKUATAN Juara II Taman Hotel

Terindah di Sulawesi Areal parkir luas, bangunan

hotel bentuk cottage di atas tanah seluas ± 5 tahun, karyawan senior 80%

Fasilitas koneksi internet

Convention Hall (daya tampung 1000 orang) dan Meeting Room 350 orang

Reputasi penghargaan servis terbaik hotel se-Sulawesi Selatan

0,10

0,10

0,10

0,15

0,15

4

4

2

4

2

0,40

0,40

0,20

0,60

0,10

Indah dan sehat untuk tempat jogging/olahraga senam

Nuansa tanam yang indah, bangunan hotel berukiran Toraja, hawa pegunungan dataran tinggi TorajaSpeedy 4 pc tapi wifi lagi proses (berhubungan langsung dengan konsumen pelanggan)

Resepsi perkawinan, seminar, rapat kerja tingkat regional

Pelayanan jasa kontak tinggi dari mulut ke mulut

KELEMAHAN Tidak memiliki jaringan

pemasaran Nasional dan Internasional langsung ke konsumen

Fasilitas hotel bintang tiga harus dilengkapi (Fitness, AC dan lain-lain)

Sarana/prasarana air bersih, sarana pengolahan limbah hotel harus ada

SDM yang berpendidikan perhotelan kurang memadai

Struktur organisasi disesuaikan kebutuhan hotel bintang tiga dan adanya lembaga yang mengurus inovasi di bidang pelayanan servis dan produk

0,10

0,15

0,05

005

0,15

3

2

3

3

3

0,30

0,30

0,15

0,15

0,45

Pembayaran tidak tunai karena lewat travel

Bangunan hotel tahun 1980 dan tahun 1990

Perlu investasi khususnya di musim kemarau air tidak cukupPerlu job training bidang perhotelan

Dibentuk struktur organisasi yang punya bidang research and develompment

Total 1,00 3,05

65

Kelemahan(1,35)

Kekuatan(1,7)

I. GrowthII. Stabilitas

IV. DiversifikasiIII. Defence

0,35

0,860

Sumber : Pengolahan Data Internal Hotel Misiliana, 2011

Gambar 5.1

Diagram Cartecius

Peluang (1,83)

Ancaman (0,97)

Sumber : Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Hotel Misiliana, 2011

66

IFASInternal Strategi Analysis Factor

EFASEksternal Strategi

Analysis Factor

Tabel 5.3

Matriks SWOT Hotel Misiliana Toraja Utara

STRENGTH (S) Kekuatan Internal

1. Convention hall, 1000 orang untuk resepsi perkawinan, raker regional (0.60)

2. Juara II taman hotel Misiliana terindah di Sulawesi Selatan (0,40)

3. Areal parkir luas, bangunan bentuk cottage, lokasi hotel 5 ha (0,40)

4. Fasilitas koneksi internet (0,20)

5. Reputasi penghargaan servis terbaik (0,10)

WEAKNESS (W) Kelemahan Internal

1. SDM berpendidikan perhotelan rendah (0,15)

2. Sarana prasarana kebersihan dan pengelolaan limbah (0,15)

3. Tak memiliki jaringan pemasaran nasional dan internasional (0,30)

4. Fasilitas hotel bintang tiga dilengkapi dan diperbaharui

5. Struktur organisasi disesuaikan kebutuhan hotel bintang tiga dan membentuk lembaga yang harus mengurus inovasi .

OPPORTUNIES (O) Peluang Internal

1. Kecenderungan orang toraja menikah di hotel berbintang (0,40)

2. Toraja daerah tujuan wisata

STRATEGI SO

Strategi memanfaatkan seluruh kekuatan hotel, yaitu convention hall yang luas, taman hotel yang luas dan indah, reputasi servis

STRATEGI WO

1. Meningkatkan SDM berpendidikam perhotelan

2. Menambah dan memperbaharui sarana dan prasarana air bersih

67

budaya (0,40)3. Pertumbuhan

ekonomi negara-negara Asia antara lain, Singapura, Malaysia, Jepang (0,18)

4. Program pemerintah orang toraja mudik Desember (Lovely December) (0,05)

terbaik, lewat internet membuat wisman dari negara Asia (Singapura, Malaysia, Jepang) dan program pemerintah mudik Desember (lovely December)

*) wisman : wisata mancanegara

dan pengolaan limbah hotel.

3. Membuat jaringan pemasaran dalam negeri dan luar negeri utamanya negara Asia yang pesat pertumbuhan ekonominya

4. Fasilitas hotel bintang tiga di perlengkapi dan diperbaharui

5. Struktur organisasi disesuaikan kebutuhan hotel bintang tiga dan membentuk lembaga yang harus mengurus inovasi di bidang pelayanan

Kesimpulan: Meminimalkan kelemahan yang ada untuk menangkap peluang

TREATH (T) Ancaman Eksternal

1. Berdirinya hotel Marante bintang tiga dan hotel Haritage bintang empat (0,40)

2. Persaingan tarif kamar (0,32)

3. Era globalisasi memungkinkan (0,10)

4. Munculnya isu teroris di Indonesia sehingga tak aman (0,04)

5. Negara-negara Asia DTW lebih terjangkau, lebih mudah dicapai dibanding DTW Toraja

STRATEGI ST

Strategi menggunakan kekuatan hotel, yaitu convention hall yang luas, taman hotel yang luas dan indah, reputasi servis terbaik di tingkatkan, kualitas dan jumlah bangunan untuk kamar wisman yang akan datang. Hotel Misiliana ikut event/ kegiatan promosi negeri serta informasi ke mancanegara bahwa Toraja aman, tentram dan damai

STRATEGI WT

Meminimalkan kelemahan yang ada sesuai dengan ancaman yang segera atau akan terjadi antara lain:1. Menghindari pindahnya

tenaga berpendidikan, berpengalaman ke hotel yang baru berdiri

2. Memberdayakan struktur organisasi yang dibentuk khusus lembaga yang mengurus inovasi dan pengamanan

Penjelasan :

68

Strategi S1 O1

Kecenderungan orang Toraja yang ingin mengadakan acara besar di hotel

berbintang merupakan hal yang positif bagi manajemen Hotel Misiliana karena

ketersediaan sarana penunjang berupa convension hall yang daya tampungnya

sangat besar sekitar seribu orang untuk acara pernikahan serta ruang rapat yang

dapat menampung sekitar tiga ratus orang maka dituntut bagi pengelola Misiliana

untuk memikat hati orang Toraja untuk mengadakan acaranya di Hotel Misiliana.

Strategi S1 O2

Setiap wisatawan lokal atau mancanegara tentunya ingin mengetahui segala

sesuatu tentang kebudayaan suatu daerah dan salah satunya adalah kebudayaan

Toraja. Dengan seringnya hotel tersebut menggelar acara pernikahan bernuansa

budaya Toraja maka secara tidak langsung mengundang wisatawan untuk

menginap untuk menyaksikan budaya pernikahan orang Toraja.

Strategi S1 O3

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia (Singapura,

Malaysia dan Jepang) maka pendapatan perkapita negara tersebut meningkat,

sehingga mendorong wisatawan Asia datang ke Toraja untuk membelanjakan

uangnya, melihat kegiatan-kegiatan besar seperti pernikahan (Rambu Tukak).

Strategi S1 O4

Melihat program pemerintah (lovely Decembar) untuk memajukan pariwisata di

Toraja, maka sarana yang ada sebaiknya dilengkapi, dioptimalkan pemakaian

convention hall dengan membuat acara-cara yang menarik untuk menampung

keinginan wisatawan yang datang berkunjung ke Toraja.

69

Strategi S2 O1

Membuat inovasi baru/kreasi baru memanfaatkan taman yang indah dengan cara

mengadakan garden party atau pesta taman untuk acara-acara pernikahan.

Strategi S2 O2

Untuk memancing agar wisatawan ke Toraja mau menginap di hotel tersebut,

maka pergelaran budaya Toraja hendaknya dilaksanakan ditamannya yang indah,

seperti pergelaran tari/musik bambu di taman (outbond).

Strategi S2 O3

Perlunya pengenalan kepada wisatawan Asia bahwa taman Hotel Misiliana sangat

indah/sudah dilengkapi dengan tanaman anggrek, tanaman hortikultural, tanaman

dataran tinggi dan kopi arabika Toraja (agro wisata) sehingga wisatawan Asia

berkunjung ke hotel tersebut.

Strategi S2 O4

Orang Toraja pasti sudah mengenal keindahan taman dari Hotel Misiliana oleh

karena itu perlunya pihak dari Misiliana mengadakan acara-acara di taman hotel

untuk memeriahkan acara lovely December, bekerjasama dengan pemerintah

daerah Tana Toraja dan Toraja Utara.

Strategi S3 01

Hubungan antara variabel areal parkir yang luas, bangunan bentuk cottage dan

lokasi lima hektar memungkinkan menampung banyak kendaraan bagi orang yang

membawa kendaraannya ke hotel untuk mengikuti acara pernikahan.

70

Strategi S3 O2

Wisatawan ke Toraja yang ingin menginap di hotel pasti memperhatikan

ketersediaan halaman parkir yang luas karena kebanyakan wisatawan yang datang

menggunakan bus besar yang membutuhkan lapangan parkir yang luas serta acara

penyambutan tamu dalam bentuk tarian budaya dapat dilakukan pada areal yang

luas.

Strategi S3 O3

Perlunya pengenalan kepada wisatawan Asia bahwa Hotel Misiliana mempunyai

lapangan parkir yang luas, bentuk bangunan yang cottage serta luas hotel sekitar

lima hektar, dan dilengkapi dengan lumbung (alang) dan rumah Toraja

(Tongkonan) yang dapat dinikmati wisatawan.

Strategi S3 O4

Dengan meriahnya acaranya yang dilakukan pemerintah maka membutuhkan

lapangan parkir yang luas untuk menampung semua kendaraan/menampung paket

acara pemerintah yaitu lovely December dapat berjalan dengan baik.

Strategi S4 O1

Mempromosikan keunggulan hotel Misiliana yang bernuansa Toraja bangunan

diukir kemudian terdapat pada jalan poros Makale Rantepao. Melalui internet

dipromosikan acara pernikahan di hotel tersebut agar dapat merangkul warga

Toraja untuk mengadakan pesta pernikahannya di Hotel Misiliana.

Strategi S4 O2

Memperkenalkan bahwa salah satu hotel berbudaya Toraja yang terbaik di Toraja

dan bernuansa Toraja adalah Hotel Misiliana melalui akses internet.

71

Strategi S4 O3

Wisatawan Asia yang tertarik untuk mengadakan kegiatannya di daerah Toraja

baik itu liburan, bisnis dan lain-lain dapat tetap menjalankan bisnisnya karena

koneksi internet yang bagus.

Strategi S4 04

Warga Toraja pasti sudah mengetahui Hotel Misiliana tapi even / acara-acara

menyambut lovely December yang diadakan hotel tersebut, pastilah belum

diketahui oleh karena itu perlunya informasi di internet tentang acara hotel, paket

lovely December tersebut pembangunan Sulawesi Selatan/pembangunan Toraja.

Strategi S5 O1

Penghargaan servis terbaik hotel membuat karyawan Misiliana diharapkan

memberikan servis terbaik sesuai penghargaan pemerintah dalam acara

pernikahan sehingga menjadi daya tarik kosumen.

Strategi S5 O2

Wisatawan yang mau berkunjung ke Toraja pasti menginginkan diberikan servis

yang terbaik dan salah satu hotel yang memberikan servis yang terbaik adalah

Hotel Misiliana yang dibuktikan dari penghargaan dinas pariwisata Provinsi

Sulawesi Selatan.

Strategi S5 O3

Pertumbuhan ekonomi negara Asia menyebabkan tingkat perkunjungan baik

bisnis atau wisata ke Indonesia juga meningkat oleh karena itu dengan adanya

rekomendasi servis terbaik maka wisatawan Asia lebih tertarik ke Hotel Misiliana.

Strategi S5 O4

72

Memberikan servis yang terbaik sesuai penghargaan dinas pariwisata kepada

pemerintah sehingga banyak acara yang diadakan acara di Hotel Misiliana.

Strategi S1 T1

Meningkatkan/memperlengkapi sarana dan prasarana convention hall sehingga

dapat bersaing dengan convention hall hotel lainnya.

Strategi S1 T2

Membuat paket antara tarif harga dengan tarif convention hall, misalnya orang

yang mengadakan pernikahan di convention hall diberikan gratis kamar atau

diskon yang besar.

Strategi S1 T3

Convention hall dalam menghadapi era globalisasi dituntut untuk dapat bersaing

oleh karena itu perlu mempersiapkan/melengkapi sarana dan prasarana sesuai

kebutuhan global, seperti pembuatan landasan helikopter serta sistem komunikasi

yang canggih.

Strategi S1 T4

Pengamanan convention hall harus ditingkatkan dalam menghadapi isu teroris

dengan cara diberi kamera CC TV namun tetap melibatkan karyawan Misiliana

untuk turut serta memperhatikan / mengawasi.

Strategi S1 T5

Agar convention hall mudah di jangkau oleh wisatawan Asia untuk acara

pernikahan atau rapat kerja, maka perlunya dibangun akses transportasi,

73

mengantisipasi selesainya lapangan terbang di Mengkendek yang rencananya

selesai tahun 2014.

Strategi S2 T1

Nilai tambah yang dipunyai oleh Hotel Misiliana dibandingkan dengan hotel yang

lainnya adalah tamannya yang indah oleh karena itu taman hotel harus lebih

ditingkatkan (varitas tanaman khusus Toraja).

Strategi S2 T2

Kamar yang tradisional, ukiran Toraja, alang Toraja, tongkonan Toraja dilengkapi

dengan taman yang indah merupakan salah satu nilai tambah dari Hotel Misiliana

dibandingkan dengan hotel lain dengan tarif yang sama / tidak jauh beda.

Strategi S2 T3

Taman hotel dilengkapi dengan tanaman khusus Toraja atau tanamam dataran

tinggi sehingga dapat dinikmati wisatawan mancanegara sambil melihat

tanamannya, buahnya dinikmati.

Strategi S2 T4

Pengamanan taman lebih ditingkatkan secara internal melalui tukang taman/kebun

merangkap pengamanan serta satpam yang bertugas di Hotel Misiliana.

Strategi S2 T5

Tamannya lebih dilengkapi dengan tanaman yang disenangi untuk orang-orang

asing yang berasal dari Asia.

74

Strategi S3 T1

Banyak kelebihan yang dimiliki Hotel Misiliana dibandingkan dengan hotel

lainnya seperti lapangan parkir yang luas serta luas kawasan sekitar lima hektar

dan bangunan bentuk cottage sehingga persentase penggunaan tanah untuk

fasilitas hotel lebih kecil dari daerah terbuka.

Strategi S3 T2

Lapangan parkir yang lebih luas, bangunan bentuk cottage serta lokasi hotel

seluas lima hektar menjadi salah satu nilai tambah walaupun tarif harganya sama.

Strategi S3 T3

Lapangan serta kawasan yang luas memungkinkan dibuatnya lapangan helikopter

untuk kebutuhan global.

Strategi S3 T4

Pengamanan untuk lokasi yang luas memanglah sangat sulit namun hal itu bisa

saja ditanggulangi jika melibatkan semua karyawan untuk aktif memperhatikan

hotel tersebut (hotel dikelilingi perumahan karyawan).

Strategi S3 T5

Mempersiapkan sarana-sarana untuk wisatawan Asia diatas lapangan parkir serta

kawasan hotel yang luas.

Strategi S4 T1

Membuat fasilitas internet yang lebih canggih serta sumber daya yang

mendukungnya (tenaga ahli) ditingkatkan kemampuannya agar lebih lebih unggul

dibandingkan dengan hotel lainnya.

Strategi S4 T2

75

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu membuat akses internet ke kamar

yang tarifnya disesuaikan serta menjual melalui internet harga tiap-tiap kamar

disesuaikan masa weekend (liburan).

Strategi S4 T3

Dengan adanya akses internet maka Hotel Misiliana dapat memperkenalkan

dirinya ke dunia global atau untuk mengetahui perkembangan global.

Strategi S4 T4

Melalui internet, memperkenalkan bahwa kerukunan dan keamanan di Toraja

sangat baik oleh karena itu isu teroris dapat dihilangkan.

Strategi S4 T5

Dengan adanya fasilitas internet maka daerah tujuan wisata ke Toraja lebih muda

dikenal oleh turis mancanegara dan tarif hotel serta fasilitasnya dapat dijual

langsung ke wisatawan tanpa perantara.

Strategi S5 T1

Dengan adanya penghargaan servis terbaik dari dinas pariwisata maka menjadi

nilai lebih dari hotel-hotel lainnya di Toraja tapi tetap perlu ditingkatkan

servisnya.

Strategi S5 T2

Meningkatkan servis dikamar-kamar hotel jadi walaupun tarif / harga kamar sama

dengan hotel-hotel saingan namun wisatawan lebih memilih di Hotel Misiliana

karena servis memuaskan.

76

Strategi S5 T3

Meningkatkan dan mempertahankan reputasi penghargaan servis terbaik sehingga

dapat diterima oleh masyarakat global.

Strategi S5 T4

Memberikan servis pengamanan, baik di dalam hotel maupun daerah lingkungan

sekitar hotel dan diluar hotel.

Strategi S5 T5

Karyawan Misiliana hendaknya memberikan pelayanan dalam bentuk informasi

mengenai akses termudah untuk mengunjungi daerah tujuan wisata di Toraja dan

paket-paket tour.

Strategi W1 O1

Meningkatkan sumber daya yang bisa menata pelaminan, penyambutan pengantin

atau segala sesuatu yang budaya pernikahan di Toraja untuk memuaskan

pengantin dan keluarganya.

Strategi W1 O2

Meningkatkan sumber daya tentang pendidikan wisata/budaya di Toraja, antara

lain budaya tari, budaya suling, seni suara, budaya penerimaan tamu agung dan

lain-lain.

Strategi W1 O3

Meningkatkan sumber daya yang bisa menguasai banyak bahasa di Asia seperti

bahasa Inggris, bahasa Jepang dan lain-lain utamanya pramu wisata (guide).

77

Strategi W1 O4

Dituntut kepada karyawan Misiliana untuk mengenal secara umum apa kegiatan

itu lovely December serta menyusun acara-acara yang mendukungnya sesuai

fasilitas hotel Misiliana.

Strategi W2 O1

Orang yang menikah di suatu hotel tentu menginginkan kebersihan ketika ke

hotel, saat acara berlangsung, maupun setelah acara selesai oleh karena itu

perlunya sarana dan prasarana kebersihan seperti : tempat sampah yang cukup,

kebersihan kamar mandi/toilet, serta pembuangan limbahnya (lingkungan bersih

dan asri).

Strategi W2 O2

Orang yang berwisata ke Toraja sering melihat bukan hanya segi kebersihan di

dalam hotel tetapi juga kebersihan di lingkungan sekitar hotel, oleh karena itu hal

itu perlu juga diperhatikan oleh pihak hotel/pemerintah.

Strategi W2 O3

Membuat suatu sistem standar, budaya bersih, tertib menggunakan prasarana dan

sarana kebersihan yang diakui oleh wisatawan Asia.

Strategi W2 O4

Merancang suatu model kebersihan yang sesuai dengan musim atau bulan saat

acara lovely December berlangsung, seperti musim hujan, kira-kira gimana sarana

dan prasarana yang mendukung kebersihan pada musim hujan tersebut.

Strategi W3 O1

78

Perlunya jaringan-jaringan pemasaran dalam dan luar negeri yang mengatur

keperluan orang Toraja/asing yang ingin menikah di Hotel Misiliana, selain

daripada itu diperkenalkan/dipromosikan kelebihan jika menikah di Hotel

Misiliana serta harga yang dikenakan bersaing dan paket pernikahan yang

menarik.

Strategi W3 O2

Membuat suatu jaringan di dalam hotel maupun di luar hotel, baik di daerah

Toraja maupun di luar Toraja/ di luar negeri yang dapat memperkenalkan budaya

Toraja jika menginap di Hotel Misiliana.

Strategi W3 O3

Membuat jaringan internasional khususnya wisatawan Asia yang ingin

berwisata/berkunjung ke Toraja khususnya Hotel Misiliana.

Strategi W3 O4

Membuat jaringan nasional tentang kelebihan Hotel Misiliana/paket tour ketika

acara lovely December berlangsung.

Strategi W4 O1

Fasilitas-fasilitas pernikahan harus sesuai dengan fasilitas hotel berbintang tiga

seperti bangunan, kursi, penyambutan dan lain-lain.

Strategi W4 O2

Menyiapkan fasilitas kebudayaan Toraja di Hotel Misiliana seperti kebudayaan

tarian, budaya suling bambu, seni suara khususnya untuk pergelaran di malam

hari.

Strategi W4 O3

79

Membuat fasilitas yang sesuai standar wisatawan Asia, seperti fasilitas kamar,

kolam renang, fitness, sauna dan juga budaya Toraja.

Strategi W4 O4

Menyediakan travel khusus Hotel Misiliana yang dapat menampung wisatawan

yang mau berkunjung untuk mengikuti acara lovely December (tour lovely

December).

Strategi W5 O1

Membuat struktur organisasi yang kerjanya menangani mengenai segala sesuatu

yang berhubungan dengan pernikahan serta inovasi untuk jangka pendek,

menengah dan jangka panjang serta membentuk lembaga yang menangani

inovasi, teknologi sesuai kebutuhan wisatawan domestik/asing.

Strategi W5 O2

Membuat struktur organisasi yang mengurus tentang paket wisata budaya yang

dapat ditawarkan oleh Hotel Misiliana kepada wisatawan budaya.

Strategi W5 O3

Membuat struktur organisasi yang mengurus wisatawan Asia yang berkunjung ke

Toraja tepatnya di Hotel Misiliana seperti transportasi, daerah wisata dan lain-

lain.

Strategi W5 O4

80

Membuat struktur organisasi yang mengurus progaram pemerintah tiap tahunnya

yaitu progaram lovely December.

Strategi W1 T1

Dalam menghadapi berdirinya banyaknya hotel maka pihak Misiliana harus

meningkatkan sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan kerja/job training

dan study comparative (studi banding).

Strategi W1 T2

Perlunya pembelajaran serta peningkatan kemampuan mengelola kamar di dalam

kamar maupun diluar kamar sehingga ancaman persaingan tarif harga tidak terlalu

berpengaruh terhadap hotel Misiliana.

Strategi W1 T3

Dalam menghadapai era globalisasi maka perlunya meningkatkan pendidikan

perhotelan kelas dunia yang diakui oleh bukan hanya nasional tapi juga

internasional.

Strategi W1 T4

Isu teroris adalah ancaman bagi perhotelan oleh karena itu perlunya pemahaman

serta pelatihan bagaimana cara pencegahan serta pembrantasan dalam menghadapi

teroris tersebut,disini bukan hanya pihak pengamanan tapi semua karyawan turut

memperhatikan.

Strategi W1 T5

81

Mendidik sumber daya manusia agar dapat memasarkan Hotel Misiliana ke

negara-negara Asia sehingga daerah tujuan wisata di Toraja mudah terjangkau.

Strategi W2 T1

Pengelolaan limbah dan kebersihan hendaknya menggunakan standar bintang tiga

sehingga dapat bersaing dengan hotel bintang tiga lainnya.

Strategi W2 T2

Hendaknya kebersihan dan pengelolaan limbah di kamar serta keluar dari kamar

diperhatikan sehingga bukan hanya pengunjung yang senang tetapi juga

lingkungan sekitar ikut diperhatikan.

Strategi W2 T3

Membuat suatu sistem kebersihan dan pengelolaan limbah yang berstandar

internasional serta menginformasikan bahwa pengelolaan limbah memenuhi

syarat.

Strategi W2 T4

Meningkatkan pengamanan akan sarana kebersihan seperti tempat penampungan

air sehingga tidak terkontaminasi teroris yang ingin melakukan aksinya.

Strategi W2 T5

Standar kebersihan dan pengeloaan limbah hendaknya memperhatikan standar

dari negara-negara Asia .

Strategi W3 T1

82

Membuat jaringan pemasaran yang sesuai standar bintang tiga baik yang sifatnya

nasional maupun internasional serta membuat kerjasama dengan hotel bintang tiga

lainnya.

Strategi W3 T2

Bekerjasama dengan hotel-hotel bintang tiga dalam membuat suatu standar batas

atas dan batas bawah tarif kamar sehingga persiangan dapat berjalan secara jujur

dan baik.

Strategi W3 T3

Membuat suatu jaringan pemasaran yang gampang di akses oleh warga global

atau membuat sentra jaringan internasional sehingga dapat mengatur warga global

yang ingin berkunjung ke Hotel Misiliana.

Strategi W3 T4

Hendaknya dalam jaringan pemasaran yang dibentuk baik yang sifatnya nasional

maupun internasional memberikan informasi bahwa pencegahan, penanganan

teroris di hotel tersebut sudah sangat baik.

Strategi W3 T5

Agar wisatawan Asia mudah menjangkau daerah tujuan wisata Toraja khususnya

Hotel Misiliana maka perlunya dibuat sentra jaringan pemasaran khusus

wisatawan Asia yang ingin berkunjung ke hotel tersebut dari negaranya.

Strategi W4 T1

83

Menyesuaikan fasilitas hotel sesuai dengan standar bintang tiga atau lebih

ditingkatkan sehingga dapat menjadi nilai tambah dibandingkan hotel bintang tiga

lainnya.

Strategi W4 T2

Kamar-kamar yang dimiliki Hotel Misiliana hendaknya diperbaharui dan

dilengkapi sesuai standar bintang tiga sehingga persaingan tarif harga tdk terlalu

berpengaruh karena fasilitasnya sama.

Strategi W4 T3

Melengkapi fasilitas hotel yang ada dalam rangka menyambut globalisasi,

misalnya fitness, sauna, travel, sepeda gunung dan lain-lain sehingga sesuai

standar internasional.

Strategi W4 T4

Fasilitas keamanan perlu diperhatikan dalam menghadapi isu teroris seperti

menyediakan kamera video(CCTV), menyediakan akses komunikasi dengan

badan keamanan nasional maupun internasional.

Strategi W4 T5

Selera wisatawan Asia berbeda-beda oleh karena itu perlu dibuat fasilitas yang

mengikuti standar mereka.

Strategi W5 T1

84

Melengkapi dan membentuk struktur organisasi yang dapat menjalin hubungan

kerjasama dengan hotel bintang tiga lainnya sekaligus membuat lembaga inovasi

yang mengurus nilai tambah dibandingkan dengan hotel lainnya.

Strategi W5 T2

Membuat struktur organisasi yang khusus memperhatikan masalah kamar, baik itu

tarif kamar, fasilitas kamar dan lainnya serta mengurus inovasi-inovasi apa yang

akan dilakukan.

Strategi W5 T3

Membuat struktur organisasi yang sifatnya global dan membuat perwakilan di

negara Perancis sebagai tamu terbanyak dihotel Misiliana setiap tahun serta dapat

mengkoordinir wisatawan internasional serta kebutuhannya.

Strategi W5 T4

Membuat struktur organisasi yang menangani tingkat keamanan yang sifatnya

nasional maupun internasional.

Strategi W5 T5

Agar wisatawan Asia dapat mudah menjangkau hotel tersebut maka dibuatlah

struktur organisasi yang mengurusnya serta membuat inovasi / perwakilan di

negara Asia.

85

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,

maka pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Berdasarkan analisis internal dan eksternal perusahaan beserta diagram

cartesius dapat diperoleh bahwa yang menjadi strategi utama Hotel

Misiliana adalah strategi Growth (perkembangan) dimana Hotel Misiliana

dapat mengembangkan hotelnya dengan cara mengembangkan convention

hall serta memanfaatkan promosi yang lebih baik.

86

2. Berdasarkan matriks SWOT maka dapat disimpulkan beberapa

pengembangan melalui pertimbangan faktor internal dan eksternal

perusahaan yang dapat bermanfaat bagi kemajuan Hotel Misiliana.

6.2 Saran-saran

1. Perlunya pengembangan pendidikan di Hotel Misiliana karena tingkat

pendidikannya kurang, baik melalui pelatihan serta perekrutan tenaga baru

yang lebih handal.

2. Perlunya meningkatkan reserch and development dalam hotel Misiliana

sehingga dapat bersaing dengan hotel-hotel lainnya di Toraja Utara.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini guna

meraih gelar Sarjana Ekonomi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Jasa

Pada Hotel Misiliana di Kabupaten Toraja Utara.”

Penulis menghaturkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Ali, S.E, M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Hasanuddin.

2. Bapak Dr. Muh. Yunus Amar, MT. Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

87

3. Dosen pembimbing I, Ibu Dr. Idayanti, SE, M.Si dan dosen pembimbing

II, Bapak Julius Jilbert, SE. MIT yang telah membimbing selama

menulis skripsi ini.

4. Dosen-dosen yang telah meluangkan untuk membimbing, memberi

motivasi dan bantuan literatur serta diskusi-diskusi yang dilakukan dengan

penulis selama kuliah

5. Staf jurusan yang membantu dalam dalam pengurusan administrasi.

6. Orang tua tercinta, Ayahanda Ir.Esrom Miting dan Ibunda Laksmi

Tangkesalu serta saudara-saudara yang juga saya sayangi : Ela’, Nuel,

dan Mila yang berkat doa dan kesabarannya telah memberi semangat yang

luar biasa.

7. Teman-teman yang membantu secara langsung atau tidak langsung dalam

pembuatan skripsi ini yang tidak dapat saya sebut satu persatu namanya.

8. Managemen Hotel Misiliana yang telah memfasilitasi pengambilan data

skripsi ini.

Akhir kata, penulis meminta maaf kalau ada salah kata yang menyinggung

baik secara langsung maupun tidak langsung dan semoga skiripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Penulis,

Ade Saturday

88

ABSTRAK

Ade Saturday A211 04 021. 2011, Analisis Strategi Pemasaran Jasa pada

Hotel Misiliana di Kabupaten Toraja Utara, dibimbing oleh Dr. Idayanti, SE,

M.si (Pembimbing I) dan Julius Jilbert, SE. MIT (Pembimbing II)

Kata Kunci : Analisis Internal dan Eksternal Perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran

jasa yang terbaik bagi Hotel MisilIana dengan menggunakan analisis SWOT.

Penelitian ini dilaksanakan di Toraja Utara, salah satunya di Hotel Misiliana.

Pembahasan hasil penelitian menggunakan analisis SWOT dengan melihat faktor

internal dan eksternal Hotel Misiliana. Berdasarkan hasil penelitian, menemukan

89

bahwa strategi yang terbaik untuk Hotel Misiliana adalah strategi pertumbuhan

pada kuadran pertama yaitu dengan mengembangkan penggunaan ruang

pernikahan dan ruang rapat.

Marketing Strategy Analysis Services at Hotel Misiliana in North Toraja

Regency. This study aims to determine how best marketing strategy for hotel

services Misilana using SWOT analysis. The research was conducted in North

Toraja, one of them at the Hotel Misiliana. Discussion of results of research using

a SWOT analysis to look at internal and external factors Hotel Misiliana. Based

on the results of research, found that the best strategy for Hotel Misiliana is a

strategy of growth in the first quadrant is to develop the use of a wedding and

meeting room space.

90